PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa...

126
PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Robachul Muslim 6101406081 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Transcript of PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa...

Page 1: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG

BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING

BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1

BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Robachul Muslim 6101406081

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

ii

SARI

Robachul Muslim, 2010. Perbedaan Pendekatan Mengajar Guling Belakang Bulat dan Lurus Terhadap Hasil Belajar Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

Berdasarkan survei pengamatan proses pembelajaran di SMA Kartika III-1 Banyubiru senam kurang diminati, terbukti dengan kemauan dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran Penjasorkes khususnya guling belakang, sehingga siswa terlihat bermalas-malasan dan terkesan takut untuk melakukan gerak guling belakang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?, dan Manakah yang lebih baik hasil antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang, dan Untuk mengetahui mana yang lebih baik antara hasil pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru yang berjumlah 67 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling yaitu dari 67 siswa diambil 30 siswa untuk dites awal guling belakang. Variabel yang dikaji adalah latihan teknik guling belakang bulat dan lurus serta penilaian guling belakang sebagai variabel terikat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode eksperimen meliputi pre test, treatment dan tes akhir. Untuk keperluan analisis data digunakan rumus t-tes.

Hasil analisis data uji t diperoleh hasil nilai thitung sebelum dan setelah mengajar guling belakang lurus sebesar -18,760. Nilai thitung sebelum dan setelah mengajar guling belakang bulat sebesar -15,094. Karena probabilitas <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang pada siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru. Dari tabel terlihat bahwa rata-rata pendekatan mengajar guling belakang lurus (8,636) lebih tinggi dari pendekatan mengajar guling belakang bulat (8,1467) terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru. Berdasar hasil nilai rata-rata dari kedua kelompok maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan mengajar guling belakang lurus lebih baik daripada guling belakang bulat.

Berdasar hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Ada perbedaan yang signifikan antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang. 2) Pendekatan mengajar guling belakang lurus lebih baik daripada pendekatan mengajar guling belakang bulat. Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat disampaikan adalah: bagi siswa hendaknya meningkatkan kondisi fisik. Bagi guru, dalam memberikan pengajaran senam khususnya guling belakang disarankan menggunakan pendekatan mengajar guling belakang lurus.

Page 3: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi

ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Januari 2011

Robachul Muslim NIM. 6101406081

Page 4: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Tanggal :

Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Drs. Bambang Priyono, M.Pd Tommy Soenyoto, S.Pd,M.Pd NIP. 19600442 198601 1 001 NIP.19770303 200604 1 003

Mengetahui, Ketua Jurusan PJKR

Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M. Pd. NIP. 19651020 199103 1 002

Page 5: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

v

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Selasa Tanggal : 25 Januari 2011

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. Said Junaidi, M.Kes Dra. Heny Setyawati,. M.Si NIP.19690715 199403 1 001 NIP. 19670610 199203 2 001

Dewan Penguji

1. Drs. H. Tri Nurharsono, M.Pd (Ketua) NIP. 19600429 198601 1 001

2. Drs. Bambang Priyono, M.Pd (Anggota) NIP. 19600442 198601 1 001

3. Tommy Soenyoto, S.Pd,M.Pd (Anggota) NIP.19770303 200604 1

003

Page 6: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Berbaik hatilah, karena semua orang yang kau temui sedang berjuang dalam

pertempuran yang lebih sulit” (Plato).

“Yakin dan percaya pada diri sendiri untuk menghadapi segala cobaan dan

tantangan” (Robachul Muslim).

“Kebahagiaan yang abadi adalah apabila mampu membanggakan kedua orang

tua dan berguna bagi orang lain” (Robachul Muslim).

PERSEMBAHAN

1. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan ridlo,

do`a dan dukungan.

2. Keluarga besar Bapak Asmuni.

3. Kakak – kakakku (Maghfirah & Ali Munawar dan

Robachul Munib & Anas Sri Kusrini) yang aku

sayangi dan aku banggakan.

4. Istriku tercinta Nur Inayati yang selalu memberiku

semangat, do`a dan cinta.

5. Teman-teman PJKR 06’ dan SAMBER MOTO FC

yang selalu mendukungku.

6. Keluarga Besar SMA Kartika III-1 Banyubiru.

Page 7: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

vii

KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya. Sholawat dan salam semoga

selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga beliau, para sahabat dan

orang-orang shalih hingga akhir zaman sehingga penulis memperoleh kekuatan

untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaaan pendekatan mengajar

guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra

kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang tahun ajaran

2010/2011”.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari

bimbingan, bantuan dan sumbangan saran dari segala pihak, oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan FIK Universitas Negeri Semarang.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi UNNES.

4. Drs. Bambang Priyono, MPd., dosen pembimbing I yang telah membantu dan

mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Tommy Soenyoto, S.Pd, M.Pd., dosen pembimbing II yang telah membantu

dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Triyuwono, Kepala SMA Kartika III-1 Banyubiru yang telah memberikan

izin penelitian skripsi.

Page 8: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

viii

7. Lili Mayangsari, S.Pd., guru mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehata SMA Kartika III-1 Banyubiru yang telah membantu pelaksanaan

penelitian skripsi.

8. Kedua orang tua, istriku tercinta dan seluruh keluarga besarku yang selalu

meberikan do’a, dan motivasi kepada penulis selama belajar di kampus

UNNES tercinta.

9. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendukungku.

10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik materil maupun spiritual

sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak senantiasa penulis harapkan demi

kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

lembaga pendidikan dan pembaca pada umumnya.

Wassalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semarang, Januari 2011

Penulis

Page 9: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

SARI ....................................................................................................... ii

PERNYATAAN ...................................................................................... iii

PENGESAHAN ....................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................... 1

1.2 Permasalahan .................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................. 7

1.4 Penegasan Istilah ............................................................... 7

1.5 Kegunaan Hasil Penelitian................................................. 9

1.6 Pemecahan Masalah .......................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ............................... 10

2.1 Landasan Teori.................................................................. 10

2.1.1 Proses Belajar Mengajar ........................................ 10

2.1.2 Belajar Gerak ......................................................... 13

2.1.3 Senam .................................................................... 14

2.1.4 Guling Belakang .................................................... 19

2.1.5 Mengajar Guling Belakang Bulat ........................... 22

2.1.6 Mengajar Guling Belakang Lurus .......................... 23

2.1.7 Teknik Bantuan Guling Belakang .......................... 25

2.1.8 Metodik Mengajar Senam ...................................... 27

2.2 Hipotesis ........................................................................... 28

Page 10: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

x

2.2.1 Hipotesis Alternatif ................................................ 28

2.2.2 Hipotesis Nihil ....................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 29

3.1 Desain atau Pola Penelitian ............................................... 29

3.2 Variabel Penelitian ............................................................ 30

3.2.1 Variabel Bebas....................................................... 31

3.2.2 Variabel Terikat ..................................................... 31

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian......................................... 31

3.3.1 Populasi ................................................................. 31

3.3.2 Sampel ................................................................... 32

3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................... 32

3.5 Instrumen Penelitian ......................................................... 36

3.5.1 Persiapan Alat Penelitian dan Perlengkapan Tes .... 36

3.5.2 Instrumen Tes ........................................................ 37

3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ................... 42

3.7 Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 43

3.7.1 Penentuan Sampel .................................................. 43

3.7.2 Teknik Pengambilan Sampel .................................. 44

3.7.3 Obyek Penelitian.................................................... 44

3.7.4 Waktu dan Tempat Penelitian ................................ 44

3.7.5 Pembantu Penelitian .............................................. 45

3.8 Teknik Analisis Data ........................................................ 45

3.8.1 Uji Normalitas Data ............................................... 46

3.8.2 Uji Homogenitas .................................................... 46

3.8.3 Uji t ....................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 50

4.1 Penelitian .......................................................................... 50

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................. 50

4.1.2 Uji Persyaratan Data .............................................. 51

4.2 Pembahasan ...................................................................... 55

Page 11: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

xi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................... 59

5.1 Simpulan ........................................................................... 59

5.2 Saran ................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 61

LAMPIRAN ........................................................................................... 63

Page 12: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Bentuk Latihan Senam Lantai .............................................................. 3

2 Persiapan Perhitungan Statistik dengan Pola M-S ................................ 47

3 Deskripsi Statistik Data ........................................................................ 50

4 Uji Normalitas Data ............................................................................. 51

5 Test of Homogeneity of Variances ........................................................ 53

6 Uji t Berpasangan Model Pendekatan Mengajar ................................... 54

7 Daftar Nama Sampel Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1

Banyubiru……………………………………. ..................................... 68

8 Hasil Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru…………………………………….. .......... 69

9 Hasil Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru…………………………………….. .......... 71

10 Hasil Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru .................................................................. 73

11 Hasil Pre Test Guling Belakang dari Nilai Tertinggi Sampai

Terendah... ........................................................................................... 75

12 Data Sampel Pre Test Guling Belakang Untuk dipasangkan ................. 76

13 Daftar Sampel Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X

SMA KARTIKA III-1 Banyubiru Untuk Dikelompokkan .................... 77

14 Hasil Tes akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III- Banyubiru.................................................................... 78

15 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru .................................................................. 80

Page 13: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

xiii

16 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru .................................................................. 82

17 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Dari Nilai Tertinggi Sampai

Terendah .............................................................................................. 84

18 Hasil Tes Akhir Nilai Rata-rata Kelompok Eksperimen 1 dan

Kelompok Eksperimen 2 ...................................................................... 85

19 Descriptives Data ................................................................................. 86

20 Uji Normalitas data .............................................................................. 86

21 Uji Homogenitas Data, Test of Homogeneity of variances .................... 87

22 Uji Homogenitas Data, Anova ............................................................. 87

23 Uji t-test Berpasangan, Paired Samples Statistics ................................. 88

24 Uji t-test Berpasangan, Paired Samples Correlations ........................... 88

25 Uji t-test Berpasangan, Paired Samples Test ........................................ 88

26 Jadwal Program Penelitian Perbedaan Mengajar Guling Belakang

Bulat dan Lurus Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1

Banyubiru ............................................................................................ 89

27 Daftar Nama Pembantu Penelitian........................................................ 93

28 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling

Belakang Lurus .................................................................................... 94

29 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling

Belakang Bulat .................................................................................... 104

Page 14: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Guling Belakang Bulat ........................................................................... 23

2 Guling Belakang Lurus .......................................................................... 24

3 Teknik Bantuan Guling Belakang, Latihan 1-2 ....................................... 26

4 Teknik Bantuan Guling Belakang, Latihan 3 .......................................... 26

5 Sikap Awalan Guling Belakang Bulat .................................................... 38

6 Sikap awalan Guling Belakang Lurus ..................................................... 38

7 Inti Gerakan Guling Belakang Bulat ....................................................... 39

8 Inti Gerakan Guling Belakang Lurus ...................................................... 39

9 Sikap Akhir Guling Belakang Bulat ....................................................... 40

10 Sikap Akhir Guling Belakang Lurus ....................................................... 40

11 Urutan Gerak Guling Belakang, Berdasarkan Penerapan Prinsip

Mekanika ............................................................................................... 57

12 SMA KARTIKA III-1 Banyubiru ........................................................... 114

13 Pengarahan Sebelum Diadakan Pre Test Guling Belakang...................... 115

14 Pembagian Nomor Tes Sebelum Pre Test Guling Belakang .................... 115

15 Penilaian Guling Belakang ..................................................................... 116

16 Pengarahan Sebelum Pelaksanaan Treatment ......................................... 116

17 Pemanasan Sebelum Melakukan Latihan Guling Belakang ..................... 117

18 Latihan Sikap Kapal Terbang Untuk Melatih Keseimbangan .................. 117

19 Latihan Push-Up untuk Melatih Kekuatan Otot Lengan .......................... 118

20 Pemberian Contoh Guling Belakang Lurus ............................................. 118

Page 15: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

xv

21 Konsultasi Peneliti dengan Guru Penjasorkes SMA Kartika III-1

Banyubiru .............................................................................................. 119

22 Peneliti Memberikan Teknik Pertolongan Pada Siswa Saat melakukan

Guling Belakang Lurus .......................................................................... 118

Page 16: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Surat Usul Penetapan Pembimbing .................................................... 64

2 Surat Keputusan Dekan fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Semarang ............................................................................... 65

3 Surat Permohonan Ijin Penelitian Pendidikan .................................... 66

4 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Sekolah ........ 67

5 Daftar Nama Sampel siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1

Banyubiru ......................................................................................... 68

6 Hasil Pre Test guling Belakang Siswa Putra kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru ............................................................... 69

7 Hasil Pre Test guling Belakang Siswa Putra kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru ............................................................... 71

8 Hasil Pre Test guling Belakang Siswa Putra kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru ............................................................... 73

9 Hasil Pre Test Guling Belakang Dari Nilai Tertinggi Sampai

Terendah ........................................................................................... 75

10 Data Sampel Pre Test Guling Belakang untuk Dipasangkan .............. 76

11 Daftar Sampel Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X

12 SMA KARTIKA III-1 Banyubiru Untuk Dikelompokkan ................. 77

13 Hasil Tes akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III- Banyubiru ................................................................. 78

14 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru ............................................................... 80

Page 17: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

xvii

15 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru ............................................................... 82

16 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Dari Nilai Tertinggi Sampai

Terendah ........................................................................................... 84

17 Hasil Tes Akhir Nilai Rata-rata Kelompok Eksperimen 1 dan

Kelompok Eksperimen 2 ................................................................... 85

18 Hasil Analisis Data ........................................................................... 86

19 Jadwal Program Penelitian Perbedaan Mengajar Guling Belakang

Bulat dan Lurus Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1

Banyubiru ......................................................................................... 89

20 Pedoman Penilaian Dan Potongan Nilai Atas Kesalahan Dalam

Melakukan Gerakan guling Belakang ................................................ 90

21 Daftar Nama Pembantu Penelitian ..................................................... 93

22 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling

Belakang Lurus ................................................................................. 94

23 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling

Belakang Bulat.................................................................................. 104

24 Dokumentasi Penelitian Guling Belakang Bulat Dan Lurus Siswa

Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1 Banyubiru ............................... 114

Page 18: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan

sistematik melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh

peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

pembentukan watak (Abdul Gofur, 1983:6).

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktifitas

jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu

secara menyeluruh. Namun perolehan keterampilan dan perkembangan lain yang

bersifat jasmani itu sekaligus sebagai tujuan. Melalui pendidikan jasmani,

seseorang disosialisasikan kedalam aktifitas jasmani termasuk keterampilan

berolahraga. Oleh karena itu bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari

pendidikan menyeluruh, dan sekaligus memiliki potensi yang strategis untuk

mendidik (Adang Suherman, 2000:1).

Penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah diwujudkan dalam latihan

jasmani, dengan berbagai macam bentuk kegiatan seperti atletik, permainan,

renang, beladiri, dan senam (Sumanto dan Sukiyo, 1992:10).

Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan

pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai

untuk mengisi program pendidikan jasmani, gerakannya merangsang

Page 19: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

2

perkembangan komponen kebugaran jasmani, seperti kekuatan dan daya tahan

otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu senam juga berpotensi

mengembangkan keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi

penguasaan keterampilan teknik suatu cabang olahraga (Agus Mahendra, 2003:1).

Pelaksanaan senam disuatu sekolah adalah relevan dengan isi silabus pada

suatu jenjang pendidikan. Program kegiatan dalam Silabus Sekolah Menengah

Atas meliputi kegiatan pokok dan kegiatan pilihan. Kegiatan pokok adalah

kegiatan yang wajib dilaksanakan di suatu sekolah yang meliputi: atletik, senam,

permainan dan pendidikan kesehatan. Sedang kegiatan pilihan meliputi: renang,

pencak silat, tenis meja, sepak takraw dan olahraga tradisional yang dapat di pilih

sesuai dengan situasi dan kondisi suatu sekolah atau daerah.

Sesuai dengan isi silabus Sekolah Menengah Atas, materi senam yang

diajarkan meliputi: Senam dasar, senam lantai, dan senam irama. Sesuai dengan

istilah “ lantai “ maka gerakan-gerakan senam lantai dilakukan diatas lantai

beralaskan matras atau permadani yang merupakan alat yang di pergunakan.

Senam lantai sering juga disebut dengan istilah latihan bebas, sebab pada waktu

melakukan gerakan atau latihannya, pesenam tidak membawa atau menggunakan

alat. Apabila ada seorang pesenam pada senam lantai yang memakai atau

membawa alat, itu hanya merupakan suatu media untuk meningkatkan fungsi

gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, keterampilan, penguluran dan

keseimbangan saja, bukan merupakan keharusan untuk digunakan pada gerakan

senam lantai (Mahmudi Sholeh, 1992:23).

Page 20: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

3

Sukar atau mudahnya bentuk latihan atau gerakan senam yang dilakukan

adalah tergantung pada besar kecilnya unsur kekuatan, kelemasan, keseimbangan

dan ketangkasan yang terdapat pada bentuk latihan atau gerakan itu sendiri.

Sedang yang menyebabkan sukar atau mudahnya melakukan bentuk latihan atau

gerakan adalah tergantung pada tingkat kemampuan sipelaku itu sendiri

(Mahmudi Sholeh, 1992:25).

Bentuk Senam lantai dapat dibagi dalam beberapa kelompok, ditinjau dari

tempat (diam di tempat) dan gerak. Kelompok yang bergerakpun dapat dibagi

lagi: bergerak ke muka, bergerak ke belakang dan bergerak ke samping. Di bawah

ini dapat dilihat beberapa contoh bentuk latihan senam lantai yang dimaksud.

Tabel 1 Bentuk latihan senam lantai (Imam Soejoedi, 1978:13)

Guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang teknik

pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang, panggul

bagian belakang, dan yang terakhir kaki (Sumanto dan Sukiyo, 1992:101).

Menurut Suyati dkk, guling (roll) belakang berarti menggulung

kebelakang, gerakan roll belakang sama dengan roll depan, yaitu bentuk badan

Di tempat Gerak ke muka Gerak ke belakang

1. Sikap lilin

2. Jembatan

3. Setimbang (balance)

4. Splits

5. Hand stand

1. Rol/guling

2. Lompat harimau dan

macam-macam loncat.

3. Handspring

4. Macam-macam kip

5. Walk over

6. Round off

1. Rol/guling

2. Stut

3. Walk over

4. Handspring

Page 21: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

4

harus dibulatkan, kaki dilipat lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan

sampai dagu melekat di dada (1993:4).

Senam khususnya guling belakang di sekolah sangat penting karena

merupakan salah satu bentuk latihan jasmani dan juga sebagai bidang studi yang

wajib dipelajari diseluruh gerakan yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor

kondisi fisik seperti: keseimbangan, kekuatan, kelentukan, daya ledak dan

koordinasi. Melalui latihan gerakan guling belakang siswa dapat meningkatkan

kondisi fisik agar kemampuan fisiknya meningkat ke kondisi puncak dan berguna

untuk melakukan aktivitas olahraga dan mencapai prestasi yang maksimal, selain

itu melalui gerakan guling belakang siswa mempunyai kesempatan untuk belajar

bergerak secara terampil dan cekatan.

SMA Kartika III-1 Banyubiru adalah sekolah swasta dibawah naungan

yayasan Kartika Jaya cabang III daerah Diponegoro, yang terletak di daerah

pedesaan tepatnya di desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten

Semarang. Sekolah ini diresmikan oleh Jendral TNI Feisal Tanjung pada tanggal

16 Desember 1995.

SMA Kartika III-1 Banyubiru merupakan salah satu sekolah yang

bernaung di yayasan Kartika Jaya cabang III daerah Diponegoro yang mana

sekolah ini menerapkan prinsip-prinsip kedisiplinan dalam proses belajar

mengajar, hal ini bertujuan agar output dari SMA Kartika III-1 Banyubiru menjadi

pribadi yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Page 22: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

5

Senam adalah salah satu mata pelajaran penjasorkes yang diajarkan di

SMA Kartika III-1 Banyubiru, yang mana di sekolah ini sudah mempunyai

fasilitas untuk olahraga senam yang lengkap.

Berdasarkan survei pengamatan proses pembelajaran di SMA KARTIKA

III-1 Banyubiru senam kurang begitu diminati, terbukti dengan kemauan dan

semangat siswa dalam mengikuti pelajaran Penjasorkes khususnya guling

belakang, dimana siswa cenderung kurang aktif dalam pembelajaran, malas untuk

melaksanakan tugas yang diperintahkan guru, dan terkesan takut untuk melakukan

gerak guling belakang.

Dalam proses pembelajaran guru tidak mengajarkan variable-variabel

diluar ,metodik senam, missal: adanya unsur/elemen kekuatan, kelenturan, daya

ledak, kecapatan gerak yang kesemuanya sangat diperlukan dalam penguasaan

teknik gerak senam khususnya guling belakang bulat dan lurus.

Dalam pembelajaran guru harus mampu memberikan pembelajaran yang

dapat memacu semangat dan keberanian siswa dalam mengikuti pembelajaran

penjasorkes, khususnya guling belakang. Dalam penyampaian materi guru

hendaknya memahami karakteristik siswa dan dalam pembelajarannya harus

fariatif, tidak monoton (membosankan) dan memasukkan unsur-unsur permainan.

Selain itu pemberian contoh dan atau pemberian teknik bantuan sangat dibutuhkan

bagi siswa yang baru mengenal gerak guling belakang. Agar siswa mampu

berprestasi dengan baik, sehingga mencapai taraf prestasi belajar yang tinggi demi

penghargaan kepada diri.

Page 23: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

6

Akibat pemahaman yang kurang dan tidak adanya pertolongan pada saat

mempraktekkan gerak guling belakang akibatnya muncul rasa kurang percaya diri

dan perasaan takut untuk mencoba. Dengan kata lain kondisi siswa dalam

melakukan guling belakang belum baik karena belum memiliki pemahaman

tentang teknik dasar guling belakang yang benar.

Dengan melihat kondisi yang demikian, agar kemampuan dalam

melakukan guling belakang bisa dilakukan dengan baik maka perlu diadakan

penelitian dengan judul “PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING

BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING

BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU

KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010-2011”

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar uraian pada latar belakang masalah, maka dapat

dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

1) Apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling

belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?.

2) Manakah yang lebih baik hasil antara pendekatan mengajar guling belakang

bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 24: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

7

1) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan

mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling

belakang.

2) Untuk mengetahui mana yang lebih baik antara hasil pendekatan mengajar

guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.

1.4 Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran, maka perlu adanya

penegasan istilah. Adapun penegasan istilah dari judul tersebut adalah:

1.4.1 Perbedaan

Beda, selisih atau perihal yang berbeda (www.google.com).

Perbedaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan hasil

mengajar guling belakang menggunakan pendekatan mengajar guling belakang

bulat dan lurus.

1.4.2 Pendekatan Mengajar

Pendekatan Mengajar adalah alat yang merupakan bagian dari perangkat

alat dan cara pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Pendekatan mengajar

merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar (Hasibuan,

2006:3).

Pendekatan mengajar untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam

penelitian ini adalah pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus.

Page 25: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

8

1.4.3 Guling Belakang Bulat dan Lurus

Guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang teknik

pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang, panggul

bagian belakang, dan yang terakhir kaki (Sumanto dan Sukiyo, 1992:101).

Yang dimaksud guling belakang bulat dan lurus adalah perbedaan tungkai

pada saat melakukan gerakan inti guling belakang yaitu tungkai ditekuk (bulat)

atau lurus.

1.4.4 Hasil Belajar

Menurut Nasrun hasil belajar adalah hasil akhir pengambilan keputusan

mengenai tinggi rendahnya hasil yang diperoleh siswa (sampel) dalam selama

mengikuti proses pembelajaran, hasil belajar tinggi apabila tingkat kemampuan

siswa bertambah dari sebelumnya (Tim Dosen, 1980:25).

Hasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa

yang dicapai setelah belajar guling belakang bulat dan lurus.

1.4.5 Siswa Putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru

Adalah sampel dari siswa kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Sejumlah

30 siswa putra, yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling atau

sampel acak.

1.5 Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang ditulis dalam skripsi ini diharapkan dapat memberi

manfaat sebagai berikut:

1) Bagi peneliti, sebagai bahan kajian untuk melakukan koreksi dan pengkajian

ulang terhadap hasil dan metode latihan yang telah ada, sehingga hasil yang

Page 26: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

9

dicapai dapat memberikan sumbangan keilmuan terhadap olahraga senam

lantai, khususnya guling belakang.

2) Bagi guru Penjasorkes, hasil penelitian diharapkan dapat menambah ilmu

pengetahuan dan menjadi acuan dalam mengajar senam khususnya guling

belakang.

3) Bagi siswa, dengan adanya latihan senam khususnya guling belakang

diharapkan dapat mempertahankan atau meningkatkan taraf kesegaran

jasmani yang baik.

1.6 Pemecahan Masalah

Karena kompleknya permasalahan yang ada pada pembuatan skripsi ini,

maka perlu adanya pemecahan masalah, guna menyederhanakan permasalahan,

yaitu :

1) Bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling

belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.

2) Teknik pembelajaran guling belakang lurus lebih baik daripada teknik guling

belakang bulat terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X

SMA Kartika III-1 Banyubiru.

Page 27: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

10

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Proses Belajar Mengajar

Dalam lembaga sekolah proses belajar mengajar akan selalu berkaitan

dengan proses belajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan satu kesatuan dari

dua kegiatan yang searah. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat

pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku,

baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan

meliputi segenap aspek organisme dan pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti

mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai

proses dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab

guru. Jadi hakikat belajar adalah perubahan (Syaiful Bahri dan Aswan Zain,

2002:11).

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai eduktif. Nilai

edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang

bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum

pengajaran dilakukan (Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2002:1).

Page 28: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

11

Menurut Sumanto dan Sukiyo mengajar adalah kegiatan menuntun dan

membimbing para siswa untuk belajar yang bertujuan memberikan bekal pada

siswa dalam menghadapi perjuangan hidupnya dimasa yang akan datang (1992:1).

Mengajar dalam penelitian ini usaha guru membimbing dan mendorong

siswa untuk menyampaikan informasi agar memperoleh pengalaman atau perilaku

secara maksimal berupa guling belakang dengan tujuan agar siswa mampu

melakukan guling belakang dengan baik.

Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain, bahwa kegiatan belajar mengajar

sebagai suatu sistem mengandung sejumlah komponen yang meliputi.

1) Tujuan

2) Bahan Pelajaran

3) Kegiatan Belajar Mengajar

4) Metode

5) Alat

6) Sumber Pelajaran

7) Evaluasi (2002:48).

Salah satu hal yang terpenting dalam proses belajar mengajar adalah

menetapkan metode mengajar seefektif mungkin. Seperti pendapat Syaiful Bahri

dan Aswan Zain yang menyatakan bahwa metode adalah suatu cara yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan belajar

mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir (2002:53).

Page 29: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

12

Untuk mengukur kemajuan yang telah dicapai, proses belajar mengajar

harus berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin

dicapai dalam pendidikan jasmani menurut Adang Suherman yaitu:

1) Perkembangan fisik, yang berhubungan dengan kemampuan melakukan

aktifitas fisik.

2) Perkembangan gerak, yang berhubungan dengan kemampuan gerak secara

efektif, efisien, sempurna.

3) Perkembangan mental, yang berhubungan dengan kemampuan berpikir dan

menginterprestasikan pengetahuan.

4) Perkembangan sosial, berhubungan dengan kemampuan menyesuaikan diri

dengan masyarakat (2000:23).

Abdulkadir Ateng mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan jasmani

yaitu:

1) Perkembangan gerak, memenuhi serta mempertahankan keinginan gerak.

2) Pembentukan prestasi, mengembangkan kemampuan kerja dalam bidang

prestasi.

3) Pembentukan sosial, pengembangan kemasyarakatan.

4) Pembentukan badan, peningkatan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat

tumbuh dengan baik (1992:7).

Page 30: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

13

Penetapan metode mengajar didasarkan pada prinsip-prinsip proses

mengajar, yaitu belajar yang bersumber pada guru, siswa, atau bahan ajar proses

belajar mengajar.

Simpulan uraian diatas yaitu proses belajar mengajar dipengaruhi beberapa

komponen pengajaran, antara lain aktivitas belajar siswa, guru yang mengarahkan

dan memperlancar proses belajar mengajar, bahan pelajaran yang sesuia dengan

kemampuan siswa, tujuan yang ingin dicapai, metode mengajar yang tepat, serta

evaluasi untuk mengukur hasil belajar yang telah dicapai.

2.1.2 Belajar Gerak

Adalah suatu rangkaian proses yang berhubungan dengan latihan atau

pengalaman yang mengarah pada terjadinya perubahan-perubahan yang relatif

permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerak-gerak yang

terampil (Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, 2000:45).

Ada 3 tahapan yang dapat diidentifikasikan dalam proses belajar yaitu:

1) Tahapan Verbal – Kognitif

Memberikan pemahaman secara lengkap mengenai bentuk gerak baru pada

peserta didik. Sebagai pemula mereka belum memahami apa, kapan, dan

bagaimana gerak dilakukan. Tujuannya adalah agar peserta didik dapat

mentransfer informasi yang dipelajari sebelumnya kepada bentuk

keterampilan yang dihadapinya sekarang.

2) Tahapan Motorik

Pada tahapan ini fokusnya adalah membentuk organisasi gerak yang lebih

efektif dalam menghasilkan gerak. Yang harus dikuasai peserta didik pertama

Page 31: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

14

kali dalam belajar motorik adalah kontrol dan konsentrasi sikap berdiri dan

rasa percaya diri,

3) Tahap Otomatisasi

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam belajar gerak, peserta didik sudah

menjadi terampil dan setiap gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien

(Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, 2000:83).

2.1.3 Senam

2.1.3.1 Pengertian Senam

Menurut Mahmudi Sholeh senam berasal dari terjemahan kata

“Gymnastic” (bahasa inggris), gymnastiek (bahasa belanda). Gymnastic berasal

dari kata gymnes atau gymnozein (bahasa greek-yunani) yang berarti telanjang

(nude). Pada jaman kuno, gymnastic dilakukan dengan telanjang atau setengah

telanjang, maksudnya supaya gerakan dapat dilakukan tanpa adanya gangguan

sehingga menjadi sempurna. Tempat berlatih senam disebut Gymnasion (Yunani)

atau Gymnasium (inggris), sedangkan pemain senam (peserta) disebut Gymnas

(1992:2).

Senam memiliki batasan-batasan tertentu dan kaidah-kaidah tersendiri,

yaitu:

1) Gerakan-gerakan senam harus direncanakan dan diciptakan dengan sengaja.

2) Gerakan-gerakan senam harus disusun secara sistematis.

3) Gerakan-gerakan senam harus bermanfaat dan mempunyai tujuan tertentu

(Mahmudi Sholeh, 1992:2).

Page 32: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

15

2.1.3.2 Tujuan Senam

Menurut Mahmudi Sholeh senam mempunyai beberapa tujuan yang ingin

dicapai, yaitu:

1) Untuk dapat memberikan rangsangan yang diperlukan bagi perkembangan

organ-organ tubuh.

2) Untuk memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan

masyarakat.

3) Untuk memupuk dan mengembangkan rasa keberanian dan rasa percaya diri

sendiri (1992:3).

2.1.3.3 Manfaat Senam

Menurut Sumanto dan Sukiyo senam juga mempunyai beberapa manfaat

yang diharapkan dapat dicapai dan berguna bagi seseorang. Manfaat senam

adalah:

1) Mempertahankan atau meningkatakan taraf kesegaran jasmani yang baik

2) Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerakan.

3) Membentuk sikap dan gerak.

4) Membentuk kondisi fisik.

5) Memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat

(1992:67).

2.1.3.4 Macam-macam Senam

Senam, sebagai salah satu bentuk kegiatan pendidikan jasmani dapat

dilakukan dalam berbagai bentuk dengan berbagai macam cara. Senam dapat

dilakukan dengan alat, dengan perkakas ataupun tanpa alat, tanpa perkakas.

Page 33: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

16

Senam juga dapat dilakukan secara perorangan, berteman maupun massal

(Sumanto dan Sukiyo, 1992:83).

Berdasarkan macam dan bentuk senam itu dilaksanakan serta tujuan yang

ingin dicapai oleh para pelaku senam, senam dikelompokkan menjadi beberapa

yaitu:

1) Senam Sibuyung

Senam sibuyung adalah senam yang diperuntukkan bagi anak-anak, yang

pelaksanaanya didasarkan atas perkembangan jiwa kanak-kanak, khususnya yang

masih taman kanak-kanak, kelas I dan II sekolah dasar.

Pelaksana senam sibuyung yaitu dengan menirukan gerakan hewan,

tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya yang dilakukan dengan cara bermain.

2) Senam Irama

Senam yang gerakannya dilakukan berirama. Aip menyebutnya sebagai

perbaduan antara berbagai gerakan dengan irama yang mengiringinya. Iringan

dapat berupa tepukan, ketukan, nyanyian, musik dan sebagainya . kadang

dilakukan tanpa alat dan kadang dilakukan dengan alat. Alat digunakan untuk

meningkatkan taraf kesukaran, keindahan, kevariasian, dan kegairahan

melakukannya, (1990:49)

3) Senam Dasar

Aip Syarifudin mengutarakan bahwa yang dimaksud dengan senam dasar

adalah bentuk-bentuk gerakan yang dilakukan untuk pembentukan tubuh, untuk

membentuk kelentukan, keseimbangan, kekuatan tubuh, (1990).

Page 34: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

17

Senam dasar pada umumnya dilakukan untuk : membentuk sikap dan

gerak tubuh, membina dan meningkatkan taraf kesegaran jasman, membantu

usaha penyembuhan. Contoh senam dasar antara lain: Senam Pagi Indonesia

(SPI), Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).

4) Senam Ketangkasan/ Senam Artistik

Senam ketangkasan adalah senam yang dalam pelaksanaanya dilakukan

dengan menggunakan keterpaduan koordinasi keterampilan, kekuatan, kecepatan,

ketepatan, kelentukan, keberanian, dan kepercayaan diri.

Senam ketangkasan ini kadang disebut sebagai senam artistik. Disebut

sebagai senam ketangkasan karena gerakan senam ini memberikan latihan

menjadi tangkas dalam bersikap dan bergerak. Disebut sebagai senam artistik

karena senam ini, jika telah mencapai taraf tertentu, rangkaian gerakannya terlihat

indah, cantik, artistik. Senam ketangkasan, senam artistik dapat dikelompokkan

menjadi senam lantai, dan senam dengan perkakas. Senam lantai, senam yang

gerakannya berjumpalitan diatas matras, di atas kasur senam. Senam perkakas,

senam yang gerakannya menggunakan perkakas.

Senam ketangkasan yang biasa diperlombakan dilakukan baik oleh pria

maupun wanita. Senam ketangkasan pria dikelompokkan menjadi enam nomor

yaitu:

a. Senam lantai

b. Gelang-gelang

c. Palang tunggal

d. Palang sejajar

Page 35: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

18

e. Kuda lompat

f. Kuda pelana

Sedangkan senam ketangkasan wanita dikelompokkan menjadi empat nomor

yaitu:

a. Senam lantai, senam perkakas

b. Palang bertingkat

c. Balok keseimbangan

d. Kuda lompat (Sumanto dan Sukiyo, 1992:83-84).

2.1.4 Guling Belakang

2.1.4.1 Pengertian Guling Belakang

Guling belakang merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan

jasmani dari senam yang tergolong dalam bentuk senam ketangkasan atau senam

artistik

Pengertian guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang

teknik pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang,

panggul bagian belakang, dan yang terakhir kaki (Sumanto dan Sukiyo,1992:101).

Menurut Suyati dkk, guling (roll) belakang berarti menggulung

kebelakang, gerakan roll belakang sama dengan roll depan, yaitu bentuk badan

harus dibulatkan, kaki dilipat lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan

sampai dagu melekat di dada (1993:4).

Page 36: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

19

2.1.4.2 Analisis Gerakan Guling Belakang

1) Jongkok, kedua tangan memeluk lutut, tarik dagu kedada, rebahkan badan

kebelakang dan kembali. Lakukan berulang-ulang.

2) Duduk belunjur, cium lutut. Lakukan berulang-ulang.

3) Duduk belunjur, cium lutut, kedua tangan memegang sekitar pergelangan

kaki, angkat kaki keatas dan kembali. Lakukan berkali-kali.

4) Duduk belunjur, kedua tangan memegang kedua kaki, angkat kaki keatas

terus rebahkan kebelakang lalu kembali. Lakukan berulang-ulang.

5) Telentang, lengan lurus kesamping badan, angkat kaki keatas, jatuhkan kaki

kebelakang kepala. Lakukan berulang-ulang.

6) Duduk belunjur, kedua tangan memegang sekitar pergelangan kaki, angkat

kaki keatas, tangan diletakkan di matras, gerakan kaki kebelakang kepala,

jatuhkan kaki kebelakang kepala, Ketika ujung kaki menyentuh matras

dorongkan tangan pada matras agar lengan lurus, sehingga badan dan kepala

terangkat ke atas, lalu teruskan kesikap jongkok. Lakukan berulang-ulang.

7) Jongkok, telapak tangan menghadap keatas didekat telinga, rebahkan badan

kebelakang, angkat kaki keatas, tangan diletakkan di matras, gerakan kaki

kebelakang kepala, jatuhkan ujung kaki kebelakang kepala, Ketika ujung kaki

menyentuh matras dorongkan tangan pada matras agar lengan lurus, sehingga

badan dan kepala terangkat ke atas, lalu teruskan kesikap jongkok dengan

lengan lurus kedepan. Lakukan berulang-ulang.

Page 37: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

20

2.1.4.3 Kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerakan guling belakang

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam belajar guling belakang

diantaranya adalah:

1) Dagu tidak ditarik ke dada

2) Pemindahan pinggul tidak cukup kuat

3) Tangan tidak cukup kuat menekan atau mengankat badan dan kepala

(Sumanto dan Sukiyo, 1992:103).

2.1.4.4 Faktor kondisi fisik yang mempengaruhi gerakan guling belakang

Peningkatan kondisi fisik bertujuan agar kemampuan fisik meningkat ke

kondisi puncak dan berguna untuk melakukan aktivitas olahraga dalam mencapai

prestasi maksimal. Pembinaan kondisi fisik merupakan sasaran latihan, dimana

satu aspek tidak dapat ditinggalkan dalam program latihan yang

berkesinambungan (Suharno, 1986:35).

Kondisi fisik seseorang akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan

gerak penampilannya, karena dengan kondisi fisik yang baik maka akan

berpengaruh terhadap fungsi dan system organisme tubuh (Rusli Lutan dkk,

2000:60).

Beberapa faktor kondisi fisik yang mempengaruhi pelaksanaan guling

belakang yaitu:

1) Keseimbangan (balance)

Keseimbangan ialah kemampuan seseorang untuk mempertahankan

keseimbangan badan dalam berbagai keadaan agar tetap seimbang (Suharno,

1986:59).

Page 38: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

21

2) Kekuatan (strength)

Kekuatan ialah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tahanan atau

beban dalam menjalankan aktivitas (Suharno, 1986:36).

3) Kelentukan (Flexibility)

Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan persendian melalui

jangkauan gerak yang luas (Rusli Lutan, 1999:75).

Sedangkan menurut Suharno kelentukan ialah suatu kemampuan dari

seseorang dalam melaksanakan gerakan dengan amplitudo yang luas

(1986:49).

4) Koordinasi (Coordination)

Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai

tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh ketepatan (Rusli Lutan,

1999:77).

Menurut Suharno koordinasi ialah kemampuan seseorang untuk merangkai

beberapa gerakan untuk menjadi satu gerakan yang selaras sesuai dengan

tujuannya (1986:56).

5) Daya

Daya adalah kombinasi dari kecepatan dan kekuatan. Daya adalah

kemampuan menggunakan kekuatan pada suatu waktu dengan cepat (Sigit

Muryono, 2001:104).

2.1.5 Mengajar Guling Belakang Bulat

Sumanto dan Sukiyo mengungkapkan bahwa analisis gerakan guling

belakang bulat sebagai berikut:

Page 39: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

22

1) Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga , dagu

dan lutut tarik ke dada.

2) & (3) Gulingkan badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan

dagu tetap mendekat dada, telapak tangan tetap didekat telinga.

4) Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakan

kaki untuk dijatuhkan kebelakang kepala.

5) Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.

6) Dorong lengan ke atas.

7) Jongkok dengan lengan lurus kebelakang (1992:101-102).

Gambar 1

Guling Belakang bulat

(Sumanto dan Sukiyo, 1992:102)

Gerakan guling belakang bulat memiliki kelebihan sebagai berikut:

1) Siswa yang lemah fisik dapat melakukan guling belakang lurus karena posisi

bulat bertumpu pada teknik dan kecepatan putar.

Gerakan guling belakang bulat memiliki kekurangan sebagai berikut:

Page 40: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

23

1) Otot pada bagian belakang tidak terbiasa dengan latihan kekuatan baik pada

punggung maupun lutut.

2) Punggung kurang bulat sehingga kaki tidak ditekuk pada saat mengguling

(Wawancara dengan pakar senam Bambang Priyono, tanggal 20 Desember

2010)

2.1.6 Mengajar Guling Belakang Lurus

Sumanto dan Sukiyo mengungkapkan bahwa analisis gerakan guling

belakang lurus sebagai berikut

1) Duduk belunjur, dagu menyentuh dada, kedua tangan disamping telinga,

telapak tangan menghadap ke atas.

2) & (3) Rebahkan badan ke belakang telapak tangan menyentuh matras, dengan

posisi kaki bersudut sebagai ketika duduk belunjur.

4) Gerakan kaki untuk menyetuh matras di belakang kepala.

5) & (6) tolakkan tangan ke atas kepala dan badan diangkat.

7) Jongkok, lengan lurus ke depan (1992:102-103).

Gambar 2

Guling Belakang lurus (Sumanto dan Sukiyo, 1992:102)

Page 41: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

24

Gerakan guling belakang lurus memiliki kelebihan sebagai berikut:

1) Siswa terbiasa dengan posisi lurus akan melatihkan kekuatan pada punggung

dan lutut serta membiasakan diri pada teknik guling yang sebagaimana

dipersyaratkan pada teknik Persani.

Gerakan guling belakang lurus memiliki kekurangan sebagai berikut:

1) Pada siswa yang lemah otot punggung dan lutut sulit untuk melakukan teknik

guling belakang lurus.

2) Lemparan kaki tidak dilanjutkan sehingga tidak punya cukup dorongan untuk

mengangkat badan kebelakang (Wawancara dengan pakar senam Bambang

Priyono, tanggal 20 Desember 2010).

2.1.7 Teknik Bantuan Guling Belakang

1) Bantuan pada dasarnya diberikan:

a. Pada beberapa kali pelaksanaan, disaat diperkenalkan bentuk latihan

guling.

b. Pada anak-anak yang perlu mendapatkan bantuan , disebabkan kekurangan

pada anak itu sendiri, misalnya:

1. Rasa takut/malu

2. Otot leher yang kurang kuat

3. Kurang koordinasi

4. Gerak yang lamban

5. Bentuk badan terlalu gemuk (Imam Soejoedi, 1978:42-43).

Page 42: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

25

2) Dalam bentuk mengguling ini, bantuan yang utama harus dijalankan adalah

menyelamatkan benturan belakang kepala atau leher pada dasar/alas yang

terlalu keras. Pemberian bantuan tersebut harus dilakukan dengan tangkas dan

tepat.

a. Latihan 1-2, menopang dan mendorong pinggang kearah guling

(kebelakang), dan membawanya kearah guling.

Gambar 3

Teknik bantuan guling belakang, Latihan 1-2 (Imam Soejoedi, 1978:49)

b. Latihan 3, dengan mengangkat panggul anak dan membawanya kearah

guling.

Page 43: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

26

Gambar 4

Teknik bantuan guling belakang, Latihan 3 (Imam Soejoedi, 1978:50)

2.1.8 Metodik Mengajar Senam

Sistem mengajar senam di Indonesia didasarkan pada system STO

Bandung (Penyusunan modifikasi STO Bandung). Sistem Bandung adalah sistem

yang secara prinsip mengikuti system Austria, namun disesuaikan dengan

kebutuhan bangsa Indonesia.

Sistem senam Austria dikembangkan Gaulhofer dan Streicher, Yang

dibagi menjadi 4 (empat) golongan, yaitu:

1) Latihan normalisasi atau pemulihan.

2) Latihan pembentukan.

3) Latihan pengembangn prestasi.

4) Latihan seni gerak (Agus Mahendra, 2000:7).

Menurut Gaulhofer dan Streicher, sistematika tersebut dituangkan kedalam

susunan pelajaran latihan jasmani pada umumnya dengan urutan sebagai berikut:

Page 44: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

27

1) Bagian A (Bagian Pendahuluan).

2) Bagian B (Bagian Inti).

3) Bagian C (Bagian Akhir) (Sumanto dan Sukiyo, 1992:196).

Adapun pembagian lebih terperinci kedalam susunan jalannya pelajaran

senam sebagai berikut:

1) Bagian pendahuluan atau pemanasan.

2) Bagian Inti.

1) Latihan pembentukan.

2) Latihan keseimbangan.

3) Latihan kekuatan dan ketangkasan.

4) Latihan berjalan dan berlari.

5) Latihan melompat dan meloncat.

3) Bagian akhir atau penenangan (Agus Mahendra,2000:7).

2.2 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi

Arikunto, 2006:71).

Sedangkan Margono menyatakan bahwa hipotesis adalah kesimpulan

sementara atau tentatif tentang hubungan antara dua variabel atau lebih

(2005:134).

Page 45: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

28

2.2.1 Hipotesis Alternatif

1) Ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang bulat

dan lurus.

2) Pendekatan mengajar guling belakang lurus lebih baik dibandingkan dengan

pendekatan mengajar guling belakang bulat.

2.2.2 Hipotesis Nihil

1) Tidak ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang

bulat dan lurus.

2) Pendekatan mengajar guling belakang bulat sama baik dengan pendekatan

mengajar guling belakang lurus.

Page 46: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

29

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian.

Tergantung pada metodenya. Maka penggunaan metode penelitian dalam suatu

penelitian ilmiah harus tepat dan mengarah pada tujuan. Dalam metode ini

menggunakan metode eksperimen, metode eksperimen menggunakan dan

memberikan suatu gejala yang disebut dengan perlakuan. Menurut Sutrisno Hadi

bahwa metode eksperimen merupakan salah satu metode yang tepat untuk

meneliti hubungan sebab akibat (2004:465).

3.1 Desain atau Pola Penelitian

Desain atau pola yang digunakan dalam penelitian ini adalah Matched

Subject Design atau pola M-S, dengan pengertian : “Matched Subject Design,

yaitu eksperimen yang menggunakan dua kelompok yang sudah disamakan subjek

demi subjek sebelum diberikan perlakuan. Adapun yang disamakan adalah satu

variabel atau lebih yang telah diketahui mempunyai pengaruh terhadap hasil

eksperimen yaitu variabel di luar variabel atau faktor yang dieksperimenkan

(Sutrisno Hadi, 2004:511).

Guna menyamakan atau menyeimbangkan kedua kelompok tersebut

dengan cara subject matching ordinal pairing yaitu subjek yang hasilnya sama

atau hampir sama dengan tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus AB BA,

sehingga didapat dua kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B yang

memiliki tingkat kemampuan seimbang. Selanjutnya kedua kelompok yang

memiliki tingkat kemampuan yang seimbang tersebut di undi dengan bertujuan

Page 47: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

30

memberikan kesempatan yang sama pada kedua kelompok untuk menjadi

kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2, sehingga subjektifitas

dari peneliti tidak akan masuk di dalamnya. Lebih jelasnya berikut ini disajikan

gambar desain dalam penelitian ini.

1 1 1 32 2 2 4

Keterangan :

E1 : Kelompok eksperimen 1

E2 : Kelompok eksperimen 2

O1 dan O2 : Pre test kselompok eksperimen 1 dan eksperimen 2

X1 : Perlakuan pada kelompok eksperimen 1

X2 : Perlakuan pada kelompok eksperimen 2

O3dan O4 : Tes akhir kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto variabel adalah objek penelitian, atau apa

yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (2006:118).

Sedangkan menurut Margono variabel adalah pengelompokan yang logis

dari dua atribut atau lebih (2005:133).

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel

penyebab atau independent variable (X).Dalam penelitian ini ada dua variabel

bebas yaitu :

1) Latihan teknik guling belakang bulat

2) Latihan teknik guling belakang lurus

Page 48: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

31

3.2.2 Variabel terikat

Variabel terikat disebut juga variabel tergantung atau variabel akibat atau

dependent variable (Y). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penilaian

guling belakang.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto Populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian (2006:130).

Sedangkan Margono menyatakan bahwa populasi adalah seluruh data yang

menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan

(2005:118).

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas X di

SMA Kartika III-1 Banyubiru sebanyak 67 siswa putra.

3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti (2006:131).

Sedangkan Margono menyatakan bahwa sampel adalah sebagai bagian

dari populasi sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara tertentu

(2005:121).

Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 30 siswa putra.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik random

sampling atau sampel acak. Sampel acak dilakukan dengan cara mencampur

Page 49: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

32

subyek-subyek didalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama

(Suharsimi Arikunto, 2006:134).

Pengambilan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan

peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan

dari setiap subyek, besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti dan

ketersediaan sarana dan prasarana.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data juga merupakan faktor yang penting dalam

penelitian, karena berhubungan langsung dengan data yang diperoleh. Data yang

sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian diperoleh dengan metode eksperimen.

Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang paling tepat untuk

menyelidiki hubungan sebab-akibat. Metode eksperimen menggunakan dan

memberikan suatu gejala yang disebut dengan perlakuan. Surisno Hadi

menyatakan bahwa metode eksperimen merupakan salah satu metode yang paling

tepat untuk meneliti hubungan sebab akibat (2004:465).

Berdasarkan uraian tersebut diatas, penggunaan metode eksperimen adalah

kegiatan percobaan yang meliputi tes pendahuluan, pelajaran inti, dan ditutup

dengan tes akhir untuk menguji kebenarannya.

Jelas bahwa penelitian ini cocok dengan menggunakan metode eksperimen

dengan pola matching by subject design yang disebut pola M.S.Menurut Sutrisno

Hadi matching by subject sudah tentu sekaligus berarti juga group matching

karena hakikat subject matching adalah sedemikian rupa sehingga pemisahan

pasangan – pasangan subyek masing-masing ke group eksperimen dan ke group

Page 50: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

33

control secara otomatis akan menyeimbangkan kedua group itu (Sutrisno Hadi,

2004:511-512).

Adanya kelompok-kelompok tersebut penting untuk mendapatkan

kesimpulan dari penelitian secara benar. Sampel dalam penelitian ini dibagi dua

kelompok bedasarkan hasil tes awal pre eksperimen tes. Pembagian dua kelompok

ini diperoleh dari hasil matching test awal atau pre eksperimen tes dengan cara

subyek matching ordinal pairing yaitu anak coba yang tingkat kemampuan awal

melakukan guling belakang setingkat dipasangkan. Kemudian anggota-anggota

tiap pasang dipisah ke kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 jadi

kedua kelompok tersebut berangkat dari titik tolak yang sama (Sutrisno Hadi,

2004:512).

Secara keseluruhan prosedur yang dilakukan dalam penelitian eksperimen

ini dapat dibagi menjadi empat tahapan, yaitu : 1) persiapan penelitian, 2) Pre test

(tes awal), 3) Treatment atau pemberian perlakuan, 4) tes akhir.

3.4.1 Tahap persiapan

Hal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian ini adalah usaha dalam

menyiapakan subjek, penentuan tempat dan waktu penelitian, persiapan alat dan

perlengkapan penelitian, persiapan petugas pembantu penelitian.

3.4.2 Pre test (tes awal)

Pelaksanaan tes awal dimaksudkan untuk mengukur kemampuan sampel

dalam melakukan gerakan guling belakang. Pelaksanaan pre test (tes awal) juga

sebagai dasar dalam pembagian kelompok menggunakan pola AB BA.

Page 51: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

34

Pengambilan nilai dalam pre test penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu

sikap awal, inti/gerakan guling belakang dan sikap akhir.

Adapun langkah-langkah tes awal adalah sebagai berikut : Setiap anak

coba dipanggil satu persatu menurut daftar nama yang telah disusun dari nomor 1

sampai 30, kemudian anak coba melakukan gerakan guling belakang sebanyak 2

kali sesuai ketentuan yang telah dijelaskan sebelumnya.

3.4.3 Treatment atau pemberian perlakuan

Setelah tes awal selesai dilakukan, maka anak coba dipisahkan ke dalam 2

kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2, pemisahan

2 kelompok tersebut menggunakan cara subject matching ordinal pairing yaitu

memisahkan dua kelompok yang memiliki kemampuan seimbang. Setelah didapat

dua kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan sama dilakukan tos atau

pengundian menggunakan koin. Hasilnya kelompok eksperimen 1 memperoleh

latihan menggunakan guling belakang lurus dan kelompok eksperimen 2 diberi

latihan guling belakang bulat.

Pada prinsipnya bentuk-bentuk latihan dalam penelitian ini adalah untuk

meningkatkan kemampuan dalam melakukan gerakan guling belakang. Pemberian

perlakuan dalam penelitian ini sebanyak 12 kali pertemuan dalam kurun waktu 1

bulan dengan Frekuensi 3 kali dalam seminggu..

Pemberian latihan makin lama makin meningkat dengan penambahan

porsi latihan meningkat setiap minggu . Minggu pertama sampel diberi

pemanasan inti yang menunjang gerakan guling belakang lurus/bulat. Minggu ke-

2 latihan guling belakang lurus/bulat sebanyak 12 set, tiap-tiap set 3 repetisi (36 X

Page 52: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

35

sampel melakukan latihan guling belakang ). Minggu ke-3 12 set, dengan latihan

tiap repetisi sebanyak 5 repetisi (65 X). Minggu ke-4 12 set , dengan latihan tiap

set sebanyak 7 repetisi (84 X). Dalam pelaksanaan treatment jumlah atau porsi

latihan guling belakang lurus dan bulat tiap sampel sama.

Pemberian latihan ini sesuai dengan pendapat Tohar yaitu : training

sebagai suatu proses kerja harus dilakukan secara sistematis, berulang-ulang,

berkesinambungan, dan makin lama jumlah beban yang diberikan makin

bertambah (1992:155).

3.4.4 Tes akhir

Setelah anak coba melakukan latihan selama 12 kali pertemuan, maka

diadakan tes akhir. Prosedur pengambilan nilai sama seperti tes awal yaitu

melakukan gerakan guling belakang, penilaian ini diambil dengan anak coba

melakukan praktik guling belakang dengan baik dan benar. Anak coba diberikan

keleluasan menggunakan teknik guling belakang lurus atau teknik guling belakang

bulat. Nilai sampel didapat dengan mengambil nilai terbaik dari 2 kali tes yang

dilakukan. Kemudian nilai terbaik dari 2 penilai dirata-rata.

Tes ini bertujuan untuk memperoleh data akhir sebagai hasil dari

penelitian, sehingga dapat diketahui perbedaan hasil yang dicapai setelah

melakuakan latihan selama 12 kali. Dari hasil tes akhir ini dapat diketahui

peningkatan keterampilan anak coba dalam melakukan gerakan guling belakang

lurus untuk kelompok eksperimen 1 dan gerakan guling belakang bulat untuk

kelompok eksperimen 2.

Page 53: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

36

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Persiapan alat dan perlengkapan penelitian dan tes

35.1.1 Persiapan alat penelitian

1) Matras

2) Peluit

3) Jam

4) Jadwal dan program pengajaran

3.5.1.2 Perlengkapan tes

1) Pedoman penilaian

2) Blangko penilaian

3) Meja dan kursi

4) Lapangan tempat tes

3.5.2 Instrumen Tes

Validitas logis adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu

instrumen. Suatu instrumen dikatakan sahih atau valid apabila mampu mengukur

apa yang dapat diungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dikatakan

validitas logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu usaha yang hati-hati

melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat

validitas yang dikihendaki ( Suharsimi Arikunto, 2006:169).

3.5.2.1 Instrumen perlakuan

Instrumen perlakuan berupa program pengajaran dan satuan pelajaran

metode mengajar guling belakang bulat dan lurus.

Page 54: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

37

3.5.2.2 Instrumen tes gerakan guling belakang

Sistem penilaian gerakan guling belakang yang dianut adalah nilai dasar

serta pemberian nilai hukuman kesalahan gerakan yang dilakukan siswa. Poin

setiap gerakan yang dilakukan anak coba yaitu 1,0, sehingga nilai total akhir yang

didapat anak coba adalah 10. Kemudian nilai terbaik dari masing-masing penilai

atau wasit dijumlahkan kemudian di rata-rata.

3.5.2.2.1 Sikap awalan

Sikap awal berdiri tegak, jongkok atau duduk belujur, tekuk kedua siku

tangan menghadap keatas disamping telinga dan dagu dan lutut ditarik kedada.

Gambar 5

Sikap awalan guling belakang bulat

(Agus Mukholid, 2007:48)

Gambar 6

Sikap awalan guling belakang lurus

(Imam Soejoedi, 1978:53)

Page 55: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

38

3.5.2.2.2 Gerakan inti guling belakang

Gulingkan badan kebelakang hingga bahu menyentuh matras,lutut dan dagu

tetap mendekat dada, telapak tangan tetap didekat telinga, kedua telapak tangan

menyentuh matras, gerakan kaki untuk dijatuhkan kebelakang kepala

(ditekuk/lurus),

Gambar 7

Inti gerakan guling belakang bulat (Sumanto dan Sukiyo, 1992:102)

Gambar 8 Inti gerakan guling belakang lurus

(Sumanto dan Sukiyo, 1992:102)

Page 56: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

39

3.5.2.2.3 Sikap akhir (pendaratan)

Tolakan tangan keatas kepala dan badan diangkat, jongkok dengan lengan

lurus kedepan, pandangan lurus kedepan.

Gambar 9

Sikap akhir guling belakang bulat (Sumanto dan Sukiyo, 1992:102)

Gambar 10

Sikap akhiran guling belakang lurus (Sumanto dan Sukiyo, 1992:102) Kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan gerakan guling belakang, nilai

dipotong sesuai klasifikasi kesalahan dalam melaksankan guling belakang,

sebagai berikut:

Page 57: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

40

1) Sikap awalan potongan nilai

a. Pada saat awalan posisi berdiri badan kurang tegak 0,3

b. Pada saat awalan posisi tangan tidak disamping badan 0,3

c. Pada saat menjatuhkan badan tangan tidak menyentuh matras 0,3

2) Gerakan guling belakang

a. Pada saat mengguling dagu tidak menyentuh dada 0,3

b. Pada saat menggguling telapak tangan jauh dari telinga 0,3

3) Sikap akhir

a. Tangan tidak menolak pada saat mengangkat badan 0,3

b. Sikap akhir tidak jongkok 0,3

c. Lengan tidak lurus kedepan 0,3

d. Pandangan tidak lurus kedepan 0,3

e. Sikap akhir tidak sempurna 0,3

Keterangan:

Untuk melakukan tes awal dan akhir yang berupa gerakan guling belakang

diatas, masing-masing sampel melakukan 2X (dua kali).

3.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian

Meskipun dalam penelitian ini telah diusahakan untuk menghindari adanya

kesalahan-kesalahan dalam kaitannya dengan pengambilan data selama

pelaksanaan penelitian, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan

ada usaha untuk menghindarinya,

1) Faktor Kesungguhan

Page 58: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

41

Kesungguhan dalam mengikuti pelajaran dapat mempengaruhi hasil

belajar yang dicapai sampel.

2) Faktor kegiatan sampel di luar penelitian

Faktor sampel di luar penelitian sulit untuk diawasi. Untuk mengurangi

penngaruh faktor tersebut diusahakan memberi pengertian kepada sampel agar

tidak melakukan kegiatan yang sama diluar penelitian. Hal tersebut nermanfaat

bagi sampel agar tidak memperoleh metode yang berbeda.

3) Faktor Kemampuan sampel

Setiap sampel mempunyai daya serap atau kemampuan untuk memahami

materi dan melakukan gerak yang berbeda-beda. Untuk mencegah pengaruh

faktor ini adalah dengan memberi koreksi secara klasikal atau individual.

4) Faktor Alat

Faktor alat bantu dalam penelitian ini juga mempengaruhi keberhasilan

belajar. Alat yang digunakan diusahakan selengkap mungkin dan disiapkan

sebelum penelitian dilakukan. Hal ini berguna agar penelitian berjalan dengan

lacar.

5) Faktor Pemberi Materi

Berhasil tidaknya suatu hasil belajar juga dipengaruhi oleh pemberi materi

pelajaran. Agar sampel mampu menyerap materi yang diberikan diusahakan

materi diberikan tahap demi tahap dan selalu didemonstrasikan agar sampel

mampu memperagakan seperti yang dicontohkan

6) Faktor kebosanan

Page 59: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

42

Agar sampel tidak merasakan kebosanan dalam penelitian maka setiap

pemanasan diberi variasi permainan.

7) Faktor Psikologis

Faktor ini juga sering mempengaruhi sampel, yaitu rasa takut dan ragu-

ragu. Penjelasan penanaman keberanian perlu diberikan agar sampel percaya diri

agar perasaan takut yang ada pada diri sampel hilang.

3.7 Pelaksanaan Penelitian

Sebelum memulai dengan pengambilan data beberapa hal yang perlu

diperhatikan yaitu mengenai langkah - langkah yang harus ditempuh supaya tidak

terjadi kesalahan. Dalam penelitian langkah tersebut adalah :

3.7.1 Penentuan Sampel

Cara mendapatakan subyek penelitian dengan mengadakan observasi

lapangan, yaitu dengan melihat langsung proses pembelajaran penjasorkes dan

mengetahui karkteristik siswa dan meminta ijin untuk mengadakan penelitian

sepengetahuan dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Dalam hal ini Kepala SMA Kartika III-1 Banyubiru mengijinkan penulis

mengadakan penelitian dengan sampel siswa putra kelas X SMA Kartika III-1

Banyubiru. Setelah mendapat ijin peneliti mengumpulkan siswa dan memilih

siswa dan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing tentang pelaksanaan tes

awal, program latihan dan tes akhir.

Page 60: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

43

3.7.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik random

sampling atau sempel acak yaitu dengan cara mengambil atau memilih secara

acak dari seluruh siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru.

3.7.3 Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas X SMA

Kartika III-1 berjumlah 30 siswa.

3.7.4 Waktu dan tempat Penelitian

Waktu penelitian ini terbagi menjadi 3 yaitu:

1) Pre test dilakukan pada hari senin tanggal 9 Agustus 2010 pukul 12.00-13.00

WIB.

2) Treatment atau pemberian perlakuan dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan

dalam rentan waktu 1 bulan, dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu.

Treatment dilakukan setelah sampel pulang sekolah pukul 14.00-15.00 WIB.

Dari tanggal 26 Oktober 2010 sampai dengan 20 November 2010.

3) Tes akhir dilakukan pada hari selasa 23 November 2010 pukul 14.00-15.30

WIB.

Tempat penelitian dilakukan di halaman kelas, lapangan upacara atau

gedung serbaguna SMA Kartika III-1 Banyubiru.

3.7.5 Pembantu Penelitian

Untuk memperlancar pelaksanaan tes peneliti menyiapkan beberapa tenaga

pembantu. Adapaun pembantu dalam pelaksanaan tes kesegaran jasmani ini

Page 61: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

44

peneliti meminta bantuan kepada mahasiswa FIK UNNES dan teman dekat

peneliti yang dianggap mampu.

Pembagian tugas pembantu penelitian terdiri dari:

1. Konsultan

2. Pencatat nilai

3. Pembantu umum

4. Dokumentasi

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data terhadap eksperimen yang didasarkan pada subject matching

menggunakan t-test pada correlated samples. Dengan demikian untuk pengetesan

signifikasi menggunakan t-test dengan rumus pendek (short metode). Rumus ini

banyak digunakan dalam penelitian eksperimen karena efektif dan efisien. Untuk

memasukkan data kedalam rumus, sebagai berikut :

Berdasarkan data yang diperoleh dari tes, selanjutnya akan di analisis

dengan menggunakan rumus statistic berupa t-test.

Sutrisno Hadi menjelaskan bahwa analisis terhadap hasil-hasil eksperimen

yang didasarkan atas subject matching selalu menggunakan t-test pada correlated

samples (2004:276).

Sebelum dilakukan analisis menggunakan t-test, terlebih dulu perlu

dilakukan uji prasyarat dari menggunaan rumus t-test tersebut, yaitu uji normalitas

data dan uji homogenitas data, sebab jika tidak normal atau homogeny maka tidak

dapat dilakukan analisis data menggunakan rumus t-test.

Page 62: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

45

3.8.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel terikat dan

variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Normalitas

data dapat dilihat dari grafik normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data

normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting

data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya (Ghozali, 2001:74). Dalam penelitian ini, pengujian normalitas data

menggunakan bantuan program SPSS.

3.8.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data kondisi awal berupa

nilai ulangan harian homogen atau tidak. Untuk uji ini antara lain :

=

Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel.

Kriterianya, apabila F Hitung < F Tabel, dengan taraf kesalahan 5℅ dengan dk =

(nb-1) : (nk-1), maka data tersebut homogeny (Sudjana, 1996:242).

3.8.3 Uji t

Rumus t-test yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus pendek.

Sutrisno Hadi berpendapat analisis terhadap hasil eksperimen yang didasarkan

atas Subject Matching selalu menggunakan rumus t-test pada correlated samples.

Untuk menyelesaikan ini, ada dua rumus yang tersedia. Kedua rumus itu adalah

rumus panjang (Long method) dan rumus pendek (Short method). Penggunaan

Page 63: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

46

rumus panjang maupun pendek akan memperoleh hasil yang sama (di dapat nilai t

yang sama), maka penulis memilih rumus pendek untuk mengolah data, sebab

lebih efisien penggunaannya (2004:486).

Untuk menjabarkan data hasil tes akhir ke dalam rumus diperlukan tabel

persiapan seperti berikut :

Tabel 2

Persiapan Perhitungan Statistik dengan Pola M-S

No Pasangan Subjek Xe1 Xe2 D

(Xe1-Xe2)

d

(D-DM)

2

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

N Jumlah ∑Xk ∑Xe ∑D ∑d ∑ 2

Keterangan :

Xe1 : Nilai kelompok eksperimen 1

Xe2 : Nilai kelompok eksperimen 2

∑D : Jumlah perbedaan dari tiap-tiap pasangan yang diperoleh dari selisih

kelompok eksperimen 1 dengan kelompok eksperimen 2.

∑d : Perbedaan masing-masing pasangan yang diperoleh dari selisih D

(deviasi) dengan MD (mean deviasi).

∑ 2 : Kuadrat dari perbedaan masing-masing pasangan

Langkah-langkah Pengerjaan Tabel Statistik

Page 64: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

47

1) Tiap-tiap pasangan dari kelompok dimasukkan dalam kolom 2 sesuai dengan

nomor urut.

2) Nilai tes akhir dari kelompok eksperimen 1 dimasukkan dalam kolom Xe1

3) Nilai tes akhir dari kelompok eksperimen 2 dimasukkan dalam kolom Xe2

4) Untuk mengisi kolom D berasal dari nilai kelompok control dikurangi nilai

kelompok eksperimen atau Xe1-Xe2

5) Untuk mengisi kolom d berasal dari nilai D-MD, dan MD diperoleh dari :

= ∑D

Harus dicek sigma ∑D = ∑(Xe1-Xe2) dan d = 0,0

6) Kemudian setiap kolom dicari jumlahnya dan dalam rekapitulasi nilai-nilai

MD, ∑ 2, dan N.

Dalam penelitian ini analisis data yang akan digunakan t-test, yaitu

mencari pengaruh dari dua latihan dalam pola M-S (matching by subject)

dengan taraf signifikansi 5℅ rumusnya adalah :

= ∑( − 1)

Keterangan :

MD : Mean dari perbedaan (Mean Differences)

d : Deviasi individual dari MD

N : Jumlah subyek

d.b : Ditentukan dengan N-1 (Sutrisno Hadi, 2004:486)

Page 65: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

48

Dalam penelitian ini kemungkinan-kemungkinan hasil yang diperoleh

adalah sebagai berikut : 1) Apabila nilai t hitung > t table, maka hipotesis nihil

ditolak, 2) Apabila nilai t hitung < t table, maka hipotesis nihil diterima.

Page 66: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Hasil deskripsi variabel data pendekatan mengajar guling belakang bulat

dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika

III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 3

Deskripsi Statistik Data

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

Tes sebelum Guling Belakang Lurus

15 3.80 5.40 4.4567 .49131

Tes sesudah Guling Belakang Lurus

15 6.68 9.88 8.6360 .88490

Tes sebelum Guling Belakang Bulat

15 3.75 5.15 4.3967 .45256

Tes sesudah Guling Belakang Bulat

15 6.40 9.43 8.1467 1.01134

Valid N (listwise) 15

Seperti dalam tabel 3 di atas, terlihat bahwa rata-rata sebelum mengajar

guling belakang lurus adalah 4,4567 dengan mengajar guling belakang lurus

tertinggi 5,4 dan terendah 3,8. Rata-rata setelah mengajar guling belakang lurus

sebesar 8,6360 dengan hasil tertinggi 9,88 dan terendah 6,68. Rata-rata sebelum

Page 67: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

51

mengajar guling belakang bulat sebesar 4,3967 dengan data tertinggi sebesar 5,15

dan terendah 3,75. Rata-rata setelah mengajar guling belakang bulat sebesar

8,1467 dengan hasil tertinggi 9,43 dan terendah 6,4.

4.1.2 Uji Prasyarat Data

4.1.2.1 Uji Normalitas Data

Untuk menguji normalitas data digunakan analisis kolmogorof smirnov, yang

perhitungannya menggunakan program SPSS. Apabila hasil perhitungan diperoleh

probabilitas (p) lebih besar daripada taraf kesalahan (0.05), maka dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas tersebut dapat

dilihat pada tabel 2 berikut ini :

Tabel 4

Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tes sebelum Guling

Belakang Lurus

Tes sesudah Guling

Belakang Lurus

Tes sebelum Guling

Belakang Bulat

Tes sesudah Guling

Belakang Bulat

N 15 15 15 15Normal Parametersa Mean 4.4567 8.6360 4.3967 8.1467

Std. Deviation .49131 .88490 .45256 1.01134

Most Extreme Differences

Absolute .129 .198 .111 .134Positive .129 .101 .111 .127Negative -.091 -.198 -.108 -.134

Kolmogorov-Smirnov Z .501 .767 .432 .521Asymp. Sig. (2-tailed) .963 .599 .992 .949a. Test distribution is Normal.

Seperti dalam tabel 4 di atas, diperoleh nilai kolmogorof smirnov untuk

data sebelum mengajar guling belakang lurus sebesar 0,501 dengan probabilitas

(0,963) > 0,05, yang berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk data

setelah mengajar guling belakang lurus diperoleh nilai kolmogorof smirnov

Page 68: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

52

sebesar 0,767 dengan probabilitas (0,599) > 0,05, yang berarti data tersebut

berdistribusi normal. Besarnya nilai kolmogorof smirnov untuk data sebelum

mengajar guling belakang bulat 0,432 dengan probabilitas (0,992) > 0,05, yang

berarti data tersebut berdistribusi normal. Untuk data diperoleh nilai kolmogorof

smirnov setelah mengajar guling belakang bulat sebesar 0,521 dengan probabilitas

(0,949) > 0,05, yang berarti data tersebut juga berdistribusi normal.

Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa keempat data tersebut

berdistribusi normal, maka dapat digunakan statistik parametrik untuk pengujian

hipotesis selanjutnya.

4.1.2.2 Uji Homogenitas

Prasyarat berikutnya untuk memenuhi analisis yaitu melakukan uji

homogenitas varians data. Uji Homogenitas bertujuan untuk menguji apakah

kelompok sampel mempunyai variansi yang sama. Adapun hasil uji homogenitas

penelitian menggunakan uji F seperti tercantum pada Tabel berikut ini.

Tabel 5

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Guling Belakang Lurus 2.385 1 28 .134

Guling Belakang Bulat 3.364 1 28 .077

Berdasarkan dari tabel diatas terlihat hasil lavene’s statistic mengajar

guling belakang lurus sebesar 2,385 dengan probabilitas 0.134, karena

probabilitas lebih besar dari 0.05 maka disimpulkan bahwa hipotesis tidak dapat

ditolak atau memiliki varians yang sama. Hal ini berarti kelompok sampel

Page 69: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

53

mengajar guling belakang lurus tersebut homogen. Nilai lavene’s statistic

mengajar guling belakang bulat sebesar 3,364 dengan probabilitas 0.077, karena

probabilitas lebih besar dari 0.05 maka disimpulkan bahwa hipotesis tidak dapat

ditolak atau memiliki varians yang sama. Hal ini berarti kelompok sampel

mengajar guling belakang bulat tersebut homogen.

4.1.3 Uji beda t test

Uji beda dalam penelitian ini dimaksudkan untuk membedakan apakah ada

perbedaan pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil

belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru

Kabupaten Semarang. Dalam hal ini yang dibedakan adalah sebelum dan sesudah

pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil hasil belajar

guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten

Semarang. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS for windows release 10,00

diperoleh tabel uji t-test sebagai berikut.

Tabel 6

Uji t Tes Berpasangan Model Pendekatan Mengajar

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

DeviationStd. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Tes sebelum Guling Belakang Lurus - Tes sesudah Guling

Belakang Lurus -4.17933 .86281 .22278 -4.65714 -3.70152 -18.760 14 .000

Pair 2 Tes sebelum Guling Belakang Bulat - Tes sesudah Guling

Belakang Bulat -3.75000 .96221 .24844 -4.28286 -3.21714 -15.094 14 .000

Page 70: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

54

Dari tabel diatas terlihat hasil nilai thitung sebelum mengajar guling

belakang lurus dan setelah mengajar guling belakang lurus sebesar -18,760

dengan probabilitas 0,000, karena probabilitas <0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan yang signifikan mengajar guling belakang lurus terhadap

hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru

Kabupaten Semarang. Nilai thitung sebelum mengajar guling belakang bulat dan

setelah mengajar guling belakang bulat sebesar -15,094 dengan probabilitas 0,000,

karena probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang

signifikan mengajar guling belakang bulat terhadap hasil belajar guling belakang

siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang.

4.2 Pembahasan

Guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang, teknik

pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang, panggul

bagian belakang dan yang terakhir kaki.

Berdasarkan dari deskripsi data menunjukkan bahwa rata-rata sebelum

mengajar guling belakang lurus adalah 4,4567 dengan mengajar guling belakang

lurus tertinggi 5,4 dan terendah 3,8. Rata-rata setelah mengajar guling belakang

lurus sebesar 8,6360 dengan hasil tertinggi 9,88 dan terendah 6,68.

Sedangkan Rata-rata sebelum mengajar guling belakang bulat sebesar

4,3967 dengan data tertinggi sebesar 5,15 dan terendah 3,75. Rata-rata setelah

mengajar guling belakang bulat sebesar 8,1467 dengan hasil tertinggi 9,43 dan

terendah 6,4.

Page 71: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

55

Dalam hal ini ada peningkatan yang berarti dari sebelum dan sesudah

diadakan penelitian pendekatan mengajar guling belakang lurus dan bulat.

Sebelum diadakan penelitian sampel masih banyak melakukan kesalahan

karena belum adanya pengertian bagaimana gerakan guling belakang lurus dan

bulat yang benar . Peningkatan hasil tersebut tidak lepas dari latihan/treatment

yang diberikan oleh peneliti, sehingga sampel mengerti bagaimana teknik guling

belakang lurus dan bulat yang benar karena pemberian contoh guling belakang

lurus dan bulat yang cukup, pembelajaran yang runtut dari sikap awalan, sikap inti

dan sikap akhiran guling belakang lurus dan bulat. Selain itu teknik bantuan

sangat mempengaruhi hasil dari pendekatan mengajar guling belakang ini karena

sampel perlu mendapatkan bantuan yang disebabkan beberapa kekurangan pada

sampel tersebut misalnya: perasaan takut dan malu untuk mencoba, otot leher dan

punggung yang belum terbiasa, koordinasi yang kurang dan gerak yang lamban

pada saat melakukan gerakan guling belakang lurus dan bulat.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil setelah adanya pendekatan mengajar

guling belakang bulat dan lurus, pendekatan mengajar guling belakang lurus lebih

baik daripada pendekatan mengajar guling belakang bulat. Hal ini terlihat bahwa

rata-rata pendekatan mengajar guling belakang lurus (8,636) lebih tinggi dari

pendekatan mengajar guling belakang bulat (8,1467) terhadap hasil belajar guling

belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang.

Hasil ini juga sesuai apabila dilihat dari sudut pandang kinesiologi. Karena

pembelajaran guling belakang sesuai dengan hukum Newton III yaitu setiap aksi

akan menimbulkan reaksi yang sama dan berlawanan arah (Soedarminto,

1992:117).

Page 72: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

56

Namun dalam penerapannya teknik guling belakang lurus sesuai dengan

ilmu kinesiologi tentang analisis gerakan olahraga yaitu senam. Sikap permulaan,

berdiri tegak dengan lutut ditegangkan. Kemudian badan dibungkukkan pada

pinggang dan badan jatuh kebelakang, keseimbangan dihilangkan. Sebelum pantat

menyentuh matras badan diluruskan. Gerakan ini membantu mengurangi gaya

jatuh dan menghasilkan gerakan pengguling. Pelurusan badan ini memindahkan

titik berat kebelakang pantat atau keluar dari dasar penumpu. Gerakan ini

memindahkan keseimbangan dan memberi momentum untuk berguling. Momen

gaya sama dengan massa kali lengan momen, yang merupakan jarak titik-beratnya

terhadap sumbu putaran, dalam hal ini adalah pantat. Tungkai ditarik kedada,

suatu gerakan yang memperpendek radius putaran dan mempercepat guling.

Tangan diletakkan dilantai pada waktu badan mengguling dan digulingkan

sebagai tumpu yang baru dan pusat putaran. Tangan-tangan mendorong matras

setelah titik berat melewati titik tumpu dan reaksi dari dorongan ini memutar dan

mengangkat badan keposisi berdiri (Soedarminto, 1992:176).

.

Gambar 11 Urutan Gerak Guling Belakang, Berdasarkan penerapan prinsip Mekanika

(Soedarminto, 1992:176)

Page 73: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

57

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil nilai thitung sebelum mengajar

guling belakang lurus dan setelah mengajar guling belakang lurus sebesar -18,760

dengan probabilitas 0,000, karena probabilitas <0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan yang signifikan mengajar guling belakang lurus terhadap

hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru

Kabupaten Semarang. Nilai thitung sebelum mengajar guling belakang bulat dan

setelah mengajar guling belakang bulat sebesar -15,094 dengan probabilitas 0,000,

karena probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang

signifikan mengajar guling belakang bulat terhadap hasil belajar guling belakang

siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang.

Kelebihan gerakan guling belakang lurus adalah siswa lebih berani untuk

melakukan gerakan guling belakang karena siswa terbiasa dengan posisi lurus

akan melatihkan kekuatan pada punggung dan lutut serta membiasakan diri pada

teknik guling yang sebagaimana dipersyaratkan pada teknik Persani karena teknik

guling belakang lurus adalah media gerak ke media gerak stut/back extention.

Page 74: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan,

maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

5.1.1 Ada perbedaan yang signifikan antara pendekatan mengajar guling

belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra

kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang.

5.1.2 Pendekatan mengajar guling belakang lurus lebih baik daripada

pendekatan mengajar guling belakang bulat. Hal ini terlihat bahwa rata-

rata pendekatan mengajar guling belakang lurus (8,636) lebih tinggi dari

pendekatan mengajar guling belakang bulat (8,1467) terhadap hasil belajar

guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru

Kabupaten Semarang.

5.2 Saran

Berorientasi pada hasil analisis dan simpulan hasil penelitian yang telah

dilakukan, maka perlu penulis ajukan beberapa saran dalam pendekatan mengajar

guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra

kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang sebagai berikut :

5.2.1 Bagi siswa khususnya dalam hal ini siswa putra kelas X SMA Kartika III-

1 Banyubiru hendaknya meningkatkan kondisi fisik, karena terutama

Page 75: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

60

kekuatan lengan, pinggang, otot perut, kelentukan punggung dan peran

lutut sangat berpengaruh terhadap penguasaan guling belakang.

5.2.2 Bagi guru, dalam menagajar senam khususnya guling belakang disarankan

menggunakan pendekatan mengajar guling belakang lurus. Serta dalam

penyampaian materi guru hendaknya memahami karakteristik siswa dan

dalam pembelajarannya harus fariatif, tidak monoton (membosankan) dan

memasukkan unsur-unsur permainan. Selain itu pemberian contoh dan

pemberian teknik bantuan sangat dibutuhkan bagi siswa yang baru

mengenal gerak guling belakang Agar siswa mampu berprestasi dengan

baik, sehingga mencapai taraf prestasi belajar yang tinggi demi

penghargaan kepada diri.

5.2.3 Bagi sekolah hendakanya melengkapi sarana berupa matras yang dapat

menunjang dalam pembelajaran olahraga terutama senam, misalnya:

matras 1,5 X 2 m dengan ketebalan ± 10 cm, matras bantu dengan ukuran

1,5 X 2 m dengan ketebalan 30-50 cm.

Page 76: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Ateng. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta:

Depdikbud dirjen Dikti.

Adang Suherman. 2000. Dasar – dasar Penjaskes. Jakarta: Dirjen dikdasmen

Depdiknas.

Agus Mahendra. 2000. Senam . Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Dirjen

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.

Agus Mukholid. 2007. Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. Surakarta:

Yudhistira.

Amung Ma’mun, dan Yudha M Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar

Gerak. Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Dirjen Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.

Arma Abdullah dan Agus Manadji. 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani.

Jakarta: Dirjendikti.

Canfield Jack. 2003. Chicken Soup For The Teenage Soul. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Fuad Ihsan. 2003. Dasar – Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasibuan dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya.

Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS IV.

Semarang UNDIP.

Imam Soejoedi. 1978. Senam dan Metodik 1b. Direktorat Pendidikan Guru dan

Tenaga Teknis, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Depdikbud.

Mahmudi Sholeh. 1992. Olahraga Pilihan Senam. Proyek Pembinaan Tenaga

Kependidikan Dirjen Dikti. Surakarta: Depdikbud.

Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusli Lutan, dkk. 2000. Dasar – dasar Kepelatihan. Proyek Pembinaan Tenaga

Kependidikan Dirjen Dikti. Jakarta: Depdikbud.

Page 77: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

62

Sigit Muryono. 2001. Anatomi Fungsional Sistem Lokomosi (Pengantar

Kinesiologi). Semarang: Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran UNDIP

Semarang.

Soedarminto. 1992. Kinesiologi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Dirjen

Dikti, Jakarta: Depdikbud.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito Bandung.

Suharno. 1986. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Press.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sumanto Y dan Sukiyo. 1992. Senam. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Dirjen Dikti. Jakarta: Depdikbud.

Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset.

. 2004. Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Andi Offset.

Suyati, dkk. 1993. Materi Pokok Senam Buku II Modul 7-12. Jakarta: Depdikbud.

Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

www.google.com/pengertian-hasil-belajar.html. (accesed 08/12/2010) www.google.com/arti-359379-perbedaan.php.html. (accesed 08/12/2010)

Page 78: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

63

LAMPIRAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 79: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

64

TABEL 29

RENCANA PROGRAM LATIHAN

KELOMPOK EKSPERIMEN 2

(GULING BELAKANG BULAT)

NO PERTEMUAN KEGIATAN TEMPAT

1

I

Senin, 9 agustus

2010.

Pukul 11.00-13.00

WIB

Pengambilan nilai tes awal / pre test

penelitian.

1. Dibariskan 2. Berdo`a 3. Pemanasan 4. Pemberian pengarahan prosedur dan

peraturan tes awal guling belakang 5. Siswa melakukan tes guling

belakang. 6. Setiap sampel melakukan tes guling

belakang sebanyak dua kali.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

2

II

Selasa, 26 Oktober

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

1. Pembukaan (15 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti pelajaran (35 menit) • Membagi sampel menjadi 2

kelompok, kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.

• Pengenalan tentang guling belakang.

• Sampel melakukan guling belakang, dengan tujuan melihat kemampuan guling belakang siswa setelah pre test dan pengenalan mengenai guling belakang.

3. Penutup (10 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan selama latihan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 80: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

65

• Memberi kesempatan bertanya bagi yang belum jelas.

• Berdo`a • Dibubarkan.

3

III

Kamis, 28 Oktober

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

1. Pembukaan (15 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti Pelajaran (35 menit) • Pemanasan inti.

a. Tidur telentang. Kedua kaki ditekuk dan diangkat

hingga mengenai lantai di atas

kepala. Latihan ini dilakukan

berulang-ulang.

b. Latihan seperti poin a di atas dengan menempatkan kedua tangan di sisi telinga, jari-jari menuju bahu.

c. Latihan seperti poin a dan b disertai tolakan kedua tangan, posisi kedua kaki tetap ditekuk. Latihan dilakukan berulang-ulang.

d. Sikap berjongkok, kedua tangan disisi telinga menjatuhkan badan kebelakang, menolak dengan kedua tangan saat kaki melewati kepala. Pada saat menjatuhkan badan kebelakang punggung menyentuh matras terlebih dahulu dan saat mengguling kaki

SMA

Kartika III-1

Page 81: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

66

tetap ditekuk.

3. Penutup (10 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan selama latihan. • Memberi kesempatan bertanya bagi

yang belum jelas. • Berdo`a. • Dibubarkan.

Banyubiru

4

IV

Sabtu, 30 Oktober

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti Pelajaran (40 menit) • Pemanasan inti.

a. Tidur telentang. Kedua kaki ditekuk dan diangkat

hingga mengenai lantai di atas

kepala. Latihan ini dilakukan

berulang-ulang.

b. Latihan seperti poin a di atas dengan menempatkan kedua tangan di sisi telinga, jari-jari menuju bahu.

c. Latihan seperti poin a dan b disertai tolakan kedua tangan, posisi kedua kaki tetap ditekuk. Latihan dilakukan berulang-ulang.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 82: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

67

d. Sikap berjongkok, kedua tangan disisi telinga menjatuhkan badan kebelakang, menolak dengan kedua tangan saat kaki melewati kepala. Pada saat menjatuhkan badan kebelakang punggung menyentuh matras terlebih dahulu dan saat mengguling kaki tetap ditekuk.

• Pemberian contoh guling belakang bulat.

• Sampel melakukan rangkaian guling belakang bulat, didampingi dengan peneliti untuk memberi bantuan. Latihan ini dilakukan berulang-ulang.

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan selama latihan. • Memberi kesempatan bertanya bagi

yang belum jelas. • Berdo`a. • Dibubarkan.

5

V

Selasa, 2 November

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

bulat didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 83: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

68

sebanyak 3X pengulangan. • Evaluasi setiap gerakan,

mengulangi gerakan guling belakang bagi sampel yang salah dalam melakukan gerakan guling belakang.

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau

pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

6

VI

Kamis, 4 November

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

bulat didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 4X pengulangan.

• Evaluasi setiap gerakan, mengulangi gerakan guling belakang bagi sampel yang salah dalam melakukan gerakan guling belakang.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 84: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

69

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau

pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

7

VII

Sabtu, 6 November

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

bulat didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 5X pengulangan.

• Evaluasi setiap gerakan, mengulangi gerakan guling belakang bagi sampel yang salah dealam melakukan gerakan guling belakang.

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau

pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 85: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

70

• Berdo`a. • Dibubarkan.

8

VIII

Selasa, 9 November

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 3X pengulangan.

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

9

IX

1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 86: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

71

Kamis,11

November 2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 4X pengulangan.

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

10

X

Sabtu, 13

November 2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 87: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

72

guling belakang bulat dengan benar.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 5X pengulangan.

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

11

XI

Selasa, 16

November 2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 6X pengulangan.

3. Penutup (8 menit) • Penguluran.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 88: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

73

• Evaluasi atau pemberian koreksi atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

12

XII

Kamis, 18

November 2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 6X pengulangan.

• Sampel sudah benar-benar siap untuk pengambilan nilai (tes akhir).

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 89: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

74

13

XIII

Sabtu, 20

November 2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

1. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

2. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.

• Persiapan tes akhir guling belakang bulat.

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

14

XIV

Selasa, 23

November 2010

Pukul 14.00-15.30

WIB

Tes akhir guling belakang

1. Dibariskan 2. Berdo`a 3. Pemanasan 4. Pemberian pengarahan prosedur dan

peraturan tes akhir guling belakang 5. Siswa melakukan tes guling

belakang. 6. Setiap sampel melakukan tes guling

SMA

Kartika III-1

Page 90: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

75

TABEL 7

DAFTAR NAMA SAMPEL SISWA PUTRA KELAS X

SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU

TAHUN AJARAN 2010 NO URUT NO TES NAMA KELAS

1 1 Andre Virgiawan X.1

2 2 Budi Priyo X.1

3 3 M. Sa’dullah X.1

4 4 Riski Apriyanto X.1

5 5 Agung Tri Bowo X.1

6 6 Muhamad Arif Syaifullah X.1

7 7 Yudi Bayu Pamungkas X.1

8 8 Rendy Widianto X.1

9 9 Sahresi Sugiri Utomao X.1

10 10 Candra Saptono X.1

11 11 Ari Pratama Jati X.2

12 12 Catur Yulianto X.2

13 13 Eprilian Fajar X.2

belakang sebanyak dua kali.

Banyubiru

Page 91: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

76

14 14 Nur Afifi X.2

15 15 Rowi Dwi Pamuji X.2

16 16 Muchammad Zazid Syaifullah X.2

17 17 Muhammad Ali Mustofa X.2

18 18 Dwi Ade Bagus Saputro X.3

19 19 Mochammad Febriyanto X.3

20 20 Wahyu Nurcahyo X.3

21 21 Windi Agus Eriawan X.3

22 22 Suryo Renggojati X.3

23 23 Alan Effendi X.4

24 24 Budi Setiawan X.4

25 25 Eki Martin X.4

26 26 Bernadus Penta Nugraha X.4

27 27 Randi Abu X.4

28 28 Guntur Kurniawan X.4

29 29 Pujiono Hadi Winarso X.4

30 30 Muhamad Isnaeni X.4

TABEL 8

HASIL PRE TEST GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X

SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU

TAHUN AJARAN 2010/2011

NO

URUT

NO

TES NAMA

PENILAI 1 NILAI

TERBAIK TES 1 TES 2

1 1 Andre Virgiawan 4,1 3 4,1

2 2 Budi Priyo 4,2 3,2 4,2

3 3 M. Sa’dullah 4,6 4,3 4,6

4 4 Riski Apriyanto 5,7 4,6 5,7

Page 92: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

77

5 5 Agung Tri Bowo 4,3 4,1 4,3

6 6 Muchammad Arif S 5,1 4,6 5,1

7 7 Yudi Bayu Pamungkas 4,4 4,3 4,4

8 8 Rendy Widianto 5,4 4,6 5,4

9 9 Sahresi Sugiri Utomao 3,2 5,5 5,5

10 10 Candra Saptono 4,2 4,6 4,6

11 11 Ari Pratama Jati 4,5 3,2 4,5

12 12 Catur Yulianto 4,3 3,5 4,3

13 13 Eprilian Fajar 3,6 3 3,6

14 14 Nur Afifi 3,2 4,1 4,1

15 15 Rowi Dwi Pamuji 4,1 4,6 4,6

16 16 Muchammad Zazid S 4,6 3,5 4,6

17 17 Muhammad Ali Mustofa 3,5 3,2 3,5

18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 4,3 3,2 4,3

19 19 Mochammad Febriyanto 4,6 3 4,6

20 20 Wahyu Nurcahyo 5,1 4,6 5,1

21 21 Windi Agus Eriawan 3,2 3 3,2

22 22 Suryo Renggojati 4,2 4,2 4,2

23 23 Alan Effendi 4,7 4,5 4,7

24 24 Budi Setiawan 4,2 4,1 4,2

25 25 Eki Martin 5,5 4,6 5,5

26 26 Bernadus Penta Nugraha 4,3 3,2 4,3

27 27 Randi Abu 4,4 3,5 4,4

28 28 Guntur Kurniawan 3,3 4,1 4,1

29 29 Pujiono Hadi Winarso 5,5 4,6 5,5

30 30 Muhamad Isnaeni 4,1 4,4 4,4

Page 93: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

78

TABEL 9

HASIL PRE TEST GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X

SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU

TAHUN AJARAN 2010/2011

NO

URUT

NO

TES NAMA

PENILAI 2 NILAI

TERBAIK TES 1 TES 2

1 1 Andre Virgiawan 3,2 3,5 3,5

2 2 Budi Priyo 3 3,3 3,3

3 3 M. Sa’dullah 3,1 4,6 4,6

4 4 Riski Apriyanto 4,1 5,1 5,1

5 5 Agung Tri Bowo 4,6 4,4 4,6

Page 94: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

79

TABEL 10

HASIL PRE TEST GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X

SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU

6 6 Muchammad Arif S 5,1 4,6 5,1

7 7 Yudi Bayu Pamungkas 3,5 3,2 3,5

8 8 Rendy Widianto 4,2 4,6 4,6

9 9 Sahresi Sugiri Utomao 3,3 4,1 4,1

10 10 Candra Saptono 3,5 3,1 3,5

11 11 Ari Pratama Jati 4,4 4,1 4,4

12 12 Catur Yulianto 5,4 4,6 5,4

13 13 Eprilian Fajar 4,3 4,4 4,4

14 14 Nur Afifi 4,6 4 4,6

15 15 Rowi Dwi Pamuji 5,7 5,1 5,7

16 16 Muchammad Zazid S 4,3 4,6 4,6

17 17 Muhammad Ali Mustofa 4,6 3,5 4,6

18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 3,2 3,7 3,7

19 19 Mochammad Febriyanto 3,5 4,6 4,6

20 20 Wahyu Nurcahyo 3 3,3 3,3

21 21 Windi Agus Eriawan 4,2 4,4 4,4

22 22 Suryo Renggojati 3,5 3,3 3,5

23 23 Alan Effendi 5,1 4,6 5,1

24 24 Budi Setiawan 3,4 3,5 3,5

25 25 Eki Martin 4,2 4,1 4,2

26 26 Bernadus Penta Nugraha 3,5 4,4 4,4

27 27 Randi Abu 4,4 3,5 4,4

28 28 Guntur Kurniawan 4,7 3,1 4,7

29 29 Pujiono Hadi Winarso 4,5 3,2 4,5

30 30 Muhamad Isnaeni 3 4,1 4,1

Page 95: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

80

TAHUN AJARAN 2010/2011

NO

URUT

NO

TES NAMA

NILAI

TERBAIK NILAI

RATA-RATA PENILAI 1 PENILAI 2

1 1 Andre Virgiawan 4,1 3,5 3,80

2 2 Budi Priyo 4,2 3,3 3,75

3 3 M. Sa’dullah 4,6 4,6 4,60

4 4 Riski Apriyanto 5,7 5,1 5,40

5 5 Agung Tri Bowo 4,3 4,6 4,45

6 6 Muchammad Arif S 5,1 5,1 5,10

7 7 Yudi Bayu Pamungkas 4,4 3,5 3,95

8 8 Rendy Widianto 5,4 4,6 5

9 9 Sahresi Sugiri Utomao 5,5 4,1 4,80

10 10 Candra Saptono 4,6 3,5 4,05

11 11 Ari Pratama Jati 4,5 4,4 4,45

12 12 Catur Yulianto 4,3 5,4 4,85

13 13 Eprilian Fajar 3,6 4,4 4

14 14 Nur Afifi 4,1 4,6 4,35

15 15 Rowi Dwi Pamuji 4,6 5,7 5,15

16 16 Muchammad Zazid S 4,6 4,6 4,60

17 17 Muhammad Ali Mustofa 3,5 4,6 4,05

18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 4,3 3,7 4

19 19 Mochammad Febriyanto 4,6 4,6 4,60

20 20 Wahyu Nurcahyo 5,1 3,3 4,20

21 21 Windi Agus Eriawan 3,2 4,4 3,80

22 22 Suryo Renggojati 4,2 3,5 3,85

23 23 Alan Effendi 4,7 5,1 4,90

24 24 Budi Setiawan 4,2 3,5 3,85

25 25 Eki Martin 5,5 4,2 4,85

26 26 Bernadus Penta Nugraha 4,3 4,4 4,35

27 27 Randi Abu 4,4 4,4 4,40

Page 96: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

81

TABEL 11

HASIL PRE TEST GULING BELAKANG

DARI NILAI TERTINGGI SAMPAI TERENDAH

28 28 Guntur Kurniawan 4,1 4,7 4,40

29 29 Pujiono Hadi Winarso 5,5 4,5 5

30 30 Muhamad Isnaeni 4,4 4,1 4,25

NO

URUT

NO

TES NAMA NILAI

1 4 Riski Apriyanto 5,40

2 15 Rowi Dwi pamuji 5,15

3 6 Muchammad Arif S 5,10

4 8 Rendi Widianto 5

5 29 Pujiono Hadi Winarso 5

6 23 Alan Effendi 4,90

7 25 Eki Martin 4,85

8 12 Catur Yulianto 4,85

9 9 Sahresi Sugiri Utomo 4,80

10 3 M. Sa’dullah 4,60

11 16 Muchammad Zazid S 4,60

12 19 Mochammad Febriyanto 4,60

13 5 Agung Tri Bowo 4,45

14 11 Ari Pratama Jati 4,45

15 27 Randi Abu 4,40

16 28 Guntur Kurniawan 4,40

17 14 Nur Afifi 4,35

18 26 Bernadus Penta Nugraha 4,35

Page 97: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

82

TABEL 12

DATA SAMPEL PRE TEST GULING BELAKANG

UNTUK DIPASANGKAN

19 30 Muhamad Isnaeni 4,25

20 20 Wahyu Nur Cahyo 4,20

21 10 Candra Saptono 4,05

22 17 Muhammad Ali Mustofa 4,05

23 18 Dwi Ade Bagus Saputro 4

24 13 Eprilian Fajar 4

25 7 Yudi Bayu Pamungkas 3,95

26 24 Budi Setiawan 3,85

27 22 Suryo Renggojati 3,85

28 1 Andre Virgiawan 3,80

29 21 Windi Agus Eriawan 3,80

30 2 Budi Priyo 3,75

NO NO

TES NILAI

RUMUS

DIPASANGKAN

DI

PASANGKAN

PASANGAN

NO. TES

PASANGAN

HASIL

1 4 5,40 A A-B14-15 5,40-5,15 2 15 5,15 B B-A

3 6 5,10 B A-B6-8 5,10-5

4 8 5 A B-A

5 29 5 A A-B29-23 5-4,90 6 23 4,90 B B-A

7 25 4,85 B A-B25-12 4,85-4,85

8 12 4,85 A B-A

9 9 4,80 A A-B9-3 4,80-4,60

10 3 4,60 B B-A

Page 98: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

83

TABEL 13

DAFTAR SAMPEL PRE TEST GULING BELAKANG

SISWA PUTRA SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU

TAHUN AJARAN 2010/2011

UNTUK DIKELOMPOKKAN

11 16 4,60 B A-B16-19 4,60-4,60

12 19 4,60 A B-A

13 5 4,45 A A-B5-11 4,45-4,45

14 11 4,45 B B-A

15 27 4,40 B A-B27-28 4,40-4,40

16 28 4,40 A B-A

17 14 4,35 A A-B14-26 4,35-4,35

18 26 4,35 B B-A

19 30 4,25 B A-B30-20 4,25-4,20

20 20 4,20 A B-A

21 10 4,05 A A-B10-17 4,05-4,05

22 17 4,05 B B-A

23 18 4 B A-B18-13 4-4

24 13 4 A B-A

25 7 3,95 A A-B7-24 3,95-3,85

26 24 3,85 B B-A

27 22 3,85 B A-B22-1 3,85-3,80 28 1 3,80 A B-A

29 21 3,80 A A-B21-2 3,80-3,75

30 2 3,75 B B-A

KELOMPOK EKSPERIMEN 1

(GULING BELAKANG LURUS)

KELOMPOK EKSPERIMEN 2

(GULING BELAKANG BULAT)

Page 99: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

84

TABEL 14

HASIL TES AKHIR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X

SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU

TAHUN AJARAN 2010/2011

NO NAMA NILAI NO NAMA NILAI

1 Rizki Apriyanto 5,40 1 Rowi Dwi Pamuji 5,15

2 Muchammad Arif S 5,10 2 Rendi Widiyanto 5

3 Pujiono Hadi Winarso 5 3 Alan Efendi 4,90

4 Eki Martin 4,85 4 Catur Yulianto 4,85

5 Sahresi Sugiri Utomo 4,80 5 M. Sa’dullah 4,60

6 Muchammad Zazid S 4,60 6 Mochamad febriyanto 4,60

7 Agung Tri Bowo 4,45 7 Ari Pratama Jati 4,45

8 Randi Abu 4,40 8 Guntur Kurniawan 4,40

9 Nur Afifi 4,35 9 Bernadus Penta N 4,35

10 Muhamad Isnaeni 4,25 10 Wahyu Nurcahyo 4,20

11 Candra Saptono 4,05 11 Muhammad Ali M 4,05

12 Dwi Ade Bagus Saputro 4 12 Eprilian Fajar 4

13 Yudi Bayu Pamungkas 3,95 13 Budi Setiawan 3,85

14 Suryo Renggojati 3,85 14 Andre Virgiawan 3,80

15 Windi Agus Eriawan 3,80 15 Budi Priyo 3,75

JUMLAH 66,85 JUMLAH 65,95

MEAN 4,45 MEAN 4,39

NO NO NAMA PENILAI 1 NILAI

Page 100: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

85

URUT TES TES 1 TES 2 TERBAIK

1 1 Andre Virgiawan 6,75 7,60 7,60

2 2 Budi Priyo 8,40 8,15 8,40

3 3 M. Sa’dullah 8,15 7,95 8,15

4 4 Riski Apriyanto 9,50 10.00 10.00

5 5 Agung Tri Bowo 8,85 9,00 9,00

6 6 Muchammad Arif S 8,15 8,40 8,40

7 7 Yudi Bayu Pamungkas 8,65 7,60 8,65

8 8 Rendy Widiyanto 9,50 9,20 9,50

9 9 Sahresi Sugiri Utomao 7,60 7,95 7,95

10 10 Candra Saptono 9,05 8,65 9,05

11 11 Ari Pratama Jati 9,20 9,00 9,20

12 12 Catur Yulianto 6,75 7,56 7,56

13 13 Eprilian Fajar 7,95 8,15 8,15

14 14 Nur Afifi 8,58 9,25 9,25

15 15 Rowi Dwi Pamuji 9,25 8,85 9,25

16 16 Muchammad Zazid S 8,60 8,85 8,85

17 17 Muhammad Ali Mustofa 8,40 8,40 8,40

18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 6,60 7,95 7,95

19 19 Mochammad Febriyanto 6,15 6,60 6,60

20 20 Wahyu Nurcahyo 9,00 8,85 9,00

21 21 Windi Agus Eriawan 8,65 9,05 9,05

22 22 Suryo Renggojati 7,60 7,65 7,65

23 23 Alan Effendi 8,15 7,65 8,15

24 24 Budi Setiawan 6,75 6,15 6,75

25 25 Eki Martin 9,25 9,50 9,50

26 26 Bernadus Penta Nugraha 7,65 7,85 7,85

27 27 Randi Abu 6,35 6,35 6,35

28 28 Guntur Kurniawan 9,00 9,50 9,50

29 29 Pujiono Hadi Winarso 8,65 9,05 9,05

Page 101: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

86

TABEL 15

HASIL TES AKHIR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X

SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU

TAHUN AJARAN 2010/2011

30 30 Muhamad Isnaeni 6,75 6,40 6,75

NO

URUT

NO

TES NAMA

PENILAI 2 NILAI

TERBAIK TES 1 TES 2

1 1 Andre Virgiawan 6,75 6,75 6,75

Page 102: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

87

TABEL 16

2 2 Budi Priyo 7,60 7,95 7,95

3 3 M. Sa’dullah 8,40 8,15 8,40

4 4 Riski Apriyanto 9,50 9,75 9,75

5 5 Agung Tri Bowo 8,65 8,85 8,85

6 6 Muchammad Arif S 7,95 8,65 8,65

7 7 Yudi Bayu Pamungkas 9,00 8,85 9,00

8 8 Rendy Widiyanto 7,60 8,15 8,15

9 9 Sahresi Sugiri Utomao 8,65 8,15 8,65

10 10 Candra Saptono 8,75 8,40 8,75

11 11 Ari Pratama Jati 9,10 9,65 9,65

12 12 Catur Yulianto 8,05 8,15 8,15

13 13 Eprilian Fajar 7,60 7,15 7,60

14 14 Nur Afifi 8,85 9,00 9,00

15 15 Rowi Dwi Pamuji 8,65 9,10 9,10

16 16 Muchammad Zazid S 8,15 7,95 8,15

17 17 Muhammad Ali Mustofa 8,75 8,15 8,75

18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 8,65 8,40 8,65

19 19 Mochammad Febriyanto 6,20 6,20 6,20

20 20 Wahyu Nurcahyo 9,00 9,10 9,10

21 21 Windi Agus Eriawan 8,95 9,50 9,50

22 22 Suryo Renggojati 8,15 8,85 8,85

23 23 Alan Effendi 8,85 8,85 8,85

24 24 Budi Setiawan 6,60 6,20 6,60

25 25 Eki Martin 9,50 10,00 10,00

26 26 Bernadus Penta Nugraha 7,15 7,52 7,52

27 27 Randi Abu 7,60 7,65 7,65

28 28 Guntur Kurniawan 8,50 8,65 8,65

29 29 Pujiono Hadi Winarso 8,95 9,25 9,25

30 30 Muhamad Isnaeni 6,25 6,60 6,60

Page 103: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

88

HASIL TES AKHIR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X

SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU

TAHUN AJARAN 2010/2011

NO

URUT

NO

TES NAMA

NILAI

TERBAIK

NILAI

RATA-

RATA PENILAI 1 PENILAI 2

1 1 Andre Virgiawan 7,60 6,75 7,18

2 2 Budi Priyo 8,40 7,95 8,18

3 3 M. Sa’dullah 8,15 8,40 8,28

4 4 Riski Apriyanto 10.00 9,75 9,88

5 5 Agung Tri Bowo 9,00 8,85 8,93

6 6 Muchammad Arif S 8,40 8,65 8,53

7 7 Yudi Bayu Pamungkas 8,65 9,00 8,83

8 8 Rendy Widianto 9,50 8,15 8,83

9 9 Sahresi Sugiri Utomao 7,95 8,65 8,30

10 10 Candra Saptono 9,05 8,75 8,90

11 11 Ari Pratama Jati 9,20 9,65 9,43

12 12 Catur Yulianto 7,56 8,15 7,85

13 13 Eprilian Fajar 8,15 7,60 7,88

14 14 Nur Afifi 9,25 9,00 9,13

15 15 Rowi Dwi Pamuji 9,25 9,10 9,18

16 16 Muchammad Zazid S 8,85 8,15 8,50

17 17 Muhammad Ali Mustofa 8,40 8,75 8,78

18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 7,95 8,65 8,30

19 19 Mochammad Febriyanto 6,60 6,20 6,40

20 20 Wahyu Nurcahyo 9,00 9,10 9,05

21 21 Windi Agus Eriawan 9,05 9,50 9,28

22 22 Suryo Renggojati 7,65 8,85 8,25

23 23 Alan Effendi 8,15 8,85 8,50

24 24 Budi Setiawan 6,75 6,60 6,68

25 25 Eki Martin 9,50 10,00 9,75

Page 104: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

89

TABEL 17

HASIL TES AKHIR GULING BELAKANG

DARI NILAI TERTINGGI SAMPAI TERENDAH

26 26 Bernadus Penta Nugraha 7,85 7,52 7,68

27 27 Randi Abu 6,35 7,65 7,00

28 28 Guntur Kurniawan 7,95 8,65 8,30

29 29 Pujiono Hadi Winarso 9,05 9,25 9,28

30 30 Muhamad Isnaeni 6,75 6,60 6,68

NO

URUT

NO

TES NAMA NILAI

1 4 Riski Apriyanto 9,88

2 25 Eki Martin 9,75

3 11 Ari Pratama Jati 9,43

4 21 Windi Agus Eriawan 9,28

5 29 Pujiono Hadi Winarso 9,28

6 15 Rowi Dwi Pamuji 9,18

7 14 Nur Afifi 9,13

8 20 Wahyu Nurcahyo 9,05

9 5 Agung Tri Bowo 8,93

10 10 Candra Saptono 8,90

11 7 Yudi Bayu Pamungkas 8,83

12 8 Rendy Widianto 8,83

13 17 Muhammad Ali Mustofa 8,78

14 6 Muchammad Arif S 8,53

15 16 Muchammad Zazid S 8,50

16 23 Alan Effendi 8,50

Page 105: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

90

TABEL 18

HASIL TES AKHIR NILAI RATA-RATA

KELOMPOK EKSPERIMEN 1

DAN EKSPERIMEN 2

17 9 Sahresi Sugiri Utomao 8,30

18 18 Dwi Ade Bagus Saputro 8,30

19 28 Guntur Kurniawan 8,30

20 3 M. Sa’dullah 8,28

21 22 Suryo Renggojati 8,25

22 2 Budi Priyo 8,18

23 13 Eprilian Fajar 7,88

24 12 Catur Yulianto 7,85

25 26 Bernadus Penta Nugraha 7,68

26 1 Andre Virgiawan 7,18

27 27 Randi Abu 7,00

28 24 Budi Setiawan 6,68

29 30 Muhamad Isnaeni 6,68

30 19 Mochammad Febriyanto 6,40

KELOMPOK EKSPERIMEN 1

(GULING BELAKANG LURUS)

KELOMPOK EKSPERIMEN 2

(GULING BELAKANG BULAT)

NO NAMA NILAI NO NAMA NILAI

1 Rizki Apriyanto 9,88 1 Rowi Dwi Pamuji 9,18

2 Muchammad Arif S 8,53 2 Rendi Widiyanto 8,83

3 Pujiono Hadi Winarso 9,28 3 Alan Efendi 8,50

4 Eki Martin 9,75 4 Catur Yulianto 7,85

5 Sahresi Sugiri Utomo 8,30 5 M. Sa’dullah 8,28

Page 106: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

91

HASIL ANALISIS DATA

TABEL 19

DESCRIPTIVES DATA

Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tes sebelum Guling Belakang Lurus

15 3.80 5.40 4.4567 .49131

Tes sesudah Guling Belakang Lurus

15 6.68 9.88 8.6360 .88490

6 Muchammad Zazid S 8,50 6 Mochamad febriyanto 6,40

7 Agung Tri Bowo 8,93 7 Ari Pratama Jati 9,43

8 Randi Abu 7,00 8 Guntur Kurniawan 8,30

9 Nur Afifi 9,13 9 Bernadus Penta N 7,68

10 Muhamad Isnaeni 6,68 10 Wahyu Nurcahyo 9,05

11 Candra Saptono 8,90 11 Muhammad Ali M 8,78

12 Dwi Ade Bagus Saputro 8,30 12 Eprilian Fajar 7,88

13 Yudi Bayu Pamungkas 8,83 13 Budi Setiawan 6,68

14 Suryo Renggojati 8,25 14 Andre Virgiawan 7,18

15 Windi Agus Eriawan 9,28 15 Budi Priyo 8,18

JUMLAH 129,54 JUMLAH 121,20

MEAN 8,64 MEAN 8,08

Page 107: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

92

Tes sebelum Guling Belakang Bulat

15 3.75 5.15 4.3967 .45256

Tes sesudah Guling Belakang Bulat

15 6.40 9.43 8.1467 1.01134

Valid N (listwise) 15

TABEL 20

UJI NORMALITAS DATA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tes sebelum Guling

Belakang Lurus

Tes sesudah Guling

Belakang Lurus

Tes sebelum Guling

Belakang Bulat

Tes sesudah Guling

Belakang Bulat

N 15 15 15 15Normal Parametersa Mean 4.4567 8.6360 4.3967 8.1467

Std. Deviation

.49131 .88490 .45256 1.01134

Most Extreme Differences Absolute .129 .198 .111 .134Positive .129 .101 .111 .127Negative -.091 -.198 -.108 -.134

Kolmogorov-Smirnov Z .501 .767 .432 .521Asymp. Sig. (2-tailed) .963 .599 .992 .949a. Test distribution is Normal.

TABEL 21

UJI HOMOGENITAS DATA

Test of Homogeneity of Variances

Page 108: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

93

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

Guling Belakang Lurus 2.385 1 28 .134 Guling Belakang Bulat 3.364 1 28 .077

TABEL 22

UJI HOMOGENITAS DATA

ANOVA

Sum of Squares

df Mean

Square F Sig.

Guling Belakang Lurus

Between Groups 131.001 1 131.001 255.753 .000

Within Groups

14.342 28 .512

Total 145.343 29

Guling Belakang Bulat

Between Groups 101.752 1 101.752 222.351 .000

Within Groups

12.813 28 .458

Total 114.565 29

Page 109: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

94

UJI T-TEST BERPASANGAN

TABEL 23

Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Tes sebelum Guling Belakang Lurus 4.4567 15 .49131 .12685

Tes sesudah Guling Belakang Lurus 8.6360 15 .88490 .22848

Pair 2 Tes sebelum Guling Belakang Bulat 4.3967 15 .45256 .11685

Tes sesudah Guling Belakang Bulat 8.1467 15 1.01134 .26113

TABEL 24

Paired Samples Correlations N Correlation Sig.

Pair 1 Tes sebelum Guling Belakang Lurus & Tes sesudah Guling Belakang Lurus

15 .322 .242

Pair 2 Tes sebelum Guling Belakang Bulat & Tes sesudah Guling Belakang Bulat 15 .330 .230

TABEL 25

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

Page 110: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

95

Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

tailed)

Lower Upper

Pair 1 Tes sebelum Guling Belakang Lurus - Tes sesudah Guling Belakang Lurus

-4.17933 .86281 .22278 -4.65714 -3.70152 -18.760 14 .000

Pair 2 Tes sebelum Guling Belakang Bulat - Tes sesudah Guling Belakang Bulat

-3.75000 .96221 .24844 -4.28286 -3.21714 -15.094 14 .000

TABEL 26

JADWAL PROGRAM PENELITIAN PERBEDAAN GULING

BELAKANG

BULAT DAN LURUS SISWA PUTRA KELAS X

NO PERTEMUAN KE- HARI / TANGGAL KEGIATAN JAM/PUKUL

Page 111: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

96

SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU

TAHUN AJARAN 2010/2011

PEDOMAN PENILAIAN DAN POTONGAN NILAI ATAS

KESALAHAN DALAM MELAKUKAN GERAKAN GULING BELAKANG

A. PEDOMAN PENILAIAN GERAKAN GULING BELAKANG

1. SIKAP AWAL

a. Badan tegak kedua kaki rapat nilai 1,0

pandangan lurus kedepan

b. Kedua tangan lurus keatas nilai 1,0

Jumlah 2

2. SIKAP INTI GERAKAN GULING BELAKANG

a. Tangan menyentuh matras nilai 1,0

b. Dagu menyentuh dada nilai 1,0

1 I Senin,9 Agustus 2010 Pre Test Penelitian 12.00-13.00 WIB

2 II Selasa, 26 Oktober 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

3 III Kamis, 28 Oktober 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

4 IV Sabtu, 30 Oktober 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

5 V Selasa, 2 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

6 VI Kamis, 4 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

7 VII Sabtu, 6 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

8 VIII Selasa, 9 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

9 IX Kamis, 11 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

10 X Sabtu, 13 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

11 XI Selasa, 16 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

12 XII Kamis, 18 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

13 XIII Sabtu, 20 November 2010 Treatment 14.00-15.00 WIB

14 XIV Selasa, 23 November 2010 Tes akhir 14.00-15.30 WIB

Page 112: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

97

c. Telapak tangan didekat telinga nilai 1,0

d. Tangan menolak untuk mengangkat badan nilai 1,0

e. Jatuhan kaki dekat dibelakang kepala nilai 1,0

Jumlah 5

3. SIKAP AKHIR

a. Jongkok nilai 1,0

b. Kedua lengan dan Pandangan lurus kedepan nilai 1,0

c. Posisi kembali seperti semula nilai 1,0

Jumlah 3

Jumlah nilai gerakan guling belakang adalah 10

B. POTONGAN NILAI ATAS KESALAHA-KESALAHAN DALAM

MELAKSANAKAN GERAKAN GULING BELAKANG

4) SIKAP AWAL potongan nilai

a. Posisi awal

1. Badan membungkuk 0,3

2. Kaki ditekuk 0,2

3. Kaki dibuka 0,2

4. Pandangan tidak lurus kedepan 0,3

a. Posisi kedua tangan

1. Ditekuk 15° 0,2

2. Ditekuk 30° 0,3

3. Ditekuk 45° 0,5

Page 113: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

98

5) SIKAP INTI GERAKAN GULING BELAKANG

c. Perkenaan tangan dengan matras

1. Hanya satu tangan menyentuh matras 0,3

2. Kedua tangan tidak menyentuh matras 0,5

d. Dagu tidak menyentuh dada 0,3

e. Telapak tangan jauh dari telinga 0,3

f. Tangan tidak menolak untuk mengangkat badan 0,5

g. Jatuhan kaki disamping badan 0,3

6) SIKAP AKHIR

a. Sikap akhir tidak jongkok 0,5

b. Posisi pada saat jongkok

1. Kedua lengan tidak lurus kedepan 0,5

2. Pandangan tidak lurus kedepan 0,5

c. Posisi akhir

1. Badan membungkuk 0,3

2. Kaki ditekuk 0,2

3. Kaki rapat atau dibuka terlalu lebar 0,2

4. Pandangan tidak lurus kedepan 0,3

TABEL 27

DAFTAR NAMA PEMBANTU PENELITIAN

Page 114: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

99

No Nama Jabatan Tugas

1 Drs. Bambang Priyono, M.Pd. Dosen FIK UNNES Konsultan

2 Lili Mayangsari, S.Pd. Guru Penjasorkes SMA

Kartika III-1 Banyubiru Penilai

3 Marno, S.Pd. Guru Penjasorkes SMP

N 3 Banyubiru Penilai

3 Anis Miftakhul Ikhyar Mahasiswa FIK UNNES Pembantu Umum

4 Kukuh Amarufan Mahasiswa FIK UNNES Pembantu Umum

5 Matias Krisnanto Mahasiswa FIK UNNES Pembantu Umum

6 Retno Jhonatan Mahasiswa FIK UNNES Pembantu Umum

7 Totok Purdiyanto Mahasiswa FIK UNNES Pembantu Umum

5 Badrudduja Al Amin L Mahasiswa FIK UNNES Dokumentasi

6 M. Kurnia Adzhari Mahasiswa FIK UNNES Konsumsi

TABEL 28

RENCANA PROGRAM LATIHAN

KELOMPOK EKSPERIMEN 1

(GULING BELAKANG LURUS)

NO PERTEMUAN KEGIATAN TEMPAT

1

I

Senin, 9 agustus

2010.

Pukul 11.00-13.00

WIB

Pengambilan nilai tes awal / pre test

penelitian.

7. Dibariskan 8. Berdo`a 9. Pemanasan 10. Pemberi

an pengarahan prosedur dan peraturan tes awal guling belakang

11. Siswa melakukan tes guling belakang.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 115: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

100

12. Setiap sampel melakukan tes guling belakang sebanyak dua kali.

2

II

Selasa, 26 Oktober

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

4. Pembukaan (15 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

5. Inti pelajaran (35 menit) • Membagi sampel menjadi 2

kelompok, kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.

• Pengenalan tentang guling belakang.

• Sampel melakukan guling belakang, dengan tujuan melihat kemampuan guling belakang siswa setelah pre test dan pengenalan mengenai guling belakang.

6. Penutup (10 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan selama latihan. • Memberi kesempatan bertanya bagi

yang belum jelas. • Berdo`a • Dibubarkan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

3. Pembukaan (15 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

4. Inti Pelajaran (35 menit) • Pemanasan inti.

e. Tidur telentang. Kedua kaki ditekuk dan diangkat

hingga mengenai lantai di atas

kepala. Latihan ini dilakukan

Page 116: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

101

3

III

Kamis, 28 Oktober

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

berulang-ulang.

f. Latihan seperti poin a di atas dengan menempatkan kedua tangan di sisi telinga, jari-jari menuju bahu.

g. Latihan seperti poin a dan b disertai tolakan kedua tangan, posisi kedua kaki tetap ditekuk. Latihan dilakukan berulang-ulang.

h. Sikap berjongkok, kedua tangan disisi telinga menjatuhkan badan kebelakang, menolak dengan kedua tangan saat kaki melewati kepala. Pada saat menjatuhkan badan kebelakang punggung menyentuh matras terlebih dahulu dan saat mengguling kaki lurus.

4. Penutup (10 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan selama latihan. • Memberi kesempatan bertanya bagi

yang belum jelas. • Berdo`a. • Dibubarkan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

4

IV

Sabtu, 30 Oktober

2010.

3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 117: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

102

Pukul 14.00-15.00

WIB

4. Inti Pelajaran (40 menit) • Pemanasan inti.

e. Tidur telentang. Kedua kaki ditekuk dan diangkat

hingga mengenai lantai di atas

kepala. Latihan ini dilakukan

berulang-ulang.

f. Latihan seperti poin a di atas dengan menempatkan kedua tangan di sisi telinga, jari-jari menuju bahu.

g. Latihan seperti poin a dan b disertai tolakan kedua tangan, posisi kedua kaki tetap ditekuk. Latihan dilakukan berulang-ulang.

h. Sikap berjongkok, kedua tangan disisi telinga menjatuhkan badan kebelakang, menolak dengan kedua tangan saat kaki melewati kepala. Pada saat menjatuhkan badan kebelakang punggung menyentuh matras terlebih dahulu dan saat mengguling kaki lurus.

• Pemberian contoh guling belakang lurus.

• Sampel melakukan rangkaian guling belakang bulat, didampingi dengan peneliti untuk memberi bantuan. Latihan ini dilakukan berulang-ulang.

Page 118: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

103

4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan selama latihan. • Memberi kesempatan bertanya bagi

yang belum jelas. • Berdo`a. • Dibubarkan.

5

V

Selasa, 2 November

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

lurus didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 3X pengulangan.

• Evaluasi setiap gerakan, mengulangi gerakan guling belakang lurus bagi sampel yang salah dalam melakukan gerakan guling belakang lurus.

4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau

pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 119: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

104

6

VI

Kamis, 4 November

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

lurus didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 4X pengulangan.

• Evaluasi setiap gerakan, mengulangi gerakan guling belakang lurus bagi sampel yang salah dalam melakukan gerakan guling belakang lurus.

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau

pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

7

VII

3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan,

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 120: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

105

Sabtu, 6 November

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

penguluran, kekuatan.

4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

lurus didampingi peneliti untuk memberikan pertolongan.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 5X pengulangan.

• Evaluasi setiap gerakan, mengulangi gerakan guling belakang lurus bagi sampel yang salah dealam melakukan gerakan guling belakang lurus.

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi keseluruhan atau

pemberian koreksi pelajaran secara keseluruhan dari awal gerakan sampai akhir kepada seluruh sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

8

VIII

Selasa, 9 November

2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

lurus tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 121: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

106

guling belakang lurus dengan benar.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 3X pengulangan.

3. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan guling belakang bulat selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

9

IX

Kamis,11

November 2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

bulat tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang bulat dengan benar.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 4X pengulangan.

4. Penutup (8 menit) • Penguluran.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 122: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

107

• Evaluasi atau pemberian koreksi atas gerakan guling belakang lurus selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

10

X

Sabtu, 13

November 2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

lurus tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang sampel dengan benar.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 5X pengulangan.

4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan guling belakang lurus selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 123: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

108

11

XI

Selasa, 16

November 2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

lurus tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang lurus dengan benar.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 6X pengulangan.

4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan guling belakang lurus selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

12

XII

Kamis, 18

November 2010.

3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 124: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

109

Pukul 14.00-15.00

WIB

4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

lurus tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang lurus dengan benar.

• Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak 6X pengulangan.

• Sampel sudah benar-benar siap untuk pengambilan nilai (tes akhir).

4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan guling belakang lurus selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

13

XIII

Sabtu, 20

November 2010.

Pukul 14.00-15.00

WIB

3. Pembukaan (12 menit) • Dibariskan. • Berdo`a. • Pemanasan lari keliling lapangan,

senam pelemasan, kelentukan, penguluran, kekuatan.

4. Inti Pelajaran (40 Menit) • Sampel melakukan guling belakang

lurus tanpa didampingi peneliti dan tanpa pemberian bantuan.

• Setiap sampel diharapkan sudah bisa melakukan rangkaian gerakan guling belakang lurus dengan benar.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 125: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

110

• Persiapan tes akhir guling belakang bulat.

4. Penutup (8 menit) • Penguluran. • Evaluasi atau pemberian koreksi

atas gerakan guling belakang lurus selama latihan.

• Memberi kesempatan bertanya bagi sampel.

• Berdo`a. • Dibubarkan.

14

XIV

Selasa, 23

November 2010

Pukul 14.00-15.30

WIB

Tes akhir guling belakang

7. Dibariskan 8. Berdo`a 9. Pemanasan 10. Pemberi

an pengarahan prosedur dan peraturan tes akhir guling belakang

11. Siswa melakukan tes guling belakang.

12. Setiap sampel melakukan tes guling belakang sebanyak dua kali.

SMA

Kartika III-1

Banyubiru

Page 126: PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG …lib.unnes.ac.id/236/1/7031.pdf · belakang siswa putra kelas x sma kartika iii-1 banyubiru kabupaten semarang tahun ajaran 2010/2011

Filename: 7031 Directory: D:\AJIEK Digilib Template: Normal.dotm Title: Subject: Author: USER Keywords: Comments: Creation Date: 16/03/2011 14:10:00 Change Number: 3 Last Saved On: 18/03/2011 12:37:00 Last Saved By: Pak DEDE Total Editing Time: 2 Minutes Last Printed On: 18/03/2011 12:41:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 125 Number of Words: 18.114 (approx.) Number of Characters: 103.252 (approx.)