Perbedaan Akuntansi Syariah Dengan Akuntansi Konvensional

download Perbedaan Akuntansi Syariah Dengan Akuntansi Konvensional

of 7

Transcript of Perbedaan Akuntansi Syariah Dengan Akuntansi Konvensional

  • 8/17/2019 Perbedaan Akuntansi Syariah Dengan Akuntansi Konvensional

    1/7

    Perbedaan Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional

    Perbedaan Akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional dari segi arti Ekonomi Islammerupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur 

     berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam

    rukun iman dan rukun Islam. Bekerja merupakan suatu kewajiban karena Allah swtmemerintahkannya, sebagaimana firman-ya dalam surat At !aubah ayat "#$ % “Dan

    katakanlah, bekerjalah kamu, karena Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman

    akan melihat pekerjaan itu”  &arena kerja membawa pada ke-ampunan, sebagaimana sabda'asulullah (uhammad saw % “Barang siapa diwaktu sorenya kelelahan karena kerja tangannya,

    maka di waktu sore itu ia mendapat ampunan”.)*'.!habrani dan Baiha+i

    dari paparan di atas, dapat dinyatakan bahwa kaidah Akuntansi dalam konsep yariah Islam

    dapat didefinisikan sebagai kumpulan dasar-dasar hukum yang baku dan permanen, yangdisimpulkan dari sumber-sumber yariah Islam dan dipergunakan sebagai aturan oleh seorang

    Akuntan dalam pekerjaannya, baik dalam pembukuan, analisis, pengukuran, pemaparan, maupun

     penjelasan, dan menjadi pijakan dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa. Akuntansi

    dalam Islam dapat kita lihat dari berbagai bukti sejarah maupun dari Al-ur/an. 0alam urat Al-Ba+arah ayat 121, dimana maksud dari surat ini adalah membahas masalah muamalah. !ermasuk 

    di dalamnya kegiatan jual-beli, utang-piutang dan sewa-menyewa. 0ari situ dapat kita simpulkan bahwa dalam Islam telah ada perintah untuk melakukan sistem pen3atatan yang tekanan

    utamanya adalah untuk tujuan kebenaran, kepastian, keterbukaan, dan keadilan antara kedua

     pihak yang memiliki hubungan muamalah, dalam bahasa akuntansi lebih dikenal dengana33ountability. Akutansi se3ara konvensional dipahami sebagai satu set prosedur rasional yang

    digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dan

     pengendalian. Akutansi dalam pemahaman ini berfungsi sebagai benda mati yang paten seperti

    teknologi yang konkret, tangible, dan value-ree.1 (ereka berargumentasi bahwa akutansi harusmemiliki standar paten yang berlaku se3ara umum di semua organisasi, tidak bisa dipengaruhi

    oleh kondisi lokal yang bisa menyebabkan keberagaman model akutansi dan harus bebas nilai)value-ree. &arena akutansi yang tidak bebas nilai4sarat nilai )non-value-ree bisa menyulitkandalam memahami informasi yang disampaikan. 5leh karena itu, pendukung akutansi model ini

    memilih untuk melakukan harmonisasi dalam praktek akutansi. 0an dapat di simpulakn bahwa

     perbedaan antara akuntansi syari/ah dengan akuntansi konvensional menurut pengertian darimasing-masing akuntasi tersebut adalah % Akuntansi konvensional dijadikan dasar dan ruh oleh

    akutansi ala Amerika )modern atau konvensional sehingga tidak mengherankan 3orak kapitalis

    mun3ul dalam praktik riilnya karena semuanya mengarah pada batasan memberikan informasi

    semata tanpa adanya spirit tanggung jawab )ataupun jika ada, ia hanya bersifat horisontal bukanhorisontal dan vertikal. edang kan Akutansi shari/ah yang berbasiskan ruh ilahi adanya

    akuntansi tersebut di simpulkan dari sumber-sumber islam dan di situ adanya tanggung jawab

    dan Akuntansi Islam ada konsep Akuntansi yang harus dipatuhi, yaitu hukum yariah yang berasal dari !uhan yang bukan 3iptaan manusia dan Akuntansi Islam sesuai dengan

    ke3enderungan manusia yaitu hanief yang menuntut agar perusahaan juga memiliki etika dan

    tanggung jawab sosial, bahkan ada pertanggungjawaban di akhirat, dimana setiap orang akanmempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan Allah 6!.

    Perbedaan !ujuan dan laporan keuangan Akuntansi yariah dengan akuntansi konvensional. Ada

    dua hal yang menarik dalam hal ini, pertama adalah perbedaan antara tujuan akuntansi keuangan

    dan tujuan laporan keuangan. 0alam berbagai literatur, banyak penulis yang menyamakan antara

  • 8/17/2019 Perbedaan Akuntansi Syariah Dengan Akuntansi Konvensional

    2/7

    keduanya. (athews 7 Parera )"889 mengatakan% !tri"tly speaking, inan"ial statement "annot 

    have obje"tives# only those individuals who "ause the statement to be produ"ed and who use

    them "an have obje"tives$) !epatnya laporan, keuangan tidak dapat memiliki tujuan, hanyaorang-orang yang menyebabkan pernyataan yang akan diproduksi dan siapa yang

    menggunakannya dapat memiliki tujuan. (athews 7 Parera )"889 lebih jauh mengatakan%

    %hat are oten reerred to as the obje"tives o inan"ial statements are really the un"tions o  inan"ial statements :.) Apa yang sering disebut sebagai tujuan laporan keuangan benar-benar 

    fungsi laporan keuangan .... 0engan demikian berangkat dari pemikiran di atas, sebetulnya apa

    yang menjadi tujuan laporan keuangan, merupakan tujuan dan fungsi akuntansi sendiri. 0alamkonteks ini, bilamana kita harus berpijak pada prinsip idealime Islam, maka sesuai dengan hasil

    kajian tesis Adnan )"889, tujuan akuntansi dapat dibuat dua tingkatan. Pertama, tingkatan ideal,

    dan kedua tingkatan praktis. Pada tataran ideal, sesuai dengan peran manusia di muka bumi dan

    hakikat pemiliki segalanya ) 1%;#, 9%"9$, ;%"#8, $%"akat, karena >akatmerupakan bentuk manifestasi kepatuhan seorang hamba atas perintah ang Empunya. !ujuan

     pada tataran pragmatis barulah diarahkan kepada upaya untuk menyediakan informasi kepadastakeholder dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi. Akan tettapi bilamana kita

     berpijak pada prinsip akuntasi konvensional tujuan akuntansi tersebut adalah karena kita ketahui

    Akuntansi konvensional yang sekarang berkembang adalah sebuah disiplin dan praktik yangdibentuk dan membentuk lingkungannya. 5leh karena itu, jika akuntansi dilahirkan dalam

    lingkungan kapitalis, maka informasi yang disampaikannya akan mengandung nilai-nilai

    kapitalis. &emudian keputusan dan tindakan ekonomi yang diambil pengguna informasi tersebut

     juga mengandung nilai-nilai kapitalis. ingkatnya, informasi akuntansi yang kapitalistik akanmembentuk jaringan kuasa yang kapitalistik juga. 0imana paham kapitalisme tersebut lebih

    menekankan pada prinsip perolehan laba dan keuntungan yang lebih memihak kepada pemilik 

    modal saja tanpa memperhatikan aspek-aspek lain yang sebenarnya lebih memegang peranan penting daripada pemilik modal itu sendiri. !ujuan dari akuntansi dalam Islam4syari/ah adalah

    sebagai bentuk pertanggung jawaban dan menegakkan keadilan dan kebenaran. (anfaatnya

    tentu sangat besar, yakni menjaga transaksi yang ter3atat tersebut terekam dengan baik sehinggadikemudian hari dapat dilihat kembali dan dimanfaatkan informasinya, terutama pada transaksi-

    transaksi keuangan yang bersifat hutang-piuntang, bahkan Allah 6! menekankan pen3atatan

    hutang-piutang, sebagaimana termaktub dalam Al ur?an urah Al Ba+arah ayat 121, Inti dari

    ayat tersebut adalah penegasan bagi siapa saja yang melakukan transaksi tidak se3ara tunai,hendaknya men3atat dan menyampaikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan

    disertai saksi-saksi yang amanah.

    !ujuan dari akuntansi itu sendiri adalah%". ebagai bentuk pertanggungjawaban )a""ountability

    1. ebagai dasar penentuan pendapatan )in"ome determination

    ;. 0igunakan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan )based o statement @. ebagai alat bukti yang berguna dikemudian hari )a prooving  Akuntansi juga merupakan

    upaya untuk menjaga ter3iptanya keadilan dalam masyarakat, karena akuntansi memelihara

    3atatan sebagai a""ountability dan menjamin keakuratannya. 0engan pemahaman tersebut dapat

    disimpulkan bahwa akuntansi dalam Islam tidaklah bebas nilai. &arena pengakan keadilan dan

  • 8/17/2019 Perbedaan Akuntansi Syariah Dengan Akuntansi Konvensional

    3/7

     pertanggungjawaban sesuatu membutuhkan tatanan nilai-nilai kebaikan, hati nurani, kejujuran

    dan keyakinan kepada =ang (aha &uasa atas diri pelaku akuntansi dan pihak-pihak lainnya yang

    melakukan transaksi. 0engan demikian, akuntansi se3ara menyeluruh sangat sejalan denganIslam sebagai sebuah aturan dan pedoman bisnis dan ekonomi. !entunya konsep akuntansi harus

    mengikuti aturan dasar Islam dalam bermuamalah dan bukan sebaliknya.

    &emudian tentang perbedaan laporan ke uangan antara akuntansi syari/ah dengan akuntasikonvensional disebutkan bahwa 0alam laporan keuangan menurut APB tatement no. @ yang

     berjudul Basi3 on3epts and A33ounting Prin3iples nderlying Cinan3ial tatements Business

    Enterprises, disebutkan tujuan umum laporan keuangan akuntansi konvensional adalah adalah%". (emberikan informasi yang terper3aya tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban

     perusahaan.

    1. (emberikan informasi yang terper3aya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari

    kegiatan usaha dalam men3ari laba.;. (emberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan

    dalam menghasilkan laba.

    @. (emberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.

    $. (engungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.0ari kelima tujuan umum di atas, semuanya hanya berorientasi pada pemberian informasi

    kuantitatif yang berguna bagi pemakai-khususnya pemilik dan kreditur-dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan selanjutnya. 0alam !rueblood ommittee 'eport juga

    dinyatakan bahwa tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi yang

     berguna untuk mengambil keputusan. !ujuan yang sama juga terdapat dalam on3eptualCramework dari CAB, PA& dan lainnya. 0ari beberapa tujuan laporan keuangan tersebut,

    nampak jelas bahwa akutansi konvensional sangat dipengaruhi oleh konsep kapitalis, karena

     perhatian utamanya adalah hanya sebatas memberikan informasi yang bertumpu pada

    kepentingan sto3kholders dan entity-nya dan belum sampai pada taraf akuntabilitas, kalaulahada, maka hanya sebatas hubungan yang bersifat horisontal )hablum min al-nas. Akutansi

    shari/ah yang berbasiskan ruh ilahi adalah merupakan bagian dari Islamisasi sains dan

     pengetahuan yang berangkat dari kegagalan paradigma sains dan pengetahuan modern yang berbasiskan value-free sehingga banyak mendatangkan dampak negatif terhadap perkembangan

     peradaban manusia. 0ampak ini mun3ul sebagai konskuensi logis dari dasar filsafat keilmuan

    yang bersifat metafisika, epistimologis dan aksiologis yang masih masif dan kering dengan nilai-nilai etik dan moral sehingga dalam tataran aksiologinya seringkali menafikan kemashlahatan

    manusia karena dipisahkannya agama dengan segala yang berkaitan dengan urusan dunia

    )sekuler. saha untuk memberikan Dwarna lain agar ter3ipta validitas data dan tujuan, akhirnya

    mun3ul dengan memberikan warna religius pada ilmu ekonomi, termasuk akutansi. Islamisasiakutansi inilah yang kemudian banyak dikenal dengan sebutan akutansi shari/ah. 0engan

    akutansi shari/ah ini berarti akutansi tidak lagi value-free, tetapi berubah menjadi sarat dengan

    nilai-nilai ibadah )non-value-free. Akuntansi shari/ah memandang bahwa kedua tujuan dasar dari akutansi yaitu memberikan informasi dan akuntabilitas dianggap sebagai suatu kesatuan

    yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya dan inilah yang menjadikan perbedaan besar 

    dengan tujuan dasar akutansi konvensional. Ia )akutansi shari/ah melihat bahwa akutansi bisa benar-benar berfungsi sebagai alat Dpenghubung antara sto3kholders, entity dan publik dengan

    tetap berpegangan pada nilai-nilai akuntansi dan ibadah syari/ah sehingga informasi yang

    disampaikan bisa benar-benar sesuai dengan kondisi riil tanpa ada rekayasa dari pihak manapun

    sehingga ada Dnilai ibadah se3ara individu bagi sto3kholders dan para akuntan dan Dibadah

  • 8/17/2019 Perbedaan Akuntansi Syariah Dengan Akuntansi Konvensional

    4/7

    sosial bagi ter3iptanya peradaban manusia yang lebih baik. Akutansi shari/ah menandang bahwa

    organisasi ini sebagai interprise theory, di mana keberlangsungan hidup sebuah organisasi tidak 

    hanya ditentukan oleh pemilik perusahaan )sto3kholders saja tetapi juga pihak lain yang turutmemberikan andil% pekerja, konsumen, pemasok, akuntan, dll. Faporan keuangan yang

     berbasiskan shari/ah mempunyai Druang dan peluang tersendiri untuk bisa

    dipertanggungjawabkan baik se3ara horisontal dan vertikal. &arena ia diikat oleh aturan aturan baku akutansi ) shari&ah dan juga diikat oleh aturan-aturan agama sebagai basis dan ruh dari sifat

    akutansi shari/ah itu sendiri. Gelasnya, akutansi shari/ah mempunyai kelebihan Dketerper3ayaan

    dan akuntabel dalam penyampaian informasi dan akuntabilitas keakuratannya sehinggakeputusan maupun kebijakan yang akan diambil bisa benar-benar dipertimbangkan karena sesuai

    dengan kondisi riil sebenarnya dibandingkan akutansi konvensional. Gadi tujuan dasar akuntansi

    sebagai alat penyampai informasi dan akuntabilitas hanya benar-benar bisa ter3apai apabila

    akuntansi dan para akuntan itu sendiri diikat oleh Dseperangkat aturan yang mempunyai nilailebih dari sekedar seperangkat aturan 3iptaan manusia. Akutansi modern yang bersifat value-free

    ternyata tidak bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang makin kompleks karena sifatnya

    yang harus bebas nilai. Ia masih mempunyai 3elah yang lebar untuk direkayasa demi

    kepentingan satu pihak karena tidak adanya spirit dan ruh yang jelas untuk dipedomani. Akutansishari/ah telah memberikan nilai pen3erahan dan menyelamatkan masa depan akutansi. &arena

    Islam mendudukkan pada setiap pekerjaan dalam sebuah organisasi ataupun individu dengannilai Dibadah. Ibadah dalam bentuk individu akan berbuah pada ibadah sosial. Ibadah sosial

    akan membentuk individu-individu yang beribadah. ehingga tujuan dasar dari akutansi sebagai

    alat penyampai informasi bisa benar-benar mempunyai nilai akuntabilitas yang tinggi dan bisadiambil kebijakan selanjutnya dalam pengendalian sebuah organisasi yang dilaporkan. Ini bukan

    suatu kemustahilan.

    0an Berikut &erangka dasar akuntansi keuangan versi AA5-ICI dituangkan dalam CA o. 1.

    !idak seperti halnya akuntansi keuangan konvensional, akuntansi bank syariah menuntut lebih banyak bentuk laporan sebagai berikut%

    ". Faporan posisi keuangan

    1. Faporan laba rugi;. Faporan arus kas

    @. Faporan laba ditahan

    $. Faporan perubahan dalam investasi terbatas9. Faporan sumber dan penggunaan dana >akat serta dana sosial

  • 8/17/2019 Perbedaan Akuntansi Syariah Dengan Akuntansi Konvensional

    5/7

    dan termasuk disiplin ilmu sosial yang berfungsi sebagai pelayan masyarakat pada tempat

     penerapan Akuntansi tersebut.

    Persamaan kaidah Akuntansi yariah dengan Akuntansi &onvensional terdapat pada hal-halsebagai berikut%

    ". Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi

    1. Prinsip penahunan )hauliyah dengan prinsip periode waktu atau tahun pembukuan keuangan;. Prinsip pembukuan langsung dengan pen3atatan bertanggal

    @. Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan barang

    $. Prinsip perbandingan )mu+abalah dengan prinsip perbandingan in3ome dengan 3ost )biaya9. Prinsip kontinuitas )istimrariah dengan kesinambungan perusahaan

  • 8/17/2019 Perbedaan Akuntansi Syariah Dengan Akuntansi Konvensional

    6/7

    sendiri oleh kaum kapital dengan berpedoman pada filsafat kapitalisme, sedangkan dalam

    Akuntansi Islam ada Dmeta rule yang berasal diluar konsep akuntansi yang harus dipatuhi, yaitu

    hukum yariah yang berasal dari !uhan yang bukan 3iptaan manusia, dan Akuntansi Islam sesuaidengan ke3enderungan manusia yaitu Dhanief yang menuntut agar perusahaan juga memiliki

    etika dan tanggung jawab sosial, bahkan ada pertanggungjawaban di akhirat, dimana setiap orang

    akan mempertanggungjawab kan tindakannya di hadapan !uhan yang memiliki Akuntan sendiri)'akib dan Atid yang men3atat semua tindakan manusia bukan saja pada bidang ekonomi, tetapi

     juga masalah sosial dan pelaksanaan hukum yariah lainnya. Gadi, dapat kita simpulkan dari

    uraian di atas, bahwa konsep Akuntansi Islam jauh lebih dahulu dari konsep Akuntansi&onvensional, dan bahkan Islam telah membuat serangkaian kaidah yang belum terpikirkan oleh

     pakar-pakar Akuntansi &onvensional. ebagaimana yang terjadi juga pada berbagai ilmu

     pengetahuan lainnya, yang ternyata sudah diindikasikan melalui wahyu Allah dalam Al ur/an.

    “))) Dan *ami turunkan kepadamu Al *itab +Al uran untuk menjelaskan segala sesuatudan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri$”  ).An-

     ahl4 "9%28 &omite Akuntansi yariah bersama dengan 0ewan tandar Akuntansi &euangan J 

    Ikatan Akuntan Indonesia tahun 1##< telah mengeluarkan Pernyataan tandar Akuntansi

    &euangan untuk transaksi kegiatan usaha dengan mempergunakan akuntansi berdasarkan kaidahsyariah. Berikut ini daftar tandar Akutansi &euangan yang juga akan berlaku bagi perbankan

    syariah %". &erangka 0asar Penyusunan dan Penyajian Faporan &euangan yariah,

    1. PA& "#" tentang Penyajian Faporan &euangan yariah,

    ;. PA& "#1 tentang Akuntansi (urabahah,@. PA& "#; tentang Akuntansi alam,

    $. PA& "#@ tentang Akuntansi Istishna/,

    9. PA& "#$ tentang Akuntansi (udharabah,

  • 8/17/2019 Perbedaan Akuntansi Syariah Dengan Akuntansi Konvensional

    7/7

    internasional yaitu AA5ICI. *al ini dimaksudkan agar standar yang digunakan selaras dengan

    standar akuntansi keuangan syariah internasional.