Perbedaan Dokumen Lingkungan Hidup

9
Perbedaan Dokumen lingkungan hidup, Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup dan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup Dokumen lingkungan hidup adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang terdiri atas analisis mengenai dampak lingkungan hidup (amdal), upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL), surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL),dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (DPPL), studi evaluasi mengenai dampak lingkungan hidup (SEMDAL), studi evaluasi lingkungan hidup (SEL), penyajian informasi lingkungan (PIL), penyajian evaluasi lingkungan (PEL), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPL), rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan (RKL-RPL), dokumen evaluasi lingkungan hidup (DELH), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPLH), dan Audit Lingkungan. Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disingkat DELH, adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari proses audit lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki dokumen amdal. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disingkat DPLH, adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki UKL-UPL.

description

Dokumen Lingkungan Hidup meliputi Amdal, Andal, UKL - UPL, dll

Transcript of Perbedaan Dokumen Lingkungan Hidup

Page 1: Perbedaan Dokumen Lingkungan Hidup

Perbedaan Dokumen lingkungan hidup, Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup dan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dokumen lingkungan hidup adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan

hidup yang terdiri atas analisis mengenai dampak lingkungan hidup (amdal), upaya pengelolaan

lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL), surat pernyataan

kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL),dokumen pengelolaan dan

pemantauan lingkungan hidup (DPPL), studi evaluasi mengenai dampak lingkungan hidup

(SEMDAL), studi evaluasi lingkungan hidup (SEL), penyajian informasi lingkungan (PIL), penyajian

evaluasi lingkungan (PEL), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPL), rencana pengelolaan

lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan (RKL-RPL), dokumen evaluasi lingkungan hidup

(DELH),

dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPLH), dan Audit Lingkungan.

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disingkat DELH, adalah dokumen yang

memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari proses audit

lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah

memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki dokumen amdal.

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disingkat DPLH, adalah dokumen yang

memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau

kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki UKL-UPL.

Page 2: Perbedaan Dokumen Lingkungan Hidup

Pengertian DELH

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disingkat DELH, adalah

dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang

merupakan bagian dari proses audit lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha

dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum

memiliki dokumen amdal.

Pengertian DPLH

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disingkat DPLH, adalah

dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang

dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau

kegiatan tetapi belum memiliki UKL-UPL.

Kriteria DELH dan DPLH

DELH atau DPLH wajib disusun oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan

terhadap usaha dan/atau kegiatan yang memenuhi kriteria:

1. telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan sebelum diundangkannya Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup;

2.  telah melakukan kegiatan tahap konstruksi sebelum diundangkannya Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup;

3. lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/atau

rencana tata ruang kawasan; dan

4. tidak memiliki dokumen lingkungan hidup atau memiliki dokumen lingkungan hidup

tetapi tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP

REPUBLIK INDONESIA

Nomor : B-14134/IMENLH/KP/12/2013                                   27 Desember 2013

Lampiran : –

Hal : Arahan Pelaksanaan Pasal 121

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

yth.

1. Para Gubernur di seluruh Indonesia

2. Para Bupati di seluruh Indonesia

3. Para Walikota di seluruh Indonesia

di-

Tempat

Page 3: Perbedaan Dokumen Lingkungan Hidup

Bahwa pengendalian lingkungan hidup merupakan urusan wajib yang menjadi

kewenangan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota sebagaimana

diamanatkan dalam Pasal 13 ayat (1) huruf j dan Pasal 14 ayat (1) huruf j

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal

63 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta memperhatikan ketentuan Pasal 2 ayat (1)

huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, maka

Menteri Lingkungan Hidup perlu memberikan arahan sebagai berikut:

1. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau

kegiatan namun belum memiliki dokumen lingkungan hidup sebelum Undang-

Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup wajib untuk menyelesaikan dokumen lingkungan paling lambat tanggal 3

Oktober 2011 sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 121 ayat (1) dan ayat (2)

Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

2. Untuk melaksanakan Pasal 121 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, diatur sebagai berikut:

a. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang belum memiliki dokumen AMDAL

sampai dengan batas waktu 3 Oktober 2011 belum memenuhi kewajiban

menyelesaikan audit lingkungan, maka dikualifikasikan sebagai pelanggaran

terhadap Pasal 121 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009.

b. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang belum memiliki UKL/UPL sampai dengan

batas waktu 3 Oktober 2011 belum memenuhi kewajiban menyelesaikan

dokumen pengelolaan lingkungan hidup, maka dikualifikasikan sebagai

pelanggaran terhadap Pasal 121 ayat (2) UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009.

c. Terhadap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang belum

menyelesaikan audit lingkungan atau dokumen pengelolaan lingkungan hidup

sebagaimana dimaksud butir a dan butir b, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai

ketentuan Pasal 76 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menerapkan Sanksi

Administratif berupa Teguran Tertulis yang isinya memerintahkan kepada

penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk membuat dokumen

Page 4: Perbedaan Dokumen Lingkungan Hidup

lingkungan hidup.

d. Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya menerapkan Sanksi

Teguran Tertulis sebagaimana dimaksud pada huruf c paling lambat 18

(delapanbelas) bulan sejak Surat Edaran ini ditetapkan.

e. Dalam Sanksi Teguran Tertulis tersebut ditentukan jangka waktu untuk

menyelesaikan dan mendapatkan keputusan dokumen lingkungan hidup paling

lambat 6 (enam) bulan sejak Sanksi Teguran Tertulis diterbitkan.

f. Tata cara penyusunan dan penilaian dokumen lingkungan hidup sesuai dengan

format dan mekanisme sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan

Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha

dan/atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi

Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup.

g. Bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah menyusun dokumen Evaluasi

Lingkungan Hidup dan sudah dinilai, tetapi belum disahkan, maka Gubernur,

Bupati/Walikota segera menerbitkan keputusan paling lambat 1 (satu) bulan

sejak Surat Edaran ini ditetapkan.

h. Bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah menyusun dokumen Pengelolaan

Lingkungan Hidup dan sudah diperiksa, tetapi belum disahkan, maka gubernur,

bupati/walikota segera menerbitkan keputusan paling lambat 1 (satu) bulan sejak

Surat Edaran ini ditetapkan.

i. Keputusan dokumen lingkungan hidup sebagaimana dimaksud huruf e,

digunakan sebagai dasar penerbitan izin lingkungan.

J. Dalam hal penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan tidak menyelesaikan

kewajiban menyusun dokumen lingkungan hidup sebagaimana dimaksud huruf e,

sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan, maka dikenakan ketentuan

Pasal 109 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

k. Pembinaan dan evaluasi pelaksanaan di tingkat provinsi maupun

kabupaten/kota dilaksanakan oleh instansi yang menyelenggarakan urusan di

bidang lingkungan hidup di daerah dan melaporkan pelaksanaanya kepada

Kementerian Lingkungan Hidup Up.Deputi Bidang Penaatan Hukum Lingkungan.

Demikian disampaikan untuk dapat dilaksanakan, atas perhatiannya diucapkan

terima kasih.

Page 5: Perbedaan Dokumen Lingkungan Hidup

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP

REPUBLIK INDONESIA

Prof. DR. BALTHASAR KAMBUAYA, MBA

Page 6: Perbedaan Dokumen Lingkungan Hidup

DOKUMEN LINGKUNGAN

Dalam melakukan usaha ataupun kegiatan, terdapat peraturan

perundang-undangan yang harus dipatuhi. Dalam konteks peraturan

lingkungan hidup, terdapat beberapa jenis dokumen yang harus dibuat

oleh pelaku usaha/kegiatan. Inti tujuan dokumen lingkungan adalah

untuk memberikan perlindungan terhadap lingkungan dari dampak

yang ditimbulkan oleh usaha/kegiatan yang dilakukan.

Berikut beberapa jenis dokumen lingkungan :

AMDAL

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) berisi

tentang kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha

dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang

diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang

penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini

dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan

memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang

dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek Abiotik, Biotik dan

kultural.

Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran 

yang

diharapkan, pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan. P

eraturan       pemerintah tentang AMDAL secara jelas menegaskan

bahwa AMDAL adalah salah satu syarat perijinan,dimana para

Page 7: Perbedaan Dokumen Lingkungan Hidup

pengambil keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi AMDAL

sebelum memberikan ijin usaha/kegiatan. AMDAL digunakan

untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/pemberian ijin

usaha dan/atau kegiatan.

Dokumen AMDAL terdiri dari :

Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup

(KA-ANDAL)

Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)

Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

UKL / UPL dan SPPL

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak  berdampak

penting terhadap lingkungan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib

AMDAL, wajib dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut

UKL-UPL. Sedangkan setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib

dilengkapi UKL-UPL wajib membuat Surat Pernyataan Kesanggupan

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL).

Rekomendasi UKL-UPL dan SPPL digunakan sebagai dasar untuk

memperoleh izin lingkungan dan melakukan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan hidup. Pejabat pemberi izin wajib

mencantumkan persyaratan dan kewajiban rekomendasi UKL-UPL ke

dalam penerbitan izin lingkungan, sehingga bagi usaha dan/atau

kegiatan yang UKL-UPLnya ditolak, maka pejabat pemberi izin wajib

menolak penerbitan izin bagi usaha dan/atau kegiatan bersangkutan.

Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau

bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan keputusan

kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL.

DELH dan DPLH

Page 8: Perbedaan Dokumen Lingkungan Hidup

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disingkat

DELH, adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan

lingkungan hidup yang merupakan bagian dari proses audit lingkungan

hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah

memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki dokumen

AMDAL ( Contoh : usaha / kegiatan tersebut sudah berjalan /

berproduksi  dan masuk dalam kategori wajib AMDAL tetapi tidak

mempunyai dokumen AMDAL )

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disingkat

DPLH, adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan

lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang

sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki

UKL-UPL.( Contoh usaha / kegiatan tersebut sudah berjalan /

berproduksi dan masuk dalam kategori wajib UKL/UPLtetapi tidak

mempunyai dokumen UKL / UPL )

Kriteria DELH dan DPLH

DELH atau DPLH wajib disusun oleh penanggung jawab usaha dan/atau

kegiatan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang memenuhi kriteria:

1. Telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan sebelum

diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2. Telah melakukan kegiatan tahap konstruksi sebelum

diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

3. Lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang

wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan; dan

4. Tidak memiliki dokumen lingkungan hidup atau memiliki dokumen

lingkungan hidup tetapi tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Dasar Peraturan Penerapan AMDAL, UKL-UPL, SPPL, DPPL,

DELH dan DPLH :

1. Undang-Undang No.32 Tahun 2009  tentang Perlindungan dan

Pengelolaah Lingkungan Hidup

Page 9: Perbedaan Dokumen Lingkungan Hidup

2. Peraturan Pemerinta No. 27 Tahun 2012  tentang izin Lingkungan

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.13 Tahun

2010  tentang UKL-UPL dan SPPL

4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.11 Tahun

2006 tentang Jenis Usaha Kegiatan yang Wajib AMDAL

5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.14 Tahun

2010 tentang DELH dan DPLH yaitu dokumen lingkungan hidup

bagi kegiatan/usaha yang sudah operasional

6. Perwako No.12 Tahun 2001  tentang Tata Cara Penyusunan dan

Pengajuan UKL dan UPL serta SPPL pada sektor Industri di Kota

Batam.