PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING BOLA …/Perbedaan...ii perbedaan pengaruh pembelajaran...
Transcript of PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING BOLA …/Perbedaan...ii perbedaan pengaruh pembelajaran...
i
PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING BOLA BASKET DENGAN MODIFIKASI ALAT DAN KOORDINASI MATA-TANGAN
TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET
SMP PANGUDI LUHUR SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Skripsi
Oleh Dheka Pramudita NIM : K.5603007
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010
ii
PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING BOLA BASKET DENGAN MODIFIKASI ALAT DAN KOORDINASI MATA-TANGAN
TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET
SMP PANGUDI LUHUR SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Oleh :
Dheka Pramudita NIM : K.5603007
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
S U R A K A R T A 2010
iii
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes. Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes. NIP. 131 658 562 NIP. 131 884 945
iv
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
(Nama Terang) (Tanda Tangan)
Ketua : ……………………………………
Sekretaris : …………………………………...
Anggota I : ……………………………………
Anggota II : ……………………………………
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 131 658 563
v
ABSTRAK
Dheka Pramudita. PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING BOLA BASKET DENGAN MODIFIKASI ALAT DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP PANGUDI LUHUR SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2009.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Perbedaan pengaruh
pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli dan bola plastik
terhadap hasil belajar passing bola basket pada siswa putri ekstrakurikuler bola
basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. (2) Perbedaan
pengaruh koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah
terhadap hasil belajar passing bola basket pada siswa putri ekstrakurikuler bola
basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. (3) Ada
tidaknya interaksi modifikasi pembelajaran passing bola basket dan koordinasi
mata-tangan terhadap hasil belajar passing bola basket pada siswa putri
ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran
2008/2009.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa putri ekstrakurikuler bola basket di SMP Pangudi Luhur
Surakarta tahun pelajaran 2008/2009 berjumlah 32 orang. Dari jumlah siswa putri
ekstrakurikuler bola basket di SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran
2008/2009 dilakukan tes koordinasi mata tangan dan mengklasifikasikannya
menjadi koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah.
Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran. Data yang dikumpulkan
yaitu koordinasi mata-tangan dengan lempar tangkap bola tenis, dan kemampuan
lay up shoot bola basket dengan tes tembakan lay up bola basket. Teknik analisis
data yang digunakan adalah ANAVA 2 X 2 dan uji lanjut Newman Keuls.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagi berikut: (1) Ada
perbedaan pengaruh pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli
dan bola plastik terhadap hasil belajar passing bola basket pada siwa putri
vi
ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran
2008/2009. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo = 6.5359 > Ft 4.20. (2) Ada
perbedaan koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah
terhadap terhadap hasil belajar passing bola basket pada siwa putri ekstrakurikuler
bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. Dari hasil
analisis data menunjukkan Fo = 4.6796 > Ft 4.20. (3) Ada interaksi antara
modifikasi pembelajaran passing bola basket dan koordinasi mata-tangan
terhadap terhadap hasil belajar passing bola basket pada siwa putri ekstrakurikuler
bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. Dari hasil
analisis data menunjukkan bahwa Fhitung = 13.9613 lebih besar dari Ftabel = 4.20 (
Fhit > Ftabel).
vii
MOTTO
)
· Kerjakanlah apa yang dapat dikerjakan hari ini, karena waktu terus berjalan
dan tidak akan pernah kembali lagi.
(Penulis)
PERSEMBAHAN
viii
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
Bapak dan Ibu tercinta
Kakak dan Adik tersayang
Teman-teman Angkatan 2003
Adik-adik JPOK FKIP UNS
Almamater
ix
KATA PENGANTAR
Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan
skripsi ini.
Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi
berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
ijin untuk mengadakan penelitian.
3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes. sebagai pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes. sebagai pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
6. Kepala SMP Pangudi Luhur Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Siswa putri esktrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun
pelajaran 2008/2009 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang
Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat
bermanfaat.
Surakarta, Maret 2009
DP
x
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL ................................…………………………………………………
PENGAJUAN ...............................………………………………………….
PERSETUJUAN .........................…………………………………………..
PENGESAHAN ..............................………………………………………..
ABSTRAK .................………………………………………………………
MOTTO .....................………………………………………………………
PERSEMBAHAN .............................……………………………………….
KATA PENGANTAR ..................................………………………………
DAFTAR ISI ......................................………………………………………
DAFTAR GAMBAR ...................................……………………………….
DAFTAR TABEL ....................…………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN ...............................……………………………….
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………..
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………...
B. Identifikasi Masalah ..…………………………………………...
C. Pembatasan Masalah ...................……………………………..…
D. Perumusan Masalah ......………………………………………….
E. Tujuan Penelitian .....…………………………………………….
F. Manfaat Penelitian .....……………………………………………
BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………..
A. Tinjauan Pustaka ...……………………………………………….
1. Bola Basket……………………………………………………
a. Pengertian Permainan Bola Basket………………………..
b. Macam-Macam Teknik Dasar Bola Basket……………….
2. PassingBola Basket……………………………………………
a. Pengertian Passing…………………………………………
b. Kegunaan Passing Bola Basket……………………………
i
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix
x
xiii
xiv
xv
1
1
5
5
6
6
7
8
8
8
8
9
10
10
11
xi
c. Prinsip-Prinsip Pokok Passing Bola Basket………………
d. Teknik Pelaksanaan Passing Bola Basket dari Depan
Dada………………………………………………………
e. Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Passing dari
Depan Dada………………………………………………..
3. Modifikasi Pembelajaran Passing Bola Basket……………….
a. Hakikat Modifikasi Pembelajaran………………………..
b. Aspek-Aspek Modifikasi Pembelajaran………………….
4. Pembelajaran Passing Bola Basket dengan Modifikasi Bola
Voli……………………………………………………………
a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bola Basket dengan
Modifikasi Bolavoli………………………………………
b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Bola
Basket dengan Modifikasi Bolavoli………………………
5. Pembelajaran Passing Bola Basket dengan Modifikasi Bola
Plastik…………………………………………………………
a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bola Basket dengan
Bola Plastik……………………………………………….
b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Bola
Basket dengan Modifikasi Bola Plastik…………………..
6. Koordinasi……………………………………………………
a. Koordinasi Mata-Tangan………………………………….
b. Kegunaan Koordinasi…………………………………….
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi…………..
d. Peranan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Kemampuan
Passing Bola Basket……………………………………..
B. Kerangka Pemikiran .......……………………………………….
C. Perumusan Hipotesis ............………………………….…………
12
13
15
15
15
17
18
18
20
21
21
23
23
23
24
25
26
27
30
xii
BAB III METODE PENELITIAN .............………………………………….
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....………………………………..
1. Tempat Penelitian ...........…………………………………….
2. Waktu Penelitian ....………………………………………….
B. Metode Penelitian ………………………………………………
1. Metode Eksperimen………………………………………….
2. Rancangan Penelitian…………………………………………
C. Variabel Penelitian………………………………………………
D. Populasi dan Sampel……………………………………………
E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………
F. Teknik Analisis Data……………………………………………
BAB IV HASIL PENELITIAN ...................………………………………
A. Deskripsi Data ...............………………………………………..
B. Mencari Reliabilitas……………………………………………
C. Uji Prasyarat Analisis…………………………………………
1. Uji Normalitas ………………………………………………
2. Uji Homogenitas ……………………………………………
D. Pengujian Hipotesis…………………………………………….
1. Pengujian Hipotesis Pertama…………………………………
2. Pengujian Hipotesis Kedua…………………………………..
3. Pengujian Hipotesis Ketiga………………………………….
E. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………..
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .........………. ……….
A. Simpulan……………………………………………………….
B. Implikasi ....................…………………………………………
C. Saran .........................…………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA .............................……………………………………
LAMPIRAN .........................………………………………………………..
31
31
31
31
31
31
31
32
33
33
33
39
39
41
42
42
42
44
44
45
45
45
49
49
49
50
51
53
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Rangkaian Gerakan Passing dari Depan Dada………………
Gambar 2. Ilustrasi Pembelajaran Passing Bola Basket Menggunakan
Bolavoli………………………………………………………
Gambar 3. Ilustrasi Pembelajaran Passing Bola Basket Menggunakan
Plastik……………………………………………………….
Gambar 4. Grafik Nilai Rata-Rata Kemampuan Passing Bola Basket
Berdasarkan Tiap Kelompok Perlakuan dan Koordinasi
Mata-Tangan…………………………………………………
Gambar 5. Grafik Nilai Rata-rata Peningkatan Kemampuan Passing
Bola Basket antara Kelompok Perlakuan……………………
Gambar 6. Bentuk Interaksi Modifikasi Pembelajaran Passing Bola
Basket dan Koordinasi Mata-Tangan………………………..
Gambar 7. Tes Koordinasi Mata-Tangan………………………………..
Gambar 8. Lapangan Tes Passing Bola Basket…………………………
14
20
22
40
41
48
74
75
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Ringkasan Angka - Angka Statistik Deskriptif Data
Kemampuan Passing Bola Basket Menurut Kelompok
Penelitian…………………………………………………….
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Data Kemampuan Passing Bola
Basketdan Koordinasi Mata-Tangan…………………………
Tabel 3. Tabel Range Kategori Reliabilitas……………………………
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors…………………….
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet…………………
Tabel 6. Ringkasan Nilai Rerata Kemampuan Passing Bola Basket
Berdasarkan Modifikasi Pembelajaran Passing dan
Koordinasi Mata - Tangan Sebelum dan Sesudah Diberi
Perlakuan…………………………………………………….
Tabel 7. Ringkasan Analisis Anava Faktor 2 X 2……………………
Tabel 8. Hasil Uji Rentang Newman Keuls setelah Anava…………..
Tabel 9. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor
Utama terhadap Peningkatan Kemampuan Passing Bola
Basket………………………………………………………..
39
41
42
42
43
43
44
44
47
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Koordinasi Mata-Tangan………………………….
Lampiran 2. Rekapitulasi Data Koordinasi mata-Tangan…………….
Lampiran 3. Data Tes Awal Passing Bola Basket……………………
Lampiran 4. Data Tes Akhir Passing Bola Basket……………………
Lampiran 5. Rekapitulasi Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir
Passing Bola Basket, Klasifikasi Koordinasi Mata-
Tangan Beserta Pembagian Sampel ke Sel-Sel………….
Lampiran 6. Rekapitulasi Data Tes Awal dan Tes Akhir Passing
Bola Basket pada Kelompok 1………………………….
Lampiran 7. Rekapitulasi Data Tes Awal dan Tes Akhir Passing
Bola Basket pada Kelompok 2………………………….
Lampiran 8. Uji Reliabilitas dengan Anava…………………………..
Lampiran 9. Uji Normalitas Data dengan Metode Lilliefors………….
Lampiran 10 Tabel Kerja untuk Menghitung Nilai Homogenitas dan
Analisis Varians………………………………………….
Lampiran 10 Uji Homogenitas Data Tes Awal Kemampuan Lay Up
Shoot Bola Basket……………………………………….
Lampiran 11 Hasil Penghitungan Data untuk Uji Homogenitas dan
Analisis Varians…………………………………………
Lampiran 12 Uji Homogenitas dengan Uji Bertlet…………………….
Lampiran 13 Analisis Varians…………………………………………
Lampiran 14 Uji Rata-Rata Rentang Newman Keuls………………….
Lampiran 15. Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Koordinasi
Mata-Tangan…………………………………………….
Lampiran 16. Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Passing
Bola Basket………………………………………………
Lampiran 17. Program Pembelajaran Passing Bola Basket
Menggunakan Bolavoli dan Bola Plastik………………
54
55
56
57
58
59
60
61
70
74
74
75
76
77
78
79
81
83
xvi
Lampiran 18. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian…………………..
Lampiran 19. Ijin Penelitian dari Universitas Sebelas Maret
Surakarta……………………………………………….
Lampiran 20. Surat Keterangan Penelitian SMP Pangudi Luhur
Surakarta…………………………………………………
86
88
93
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permainan bola basket di Indonesia telah tumbuh dan berkembang sesudah
proklamasi kemerdekaan. Permainan bola basket mulai tumbuh dari kalangan
pemuda-pemuda Indonesia yang ada di Solo dan Yogyakarta. Seiring dengan
perkembangan dan kemajuan jaman, permainan bola basket berkembang cukup
pesat. Dalam dunia pendidikan, permainan bola basket merupakan salah satu mata
pelajaran pendidikan jasmani yang diajarkan pada siswa-siswi sekolah, baik
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Membelajarkan permainan bola basket kepada siswa sekolah dibutuhkan
cara mengajar yang tepat. Hal yang mendasar dalam membelajarkan permainan
bola basket yaitu mengajarkan macam-macam teknik dasar bola basket. Adapun
macam-macam teknik dasar permainan bola basket menurut Machfud Irsyada
(/2000: 20) yaitu, “(1) Gerakan dasar menggiring bola, (2) Gerakan dasar
mengoper dan menerima bola, (3) Gerakan dasar memasukkan bola, (4) Gerakan
dasar menangkap bola yang telah mengenai simpai keranjang”. Dengan
menguasai macam-macam teknik dasar bermain bola basket diharapkan siswa
memiliki keterampilan bermain bola basket.
Gerakan dasar mengoper atau passing merupakan salah satu teknik dasar
bola basket yang memiliki kontribusi besar dalam permainan bola basket. Passing
merupakan teknik permainan bola basket yang mempunyai tujuan untuk
menghubungkan pemain satu dengan lainnya dalam upaya menyerang pertahanan
lawan. Berdasarkan cara melakukannya passing dapat dilakukan dengan satu
tangan atau dua tangan. Berdasarkan jenisnya passing dapat dilakukan dari depan
dada, dari atas kepala, dari samping badan dan dengan dipantulkan.
Berdasarkan tata urutan dalam membelajarkan teknik dasar bola basket
khususnya passing atau operan merupakan teknik dasar bola basket yang paling
awal diajarkan bagi siswa sekolah. Hal ini karena, passing atau operan sebagai
xviii
dasar untuk membentuk karakter permainan yang baik. Kemampuan melakukan
passing yang baik dan benar akan dapat membentuk kerjasama tim yang baik
untuk mencapai kemenangan. Membelajarkan teknik dasar passing bola basket
bagi siswa sekolah terutama bagi siswa putri SMP bukan merupakan hal yang
mudah. Hal ini karena, banyak para siswa putri SMP kurang menggemari
permainan bola basket. Banyak kendala yang dihadapi dalam membelajarkan
passing bola basket bagi siswa sekolah. Untuk mengatasi kendala-kendala dalam
membelajarkan passing bola basket, maka seorang guru harus mampu
mengatasinya dan menciptakan kondisi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
siswa. Machfud Irsyada (2000: 25) menyatakan, “Di dalam menentukan atau
memilih strategi pembelajaran permainan bola basket perlu mempertimbangkan
pribadi murid, alat, waktu sesuai dengan didaktik”.
Melakukan passing yang baik dan benar dibutuhkan penguasaan teknik
yang benar. Pada umumnya siswa putri mengalami kesulitan melakukan passing
bola basket. Kesulitan yang dialami siswa putri dalam melakukan passing bola
basket di antaranya bola yang berat atau ukuran bola yang cukup besar. Kesulitan-
kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran passing bola basket tersebut
akan berdampak pada proses belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran
tidak tercapai. Kondisi pembelajaran yang demikian menuntut seorang guru untuk
mencari solusi yang tepat, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kesulitan siswa putri dalam melakukan passing bola basket yaitu bola
yang cukup berat dan ukurannya yang besar. Untuk mengatasi hal tersebut
pembelajaran passing bola basket dapat dilakukan dengan memodifikasi alat
khususnya bola. Modifiskasi bola yang dimaksud yaitu menggunakan bola yang
lebih kecil atau ringan seperti bolavoli atau bola plastik. Menurut Rusli Lutan dan
Adang Suherman (1999/2000: 48) bahwa, “Modifikasi merupakan salah satu jalan
pemecahan. Modifikasi tersebut dapat berkaitan dengan tugas gerak, peralatan,
formasi dan pemanfaatan lahan”.
Memodifikasi peralatan dalam hal ini bola merupakan salah satu solusi
untuk mengatasi pembelajaran passing bola basket. Modifikasi bolavoli dan bola
xix
plastik akan memberikan nuansa yang baru, sehingga siswa akan tertarik dan tidak
mengalami kesulitan dalam pembelajaran passing bola basket. Namun demikian
keberhasilan passing bola basket tidak terlepas dari faktor individu atau siswa.
Keberadaan siswa merupakan faktor dominan yang akan berpengaruh terhadap
penguasaan keterampilan. Faktor siswa tersebut sangat kompleks, di antaranya
kemampuan fisik, kesungguhan belajar, bakat dan mniat, motivasi dan lain
sebagainya.
Kemampuan fisik merupakan faktor yang mendasar dan dibutuhkan dalam
semua cabang olahraga termasuk permainan bola basket. Kemampuan fisik yang
baik dibutuhkan dalam gerakan passing bola basket di antaranya koordinasi mata-
tangan. Hal ini karena, gerakan passing bola basket dibutuhkan kecermatan
pandangan dan keakuratan lemparan. Apakah benar siswa yang memiliki
koordinasi mata-tangan baik kemampuan passing bola basket juga baik. Demikian
juga sebaliknya siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah kemampuan
passing bola basket juga rendah. Nampaknya hal ini perlu dipertanyakan lagi, hal
ini karena kemampuan passing bola basket tidak hanya dipengaruhi tingkat
koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa, tetapi masih banyak faktor lainnya
seperti, kekuatan, power, ketenangan, peguasaan teknik yang benar dan lain
sebagainya.
Modifikasi pembelajaran passing bola basket menggunakan bolavoli dan
bola plastik merupakan solusi untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran
passing bola basket. Namun kemampuan passing bola basket tidak terlepas dari
kemampuan koordinasi mata-tangan. Untuk mengetahui pengaruh modifikasi
pembelajaran passing bola basket menggunakan bolavoli dan bola plastik serta
pengaruh tingkat koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan passing bola
basket, maka perlu dikaji dan diteliti secara lebih mendalam baik secar ateori
maupun praktik melalui penelitian eksperimen.
Modifikasi pembelajaran passing bola basket menggunakan bolavoli dan
bola plastik dieksperimenkan pada siswa putri peserta ekstrakurikuler bola basket
SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. Kegiatan
ekstrakurikuler bola basket di SMP Pangudi Luhur Surakarta berjalan dengan
xx
baik, namun tidak semua siswa putri mampu melakukan passing dengan baik dan
benar. Kondisi semacam ini perlu ditelusuri faktor penyebabnya, baik dari metode
mengajar, penguasaan teknik passing, kondisi fisik siswa, sarana prasarana latihan
dan lain sebagainya.
Memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar
motorik adalah sangat penting. Pembelajaran akan berhasil dengan baik, jika
kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dicarikan solusi yang tepat. Sering
dijumpai dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani siswa disuruh
bermain sendiri tanpa ada kontrol atau pengawasan dari guru olahraga.
Pembelajaran yang tidak memperhatikan taraf kondisi siswa (misalnya siswa
belum siap, belum memiliki kemampuan fisik yang memadai), harus dicarikan
solusi yang tepat sesuai dengan kondisinya. Jika kendala-kendala semacam ini
tidak dicarikan solusi yang tepat, maka tujuan pembelajaran sulit dicapai. Selain
hal tersebut, perlu diciptakan variasi-variasi atau modifikasi pembelajaran yang
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswanya. Kondisi yang tidak
memungkinkan untuk membelajarkan siswa dengan paralatan (bola) yang
sebenarnya menuntut guru berkreativitas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik. Di samping itu juga harus ditingkatkan unsur-unsur kondisi fisik
yang mendukung kemampuan passing bola basket. Tanpa didukung kondisi fisik
yang memadai, maka suatu keterampilan akan sulit dikuasai.
Permasalahan yang telah dikemukakan di atas yang melatar belakangi
judul penelitian “Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Passing Bola Basket dengan
Modifikasi Alat dan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Hasil Belajar Passing
Bola Basket pada Siswa Putri Ekstrakurikuler Bola Basket SMP Pangudi Luhur
Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
xxi
1. Masih banyak para siswa putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi
Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009 kurang mampu melakukan
passing bola basket.
2. Banyak kendala yang dihadapi siswa putri ekstrakurikuler bola basket SMP
Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2007/2008 dalam melakukan
passing bola basket.
3. Jarang diterapkan modifikasi pembelajaran passing bola basket yang
didasarkan pada kemampuan dan kondisi siswa putri ekstrakurikuler bola
basket SMP Pangudi Luhur Surakarta.
4. Belum diketahui pengaruh pembelajaran passing bola basket dengan
modifikasi bolavoli dan bola plastik terhadap hasil belajar passing bola basket.
5. Pengaruh koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan passing bola basket
belum diketahui.
6. Kemampuan passing bola basket siswa putri ekstrakurikuler bola basket SMP
Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009 perlu ditingkatkan.
C. Pembatasan Masalah
Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian maka perlu dibatasi
agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Perbedaan pengaruh pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi
bolavoli dan bola plastik terhadap hasil belajar passing bola basket.
2. Perbedaan koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah
terhadap hasil belajar passing bola basket.
3. Kemampuan passing bola basket siswa putri ekstrakurikuler bola basket SMP
Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009.
xxii
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan pengaruh pembelajaran passing bola basket dengan
modifikasi bolavoli dan bola plastik terhadap hasil belajar passing bola
basket pada siswa putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur
Surakarta tahun pelajaran 2008/2009?
2. Adakah perbedaan pengaruh koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi
mata-tangan rendah terhadap hasil belajar passing bola basket pada siswa
putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun
pelajaran 2008/2009?
3. Adakah interaksi antara modifikasi pembelajaran passing bola basket dan
koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing bola basket pada siswa
putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun
pelajaran 2008/2009?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan pengaruh pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi
bolavoli dan bola plastik terhadap hasil belajar passing bola basket pada
siswa putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun
pelajaran 2008/2009.
2. Perbedaan pengaruh koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-
tangan rendah terhadap hasil belajar passing bola basket pada siswa putri
ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran
2008/2009.
xxiii
3. Ada tidaknya interaksi modifikasi pembelajaran passing bola basket dan
koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing bola basket pada siswa
putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun
pelajaran 2008/2009.
F. Manfaat Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian tersebut di atas,
diharapkan penelitian ini memberi manfaat antara lain:
1. Dapat meningkatkan kemampuan passing bola basket siswa putri
ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran
2008/2009 yang dijadikan objek penelitian.
2. Sebagai masukan untuk dijadikan pedoman guru Penjaskes SMP Pangudi
Luhur Surakarta pentingnya pembelajaran yang tepat dan disesuaikan dengan
kondisi dan perkembangan siswa, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang
optimal.
3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang
penelitian ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.
xxiv
BAB II
LANDASAN TEORI
Tinjauan Pustaka
1. Bola Basket
a. Pengertian Permainan Bola Basket
Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh
banyak orang. Cabang olahraga bola basket berkembang dengan cepat termasuk di
Indonesia. Permainan bola basket ditemukan pada bulan Desember 1981 oleh Dr.
A. James Naismith seorang anggota sekolah pelatihan YMCA (Young Men’s
Christian Association) di Springfield Massachusetts).
Bola basket merupakan cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh
dua regu yang masing-masing regu terdiri lima orang pemain dan masing-masing
regu berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan dan berusaha regu lawan
memasukkan bola atau membuat skor. Dalam pelaksanaan permainan bola basket,
setiap pemain dapat memainkan bola dengan satu tangan atau dua tangan dengan
cara bola dioper, dilempar sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Hal ini sesuai pendapat Hal Wissel (2000: 2) bahwa:
Bola basket dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain per tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan) dengan tangan atu dengan mendribblenya (batting, pushing atau tapping) beberapa kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan secara bersamaan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, bola basket merupakan suatu
bentuk permainan yang didalamnya terdapat beberapa macam bentuk
keterampilan memainkan bola diantaranya passing, dribbling, shooting yang
mempunyai tujuan akhir adalah memasukkan bola ke dalam keranjang untuk
mendapatkan angka. Untuk mencapai keterampilan bermain bola basket, maka
setiap pemain harus menguasai macam-macam teknik dasar bola basket.
xxv
b. Macam-Macam Teknik Dasar Bola Basket
Bola basket merupakan cabang olahraga yang memiliki unsur gerakan
yang cukup kompleks dan menuntut skill yang tinggi dalam pelaksanaan
permainannya. Hal ini karena, pelaksanaan permainannya selalu berubah-ubah
yang menuntut keterampilan memainkan macam-macam teknik dasar yang ada di
dalamnya. Oleh karenanya, setiap pemain bola basket harus menguasai macam-
macam teknik dasar bola basket.
Teknik dasar permainan bola basket merupakan komponen fundamental
dan harus dikuasai oleh setiap pemain. Kemampuan atau penampilan seorang
pemain bola basket sangat dipengaruhi oleh tingkat penguasaan teknik dasar. A.
Sarumpaet, Zulfar Djazet, Parno dan Imam Sadikun (1992: 223) menyatakan,
“Keterapilan bermain bola basket dapat dicapai sampai tingkat tinggi apabila
gerak dasarnya baik. Oleh karena itu gerak (teknik) dasar perlu dilakukan dengan
cara yang benar, agar keterampilan dapat ditingkatkan”. Menurut Hal Wissel
(2000: 15) bahwa, “Meskipun bola basket adalah permainan tim, namun
penguasaan teknik dasar individual sangatlah penting sebelum bermain di dalam
tim”.
Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, menguasai teknik
dasar bola basket secara individu merupakan kemampuan yang harus dimiliki
setiap pemain bola basket. Penguasaan teknik dasar bola basket yang baik akan
dapat mendukung penampilan seorang pemain baik secara individu maupun
secara tim. Dapat dikatakan, menang atau kalahnya suatu tim dapat dipengaruhi
oleh tingkat penguasaan teknik dasar para pemainnya. Berkaitan dengan teknik
dasar permainan bola basket, Soebagio Hartoko (1993: 22-25) menyatakan
“teknik dasar permainan bola basket terdiri dari: (1) operan, (2) menangkap, (3)
menembak, (4) menggiring, (5) olah kaki, (6) gerakan berporos, (7)
melompat/meloncat, (8) gerak tipu”. Menurut Wissel Hal (2000: 15) bahwa,
“shooting, passing, dribbling, rebounding, defending bergerak dengan bola dan
bergerak tanpa bola adalah teknik dasar yang harus dikuasai”
Pendapat yang dikemukakan dua ahli tersebut pada prinsipnya mempunyai
pengertian yang hampir sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik dasar
xxvi
permainan bola terdiri dua macam yaitu teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar
dengan bola. Teknik dasar tanpa bola meliputi olah kaki, gerakan berporos,
melompat/meloncat dan, gerak tipu. Sedangkan teknik dengan bola meliputi
operan, menangkap, menembak dan, menggiring. Kedua teknik dasar tersebut
merupakan komponen-komponen dalam permainan bola basket yang saling
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan permainan. Keterlibatan
teknik tanpa bola dan teknik dengan bola didasarkan kebutuhannya atau situasi
yang terjadi di dalam permainan. Teknik-teknik tersebut di atas harus dikuasai
oleh setiap pemain agar dapat mendukung penampilannya dalam bertanding.
Dengan menguasai macam-macam teknik dasar bermain bola basket dengan baik
memberi peluang besar untuk dapat memenangkan pertandingan.
2. Passing Bola Basket
a. Pengertian Passing
Passing merupakan teknik dasar permainan bola basket yang bertujuan
untuk mengoperkan bola dari pemain satu dengan lainnya untuk menjalin
kerjasama. Melalui passing yang tepat dan akurat akan menciptakan permainan
tim yang baik. Hal Wissel (2000: 71) menyatakan, “Operan dan tangkapan yang
baik penting bagi permainan tim, dan keahlian seperti itulah yang membuat bola
basket menjadi permainan tim yang indah”.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, passing bola basket selalu
berkaitan dengan tangkapan. Passing yang tepat dan akuran serta tangkapan yang
baik akan meningkatkan kualitas tim. Passing yang akurat dan tangkapan yang
baik akan memberi peluang untuk sedekat mungkin dengan ring basket untuk
memasukkan bola. baik Dalam hal ini Soebagio Hartoko (1993: 25) menyatakan,
“… untuk melakukan tembakan, diperlukan usaha mendekati basket. Hal itu
hanya mungkin bisa dicapai dengan dua jalan yaitu oper-mengoper atau
menggiring bola”.
Memasukkan bola ke ring lawan akan dapat dilakukan dengan cepat jika
didukung operan yang akurat serta tangkapan yang baik. Dengan passing yang
xxvii
akurat dan tangkapan baik akan lebih cepat memindahkan bola untuk selanjutnya
memasukkan bola ke ring lawan, dibandingkan dengan teknik dribble. Seperti
dikemukakan Hal Wissel (2000: 71) bahwa, “Operan lebih cepat memindahkan
bola dari pada dribble”. Sedangkan Imam Sadikun (1992: 77) berpendapat,
“Operan merupakan teknik dasar pertama bola basket, sebab dengan cara inilah
pemain dapat melakukan gerakan mendekati ring (basket) dan seterusnya
melakukan tembakan”.
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, melalui operan yang
cepat dan tepat permainan dapat dilakukan dengan cepat. Di samping itu juga,
melalui operan akan lebih mudah untuk menyerang pertahanan lawan, karena
lawan tidak mempunyai kesempatan untuk bertahan atau memperketat penjagaan.
Pentingnya peranan operan, maka setiap pemain bola basket harus menguasai
teknik passing dan tangkapan yang benar. Kemampuan seorang pemain
menguasai teknik passing dengan baik, maka akan mengetahui kapan dan dimana
harus mengoper bola, tidak hanya memberikan kesempatan untuk mencetak skor,
tetapi juga mencegah kehilangan bola dari intersepsi lawan yang seringkali
memudahkan lawan mendapat skor.
b. Kegunaan Passing Bola Basket
Passing merupakan upaya seorang pemain melemparkan bola untuk
diberikan kepada teman seregunya untuk ditangkap dan selanjutnya bola
dimainkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang diingkan. Banyak manfaat yang
diperoleh passing yang baik dan akurat. Menurut Hal Wissel (2002: 71) kegunaan
khusus operan adalah:
1) Mengalihkan bola dari daerah padat pemain (contoh setelah rebound atau dijaga ketat).
2) Menggerakan bola dengan cepat pada fast break. 3) Membangun permainan yang ofensif. 4) Mengoper bola ke rekan yang sedang terbuka (tanpa dijaga lawan)
untuk penembakan dan, 5) Mengoper dan memotong untuk melakukan tembakan sendiri.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, passing mempunyai kegunaan
yang cukup luas yaitu: sebagai upaya mengalihkan bola dari permainan yang
xxviii
cukup padat, dapat dijadikan sebagai serangan yang cepat dan, sebagai umpan
untuk mencetak angka. Agar passing dapat dilakukan dengan baik, maka harus
menguasai teknik passing yang baik dan benar.
c. Prinsip-Prinsip Pokok Passing Bola Basket
Memahami prinsip-prinsip pokok passing akan meningkatkan penilaian,
antisipasi, timing, tipuan, ketepatan, kekuatan yang kesemuanya akan
mempengaruhi kemampuan operan seorang pemain. Hal Wissel (2000: 72)
memberikan tips prinsip-prinsip operan untuk segala tingkat permainan sebagai
berikut:
1) Melihat lingkaran ring. Prinsip ini memungkinkan menggunakan sudut mata mengontrol lapangan termasuk rekan yang bebas penjagaan, dan apakah lawan menjaga anda melakukan operan, menembak atau menggiring bola.
2) Mengoper sebelum mendribble. Operan bergerak beberapa kali lebih cepat dari dribble.
3) Ketahuilah kekuatan dan kelemahan rekan-rekan tim anda. Ketahui posisi yang dituju rekan tim dan gerakan mereka berikutnya atau mengira-ira gerakan selanjutnya. Operan bola ke rekan anda ketika dan dimana ia dapat berbuat sesuatu untuk mencetak skor.
4) Time lead passes (waktu operan dipercepat). Antisipiasi kecepatan rekan anda yang sedang memotong ke arah ring dan berikan operan jenis ini sedikit di depan rekan anda itu pada ruangan terbuka.
5) Gunakan tipuan. Lihatlah sasaran anda tanpa melihat rekan yang akan menerima operan. Gunakan unsur kejutan.
6) Draw and kick (tarik perhatian dan serang). Tarik perhatian musuh dengan tembakan atau dribble sebelum mengoper. Jangan coba mengoper di depan penjaga yang lincah yang dapat dengan cepat mengagalkan operan.
7) Operlah dengan cepat dan tepat. Hilangkan gerakan tidak berguna. Jangan berputar untuk mengoper atau mengoper di belakang bidang tubuh.
8) Perkirakan kekuatan operan anda. Operlah sepenuh tenaga supaya jaraknya lebih jauh dan gunakan sentuhan kecil ketika dekat dengan penerimanya.
9) Yakinlah dengan operan anda. Lebih baik tidak mengoper daripada tidak yakin dapat menyelesaikan operan itu. Suatu operan yang baik harus dapat diterima jangan mengoper ke ruang yang padat pemain atau tidak terbebas dari penjagaan lawan.
xxix
10) Mengoper jauh dari penjaga. Ketika satu tim anda dijaga ketat, oper bola ke sisi lain dari pemain lawan. Ketika anda menerima operan tapi tidak pada posisi menembak, pertahankan tangan anda di atas pinggang, terima operan dan tangkap bola dengan rileks, dalam posisi siap menembus operan lainnya.
11) Mengoper ke rekan penembak yang bebas. Ketika teman anda bebas dan pada posisi siap menembak, oper bola ke tangan penembak. Penembak sebaiknya tidak menggerakkan tangannya atau mengubah posisi tubuh karena operan tersebut ke luar target. Ketika anda berada pada posisi untuk menembak dan menerima operan, bahkan bola datang kepada anda. Lompat di belakang bola, tangkap dengan tangan rileks pada posisi block and tuck, siaplah untuk menembak.
Prinsip-prinsip pokok passing tersebut penting dipahami dan dimengerti
oleh setiap pemain bola basket. Kesalahan operan akan sangat merugikan timnya,
bola dapat rebut oleh lawan dan siap untuk melakukan serangan balik. Serangan
balik yang cepat akan sulit dipatahkan, karena belum siap melakukan pertahanan.
Oleh karena itu, dalam melakukan passing harus cermat dan tepat, sehingga bola
dapat dimainkan menurut kebutuhannya.
d. Teknik Pelaksanaan Passing Bola Basket dari Depan Dada
Teknik merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam
melakukan gerakan dalam suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan suatu
proses gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga, atau dengan kata
lain teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan rasional yang
memungkinkan suatu hasil yang optimal.
Keberhasilan passing bola basket tidak terlepas dari penguasaan teknik
yang baik dan benar. Teknik yang benar akan menghasilkan passing yang baik
dan efektif. Sedangkan kesalahan teknik passing adalah sebuah kegagalan,
sehingga akan menguntungkan pihak lawan. Menurut Hal Wissel (2000: 74)
teknik pelaksanaan passing bola basket dari depan dada sebagai berikut:
1) Fase persiapan: a) Lihat terget. b) Sikap berdiri yang seimbang. c) Tangan sedikit di belakang bola. d) Posisi pergelangan tangan yang rileks
xxx
e) Bola di depan dada f) Siku masuk/rapat
2) Fase pelaksanaan: a) Lihat terget. b) Pandangan jauh atau mengecoh sebelum operan. c) Melangkah pada arah operan. d) Rentangkan lutut, punggung dan lengan. e) Perkuat pergelangan dan jari-jari melalui bola. f) Perkuat tangan yang lemah melalui bola. g) Lepaskan bola dan jemari tangan pertama dan kedua berurutan.
3) Fase follow-through: a) Lihat terget b) Lengan direntangkan. c) Telapak tangan menghadap ke bawah. d) Jari-jari menunjuk pada target.
Berikut ini disajikan ilustrasi gambar teknik pelaksanaan passing bola
basket dari depan dada sebagai berikut:
Gambar 1. Rangkaian Gerakan Passing dari Depan Dada (Hal Wissel, 2000: 74)
Berdasarkan tahapan-tahapan passing bola basket dari depan dada tersebut
menunjukkan bahwa, teknik pelaksanaan passing dari depan dada terdiri dari tiga
tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan gerak lanjut. Dalam
pelaksanaan passing dari depan dada tahapan-tahapan tersebut harus dirangkaikan
dalam satu pola gerakan yang utuh. Kualitas passing akan tercermin dari
penguasaan teknik yang baik dan benar.
xxxi
e. Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Passing dari Depan Dada
Passing bola basket merupakan teknik dasar permainan bola basket yang
sederhana, jika dibandingkan dengan teknik dasar lainnya. Namun tidak menutup
kemungkinan paras siswa sekolah sering kali melakukan kesalahan. Kesalahan
dalam melakukan passing akan merugikan, yaitu bola akan mudah direbut oleh
lawan. Menurut Imam Sadikun (1992: 79) kesalahan dalam melakukan passing
bola basket antara lain:
1) Sikap berdiri pada umumnya kurang rileks. 2) Bola yang seharusnya dipegang dengan jari-jari, biasanya dipegang
dengan telapak tangan saja atau dengan telapak jari saja (telapak tangan tidak menyentuh bola).
3) Tidak melangkahkan kaki ke depan. Pada sikap kaki sejajar, salah satu kakinya harus dilangkahkan ke muka. Bila sikap semula salah satu kaki berada di depan dari kaki yang lain, maka hanya kaki belakanglah yang harus dilangkahkan ke depan.
4) Pada waktu berada di atas, kedua kaki biasanya ke samping. Seharusnya kedua siku tetap menempel pad abadan bagian samping.
Kesalahan-kesalahan passing tersebut harus diperhatikan dalam
pembelajaran bola basket. Setiap kesalahan yang dilakukan siswa harus segera
dibetulkan agar tidak terjadi pola gerakan passing yang salah. Kesalahan dalam
melakukan passing akan menyebabkan bola mudah direbut lawan.
3. Modifikasi Pembelajaran Passing Bola Basket
a. Hakikat Modifikasi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan antara guru dan
siswa. Guru bertugas sebagai pemberi pelajaran, sedangkan siswa sebagai
penerima pelajaran. Berkaitan dengan pembelajaran H.J. Gino dkk. (1998: 32)
menyatakan, “Pembelajaran atau instruction/instruksional atau pengajaran
merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar
dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar
mengajar”. Menurut Sukintaka (2004: 55) bahwa, “Pembelajaran mengandung
pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi
di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya”.
xxxii
Berdasarkan pengertian pembelajaran yang dikemukakan dua ahli tersebut
menunjukkan bahwa, dalam kegiatan pembelajaran terjadi dua kejadian secara
bersama yaitu: (1) ada satu pihak yang memberi, dalam hal ini guru, (2) pihak lain
yang menerima yaitu, perserta didik atau siswa. Kedua komponen tersebut tidak
dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar, yaitu guru menyampaikan materi
pelajaran dan siswa menerimanya. Hal ini sesuai pendapat Dimyati dan Mudjiono
(1999: 297) yang dikutip Syaiful Sagala (2005: 68) bahwa, “pembelajaran adalah
kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa
belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.
Tujuan pembelajaran dapat dicapai maka perlu dibuat program
pembelajaran yang baik dan benar. Rencana program pembelajaran yang dibuat
guru harus diperhatikan beberapa faktor agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Memodifikasi pembelajaran merupakan salah satu rencana program pembelajaran
yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Modifikasi
pembelajaran diterapkan oleh guru dengan mempertuimbangkan beberapa
permalasahan, misalnya kondisi siswa yang belum siap, peralatan yang tidak
sesuai dengan kondisi siswa dan lain sebagainya.
Pada hakikatnya modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat
dilakukan oleh guru agar pembelajaran mencerminkan DAP (Developmentally
Appropiate Practice). Oleh karena itu, DAP termasuk di dalamnya “body scaling”
atau ukuran tubuh siswa, harus selalu dijadikan prinsip utama dalam
memodifikasi pembelajaran. Menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman
(1999/2000: 1) bahwa, “Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus
mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk
aktivitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara
ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan dan membelajarkan siswa dari
yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah
menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi”.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pada prinsipnya modifikasi
pembelajaran merupakan suatu cara mengajar yang berorientasi pada keadaan
siswa (body scaling), dimana kemampuan atau keadaan siswa merupakan faktor
xxxiii
utama yang harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar keterampilan. Di
samping itu juga, dalam proses pembelajaran dilakukan dari cara yang sederhana
atau mudah yang disesuaikan pada kondisi siswa agar terjadi perubahan-
perubahan pada diri siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
b. Aspek-Aspek Modifikasi Pembelajaran
Dalam memodifikasi pembelajaran pendidikan jasmani dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara menurut kebutuhan dan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai. Menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1999/2000: 2)
aspek analisa modifikasi pembelajaran meliputi, “(1) tujuan, (2) karakteristik
materi, (3) kondisi lingkungan dan, (4) evaluasi”.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, modifikasi pembelajaran
mencakup empat aspek yaitu: tujuan, karateristik materi, kondisi lingkungan.
Berkaitan dengan modifikasi pembelajaran tersebut, maka modifikasi
pembelajaran passing bola basket menggunakan bolavoli dan bola plastik
merupakan jenis modifikasi karakteristik materi. Menurut Yoyo Bahagia dan
Adang Suherman (1999/2000: 3) bahwa, “Modifikasi materi pembelajaran dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa macam yaitu (1) komponen keterampilan
(skill), (2) klasifikasi materi (skill), (3) kondisi penampilan (skill), (4) jumlah
skill, (5) perluasan jumlah perbedaan respon”.
Komponen keterampilan didasarkan pada tingkat materi pelajaran yang
dipelajari. Dalam hal ini guru dapat memodifikasi keterampilan yang dipelajari
siswa tersebut dengan cara mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan
kesulitannya. Misalnya dengan cara menganalisa dan membagi keterampilan
keseluruhan ke dalam komponen-komponen, kemudian melatihnya komponen-
komponen tersebut sebelum melakukan latihan secara keseluruhan. Berlatih
perbagian kurang bermakna apabila siswa belum mengetahui gerak secara
keseluruhan. Untuk itu berikanlah gambaran secara keseluruhan terlebih dahulu
keterampilan yang dipelajari.
xxxiv
Klasifikasi materi (skill) merupakan modifikasi pembelajaran yang
bertujuan menyederhanakan bentuk keterampilan yang dipelajari. Guru dapat
memodifikasi pembelajaran dengan cara mengurangi atau menambah tingkat
kesulitan dan kompleskitas materi pelajaran berdasarkan klasifikasi
keterampilannya yaitu close sklill, close skill pada lingkungan yang berbeda, open
skill dan keterampilan permainan.
Kondisi penampilan merupakan cara memodifikasi penampilan siswa
dengan cara mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan.
Misalnya tinggi rendahnya kecepatan penampilan, tinggi rendahnya kekuatan
penampilan, melakukan di tempat atau bergerak dan lain sebagainya.
Jumlah skill merupakan bentuk memodifikasi dengan cara mengurangi
atau menambah jumlah keterampilan yang dilakukan siswa. Guru dapat
mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan
cara mengkombinasikan gerakan atau keterampilan. Cara seperti ini lebih nampak
dalam situasi permainan.
Perluasan jumlah dan perbedaan respon merupakan bentuk modifikasi
yang dimaksudkan untuk mendorong terjadinya transfer of learning. Perluasan
aktivitas belajarnya berkisar diantara aktivitas yang bertujuan untuk membantu
siswa mendefinisikan konsep dasar sama. Misalnya panjang awalan dan kekuatan
pada lompat jauh. Maksudnya, jika awalannya lebih jauh maka kekuatan lebih
besar. Setelah siswa memahami konsep tersebut, kemudian dapat diterapkan pada
cabang olahraga lainnya yang membutuhkan awalan dan kekuatan, misalnya
lompat tinggi atau menendang bola.
4. Pembelajaran Passing Bola Basket dengan Modifikasi Bolavoli
a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bola Basket dengan Modifikasi
Bolavoli
Pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli merupakan
bentuk pembelajaran yang berorientasi pada peralatan (bola) yaitu bola basket
dianggap sebagai salah satu kendala dalam pembelajaran passing bola basket.
xxxv
Bola basket standart dianggap cukup berat atau terlalu besar ukurannya, sehingga
siswa mengalami kesulitan melakukan passing bola basket. Untuk mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran bola basket, khususnya bola yang dianggap
sebagai kendala, maka perlu dirubah atau dimodifikasi dengan bola yang lebih
ringan. Dalam hal ini Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 75) menyatakan:
Lakukan modifikasi peralatan, apabila peralatan diduga sebagai penghambat keberhasilan Manakala kondisi sebenarnya menjadi penghambat belajar keterampilan tertutup, rubahlah kondisi latihan itu pada tingkat yang bisa dilakukan siswa selama perubahan kondisi tersebut tidak merusak integritas skill yang dipelajarinya. Pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli merupakan
bentuk pembelajaran yang merubah kondisi belajar sesungguhnya (bola basket
standart) dirubah menggunakan bolavoli. Adapun ukuran bola basket standart
menurut Hal Wissel (2000: 3) yaitu, “Keliling bola basket untuk laki-laki
maksimum adalah 30 inci dan minimum 29,5 inci, sedangkan untuk wanita
maksimum 29 inci dan minimum 28,5 inci dengan berat 600 gram sampai dengan
650 gram”. Sedangkan ukuran bolavoli menurut Peraturan Permainan Bolavoli
Edisi (2001-2004: 15) yaitu, “Keliling bola 65-67 cm dan beratnya 260-280
gram”.
Berdasarkan perbandingan antara ukuran bola basket standart dan ukuran
bolavoli standart tersebut nampak jelas bahwa, ukuran bolavoli standart lebih
kecil dan lebih ringan dibandingkan dengan bola basket ukuran standart. Dengan
menggunakan bola yang lebih kecil dan lebih ringan diharapkan siswa tidak
mengalami kesulitan untuk melakukan gerakan passing bola basket.
Pelaksanaan pembelajaran passing bola basket menggunakan bolavoli
yaitu: guru menjelaskan teknik gerakan passing bola basket dari depan dada dari
sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut serta mendemonstrasikan
gerakan passing dari depan dada secara keseluruhan. Setelah guru
mendemonstrasikan gerakan passing bola basket dari depan dada, kemudian
menata formasi pembelajaran sedemikian rupa agar semua siswa mendapat
kesempatan yang sama dalam melakukan tugas ajar. Siswa harus mempraktikkan
gerakan passing bola basket dari depan dada menggunakan bolavoli sesuai dengan
xxxvi
petunjuk dan perintah dari guru. Dari waktu pembelajaran keseluruhan, pada akhir
sebelum pembelajaran selesai (10 menit terakhir), pembelajaran passing
menggunakan bolavoli dari depan dada diganti menggunakan bola basket ukuran
standart. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat beradaptasi dengan gerakan
keterampilan yang sebenarnya. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi
pembelajaran passing bola basket dari depan dada menggunakan bolavoli sebagai
berikut:
Arah passing
X Bolavoli X Gambar 2. Ilustrasi Pembelajaran Passing Bola Basket Menggunakan Bolavoli
b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Bola Basket dengan
Modifikasi Bolavoli
Pembelajaran passing bola basket menggunakan bolavoli merupakan
bentuk belajar yang mempertimbangkan tingkat kesulitan dan kondisi siswa
dalam mempelajari suatu keterampilan. Bolavoli yang lebih ringan akan
meningkatkan motivasi belajar siswa dan siswa akan mampu melakukan passing
bola basket dengan baik dan benar. Penggunaan alat yang menyerupai alat yang
sebenarnya diharapkan siswa dapat mentransfer ke dalam bentuk keterampilan
yang sebenarnya. Sugiyanto (1996: 82) menyatakan:
Transfer bukan merupakan materi pelajaran yang harus diajarkan, melainkan merupakan suatu kondisi yang harus diciptakan agar materi pelajaran yang telah dikuasai murid bisa memberikan kemudahan bagi murid untuk mempelajari hal-hal yang baru dalam situasi yang baru atau situasi yang lain.
Penggunaan bolavoli yang lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan
dengan bola basket ukuran standart diharapkan siswa akan mampu
mengaktualisasikan ke dalam gerakan passing menggunakan bola basket ukuran
standart.
xxxvii
Berdasarkan pelaksanaan dan bola yang digunakan dalam pembelajaran
passing bola basket menggunakan bolavoli dapat diidentifikasi kelebihan dan
kelemahannya. Kelebihan pembelajaran passing bola basket menggunakan
bolavoli antara lain:
1) Siswa akan merasa senang karena bolanya lebih kecil dan lebih ringan.
2) Siswa akan mampu melakukan passing dengan baik dan tidak cepat lelah.
3) Dapat mengurangi rasa lelah karena bola lebih ringan.
4) Gerakan passing dapat dilakukan secara berulang-ulang.
Kelemahan pembelajaran passing bola basket menggunakan bola basket
antara lain:
1) Gerakan keterampilan yang sebenarnya (passing menggunakan bola basket
ukuran standart) kurang cepat dikuasai, karena dibutuhkan adaptasi terhadap
bola basket ukuran standart.
2) Dibutuhkan waktu yang agak lama untuk ditingkatkan menggunakan bola
basket ukuran standart
5. Pembelajaran Passing Bola Basket dengan Modifikasi Bola Plastik
a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bola Basket dengan Modifikasi Bola
Plastik
Prinsip pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bola plastik
sama dengan pembelajaran passing bola basket menggunakan bolavoli. Letak
perbedaannya penggunaan bola yaitu bola plastik. Bola plastik yang dimaksud
yaitu bola plastik yang dilapisi kalep. Bola plastik ini jauh lebih ringan
dibandingkan dengan bola basket ukuran standart maupun bolavoli.
Ditinjau dari penggunakan bola plastik, pembelajaran ini juga berorientasi
pada peralatan dan cara belajar yang dilakukan dari cara yang mudah atau
sederhana. Sugiyanto (1996: 64) menyatakan, “Penyusunan materi pelajaran
hendaknya mengikuti prinsip dimulai dari materi belajar yang mudah dan
ditingkatkan secara berangsur-angsur ke materi yang lebih sukar”. Sedangkan
Rusli Lutan dan Adang Suherman (1999/2000: 32) bahwa:
xxxviii
Pengalaman belajar harus sesuai dengan tingkat pengalaman siswa. Siswa akan mendapat keuntungan dari pengalaman belajarnya manakala pengalaman belajar tersebut sesuai dengan tingkatannya. Oleh karena itu, guru harus merencanakan dan menyediakan aktivitas belajar secara merentang mulai dari tingkat kesulitan yang rendah sampai yang tinggi.
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa,
pembelajaran passing bola basket menggunakan bola plastik maupun
menggunakan bolavoli merupakan bentuk pembelajaran keterampilan yang
dimulai dari cara yang mudah dan disesuaikan dengan kondisi siswa.
Pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan dimulai dari cara yang
mudah dan sederhana, maka suatu keterampilan akan lebih cepat dikuasai.
Pelaksanaan pembelajaran passing bola basket menggunakan bola plastik
yaitu: guru menjelaskan teknik gerakan passing bola basket dari depan dada dari
sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut serta mendemonstrasikan
gerakan passing dari depan dada secara keseluruhan. Setelah guru
mendemonstrasikan gerakan passing bola basket dari depan dada, kemudian
menata formasi pembelajaran sedemikian rupa agar semua siswa mendapat
kesempatan yang sama dalam melakukan tugas ajar. Siswa harus mempraktekkan
gerakan passing bola basket dari depan dada menggunakan bola plastik sesuai
dengan petunjuk dan perintah dari guru. Dari waktu pembelajaran keseluruhan,
pada akhir sebelum pembelajaran selesai (10 menit terakhir), penggunaan bola
plastik diganti menggunakan bola basket ukuran standart. Hal ini dimaksudkan
agar siswa dapat beradaptasi dengan bentuk keterampilan yang sebenarnya yaitu
passing bola basket menggunakan bola basket ukuran standart.
Arah passing
X Bola plastik X Gambar 3. Ilustrasi Pembelajaran Passing Bola Basket Menggunakan Bola Plastik
xxxix
b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Bola Basket
Menggunakan Bola Plastik
Pembelajaran passing bola basket menggunakan bola plastik merupakan
bentuk modifikasi pembelajaran keterampilan untuk mengatasi kesulitan passing
bola basket menggunakan bola basket ukuran standart. Berdasarkan pelaksanaan
pembelajaran passing bola basket menggunakan bola plastik dapat diidentifikasi
kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran passing bola basket
menggunakan bola plastik antara lain:
1) Bola sangat ringan sehingga siswa mampu melakukan passing secara
berulang-ulang.
2) Siswa menjadi lebih senang dan tidakmengalami kesulitan dalam melakukan
passing.
3) Tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit karena bola cukup ringan.
Kelemahan pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bola
plastik antara lain:
1) Bola yang ringan akan berakibat laju bola kurang baik bila kena angin
sehingga laju bola tidak dapat terkontrol.
2) Passing tidak dapat dilakukan pada jarak yang cukup jauh karena bola tidak
terkontrol.
6. Koordinasi
a. Koordinasi Mata-Tangan
Koordinasi pada prinsipnya merupakan pengaturan syaraf-syaraf pusat dan
tepi secara harmonis dalam menggabungkan gerakan-gerakan otot synergis dan
antagonis secara selaras. Koordinasi merupakan kemampuan biomotorik yang
sangat kompleks. Karakteristik koordinasi sangat unik. Koordinasi memainkan
peranan yang khusus terhadap mobilitas fisik. Koordinasi bukan merupakan
kemampuan fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari dan saling berinteraksi dengan
kualitas-kualitas fisik yang lain. Dalam hal ini Harsono (1988: 219) menyatakan
xl
“Koordinasi sangat erat hubungannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan dan
fleksibilitas”.
Koordinasi pada prinsipnya merupakan kemampuan seseorang untuk
merangkaikan beberapa gerakan menjadi satu pola gerakan yang efektif dan
efisien. Suharno HP. (1993: 61) menyatakan, “Koordinasi adalah kemampuan
atlet untuk merangkaikan beberapa gerak menjadi satu gerak yang utuh dan
selaras”. Menurut M. Sajoto (1995: 9) koordinasi adalah, “Kemampuan seseorang
mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan
tunggal secara efektif”. Sedangkan Mulyono Biyakto Atmojo. (2001: 58)
berpendapat, “Koordinasi adalah kemampuan untuk secara bersamaan melakukan
berbagai tugas gerak secara mulus dan akurat (tepat)”.
Berdasarkan pengertian koordinasi yang dikemukakan tiga ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa, koordinasi mata-tangan merupakan kemampuan mata
untuk mengintegrasikan rangsangan yang diterima dan tangan sebagai fungsi
penggerak utama untuk melakukan gerakan sesuai yang diinginkan. Seperti
dikemukakan Sadoso Sumosardjuno (1994: 125) bahwa, “Koordinasi mata-tangan
adalah suatu integrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama, dan tangan
sebagai pemegang fungsi yang melakukan suatu gerakan tertentu”. Dalam
kaitannya dengan penelitian ini mata sebagai pemegang fungsi utama yaitu
melihat bola dan situasi permainan, dan tangan sebagai pemegang fungsi untuk
melemparkan bola pada sasaran yang diinginkan.
b. Kegunaan Koordinasi
Gerakan-gerakan dalam permainan bola basket sangat kompleks dan
bervariasi. Pemain selalu dituntut untuk mengintegrasikan berbagai macam
gerakan ke dalam satu rangkaian gerakan yang utuh dan serasi. Untuk dapat
tampil dengan baik dalam suatu permainan atau pertandingan, dibutuhkan
koordinasi gerak yang baik. Koordinasi gerak yang baik akan membantu
penampilannya dalam suatu permainan atau pertandingan bola basket. Dengan
memiliki koordinasi gerak yang baik, maka akan memudahkan dalam
merangkaikan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang ganda (simultan)
xli
menjadi lebih baik. Menurut Suharno HP. (1993: 61) kegunaan koordinasi antara
lain:
1) Mengkoordinasikan beberapa gerak agar menjadi satu gerak yang utuh dan serasi.
2) Efisien dan efektif dalam penggunaan tenaga. 3) Untuk menghindari terjadinya cidera. 4) Mempercepat berlatih, menguasai teknik. 5) Dapat untuk memperkaya taktik dalam bertanding. 6) Kesiapan mental atlet lebih mantap untuk menghadapi pertandingan.
Koordinasi sangat penting sekali untuk semua cabang olahraga yang di
dalamnya terdapat berbagai gerak yang kompleks, termasuk permainan bola
basket. Untuk menunjang pencapaian prestasi bola basket yang optimal, seorang
pemain harus memiliki koordinasi gerak yang baik. Dangsina Moeloek & Arjatmo
Tjokronegoro (1984:11) menyatakan, “Pada gerak yang tidak memiliki koordinasi
baik akan mengakibatkan kerugian, pengeluaran tenaga yang berlebihan,
mengganggu keseimbangan, cepat lelah, kurang tepat sasaran yang diingingkan
bahkan mungkin terjadi cidera”. Hal ini menunjukkan bahwa, jika seseorang
pemain bola basket tidak memiliki koordinasi yang baik, maka tenaga yang
dikeluarkan tidak efektif dan efisien serta hasil yang dicapai tidak sesuai yang
diharapkan bahkan dapat menimbulkan cidera.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi
Koordinasi merupakan kemampuan biomotorik yang di dalamnya terdapat
beberapa unsur kondisi fisik yang saling berkaitan. Sugiyanto dan Sudjarwo
(1992: 227) menyatakan, “Syarat-syarat kualitas koordinasi adalah kualitas
persepsi selama melakukan gerakan, kualitas penyesuaian gerak dalam dimensi
waktu dan jarak, kualitas pemahaman gerak, kualitas pengorganisasian syaraf dan
otot”. Pendapat lain dikemukakan Suharno HP. (1993: 62) bahwa dalam usaha
untuk pencapaian prestasi, koordinasi dipengaruhi oleh “(1) Pengaturan syaraf
pusat dan tepi, hal ini berdasarkan pembawaan atlet dan hasil dari latihan. (2)
Tergantung tonus dan elastisitas dari otot yang melakukan gerakan. (3) Baik dan
tidaknya keseimbangan, kelincahan, dan kelentukan atlet. (4) Baik dan tidaknya
koordinasi kerja syaraf, otot dan indera”.
xlii
Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, faktor yang
mempengaruhi koordinasi sangat kompleks. Kemampuan koordinasi seseorang
dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan unsur-unsur kondisi fisik lainnya seperti
kelincahan, kelentukan, keseimbangan, kekuatan, daya tahan. Di samping itu juga,
kualitas koordinasi dipengaruhi kualitas persepsi selama melakukan gerakan,
kualitas penyesuaian gerak dalam dimensi waktu dan jarak serta pengorganisasian
syaraf dan otot sangat menentukan koordinasi. Jika komponen-komponen tersebut
dalam kondisi baik, maka kemampuan koordinasi yang dimiliki juga baik. Dengan
koordinasi yang baik, maka gerakan-gerakan keterampilan atau gerakan yang
ganda dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.
d. Peranan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Kemampuan Passing Bola
Basket
Bola basket merupakan olahraga permainan yang membutuhkan
kecermatan pandangan dan keakuratan lemparan atau operan untuk memainkan
teknik dasar bola basket termasuk passing. Dalam hal ini koordinasi mata-tangan
merupakan unsur kondisi fisik yang sangat dibutuhkan dalam permainan bola
basket. Hal ini karena, seluruh permainan bola basket dibutuhkan kecermatan
pandangan dan keakuratan lemparan atau operan.
Passing bola basket merupakan suatu keterampilan bermain bola basket
untuk mengoperkan bola pada teman seregunya. Koordinasi mata-tangan berperan
dalam gerakan passing bola basket terutama pada gerakan kedua tangan
memegang bola di depan dadan untuk selanjutnya mendorong bola ke teman
seregunya. Bagian-bagian teknik gerakan passing bola basket Vic Ambler (2005:
24) menyatakan, “Kecepatan dan ketepatan dalam mengoper bola diperoleh dari
penggunaan jari-jari tangan dan pergelangan tangan yang betul. Para pemula
selalu melihat ke arah mereka mengoper bola”.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ketepatan seorang pemain bola
basket melakukan passing harus didukung gerakan jari-jari tangan dan
pergelangan tangan. Dalam melakukan passing harus melihat sasaran yang
diinginkan. Kecermatan pandangan dan keakuratan lemparan dibutuhkan
xliii
koordinasi mata-tangan yang baik. Jika seorang pemain bola basket memiliki
koordinasi mata-tangan yang baik akan mampu melakukan passing dengan tepat
pada sasaran yang diinginkan. Namun sebaliknya, jika koordinasi mata-tangannya
buruk, maka passing akan melenceng dari sasraan yang diingikan, atau bahkan
bola akan mudah direbut oleh lawan.
B. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat diajukan
kerangka pemikiran sebagai berikut:
1. Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Passing Bola Basket dengan
Modifikasi Bolavoli dan Bola Plastik terhadap Hasil Belajar Passing Bola
Basket
Berdasarkan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran passing bola
basket dengan modifikasi bolavoli dan bola plastik, jelas hal ini menunjukkan
perbedaaan. Kedua pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli
dan bola plastik sama-sama bertujuan untuk mengatasi kesulitan dalam belajar
passing bola basket menggunakan bola basket ukuran standart. Pembelajaran
passing bola basket dengan modifikasi bola plastik ternyata bolanya lebih ringan
dibandingkan dengan bolavoli. Penggunaan bola yang berbeda tersebut, tentu
akan menimbulkan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan hasil belajar
passing bola basket. Di samping itu juga, kedua pembelajaran passing tersebut
masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan pembelajaran
passing bola basket dengan modifikasi bolavoli antara lain: siswa akan merasa
senang karena bolanya lebih kecil dan lebih ringan, siswa akan mampu melakukan
passing dengan baik dan tidak cepat lelah, dapat mengurangi rasa lelah karena
bola lebih ringan, gerakan passing dapat dilakukan secara berulang-ulang.
Kelemahannya antara lain: keterampilan yang sebenarnya tidak cepat dikuasai,
karena dibutuhkan adaptasi terhadap bola basket ukuran standart, dibutuhkan
xliv
waktu yang agak lama untuk ditingkatkan menggunakan bola basket ukuran
standart
Kelebihan pembelajaran passing dengan modifikasi bola plastik antara
lain: bola sangat ringan sehingga siswa mampu melakukan passing secara
berulang-ulang, tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit karena bola cukup ringan.
Kelemahan pembelajaran passing bola basket menggunakan bola plastik antara
lain: bola yang ringan akan berakibat laju bola kurang baik bila kena angin
sehingga laju bola tidak dapat terkontrol, passing tidak dapat dilakukan pada jarak
yang cukup jauh karena bola tidak terkontrol.
Berdasarkan karakteristik pembelajaran passing bola basket dengan
modifikasi bolavoli dan bola plastik serta kelebihan dan kelemahan masing-
masing pembelajaran tersebut, tentu akan berdampak pada perbedaan pengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar passing bola basket. Perbedaan perlakuan akan
menimbulkan respon yang berbeda pula pada diri pelaku. Dengan demikian
diduga, antara pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli dan
bola plastik memiliki perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar passing bola
basket.
2. Perbedaan Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Koordinasi Mata-
Tangan Rendah terhadap Kemampuan Passing Bola Basket
Kemampuan koordinasi mata-tangan sangat dibutuhkan dalam permainan
bola basket. Setiap gerakan atau memainkan teknik dasar bola basket
membutuhkan koordinasi mata-tangan termasuk passing. Dengan koordinasi
mata-tangan seorang pemain mampu melakukan gerakan-gerakan teknik dasar
bola basket lebih tepat dan efisien.
Ditinjau dari gerakan passing bola basket yaitu: bola dipegang di depan
dada, selanjutnya mendorong bola ke arah sasran yang diinginkan. Untuk
membuat serangkaian gerakan passing yang benar dan mengarahkannya pada
sasaran yang diinginkan dibutuhkan koordinasi mata-tangan yang baik. Hal ini
artinya, tinggi rendahkan kemampuan koordinasi mata-tangan yang dimiliki
seorang pemain bola basket akan dapat mempengaruhi kualitas passing yang
xlv
dilakukan. Dengan demikian diduga bahwa, antara koordinasi mata-tangan tinggi
dan koordinasi mata-tangan rendah memiliki perbedaan pengaruh terhadap
kemampuan passing bola basket.
3. Interaksi antara Pembelajaran Passing Bola Basket dengan Modifikasi
Alat dan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Hasil Belajar Passing Bola
Basket
Pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli dan bola
plastik merupakan bentuk pembelajaran untuk mengatasi kesulitan dalam belajar
passing bola basket. Pembelajaran passing bola basket menggunakan bola basket
ukuran standart siswa mengalami kesulitan, sehingga perlu cara belajar yang
tepat. Penggunaan bolavoli dan bola plastik diharapkan siswa akan mudah
melakukan gerakan passing bola basket dengan baik dan benar.
Keberhasilan pencapaian hasil belajar secara optimal didukung penerapan
pembelajaran yang tepat. Di samping itu juga perlu dukungan kemampuan fisik
yang memadai. Koordinasi mata-tangan merupakan salah satu unsur kondisi fisik
yang dapat mendukung kemampuan passing bola basket. Siswa yang memiliki
koordinasi mata-tangan tinggi cocok diberi pembelajaran passing dengan
modifikasi bolavoli. Hal ini karena, pembelajaran passing bola basket dengan
modifikasi bolavoli dapat dilakukan pada jarak yang jauh, sehingga dibutuhkan
koordinasi mata-tangan yang baik. Sedangkan siswa yang memiliki koordinasi
mata-tangan rendah lebih cocok diberi pembelajaran passing bola basket dengan
modifikasi bola plastik. Hal ini karena, pembelajaran passing dengan modifikasi
bola plastik passing dilakukan dari jarak yang dekat, jika dilakukan dengan jarak
yang cukup jauh laju bola tidak terkontrol. Dengan demikian diduga antara
modifikasi pembelajaran passing bola basket dan koordinasi mata-tangan
memiliki interaksi diantara keduanya.
xlvi
C. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah
dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi
bolavoli dan bola plastik terhadap hasil belajar passing bola basket pada siwa
putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun
pelajaran 2008/2009.
2. Ada perbedaan pengaruh koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-
tangan rendah terhadap hasil belajar passing bola basket pada siwa putri
ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran
2008/2009.
3. Ada interakasi antara pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi alat
dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing bola basket pada
siwa putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun
pelajaran 2008/2009.
xlvii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMP Pangudi Luhur
Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bula (enam minggu) dengan tiga
kali latihan dalam satu minggu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember
sampai dengan Desember 2008.
B. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Dasar penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan
memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna
mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.
2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah faktorial 2 X 2. Rancangan
faktorial adalah rancangan dimana bisa dimasukkan dua variabel atau lebih untuk
memanipulasi secara simultan. Dengan rancangan ini bisa diteliti pengaruh setiap
variabel independen terhadap variabel dependen, dan juga pengaruh interaksi
antara variabel-variabel independen. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan
gambar rancangan penelitian ini sebagai berikut:
xlviii
Modifikasi pembelajaran passing Bola basket
Koordinasi mata-tangan
Bolavoli
(A1)
Bola Plastik
(A2)
Tinggi (B1) A1B1 A2B1
Rendah (B2) A1B2 A2B2
Keterangan:
A1B1: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi
A1B2: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah
.A2B1: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bola plastik kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.
A2B2: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bola plastik kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah
.
C. Variabel Penelitian
Dalam peneltian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu
variabel terikat (dependen) yaitu:
1) Variabel bebas (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini yaitu:
a) Variabel manipulatif terdiri atas:
(1) Modifikasi pembelajaran passing bola basket dengan bolavoli
(2) Modifikasi Pembelajaran passing bola basket dengan bola plastik
b) Variabel atributif adalah variabel yang melekat pada diri sampel yang
dibedakan atas:
(1) Koordinasi mata-tangan tinggi
(2) Koordinasi mata-tangan rendah.
xlix
2) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan passing bola basket.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa putri peserta
ekstrakurikuler bola basket SMP Pengudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009 berjumlah 32 orang. Keseluruhan jumlah siswa putri peserta ekstrakurikuler bola basket SMP Pengudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009 dijadikan sampel penelitian, sehingga penelitian ini penelitian polulasi. Dari jumlah putri peserta ekstrakurikuler bola basket SMP Pengudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009 tersebut, kemudian dilakukan tes dan pengukuran koordinasi mata-tangan. Dari hasil tes koordinasi mata-tangan kemudian dirata-rata dan diklasifikasikan koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah untuk selanjutnya dikelompokkan menjadi 4 kelompok sesuai rancangan faktorial 2 X 2.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran. Tes dan
pengukuran meliputi:
1) Tes koordinasi mata-tangan dengan lempar tangkap bola tenis dari Aussie
Sport yang dikutip M. Furqon (2002: 45).
2) Tes dan pengukuran kemampuan passing bola basket dengan tes memantulkan
bola ke tembok dari Mulyono B. (1997: 84). Petunjuk pelaksanan tes
terlampir.
F. Teknik Analisis Data
1. Mencari Reliabilitas
l
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi interklas,
dengan rumus sebagai berikut :
MSA – MSW
R = MSA
Keterangan :
R = Koefisien reliabilitas
MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok
MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok
2. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas (Metode Lilliefors)
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian
ini berasal dari populasi yang normal atau tidak.
Langkah-langkah :
1) Pengamatan X1,X2,X3,………….Xn dijadikan bilangan baku
Z1,Z2,Z3,………..Zn, dengan menggunakan rumus :
Zi = { Xi – X }/ SD, dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan
simpangan baku.
2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor
tertinggi.
3) Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi
normal baku kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z < Zi).
4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n yaitu :
S(Zi) = i/n.
5) Mencari selisih antara F(Zi) – S(Zi), dan ditentukan harga mutlaknya.
6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo.
Rumusnya : Lo = | F(Zi) – S(Zi) | maksimum.
li
Kreteria :
Lo < Ltab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas ( Metode Bartlet )
Uji Homogenitas dilakukan dengan Uji Bartlet. Langkah-langkah
pengujiannya sebagai berikut :
1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom – kolom kelompok sampel
: dk (n-1), 1/dk, Sdi2, dan (dk) log Sdi2.
2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel.
Rumusnya : ( )( )
( )11...............1 2
2
--
=n
SdnSD i
( )12 -= nSdLogB i
3) Menghitung X2
Rumusnya : X2 = (Ln) B-(n-1) Log Sdi 1………(2)
Dengan (Ln 10) = 2,3026
Hasilnya ( X2 hitung ) kemudian dibandingkan dengan ( X2 tabel ), pada taraf
signifikansi a = 0,05 dan dk (n-1).
4) Apabila X2 hitung < X2 tabel, maka Ho diterima.
Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila X2 hitung > X2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.
3. Analisis Data
a. ANAVA Rancangan Faktorial 2 x 2
1) Metode AB untuk perhitungan ANAVA dua Faktor
Tabel Ringkasan ANAVA untuk Eksperimen factorial 2 x 2
Sumber dk JK RJK Fo
lii
Variasi
Rata – rata
Perlakuan
A
B
AB
1
a-1
b-1
(a-1) (b-1)
Ry
Ay
By
ABy
R
A
B
AB
A/E
B/E
AB/E
Kekeliruan ab(n-1) Ey E
Keterangan :
A = Taraf factorial A N = Jumlah sampel
B = Taraf factorial B
Langkah- langkah perhitungan:
a) 2
11
2ij
b
j
a
i
U=U åå å--
b) abn
R
b
j
a
i
y
åå--
=11
c) ( ) yij
b
j
a
i
RJJab -= åå--
2
11
d) ( ) yi
a
iy Rbn -A=A å
-
/2
1
e) ( ) yi
b
jy Ran -B=B å
-
/2
1
f) yyaby Jb B-A-=A
g) )(2yyyyy R AB+B-A--U=E
2) Kreteria Pengujian Hipotesis
Jika ( ) ( )211 VVFF --³ a , maka hipotesis nol ditolak.
liii
Jika ( ) ( )211 VVFF --< a , maka hipotesis nol di terima dengan : dk pembilang
( )1-KiV dan dk penyebut ( )aknknV -+= .............12 = taraf siknifikan untuk
pengujian hipotesis.
Keterangan :
åY2 : Jumlah kuadrat data
Ry : Rata-rata peningkatan karena perlakuan
Ay : Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan modifikasi pembelajaran
passing bola basket menggunakan bolavoli dan bola plastik.
By : Jumlah peningkatan berdasarkan tingkat koordinasi mata-tangan
Aby :Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah
peningkatan kelompok perlakuan dan tingkat koordinasi mata-tangan
Jab : Selisih jumlah kuadrat data dan rata-rata peningkatan perlakuan.
b. Uji Rentang Newman – Keuls setelah ANAVA
Menurut Sudjana (1994:36) langkah-langkah untuk melakukan uji
Newman –Keuls adalah sebagai berikut :
1) Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari yang terkecil
sampai keoada yang terbesar.
2) Dari rangkaian ANAVA, diambil haarga RJK disertai dk-nya.
3) Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus:
( )N
KekeliruanRJKS E
y = RJK (Kekeliruan) juga didapat dari hasil
rangkuman ANOVA.
4) Tentukan taraf siknifikan a, lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji
Newman – Keuls, diambil V = dk dari RJK ( Kekeliruan ) dan P = 2,3…,k.
Harga – harga yang didapat dari bagian daftar sebanyak (k-1) untuk V dan P
supaya dicatat.
liv
5) Kalikan harga – harga yang didapat di titik…….. di atas masing – masing yS
dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang siknifikan
terkecil (RST).
6) Bandingkan selisih rata – rata terkecil dengan RST untuk mencari P-k selisih
rata – rata terbesar dan rata – rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-
1), dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata – rata terbesar
kedua rata – rata terkecil dengan RTS untuk P = (k-1), selisih rata-rata
terbesar kedua dan selisih rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-
2), dan seterusnya. Dengan jalan begitu semua akan ada ( )12/1 -kK pasangan
yang harus dibandingkan. Jika selisih – selisih yang didapat lebih besar dari
pada RST-nya masing – masing maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang siknifikan antara rata – rata perlakuan.
c. Hipotesa Statistik
Hipotesa 1 210 A³A= mmH
21 A<A= mmAH
Hipotesa 2 210 B³B= mmH
21 B<B= mmAH
Hipotesa 3 00 =B´A= InteraksiH
0¹B´A= InteraksiH A
Keterangan
m = Nilai rata – rata
A1 = Modifikasi pembelajaran passing bola basket menggunakan bolavoli
lv
A2 = Modifikasi pembelajaran passing bola basket menggunakan bola plastik
B1 = Tingkat koordinasi mata-tangan tinggi
B2 = Tingkat koordinasi mata-tangan rendah
lvi
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap
sampel yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data tes awal
secara keseluruhan, kemudian dikelompokkan menjadi empat sesuai rancangan
factorial 2 X 2. Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan disajikan dalam
bentuk tabel.
A. Deskripsi Data
Deskripsi hasil analisis data kemampuan passing bola basket pada siswa
putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran
2008/2009 sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Ringkasan Angka-Angka Statistik Deskriptif Data Kemampuan Passing Bola Basket Menurut Kelompok Penelitian.
Perlakuan Koordinasi
Mata Tangan Statistik Tes Awal Tes Akhir Peningkatan
Jumlah 120 163 43 Mean 15.000 20.375 5.375 Tinggi (B1)
SD 1.000 0.696 0.857 Jumlah 107 135 28 Mean 13.375 16.875 3.500
(A1)
Rendah (B2)
SD 1.495 1.452 0.868 Jumlah 122 149 27 Mean 15.250 18.625 3.375 Tinggi (B1) SD 1.199 0.992 0.992 Jumlah 105 136 31 Mean 13.125 17.000 3.875
(A2)
Rendah (B2) SD 1.053 1.118 0.599
1. Jika antara kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran passing
bola basket dengan modifikasi bolavoli dengan bola plastik dibandingkan,
maka dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang mendapat perlakuan
lvii
pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli lebih besar 0.81.
dari pada kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran passing
bola basket dengan modifikasi bola plastik.
2. Jika antara kelompok siswa yang memiliki koordinasi mat-tangan tinggi dan
yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah dibandingkan, dapat diketahui
bahwa kelompok siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi sebesar
0.67 lebih besar dari kelompok siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan
rendah.
3. Untuk mengetahui gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata hasil peningkatan
kemampuan passing bola basket sebelum dan sesudah diberi perlakuan maka
dapat dibuat grafik perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:
14.19 14.19 15.1313.25
18.63 17.8119.5
16.94
4.44 3.63 4.38 3.69
0
5
10
15
20
25
M.B. Voli M.B.Plastik KMT.T KMT.R
T.awal
T.akhir
Pn
Keterangan M.B.Voli : Modifikasi Bola Voli M.B.Plastik : Modifikasi Bola Plastik KMT. Tinggi : Koordinasi Mata-Tangan Tinggi KMT Rendah : Koordinasi Mata-Tangan Rendah
Gambar 4. Grafik Nilai Rata-Rata Kemampuan Passing Bola Basket
Berdasarkan Tiap Kelompok Perlakuan dan Koordinasi Mata-Tangan
4. Agar nilai-nilai rata-rata peningkatan kemampuan passing bola basket yang
dicapai tiap kelompok perlakuan mudah dipahami, maka nilai peningkatan
kemampuan passing bola basket pada tiap kelompok perlakuan disajikan
dalam bentuk grafik sebagai berikut:
lviii
5.375
3.5 3.3753.875
0
1
2
3
4
5
6
A1B1 A1B2 A2B1 A2B2
Gambar 5. Grafik Nilai Rata-rata Peningkatan Kemampuan Passing Bola Basket antara Kelompok Perlakuan
Keterangan:
A1B1: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi
A1B2: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah
.A2B1: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bola plastik kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.
A2B2: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bola plastik kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah
B. Mencari Reliabilitas
Tingkat reliabilitas hasil tes kemampuan passing bola basket diketahui melalui uji
reliabilitas. Hasil uji reliabilitas passing bola basket dalam penelitian sebagai
berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Data Kemampuan Passing Bola Basket dan Koordinasi Mata-Tangan
Hasil Tes Reliabilitas Kategori
Tea awal passing bola basket
Tes akhir passing bola basket
Koordinasi mata-tangan
0.75
0.76
0.87
Cukup
Cukup
Tinggi
lix
Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut,
menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip
Mulyono B.(1992: 15) sebagai berikut:
Tabel 3. Tabel Range Kategori Reliabilitas
Kategori Validitas Reliabilitas Obyektivitas
Tinggi sekali
Tinggi
Cukup
Kurang
Tidak signifikan
0,80 – 1,0
0,70 – 0,79
0,50 – 0,69
0,30 – 0,49
0,00 – 0,29
0,90 – 1,0
0,80 – 0,89
0,60 – 0,79
0,40 – 0,59
0,00 – 0,39
0,95 – 1,0
0,85 – 0,94
0,70 – 0,84
0,50 – 0,69
0,00 – 0,49
C. Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji
normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors. Hasil uji
normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors.
Kelompok N Prob Lo Lt Kesimpulan
A1B1
A1B2
A2B1
A2B2
8
8
8
8
0,05
0,05
0,05
0,05
0.2950
0.2190
0.1677
0.2918
0.310
0.310
0.310
0.310
Distribusi normal
Distribusi normal
Distribusi normal
Distribusi normal
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Lo < Lt. Hal ini
menunjukkan bahwa sampel yang terambil berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Dengan demikian persyaratan normalitas data telah
terpenuhi. Rincian dan prosedur uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.
lx
2. Uji Homogenitas
Dengan data yang sama, setelah dianalisis menggunakan uji bartlet, maka
diperoleh hasil pengujian homogenitas seperti tabel sebagai berikut:
Tabel 5. Tabel Hasil Homogenitas dengan Uji Bartlet.
å Kelompok Ni S2 X2hit X2
tabel Kesimpulan
4 7 0.7070313 1.742 7.81 Homogen
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui X2
hit lebih kecil dari pada X2tabel.
Hal ini menunjukkan bahwa sampel penelitian bersifat homogen. Dengan
demikian persyaratan homogenitas juga dipenuhi. Mengenai rincian dan prosedur
analisis uji homogenitas varians dapat diperiksa pada lampiran.
D. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis berdasarkan pada hasil analisis data dan interprestasi
analisis varians. Uji rentang newman keuls ditempuh sebagai langkah uji rerata
setelah anava. Bila anava menghasilkan kesimpulan tentang perbedaan pengaruh
kelompok yang dibandingkan, maka uji rentang newman keuls dimaksudkan
untuk mengetahui pengaruh kelompok mana yang lebih baik.
Berkenaan dengan hasil analisis dan uji rentang newman keuls, ada beberapa
hipotesis yang harus diuji. Hasil analisis data dapat dilihat seperti yang
tercantum dalam tabel berikut ini.
Tabel 6. Ringkasan Nilai Rerata Kemampuan Passing Bola Basket Berdasarkan Modifikai Pembelajaran Passing dan Koordinasi Mata-Tangan Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan.
Variabel penelitian Rerata
A1
A2
lxi
B1 B2 B1 B2
Sebelum Sesudah
15.000 20.375
13.375 16.875
15.250 18.625
13.125 17.000
Peningkatan 5.375 3.500 3.375 3.875
Tabel 7. Ringkasan Analisis Anava Faktor 2 x 2.
Sumber Varians
dk Jk RJk Fo Ft
rerata lat 1 520.0313 520.031 A 1 5.2813 5.281 6.5359 * 4.20 B 1 3.7813 3.781 4.6796 * AB 1 11.2813 11.281 13.9613 * Kekeliruan 28 22.6250 0.808 32 563.0000
Keterangan :
* : Hasil Analisis F0 ditolak
A : Modifikasi Pembelajaran Passing (bola voli dan bola plastik)
B : Koordinasi Mata Tangan (Tinggi dan Rendah)
Tabel 8. Hasil Uji Rentang Newman Keuls setelah Anava.
A1B1 A2B2 A1B2 A2B1 KP Rerata
5.375 3.875 3.500 3.375 RST
A1B1 5.375 - 1.500 * 1.875 * 2.000* 0.9185 A2B2 3.875 0.375 0.500 1.1060 A1B2 3.500 0.125 1.2204
A2B1 3.375
Keterangan : * signifikan pada P < 0,05
Keterangan:
A1B1: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi
A1B2: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bolavoli kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah
.A2B1: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bola plastik kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.
lxii
A2B2: adalah kelompok pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi bola plastik kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Modifikasi pembelajaran passing bola basket menggunakan bola voli dan
bola plastik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan
hasil belajar passing bola basket pada siswa putri ekstrakurikuler bola basket SMP
Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. Dari hasil penghitungan
yang telah dilakukan diperoleh nilai F0 = 6.5359 lebih besar dari Ft = 4,20 ( F0 >
Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Ini berarti hipotesis nol (H0) ditolak. Yang artinya,
modifikasi pembelajaran passing bola basket menggunakan bola voli dan bola
plastik terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar passing dalam
permainan bola basket.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Berdasarkan tingkat koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-
tangan rendah pada siswa putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur
Surakarta tahun pelajaran 2008/2009 hasil penelitian ini menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar passing bola basket. Dari hasil
penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F0 = 4.6796 lebih besar dari Ft
= 4,20 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Ini artinya hipotesis nol (H0) ditolak.
Yang artinya, antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan
rendah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan passing dalam
permainan bola basket.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Interaksi faktor utama penelitian dalam bentuk interaksi dua faktor
menunjukkan ada interaksi antara modifikasi pembelajaran passing dan
koordinasi mata-tangan. Dari hasil penghitungan diperoleh nilai F0 = 13.9613,
lxiii
ternyata lebih besar dari Ft = 4,20 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5% sehingga
H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, antara modifikasi
pembelajaran passing bola basket dan koordinasi mata-tangan terdapat interaksi
terhadap hasil belajar passing dalam permainan bola basket.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut
mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya.
Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan tiga simpulan yaitu: (1) ada
perbedaan pengaruh yang signifikan antara modifikasi pembelajaran passing bola
basket dengan menggunakan bola voli dan bola plastik terhadap hasil belajar
passing bola basket pada putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur
Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. (2) ada perbedaan yang signifikan antara
koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap
kemampuan passing bola basket pada siswa putri ekstrakurikuler bola basket SMP
Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. (3) ada interaksi antara
modifikasi pembelajaran passing bola basket dan koordinasi mata-tangan terhadap
hasil belajar passing bola basket pada putri ekstrakurikuler bola basket SMP
Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. Simpulan analisis tersebut
dapat dipaparkan secara rinci sebagai berikut:
1. Perbedaan Pengaruh Modifikasi Pembelajaran Passing Menggunakan
Bola Voli dan Bola Plastik terhadap Hasil Belajar Passing Bola Basket
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa, ada
perbedaan pengaruh antara modifikasi pembelajaran passing bola basket
menggunakan bola voli dan bola plastik terhadap hasil belajar passing dalam
permainan bola basket. Pada kelompok siswa yang diberi perlakuan pembelajaran
passing dengan modifikasi bolavoli mempunyai peningkatan lebih baik terhadap
hasil belajar passing bola basket dibandingkan dengan kelompok siswa yang
diberi perlakuan pembelajaran passing dengan modifikasi bola plastik.
lxiv
Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo
sebesar 6.5359 > Ft 4.20. Dengan perbedaan peningkatan sebesar 0.81. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh pembelajaran
passing bola basket dengan modifikasi bolavoli dan bola plastik terhadap hasil
belajar passing bola basket pada siwa putri ekstrakurikuler bola basket SMP
Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009, dapat diterima
kebenarannya.
2. Perbedaan Pengaruh Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Koordinasi
Mata-Tangan Rendah terhadap Hasil Belajar Passing Bola Basket
Berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa, ada
perbedaan yang signifikan antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi
mata-tangan rendah terhadap hasil belajar passing bola basket pada siwa putri
ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran
2008/2009. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi mempunyai
peningkatan hasil belajar passing bola basket yang lebih baik daripada siswa yang
memiliki koordinasi mata-tangan rendah.
Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo
4.6796 > Ft 4.20. Dengan selisih perbedaan peningkatan sebesar 0.67. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh koordinasi mata-
tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil belajar passing
bola basket pada siwa putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur
Surakarta tahun pelajaran 2008/2009, dapat diterima kebenarannya.
3. Interaksi antara Modifikasi Pembelajaran Passing Bola Basket dan
Koordinasi Mata-Tangan terhadap Hasil Belajar Passing Bola Basket
Dari tabel 7 tampak ada interaksi secara nyata antara kedua faktor utama
penelitian. Untuk kepentingan pengujian interaksi faktor utama terbentuklah
tabel sebagai berikut:
lxv
Tabel 9. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama terhadap Peningkatan Hasil Belajar Passing Bola Basket
A1 A2 Rerata A1 - A2
B1 5.375 3.375 4.375 2.00 B2 3.500 3.875 3.6875 -0.375 Rerata 4.4375 3.625 B1 - B2 1.875 -0.5
5.375
3.3753.5 3.875
0
1
2
3
4
5
6
A1 A2
B1
B2
Gambar 6. Bentuk Interaksi Modifikasi Pembelajaran Passing Bola Basket dan Koordinasi Mata-Tangan
Berdasarkan gambar 7 menunjukkan bahwa, bentuk garis perubahan
besarnya nilai peningkatan hasil belajar passing bola basket yaitu berpotongan.
Hal ini menunjukkan ada interaksi antara modifikasi pembelajaran passing bola
basket dan koordinasi mata-tangan.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Fhit = 13.9613 ternyata lebih
besar dari Ftabel = 4,20 ( F0 < Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan
bahwa antara keduanya ada interaksi. Dengan demikian, ada interakasi antara
pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi alat dan koordinasi mata-
tangan terhadap hasil belajar passing bola basket pada siwa putri ekstrakurikuler
bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran 2008/2009, dapat
diterima kebenarnnya.
lxvi
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasannya yang telah diungkapkan
pada BAB IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh pembelajaran passing bola basket dengan modifikasi
bolavoli dan bola plastik terhadap hasil belajar passing bola basket pada siwa
putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun
pelajaran 2008/2009. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo = 6.5359 > Ft
4.20.
2. Ada perbedaan koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan
rendah terhadap terhadap hasil belajar passing bola basket pada siwa putri
ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta tahun pelajaran
2008/2009. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo = 4.6796 > Ft 4.20.
3. Ada interaksi antara modifikasi pembelajaran passing bola basket dan
koordinasi mata-tangan terhadap terhadap hasil belajar passing bola basket
pada siwa putri ekstrakurikuler bola basket SMP Pangudi Luhur Surakarta
tahun pelajaran 2008/2009. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa Fhitung
= 13.9613 lebih besar dari Ftabel = 4.20 ( Fhit > Ftabel).
B. Implikasi Simpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide yang
lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar
simpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut:
1. Secara umum dapat dikatakan bahwa modifikasi pembelajaran passing bola
basket menggunakan bolavoli dan bola plastik merupakan modifikasi
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar passing
dalam permainan bola basket.
lxvii
2. Modifikasi pembelajaran passing bola basket menggunakan bola voli ternyata
memberikan pengaruh yang lebih baik daripada menggunakan bola plastik
terhadap peningkatan hasil belajar passing bola basket. Hal ini karena,
modifikasi pembelajaran passing bola basket menggunakan bola voli memiliki
karaktreristik yang mendekati dengan bola basket. Bolavoli mudah memantul,
laju bola lebih baik, jika dibandingkan dengan bola plastik. Peralatan yang
mendekati karakteristik yang sebenarnya akan memudahkan siswa untuk
beradaptasi.
3. Penerapan modifikasi pembelajaran passing bola basket yang sesuai harus
mempertimbangkan tingkat koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa,
karena tingkat koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa memberikan
pengaruh terhadap kemampuan passing bola basket.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran-saran yang dapat dikemukakan kepada
guru Penjaskes di SMP Pangudi Luhur Surakarta sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemampuan passing bola basket khususnya siswa putri
harus menguasai teknik passing yang benar dan perlu dilatih faktor-faktor
yang mendukung kemampuan passing bola basket.
2. Upaya meningkatkan hasil belajar passing bola basket dapat diterapkan
modifikasi pembelajaran passing menggunakan bola voli dan bola plastik.
Modifikasi pembelajaran passing menggunakan bola voli lebih baik
pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar passing bola basket, sehingga
dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar passing bola basket.
3. Dalam usaha meningkatkan hasil belajar passing bola basket, di samping
menerapkan modifikasi pembelajaran yang tepat harus memperhatikan tingkat
koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa. Tingkat koordinasi mata-tangan
yang dimiliki siswa harus menjadi pertimbangan dalam pembelajaran, karena
tingkat koordinasi mata-tangan akan berpengaruh terhadap kemampuan
passing bola basket.
lxviii
DAFTAR PUSTAKA
A. Sarumpaet dkk.1992. Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud
Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Hal Wissel 2000. Bola Basket Dilengkapi dengan Program Pemahiran dan
Teknik. Alih Bahasa. Bagus Pribadi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan. 1998. Belajar dan
Pembelajaran II. Surakarta: UNS Press. Imam Sadikun. 1992. Olahraga Pilihan Bola Basket. Yogyakarta: IKIP
Yogyakarta. Machfud Irsyada. 2000. Bola Basket. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-II.
M. Furqon H. 2002. Teknik Pemanduan Bakat Olahraga. Surakarta: Program
Studi Keolahragaan Program Pasca Sarjana UNS.
M. Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: IKIP Semarang Press.
Mulyono B. 1997. Tes dan Pengukuran dalam Olahraga. Surakarta: UNS Press. 2001. Tes dan Pengukuran dalam pendidikan Jasmani/Olahraga.
Surakarta: JPOK FKIP UNS. Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Prinsip-PrinsipPengembangan dan
Modifikasi Cabang Olahrag . Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP
Setara D-III.
Sadoso Sumosardjuno. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga. Jakarta: PT. Gramedia.
lxix
Soebagio Hartoko. 1993. Teori dan Praktek Bola Basket I. Surakarta: UNS Press. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyanto. 1996. Belajar Gerak I. Surakarta: UNS Press. Sugiyanto & Sudjarwo. 1992. Materi Pokok Perkembangan dan Belajar Gerak.
Jakarta: Depdikbud. Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II. Suharno HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani Filosofi Pembelajaran dan Masa
Depan. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia.
Syaiful Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabet. Vic Ambler 2005. Petunjuk untuk Pelatih dan Pemain Bola Basket. Bandung:
Pioner Jaya. Yoyo Bahagia, Ucup Yusuf dan Adang Suherman. 2000. Atletik. Jakarta:
Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian
Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
lxx