Perbedaan cek dan bilyet giro - Web viewPerlu kita ketahui bahwa pengertian cek sendiri adalah surat...
Transcript of Perbedaan cek dan bilyet giro - Web viewPerlu kita ketahui bahwa pengertian cek sendiri adalah surat...
GIRO
Leni Rusilawati (20120730002)
Alvionita ( 20120730010)
Jamal Zulkifli ( 20120730066)
Intan C Tyas (20120730
Laili A’Yunina W (20120730150)
Maulida Masruroh (20120730218)
Fakultas Agama Islam
Ekonomi dan Perbankan Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pengertian Giro :
Giro adalah simpanan dana yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dilakukan disetiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah layanan lainnya atau dengan cara pemindaha buku lainnya. Diatur dalam pasal 1 ayat 7 UU no 7 tahun 1992.
Bukti transaksi dari giro seperti surat bukti penerimaan transfer, nota kredit, dan nota debit.
Jenis rekening giro :
1. Pemilikan Terdiri dari rekening pribadi dan rekening atas nama perusahaan, dan rekening atas nama badan atau gabungan. Rekening perorangan adalah rekening yang tercatat atas nama pribadi seseorang( 1 orang yang berhak mengeluarkan cek pada sekening tersebut). Rekening gabungan adalah rekening giro yang tercatat atas nama beberapa orang atau beberapa badan yang sama dan bersama-sama dalam transaksi gironya.
2. Berdasarkan valutaTerdiri dari giro rupiah dan giro valas, seperti dolar amerika, yen.
3. Berdasarkan tipe rekening/kodeDidasarkan pada sifat transanksi atau fasilitas yang diberikan dan kondisi neraca nya pada bank. jenis-jenis rekening giro secara lengkap :
1. Giro aktif2. PRK/pinjaman rekening koran3. PRK intansi rekening kredit4. Giro bank 5. Giro non bank6. Cerukan7. Kredit usaha kecil (KUK)8. PRK kewajiban nasabah lewat waktu (KNLLW)9. PRK instan KRW10. KUK KNLLW11. PRK KNLLW non accrual 12. Giro blokir13. PRK instan KNLLW non accrual 14. KUK instan KNLLW non accrual
Media pembayaran pada giro:
1. Cek
Adalah suatu perintah pembayaran tidak bersyaratdari penarik (nasabah) kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana tertentu kepada pembawa atau pihak yang identitasnya tercantum pada saat warkat yang ditunjukkan atas beban rekening penarik.
KARAKTERISTIK CEK YANG DITERBITKAN PERBANKAN
Cek harus memenuhi syarat formal sebagai berikut :
1. Nama "Cek" harus termuat dalam teks;
2. Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu;
3. Nama pihak yang harus membayar (tertarik);
4. Penunjukan tempat dimana pembayaran harus dilakukan;
5. Pernyataan tanggal beserta tempat Cek ditarik;
6. Tanda tangan orang yang mengeluarkan Cek (penarik).
2. Bilyet giroBilyet giro secara formal belum diatur dalam KUHD tetapi bilyet giro mempunyai definisi sebagai berikut :
Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah yang telah distandarisasi bentuknya kepada banyak penyimpan dana untuk memindah bukukan sejumlah dana dari sekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau pada bank yang lainnya.
KHARAKTERISTIK BILYET GIRO YANG DITERBITKAN PERBANKAN
Setiap Bilyet Giro harus memenuhi syarat formal sebagai berikut :
1. Nama "Bilyet Giro" dan nomor Bilyet Giro yang bersangkutan;
2. Nama tertarik;
3. Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan dana atas beban rekening
penarik;
4. Nama dan nomor rekening pemegang;
5. Nama bank penerima;
6. Jumlah dana yang dipindahkan baik dalam angka maupun dalam huruf selengkap-
lengkapnya;
7. Tempat dan tanggal penarikan;
8. Tanda tangan, nama jelas dan atau dilengkapi dengan cap/stempel dengan persyaratan
pembukaan rekening.
Perbedaan cek dan bilyet giro
Perlu kita ketahui bahwa pengertian cek sendiri adalah surat perintah yang dibuat oleh nasabah bank yang ditujukan untuk bank tersebut untuk melakukan pembayaran tunai kepada seseorang atau pihak ketiga yang disebutkan di dalam surat tersebut. Sedangkan giro merupakan surat perintah pemindahbukuan yang dibuat oleh nasabah suatu bank kepada bank yang bertujuan untuk memindahbukukan saldo yang dimilikinya kepada pihak yang ketiga yang disebutkan nama serta rekening tabungannyadaan cek dan bilyet giro
Departemen Giro
Departemen giro suatu bank bertanggung jawab melakukan proses administrasi dan pembukuan dari seluruh transaksi pendebetan maupun pengkreditan rekening giro nasabah secara cepat, baik dan benar. Seksi giro secara periodik memberikan laporan “baki giro” kepada nasabah dan kepada bagian lain atau pengawas intern. Yang dimaksud dengan baki giro adalah laporan yang berupa catatan transaksi dari nasabah giroyang setiap bulannya harus diberikan kepada nasabah dan kepada bagian lain pada bank untuk pengawasan intern. Seksi giro bertanggung jawab untuk menyimpan dan menyusun file yang menyangkut seluruh informasi tentang nasabah.
Tugas lain seksi giro adalah pembukaan rekening giro, penyetoran dana, penarikan dana, penggantian nama dan atau alamat nasabah dan sebagainya.
Pembukaan rekening giro
Pembukaan rekening giro adalah langkah pertama yang dilakukan sebelum nasabah bisa melakukan transaksi melalui rekening giro. Langkah ini pada prinsipnya adalah membuat nomor rekening untuk nasabah tersebut setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Flowchat pembukaan rekening Giro untuk nasabah
Permohonan pembukaan rekeningSyarat-syarat umum pembukaan rekeningCopy kartu pengenal (KTP/SIM)NPWPKartu contoh tandatanganIjin usahaAkte pendirianIjin kerja (Pihak Asing)Surat kuasaSurat referensiTDPSurat keterangan domisili
1. Memeriksa di daftar hitam mengenai status nasabah2. Memeriksa kelengkapan dokumen yang diperlukan baik perorangan atau badan3. Memfiling semua dokumen yang diperlukan untuk diverifikasi oleh pejabat bankatau pihak legal
AM, MO atauPIHAK LEGAL
Melakukan verifikasi terhadapKelengkapan dokumen dan memberikan persetujuanPembukaan rekening
Setelah ada referensi dari AO, verifikasi legal dan Persetujuan pejabat yg ditunjuk maka dilakukan :1. Input ke system untuk. Nomor base & no. rekening2. Meminta nasabah untuk menyetorkan sejumlahuang di teller
Bukti Setor
an
Bukti Setoran
TELLER
Verifikasi bukti setorInput ke systemValidasi bukti setoranFile berkas bukti setora
Bukti Setor
anBukti Setor
an
Data Contr
ol
Flowchat pembukaan rekening Giro untuk pegawai
2
MULAI
Buka sistem menu
utama 1
Tgl mesin = tgl
sistem
Buka terminal
menu utama 2
Pilih sub menu No.
4
Rek. khusus / baru
?
Pilih menu CIS
No. 3
Pilih menu CIS No. 2
Sesuaikan tanggal
1
TIDAK
YA
BARU
KHUSUS
Membuka sistem menu
utama 1 dengan
memasukkan staff id teller
dan cash officer
Setelah memasukkan staff id teller dan cash
officer akan
muncul tampila
n seperti ini dan
pilih sub
menu no.4
Jika ingin membuat rekening khusus
pilih no. 3 dan jika
ingin membuat rekening baru pilih
no. 2Tampilan fasilitas menu pada screen.
2. Lay
out
tampilan
dari
menu
yang
dipilih
dan
jenis
input
data
yang
digunak
an.
NASABAH COSTUMER SERVICE
AO & MANAJER OPS
Penutupan rekening Giro
Penutupan rekening giro terdiri dar dua macam yaitu untuk sementara dan penutupan selamanya. Secara umum, penutupan rekening menunjukkan dua pengertian yang didasarkan pada faktor penyebabnya.
Pengertian pertama adalah penutupan atas kehendak nasabah sendiri dengan pertimbangan tertentu,misalnya dikarenakan kehilangan buku cek atau bilyet gironya sehingga dikhawatirkan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pengertian kedua mengandung aspek hukuman karena terjadinya pelanggaran oleh nasabah. Pada kasus ini, pihak yang berinisiatif dalam penutupan rekening adalah pihak bank itu sendiri atau pihak kepolisian ataupun perintah pengadilan.
flowchat penutupan rekening qiro
tampilan layar setelah
pemilihan menu pada customer service
Jika ingin membuat
record baru
Bila nama akhir
nasabah telah
ada dalam
file nasaba
h
Jika ada nama
golongan kepemilika
n yang berbeda,
pilih bikin
E-bankingPerbankan Elektronik (bahasa Inggris: E-banking) adalah salah satu sektor yang
terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah perbankan,
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sektor perbankan nasional relatif lebih
maju dibandingkan sektor lainnya. Perbankan elektronik mencakup wilayah yang luas dari
teknologi yang berkembang pesat akhir-akhir ini. Beberapa diantaranya terkait dengan
layanan perbankan di “garis depan”, seperti ATM dan komputerisiasi (sistem) perbankan, dan
beberapa kelompok lainnya bersifat “garis belakang”, yaitu teknologi-teknologi yang
digunakan oleh lembaga keuangan, ‘merchant, atau penyedia jasa transaksi. Berbagai jenis
teknologinya diantaranya meliputi:
Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine)
Sistem Aplikasi Perbankan (Banking Application System)
Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata (Real-Time Gross Settlement System)
Perbankan Daring (Internet Banking)
Sistem Kliring Elektronik
Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi Sistem Informasi
Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan
perbankan, atau lebih populer dengan istilah perbankan elektronik (electronic banking)
JENIS LAYANAN
1. Perbankan Daring
Perbankan daring (online banking) pada dasarnya merupakan gabungan dua
istilah dasar yaitu daring (online) dan perbankan(banking). Saat ini internet telah
menghubungkan lebih dari 100.000 jaringan komputer di dunia dengan pengguna
lebih dari 100 juta orang. Dapat melakukan transaksi perbankan (finansial dan non-
finansial) melalui komputer yang terhubung dengan jaringan internet bank
Jenis transaksi :
transfer dana,
Informasi saldo
mutasi rekening
informasi nilai tukar
pembayaran tagihan (misal: kartu kredit, rekening telepon, rekening
listrik, asuransi)
pembelian (misal: pulsa ponsel, tiket pesawat, saham)
2. Perbankan bergerak
Perbankan bergerak (mobile banking) adalah layanan perbankan yang dapat
diakses langsung melalui telepon seluler GSM dengan menggunakan SMS. Jenis
transaksi:
transfer dana
informasi saldo
mutasi rekening
informasi nilai tukar
pembayaran (kartu kredit, rekening listrik, rekening telepon, asuransi)
pembelian (pulsa isi ulang, saham).
Jenis-jenis E-banking
1. Automated Teller Machine (ATM). Terminal elektronik yang disediakan lembaga
keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan
penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau
pemindahan dana.
2. Computer Banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi
internet ke pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan
membayar tagihan, dan lain-lain.
3. Debit (or check) Card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale
(POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet
(diambil) dari rekening banknya.
4. Direct Deposit. Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya
pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji
atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening
nasabah.
5. Direct Payment (also electronic bill payment). Salah satu bentuk pembayaran yang
mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana
tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct
payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi
setiap transaksi direct payment.
6. Electronic Bill Presentment and Payment (EBPP). Bentuk pembayaran tagihan yang
disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya
melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut,
pelanggan boleh membayar tagihan tersebut secara online juga. Pembayaran tersebut
secara elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
7. Electronic Check Conversion. Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor
rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan
pemindahan dana elektronik atau proses lebih lanjut.
8. Electronic Fund Transfer (EFT). Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening
ke rekening lainnya melalui media elektronik.
9. Payroll Card. Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan oelh pemberi kerja
sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya
pada terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran
pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.
10. Preauthorized Debit (or automatic bill payment). Bentuk pembayaran yang mengizinkan
nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening
banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu
(misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik ditransfer dari
rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).
11. Prepaid Card. Salah satu tipe Stored-Value Card yang menyimpan nilai moneter di
dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.
12. Smart Card. Salah satu tipe stored-value card yang di dalamnya tertanam satu atau lebih
chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau
melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian,
verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada
sistem terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup
(misalnya MasterCard atau Visa networks).
13. Stored-Value Card. Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, yang diisi
melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan
oleh pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk single-purpose stored value card, penerbit
(issuer) dan penerima (acceptor) kartu adalah perusahaan yang sama dan dana pada kartu
tersebut menunjukkan pembayaran di muka untuk penggunaan barang dan jasa tertentu
(misalnya kartu telpon). Limited-purpose card secara umum digunakan secara terbatas
pada terminal POS yang teridentifikasi sebelumnya di lokasi-lokasi tertentu (misalnya
vending machines di sekolah-sekolah). Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan
pada beberapa penyedia jasa dengan kisaran yang lebih luas, misalnya kartu dengan logo
MasterCard, Visa, atau logo lainnya dalam jaringan antar bank.
Proses Pengambilan Cek
Kliring adalah pembayaran/pengiriman sejumlah uang dalam bentuk non tunai karena
perihal hutang-piutang antar peserta kliring di satu tempat. Kliring berbeda dengan transfer
karena transfer terjadi antar daerah yang berbeda tapi dalam satu bank yang sama, sedangkan
kliring terjadi antar bank yang berbeda yang berada dalam satu daerah yang sama atau lain.
Di bawah ini terdapat beberapa kasus kliring dan transfer:
Kasus 1
Ahmad membeli kerupuk senilai 5jt pada agen kerupuk yang bernama Aminah.
Ahmad merupakan nasabah Bank BCA di Jakarta dan Aminah adalah nasabah Bank BII di
kota yang sama. Ahmad menyimpan uang di Bank BCA dalam giro sehingga hanya dapat
diambil lewat cek yang dapat diambil secara tunai oleh siapapun yang memegang cek
tersebut (atas ijin/unjuk) atau bilyet giro yang hanya dapat diambil jika memiliki akun di
sebuah bank (atas pinbuk).
Ahmad melakukan transaksi menggunakan cek kepada Aminah sebesar 50 jt. Aminah
ingin memasukan uang tersebut ke dalam rekening tabungannya di Bank BII.Namun, Bank
BII yang menerima cek dari Aminah, tidak dapat langsung mengambil uang dari Bank BCA
karena harus seijin Bank Indonesia dengan mengirimkan Nota Debet. Selanjutnya, pihak
Bank Indonesia mengirimkan Nota Debet masuk ke Bank BCA. Jika jumlah saldo Ahmad
rekening giro Ahmad mencukupi (konfirmasi ke Bank BCA), maka BI akan memindahkan
saldo Rekening Koran Bank BCA sebesar 50 jt ke rekening Koran Bank BII. Penjurnalan
yang terjadi untuk pencatatan transaksi kasus ini adalah:
Bank Indonesia
Db. R/K pada BI Bank BCA 50 jt (-)
Kr. R/K pada BI Bank BII 50 jt (+)
Bank BCA
Db. Giro Ahmad 50 jt (-)
Kr. R/K pada BI 50 Jt (-)
Bank BII
Db. R/K pada BI 50 jt (-)
Kr. Tabungan Aminah 50 jt (+)