PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V...

18
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD NEGERI SUMBEREJO 01 DAN SD NEGERI UJUNG-UJUNG 02 PABELAN ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE ARTIKEL Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oleh Kurnia Destrianto 292012157 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Transcript of PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V...

Page 1: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS V DI SD NEGERI SUMBEREJO 01 DAN SD

NEGERI UJUNG-UJUNG 02 PABELAN ANTARA

MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED

LEARNING DAN MENGGUNAKAN MODEL

KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

ARTIKEL

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Oleh

Kurnia Destrianto

292012157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas
Page 3: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas
Page 4: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas
Page 5: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas
Page 6: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI

SD NEGERI SUMBEREJO 01 DAN SD NEGERI UJUNG-UJUNG 02

PABELAN ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED

LEARNING DAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF

THINK PAIR SHARE

Kurnia Destrianto

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FKIP Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK

Matematika adalah pelajaran yang penting, tetapi sulit. Matematika harus

diajarkan dengan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar. Tujuan

penelitian untuk mendeskripsikan dan mengetahui adakah perbedaan signifikan hasil

belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 dan SD Negeri Ujung-

Ujung 02 Pabelan antara menggunakan model Problem Based Learning dibandingkan

menggunakan model Kooperatif Think Pair Share.

Penelitian menggunakan desingn Quasi Eksperimental Research. Subjek

penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai

kelas eksperimen 1 dan siswa kelas V SD Negeri Ujung-Ujung 02 berjumlah 19 orang

sebagai kelas eksperimen 2. Teknik pengumpulan data dengan melakkukan tes hasil

belajar kognitif siswa dalam bentuk pretest dan posttest yang sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya. Kemudian data diuji normalitas, homogenitas, kesamaan dua rata-rata

pretest, dan perbedaan dua rata-rata posttest menggunakan uji Independent Samples T-

Test.

Hasil penelitian menujukkan hasil belajar siswa meningkat tetapi tidak ada

perbedaan signifikan hasil belajar matematika antara menggunakan model Problem

Based Learning dan model Kooperatif Think Pair Share. Berdasarkan hasil yang

diperoleh, disarankan untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning dan Kooperatif Think Pair Share agar dapat meningkatkan hasil belajar

siswa meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan.

Kata Kunci : PBL, TPS, Hasil Belajar, Matematika

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Matematika adalah pelajaran yang dekat dengan kehidupan kita. dalam Permendikbud

nomor 57 tahun 2014 yang menyatakan bahwa matematika menjadi salah satu mata pelajaran

Page 7: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

2

umum Kelompok A yang dipelajari dengan tujuan mengembangkan sikap, pengetahuan dan

keterampilan siswa agar kemampuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

meningkat.

Matematika merupakan mata pelajaran yang penting tetapi sulit dipelajari karena

menurut Ruseffendi (dalam Heruman, 2010: 01), matematika “adalah bahasa symbol; ilmu

deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan

struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang

didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.”

Selanjutnya dalam Permendiknas nomor 22 Tahun 2006, diungkapkan bahwa

Matematika dalam pelaksanaan proses pembelajaran difokuskan dengan penggunaan

pendekatan pemecahan masalah. Pembelajaran matematika hendaknya selalu diawali dengan

pengenalan masalah, masalah yang digunakan hendaknya masalah yang sesuai dengan situasi

atau bisa disebut contextual problem. Peserta didik yang telah mengetahui dan menerima

permasalahan kemudian dibimbing agar dapat menguasai konsep matematika. Pembelajaran

matematika dengan penggunaan pendekatan pemecahan masalah yang sesuai dengan situasi

antara dapat dilakukan dengan menggunakan model Problem Based Learning, Cooperative

Learning, Project Based Learning, Service Learning, Pembelajaran Berbasis Kerja, Concept

Learning, dan Value Learning.

Sholomo Sharan (2012: 411) mengungkapkan bahwa adalah hal yang wajar dan tidak

mengejutkan jika banyak siswa dan orang dewasa yang berusaha menghindari bahkan takut

dengan matematika. Siswa dan juga orang dewasa itu seringkali percaya bahwa sedikit orang

berbakat yang bisa meraih kesuksesan dalam matematika. Selanjutnya dikatakan bahwa

pembelajaran kooperatif menempati tempat utama dalam pembelajaran matematika, karena

dalam pembelajaran kooperatif, semua anggota kelompok memiliki kesempatan untuk dapat

berhasil dalam matematika. Interaksi dalam kelompok membantu setiap siswa untuk dapat

mempelajari konsep dan strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah. Dalam model

pembelajaran kooperatif terdapat berbagai metode diantaranya Student Team Learning,

Student Team-Achievment Division, Teams-Games-Tournaments, Jigsaw, Learning Together,

Cooperative Learning Structures, Group Investigation, Complex Instruction, Team

Accelerated Instructiom, Cooperative Integrated Reading and Composition, Structured

Dyadic Methods, Spontaneous Group Discussion, Numbered Heads Together, Team Product,

Cooperative Review, Think-Pair-Share, Discussion Group dan Group Project.

Page 8: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

3

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa model Problem

Based Learning menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan menggunakan

model lain. Penelitian yang dilakukan Alim di SD Mangunsari 04 dan SD Mangunsari 07

Salatiga pada tahun 2012 menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan Problem Based

Learning (PBL) dengan teori Dienes lebih baik dari pada siswa yang diajar menggunakan

pembelajaran mekanistik. Nilai rata-rata kelas yang diajar menggunakan Problem Based

Learning adalah 85, sedangkan nilai rata-rata kelas yang diajar menggunakan metode

mekanistik adalah 73,9.

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya juga menunjukkan bahwa penggunaan

model Kooperatif Think Pair Share menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan

dengan model yang lainnya. Penelitian yang dilakukan Juli Rahayu di SD Gugus Hasanudin

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali pada tahun 2012 membuktikan bahwa model

cooperative learning tipe TPS efektif terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor

siswa kelas V SD. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 70,9 dan kelas kontrol adalah 60,9.

Dari penelitian yang telah dilakukan maka memunculkan pertanyaan adakah

perbedaan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Problem Based

Learning dan model Kooperatif Think Pair Share. Maka penelitian ini akan meneliti

Perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sumberejo 01 dan SD Negeri

Ujung-Ujung 02 Pabelan denggan menggunakan model Problem Based Learning dan model

Kooperatif Think Pair Share.

Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan dan mengetahui apakah ada perbedaan signifikan hasil belajar

Matematika siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 dan SD Negeri Ujung-Ujung 02 Pabelan

antara menggunakan model Problem Based Learning dibandingkan menggunakan model

Kooperatif Think Pair Share.

Manfaat Penelitian

Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

b. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Dapat melatih siswa untuk bekerja secara ilmiah.

Bagi Guru

a. Memberi arahan kepada guru dalam penyampaian mata pelajaran matematika yang

lebih kreatif dan inovatif.

Page 9: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

4

b. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.

c. Memberi dorongan kepada guru agar lebih kreatif dalam merencanakan kegiatan

pembelajaran supaya siswa tidak jemu dalam mengikuti pembelajaran.

Bagi Sekolah

a. Pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning dan Think Pair Share

dapat diterapkan untuk meningkatkan pembelajaran matematika

b. Menjadi masukan dalam peningkatan hasil belajar di setiap kelas, sehingga kualitas

pendidikan pada setiap SD Negeri Ujung-ujung 02 dan SD Negeri Sumberejo 01

Pabelan dapat meningkat.

KAJIAN TEORI

Hakikat Pembelajaran Matematika

Ibrahim dan Suparni (2012) menyatakan bahwa orang awam umumnya hanya akrab

dengan matematika elementer yang disebut aritmatika atau ilmu hitung. Ilmu tentang berbagai

bilangan yang bisa langsung diperoleh dari bilangan-bilangan bulat 0,1,-1,2,-2 dan seterusnya

melalui beberapa operasi dasar adalah pengertian aritmatika.

Selanjutnya diungkapkan 6 hal tentang matematika yaitu:

1. Matematika sebagai Ilmu Deduktif. Kebenaran dalam generalisasi matematika harus

dapat dibuktikan secara umum atau deduktif.

2. Matematika sebagai Pola Hubungan. Matematika sering mempelajari tentang

keseragaman seperti keterurutan dan keterkaitan pola-pola.

3. Matematika sebagai Bahasa. Bahasa adalah sistem yang terdiri dari simbol-simbol,

lambing-lambang, kata-kata, dan kalimat-kalimat yang disusun menurut aturan tertentu.

Dengan begitu matematika yang merupakan sekumpulan simbol yang memiliki makna

dapat digolongkan sebagai bahasa.

4. Matematika sebagai Ilmu tentang Struktur yang Terorganisasikan. Matematika

berkembang dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma

atau postulat, ke teorema.

5. Matematika sebagai Seni. Matematika mengandung unsur keteraturan, keruntutan, dan

konsisten di dalamnya sehingga matematika dapat dikatakan sebagai seni.

6. Matematika sebagai Aktifitas Manusia. Seringkali matematika dianggap sebagai limu

yang jauh dari kehidupan. Pada kenyataannya matematika adalah hasil karya manusia dan

dapat dikatakan bahwa matematika adalah kebudayaan manusia.

Page 10: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

5

Menurut Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, matematika perlu

diberikan mulai dari Sekolah Dasar agar semua peserta didik dapat berfikir logis, analitis,

sistematis, kritis dan kreatif dan juga dapat bekerja sama. Kemampuan-kemampuan itu

diperlukan oleh setiap peserta didik agar dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola,

dan memanfaatkan informasi agar dapat bertahan dalam persaingan hidup yang makin

kompetitif selalu berubah dan tidak pasti.

Ruang lingkup mata pelajaran Matematika SD yang dicantumkan di Permendiknas No

22 Tahun 2006 meliputi:

1. Bilangan

2. Geometri dan Pengukuran

3. Pengolahan Data

Standar kompetensi matematika kelas V SD meliputi:

1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah.

3. Menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan

masalah.

4. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Dalam penelitian ini digunakan standar kompetensi ke 6 yaitu memahami sifat-sifat

bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi dasar yang terdapat di dalam standar

kompetensi 6 yaitu:

6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

6.2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

6.3. Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana.

6.4. Menyelidiki sifat-sifat kebangunan dan simetri.

6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang

sederhana.

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya

menggunakan masalah pada kehidupan sehari-hari untuk membuat siswa berpikir kritis dan

mampu menggunakan kemampuannya guna mencari pemecahan masalah dan dilaksanakan

dengan menggunakan metode Problem Based Learning yang memiliki sintak:

Page 11: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

6

1. Fase 1 : Melakukan orientasi masalah pada siswa

2. Fase 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar

3. Fase 3 : Mendukung Kelompok Infestigasi

4. Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan artefak dan memamerkannya

5. Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah

Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share

Model pembelajaran Kooperatif adalah model pembelajaran yang dilakukan atau

diikuti siswa secara berkelompok dengan menggunakan metode pembelajaran Think Pair

Share yang memiliki sintak:

1. Siswa duduk berpasangan.

2. Guru melakukan presentasi dan kemudian mengajukan pertanyaan.

3. Mula mula siswa diberi kesempatan berpikir secara mandiri.

4. Siswa kemudian saling berbagi bertukar pikiran dengan pasangannya untuk

menjawab pertanyaan guru

5. Guru memandu pleno kecil atau diskusi dimana setiap kelompok mengemukakan

hasil diskusinnya.

6. Guru memberi penguatan tentang perinsip-perinsip apa yang harus dibahas,

menambahkan pengetahuan atau konsep yang luput dari perhatian siswa saat

berdiskusi dengan pasangannya

7. Simpulan dan refleksi

Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa. Dalam penelitian ini hasil

belajar yang akan digunakan adalah hasil belajar matematika kelas 5 pada standar kompetensi

6 yaitu memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun dalam aspek kognitif atau

pengetahuan yang diukur menggunakan tes pilihan ganda.

Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan Alim di SD Mangunsari 04 dan SD Mangunsari 07 Salatiga

pada tahun 2012 menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan Problem Based Learning

(PBL) dengan teori Dienes lebih baik dari pada siswa yang diajar menggunakan pembelajaran

mekanistik. Nilai rata-rata kelas yang diajar menggunakan Problem Based Learning adalah 85

sedangkan nilai rata-rata kelas yang menggunakan metode mekanistik adalah 73,9 (Widya

Sari Vol 15 No 2, Mei 2013: 28).

Page 12: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

7

Penelitian yang dilakukan Juli Rahayu di SD Gugus Hasanudin Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali pada tahun 2012 membuktikan bahwa model cooperative learning tipe

TPS efektif terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa kelas V SD. Nilai

rata-rata kelas eksperimen adalah 70,9 dan kelas kontrol adalah 60,9.

Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka dirumuskan suatu hipotesis sebagai

berikut.

H0: Tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar matematika yang signifikan dalam

penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran

Kooperatif Think Pair Share pada siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 dan SD

Negeri Ujung-Ujung 02 Pabelan.

Ha: Ada perbedaan hasil signifikan belajar matematika yang signifikan dalam penerapan

model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran Kooperatif

Think Pair Share pada siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 dan SD Negeri

Ujung-Ujung 02 Pabelan.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu

(quasi eksperimental research). Penelitian ini menggunakan desain Pretest dan Posttest

dengan Kelompok Pengendali Tidak Diacak.

Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Ujung-ujung 02 yang berjumlah

21 orang dan siswa kelas 5 SD Negeri Sumberejo 01 yang berjumlah 21 orang. Untuk kelas 5

SD Negeri Sumberejo 01 sebagai kelas eksperimen 1 dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning, dan kelas 5 SD Negeri Ujung-ujung 02 sebagai kelas

eksperimen 2 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share.

Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua variable bebas diantaranya model pembelajaran

Problem Based Learning dan model Kooperatif Think Pair Share. Variable terikat yang

digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika.

Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Pengumpulan Data

Page 13: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

8

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar Matematika SD

kelas V. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan teknik tes. Penelitian ini menggunakan

instrument berupa lembar soal pra tes dan pasca tes berupa pilihan ganda.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis terdiri dari Uji Prasyarat, Uji Beda Mean, dan Uji Hipotesis. Uji

Prasyarat yaitu dilakukan dengan uji normalitas yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah

data yang diperoleh distribusinya normal atau tidak. Selain uji normalitas, juga terdapat uji

homogenitas, untuk mengetahui tingkat kesetaraan subjek yang akan diteliti. Kemusian

dilakukan uji t (uji beda mean atau rata-rata) yang akan digunakan untuk menguji hipotesis.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Variabel Pembelajaran

Dari hasil observasi yang dilaksanakan, dapat dilihat bahwa langkah-langkah

pembelajaran Problem Based Learning telah berhasil dilaksanakan dengan presentase 100%

oleh guru dan siswa. Dari hasil observasi yang dilaksanakan, dapat dilihat pula bahwa

langkah-langkah pembelajaran Kooperatif Think Pair Share telah 100% berhasil dilaksanakan

oleh guru dan siswa.

Analisis Variabel Hasil Belajar Matematika

Hasil Belajar Matematika

Pretest Posttest

Eksperimen 1

Problem

Based

Learning

Eksperimen 2

Kooperatif

Think Pair

Share

Eksperimen 1

Problem

Based

Learning

Eksperimen 2

Kooperatif

Think Pair

Share

Rata-Rata 54,53 52,58 73,26 74,47

Tertinggi 86 73 100 91

Terendah 21 17 43 52

Hasil pretes kelas eksperimen 1 yang akan menerima pembelajaran dengan model

Problem Based Learning rata-rata nilainya adalah 54,53. Nilai tertinggi adalah 86 dan nilai

terendah adalah 21. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model Problem Based

Learning, nilai posttest yang didapat dari kelas eksperimen 1 rata-ratanya adalah 73,26. Nilai

tertingginya adalah 100 dan terendah 43.

Hasil postes kelas eksperimen 2 yang nantinya akan mendapat pembelajaran dengan

model Kooperatif Think Pair Share, rata-ratanya adalah 52,58. Nilai tertinggi adalah 73 dan

Page 14: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

9

terendah 17. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model Kooperatif Think Pair Share,

didapatkan rata-rata nilai posttest adalah 74,47. Nilai tertinggi adalah 91 dan nilai terendah

52.

Uji Kesamaan Dua Rata-rata nilai Pretest Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2

Hasil Uji Persamaan Dua Rata-rata Pretest

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Skor Equal

variances

assumed

.472 .496 .379 36 .707 1.947 5.139 -8.475 12.369

Equal

variances not

assumed

.379 35.453 .707 1.947 5.139 -8.480 12.375

Uji kesamaan dua rata-rata nilai pretest menunjukkan signifikansi pada F tes sebesar

0,496 dan signifikansi pada T-test sebesar 0,707. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa

signifikansi pada F tes maupun T-test lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada perbedaan kemampuan siswa pada kelas eksperimen 1 dengan rata-rata 54,53 dan

kelas eksperimen 2 dengan rata-rata 52,58.

Uji Hipotesis

Hasil Posttest

Dapat dilihat kelas eksperimen 1 memiliki nilai terendah 43 yang diperoleh 1 anak dan

nilai tertinggi 100 yang diperoleh 1 anak. Untuk kelas eksperimen 2 nilai terendah adalah 52

yang diperoleh 3 anak dan nilai tertinggi adalah 95 yang diperoleh satu anak. Dari Histogram

dapat dilihat rentang nilai kelas eksperimen 1 lebih luas dari kelas eksperimen 2.

Page 15: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

10

Untuk menguji perbedaan dua rata-rata posttest di kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen

2 digunakan aplikasi SPSS dengan melakukan uji Independent Samples T-Tes.

Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Posttest

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Skor Equal

variances

assumed

1.591 .215 -.235 36 .816 -1.211 5.152 -11.660 9.239

Equal

variances

not

assumed

-.235 34.463 .816 -1.211 5.152 -11.676 9.255

Dari hasil pengujian didapatkan signifikansi pada F tes adalah 0,215 dan signifikansi

T-test adalah 0,816. Hasil F tes dan T-test signifikansinya lebih besar dari 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan siswa pada kelas eksperimen 1 yang

mengikuti pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan kelas eksperimen 2 yang

mengikuti pembelajaran dengan model Kooperatif Think Pair Share. Rata-rata posttest kelas

eksperimen 1 adalah 73,26 dan rata-rata posttest kelas eksperimen 2 adalah 74,47.

Dari hasil pengujian, diketahui bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara hasil

belajar matematika siswa kelas V di SD Negeri Sumberejo 01 dan SD Negeri Ujung-ujung 02

antara menggunakan model Problem Based Learning dan menggunakan model Kooperatif

Think Pair Share sehingga H0 diterima dan Ha ditolak

Pembahasan

Hasil posttest menunjukkan kelas eksperimen 1 memiliki skor terendah 43 yang

diperoleh 1 orang siswa dan skor tertinggi 100 yang diperoleh 1 orang siswa. Kelas

eksperimen 2 memiliki skor terendah 52 diperoleh 3 orang siswa dan skor tertinggi 95

diperoleh 1 orang siswa. Rentang nilai pada kelas eksperimen 1 lebih lebar dibandingkan

rentang nilai kelas eksperimen 2. Rata-rata posttest kelas eksperimen 1 adalah 73,26 dan rata-

rata posttest kelas eksperimen 2 adalah 74,47. Nilai rata-rata kelas eksperimen 2 lebih tinggi

dari nilai rata-rata kelas eksperimen 1. Dari hasil pengujian perbedaan nilai rata-rata posttest

didapatkan signifikansi pada F tes adalah 0,215 dan signifikansi T-test adalah 0,816. Hasil F

tes dan T-test signifikansinya lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan kemampuan yang signifikan siswa pada kelas eksperimen 1 yang mengikuti

Page 16: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

11

pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan kelas eksperimen 2 yang mengikuti

pembelajaran dengan model Kooperatif Think Pair Share.

Dari data yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model

Problem Based Learning dan model Kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan hasil

belajar matematika siswa kelas V di SD Negeri Sumberejo 01 dan SD Negeri Ujung-ujung

02. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning membuat prestasi siswa meningkat,

meningkatkan fokus siswa pada pembelajaran, membuat siswa lebih terdorong untuk berfikir

dalam memecahkan masalah, membuat siswa mau bekerja secara berkelompok, dan membuat

siswa termotifasi untuk belajar seperti pendapat yang diungkapkan M. Taufiq Amir

(2010:27). Pembelajaran dengan model Kooperatif Think Pair Share membuat siswa terbiasa

untuk berfikir secara mandiri dalam belajar, membuat siswa berdiskusi dengan pasangannya,

dan membuat siswa menjadi aktif dan tidak hanya diam dalam mengikuti pembelajaran

seperti yang diungkapkan Miftahul Huda (2014:136). Tidak ada perbedaan yang signifikan

hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model Problem Based Learning

dan model Kooperatif Think Pair Share.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sudah dilaksanakan, peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan model

Kooperatif Think Pair Share telah berhasil dilaksanakan oleh guru dan siswa. Dan dari hasil

analisis data dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar

matematika siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 dan SD Negeri Ujung-ujung 02 Pabelan

antara menggunakan model Problem Based Learning dan model Kooperatif Think Pair Share.

Penggunaan model Problem Based Learning dan model Kooperatif Think Pair Share

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terbukti dari hasil posttest siswa yang meningkat

dari hasil pretest meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan model

Problem Based Learning dan model Kooperatif Think Pair Share.

Saran

1. Bagi Siswa

Apabila siswa terlibat langsung dan aktif dalam pembelajaran, hasil belajar akan

meningkat meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan model

Problem Based Learning dan model Kooperatif Think Pair Share. Dengan melakukan diskusi

Page 17: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

12

siswa akan belajar untuk bersosialisasi dan saling membantu untuk memahami pembelajaran

sehingga lebih mudah untuk memahami pembelajaran.

2. Bagi Guru

Bagi guru yang memiliki siswa yang pasif dalam pembelajaran dan hasil belajarnya

kurang maksimal, gunakanlah model pembelajaran yang menarik dan membuat siswa aktif

untuk belajar diantaranya adalah model pembelajaran Problem Based Learning dan model

pembelajaran Kooperatif Think Pair Share meskipun tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara penggunaan model Problem Based Learning dan model Kooperatif Think

Pair Share.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah yang memiliki siswa dengan karakter pasif dan hasil belajarnya kurang

maksimal, dapat diberikan saran kepada guru-guru untuk menggunakan model pembelajaran

yang menarik dan membuat siswa aktif seperti model pembelajaran Problem Based Learning

dan model pembelajaran Kooperatif Think Pair Share.

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. Taufiq. 2010. “Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning”. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Heruman, 2010. “Model Pembelajaran Matematika”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Huda, Miftahul. 2014. “Cooperative Learning”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibrahim; Suparni. 2012. “Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya”. Yogyakarta :

SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga.

Rahayu, Juli. 2012. “Efektivitas Model Cooperative Learning Tipe Tps (Think-Pair-Share)

Terhadap Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Siswa pada Pelajaran

Matematika Bangun Ruang Kelas V SD Gugus Hasanudin Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali”. 2 Desember 2015.

http://repository.uksw.edu/handle/123456789/779.

Republik Indonesia. 2006. “Peraturan Mentri Pendidikan Nasional”. Jakarta: Sekertariat

Negara.

Republik Indonesia. 2014. “Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan”. Jakarta:

Sekertariat Negara.

Sharman, Shlomo. 2012. “Handbook of Cooperative Learning”. Yogyakarta: Familia.

Slameto, 2015. “Metodologi Penelitian dan Inovasi Pendidikan”. Salatiga: Satya Wacana

University Press.

Page 18: PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD ...€¦ · penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 01 berjumlah 19 orang sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas

13

Tim Widya Sari Press. Vol 15 No. 2. Mei 2013. “Widya Sari”. Salatiga : Widya Sari.

Warsono; Hariyanto. 2013. “Pembelajaran Aktif”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.