PERBEDAAN PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI … · Bapak Laurentius Saptono, S.Pd. M.Si . selaku...
Transcript of PERBEDAAN PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI … · Bapak Laurentius Saptono, S.Pd. M.Si . selaku...
PERBEDAAN PERSEPSI GURU TERHADAP
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI
PENGALAMAN GURU MENGAJAR DAN JENJANG
PENDIDIKAN GURU
Survei Pada Guru-guru di SMA yang telah Mengimplementasikan Kurikulum
2013 di Kabupaten Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Agatha Carolina Ngo
NIM: 101334047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERBEDAAN PERSEPSI GURU TERHADAP
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI
PENGALAMAN GURU MENGAJAR DAN JENJANG
PENDIDIKAN GURU
Survei Pada Guru-guru di SMA yang telah Mengimplementasikan Kurikulum
2013 di Kabupaten Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Agatha Carolina Ngo
NIM: 101334047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya terbaik ini aku persembahkan untuk:
My Saviour Jesus Christ
Santa Agatha
Kedua orang tua ku A. Petrus Ngo dan Emyliana Song
Kakak ku Henny Elfia Maria, Bernardus Thomas Ngo,
dan Olivia Trifina Ngo
Chrizcky Gamas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Karena itu Aku berkata kepadamu:
Apa saja yang kamu minta dan doakan,
Percayalah kamu telah menerimanya,
Maka hal itu akan diberikan padamu. (Markus 11:24)
Kerjakanlah lebih dari yang seharusnya. Berikanlah lebih dari
yang seharusnya. Berusahalah lebih keras dari yang Anda
inginkan. Bidiklah sedikit lebih tinggi dari yang Anda pikir
mungkin, dan panjatkanlah banyak syukur kepada Allah atas
kesehatan, keluarga, dan teman-teman yang Anda miliki. (Art
Linkletter - Buku Pegangan Something Else to Smile About
Halaman 55)
Pegang teguhlah impian-impianmu, karena jika impian-
impiannmu mati, maka hidupmu akan menjadi seperti burung
yang sayapnya patah sehingga tidak dapat terbang. (Langston
Hughes - Buku Pegangan Something Else to Smile About
Halaman 25)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PERBEDAAN PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI PENGALAMAN GURU
MENGAJAR DAN JENJANG PENDIDIKAN GURU
Survei Pada Guru-guru di SMA yang telah Mengimplementasikan
Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul
Agatha Carolina Ngo
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) apakah ada
perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013
ditinjau dari pengalaman guru mengajar; 2) apakah ada perbedaan persepsi guru
yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang
pendidikan guru. Penelitian ini dilakukan pada Bulan April 2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di SMA Negeri 1 Kasihan,
SMA Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sewon, SMA Negeri 1 Sedayu, SMA
Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 2 Bantul. Populasi penelitian sebanyak 351 guru.
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 guru. Teknik pengambilan
sampel adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner, dokumentasi, dan wawancara,. Teknik analisis data yang digunakan
adalah One Way Anova dan Uji-T Dua Sampel Independent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak ada perbedaan persepsi
guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
pengalaman guru mengajar ( = 1,614 < = 3,0922); 2) ada perbedaan
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau
dari jenjang pendidikan guru ( = -2,004 < = -1,985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DIFFERENT PERCEPTION OF TEACHERS ON THE
IMPLEMENTATION OF 2013 CURRICULUM PERCEIVED FROM
THEIR TEACHING EXPERIENCE AND THEIR LEVELS OF
EDUCATION
A Survey on Teachers of Senior High School Who Have Been Implementing
2013 Curriculum in Bantul Regency
Agatha Carolina Ngo
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
The purpose of this research is to know whether there is any significant
differences in teacher’s perception on 2013 Curriculum perceived from: 1) their
teaching experience; and 2) their levels of education. The research was done in
April 2014.
The population of this research were teachers of SMA Negeri 1 Kasihan,
SMA Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sewon, SMA Negeri 1 Sedayu, SMA
Negeri 1 Jetis, and SMA Negeri 2 Bantul. The research population were 351
teachers. Samples in this research were 98 teachers. The technique of sample
drawing was a purposive sampling. The methods of collecting the data were
questionnaire, documentation, and interview. The techniques of data analysis were
Analysis Variance (One Way Anova) and Independent Two Sample T-Test.
The result of this research shows that: 1) there is no significant difference
in teacher’s perception of 2013 Curriculum perceived from their teaching
experiences ( = 1,614 < = 3,0922); 2) there is significant difference in
teacher’s perception of 2013 Curriculum perceived from the their levels of
education ( = -2,004 < = -1,985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa Yesus
Kristus atas berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PERBEDAAN PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI PENGALAMAN GURU MENGAJAR
DAN JENJANG PENDIDIKAN GURU” dengan lancar. Penulis skripsi ini
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Selama penelitian dan
penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu
sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd. M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.
4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Pembimbing, ibu
terima kasih untuk bimbingan dan bantuannya selama ini. Terima kasih
atas kritik dan saran, nasihat, perhatian, serta motivasi yang telah ibu
berikan kepada saya untuk kesempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji.
Terima kasih atas saran, kritikan, masukan dan sumbangan pemikiran
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Fx. Muhadi, M.Pd. selaku dosen penguji. Terima kasih atas
saran, kritikan, masukan dan sumbangan pemikiran kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi, terima kasih untuk ilmu dan pengetahuan
yang sudah bapak/ ibu berikan kepada saya selama kuliah.
8. Seluruh karyawan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi, terima kasih atas bantuan dalam
menyiapkan administrasi selama kuliah dan selama menyelesaikan skripsi
ini.
9. Seluruh Kepala Sekolah dan Bapak/ Ibu Guru kelas X tempat penelitian
(SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sewon,
SMA Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 2 Bantul)
yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian dan telah
bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
10. Untuk kedua orang tuaku, papi A. Petrus Ngo dan mami Emyliana Song,
untuk kakak-kakakku, ce Henny dan ko Benad yang tidak pernah lelah
memberikan doa, dukungan, semangat, nasihat, perhatian, kasih sayang,
dan materiil. Untuk kakakku, ce Ciyung Olipung saudara seperjuangan
dalam menyelesaikan studi, terima kasih ce sudah banyak membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
memey selama kita di Jogja. Kalian luar biasa, skripsi ini kupersembahkan
untuk kalian.
11. Seluruh keluarga besar di Samarinda, yang tersayang boqyoh, tante, om,
dan saudara-saudara sepupu ku, terima kasih atas doa, dukungan, dan
semangatnya agar aku cepat lulus kuliah.
12. Untuk Chrizcky Gamas, terima kasih atas doa, motivasi, dan
dukungannya. Semangat, tidak putus asa, dan jangan pernah malas
sungguh sangat membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Untuk sahabat-sahabat terbaik ku, Bela, Novrin, Rhuna, dan Laras, terima
kasih atas suka dukanya selama ini.
14. Untuk sahabat-sahabat seperjuangan ku, Berthin, Mala, Shinta, Andi,
Putro, Bertina, dan Anisa, terima kasih atas segala masukan, kerja sama,
dan proses kita selama menyusun skripsi.
15. Untuk Anne, Bela, dan Berthin yang sudah membantuku, mau berpanas-
panasan ke Bantul dalam melakukan penelitian. Kalian sangat baik.
16. Keluarga besar PAK 2010 kelas A dan yang tersayang kelas B, terima
kasih atas 4 tahun ini yang banyak memberikan kenangan terindah. Aku
sayang kalian.
17. Serta semua pihak yang tidak memungkinkan disebut satu per satu dalam
skripsi ini, yang telah banyak memberikan dukungan, kritik, dan saran
yang sungguh berarti bagi saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi
PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................... xiii
ABSTRACT ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................. ........................................... xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................... ............................... xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Persepsi ................................................................................................ 7
B. Guru ..................................................................................................... 9
C. Kurikulum ............................................................................................ 10
D. Kurikulum 2013 ................................................................................... 14
E. Pengalaman Mengajar .......................................................................... 28
F. Jenjang Pendidikan Guru ..................................................................... 29
G. Kerangka Berfikir ................................................................................. 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
H. Model Penelitian ................................................................................. 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 35
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 35
C. Subyek dan Obyek Penelititian ............................................................ 36
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................................ 36
E. Variabel Penelitian ............................................................................... 38
F. Pengukuran Variabel Penelitian ........................................................... 38
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 45
H. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ............................................... 45
I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 50
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. SMA Negeri 1 Kasihan ......................................................................... 57
B. SMA Negeri 1 Bantul .......................................................................... 62
C. SMA Negeri 1 Sewon .......................................................................... 65
D. SMA Negeri 1 Sedayu ......................................................................... 69
E. SMA Negeri 1 Jetis. .............................................................................. 75
F. SMA Negeri 2 Bantul .......................................................................... 78
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ....................................................................................... 83
1. Deskripsi Responden Penelitian
a) Pengalaman Guru Mengajar .................................................. 84
b) Jenjang Pendidikan Guru ....................................................... 84
2. Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum
2013 .............................................................................................. 85
a) Pengalaman Guru Mengajar .................................................. 86
b) Jenjang Pendidikan Guru ....................................................... 88
B. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................................ 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
a) Pengujian Normalitas .................................................................. 90
b) Pengujian Homogenitas .............................................................. 93
C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 95
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 99
1. Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum
2013 Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar ........................... 99
2. Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum
2013 Ditinjau dari Jenjang Pendidikan Guru ................................ 105
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 109
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 109
C. Saran-saran ............................................................................................ 110
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 113
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah ............................................ 19
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 39
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Model Likert ............................................................. 43
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian ..................................... 47
Tabel 4.1 Daftar Guru Kelas X SMA N 1 Kasihan Bantul ...................................... 61
Tabel 4.2 Daftar Guru Kelas X SMA N 1 Bantul .................................................... 64
Tabel 4.3 Daftar Guru Kelas X SMA N 1 Sewon ................................................... 68
Tabel 4.4 Daftar Guru Kelas X SMA N 1 Sedayu .................................................. 74
Tabel 4.5 Daftar Guru Kelas X SMA N 1 Jetis ...................................................... 77
Tabel 4.6 Daftar Guru Kelas X SMA N 2 Bantul ................................................... 80
Tabel 5.1 Responden Penelitian ............................................................................... 83
Tabel 5.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Guru Mengajar .. ......... 84
Tabel 5.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Guru.. ............... 85
Tabel 5.4 Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 .. .... 85
Tabel 5.5 Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum 2013
Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar .. ........................................... 86
Tabel 5.6 Deskripsi Statistik Variabel Pengalaman Guru Mengajar ...................... 87
Tabel 5.7 Perbedaan Persepsi Guru yang Signifikan Terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Ditinjau dari Jenjang Pendidikan Guru .. .................. 89
Tabel 5.8 Deskripsi Statistik Variabel Jenjang Pendidikan Guru ........................... 90
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas (Persepsi Guru Terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar) ................. 91
Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas (Persepsi Guru Terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Ditinjau dari Jenjang Pendidikan Guru) ...................... 92
Tabel 5.11 Hasil Pengujian Homogenitas (Persepsi Guru Terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar).................. 94
Tabel 5.12 Hasil Pengujian Homogenitas (Persepsi Guru Terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Ditinjau dari Jenjang Pendidikan Guru) ...................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 5.13 Hasil Pengujian Anova untuk Perbedaan Persepsi Guru yang
Signifikan Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Ditinjau dari
Pengalaman Guru Mengajar ................................................................... 96
Tabel 5.14 Hasil Pengujian Dua Sampel Independent untuk Perbedaan Persepsi
Guru yang Signifikan Terhadap Implementasi Kurikulum 2013
Ditinjau dari Jenjang Pendidikan Guru .................................................. 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Penelitian ... ................................................................................ 34
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA N 1 Kasihan Bantul ...................................... 60
Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMA N 1 Bantul... ................................................. 63
Gambar 4.3 Struktur Organisasi SMA N 1 Sewon ... ................................................ 67
Gambar 4.4 Struktur Organisasi SMA N 1 Sedayu .................................................. 73
Gambar 4.5 Struktur Organisasi SMA N 1 Jetis ........................................................ 76
Gambar 4.6 Struktur Organisasi SMA N 2 Bantul ................................................... 79
Gambar 5.1 Daerah Penentuan Ho pada Uji Dua Sampel Independent ..................... 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian... .......................................................................... 116
Lampiran 2 Data mentah Validitas dan Reliabilitas... ............................................. 124
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... ................................................... 128
Lampiran 4 Data Induk Penelitian ... ....................................................................... 137
Lampiran 5 Deskripsi Variabel Penelitian ... ........................................................... 141
Lampiran 6 Hasil Penghitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP Tipe II) ............... 144
Lampiran 7 Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas ... .................................. 148
Lampiran 8 Hasil Pengujian Anova dan Dua Sampel Independen ... ....................... 151
Lampiran 9 Tabel R, Tabel F dan Tabel T ............................................................... 154
Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian ... .......................................................................... 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum dan pendidikan merupakan dua konsep yang harus
dipahami terlebih dahulu sebelum membahas mengenai implementasi
Kurikulum 2013. Sebab, dengan pemahaman yang jelas atas kedua konsep
tersebut diharapkan para pengelola pendidikan, terutama pelaksana
Kurikulum, mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam
persoalan. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat
ini adalah adanya Kurikulum yang silih berganti dan terlalu membebani
anak tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan
sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada Kurikulum tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan Kurikulum selalu mengarah
pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena
dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu
adanya revitalisasi Kurikulum. Usaha tersebut mesti dilakukan demi
menciptakan generasi masa depan yang berkarakter, yang memahami jati
diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di
dunia internasional. Berbagai wacana berkembang di masyarakat terkait
implementasi Kurikulum 2013 sangat marak, tentunya berdasarkan pada
sudut pandang yang berbeda-beda. Banyak persepsi yang perlu dihargai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sebagai bagian dari proses pematangan Kurikulum yang sedang disusun.
Kurikulum ini merupakan terobosan baru dari Kurikulum yang sebelumnya
yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Ada berbagai alasan
perubahan KTSP menjadi Kurikulum 2013. Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Mohammad Nuh menemukan pasalnya, hasil studi lembaga
survei pendidikan internasional, Trends in International Mathematics and
Science Studies (TIMSS) dan Progress in International Reading Literacy
Study (PIRLS) 2011 tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan
terhadap kemampuan siswa di Indonesia. Selain itu, evaluasi Kurikulum
pendidikan nasional dilakukan karena ada penilaian bahwa Kurikulum
pendidikan saat ini terlalu membebani siswa. Dari evaluasi nanti diharapkan
bisa ditemukan formulasi sesuai standar kompetensi (Kompas, 22 Desember
2012). Selain itu, sekolah atau daerah tidak boleh memaksakan pelaksanaan
implementasi Kurikulum 2013 secara mandiri tahun ini jika justru
membebani murid atau orangtua murid, terutama dalam hal pengadaan
buku. Sebelum mandiri, guru perlu dilatih dulu dan buku pun sudah harus
tersedia gratis (Kompas, 2 September 2013).
Dari berbagai tanggapan mengenai implementasi Kurikulum 2013,
pengalaman mengajar seorang guru diduga juga akan berpengaruh terhadap
cara pandang atau persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi
Kurikulum 2013. Persepsi tersebut terbentuk karena adanya pengalaman
yang berbeda mengenai penggunaan Kurikulum. Seorang guru yang baru
dua tahun mengajar diduga akan memiliki persepsi kurang positif terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kurikulum 2013 mengingat belum adanya pengalaman mereka di bidang
Kurikulum apabila dibandingkan dengan guru yang sudah dua puluh lima
tahun mengajar. Atau mungkin juga sebaliknya. Dengan kata lain,
pengalaman mengajar seorang guru akan membedakan perilaku keguruan
guru tersebut dengan guru lainnya.
Selain itu, diduga ada perbedaan persepsi guru yang signifikan
terhadap implementasi Kurikulum 2013 juga bisa terjadi karena jenjang
pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai contoh
yang memberikan keleluasaan bagi guru dan sekolah dalam menyusun
Kurikulumnya sendiri dikhawatirkan akan menemui banyak kendala.
Jenjang pendidikan guru salah satunya. Dalam suatu sekolah, ada
kemungkinan besar terdapat guru dengan jenjang pendidikan yang berbeda-
beda (D III, S1, S2, maupun S3). Jenjang pendidikan yang beragam
kemungkinan berdampak pada persepsi antar guru yang berbeda-beda
mengenai implementasi Kurikulum 2013. Karenanya, pemerintah
menetapkan implementasi Kurikulum 2013 tidak lagi disusun oleh para guru
melainkan disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan guna
meringankan beban para guru dan menghindari banyaknya persepsi dari
para guru. Oleh karena itu, semakin tinggi jenjang pendidikan guru diduga
mereka semakin memiliki persepsi yang positif terhadap implementasi
Kurikulum 2013.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menduga bahwa pemahaman dan
penerimaan guru terhadap Kurikulum 2013 ini tentu akan sangat bervariasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
karenanya penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“PERBEDAAN PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI PENGALAMAN GURU
MENGAJAR DAN JENJANG PENDIDIKAN GURU”. Penelitian ini
merupakan penelitian survei pada guru-guru di SMA yang telah
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul.
B. Batasan Masalah
Banyak variabel yang mempengaruhi persepsi guru yang signifikan
terhadap implementasi Kurikulum 2013. Penelitian ini akan memfokuskan
pada variabel pengalaman guru mengajar dan jenjang pendidikan guru.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru
mengajar?
2. Apakah ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang pendidikan guru?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dengan
diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru yang
signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
pengalaman guru mengajar.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru yang
signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
jenjang pendidikan guru.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang bersangkutan :
1. Bagi Pemerintah
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan dan
evaluasi mengenai kebijakan pemerintah akan implementasi
Kurikulum 2013 serta sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
langkah-langkah yang harus diambil dalam rangka peningkatan
kualitas pendidikan nasional.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi
bagi penelitian selanjutnya serta dapat menambah kepustakaan yang
berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagi Sekolah
Untuk memberikan gambaran yang konkrit mengenai persepsi guru
yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013, agar hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan yang berguna dalam
kegiatan proses pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan,
pengalaman, dan memberi wawasan baru tentang implementasi
Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Menurut Walgito (2005:99), persepsi adalah suatu proses yang
didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga
disebut proses sensoris. Stimulus merupakan salah satu faktor yang
berperan dalam persepsi.
Menurut Leavitt dalam Sobur (2003:445), persepsi (perception)
dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat
sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian,
yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.
Persepsi adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas,
hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsang itu
disadari dan dimengerti (Irwanto dkk, 1988:55). Berkaitan dengan
faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan
adanya beberapa faktor, yaitu:
1) Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera
atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang
mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima
yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian besar stimulus
datang dari luar individu.
2) Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima
stimulus. Di samping juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat
susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat
untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
3) Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi
diperlukan adanya perhatian sebagai suatu persiapan dalam
rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan
atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan
kepada suatu atau sekumpulan objek.
Jadi terjadinya persepsi adalah merupakan proses yang
saling beurutan namun dengan kejadian yang singkat, yaitu
mulai objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera
atau reseptor, lalu alat indera atau reseptor merupakan alat untuk
menerima stimulus, dan kemudian perhatian sebagai suatu
persiapan dalam rangka mengadakan persepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Guru
1. Pengertian Guru
Undang-undang Guru dan Dosen Republik Indonesia No. 14
Tahun 2005 pasal 1 menyatakan bahwa, guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
Selanjutnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2
menyatakan, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama
bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan
identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena
itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang
mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin (Mulyasa,
2007:37)
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa guru
adalah tenaga pendidik yang profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dan mengevaluasi peserta didik, dan bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran.
2. Persepsi Guru
Perubahan Kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah
yang dikenal dengan Kurikulum 2013 menjadi beban baru bagi guru.
Guru sebagai pelaksana utama dari Kurikulum dituntut untuk lebih
kreatif dalam merancang proses pembelajaran, bahan pelajaran
maupun strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan potensi
peserta didik. Untuk itu guru harus mempersiapkan diri dengan
matang agar dapat menyesuaikan perubahan yang ada. Salah satunya
dengan menambah pemahaman dan pengetahuan tentang Kurikulum
2013.
Persepsi guru yang signifikan terhadap Kurikulum 2013 adalah
proses pemahaman, menerima, mengorganisasi dan menginterprestasi
Kurikulum 2013 melalui alat indera dalam hubungannya dengan
Kurikulum 2013.
C. Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan, Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Menurut Alice Miel dalam Wiryokusumo dan Mulyadi (1988:4),
Curriculum in composed of the experiences children undergo, it
fallows as a corollary that the curriculum is the result of interaction of
a complexity of factors, including the physical environment and the
desires, beliefs, knowledge attitudes, and skill of the person served by
and serving the school, namely, the learners, communityadults, and
educators. Dari pengertian ini, dapat diambil sarinya bahwa
Kurikulum dimaksud meliputi keadaan gedung, suasana sekolah,
keinginan, keyakinan, pengetahuan, kecakapan dan sikap orang-orang
yang melayani dan dilayani sekolah yaitu anak didik, masyarakat dan
para pendidik. Jadi segala sesuatu dan semua pihak yang terlibat
dalam memberikan bantuan kepada siswa adalah termasuk ke dalam
Kurikulum. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:479),
Kurikulum memiliki arti perangkat mata pelajaran yang diajarkan
pada lembaga pendidikan.
Dari definisi-definisi di atas dapat kita ambil garis besarnya,
bahwa Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran, di mana segala sesuatu dan semua pihak yang terlibat
dalam memberikan bantuan kepada siswa adalah termasuk ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Kurikulum, sebagai perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada
lembaga pendidikan.
2. Fungsi Kurikulum
Menurut Surahmad dalam Nurgiyantoro (1988:6), fungsi
Kurikulum dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu:
a. Fungsi bagi Sekolah yang Berungkutan
Fungsi Kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan ini
paling tidak dapat disebutkan dua macam. Pertama, sebagai alat
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan.
Manifestasi Kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar di
sekolah adalah berupa program pengajaran. Program pengajaran
itu sendiri merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang kesemuanya dimaksudkan sebagai upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yang akan
dicapai tersebut disusun secara berjenjang mulai dart tujuan
pendidikan yang bersifat nasional sampai tujuan instruksional.
Jika tujuan instruksional tercapai (hasilnya langsung dapat
diukur melalui kegiatan belajar mengajar di kelas) pada
gilirannya akan tercapai pula tujuan-tujuan pada jenjang di
atasnya. Setiap Kurikulum sekolah pasti didalamnya tercantum
tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai melalui
kegiatan pengajaran. Kedua, Kurikulum dijadikan pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
untuk mengatur kegiatn-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan
di sekolah. Dalam pelaksanaan pengajaran misalnya, telah
ditentukan macam-macam bidang studi, alokasi waktu, pokok
bahasan atau materi pengajaran untuk tiap semester, sumber
bahan, metode atau cara pengajaran, alat dan media pengajaran
yang diperlukan. Di samping itu, Kurikulum juga mengatur hal-
hal yang berhubungan dengan jenis program cara
penyelenggaraan, strategi pelaksanaan, penanggung jawab,
sarana dan prasarana dan sebagainya.
b. Fungsi bagi Sekolah Tingkat di Atasnya
Dalam hal ini Kurikulum dapat untuk mengontrol atau
memelihara keseimbangan proses pendidikan. Dengan
mengetahui Kurikulum sekolah pada tingkat tertentu, maka
Kurikulum pada tingkat di atasnya dapat mengadakan
penyesuaian. Misalnya saja, jika suatu bidang studi telah
diberikan pada Kurikulum sekolah di tingkat bawahnya, harus
dipertimbangkan lagi pemilihannya pada Kurikulum, sekolah
tingkatan di atasnya terutama dalam hal pemulihan bahan
pengajaran. Penyesuaian bahan tersebut dimaksudkan untuk
menghindari keterulangan penyampaian yang bisa berakibat
pemborosan waktu dan yang lebih penting lagi adalah untuk
menjaga kesinambungan bahan pengajaran itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Fungsi bagi Masyarakat
Para tamatan sekolah memang dipersiapkan untuk terjun
dimasyarakat atau tugasnya untuk bekerja sesuai dengan
keterampilan profesi yang dimilikinya. Oleh karena itu,
Kurikulum sekolah haruslah mengetahui atau mencerminkan
hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau para pemakai
keluaran sekolah. Untuk keperluan itu perlu ada kerja sama
antara pihak sekolah dengan pihak luar dalam hal pembenahan
Kurikulum yang diharapkan. Dengan demikian, masyarakat atau
para pemakai lulusan sekolah dapat memberikan bantuan, kritik
atau saran-saran yang berguna bagi penyempumaan program
pendidikan di sekolah.
D. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah upaya penyederhanaan, dan tematik-
integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang
siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu Kurikulum disusun
untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik
atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang
mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran
dalam penataan dan penyempurnaan Kurikulum 2013 menekankan
pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu
diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan
lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya,
memasuki masa depan yang lebih baik.
2. Tujuan Kurikulum 2013
Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan insan Indonesia
untuk memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia.
3. Karakteristik Kurikulum 2013
Dijelaskan pula karakteristik Kurikulum 2013 ini diantaranya adalah:
a. Isi atau konten Kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam
bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran.
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari
peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata
pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA,
SMK/MAK.
d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan
dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang
pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing
elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
g. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
(keagamaan dan sosial), rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
h. Sekolah tidak terpisah dari masyarakat karena Kurikulum
memberikan pengalaman belajar terencana di mana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
i. Mengembangkan keterampilan menerapkan untuk setiap
pengetahuan yang dipelajari di kelas dalam berbagai situasi di
sekolah dan masyarakat sehingga memiliki kesempatan yang luas
untuk menghilangkan verbalisme.
j. Sederhana dalam struktur Kurikulum, dalam jumlah mata
pelajaran dan KD yang harus dipelajari peserta didik tetapi
memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap dan keterampilan.
4. Struktur Kurikulum 2013
Struktur Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban
belajar, dan kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas: mata
pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan
pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. Mata pelajaran
pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka.
Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama
dikembangkan dalam struktur Kurikulum pendidikan menengah
(SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
psikologis peserta didik usia 7-15 tahun maka mata pelajaran pilihan
belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.
a. Struktur Kurikulum SMA dan SMK
Untuk menerapkan konsep kesamaan antara SMA dan SMK
maka dikembangkan Kurikulum pendidikan menengah yang
terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran
pilihan. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (Sembilan) mata
pelajaran dengan beban belajar 18 jam per minggu. Konten
Kurikulum (Kompetensi Inti/KI dan KD) dan kemasan konten
serta label konten (mata pelajaran) untuk mata pelajaran wajib
bagi SMA dan SMK adalah sama. Struktur ini menempatkan
prinsip bahwa peserta didik adalah subyek dalam belajar dan
mereka memiliki hak untuk memilih sesuai minatnya. Mata
pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik (SMA) serta
pilihan akademik dan vokasional (SMK). Mata pelajaran pilihan
ini memberikan corak kepada fungsi satuan pendidikan dan di
dalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik.
Beban belajar di SMA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-
masing 43 jam belajar per minggu. Satu jam belajar adalah 45
menit. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok
mata pelajaran wajib sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tabel 2.1
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kelompok Mata Pelajaran
Wajib dan Peminatan
MATA PELAJARAN
ALOKASI
WAKTU
BELAJAR
PER
MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (wajib)
7 Seni Budaya * 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B Per Minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi
(SMK/MA)
18
24
20
24
20
24
Jumlah Mata Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu
(SMA/MA)
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu
(SMA/MA)
42
48
44
48
44
48
MATA PELAJARAN Kelas
X XI XII
Kelompok A dan B (wajib) 24 24 24
C Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
I
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
II
1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
3. Sosiologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
III
1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3. Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4. Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 66 76 76
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
5. Faktor-faktor Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor
sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi
pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu
kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan
perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan
penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia
usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak
produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia
65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan
mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya
mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia
usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan
menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus
globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan
tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan
modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization
(WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan
ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga
terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh
dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi
bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi
International Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa
capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal
ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan
di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam Kurikulum Indonesia.
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan
pola pikir sebagai berikut:
1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik
harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.
2) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)
menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media
lainnya).
3) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara
jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja
dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet).
4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-
mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin
diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains).
5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis
tim).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
6) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran
berbasis alat multimedia.
7) Pola pembelajaran berbasis masal menjadi kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan
potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik.
8) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal
(monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan
jamak (multidisciplines), dan
9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
6. Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum adalah usaha bersama antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah propinsi dan pemerintah
daerah kabupaten/kota (Kemendikbud, 2013).
a. Pemerintah pusat bertanggung jawab dalam mempersiapkan
guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan Kurikulum.
b. Pemerintah pusat bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi
pelaksanaan Kurikulum secara nasional.
c. Pemerintah propinsi bertanggung jawab dalam melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap implementasi Kurikulum di
propinsi terkait.
d. Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam
memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sekolah dalam melaksanakan Kurikulum di kabupaten/kota
terkait.
Strategi implementasi Kurikulum 2013 terdiri atas:
a. Pelaksanaan Kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang
pendidikan yaitu:
1) Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X
2) Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI
3) Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI,
dan XII
b. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 –
2015
c. Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun
2012 – 2014
d. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi,
dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru)
terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari –
Desember 2013
e. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk
menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya
penanggulangan: Juli 2013 – 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
7. Pendekatan Penilaian Menurut Kurikulum 2013
Menurut Kurikulum 2013, penilaian yang dilakukan harus
menggunakan pendekatan-pendekatan berikut:
a. Acuan Patokan
Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada aspek
penilaiannya, maka semua kompetensi perlu dinilai dengan
menggunakan acuan patokan berdasarkan pada indikator hasil
belajar. Sekolah terlebih dahulu harus menetapkan acuan
patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
b. Metode dan Instrumen Penilaian dalam Kurikulum 2013
Bermacam-macam metode dan instrumen baik dalam
bentuk formal maupun nonformal dipergunakan pada kegiatan
penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi. Informasi
yang dikumpulkan menyangkut semua perubahan yang terjadi
baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penilaian dapat
dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses)
dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian
hasil/produk).
1) Penilaian Nonformal/Informal
Penilaian nonformal bisa berupa komentar-
komentar guru yang diberikan/diucapkan selama proses
pembelajaran. Saat seorang peserta didik menjawab
pertanyaan guru, pada waktu siswa atau beberapa siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya, atau
saat seorang siswa memberikan komentar terhadap
jawaban guru atau siswa lainnya, dengan demikian berarti
guru telah melakukan penilaian nonformal/informal
terhadap performansi siswa tersebut.
2) Penilaian Formal
Penilaian proses formal adalah sebaliknya dari
penilaian informal. Penilaian formal adalah teknik
pengumpulan informasi yang didesain untuk
mengidentifikasi dan merekam pengetahuan dan
keterampilan siswa. Tidak sama dengan penilaian proses
informal, penilaian proses formal merupakan kegiatan
yang disusun dan dilakukan secara sistematis dengan
tujuan untuk membuat suatu simpulan tentang kemajuan
siswa.
8. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan/PTK
Pelatihan PTK adalah bagian dari pengembangan Kurikulum.
Pelatihan PTK disesuaikan dengan strategi implementasi yaitu: Tahun
pertama 2013 sampai tahun 2015 ketika Kurikulum sudah dinyatakan
sepenuhnya diimplementasikan. Strategi pelatihan dimulai dengan
melatih calon pelatih (Master Trainer) yang terdiri atas unsur-unsur,
yaitu Dinas Pendidikan, Dosen, Widyaiswara, guru inti nasional,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pengawas dan kepala sekolah berprestasi. Langkah berikutnya adalah
melatih master teacher yang terdiri dari guru inti, pengawas dan
kepala sekolah. Pelatihan yang bersifat masal dilakukan dengan
melibatkan semua guru kelas dan guru mata pelajaran di tingkat SD,
SMP dan SMA/SMK.
9. Pengembangan Buku Siswa dan Pedoman Guru
Implementasi Kurikulum 2013 dilengkapi dengan buku siswa
dan pedoman guru yang disediakan oleh Pemerintah. Strategi ini
memberikan jaminan terhadap kualitas isi/bahan ajar dan penyajian
buku serta bahan bagi pelatihan guru dalam keterampilan melakukan
pembelajaran dan penilaian pada proses serta hasil belajar peserta
didik. Pada bulan Juli 2013 yaitu pada awal implementasi Kurikulum
2013 buku sudah dimiliki oleh setiap peserta didik dan guru.
Ketersediaan buku adalah untuk meringankan beban orangtua karena
orangtua tidak perlu membeli buku baru.
10. Evaluasi Kurikulum 2013
Pelaksanaan evaluasi implementasi Kurikulum 2013
dilaksanakan sebagai berikut:
a) Jenis Evaluasi: Formatif sampai tahun Belajar 2015-2016.
b) Sumatif: Tahun Belajar 2016 secara menyeluruh untuk
menentukan kelayakan ide, dokumen, dan implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Kurikulum. Evaluasi pelaksanaan Kurikulum diselenggarakan
dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah pelaksanaan
Kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru
menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap
satuan pendidikan dan dilaksanakan pada satuan pendidikan di
wilayah kota/kabupaten secara rutin dan bergiliran. Evaluasi
dilakukan di akhir tahun ke II dan ke V SD, tahun ke VIII SMP
dan tahun ke XI SMA/SMK. Hasil dari evaluasi digunakan
untuk memperbaiki kelemahan hasil belajar peserta didik di
kelas/tahun berikutnya. Evaluasi akhir tahun ke VI SD, tahun ke
IX SMP, tahun ke XII SMA/SMK dilakukan untuk menguji
efektivitas Kurikulum dalam mencapai Standar Kemampuan
Lulusan (SKL). (Kemendikbud, Pedoman Implementasi
Kurikulum Januari 2013).
E. Pengalaman Guru Mengajar
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976:28), pengalaman
adalah sesuatu yang pernah dirasai, diketahui, dikerjakan, dijalani, dan
sebagainya. Pengalaman berasal dari kata ”alam” yang berarti lebih
mengetahui atau tahu benar. Sedangkan menurut Muslich (2007:13),
pengalaman mengajar adalah masa kerja guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan
surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan/atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik dari
komponen ini dapat berupa surat keputusan atau surat keterangan yang sah
dari lembaga berwenang.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pengalaman guru mengajar diartikan sebagai segala sesuatu yang pernah
dirasai, diketahui, dikerjakan, dijalani, dan didapatkan selama guru
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik di satuan pendidikan tertentu.
F. Jenjang Pendidikan Guru
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Pasal 1
ayat (1) Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud
dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa.
Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang
Nomor 20 Pasal 14 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan formal di Indonesia terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan dasar merupakan
jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain
yang sederajat. Pendidikan menengah dalam hubungan ke bawah berfungsi
sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan dasar, dan dalam hubungan ke
atas mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan tinggi
ataupun memasuki lapangan kerja.
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Pendidikan tinggi diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan
ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
G. Kerangka Berpikir
1. Persepsi Guru yang Signifikan terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar.
Profesionalitas seorang pekerja dipengaruhi pula oleh lama
pekerja tersebut menjalani profesinya. Semakin lama seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
menggeluti pekerjaannya maka semakin terasah pula kemampuannya.
Seorang guru yang telah puluhan tahun mengajar akan memiliki
kualitas mengajar yang berbeda dengan seorang guru yang baru satu
tahun mengajar. Guru yang telah lama menjalani profesi guru akan
memiliki pengalaman mengajar, kemampuan mengelola kelas,
maupun mengevaluasi kelas dengan lebih baik dibanding dengan guru
baru. Akan tetapi, mungkin guru yang baru tersebut memiliki
kemampuan lain yang tidak dimiliki oleh guru yang telah puluhan
tahun mengajar, misalnya saja kemampuan mengoperasikan
komputer, pemanfaatan internet, metode pengajaran baru, dan
sebagainya.
Inti dari semua itu adalah bahwa suatu pengalaman mengajar
ataupun pengetahuan baru dari seseorang yang belum begitu
berpengalaman mengajar, akan menyebabkan perbedaan pandangan
ataupun persepsi akan suatu permasalahan. Perbedaan itu disebabkan
oleh adanya pola berpikir yang berbeda yang disebabkan oleh
pembentukan karakter atas diri guru selama menjalani profesinya.
Suparno dalam Cahyaningsih (2007:35), menguraikan bahwa lama
seorang guru menjalani profesinya akan mempengaruhi cara pandang.
Seorang guru yang sudah dua puluh tahun mengajar akan memandang
Kurikulum 2013 sebagai sebuah Kurikulum yang merepotkan
mengingat beratnya tugas seorang guru dalam peran sertanya
menyusun bahan ajar dan media pembelajaran, berbeda dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kurikulum yang biasanya digunakannya. Akan tetapi dengan
pengalaman yang dimilikinya, hal tersebut akan dapat disesuaikan
dengan mudah. Seorang guru yang baru satu tahun mengajar dan
merupakan produk baru dari dunia kependidikan akan memandang
Kurikulum 2013 sebagai sebuah Kurikulum yang tepat diaplikasikan
mengingat dengan Kurikulum 2013 seorang guru dapat menyusun
bahan ajar yang sesuai dengan konstruksi pengetahuan yang akan
diberikan kepada peserta didik. Akan tetapi dengan terbatasnya
pengalaman yang dimiliki, guru baru diduga kurang beradaptasi
dengan cepat dalam perubahan Kurikulum yang terjadi. Hal ini
diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh
Apriyanto (2007) yang menyatakan ada perbedaan persepsi guru
terhadap Kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama
menjalani profesi guru.
Berdasarkan uraian di atas, diduga perubahan Kurikulum 2013
akan mengalami permasalahan yang sama ketika penerapan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Hipotesis penelitian sebagai
berikut:
Ha1 = Ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Persepsi Guru yang Signifikan terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Ditinjau dari Jenjang Pendidikan Guru.
Jenjang pendidikan cukup berpengaruh terhadap persepsi guru
terhadap diberlakukannya Kurikulum 2013. Pandangan guru diduga
akan berbeda pada guru yang mempunyai jenjang pendidikan yang
berbeda. Hal ini disebabkan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki
oleh seorang guru. Wawasan dan pengetahuan akan berpengaruh pada
pengembangan kreativitas guru dalam mengajar.
Guru yang memiliki jenjang pendidikan rendah diduga akan
kesulitan dalam mengembangkan kreativitas dan melaksanakan
otonomi pengajaran. Guru dengan jenjang pendidikan rendah tidak
mempunyai wawasan yang cukup atau pengetahuan yang luas
dibandingkan dengan guru yang memiliki jenjang pendidikan lebih
tinggi. Mereka tidak mendapatkan pengetahuan yang memadai saat
menempuh pendidikan serta mengalami kesulitan dalam menelaah isi
Kurikulum 2013 sehingga dalam pelaksanaannya mereka mengalami
kesulitan dalam mengembangkan kreativitas. Sebaliknya guru dengan
jenjang pendidikan lebih tinggi diduga akan lebih mudah dalam
pengembangan kreativitas dan menjalankan otonomi seperti yang
diinginkan dalam Kurikulum. Mereka akan mudah dalam menelaah isi
dari Kurikulum 2013 dan mudah dalam mengimplementasikan
Kurikulum baru. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya oleh Anton (2008) yang menyatakan ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan guru. Sedangkan hasil
pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa terdapat derajat
hubungan yang sedang antara jenjang pendidikan guru dengan
persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, diturunkan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
Ha2 = Ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang
pendidikan guru.
H. Model Penelitian
Model penelitian dalam penilitian ini adalah sebagai berikut.
Gambar 2.1
Model Penelitian
Keterangan:
= Pengalaman guru mengajar
= Jenjang pendidikan guru
= Persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013
𝝌𝟏
𝝌𝟐
𝒀
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian
terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi
yang meliputi kegiatan penilaian sikap atau pendapat terhadap individu,
organisasi, keadaan, ataupun prosedur (Hair dkk dalam Sangadji dan
Sopiah, 2010:21). Jenis penelitian ini tergolong penelitian survei, yaitu
penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-
gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik
tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun
suatu daerah (Nazir, 2005:56). Kesimpulan dari penelitian ini hanya berlaku
pada guru-guru kelas X di SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul,
dan SMA Negeri 1 Sewon, SMA Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1 Jetis, dan
SMA Negeri 2 Bantul yang ada di Kabupaten Bantul sebagai subyek
penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA se-Kabupaten Bantul yang dipilih
pemerintah dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, yaitu SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sewon, SMA
Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 2 Bantul.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri 1 Kasihan, SMA
Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sewon, SMA Negeri 1 Sedayu, SMA
Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 2 Bantul.
2. Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah persepsi
guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013,
pengalaman guru mengajar dan jenjang pendidikan guru.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti (Sulistyo,
2010:22). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMA
se-Kabupaten Bantul yang telah mengimplementasikan Kurikulum
2013 yaitu SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul, SMA
Negeri 1 Sewon, SMA Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1 Jetis, dan
SMA Negeri 2 Bantul. Populasi penelitian sebanyak 351 guru.
Menurut sumber dari SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dan SMA Negeri 1 Sewon jumlah guru adalah sebagai berikut: SMA
Negeri 1 Kasihan = 66 guru, SMA Negeri 1 Bantul = 51 guru, dan
SMA Negeri 1 Sewon = 65 guru, SMA Negeri 1 Sedayu = 68 guru,
SMA Negeri 1 Jetis = 50 guru, dan SMA Negeri 2 Bantul = 51 guru.
2. Sampel
Arikunto (1998:117) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari
populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Dinamakan
penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan
hasil penelitian sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah guru-guru
yang telah mengimplementasikan Kurikulum 2013, yaitu seluruh guru
kelas X (sepuluh).
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan untuk menentukan
perwakilan sekolah menggunakan Purposive Sampling. Sugiyono
(2001:61) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah sekolah yang ditunjuk oleh
Pemerintah untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 yaitu
seluruh guru kelas X (sepuluh).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi akan apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini
melibatkan variabel independen dan variabel dependen sebagai
berikut :
a. Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini
adalah pengalaman guru mengajar dan jenjang pendidikan guru.
b. Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini
adalah persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi
Kurikulum 2013.
2. Pengukuran Variabel Penelitian
a. Pengukuran variabel persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 didasarkan pada indikator-
indikatornya. Pengukuran yang digunakan penulis untuk
mengukur variabel ini adalah berupa pernyataan-pernyataan
tentang implementasi Kurikulum 2013. Berikut ini disajikan
tabel operasionalisasi variabel persepsi guru yang signifikan
terhadap implementasi Kurikulum 2013 yang diadopsi dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Monitoring
implementasi Kurikulum 2013:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Persepsi Terhadap implementasi Kurikulum 2013
Sub variabel Indikator
Pernyataan
Positif Negatif
Fungsi
Kurikulum 2013
1. Membantu siswa mengembangkan
kompetensi dan potensi diri.
2. Pedoman pengaturan kegiatan pendidikan
dan pengajaran.
3. Pedoman bagi guru untuk memperbaiki
situasi mengajar.
1
2
3
Tujuan
Kurikulum 2013
1. Mempersiapkan insan Indonesia supaya
memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warganegara yang produktif,
kreatif, inovatif dan efektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan
berperadaban dunia.
4, 5, 6
7
Karakteristik
Kurikulum 2013
1. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci
lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan
gambaran secara kategorial mengenai
8
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kompetensi dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan.
3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
pada jenjang pendidikan menengah pada
kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
10
Pengembangan
Kurikulum 2013
1. Pola pembelajaran berpusat pada peserta
didik.
2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi
guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif.
3. Pola belajar sendiri menjadi belajar
kelompok (berbasis tim).
4. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi
pembelajaran berbasis alat multimedia.
5. Pola pembelajaran pasif menjadi
pembelajaran kritis
11
12
13
15
14
Struktur
Kurikulum 2013
1. Pelaksanaan 9 (sembilan) mata pelajaran
wajib dalam implementasi Kurikulum
2013 sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
2. Pelaksanaan mata pelajaran pilihan dalam
implementasi Kurikulum 2013 membantu
16
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
peserta didik dalam mengembangkan
peminatannya.
3. Kesesuaian jam beban belajar.
18
19
Kegiatan Belajar
Mengajar
1. Siswa mengembangkan potensinya
secara optimal.
2. Interaksi siswa dengan siswa lain.
3. Implementasi Kurikulum 2013 efektif
jika guru saja yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Siswa mengenali kelebihan masing-
masing.
20
21
23
22
Pendekatan
Penilaian Hasil
Belajar
1. Penilaian menggunakan acuan patokan.
2. Metode dan instrumen penilaian dalam
implementasi Kurikulum 2013 dilakukan
selama pembelajaran berlangsung
(penilaian proses) dan setelah
pembelajaran usai dilaksanakan
(penilaian hasil/produk).
24
25, 26
Pelatihan
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan/P
TK
1. Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) disesuaikan dengan
strategi implementasi.
2. Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) dilaksanakan pada
27
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tahun pertama 2013 sampai tahun 2015
ketika Kurikulum sudah dinyatakan
sepenuhnya diimplementasikan.
3. PTK melibatkan semua guru kelas dan
guru mata pelajaran di tingkat SD, SMP
dan SMA/SMK.
29
Pengembangan
Buku Siswa dan
Pedoman Guru
1. Kelengkapan buku siswa dan pedoman
guru yang disediakan oleh Pemerintah.
2. Buku pedoman guru dalam implementasi
Kurikulum 2013 membantu guru dalam
merencanakan proses pembelajaran,
meningkatkan efektivitas proses
pembelajaran, memberikan panduan yang
jelas tentang penerapan pembelajaran
tematik berbasis mata pelajaran, dan
penerapan pembelajaran saintifik.
30, 31
32, 34,
35
33
Implementasi
Kurikulum 2013
1. Pemerintah pusat bertanggung jawab
dalam mempersiapkan guru dan kepala
sekolah untuk melaksanakan Kurikulum
2013.
2. Pemerintah kabupaten/kota bertanggung
jawab dalam memberikan bantuan
profesional kepada guru dan kepala
36
38
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
sekolah dalam melaksanakan Kurikulum
di kabupaten/kota terkait.
Evaluasi
Kurikulum 2013
1. Evaluasi pelaksanaan Kurikulum
diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi masalah pelaksanaan
Kurikulum.
2. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan
pendidikan dan dilaksanakan pada satuan
pendidikan di wilayah kota/kabupaten
secara rutin dan bergiliran.
39
40
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert.
Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:134). Jawaban setiap
item instrumen tersaji dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Skala Pengukuran Model Likert
Alternatif jawaban Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Netral (N) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Pengalaman Guru Mengajar
Pengalaman guru mengajar dapat dilihat dari masa kerja
atau lamanya seseorang bekerja. Pengalaman kerja seorang guru
adalah pengalaman dalam mengajar. Berdasarkan Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen Pasal 30 ayat (4) pemberhentian guru karena
batas usia pensiun dilakukan pada usia 60 (enam puluh) tahun.
Dan menjadi seorang guru minimal berjenjang D4/S1 rata-rata
usia lulus S1 usia 24 (dua puluh empat) tahun. Dalam penelitian
ini pengalaman mengajar digolongkan ke dalam (Arikunto,
2000:355):
Masa kerja Keterangan
0 - 12 tahun 1 (Kurang Berpengalaman)
13 - 24 tahun 2 (Cukup Berpengalaman)
25 - 36 tahun 3 (Sangat Berpengalaman)
c. Jenjang Pendidikan Guru
Jenjang pendidikan adalah taraf pendidikan formal yang
diselesaikan oleh guru. Dalam penelitian ini jenjang pendidikan
menurut Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru dalam
Jabatan Tahun 2013 dinyatakan sebagai berikut:
1) Program Strata 1 (S-1) 1 (Rendah)
2) Program Pasca Sarjana (S-2) 2 (Tinggi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode angket/kuesioner, metode dokumentasi dan metode wawancara.
1. Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013.
Jenis kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup dengan alternatif jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
2. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang
struktur organisasi sekolah, jumlah guru yang ada, sarana dan
prasarana yang tersedia dan segala hal yang berhubungan dengan
penelitian ini.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil.
G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
Teknik pengujian instrumen penelitian yang digunakan adalah uji
validitas dan uji reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1. Uji Validitas
Menurut Effendi dan Tukiran (2012:124), validitas menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa yang ingin
diukur. Instrumen penelitian yang berupa kuesioner diuji validitasnya
untuk memperoleh kesahihan instrumen penelitian sehingga dapat
dibakukan menjadi instrumen pengambilan data penelitian. Pengujian
validitas penelitian ini didasarkan pada rumus teknik korelasi Product
Moment sebagai berikut :
( ) ( )
√ ( ( ) ( ( ) )
Keterangan:
r = koefisien korelasi antara X dan Y
X = jumlah dari setiap item
Y = jumlah dari seluruh item
XY = jumlah hasil kali antara X dan Y
N = banyaknya sampel yang diuji cobakan
Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan,
suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor
total dengan taraf signifikansi 5%. Jika rhitung>rtabel, maka butir
pernyataan dikatakan valid dan jika rhitung<rtabel, maka butir pernyataan
dikatakan tidak valid.
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel
Persepsi Guru yang signifikan terhadap Implementasi Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2013. Uji validitas ini dilakukan untuk 40 butir pertanyaan.
Rangkuman uji validitas untuk variabel Persepsi Guru yang
signifikan terhadap Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut (lampiran).
Tabel 3.3
Rangkuman Uji Validitas Untuk Persepsi Guru terhadap
Implementasi Kurikulum 2013
No.
Item
Validitas
Keterangan rtabel (Taraf
Signifikansi
5%)
rhitung
1 0,361 0,619 Valid
2 0,361 0,686 Valid
3 0,361 0,503 Valid
4 0,361 0,380 Valid
5 0,361 0,592 Valid
6 0,361 0,482 Valid
7 0,361 0,484 Valid
8 0,361 0,460 Valid
9 0,361 0,535 Valid
10 0,361 0,039 Tidak Valid
11 0,361 0,555 Valid
12 0,361 0,549 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
13 0,361 0,399 Valid
14 0,361 0,572 Valid
15 0,361 0,776 Valid
16 0,361 0,051 Tidak Valid
17 0,361 0,561 Valid
18 0,361 0,422 Valid
19 0,361 0,389 Valid
20 0,361 0,734 Valid
21 0,361 0,628 Valid
22 0,361 0,557 Valid
23 0,361 0,540 Valid
24 0,361 0,432 Valid
25 0,361 0,721 Valid
26 0,361 0,723 Valid
27 0,361 0,059 Tidak Valid
28 0,361 0,497 Valid
29 0,361 0,571 Valid
30 0,361 0,406 Valid
31 0,361 0,417 Valid
32 0,361 0,407 Valid
33 0,361 0,480 Valid
34 0,361 0,423 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
35 0,361 0,455 Valid
36 0,361 0,373 Valid
37 0,361 0,585 Valid
38 0,361 0,575 Valid
39 0,361 0,548 Valid
40 0,361 0,576 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 40 butir item yang digunakan
dalam kuesioner ternyata ada 3 butir item yang tidak valid karena
rhitung lebih kecil dari rtabel sehingga item-item tersebut dihapus.
Dapat disimpulkan bahwa item-item dalam kuesioner yang
dinyatakan valid berjumlah 37 butir pernyataan dan telah mewakili
setiap variabel pengukur persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran
relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih
(Effendi dan Tukiran, 2012:124). Uji reliabilitas menggunakan rumus
Alpha Cronbach (Arikunto, 2010:238):
[
( )] [
]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varians butir
= varians total
Menurut Sugiyono (2011:184), instrumen dikatakan reliabel apabila
nilai koefisien Alpha > 0,6. Sebaliknya nilai koefisien Alpha < dari
0,6, maka penelitian tersebut belum reliabel.
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus
Alpha Cronbach dan di uji menggunakan program SPSS for Windows
Versi 16. Setelah dilakukan pengujian reliabilitas dengan jumlah data
(n) sebanyak 30 responden pada derajad keyakinan 5% maka
diperoleh nilai 0,936 yang berarti lebih besar dari 0,6. Dengan
demikian instrumen yang digunakan untuk melihat persepsi guru yang
signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 dinyatakan
reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Teknik Deskriptif
Data yang diperoleh dari sampel penelitian berupa skor
pengalaman guru mengajar, skor jenjang pendidikan guru, dan skor
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013
yang dianalisis menurut Sarwono (2006:138), statistik deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
mengacu pada transformasi data mentah ke dalam suatu bentuk yang
akan membuat pembaca lebih mudah memahami dan menafsirkan
maksud dari data atau angka yang ditampilakan. Kegunaan utama
teknik deskriptif ialah untuk mengelompokkan perbedaan persepsi
guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ke
dalam kategori sangat positif, positif, cukup positif, negatif dan sangat
negatif.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
sebaran data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi
normal atau tidak. Apabila data yang terjaring normal maka
analisis untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan. Teknik yang
digunakan untuk uji normalitas dengan menggunakan tes satu
sampel Kolmogorof Smirnov (Sugiyono, 2009:326).
Dmaksimum = [ (X) − (X)]
Keterangan :
D = Deviasi atau penyimpangan maksimum
(X) = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis
(X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-
masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi 5% maka
tidak signifikan artinya tidak ada beda antara distribusi data
yang dianalisis dengan distribusi teoritis sehingga sebaran data
normal.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi 5% maka
signifikan artinya ada perbedaan antara distribusi data yang
dianalisis dengan distribusi teoritis sehingga sebaran data tidak
normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui varians dari sampel homogen atau tidak. Pengujian
homogenitas varians menggunakan Uji F dengan rumus sebagai
berikut (Sugiyono, 2010:276):
Harga Fhitung tersebut kemudian dibandingkan dengan Ftabel pada
taraf signifikansi 5%. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila harga
Fhitung< Ftabel maka varians data dikatakan homogen dan apabila
Fhitung> Ftabel maka varians tidak homogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3. Pengujian Hipotesis
a. Teknik analisis data yang digunakan untuk variabel pengalam
guru mengajar dalam penelitian ini adalah Analysis of Variance
(ANOVA). Menurut Taniredja dan Mustafidah, 2011:84,
langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan Ho dan Ha
Ho :
Tidak ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru
mengajar.
Ha :
Ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru
mengajar.
2) Menentukan daerah penerimaan Ha dan penolakan Ho
Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik
kritis diperoleh dengan bantuan tabel F dimana titik kritis
ditentukan oleh:
a) Taraf nyata atau signifikan ditentukan sebesar 5% atau
0,05
b) Derajat bebas atau degree og freedom (df) yang terdiri
dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Numerator = k-1
Denominator = N-k
3) Menentukan nilai statistik uji:
Nilai statistik uji atau yang disebut uji F ditentukan dengan
cara dihitung menggunakan program Statistical Package for
Social Science (SPSS) yaitu paket progran komputer untuk
analisis statistik secara deskriptif maupun inferensial.
Program SPSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah
program SPSS versi windows 16.
4) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dan menarik
kesimpulan:
a) Ho diterima jika nilai Fhitung < nilai Ftabel, artinya tidak
ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman
guru mengajar
b) Ha diterima jika nilai Fhitung > nilai Ftabel, artinya ada
perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman
guru mengajar
b. Teknik analisis data yang digunakan untuk variabel jenjang
pendidikan guru dalam penelitian ini adalah Uji T Dua Sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Independen. Menurut Siregar, 2013:236, langkah-langkah
pengujian adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan Ho dan Ha
Ho :
Tidak ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang
pendidikan guru.
Ha :
Ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang
pendidikan guru.
2) Menentukan nilai statistik uji:
Uji statistik yang digunakan adalah uji-t dua sampel
ditentukan dengan cara dihitung menggunakan program
Statistical Package for Social Science (SPSS) yaitu paket
program komputer untuk analisis statistik secara deskriptif
maupun inferensial. Program SPSS yang digunakan dalam
penelitian ini adalah program SPSS versi windows 16.
3) Membandingkan nilai thitung dengan ttabel dan menarik
kesimpulan:
a) Ho diterima jika nilai thitung < nilai ttabel, artinya tidak ada
perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang
pendidikan guru.
b) Ha diterima jika nilai thitung > nilai ttabel, artinya ada
perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang
pendidikan guru.
c. Uji Signifikansi
Membandingkan nilai probabilitas Significance dengan nilai alpha
0,05. Apabila nilai probabilitas Significance lebih besar dari nilai
alpha 0,05 maka sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat
berlaku untuk populasi. Sebaliknya apabila nilai probabilitas
Significance lebih kecil dari nilai alpha 0,05 maka sampel yang
diambil dalam penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada
populasi. Artinya, hasil penelitian ini hanya berlaku untuk
sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
Penelitian ini dilaksanakan di SMA yang telah mengimplementasikan
Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul yaitu di SMA Negeri 1 Kasihan, SMA
Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sewon, SMA Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1
Jetis, dan SMA Negeri 2 Bantul, berikut gambaran umum dari masing-masing
sekolah.
A. SMA Negeri 1 Kasihan
SMA Negeri 1 Kasihan atau biasa disebut SMA Negeri Tirtonirmolo
adalah sekolah yang berada di kawasan Kabupaten Bantul Utara, daerah
perbatasan Kota, tepatnya ada di Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta.
1. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi
1) Bertaqwa
Meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dan
mengamalkan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya sesuai
dengan keyakinan agama yang dianut.
2) Berprestasi
Memiliki keunggulan baik akademik maupun non-akademik di
tingkat nasional dan Global.
3) Berkepribadian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Memiliki sikap yang baik sesuai dengan 20 nilai akhlaq mulia
baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
4) Ramah Lingkungan
Memiliki sikap yang peduli terhadap lingkungan di sekitar
sekolah maupun di masyarakat.
b. Misi
Misi sekolah adalah tindakan atau usaha untuk mewujudkan visi
dengan rumusan sebagai berikut :
1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan agamanya,
sehingga kehidupan beragama di sekolah dapat tercipta
manusia yang agamis penuh toleransi.
2) Menumbuhkan semangat berprestasi baik akademik maupun
non akademik dengan pembinaan, pendampingan,
pembimbingan dalam kegiatan intra kurikuler dan
ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa sehingga
dapat bersaing di tingkat nasional maupun global.
3) Membina, mendidik, mengarahkan, dan memberi contoh
implementasi 20 nilai-nilai akhlaq mulia dalam kegiatan
sehari-hari di sekolah sehingga siswa dapat memiliki dan
menerapkan nilai-nilai akhlaq mulia dalam kehidupan sehari-
hari.
4) Membina, mendidik, mengarahkan, dan memberi contoh
implementasi sikap ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
hari di sekolah sehingga siswa dapat memiliki dan menerapkan
sikap ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Struktur Organisasi Sekolah
Berikut ini disajikan gambar mengenai struktur organisasi SMA
Negeri 1 Kasihan Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 4.1
Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
Kepala Sekolah Dewan
Sekolah
Wakil Kepala
Urusan Kurikulum
Wakil Kepala
Urusan Kesiswaan
Wakil Kepala
Urusan Humas
Wakil Kepala
Urusan
Sarana/Prasarana
Kurikulum
KBM
Perpustakaan
Supervisi
Laboratorium
Wakil
Kepala Sekolah
Koordinator
Tata Usaha
Rumah
Tangga
PAS
Keuangan
Inventaris
Pengembangan
SDM
Administrasi
Pemasaran
Osis
Bimbingan
Konseling
Ekstra
Kurikuler
UKS
Ketertiban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3. Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
Berikut ini disajikan tabel mengenai daftar seluruh guru kelas X SMA
Negeri 1 Kasihan Bantul.
Tabel 4.1
Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
No. Nama Guru Tugas Mengajar
1. Supriyadi, S.Kom. Kewirausahaan
2. Farida Umi Nugrahini, S.Sn. Seni Budaya
3. Dra. Dyah Suryaningsih, M.Pd. PKn
4. Rusdiyana, S.Th. Pend. Agama Kristen
5. Sumiyati, S.Pd. Matematika
6. Niki Retno Palupi, S.Pd. Bahasa Inggris
7. Marjono Geografi
8. Kadar Wahuyuni, S.Pd. Pend. Jasmani
9. Tavip Wahyudi, M.Pd. Sejarah
10. Tri Hartanti, S.Pd., M.Sc. Fisika
11. Sugiyanto, S.Pd. Matematika
12. Drs. Rachmad Basuki Biologi
13. Ign. Raharjono, S.Pd. Bahasa Indonesia
14. Dra. Elise Yudiastuti, M.Pd. Bahasa Indonesia
15. Puji Hatuti A., S.Sos. Sosiologi
16. Drs. H. Sarjiman Pend. Agama Islam
17. Dwi Muryati H., S.Pd. Geografi
18. Fitriyani Astuti, S.Pd. Bahasa Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
B. SMA Negeri 1 Bantul
SMA Negeri 1 Bantul terletak di pinggiran Yogyakarta, tepatnya di
Kabupaten Bantul Jalan KHA. Wahid Hasyim Palbapang Bantul.
1. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
a. Visi
Berprestasi, berkarakter, dan berwawasan lingkungan (SABA).
b. Misi Sekolah
1) Melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan pelayanan
secara berkualitas.
2) Menumbuhkembangkan karakter dan budaya bangsa.
3) Meningkatkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
c. Tujuan Sekolah
1) Meningkatkan mutu akademik dalam bidang OSN, OPSI, KIR,
UN, dan lolos PT.
2) Meningkatkan mutu non akademik dalam bidang seni, kreativitas,
dan olahraga.
3) Memiliki daya saing global.
4) Melaksanakan pembelajaran yang berbasis imtaq, iptek, dan
budaya Indonesia.
5) Memberikan pelayanan prima terhadap pelanggan.
6) Membudayakan cinta dan peduli terhadap lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Struktur Organisasi Sekolah
Berikut ini disajikan gambar mengenai struktur organisasi SMA
Negeri 1 Bantul.
Gambar 4.2
Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Bantul
KASSABA DEWAN SEKOLAH Kepala Sekolah
Koordinator Tata Usaha WMM
WAKA 1 WAKA 4 WAKA 3 WAKA 2
Staf WAKA 1
Ka.
Laboratorium
Ka.
Perpustakaan
Pembina
OSIS
Koordinator
Ekstra
Kulikuler
UKS
BK
Urusan
Pengadaan
Urusan
Pemeliharaan
Urusan
Kekeluargaan
SDM
Guru – Pembimbing Akademik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3. Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 1 Bantul
Berikut ini disajikan tabel mengenai daftar seluruh guru kelas X SMA
Negeri 1 Bantul.
Tabel 4.2
Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 1 Bantul
No. Nama Guru Tugas Mengajar
1. Agus Supriadi, M.Pd. Matematika
2. Tulus Widarsana, S.Pd. Bahasa Jawa
3. Tjatur Budiyanti, M.Pd. Bimbingan Konseling
4. Sugiyem, M.Pd. Matematika
5. Drs. Alwi Mahyudin, S.Pd. Pend. Agama Islam
6. Yanti Widjiastuti, M.Hum. Bahasa Inggris
7. Dra. Wigati Rahayu, M.Pd. Kimia
8. Yulia Purwantiningsih, M.Pd. Bahasa Indonesia
9. Sugiyartanti, S.Pd. Bahasa Inggris
10. FX. Isarmaji, B.A. Geografi
11. Dra. Hj. Endang Istyowati Sejarah Indonesia
12. Drs. Suratmaningrum Sejarah Indonesia
13. Drs. Y. Sukamto Biologi
14. Mujiyem M.Pd. Fisika
15. Dra. Endang Sri Yuniasih PKn
16. Sumiati, S.Pd. Kimia
17. Dra. Anna Theresia Riyanti Kimia
18. L. Nurpartana, S.Pd. Pend. Agama Katolik
19. Drs. Wardal Bimbingan Konseling
20. Drs. T. Winarto Bahasa Inggris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
C. SMA Negeri 1 Sewon
SMA Negeri 1 Sewon terletak di perbatasan kabupaten Bantul dengan
kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Parangtritis Km 5 Yogyakarta. Lokasi
sekolah berada di lingkungan perkampungan tepatnya di Druwo Bangunharjo
Sewon Bantul.
1. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
a. Visi
Unggul, berprestasi, berbudaya, dan religius.
b. Misi Sekolah
1) Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan inovatif.
2) Melengkapi sarana pembelajaran dengan teknologi informatika.
3) Mempersiapkan siswa dalam berbagai event baik di bidang
akademik maupun non akademik.
4) Memperluas jaringan kerjasama dengan lembaga lain.
5) Menciptakan budaya membaca dengan didukung perpustakaan
yang berkualitas.
6) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif : aman, nyaman,
tertib, disiplin, sehat kekeluargaan, dan penuh tanggung jawab.
c. Tujuan Sekolah
1) Menghasilkan insan yang bermoral, cerdas, dan berakhlaq mulia.
2) Mempersiapkan peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan
sebagai bekal melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3) Membekali siswa dengan ketrampilan bagi siswa yang tidak
melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dari tahun ke tahun
diharapkan ada peningkatan.
4) Mengembangkan sekolah efektif sejalan tuntutan perkembangan
pendidikan.
5) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.
6) Mengembangkan kultur sekolah yang kondusif di sekolah.
7) Meningkatkan kompentensi yang dimiliki oleh siswa.
8) Mengembangkan sekolah yang berwawasan Teknologi
Informatika.
9) Mengupayakan peningkatan kemampuan berbahasa Inggris bagi
warga sekolah.
10) Memiliki kelompok secara spesifik pada setiap mata pelajaran
dan sains yang dilombakan.
2. Struktur Organisasi Sekolah
Berikut ini disajikan gambar mengenai struktur organisasi SMA
Negeri 1 Sewon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 4.3
Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Sewon
KEPALA
SEKOLAH
DEWAN
SEKOLAH
KOORDINATOR
TATA USAHA
WAKAUR
KURIKULUM
WAKAUR
KESISWAAN
WAKAUR
SARPRAS LITBANG
WAKAUR
HUMAS
SISWA
GURU/
KARYAWAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 1 Sewon
Berikut ini disajikan tabel mengenai daftar seluruh guru kelas X SMA
Negeri 1 Sewon.
Tabel 4.3
Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 1 Sewon
No. Nama Guru Tugas Mengajar
1. Drs. H. Sumarsono Pend. Agama Islam
2. Dra. Hj. Siti Hijriyyah Pend. Agama Islam
3. Drs. Ngubagyo Risdi Fisika
4. Rr. Nenny Dewayani, S.Pd. Bahasa Jerman
5. Drs. Sudiyono Bahasa Jerman
6. Drs. M. Salman PKn
7. Suyudi Suhartono, S.Pd. Matematika
8. Drs. Bambang Sulistyo Prakarya/ Kesenian
9. Drs. Agus Supawa Matematika
10. Purwowasono, BA Penjaskes/ Sepak Bola
11. Tutik Hartanti, M.Pd. Bahasa Indonesia
12. Hj. Niken Nunggar W., S.Pd. Bahasa Indonesia
13. Dra. Eka Titin Aryani Kimia/ Praktek
14. Rr. Esti Wikan Nastri, S.Pd. Kimia/ Praktek
15. Yumroni, S.Pd. Bimbingan Konseling
16. Marharjono, S.Pd. Sejarah
17. Wahyudi, S.Pd. Sejarah
18. Sumartini, S.Pd. Ekonomi
19. Tri Jaka Samekto, S.Pd. Penjaskes
20. Sandra Bayu Kurniawan, M.Pd. Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
21. Suwarsono, S.Pd., M.Sc., MA. Biologi/ Praktek
22. Nur Rahadi Luwis, S.Sn. Seni Tari
23. Dra. Sri Riyandari Prakarya &
Kewirausahaan Akuntansi
24. Karyadi, S.Pd. Kimia/ Praktek
25. Drs. Samsuharjo Sosiologi
26. Malichatun, S.Pd. Bahasa Inggris
27. Rozani, S.Pd. Bimbingan Konseling
28. Hoeriyah, S.Pd. Bahasa Inggris
29. Riana Wati, SS. Bahasa Jawa
30. Drs. Jamal Sarwana Fisika
D. SMA Negeri 1 Sedayu
SMA Negeri 1 Sedayu beralamatkan di jalan Kemusuk Argomulyo
Sedayu Bantul.
1. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era
informasi, dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap
pendidikan mendorong sekolah untuk merespon tantangan sekaligus
peluang itu. SMA Negeri 1 Sedayu memiliki citra moral yang
menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang
diwujudkan dalam visi, misi, dan tujuan sekolah berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
a. Visi
Menjadi sekolah yang berwawasan IPTEK dan IMTAQ serta berbudi
pekerti luhur.
b. Misi
Berdasarkan visi tersebut diatas, SMA Negeri 1 Sedayu selalu
berusaha untuk mencapainya dengan Misi sebagai berikut :
1) Meningkatkan prestasi akademik dengan mempertimbangkan
latar belakang kemampuan dan kemauan untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi.
2) Meningkatkan jumlah siswa yang diterima di PTN.
3) Mewujudkan jiwa keberanian bertindak, berperilaku jujur, dan
terbuka terhadap perubahan.
4) Memberikan bekal pengalaman keterampilan praktis dengan
menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan agar lulusannya
mampu bersaing di segala bidang.
5) Menanamkan rasa tanggung jawab seluruh warga terhadap
ketertiban, keamanan, dan kenyamanan di sekolah.
6) Mewujudkan keimanan dan ketaqwaan agar menjadi insan
cendikia berbudi pekerti luhur dan berkepribadian Indonesia.
7) Mewujudkan sekolah model Pendidikan Agama Islam yang
mampu membekali siswa berperilaku sesuai ajaran agama.
8) Meningkatkan minat siswa untuk mengikuti kegiatan-kegiatan
keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
c. Tujuan
Berdasarkan Visi dan Misi di atas, tujuan pendidikan SMA Negeri 1
Sedayu dirumuskan sebagai berikut :
1) Terwujudnya program belajar mengajar secara efektif dan efisien,
untuk menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi
memasuki perguruan tinggi maupun memiliki kompetensi
memasuki persaingan dunia kerja.
2) Tercapainya kegiatan peningkatan mutu akademik untuk
mempersiapkan peningkatan nilai ujian nasional serta bekal
memasuki perguruan tinggi negeri.
3) Terlaksananya kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung siswa
dalam mengakses era informasi dan teknologi.
4) Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya
pembelajaran yang berbasis ICT.
5) Tercapainya kompetensi dan profesionalitas tenaga pendidik dan
kependidikan sesuai dengan program pendidikan yang
berorientasi perubahan serta perkembangan teknologi.
6) Terbentuknya sikap mental siswa yang memiliki kompetensi dan
profesionalitas sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan era
globalisasi.
7) Terbentuknya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sebagai
bagian pelaksana kegiatan belajar mengajar yang efektif dan
efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
8) Terwujudnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang
maju dan berprestasi baik di tingkat lokal, nasional, maupun
internasional.
9) Terbentuknya jiwa kewirausahaan agar lulusannya mampu
bersaing di segala bidang.
10) Terjalinnya kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
11) Terwujudnya siswa yang bertaqwa, beriman, cendikia berbudi
pekerti luhur, dan berkepribadian Indonesia.
12) Terwujudnya siswa yang rajin dan giat beribadah.
13) Terwujudnya siswa yang mampu dan gemar membaca Al-Quran.
14) Terwujudnya siswa yang berkepribadian dan berakhlaq mulia.
15) Terciptanya suasana lingkungan belajar yang agamis.
2. Struktur Organisasi Sekolah
Berikut ini disajikan gambar mengenai struktur organisasi SMA
Negeri 1 Sedayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gambar 4.4
Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Sedayu
KEPALA
SEKOLAH
DEWAN
SEKOLAH
SEKRETARIS
SEKOLAH
WAKIL
KEPALA
SEKOLAH
KURIKULUM
WAKIL
KEPALA
SEKOLAH
KESISWAAN
WAKIL
KEPALA
SEKOLAH
SARPRAS
WAKIL
KEPALA
SEKOLAH
HUMAS
SISWA-SISWI
KOORDINATOR
BIMBINGAN
KONSELING
KEPALA
TATA USAHA
KEPALA
LABORATORIUM
KEPALA
PERPUSTAKAAN
KOORDINATOR
LAYANAN CIBI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 1 Sedayu
Berikut ini disajikan tabel mengenai daftar seluruh guru kelas X SMA
Negeri 1 Sedayu.
Tabel 4.4
Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 1 Sedayu
No. Nama Guru Tugas Mengajar
1. Tri Anita, S.Pd. Bahasa Inggris
2. Dra. Parsilah Geografi
3. Siti Armani, S.Pd. Bimbingan Konseling
4. Meisyaroh Purnarni, S.Pd. Matematika
5. Maria M. Dwi Linda Pend. Agama Katolik
6. Muh. Zainudin, MM., M.Pd. PKn
7. Budi Purwanto, M.Pd. Biologi
8. Martini, M.Hum. Bahasa Inggris
9. Sandratari EAP., S.Pd. Kimia
10. Hj. Sri Muryani, S.Pd. Ekonomi
11. H. Andhy Surya, S.Sos. Sosiologi
12. Tri Arini Noor Haryanti, S.Pd. Bahasa Jerman
13. Aris Haryanto, S.Pd. Pend. Jasmani
14. Suhartati, S.Pd. Matematika
15. Sofi Nur Islam, S.Pd. Bahasa Indonesia
16. Drs. Muhammad Irfai, M.Pd. Pend. Agama Islam
17. Dra. Purwantiningsih PKn
18. Endang Susilowati, M.Pd. Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
E. SMA Negeri 1 Jetis
SMA Negeri 1 Jetis atau lebih dikenal dengan nama Jesabayo,
merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dan beralamatkan di Jalan Imogiri Barat KM 11
Kertan Sumberagung Jetis Bantul.
1. Visi, Misi, dan Motto Sekolah
a. Visi
Berprestasi Unggul dalam IPTEK, Dinamis ke arah globalisasi, Imtaq
yang tangguh, Arif terhadap lingkungan hidup.
b. Misi
1) Mengembangkan pembelajaran kreatif inovatif berwawasan
lingkungan hidup.
2) Melengkapi sarana penunjang dalam pembelajaran dan
peningkatan teknologi.
3) Mengoptimalkan pelaksanaan 8K secara produktif, efektif, dan
efisien.
4) Meningkatkan prestasi melalui pembinaan kegiatan yang bersifat
kompetitif cerdas berakhlaq mulia.
c. Motto
Sekolah hijau hidup menjadi berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2. Struktur Organisasi Sekolah
Berikut ini disajikan gambar mengenai struktur organisasi SMA Negeri 1 Jetis.
Gambar 4.5
Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Jetis
SO. OPERASIONAL SO. SEBAGAI UPT
KEPALA
SEKOLAH
DEWAN
SEKOLAH
KEPALA
TATA USAHA
WAKASEK
KURIKULUM
WAKASEK
SARANA &
PRASARANA
WAKASEK
KESISWAAN
WAKASEK
HUBUNGAN
MASYARAKAT
SISWA
KEPALA
SEKOLAH
TATA USAHA
WALI KELAS
MGMP
WALI KELAS
WALI KELAS
WALI KELAS
Pemeliharaan
Perlengkapan
Teknisi
Unit Kegiatan Siswa
BP/ BK
Tata Tertib
Masyarakat
Perguruan
Tinggi/ LPK
Teknisi
GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3. Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 1 Jetis
Berikut ini disajikan tabel mengenai daftar seluruh guru kelas X SMA Negeri
1 Jetis.
Tabel 4.5
Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 1 Jetis
No. Nama Guru Tugas Mengajar
1. Dra. Ratni Hartanti Ekonomi/ Prakrya &
Kewirausahaan
2. Drs. Sunardi Kimia
3. Wiwin Sri Rahmawati, S.Pd. Biologi
4. Dra. Endang Indarsih, S.Pd. Sejarah
5. Drs. Zuhari Pend. Agama Islam
6. Arief Wismono, S.Pd. Matematika
7. Isti Widayati, S.Pd. Bahasa Indonesia
8. Ngadiah, S.Pd. Bahasa Inggris
9. Yuni Catur Putri, S.Pd. Bahasa Indonesia
10. Dra. Wahyuning Widyastuti Bahasa Jerman
11. Susi Rismawati, S.Pd. Matematika
12. Dwi Muryani, S.Pd. Geografi
13. Thohir, S.PdI. Pend. Agama Islam
14. Walfarianto, M.Si. PKn
15. Leni Widiastuti, S.Pd. Bahasa Jawa
16. Rifida Afiatun, S.Pd. Ekonomi
17. Drs. Sudaryanto Sejarah
18. Dra. Siti Nur Fatmi Aisyah Bahasa Inggris
19. Karyadi, S.Pd. Kimia
20. Drs. Tri Suaharto Ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. SMA Negeri 2 Bantul
SMA Negeri 2 Bantul adalah sekolah negeri di Bantul yang didirikan
pada tahun 1976. SMA Negeri 2 Bantul berlokasi di Jalan RA Kartini,
Trirenggo, Bantul, Yogyakarta.
1. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi
Mewujudkan SMADABA APIK (SMA Negeri 2 Bantul yang ASRI,
Berprestasi, Beriman dan Berkepribadian Indonesia)
b. Misi
1) Mewujudkan lingkungan sekolah yang ASRI (Aman, Sehat, Rapi
dan Indah)
2) Mempersiapkan peserta didik berprestasi untuk mengikuti
pendidikan lebih lanjut, memiliki kecerdasan dan kompetensi
untuk hidup mandiri, mampu bersaing di taraf regional, nasional
dan internasional serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3) Menciptakan suasana religius dalam semangat nasionalisme dan
kekeluargaan.
4) Mencetak insan yang santun dalam perilaku sesuai kepribadian
dan budaya bangsa.
2. Struktur Organisasi Sekolah
Berikut ini disajikan gambar mengenai struktur organisasi SMA
Negeri 2 Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar 4.6
Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Bantul
Kepala Sekolah Dewan
Sekolah
Koordinator BK Kepala
Perpus Kepala TU
Waka. Kurikulum Waka. Kesiswaan Waka. Sarpras Waka. Humas & SDM
Sub. SKL
Standar Isi
Standar
Penilaian
K. Lab Kimia
K. Lab
Komputer
B. Upacara
Bendahara &
Kopsis
Bidang
Ekstrakulikuler
Sub. Humas Sub. Sarpras
Guru & Karyawan
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 2 Bantul
Berikut ini disajikan tabel mengenai daftar seluruh guru kelas X SMA
Negeri 2 Bantul.
Tabel 4.6
Daftar Seluruh Guru Kelas X SMA Negeri 2 Bantul
No. Nama Guru Tugas Mengajar
1. Sudiyono Sosiologi
2. Dra. MG. Sri Purwaningsih Pend. Agama Katolik
3. Yakun Paristri, S.Pd. Biologi
4. Rr. Sita Resmi, S.Pd. Ekonomi
5. Endang N. Ekonomi
6. Dra. Sudati Winarni Biologi
7. Istiana, S.Pd. Matematika
8. Ali Nasution, S. Ag. Pend. Agama Islam
9. Sri Yuliarti, S. Pd. Matematika
10. Sugeng Suranto PKn
11. Drs. Kusyadi Geografi
12. Sunarti, S. Pd. Fisika
13. Waldini, SPAK Pend. Agama Kristen
14. Sri Sudiasih, S.S. Bahasa Indonesia
15. Bariyah, S. Pd. Bahasa Inggris
16. Sini Aliyah, S. Pd. Kimia
17. Siti Zubaidah, S. Pd. Bimbingan Konseling
18. Samiyo, M.A Pend. Agama Islam
19. Sudarti, S. Pd. Geografi
20. Suhartuti, S. Pd. Sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
21. Nur Habibah, S. Pd. Bahasa Indonesia
22. Drs. Sukar Matematika
23. Dra. Sri Ndhadhari, M. Pd. Bahasa Inggris
24. Sri Sunarsih, S.Pd. Ekonomi
G. Pelaksanaan Implementasi Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul
SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sewon,
SMA Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 2 Bantul
merupakan sekolah-sekolah yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul. Dalam
penerapannya, guru diharapkan mampu menguasai pendekatan saintifik atau
ilmiah dan mampu melakukan penilaian secara otentik. Secara keseluruhan 6
(enam) sekolah yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mengimplementasikan
Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul sejauh ini tengah mengupayakan
sepenuhnya implementasi Kurikulum 2013 berjalan dengan lancar.
Dalam penerapannya, masing-masing sekolah memiliki beberapa
kendala yang sama, yakni: pertama, guru masih perlu beradaptasi dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013, terutama dalam sarana pegangan
buku guru dan siswa. Saat ini buku pegangan sudah dipenuhi oleh Pemerintah
untuk 3 (tiga) mata pelajaran, seperti Bahasa Indonesia, Matematika, dan
Sejarah, sedangkan untuk guru pada mata pelajaran lain masih menggunakan
buku Kurikulum lama, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kedua,
dalam proses penilaian, guru dituntut menggunakan pendekatan penilaian
dengan sistem penilaian otentik atau penilaian yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Implementasi Kurikulum 2013 menekankan pada penilaian terhadap tiga
komponen dalam proses. Tiga komponen tersebut adalah keterampilan,
pengetahuan, dan sikap, di mana siswa dinilai pada proses pembelajaran
berlangsung. Tuntutan mengenal siswa lebih mendalam dalam mengajar tidak
diimbangi dengan keterbatasan jumlah siswa yang diajarkan di kelas melebihi
kuota jumlah kelas, sehingga guru-guru masih perlu ketelitian dalam
mengenal siswa satu pesatu karena seluruh rangkaian pembelajaran siswa
menjadi titik perhatian seorang pendidik dalam memberikan penilaian.
Ketiga, penerapan pendekatan saintifik atau ilmiah dalam pembelajaran
menuntut adanya perubahan bentuk pembelajaran tersendiri yang berbeda
dengan pembelajaran konvensional. Namun, masing-masing sekolah yang
ditunjuk Pemerintah untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 beberapa
guru diantaranya masih ada yang menggunakan metode pembelajaran lama,
yakni ceramah dengan alasan kurangnya waktu guru untuk membuat media
pembelajaran. Keempat, guru-guru masih perlu pelatihan-pelatihan intensif
guna menambah ilmu dan juga kesiapan dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014. Subjek
penelitian ini adalah guru-guru SMA yang telah mengimplementasikan
Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul Yogyakarta. SMA tersebut adalah
SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Sewon,
SMA Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 2 Bantul.
Kuesioner yang diberikan kepada responden adalah 100 buah sedangkan
jumlah responden yang tidak mengisi kuesioner 1 buah dikarenakan guru
tidak hadir dan 1 buah kuesioner dinyatakan gagal dikarenakan responden
tidak mengisi secara lengkap, sehingga jumlah responden yang mengisi
lengkap dalam penelitian ini adalah 98 guru. Respon rate pengembalian
kuesioner adalah 98%. Berikut ini disajikan tabel mengenai responden dari
masing-masing sekolah.
Tabel 5.1
Responden Penelitian
Nama Sekolah Sampel Tidak Kembali Gagal Responden
SMA N 1 Kasihan 13 - - 13
SMA N 1 Bantul 15 - - 15
SMA N 1 Sewon 25 1 1 23
SMA N 1 Sedayu 13 - - 13
SMA N 1 Jetis 15 - - 15
SMA N 2 Bantul 19 - - 19
Total 100 1 1 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Pengalaman Guru Mengajar
Berikut ini disajikan tabel mengenai deskripsi responden untuk
variabel pengalaman guru mengajar.
Tabel 5.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Guru Mengajar
Lam
a
Men
gaj
ar
Nama Sekolah
SMA N 1
Kasihan
SMA N 1
Bantul
SMA N 1
Sewon
SMA N 1
Sedayu
SMA N 1
Jetis
SMA N 2
Bantul Jumlah
F % F % F % F % F % F % F %
0-12 Th 4 30,8 - - 9 40 3 23,1 7 46,7 6 31,6 29 29,6
13-24 Th 1 7,7 9 60 9 40 8 61,5 6 40 9 47,4 42 42,8
25-36 Th 8 61,5 6 40 5 20 2 15,4 2 13,3 4 21 27 27,6
Total 13 100 15 100 23 100 13 100 15 100 19 100 98 100
Sumber: Data penelitian
Berdasarkan tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa responden dengan lama
mengajar 0-12 tahun sebanyak 29 guru atau 29,6%, lama mengajar 13-24
tahun sebanyak 42 guru atau 42,8%, lama mengajar 25-36 tahun sebanyak
27 guru atau 27,6%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden dalam penelitian ini mempunyai pengalaman kerja 13-24
tahun.
b. Jenjang Pendidikan Guru
Berikut ini disajikan tabel mengenai deskripsi responden untuk
variabel jenjang pendidikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 5.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Guru
Jenjang
Pendidik
an
Nama Sekolah
SMA N
1
Kasihan
SMA N 1
Bantul
SMA N 1
Sewon
SMA N 1
Sedayu
SMA N 1
Jetis
SMA N 2
Bantul Jumlah
F % F % F % F % F % F % F %
S-1 10 76,9 7 46,7 20 87 10 76,9 13 86,7 16 84,2 76 77,6
S-2 3 23,1 8 53,3 3 13 3 23,1 2 13,3 3 15,8 22 22,4
Total 13 100 15 100 23 100 13 100 15 100 19 100 98 100
Sumber: Data penelitian
Berdasarkan tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa responden jenjang
pendidikan S-1 sebanyak 76 guru atau 77,6%, jenjang pendidikan S-2
sebanyak 22 guru atau 22,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai jenjang
pendidikan S-1.
2. Perbedaan Persepsi Guru yang Signifikan terhadap Implementasi
Kurikulum 2013
Persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum
2013 dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 5.4
Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
157 – 185 27 27,6% Sangat Positif
135 – 156 63 64,2% Positif
120 – 134 8 8,2% Cukup Positif
105 – 119 - - Negatif
37 – 104 - - Sangat Negatif
Jumlah 98 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berdasarkan tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa perbedaan persepsi guru
yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 di SMA yang telah
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul dikategorikan
sangat positif sebanyak 27 guru atau 27,6%, dikategorikan positif sebanyak
63 guru atau 64,2%, dikategorikan cukup positif sebanyak 8 guru atau 8,2%,
dan tidak ada guru dengan kategori negatif dan sangat negatif. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi
positif. Hal ini didukung dari hasil perhitungan nilai mean 149,56; median
148 dan modus 146.
a. Persepsi Guru yang Signifikan terhadap implementasi Kurikulum
2013 Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar
Berikut ini disajikan tabel mengenai persepsi guru yang signifikan
terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru
mengajar.
Tabel 5.5
Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Ditinjau
dari Pengalaman Guru Mengajar
Kriteria
Pengalaman Guru Mengajar
0-12 Th 13-24 Th 25-36 Th Jumlah
F % F % F % F %
Sangat Positif 6 20,7 14 33,3 7 26 27 27,6
Positif 22 75,9 25 59,5 16 59,2 63 64,3
Cukup Positif 1 3,4 3 7,2 4 14,8 8 8,1
Negatif - - - - - - - -
Sangat Negatif - - - - - - - -
Total 29 100 42 100 27 100 98 100
Sumber: Data penelitian
Berdasarkan tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa persepsi guru yang
signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
pengalaman guru mengajar dapat diuraikan sebagai berikut: 1)
pengalaman mengajar 0-12 Tahun, 6 guru atau 20,7% mempunyai
persepsi sangat positif, 22 guru atau 75,9% mempunyai persepsi positif, 1
guru atau 3,4% mempunyai persepsi cukup positif dan tidak ada guru
yang mempunyai persepsi negatif dan sangat negatif; 2) pengalaman
mengajar 13-24 Tahun, 14 guru atau 33,3% mempunyai persepsi sangat
positif, 25 guru atau 59,5% mempunyai persepsi positif, 3 guru atau 7,2%
mempunyai persepsi cukup positif dan tidak ada guru yang mempunyai
persepsi negatif dan sangat negatif; 3) pengalaman mengajar 25-36
Tahun, 7 guru atau 26% mempunyai persepsi sangat positif, 16 guru atau
59,2% mempunyai persepsi positif, 4 guru atau 14,8% mempunyai
persepsi cukup positif dan tidak ada guru yang mempunyai persepsi
negatif dan sangat negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden berdasarkan pengalaman guru mengajar
berpersepsi positif.
Berikut ini disajikan tabel mengenai deskripsi statistik variabel
pengalaman guru mengajar.
Tabel 5.6
Deskripsi Statistik Variabel Pengalaman Guru Mengajar
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
0-12 Tahun 29 132 170 4289 147.90 9.600
13-14 Tahun 42 128 172 6384 152.00 10.754
25-36 Tahun 27 120 173 3984 147.56 14.664
Valid N (listwise) 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Berdasarkan tabel 5.6 di atas menunjukkan deskripsi persepsi guru
terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru
mengajar dapat diuraikan sebagai berikut: 1) pengalaman mengajar 0-12
tahun, sebanyak 29 guru dengan nilai terendah sebesar 132, nilai tertinggi
sebesar 170, dan rata-rata sebesar 147,90; 2) pengalaman mengajar 13-24
tahun, sebanyak 42 guru dengan nilai terendah sebesar 128, nilai tertinggi
sebesar 172, dan rata-rata sebesar 152,00; 3) pengalaman mengajar 25-36
tahun, sebanyak 27 guru dengan nilai terendah sebesar 120, nilai tertinggi
sebesar 173, dan rata-rata sebesar 147,56. Dari perhitungan rata-rata
dapat disimpulkan bahwa persepsi terbaik adalah guru-guru dengan
pengalaman mengajar 13-24 tahun.
b. Persepsi Guru yang Signifikan terhadap Implementasi Kurikulum
2013 Ditinjau dari Jenjang Pendidikan Guru
Berikut ini disajikan tabel mengenai persepsi guru yang signifikan
terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang pendidikan
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 5.7
Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Ditinjau dari
Jenjang Pendidikan Guru
Kriteria
Jenjang Pendidikan Guru
S-1 S-2 Jumlah
F % F % F %
Sangat Positif 19 25 8 36,4 27 27,6
Positif 50 65,8 13 59,1 63 64,3
Cukup Positif 7 9,2 1 4,5 8 8,1
Negatif - - - - - -
Sangat Negatif - - - - - -
Total 76 100 22 100 98 100
Sumber: Data penelitian
Berdasarkan tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa persepsi guru yang
signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang
pendidikan guru dapat diuraikan sebagai berikut: 1) jenjang pendidikan
S-1, 19 guru atau 25% mempunyai persepsi sangat positif, 50 guru atau
65,8% mempunyai persepsi positif, 7 guru atau 9,2% mempunyai
persepsi cukup positif, dan tidak ada guru yang mempunyai persepsi
negatif dan sangat negatif; 2) jenjang pendidikan S-2, 8 guru atau 36,4%
mempunyai persepsi sangat positif, 13 guru atau 59,1% mempunyai
persepsi positif, 1 guru atau 4,5% mempunyai persepsi cukup positif, dan
tidak ada guru yang mempunyai persepsi negatif dan sangat negatif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
berdasarkan jenjang pendidikan guru berpersepsi positif.
Berikut ini disajikan tabel mengenai deskripsi statistik variabel
jenjang pendidikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 5.8
Deskripsi Statistik Variabel Jenjang Pendidikan Guru
Berdasarkan tabel 5.8 di atas menunjukkan deskripsi persepsi guru
terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang pendidikan
guru dapat diuraikan sebagai berikut: 1) jenjang pendidikan S-1,
sebanyak 76 guru dengan nilai terendah sebesar 120, nilai tertinggi
sebesar 173, dan rata-rata sebesar 148,30; 2) jenjang pendidikan S-2,
sebanyak 22 guru dengan nilai terendah sebesar 128, nilai tertinggi
sebesar 172, dan rata-rata sebesar 153,91. Dari perhitungan rata-rata
dapat disimpulkan bahwa persepsi terbaik adalah guru-guru dengan
jenjang pendidikan S-2.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui normalitas suatu data perlu dicek keberadaannya agar
langkah selanjutnya dapat dipertanggung jawabkan. Uji normalitas ini
menggunakan tes satu sampel Kolmogrov-Smirnov yang diolah
menggunakan program SPSS versi 16.
1) Pengalaman Guru Mengajar
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
S-1 76 120 173 11271 148.30 11.766
S-2 22 128 172 3386 153.91 10.766
Valid N (listwise) 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian normalitas
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum
2013 ditinjau dari pengalaman guru mengajar.
Tabel 5.9
Hasil Pengujian Normalitas
(Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013
Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
0-12 Th 13-24 Th 25-36 Th
N 29 42 27
Normal Parametersa Mean 147.90 152.00 147.56
Std. Deviation 9.600 10.754 14.664
Most Extreme
Differences
Absolute .165 .098 .145
Positive .165 .038 .145
Negative -.077 -.098 -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .886 .635 .752
Asymp. Sig. (2-tailed) .412 .815 .624
a. Test distribution is Normal.
Hasil pengujian normalitas persepsi guru terhadap implementasi
Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru mengajar
berdasarkan dengan lama mengajar 0-12 tahun, menunjukkan nilai
asymptotic significance (asymp. sig) sebesar 0,412 lebih besar dari
alpha (α) = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data
adalah normal. Hasil pengujian normalitas persepsi guru yang
signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
pengalaman guru mengajar berdasarkan dengan lama mengajar 13-
24 tahun, menunjukkan nilai asymptotic significance (asymp. sig)
sebesar 0,815 lebih besar dari alpha (α) = 0,05, maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal. Hasil pengujian
normalitas persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi
Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru mengajar
berdasarkan dengan lama mengajar 25-36 tahun, menunjukkan nilai
asymptotic significance (asymp. sig) sebesar 0,624 lebih besar dari
alpha (α) = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data
adalah normal.
2) Jenjang Pendidikan Guru
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian normalitas
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum
2013 ditinjau dari jenjang pendidikan guru.
Tabel 5.10
Hasil Pengujian Normalitas
(Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013
Ditinjau dari Jenjang Pendidikan Guru)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
S-1 S-2
N 76 22
Normal Parametersa Mean 148.30 153.91
Std. Deviation 11.766 10.766
Most Extreme Differences Absolute .095 .103
Positive .095 .073
Negative -.056 -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .826 .482
Asymp. Sig. (2-tailed) .502 .974
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Hasil pengujian normalitas persepsi guru terhadap implementasi
Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang pendidikan guru berdasarkan
dengan jenjang pendidikan S-1, menunjukkan nilai asymptotic
significance (asymp. sig) sebesar 0,502 lebih besar dari alpha (α) =
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal.
Hasil pengujian normalitas persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang pendidikan
guru berdasarkan dengan jenjang pendidikan S-2, menunjukkan
nilai asymptotic significance (asymp. sig) sebesar 0,974 lebih besar
dari alpha (α) = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
data adalah normal.
b. Pengujian Homogenitas
Pengujian homegenitas digunakan untuk menguji kesamaan
varians sampel yang berdistribusi normal, berdasarkan sampelnya.
Pengujian didasarkan pada uji Levene Statistic.
1) Pengalaman Guru Mengajar
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian homogenitas
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi
Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 5.11
Hasil Pengujian Homogenitas
(Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013
Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar)
Berdasarkan tabel 5.9 di atas nilai Levene Statistic variabel
persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau
dari pengalaman guru mengajar sebesar 1,943 dengan
signifikansi 0,149 yang berarti lebih besar dari alpha (α) =
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi guru
yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013
ditinjau dari pengalaman guru mengajar homogen.
2) Jenjang Pendidikan Guru
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian homogenitas
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi
Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang pendidikan guru.
Tabel 5.12
Hasil Pengujian Homogenitas
(Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013
Ditinjau dari Jenjang Pendidikan Guru)
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.943 2 95 .149
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.355 1 96 .553
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Berdasarkan tabel 5.10 di atas nilai Levene Statistic variabel
persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau
dari jenjang pendidikan guru sebesar 0,355 dengan signifikansi
0,553 yang berarti lebih besar dari alpha (α) = 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi guru yang
signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
jenjang pendidikan guru homogen.
C. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui bahwa data
tentang perbedaan persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013
berdistribusi normal dan homogen. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Analysis of Variance (ANOVA) yang diolah
dengan menggunakan Program SPSS versi 16.
1. Hasil Pengujian Hipotesis 1
a) Perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi
Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru mengajar.
Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Ha : Ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru
mengajar.
Di bawah ini disajikan tabel hasil pengujian anova untuk perbedaan
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum
2013 ditinjau dari pengalaman guru mengajar.
Tabel 5.13
Hasil Pengujian Anova untuk Perbedaan Persepsi Guru
terhadap Implementasi Kurikulum 2013
Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 438.776 2 219.388 1.614 .205
Within Groups 12913.356 95 135.930
Total 13352.133 97
Hasil uji anova yang tampak pada tabel 5.13 di atas menunjukkan
bahwa nilai Fhitung sebesar 1,614, sedangkan nilai Ftabel dengan taraf
signifikansi 5% dengan numerator (jumlah variabel – 1) = 2 dan
denumerator (jumlah kasus – jumlah variabel) = 95 adalah 3,0922
dengan nilai probabilitas Sig. 0,205 yang lebih besar dari alpha
0,05 karena Fhitung sebesar 1,614 < Ftabel sebesar 3,0922 maka hasil
penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan persepsi guru yang
signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
pengalaman guru mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2. Hasil Pengujian Hipotesis 2
b) Perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi
Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang pendidikan guru.
Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang
pendidikan guru.
Ha : Ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang
pendidikan guru.
Di bawah ini disajikan tabel hasil pengujian dua sampel
independent untuk perbedaan persepsi guru yang signifikan
terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang
pendidikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 5.14
Hasil Pengujian Dua Sampel Independent untuk Perbedaan Persepsi Guru terhadap
Implementasi Kurikulum 2013 Ditinjau dari Jenjang Pendidikan Guru
Hasil uji dua sampel independent pada tabel di atas menunjukkan
bahwa nilai thitung sebesar -2,004 sedangkan nilai ttabel sebesar
-1,985, dengan nilai probabilitas Sig. 0,042 yang lebih kecil dari
alpha 0,05. Berikut ini disajikan kurva hasil pengujian dua sampel
independent.
Gambar 5.1
Daerah Penentuan Ho pada Uji Dua Sampel Independent
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho
Daerah
Penerimaan Ho
-2,004 -1,985 1,985
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Differen
ce
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Equal variance
s assumed
.355 .553 -2.004 96 .048 -5.606 2.797 -11.159 -.054
Equal variance
s not assumed
-2.106 36.800 .042 -5.606 2.663 -11.002 -.211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Kesimpulannya adalah ada perbedaan persepsi guru yang
signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
jenjang pendidikan guru. thitung sebesar -2,004 < ttabel sebesar -1,985
termasuk dalam daerah Ha diterima.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Perbedaan Persepsi Guru yang Signifikan terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar
Hasil analisis data untuk menguji perbedaan persepsi guru
yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
pengalaman guru mengajar diketahui bahwa tidak ada perbedaan
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013
ditinjau dari pengalaman guru mengajar. Hasil ini berdasarkan
perhitungan anova dengan nilai Fhitung sebesar 1,614, sedangkan nilai
Ftabel dengan taraf signifikansi 5% dengan numerator (jumlah variabel
– 1) = 2 dan denumerator (jumlah kasus – jumlah variabel) = 95
adalah 3,0922 yang berarti Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Nilai
probabilitas Sig. 0,205 yang lebih besar dari alpha 0,05.
Berdasarkan deskripsi data menunjukkan bahwa terdapat 29
guru dengan pengalaman mengajar 0-12 tahun, 42 guru dengan
pengalaman mengajar 13-24 tahun, 27 guru dengan pengalaman
mengajar 25-36 tahun. Sedangkan deskripsi data tentang perbedaan
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
ditinjau dari pengalaman guru mengajar diperoleh hasil, 27 guru
mempunyai persepsi sangat positif, 63 guru mempunyai persepsi
positif, 8 guru mempunyai persepsi cukup positif, dan tidak ada guru
yang mempunyai persepsi negatif dan sangat negatif. Hal ini
menujukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini
mempunyai pengalaman kerja 13-24 tahun dan mempunyai persepsi
positif terhadap implementasi Kurikulum 2013.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya
perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi
Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru mengajar, diartikan
baik guru yang sangat berpengalaman, cukup berpengalaman dan
kurang berpengalaman tidak mempunyai persepsi yang berbeda
terhadap implementasi Kurikulum 2013. Tidak adanya perbedaan
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi kurikulum 2013
ditinjau dari pengalaman guru mengajar dapat ditunjukkan pada mean
(lampiran hal. 145) dan penilaian persepsi guru terhadap implementasi
Kurikulum 2013 berdasarkan PAP II (lampiran hal. 149). Mean pada
pengalaman guru mengajar 0-12 tahun adalah 147,90 masuk ke dalam
kategori positif, pengalaman guru mengajar 13-24 tahun adalah
152,00 masuk ke dalam kategori positif sedangkan mean pada
pengalaman guru mengajar 25-36 tahun adalah 147,56 masuk ke
dalam kategori positif. Menurut mereka Kurikulum 2013 dapat
membantu siswa dalam mengembangkan kompetensi, membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
peserta didik sebagai pribadi yang produktif, tidak hanya
mengutamakan aspek kognitif siswa, mampu mengarahkan siswa
berkontribusi pada kehidupan masyarakat serta efektif untuk
membentuk karakter siswa. Mereka setuju bahwa pola pembelajaran
dalam Kurikulum 2013 merupakan pola pembelajaran interaktif, pola
pembelajaran yang berbasis tim, dan bukan merupakan pola
pembelajaran konvesional serta pola pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik. Para guru menanggapi positif perubahan komponen
Kurikulum. Perubahan komponen itu antara lain: kompetensi
dinyatakan dalam Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut
dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran, pola pembelajaran
pasif diubah menjadi pembelajaran kritis, penilaian hasil belajar siswa
tidak terbatas pada penilaian kognitif, penilaian menggunakan acuan
patokan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan 9 mata pelajaran wajib
sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, pelaksanaan mata
pelajaran pilihan membantu peserta didik mengembangkan
peminatannya, jam beban belajar siswa sesuai dengan kemampuan
siswa, serta jam beban belajar siswa efektif. Dalam implementasi
Kurikulum 2013 mereka setuju bahwa bukan guru yang aktif
melainkan siswa yang aktif dalam proses pembelajaran, isi buku siswa
mengurai tuntutan ranah kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Mereka setuju bahwa Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) adalah bagian dari pengembangan Kurikulum,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PTK tidak hanya dilaksanakan pada tahun pertama yaitu tahun 2013,
dan PTK sebaiknya tidak dilakukan dengan melibatkan semua guru
kelas di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Lestari
(2009), yang menyatakan tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari pengalaman
mengajar. Dari hasil penelitian Lestari (2009), menyatakan bahwa,
guru yang masa kerjanya lama berusaha memahami KTSP dengan
mencari banyak informasi sementara bagi guru baru bisa semakin
memacu kreativitas dan kompetensi mereka. Tidak jauh berbeda
dengan KTSP, dalam implementasi Kurikulum 2013 guru-guru juga
berusaha untuk berdiskusi bersama dan mencari informasi.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian
Apriyanto (2007), yang menyatakan ada perbedaan persepsi guru
terhadap Kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama
menjalani profesi guru. Implementasi KTSP pada saat itu
diimplementasikan langsung pada seluruh sekolah secara bersamaan.
KTSP diimplementasikan secara menyeluruh sehingga pelatihan-
pelatihan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal mengingat jumlah
guru yang cukup banyak. Selain itu, dalam KTSP para guru
diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada satuan pendidikan, masih
banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
konsepnya, penyusunannya, maupun praktiknya di lapangan. Karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
hal-hal tersebut mengakibatkan informasi tidak dapat tersalurkan
dengan maksimal sehingga dapat menimbulkan persepsi yang
berbeda-beda pada guru-guru dengan pengalaman mengajar yang
berbeda.
Berbeda dengan implementasi KTSP, Kurikulum 2013
diimplementasikan pada sekolah-sekolah tertentu sehingga
Pemerintah akan lebih fokus memberikan pelatihan-pelatihan secara
maksimal kepada guru-guru. Pemerintah juga mewajibkan semua guru
yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk mengikuti
sosialisasi Kurikulum 2013. Sosialisasi dalam implementasi
Kurikulum 2013 sangat penting dilakukan, agar semua pihak yang
terlibat dalam implementasinya di lapangan paham dengan perubahan
yang harus dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing, sehingga mereka memberikan dukungan terhadap
perubahan Kurikulum yang dilakukan (Mulyasa, 2013: 48). Sesuai
dengan pendapat tersebut, semua guru baik guru yang telah lama
mengajar maupun guru yang belum lama mengajar mengikuti
sosialisasi yang sama sehingga wawasan yang mereka dapatkan juga
sama. Hal ini juga yang menyebabkan guru yang sudah lama mengajar
dengan guru yang belum lama mengajar mempunyai persepsi yang
sama.
Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara dan
pengamatan penulis ketika melakukan penelitian. Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
hanya diimplementasikan pada sekolah-sekolah yang dipilih oleh
pemerintah. Sekolah-sekolah tersebut merupakan institusi yang dirasa
cukup siap untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 di
Kabupaten Bantul. Berdasarkan pengamatan penulis selama
penelitian, para guru saling berdiskusi dan bertukar pengalaman baik
guru yang telah lama mengajar maupun guru yang belum lama
mengajar. Karena saling berdiskusi bersama, informasi yang mereka
dapatkan pun akan sama dan tidak jauh berbeda. Karena hal tersebut,
guru dengan pengalaman yang berbeda dapat mempunyai pandangan
yang sama sehingga menimbulkan persepsi yang sama tentang
implementasi Kurikulum 2013. Pada saat ini guru muda lebih up to
date dengan model-model pembelajaran tertentu, biasanya guru baru
dapat mengembangkan kemampuan peserta didik dengan
menyediakan berbagai macam media pembelajaran yang baru,
kegiatan belajar yang menarik peserta didik dan sumber belajar yang
lebih up to date yang baru diperoleh dari pendidikannya. Hal ini
sesuai dengan tema Kurikulum 2013 menurut Mulyasa (2013:99),
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam implementasi
Kurikulum 2013, guru dituntut untuk secara profesional merancang
pembelajaran efektif dan bermakna atau menyenangkan,
mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan
kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan.
2. Perbedaan Persepsi Guru yang Signifikan terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Ditinjau dari Jenjang Pendidikan Guru
Hasil analisis data untuk menguji perbedaan persepsi guru
yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
jenjang pendidikan guru diketahui bahwa ada perbedaan persepsi guru
yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
jenjang pendidikan guru. Hasil ini berdasarkan perhitungan dua
sampel independent dengan nilai thitung sebesar -2,004 lebih kecil dari
nilai ttabel sebesar -1,985 dan nilai probabilitas Sig. 0,042 lebih kecil
dari alpha 0,05 yang berarti Ha diterima.
Berdasarkan deskripsi data menunjukkan bahwa terdapat 76
guru berjenjang pendidikan S-1, dan 22 guru berjenjang pendidikan S-
2. Sedangkan deskripsi data tentang perbedaan persepsi guru yang
signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari
jenjang pendidikan guru diperoleh hasil, 27 guru mempunyai persepsi
sangat positif, 63 guru mempunyai persepsi positif, 8 guru mempunyai
persepsi cukup positif, dan tidak ada guru yang mempunyai persepsi
negatif dan sangat negatif. Hal ini menujukkan bahwa sebagian besar
responden mempunyai jenjang pendidikan S-1 dan berpersepsi positif
terhadap implementasi Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013.
Adanya perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang pendidikan guru
dapat ditunjukkan pada mean (lampiran hal. 156) dan penilaian
perbedaan persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013
berdasarkan PAP II (lampiran hal. 149). Mean pada jenjang
pendidikan S-1 adalah 148,30 masuk ke dalam kategori positif
sedangkan mean pada jenjang pendidikan S-2 adalah 153,91 masuk ke
dalam kategori positif. Meskipun kedua jenjang pendidikan
berpersepsi positif, guru-guru dengan jenjang pendidikan S-2
memiliki persepsi positif yang lebih tinggi dibandingkan dengan guru
S-1. Guru dengan jenjang pendidikan S-2 mempunyai tingkat persepsi
positif lebih tinggi dibandingkan dengan jenjang pendidikan S-1.
Artinya adalah jenjang pendidikan S-2 lebih positif dalam
mempersepsikan perubahan komponen Kurikulum 2013.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Anton (2008), yang
menyatakan ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan. Dari hasil
kesimpulan diperoleh bahwa tingginya jenjang pendidikan seorang
guru erat kaitannya dengan kemampuan dan kompetensi mengajar
yang dimiliki oleh guru tersebut. Semakin tinggi jenjang pendidikan
seorang guru, maka akan memiliki kompetensi mengajar yang baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
mampu menerapkan teknologi dan seni dalam proses pembelajaran,
dan mampu menerima perubahan-perubahan dan penyesuaian,
berpusat pada pengembangan kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungan. Seorang guru yang memiliki latar belakang
jenjang pendidikan yang berbeda pasti akan memiliki pandangan yang
berbeda pula. Misalnya guru yang memiliki latar belakang pendidikan
S-1 tentu memiliki pandangan dan sikap yang lebih baik dari pada
guru yang latar belakang pendidikannya lebih rendah yaitu D-3, D-2,
maupun D-1. Tidak jauh berbeda dengan KTSP, dalam implementasi
Kurikulum 2013 guru-guru dengan jenjang pendidikan yang lebih
rendah membutuhkan waktu atau proses penyesuaian terhadap
perubahan Kurikulum. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
kemampuan guru dalam bidang penguasaan teknologi, kurangnya
sarana dan prasarana yang mendukung di lingkup sekolah, serta
kurangnya kesadaran para guru untuk menggali informasi sebanyak-
banyaknya mengenai Kurikulum 2013.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Lestari
(2009), yang menyatakan tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenjang pendidikan.
Dari hasil penelitian Lestari (2009), menyatakan bahwa, banyak guru
merasakan pada saat dirinya menguasai metode pembelajaran dari
suatu kurikulum, kurikulum tersebut kemudian berganti lagi dan
menuntut guru meningkatkan kreatifitas mengajarnya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
mewujudkan Kurikulum itu. Baik guru dengan jenjang pendidikan S1
maupun S2 berusaha menguasai aspek yang diinginkan dari
Kurikulum yang baru itu dengan berusaha mencari informasi yang
sebanyak-banyaknya mengenai KTSP melalui media massa maupun
perkembangan teknologi berupa internet sehingga jenjang pendidikan
tidak banyak mempengaruhi persepsi guru terhadap KTSP.
Peningkatan kualitas tenaga kependidikan perlu
memperhatikan salah satunya dengan meningkatkan kualitas tenaga
kependidikan melalui pendidikan formal, informal, dan non formal.
Dalam hal ini, lembaga-lembaga diklat di lingkungan dinas
pendidikan nasional perlu senantiasa dioptimalkan perannya sesuai
dengan tugas dan fungsinya (Mulyasa, 2013:57-58). Hal ini juga
didukung dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis ketika
melakukan penelitian. Guru-guru dengan jenjang pendidikan rendah
masih dalam proses penyesuaian dalam menghadapi perubahan
kurikulum yang terjadi. Hal ini disebabkan karena salah satu strategi
umum yang dilakukan pemerintah untuk mencapai pelaksanaan
Kurikulum 2013 yaitu pelatihan-pelatihan kepada para guru-guru
dirasa masih kurang. Kurikulum 2013 akan diimplementasikan secara
bertahap, rencananya akan dilakukan pendampingan agar memiliki
pemahaman dan kompetensi yang menunjang terlaksananya tematik
integratif dalam mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
(Mulyasa, 2013:105).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan Bab V, maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru mengajar.
Hasil ini ditunjukkan dari nilai Fhitung sebesar 1,614 lebih kecil dari nilai
Ftabel sebesar 3,0922 dengan nilai probabilitas Sig. 0,205 yang lebih
besar dari alpha 0,05.
2. Ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi
Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang pendidikan guru. Hasil ini
ditunjukkan dari nilai thitung sebesar -2,004 lebih kecil dari nilai ttabel
sebesar -1,985 dengan nilai probabilitas Sig. 0,042 yang lebih kecil dari
alpha 0,05.
B. Keterbatasan Penelitian
Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Di
beberapa sekolah, peneliti tidak terlibat langsung dalam membagikan
kuesioner, sehingga tidak dapat mengendalikan situasi saat pengisian
kuesioner. Oleh karena itu, data yang diperoleh dimungkinkan tidak sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
C. Saran
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan penulis ketika melakukan
penelitian maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
persepsi guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013
ditinjau dari pengalaman guru mengajar. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar guru berkategori cukup
berpengalaman.
Sebaiknya guru lebih profesional dengan selalu
mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan mendalami
keahliannya, rajin membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan
pengetahuan yang di gelutinya dalam merancang pembelajaran efektif
dan bermakna atau menyenangkan, mengorganisasikan pembelajaran,
memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur
pembelajaran, dan lebih up to date dengan model-model pembelajaran
serta berbagai macam media pembelajaran yang baru.
2. Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi
guru yang signifikan terhadap implementasi Kurikulum 2013 ditinjau
dari jenjang pendidikan guru. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar guru mempunyai jenjang
pendidikan S-1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Sebaiknya Pemerintah Kabupaten Bantul harus lebih
mempersiapkan, melakukan supervisi dan evaluasi, serta sering
melakukan pelatihan-pelatihan yang ditujukan kepada semua guru
baik guru yang berjenjang pendidikan rendah, maupun guru yang
berjenjang pendidikan tinggi. Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan
tersebut diharapkan para guru lebih siap dalam menghadapi perubahan
Kurikulum yang terjadi. Dengan itu, guru lebih memahami
implementasi Kurikulum 2013 sehingga tujuan Kurikulum 2013 dapat
terlaksana sesuai dengan tujuan maupun harapan dunia pendidikan
saat ini. Sebaiknya pemerintah juga sering datang ke sekolah untuk
melihat secara langsung pelaksanaan Kurikulum 2013 supaya dapat
menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan di tahun ajaran berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, Riana. 2012. Kurikulum Diubah karena Kemampuan Siswa “Mandek”,
(Online), (http://www.kompas.com, diakses 22 Desember 2012).
Apriyanto, Markus Eko. 2007. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Status Kepegawaian,
dan Lama Menjalani Profesi Guru. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Program S1 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Aulia, Luki. 2013. Jangan Paksa Diri demi Kurikulum 2013, (Online),
(http://www.kompas.com, diakses 2 September 2013).
Cahyaningsih, Cicilia Wulan. 2007. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Status Kepegawaian,
dan Lama Menjalani Profesi Guru. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Program S1 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dokumen Kurikulum 2013: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Desember
2012 (Dikutip dari: http://www.wordpress.com)
Effendi dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Faiq, Muhammad. 2013. Komponen Penilaian Hasil Belajar Menurut Kurikulum
2013 (Online), (http://penelitiantindakankelas.blogspot.com, diakses 5
Desember 2013).
Faiq, Muhammad. 2013. Konsep Penilaian Hasil Belajar Menurut Kurikulum
2013 (Online), (http://penelitiantindakankelas.blogspot.com, diakses 5
Desember 2013).
Irwanto, dkk. 1988. Psikologi Umum. Jakarta: Pusat Penelitian Unika Atma Jaya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Pedoman Penetapan Peserta
Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2013. Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pendidikan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Mulyasa, E.. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E.. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju profesionalisme Pendidik.
Jakarta
: Bumi Aksara.
Nazir, Moh.. 2005. Metode Penelitian. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.
Nugroho, Anton. 2008. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Status Kepegawaian, dan
Lama Menjalani Profesi Guru. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Program S1 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Dasar- dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah
(Sebuah Pengantar Teoritis dan Pelaksanaan). Yogyakarta: BPFE.
Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai
Pustaka.
Sangadji dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam
Penelitian Edisi I. Yogyakarta: ANDI.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Penedekatan Kuantitatif, Kualititatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Penedekatan Kuantitatif,
Kualititatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sulistyo, Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta: Cakrawala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Taniredja dan Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar.
Bandung: Alfabeta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus
Besar Bahasa Indonesia Cetakan Pertama. Jakarta: Balai Pustaka.
Undang-Undang Nomor 14 Pasal 1 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen Pasal 30 ayat (4).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 14.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 39 ayat (2).
Walgito, Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum Edisi Kelima. Yogyakarta:
ANDI.
Wiryokusumo dan Mulyadi. 1988. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum.
Jakarta: Bina Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BKK
PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta (0274) 513301, 515352
KUESIONER PENELITIAN
PERBEDAAN PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI PENGALAMAN GURU
MENGAJAR DAN JENJANG PENDIDIKAN GURU
Survei pada Guru-guru di SMA yang telah Mengimplementasikan
Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN
KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Guru SMA Negeri 1 Kasihan
Kabupaten Bantul
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Saya akan mengadakan kegiatan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi
dengan judul “Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum 2013
Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar dan Jenjang Pendidikan Guru”.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu
untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Sejalan dengan etika penelitian,
saya menjamin kerahasiaan jawaban yang Bapak/Ibu berikan. Jawaban yang
diberikan semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini. Harapan saya
semoga Bapak/Ibu berkenan memberikan tanggapan atas seluruh pertanyaan
yang ada sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Saya menyadari bahwa
pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh
karena itu, saya mohon maaf.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan waktu yang diberikan untuk
pengisian kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, April 2014
Hormat Saya,
Agatha Carolina Ngo
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian:
Bagian I Identitas Responden
Bagian II Persepsi Guru terhadap implementasi Kurikulum 2013
2. Pengisian untuk bagian I:
Berilah tanda centang (√) pada alternatif jawaban yang sesuai dengan
keadaan Bapak/Ibu, serta isilah pada bagian titik-titik.
3. Pengisian untuk bagian II:
Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu guru anggap
sesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap
pernyataan. Untuk kuesioner bagian II pilihlah :
SS jika Bapak/Ibu guru sangat setuju dengan pernyataan
S jika Bapak/Ibu guru setuju dengan pernyataan
N jika Bapak/Ibu guru netral dengan pernyataan
TS jika Bapak/Ibu guru tidak setuju dengan pernyataan
STS jika Bapak/Ibu guru sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan
dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I
Identitas Responden
1. Nama : ……………………………………………………
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret salah satu)
3. Masa Kerja Guru : ……… tahun, ……… bulan.
4. Pendidikan Terakhir : Diploma 3 (D3)
Strata 1 (S1)
Strata 2 (S2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
BAGIAN II
Kuesioner
No Pernyataan Alternatif Jawaban
1. Menurut saya, implementasi Kurikulum 2013 membantu
siswa dalam mengembangkan kompetensi.
2. Menurut saya, dalam implementasi Kurikulum 2013 guru
dituntut memiliki pedoman pengaturan kegiatan pendidikan.
3. Menurut saya, dalam implementasi Kurikulum 2013 guru
dituntut memiliki pedoman untuk memperbaiki situasi
mengajar.
4. Menurut saya, implementasi Kurikulum 2013 disiapkan
untuk membentuk peserta didik sebagai pribadi yang
produktif.
5. Menurut saya, implementasi Kurikulum 2013 efektif untuk
membentuk karakter siswa.
6. Menurut saya, implementasi Kurikulum 2013 mengarahkan
siswa mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat.
7. Implementasi Kurikulum 2013 hanya mengutamakan aspek
kognitif siswa.
8. Dalam implementasi Kurikulum 2013, Kompetensi
dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan
dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata
pelajaran.
9. Dalam implementasi Kurikulum 2013, Kompetensi Inti (KI)
merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek pengetahuan saja.
10. Dalam implementasi Kurikulum 2013, Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar pada jenjang pendidikan menengah
diutamakan pada kemampuan intelektual.
11. Pada dasarnya pola pembelajaran dalam implementasi
Kurikulum 2013 berpusat pada peserta didik.
12. Menurut saya, pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-
peserta didik) dalam implementasi Kurikulum 2013 diubah
menjadi pembelajaran interaktif.
13. Dalam implementasi Kurikulum 2013, pola belajar sendiri
harus diubah menjadi belajar kelompok (berbasis tim).
14. Menurut saya, dalam implementasi Kurikulum 2013 pola
pembelajaran hanya berbasis pada pola pembelajaran alat
tunggal (konvensional).
15. Dalam implementasi Kurikulum 2013 pola pembelajaran
pasif harus diubah menjadi pembelajaran kritis.
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
16. Menurut saya, pelaksanaan 9 (sembilan) mata pelajaran
wajib dalam implementasi Kurikulum 2013 sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
17. Pelaksanaan mata pelajaran pilihan dalam implementasi
Kurikulum 2013 diharapkan dapat membantu peserta didik
mengembangkan peminatannya.
18. Menurut saya, jam beban belajar siswa dalam implementasi
Kurikulum 2013 sudah disesuaikan dengan kemampuan
siswa.
19. Menurut saya, jam beban belajar siswa dalam implementasi
Kurikulum 2013 tidak efektif.
20. Dengan implementasi Kurikulum 2013 diharapkan siswa
dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
21. Dengan Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat
meningkatkan interaksi siswa dengan siswa lain.
22. Menurut saya, Implementasi Kurikulum 2013 efektif jika
guru saja yang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
23. Menurut saya, dengan implementasi Kurikulum 2013 siswa
dapat mengenali kelebihan masing-masing.
24. Penilaian hasil belajar dalam implementasi Kurikulum 2013
menggunakan acuan patokan yang telah ditetapkan.
25. Penilaian hasil belajar siswa dalam implementasi Kurikulum
2013 hanya terbatas pada penilaian kognitif saja.
26. Metode dan instrumen penilaian dalam implementasi
Kurikulum 2013 hanya dilakukan selama pembelajaran
berlangsung (penilaian proses).
27. Menurut saya, dalam implementasi Kurikulum 2013
Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) adalah
bagian dari pengembangan Kurikulum.
28. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam
implementasi Kurikulum 2013 hanya dilaksanakan pada
tahun pertama yaitu tahun 2013.
29. Dalam implementasi Kurikulum 2013, sebaiknya pelatihan
tidak dilakukan dengan melibatkan semua guru kelas dan
guru mata pelajaran di tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.
30. Menurut saya, isi buku siswa mengurai tuntutan ranah
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
tertulis dalam implementasi Kurikulum 2013.
31. Menurut saya, buku teks pelajaran dalam implementasi
Kurikulum 2013 yang tersedia dapat meningkatkan
efektivitas proses pembelajaran.
32. Menurut saya, penggunaan buku pedoman guru dalam
implementasi Kurikulum 2013 membantu perencanaan
pembelajaran.
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
33. Menurut saya, penggunaan buku pedoman guru dalam
implementasi Kurikulum 2013 tidak meningkatkan
efektivitas pembelajaran.
34. Menurut saya, penggunaan buku pedoman guru dalam
implementasi Kurikulum 2013 memperjelas penerapan
pembelajaran tematik berbasis mata pelajaran.
35. Menurut saya, penggunaan buku pedoman guru dalam
implementasi Kurikulum 2013 memperjelas penerapan
pembelajaran saintifik.
36. Pemerintah pusat bertanggung jawab dalam mempersiapkan
guru dan kepala sekolah untuk mengimplementasikan
Kurikulum 2013.
37. Menurut saya, pemerintah provinsi Yogyakarta tidak
bertanggung jawab melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap implementasi Kurikulum 2013.
38. Menurut saya, pemerintah kabupaten Bantul bertanggung
jawab memberikan bantuan profesional kepada guru dan
kepala sekolah dalam implementasi Kurikulum 2013.
39. Menurut saya, evaluasi pelaksanaan implementasi
Kurikulum 2013 diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi masalah pelaksanaan kurikulum.
40. Evaluasi implementasi Kurikulum 2013 akan lebih efektif
apabila dilakukan secara rutin di wilayah Kabupaten Bantul.
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
SS S N TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
LAMPIRAN 2
DATA MENTAH UJI
VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Responden NO ITEM BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 3 4 4 3 5
4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 5 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4
6 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 3 5 3 5 5
7 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 2 5 4 4 5
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 5 2 4 5 5 4 2 4
10 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5
11 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4
12 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4
13 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
14 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 5 5 3 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
17 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
18 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
19 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5
20 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4
22 3 5 5 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4
23 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
24 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 5 5 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
26 4 4 4 4 5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 4 3 5
28 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4
29 4 4 4 5 5 4 5 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
30 5 5 5 5 5 4 5 5 4 2 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5
Responden NO ITEM BUTIR SOAL
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 4 5 4 4 4 2 4 5 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 4 3 5 5 5 4 4
4 5 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 5
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 5 5 5 3 5 5 5 3 3 4 5 5 3 3 5 5 5 5 3 5
7 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
9 4 2 4 4 1 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4
10 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4
12 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
13 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
14 4 1 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
15 4 2 4 4 2 2 4 2 2 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4
16 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4
17 5 5 5 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4
18 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4
19 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
22 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 2 5 2 5 4 5
23 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5
26 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
28 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LAMPIRAN 3
HASIL UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Tahap I
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based
on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing
values.
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.924 .935 40
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
ITEM_1 4.33 .661 30
ITEM_2 4.47 .507 30
ITEM_3 4.33 .606 30
ITEM_4 4.53 .507 30
ITEM_5 4.53 .507 30
ITEM_6 4.33 .479 30
ITEM_7 4.47 .681 30
ITEM_8 4.40 .724 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
ITEM_9 4.10 .759 30
ITEM_10 3.83 1.085 30
ITEM_11 4.47 .507 30
ITEM_12 4.43 .504 30
ITEM_13 4.33 .844 30
ITEM_14 4.20 .761 30
ITEM_15 4.53 .507 30
ITEM_16 3.90 .803 30
ITEM_17 4.40 .498 30
ITEM_18 4.27 .521 30
ITEM_19 4.13 .819 30
ITEM_20 4.43 .504 30
ITEM_21 4.43 .504 30
ITEM_22 4.30 1.022 30
ITEM_23 4.20 .407 30
ITEM_24 4.17 .592 30
ITEM_25 4.27 .944 30
ITEM_26 4.03 .890 30
ITEM_27 4.10 .712 30
ITEM_28 4.10 .845 30
ITEM_29 4.27 .868 30
ITEM_30 4.20 .407 30
ITEM_31 4.20 .761 30
ITEM_32 4.17 .699 30
ITEM_33 4.00 .743 30
ITEM_34 4.17 .592 30
ITEM_35 4.07 .691 30
ITEM_36 4.17 .531 30
ITEM_37 4.00 .830 30
ITEM_38 4.23 .430 30
ITEM_39 4.17 .461 30
ITEM_40 4.30 .466 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
ITEM_1 165.63 174.378 .619 . .921
ITEM_2 165.50 176.121 .686 . .921
ITEM_3 165.63 177.137 .503 . .922
ITEM_4 165.43 180.185 .380 . .923
ITEM_5 165.43 177.357 .592 . .921
ITEM_6 165.63 179.206 .482 . .922
ITEM_7 165.50 176.397 .484 . .922
ITEM_8 165.57 176.254 .460 . .922
ITEM_9 165.87 174.326 .535 . .922
ITEM_10 166.13 183.292 .039 . .930
ITEM_11 165.50 177.845 .555 . .922
ITEM_12 165.53 177.982 .549 . .922
ITEM_13 165.63 175.964 .399 . .923
ITEM_14 165.77 173.564 .572 . .921
ITEM_15 165.43 174.944 .776 . .920
ITEM_16 166.07 183.857 .051 . .927
ITEM_17 165.57 177.909 .561 . .922
ITEM_18 165.70 179.459 .422 . .923
ITEM_19 165.83 176.489 .389 . .923
ITEM_20 165.53 175.568 .734 . .920
ITEM_21 165.53 176.947 .628 . .921
ITEM_22 165.67 169.747 .557 . .922
ITEM_23 165.77 179.564 .540 . .922
ITEM_24 165.80 178.441 .432 . .923
ITEM_25 165.70 167.114 .721 . .919
ITEM_26 165.93 168.133 .723 . .919
ITEM_27 165.87 183.982 .059 . .927
ITEM_28 165.87 173.844 .497 . .922
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
ITEM_29 165.70 171.872 .571 . .921
ITEM_30 165.77 181.013 .406 . .923
ITEM_31 165.77 176.599 .417 . .923
ITEM_32 165.80 177.545 .407 . .923
ITEM_33 165.97 175.620 .480 . .922
ITEM_34 165.80 178.579 .423 . .923
ITEM_35 165.90 176.783 .455 . .922
ITEM_36 165.80 180.028 .373 . .923
ITEM_37 165.97 172.171 .585 . .921
ITEM_38 165.73 178.823 .575 . .922
ITEM_39 165.80 178.648 .548 . .922
ITEM_40 165.67 178.230 .576 . .922
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
169.97 185.620 13.624 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Tahap II
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based
on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing
values.
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.936 .941 37
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
ITEM_1 4.33 .661 30
ITEM_2 4.47 .507 30
ITEM_3 4.33 .606 30
ITEM_4 4.53 .507 30
ITEM_5 4.53 .507 30
ITEM_6 4.33 .479 30
ITEM_7 4.47 .681 30
ITEM_8 4.40 .724 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
ITEM_9 4.10 .759 30
ITEM_11 4.47 .507 30
ITEM_12 4.43 .504 30
ITEM_13 4.33 .844 30
ITEM_14 4.20 .761 30
ITEM_15 4.53 .507 30
ITEM_17 4.40 .498 30
ITEM_18 4.27 .521 30
ITEM_19 4.13 .819 30
ITEM_20 4.43 .504 30
ITEM_21 4.43 .504 30
ITEM_22 4.30 1.022 30
ITEM_23 4.20 .407 30
ITEM_24 4.17 .592 30
ITEM_25 4.27 .944 30
ITEM_26 4.03 .890 30
ITEM_28 4.10 .845 30
ITEM_29 4.27 .868 30
ITEM_30 4.20 .407 30
ITEM_31 4.20 .761 30
ITEM_32 4.17 .699 30
ITEM_33 4.00 .743 30
ITEM_34 4.17 .592 30
ITEM_35 4.07 .691 30
ITEM_36 4.17 .531 30
ITEM_38 4.23 .430 30
ITEM_39 4.17 .461 30
ITEM_40 4.30 .466 30
ITEM_37 4.00 .830 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
ITEM_1 153.80 168.028 .648 . .933
ITEM_2 153.67 170.230 .686 . .933
ITEM_3 153.80 171.131 .509 . .934
ITEM_4 153.60 173.972 .399 . .935
ITEM_5 153.60 171.214 .610 . .934
ITEM_6 153.80 173.476 .464 . .935
ITEM_7 153.67 170.161 .503 . .934
ITEM_8 153.73 169.926 .483 . .935
ITEM_9 154.03 168.585 .528 . .934
ITEM_11 153.67 171.678 .574 . .934
ITEM_12 153.70 172.148 .542 . .934
ITEM_13 153.80 170.441 .382 . .936
ITEM_14 153.93 167.513 .582 . .934
ITEM_15 153.60 168.938 .786 . .932
ITEM_17 153.73 171.995 .560 . .934
ITEM_18 153.87 173.292 .438 . .935
ITEM_19 154.00 170.276 .403 . .936
ITEM_20 153.70 169.666 .735 . .933
ITEM_21 153.70 171.045 .627 . .934
ITEM_22 153.83 163.868 .560 . .934
ITEM_23 153.93 173.720 .530 . .935
ITEM_24 153.97 172.792 .413 . .935
ITEM_25 153.87 160.740 .749 . .932
ITEM_26 154.10 162.369 .723 . .932
ITEM_28 154.03 167.826 .504 . .935
ITEM_29 153.87 165.430 .599 . .934
ITEM_30 153.93 175.168 .393 . .935
ITEM_31 153.93 171.099 .396 . .936
ITEM_32 153.97 171.757 .400 . .935
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
ITEM_33 154.13 169.154 .510 . .934
ITEM_34 153.97 172.999 .399 . .935
ITEM_35 154.07 170.823 .457 . .935
ITEM_36 153.97 174.792 .320 . .936
ITEM_38 153.90 173.334 .534 . .934
ITEM_39 153.97 172.654 .553 . .934
ITEM_40 153.83 172.626 .549 . .934
ITEM_37 154.13 166.051 .599 . .933
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
158.13 179.568 13.400 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN 4
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Res
pon
den
NO ITEM BUTIR SOAL SKO
R
TOT
AL
P
M
J
P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 149 1 1
2 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 130 3 1
3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 5 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 159 2 2
4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 3 3 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 160 3 1
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 5 4 5 5 5 144 1 1
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 146 1 1
7 5 5 4 4 4 4 3 4 2 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 146 3 1
8 5 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 138 3 1
9 5 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 144 3 2
10 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 3 3 5 5 5 4 4 168 1 2
11 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145 3 1
12 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 171 3 1
13 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 147 3 1
14 4 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 2 4 4 4 3 4 5 3 3 5 3 4 4 4 153 2 2
15 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 149 2 1
16 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 143 3 2
17 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 150 3 2
18 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 149 2 1
19 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 3 4 3 3 4 5 5 5 5 5 153 2 2
20 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 149 2 2
21 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 1 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 161 2 2
22 5 5 5 4 5 4 4 4 2 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 163 2 1
23 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 171 3 1
24 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 173 3 1
25 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 171 3 1
26 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 1 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 159 3 2
27 4 4 4 4 2 4 5 3 5 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 154 2 2
28 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147 2 1
29 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 2 5 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 5 5 4 1 2 2 4 4 4 4 4 126 3 1
30 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 2 3 4 5 5 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 5 5 4 1 2 2 4 4 4 4 4 141 3 1
31 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 2 3 4 5 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 2 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 148 2 1
32 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 146 3 1
33 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 5 3 5 4 4 137 1 1
34 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 167 2 1
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 138 1 1
36 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 2 2 2 2 2 5 3 4 5 5 132 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
37 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 155 2 1
38 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 163 2 1
39 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 165 2 2
40 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152 1 1
41 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 5 5 4 4 128 2 2
42 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 5 5 4 4 4 5 5 1 1 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 148 2 1
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 140 1 1
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145 1 1
45 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 158 1 1
46 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 172 2 2
47 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 121 3 1
48 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 120 3 1
49 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 141 1 1
50 4 4 4 4 5 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 4 133 2 1
51 4 4 5 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 141 1 1
52 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 136 1 1
53 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 146 2 1
54 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 158 2 1
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 3 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 5 3 3 5 5 5 5 3 5 165 2 1
56 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 130 2 1
57 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 161 2 2
58 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 5 4 5 4 5 146 2 2
59 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 3 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 156 2 2
60 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 163 3 1
61 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 156 3 1
62 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 5 5 5 3 3 3 5 4 4 3 4 144 1 1
63 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3 5 4 5 5 4 157 2 1
64 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 159 1 1
65 5 4 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 161 1 1
66 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 147 3 1
67 5 4 5 5 5 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 2 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 152 2 1
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 141 1 1
69 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 5 5 2 3 2 2 3 3 5 4 5 5 4 137 2 1
70 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 170 2 2
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 142 1 1
72 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 158 1 1
73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 2 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 171 2 1
74 4 4 5 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151 2 1
75 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 2 3 3 5 4 5 5 4 143 2 1
76 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 142 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
77 5 4 5 5 5 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 154 3 1
78 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 3 5 5 4 4 3 1 2 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 156 1 2
79 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 3 5 4 5 4 4 3 4 3 3 4 3 5 5 5 4 154 1 1
80 5 4 4 4 5 4 3 4 2 4 4 3 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 140 3 1
81 5 5 4 5 5 4 3 4 2 5 5 5 3 5 5 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 144 3 1
82 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 156 1 1
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147 2 2
84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 140 2 1
85 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 2 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 147 2 1
86 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 170 1 1
87 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 156 2 2
88 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 139 2 1
89 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 153 2 1
90 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 157 2 1
91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 140 1 1
92 4 4 4 5 4 5 3 5 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3 136 2 1
93 3 4 4 5 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 4 2 2 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 2 4 5 2 5 4 4 146 1 1
94 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145 1 1
95 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 2 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 150 2 1
96 4 4 4 4 3 4 4 3 2 5 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 3 5 4 4 142 3 1
97 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 2 2 4 4 5 5 2 4 4 4 4 4 2 4 5 5 5 136 3 2
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 148 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN 5
DESKRIPSI VARIABEL
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Frequencies
1. Pengalaman Guru Mengajar
Pengalaman Guru Mengajar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0-12 29 29.6 29.6 29.6
13-24 42 42.9 42.9 72.4
25-36 27 27.6 27.6 100.0
Total 98 100.0 100.0
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
0-12 Th 29 132 170 4289 147.90 9.600
13-24 Th 42 128 172 6384 152.00 10.754
25-36 Th 27 120 173 3984 147.56 14.664
Valid N (listwise) 27
2. Jenjang Pendidikan Guru
Jenjang Pendidikan Guru
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid S-1 76 77.6 77.6 77.6
S-2 22 22.4 22.4 100.0
Total 98 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std.
Deviation
S-1 76 120 173 11271 148.30 11.766
S-2 22 128 172 3386 153.91 10.766
Valid N (listwise) 22
3. Perbedaan Persepsi Guru terhadap implementasi Kurikulum 2013
Statistics
PersepsiGuru
N Valid 98
Missing 0
Mean 149.56
Std. Error of Mean 1.185
Median 148.00
Mode 146
Std. Deviation 11.732
Variance 137.651
Range 53
Minimum 120
Maximum 173
Sum 14657
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
LAMPIRAN 6
HASIL PENGHITUNGAN
PENILAIAN ACUAN
PATOKAN (PAP) TIPE II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Untuk menilai skor yang diperoleh dari hasil penelitian penulis
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Penulis mengelompokkan
perbedaan persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 ke dalam
kategori sangat positif, positif, cukup positif, negatif, dan sangat negatif.
Kategori kecenderungan menurut PAP tipe II untuk penilaian perbedaan
persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut
(Masidjo, 1995:157):
Tabel 3.3
Kategori Kecenderungan menurut PAP Tipe II
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan
Variabel
81% - 100% Sangat tinggi
66% - 80% Tinggi
56% - 65% Cukup
46% - 55% Rendah
0% - 46% Sangat Rendah
Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis dengan rumus sebagai
berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 5 x 37 = 185
Skor terendah yang diharapkan 1 x 37 = 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Penilaian perbedaan persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013
berdasarkan PAP II, dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
= 37 + 81% (185-37) = 156,88 dibulatkan menjadi 157
= 37 + 66% (185-37) = 134,68 dibulatkan menjadi 135
= 37 + 56% (185-37) = 119,88 dibulatkan menjadi 120
= 37 + 46% (185-37) = 105,08 dibulatkan menjadi 105
Di bawah 105
Tabel interpretasi
Skor Penilaian
157 – 185 Sangat Positif
135 – 156 Positif
120 – 134 Cukup Positif
105 – 119 Negatif
37 – 104 Sangat Negatif
Persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
157 – 185 27 27:98x100= 27,6 Sangat Positif
135 – 156 63 63:98x100= 64,2 Positif
120 – 134 8 8:98x100= 8,2 Cukup Positif
105 – 119 - - Negatif
37 – 104 - - Sangat Negatif
Jumlah 98 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 Ditinjau dari
Pengalaman Guru Mengajar
Kriteria
Pengalaman Guru Mengajar
0-12 Th 13-24 Th 25-36 Th Jumlah
F % F % F % F %
Sangat Positif 6 6:29x100
= 20,7 14
14:42x100
= 33,3 7
7:27x100
= 26 27
27:98x100
= 27,6
Positif 22 22:29x100
= 75,9 25
25:42x100
= 59,5 16
16:27x100
= 59,2 63
63:98x100
= 64,3
Cukup Positif 1 1:29x100
= 3,4 3
3:42x100
= 7,2 4
4:27x100
= 14,8 8
8:98x100
= 8,1
Negatif - - - - - - - -
Sangat Negatif - - - - - - - -
Total 29 100 42 100 27 100 98 100
Persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 Ditinjau dari Jenjang
Pendidikan Guru
Kriteria
Pengalaman Guru Mengajar
S-1 S-2 Jumlah
F % F % F %
Sangat Positif 19 19:76x100=
25 8
8:2x100=36,
4 27
27:98x100=
27,6
Positif 50 50:76x100=
65,8 13
13:22x100=
59,1 63
63:98x100=
64,3
Cukup Positif 7 7:76x100
=9,2 1
1:22x100=4,
5 8
8:98x100
=8,1
Negatif - - - - - -
Sangat Negatif - - - - - -
Total 76 100 22 100 98 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
LAMPIRAN 7
HASIL PENGUJIAN
NORMALITAS DAN
HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
HASIL UJI NORMALITAS
1. Variabel Pengalaman Guru Mengajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
0-12 Th 13-24 Th 25-36 Th
N 29 42 27
Normal Parametersa Mean 147.90 152.00 147.56
Std. Deviation 9.600 10.754 14.664
Most Extreme Differences Absolute .165 .098 .145
Positive .165 .038 .145
Negative -.077 -.098 -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .886 .635 .752
Asymp. Sig. (2-tailed) .412 .815 .624
a. Test distribution is Normal.
2. Variabel Jenjang Pendidikan Guru
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
S-1 S-2
N 76 22
Normal Parametersa Mean 148.30 153.91
Std. Deviation 11.766 10.766
Most Extreme Differences Absolute .095 .103
Positive .095 .073
Negative -.056 -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .826 .482
Asymp. Sig. (2-tailed) .502 .974
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
HASIL UJI HOMOGENITAS
1. Variabel Pengalaman Guru Mengajar
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.943 2 95 .149
2. Variabel Jenjang Pendidikan Guru
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.355 1 96 .553
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LAMPIRAN 8
HASIL PENGUJIAN ANOVA
&
DUA SAMPEL
INDEPENDENT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
UJI ANOVA
Perbedaan Persepsi Guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 Ditinjau dari
Pengalaman Guru Mengajar
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 438.776 2 219.388 1.614 .205
Within Groups 12913.356 95 135.930
Total 13352.133 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
UJI DUA SAMPEL INDEPENDENT
Perbedaan Persepsi Guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 Ditinjau dari Jenjang
Pendidikan Guru
Group Statistics
JPG N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor_Total S-1 76 148.30 11.766 1.350
S-2 22 153.91 10.766 2.295
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Differen
ce
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Equal variance
s assumed
.355 .553 -2.004 96 .048 -5.606 2.797 -11.159 -.054
Equal variance
s not assumed
-2.106 36.800 .042 -5.606 2.663 -11.002 -.211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN 9
TABEL R
TABEL F
TABEL T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
TABEL
NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t
d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI
dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0.2% 0.1%
satu sisi 10% 5% 2.5% 1% 0.5% 0.1% 0.05%
1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 318.309 636.619
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 22.327 31.599
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 10.215 12.924
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 7.173 8.610
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 5.893 6.869
6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 5.208 5.959
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 4.785 5.408
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 4.501 5.041
9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 4.297 4.781
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.144 4.587
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.025 4.437
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 3.930 4.318
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 3.852 4.221
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 3.787 4.140
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 3.733 4.073
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 3.686 4.015
17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.646 3.965
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 3.610 3.922
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.579 3.883
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.552 3.850
21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 3.527 3.819
22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 3.505 3.792
23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 3.485 3.768
24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 3.467 3.745
25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 3.450 3.725
26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 3.435 3.707
27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 3.421 3.690
28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 3.408 3.674
29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 3.396 3.659
30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 3.385 3.646
31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 3.375 3.633
32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 3.365 3.622
33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 3.356 3.611
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 3.348 3.601
35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724 3.340 3.591
36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 3.333 3.582
37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 3.326 3.574
38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 3.319 3.566
39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708 3.313 3.558
40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 3.307 3.551
41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701 3.301 3.544
42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698 3.296 3.538
43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695 3.291 3.532
44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 3.286 3.526
45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690 3.281 3.520
46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687 3.277 3.515
47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685 3.273 3.510
48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682 3.269 3.505
49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680 3.265 3.500
50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 3.261 3.496
51 1.298 1.675 2.008 2.402 2.676 3.258 3.492
52 1.298 1.675 2.007 2.400 2.674 3.255 3.488
53 1.298 1.674 2.006 2.399 2.672 3.251 3.484
54 1.297 1.674 2.005 2.397 2.670 3.248 3.480
55 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 3.245 3.476
56 1.297 1.673 2.003 2.395 2.667 3.242 3.473
57 1.297 1.672 2.002 2.394 2.665 3.239 3.470
58 1.296 1.672 2.002 2.392 2.663 3.237 3.466
59 1.296 1.671 2.001 2.391 2.662 3.234 3.463
60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 3.232 3.460
61 1.296 1.670 2.000 2.389 2.659 3.229 3.457
62 1.295 1.670 1.999 2.388 2.657 3.227 3.454
63 1.295 1.669 1.998 2.387 2.656 3.225 3.452
64 1.295 1.669 1.998 2.386 2.655 3.223 3.449
65 1.295 1.669 1.997 2.385 2.654 3.220 3.447
66 1.295 1.668 1.997 2.384 2.652 3.218 3.444
67 1.294 1.668 1.996 2.383 2.651 3.216 3.442
68 1.294 1.668 1.995 2.382 2.650 3.214 3.439
69 1.294 1.667 1.995 2.382 2.649 3.213 3.437
70 1.294 1.667 1.994 2.381 2.648 3.211 3.435
71 1.294 1.667 1.994 2.380 2.647 3.209 3.433
72 1.293 1.666 1.993 2.379 2.646 3.207 3.431
73 1.293 1.666 1.993 2.379 2.645 3.206 3.429
74 1.293 1.666 1.993 2.378 2.644 3.204 3.427
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
75 1.293 1.665 1.992 2.377 2.643 3.202 3.425
76 1.293 1.665 1.992 2.376 2.642 3.201 3.423
77 1.293 1.665 1.991 2.376 2.641 3.199 3.421
78 1.292 1.665 1.991 2.375 2.640 3.198 3.420
79 1.292 1.664 1.990 2.374 2.640 3.197 3.418
80 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639 3.195 3.416
81 1.292 1.664 1.990 2.373 2.638 3.194 3.415
82 1.292 1.664 1.989 2.373 2.637 3.193 3.413
83 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 3.191 3.412
84 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 3.190 3.410
85 1.292 1.663 1.988 2.371 2.635 3.189 3.409
86 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 3.188 3.407
87 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 3.187 3.406
88 1.291 1.662 1.987 2.369 2.633 3.185 3.405
89 1.291 1.662 1.987 2.369 2.632 3.184 3.403
90 1.291 1.662 1.987 2.368 2.632 3.183 3.402
91 1.291 1.662 1.986 2.368 2.631 3.182 3.401
92 1.291 1.662 1.986 2.368 2.630 3.181 3.399
93 1.291 1.661 1.986 2.367 2.630 3.180 3.398
94 1.291 1.661 1.986 2.367 2.629 3.179 3.397
95 1.291 1.661 1.985 2.366 2.629 3.178 3.396
96 1.290 1.661 1.985 2.366 2.628 3.177 3.395
97 1.290 1.661 1.985 2.365 2.627 3.176 3.394
98 1.290 1.661 1.984 2.365 2.627 3.175 3.393
99 1.290 1.660 1.984 2.365 2.626 3.175 3.392
100 1.290 1.660 1.984 2.364 2.626 3.174 3.390
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
LAMPIRAN 10
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI