Perbedaan Komposisi Air Ludah

download Perbedaan Komposisi Air Ludah

of 24

Transcript of Perbedaan Komposisi Air Ludah

Anatomi fisiologi kelenjar saliva Perkembangan kelenjar saliva berasal dari lapisan ektodermal.di tandai dengan munculnya epithelial bud yang berploriferasi sebagai solid cord sel yang masuk di bawah lapisan ektomesenkim. Cord ini bercabang tetapi awalnya belum berkanan.kanalisasi terjadi sebelum sekretori bagian akhir dengan degenerasi sentral sel untuk memunculkan system ductus. Ektomesenkim berdiferensiasi membentuk jaringan connecting fibrous capsul dan septae yang membagi kelenjar menjadi lobus dan lobules yang mengandung duktus,pembuluh darah,pembuluh limpa,dan saraf. Klasifikasi dari kelenjar saliva Kelenjar saliva dibedakan menurut 2 hal, yaitu 1. Ukuran Perbedaan antara sepasang kelenjar mayor seperti kelenjar parotid, kelenjar submandibular dan kelenjar sublingual, dan kelenjar minor menyebar ke semua bagian dari mucosa oral. 2. Sekresi alaminya Perbedaan antara kelenjar yang menghasilkan sekresi serosa (berair dan encer, kaya oleh protein non-enzim maupun protein enzim, dan mengandung beberapa polisakarida), sekresi mukosa (kental, kaya akan polisakarida dan mengandung beberapa protein nonenzim), dan kelenjar yang memproduksi sekresi campuran. Klasifikasi yang terakhir adalah yang biasa digunakan pada deskripsi histologis. Klasifikasi ketiga yang dulunya ada, berdasar pada lokasi dari tempat dibukanya saluran sekresi. Dengan klasifikasi ini, perbedaan antara kelenjar Komponen dari kelenjar saliva 1. Connective Tissue Ciri-ciri penting yang membedakan kelenjar saliva mayor dan minor adalah tampilan yang jelas dari kapsul yang ada pada connective tissue. connective tissue septae dari kapsul tersebut diperpanjang kedalam kelenjar dan bercabang menjadi lobus, makrolobus dan mikrolobus, dan memuat saluran ekskresi, nervus, pembuluh darah dan limfatik 2. Secretory Duct Saluran ekskresi terbesar ini bercabang menjadi saluran dengan ukuran yang semakin kecil membentuk sistem yang kompleks. Cabang terkecil dari sistem saluran, saluran intralobular, dilanjutkan dengan tempat unit sekresi (tubulus mukosa atau acini serosa) dan ini tersusun oleh saluran striated dan saluran intercalated. Lebih dari satu acinus atau

tubulus sekresi mukosa yang terhubung dengan satu saluran intercalated. Sistem saluran pada kelenjar saliva minor banyak yang berkurang dan sebagian elemen bahkan benarbenar tidak ada. 3. Terminal secretory cells Sel ini ditemukan pada mikrolobus dimana mereka menyusun lumen yang menyempit. Mereka terpisah dari connective tissue yang berdekatan oleh lamina basal Kelenjar mukosa alami yang tergabung pada kelenjar tubular yang mensekret sel-sel diatur secara radial mengelilingi central lumen. Mukosa-mukosa ini terbagi secara ekstensif. Kelenjar serosa alami, sebagaimana kelenjar dengan mixed secretion, yang tergabung kelenjar tubuloacinar, menyusun percabangan tubula-tubula (beberapa tersusun oleh sel mukosa di kelenjar campuran) dengan globular outpouching dari sel-sel serosa. The term of acinus atau alveolus, umumnya digunakan oleh mukosa dan unit-unit sekretor serosa, ketika beberapa author lebih suka menggunakan the term tubula mukosa untuk unit sekretori mukosa. Penampakan histologi dari sel-sel mukosa dan serosa bergantung dari keadaan aktivitas fungsional dari sel-sel. Dalam keadaan istirahat, secara rutin dicemarkan oleh hematoxylin dan eosin, sebuah sel mukosa adalah wedge-shape cell yang berisikan basofil yang padat yang berbentuk oval atau flattened nucleus yang bersebelahan dengan membran sel basal. Sitoplasma secara perlahan tereosinofil dan terbungkus droplet-droplet mucinogen, penanda dari glycoprotein mucin. Kehadiran dari droplet-droplet ini memberikan sel sebuah penampakan berbusa. Biasanya sitoplasma sangat penuh oleh droplet ini yang mengakibatkan bentuk sel menjadi terdistorsi dan outline sel menjadi tidak jelas. Droplet-droplet yang diarahkan ke atas pada kenyataannya merupakan membran yang terikat dengan secretoty vesicles dan dikacaukan oleh fiksasi biasa. Penggabungan dari droplet-droplet ini umum terjadi. Mikroskop elektron menunjukkan kehadiran dari retikulum endoplasma yang kasar dan mitokondria pada bagian basal dan lateral sel, saat dibedakan dari sel serosa yang berisikan kompleks golgi yang sangat jelas di sebelah apikal dari nukleus. Bagian utama pada sitoplasma berisikan secretory vesicles. Macam-macam sel kelenjar saliva: -sel mucous -sel serous -Sel di kelenjar campuran Sel mucous Histology dari mucous dan serous tergantung dari fungsional dari aktivitas sel.pengecatan dapat di lakukan dengan menggunakan hemotoxylin dan eosin. Mucous sel berisi sel-sel yang berisi berbentuk padat berwarna basophilic oval dengan inti rata terletak berdekatan dengan basal selaput sel sitoplasma bersifat sedikit eosinophilik dan terbungkus rapat oleh droplet dari mucinogen.

Ketika sel secara aktif mengeluarkan secret,maka sekretorius mengurangi jumlahnya itu terjadi ketika nucleus dari sel serous berbentuk lebih bulat dan berada pada tengah sel. Beebentuk kental dan padat serta kaya akan polisakarida serta mengandung protein non enzymatic. Sel Serous Diwarnai dengan HE, suatu sinus serous dibentuk dari sel berbentuk baji tersusun lingkaran di lumen usus kecil. Intinya spherical, basofilik dan terletak di basal ke-3 dari sel. Sitoplasma infranuklear (basal) adalah basofilik (jumlah yang besar dari Retikulum Endoplasma kasar), ketika sitoplasma apical bergranul dan eosinofil. Adanya reticulum endoplasma yang berlimpah, seperti yang dilihat di mikroskop, adalah suatu refleksi dari fungsi sekresi mereka. Mitokondria ditemukan pada bagian basal sel dan golgi apparatus pada posisi supranuklear.Granul adalah vesikel ikat-membran yang mengandung -amilase dan substansi lainnya. Sejak sel ini juga mengeluarkan sejumlah polisakarida, beberapa ahli menyebutnya sebagai seromukus sel. Lumen dari asinus serous berhubungan dengan banyak kanalikuli sekretori interselular, dan keduanya digariskan oleh banyak mickrovili pendek. Membran basal sel dari sel serous menunjukkan lipatan dan sisa pada basal lamina. Rensburg, BGJ.1995. Oral Biology. Chicago: Quistessence Publishing Co,Inc. Susunan Sel dalam suatu Kelenjar Campuran Kelenjar campuran mengandung sel mucus dan serous, dengan proporsi bervariasi. Kelenjar submandibular adalah serous yang predominan, ketika kelenjar sublingual adalah mucus yang predominan. Kelenjar ini terbentuk dari suatu campuran dari mucus murni, serous murni, dan unit sekret mucus terminal. Pada suatu tipikal unit sekret campuran pada kelenjar ditutup pada akhirannya oleh sel serous berbentuk bulan sabit, dikenal sebagai demilune serous (Gianuzzi atau von Ebner). Sel serous ini menghentikan pengeluaran sekresinya ke tubulus lumen lewat kanalikuli interselular dimana berkomunikasi dengan saluran kecil antara sel mucus yang berdekatan. Demilune ini dikenal juga sebagai sel keranjang.

Rensburg, BGJ.1995. Oral Biology. Chicago: Quistessence Publishing Co,Inc. System duktus Saliva di bentuk dari bagian proksimal duktus yang tersusun dari sel-sel yang di sebut asinus.sel asinus adalah tipe sel yang paling banyak membentuk kelenjar saliva. Kelenjar serous yaitu kelenjar yang terbentuk dari sel-sel spherical sedangkan kelenjar mucous tersusun dalam konfigurasi tubuler dengan lumen sentral yang besar. Kelenjar saliva terdiri dari unit sekretori asinus,duktus intercalate,dan duktus striata. Unit sekretori bertemu di duktus skretori utama yang menyalurkan massa kelenjar ke dalam rongga mulut.

Rensburg, BGJ.1995. Oral Biology. Chicago: Quistessence Publishing Co,Inc. Komponen kelenjar saliva Kelenjar saliva terbentuk dari sebuah cord ephitelium yang tumbuh kedalam dasar jaringan ikat, dan cord membentuk sebuah tube. Pada bagian akhir tube ini sebuah kelompok sel sekretori terbentuk, dan kelompok ini, yang terlihat seperti rangkaian buah anggur, akan memiliki ujung yang berbentuk lingkaran atau seperti tube (tube-like). Acini Bagian akhir dari sekretori dikenal dengan acini. Ada dua jenis sel acini, yaitu mucous acini dan serous acini. Walaupun sel-sel ini berbentuk seperti anggur atau seperti tube pada ujungnya, in cross section mereka dideskripsikan sebagai sel piramida. Garis( batas) luar atau dasar sel rests on basement membrane diantara sel dan jaringan ikat. Didalam jaringan ikat ini terdapat saraf dan pembuluh darah yang penting unutk baerbagai aspek aktivitas seluler. Akar (ujung)dari permukaan seperti pusat dari tube atau struktur buah anggur. Dasar sel dikelilingi oleh jaringan ikat dan bagian yang mengelilingi tiap-tiap acinus sekretori adalah sel myoepitelial. Sel ini memiliki proyeksi sel yang panjang, menyerupai cumi-cumi. Sel ini juga memiliki kemampuan untuk berkontraksi seperti otot. Karena itu, kata myo, berarti otot. Proyeksi ini mengelilingi acinus dan ketika sel myoepitelial berkontraksi, dia memeras/menekan acinus dan membantu

proses sekresi saliva yang diakumulasikan dalam pusat acinus dan membantu memindahkannya keluar dari duct system. Semua tipe acini (mucous, serous, dan seromucous) mngeluarkan produknya melalui proses sekresi merokrin Mucous acini Sekresi mucus sedikit kental karena produksi dari banyak mucin. Walaupun produknya 99% air, ia memiliki ion-ion inorganic, seperti sodium, potassium, dan kloride, dan jumlah yang sangat sedikit dari amylase, enzim pemecah karbohidrat yang mulai menghancurkan starches menjadi rantai gula panjang. Ia juga memiliki protein yang membantu dalam penghambatan karies dan penyakit periodontal. Mucous acinus lebih tubular dan memiliki lumen yang besar daripada serous acinus, dan membrane sel lebih mudah dilihat pada sisi yang bersebelahan. Inti dari mucus sel biasanya sangat rata (flat) dan terletak berlawanan dengan ujung (akhir ) basal sel dan sel berbentuk pyramidal. Ujung apical dari sel-sel ini tampak frothy dibawah mikroskop sinar. Dengan mikroskop electron, dapat terlihat banyak mucus droplet yang berwarna sangat buruk dan tampak kosong dan frothy. Serous acini Sekresi serous acini hampir sama dengan mucous acini, hanya tanpa mucin, sehingga sekresi serous lebih encer,dan lebih banyak air. Serous acinus adalah sumber utama amylase. Granula sekretorinya stain deeply , lumen sangat kecil dan sulit dilihat, membrane sel yang berdekatan tidak mudah dilihat. Serous sell juga berbentuk pyramidal. Inti sel nya bulat dan menutup dasar /pusat (base) sel. Seromucous acini Kelenjar yang memiliki komponen mucous dan serous acini. Mucous sel berbentuk seperti tube struktur, dan pada ujung tube sekelompok serous sel membentuk half moon cluster. Ini disebut serous demilunes. Sel serous demilunes mengeluarkan produknya antara dinding sel dari underlying mucous sel dan sekretnya memasuki lumen kelenjar. Acini ini memproduksi secret seperti mucous dan serous acini. Kapsul Jaringan Ikat Kelenjar saliva dikelilingi oleh kapsul jaringan ikat. Jaringan ikat tidak selalu mengikat kelenjar tapi juga membawa nervus dan darah di kelenjar dan membagi kelenjar menjadi lobes dan unit kecil yang disebut lobules. Sistem duktus Kelenjar saliva memberi nomur lobules, tergantung ukuran. tiap lobule diikat oleh jaringan ikat. Terdapat beberapa tipe yang berbeda pada tiap duktus, beberapa dalam lobulus, beberapa diantara lobule. dan beberapa diluar kelenjar. diikat jaringan ikat yang mempunyai peranan pada permukaan oral cavity.

Duktus Intralobular Dalam lobule terdapat dua macam duktus yang diklasifikasi sebagai duktus intralobular yang berarti dalam lobule. Intercalated ducts Duktus intralobular yang sangat kecil dan secara langsung mengaliri acini. sel pada duktus ini tidak lebih tinggi dibandingkan nukleusnya. beberapa duktus kelenjar itu panjang dan mudah dilihat, dan kelenjar lainnya pendek dan jarang terlihat. duktus ini membawa sekresi, unchanged, menuju diktus dengan lobule. Striated (secretory) ducts Disebut intralobular striated ducts karena dasar sel dalam duktus terlihat seperti striped . duktus ini juga disebut cretory karena cairan saliva melewati sampai bahan selesai dimodifikasi. air dan bermacam substansi (sodium, potassium, klorida, dan ion lain) dialirkan oleh kapiler dan lymphatic vessel. Interlobular ducts Berada dalam jaringan ikat antara lobules pada kelenjar. beberapa terlihat seperti striated yang menyerupai striated intralobular ducts. umumnya ditemukan hanya pada intralobular ducts untuk memulai sekresi, tapi kebanyakannya besar dan nonstimulated. nonstriated ducts umumnya seperti duktus excretory.

Macam-macam kelenjar saliva Kelenjar saliva mayor Terdiri atas: 1. Kelenjar parotis: - merupakan kelenjar serous pada manusia dewasa ->sekresi encer - pada anak-anak masi mengandung kelenjar mucous - merupakan kelenjar terbesar dengan berat 20-30gram - terletak di bagian samping wajah,dibawah dan di depan telingga - bentuk piramida beralas ketupat atau rhomboid

- duktus parotis yakni duktus stenson yang berjalan menyilang permukaan otot masseter - pada bagian anterior dari otot masseter,duktus masuk menembus otot buccinators dan terbuka kedalam rongga mulut setinggi gigi M2 atas. - panjand duktus 35-40mm,dengan diameter 3mm 2. kelenjar submandibular - merupakan kelenjar saliva terbesar ke dua berat 8-10gram -bentuk oval,terletak di trigonum submandibular - duktus submandibular di sebut duktus whartoni -duktus muncul dari permukaan bagian dalam kelenjar dan berjalan sampai mencapai dasar mulut,kemudian bermuara pada karankula lingualis dekat frenulum lidah. -panjang duktus 40-50 mm,diameter lebih kecil dari kelenjar parotis. -letak kelenjar parotis yaitu sebagian di atas otot milohioid dan sebagian di bawah otot milohioid - bagian atas letaknya dekat membrane mukosa mulut sedangkan bagian bawah kelenjar terletak dekat di antara milhioid dan sebagian dalam mandibula - kelenjar submandibula 75%bersifat serous dan 25% mucous. 3. kelenjar sublingual - merupakan kelenjar terkecil dari kelenjar saliva mayor,terletak di dasar mulut. - kelenjar ini bentuknya memanjang dengan berat 2-3 gram. - letak kelenjar sublingual di bawah lidah dan di bawah membrane mukosa mulut - duktus kelenjar ini mengalir tunggal disebut duktus RUVINI yang muncul dari bagian atas kelenjar - pada bagian depan mengalir duktus yang lebih besar yaitu BARTHOLINI - kelnjar sublingual hamper seluruhnya mucous dengan sedikit serous.

Tortora, Gerard J., Bryan D.2006.Principles of Anatomy and Physiology.John Wiley & Sons,Inc.Unated States of America

Kelenjar saliva minor Terdiri atas: Kelenjar lingualis:bersifat mucous=>di bwah permukaan unjung lidah Kelenjar serous von ebner=>mengelilingi bagian kanal dari papilla circumvallate. Kelenjar bukal Kelenjar labial Kelenjar palatinal

Kelenjar labial Kelenjar labial merupakan mukosa yang terisolasi atau kelenjar campuran yang terletak pada submukosa bibir atas dan bibir bawah, terkadang sampai batas vestibulum. Jumlah kelenjar ini semakin banyak pada posisi midline.

Isselhard, brand. 2003. anatomy of orofacial structure. America : Mosby

Kelenjar buccal Kelenjar bucal merupakan lanjutan dari labial glands bagian posterior. Pada bagian anterior pipi, kelenjar ini jarang, agak melebar, dan berjarak irregular satu dengan yang lain. Sementara di bagian posterior kelenjarnya lebih besar-besar dan banyak. Kelenjar posterior ini berada di sudut belakang bawah pipi, dan dikenal dengan nama molar atau retromolar glands. Kelak, buccal glands ini akan berhubungan dengan anterior palatine pillar, dan selanjutnya berhubungan dengan palatine glands. selhard, brand. 2003. anatomy of orofacial structure. America : Mosby

Kelenjar palatina Kelenjar palatin ini merupakan kelenjar yang sifatnya rapat. Terletak pada lapisan submukosa di palatum baik palatum lunak maupun palatum keras. Tetapi, palatine glands ini biasanya terdapat pada palatum keras bagian posterior (batas M1). Semakin ke posterior, kelenjar ini ketebalan dan ukurannya meningkat. Pada palatum keras, palatine gland mengisi ruang antara jaringan penghubung (connective tissue) lamela dengan mukosa membran dan periosteum, dan melapisi; menjadi bantalan area mukosa. elhard, brand. 2003. anatomy of orofacial structure. America : Mosby

Kelenjar lingual Lingual glands ditemukan di dua lokasi, yaitu lidah bagian anterior yang dekat ke posterior dan bagian dasar lidah yang dekat dengan permukaan dorsal. Lingual glands bagian anterior disebut Nuhns gland atau gland of Bladin, hanya dilapisi membran mukosa di bagian inferior lidah.

Isselhard, brand. 2003. anatomy of orofacial structure. America : Mosby 2 Mekanisme Sekresi Saliva Pengaturan sekresi saliva oleh saraf. Glandula salivarius memiliki simpatetik dan parasimpatetik sekremotor innervation. Otic ganglion adalah ganglion parasimpatetik yang berlokasi di bawah foramen ovale dan medial nervus mandibula. Nervus lesser petrosal superficial, cabang dari Nervus glossopharingeal, membawa serat preganglionik parasimpatetik dari inferior nucleus salivatory pada batang otak ke sinaps di otic ganglion. Serat postganglionic mencapai glandula parotid melalui auriculotempolar cabang dari Nervus mandibular.

Simpatetik innervation dari glandula parotid pada segmen thorac pertama dan kedua (T1 dan T2) dan sinaps pada simpatetik cervical ganglion superior, dari dimana serat postganglionik mencapai otic ganglion melalui plexus pada arteri meningeal bagian tengah. Serat simpatetik melewati otic ganglion tanpa sinaps dan disertai serat parasimpatetik di glandula. Ganglion submandibular adalah ganglion parasimpatetik kecil yang berada pada dasar mulut dan berhubungan dengan Nervus lingual. Serat preganglionik dari superior nucleus salivatory pada batang otak mencapai ganglion melalui cabang chorda tympani pada Nervus facial yang bergabung dengan Nervus lingual. Serat postganglionik dari ganglion ini adalah sekretomotor pada glandula submandibula dan sublingual. Nervus simpatetik pada glandula submandibula dan sublingual awalnya mengikuti rute yang sama untuk mensuplay glandula parotid. Serat postganglionik mencapai glandula submandibula melalui plexus pada arteri facial dan lingual dan melalui ganglion tanpa sinaps untuk mensuplay glandula submandibula dan sublingual. Glandula salivarius minor pada palatum disuplay oleh serat parasimpatetik yang ada di superior salivatory nucleus. Serat preganglionic menjalankan parasimpatetik ganglion sphenopalatine, berlokasi pada fossa pterygopalatine dan terhubung ke nervus maxillary, melalui cabang petrosal superficial yang lebih besar pada Nervus facial dan berakhir pada cabang lesser petrosal superficial. Serat postganglionik dari ganglion sphenopalatine mencapai glandula pada palatum melalui Nervus maxillary cabang palatum. Serat simpatetik melalui glandula pada palatum dari segmen thorac pertama dan kedua (TI dan T2). Sinaps serat preganglionik pada ganglion cervical superficial, dari dimana serat postganglionik mencapai parasimpatetik ganglion sphenopalatine melalui plexus arteri maxillaty. Serat tersebut melalui ganglion ini tanpa sinaps untuk mencapai palatum bersamaan dengan serat parasimpatetik. Nuclei inferior dan superior salivatory terdapat di medula oblongata. Awalnya berhubungan dengan nucleus batang otak dari nervus facial, akhirnya ujungnya bersatu dengan nervus glossopharingeal. Sistem persarafan parasimpatetik adalah untuk sekresi dan vasodilatasi, ketika saraf simpatetik bervasokonstriksi, walaupun stimulasi selanjutnya dipromosikan juga oles sekresi pada beberapa kasus. Aktivitas sekresi dari sel-sel kelenjar diatasi oleh agen kolinergik (sistem para simpatetik) dan andregenik (sistem simpatetik). nervus sekretomotor berakhir pada persatuan dengan sel-sel bagian duktus kelenjar saliva yang memodifikasi komposisi saliva, selsel myoepithelial, otot halus arteriol, dan sel-sel terminal sekretori. Hal-hal berikut ini dapat terjadi dengan memperhatikan persarafan sekresi dari kelenjar saliva: 1. Sel-sel sekretori disuplai oleh nervus parasimpatetik dan simpatetik. 2. Impuls yang dikonduksikan melalui sistem parasimpatetik lebih umum daripada impuls sepanjang nervus simpatetik. 3. Efek dari stimulasi oleh nervus dari kedua sistem tidak berupa antagonis.

4. Impuls yang umum penting untuk mengatur metabolisme normal sel-sel sekretori. 5. Stimulasi parasimpatetik dan simpatetik menyebabkan kontraksi sel myoepithelial untuk menghasilkan aliran saliva. 6. Kapiler darah menerima stimuli dari kedua sistem, tetapi stimuli parasimpatetik menghasilkan vasodilatasi, ketika vasokonstriksi dihasilkan oleh stimulasi simpatetik membentuk bagian siste kontrol vaskular dan tidak terlalu berpengaruh pada aktivitas refleks sekresi dari sistem simpatetik. 7. Stimulasi parasimpatetik bertanggungjawab untuk sekresi saliva dengan volume yang besar olh sel sekretori. Stimulasi simpatetik mempunyai pengaruh yang lebih besar pada komposisi saliva, dan menghasilkan konsentrasi substansi oranik yang lebih besar karena meningkatnya eksositosis pada sell dengan seiringnya pengurangan pergerakan air. 8. Tidak ada hambatan langsung pada kelenjar saliva oleh nervus. Sindrom mulut yang kering dimana adanya tekanan nervus untuk waktu yang lama diketahui terjadi oleh adanya hambatan dari simpatetik, berdasarkan adanya hambatan langsung pada pengaruh pusat tertinggi di batang otak nukleus salivatori.

3

Komposisi Saliva

Parotid saliva (serosa) merupakan cairan encer ketika saliva submandibular dan sublingual dicampur. komposisi saliva : air (94 % - 99.5 %) dan padat (6.0% pada saliva tidak distimulus / dirangsang, 0.5% pada saliva distimulus/dirangsang ). Bahan Organik bahan organic penyusun saliva secara keseluruha ialah urea, asam uric, glokosa bebas, asam amino bebas, laktat dan asam lemak. adapun makromolekul yang ditemukan di saliva : protein, amilase, peroksidase, thiocyanate, lisozyme, lipid, IgA, IgM, dan IgG. Bahan Inorganik substansi inorganic paling penting yang ditemukan diseluruh saliva : ion Ca, Mg, F, HCO3, K, Na, Cl, NH4 Gas (CO2, N2, dan O2 ) Air Bahan-bahan Didapat dari Rongga Oral Ini termasuk sel epitel desquamosa, leukosit polymorphnuklear dari crevicular fluid, dan bakteri. Modifikasi Komposisi Saliva oleh duktus system Siap melewati duktus, cairan acinar dimodifikasi dari isotonic, atau sedikit hypertonic, cairan hypotonic terdiri dari konsentrasi rendah ion sodium dan klorida. aktivitas elektrolit ini di rubah

pada duktus striated dan paling ditandai pada saliva distimulus/dirangsang. karakter osmotic saliva dirubah oleh transport aktif sodium dari saliva melewati duktus striated menuju bagian extrsellular. Reabsorbsi sodium terjadi dengan melawan gradient konsentrasi dan energi dimana untuk proses disediakan oleh mitokondria pada sel ini. ion klorida diresorb dengan pasif secara serentak, ketika bikarbonat dan potassium secara aktif berpindah dari sel ini ke saliva. Sel duktus impermeable secara luas ke air dimana sisanya pada lumen duktus. proses diatas menghasilkan larutan hypotonic. 3.1 Komposisi Organik a. b. Fungsi enzimatik dan menlindungi jaringan Terdiri atas: Protein Dimana peningkatan dari saliva akan berbanding lurus dengan peningkatan protein.

Komponen organic utama dari saliva adalah protein dan mukoprotein Protein dengan Sifat Lubrikasi Mucin Jika fungsi utama saliva adalah lubrikasi, kandungan organic yang paling penting mucin atau mukoprotein. Biasanya merupakan glycoprotein yang mengandung lebih dari 40% karbohidrat, bertindak sebagai lubrikan pada permukaan epitel seluruh traktus digestive. Mereka memiliki protein core dengan oligosakarida pada rantainya, dilekatkan oleh O-glycosidic linkage. Dua prinsip mucin dari kelenjar saliva submandibular adalah terisolasi dan memiliki kareakteristik. Mereka dikenal dengan MG1 dan MG2. MG2 lebih kecil, memiliki ukuran molekul 200-250 kDa sedangkan MG1 lebih besar memiliki ukuran diatas 1000kDa. Protein core MG2 adalah rantai peptide tunggal dengan threonin, proline, serine dan alanin sebagai asam amino mayor. Rantai peptide ini account sekitar 30% molekul dan karbohidrat dengan beberapa 170 rantai pendek oligosakarida melekat seperti bristle of bottlebrush. Mucin yang besar memiliki protein core yang dengan komposisi dasar yang sama dengan MG2, tapi account ini hanya unutk 15% dari berat total. Rantai oligisakarida lebih besar dari MG2, bervariasi antara 4 dan 16 residu gula. Dalam mukoprotein residu karbohidrat termasuk fucose dan N-acetiglukosamin serta Nasetilgalaktosamin dalam jumlah besar. Molekul panjang MG1 berkontribusi dalam sifat lubrikasi dari saliva. Protein kaya Prolin (proline-rich) Parotis dan submandibular mengandung glikoprotein yang kaya akan prolin. ; juga memiliki karbohidrat sekitar 40% pada molekulnya. Glikoprotein yang kaya prolin ini memiliki rantai peptide tunggal dengan enam unit oligosakarida yang melekat. Perannya dalam lubrikasi kecil. c. Immunoglobulin : Ig A,Ig M,Ig G,Albumin, dan beberapa alfa dan beta globulin Sekresi S-Ig A dihasilkan dari sintesis sel plasma kelenjar dan epitel mukosa mulut S-IgA terbanyak di hasilkan kelenjar parotis.85 % saliva mayor dan 30%-35% saliva minor.

c. d. e.

Fungsi immunoglobulin adalah penetralisir virus,antibodi terhadap antigen bakteri dan makanan,dan pertahanan rongga mulut dan saluran cerna. Enzim saliva Amilase: enzim pencernaan karbohidrat Lisozim: enzim antibakterial,produksi di tentukan kelenjar submandbular Asam fosfatase: buffer saliva dan anti pelarutan saliva. Lipase: sekresi kelenjar lingual untuk pencernaan lemak Peroksida: antibakterial Kalikerein: mengubah serum beta globulin menjadi bradikmin yang gunanya untuk vasodilatasi untuk meningkatkan sekresi kelenjar. Mukus glikoprotein Fungsi untuk lapisan permukaan/lubrikasi jaringan rongga mulut Sebagai perangkap bakteri Hormon

Terdapat 2 substansi: f. g. h. i. j. Parotin: proses kalsifikasi dan pemeliharaan kadar kasium serum

Faktor pertumbuhan saraf:tumbuh dan pembentukan saraf simpatik Karbohidrat : Sebagai ikatan dalam protein saliva dimana konsentrasi sama dengan darah Lipid : Sebagai pelindung dan antibacterial Nitrogen : Hasil degradasi dari protein mikroba,darah,metabolisme KH,dan beberapa vitamin larut air Laktoferin : Diproduksi oleh sel epitel kelenjar dan leukosit PMN yang mempunyai efek bakteriasid Komponen organik yang lain Substansi-substansi golongan darah Sekitar 805 dari komunitas barat mensekresikan substansi-substansi golongan darah dari golongan darah AOB ke dalam saliva mereka. Antigen golongan darah lainnnya, dengna pengecualian lewis A dan lewis B, tidak disekresikan, walaupun Lewis A juga disekresikan oleh subjek sebaliknya status non-sekretor. Saliva kelenjar parotid tidak mengandung substansi-substansi golongan darah. Antigen golongan darah sebagian besar karbohidrat dengan sejumlah kecil protein, termasuk substansi H yang dihasilkan oleh orang dengan golongan darah O sebaik substansi A dan B. Sifat saliva ini kadang-kadang penting untuk forensik. Gula

Sejumlah kecil gula ditemukan pada saliva, konsentrasi glukosa mengikuti plasma glukosa tapi kadang-kadang seratus kali lebih kecil. Lipid Lipid yang terkandung dalam saliva sangat rendah tapi itu termasuk hormon steroid. Hal ini sangat penting untuk dua alasan : ada fakta bahwa estrogen dan testosteron mempengaruhi populasi bakteri oral, dan faktanya bentuk ikatan nonprotein steroid dapat memberikan jalan masuk saliva yang berarti bahwa steroid yang terdapat dalam saliva dapat diuji untuk memperoleh ukuran dari konsentrasi steroid bebas dalam plasma. Hal ini berarti bahwa kumpulan non-invasif dari seluruh saliva dapat digunakan untuk mengontrol level hormon plasma. Asam amino, ammonia, urea, sialin Diantara komponen-komponen lainnya dari saliva adalah asam amino, sebuah tetrapeptida yang dinamakan sialin dengan komposisi GGKR (gly-gly-lys-arg), urea, asam urea, amonia, dan kreatinin. Urea siap dipecah dengan lempengan urea untuk menghasilkan amonia, sialin juga diubah ke dalam amonia dalam plak, dan amonia ada dengan sendirinya. pH dental plak tampak dimunculkan amonia dari tiga sumbr ini , ini menyediakan produksi sebuah kombinasi asam plak dan perbaikan lebih plak alkalin selama periode berpuasa.

3.2

Komponen Inorganik Komponen terpenting dalam saliva: natrium dan kalium juga anion cl,bikarbonat. Air dan komponen ionik berasal dari plasma darah tetapi konsentrasinya tidak sama. Terdiri atas: a. Kalsium dan fosfat Pada komposisi ion, tiga ion yang paling penting dalam saliva adalah kalsium, fosfat, dan hidrogen karbonat kalsium dan fosfat penting karena membantu mencegah dissolution dari enamel sedangkan hidrogen karbonat penting karena bersifat buffer. Selain itu ada dua ion lain yang juga berperan dalam melindungi permukaan enamel : fluoride karena kemampuannya bersubstitusi menjadi hydroxyapatite lattice, dan thiocyanate karena aktivitas antibacterialnya ketika diubah menjadi hypothiocyanate oleh salivary lactoperoxidase. Kalsium dan fosfat yang terdapat di dalam unstimulated saliva : 1,4 mmol/l dan 6 mmol/l, sedangkan di dalam stimulated saliva : 1,7 dan 4 mmol/l. Kalsium dalam bentuk ion banyaknya sekitar 50 % dalam saliva sekitar 40 % bergabung dengan ion lain dan 10 % terikat dengan protein saliva. Fosfat, hampir seluruhnya dalam bentuk ion kemungkinan 10 % menjadi organik fosfat. Peningkatan pH atau peningkatan konsentrasi kalsium atau fosfat dapat menyebabkan pengendapan garam kalsium yang membentuk kalkulus.

Konsentrasi kalsium dalam saliva dapat berubah-ubah pada kecepatan aliran (flow) yang berbeda. Sewaktu konsentrasi kalsium meningkat bersama kecepatan aliran pada saat sekresi, saliva akan memiliki sejumlah kecil dari saliva submandibularis dan jumlah yang lebih besar dari saliva parotis dengan kecepatan aliran yang tinggi. Saliva parotis hanya mempunyai konsentrasi kalsium setengah dari yang ada pada saliva submandibula. Konsentrasi fosfat dalam saliva justru cenderung berkurang pada kecepatan aliran yang tinggi. Mungkin dikarenakan fosfat yang disekresikan di dalam duktus dan semakin cepat disekresi, saliva yang melewati duktus juga semakin cepat. Fosfat mempunyai konsentrasi yang rendah pada saliva kelenjar minor. Konsentrasi kalsium yang tinggi juga membantu menjelaskan kenapa kalkulus sering muncul di sisi lingual pada gigi incisivus bawah.

b.

Natrium: Saliva istirahat(menurun)->meningkat bila sekresi meningkat

c.

Fungsi untuk menjaga keseimbangan ionik

Klorida Dihasilkan oleh sekresi sel asinus = konsentrasi plasma Fungsi untuk menjaga keseimbangan elektrokimia

d.

Iodin konsentrasi saliva lebih tinggi dari konsentrasi plasma Ioding terus-menerus di sekresikan ke dalam saliva

e.

Fluorida Fungsi dalam proses pembentukan plak

f.

Tiosinat Thiocyanat adalah komponen system antibakteri dalam saliva. Thiocyanat dalam saliva ditemukan berasosiasi dengan insiden kecil dari dental karies. Mekanismenya adalah oksidasi dari thiocyanat menjadi hypothiocyanat dengan oksigen aktif yang dihasilkan oleh bakteri peroksida akan dipecahkan oleh salivary lactoperoksida. Hypothiocyanit adalah agen antibakteri yang kuat. Thiocyanat mencapai saliva melalui transport dalam duktus dan konsentrasinya menurun seiring dengan meningkatnya daya alir (flow). Konsentrasi thiocyanat dalam saliva tinggi pada perokok dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak yang merokok, walaupun orang-orang perokok kelas tinggi juga memiliki konsentrasi ion yang tinggi dalam salivanya. Berfungsi sebagai sistem bakteriostatik laktoperoksidae

g.

Fosfat Konsentrasi menurun dengan meningkatnya aliran saliva Fungsi untuk buffer saliva Selain komponen diatas saliva juga mengadung gas CO2,N2,dan O2

4

Fungsi Saliva Saliva berkontribusi untuk menghasilkan kinerja tubuh yang efisien dan keadaan umum yang baik, fungsi-fungsi tersebut antara lain: a. Fungsi digestive

b. Fungsi antibacterial c. Aksi pembuferan d. Aksi higienis e. Koagulasi Darah dan Perbaikan f. Penghambat karies gigi g. Keseimbangan air 4.1 Fungsi digestive

Jaringan

Dalam sistem pencernaan saliva berperan dalam: a. Menghancurkan (katabolisme) zat tepung -Amylase (ptyalin) zat tepung maltose (dengan sedikit/tanpa glukosa) b. Lubrikasi - oleh glikoprotein - memfasilitasi proses pengunyahan, pembentukan bolus makanan, penelanan, dan berbicara - menjaga mukosa membrane dari kekeringan dan mulai mengalami parakeratinasi, ataupun keratinasi c. Taste Kandungan air di saliva makanan dapat dirasakan oleh reseptor gustatory dan reaksi pencernaan dapat dimulai. 4.2 Fungsi antibacterial Substansi-substansi yang terdapat pada bakteri yang memiliki sifat antibakteri antara lain : a. Secretory IgA (sIgA) - lebih resisten terhadap proteolisis oleh bacterial enzim dibandingkan IgA - Hampir 90% berasal dari saliva parotid - mencegah kolonisasi/perlekatan bakteri b. Peroksidase - terdiri dari hidrogen peroksida, thiocynate, lactoperoxidase. - terutama ada pada saliva kelenjar parotid - menghambat produksi asam dan pertumbuhan mikroorganisme c. Lysozyme - menyerang (lisis) dinding sel bakteri gram positif - bekerjasama dengan thiocynate dan lactoperoxidase 4.3 Aksi pembufferan Sifat pembuferan dan ph saliva sebagian besar tergantung pada kandungan bikarbonatnya HCO3- + H+ H2CO3-

(asam karbonik lemah)

Disosiasi secara cepat pada bentuk air dan karbon dioksida. 4.4 Aksi higienis Kelenjar saliva (mukus) sangat berperan penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut Kelenjar saliva (seperti kelenjar keringat di kulit) juga membantu deskuamasi sel epitel oral Membersihkan debris-debris makanan 4.5 Koagulasi Darah dan Perbaikan Jaringan Waktu pembekuan dikurangi oleh adanya saliva dari protein-protein yang sama terhadap faktor pembekuan VII, IX dan faktor platelet Saliva, terutama dari kelenjar submandibula, mempercepat kecepatan kontraksi luka 4.6 Penghambat Karies Gigi Penghambatan karies oleh saliva melalui: a. Aksi mekanis membersihkan permukaan gigi b. Aksi immunologi dengan cara mensekresikan IgA c. Aksi enzimatik peroksidae dan sistem lisozim d. Komposisi saliva flouride, kalsium, dan ion fosfat, yang dapat meningkatkan remineralisasi lesilesi karies 4.7 Keseimbangan Air Berperan dalam dehidrasi cairan tubuh