PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf ·...

130
PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN ALANG-ALANG ( Imperata cylindrica L.) DI TEMPAT TERANG DAN TEMPAT TEDUH (Sebagai Sumber Belajar pada Materi Jaringan Tumbuhan SMA Kelas XI Semester Ganjil) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Biologi Oleh SITI FATHAYATI NPM : 1311060114 Jurusan : Pendidikan Biologi FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H / 2017

Transcript of PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf ·...

Page 1: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN

ALANG-ALANG ( Imperata cylindrica L.) DI TEMPAT TERANG DAN

TEMPAT TEDUH

(Sebagai Sumber Belajar pada Materi Jaringan Tumbuhan SMA

Kelas XI Semester Ganjil)

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Biologi

Oleh

SITI FATHAYATI NPM : 1311060114

Jurusan : Pendidikan Biologi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1439 H / 2017

Page 2: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN

ALANG-ALANG ( Imperata cylindrica L.) DI TEMPAT TERANG DAN

TEMPAT TEDUH

(Sebagai Sumber Belajar pada Materi Jaringan Tumbuhan SMA

Kelas XI Semester Ganjil)

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Biologi

Oleh

SITI FATHAYATI NPM : 1311060114

Jurusan : Pendidikan Biologi

Pembimbing I : Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd

Pembimbing II : Ovi Prasetya Winandari, M.Si

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1438 H / 2017

Page 3: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

ABSTRAK

PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN

ALANG-ALANG ( Imperata cylindrica L.) DI TEMPAT TERANG DAN

TEMPAT TEDUH

Oleh

Siti Fathayati

Alang-alang (Imperata cylindrica L. ) adalah rumput liar berdaun tajam yang

menjadi gulma dan tidak diinginkan ada di ladang karena rumput-rumput ini

merupakan saingan bagi tanaman budidaya.Alang- alang mudah menyebar luas

melalui biji dan akar rimpangnya yang kuat. Perakarannya pun kuat dan tumbuh jauh

di dalam tanah.

Tumbuhan dapat merespon kondisi lingkungan yang kurang sesuai dengan

beradaptasi terhadap lingkungan tersebut. penelitian ini bertujuan untuk melihat

perbadaan kerapatan stomata diantara dua tempat ( terang dan teduh ). Penelitian ini

adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan laboratorik, pengambilan sampel

dilakukan di dua tempat yaitu di tempat terang ( samping lapangan sepak bola ), dan

tempat teduh (PT.Perkebunan Negara).

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik dan gambar hasil penelitian,

kemudian dianalisis sacara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan

daun tumbuhan alang-alang yang hidup di tempat terang memiliki lebar daun yang

lebih sempit dibandingkan dengan daun tumbuhan alang-alang yang hidup di daerah

teduh. Tebal daun tumbuhan alang-alang yang hidup di tempat terang lebih tebal

dibanding daun tumbuhan alang-alang yang hidup di tempat teduh, tebal daun dan

lebar daun merupakan beberapa contoh adaptasi morfologi dari daun tumbuhan alang-

alang.

Adaptasi morfologi diikuti dengan adaptasi fisiologi, adaptasi anatomi ini

terlihat dari jumlah stomata, jumlah sel seludang berkas. Jumlah stomata di tempat

terang lebih sedikit dibanding dengan di tempat teduh, jumlah stomata sedikit maka

kerapatan stomata semakin rendah. Kerapatan stomata di tempat terang lebih rendah

dibanding dengan kerapatan stomata di tempat teduh. Jumlah sel seludang berkas di

tempat terang lebih banyak dibanding dengan jumlah sel seludang berkas di tempat

teduh. Semakin banyak jumlah sel seludang berkas maka daun lebih tebal.

Kata kunci : Alang-alang (Imperata cylindrica L. ), Kerapatan stomata.

Page 4: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,
Page 5: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,
Page 6: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

M O T T O

Artinya :”Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan

(menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah

Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui ( QS. Al-An’am ayat 96 )”

Page 7: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini merupakan hasil dari sebuah usaha dan semangat yang berangkat

dari ketidaktahuan, dengan niat membanggakan kedua orang tuaku. Alhamdulillah,

skripsi ini terselesaikan dengan baik. Untuk itu skripsi ini saya persembahkan kepada

:

1. Kedua orang tuaku Ayahanda Sanusi dan Ibunda Ratmi, yang dalam sujud

mendo’akanku, membimbingku, memberikan motivasi dan dukungan baik

moril maupun material, serta tidak henti-hentinya berdo’a untuk

keberhasilanku, terima kasih untuk semuanya.

2. Kepada Kakak tercinta Tutik Handayani, terimakasih atas canda tawa, kasih

sayang, persaudaraan, dan motivasi yang selama ini diberikan, serta keluarga

besar yang selalu mendo’akan dan mendambakan keberhasilanku.

3. Sahabatku Shinta Almayra Saraswati, Ana Asnita, Lia Asriyani, Sholekhah,

Gestin Nandasari, Yai, Siti Nurma Rosmita, Wiwin Wulandari, Noviasti,

Novidevita, Nia, Nila, terimakasih atas dukungan, semangat dan motivasi

sahabatku semua.

4. Kepada teman-teman jurusan Pendidikan Biologi C angkatan 2013, kelompok

123 KKN Desa Margodadi Kecamatan Ambarawa Pringsewu, rekan-

rekan,PPL SMPN 09 Bandar Lampung, dan teman-teman yang setia menemani

dan menyemangati dalam pembuatan skripsi ini.

Page 8: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis ialah Siti Fathayati. Dilahirkan di Desa Kibang Budi Jaya pada

tanggal 15 Desember 1995. Penulis merupakan anak terakhir dari dua bersaudara,

putri dari Bapak Sanusi dan Ibu Ratmi.

Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah :

1. Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Kibang Budi Jaya, tamat dan berijazah

pada tahun 2007

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Lambu Kibang, tamat

dan berijazah pada tahun 2010

3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pagar Dewa, tamat dan

berijazah pada tahun 2013

Selanjutnya pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan

tinggi di Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung sampai dengan sekarang,

dengan mengambil program Strata 1 jurusan pendidikan Biologi pada Fakultas

Tarbiyah. Peneliti juga aktif di dalam jurusan seperti menjadi asisten dosen beberapa

matakuliah seperti Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah, Morfologi Tumbuhan Dan

Fisiologi Tumbuhan.

Page 9: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Shalawat dan salam senantiasa selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat petunjuk dari Allah jualah

akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini merupakan

salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pada fakultas Tarbiyah UIN Raden

Intan Lampung.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis

merasa perlu menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd. Selaku Dekan Fakultass Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

2. Bapak Dr. Bambang Sri Anggoro, M. Pd. Selaku ketua Jurusan Pendidikan

Biologi Fakultass Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

3. Bapak Dr. Bambang Sri Anggoro, M. Pd selaku pembimbing I yang telah

membimbing dan memberi pengarahan terhadap penulis dalam menyelesaikan

skripsi

4. Ibu Ovi Prasetya Winandari, M.Si selaku pembimbing II yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengrahan, dengan

penuh pengertian dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

5. Bapak dan ibu dosen Fakultass Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan

Lampung yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada

penulis selama menuntut ilmu di Fakultass Tarbiyah dan Keguruan UIN

Radden Intan Lampung.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya dengan iringan terimakasih penulis memanjatkan do,a kehadirat

Allah SWT, semoga jerih payah dan amal Bapak dan Ibu serta teman-teman

sekalian akan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan para

pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, .........................2017

Penulis,

Siti Fathayati

Page 11: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 8

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 9

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

F. Manfaatt Penelitian .................................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Alang-Alang ( Imperata cylindrica L. ).................................................... 11

B. Fotosintesis ............................................................................................... 20

C. Transpirasi ................................................................................................. 23

D. Prinsip Penyerapan Cahaya Oleh Tumbuhan ........................................... 24

E. Pengertian dan Anatomi Stomata .............................................................. 26

F.Mekanisme Kerja Stomata ......................................................................... 29

G.Metabolisme Tanaman C4 ......................................................................... 32

H. Perbedaan tumbuhan C3 dan C4 ............................................................... 35

I. Adaptasi Terhadap Cahaya Dari Naungan ................................................ 36

J.Analisis Materi Pembelajaran ..................................................................... 38

xi

Page 12: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

K. Kerangka Berfikir ..................................................................................... 40

L. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 45

B.Alat dan Bahan ........................................................................................... 45

C. Metode dan Sampel Penelitian .................................................................. 46

D.Cara Kerja .................................................................................................. 47

E. Analisis Data ............................................................................................. 49

G. Alur Kerja Penelitian ................................................................................ 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil .......................................................................................................... 51

B.Pembahasan ................................................................................................ 54

C.Implementasi Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar ........................... 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 74

B. Saran ......................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

Page 13: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah sel seludang berkas pembuluh ............................................. 67

Page 14: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tanaman alang-alang ................................................................. 16

Gambar 2.2. Akar alang-alang ....................................................................... 17

Gambar 2.3. Batang alang-alang ................................................................... 18

Gambar 2.4. Daun alang-alang ...................................................................... 19

Gambar 2.5. Bunga alang-alang .................................................................... 19

Gambar 2.6. Buah/ biji alang-alang ................................................................ 20

Gambar 2.7. Anatomi daun C4 ...................................................................... 23

Gambar2. 8. Struktur dan metabolisme tumbuhan C4 .................................. 34

Gambar 2.9. Anatomi tumbuhan C3 .............................................................. 35

Gambar 2.10. Anatomi tumbuhan C4 ............................................................ 36

Gambar 4.1. Intensitas cahaya ....................................................................... 51

Gambar 4.2. Grafik kelembapan dan suhu di tempat terang .......................... 52

Gambar 4.3. Grafik kelembapan dan suhu di tempat teduh ........................... 52

Gambar 4.4. Kerapatan stomata dan tebal daun ............................................. 54

Gambar 4.5. Jumlah sel seludang berkas pembuluh ....................................... 55

Gambar 4.6. Grafik Lebar daun ...................................................................... 56

Gambar 4.7. Kerapatan stomata ..................................................................... 60

Gambar 4.8. Gambar tebal daun ..................................................................... 62

Gambar 4.9. Sel seludang berkas.................................................................... 65

Gambar 4.10.Gambar lebar daun tumbuhan alang-alang ............................... 75

Page 15: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

DAFTAR LAMPIRAN

1. Alat dan bahan

2. Hasil penelitian

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran

4. Silabus pembelajaran

5. Penuntun praktikum

x

Page 16: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang beriklim tropis, dan memiliki beragam

tumbuhan yang tumbuh subur, diantara tumbuhan tersebut ada tumbuhan yang

dianggap memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun ada pula yang dianggap

tidak terlalu penting bahkan dianggap merugikan, salah satunya adalah tumbuhan

alang-alang.

Dalam Al-Quran surat Al-An’am ayat 11 yang berbunyi :

وهو الذي أنزل من السماء ماء فأخرجنا به نبات كل شيء فأخرجنا منه خضرا

...نخرج منه حبا متراكب

Artinya : "Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami

tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka

Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau.

Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang

banyak..."(QS. Al-An’am : 99)

Dalam ayat Al-quran diatas dijelaskan bahwa Allah menumbuhkan berbagai

macam tumbuhan dengan air hujan, termasuk tumbuhan alang-alang yang

Page 17: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

dianggap tidak penting dan merugikan bagi manusia. Yang demikian itu adalah

tanda kebesraan Allah.

Masyarakat pada umumnya masih beranggapan bahwa tumbuhan alang-

alang merupakan tumbuhan liar dan pengganggu bagi tanaman lain, karena

tumbuhan ini dapat mengambil nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan penting

lainnya. Padahal tumbuhan ini dimanfaatkan perusahaan industri untuk keperluan

bahan baku obat, sirup dan minuman kesehatan. Tanaman ini digunakan oleh

masyarakat Indonesia yang menjalankan sistem pertanian, sebagai tanaman

penutup tanah yang penting nilainya untuk memperbaiki kondisi tanah itu sendiri,

dan juga sebagai alelopati. Tumbuhan alang-alang (Imperata cylindrica L.) adalah

rumput- rumputan yang tumbuh secara liar, tempat tumbuhnya di lingkungan

terbuka seperti di hutan, sawah, kebun dan pekarangan rumah atau lingkungan. 1

Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe

fotosintesis, dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu tanaman C3, C4, dan CAM

atau crassulacean acid metabolism. Tumbuhan alang – alang merupakan jenis

tanaman C4. Tanaman ini membutuhkan intensitas cahaya matahari yang tinggi

untuk proses fotosintesis, dan dapat tumbuh dengan baik pada lahan yang

terbuka.2

1 Zelly Fujiyanto, dkk.Karakteristik Kondisi Lingkungan, Jumlah Stomata, Morfometri,

Alang-Alang Yang Tumbuh Di Daerah Padang Terbuka Di Kabupaten Blora Dan Ungaran, 2015, h.

49, Online], Buletin Anatomi dan Fisiologi. pdf. [Diakses 18 Juni 2016] 2 Ibid, h. 50

Page 18: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

“Tumbuhan C4 memilki anatomi unik disebut dengan Anatomi kranz.

Anatomi inilah yang menjadi ciri khas dari tumbuhan C4, karena hanya dapat

ditemui pada tanaman C4. Anatomi kranz sebenarnya adalah sel bundle sheath

atau sel seludung berkas, dimana sel ini sangat jelas dibedakan karena memiliki

banyak kloroplas yang memiliki berkas pembuluh. Sel- sel seludung berkas

tersebut dikelilingi oleh sel mesofil, dan lebih dari seabad yang lalu Heberlandt

menyebutnya sebagai “Anatomi kranz “.3

Tanaman dapat merespon akibat dari faktor lingkungan yang ada.

Tanaman alang-alang yang tumbuh ditempat terang dan tempat teduh akan

beradaptasi untuk bertahan hidup di lingkungan tersebut. Respon tersebut terlihat

pada penampilan tanaman. Tumbuhan alang-alang membutuhkan kondisi

lingkungan yang terbuka dengan intensitas cahaya tinggi dan tanah yang subur

untuk pertumbuhannya. Jika faktor yang ada pada lingkungan tidak mendukung

tanaman berusaha menanggapi kebutuhan khususnya selama siklus hidupnya.

Tanggapan ini dapat berupa perubahan morfologis, fisiologis atau anatomis.

Walaupun genotipnya sama, dalam lingkungan yang berbeda penampilan dapat

berbeda pula. Respon tanaman akan meningkat dengan meningkatnya suhu dan

intensitas cahaya.4

“ Pada tumbuhan dikotil, daun naungan berukuran lebih besar tapi lebih

tipis dibandingkan dengan daun matahari. Daun matahari menjadi lebih tebal dari

pada daun naungan karena membentuk sel palisade yang lebih panjang atau

3Campbell, Neil A, Jakarta, 2008,hal.216

4Sri Haryanti, Pengaruh Naungan yang Berbeda terhadap Jumlah Stomata dan Ukuran Porus

Stomata Daun Zephyranthes Rosea Lindl, 2010, h. 41, [Online], Buletin Anatomi dan Fisiologi. pdf.

[Diakses 18 Juni 2016]

Page 19: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

membentuk tambahan lapisan sel palisade. Berdasarkan bobot, daun naungan

umumnya juga mempunyai klorofil lebih banyak.”5

Tumbuhan alang-alang adalah tumbuhan monokotil, tumbuhan tersebut

juga merespon terhadap intensitas cahaya yang diterima tumbuhan. Respon yang

paling terlihat pada tumbuhan alang-alang yang hidup di daerah terang dan teduh

adalah pada daunnya. Daun tumbuhan alang-alang yang hidup di tempat terang

memiliki ukuran yang lebih pendek dibandingkan dengan daun tumbuhan alang-

alang yang hidup di tempat teduh. Luas daun pada daerah terang juga lebih sempit

dibandingkan dengan luas daun tumbuhan alang-alang di tempat teduh, dan

ketebalan daun tumbuhan alang-alang di tempat terang lebih tebal dibandingkan

dengan ketebalan daun ditempat teduh. Hal ini disebabkan karena faktor intensitas

cahaya yang diterima tumbuhan. 6

Perubahan morfologi tumbuhan karena adaptasi terhadap lingkungan,

berpengaruh terhadap jumlah somata daun tumbuhan alang-alang. Daerah dengan

intensitas cahaya tinggi, suhu tinggi serta kelembapan yang rendah memiliki rata-

rata jumlah stomata lebih sedikit dibandingkan dengan daerah yang memiliki

5 Frank B Salisbury dan Cleon w Ross, Fisiologgi Tumbuhan Jilid 2,( Bandung : ITB, 1995 )

, hlm.76

6Endang Gati Lestari, Hubungan Antara Kerapatan Stomata Dengan Ketahanan Kekeringan

Pada Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti, Dan IR 64,2005, h. 44, [Online], Biodiversitas. pdf.

[Diakses 18 Juni 2016]

Page 20: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

intensitas cahaya rendah, suhu rendah, serta kelembapan tinggi. Jumlah stomata

dapat menunjukkan kerapatan stomata daun tumbuhan alang-alang.7

Dalam penelitian Zelly Fujianto tentang Karakteristik Kondisi

Lingkungan, Jumlah Stomata, Morfometri Alang-Alang Yang Tumbuh Di Daerah

Padang Terbuka Di Kabupaten Blora Dan Ungaran, dijelaskan bahwa tumbuhan

alang-alang di daerah Blora memiliki rata-rata jumlah stomata lebih sedikit, tinggi

tanaman lebih rendah, lebar daun lebih kecil, ketebalan daun lebih tebal,

dibandingkan di daerah Ungaran. Perbedaan tersebut dapat disebabkan kondisi

lingkungan di daerah Blora lebih ekstrim yaitu intensitas cahaya dan suhu lebih

tinggi, sedangkan kelembapan udara lebih rendah.8

Stomata merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh 2 sel

epidermis khusus yakni sel penutup. Stomata berfungsi sebagai pintu masuknya

CO2 ke dalam daun untuk berlangsungnya fotosintesis dan penguapan air.

Stomata menyebar di seluruh bagian tubuh tumbuhan di atas tanah, tetapi paling

banyak ditemukan pada bagian daun. Stomata pada tumbuhan biasanya hanya

terdapat pada bagian atas daun, atau bagian bawah daun saja, namun pada

tumbuhan alang- alang stomata terdapat pada bagian atas dan bawah daun.9

Stomata erat kaitannya dengan aktivitas transpirasi. Transpirasi

merupakan proses yang sangat penting bagi tumbuhan karena berperan dalam

7 Zelly Fujiyanto, Op.cit, h.51 8 Zelly Fujiyanto, Ibid, h.52 9 Zelly Fujiyanto, Ibid, h. 50

Page 21: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral, mengatur suhu daun dengan

cara melepaskan panas dan kelebihan air dari tubuh serta mengatur turgor

optimum didalam sel. Pada jenis tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti

jagung, tebu, rumput-rumputan, memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak

membuka stomatanya secara penuh untuk mengurangi kehilangan air melalui

transpirasi.10

Pembukaan pada waktu siang hari sangat toleran terhadap

kekurangan air dan udara kering. Ini berakibat terjadinya penurunan jumlah CO2

yang masuk ke stomata, logikanya hal ini menghambat laju fotosintesis.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dan

transpirasi, diantaranya faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar misalnya

kecepatan angin, intensitas cahaya, air, kelembapan udara, suhu, dan tekanan

udara. Faktor dalam misalnya ketebalan daun, jumlah stomata, adanya kutikula,

banyak sedikitnya trikoma atau bulu daun, bentuk serta lokasi stomata di

permukaannya. Namun faktor yang paling berpengaruh adalah intensitas cahaya.

Intensitas cahaya dapat mempengaruhi panjang lubang stomata, indeks dan

kepadatan stomata, bentuk dan ukuran sel epidermis, serta perkembangan ukuran

daun dipengaruhi oleh sinar matahari.11

10 Frank B Salisbury dan Cleon w Ross, Fisiologgi Tumbuhan Jilid 1,( Bandung : ITB, 1995

) , hlm.78 11

Hutami Indah Pertiwi, Pengaruh Naungan Tehadap Kerapatan Stomata Dan Trikoma

Daun Serta Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merril), 2015,

h.199, [Online], Buletin Anatomi dan Fisiologi. pdf. [Diakses 18 Juni 2016]

Page 22: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Intensitas cahaya yang optimal akan mempengaruhi aktivitas stomata

untuk menyerap CO2, pada tanaman C4 makin tinggi intensitas cahaya matahari

yang diterima oleh permukaan daun tanaman, maka jumlah absorpsi CO2 relatif

makin rendah,disebabkan stomata tidak membuka secara optimal. Kepadatan

stomata dapat ditunjukkan dengan kondisi perubahan konsentrasi karbondioksida.

Karbondioksida dan intensitas cahaya merupakan faktor yang diketahui dapat

digunakan untuk mengendalikan perkembangan stomata dari sel epidermis.

Kerapatan stomata tidak saja bervariasi antar jenis tetapi juga antar daun

dari tumbuhan yang sama. Penurunan jumlah air yang hilang dari tanaman terjadi

dengan perubahan mekanisme, ukuran dan distribusi stomata. Pada tanaman C4

semakin tinggi intensitas cahaya, kerapatan stomata di daun semakin rendah.

Kerapatan stomata merupakan proses adaptasi dari tanaman terhadap kondisi

lingkungannya. Kerapatan stomata diklasifikasikan menjadi kerapatan rendah

(<300/mm2), kerapatan sedang (300-500/mm2) dan kerapatan yang tinggi

(>500/mm2).12

Pentingnya dilakukanya penelitian kerapatan stomata pada tanaman

alang–alang ialah guna mengetahui tingkat kerapatan stomata. Pengukuran

kerapatan stomata bermanfaat untuk mengetahui perbedaan intensitas cahaya

yang akan berpengaruh terhadap morfologi (ukuran panjang, lebar, ketebalan

12

Marlina Mokodompit,dkk, Kerapatan Dan Distribusi Stomata Daun Beberapa Varietas

Tumbuhan Puring (Codiaeum Variegatum) Yang Terdapat di Kota Gorontalo,2014,h.5,

[Online],skripsi. pdf. [Diakses 01 februari 2017]

Page 23: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

daun) yang diiringi dengan perbedaan jumlah stomata pada daun tumbuhan

alang-alang.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan

judul “ Perbedaan Kerapatan Stomata Daun Tumbuhan Alang-Alang (Imperata

cylindrica L.) Di Tempat Terang Dan Tempat Teduh “.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat

diidentifikasi adalah :

1. Tumbuhan alang-alang dianggap sebagai tumbuhan yang tidak memiliki nilai

ekonomis dan pengganggu bagi tanaman penting lainnya.

2. Pengaruh Kondisi lingkungan di tempat terang dan teduh terhadap kerapatan

stomata daun tumbuhan alang- alang.

3. Kerapatan stomata berpengaruh terhadap proses fotosintesis dan transpirasi

tumbuhan alang-alang.

4. Respon tumbuhan terhadap suatu kondisi lingkungan dapat mempengaruhi

morfologi dan anatomi dari daun tumbuhan alang-alang.

Page 24: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, adapun batasan masalah pada

penelitian ini adalah penelitian difokuskan pada perbedaan kerapatan stomata

daun tumbuhan alang-alang (Imperata cylindrica L.) di tempat terang dan tempat

teduh.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan permasalahan penelitian ini

adalah “Adakah Perbedaan Kerapatan Stomata Daun Tumbuhan Alang-Alang

(Imperata cylindrica L.) Di Tempat Terang Dan Tempat Teduh “.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Melihat Perbedaan Kerapatan

Stomata Daun Tumbuhan Alang-Alang (Imperata cylindrica L.) Di Tempat

Terang Dan Tempat Teduh”.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi lembaga khususnya fakultas tarbiyah jurusan pendidikan biologi, dapat

digunakan sebagai bahan petunjuk praktikum pada materi fotosintesis.

2. Bagi pendidik yaitu sebagai alternatif bahan pengayaan petunjuk praktikum

untuk meningkatkan materi struktur dan fungsi tumbuhan.

Page 25: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

3. Bagi peserta didik yaitu sebagai sumber belajar yang berkaitan dengan

struktur dan fungsi tumbuhan dalam bentuk praktikum

4. Bagi peneliti lain Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan khususnya

tentang stomata pada tumbuhan lain.

Page 26: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Alang-alang ( Imperata cylindrica L. )

a. Mengenal Tanaman Alang-alang ( Imperata cylindrica L. )

Diperkirakan ada sekitar 64,5 juta hektar padang rumput di Indonesia,

dimana sebagian besar merupakan alang-alang atau imperata (Suryatna dan

Molntosh 1980 : 135 ). Boleh dikatakan kesemuanya ini adalah padang rumput

yang bersifat antropogenik dan hasil dari pembakaran. Di Indonesia nampaknya

Imperata bukan jenis tumbuhan alamiah. Hampir seluruh terbentuk sebagai

akibat dari usaha campur tangan manusia, terutama sekali karena penggunaan

unsur api. Tujuan mereka melakukan usaha campur tangan itu ada berbagai

macam, meskipun akibat yang ditimbulkan tidak demikian. Pada kelompok-

kelompok masyarakat Indonesia yang menjalankan sistem pertanian secara

ekstensif, yaitu menganggap ladang di hutan, imperata merupakan rumput liar

yang tidak diinginkan ada di ladang karena rumput-rumput ini akan merupakan

saingan bagi tanaman budaya. 13

13

Michael R.Dove, Sugeng Martopo, Manusia dan Alang-Alang Di Indonesia , (Yogyakarta :

gadjah mada university press,1987), hlm 5- 7

Page 27: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Rumput alang-alang merupakan jenis rumput yang kosmopolit, berada

hampir diseluruh dunia. Alang- alang mudah menyebar luas melalui biji dan

akar rimpangnya yang kuat. Perakarannya pun kuat dan tumbuh jauh di dalam

tanah. Secara umum gulma ini cepat pertumbuhannya, mempunyai fungsi

sebagai penutup tanah, penyanggah terhadap hujan, sehingga dapat dinyatakan

sebagai pelindung tanah terhadap erosi. 14

Alang-alang adalah salah satu jenis gulma penting di perkebunan,

gulma tersebut bergantung dari jenis tanah, keadaan iklim, keadaan nauangan,

jenis tanaman budidaya, kultur teknis, serta riwayat penggunaantanah sebelum

ditanami.15

Tanaman ini dapat berkembang biak dengan biji dan rhizoma. Biji

alang-alang yang sangat ringan dapat menyebar ketempat lain melalui angin,

air, hewan dan manusia. Proses pembungaannya sering terjadi pada musim

kemarau dan sering terjadi akibat stress oleh adanya pembakaraan, pembabatan

hutan atau kekeringan.16

Tanaman alang-alang merupakan tanaman yang cepat

pertumbuhannya, cepat pula mengering, tidak tahan terhadap musim kemarau,

14 Munandar, Mendayagunakan Tanaman Rumput,( Jakarta : Penerbit Sinar Baru ,1989),

h. 31 15 Rusdi Evizal, Dasar-Dasar Produksi Perkebunan,( Yogyakarta : Graha Ilmu, 2014), h. 58 16

Zelly Fujiyanto, dkk.Karakteristik Kondisi Lingkungan, Jumlah Stomata, Morfometri,

Alang-Alang Yang Tumbuh Di Daerah Padang Terbuka Di Kabupaten Blora Dan Ungaran, 2015, h.

49, Online], Buletin Anatomi dan Fisiologi. pdf. [Diakses 18 Juni 2016]

Page 28: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

dan akhirnya mudah terbakar habis. Daya regenerasinya tinggi, begitu habis

terbakar dan hujan mulai turun, timbullah tumbuhan baru memenuhi seluruh

ladang alang-alang. Karena pertumbuhan alang-alang sangat kuat dan dapat

mengalahkan segala bentuk rerumputan yang lebih rendah dan lebih baik

maupun tanaman pangan.17

b. Habitat Tumbuh

Alang-alang (Imperata cylindrica L.) merupakan rumput yang tumbuh

secara liar, dan tersebar luas dihutan, sawah, kebun atau pekarangan rumah dan

lingkungan terbuka lainnya dengan intensitas cahaya tinggi dan tanah yang

subur untuk pertumbuhannya.18

Alang-alang (Imperata cylindrical L.) merupakan tumbuhan pioner,

tumbuh pada lahan terbuka atau sedikit ternaung, mampu tumbuh pada tanah

gersang, masam, dan mampu hidup di tanah keringan dan bersuhu panas.19

Habitat tumbuh alang-alang tumbuh pada areal terbuka atau setengah tertutup,

rawa-rawa, dan pada tanah dengan aerasi yang baik.20

c. Kegunaan Tumbuhan Alang-Alang ( Imperata cylindrica L. )

17

Munandar, Op.cit, h. 31 18

Zelly Fujiyanto, Op.cit,h. 49 19

Rusdi evizal,M.S. Op.cit, h.128 20

Bayu Satya DS. Koleksi Tumbuhan Berkhasiat. Yogyakarta : Rapha Publishing. h. 2

Page 29: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Alang-alang merupakan gulma penting di berbagai kebun seperti karet,

kelapa, kelapa sawit, cengkeh, lada, vanili, kakao dan teh. Rumput tahunan ini

berumpun rapat sehingga membentuk “ sheet “ , dan daunnya tumpang tindih

sehingga menyulitkan penetrasi butiran semprotan.21

Alang-alang memiliki kandungan kimia antara lain α-selulosa 40,22%,

holoselulosa 59,62%, hemiselulosa 18,40% dan lignin 31,29%. Yang dapat

digunakan sebagai bahan bakar yang mudah terbakar yang dapt dijadikan

sebagi bahan bakar. Sebagimana terdapat dalam penelitian Dyah Agustina, dkk.

“Efektivitas Penggunaan Bioetanol dari Limbah Padat Alang-alang (Imperata

cylindrical L.) Terhadap lama Pembakaran Kompor Bioetanol”22

Stolon alang-alang dapat mengeluarkan senyawa penghambat

pertumbuhan yang disebut Alelopati. Alang-alang juga merupakan gulma

pengganggu tanaman, namun dapat juga dimanfaatkan sebagai pengendali

biologis juga, karena tanaman ini menghasilkan alelopati. Senyawa alelopati

dapat dilepaskan ke lingkungan melalui berbagai organ tanaman. Stolon alang-

21

Rusdi Evizal, Op.cit, h. 60 22

Dyah Agustina, et.al. Efektivitas Penggunaan Bioetanol dari Limbah Padat Alang-alang

(Imperata cylindrical L.) Terhadap lama Pembakaran Kompor Bioetanol. Jurnal Sains dan Seni ITS.

Vol. 4, No. 1. h. 1

Page 30: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

alang menghasilkan senyawa penghambat berupa alelopati yang dilepaskan ke

lingkungan.23

Alang- alang juga digunakan masayarakat untuk makanan ternak,yaitu

dengan menggembalakan ternak dipadang alang-alang, penggembalaan ini

didahului dengan pembakaran alang-alang yang sudah tua, baru setelah tumbuh

alang-alang muda, hewan-hewan itu dilepas pada padang alang-alang tersebut.

Alang –alang juga digunakan masyarakat sebagi atap rumah.24

Alang-alang mengandung senyawa flavonoid diantaranya coixol,

arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin. Flavonoid termasuk dalam

polifenol yang merupakan antioksidan. Antioksidan berfungsi untuk mencegah

radikal bebas sehingga dapat mengurangi kerusakan sel tubuh. Upaya

peningkatkan nilai ekonomis dari alang-alang dapat dilakukan dengan

mengolahnya menjadi produk pangan.Salah satu alternatif pemanfaatan alang-

alang pada produk pangan yang dapat dihasilkan adalah pengolahan menjadi

sirup. Sirup merupakan larutan kental yang memiliki kadar gula tinggi terlarut

dan tidak memiliki kecenderungan pengendapan kristal gula.25

d. Taksonomi Tumbuhan Alang-alang ( Imperata cylindrica L.)

23

Hadriman Khair,dkk, Pemanfaatan Ekstrak Akar Alang – Alang (Imperata cylindrica L.)

Sebagai Herbisida Pratumbuh, 2012, h. 145, online, Agrium, pdf. [Diakses 27 Januari 2017] 24 Michael R.Dove, Sugeng Martopo,Op.cit,h. 8 25

Chandra Maysasri Trissanthi, Wahono Hadi Susanto ,Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat

Dan Lama Pemanasan Terhadap Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Sirup Alang-Alang (Imperata

Cylindrica) ,2016,h.181, online, Jurnal Pangan dan Agroindustri, pdf. [Diakses 27 Januari 2017]

Page 31: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Tumbuhan Alang-alang (Imperata cylindrika L.) termasuk ke dalam

family Poaceae (Gramineae), suku Andropogoneae, sub-suku Saccharinae.

Apabila dilihat dari jauh, alang-alang ini menyerupai tebu gula atau padi gogo.

Genus Imperata terbagi menjadi dua subgenus (jenis) yaitu Imperata dan

Oriopogon. Sub genus Imperata hanya memiliki satu spesies yaitu Imperata

cylindrical.Imperata cylindrika terdiri dari lima varietas yaitu : mojor, Africana,

europea, condensate dan latifolia. Varietas major terutama terdapat di Asia,

Australia, daerah tropis Afrika Timur dan India.26

Taksonomi tumbuhan alang-alang sebagai berikut :

Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Imperata

Spesies : Imperata cylindrica ( Alang – alang )

26

Abdul manan harahap. Motif Pembakaran Padang Alang-alang (Imperata cylindrical L.) di

Daerah Tapanuli Selatan. Skripsi fakultas Kehutanan : ITB. h. 21

Page 32: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Gambar.1 Tanaman alang-alang

Sumber : Anonim

e. Morfologi Alang-alang ( Imperata cylindrica L. )

Alang-alang memiliki bentuk morfologi terna, herba, merayap,

tumbuh tegak dan tinggi tanaman berkisar 30 – 180 cm, berdaun tunggal,

pangkal saling menutup, helaian berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak,

kasar, berambut jarang, panjang daun (180 cm) dan lebar daun (3 cm).27

a). Akar

Akarnya memiliki tunas yang merayap di dalam tanah, panjang dan

bersisik. Biasanya sistem perakarannya serabut dan banyak memiliki

rambut akar yang lebat dan ujungnya meruncing. Pada setiap ujungnya

terdapat kaliptra yang berfungsi untuk menembus tanah dan melakukan

banyak percabangan.

27

Zelly Fujiyanto, Erma Prihastanti, Sri Haryanti. Op. Cit. h. 49

Page 33: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Gambar.2 akar alang-alang

Sumber : Anonim

b). Batang

Batang alang-alang ini memiliki tinggi 1,2-1,5 m. Permukaan batang

alang-alang ini beruas-ruas. Ruas tersebut sebagai tempat duduknya daun.

Arah tumbuhnyya batang alang-alang ini ke atas. Batang menjulang

berbunga naik keatas tanah.28

28

Abdul manan harahap.Op.cit,. h. 22

Page 34: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Gambar.3 batang alang-alang

Sumber : Anonim

c). Daun

Daun alang-alang berbentuk garis lanset dengan pangkal menjepit dan

berbentuk talang. Panjangnya sekitar 15-80 cm. Tepi daunnya juga sangat

kasar, pada pangkal berambut panjang, dengan tulang daun tengah yang

lebar dan pucat. Alang-alang juga memiliki malai yang panjangnya 10-

20cm.

Page 35: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Gambar.4 daun alang-alang

Sumber : Anonim

d). Bunga

Bunga alang-alang ini memiliki benag sari yang kerap kali dengan 2

kepala sari putih atau ungu. Tangkai putik 2 dengan kepala putik yang

panjang berwarna ungu dan muncul dari anak bulir yang panjangnya 4 mm,

putih ataupun keunguan.

Page 36: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Gambar.5 bunga alang-alang

Sumber : Anonim

e). Buah

Buah alang-alang ini tidak begitu terlihat tetapi ketika masak buah

alang-alang berfungsi sebagai alat untuk melayang. Berbentuk bulat panjang

dengan ujung buah yang runcing. Buahnya di tutupi oleh daun pelindung dan

apabila sudah masak buahnya akan rontok.29

Gambar.6 buah alang-alang

Sumber : Anonim

B. Fotosintesis

29

Ibid, h. 20-21

Page 37: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis

yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan

senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya

alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen

tertentu dengan bahan CO2, dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa

spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda,

sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda.30

Fotosintesis merupakan proses biologi yang kompleks, proses ini

menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil

yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai

membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma

yang mengandung enzim yang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid.

Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air ( H2O),

konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi

yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air,

dan karbondioksida.31

A. Fotosintesis tumbuhan C4

30 Budi Utomo, Fotosintesis Pada Tumbuhan, karya ilmiah ( Medan : Universitas Sumatra

Utara, 2007 ), hlm.5

31 Kimball, John.W, Biologi Umum .( jakarta : erlangga, 1983), hlm. 171-181

Page 38: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Pertumbuhan adalah pertambahan volume yang meliputi pembelahan

dan pemanjangan sel serta proses awal dari diferensiasi, sedangkan

perkembangan adalah spesialisasi struktur dan fungsi sel membentuk jaringan

dan organ tanaman.

Secara umum fotosintesis terjadi melalui 2 tahap reaksi, yaitu :

1. Reaksi terang, yaitu proses konversi energi kimia dan menghasilkan

oksigen ( O2)

2. Reaksi gelap, yaitu terjadinya seri reaksi siklik yang membentuk gula dari

bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH ) dengan bantuan enzim

rubisco ( pada tanaman C3). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini

diperoleh dari reaksi terang. Dalam reaksi gelap terjadi siklus calvin yang

membentuk senyawa antara, yitu 3PGA.

Daur C4 ( daur Hatch dan Slack ) disebut daur C4 karena sebagian

besar senyawa yang pertama kali dihasilkan adalah senyawa dengan 4 atom

karbon yaitu asam malat dan asam aspartat dan tumbuhan yang memiliki daur

tersebut disebut tumbuhan C4, yang termasuk tumbuhan C4 adalah beberapa

spesies graminae di daerah tropis termasuk jagung, tebu, sorghum. Anatomi

daun tumbuhan C4 unik yang dikenal dengan anatomi Kranz, yaitu terdapat

sel-sel seludung parenkim yang mengelilingi ikatan pembuluh dan

memisahkannya dengan sel-sel mesofil. Pada tumbuhan C4 terdapat

Page 39: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

pembagian kerja antara sel-sel mesofil dan sel-sel seludung parenkim, yaitu

pembentukan asam malat dan aspartat dari CO2 terjadi di sel-sel mesofil,

sedangkan dari calvin berlangsung di sel-sel seludang parenkim.32

C. Transpirasi

Penguapan air dari tumbuhan (dan hewan, menurut banyak pustaka)

disebut transpirasi. Pada tumbuhan, peristiwa itu biasanya berhubungan dengan

kehilangan air melalui stomata, kutikula, atau lentisel. Begitu banyak air yang

hilang melalui transpirasi untuk membesarkan tanaman terjadi karena rangka

molekul semua bahan organik pada tumbuhan terdiri dari atom karbon yang harus

diperoleh dari atmosfer. Karbon masuk kedalam tumbuhan sebagai karbon

dioksida (CO2) melalui pori stomata, yang paling banyak terdapat di permukaan

daun, dan air keluar secara difusi melalui pori yang sama ini saat stomata terbuka.

Transpirasi dapat merugikan tumbuhan bila lajunya terlalu cepat yang

menyebabkan jaringan kehilangan air terlalu banyak selam musim panas dan

kering.33

32

Campbell, N.A,et al., Biology. Concepts & connections. 5th Ed.Addison west longman inc,

2006, h. 118

33 Frank B Salisbury dan Cleon w Ross, Fisiologgi Tumbuhan Jilid 1,( Bandung : ITB, 1995 )

, hlm.71

Page 40: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Faktor- faktor yang mempengaruhi laju transpirasi yaitu : faktor-faktor

internal yang mempengaruhi mekanisme membuka menutupnya stomata,

kelembapan udara sekitar tanaman, suhu udara, dan suhu daun tanaman. Walaupun

beberapa jenis tumbuhan dapat hidup tanpa melakukan transpirasi, tetapi jika

transpirasi berlangsung pada tumbuhan yang dapat memberikan beberapa

keuntungan bagi tumbuhan tersebut, misalnya dalam mempercepat laju

pengangkutan unsur hara melalui pembuluh xilem, menjaga turgiditas sel

tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal, dan sebagai salah satu cara untuk

menjaga stabilitas suhu daun.34

D. Prinsip Penyerapan Cahaya Oleh Tumbuhan

Banyak faktor yang mempengaruhi pembukaan stomata , termasuk

lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pembukaan dan penutupan stomata.

Stomata tumbuhan pada umumnya membuka saat matahari terbit dan menutup saat

hari gelap, sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk

fotosintesis pada siang hari. Proses pembukaan memerlukan waktu 1 jam, dan

penutupan berlangsung secara bertahap sepanjang sore. Stomata menutup lebih

cepat bila ditempakan dalam keadaan gelap secara tiba– tiba .

34 Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan ,( Jakarta : Rajawali Pers ,

2013),hlm. 55

Page 41: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Tumbuhan sukulen tertentu yang terbiasa pada kondisi panas dan kering

(misalnya kaktus, kalanchoe dan bryopyllum ) bertingkah laku sebaliknya stomata

terbuka pada malam hari , menangkap karbon dioksida dan menyimpannya sebagai

asam organik saat keadaan gelap, dan tertutup pada siang hari. Ini merupakan cara

yang baik untuk menyerap co2 melalui stomata yang terbuka pada malam hari saat

transpirasi rendah dan menyimpan air di waktu panas dan siang hari.35

Pengaruh cahaya diyakini mempunyai pengaruh tak langsung melalui

penurunan konsentrasi CO2 oleh fotosintesis. Sejumlah kajian memperlihatkan

bahwa cahaya memiliki bahwa cahaya memiliki pengaruh kuat terhadap stomata,

lepas dari perannya dalam fotosintesis. Diduga cahaya bekerja di sel mesofil, yang

lalu mengirim pesan kepada sel penjaga. Atau, penerima cahaya terdapat di sel

penjaga itu sendiri.

Thomas D Sharkey dan Klaus Raschke mempelajari kerja stomata pada

daun lima macam spesies tumbuhan (cocklebur, kapas, kacang, perilla frutescens,

dan jagung). Peneliti berhasil mengatur pencahayaan sambil mempertahankan

konsentrasi CO2 antarsel tetap konstan, dan mengubah konsentrasi CO2 pada

tingkat cahaya yang tetap. Daya hantar stomata menunjukkan bukaan stomata.

Empat spesies yang pertama menunjukkan dengan jelas bahwa respons stomata

terhadap cahaya itu biasanya terjadi secara langsung, dan sedikit saja responnya

35 Frank B Salisbury dan Cleon w Ross, Op.cit,h. 80

Page 42: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

terhadap perubahan konsentrasi CO2 antarsel. Pada tingkat cahaya yang tinggi,

stomata tanaman jagung terutama memberikan respons terhadap konsentrasi CO2

antarsel yang rendah. Stomata memberikan respon terhadap cahaya, bahkan juga

stomaa pada daun yang fotosintesisnya diturunkan sampai nol dengan pemberian

zat penghambat (sianazin). Peneliti menyimulkan : pada tingkat cahaya rendah,

konsentrasi CO2 antarsel dapat menjadi faktor pengendali yang utama, pada

tingkat cahaya tinggi, respon langsung terhadap cahaya dapat melebihi kebutuhan

pemenuhan CO2 untuk fotosintesis, dan menyebabkan peningkatan konsentrasi

CO2 antarsel. Lebih lanjut peneliti menyatakan bahwa cahaya diserap di sel

penjaga, bukan di sel mesofil.36

E. Pengertian dan Anatomi Stomata

Stomata sangat banyak macamnya, pada daun ada lapisan kutikula

berlilin yang ada di permukaan daun yang dapat menghambat difusi, sehingga

sebagian besar uap air dangas lainnya melewati bukaan diantara sel penjaga.

Stomata terdiri dari pori stomata, sel penjaga .

Di setiap sel penjaga, biasanya terdapat satu atau beberapa sel

epidermis lain yang berubah bentuk, yang disebut sel pelengkap . Saat stomata

membuka, air menguap dalam daun dari jaringan mesofil ( dinding sel parenkim

palisade dan parenkim bunga karang ) ke dlam ruang antar sel yang sinambung

36 Frank B Salisbury dan Cleon w Ross, Op.cit,h. 81

Page 43: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

dengan udara di luar. Berbeda dengan karbon dioksida yang mengikuti lintas difusi

masuk ke dalam daun.

Fotosintesis C4, terutama terjadi pada rumputan tropika , misalnya

jagung. Tanaman C4 memiliki anatomi daun khusus untuk berfotosintesis, yaitu

anatomi kranz ( sel seludung berkas pembuluh ). Dinamakan demikian katena

terdapat lapisan sel yang menonjol di sekeliling berkas pembuluh , dan sel tersebut

banyak mengandung kloroplas.

Stomata kadang hanya ditemui di bagian permukaan bawah daun, tapi

sering ditemui dikedua permukaan, meskipun lebih banyak terdapat di bagian

bawah. Daun teratai hanya mempunyai stomata dibagian atas, dan tumbuhan yang

terendam air tidak memiliki stomata sama sekali. Rumputan biasanya mempunyai

stomata yang berjumlah sama dikedua permukaannya.

Stomata khas pada dikotil terdiri dari dua sel penjaga berbentuk ginjal,

sel penjaga rumputan dan teki cenderung lebih memanjang. Sel penjaga

mengandung sedikit kloroplas, sedangkan sel epidermis tidak punya ( kecuali pada

paku-pakuan dan beberapa angiospermae air ).

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kerapatan stomata sangan

bergantung pada konsentrasi CO2 , bila CO2 naik , jumlah stomata per satuan luas

lebih sedikit. Hal ini dibuktikan melalui berbagai kajian di laboratorium dan

dengan menghitung jumlah stomata spesies tertentu pada berbagai ketinggian

Page 44: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

tempat. ( tekanan parsial CO2 menurun bersama dengan gas lainnya di atmosfer,

sejalan dengan ketinggian tempat ). Hal tersebut juga terbukti melalui pengamatan

terhadap spesimen herbarium, yaitu kerapatan stomata menyusut 40 % selama 2

abad ini, saat CO2 atmosfer meningkat dari 28- menjadi lebih dari 350 mol mol-1

37

F. Mekanisme Kerja Stomata

Stomata mempunyai mekanisme penyesuaian terhadap kandungan air

yang dipengaruhi oleh kapasitas tanah penyimpanan air. Kenaikan PH lingkungan

sangat baik bagi kegiatan enzim posporilase guna mengubah amilum dalam sel

penutup stomata menjadi glukosa-1-pospat. Hal ini menyebabkan naiknya nilai

osmosis sel-sel penutup yang kemudian menyebabkan masuknya air dalam sel

tetangga ke sel penutup. tumbuhan air ini mengakibatkan turgor pada dinding-

dinding sel penutup yang tipis ( porus ) dan membukalah stomata.

Stomata merupakan celah yang dibatasi oleh dua sel penjaga. Sel penjaga

mempunyai penebalan dinding khusus ( bagian tertentu menebal sedangkan bagian

lainnya tidak menebal ) dan di dalam selnya terdapat kloroplas, pengamatan

mikroskopis terhadap permukaan daun menunjukkan bahwa cahaya

mempengaruhi pembukaan stomata. Pada saat redup atau tidak ada cahaya

umumnya stomata tumbuhan menutup. Ketika intensitas cahaya meningkat

37 Frank B Salisbury, Cleon W Ross, Op.cit, hlm.78

Page 45: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

stomata membuka hingga mencapai nilai maksimum. Cahaya, konsentrasi CO2,

kelembapan dan hormone tumbuhan merupakan beberapa faktor yang

mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata. Cahaya menyebabkan

membukanya stomata pada saat keadaan gelap. Peningkatan konsentrasi CO2 dan

turunnya kelembapan menyebabkan menutupnya stomata.38

1. pembukaan stomata

Stomata akan membuka jika tekanan turgor krua sel penjaga

meningkat. Peningkatan tekanan torgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya

airke dalam sel penjaga tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat

stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (k+) pada sel penjaga ion

kalium ini berasal dari sel tetangga.39

Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan

menggembung dimana sel penjaga yang mengembung dan mendorong dinding

bagian dalam stomata hingga merapat. Stomata bekerja dengan caranya sendiri

karena sifat khusus yang terletak pada anatomi mikroskopik dinding selnya. Sel

penjaga dapat bertambah panjang, terutama dinding luarnya, sehingga

38

Made Purnawati,et, al. CA2+ Intraseluler Terlihat Dalam Mekanisme Pembukaan Stomata

Akibat Pengaruh Auxin, Jurnal Biologi, ( Bukit Jimbaran : Universitas Udayana, 2008),(1), h. 19-22

39Benyamin lakitan,Op.cit, h.59

Page 46: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

mengembang ke arah luar. Kemudian dinding sebelah dalam akan tertarik oleh

mikrofibril tersebut yang mengakibatkan stomata membuka.

2. penutupan stomata

Stomata menutup bila selisih kandungan uap air di udara dan di ruang

antar sel melebihi titik kritik. Hal itu disebabkan gradien uap air tajam

mendorong penutupan stomata, respon paling cepat terhadap kelembapan yang

rendah terjadi pada saat tingkat cahaya rendah. suhu ( 30-35

C) biasanya

menyebabkan stomata menutup. Mungkin hal ini sebagai respon tak langsung

tumbuhan terhadap keadaan rawa air, atau mungkin karena laju respirasi naik

sehingga CO2 dalam daun juga naik.

Penutupan stomata terjadi setelah tumbuhan mengalami ABA ( Asam

Abisat ). Pada daur asam abisat dapat berada pada tiga bagian sel yang berbeda,

yaitu :

1. pada sitosol, dimana ABA disintesis

2. pada kloroplas, dimana ABA diakumulasikan

3. pada dinding sel, yang dapat merangsang penutupan stoma .

Page 47: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

ABA pada dinding sel berasal dari sel-sel mesophyl daun dimana ABA

disintesis. Jika asam absitat di aplikasikan pada daun tumbuhan pada

konsentrasi yang sangat rendah maka akan menyebabkan stomata menutup.40

G. Tipe-Tipe Stomata

Menurut hidayat (1995) Tipe stomata pada dikotil berdasarkan susunan sel

epidermis yang berdekatan dengan sel tetangga ada 5 yaitu sebagai berikut:

a. Anomositik/Ranunculaceous yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel

tertentu yang tidak berbeda dengan epidermis yang lain dalam bentuk maupun

ukurannya. Terdapat pada Ranunculaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae dll.

Gambar .7 Stomata tipe anomositik

Sumber : Anonim

40

Ibid, h. 60

Page 48: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

b. Anisositik/Cruciferous yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh 3 sel tetangga

yang ukurannya tidak sama, terdapat pada Cruciferae, Solanaceae

Gambar .8 Stomata tipe anisositik

Sumber : Anonim

c. Parasitik/Rubiaceous yaitu tiap sel penjaga bergabung dengan satu atau lebih sel

tetangga, sumbu membujurnya sejajar dengan sumbu sel tetangga dan apertur,

terdapat pada Rubiaceae dan Magnoliaceae.

Page 49: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Gambar. 9 tipe stomata parasitik

Sumber : Anonim

d. Diasitik/Cariophyllaceus yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh dua sel

tetangga dengan dinding sel yang membentuk sudut siku-siku terhadap sumbu

membujur stoma, terdapat pada Cariophyllaceae dan Acanthaceae.

Gambar.10 Tipe stomata diastik

Sumber : Anonim

e. Aktinositik yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga yang menyebar

dalam radius. 41

41

Faizul izza, Karakteristik Stomata Tempuyung (Sonchus arvensis L.) dan Hubungannya

dengan Transpirasi Tanaman di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

,2015,h.177, [Online], Buletin Anatomi dan Fisiologi. pdf. [Diakses 18 Juni 2016]

Page 50: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Gambar .11 Tipe stomata aktinositik

Sumber : Anonim

Berdasarkan letak penebalan pada sel penutupnya menurut utrian ada 4 tipe

stomata :

a. Tipe Amarylidaceae

Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal. Dinding puggung

tipis, tetapi dinding perutnya lebih tebal, dinding atas dan bawah terjadi

penebalan kutikula. Sel-sel tetangga berbatasan dengan sel penutup. stomata

tipe ini biasanya terdapat pada kebanyakan tanaman dikotil, tetapi kadang-

kadang ada juga pada monokotil.

b. Tipe Helleborus

Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal, tetapi pada dinding

punggung dan perut tipis dan dinding atas bawahnya masing-masing tebal.

c. Tipe Graminae

Page 51: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Bentuk sel penutup seperti halter, dinding sel penutup bagian tengah

tebal yang merupakan penopang pada halter tersebut. Masing-masing ujung

dindingnya tipis, sedangkan dinding atas dan bawah tebal. Stomata ini hanya

terdapat pada Graminae /Poaceae dan Cyperaceae.

d. Tipe Minium

Bentuk sel penutup pada stomata ini adalah juga berbentuk seperti

ginjal. Dinding perutnya tipis. Adapun dinding-dinding lainnya dapat dikatakan

tipis ataupun tebal. Stomata bentuk ini terdapat pada golongan Bryophyta dan

Ptridophyta.42

H. Metabolisme Tanaman C4

Tumbuhan c4 ( C4 Plant ) dinamakn demekian karena memulai siklus

calvin dengan mode alternatif fiksasi – karbon yang membentuk senyawa

berkarbon empat sebagai produk perantaranya. Beberapa ribu spesies dalam

setidaknya 19 famili tumbuhan mengandung jalur C4, beberapa tumbuhan C4 yang

penting bagi pertanianadalah tebu dan jagun, anggota fanili rumput-rumputan.

Pada tumbuhan C4, ada dua tipe sel fotosintetik yang berbeda : sel

seludang berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh ( bundle

sheath cell ) tersusun menjadi seludang-seludang yang dikemas rapat di sekitar

urat daun. Diantara seludang berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat

42 Sutrian,Y. Pengahantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Edisi Revisi. Cet 3,( Jakarta : Rineka

Cipta, 2011) H. 141-143

Page 52: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

terdapat sel mesofil ( mesophyll cell ) yang tersusun lebih longgar. Siklus calvin

hanya berlangsung di kloroplas sel seludang berkas pembuluh. Akan tetapi, siklus

tersebut didahului oleh penggabungan CO2 kedalam senyawa organik di dalam sel

mesofil

1. Langkah pertama ini dilakukan oleh sejenis enzim yang hanya terdapat dalam

sel mesofil, disebut PEP karboksilase ( PEP carboxylase ) . Enzim ini

menambahkan CO2 ke fosfoenolpiruvat ( PEP ), membentuk produk berkarbon

empat , oksaloasetat. PEP karboksilase memilki afinitas yang jauh lebih tinggi

terhadap CO2 daripada rubisko dan tidak memiliki afinitas terhadap O2. Oleh

karena itu, PEP karboksilase dapat memfiksasi karbon secara efesien ketika

rubisko tidak bisa yaitu saat hari panas dan kering, dan stomata

tertutupsebagian, menyebabkan konsentrasi CO2 didaun turun dan konsentrasi

O2 naik.

2. Setelah tumbuhan C4 memfiksasi karbon dari CO2, sel mesofil mengejspor

produk berkarbon empat yang dihasilkannya ke sel seludang berkas pembuluh

melalui plasmodesma .

3. Dalam sel seludang berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat ini melepas

CO2, yang diasimilasi kembali kedalam materi organik oleh rubisko dan siklus

calvin. Reaksi yang sama meregenerasi piruvat, yang ditranspor ke sel mesofil.

Di sana, ATP digunakan untuk mengubah piruvat menjadi PEP , sehingga

Page 53: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

siklus reaksi pun dapat berlanjut. ATP dapat dianggap sebagai harga untuk

meningkatkan konsentrasi CO2 dalam sel seludang berkas pembuluh.

Untuk menghasilkan ATP ekstra ini, sel seludang berkas pembuluh

melaksanakan aliran elektron siklik.dengan demikian, sel mesofil tumbuhan C4

memompa CO2 kedalam seludang berkas pembuluh, menjaga konsentrasi CO2

dalam sel seludung berkas pembuluh cukup tinggi bagi rubisko unuk mengikat

karbon dioksida, bukan oksigen. Rangkaian siklik dari reaksi- reaksi yang

melibatkan PEP karboksilase dan regenerasi PEP dapat dianggap sebagai pompa

konsentrasi CO2 yang memperoleh tenaga dari ATP. Dengan cara ini, fotosintesis

C4 meminimalkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini

terutama menguntungkan di daerah panas dengan cahaya matahari yang terik,

ketika stomata tertutup sebagian pada siang hari. Dalam lingkungan semacam

inilah tumbuhan C4 berevolusi dan bertumbuh dengan baik hingga saat ini .43

I. Analisis Materi Pembelajaran

Tujuan pembelajaran biologi antara lain mengembangkan pengetahuan

praktik dari metode biologi untuk memecahkan masalah kehidupan individu dan

sosial serta mengembangkan cara berfikir ilmiah melalui penelitian dan percobaan.

Materi biologi SMA topik ini diajarkan pada kelas 12 semester ganjil, yaitu pada

SK.2 mempelajari fotosintesis.

43 Campbell, N.A., Reece,J.B.,Mitchel,L.G, Biologi,( Jakarta: Erlangga, 2008 ), hlm.216

Page 54: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Materi fotosintesis selin dapat dikaji dengan teori, juga dapat dilakukan

melalui praktikum sehingga dapat menjawab permasalahan dari topik

pembelajaran melalui percobaan yang mereka lakukann. Melalui praktikum siswa

berlatih menggunakan metode ilmiahdalam menghadapi berbagai masalah,

sehingga dapat membuat siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru.

Berkaitan dengan itu, maka penelitian mengenai perbedaan kerapatan

stomatadapat digunakan sebagai bahan petunjuk praktikum pada konsep tersebut.

Kompetensi dasar yang diharapkan dapat dikuasai olehpeserta didik yaitu

peserta didim dapat menjelaskan proses fotosintesis dan memahami perbedaan

kerapatan stomata melalui kegiatan atau percobaan. Dalam memberikan

pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,maka diperlukan metode

pembelajaran yang tepat. Berkaitan dengan uraian materi fotosintesis kelas 12

semester ganjil, maka digunakan metode eksperimen.

Metode eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang

harus dikuasai oleh pendidik karena memberikan pengalaman langsung dalam

melaksanakan proses belajar. Dengan menggunakan metode pembelajaran ini

dapat menjawab permasalahan dari topik pembelajaran melalui percobaab yang

mereka lakukan.

Melalui eksperimen, siswa berlatih menggunakan metode ilmiah dalam

menghadapi berbagai masalah, lebih efektif berfikir, dan membuat siswa dapat

Page 55: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

memperoleh ilmu pengetahuan, menemukan pengalaman praktik dan keterampilan

dalam menggunakan alat alat.

J. Kerangka Berfikir

Dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, sebagai peneliti

menginginkan agar peserta didik dapat berlatih menggunakan metode ilmiah

dalam berbagai masalah dan membuat peserta didik dapat berfikir kreatif. Sumber

praktikum pada materi fotosintesis tersebut, dalam proses pembelajaran biologi

untuk melihat kerapatan stomata yang sangat berkaitan dengan materi fotosintesis.

Pada kondisi lingkungan yang berbeda stomata berbeda kerapatannya walaupun

dalam satu varietas tanaman.

Kerapatan stomata pada penelitian ini menggunakan tanaman yang

berada di tempat terang dan tempat teduh. Dimana kondisi lingkungan khususnya

intensitas cahay berpengaruh terhadap tumbuhan yang akan diteliti. Kerapatan

stomata berkaitan dengan materi fotosintesis, yaitu peserta didik dapat

menjelaskan struktur stomata serta kaitannya dengan fungsinya melalui praktikum.

Dari penjelasan tentang percobaan kerapatan stomata tanaman ditempat

terang dan tempat teduh saya sebagai peneliti ingin mengembangkan bahan

petunjuk praktikum pada materi jaringan tumbuhan tersebut. Dalam pembelajaran

biologi untuk menentukan perbedaan kerapatan stomata tumbuhan pada tempat

terang dan teduh yang sangat berkaitan dengan materi fotosintesis. Dengan

Page 56: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

menggunakan metode praktikum yaitu dimana siswa dapat belajar bukan hanya

diruangan tetapi diluar ruangan.

Berikut kerangka berfikir peneluti :

Tumbuhan alang-alang

Tanaman C4

Stomata tumbuhan

Letak stomata

Membuka dan

menutup stomata

Kerapatan stomata

Faktor cahaya

Transpirasi,

fotosintesis

Penagaruh terhadap

pertumbuhan tanaman

Page 57: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Prodi Pendidikan Biologi Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung, bertujuan untuk melihat

kerapatan stomata ditempat terang dan tempat teduh. Waktu pengamatan

dilakukan selama satu bulan.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah , mikroskop cahaya, kamera

digital, cover glass, objek glass, tisu, selotip transparan, gunting, alat tulis dan

kertas label. Bahan yang digunakann dalam penelitian ini adalah kutek transparan

dan daun tumbuhan alang-alang.

C. Metode dan Sampel Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk

menggambarkan dan mendeskripsikan kerapatan stomata daun tumbuhan alang-

Page 58: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

alang, serta metode laboratorik untuk melihat kerapatan stomata tumbuhan alang-

alang. 44

Populasi dalam penelitian ini adalah tumbuhan alang-alang seluas 1m2 yang

berada pada dua titik lokasi pengambilan sampel di area kampus IAIN Raden Intan

Lampung, yaitu tempat terang dan tempat teduh. Lokasi pertama dilapangan sepak

bola kampus IAIN Raden Intan Lampung sebagai tempat terang, dan lokasi kedua

di belakang rusunawa kampus IAIN Raden Intan Lampung sebagai tempat teduh.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster

random sampling. Sampel diambil masing-masing tiga sampel daun alang-alang

pada setiap lokasi.

Cluster random sampling adalah teknik pengambilan sampel dari kelompok-

kelompok kecil yang sifat antara kelompok tersebut tidak menunjukkan tingkatan,

pengambilan sampel dilakukan secara plot dari masing-masing kelompok.

Pengelompokan cluster random sampling sifatnya sekedar untuk mempermudah

jalannya penelitian.45

Sampel yang diambil adalah dari daun yang sempurna yang sudah

berkembang yaitu daun ke tiga dari bawah tanaman alang-alang. Untuk

pengamatan stomata diambil dibagian tengah daun , hal ini dimaksudkan untuk

44 Moh.Nazir, Metode Penelitian ( Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988 ), h.63 45

Sugiono, metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, ( Bandung : Alvabeta, 2008

), H. 83

Page 59: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

mendapatkan stomata yang lebih banyak dibandingkan dengan bagian pangkal dan

juga ujung daun.

D. Cara Kerja

1. Tahap Persiapan dan perlakuan

Penelitian ini dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan diantaranya isolatip transparan, kutek bening, gunting, mikroskop

cahaya, glass objek, glass penutup, kamera digital, alat tulis, dan 6 helai daun

tumbuhan alang-alang dari 1 varietas alang-alang.

2. Tahap Penelitian

Tahap penelitian dilakukan dengan cara pengamatan kerapatan

stomata daun dengan menggunakan replika/cetakan, dimana pembuatan replika

stomata dibuat dengan menggunakan kutek transparan dan selotip transparan.

Setalah itu, diletakkan pada gelas objek kemudian dimati besar porus

pembukaan pada stomata di bawah mikroskop.

Pembuatan preparat untuk melihat besar pembukaan porus stomata adalah

metode replika/cetakan, dengan tahapan sebagai berikut :

1. Mengumpulkan alat dan bahan yang akan digunkan untuk penelitian.

Page 60: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

2. Membersihkan helaian daun dengan menggunakan tisu untuk

menghilangkan kotoran yang menempel.

3. Mengukur daun tumbuhan alang-alang untuk mengetahui titik tengah pada

daun tersebut.

4. Melakukan pengamatan setiap jam 12 setiap hari dengan menggunakan 3

jenis daun tumbuihan alang-alang pada tempat terang dan 3 jenis daun

ditempat teduh.

5. Mengoleskan kutek transparan pada bagian tengah permukaan daun , lalu

dibiarkan hingga kering.

6. Menempelkan permukaan daun yang telah diolesi kutek transpran

menggunakan isolatip.

7. Mertakan isolatip dengan cara memijat permukaan daun dengan

menggunakan jari tangan, agar kutek menempel dengan baik pada isolatip.

8. Mengelupas isolatip secara perlahan dan menempelkan pada glass objek.

9. Meratakan dan memberikan kerta label pada sebelah kiri dengan memberi

keterangan.

10. Kemudian mengamati kerapatan stomata di bawah mikroskop cahaya

sampai objek yang teramati dengan jelas.

F. Analisis Data

Data yang sudah diperoleh kemudian dianilisis dengan cara diskriptif

dan selanjutnya ditampilkan dalam bentuk gambar atau foto dan uraian deskripsi.

Page 61: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Uraian deskriptif kuantitatif ini yaitu suatu proses dari penyajian data yang

diberikan setelah jelas disampaikan dalam bentuk gambar dengan fakta-faktualnya

sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh.

Setelah didapatkan data deskriptif berupa gambar, kemudian dihitung presentase

kerapatan stomatanya dengan rumus :

Kerapatan stomata = jumlah stomata

Luas bidang pandang

Setelah itu, dilakukan analisis menggunakan analisis variansi ( ANOVA ), jika ada

perbedaan kemudian dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil ( BNT) pada taraf

= 5%.

G. Alur Kerja Penelitian

Persiapan

Tahap penelitian

Mencakup :

1. Menyiapkan alat

dan bahan

2.menemukan lokasi

penelitian

cluster random

sampling Pengambilan sampel

Pembuatan preparat Menggunakan metode

replika / cetakan

Page 62: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Pengamatan kerapatan

stomata

pengambilan data

Analisis data

Analisis variansi ( ANOVA)

Uji beda nyata terkecil

(BNT ) taraf 5 %

Menggunakan

microskop cahaya

Menggunakan kamera /

HP

Deskriptif analisis

Page 63: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Alang-alang ( Imperata cylindrica L. )

1. Mengenal Tanaman Alang-alang ( Imperata cylindrica L. )

Diperkirakan ada sekitar 64,5 juta hektar padang rumput di Indonesia,

dimana sebagian besar merupakan alang-alang atau Imperata. Boleh dikatakan

kesemuanya ini adalah padang rumput yang bersifat antropogenik dan hasil dari

pembakaran. Di Indonesia nampaknya Imperata bukan jenis tumbuhan alamiah.

Hampir seluruh terbentuk sebagai akibat dari usaha campur tangan manusia,

terutama sekali karena penggunaan unsur api. Tujuan mereka melakukan usaha

campur tangan itu ada berbagai macam, meskipun akibat yang ditimbulkan

tidak demikian. Pada kelompok-kelompok masyarakat Indonesia yang

menjalankan sistem pertanian secara ekstensif, yaitu menganggap ladang di

hutan, Imperata merupakan rumput liar yang tidak diinginkan ada di ladang

karena rumput-rumput ini akan merupakan saingan bagi tanaman budaya. 46

46

Michael R.Dove, Sugeng Martopo, Manusia dan Alang-Alang Di Indonesia , (Yogyakarta :

gadjah mada university press,1987), hlm 5- 7

Page 64: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Rumput alang-alang merupakan jenis rumput yang kosmopolit, berada

hampir diseluruh dunia. Alang- alang mudah menyebar luas melalui biji dan

akar rimpangnya yang kuat. Perakarannya pun kuat dan tumbuh jauh di dalam

tanah. Secara umum gulma ini cepat pertumbuhannya, mempunyai fungsi

sebagai penutup tanah, penyanggah terhadap hujan, sehingga dapat dinyatakan

sebagai pelindung tanah terhadap erosi. 47

Alang-alang adalah salah satu jenis gulma penting di perkebunan,

gulma tersebut bergantung dari jenis tanah, keadaan iklim, keadaan nauangan,

jenis tanaman budidaya, kultur teknis, serta riwayat penggunaan tanah sebelum

ditanami.48

Tanaman ini dapat berkembang biak dengan biji dan rhizoma. Biji

alang-alang yang sangat ringan dapat menyebar ketempat lain melalui angin,

air, hewan dan manusia. Proses pembungaannya sering terjadi pada musim

kemarau dan sering terjadi akibat stress oleh adanya pembakaraan, pembabatan

hutan atau kekeringan.49

Tanaman alang-alang merupakan tanaman yang cepat

pertumbuhannya, cepat pula mengering, tidak tahan terhadap musim kemarau,

dan akhirnya mudah terbakar habis. Daya regenerasinya tinggi, begitu habis

47 Munandar, Mendayagunakan Tanaman Rumput,( Jakarta : Penerbit Sinar Baru ,1989),

h. 31 48

Rusdi Evizal, Dasar-Dasar Produksi Perkebunan,( Yogyakarta : Graha Ilmu, 2014), h. 58 49

Zelly Fujiyanto, dkk.Karakteristik Kondisi Lingkungan, Jumlah Stomata, Morfometri,

Alang-Alang Yang Tumbuh Di Daerah Padang Terbuka Di Kabupaten Blora Dan Ungaran, 2015, h.

49, Online], Buletin Anatomi dan Fisiologi. pdf. [Diakses 18 Juni 2016]

Page 65: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

terbakar dan hujan mulai turun, timbulah tumbuhan baru memenuhi seluruh

ladang alang-alang. Karena pertumbuhan alang-alang sangat kuat dan dapat

mengalahkan segala bentuk rerumputan yang lebih rendah dan lebih baik

maupun tanaman pangan.50

2. Habitat Tumbuh

Alang-alang (Imperata cylindrica L.) merupakan rumput yang tumbuh

secara liar, dan tersebar luas dihutan, sawah, kebun atau pekarangan rumah dan

lingkungan terbuka lainnya dengan intensitas cahaya tinggi dan tanah yang

subur untuk pertumbuhannya. 51

Alang-alang (Imperata cylindrica L.) merupakan tumbuhan pioner,

tumbuh pada lahan terbuka atau sedikit ternaung, mampu tumbuh pada tanah

gersang, masam, dan mampu hidup di tanah keringan dan bersuhu panas.52

Habitat tumbuh alang-alang tumbuh pada areal terbuka atau setengah tertutup,

rawa-rawa, dan pada tanah dengan aerasi yang baik.53

3. Kegunaan Tumbuhan Alang-Alang ( Imperata cylindrica L. )

Alang-alang merupakan gulma penting di berbagai kebun seperti karet,

kelapa, kelapa sawit, cengkeh, lada, vanili, kakao dan teh. Rumput tahunan ini

50

Munandar, Op.cit, h. 31 51

Zelly Fujiyanto, Op.cit,h. 49 52

Rusdi evizal,M.S. Op.cit, h.128 53

Bayu Satya DS. Koleksi Tumbuhan Berkhasiat. (Yogyakarta : Rapha Publishing.2001), h. 2

Page 66: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

berumpun rapat sehingga membentuk “ sheet “ , dan daunnya tumpang tindih

sehingga menyulitkan penetrasi butiran semprotan.54

Alang-alang memiliki kandungan kimia antara lain α-selulosa 40,22%,

holoselulosa 59,62%, hemiselulosa 18,40% dan lignin 31,29%. Yang dapat

digunakan sebagai bahan bakar yang mudah terbakar yang dapt dijadikan

sebagi bahan bakar. Sebagimana terdapat dalam penelitian Dyah Agustina, dkk.

“Efektivitas Penggunaan Bioetanol dari Limbah Padat Alang-alang (Imperata

cylindrica L.) Terhadap lama Pembakaran Kompor Bioetanol”55

Stolon alang-alang dapat mengeluarkan senyawa penghambat

pertumbuhan yang disebut Alelopati. Alang-alang juga merupakan gulma

pengganggu tanaman, namun dapat juga dimanfaatkan sebagai pengendali

biologis juga, karena tanaman ini menghasilkan alelopati. Senyawa alelopati

dapat dilepaskan ke lingkungan melalui berbagai organ tanaman. Stolon alang-

alang menghasilkan senyawa penghambat berupa alelopati yang dilepaskan ke

lingkungan.56

Alang- alang juga digunakan masayarakat untuk makanan ternak,yaitu

dengan menggembalakan ternak dipadang alang-alang, penggembalaan ini

didahului dengan pembakaran alang-alang yang sudah tua, baru setelah tumbuh

54

Rusdi Evizal, Op.cit, h. 60 55

Dyah Agustina, et.al. Efektivitas Penggunaan Bioetanol dari Limbah Padat Alang-alang

(Imperata cylindrical L.) Terhadap lama Pembakaran Kompor Bioetanol.2015, Jurnal Sains dan Seni

ITS. Vol. 4, No. 1. h. 1 56

Hadriman Khair,dkk, Pemanfaatan Ekstrak Akar Alang – Alang (Imperata cylindrica L.)

Sebagai Herbisida Pratumbuh, 2012, h. 145, online, Agrium, pdf. [Diakses 27 Januari 2017]

Page 67: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

alang-alang muda, hewan-hewan itu dilepas pada padang alang-alang tersebut.

Alang –alang juga digunakan masyarakat sebagi atap rumah.57

Alang-alang mengandung senyawa flavonoid diantaranya coixol,

arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin. Flavonoid termasuk dalam

polifenol yang merupakan antioksidan. Antioksidan berfungsi untuk mencegah

radikal bebas sehingga dapat mengurangi kerusakan sel tubuh. Upaya

peningkatkan nilai ekonomis dari alang-alang dapat dilakukan dengan

mengolahnya menjadi produk pangan.Salah satu alternatif pemanfaatan alang-

alang pada produk pangan yang dapat dihasilkan adalah pengolahan menjadi

sirup. Sirup merupakan larutan kental yang memiliki kadar gula tinggi terlarut

dan tidak memiliki kecenderungan pengendapan kristal gula.58

4. Taksonomi Tumbuhan Alang-alang ( Imperata cylindrica L.)

“Tumbuhan Alang-alang (Imperata cylindrica L.) termasuk ke dalam

family Poaceae (Gramineae), suku Andropogoneae, sub-suku Saccharinae.

Apabila dilihat dari jauh, alang-alang ini menyerupai tebu gula atau padi gogo.

Genus Imperata terbagi menjadi dua subgenus (jenis) yaitu Imperata dan

Oriopogon. Sub genus Imperata hanya memiliki satu spesies yaitu Imperata

cylindrical.Imperata cylindrica terdiri dari lima varietas yaitu : mojor, Africana,

57 Michael R.Dove, Sugeng Martopo,Op.cit,h. 8 58

Chandra Maysasri Trissanthi, Wahono Hadi Susanto ,Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat

Dan Lama Pemanasan Terhadap Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Sirup Alang-Alang (Imperata

cylindrica L.) ,2016,h.181, online, Jurnal Pangan dan Agroindustri, pdf. [Diakses 27 Januari 2017]

Page 68: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

europea, condensate dan latifolia. Varietas major terutama terdapat di Asia,

Australia, daerah tropis Afrika Timur dan India.”59

Taksonomi tumbuhan alang-alang sebagai berikut :

Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Imperata

Spesies : Imperata cylindrica

Gambar 2.1. Tumbuhan alang-alang (Imperata cylindrica L.)60

59

Abdul manan harahap. Motif Pembakaran Padang Alang-alang (Imperata cylindrica L.) di

Daerah Tapanuli Selatan. Skripsi fakultas Kehutanan : ITB. h. 21

60 https://www.google.co.id/search-gambar-alang-html

Page 69: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

5. Morfologi Alang-alang ( Imperata cylindrica L. )

Alang-alang memiliki bentuk morfologi terna, herba, merayap,

tumbuh tegak dan tinggi tanaman berkisar 30 – 180 cm, berdaun tunggal,

pangkal saling menutup, helaian berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak,

kasar, berambut jarang, panjang daun (180 cm) dan lebar daun (3 cm).61

a. Akar

Akar tumbuhan alang-alang adalah akar rimpang yang menjalar di

dalam tanah, panjang dan bersisik. Biasanya sistem perakarannya serabut

dan banyak memiliki rambut akar yang lebat dan ujungnya meruncing.

Pada setiap ujungnya terdapat kaliptra yang berfungsi untuk menembus

tanah dan melakukan banyak percabangan.

Gambar 2.2.Akar alang-alang (Imperata cylindrica L.)62

61

Zelly Fujiyanto, Erma Prihastanti, Sri Haryanti. Op. Cit. h. 49 62 Dokumen pribadi

akar

Page 70: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

b. Batang

Batang alang-alang ini memiliki tinggi 1,2-1,5 m. Permukaan batang

alang-alang ini beruas-ruas. Ruas tersebut sebagai tempat duduknya daun.

Arah tumbuhnyya batang alang-alang ini ke atas. Batang menjulang

berbunga naik keatas tanah.63

Gambar 2.3. Batang alang-alang (Imperata cylindrica L.)64

c. Daun

Daun alang-alang berbentuk garis lanset dengan pangkal menjepit dan

berbentuk talang. Panjangnya sekitar 15-80 cm. Tepi daunnya juga sangat

kasar, pada pangkal berambut panjang, dengan tulang daun tengah yang

lebar dan pucat. Alang-alang juga memiliki malai yang panjangnya 10-

20cm.

63

Abdul manan harahap.Op.cit,. h. 22 64 https://www.google.co.id/search-gambar-alang-html

batang

Page 71: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Gambar 2.4. Daun alang-alang (Imperata cylindrica L.)65

d. Bunga

Bunga alang-alang ini memiliki benag sari yang kerap kali dengan 2

kepala sari putih atau ungu. Tangkai putik 2 dengan kepala putik yang

panjang berwarna ungu dan muncul dari anak bulir yang panjangnya 4 mm,

putih ataupun keunguan.

Gambar 2.5. Bunga alang-alang (Imperata cylindrica L.)66

65 https://www.google.co.id/search-gambar-alang-html

daun

bunga

Page 72: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

e. Biji

Buah alang-alang ini tidak begitu terlihat tetapi ketika masak. Biji

alang-alang berfungsi sebagai alat untuk berkembang biak. Berbentuk bulat

panjang dengan ujung buah yang runcing. Bijinya di tutupi oleh daun

pelindung dan apabila sudah tua bijinya akan rontok.67

Gambar 2.6. Buah / Biji alang-alang (Imperata cylindrica L.)68

B. Fotosintesis

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis

yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan

senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya

66 https://www.google.co.id/search-gambar-alang-html 67

Ibid, h. 20-21

68 https://www.google.co.id/search-gambar-alang-html

Biji

Page 73: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen

tertentu dengan bahan CO2, dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa

spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda,

sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda.69

Fotosintesis merupakan proses biologi yang kompleks, proses ini

menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil

yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai

membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma

yang mengandung enzim yang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid.

Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air ( H2O),

konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi

yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air,

dan karbondioksida.70

1. Fotosintesis tumbuhan C4

Pertumbuhan adalah pertambahan volume yang meliputi pembelahan

dan pemanjangan sel serta proses awal dari diferensiasi, sedangkan

69 Budi Utomo, Fotosintesis Pada Tumbuhan, karya ilmiah ( Medan : Universitas Sumatra

Utara, 2007 ), hlm.5

70 Kimball, John.W, Biologi Umum .( jakarta : erlangga, 1983), hlm. 171-181

Page 74: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

perkembangan adalah spesialisasi struktur dan fungsi sel membentuk jaringan

dan organ tanaman.

Secara umum fotosintesis terjadi melalui 2 tahap reaksi, yaitu :

a. Reaksi terang, yaitu proses konversi energi kimia dan menghasilkan

oksigen ( O2)

b. Reaksi gelap, yaitu terjadinya seri reaksi siklik yang membentuk gula dari

bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH ) dengan bantuan enzim

rubisco ( pada tanaman C3). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini

diperoleh dari reaksi terang. Dalam reaksi gelap terjadi siklus calvin yang

membentuk senyawa antara, yaitu 3PGA.

“Daur C4 ( daur Hatch dan Slack ) disebut daur C4 karena sebagian

besar senyawa yang pertama kali dihasilkan adalah senyawa dengan 4 atom

karbon yaitu asam malat dan asam aspartat dan tumbuhan yang memiliki daur

tersebut disebut tumbuhan C4, yang termasuk tumbuhan C4 adalah beberapa

spesies graminae di daerah tropis termasuk jagung, tebu, sorghum. Anatomi

daun tumbuhan C4 unik yang dikenal dengan anatomi Kranz, yaitu terdapat

sel-sel seludung parenkim yang mengelilingi ikatan pembuluh dan

memisahkannya dengan sel-sel mesofil. Pada tumbuhan C4 terdapat

pembagian kerja antara sel-sel mesofil dan sel-sel seludung parenkim, yaitu

pembentukan asam malat dan aspartat dari CO2 terjadi di sel-sel mesofil,

sedangkan dari calvin berlangsung di sel-sel seludang parenkim.”71

71

Campbell, N.A,et al., Biology. Concepts & connections. 5th Ed.Addison west longman inc,

2006, h. 118

Page 75: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Berikut ini merupakan anatomi daun tumbuhan C4 :

Gambar 2.7. Anataomi daun C472

C. Transpirasi

Penguapan air dari tumbuhan (dan hewan, menurut banyak pustaka)

disebut transpirasi. Pada tumbuhan, peristiwa itu biasanya berhubungan dengan

kehilangan air melalui stomata, kutikula, atau lentisel. Begitu banyak air yang

hilang melalui transpirasi untuk membesarkan tanaman terjadi karena rangka

molekul semua bahan organik pada tumbuhan terdiri dari atom karbon yang harus

diperoleh dari atmosfer. Karbon masuk kedalam tumbuhan sebagai karbon

dioksida (CO2) melalui pori stomata, yang paling banyak terdapat di permukaan

daun, dan air keluar secara difusi melalui pori yang sama ini saat stomata terbuka.

Transpirasi dapat merugikan tumbuhan bila lajunya terlalu cepat yang

72 Campbell, N.A,Ibid, h.216

Page 76: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

menyebabkan jaringan kehilangan air terlalu banyak selam musim panas dan

kering.73

Faktor- faktor yang mempengaruhi laju transpirasi yaitu : faktor-faktor

internal yang mempengaruhi mekanisme membuka menutupnya stomata,

kelembapan udara sekitar tanaman, suhu udara, dan suhu daun tanaman. Walaupun

beberapa jenis tumbuhan dapat hidup tanpa melakukan transpirasi, tetapi jika

transpirasi berlangsung pada tumbuhan yang dapat memberikan beberapa

keuntungan bagi tumbuhan tersebut, misalnya dalam mempercepat laju

pengangkutan unsur hara melalui pembuluh xilem, menjaga turgiditas sel

tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal, dan sebagai salah satu cara untuk

menjaga stabilitas suhu daun.74

D. Prinsip Penyerapan Cahaya Oleh Tumbuhan

Banyak faktor yang mempengaruhi pembukaan stomata, termasuk

lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pembukaan dan penutupan stomata.

Stomata tumbuhan pada umumnya membuka saat matahari terbit dan menutup saat

hari gelap, sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk

fotosintesis pada siang hari. Proses pembukaan memerlukan waktu 1 jam, dan

73

Frank B Salisbury dan Cleon w Ross, Fisiologgi Tumbuhan Jilid 1,( Bandung : ITB, 1995 )

, hlm.71

74 Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan ,( Jakarta : Rajawali Pers ,

2013),hlm. 55

Page 77: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

penutupan berlangsung secara bertahap sepanjang sore. Stomata menutup lebih

cepat bila ditempakan dalam keadaan gelap secara tiba– tiba .

Tumbuhan sukulen tertentu yang terbiasa pada kondisi panas dan kering

(misalnya kaktus, kalanchoe dan bryopyllum ) bertingkah laku sebaliknya stomata

terbuka pada malam hari , menangkap karbon dioksida dan menyimpannya sebagai

asam organik saat keadaan gelap, dan tertutup pada siang hari. Ini merupakan cara

yang baik untuk menyerap CO2 melalui stomata yang terbuka pada malam hari

saat transpirasi rendah dan menyimpan air di waktu panas dan siang hari.75

Pengaruh cahaya diyakini mempunyai pengaruh tak langsung melalui

penurunan konsentrasi CO2 oleh fotosintesis. Sejumlah kajian memperlihatkan

bahwa cahaya memiliki pengaruh kuat terhadap stomata, lepas dari perannya

dalam fotosintesis. Diduga cahaya bekerja di sel mesofil, yang lalu mengirim

pesan kepada sel penjaga. Atau, penerima cahaya terdapat di sel penjaga itu

sendiri.

Thomas D Sharkey dan Klaus Raschke mempelajari kerja stomata pada

daun lima macam spesies tumbuhan (cocklebur, kapas, kacang, perilla frutescens,

dan jagung). Peneliti berhasil mengatur pencahayaan sambil mempertahankan

konsentrasi CO2 antarsel tetap konstan, dan mengubah konsentrasi CO2 pada

tingkat cahaya yang tetap. Daya hantar stomata menunjukkan bukaan stomata.

Empat spesies yang pertama menunjukkan dengan jelas bahwa respons stomata

75 Frank B Salisbury dan Cleon w Ross, Op.cit,h. 80

Page 78: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

terhadap cahaya itu biasanya terjadi secara langsung, dan sedikit saja responnya

terhadap perubahan konsentrasi CO2 antarsel. Pada tingkat cahaya yang tinggi,

stomata tanaman jagung terutama memberikan respons terhadap konsentrasi CO2

antarsel yang rendah. Stomata memberikan respon terhadap cahaya, bahkan juga

stomata pada daun yang fotosintesisnya diturunkan sampai nol dengan pemberian

zat penghambat (sianazin). Peneliti menyimpulkan : pada tingkat cahaya rendah,

konsentrasi CO2 antarsel dapat menjadi faktor pengendali yang utama, pada

tingkat cahaya tinggi, respon langsung terhadap cahaya dapat melebihi kebutuhan

pemenuhan CO2 untuk fotosintesis, dan menyebabkan peningkatan konsentrasi

CO2 antarsel. Lebih lanjut peneliti menyatakan bahwa cahaya diserap di sel

penjaga, bukan di sel mesofil.76

E. Pengertian dan Anatomi Stomata

Stomata sangat banyak macamnya, pada daun ada lapisan kutikula berlilin

yang ada di permukaan daun yang dapat menghambat difusi, sehingga sebagian

besar uap air dangas lainnya melewati bukaan diantara sel penjaga. Stomata terdiri

dari pori stomata, sel penjaga .

1. Bagian-bagian Stomata

a. Sel penutup

Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang kelihatannya simetris,

umumnya berbentuk ginjal, pada dinding sel atas dan sel bawah kelihatan

76 Frank B Salisbury dan Cleon w Ross, Op.cit,h. 81

Page 79: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

pula adanya alat yang berbentuk sebagai tirai. Kadang-kadang birai

tersebut hanya terdapat pada dinding sel bagian atas.

b. Celah (Porus)

Diantara kedua sel penutup akan terdapat celah (porus) yang

merupakan lubang kecil. Sel penutup dapat mengatur menutup dan

membukanya porus tersebut. Porus dapat berhubungan dengan udara di

lingkungan luar sangat dibantu dengan adanya rongga depan dan birai-

birau atas demikian pula hubungannya dengan ruang udara dalam yang

dibantu dengan adanya rongga belakang dan birai-birai bawah.

c. Sel tetangga

Sel tetangga adalah sel-sel yang memang berdampingan atau yang

berada di sekitar sel-sel penutup atau dapat dikatakan juga mengelilingi

sel-sel penutup. Sel-sel tetangga tadi dapat terdiri dari dua buah atau lebih

secara khusus melangsungkan fungsinya dengan berasosiasi dengan sel-

sel penutup. Sel-sel tetangga yang dinamakan pula sebagai “subsidiary

cells” keadaannya memang dapat dibedakan dari sel-sel epidermis

lainnya.

d. Ruang udara dalam

Ruang udara dalam merupakan suatu ruang antar sel yang besar, yang

berfungsi ganda yaitu bagi fotosintesis dan transpirasi dan juga respirasi.

Ruang udara dalam ini memiliki hubungan yang teratur dengan ruang-

Page 80: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

ruang antar sel lainnya sampai yang letaknya di bagian daalam. Keadaan

demikian sangat menjamin hubungan yang lancar antara bagian dalam

dengan udara luar, terutama dalam pelaksanaan pertukaran gas, seperti

misalnya gas CO2 yang sangat penting bagi penyelenggaraan proses

fotosintesis.77

Di setiap sel penjaga, biasanya terdapat satu atau beberapa sel

epidermis lain yang berubah bentuk, yang disebut sel pelengkap . Saat stomata

membuka, air menguap dalam daun dari jaringan mesofil ( dinding sel parenkim

palisade dan parenkim bunga karang ) ke dlam ruang antar sel yang sinambung

dengan udara di luar. Berbeda dengan karbon dioksida yang mengikuti lintas difusi

masuk ke dalam daun.

Fotosintesis C4, terutama terjadi pada rumputan tropika , misalnya

jagung. Tanaman C4 memiliki anatomi daun khusus untuk berfotosintesis, yaitu

anatomi kranz ( sel seludung berkas pembuluh ). Dinamakan demikian karena

terdapat lapisan sel yang menonjol di sekeliling berkas pembuluh , dan sel tersebut

banyak mengandung kloroplas.

Stomata kadang hanya ditemui di bagian permukaan bawah daun, tapi

sering ditemui dikedua permukaan, meskipun lebih banyak terdapat di bagian

bawah. Daun teratai hanya mempunyai stomata dibagian atas, dan tumbuhan yang

77

Benyamin lakitan. Op.Cit.,. h. 138-139.

Page 81: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

terendam air tidak memiliki stomata sama sekali. Rumputan biasanya mempunyai

stomata yang berjumlah sama dikedua permukaannya.

Stomata khas pada dikotil terdiri dari dua sel penjaga berbentuk ginjal,

sel penjaga rumputan dan teki cenderung lebih memanjang. Sel penjaga

mengandung sedikit kloroplas, sedangkan sel epidermis tidak punya ( kecuali pada

paku-pakuan dan beberapa angiospermae air ).

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kerapatan stomata sangat

bergantung pada konsentrasi CO2 , bila CO2 naik , jumlah stomata per satuan luas

lebih sedikit. Hal ini dibuktikan melalui berbagai kajian di laboratorium dan

dengan menghitung jumlah stomata spesies tertentu pada berbagai ketinggian

tempat. ( tekanan parsial CO2 menurun bersama dengan gas lainnya di atmosfer,

sejalan dengan ketinggian tempat ). Hal tersebut juga terbukti melalui pengamatan

terhadap spesimen herbarium, yaitu kerapatan stomata menyusut 40 % selama 2

abad ini, saat CO2 atmosfer meningkat dari 28- menjadi lebih dari 350 mol mol-1

78

F. Mekanisme Kerja Stomata

Stomata mempunyai mekanisme penyesuaian terhadap kandungan air

yang dipengaruhi oleh kapasitas tanah penyimpanan air. Kenaikan PH lingkungan

sangat baik bagi kegiatan enzim posporilase guna mengubah amilum dalam sel

78 Frank B Salisbury, Cleon W Ross, Op.cit, hlm.78

Page 82: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

penutup stomata menjadi glukosa-1-pospat. Hal ini menyebabkan naiknya nilai

osmosis sel-sel penutup yang kemudian menyebabkan masuknya air dalam sel

tetangga ke sel penutup. tumbuhan air ini mengakibatkan turgor pada dinding-

dinding sel penutup yang tipis ( porus ) dan membukalah stomata.

Pada saat redup atau tidak ada cahaya umumnya stomata tumbuhan

menutup. Ketika intensitas cahaya meningkat stomata membuka hingga mencapai

nilai maksimum. Cahaya, konsentrasi CO2, kelembapan dan hormone tumbuhan

merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya

stomata. Cahaya menyebabkan membukanya stomata pada saat keadaan gelap.

Peningkatan konsentrasi CO2 dan turunnya kelembapan menyebabkan menutupnya

stomata.79

1. pembukaan stomata

Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjaga

meningkat. Peningkatan tekanan torgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya

air ke dalam sel penjaga tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada

saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (k+) pada sel penjaga

ion kalium ini berasal dari sel tetangga.80

79

Made Purnawati,et, al. CA2+ Intraseluler Terlihat Dalam Mekanisme Pembukaan Stomata

Akibat Pengaruh Auxin, Jurnal Biologi, ( Bukit Jimbaran : Universitas Udayana, 2008),(1), h. 19-22

80Benyamin lakitan,Op.cit, h.59

Page 83: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan

menggembung dimana sel penjaga yang mengembung dan mendorong dinding

bagian dalam stomata hingga merapat. Stomata bekerja dengan caranya sendiri

karena sifat khusus yang terletak pada anatomi mikroskopik dinding selnya. Sel

penjaga dapat bertambah panjang, terutama dinding luarnya, sehingga

mengembang ke arah luar. Kemudian dinding sebelah dalam akan tertarik oleh

mikrofibril tersebut yang mengakibatkan stomata membuka.

2. penutupan stomata

Stomata menutup bila selisih kandungan uap air di udara dan di ruang

antar sel melebihi titik kritik. Hal itu disebabkan gradien uap air tajam

mendorong penutupan stomata, respon paling cepat terhadap kelembapan yang

rendah terjadi pada saat tingkat cahaya rendah. suhu ( 30-35

C) biasanya

menyebabkan stomata menutup. Mungkin hal ini sebagai respon tak langsung

tumbuhan terhadap keadaan rawan air, atau mungkin karena laju respirasi naik

sehingga CO2 dalam daun juga naik.81

Penutupan stomata terjadi setelah tumbuhan mengalami ABA ( Asam

Abisat ). Pada daur asam abisat dapat berada pada tiga bagian sel yang berbeda,

yaitu :

a. pada sitosol, dimana ABA disintesis

b. pada kloroplas, dimana ABA diakumulasikan

81 Benyamin lakitan, Loc.cit

Page 84: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

c. pada dinding sel, yang dapat merangsang penutupan stoma .

ABA pada dinding sel berasal dari sel-sel mesophyl daun dimana ABA

disintesis. Jika asam absitat di aplikasikan pada daun tumbuhan pada

konsentrasi yang sangat rendah maka akan menyebabkan stomata menutup.82

G. Metabolisme Tanaman C4

Tumbuhan C4 ( C4 Plant ) dinamakan demikian karena memulai

siklus calvin dengan mode alternatif fiksasi – karbon yang membentuk senyawa

berkarbon empat sebagai produk perantaranya. Beberapa ribu spesies dalam

setidaknya 19 famili tumbuhan mengandung jalur C4, beberapa tumbuhan C4 yang

penting bagi pertanianadalah tebu dan jagung, anggota famili rumput-rumputan.

Pada tumbuhan C4, ada dua tipe sel fotosintetik yang berbeda : sel

seludang berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh ( bundle

sheath cell ) tersusun menjadi seludang-seludang yang dikemas rapat di sekitar

urat daun. Diantara seludang berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat

terdapat sel mesofil ( mesophyll cell ) yang tersusun lebih longgar. Siklus calvin

hanya berlangsung di kloroplas sel seludang berkas pembuluh. Akan tetapi, siklus

tersebut didahului oleh penggabungan CO2 kedalam senyawa organik di dalam sel

mesofil

82

Ibid, h. 60

Page 85: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

1. Langkah pertama ini dilakukan oleh sejenis enzim yang hanya terdapat dalam

sel mesofil, disebut PEP karboksilase ( PEP carboxylase ) . Enzim ini

menambahkan CO2 ke fosfoenolpiruvat ( PEP ), membentuk produk berkarbon

empat , oksaloasetat. PEP karboksilase memilki afinitas yang jauh lebih tinggi

terhadap CO2 daripada rubisko dan tidak memiliki afinitas terhadap O2. Oleh

karena itu, PEP karboksilase dapat memfiksasi karbon secara efesien ketika

rubisko tidak bisa yaitu saat hari panas dan kering, dan stomata

tertutupsebagian, menyebabkan konsentrasi CO2 didaun turun dan konsentrasi

O2 naik.

2. Setelah tumbuhan C4 memfiksasi karbon dari CO2, sel mesofil mengekspor

produk berkarbon empat yang dihasilkannya ke sel seludang berkas pembuluh

melalui plasmodesma .

3. Dalam sel seludang berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat ini melepas

CO2, yang diasimilasi kembali kedalam materi organik oleh rubisko dan siklus

calvin. Reaksi yang sama meregenerasi piruvat, yang ditranspor ke sel mesofil.

Di sana, ATP digunakan untuk mengubah piruvat menjadi PEP , sehingga

siklus reaksi pun dapat berlanjut. ATP dapat dianggap sebagai harga untuk

meningkatkan konsentrasi CO2 dalam sel seludang berkas pembuluh.

Untuk menghasilkan ATP ekstra ini, sel seludang berkas pembuluh

melaksanakan aliran elektron siklik.dengan demikian, sel mesofil tumbuhan C4

Page 86: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

memompa CO2 kedalam seludang berkas pembuluh, menjaga konsentrasi CO2

dalam sel seludung berkas pembuluh cukup tinggi bagi rubisko unuk mengikat

karbon dioksida, bukan oksigen. Rangkaian siklik dari reaksi- reaksi yang

melibatkan PEP karboksilase dan regenerasi PEP dapat dianggap sebagai pompa

konsentrasi CO2 yang memperoleh tenaga dari ATP. Dengan cara ini, fotosintesis

C4 meminimalkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini

terutama menguntungkan di daerah panas dengan cahaya matahari yang terik,

ketika stomata tertutup sebagian pada siang hari. Dalam lingkungan semacam

inilah tumbuhan C4 berevolusi dan bertumbuh dengan baik hingga saat ini .83

Berikut ini adalah gambar struktur serta metabolisme tumbuhan C4

Gambar 2.8. Struktur dan metabolisme tumbuhan C484

83 Campbell, N.A., Reece,J.B.,Mitchel,L.G, Biologi,( Jakarta: Erlangga, 2008 ), hlm.216

84 Campbell, N.A. Reece,J.B.,Mitchel,L.G,Ibid, hlm.216

Page 87: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

H. Perbedaan Tumbuhan C3 dan C4

Ada beberapa perbedaan diantara tumbuhan C3 dan C4 diantaranya sebagai

berikut :

1.Tanaman C3 :

a. Lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi

b. Enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP, juga dapat mengikat O2 pada

saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi

c. Karbon dioxida masuk ke siklus calvin secara langsung.

Berikut ini adalah anatomi tanaman C3

Gambar 2.9. Anatomi tumbuhan C385

85 https://www.google.co.id/searchgambar-anatomi tumbuhan C3

Page 88: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

2. Tanaman C4 :

a. Adaptif di daerah panas dan kering

b. CO2 diikat oleh PEP karboksilase yang tidak dapat mengikat O2 sehingga

tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2

c. Tidak mengikat karbon dioksida secara langsung

Berikut ini adalah anatomi tumbuhan C4 :

Gambar 2.10. Anatomi tumbuhan C486

I. Adaptasi Terhadap Cahaya Dari Naungan

Pada pohon, semak, dan beberapa tumbuhan herba, sebagian daunnya

berkembang di bawah naungan daun tumbuhan lainnya dan selama

perkembangannya memperoleh ciri yang sangat menyerupai daun tumbuhan

naungan yang sesungguhnya. Daun tersebut dinamakan daun naungan, lawan dari

daun matahari yang berkembang pada cahaya terang. Pada tummbuhan dikotil,

86 https://www.google.co.id/searchgambar-anatomi tumbuhan C4

Page 89: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

daun naungan berukuran lebih besar tapi lebih tipis dibandingan dengan daun

matahari. Daun matahari menjadi lebih tebal daripada daun naungan karena

membentuk sel palisade yang lebih panjang atau membentuk tambahan lapisan sel

palisade . berdasarkan bobot, daun naungan umumnya juga mempunyai klorofil

lebih banyak, khususnya klorofil b, terutama karena tiap kloroplas mempunyai

lebih banyak grana dibandingkan dengan pada daun matahari. Kloroplas daun

naungan mempunyai protein stroma totallebih sedikit, termasuk rubisco, dan

mungkin juga protein pengangkut elektron tilakoid lebih sedikit daripada daun

matahari. Jadi, daun naungan menggunakan semua cahaya dalam jumlah terbatas

yang mengenainya. Kloroplas di daun yang sangat ternaungi menjadi tersusun

secara fototaksis ( di dalam sel ) dalam pola yang maksimumkan penyerapan

cahaya. Tangkai daun dikotil juga tanggap terhadap arah dan intensitas cahaya

dengan cara membengkok, menyebabkan helai daun bergerak ke tempat yang

kurang ternaungi. Semua faktor tersebut memungkinkan terjadinya penambahan

CO2 neto pada tingkat radiasi yang rendah dengan kebutuhan energi minimum

untuk menghasilkan dan memelihara perangkat fotosintesis.87

Daun dewasa memperlihatkan daya adaptasi yang sangat rendah terhadap

kedua keadaan tersebut selama perkembangannya, terutama adaptasi terhadap

naungan. Tentu terdapat keterbatasan adaptasi karena faktor genetik.

87 Frank B Salisbury, Cleon W Ross, Op.cit, hlm.76

Page 90: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Tumbuhan fakultatif C3 dan beberapa tumbuhan matahari C4 tertentu agak

beradaptasi terhadap naunga dengan menghasilkan sifat morfologi dan fotosintetik

mirip dengan tumbuhan naungan. Jadi, titik kompensasicahayanya menurun

(terutama disebabkan respirasinya jauh lebih lambat), fotosintesisnya jauh lebih

lambat, dan menjadi jenuh pada tingkat cahaya yang lebih rendah. Tumbuhan

tersebut lambat laun mengembangkan kemampuan untuk tumbuh di bawah

naungan, tapi pertumbuhannya lambat.

Adaptasi yang sebaliknya dari kondisi naungan ke cahaya lebih tidak lazim.

Tumbuhan nangan biasanya tidak dapat dipindah ke cahaya matahari langsung

tanpa menghambat fotosintesis dan kematian daun dewasa dalam beberapa hari.

Beberapa penelitian, yaitu tentang klon naungan dan klon matahari.

Ditempatkan pada yang satu asli habitat terbuka dan yang lainnya asli tempat

hutan ternaung. Klon dari masing-masing tipe tersebut ditumbuhkan pada tingkat

cahaya kemudian diukur. Tapi, seperti yang diperkirakan, klon matahari dari

spesies yang sama, berfotosintesis jauh lebih cepat bila tumbuh pada cahaya yang

tinggi daripada ketika tumbuh di cahaya yang rendah. 88

J. Analisis Materi Pembelajaran

Tujuan pembelajaran biologi antara lain mengembangkan pengetahuan

praktik dari metode biologi untuk memecahkan masalah kehidupan individu dan

88

Frank B Salisbury, Cleon W Ross, Op.cit, hlm.77

Page 91: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

sosial serta mengembangkan cara berfikir ilmiah melalui penelitian dan percobaan.

Materi biologi SMA topik ini diajarkan pada kelas 12 semester ganjil, yaitu pada

SK.2 mempelajari fotosintesis.

Materi fotosintesis selin dapat dikaji dengan teori, juga dapat dilakukan

melalui praktikum sehingga dapat menjawab permasalahan dari topik

pembelajaran melalui percobaan yang mereka lakukann. Melalui praktikum siswa

berlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi berbagai masalah,

sehingga dapat membuat siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru.

Berkaitan dengan itu, maka penelitian mengenai perbedaan kerapatan

stomatadapat digunakan sebagai bahan petunjuk praktikum pada konsep tersebut.

Kompetensi dasar yang diharapkan dapat dikuasai olehpeserta didik yaitu

peserta didim dapat menjelaskan proses fotosintesis dan memahami perbedaan

kerapatan stomata melalui kegiatan atau percobaan. Dalam memberikan

pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,maka diperlukan metode

pembelajaran yang tepat. Berkaitan dengan uraian materi fotosintesis kelas 12

semester ganjil, maka digunakan metode eksperimen.

Metode eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang

harus dikuasai oleh pendidik karena memberikan pengalaman langsung dalam

melaksanakan proses belajar. Dengan menggunakan metode pembelajaran ini

dapat menjawab permasalahan dari topik pembelajaran melalui percobaab yang

mereka lakukan.

Page 92: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Melalui eksperimen, siswa berlatih menggunakan metode ilmiah dalam

menghadapi berbagai masalah, lebih efektif berfikir, dan membuat siswa dapat

memperoleh ilmu pengetahuan, menemukan pengalaman praktik dan keterampilan

dalam menggunakan alat alat.

K. Kerangka Berfikir

Dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, sebagai peneliti

menginginkan agar peserta didik dapat berlatih menggunakan metode ilmiah

dalam berbagai masalah dan membuat peserta didik dapat berfikir kreatif. Sumber

praktikum pada materi fotosintesis tersebut, dalam proses pembelajaran biologi

untuk melihat kerapatan stomata yang sangat berkaitan dengan materi fotosintesis.

Pada kondisi lingkungan yang berbeda stomata berbeda kerapatannya walaupun

dalam satu varietas tanaman.

Penelitian kerapatan stomata ini menggunakan tumbuhan alang- alang

yang berada di tempat terang dan tempat teduh. Peneliti memilih lokasi di kampus

IAIN Raden Intan Lampung, yaitu samping lapangan sepak bola sebagai tempat

terang dan di sekitar depan asrama, dimana tumbuhan alang-alang tersebut

ternaungi oleh pohon mauni yang cukup rapat. Tanaman alang – alang digunakan

dalam penelitian ini karena masyarakat menganggap tanaman alang – alang

sebagai tanaman penggangu bagi tanaman penting lainnya. Padahal tanaman

alang-alang memiliki banyak manfaat, seperti penutup lahan pertanian, allelopati,

Page 93: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

dan banyak dimanfaatkan di perusahaan industri sebagai bahan obat-obatan, dan

lain sebagainya.

Tanaman ini termasuk dalam tanaman C4, yang memiliki anatomi unik

yaitu anatomi kranz yang hanya ditemukan pada tanaman C4, tanaman ini pada

umumnya akan membuka stomatanya pada pagi, siang dan malam hari.

Perbedaan yang jelas sekali terlihat pada tumbuhan alang-alang yang ada

di tempat terang dan tempat teduh adalah pada daunnya, daun tumbuhan alang-

alang yang berada ditempat terang memiliki ukuran, lebar serta ketebalan yang

berbeda pada daun tumbuhan alang-alang yang berada di tempat teduh. Daun

tumbuhan alang-alang di tempat terang memiliki ukuran yang lebih pendek, lebar

daun yang lebih sempit serta lebih tebal dibandingkan dengan daun tumbuhan

alang-alang yang berada di tempat teduh. Perbedaan ini diikuti oleh jum;lah

stomata pada daun tumbuhan alang-alang, dari jumlah stomata ini dapat diketahui

kerapatan stomata daun tumbuhan alang-alang.

Daun memiliki banyak organel sel, salah satunya adalah stomata. Stomata

merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh 2 sel epidermis khusus yakni

sel penutup,stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. stomata pada

tumbuhan alang – alang terletak dibagian atas dan bawah daun, biasanya

tumbuhan ini akan membuka stomatanya pada waktu pagi, siang dan malam hari.

Faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata

diantaranya suhu, air, kelembapan, intensitas cahaya. Namun intensitas cahaya

Page 94: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

adalah faktor yang paling berpengaruh dalam proses membuka atau menutupnya

stomata, intensitas cahaya juga berpengaruh terhadap jumlah stomata tumbuhan.

Jumlah stomata mempengaruhi kerapatan stomata tumbuhan alang – alang ini.

Kerapatan stomata akan mempengaruhi laju transpirasi dan fotosintesis

tumbuhan ini, jika proses tersebut terganggu maka akan berpengaruh terhadap

pertumbuhan tanaman. Kerapatan stomata berkaitan dengan materi fotosintesis,

yaitu peserta didik dapat menjelaskan struktur stomata serta kaitannya dengan

fungsinya melalui praktikum.

Dari penjelasan tentang percobaan kerapatan stomata tanaman ditempat

terang dan tempat teduh saya sebagai peneliti ingin mengembangkan bahan

petunjuk praktikum pada materi jaringan tumbuhan tersebut. Dalam pembelajaran

biologi untuk menentukan perbedaan kerapatan stomata tumbuhan pada tempat

terang dan teduh yang sangat berkaitan dengan materi fotosintesis. Dengan

menggunakan metode praktikum yaitu dimana siswa dapat belajar bukan hanya

diruangan tetapi diluar ruangan.

Page 95: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Berikut kerangka berfikir peneluti :

Indonesia Negara beriklim

tropis

Tumbuhan alang-

alang

Tumbuhan C4 Membuka dan menutup stomata

pada pagi, siang dan malam hari.

Memiliki anatomi kranz

Daun

Stomata Letak : dibagian atas dan bawah

daun

Membuka pada waktu pagi,

siang dan malam

Kerapatan stomata

Faktor : intensitas

cahaya

Laju transpirasi, laju

fotosintesis

Berpengaruh terhadap

pertumbuhan tumbuhan

Daun ditempat terang dan teduh

memiliki perbedaan pada : ukuran

panjang, lebar serta ketebalan daun

Page 96: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

L. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H0 : Tidak ada perbedaan kerapatan stomata daun tumbuhan alang -

alang(Imperata cylindrica L.) di tempat terang dan tempat teduh

H1 : Ada perbedaan kerapatan stomata daun tumbuhan alang - alang(Imperata

cylindrica L.) di tempat terang dan tempat teduh

Page 97: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

BAB III

METODE PENELITIAN

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua tempat, penelitian pertama dilakukan disaat

pengambilan sampel yaitu di sekitar area kampus UIN Raden Intan Lampung,

pengambilan sampel dilakukan di dua tempat yaitu di samping lapangan sepak

bola sebagai tempat terang dan di tempat teduh di sekitar area PT Perkebunan

Nusantara, dimana tumbuhan alang-alang tersebut ternaungi pohon karet.

Penelitian kedua dilakukan di laboratorium Prodi Pendidikan Biologi Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung, bertujuan untuk melihat

kerapatan stomata ditempat terang dan tempat teduh. Waktu pengamatan dimulai

dari tanggal 21 April – 21 Mei 2017.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah patok, rapia, meteran,

mikroskop cahaya, higrometer, luxmeter, kamera digital, cover glass, objek glass,

tisu, selotip transparan, gunting, alat tulis dan kertas label. Bahan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kutek transparan dan daun tumbuhan alang-alang.

Page 98: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

C. Metode dan Sampel Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk

menggambarkan dan mendeskripsikan kerapatan stomata, dan sayatan melintang

daun tumbuhan alang-alang, serta pendekatan laboratorik untuk melihat kerapatan

stomata tumbuhan alang-alang. 89

Populasi dalam penelitian ini adalah tumbuhan alang-alang di area kampus

UIN Raden Intan Lampung, lokasi pengambilan sampel berada di dua tempat

yaitu tempat terang dan tempat teduh. Lokasi pertama di samping lapangan sepak

bola kampus UIN Raden Intan Lampung sebagai tempat terang, dan lokasi kedua

di sekitar area depan rusunawa kampus UIN Raden Intan Lampung sebagai tempat

teduh. Di tempat teduh tersebut akan dibagi lagi menjadi tiga tempat pengambilan

sampel daun tumbuhan alang alang, yaitu di daerah yang terkena cahaya pada

waktu pagi, siang dan sore hari. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan metode survey dengan penentuan tiga plot langsung (Purposive

sampling ) dengan ukuran 1m x 1m. Sampel diambil masing-masing satu sampel

daun alang-alang pada setiap plot, jadi ada 9 sampel pengamatan.

”Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan

atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut-paut yang

erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

89 Moh.Nazir, Metode Penelitian ( Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988 ), h.63

Page 99: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

sebutan Purposive menunjukkan bahwa teknik ini digunakan untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu.”.90

Sampel yang diambil adalah dari daun yang sempurna yang sudah

berkembang yaitu daun ke tiga dari bawah tanaman alang-alang. Pengamatan

stomata diambil dibagian tengah daun, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan

stomata yang lebih banyak dibandingkan dengan bagian pangkal dan juga ujung

daun.

D. Cara Kerja

1. Tahap Persiapan dan perlakuan

Penelitian ini dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan diantaranya patok, rapia, meteran, isolatip transparan, kutek bening,

gunting, mikroskop cahaya, glass objek, glass penutup, kamera digital, alat

tulis, dan 9 helai daun tumbuhan alang-alang.

2. Tahap Penelitian

Tahap penelitian dilakukan dengan cara pengamatan kerapatan

stomata daun menggunakan metode replika/cetakan, dimana pembuatan replika

stomata dibuat dengan menggunakan kutek transparan dan selotip transparan.

Setalah itu, diletakkan pada gelas objek kemudian diamati kerapatan stomata di

bawah mikroskop. Selanjutnya setelah daun tumbuhan di replika, kemudian di

90

Sugiono, metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, ( Bandung : Alvabeta, 2008

), H. 83

Page 100: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

lakukan pengamatan seludang berkas pembulah dengan menyayat daun

tumbuhan alang-alang kemudian diamati menggunakan mikroskop.

Pembuatan preparat untuk melihat kerapatan stomata adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan alat dan bahan yang akan digunkan untuk penelitian.

b. Membersihkan helaian daun dengan menggunakan tisu untuk

menghilangkan kotoran yang menempel.

c. Mengukur daun tumbuhan alang-alang untuk mengetahui titik tengah pada

daun tersebut.

d. Melakukan pengamatan dengan menggunakan 3 jenis daun tumbuhan alang-

alang pada tempat terang dan 3 jenis daun ditempat teduh.

e. Mengoleskan kutek transparan pada bagian tengah permukaan daun , lalu

dibiarkan hingga kering.

f. Menempelkan permukaan daun yang telah diolesi kutek transpran

menggunakan isolatip.

g. Mertakan isolatip dengan cara memijat permukaan daun dengan

menggunakan jari tangan, agar kutek menempel dengan baik pada isolatip.

h. Mengelupas isolatip secara perlahan dan menempelkan pada glass objek.

i. Meratakan dan memberikan kertas label pada sebelah kiri dengan memberi

keterangan.

j. Kemudian mengamati kerapatan stomata di bawah mikroskop cahaya sampai

objek yang teramati dengan jelas.

Page 101: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

F. Analisis Data

Data yang sudah diperoleh kemudian dianilisis dengan cara diskriptif dan

selanjutnya ditampilkan dalam bentuk gambar atau foto dan uraian deskripsi.

Uraian deskriptif kuantitatif ini yaitu suatu proses dari penyajian data yang

diberikan setelah jelas disampaikan dalam bentuk gambar dengan fakta-faktualnya

sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh.

Setelah didapatkan data deskriptif berupa gambar, kemudian dihitung kerapatan

stomatanya dengan rumus :

Kerapatan stomata = jumlah stomata

Luas bidang pandang

Luas bidang pandang dalam penelitian adalah 40 x 10 = 14 d

2 =

14 x 3,14 x

(0,5)2 = 0,19625 mm

2.91

Setelah didapat hasil hitung kerapatan stomata, kemudian

ditampilkan dalam bentuk data.

Dalam penelitian ini intensitas cahaya, suhu dan kelembapan udara akan

diukur. Intensitas cahaya akan diukur menggunakan lux meter, suhu dan

kelembapan udara akan diukur menggunakan higrometer.

91

Asep Zainal Mutaqin, Studi Anatomi Stomata Daun Mangga ( Mangifera Indica )

Berdasarkan Perbedaan Lingkungan, 2016, h. 15, online, Jurnal Biodjatti, pdf. [Diakses 13 Februari

2017]

Page 102: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

G. Alur Kerja Penelitian

Persiapan

Tahap penelitian

Pengamatan kerapatan

stomata

pengambilan data

Analisis data

Mencakup :

1. Menyiapkan alat

dan bahan

2.menemukan lokasi

penelitian

Purposive sampling Pengambilan sampel

Pembuatan preparat Menggunakan metode

replika / cetakan

Menggunakan

microskop cahaya

Menggunakan kamera /

HP

Deskriptif analisis

Menghitung kerapatan stomata

Pengamatan seludang

berkas

Menyayat daun

tumbuhan alang-alang

Page 103: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Setelah dilakukan pengamatan, hasil pengamatan dalam penelitian ini meliputi

pengukuran kondisi lingkungan (intensitas cahaya, suhu dan kelembapan), lebar

daun, kerapatan stomata, jumlah sel seludang berkas pembuluh, dan tebal daun

tumbuhan alang-alang (Imperata cylindrica L.). Berikut disajikan grafik intensitas

cahaya di tempat terang dan teduh :

Gambar 4.1. Grafik intensitas cahaya

Grafik di atas menunjukkan perbedaan intensitas cahaya pada tempat

terang dan teduh, pada waktu pagi hari ( 08.45 WIB ), siang hari (12.45 WIB), dan

sore hari (14.45) intensitas cahaya di tempat terang lebih tinggi dibandingkan

dengan intensitas cahaya di tempat teduh. Selain intensitas cahaya, kondisi

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

pagi (08.45) siang (12.45) sore (14.45 )

Intensitas cahaya ( terang)

Intensitas cahaya (teduh)

Inte

nsi

tas

cah

aya (

lu

x m

)

Page 104: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

lingkungan yang juga diukur adalah kelembapan dan suhu, berikut ini merupakan

grafik kelembapan dan suhu di tempat terang:

Gambar 4.2. Grafik Kelembapan dan Suhu di Tempat Terang

Pada grafik kelembapan dan suhu di tempat terang menunjukkan bahwa,

suhu tertinggi adalah pada waktu siang hari (12.45 WIB), kemudian pada waktu

sore hari (14.45 WIB), dan yang terakhir adalah pada pagi hari (08.45 WIB),

sedangkan kelembapan tertinggi adalah sore hari, lalu pagi hari dan kelembapan

terendah adalah pada waktu siang hari. Suhu dan kelembapan di tempat terang

memiliki perbedaan, berikut ini merupakan grafik kelembapan dan suhu di tempat

teduh :

Gambar 4.3. Grafik Kelembapan dan Suhu di Tempat Teduh

0

10

20

30

40

50

60

70

pagi(08.45) siang(12.45) sore(14.45)

suhu( terang)

kelembapan(terang)

0

10

20

30

40

50

60

70

pagi(08.45) siang(12.45) sore(14.45)

suhu (teduh)

kelembapan(teduh)

Page 105: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Dari grafik pengukuran kondisi lingkungan di atas, dapat kita analisis

bahwa pengamatan intensitas cahaya di area kampus UIN Raden Intan

Lampung pada pagi hari pukul 08.45 WIB sebesar 49000 lux, suhu sebesar

34,1C, dan kelembapan udara di area tersebut sebesar 55 %, pada siang hari

pukul 12.45 WIB mengalami kenaikan intensitas cahaya menjadi 102400 lux,

suhu menjadi 39,9C, dan penurunan kelembapan menjadi 41%, pada sore hari

pukul 14.45 WIB mengalami penurunan intensitas cahaya menjadi 24000 lux,

suhu menjadi 36,1C,dan kenaikan kelembapan menjadi 58 %, dimana tempat

tersebut dipilih oleh peneliti sebagai pengambilan sample di tempat terang.

Sedangkan pengamatan di area PT Perkebunan Negara diperoleh intensitas

cahaya pada waktu pagi hari pukul 08.45 WIB sebesar 45000 lux, suhu sebesar

34,1C, dan kelembapan udara sebesar 66 %, pada waktu siang hari pukul

12.45 WIB mengalami kenaikan intensitas cahaya menjadi 98000 lux, suhu

menjadi 38,8C, dan penurunan kelembapan menjadi 44%, sedangkan pada sore

hari pukul 14.45 WIB mengalami penurunan intensitas cahaya menjadi 21000

lux, suhu menjadi 35,1C, dan kenaikan kelembapan menjadi 51 %, dimana

lokasi tersebut dijadikan sebagai lokasi pengambilan sample di tempat teduh.

Dari analisis data pengukuran kondisi lingkungan di tempat terang maupun di

tempat teduh baik intensitas cahaya, kelembapan dan suhu menunjukkan

apabila intensitas cahaya tinggi, maka suhu juga akan tinggi, tetapi kelembapan

akan mengalami penurunan, kondisi lingkungan ini akan berpengaruh terhadap

Page 106: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

kerapatan dan tebal daun tumbuhan alang-alang, berikut ini merupakan grafik

kerapatan stomata dan tebal daun tumbuhan alang-alang di tempat terang dan

temat teduh setelah diambil rata-rata dari ketiga plot :

Gambar 4.4. Grafik Kerapatan Stomata dan Tebal Daun

Data pengamatan menunjukkan bahwa kerapatan stomata setelah

diambil rata-rata dari ketiga plot pada daun tumbuhan alang-alang yang berada

di tempat terang sebesar 224,842/mm2, sedangkan di tempat teduh dengan

cahaya matahari yang hanya menyinari saat pagi hari saja diperoleh kerapatan

stomata sebesar 297,166/mm2, di tempat teduh dengan cahaya matahari yang

hanya menyinari saat siang hari saja diperoleh data sebesar 306,603 /mm2, dan

di tempat teduh dengan cahaya matahari hanya menyinari pada sore hari saja

diperoleh data sebesar253,144/mm2

Dari grafik hasil pengamatan tebal daun di tempat terang setelah diambil

rata-rata dari ketiga plot yaitu 125m, sedangkan di tempat teduh dimana

0

50

100

150

200

250

300

350

Terang Teduh (pagi)

Teduh (siang)

Teduh (sore)

Kerapatan stomata

Tebal daun

Ker

ap

ata

n (

mm

2),

Teb

al

Dau

n (

m )

Page 107: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

cahaya matahari hanya menyinari pada waktu pagi hari saja setebal 100,83m,

di tempat teduh saat sinar matahari menyinari pada wkatu siang hari saja setebal

85m, dan di tempat teduh dengan cahaya matahari yang hanya menyinari pada

saat sore hari saja setebal 108,75m. Tebal daun ini disebabkan karena jumlah

sel seludang berkas pada daun tumbuhan alang-alang, berikut ini merupakan

grafik jumlah seludang berkas daun tumbuhan alang-alang setelah dirata-rata :

Gambar 4.5. Grafik Jumlah Sel Seludang Berkas

Dari grafik di atas, setelah di rata-rata pada tempat terang jumlah sel

seludang berkas pembuluh yang besar jumlahnya 12, dan sel seludang berkas

pembuluh kecil jumlahnya 7. Berbeda dengan di tempat teduh dengan cahaya

matahari yang hanya menyinari saat pagi sel seludang berkas pembuluh besar

jumlahnya 11, dan sel seludang berkas pembuluh kecil berjumlah 7, di tempat

teduh dengan intensitas cahaya yang hanya menyinari di tempat siang sel

seludang berkas pembuluh besar jumlahnya 9, sel seludang berkas pembuluh

0

2

4

6

8

10

12

14

Terang Teduh (pagi)Teduh(siang)Teduh (sore)

sel besarsel kecil

Ju

mla

h s

el

selu

dan

g b

erk

as

Page 108: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

kecil 6, di tempat teduh dengan intensitas cahaya yang hanya menyinari saat

sore hari sel seludang berkas pembuluh besar jumlahnya 9, sel seludang berkas

pembuluh kecil 7. Jumlah sel seludang berkas tumbuhan alang-alang di tempat

terang memiliki jumlah yang berbeda dengan sel seludang berkas di tempat

teduh, begitu juga lebar daun di tempat terang berbeda dengan lebar daun di

tempat teduh, berikut ini disajikan grafik lebar daun setelah diambil rata-rata

dari ketiga plot :

Gambar 4.6. Grafik Lebar Daun

Grafik di atas menunjukkan bahwa daun tumbuhan alang-alang di tempat

terang memiliki lebar 0,76 cm. Pada tempat teduh dimana cahaya hanya dapat

menerangi daun tumbuhan alang-alang pada waktu siang hari saja setelah

diambil rata-rata memiliki lebar daun 1,4 cm, di tempat teduh dengan cahaya

matahari hanya menerangi pada waktu siang hari saja setelah diambil rata-rata

memiliki lebar daun 1,3 cm, sedangkan pada daun tumbuhan alang-alang yang

mendapatkan cahaya matahari pada sore hari saja setelah diambil rata-rata

memiliki lebar 1,2 cm.

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

Terang Teduh (pagi) Teduh(siang) Teduh(sore)

Lebar daun

Leb

ar D

au

n (

cm

)

Page 109: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

B. Pembahasan

1. Pengukuran Intensitas Cahaya, Suhu, dan Kelembapan.

Setelah peneliti mendapatkan hasil dari pengamatan dan setelah dianalisis,

selanjutnya peneliti membahas hasil dari pengamatan, dari Gambar 4.1 tentang

pengukuran kondisi lingkungan diatas dapat kita lihat bahwa pada waktu pagi,

siang maupun sore hari intensitas cahaya di area kampus lebih tinggi

dibandingkan dengan intensitas cahaya di area PT Perkebunan Negara. Gambar

4.2 tentang pengukuran suhu dan kelembapan, menunjukkan suhu di area

kampus UIN Raden Intan juga pun lebih tinggi dibandingkan dengan suhu di

area PT Perkebunan Negara, sedangkan kelembapan di area kampus UIN Raden

Intan Lampung lebih rendah dibandingkan di area PT Perkebunan Negara.

Peningkatan intensitas cahaya akan berpengaruh terhadap peningkatan suhu,

namun sebaliknya kelembapan udara akan menurun.

Pada waktu pagi sekitar pukul 08.45 - 10.45 WIB intensitas cahaya cukup

tinggi, suhu tinggi namun kelembapan tinggi, apabila dilihat dari grafik di atas

kelembapan pada waktu pagi hari memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan

kelembapan di waktu siang dan sore. Pada waktu siang pukul 12.45 WIB baik

pada tempat terang maupun teduh intensitas cahaya mencapai titik tertinggi

diantara pengukuran intensitas cahaya pada waktu pagi dan sore hari, kondisi

suhu mengalami kenaikan dibandingkan dengan waktu pagi hari, sedangkan

kelembapan mengalami penurunan pada kedua tempat tersebut. Pada waktu

Page 110: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

sore hari di kedua tempat, pukul 14.45 WIB intensitas cahaya mengalami

penurunan dan suhu mengalami penurunan, namun kelembapan mengalami

peningkatan. Peningkatan intensitas cahaya berpengaruh terhadap peningkatan

suhu dan penurunan kelembapan, namun apabila kelembapan juga masih tinggi

akan meningkatkan gradien tekanan uap antara daun dengan udara, kondisi

seperti ini akan menyebabkan terjadinya transpirasi yang ditunjukkan dengan

pembukaan stomata.92

Intensitas cahaya yang berbeda pada kedua tempat

menyebabkan tumbuhan untuk beradaptasi terhadap lingkungan tersebut, yang

menyebabkan perubahan berupa morfologi dan anatomi daun tumbuhan alang-

alang. Intensitas cahaya, suhu dan kelembapan akan berpengaruh terhadap laju

fotosintesis tumbuhan dan kemudian akan berpengaruh terhadap morfologi

tumbuhan tersebut, suhu yang optimum untuk berfotosintesis pada tumbuhan

C4 adalah 30-47C.93

Dalam jurnal Siti Fatonah yang berjudul “Penentuan Waktu Pembukaan

Stomata Pada Gulma Melastoma malabathricum L. di Perkebunan Gambir

Kampa.” Pada pukul 09.00-10.00 WIB Intensitas cahaya dan suhu meningkat

dan kelembapan tidak rendah. Intensitas cahaya yang meningkat memacu

proses fotosintesis sel penjaga, sehingga gula terbentuk.94

Artinya tumbuhan

alang-alang mampu beradaptasi pada tempat terang dan melakukan aktifitas

92

Siti Fatonah dkk. Penentuan Waktu Pembukaan Stomata Pada Gulma Melastoma

malabathricum L. Di Perkebunan Gambir Kampa. Jurnal Biospecies Vol. 6 No.2. (Juli 2013).h.20. 93

Frank B Salisbury dan W Ross, Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, (Bandung :ITB, 1995), h.75 94

Siti Fatonah dkk. Op Cit.h.20

Page 111: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

metabolik tumbuhan, namun ada perbedaan yang terlihat pada tumbuhan alang-

alang yang hidup di kedua tempat tersebut,berikut akan dibahas mengenai

perubahan dan perbedaan akibat adaptasi terhadap lingkungan.

2. Kerapatan Stomata

Kondisi suatu lingkungan dapat mempengaruhi morfologi maupun

anatomi suatu tumbuhan. Hasil pengamatan daun tumbuhan alang-alang

menunjukkan bahwa intensitas cahaya juga mempengaruhi jumlah stomata

daun tumbuhan alang-alang. Tipe stomata daun tumbuhan alang-alang adalah

parasitik, yaitu tiap sel penjaga bergabung dengan satu atau lebih sel tetangga,

sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel

tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Tumbuhan alang alang yang

hidup di daerah terang memiliki jumlah stomata yang lebih sedikit

dibandingkan dengan jumlah stomata yang hidup di daerah redup. Perbedaan

luas daun akan diikuti oleh perbedaan jumlah stomata yang kemudian akan

berpengaruh terhadap perbedaan kerapatan stomata daun tumbuhan alang alang.

Dari Gambar 4.4 tentang kerapatan stomata, tingkat kerapatan stomata

di tempat terang sebesar 224, 842/mm2. Di tempat teduh dengan cahaya

matahari yang hanya menyinari saat pagi hari sebesar 297, 169/mm2, di tempat

teduh dengan cahaya matahari yang hanya saat siang hari sebesar 306,603/mm2.

Sedangkan di tempat teduh dengan cahaya matahari yang hanya menyinari saat

sore hari sebesar 253, 144/mm2, dari analisis data di atas kerapatan stomata

Page 112: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

yang tertinggi adalah di tempat teduh dengan cahaya matahari yang hanya

menyinari daun tumbuhan alang-alang pada siang hari saja, kemudian yang

hanya menyinari pagi hari saja, sore hari saja dan kerapatan terendah adalah

daun tumbuhan alang-alang yang ada di tempat terang. Berikut ini disajikan

gambar keempat hasil pengamatan :

Kerapatan stomata di tempat

terang

Kerapatan stomata di tempat

teduh (pagi)

Kerapatan stomata di tempat

teduh (siang)

Kerapatan stomata di tempat

teduh (sore)

Gambar 4.7. Gambar Kerapatan Stomata

Page 113: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Menurut Zelly Fujianto dalam penelitiannta tentang stomata,

dijelaskan bahwa tumbuhan alang-alang di daerah Blora dimana daerah tersebut

adalah daerah dengan kondisi ekstrem memiliki rata-rata jumlah stomata lebih

sedikit,95

hasil penelitian ini sesuai dengan hasil yang telah di dapat dalam

penelitian ini, tumbuhan alang-alang yang hidup di daerah terang memiliki

jumlah stomata yang lebih sedikit dibandingkan dengan tumbuhan alang-alang

yang hidup di daerah teduh. Jumlah stomata sedikit akan berpengaruh terhadap

kerapatan stomata tumbuhan alang-alang, apabila jumlah stomata sedikit maka

kerapatannya juga rendah.

Tumbuhan alang-alang yang hidup di daerah terang memiliki

kerapatan stomata yang rendah, karena bentuk adaptasi dari tumbuhan terhadap

lingkungan, dalam keadaan terang atau intensitas cahaya tinggi, tumbuhan

alang-alang akan beradaptasi dengan mengurangi jumlah stomatanya untuk

mengurangi kehilangan air melalui proses transpirasi. Perubahan morfologi

pada daun tumbuhan alang-alang juga berpengaruh terhadap anatomi tumbuhan

alang-alang, daun tumbuhan alang-alang memiliki ukuran luas daun yang lebih

sempit dan menyebabkan kerapatan stomata semakin rendah. Daun tumbuhan

alang-alang yang hidup di daerah terang menyempitkan daunnya merupakan

bentuk adaptasi morfologi dan kerapatan stomata yang rendah adalah adaptasi

95

Zelly Fujiyanto, dkk.Karakteristik Kondisi Lingkungan, Jumlah Stomata, Morfometri,

Alang-Alang Yang Tumbuh Di Daerah Padang Terbuka Di Kabupaten Blora Dan Ungaran, 2015, h.

49, Online], Buletin Anatomi dan Fisiologi. pdf. [Diakses 18 Juni 2016]

Page 114: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

anatomi dari tumbuhan alang-alang untuk mengurangi kehilangan air melalui

kegiatan transpirasi tumbuhan. Hal ini sesuai dengan jurnal Zelly Fujianto

dimana pada tempat dengan kondisi lebih ekstrem mengalami adaptasi

morfologi seperti luas daun lebih kecil, tinggi daun lebih pendek dan lain

sebagainya. Hal ini juga diikuti dengan adaptasi anatomi seperti jumlah stomata

yang lebih sedikit, dibandingkan dengan daerah yang kondisinya lebih teduh.96

3. Tebal Daun Dan Seludang Berkas

Gambar 4.4 menunjukkan hasil pengamatan yang telah didapat, tebal daun

yang paling tebal adalah tebal daun tumbuhan alang-alang yang hidup di daerah

terang (125m), disusul dengan tumbuhan yang hidup di daerah teduh dengan

intensitas cahaya yang hanya menyinari di waktu pagi (100,83m), kemudian di

tempat teduh dengan intensitas cahaya matahari yang hanya menyinari saat sore

hari (108,75m) dan yang terakhir di tempat teduh dengan intensitas cahaya

matahari yang hanya menyinari pada siang hari (85m,). Berikut ini disajikan

salah satu gambar tentang pengukuran tebal daun:

Gambar 4.8. Gambar Tebal Daun

96 Zelly Fujiyanto,dkk. Ibid

Page 115: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Dari data di atas kita ketahui bahwa hasil yang didapat dalam pengamatan

sesuai dengan teori yaitu daun yang hidup di tempat teduh berukuran lebih tipis

dibandingkan dengan daun yang hidup di tempat terang. Dalam penelitian Neni

Musyarofah, dijelaskan Penipisan daun terjadi karena adanya pengurangan

jumlah lapisan jaringan sel palisade (tanamn C3) dan sel-sel mesofil, daun yang

tipis dimaksudkan agar lebih banyak radiasi matahari yang diteruskan ke bawah

sehingga distribusi cahaya merata sampai pada bagian daun bagian bawah. 97

Intensitas cahaya yang rendah menyebabkan daun menjadi lebih tipis.

Tipisnya daun-daun terekspos pada intensitas cahaya rendah menyebabkan

kloroplas lebih terorientasi pada bidang permukaan sehingga efisiensi

penangkapan cahaya meningkat. Pengurangan ketebalan daun berkaitan dengan

panjang atau jumlah sel seludang berkas. 98

Daun yang hidup di tempat terang

menjadi lebih tebal daripada daun yang hidup di tempat teduh karena

membentuk sel palisade yang lebih panjang atau membentuk tambahan lapisan

sel palisade, sedangkan pada tempat terang, sel sel palisade menjadi lebih

panjang dan tersusun atas dua atau tiga lapisan sel99

ini untuk tumbuhan C3,

pada tanaman C4 sel seludang berkas yang memiliki panjang dan jumlah sel

seludang yang lebih banyak dari pada tumbuhan yang hidup di daerah naungan

97

Neni Musyarofah, dkk. Respon Tanaman Pagagan ( Cantella asiatica L. Urban) Terhadap

Pemberian Pupuk Alami Di Bawah Naungan,2007,h.220 Online], Buletin Agronomi. pdf. [Diakses 02

Agustus 2017] 98

La Muhuria, dkk. Adaptasi Tanaman Kedelai Terhadap Intensitas Cahaya Rendah :

Karakter Daun Untuk Efisiensi Penangkapan Cahaya,2006, h.138 Online], Buletin Agronomi. pdf.

[Diakses 02 Agustus 2017] 99

Frank B Salisbury dan W Ross.Op.Cit , h.76

Page 116: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

(teduh), dapat dikatakan intensitas cahaya dapat mempengaruhi morfologi daun

tanaman alang-alang.

Adaptasi terhadap suatu kondisi lingkungan yang teduh dapat dicapai

apabila tumbuhan memiliki mekanisme penangkapan dan penggunaan cahaya

secara efisien. Mekanisme tersebut dapat melalui penghindaran dengan cara

meningkatkan efesiensi penangkapan cahaya dan toleran dengan cara

menurunkan titik kompensasi cahaya. Kemampuan suatu tumbuhan dalam

mengatasi intensitas cahaya rendah umumnya tergantung pada kemampuan

suatu tumbuhan tersebut melanjutkan proses fotosintesis dalam kondisi

intensitas cahaya rendah, kemampuan tersebut terlihat dari pelebaran daun

untuk mengurangi cahaya yang ditransmisikan dan yang direfleksikan.

Pelebaran daun ini selain untuk memperluas bidang tangkapan cahaya, juga

menyebabkan daun lebih tipis karena sel seludang berkas berjumlah sedikit.100

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya mempegaruhi

morfologi dan anatomi daun tumbuhan alang-alang. Daun tumbuhan alang

alang yang hidup di daerah terang memiliki daun yang lebih tebal dibandingkan

dengan daun tumbuhan alang-alang yang hidup di daerah yang teduh. Data

yang diperoleh menunjukkan bahwa daun tumbuhan alang-alang yang hidup di

tempat terang memiliki ukuran daun yang lebih tebal dibanding dengan tebal

daun tumbuhan alang-alang yang hidup di tempat teduh. Ketebalan daun ini

100 La Muhuria, dkk, Op. Cit, h.133

Page 117: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

juga terlihat dari jumlah sel seludang berkas daun tumbuhan alang-alang,

semakin banyak jumlah sel seludang berkas pembuluh maka daun semakin

tebal, sel seludang berkas ini mengandung banyak klorofil yang akan digunakan

untuk proses fotosintesis. Berikut ini disajikan tabel hasil pengamatan jumlah

sel seludang berkas :

Seludang Berkas Pembuluh Di

Tempat Terang

Seludang Berkas Pembuluh Di

Tempat Teduh (Pagi)

Seludang Berkas Pembuluh Di

Tempat Teduh (Siang)

Seludang Berkas Pembuluh Di

Tempat Teduh (Sore)

Gambar 4.9. Gambar Sel Seludang Berkas

Page 118: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Gambar 4.9 di atas menunjukkan bahwa semakin panjang sel seludang

berkas daun tumbuhan alang-alang berarti daun tumbuhan alang-alang tersebut

semakin tebal, dari analisis data di atas diketahui sel seludang berkas yang

paling panjang adalah sel seludang berkas daun tumbuhan alang-alang yang

hidup di tempat terang, kemudian daun tumbuhan yang ada di tempat teduh

dengan cahaya matahari yang hanya menyinari pada waktu pagi, kemudian

sore, dan siang hari.

Menurut Anita Rahayu Istiqomah dalam penelitiannya tentang struktur

anatomi rumput mutiara terhadap intensitas yang berbeda bahwa tebal daun

tertinggi terdapat pada perlakuan intensitas cahaya yang paling tinggi,

tumbuhan membutuhkan perlindungan yang lebih tinggi terhadap kondisi

kekeringan dan intensitas cahaya penuh sehingga ketebalan lapisan sel

pelindung yaitu epidermis dan kutikula akan mempengaruhi ketebalan

daunnya.101

Daun tumbuhan alang-alang akan menyempitkan luas daun dan

akan mempunyai ketebalan yang lebih untuk mengurangi proses penguapan,

penguapan yang berlebihan akan membuat tanaman kering dan mati. Maka dari

itu daun tumbuhan alang-alang akan menebalkan daunnya agar lebih tahan

terhadap intensitas cahaya yang tinggi, hal ini sesuai dengan teori yang

diungkapkan oleh Salisbury tentang adaptasi tumbuhan terhadap kondisi teduh.

101

Anita Rahayu Istiqomah, dkk. Pertumbuhan Dan Struktur Anatomi Rumput Mutiara

(Hedyotis corymbosa L. Lamk.) Pada Ketersediaan Air Dan Intensitas Cahaya Berbeda. 2010, h. 60

Online],Jurnal EKOSAINS. pdf. [Diakses 25 JuLi 2017]

Page 119: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

“ Tumbuhan fakultatif C3 dan beberapa tumbuhan matahari C4 tertentu agak

beradaptasi terhadap naungan dengan menghasilkan sifat morfologi dan

fotosintetik mirip dengan tumbuhan naungan. Jadi titik kompensasi cahayanya

menurun (terutama disebabkan respirasinya yang jauh lebih lambat),

fotosintesisnya jauh lebih lambat, dan menjadi jenuh pada tingkat cahaya yang

lebih rendah. Tumbuhan tersebut lambat laun mengembangkan kemampuan

untuk tumbuh dibawah naungan.”102 Berikut ini disajikan tabel hasil pengamatan

jumlah sel seludang berkas pembuluh :

Tabel 4.1. Jumlah Sel Seludang Berkas Pembuluh

Plot

Jumlah Sel Seludang Berkas Pembuluh

Terang Teduh

Pagi Siang Sore

Sel

Besar

Sel

Kecil

Sel

Besar

Sel

Kecil

Sel

Besar

Sel

Kecil

Sel

Besar

Sel

Kecil

1 13 8

2 12 8

3 11 6

1 12 8

2 11 7

3 11 6

1 9 6

2 9 7

3 8 6

1 10 7

2 9 6

3 9 7

Rata-rata 12 7 11 7 9 6 9 7

Daun tumbuhan alang-alang memiliki pertulangan sejajar (pararel),

pertulangan tersebut terdiri dari jajaran-jajaran sel seludang besar dan sel

seludang kecil, dari tabel di atas dapat kita ketahui jumlah sel seludang berkas

102 Frank B Salisbury dan W Ross , Op cit, H.77

Page 120: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

pembuluh yang ada pada tumbuhan alang-alang, setelah dirata-rata pada tempat

terang jumlah sel seludang berkas pembuluh yang besar jumlahnya 12, dan sel

seludang berkas pembuluh kecil jumlahnya 7. Berbeda dengan di tempat teduh

dengan cahaya matahari yang hanya menyinari saat pagi sel seludang berkas

pembuluh besar jumlahnya 11,dan sel seludang berkas pembuluh kecil 7, di

tempat teduh dengan intensitas cahaya yang hanya menyinari di tempat siang

sel seludang berkas pembuluh besar jumlahnya 9, sel seludang berkas

pembuluh kecil 6, yang terakhir adalah di tempat teduh dengan intensitas

cahaya yang hanya menyinari saat sore hari sel seludang berkas pembuluh besar

jumlahnya 9, sel seludang berkas pembuluh kecil 7.

Intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap ketebalan daun dan

jumlah sel seludang berkas pada tumbuhan alang-alang, dari analisis di atas sel

seludang berkas yang paling banyak adalah di tempat terang, sedangkan yang

paling sedikit adalah di tempat teduh dengan intensitas cahaya yang hanya

menyinari pada waktu siang hari saja. Semakin banyak sel seludang berkas

maka daun tumbuhan alang-alang semakin tebal. Menurut Anita Rahayu

Istiqomah dalam penelitiannya tentang struktur anatomi rumput, adaptasi yang

dilakukan terhadap lingkungan yang berbeda menyebabkan perbedaan struktur

anatominya.103

Sel seludang berkas adalah sel khusus yang terdapat pada

tumbuhan C4, pada daun tumbuhan alang-alang sel seludang berkas ada yang

103 Anita Rahayu Istiqomah, dkk.Op cit. H. 61

Page 121: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

besar dan ada yang kecil. Pada sel seludang berkas tersebut terdapat banyak zat

hijau daun, inilah salah satu perbedaan daun tumbuhan C4 dengan daun

tumbuhan C3 yang kebanyakan zat hijau daun terdapat pada sel palisade.

4. Lebar Daun

Tumbuhan dapat beradaptasi terhadap lingkungan yang ada. Adaptasi

tersebut dapat ditunjukkan dengan perubahan morfologi, anatomi, dan fisiologi

tumbuhan. Pada pengamatan diperoleh data bahwa lebar daun memiliki ukuran

yang berbeda pada tempat terang dan teduh. Daun tumbuhan alang-alang di

tempat terang setelah di ambil rata-rata dari ketiga plot lebarnya 0,76 cm,

kemudian pada tempat teduh dimana cahaya matahari hanya dapat menerangi

daun tumbuhan alang-alang pada waktu pagi hari saja setelah diambil rata-rata

memiliki lebar daun 1,4 cm, sedangkan di tempat teduh dengan cahaya matahari

hanya menerangi pada waktu siang hari saja setelah diambil rata-rata memiliki

lebar daun 1,3 cm, dan pada daun tumbuhan alang-alang yang mendapatkan

cahaya matahari pada sore hari saja setelah diambil rata-rata memiliki lebar 1,2

cm.

Dari analisis data di atas menunjukkan bahwa daun tumbuhan alang-alang

pada tempat terang memiliki lebar daun lebih sempit dibandingkan dengan daun

tumbuhan alang-alang di tempat teduh, hal ini disebabkan karena daun

tumbuhan alang-alang di tempat teduh akan memperluas daun untuk

mengambil lebih banyak cahaya matahari serta mengefesiensikan penggunaan

Page 122: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

cahaya matahari untuk proses metabolisme dalam tubuh tumbuhan tersebut.

warna pada daun tumbuhan alang-alang yang hidup ditempat terang dan tempat

teduh juga berbeda, dapat dilihat dari Gambar 4.10 tentang pengukuran lebar

daun serta perbedaan warna pada daun tumbuhan alang-alang yang hidup di

kedua tempat berbeda. Berikut ini disajikan gambar tentang lebar daun

tumbuhan alang-alang :

Lebar Daun di Tempat

Terang

Lebar Daun di Tempat

Teduh (Pagi)

Lebar Daun di Tempat

Teduh (Siang)

Lebar Daun di Tempat

Teduh (Sore)

Gambar 4.10. Gambar Lebar Daun Tumbuhan Alang-Alang

Dari Gambar 4.10 menunjukkan bahwa lebar daun yang memiliki

ukuran paling sempit adalah daun tumbuhan alang-alang yang hidup di tempat

terang, kemudian daun tumbuhan yang hidup di tempat teduh dengan intensitas

cahaya matahari yang hanya menyinari pada saat sore hari , lalu daun yang

Page 123: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

hidup di tempat teduh dengan intensitas cahaya matahari yang hanya menyinari

pada saat siang hari, dan yang memiliki ukuran paling lebar adalah daun

tumbuhan alang-alang yang hidup di daerah teduh dengan intensitas cahaya

matahari yang menyinari saat pagi hari.

Dalam penelitian Neni Musyarofah, dijelaskan semakin tinggi tingkat

keteduhan maka semakin besar lebar daun yang salah satu mekanisme adaptasi

tanaman terhadap cekaman intensitas cahaya rendah yang berfungsi untuk

memperbesar area penangkapan cahaya. 104

Namun apabila tingkat keteduhan

mencapai batas maksimum daun akan semakin sempit, karena terbatasnya

adaptasi daun. Daun yang berada di tempat teduh menggunakan lebih banyak

energi untuk menghasilkan pigmen permanen cahaya yang memungkinkannya

mampu menggunakan semua cahaya dalam jumlah terbatas yang mengenainya.

105Sedangkan adaptasi yang dilakukan pada daun tumbuhan alang-alang yang

berada di tempat terang akan menyempitkan lebar daun untuk menghindari

kehilangan air yang terlalu banyak melalui transpirasi.

Pada daun tumbuhan alang-alang di tempat teduh, dari pengambilan

sampel di ketiga tempat juga ada perbedaan, dari data yang diperoleh lebar daun

yang paling sempit dari ketiga tempat pengambilan sample adalah daun yang

terkena sinar matahari hanya pada sore hari, kemudian daun yang terkena sinar

matahari pada saat siang hari, dan yang terakhir adalah daun yang terkena sinar

104 Neni Musyarofah, dkk. Op.cit,h. 220 105 Frank B Salisbury dan W Ross ,Ibid., h.77

Page 124: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

matahari hanya pada waktu pagi saja. Hal ini bisa terjadi karena tumbuhan

beradaptasi terhadap cahaya matahari yang diterima oleh tumbuhan. Intensitas

cahaya matahari pada waktu pagi, siang dan sore hari memiliki tingkat masing-

masing, jadi tumbuhan sangat bergantung kepada cahaya matahari yang

diterima.

C. Implementasi Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar

Hasil penelitian tentang kerapatan stomata daun tumbuhan alang-alang

(Imperata cylindrica L.) yang telah dilakukan diimplementasikan dalam panduan

praktikum siswa sebagai sumber belajar. Panduan dibuat dengan memperhatikan

prosedur dan struktur yang tepat agar dapat digunakan sebagai sumber belajar

yang baik. Data berupa grafik dan gambar dari penelitian kerapatan stomata daun

digunakan sebagai informasi yang memperkaya pengetahuan dalam panduan

sehingga pembelajaran menjadi menarik. Panduan yang dibuat berupa lembar

kegiatan yang berisi materi, cara kerja,tabel hasil pengamatan ,dan pertanyaan-

pertanyaan yang menggali kemampuan kognitif siswa dalam materi struktur dan

fungsi jaringan tumbuhan.Pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari

tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga biologi bukan penguasaaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsi saja akan tetapi juga merupakan proses penemuan.

Proses pembelajaran menekankan pada pengalaman langsung dengan

memberikan kegiatan eksperimen untuk mengembangkan agar peserta didik

Page 125: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah sehingga

kemampuan berfikir analisis, induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitas dapat berkembang. Salah satu sub

konsep mata pelajaran biologi adalah materi fungsi dan jaringan tumbuhan.

Penelitian tentang kerapatan stomata dapat digunakan sebagai sumber belajar

materi pembelajarn bagi peserta didik SMA kelas XI semester ganjil, menurut

kurikulum tahun 2013 (Kurtilas), Kompentensi dasar yaitu Melaksanakan

percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang fungsi dan jaringan

tumbuhan secara tertulis dengan berbagai media.

Page 126: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulan :

1. Terdapat perbedaan kerapatan stomata daun tumbuhan alang-alang yang hidup

di tempat terang dan teduh, daun tumbuhan alang-alang yang hidup di daerah

terang memiliki jumlah stomata lebih sedikit dibanding dengan daun tumbuhan

alang-alang yang hidup di daerah teduh, artinya kerapatan stomata daun

tumbuhan alang-alang yang hidup di tempat teduh lebih rapat dibanding dengan

kerapatan stomata di tempat terang.

2. Adaptasi morfologi pada daun tumbuhan alang-alang yang hidup di tempat

terang memiliki daun lebih sempit, daun lebih tebal dan jumlah sel seludang

berkas lebih banyak dibandingkan dengan daun tumbuhan alang-alang yang

hidup di tempat teduh

B. Saran

Setelah disimpulkan, agar tulisan yang dibuat peneliti lebih bermanfaat sebaiknya :

1. Pembuatan replika pada daun sebaiknya di lakukan pada tumbuhan lain selain

tumbuhan C4 contohnya seperti tumbuhan C3 dan CAM , agar pengetahuan

bukan hanya sebatas tumbuhan alang-alang saja.

2. Pemanfaatan akar alang-alang untuk dunia industri seperti minuman kesehatan,

sebaiknya menggunakan akar alang-alang yang hidup di daerah terang, agar

Page 127: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

mendapatkan akar alang-alang yang lebih banyak, karena di tempat terang

jumlah stomata sedikit dan mengalami sedikit proses penguapan, dan dalam

kondisi terang ( cekaman ) akar akan lebih banyak karena mencari air untuk

proses fotosintesis.

3. Pembuatan sayatan anatomi daun sebaiknya menggunakan mikrotom agar

dihasilkan sayatan yang lebih bagus dan lebih jelas terlihat anatominya.

4. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat lebih inovatif serta mengembangkan

sumber belajar yang lain terkait keberagaman struktur anatomi daun.

Page 128: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Dyah ,et.al, “Efektivitas Penggunaan Bioetanol dari Limbah Padat Alang-

Alang (Imperata cylindrica L.) Terhadap lama Pembakaran Kompor

Bioetanol”,Jurnal Sains dan Seni ITS ,Vol. 4, No. 1, 2015.

Campbell, N.A., Reece,J.B.,Mitchel,L.G. Biologi. Alih bahasa Damaring Tyas

Wulandari. Jakarta: Erlangga, 2008.

Departemen Agama RI. Al-Quran dan Tajwid dan Terjemah. Bandung :CV

Diponogoro, 2010.

Evizal , Rusdi, Dasar-Dasar Produksi Perkebunan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.

Fatonah, Siti, et.al. “Penentuan Waktu Pembukaan Stomata Pada Gulma Melastoma

malabathricum L. Di Perkebunan Gambir Kampar, Riau”. Biospecies, Vol. 6,

No. 2, 2013.

Fujiyanto, Zelly, dkk, “Karakteristik Kondisi Lingkungan, Jumlah Stomata,

Morfometri, Alang-Alang Yang Tumbuh Di Daerah Padang Terbuka Di

Kabupaten Blora Dan Ungaran”, Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol. 23, No.

2, 2015.

Gati Lestari, Endang, “Hubungan Antara Kerapatan Stomata Dengan Ketahanan

Kekeringan Pada Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti, Dan IR 64” ,

Biodiversitas. Vol. 7, No. 1, 2006.

Hadriman Khair,dkk,”Pemanfaatan Ekstrak Akar Alang – Alang (Imperata

cylindrica L.) Sebagai Herbisida Pratumbuh”, Agrium, Vol. 7, No. 1, 2012.

Harahap, Abdul manan, “Motif Pembakaran Padang Alang-alang (Imperata

cylindrica L.) di Daerah Tapanuli Selatan”. Skripsi fakultas Kehutanan : ITB,

2001.

Haryanti, Sri , “Pengaruh Naungan yang Berbeda terhadap Jumlah Stomata dan

Ukuran Porus Stomata Daun Zephyranthes rosea Lindl”, Buletin Anatomi dan

Fisiologi. Vol. 18, No. 1, 2010.

Page 129: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Indah Pertiwi, Hutami,”Pengaruh Naungan Tehadap Kerapatan Stomata Dan

Trikoma Daun Serta Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Tanaman Kedelai

(Glycine max (L) Merril)”, Buletin Anatomi dan Fisiologi, Vol. 1, No. ,2012.

Izza, Faizul, “Karakteristik Stomata Tempuyung (Sonchus arvensis L.) dan

Hubungannya dengan Transpirasi Tanaman di Universitas Islam Negeri (UIN)

Maulana Malik Ibrahim Malang” , Buletin Anatomi dan Fisiologi, Vol 4.

No.2, 2015.

Kimball, John.W, Biologi Umum, Jakarta: Erlangga, 1983.

Lakitan ,Benyamin, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan , Jakarta: Rajawali Pers ,

2013.

Medina, Ernesto, “CAM and C4 Plants in the Humid Tropics”, Tropical Forest Plant

Ecophysiology, 1996.

Mulyani, Sri. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius, 2006.

Munandar,Mendayagunakan Tanaman Rumput, Jakarta : Penerbit Sinar Baru,1989.

Musyarofah, Neni, dkk. “Respon Tanaman Pagagan ( Cantella asiatica L. Urban)

Terhadap Pemberian Pupuk Alami Di Bawah Naungan”, Buletin Agronomi.

Vol 4. No.1, 2007.

Purnawati, Made ,et, al, “CA2+ Intraseluler Terlihat Dalam Mekanisme Pembukaan

Stomata Akibat Pengaruh Auxin”, Jurnal Biologi, Universitas Udayana,

Bukit Jimbaran Vol 12. No.1, 2008.

Rahayu, Anita Istiqomah, dkk,”Pertumbuhan Dan Struktur Anatomi Rumput Mutiara

(Hedyotis corymbosa .L Lamk.) Pada Ketersediaan Air Dan Intensitas Cahaya

Berbeda”,Jurnal EKOSAINS, Vol 5. No.1, 2010.

R.Dove, Michael, Sugeng Martopo, Manusia dan Alang-Alang Di Indonesia ,

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1987.

Salisbury ,Frank B, Cleon w Ross, Fisiologgi Tumbuhan Jilid 1, Bandung: ITB,

1995.

Satya, Bayu DS, Koleksi Tumbuhan Berkhasiat, Yogyakarta : Rapha Publishing.

2001.

Page 130: PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN TUMBUHAN …repository.radenintan.ac.id/2693/1/SKRIPSI_SITI.pdf · Di dalam dunia pertanian, tanaman dapat dibedakan berdasarkan tipe fotosintesis,

Sutrian, Yayan. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan tentang Sel dan Jaringan.

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992.

__________. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Edisi Revisi. Cet 3, Jakarta:

Rineka Cipta, 2011.

Tafsir Quraish Shihab. (On-line), tersedia di: http://tafsirq.com/6-Al-An'am/ayat

99#tafsir-quraish-shihab .htm (9 Februari 2017).

Trisshanti, Chandra Maysasri, Wahono Hadi Susanto,”Pengaruh Konsentrasi Asam

Sitrat Dan Lama Pemanasan Terhadap Karakteristik Kimia Dan Organoleptik

Sirup Alang-Alang (Imperata cylindrica L.)”, Jurnal Pangan dan

Agroindustri, Vol. 4, No. 1, 2016.

Utomo, Budi, Fotosintesis Pada Tumbuhan, Medan : karya ilmiah Universitas

Sumatra Utara, 2007.