Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

12
Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih dibutuhkan komponen lain seperti memori. Sebuah mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama dan yang terpenting adalah fungsionalitasnya. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti canggih untuk komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan komunikasi (antarmuka) dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya) secara khusus. Gampangnya, untuk melakukan komunikasi dengan piranti periferal, mikroprosesor membutuhkan rangkaian khusus eksternal. Intinya, mikroprosesor hanya sebagai otak-nya komputer (seperti otak dalam kepala kita, kepala, tangan, kaki merupakan hal yang lain). Ini awalnya dan hingga sampai sekarang ini, tetap seperti itu… Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh gambar tersebut. Tidak memerlukan komponen-komponen eksternal seperti ditunjukkan dalam gabar untuk perancangan aplikasi, dengan demikian waktu dan biaya bisa dihemat… Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin- rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan. Sebuah mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama dan yang terpenting adalah fungsionalitasnya. Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih

Transcript of Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

Page 1: Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih dibutuhkan komponen lain seperti memori. Sebuah mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama dan yang terpenting adalah fungsionalitasnya. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti canggih untuk komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan komunikasi (antarmuka) dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya) secara khusus.

Gampangnya, untuk melakukan komunikasi dengan piranti periferal, mikroprosesor membutuhkan rangkaian khusus eksternal. Intinya, mikroprosesor hanya sebagai otak-nya komputer (seperti otak dalam kepala kita, kepala, tangan, kaki merupakan hal yang lain). Ini awalnya dan hingga sampai sekarang ini, tetap seperti itu…

Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh gambar tersebut. Tidak memerlukan komponen-komponen eksternal seperti ditunjukkan dalam gabar untuk perancangan aplikasi, dengan demikian waktu dan biaya bisa dihemat…

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.

Sebuah mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama dan yang terpenting adalah fungsionalitasnya. Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih dibutuhkan komponen lain seperti memori. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti canggih untuk komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan komunikasi (antarmuka) dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya) secara khusus. Gampangnya, untuk melakukan komunikasi dengan piranti periferal, mikroprosesor membutuhkan rangkaian khusus eksternal. Intinya, mikroprosesor hanya sebagai otak-nya komputer (seperti otak dalam kepala kita, kepala, tangan, kaki merupakan hal yang lain). Ini awalnya dan hingga sampai sekarang ini, tetap seperti itu… Gambar Mikrokontroler versus Mikroprosesor Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh gambar tersebut. Tidak memerlukan komponen-komponen eksternal seperti ditunjukkan dalam gabar untuk perancangan aplikasi, dengan demikian waktu dan biaya bisa dihemat… Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa

Page 2: Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.

A microcontroller differs from a microprocessor in some respects. First and most important is functionality. In order for the microprocessor to work, still need other components such as memory. Although the microprocessor is considered as a powerful tool for computing, point of weakness there are no designs on communication skills (interface) with peripheral devices (memory, I / O da, etc.) in particular. Simply put, for communication with peripheral devices, microprocessors require a special external circuit. In essence, the microprocessor only as his brain computer (such as the brain in our heads, heads, hands, feet are something else). This initially and up until now, still like it ... Figure Microcontroller vs. Microprocessor Microcontroller designed as a unified whole picture. Does not require external components as shown in gabar to design the application, thus the time and cost can be saved ... unlike the computer system, which can handle various application programs (eg word processor, a processor number, etc.), microcontroller can only be used for a particular application (only one program that can be stored). Another difference lies in the comparison of RAM and ROM. In comparison computer system RAM and ROM of his large, meaning the user programs are stored in the RAM space is relatively large, while the routines hardware interface is stored in a small ROM space. While the microcontroller, ROM and RAM ratio was large, it means the control programs stored in ROM (can Masked ROM or Flash PEROM) the relatively greater size, while RAM is used as temporary storage places, including the registers used in the microcontroller concerned.

1.1. Dunia Mikroprosesor dan Mikrokontroler

1.1. Mikroprosesor

Peranan elektronika disegala bidang menjadi semakin besar diabad ke dua satu ini. Bermula dari penerapan rangkaian elektronika analog, kemudian digital dan kini hampir semua peralatan menggunakan sistem mikroprosesor , misalnya; perangkat yang dekat dengan kita, seperti handphone, televisi, radiocassete, mesin cuci sampai ke instrumen ruang angkasa.

Banyak jenis mikroprosesor telah dibuat dengan kemampuan dan fungsi yang berbeda, tetapi secara prinsip cara kerjanya sama. Perangkat keras dibuat menjadi semakin canggih, jutaan transistor dijejalkan didalamnya, miniaturisasi dimensi semakin ditingkatkan dengan kemampuan mengolah program yang lebih komplek sehingga memungkinkan untuk aplikasi di segala bidang. Perkembangan perangkat lunak juga berkembang tak terbatas, seakan hanya dibatasi oleh kemampuan imajinasi manusia saja.

Pada mulanya mikroprosesor terdiri dari beberapa komponen chip digital yang satu sama lainnya digabungkan dalam suatu PCB dan dikoneksikan satu dengan yang lain sesuai dengan

Page 3: Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

fungsi rangkaiannya. Ide pertama membangun suatu mikroprosesor dalam suatu IC dikemukakan oleh Intel Corporation pada tahun 1969. Tahun 1971 adalah tahun pertama kali mikroprosesor dalam satu IC dipasarkan yaitu Intel 4004, mikroprosesor yang menggunakan teknologi PMOS 4 bit, tahun 1976 Intel meluncurkan mikrokontroler pertama yang disebut seri MCS-48 yang berisi lebih dari 17.000 transistor, hingga saat ini seri ini masih digunakan untuk aplikasi khusus. Saat ini, tahun 2005, prosesor canggih dari Intel adalah Pentium IV yang berisi jutaan transitor didalamnya dan dengan kecepatan orde gigahertz, disamping itu banyak yang membuat kompatibelnya, seperti prosesor AMD. Dunia mikrokontroler juga berkembang pesat dengan hadirnya ratusan jenis mikrokontroler dan kompatibelnya, seperti turunan dari MCS-51, 68HC11, PIC microcontroller, Fujitsu dan sebagainya.

Dalam perkembangannya, mikroprosesor dibuat menurut kebutuhan aplikasinya yang lebih spesifik, dalam hal ini menjadi beberapa jenis, yaitu;

Mikoprosesor RISC (Reduced Instruction Set of Computing) dan CISC (Complex Instruction Set of Computing). Jenis ini yang digunakan untuk pengolahan informasi dengan software yang rumit dan digunakan untuk kebanyakan PC saat ini.

Pengolah Sinyal Digital – DSP (Digital Signal Processor). Memiliki software dan hardware yang ditujukan untuk mempermudah memproses sinyal-sinyal digital. Digunakan pada perangkat audio – video modern seperti VCD, DVD, home teatre dan juga pada card-card multimedia di komputer.

Mikrokontroler, adalah mikroprosesor yang dikhususkan untuk instrumentasi dan kendali. Contoh aplikasi pada kendali motor, berperan seperti PLC (Programmable Logic Controller), pengaturan pengapian dan injeksi bahan bakar pada kendaraan bermotor atau alat mengukur suatu besaran, seprti suhu, tekanan, kelembaban dan lain-lain.

1.2. Isi dari sebuah IC

Dalam perkembangannya yang begitu cepat, batasan-batasan tersebut menjadi kabur, seperti definisi mini, mikro dan mainframe komputer beberapa saat lalu. Beberapa mikrokontroler disebut embedded processor, atau embedded processor adalah mikrokontroler, artinya prosesor yang diberikan program khusus yang selanjutnya diaplikasikan untuk akusisi data dan kendali khusus, dan bisa diprogram ulang. Sementara itu prosesor ‘kuno’ Intel 486 juga telah digunakan untuk kendali instrumentasi dalam bentuk kemasan motherboard yang tahan terhadap lingkungan industri dan diprogram khusus untuk aplikasi kendali industri. Aplikasi DCS (Distributed Control System) yang digunakan di industri besar, juga menggunakan prosesor canggih untuk instrumentasinya., bahkan monitor dan kendali bisa dilakukan lewat internet. Beberapa mikrokontroller modern juga sudah dilengkapi dengan DSP atau mikrokontroller yang tergolong RISC.

Page 4: Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

Mempelajari mikroprosesor semacam pentium atau seri 80XXX sangat sulit, terutama bagi yang baru mempelajari mikroprosesor, karena begitu banyak fungsi dan bagian-bagian yang cukup rumit, belum lagi perkembangannya yang begitu cepat, sehingga sebelum selesai belajar produk lama, produk baru sudah muncul dengan konfigurasi yang berbeda, meskipun demikian pengetahuan dasar mikroprosesor dapat dimengerti dengan mudah dan dapat diterapkan untuk aplikasi sederhana.

Mikroprosesor adalah piranti keras yang tidak akan bisa bekerja kalau tidak ada perangkat lunak. Inilah yang membedakan mikroprosesor dengan rangkaian digital diskrit. Kemampuannya untuk diprogram, dan diprogram ulang adalah suatu kelebihan didalam sistem mikroprosesor. Contohnya dalam suatu sistem pengendali lampu lalu lintas dengan rangkaian diskrit perlu menambahkan atau merubah rangkaian bila diperlukan perubahan sistem, tetapi dengan sistem mikroprosesor, bisa dilakukan dengan hanya merubah program. Perhatikan juga bahwa PC saat ini bisa multi fungsi dengan hanya mengganti programnya saja.

Hampir semua fungsi rangkaian digital dapat diambil alih oleh suatu sistem mikroprosesor atau mikrokontroler, tetapi tidak perlu semua rangkaian digital harus dengan sistem mikroprosesor. Rangkaian yang sederhana cukup direalisasikan dengan komponen diskrit akan lebih menghemat dana, waktu dan justru bisa lebih handal. Disamping itu untuk rangkaian digital yang memerlukan kecepatan sangat tinggi, masih diperlukan rangkaian digital diskrit, sebagai contoh sederhana suatu fungsi AND gate dapat diemulasikan dengan suatu mikroprosesor dengan program tertentu, fungsi AND dengan AND gate dieksekusi dalam orde nanodetik, sedangkan dengan mikroprosesor memerlukan waktu dalam orde mikro atau milli detik. Meskipun demikian dengan makin majunya teknologi, kendala kecepatan tersebut menjadi hilang, sebagai contoh rangkaian dekoder MPEG, tadinya memerlukan card khusus dalam suatu PC (hardware), kini dapat dilakukan dengan hanya mengisntall program saja asalkan komputernya memiliki kecepatan tinggi.

Secara umum suatu sistem mikroprosesor akan memiliki kelebihan dibanding sistem diskrit atau dengan digital IC sebagai berikut;

Reprogrammable, artinya dapat diprogram ulang untuk mendapatkan fungsi yang berbeda Rangkaian lebih terintegrasi, lebih kompak, sederhana dan tidak rumit, memudahkan

membuat PCB. Fleksibel dalam pengembangannya

Selain itu perlu diperhatikan kekurangannya sebagai berikut;

Banyak jenis mikroprosesor dengan bahasa yang berbeda, yang mana satu sama lain kadang tidak kompatibel, sehingga menyulitkan pemakai dalam pengembangannya.

Kerusakan software berakibat sistem macet dan tidak dapat diperbaiki jika tidak diketahui kode-kodenya.

Ketergantungan pada pembuat software Sistem mikroprosesor lebih sensitif terhadap ganguan derau dari luar. Kecepatan relatif rendah. Cepat usang (obsolete)

Page 5: Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

1.3. Mikrokontroler

Sebagaimana dijelaskan diatas, mikrokontroler adalah pengembangan dari mikroprosesor untuk keperluan instrumentasi ‘sederhana’, misalnya untuk pengaturan motor, pengaturan permukaan cairan, pengukuran suhu, pH, konduktifitas, aplikasi PLC sederhana dan semacamnya. Mikrokontroler adalah suatu chip yang dibuat dengan ciri-ciri kekhasannya, biasanya adalah ;

Memiliki memory internal relatif sedikit. Memiliki unit I/O langsung Pemroses bit, selain byte Memiliki perintah / program yang langsung berhubungan dengan I/O Program relatif sederhana. Beberapa varian memiliki memori yang tidak hilang bila catu padam didalamnya untuk me-

nyimpan program

Sedangkan dalam hal aplikasi, sistem mikokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut;

Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

Konsumsi daya kecil. Rangkaian sederhana dan kompak Murah, karena komponen sedikit Unit I/O yang sederhana, misalnya keypad, LCD, LED, Latch. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem misalnya temperatur, tekanan,

kelembaban dan sebagainya.

Untuk mempelajari mikrokontroler perlu praktek, atau minimal dengan suatu simulatornya, tanpa praktek tidak akan didapat apa-apa. Untuk mempelajari suatu mikrokontroler atau ingin mengaplikasikan mikrokontroler untuk kendali atau kontrol harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut;

Layaklah digunakan suatu sistem mikrokontroler ?. Jika rangkaian terlalu sederhana cobalah dengan rangkaian diskrit saja. Sebagai contoh, jika ingin membuat flasher (lampu kedap-kedip), tidaklah perlu dengan rangkaian mikrokontroler, tetapi jika durasi kedap-kedip diinginkan sangat presisi dan mudah diubah, maka dengan mikrokontroler adalah solusi yang baik.

Apakah mikrokontroler mudah didapat dipasaran ?. Faktor keberadaan barang sangat mendukung untuk berekperimen.

Page 6: Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

Apakah harganya terjangkau ?. Berekperimen dengan mikrokontroler kemungkinan membuat chip menjadi gampang rusak, jadi sebaiknya gunakan yang harganya relatif murah. Kecuali bagi kalangan industri, dimana harga tidak menjadi masalah.

Adakah tersedia perangkat pengembangannya ?. Belajar mikrokontroler tidak hanya belajar hardware, tetapi juga software. Data Hardware bisa didapat dari internet, sebab setiap pabrik pembuat chip mikrokontroler, pasti memberikan data sheet di website nya, ini tidak menjadi masalah. Daftar perintah software biasanya juga disediakan di website , tetapi ini belum menjamin bisa membuat program, karena diperlukan latihan dan pengalaman untuk menyusun perintah-perintah menjadi suatu program yang berhasil guna.

Adakah, atau seberapa banyak kah forum-forum atau situs di internet yang membahas atau mendiskusikan tentang mikrokontroler tersebut ?. Tukar menukar pengalaman, berdiskusi, bertanya melalui forum di internet adalah sarana efektif saat ini untuk mempercepat mempelajari mikrokontroler.

Perangkat pengembangan suatu sistem mikrokontroler adalah sangat penting untuk melatih dan berekperimen dengan mikrokontroler yang dipilih, adapun yang disebut perangkat pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut development tools, bisa terdiri dari;

Compiler atau penterjemah (Software). Mikrokontroler bekerja dalam bahasa mesin, sedangkan manusia sulit untuk mengerti bahasa mesin, untuk mudahnya dibuat program dengan bahasa yang lebih tinggi tingkatnya, yaitu C, BASIC, atau ASSEMBLER, selanjutnya dengan bantuan Compiler, program akan diterjemahkan dalam bahasa mesin, tentu saja butuh PC (Personal Computer)

Simulator (Software), adalah program komputer yang mensimulasikan kerja dari mikrokon-troler. Dengan memasukan program dan dijalankan, maka register, memori dan input-output (I/O) yang nampak dilayar PC akan menunjukan isi, sesuai dengan program yang dijalankan.

Emulator (Software dan Hardware), suatu alat yang berhubungan dengan PC yang dapat mengemulasikan kerja mikrokontroler, artinya program-program dibuat dan di compile di PC setelah itu di download ke emulator (istilahnya target), dan emulator akan bekerja secara sendiri (stand alone), hubungan dengan PC bisa dilepas. Jika ada kesalahkan program, maka cukup melakukan koreksi di PC, dan didownload ulang. Dengan demikian menghemat waktu reprogramming.

In Circuit Emulator (ICE), adalah pengembangan dari emulator, hubungan dengan PC tetap ada, karena PC dianggap sebagai chip mikrokontroler bayangan, artinya bila kita membuat suatu rangkaian yang menggunakan suatu chip mikrokontroler sebagai komponen utamanya, chip tersebut dapat kita cabut dari soketnya, dan digantikan oleh konektor berbentuk chip yang terhubung kabel-kabel ke PC (emulator card), sekarang PC menggantikan chip tersebut. Selama program dijalankan, isi register-register dalam mikrokontroler ditampilkan dilayar, program juga dapat diperlambat, sehingga mempermudah penyelusuran kesalahan (bug).

Programmer, adalah alat yang digunakan untuk mengisi program dalam suatu mikrokontroler, biasanya alat ini menggunakan PC sebagai terminal pintarnya, selanjutnya melalui serial port, paralel port, USB atau card khusus antarmuka ke programmer, kode-kode mesin dimasukkan dalam memory ROM, EPROM yang berada diluar MCU atau Flash memory yang jadi satu kemasan dengan MCU.

Page 7: Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

1.4. perangkat pengembang

Dari perangkat-perangkat tersebut, compiler merupakan software yang mutlak diperlukan, apabila tidak ingin dipusingkan dengan bahasa mesin. Sedangkan programmer (downloader) adalah hardware dan software/firmware yang mutlak diperlukan untuk dapat men’download’ kode-kode perintah ke mikrokontroler. Compiler, simulator mudah didapat disitus internet sesuai dengan jenis produknya. Cara membuat programmer juga banyak tersedia di situs internet, tetapi ini diperlukan pengetahuan elektronika praktis. Emulator harus membuat hardware dan juga diisi software yang bisa didapatkan dari internet. ICE agak susah membuatnya, beberapa perusahaan membuat dan menjual dengan harga yang cukup mahal.

Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu mikrokontrontroler adalah suatu chip (rangkaian terintegrasi – IC) VLSI (Very Large Scale IC) mikroprosesor yang dikhususkan untuk instrumentasi dan kendali dan bersifat reprogrammable. Mikrokontroler memiliki unit memory sendiri (meskipun sangat terbatas), unit I/O (Input/Output) yang bisa dikoneksikan langsung dengan sensor atau aktuator. Program disimpan dalam memori yang tidak hilang bila catu daya padam, biasanya dalam bentuk ROM, PROM atau EPROM diluar mikrokontroler, atau beberapa seri atau varian memiliki ROM didalam mikrokontroler itu sendiri. Cara mengisi program dengan suatu alat pemrogram, yang biasanya berhubungan dengan PC. Untuk mempelajari dan mengaplikasikan mikrokontroler diperlukan perangkat pengembang, literatur dan forum-forum diskusi.

Sekilas Sejarah Mikroprosesor Mikroprosesor adalah sebuah chip (IC) yang bekerja dengan program. Fungsi Mikroprosesor adalah sebagai pengontrol atau pengolah utama dalam suatu rangkaian elektronik. Mikroprosesor biasa disebut juga CPU (Central Processing Unit).

Cara kerja sebuah Mikroprosesor diarahkan oleh suatu program dalam kode-kode bahasa mesin yang telah dimasukkan terlebih dahulu ke dalam sebuah memori. Di dalam Mikroprosesor minimal terdiri dari rangkaian digital, register, pengolah logika aritmatika, rangkaian sekuensial.

Sejarah Mikroprosesor.

Th. 1946 : Komputer modern pertama dibuat di University of Pennsylvania USA yang disebut ENIAC (Electronics Numerical Integrator and Calculator.

ENIAC terdiri dari 17.000 tabung hampa, 500 mil kabel, berat > 30 ton, dapat menjalankan 100.000 operasi per detik, diprogram dengan mengatur jalur kabel pada rangkaiannya.

Th. 1948 : Transistor pertama dibuat di Bell Labs, USA.

Page 8: Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

Th. 1958 : IC (Integrated Circuit) pertama dibuat oleh Jack Kilby dari Texas Instrument, USA. Penemuan IC ini mendorong pengembangan IC Digital (1960), dan mikroprosesor pertama

oleh Intel (1971). Mikroprosesor pertama di dunia adalah Intel 4004 merupakan prosesor 4-bit, Kebanyakan

Kalkulator masih berbasis mikroprosesor 4-bit. Th. 1971 : Intel mengeluarkan mikroprosesor 8-bit yaitu Intel 8008. Th. 1973 : Intel memperkenalkan mikroprosesor 8-bit modern pertama Intel 8080 (10x lebih

cepat dari 8008), dan diikuti Motorola MC6800. Th. 1977 : Intel memperkenalkan 8085 yang merupakan mikroprosesor 8-bit terakhir yang

dibuat Intel dengan frek.clock dan kecepatan lebih tinggi. Perusahaan lain yang mampu menyaingi Intel 8085 adalah Zilog Corporation dengan Z80. Th. 1978 : Intel mengeluarkan mikroprosesor 16-bit yaitu 8086, setahun kemudian

mengeluarkan 8088 dengan kecepatan eksekusi dan memori lebih besar dari 8085, serta mulai digunakannya cache memori (sistem antrian yang mengatur pemberian instruksi sebelum menjalankannya).

Intel 8086/8088 disebut juga CISC (Complex Instruction Set Computer) karena jumlah dan kompleksitas instruksinya.

Th. 1981 : IBM membuat PC menggunakan mikroprosesor 8088 untuk menjalankan aplikasi seperti spreadsheet dan pengolah kata.

Th. 1983 : Intel mengeluarkan mikroprosesor 16-bit 80286, dengan kemampuan memori 16 MB.

Th. 1986 : Intel mengeluarkan mikroprosesor 32-bit pertama 80386, dengan kemampuan memori 4 GB.

Th. 1989 : Intel mengeluarkan mikroprosesor 32-bit 80486, dengan kemampuan memori 4 GB + 8K Cache.

Th. 1993 : Intel memperkenalkan mikroprosesor 32-bit Pentium I, Th. 1997 Pentium II,kemudian berturut-turut Pentium III dan Pentium 4 pada Th. 2000, dimana mulai digunakan teknologi memori RAMBUS menggantikan teknologi SDRAM.

Sebuah mikroprosesor (sering dituliskan: µP atau uP) adalah sebuah central processing unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor.

Sebelum berkembangnya mikroprosesor, CPU elektronik terbuat dari sirkuit terintegrasi TTL terpisah; sebelumnya, transistor individual; sebelumnya lagi, dari tabung vakum. Bahkan telah ada desain untuk mesin komputer sederhana atas dasar bagian mekanik seperti gear, shaft, lever, Tinkertoy, dll.

Evolusi dari mikroprosesor telah diketahui mengikuti Hukum Moore yang merupakan peningkatan performa dari tahun ke tahun. Teori ini merumuskan bahwa daya penghitungan akan berlipat ganda setiap 18 bulan, sebuah proses yang benar terjadi sejak awal 1970-an; sebuah kejutan bagi orang-orang yang berhubungan. Dari awal sebagai driver dalam kalkulator, perkembangan kekuatan telah menuju ke dominasi mikroprosesor di berbagai jenis komputer; setiap sistem dari mainframe terbesar sampai ke komputer pegang terkecil sekarang menggunakan mikroprosesor sebagai pusatnya.