PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP...

98
i PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP PENOLAKAN DAN PENERIMAAN PENGAJUAN STATUS ANAK KANDUNG DI PENGADILAN AGAMA SALATIGA DENGAN NO 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.DAN N0 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: Agus Alwi NIM: 21211007 JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP...

Page 1: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

i

PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP PENOLAKAN

DAN PENERIMAAN PENGAJUAN STATUS ANAK KANDUNG

DI PENGADILAN AGAMA SALATIGA DENGAN NO

068/Pdt.P/2017/PA.Sal.DAN N0 040/Pdt.P/2017/PA.Sal.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Agus Alwi

NIM: 21211007

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

ii

Page 3: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

iii

PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP PENOLAKAN

DAN PENERIMAAN PENGAJUAN STATUS ANAK KANDUNG

DI PENGADILAN AGAMA SALATIGA DENGAN NO

068/Pdt.P/2017/PA.Sal.DAN N0 040/Pdt.P/2017/PA.Sal.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Agus Alwi

NIM: 21211007

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 4: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

iv

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (Empat) Eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan,

Arahan dan koreksi, maka Naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Agus Alwi

NIM : 21211007

Judul :PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP

PENOLAKAN DAN PENERIMAAN PENGAJUAN

STATUS ANAK KANDUNG DI PENGADILAN AGAMA

SALATIGA DENGAN NO 068/Pdt.P/2017/PA.Sal. DAN N0

040/Pdt.P/2017/PA.Sal.

Dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan

dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan

digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salatiga, 14 Agustus 2018

Pembimbing,

Prof. Dr. H.Muh. Zuhri, M.A.

NIP. 196102101987031006

Page 5: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Agus Alwi

NIM : 21211007

Jurusan : Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam)

Fakultas : Syari’ah

Judul Skripsi :PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP

PENOLAKAN DAN PENERIMAAN PENGAJUAN

STATUS ANAK KANDUNG DI PENGADILAN AGAMA

SALATIGA DENGAN NO 068/Pdt.P/2017/PA.Sal. DAN

N0 040/Pdt.P/2017/PA.Sal.

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar karya saya sendiri, bukan

jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam

skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 14 agustus 2018

Yang menyatakan

Agus Alwi

21211007

Page 6: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

vi

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS SYARI’AH JL. Nakula Sadewa V No. 9 Telp. (0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul:

PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP PENOLAKAN DAN

PENERIMAAN PENGAJUAN STATUS ANAK KANDUNG DI PENGADILAN

AGAMA SALATIGA DENGAN NO 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.DAN N0

040/Pdt.P/2017/PA.Sal.

Oleh:

Agus Alwi

21211007

Telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syari’ah Institut

Agama Islam (IAIN) Salatiga, pada tanggal hari Senin tanggal 3 September 2018 dan

telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam

hukum Islam.

Dewan Sidang Munaqasyah

Ketua Penguji :Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. …………....

Sekretaris Sidang : Prof. Dr. H.Muh. Zuhri, M.A. …………....

Penguji I : Dr. Ilyya Muhsin, S.HI., M.Si. ......................

Penguji II : Farkhani, S.H., S.HI., M.H. ......................

Salatiga, 3 September 2018

Dekan Fakultas Syari’ah

Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

NIP 19670115 199803 2

002

Page 7: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

vii

MOTTO

“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan

engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta

terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan,

tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.”

(Sayidina Ali bin Abi Thalib)

بقىم ال يغير ما بقىم حتى يغيروا ما بأنفسهم وإذا أراد للا إن للا

سىءا فال مرد له وما لهم من دونه من وال

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu

kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu

kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada

pelindung bagi mereka selain Dia.”

Page 8: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan

Kepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi

dan do’anya berkat beliaulah penulis dapat terus bejuang meneruskan kuliah untuk

meraih cita-cita.

Saudara saudaraku yang selalu menyemangatiku tatkala mereka hadir di saat

menghadapi beratnya tantangan perjalanan hidup sekaligus proses kuliah hingga

kelulusan.

Teman-teman sekaligus sahabat satu angkatan AS - Non Reguler tahun 2011 IAIN

Salatiga yang selalu saling mendukung baik susah maupun senang.

Sahabat karib dari berbagai lulusan pondok pesantren dan Institusi pendidikan tinggi

lainnya yang selalu memberi motivasi serta bertukar ilmu sehingga penulis dapat teus

berjuang hingga lulus.

Page 9: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

ix

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah

mengutus Nabi Muhammad Saw. Untuk menyampaikan agama yang hak, memberi

petunjuk kepada segenap manusia kejalan kebaikan, untuk kehidupan di dunia dan

keselamatan di akhirat. Shalawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada Nabi

besar Muhammad Saw, semoga pada akhir kelak kita termasuk kedalam umatnya

yang mendapat syafaatnya.

Ahamdulillah dengan rasa syukur penulis, skripsi dengan judul:

PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP PENOLAKAN DAN

PENERIMAAN PENGAJUAN STATUS ANAK KANDUNG DI PENGADILAN

AGAMA SALATIGA DENGAN NO 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.DAN N0

040/Pdt.P/2017/PA.Sal. ini telah selesai. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi tugas

dan melengkapi syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1).dalam Ilmu

Syari’ah pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai apabila tanpa ada bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan meluangkan tenaga, pikiran dan waktunya guna

memberikan bimbingan dan petunjuk yang berharga demi terselesaikannya

pembuatan skripsi ini. Sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan

terima kasih kepada:

Page 10: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

x

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga, yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M, Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

3. Bapak Syukron Makmun, M. Si., selaku Ketua Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah

(AS) IAIN Salatiga yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menyusun

skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. H.Muh. Zuhri, M.A. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada penulis sehingga

terselesaikannya penulisan skripsi ini.

5. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen syariah yang membantu

membukakan pintu untuk penulis sehingga dapat melanjutkan kuliah di IAIN

Salatiga.

6. Para Dosen Syari’ah yang banyak memberikan ilmu, arahan serta do’a selama

penulis menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

7. Teman-teman mahasiswa Ahwal Al-Syakhshiyyah baik Non-Reguler dan Reguler

khususnya angkatan tahun 2011 yang sangat berarti dalam dukungannya kepada

penulis selama masa kuliah.

8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Page 11: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

xi

Semoga atas bantuan semua pihak yang telah berkontribusi dalam skripsi ini

sebagaimana disebutkan di atas mendapat limpahan berkah dan imbalan yang

setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi

ini, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kasempurnaan

tulisan ini serta bertambahnya pengetahuan dan wawasan penulis. Akhir kata penulis

mengharapkan semoga skripsi ini nantinya dapat bermanfaat khususnya bagi

Akademika IAIN Salatiga dan semua pihak yang membutuhkannya.

Demikian, atas perhatiannya penulis sampaikan banyak terimakasih.

Salatiga, 14 Agustus 2018

Penulis

Agus Alwi

Page 12: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

xii

ABSTRAK

Alwi, Agus. 2018, Perbandingan Putusan Hakim TerhadapPenolakan Dan

Penerimaan Pengajuan Status Anak Kandung Di Pengadilan Agama Salatiga

Dengan No068/Pdt.P/2017/PA.Sal.Dan No 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. Skripsi

Jurusan Syari’ah Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah (AS), Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H.Muh.

Zuhri, M.A.

Kata Kunci : Putusan, Hakim, Anak Kandung

Akta kelahiran adalah bentuk identitas setiap anak yang menjadi bagian tidak

terpisahkan dari hak sipil dan politik warga negara. Hak atas identitas merupakan

bentuk pengakuan negara terhadap keberadaan seseorang di depan hukum. Akibat

banyaknya anak yang tidak memiliki akte kelahiran banyak anak kehilangan haknya

untuk mendapatkan pendidikan maupun jaminan sosial lainnya.

Penelitian ini membahas tentang dasar yang dipergunakan hakim dalam

memeriksa dan memutus perkara Nomor 040/Pdt.P/2017/PA.Sal dan putusan nomor

068/Pdt.P/2017/PA.Sal. Tentang anak kandung.Bahwa berdasarkan dari kedua kasus

tersebut terdapat perbedaan putusan oleh hakim tentang penetapan permohonan asal

usul anak, padahal menurut penulis pernikahan yang dilakukan oleh kedua pasangan

tersebut sama-sama pernikahan dibawah tangan, dan sama-sama melahirkan anak

sebelum pernikahanya di catatkan di KUA setempat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Dasar yang dipergunakan hakim

mengabulkan permohonan No. 040/pdt.P/2017/PA.Sal. adalah berdasarkan Putusan

Mahkamah Konstitusi nomor 46/PUU-VIII/2010 tanggal 27 Februari 2010 dan dalil

fiqhiyah kitab Al-Fiqh Al-islami Wa Adilatuhu jilid V halaman 690. Dan dasar yang

dipergunakan hakim memutus perkara No.068/Pdt.P/2017/PA.Sal. adalah karena

dalil hukum Islam yang memberi batasan minimal kelahiran anak dari

perkawinan ibunya adalah 6 bulan berdasarkan bunyi ayat Al-Quran dalam surat

Lukman ayat 14 dan surat Al-Ahqaf ayat 15. Dan yang terakhir penulis

menyimpulkan bahwa Anak yang dilahirkan di luar perkawinan yang sah dalam hal

ini dianggap Zina maka anak hanya bisa dinasabkan pada ibu kandungnya sedangkan

Anak yang dilahirkan di luar perkawinan yang sah ( tidak dicatatkan di KUA) tapi

melakukan pernikahan adat atau nikah tradisional dapat ditetapkan nasabnya sebagai

anak dari suami istri yang bersangkutan.

Page 13: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

xiii

DAFTAR ISI

Hal

Lembar Berlogo ...................................................................................... i

Nota Pembimbing.................................................................................... ii

Pernyataan Keaslian Tulisan................................................................... iii

Lembar Pengesahan................................................................................ iv

Motto ...................................................................................................... v

Persembahan .......................................................................................... vi

Kata Pengantar........................................................................................ vii

Abstrak x

Daftar Isi................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................ 5

C. Tujuan Penelitian............................................................. 6

D. Kegunaan Penelitian....................................................... 6

E. Telaah Pustaka ............................................................... 7

F. Penegasan Istilah ........................................................... 9

G. Metode Penelitian .......................................................... 10

Page 14: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

xiv

H. Sistematika Pembahasan ............................................... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA 14

A. Ketentuan Umum Tentang Perkawinan .................................. 16

1. Pengertian Perkawinan ...................................................... 16

2. Tujuan Pernikahan Untuk Sakinah........................................ 22

` 3. Tujuan Pernikahan untuk Mawaddah Dan Warohmah…… 23

B. Pengertian Anak.......................................................................... 24

1. Anak Sah ………….. ........................................................... 27

2. Anak Tidak Sah ….. ............................................................. 30

3. Iddah ………………............................................................ 31

4. Nasab……………………..................................................... 33

BAB III PUTUSAN PERMOHONAN IZIN PENGAJUAN

STATUS ANAK KANDUNGno 068/ Pdt.P/2017/PA.Sal. dan no

040/Pdt.P/2017PA.Sal

…………………………………….……………………………….. 36

A. Profil Pengadilan Salatiga..............................................................36

B. Kasus Putusan permohanan izin pengajuan Status Anak Kandung

No 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan NO 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG PENGAJUAN STATUS

ANAK KANDUNG NO 068/Pdt.P/2017/PA.Sal DAN NO

040/Pdt.Pdt.P/2017/PA.SaL. ………………………………………63

Page 15: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

xv

A. Analisis Putusan No. 40P dan No. 68P. di Pengadilan Agama

Saalatiga Dengan Perundang-undangan Di Indonesia ………. 63

B. Analisis Putusan No. 040/Pdt.P/2017/PA.Sal Dan No.

068/Pdt.P/2017/PA.Sal Dengan Hukum Islam ……..…………..70

C. Tabel persamaan dan perbedaan perbandingan putusan No

040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No 068/Pdt.P/2017PA.Sal………..73

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 75

A. Kesimpulan ................................................................................. 75

B. Saran ............................................................................................ 77

Daftar Pustaka .................................................................................... 79

Lampiran

Page 16: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang jumlah penduduknya mayoritas beragama

Islam, namun sistem hukum negaranya tidak menyatakan sebagai Negara yang

mempunyai sistem hukum Islam. Akan tetapi keberadaan agama berpengaruh

besar terhadap terbentuknya karakter bangsa sekaligus terbentuknya sistem hukum

Indonesia yang sebagian mengakomodir dari norma-norma agama. Sebagaimana

penerapan Hukum Keluarga di Indonesia seperti halnya bidang pencatatan dalam

perkawinan, kewarisan, perwakafan, wasiat dan juga hak-hak anak , baik hak asuh,

hak perlindungan anak dan sebagainya (Khusen, 2013:9).

Anak sebagai generasi penerus bangsa juga menjadi perhatian khusus oleh

pemerintah Indonesia. Hal itu terwujud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa tujuan

Pemerintah Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. ( Pembukaan

UUD 1945)

Page 17: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

2

Dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan pemerintah negara Indonesia

tersebut yaitu memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi anak, setiap anak

berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas

perlindungan hukum.( Pasal 28 B ayat (2) UUD Tahun 1945 ). Sebagaimana anak

yang masih dalam kandugan maupun yang telah dilahirkan berhak mendapatkan

perlindugan hukum dari Pemerintah ( Pasal 28 B ayat (2) Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ).Salah satu bentuk perlindungan hukum

itu adalah setiap anak yang dilahirkan di Indonesia berhak mendapatkan akta

kelahiran. Akta kelahiran adalah bentuk identitas setiap anak yang menjadi bagian

tidak terpisahkan dari hak sipil dan politik warga negara. Hak atas identitas

merupakan bentuk pengakuan negara terhadap keberadaan seseorang di depan

hukum. Akibat banyaknya anak yang tidak memiliki akte kelahiran banyak anak

kehilangan haknya untuk mendapatkan pendidikan maupun jaminan sosial lainnya.

Dalam penanganan perkara anak yang berhadapan dengan hukum, anak juga

sering dirugikan dan kehilangan haknya. Salah satu contoh problematikanya

adalah ketika anak tersebut lahir diluar pernikahan yang sah, sehingga

menimbulkan permasalahan dalam pembuatan akta kelahiran. Padahal syarat

dikeluarkannya akte kelahiran diperoleh dari perkawinan yang dicatatkan

(disahkan oleh negara) yang dalam penulisan skripsi ini disebut perkawinan yang

dicatat oleh KUA atau kantor urusan agama.

Page 18: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

3

Sebagaimana diketahui bahwa Dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974 Tentang Perkawinan dijelaskan bahwa syarat sahnya perkawinan

yaitu :

1) Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut masing-masing agamanya

dan kepercayaannya itu, dan di dalam ayat menyebutkan;

2) tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Melihat pentingnya pencatatan akta kelahiran bagi anak maka setiap anak

diharuskan memiliki akta kelahiran, akta kelahiran ini dapat diperoleh apabila

perkawinan dilakukan secara sah menurut agama dan perundang-undangan yang

berlaku di Negara Indonesia. Sah menurut peraturan perundang-undangan

maksudnya yaitu perkawinan tersebut di catat di Kantor Urusan Agama kecamatan

di tiap-tiap daerah pasangan yang melakukan perkawinan bagi pasangan yang

beragama Islam, namun bagi pasangan yang beragama non islam pencatatan

perkawinan tersebut dilakukaan di kantor catatan sipil.

Oleh karena itu pasal 55 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974

Tentang Perkawinan mengatur mengenai tata cara untuk mendapatkan akta

kelahiran anak bagi anak yang tidak dapat memiliki akta kelahiran, tapi masih

menimbulkan pertanyaan bagaimana bukti-bukti yang memenuhi syarat. Pasal

tersebut menyebutkan :

1. Asal usul seorang anak hanya dapat dibuktikan dengan akta kelahiran yang

otentik, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.

Page 19: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

4

2. Bila akta kelahiran tersebut dala ayat (1) pasalini tidak ada maka pengadilan

dapat mengeluarkan penetapan tentang asal usul seorang anak setelah

diadakan pemeriksaaan yang teliti berdasarkan bukti-bukti yang

memenuhi syarat.

3. Atas berdasar ketentuan pengadilan tersebut ayat (2) pasal ini maka instansi

pencatat kelahiran yang ada dalam daerah hukum pengadilan yang

bersangkutan mengeluarkan akta kelahiran bagi anak yang bersagkutan.

Dilihat dari pasal tersebut, apabila anak diluar nikah yang tidak memiliki

akta kelahiran, maka akta kelahiran mengenai asal usul anak dapat dimintakan

penetapannya ke Pengadilan. Hal ini dapat dilihat dari penetapan yang dikeluarkan

oleh Pengadilan Agama Salatiga. Dalam Penetapan Nomor 040/Pdt.P/2017/PA.Sal

penetapan tersebut dimintakan oleh pasangan Sri Pamuji Eko Sudarko Bin Zaenal

dan Ony Suciati binti Sardjono (disebut sebagai pemohon I dan pemohon II). Para

pemohon mengajukan permohonan penetapan Pengadilan Agama Salatiga karena

anak mereka yang bernama Dewangga Yudhistira Alvaronizam tidak mendapatkan

akta kelahiran dari Kantor Catatan Sipil. Dalam kasus ini hakim mengabulkan

penetapan yang diajukan oleh para pemohon. Kasus yang kedua yang dialami oleh

pasangan Andika Cahya Nugraha bin Muh.Jaelani dan Cicik Hermina binti

Widodo, permohonan pasangan tersebut ditolak oleh Pengadilan Agama Salatiga

dengan nomor penetapan 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.

Page 20: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

5

Bahwa berdasarkan dari kedua kasus tersebut terdapat perbedaan putusan

oleh hakim tentang penetapan permohonan asal usul anak, padahal menurut

penulis pernikahan yang dilakukan oleh kedua pasangan tersebut sama-sama

pernikahan yang tidak sah secara hukum nasional, sehingga mengakibatkan

perbedaan akibat hukum bagi si anak. Oleh karena itu penulis ingin mengangkat

penelitian mengenai status anak yang terlahir dari perkawinan yang hanya sah

secara hukum Islam saja atau bisa dikatakan tidak dicatatkan guna mendapatkan

akta kelahiran.

Dari urain di atas tersebut, penulis bermaksud meneliti,”Analisis

Perbandingan Putusan Hakim Terhadap Penolakan dan Penerima’an Pengajuan

Status Anak Kandung Di Pengadilan Agama Salatiga Dengan No. 68P Dan 40P

2017”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan konteks latar belakang diatas, maka penulis menetapkan

beberapa rumusan masalah yang diantaranaya adalah sebagai berikut:

1. Apakah dasar yang dipergunakan hakim dalam memeriksa dan memutus

perkara No 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No 068/Pdt.P/2017/PA.Sal. Tentang

status anak kandung.

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap penasaban anak yang dihasilkan

diluar perkawinan yang sah.

Page 21: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

6

C. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pertimbangan Hakim dalam memutus dan menolak

permohonan izin Status anak kandung di Pengadilan Agama

2. Untuk mengetahui bagaimana pandagan hukum islam terhadab nasab anak

yang dihasilkan diluar perkawinan yang sah.

3. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dasar yang dipergunakan Hakim

dalam memeriksa dan memutus perkara No 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No

068/Pdt.P/2017/PA.Sal.

D. Kegunaan peneliti

Penelitian ini sangat berguna bagi penulis khususnya dan masyarakat pada

umumnya, adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

1. Secara teoritis

a. Dapat menambah pengetahuan dalam mempelajari dan mendalami ilmu

Hukum khususnya tentang permohonan status anak kandung di Pengadilan

Agama.

b. Untuk pengembangan ilmu Hukum dan penelitian Hukum serta berguna

untuk masukan bagi praktik penyelenggara dibidang Hukum Perkawinan

terutama terkait dengan masalah status anak kandug masa kini dan masa

yang akan datang.

Page 22: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

7

c. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1) Bagi Hakim

Dapat menerapkan kaidah-kaidah Hukum secara benar dan tepat

dalam mempertimbangkan dan menetapkan dasar Hukum yang dipakai

dalam permasalahan pengajuan status anak kandung.

2) Bagi Para Pihak

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan berkaitan dengan

pemberian izin status anak kandung. Serta dapat menjadi solusi masalah

terkait dengan status anak kandung.

3) Bagi mahasiswa

Dapat menambah ilmu dan wawasan khususnya mahasiswa jurusan

syari’ah.

E. Telaah pustaka

Fungsi dilakukanya telaah pustaka terhadap skripsi adalah untuk membedakan

penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan

peneliti lain sebelumnya.

Untuk memahami judul sebuah skripsi perlu pendefinisian judul secara

terperinci, agar dapat diketahui secara jelas dan untuk menghindari

kesalahfahaman dan untuk membedakan kajian ini dengan kajian sebelumnya,

maka penulis akan sebutkan beberapa studi pustaka tentang pengajuan status anak

kandung.

Page 23: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

8

Futurrahman Djamil dengan judul “Pengakuan Anak Luar Nikah dan Akibat

Hukumnya” inti tulisan ini adalah menguraiakan hubumgan timbal balik yang

menjadi hak dan kewajiban antara anak luar nikah dengan orang tuanya.

Sedangkan dalam sekripsi ini yang menjadi pembahasan adalah putusan hakim

yang mengesahkan anak lahir di luar nikah menjadi anak sah.

Skripsi yang membahas mengenai anak di luar nikah, di antaranya adalah:

1. Skripsi yang dibuat oleh Septi Emilia yang bejudul “Permohonan Pengakuan

Anak Di Luar Nikah” dalam skripsi ini pemohon mengajukan permohonan ke

Pengadilan Agama Sleman untuk mengesahkan anak yang lahir diluar

pernikahan, yang dilakukan oleh pemohon dan termohon serta menasabkanya

kepada pemohon. Hasilnya Hakim memutus perkara tersebut bahwa anak yang

yang lahir Di luar nikah tersebut di nasabkan kepada ibunya dan keluarga

ibunya berdasarkan UU No.1 Tahun 1974 pasal 43 ayat (1) dan KHI pasal 100.

Perbedaan skripsi Yang di buat oleh Septi Emilia dan skripsi yang di buat oleh

penulis adalah dalam skripsi yang dibuat oleh Septi Emilia pertimbangan

Hakim dalam memutus berdasarkan UU No.1 Tahun 1974 pasal 43 ayat (1)

dan KHI pasal 100 dan skripsi yang dibuat oleh penulis pertimbangan Majelis

Hakim adalah dengan putusan MK No 46/PUU-VIII/2010.

2. skripsi yang dibuat oleh Ardian Arista Wardana berjudul Tinjauan Yuridis

Tentang Pengakuan Anak Luar Kawin Menjadi Anak Sah. Dalam skripsi ini

penulis membahas anak yang dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyai

Page 24: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

9

hubungan perdata dengan ibunya saja, namun dapat direvisi dengan putusan

MK Nomor 46/PUU-VIII/2010. Hasilnya putusan hakim yang mengesahkan

anak yang lahir di luar nikah dapat menjadi anak sah secara hukum asalkan

dapat dibuktikan secara ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. skripsi yang dibuatberjudul “Nasab dan Nafkah Bagi anak yang lahir di luar

perkawinan (Telaah Ulang Terhadap Pasal 43 UU No. 1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan)”. Skripsi ini membahas masalah pentingnya nasab dalam rangka

pemeliharaan anak dari kesia siaan dan juga nafkah yang terkesan dinafikan

oleh UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan pasal 43,dengan alasan anak

tersebut lahir di luar perkawinan. Sedangkan dalam sekripsi ini yang menjadi

pembahasan adalah putusan hakim yang mengesahkan anak yang lahirdi luar

nikah menjadi anak sah.

Fungsi dilakukanya telaah pustaka terhadap buku-buku dan skripsi-skripsi

adalah untuk membedakan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian

yang sudah pernah dilakukan peneliti lain sebelumnya.

F. Penegasan istilah

Untuk memahami judul sebuah skripsi perlu adanya pendefinisian judul

secara terperinci, dengan maksud dapat diketahui secara jelas. Maka penulis perlu

memberikan penegasan dan batasan terhadap istilah-istilah judul tentang “Analisis

Putusan Hakim Pengadilan Agama Kota Salatiga Tentang Permohonan Asal Usul

Page 25: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

10

Anak”(studi putusan No. 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No 068/Pdt.P/2017/PA.Sal).

Istilah-istilah tersebut adalah:

a. Analisis adalah penyelidikan sesuatu peristiwa, untuk mengetahui apa sebab-

sebabnya dan bagaimana duduk perkaranya (poerwadarminta, 2006:37).

Analisis mengandung arti suatu uraian pikiran yang mendalam, sistematis, dan

rasional (Abdul fatah, 2010:6).

b. Putusan adalah pernyataan Hakim yang dituangkan dalam bentuk tertulis dan

diucapakan dalam sidang terbuka untuk umum (Arto, 1998:245).

c. Hakim adalah pejabat yang memimpin persidangan (Farkhani, 2011:80).

G. Metode penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan hal yang sangat penting. penelitian yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini merupakan penelitian pustaka (library

research). Yaitu sebuah penelitian yang menggunakan informasi yang diperoleh

dari buku-buku atau terbitan-terbitan resmi pemerintah (Saerozi, 2008:46).

2. Pendekatan Penelitian

a. Pendekatan normatif, yaitu dengan mendekati masalah yang akan diteliti

dengan mendasarkan pada Al-qur’an, Hadist, Kaidah Fiqih, Serta pendapat

ulama’ berkaitan dengan masalah Permohonan Status Anak.

Page 26: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

11

b. Pendekatan yuridis, yaitu cara mendekaati masalah yang di teliti dengan

mendasarkan pada aturan perudang-undangan yang berlaku, yaitu UU No. 1

tahun 1974 tentang perkawinan dan kompilasi hukum islam (KHI).

3. Pengumpulan data

a. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan

pemgamatan secara langsung ke objek penelitian. Sering kali diartikan

sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang

tampak pada subyek penilitian.

b. Metode Interview, yaitu metode pengumpulan data dengan jalan tanya-

jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan tujuan

penyelidikan. Metode interview ini penulis pergunakan sebagai metode

penunjang dalam teknik pengumpulan data. Adapun wawancara yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara melakukan tanya

jawab secara langsung kepada majelis hakim yang memutus dua

perkara yang dibahas dalam skripsi ini.

c. Dokumentasi Yaitu cara memperoleh data dengan cara menelusuri dan

mempelajari data berupa dokumen terutama dari salinan putusan

Pengadilan Agama Salatiga No. 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No

068/Pdt.P/2017/PA.Sal. Yang merupakan sebagai data primer.

Page 27: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

12

4. Lokasi dan kehadiran peneliti

Lokasi penelitian ini adalah di Pengadilan Agama Salatiga karena

setiap masyarakat yang ingin mengajukan status anak harus mendapat ijin dari

Pengadilan Agama setempat. Dalam penelitian ini, penulis bertindak sebagai

instrumen sekaligus menjadi pengumpul data. Kehadiran penulis dilapangan

sangat diperlukan, Penulis berperan sebagai partisipan penuh membaur

dengan subjek atau informan.

5. Analisis Data

Dalam menganalisis data yang telah diperoleh, kemudian dianalisis

menggunakan metode perbandingan Hukum. Metode perbandingan Hukum

adalah membandingkan suatu putusan yang satu dengan putusan yang lainnya

untuk masalah yang sama dengan mengungkapkan persamaan dan perbedaan.

Apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Metode ini digunakan untuk membandingkan kesamaan dan

perbedaan dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Salatiga menurut

Hukum formil dan Hukum Islam dalam menyelesaikan perkara permohonan

Asal usul anak, dalam hal ini difokuskan pada Putusan Hakim Pengadilan

Agama Salatiga No. 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Sebagi karya ilmiah Skripsi disusun berdasarkan hasil penelitian lapangan,

maka dalam sistematika penulisan skripsi menggambarkan struktur organisasi

Page 28: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

13

penyusunan yang dapat dijelaskan dalam beberapa bab. Adapun sistematika

penulisanya sebagai berikut:

Bab Pertama adalah Pendahuluan terdiri atas latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, telaah pustaka,metodoogi dan

sistematika Penulisan skripsi.

Bab Kedua adalah Tinjauan umum tentang Permohonan Penetapan Asal Usul

Anak meliputi: Perkawinan, Anak sah, Anak tidak sah, dasar hukum tentang

Perkawinan.

Bab Ketiga Adalah berisi tentang Putusan Permohonan Penetapan status anak

kandung Salatiga No. 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.

Terdiri dari sekilas tentang sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Salatiga, visi

dan misi Pengadilan Agama Salatiga, struktur organisasi, kompetensi Pengadilan

Agama Salatiga, putusan No. 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No

068/Pdt.P/2017/PA.Sal. Pertimbangan hakim dalam Putusan No.

040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.

Bab Keempat Adalah berisi tentang analisis Putusan No.

040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.tentang Permohonan

Penetapan status anak kandung meliputi: analisi Putusan No.

040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No 068/Pdt.P/2017/PA.Sal. analisis syarat alternatif,

analisis syarat komulatif, analisis putusan Putusan No. 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan

No 068/Pdt.P/2017/PA.Sal. dengan hukum islam.

Page 29: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

14

Bab Lima Adalah Penutup yang merupakan bab terakhir dari skripsi

ini yang berisi kesimpulan, saran dan kata penutup.

Page 30: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Ketentuan Umum Tentang perkawinan

1. Pengertian perkawinan

Telah diketahui bahwa pernikahan adalah merupakan sunatullah, bahwa

makhluk yang bernyawa itu di ciptakan berpasang-pasangan, baik laki-

lakimaupun perempuan (Q.S.Dzariat:49).

ن و ر ك ذ ت م ك ل ع ل ن ي ج و از ن ق ل خ ء ي ش ل ك ن م و

„‟Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu

mengingat kebesaran Allah”.

Secara Bahasa arti atau pengertian pernikahan adalah al-Jamru dan al-

Dhommu yang artinya kumpul. Makna ini disinyalir berasal dari sebuah syair

Arab: Wahai orang yang menikah, kesulitan bisa menjadi kemudahan, Allah

memanjangkan umurmu untuk bisa berkumpul, yaitu kesulitan bila terbebas,

dan kemudahan bila terlepas sisi kanannya." Maksud dari syair diatas adalah

bahwa orang yang berusaha menyatukan antara hal yang sulit dan halyang

mudah, sesungguhnya ia sedang melakukan sesuatu yang sulit untuk

terjadi. Pengertian pernikahan secara maknawi, makna nikah (zawaj) bisa

diartikan sebagai aqdu al-tazwiij yang artinya akad nikah. Nikah juga bisa

diartikan dengan (wathu' al zawjah) bermakna menyetubuhi isteri,

Page 31: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

16

sebagaimana disebutkan oleh beberapa ahli fiqih. Abu Ali al-Qalii berkata:

Orang Arab membedakan penempatan kata akad dengan wath'u. Maka ketika

mereka mengatakan 'Menikahkan si fulanah', mereka mengarahkan pada

maksud aqdu al-tazwiij. Tapi bila mereka mengatakan 'Menikahi isterinya',

maka maknanya berkonotasi kepada Jima' dan wath'u."

Menurut Bachtiar (2004), Definisi Perkawinan adalah pintu bagi

bertemunya dua hati dalam naungan pergaulan hidup yang berlangsung dalam

jangka waktu yang lama, yang di dalamnya terdapat berbagai hak dan

kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk

mendapatkan kehidupan yang layak, bahagia, harmonis, serta mendapat

keturunan. Perkawinan adalah merupakan ikatan yang kuat yang didasari

oleh perasaan cinta yang sangat mendalam dari masing-masing pihak untuk

hidup bergaul guna memelihara kelangsungan manusia di bumi.

Dalam hukum perkawinan Islam (munakahat) kata-kata “perkawinan”

merupakan alih bahasa dari istilah : Nikah (نكاح) atau zawaj (زواج): isim dari

tazawuj (تسوج). ( Masreq, 1975:310). Namun menurut pendapat yang sakhih:

nikah arti hakekatnya adalah akad ( العقد ) dan wati / bersenggama ( الىطء ) sebagai

arti kiasan atau majasnya.

Adapun nikah menurut istilah fuqaha adalah sebagai berikut :

a. Suatu akad yang menyebabkan halalnya bermesraan antara suami istri

dengan cara yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Page 32: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

17

b. Nikah menurut Syara’ ialah lafal akad yang sudah terkenal itu yang

mengandung beberapa rukun dan syarat.

c. Nikah menurut syara’ ialah suatu akad yang mengandung jaminan di

perbolehkanya persetubuhan dengan (menggunakan) lafal (yang mutlak

dari) nikah, tazwij atau terjemahannya.

Dari beberapa ta’rif yang dikemukakan oleh para fuqaha tersebut di atas dapat

ditarik kesimpulan adanya unsur-unsur pokok dalam ta’rifta’rif tersebut yaitu:

1. Nikah adalah suatu akad (perjanjian antara pria dan wanita)

2. Menghalalkan wati (bersetubuh) yang semula dilarang (haram)

3. Akad memenuhi syarat dan rukunnya seperti dengan sighat nikah, tazwij

atau terjemahanya. (Ghozali, Diklat Fiqih Munakahat:6).

Secara istilah arti nikah adalah akad yang telah terkenal yang mengandung

rukun-rukun syarat-syarat yang telah ditentukan untuk berkumpul.(abu

bakar,akhyar:268). Muhammad Abu Zahrah mendefinisikan nikah sebagai akad

yang menghalalkan untuk bersenang-senang diantara masing-masing pihak atas

dasar syari’at. (Arabi,1957:18).

Menurut Scholten (Titik Triwulan Tutik, 2006:106), perkawinan ialah suatu

persekutuan antara seorang pria dengan seorang wanita yang diakui oleh Negara

untuk bersama/bersekutu yang kekal. Esensi dari pengertian tersebut diatas

Page 33: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

18

adalah, bahwa perkawinan sebagai lembaga hukum, baik karena apa yang ada

didalamnya, maupun karena apa yang terdapat didalamnya.

Berdasarkan berbagai definisi tentang perkawinan di atas, dapat

disimpulkan bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara laki-laki

dan perempuan sebagai suami isteri yang memiliki kekuatan hukum dan

diakui secara sosial dengan tujuan membentuk keluarga sebagai kesatuan

yang menjanjikan pelestarian kebudayaan dan pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan inter-personal.

a. Rukun Pernikahan

Rukun Nikah adalah bagian terpenting yang menjadi pilar dalam

pernikahan dan itu wajib terpenuhi adanya.

Rukun perkawinan menurut Rasjid (2000 : 382) menyatakan

bahwa rukun perkawinan yaitu :

1. Sighat (akad), yaitu perkataan dari pihak wali perempuan,seperti kata

wali,”saya nikahkan engkau dengan anak saya bernama..” Jawab

mempelai laki-laki, “Saya terima menikahi....”.

Tidak sah akad nikah kecuali dengan lafadz nikah, tazwij, atau

terjemahan dari keduanya.

2. Wali (wali si perempuan).

Keterangannya adalah sabda Nabi SAW yang artinya “barang siapa

diantara yang menikah tidak dengan izin walinya, maka pernikahannya

batal”.

Page 34: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

19

3. Dua orang saksi

Sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya “tidak sah nikah kecuali

dengan wali dua saksi yang adil”.

4. Kerelaan kedua belah pihak atau tanpa paksaan.

5. Ada mempelai yang akan menikah.

b. Syarat Perkawinan

Syarat pernikahan adalah dasar sahnya bagi pernikahan. Apabila

syarat-syaratnya terpenuhi maka perkawinan itu sah dan menimbulkan

adanya segala hak dan kewajiban sebagai suami istri. Sedangkan yang

dimaksud dengan syarat ialah syarat yang bertalian dengan rukun-rukun

perkawinan, yaitu syarat-syarat bagi calon mempelai, wali, saksi, dan

hijab qobul.

c. Tujuan Pernikahan

Dasar tujuan nikah yaitu “ Dan kawinkanlah orang-orang yang

sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari

hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang

perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan

kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha

Mengetahui“.

Maksudnya: hendaklah laki-laki yang belum kawin atau wanita-

wanita yang tidak bersuami, dibantu agar mereka dapat kawin.

Page 35: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

20

Melaksanakan sunnah Rasul sebagaimana tersebut dalam hadits

Nabi SAW yang artinya :

“Perkawinan adalah peraturanku, barang siapa yang benci

kepada peraturanku, bukanlah ia termasuk umatku. (H.R. Bukhari

dan Muslim)“

Tujuan Pokok perkawinan dalam Islam adalah sebagaimana

difirmankan Allah dalam Al-Qur’an, Yang Artinya :

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu

rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.

Perkawinan dalam islam juga bertujuan untuk memelihara

pandangan mata dan menjaga kehormatan diri sebagaimana dinyatakan

dalam hadits Nabi SAW Yang Artinya :

"Dari Abdullah Bin Mas’ud ia berkata, telah berkata kepada kami

Rasulullah SAW : Hai sekalian pemuda, barang siapa diantara

kamu yang telah sanggup kawin maka hendaklah ia kawin, maka

sesungguhnya kawin itu menghalangi pandangan (terhadap yang

dilarang oleh Agama) dan memelihara faraj. Dan barang siapa

yang tidak sanggup hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu adalah

perisai baginya” (H.R. Buhkari dan Muslim).

Selain itu perkawinan dalam islam adalah bertujuan untuk mendapat

keturunan yang sah serta sehat jasmani, rohani dan social, memper erat

Page 36: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

21

dan memperluas hubungan kekeluargaan serta membangun hari depan

individu, keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapatlah kita simpulkan bahwa yang

menjadi inti pokok dari perkawinan adalah akad (perjanjian), yaitu serah terima

antara wali calon mempelai perempuan dengan calon mempelai laki-laki.

Penyerahan dan penerimaan tanggungjawab dalam arti yang luas untuk mencapai

satu tujuan perkawinan, telah terjadi pada saat akad nikah itu, disamping

penghalalan bercampur antara keduanya sebagai suami istri . Di dalam UU No 1

Tahun 1974 terdapat pangertian tentang perkawinan yaitu:

Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. ( Semarang,Aneka

Ilmu,1990:1). Perkawinan adalah merupakan peristiwa penting dalam kehidupan

manusia. Perkawinan merupakan awal kehidupan baru bagi dua insan yang semula

hidup sendiri, kemudian bisa hidup bersama. Dengan adanya perkawinan akan

melahirkan generasi baru dari satu kehidupan tersebut yang nantinya diharapkan

akan melanjutkan sistem keluarga yang telah ada sebelumnya.

Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974 mendefenisikan perkawinan

yaitu ” perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan

seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga,

Page 37: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

22

rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha

Esa.”

Berdasarkan UU Perkawinan tersebut, dapat diartikan bahwa

tujuan perkawinan menurut UU tersebut adalah untuk mencapai bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa. Arti bahagia sebenarnya

bukan konsep fikih (Hukum Islam). Hal ini sejalan dengan defenisi Sayuti

Thalib yaitu perkawinan adalah perjanjian kokoh dan suci antara seorang

perempuan dan laki-laki sebagai suami istri untuk membentuk rumah

tangga yang bahagia, kasih mengasihi, tentram dan kekal. Sedangkan

defenisi kekal itu diambil dari ajaran Katolik Roma, yang mengartikan

perkawinan itu adalah sehidup semati. Namun bisa juga diartikan bahwa

perkawinan itu harus ada kesetian antara pasangan suami dan istri.

Sedangkan menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) tujuan

perkawinan dijelaskan pada pasal 3 KHI yaitu ” Perkawinan bertujuan

untuk mewujudkan rumah tangga sakinah, mawaddah dan wa rahmah. ”

Artinya tujuan perkawinan sesuai dengan konsep Hukum Islam.

Perbedaan KHI dan UU Nomor 1 Tahun 1974 juga tampak pada

penerapan sahnya perkawinan. Pasal 2 UU Nomor 1 Tahun 1974

menjelaskan ” Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum

masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu”. Artinya perkawinan

yang dilakukan menurut hukum agama Islam, Kristen, Budha, Hindu

Page 38: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

23

adalah sah menurut UU Perkawinan.Hal ini berbeda menurut pasal 4 KHI

yaitu ” perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum Islam

sesuai dengan pasal 2 ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang

perkawinan”. Artinya KHI lebih menekankan perkawinan dalam konsep

hukum Islam, namun tetap didasarkan pada UU Nomor 1 Tahun 1974.

Menurut Marzuki Wahid, di dalam CLD KHI ada beberapa hal

yang mereka tawarkan yakni sebagai berikut:

1. Pernikahan bukan ibadah, tetapi akad sosial kemanusiaan

(Mu’amalah)

2. Pencatatan perkawinan oleh Pemerintah adalah rukun

perkawinan 3. Perempuan bisa menikahkan sendiri dan menjadi wali nikah 4. Mahar bisa diberikan oleh calon suami dan calon istri 5. Poligami dilarang 6. Perkawinan dengan pembatasan waktu boleh dilakukan 7. Perkawinan antaragama dibolehkan 8. Istri memiliki hak talak dan rujuk 9. Hak dan kewajiban suami dan istri setara

2. Tujuan Pernikahan untuk Sakinah (ketenangan)

Salah satu dari tujuan pernikahan atau perkawinan adalah untuk

memperoleh keluarga yang sakinah. Sakinah artinya tenang, dalam hal ini

Page 39: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

24

seseorang yang melangsungkan pernikahan berkeinginan memiliki keluarga

yang tenang dan tentram. Dalam Tafsirnya Al-Alusi mengatakan bahwa

sakinah adalah merasa cenderung kepada pasangan. Kecenderungan ini

merupakan satu hal yang wajar karena seseorang pasti akan merasa

cenderung terhadap dirinya. Apabila kecenderungan ini disalurkan sesuai

dengan aturan Islam maka yang tercapai adalah ketenangan dan ketentraman,

karena makna lain dari sakinah adalah ketenangan. Ketenangan dan

ketentraman ini yang menjadi salah satu dari tujuan pernikahan atau

perkawinan. Karena pernikahan adalah sarana efektif untuk menjaga kesucian

hati agar terhindar dari perzinahan.

3. Tujuan Pernikahan untuk Mawadah dan Rahmah

Tujuan pernikahan yang selanjutnya adalah untuk memperoleh

keluarga yang mawadah dan rahmah. Tujuan pernikahan Mawadah yaitu

untuk memiliki keluarga yang di dalamnya terdapat rasa cinta, berkaitan

dengan hal-hal yang bersifat jasmaniah. Tujuan pernikahan Rahmah yaitu

untuk memperoleh keluarga yang di dalamnya terdapat rasa kasih sayang,

yakni yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat kerohanian.

Tujuan disyariatkannya nikah adalah agar terpelihara keturunan

nasab, sebagaimana yang telah diperintahkan oleh allah SWT di dalam Al-

Qur’an surat an-Nahl(16) ayat 72 yang berbunyi:

Page 40: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

25

جعل لكم من أنفسكم أزواجا وجعل لكم من أزواجكم بنن وحفدة ورزقكم وللاه

كفرون هم ؤمنون وبنعمت للاه بات أفبالباطل من الطه

Artinya:

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan

menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-

cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah

mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?"

Mengenai pengertian mawaddah menurut Imam Ibnu Katsir ialah al

mahabbah (rasa cinta) sedangkan ar rahmah adalah ar-ra’fah (kasih sayang).

Mawaddah adalah makna kinayah dari nikah yaitu jima’ sebagai konsekuensi

dilangsungkannya pernikahan. Sedangkan ar rahmah adalah makna kinayah

dari keturunan yaitu terlahirnya keturunan dari hasil suatu pernikahan. Ada

juga yang mengatakan bahwa mawaddah hanya berlaku bagi orang yang

masih muda sedangkan untuk ar-rahmah bagi orang yang sudah tua.

Implementasi dari tujuan pernikahan mawaddah wa rahmah ini adalah

sikap saling menjaga, saling melindungi, saling membantu, saling memahami

hak dan kewajiban masing-masing. Pernikahan adalah lambang dari

kehormatan dan kemuliaan. Fungsi pernikahan diibaratkan seperti fungsi

pakaian, karena salah satu fungsi pakaian adalah untuk menutup aurat. Aurat

sendiri bermakna sesuatu yang memalukan, karena memalukan maka wajib

untuk ditutup. Dengan demikian seharusnya dalam hubungan suami istri, satu

Page 41: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

26

sama lainnya harus saling menutupi kekurangan pasangannya dan saling

membantu untuk mempersembahkan yang terbaik.

(http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-dan-tujuan-

pernikahanperkawinan.html)

B. Pengertian anak

Anak adalah amanat yang harus senantiasa kita jaga karena dalam dirinya

melekat harkat, martabat, dan hak-hak sebagai manusia yang harus di junjung

tinggi. Sebagai anugrah dari Tuhan anak harus dijaga secara normatif demi

kepntingan fisik maupun psikisnya(Djamil,2013:1)

Undang-undang No 23 Tahun 2003 tentang Pperlindungan Anak telah

mencantumkan tentang hak anak, pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab

orang tua, keluarga, masyarakat, dan Negara untuk memberi perlindungan

kepada anak. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan kehidupan terbaik bagi

anak yang diharapkan sebagai penerus bangsa yang potensial, tangguh, memiliki

jiwa nasionalisme yang dijiwai oleh akhlak mulai dan di nilai pancasila serta

kemauan keras menjaga kesatuan dan persatuan bangsa (Djamil,2013:8).

Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa,serta tumpuan

harapan baik bagi orang tua, masyarakat, maupun negara. Anak sebagai

generasibpenerus bangsa mempunyai hak dan kewajiban untuk membangun negara

dan bangsa Indonesia. Anak yang dilahirkan dalam keadaan apapun juga, jika

iadilahirkanhidup maka ia sebagai subjek hukum yang perlu dilindungi

Page 42: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

27

kepentinganya. Anak menurut alam pikiran sehat orang berakal adalah buah hati

yang dinantikan oleh orang tuanya untuk meneruskan keturunan, mengikat

melampiaskan curahan kasih sayang manusiawinya(Djatikumoro,2011:6).

Anak yang masih dalam kandugan maupun yang telah di lahirkan mendapatkan

perlindugan hukum dari Pemerintah. Perlindngan hukum tersebut bentuknya

bermacam-macam, salah satunya yaitu untuk mendapatkan akta kelahiran anak,

hal tersebut telah diperkuat dalam Pasal 28 B ayat (2) Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mana isi pasal tersebut menyatakan

bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang

serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Dalam UU Perkawinan No.1 Tahun 1974 tidak mengatur secara langsung

tolak ukur kapan seseorang digologkan sebagai anak. Akan tetapi hal tersebut

tersirat dalam pasal 6 ayat 2 yang memuat ketentuan syarat perkawinan bagi

orang yang belum mencapai umur 21 tahun mendapati ijin orang tua. Pasal 7

ayat 1 UU Perkawinan No.1 Tahun 1974 memuat batasan minimun usia untuk

dapat kawin bagi pria adalah 19 tahun dan wanita 16 tahun.

Dalam pasal 47 ayat 1 dikatakan bahwa anak yang belum mencapai umur 18

tahun atau belum pernah melakukan pernikahan ada dibawah kekuasaan orang

tuanya selama mereka tidak dicabut kekuasaan orang tuanya. Pasal 50 ayat 1

dikatakan bahwa anak yang belum mencapai umur 18 tahun dan belum pernah

kawin, tidak tidak berada di bawah kekuasaan orang tua, berada di bawah

Page 43: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

28

kekuasaan wali. Dari pasal-pasal tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa

anak dalam UU No. 1 tahun 1974 adalah mereka yang belum dewasa dan sudah

dewasa yaitu 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki.

Menurut KUHP perdata pasal 330 tentang pengertian anak adalah orang yang

belum dewasa dan seorang yang belum mencapai usia batas legitimasi hukum

sebagai subyek hukum atau layaknya subyek hukum nasional yang ditentukan

oleh undang-undang perdata.

Pengertian anak menurut UU No. 23 Tahun 2002 pasal 1 ayat 1 adalah anak yang

haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua, wali yang sah,

atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan, dan

membesarkan anak tersebut, kedalam linglungan keluarga orang tua angkatnya

berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan.

1. Macam-macam Anak

Menurut Hukum islam terdapat pembagian tentang anak yaitu anak

yang sah dan anak yang tidak sah, adapun pengertian anak sah dan anak tidak

sah adalah sebagai berikut:

a. Anak sah

Anak yang sah menurut Undang-undang perkawinan No 1 Tahun 1974

pasal 42 adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat

perkawinan yang sah.

Page 44: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

29

Anak sah menurut pasal 251 dan 255 KUHPer adalah anak yang sah

harus dilahirkan diantara masa sesudah 180 hari setelah perkawinan

dilangsungkan dengan masa sebelum 300 hari sesudah perkawinan

diputuskan.

Anak sah adalah anak yang lahir dari hubungan sorang laki-laki dan

seorang perempuan dangan didahului adanya ikatan perkawinan yang sah

antara keduanya. Pada hukum islam anak sah harus berasal dari benih

laki-laki yang ditanamkan kedalam rahim istrinya yang sah secara

hukum. Dengan demikian unsur hubungan biologis antara anak dengan

ayah dan ibuunya menjadi syarat utamakeabsahan anak, disamping syarat

adanya perkawinan sah yang mendahului kelahiran anak itu sendiri.

Seperti yang terkandung didalam Al-qur’an surat Al-Ahqof ayat 15

yang berbunyi:

ه كرها ووضعته كرها وحمله ه إحسانا حملته أم نا النسان بوالد ووص

ه وبلغ أربعن سنة قال رب وفصاله ثلثون شهرا حتى إذا بلغ أشد

وعلى والدي وأن أعمل أوزعن أن أشكر نعمتك الت أنعمت عل

ك وإن من المسلمن ت إن تبت إل صالحا ترضاه وأصلح ل ف ذر

Artinya:

Page 45: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

30

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua

orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan

melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai

menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa

dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku,

tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau

berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat

amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan

(memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat

kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang

berserah diri”.

Dan di dalam Al-Qur,an surart luqman ayat 14

ن ه وهنا على وهن وفصاله ف عام ه حملته أم نا النسان بوالد ووصه

ك إل ه المصر أن اشكر ل ولوالد

Artinya:

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang

ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang

bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah

kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah

kembalimu.

b. Anak tidak sah

Anak tidak sah adalah anak yang lahir dari hubungan laki-laki dan

perempuan tanpa didahului perkawinan yang sah. Dalam hukum islam

anak yang lahir diluar pernikahan mempunyai hubungan perdata dengan

pihak ibunya, baik dalam hal pemeliharaan, perwalian, maupun dalam hal

perwarisan. Hubungan tersebut diperoleh dengan sendirinya. Artinya

tidak diperlukan sesuatu perbvuatan hukum tertentu.

Page 46: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

31

Anak tidak sah dapat juga disbut anak zina, karena alasan itu Allah

memberikan sangsi terhadap perzinahan dalam surat An-nur ayat 2

sebagai berikut:

Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka

deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah

belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan)

agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan

hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan

orang-orang yang beriman (Qs. An-Nur:2).

Menurut pasal 43 ayat 1 Undang-undang perkawinan adalah anak

yang dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyaihubungan

keperdataan dengan ibunya dengan demikian anak yang tidak sah, hanya

berhak mewarisi dari ibunya dan keluarga ibunya. Kedudukan anak luar

kawin ternyata lebih rendah dibanding dengan anak sah. Pada asasrya

berada dibawah tangan kekuasaan orang tua. Sedangkan anak luar kawin

berada dibaah perwalian.

c. Iddah

Waktu tunggu atau iddah ialah tenggang waktu dimana janda yang

bersangkutan tidak boleh kawin, bahkan dilarang pula menerima

pinanaga atau lamaran. Ketentuan waktu tunggu ini dimaksudkan antara

lain untuk menentukan nasab dari kandungan janda itu bila ia hamil, dan

Page 47: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

32

juga sebagai masa berkabung bila suami yang bersangkutan

meninggaldunia, begitu pula untuk menentukan ruju’ bagi suami bila

talak itu berupa tala’ raj’i.(sosoatmojo,aulawi,1975:70).

Seorang janda karena kematian suaminya,sedang ia tidak hamil maka

iddahnya ialah 4 bulan 10 hari atau 130 hari. Iddah ini lebih panjang dari

pada iddah karena talak atau cerai,. Dalam iddah kematian selain untuk

menentuksn apakah janda itu hamil atau tidak guna penentuan nasab

sianak juga ia perlu berkabung kepada almarhum suaminya.

Bila perkawinan putus karena talak, sedang talak itu adalah talak raj’I,

yaitu talak kesatu atau kedua, mnaka iddahnya ialah 3 kali suci atau 90

hari(pasal 39 ayat 91) huruf b pp.)

Dalam hukum islam talak raj’i itu mempunyai akibat-akibat hukum

sebagai berikut:

1. Suami masih berkewajiban memberi nafkah, sandang dan pangan

kepada istri yang ditalak.

2. Suami berhak meruju’ (kembali kepada) istri selama masih dalam

iddah.

3. Bila salah seorang dari suami istri meninggal dunia dalam masa iddah,

maka pihak yang masih hidup berhak mewaris dari yang meninggal.

Hal ini disebabkan karena pada hakekatnya perkawinan itu belum

bubar, melainkan hanya berhenti semmentara. Dan nasib perkawinan

Page 48: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

33

tersebut ditentukan dalam masa iddah, aokah tarjadi rujuk atu tidak. Bila

akhir masa iddahtidak terjadi rujuk, maka perkawinan itu menjadi bibar.

Adapun addah dari talak ketiga (bain kubra), atau bain yang lain (bain

sugra), maka suami tidak dapat merujuk. Begitu pula tak ada hak saling

mewarisi antara keduanya. Sebab pada hakekatnya perkawinan itu sudah

bubar. Dan iddah disini gunanaya ialah untuk menentukan nasb sianak

bila janda itu hamil. .(sosoatmojo,aulawi,1975:71).

Baik janda karena kematian suami, maupun karena cerai talak(roj’I

atau bain) atau cerai gugat, bila ia dalam keadaan hamil, maka iddahnya

ialah sampai ia melahirkan(pasal 39 ayat (1) huruf c PP.). kehamilan ini

mungkin sudah diketahui pada saat terjadinya talak cerai atau matinya

suami, atau baru diketahui beberapa saat kemudian sebelum habisnya

waktu-waktu yang diterangkan dalam pasal 39 ayat (1)huruf a dan b

peraturan pemerintah(130 hari, 3 kali suci 90 hari0. Semuanyya itu

iddahnya sampai melahirkan.

d. Nasab

Nasab dalam hukum perkawinan indonesia dapat didefinisikan sebagai

sebuah hubungan darah(keturunan) antara seorang anak dengan ayahnya,

karena adanya akad nikah yang sah.

Page 49: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

34

Nasab merupakan nikmat yang paling besar yang diturunkan oleh

Allah SWT kepada hambanya, sebagai firman Allah dalam surat Al-

Furqon ayat 54, yaitu:

ك قدرا وهو الهذي خلق من الماء بشرا فجعله نسبا وصهرا وكان رب

Artinya:

Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan

manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu

Maha Kuasa.

Islam telah meletakkan lima tujuan pokok syari’at yang salah satunya

adalah menjaga nasab (keturunan), nasab adalah kejelasan hubungan

antara seseorang dengan orang-orang yang menyebabkannya terlahir ke

alam dunia ini. Siapakah bapak dan ibunya, yang dengan itu pula akan

diketahui siapa kerabat-kerabat dia lainnya, saudara, kakek, paman, dan

lainnya.(ahmad.2014.kaidah fikih nasab anak,(online)

https://ibnumajjah.wordpress.com/2014/05/21/kaidah-fikih-tentang-

nasab-anak/).

ه وضعا ه شرعا وإلى أم نسب الولد إلى أب

Artinya:

Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar‟i,

sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan.

Page 50: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

35

Agama Islam juga melarang umatnya untuk mendekati zina apalagi

melakukan zina, Allah SWT menjelaskan laragan zina dalam firmannya

yaitu:

Artunya: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu

adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk(Qs Al-

Isra‟:32).

Page 51: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

36

BAB III

PUTUSAN PERMOHONAN IZIN

PENGAJUAN STATUS ANAK KANDUNG

N0 068/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan NO 040/Pdt.P/2017/PA.Sal.

A. Profil Pengadilan Salatiga

1. Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Salatiga

Gedung Pengadilan Agama Salatiga yang baru, yang beralamat di jl.

Raya Lingkar Selatan, Dusun. Jagalan, kelurahan,Cebongan, Kecamatan,

Argo mulyo Kota Salatiga, Propinsi Jawa Tengah 50736. Pengadilan Agama

Salatiga dalam bentuk yang kita kenal sekarang ini embrionya sudah ada sejak

Agama Islam masuk ke Indonesia. Pengadilan Agama Salatiga timbul

bersama dengan perkembangan kelompok masyarakat yang beragama Islam

di Salatiga dan Kabupaten Semarang. Masyarakat Islam di Salatiga dan di

daerah Kabupaten Semarang pada saat itu apabila terjadi suatu sengketa,

mereka menyelesaikan perkaranya melalui Qodli (Hakim) yang diangkat oleh

Sultan atau Raja, yang kekuasaannya merupakan tauliyah dari Waliyul Amri

yakni Penguasa tertinggi. Qodli (Hakim) yang diangkat oleh Sultan adalah

alim ulama’ yang ahli di bidang Agama Islam.

Sebelum diberlakukannya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989

tentang Peradilan Agama, Peradilan yang ada di Indonesia adalah beraneka

Page 52: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

37

nama dan dikategorikan sebagai peradilan kuasai, karena berdasarkan

ketentuan yang terdapat dalam pasal 63 ayat (2) Undang-undang Nomor 1

Tahun 1974 tentang perkawinan, maka semua putusan pengadilan Agama

harus dikukuhkan oleh peradilan umum (Rasyid, 2009:1).

Kemudian dalam pasal pasal 2 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006

tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1986 tentang

peradilan Agama dinyatakan bahwa, Peradilan Agama merupakan salah satu

pelaksana kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama

Islam mengenai perkara tertentu yang diatur dalam Undang-undang ini.

Pasal 49 ayat (2) menyatakan bahwa yang dimaksud ialah hal-hal yang

diatur dalam atau berdasakan Undang-undang mengenai perkawian yang

berlaku. Pasal 49 ayat (2) ini dalam penjelasannya dirinci lebih lanjut yaitu:

a) Izin beristri lebih dari seorang

b) Izin melangsungkan bagi orang yang belum berumur 21 tahun, dalam

halo rang tua atau wali atau keluarga dalam garis lurus ada perbedaan

pendapat.

c) Dispensasi kawin.

d) Pencegahan perkawinan.

e) Penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah.

f) Pembatalan perkawinan.

g) Gugatan kelalaian atas kewajiban suami istri.

Page 53: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

38

h) Perceraian karena thalaq.

i) Penyelesaian harta bersama.

j) Penguasaan anak.

k) Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bila bapak

yang seharusnya bertanggung jawab tidak mampu memenuhinya.

l) Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupanoleh suami kepada

bekas istri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas istri’

m) Putusan tentang sah tidaknya seorang anak.

n) Putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua.

o) Pncabutan kekuasaan Wali.

p) Penunjukan orang lain sebagai Wali oleh Pengadilan dalam hal

kekuasaan seorang Wali dicabut.

q) Menunjuk seseorang dalam hal seorang anak yang belum cukup berumur

18 tahun yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya padahal tidak ada

penunjukan Wali oleh orang tuanya.

r) Pembebanan kewajiban ganti kerugian terhadap Wali yang telah

menyebabkan kerugian atas harta benda anak yang berada dibawah

kekuasaanya.

s) Penetapan asal-usul anak.

t) Putusan tentang penolakan pemberian keterangan melakukan perkawinan

campuran.

Page 54: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

39

u) Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum UU No. 1

tahun 1974 tentang perkawinan yang berlaku yang dijalankan menurut

peraturan yang lain (Ali, 199:257-258).

B. Kasus Putusan permohanan izin pengajuan status anak kandung No

040/Pdt.P/2017/PA.Sal. Dan No 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.

1. Kasus Putusan Permohonan Ijin pengajuan status anak kandung

No.040/Pdt.P/2017/PA.Sal. Di pengadilan agama salattiga.

Dalam perkara No.040p di pengadilan agama salatiga pemohon

mengajukan permohoinan izin pengajuan status anak kandung tanggal 5 mei

2017, yang terdaftar dalam perkara Nomor 004/pdt.p/2017/PA.Sal.

Berdasarkan surat permohonan izin pengajuan status anak kandung

tanggal 5 mei 2017, yang terdaftar dalam perkara Nomor

004/pdt.p/2017/PA.Sal. telah mengajukan hal-hal sebagi berikut:

a. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah melangsungkan perkawinan

menurut agama islam pada tanggal 17 Januari 2013 didesa Candi dengan

wali nikah ayah kandung Pemohon II

b. Bahwa dalam perkawinan tersebut Pemohon 1 dan Pemohon II telah

melakukan hubungan selayaknya suami istri dan telah dikaruniai seorang

anak laki laki yang lahir pada tanggal 5 september 2013 diRumah Sakit

Mitra Setia Ungaran.

Page 55: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

40

c. Bahwa atas kelahiran anak tersebut tidak dapat dibuatkan akte

Kelahirannya, karena Perkawinan Pemohon 1 dan Pemohon II sampai anak

tersebut lahir belum dicatatkan di Kantor Urusan Agama.

d. Bahwa selanjutnya Pemohon 1 dan Pemohon II mencatatkan perkawinan di

KUA Sidorejo Salatiga pada tanggal 13 Februari 2017 dengan mendapatkan

Kutipan Akta Nikah Nomor : 0039 / 007/11/2017,Namun demikian adanya

akta nikah tersebut tidak dapat dijadikan dasar dikeluarkannya akta

kelahiran anak Pemohon I dan Pemohon II yang lahir pada 5 september

2013.

e. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II sangat membutuhkan penetapan

Pengadilan tentang asal usul anak tersebut sebagai dasar dikeluarkannya

akta kelahiran bagi anak yang bersangkutan, dan Pemohon I dan Pemohon

II sanggup mengajukan bukti bukti tentang asal usul anak tersebu. Bahwa

oleh karena itu Pemohon I dan Pemohon II mengajukan Permohonan

Penetapan Asal Usul Anak ini ke Pengadilan Agama Salatiga dan mohon

agar dijatuhkan penetapan sebagai berikut:

1) Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II

2) Menetapkan anak bernama Dewangga Yudhistira Alvaronizam yang

lahir tanggal 5 september 2013 adalah anak Pemohon I dan Pemohon II

3) Memerintahkan Pegawai Pencatat Kelahiran/Kantor Catatan Sipil Kota

Salatiga untuk mengeluarkan Akta Kelahiran anak tersebut

Page 56: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

41

Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Para Pemohon

telah hadir sendiri di persidangan, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan

membacakan surat Permohonan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh

Para Pemohon.

untuk memperkuat dalil Permohonannya, para Pemohon telah

mengajukan bukti-bukti surat berupa:

1. Fotokopi Surat Keterangan Kependudukan atas nama Pemohon I Nomor :

3373/SKT/20170427/00127 tanggal 27 April 2017, yang dikeluarkan oleh

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Semarang, Bukti surat

tersebut telah diberi materai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya,

yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1.

2. Fotokopi Surat Keterangan Kependudukan atas nama Pemohon II Nomor :

3373/SKT/20170427/00129 tanggal 27 April 2017, yang dikeluarkan oleh

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Semarang, Bukti surat

tersebut telah diberi materai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya,

yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.2

3. Fotokopi Kartu Keluarga atas nama Pemohon I Nomor :

3373011004170002 tanggal 28 April 2017, yang dikeluarkan oleh Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Semarang, Bukti surat tersebut

telah diberi materai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya, yang

ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.3

Page 57: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

42

4. Fotokopi Surat Keterangan Lahir anak Pemohon I dan Pemohon II Nomor

42/IX/2013 tanggal 05 September 2013, yang dikeluarkan oleh RS Mitra

Setia. Bukti surat tersebut telah diberi materai cukup dan telah dicocokkan

dengan aslinya, yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda

P.2

bahwa disamping surat-surat tersebut para Pemohon mengajukan

saksi-saksi sebagai berikut:

1. Saksi 1, umur 68 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, tempat kediaman

di Dusun Dawangan, RT 10, RW 1, Desa Reksosari, Kecamatan Suruh,

Kabupaten Semarang; Dihadapan sidang saksi tersebut memberikan

keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut:

1) Bahwa saksi kenal dengan para Pemohon karena sebagai tetangga dekat

Pemohon I.

2) Bahwa para Pemohon mengajukan permohonan asal-usul anak, anak

para Pemohon yang pertama yang lahir tanggal 5 September 2013

sebelum Pemohon I menikah resmi dengan Pemohon II di Kantor

Urusan Agama Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga pada tanggal 13

Pebruari 2017.

3) Bahwa saksi mengetahui pernikahan para Pemohon sebelum menikah

resmi, para Pemohon menikah pada bulan Januari 2013 secara Agama

Islam dengan wali ayah kandung Pemohon II dengan diwakilkan kepada

Page 58: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

43

pak Kyai dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat dan

disaksikan oleh 2 orang saksi.

4) Bahwa Pemohon I dan Pemohon II selama ini tidak pernah bercerai dan

tidak pernah keluar dari Agama Islam.

5) Bahwa status Pemohon I saat itu adalah duda cerai sedang Pemohon II

adalah Janda Cerai.

2. Saksi 2, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di

Kabupaten Kota Salatiga; Dihadapan sidang saksi tersebut memberikan

keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut:

1) Bahwa saksi kenal dengan para Pemohon karena sebagai tetangga dekat

Pemohon I

2) Bahwa para Pemohon mengajukan permohonan asal-usul anak, anak

para Pemohon yang pertama yang lahir tanggal 5 September 2013

sebelum Pemohon I menikah resmi dengan Pemohon II di Kantor

Urusan Agama Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga pada tanggal 13

Pebruari 2017.

3) Bahwa saksi mengetahui pernikahan para Pemohon sebelum menikah

resmi, para Pemohon menikah pada bulan Januari 2013 secara Agama

Islam dengan wali ayah kandung Pemohon II dengan diwakilkan kepada

pak Kyai Mawahib dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat

dan disaksikan oleh 2 orang saksi

Page 59: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

44

4) Bahwa Pemohon I dan Pemohon II selama ini tidak pernah bercerai dan

tidak pernah keluar dari Agama Islam

Bahwa selanjutnya, status Pemohon I saat itu adalah duda cerai sedang

Pemohon II adalah Janda Cerai, berdasarkan pengakuan Pemohon II bercerai

dengan suami pertama pada bulan Januari 2013, dalam keadaan ba’da dukhul.

Dan menyatakan bahwa terhadap surat bukti dan keterangan para saksi tersebut

para Pemohon menyatakan tidak lagi mengajukan sesuatu apapun dan mohon

penetapan.

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Para Pemohon

adalah sebagaimana diuraikan di atas

Menimbang, bahwa Para Pemohon mendasarkan permohonannya pada

tanggal 5 Mei 2017 adalah guna mendapatkan Penetapan Asal Usul Anak

terhadap satu orang anaknya. Para Pemohon kesulitan dalam mengurus Akta

Kelahiran anak tersebut, karena anak tersebut lahir sebelum Para Pemohon

melaksanakan nikah ulang secara resmi dan tercatat di Kantor Urusan Agama

Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 dan P.2 yang berupa fotocopy

Surat Keterangan Penduduk , yang telah dibubuhi materai cukup dan telah

dicocokan dengan surat aslinya, ternyata cocok, maka telah terbukti bahwa

Pemohon I dan Pemohon II bertempat tinggal di Wilayah Hukum Pengadilan

Page 60: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

45

Agama Salatiga, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan

Pemohon I dan Pemohon II telah diajukan sesuai pasal 49 ayat (1) Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1989, sehingga permohonan

Pemohon dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut

Menimbang, bahwa bukti P.3, berupa fotokopi yang telah

bermaterai cukup, dinasegeln, dilegalisir, dan dicocokkan dengan aslinya, maka

telah terbukti bahwa pada tanggal 5 September 2013 telah lahir seorang anak

laki-laki dari ibu (pemohon II) dan ayah (pemohon I).

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.4 yang berupa fotocopy Kartu

Keluarga yang telah dibubuhi materai cukup dan telah dicocokan dengan surat

aslinya, ternyata cocok, dan dihubungkan dengan bukti P.3 maka telah terbukti

bahwa anak tersebut adalah anak Pemohon I dan Pemohon II

Menimbang bahwa terhadap permohonan Pemohon I dan Pemohon II

tentang asal usul anak maka Majelis perlu mempertimbangkan terlebih dahulu

keabsahan nikah antara Pemohon I dan Pemohon II

Menimbang bahwa karena status Pemohon II adalah janda cerai maka

disamping harus memenuhi rukun dan syarat yang lain, harus pula diketahui

dengan jelas apakah saat menikah Pemohon II masih dalam masa iddah atau

sudah habis masa iddah.

Page 61: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

46

Menimbang bahwa berdasarkan pengakuan Pemohon II , Pemohon II

cerai dengan suami pertama pada bulan Januari 2013 dan Pemohon II menikah

dengan Pemohon I juga pada bulan Januari 2013.

Menimbang bahwa masa tunggu bagi seorang janda berdasarkan

ketentuan KHI pasal 153 (b) “Apabila perkawinan putus karena perceraian

waktu tunggu bagi yang masih haid ditetapkan 3 (tiga) kali suci dengan

sekurang-kurangnya 90 (sembilan puluh) hari, dan bagi yang tidak haid

ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari.

Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan KHI pasal 40 (b) “Dilarang

melangsungkan perkawinan antara seorang pria dengan wanita karena keadaan

tertentu yaitu seorang wanita yang masih berada dalam masa iddah dengan pria

lain.

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka telah

ditemukan fakta bahwa Pemohon II saat menikah dengan Pemohon I masih

dalam masa iddah yang mana dilarang untuk melakukan perkawinan dengan

pria lain, dengan demikian perkawinan yang dilakukan Pemohon I dan

Pemohon II pada tanggal 17 Januari 2013 adalah tidak sah.

Menimbang bahwa meskipun perkawian antara Pemohon I dan

Pemohon II tidak sah namun karena dalam perkawinan itu telah melahirkan

seorang anak dan secara hukum harus mendapatkan perlindungan maka untuk

Page 62: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

47

kepastian hukum perlu ditetapkan sebagai anak biologis dari Pemohon I dan

Pemohon II.

Menimbang bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi nomor

46/PUU-VIII/2010 tanggal 27 Februari 2010, Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang menyatakan, “Anak yang

dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan

ibunya dan keluarga ibunya”, tidak memiliki kekuatan hukum mengikat

sepanjang dimaknai menghilangkan hubungan perdata dengan laki-laki yang

dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat

bukti lain menurut hukum ternyata mempunyai hubungan darah sebagai

ayahnya, sehingga ayat tersebut harus dibaca, “Anak yang dilahirkan di luar

perkawinan mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya

serta dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan

ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum

mempunyai hubungan darah, termasuk hubungan perdata dengan keluarga

ayahnya.

Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut di atas sejalan

dengan dalil fiqhiyah yang tercantum dalam kitab Al Fiqh Al Islami wa

Adillatuhu jilid V halaman 690 sebagai berikut:

Page 63: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

48

Artinya: Pernikahan, baik yang sah maupun yang fasid adalah merupakan

sebab untuk menetapkan nasab di dalam suatu kasus. Maka apabila telah

nyata terjadi suatu pernikahan, walaupun pernikahan itu fasid (rusak) atau

pernikahan yang dilakukan secara adat, yang terjadi dengan cara-cara

akad tertentu (tradisional) tanpa didaftarkan di dalam akta pernikahan

secara resmi, dapatlah ditetapkan bahwa nasab anak yang dilahirkan oleh

perempuan tersebut sebagai anak dari suami isteri (yang bersangkutan).

Menimbang, bahwa berdasarkan perimbangan-pertimbangan tersebut,

maka permohonan Para Pemohon tersebut dapat dikabulkan dan anak tersebut

ditetapkan sebagai anak biologis Pemohon I dan Pemohon II.

Menimbang, bahwa dengan dikabulankan permohonan Para Pemohon

tersebut, maka sesuai ketentuan pasal 103 ayat (3) Kompilasi Hukum Islam di

Indonesia, Penetapan ini dapat dijadikan sebagai dasar hukum bagi Kantor

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kota Salatiga, untuk menerbitkan

akta kelahiran dari anak dimaksud.

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan,

maka menurut pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, biaya

perkara ini dibebankan kepada Para Pemohon.

Memperhatikan, pasal-pasal dari ketentuan peraturan perundang-

undangan dan dalil-dalil fiqhiyah lainnya yang berhubungan dengan perkara

ini.

Page 64: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

49

MENGADILI

1. Mengabulkan permohonan para Pemohon.

2. Menetapkan tersebut adalah anak dari Pemohon I dan Pemohon II.

3. Membebankan kepada para Pemohon untuk membayar biaya perkara

ini yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 241.000,00- (Dua ratus empat

puluh satu ribu rupiah).

Demikian putusan ini dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan

Agama Salatiga pada hari Rabu tanggal 7 Juni 2017 M . bertepatan dengan

tanggal 12 Ramadlon 1438 H. dalam permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Agama Salatiga oleh kami Drs. H. ANWAR ROSIDI, sebagai

Hakim Ketua Majelis, Drs. H. SALIM, S.H., M.H dan Drs. MOCH. RUSDI,

M.H, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga

dibacakan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis

tersebut didampingi para Hakim Anggota dan dibantu oleh Dra. Hj. SITI

ZULAIKHAH, sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Pemohon I dan

Pemohon II.

2. Kasus Putusan Permohonan Ijin pengajuan status anak kandung No

068/Pdt.P/2017/PA.Sal. Di pengadilan agama salatiga.

Dalam perkara No.68p di pengadilan agama salatiga pemohon

mengajukan permohoinan izin pengajuan status anak kandung tanggal 5 mei

2017, yang terdaftar dalam dalam perkara Nomor 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.

Page 65: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

50

Berdasarkan surat permohonan izin pengajuan status anak kandung

tanggal 5 mei 2017, yang terdaftar dalam dalam perkara Nomor

068/Pdt.P/2017/PA.Sal. telah mengajukan hal-hal sebagi berikut:

a. Bahwa pada tanggal 25 Mei 2017, Para Pemohon melangsungkan

pernikahan menurut agama Islam di hadapan Pegawai Pencatat Nikah

Kantor Urusan Agama Kecamatan Tingkir,kota salatiga.

Bahwa sebelum pernikahan tersebut pada posita nomor 1, pada tanggal 30

April 2016 Para Pemohon telah melangsungkan pernikahan menurut

agama Islam di rumah orang tua Pemohon di Kauman Kidul Kecamatan

Sidorejo, Kota Salatiga yang mana akad nikahnya dilangsungkan antara

Pemohon I dengan wali nikah dan pengucapan ijabnya diwakilkan kepada

seorang tokoh agama dan Mas kawinya berupa seperangkat alat sholat dan

cicin emas 3 gram dibayar tunai.

b. bahwa dalam perkawinan tersebut Pemohon I dan Pemohon II telah

melakukan hubungan layaknya suami istri dan dikaruniai 1 orang anak

bernama Wilona Ramadhani (lahir 12 Juni 2016).

c. Bahwa sampai kelahiran anak tersebut perkawinan Pemohon I dan

Pemohon II belum dicatatkan di Kantor Urusan Agama, selanjutnya

Pemohon I dan Pemohon II mencatatkan perkawinan di Kantor Urusan

Agama Kecamatan Tingkir Kota Salatiga pada tanggal 25 Mei 2017 dan

mendapatkan kutipan Akta Nikah Nomor 0128/028/V/2017 tanggal 26

Page 66: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

51

Mei 2017, namun demikian adanya akta nikah tersebut tidak dapat

dijadikan dasar dikeluarkannya akta kelahiran anak Para Pemohon .

d. Bahwa Para Pemohon sangat membutuhkan penetapan Pengadilan tentang

asal-usul anak tersebut sebagai dasar dikeluarkannya akta kelahiran anak

tersebut sebagai anak Pemohon I dan Pemohon II.

e. Bahwa Para Pemohon sanggup mengajukan bukti-bukti tentang asal-usul

anak tersebut.

f. Bahwa Para Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul

akibat perkara ini

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pemohon mohon agar Ketua

Pengadilan Agama Salatiga segera memeriksa dan mengadili perkara ini,

selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai

berikut

1) Mengabulkan permohonan Para Pemohon

2) Menetapkan anak termohon adalah anak perempuan Pemohon I dan

Pemohon II.

3) Memerintahkan kepada Para Pemohon untuk mencatatkan kelahiran

anak tersebut di Kantor Catatan Sipil Kota Salatiga untuk dikeluarkan

akta kelahiran anak tersebut.

4) Membebankan biaya perkara menurut hukum.

Page 67: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

52

Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan,

Para Pemohon telah hadir sendiri di persidangan, pemeriksaan diawali

dengan membacakan surat permohonanPara Pemohon yang isinya tetap

dipertahankan oleh Para Pemohon.

Bahwa untuk memperkuat dalil permohonannya, Para Pemohon telah

mengajukan bukti-bukti surat berupa:

a. Foto kopi Surat Keterangan Pengganti Kartu Tanda Penduduk atas

nama Pemohon I Nomor : 3373/SKT/20170711/00094, tanggal 11 Juli

2017 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Salatiga, dibubuhkan materai cukup dan telah dicocokkan dengan

surat aslinya ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1.

b. Fotokopi Surat Keterangan Pengganti Kartu Tanda Penduduk atas

nama Pemohon II Nomor : 3373/SKT/20170711/00095, tanggal 11 Juli

2017 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Salatiga, dibubuhkan materai cukup dan telah dicocokkan dengan

surat aslinya ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.2.

c. Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan

Tingkir, Kota Salatiga Nomor : 0128/028/V/2017, tanggal 26 Mei

2017, dibubuhkan materai cukup dan telah dicocokkan dengan surat

aslinya ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.3.

Page 68: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

53

d. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran atas nama termohon dari Dinas

Kependudukan dan Pencaatan Sipil Kota Salatiga Nomor

3373.LT.14022017.0001, tanggal 14 Februari 2017, dibubuhkan materai

cukup dan telah dicocokkan dengan surat aslinya ternyata sesuai, lalu oleh

Ketua Majelis diberi tanda P.4.

Bahwa selain surat-surat tersebut Para Pemohon juga mengajukan 2 (dua)

orang saksi yang secara terpisah telah didengar keterangannya dibawah

sumpah, masing-masing sebagai berikut:

1. Saksi 1, umur 49 tahun, agama Islam, , pekerjaan wiraswasta, tempat

kediaman di Jadi, Kauman Kidul RT. 02 RW. 04, Kelurahan Kauman

kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga

a. Bahwa saksi kenal dengan Para Pemohon karena saksi sebagai ayah

kandung Pemohon 1.

b. Bahwa Para Pemohon mengajukan permohonan asal-usul anak untuk

anak Para Pemohon yang lahir tanggal 12 Juni 2016.

c. Bahwa Pemohon I sudah menikah dengan Pemohon II pada tanggal

30 April 2016 yang dilaksanakan di rumah orang tua Pemohon II di

Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

d. Bahwa pada saat pelaksanaan pernikahan yang menjadi wali nikah para

Pemohon adalah ayah kandung Pemohon II namun pelaksanaan

ijabnya diwakilkan kepada tokoh agama, serta dua orang saksi-saksi

Page 69: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

54

sedang mas kawin (mahar)nya berupa seperangkat alat sholatdan cincin

emas 3 gram sudah dibayar tunai.

e. Bahwa pada saat pelaksanaan pernikahan Pemohon I berstatus jejaka

dan Pemohon II berstatus perawan.

f. Bahwa pada saat pelaksanaan akad nikah Para Pemohon tidak ada

petugas dari Kantor Urusan Agama (KUA) yang hadir untuk

melakukan pencatatan pernikahannya.

g. Bahwa Para Pemohon sudah mencatatkan pernikahannya di Kantor

Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tingkir pada tanggal 25 Mei 2017.

2. Saksi II, umur 28 tahun, agama Islam, pekerjaan mahasiswa, tempat

kediaman di Jadi, Kauman Kidul RT. 02 RW. 04, Kelurahan Kauman

kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I karena saksi sebagai

tetangga dekat

b. Bahwa Para Pemohon bermaksud mengajukan permohonan asal-

usul anak untuk anak Para Pemohon yang lahir tanggal 12 Juni

2016.

c. Bahwa Pemohon I sudah menikah dengan Pemohon II pada tanggal

30 April 2016 yang dilaksanakan di rumah orang tua Pemohon II di

Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga

Page 70: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

55

d. Bahwa pada saat pelaksanaan pernikahan yang menjadi wali nikah

para Pemohon adalah ayah kandung Pemohon II namun

pelaksanaan ijabnya diwakilkan kepada tokoh agamayang menjadi

saksi adalah ayah saksi sedang mas kawin (mahar)nya berupa

seperangkat alat sholatdan cincin emas 3 gram sudah dibayar tunai.

e. Bahwa pada saat pelaksanaan pernikahan Pemohon I berstatus jejaka

dan Pemohon II berstatus perawan.

f. Bahwa pada saat pelaksanaan akad nikah Para Pemohon tidak ada

petugas dari Kantor Urusan Agama (KUA) yang hadir untuk

melakukan pencatatan pernikahannya.

g. Bahwa Para Pemohon sudah mencatatkan pernikahannya di

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tingkir pada tanggal 25

Mei 2017..

h. Bahwa terhadap surat bukti dan keterangan para saksi tersebut Para

Pemohon menyatakan tidak lagi mengajukan sesuatu apapun dan

mohon penetapan.

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan Pemohon

adalah sebagaimana diuraikan di atas

Page 71: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

56

Menimbang, bahwa pokok permasalahan Para Pemohon adalah

mengajukan permohonan untuk mendapatkan penetapan mengenai asal

usul anak Para Pemohon yang lahir pada tanggal 16 Juni 2016, karena

Para Pemohon hendak mendaftarkan guna mendapatkan akta kelahiran

untuk anak tersebut sebagai anak Para Pemohon.

Menimbang, bahwa sepanjang pemeriksaan perkara ini di

persidangan telah diteliti dan dipertimbangkan secara teliti pengakuan

Para Pemohon, bukti surat P.1 sampai dengan P.4 dan keterangan dua

orang saksi yang diajukan oleh pihak yang berperkara, telah ditemukan

dan terungkap fakta-fakta sebagai berikut:

1. Bahwa pada mulanya Para Pemohon telah menikah secara Syari'at

Islam pada tanggal 30 April 2016 di rumah orang tua Pemohon II di

Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, dengan wali

nikah ayah kandung Pemohon II, di hadapan 2 orang saksi,

pengucapan ijabnya diwakilkan kepada tokoh agama .

2. Bahwa setelah menikah mereka dikaruniai seorang anak perempuan

yang lahir pada tanggal 12 Juni 2016.

3. Bahwa Para Pemohon mencatatkan pernikahannya ke Kantor Urusan

Agama Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga pada tanggal 25 Mei 2017.

Page 72: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

57

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, terbukti

bahwa anak Para Pemohon lahir pada tanggal 12 Juni 2016, sedangkan

pernikahan Para Pemohon di bawah tangan dilaksanakan pada

tanggal 30 April 2016, dengan demikian jarak antara

dilangsungkannya pernikahan di bawah tangan Para Pemohon

dengan lahirnya anak tersebut hanya berselang selama 2 (dua) bulan

13 (tiga belas) hari.

Menimbang, bahwa selain hal tersebut dari fakta tersebut

terbukti pula Para Pemohon telah melakukan 2 kesalahan

pelanggaran terhadap aturan hukum Syar’i dan hukum menurut

ketentuan menurut undang-undang, yakni Para Pemohon telah

melanggar hukum melakukan hubungan layaknya suami istri di luar

nikah (zina) dan sewaktu melaksanakan pernikahan pada tanggal 30

April 2016 tidak mencatatkannya kepada petugas yang berwenang,

dalam hal ini adalah Kantor Urusan Agama dimana Pemohon II

berdomisili.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim mengutip tulisan bahwa

“Dalam Hukum Islam memberi batasan minimal kelahiran anak dari

perkawinan ibunya adalah 6 (enam) bulan, berdasarkan bunyi ayat

Al-Qur’an dalam surat 31 (Luqman) ayat 14

Page 73: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

58

ن أن لهۥ فى عام هۥ وهنا على وهن وفص ه حملته أم لد ن بو نا ٱلنس ووصه

ك إل لد ىه ٱلمصر ٱشكر لى ولو

Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua

orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan

lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya

kepada-Kulah kembalimu.

Dan Al-Qur’an surat 46 (Al-Ahqaf) ayat 15

ه كرها ووضعته كرها وحمله ه إحسانا حملته أم نا النسان بوالد ووصه

ى إذا بلغ أش ه وبلغ أربعن سنة قال رب أوزعن وفصاله ثلثون شهرا حته ده

ه وعلى والديه وأن أعمل صالحا ترضاه أن أشكر نعمتك الهت أنعمت عل

ك وإن من المسلمن ت إن تبت إل ه وأصلح ل ف ذر

Artinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua

orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah,

dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya

sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia

telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya

Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah

Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku

dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah

kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.

Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku

termasuk orang-orang yang berserah diri".

Seluruh mazhab fiqh, baik Sunni maupun Syi’i, sepakat

bahwa batas minimal kehamilan adalah enam bulan. Sebab surat Al-

Ahqaf ayat 15 menentukan bahwa masa kehamilan dan penyusuan

Page 74: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

59

anak adalah 30 bulan, yaitu mengandungnya sampai menyapihnya,

yaitu tiga puluh bulan. Menyapih ialah menghentikan masa

penyusuan. Sedangkan surat Luqman ayat 14 menegaskan bahwa

masa menyusui itu lamanya dua tahun penuh (sebagaimana

disampaikan oleh Dr. H. Ichtiyanto, SA., SH., APU., dalam Mimbar

Hukum No. 46 Thn. XI 200, halaman 8).

Menimbang, bahwa Pasal 100 Kompilasi Hukum Islam

menyatakan bahwa “Anak yang lahir di luar perkawinan hanya

mempunyai hubungan nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya”.

Menimbang, bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

46/PUU-VIII/2010, tanggal 17 Februari 2012 menyebutkan bahwa anak

yang lahir di luar nikah mempunyai hubungan keperdataan kepada yang

menghamili ibu dari anak tersebut, akan tetapi tidak menyatakan bahwa

anak tersebut mempunyai hubungan nasab dengan yang menghamili ibu

yang melahirkannya.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

tersebut di atas maka Majelis Hakim berpendapat bahwa anak yang

dilahirkan Pemohon II pada tanggal 12 Juni 2016 tidak bisa diisbatkan

hubungan nasabnya kepada Pemohon I sebagai ayah biologisnya karena

Page 75: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

60

anak tersebut lahir sekira baru 2 bulan 13 hari dari pernikahan Para

Pemohon (dengan pernikahan di bawah tangan).

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

tersebut di atas maka Majelis Hakim berpendapat bahwa anak yang

dilahirkan Pemohon II pada tanggal 12 Juni 2016 tidak bisa diisbatkan

hubungan nasabnya kepada Pemohon I sebagai ayah biologisnya karena

anak tersebut lahir sekira baru 2 bulan 13 hari dari pernikahan Para

Pemohon (dengan pernikahan di bawah tangan).

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang

perkawinan, maka menurut Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1989, biaya perkara ini dibebankan kepada Para Pemohon

Memperhatikan, semua ketentuan peraturan perundang-undangan

dan dalil-dalil fiqhiyah lainnya yang berhubungan dengan perkara ini.

MENGADILI

1. Menolak Permohonan Pemohon.

2. Membebankan kepada Para Pemohon untuk membayar biaya

perkara ini yang hingga kini dihitung sebesar Rp 241.000,00 (dua

ratus empat puluh satu ribu rupiah).

Page 76: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

61

Demikian penetapan ini dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan

Agama Salatiga pada hari Senin, tanggal 16 Oktober 2017 M. bertepatan

dengan tanggal 26 Muharram 1439 H. dalam permusyawaratan Majelis

Hakim Pengadilan Agama Salatiga oleh kami Drs. SILACHUDIN sebagai

Ketua Majelis, Drs. H. ANWAR ROSIDI dan Drs. M. MUSLIH,

masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari Senin,

tanggal 16 Oktober 2017 M. bertepatan dengan tanggal 26 Muharram 1439

H. dibacakan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua

Majelis tersebut dihadiri oleh Hakim Anggota serta didampingi HJ.

WASILATUN, S.H., sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Para

Pemohon.

Page 77: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

62

BAB IV

ANALISIS PUTUSAN HAKIM

TENTANG PENGAJUAN STATUS ANAK KANDUNG

N0 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan NO 068/Pdt.P/2017/PA.Sal.

A. Analisis Putusan No. 40P dan No. 68P. di Pengadilan Agama Saalatiga

Dengan Perundang-undangan Di Indonesia

Pada umumnya pemeriksaan perkara di Pengadilan agama mengacu pada

hukum acara perdata, kecuali yang diatur secara khusus, yaitu dalam memeriksa

perkara permohonan izin pengajuan status anak kandung yang diatur dalam

undang-undang Nomor 1 tahun 1974 pasal 43 ayat (1).

1. Analisis Putusaan No. 40P di Pengadilan Agama Saalatiga

a. Analisia Syarat Alternatif

Kesimpulan Majelis Hakim dalam perkara

Nomor.004/pdt.p/2017/PA.Sal. Bahwa berdasarkan pengajuan status anak

kandung permohon 1 dan Pemohon II, yang diperkuat dengan dalil-dalil

yang diajukan oleh saksi-saksi maka Majelis Hakim berpendapat bahwa

permohonan pemohon I dan pemamohon II untuk mengajukan

permohonan status anak kandung telah cukup alasan sehingga dikabulkan.

Ketentuan bahwa Pengadilan Agama memberikan izin

permohonan pengajuan status anak kandung, apabila terpenuhi syarat

alternatif dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-

Page 78: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

63

VIII/2010 tanggal 27 februari 2010, pasal 43 ayat (1) undang-undang

Nomor 1tahun 1974 tentang perkawinan, yang menyatakan, “Anak yang

dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata

dengan ibunya dan keluarga ibunya”, tidak memiliki kekuatan hukum

mengikat sepanjang dimaknai menghilangkan hubungan perdata dengan

laki-laki yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan

teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum ternyata mempunyai

hubungan darah sebagai ayahnya, sehingga ayat tersebut harus dibaca,

“Anak yang dilahirkan di luar perkawinan mempunyai hubungan perdata

dengan ibunya dan keluarga ibunya serta dengan laki-laki sebagai

ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan

teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum mempunyai hubungan

darah, termasuk hubungan perdata dengan keluarga ayahnya”.

Menurut penulis, Majelis Hakim yang mengabulkan permohonan

No.004/pdt.p/2017/PA.Sal. bertentangan dengan ketentuan KHI pasal 40

(b) “Dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang pria dengan

wanita karena keadaan tertentu yaitu seorang wanita yang masih berada

dalam masa iddah dengan pria lain”. Majelis Hakim yang mengabulkan

permohonan No. 004/Pdt. p/2017/PA. Sal. Tersebut telah melakukan

penemuan Hukum dengan perluasan penafsiran Hukum. Majelis Hakim

dalam memutus perkara tersebut juga mempertimbangkan bahwa

Page 79: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

64

meskipun perkawinan antara Pemohon I dan Pemohon II tidak sah namun

karena dalam perkawinan itu telah melahirkan seorang anak, maka secara

hukum harus mendapat perlindungan.

Karena dalam perkawinan tersebut telah melahirkan anak maka

Majelis Hakim juga mempertimbangkan dengan Undang-Undang RI

nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak pasal I ayat 2 yaitu

“Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan

melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang,

dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat

kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi”.

b. Analisis Syarat Komulatif

Majelis Hakim menyimpulkan bahwa permohonan

No.004/pdt.p/2017/PA.Sal. sudah memenuhi syarat komulatif yaitu

dengan dikuatkannya saksi-saksi yang diajukan oleh pemohon I dan

pemohon II serta berpedoman dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974 tentang Perkawinan Pasal 43 ayat(1).

Majelis Hakim dalam mengabulkan permohonan ijin pengajuan

status anak kandung juga berpedoman dengan dalil fiqhiyah yang

tercantum dalam kitab Al fiqh Alislami wa adilatuhu jilid v halaman 690

Page 80: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

65

“Pernikahan, baik yang sah maupun yang fasid adalah merupakan

sebab untuk menetapkan nasab di dalam suatu kasus. Maka apabila

telah nyata terjadi suatu pernikahan, walaupun pernikahan itu fasid

(rusak) atau pernikahan yang dilakukan secara adat, yang terjadi

dengan cara-cara akad tertentu (tradisional) tanpa didaftarkan di dalam

akta pernikahan secara resmi, dapatlah ditetapkan bahwa nasab anak yang

dilahirkan oleh perempuan tersebut sebagai anak dari suami isteri (yang

bersangkutan”

Pertimbangan Hakim dalam mengabulkan permohonan

No.004/pdt.p/2017/PA.Sal. ini menurut penulis lebih menekankan pada

nilai manfaat dalam arti anak yang dilahirkan antara pemihon I dan

pemohon II secara hukum harus mendapatkan perlindungan. Maka untuk

kepastian hukum Majelis Hakim perlu menetapkan anak yang dilahirkan

antara pemohon I dan pemohon II sebagai anak biologis. Akan tetapi

Putusan ini dapat juga memberi pengaruh negatif dalam masyarakat pada

umumnya yaitu anak yang lahir di luar pernikahan yang sah akan mudah

dalam mendapatkan status sebagai anak biologis.

Page 81: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

66

2. Analisis Putusan No. 68P di Pengadilan Agama Saalatiga

a. Analisi Syarat Alternatif

Pada kasus permohonan izin pengajuan status anak kandung

dengan Nomor perkara No.068/Pdt.p/2017/PA.Sal. pemohon I dan

pemohon II mengajukan permohonan stautus anak kandung di Pengadilan

Agama salatiga. Dengan alasan sesuai ketentuan pasal 103 ayat (2)

Kompilasi Hukum Islam yaitu “Bila akta kelahiran alat bukti lainnya

tersebut dalam ayat (1) tidak ada, maka Pengadilan Agama

dapat mengeluarkan penetapan tentang asal usul seorang anak setelah

mengadakan pemeriksaan yang teliti berdasarkan bukti bukti yang sah.”

Akan tetapi perkara ini ditolak oleh Majelis Hakim dengan alasan tidak

terbukti memenuhi alasan berdasarkan pasal103 ayat (2) Kompilasi

Hukum Islam.

Sebelum melakukan penerapan Hukum dalam pertimbangan

Hukumnya, Majlis Hakim telah membuktikan benar tidaknya peristiwa

atau fakta yang diajukan para pihak dengan pembuktian yang diuraikan

para pemohon. Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut terbukti bahwa

para pemohon melangsungkan pernikahan secara syari,at islam pada

tanggal 30 April 2016, dan dikaruniai seorang anakl pada tanggal 12 juni

2016. Dengan demikian jarak antara dilangsungkanya pernikahan di

Page 82: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

67

bawah tangan Para Pemohon dengan lahirnya anak tersebut hanya

berselang selama 2 (dua) bulan 13 (tiga belas) hari.

Menurut pertimbangan majelis hakim yang menyimpulkan bahwa

terdapat dua kesalahan pelanggaran terhadap aturan hukum Syar’I dan

hukum menurut ketentuan undang-undang, yakni Para pemohon telah

melakukan hubungan layaknya suami istri diluar nikah (zina) dan sewaktu

melaksanakan pernikahan pada tanggal 30 April 2016 tidak

mencatatakannya kepada petugas yang berwenang, dalam hal ini Kantor

Urusan Agama dimana para pemohon berdomisili.

Majelis Hakim juga mengutip tulisan bahwa “Dalam Hukum Islam

memberi batasan minimal kelahiran anak dari perkawinan ibunya adalah 6

bulan, berdasarkan bunyi ayat Al-Qur’an dalam surat 31 (Luqman)

ayat 14 dan surat 46 (Al-Ahqaf) ayat 15, seluruh mazhab fiqh, baik

Sunni maupun Syi’i, juga sepakat bahwa batas minimal kehamilan

adalah enam bulan.

Majelis Hakim, juga mempertimbangkan bunyi Pasal 100

Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa “Anak yang lahir di luar

perkawinan hanya mempunyai hubungan nasab dengan ibunya dan

keluarga ibunya”

Page 83: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

68

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas

maka Majelis Hakim berpendapat bahwa anak yang dilahirkan Pemohon

II pada tanggal 12 Juni 2016 tidak bisa diisbatkan hubungan nasabnya

kepada Pemohon I sebagai ayah biologisnya karena anak tersebut lahir

sekira baru 2 bulan 13 hari dari pernikahan Para Pemohon (dengan

pernikahan di bawah tangan). Karena anak yang telah dilahirkan oleh

pemohonII telah dinyatakan tidak dapat diisbatkan kepada pemohon I

sebagai ayah kandubng maka permohonan Para Pemohon tidak dapat

dikabulkan atau ditolak.

Menurut pertimbangan majelis hakim yang menyimpulkan bahwa

alasan permohonan Pemohon sesuai pasal 43 ayat (1) undang-undang

Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan tersebut patut ditolak. Karena

hakim berpendapat bahwa para pemohon telah melakukan beberapa

pelanggaran tarhadap hukum syar’i dan hukum menurut undang-Undang.

b. Analisis Syarat Komulatif

Majelis Hakim yang memeriksa perkara No.

No.068/Pdt.p/2017/PA.Sal. Tentang permohonan pengajuan status anak

kandung tidak memenuhi syarat pada Undang-Undang No 1 tahun 1974

pasal 43 ayat (1) yaitu:

“Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan

perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya”,

Page 84: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

69

Selanjutnya Majelis mempertimbangkan bahwa anak yang dilahirkan

pemohon II pada tanggal 12 juni 2016 tidak bisa diisbatkan hubungan

nasabnya kepada pemohon I sebagai anak biologisnya karena anak

tersebut lahir sekira baru 2 bulan 13 hari dari pernikahan para pemohon

dibawah tangan.

Dengan demikian putusan yang diambil oleh majelis Hakim sudah

tepat. Dikarenakan usia kelahiran anak tersebut baru 2 bulan 13 belas hari

sedangkan batasan minimal kelahiran anak dari perkawinan adalah 6

bulan.

B. Analisis Putusan No. 40P dan No 68P. Di Pengadilan Agama Salatiga

Dengan Hukum Islam

1.Analisis Putusan No.40P Di Pengadilan Agama Salatiga

Majelis hakim dalam memutus perkara No.40P Di Pengadilan Agama

Salatiga yang diajukan Pemohon 1 dan Pemohon II serta dihubungkan dengan

keterangan saksi-saksi dapat dikabulkan, karena Majelis Hakim mengacu pada

dalil fiqhiyah yang tercantum dalam kitab Al-fiqh Al-Islami wa Adhilatuhu

jilid V halaman 690 sebagai berikut:

Page 85: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

70

Artinya: Pernikahan, baik yang sah maupun yang fasid adalah merupakan

sebab untuk menetapkan nasab didalam suatu kasus. Maka apabila

telah nyata terjadi suatu pernikahan, walaupun pernikahan itu

fasid(rusak) atau pernikahan yang dilakukan secara adat,yang

terjadi dengan cara-cara akad tertentu (tradisional) tanpa

didaftarkan didalam akta pernikahan secara resmi, dapatlah

ditetapkan bahwa nasab anak yangdilahirkan olehperempuan

tersebut sebagai anakdari suami istri (yang bersangkutan).

2.Analisis Putusan No. 68P Di Pengadilan Agama Salatiga.

Didalam perkara No. 68P Di pengadilan Agama Salatiga pemohon 1

dan pemohon II dalam mengajukan permohonan pengajuan status anak

kandung ditolak oleh majelis hakim. Karena bertentangan dengan hukum

islam yang memberi batasan minimal kelahiran anak dari perkawinanan

ibunya adalah 6 (enam) bulan, dan Majelis Hakim berpendapat bahwa

menurut Kompilasi Hukum Islam Pasal 100 menyatakan bahwa “Anak yang

lahir di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan nasab dengan ibunya”.

Majelis Hakim juga berpendapat bahwa di tolaknya permohonan

pengajuan status anak kandung ini merupakan sanksi perzinahan sebagai

mana firmaan Allah dalam surat An-nur ayat (2) sebagai berikut:

Page 86: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

71

Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah

tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah

belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk

(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah,

dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka

disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman (Qs. An-

Nur:2).

Menurut bapak Silachudin ketua Majelis yang memutus perkara No.

40P di Pengadilan Agama Salatiga. Perkara permohonan pengajuan status

Anak Kandung ditolak karena dalam faktanya anak pemohon II lahir sekira

baru berumur 2 bulan 13 hari dari pernikahan Para Pemohon (dengan

pernikahan di bawah tangan.

Agama Islam juga melarang umatnya untuk mendekati zina apalagi

melakukan zina, Allah SWT menjelaskan laragan zina dalam firmannya yaitu:

Page 87: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

72

Artunya: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah

suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk(Qs Al-

Isra‟:32).

Alquran secara tegas melarang perbuatan zina karena perbuatan

tersebut merusak sendi-sendi Agama Islam. Dan bagi pezina juga terdapat

sanksi yang berat. Tetapi pada kenyataannya kondisi sekarang ini banyak

sekali permasalahan akibat zina yang menuntut solusi terbaik tanpa terlepas

dari aturan hukum Islam.

Dalam Hukum Islam pengajuan permohonan yang di kabulkan adalah

berdasarkan pada kemaslakhatan bagi umat muslim itu sendiri, dan secara

Hukum harus mendapatkan perlindungan maka untuk kepastian hukum perlu

ditetapkan sebagai anak biologis. Islam hanya mengakui hubungan darah

(nasab) seseorang melalui jalinan perkawinan yang sah. Ini bisa dipahami

langsung dari salah satu tujuan pernikahan adalah untuk meneruskan

keturunan. Artinya, ketika seseorang telah melangsungkan akad nikah,

kemudian mereka bercampur(melakukan hubungan suamiistri) dan

memperoleh keturunan, maka anak yang dilahirkan tewrsebut adalah sah dan

dinasabkan ayahnya. Namun sebaliknya, jika keturunan yang diperoleh diluar

ikatan perkawinan, baik dilakukan dengan suka rela(perzinahan) atau paksaan

(perkosa), maka dalam hal ini, anak yang dilahirkan dinasabkan padaq si ibu

yang melahirkanya, bukan pada siayah.

Page 88: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

73

C. Tabel persamaan dan perbedaan perbandingan putusan No

040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No 068/Pdt.P/2017PA.Sal

Untuk memudahkan dalam memahami persamaan dan perbedaan

perbandingan putusan No 040/Pdt.P/2017/PA.Sal. dan No 068/Pdt.P/2017PA.Sal

Penulis menyajikan tabel sebagai berikut pada lembar berikutnya:

Page 89: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

74

no no putusan jeda waktu nikah

agama pertimbangan

hakim persamaan perbedaan hasil

sampai kelahiran anak putusan

1 040/Pdt.P/2017/PA.Sal 17 jan 2013 sampai 5 sep 2013 putusan MK

perkawinan di anggap

melanggar iddah

Di kabulkan

(7 bulan lebih 22 hari) no 46/PUU-VIII/2010 tidak sah

tgl 27 feb 2010

kitab Al Fiqh Al Islami Wa

Adilatuhu jild V hal 690

2 068/Pdt.P/2017/PA.Sal 30 april 2016 sampai 12 jun 2016 putusan MK

perkawinan di anggap

melakukan hubungan Di tolak

(2 bulan 13 hari) no 46/PUU-VIII/2010 tidak sah

di luar nikah (zina)

tgl 17 feb 2012

surat Al Luqman ayat 14

surat Al Ahqaf ayat 15

Page 90: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

75

Adapun dari keterangan tabel di atas yang menjadi hasil analisa penulis adalah

bahwa dasar yang dipergunakan Majelis Hakim untuk memutus perkara adalah

tentang batasan minimal kelahiran anak dari perkawinan ibunya adalah 6 bulan.

Berdasarkan bunyi surat Al Ahqaf ayat 15 yang menyatakan bahwa masa

kehamilan dan penyusuan anak adalah 30 bulan, dan di pertegas dengan surat Al

Luqman ayat 14 bahwa masa menyusui itu lamanya dua tahun(24 bulan).

Page 91: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan melihat dan mencermati, uraian bab pertama sampai dengan bab ke

empat sekripsi ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dasar yang dipergunakan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara

pengajuan permohonan penetapan status anak kandung dengan No.

040/pdt.P/2017/PA.Sal yang mengabulkan para pemohon adalah berdasarkan

Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 46/PUU-VIII/2010 tanggal 27 Februari

2010, Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan, yang menyatakan, “Anak yang dilahirkan di luar perkawinan

hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya”,

tidak memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang dimaknai menghilangkan

hubungan perdata dengan laki-laki yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu

pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum ternyata

mempunyai hubungan darah sebagai ayahnya, sehingga ayat tersebut harus

dibaca, “Anak yang dilahirkan di luar perkawinan mempunyai hubungan

perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya serta dengan laki-laki sebagai

ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi

dan/atau alat bukti lain menurut hukum mempunyai hubungan darah,

termasuk hubungan perdata dengan keluarga ayahnya. Walaupun penulis

Page 92: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

77

berpendapat bahwa penetapan putusan yang bersifat mengabulkan bermula

dari keyakinan Hakim terhadap dalil fiqhiyah yang tercantum dalam Kitab Al

Fiqh Al Islami wa Adilatuhu jilid V hal. 690.

2. Dasar yang dipergunakan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara

pengajuan permohonan penetapan status anak kandung dengan NO

068/Pdt.P/2017/PA.Sal. yang bersifat menolak adalah :

a) Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010, tanggal 17

Februari 2012 menyebutkan bahwa anak yang lahir di luar nikah

mempunyai hubungan keperdataan kepada yang menghamili ibu dari anak

tersebut, akan tetapi tidak menyatakan bahwa anak tersebut mempunyai

hubungan nasab dengan yang menghamili ibu yang melahirkannya.

b) Para Pemonon dianggap melanggar 2 kesalahan yaitu melakukan hubungan

di luar nikah layaknya suami istri (zina) dan dianggap tidak mencatatkan

pernikahannya di KUA setempat.

c) Majelis Hakim juga mempunyai keyakinan yang kuat untuk menolak para

pemohon dengan dalil hukum Islam yang memberi batasan minimal

kelahiran anak dari perkawinan ibunya adalah 6 bulan berdasarkan bunyi

ayat Al-Quran dalam surat Lukman ayat 14 dan surat Al-Ahqaf ayat 15

serta seluruh madzab fiqh baik sunni maupun syi’ah sepakat bahwa batas

minimal kehamilan 6 bulan.

Page 93: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

78

3. Tinjauan Hukum Islam terhadap penasaban anak yang dihasilkan di luar

perkawinan yang sah :

a. Anak yang dilahirkan di luar perkawinan yang sah dalam hal ini dianggap

Zina maka anak hanya bisa dinasabkan pada ibu kandungnya berdasarkan

hadis bahwa

“Nabi saw bersabda tentang anak hasil zina: “Bagi keluarga ibunya ...”

(HR. Abu Dawud)

b. Anak yang dilahirkan di luar perkawinan yang sah ( tidak dicatatkan di

KUA) tapi melakukan pernikahan adat atau nikah tradisional dapat

ditetapkan nasabnya sebagai anak dari suami istri yang bersangkutan. Hal

ini berdasarkan dalil yang tercantum dalam Kitab Al Fiqh Al Islami wa

Adilatuhu jilid V hal. 690.

B. Saran

Perkawinan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara

seorang laki-lakidan wanita untuk menghalalkan hubungan kelamin antara

kedua belah pihak yang mempunyai kedudukan sakral, yang bertujuan untuk

mewujudkan kehidupan rumah rumah tangga yang sakinah,

mawaddah,warahmah dan bertujuan membentuk keluarga dan melanjutkan

keturunan serta mencegah perzinaan dan menjaga ketentraman jiwa atau batin.

Majelis Hakim hendaknya berhati-hati dalam memeriksa dan memutus perkara

Page 94: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

79

permohonan penetapan status anak kandung karena putusan tarsebut akan

berakibat besar terhadap status anak.

Kepada semua pihak, terutama kepada pasangan suami istri yang baru

melangsungkan perkawinan dibawah tangan atau pernikahan secara agama

sebaiknya bersegeralah untuk mencatatkan pernikahanya di Kantor Urusan

Agama setempat. Agar perkawinanya di akui oleh negara dan tidak

menimbulkan suatu masalah di kemudian hari ketika di karuniai seorang anak

yang ingin mendapatkan akta nikah.

Page 95: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

80

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran

Fatah, rohadi abdul. 2010. Analisis Fatwa Keagamaan Dalam Fikih Islam, Jakarta:PT

Bumi Aksara

Arto, mukti H.A. 1998. Praktek perkara perdata, Yokyakrta:pustaka pelajar

Khusen, Moh. 2013. Pembaharuan Hukum Keluarga di Negara Muslim. Salatiga :

STAIN Salatiga Press.

Djamil, faturrahman. 2013 Pengakuan Anak Luar Nikah dan Akibat

Hukumnya.Jakarta:Firdaus

Djatikumoro, Lulik.2011 Hukum Pengangkatan Anak Di Indonesia. Bandung: PT

Citra Aditya Bakti.

Farkhani. 2011. Ilmu Hukum, Yogyakarta:STAIN Salatiga Press

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 pasal 43 tentang perkawinan

Undang-undang RI nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak

Luis Ma’luf, Munjid, Beirut : Daar El-Mashreq, 1975, hlm. 310 dan 836

Ghozali, Diktat Fiqh Munakahat, hlm. 6

Taqiyuddin Ibn Muhammad Abu Bakar, Kifayah al-Akhyar, hlm. 268.

Page 96: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...

81

Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Pasal 1, Semarang : Aneka Ilmu, 1990, hlm. 1

Poerwadarminto. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia , Jakarta:Balai Pustaka

1 Lulik Djatikumoro, Hukum Pengangkatan Anak Di Indonesia, Bandung : PT Citra

AdityaBakti, 2011, hlm 6

H, Arso Sosroatmodjo,h.A Wasit aulawi,Hukum Perkawinan di indonesia

dindonesia,jakarta:1975,hal70

http://ibuhamil.com/ngobrol-apa-saja/77243-anak-hasil-di-luar-nikah-bagaimana-

islam-mengaturnya.html

Sumber: http://ibuhamil.com/ngobrol-apa-saja/77243-anak-hasil-di-luar-nikah-

bagaimana-islam-mengaturnya.html

Like us: IbuHamil.com on Facebook - @infoibuhamil on Twitter

Page 97: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...
Page 98: PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4692/1/skripsi.pdfKepada kedua orang tua, istri dan Anak karena dengan kasih sayangnya , motivasi ...