PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA...
Transcript of PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA...
PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN
MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS DALAM
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TERPADU DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 17 TEBO
SKRIPSI
NIKMATUL MUNAWWARAH
NIM.TB.151005
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN
MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS DALAM
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TERPADU DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 17 TEBO
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
NIKMATUL MUNAWWARAH
NIM.TB.151005
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PERSEMBAHAN
Sujud syukur kusembahkan kepada Tuhan yang Maha Agung nan Maha
Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdir-Mu telah jadikan aku
manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam
menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal
bagiku untuk meraih cita-citaku.
Sebagai ungkapan terima kasih, ku persembahaankan karya ilmiah ini
untuk orang-orang yang aku sayangi ayahanda Husni Thamrin dan ibunda
Izamah, Kakakku, Adik-adikku, sahabat-sahabatku
Keluarga, orang-orang yang selalu memberi semangat, doa, dorongan, nasehat,
dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga
aku selalu kuat menjalani setiap rintangan.
Terima kasih kepada Bapak Ali Murtadlo, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I
dan Ibu Rahmi Putri Wirman, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi.
Semoga ilmu ini akan menjadi amal ibadah dan kesuksesan pada masa yang
akan datang.
Amin ya Robbal”Alamin
MOTTO
قِيلَ اوْشُزُوا يَا أَيُّهَا الَّذِيهَ آمَىُىا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُىا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُىا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا
عْمَلُىنَ خَبِيز فَاوْشُزُوا يَزْفَعِ اللَّهُ الَّذِيهَ آمَىُىا مِىْكُمْ وَالَّذِيهَ أُوتُىا الْعِلْمَ دَرَجَاثٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَ
(۱۱:سىرة المجادلت )
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah,
niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang diberi
ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa
yang kamu kerjakan (Anonim, 2012, Al-Qur’an dan Terjemahan:
Departemen Agama RI, hlm. 434).
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha „Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajukannya atas ridhonya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah pencerahan dan ilmu pengetahuan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Peneliti
menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini melibatkan pihak-pihak
yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, tidak lupa pula
peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M,Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Reny Safita, M,Pd Selaku Ketua Prodi Tadris Biologi dan Bapak Fery
Kurniawan, M.Si selaku Sekretaris Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Ali Murtadlo, M,Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu `Rahmi
Putri Wirman, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Sukabul, S.Pd selaku Kepala Sekolah, Ibu Risdariah S.Pd.I selaku
guru biologi serta siswa-siswi Kelas VIIII IPA Sekolah Menengah Pertama
Negeri 17 Tebo yang telah memberikan izin untuk mengadakan riset
penelitian dan memberikan kemudahan kepada penulis untuk memperoleh
data di lapangan.
6. Sahabat-Sahabat Mahasiswa Tadris Biologi Angkatan 2015 yang telah
menjadi patner diskusi dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Amin Ya Robbal Alamin.
ABSTRAK
Nama Nikmatul Munawwarah
Program Studi : Tadris Biologi
Judul : Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Inkuiri
Terbimbing dan Inkuiri Bebas Dalam Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Terpadu Di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 17 Tebo.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbandingan motivasi belajar siswa
menggunakan inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas pada. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan postest control desain.
Instrumen pengumpulan data menggunakan angket motivasi belajar dan lembar
observasi. Dari pengumpulan data yang telah diperoleh, hasil perhitungan
didapat nilai rata-rata motivasi belajar siswa menggunakan inkuiri terbimbing di
Sekolah Menenga Pertama Negeri 17 Kabupaten Tebo diperoleh hasil rata-rata
sebesar 84,60. Sedangkan motivasi belajar siswa menggunakan inkuiri bebas
diperoleh hasil rata-rata 74,33. Tetapi dalam hal ini terdapat perbedaan motivasi
dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas yaitu dengan
thitung lebih besar daripada ttabel yaitu 2,03 < 3,86 > 2,65, untuk signifikan 5%
dan 1% dan effect size sebesar 1,02 dengan persentase 84 % kategori tinggi.
Jadi, kesimpulannya terdapat perbedaan antara model inkuiri terbimbing dengan
model inkuiri bebas. Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing
dan inkuiri bebas pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Tebo. Hasil
penelitian ini menyarankan agar guru menerapkan proses pembelajaran inkuiri
terbimbing dan inkuiri bebas.
Kata kunci: Motivasi belajar, inkuiri terbimbing, inkuiri bebas.
ABSTRACT
Nama : Nikmatul Munawwarah
Program Studi : Tadris Biologi
Judul : A Comparison Of Student‟ Learning Motivation Using
Guided Inquiry and Free Inquiry in Integrated Natural
Science Subjects in Junior High Schools 17 Tebo.
This sudy attempts to examine the motivation to studi comparison students
use inkuiri terbimbing dan inkuiri free on the subjects of science d integrated high
school first land 17 Tebo. The research is the qualitative study using postest
control a twang. Instrumen survey data collection and use the motivation to study
sheets observation. From collecting the data and make money from it d have
received as a gift, the results of drugs got when the value of rata-rata the
motivation to study students use inkuiri terbimbing in secondary schools pertama
Negeri 17 Tebo in have received as a gift the results of rata-rata as much 84,60.
While the motivation to study studenst use inkuiri freely in have received as a gift
the result of rata-rata 74,33. But in this case there are the different types of
motivation with use the model inkuiri terbimbing and inkuiri free that is t has kept
count of them larger instead of t table, 2,03 < 3,86 > 2,65, to significant 5% and
1% and efekctsize as much as 1.02 with the percentage of 84% high. So
categories all over the place, in conclusion there ara differences between a model
inkuiri terbimbing with a model inkuiri free. Based on this data. Shows that there
were significant differences in the use of progrees inkuiri terbimbing and ze
roberto scored on his inkuiri secondary school pertama Negeri 17 Tebo. The
result of this research suggesting that teachers start applying the standards the
learning process inkuiri terbimbing and inkuiri f ree.
Key words : the motivation to study, inkuiri terbimbing , inkuiri free.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
NOTA DINAS ............................................................................................
NOTA DINAS ............................................................................................
PENGESAHAN ..........................................................................................
PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................
PERSEMBAHAN .......................................................................................
MOTTO .......................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
ABSTRAK ..................................................................................................
ABSTRACT .................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
C. Pembatasan Masalah...................................................................
D. Rumusan Masalah ......................................................................
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori ...........................................................................
B. Motivasi Belajar.................................................................
C. Pengaruh Inkuiri Terbimbing Terhadap Motivasi Belajar.......
D. Pengaruh Inkuiri Bebas Terhadap Motivasi Belajar................
E. Studi Relevan ..............................................................................
F. Kerangka Pikir ............................................................................
G. Hipotesis Penelitian ....................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................
1. Populasi ................................................................................
2. Teknik Pengambilan Sampel ................................................
D. Instrumen Penelitian ...................................................................
E. Teknik Analisis Data ..................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................
B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintak Model Inkuiri Terbimmbing dan Inkuiri Bebas ...............
Tabel 2.2. Perbandingan Model Inkuiri Terbimmbing dan Inkuiri Bebas ...
Tabel 3.1. Julmah Siswa Kelas VIII A dan VIII B .......................................
Tabel 3.2. Scoring Kuesioner .........................................................................
Tabel 3.3. Interpretasi nilai cohen‟c ...............................................................
Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas Populasi.......................................................
Tabel 4.2. Uji Normalitas Motivasi Belajar ...................................................
Tabel.4.3. Hasil Uji Homogenitas Motivasi Belajar ......................................
Tabel.4.4. Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II ................................................................................
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir............................................................................
Gambar 3.1. Posttest Control Design .............................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ...................................................................................
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen I .........................................................
Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen II ........................................................
Lampiran 4 Lembaran Validasi RPP...........................................................
Lampiran 5 Angket Motivasi Belajar .........................................................
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Angket ....................................................
Lampiran 7 Lembaran Validasi Angket .....................................................
Lampiran 8 Uji Normalitas Sampel ......................................................................
Lampiran 9 Uji Homogenitas Sampel..........................................................
Lampiran 10 Uji Hipotesis............................................................................
Lampiran 11 Surat Selesai Riset......................................................................
Lampiran 12 Kartu Bimbingan Skripsi............................................................
Lampiran 13 Dokumentasi ..................................................................................
Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup ........................................................................
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu unsur terpenting dalam mewujudkan kemajuan
suatu bangsa, karena maju mundurnya suatu bangsa pada masa kini atau masa
mendatang sangat ditentukan oleh pendidikan. Pendidikan yang bermutu
merupakan hal yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Meningkatkan
mutu pendidikan merupakan cara untuk menjadikan pendidikan di Indonesia
menjadi lebih baik dan berkualitas. Jadi dengan pendidikan yang berkualitas juga
akan membentuk manusia berkualitas kedepannya (Oemar Hamalik, 2001: 79).
Menurut undang undang No.20 pasal 3 tahun 2003 tentang pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang sesuai antar
pemikiran dengan kondisi alam semesta beserta isinya (Darmojo dalam
Samatowa, 2011: 2). Pembelajaran IPA merupakan integrasi antara proses inkuiri
dan pengetahuan sehingga pengembangan konsep IPA harus dikaitkan dengan
pengembangan keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah. Pembelajaran IPA
disampaikan dengan menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar yang
aktif dan melatih siswa untuk berpikir kritis dan objektif. Ketertarikan belajar
dapat memupuk rasa ingin tahu siswa sehingga pengalaman belajar yang telah di
alami menjadi semakin bermakna ( Samatowa,2011:2). Rasa ingin tahu yang
dimiliki siswa dapat terfasilitasi dengan mata pelajaran IPA yang merupakan mata
pelajaran dengan menggunakan langkah yaitu observasi, perumusan masalah,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan
kesimpulan serta penemuan teori dan konsep ( Trianto, 2011: 141). Dengan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
langkah-langkah tersebut maka siswa akan belajar dengan menemukan
sendiri permasalahan dan menjawab pertanyaan yang telah diajukan sehingga
dapat menghasilkan belajar yang baik dan tinggi.
Biologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup” oleh
sebab itu, biologi merupakan suatu pelajaran yang sangat penting karena
berhubungan langsung dengan alam sekitar. Pada mata pelajaran biologi yang
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan Alam serta memiliki peranan yang
sangat penting dalam menunjang ilmu pengetahuan, oleh karenanya di perlukan
sebuah cara yang dapat di usahakan agar hasil belajar biologi dapat meningkat.
Salah satu upaya dilakukan antara lain dengan menggunakan model pembelajara
yang lebih melibatkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. selama ini
kecenderungan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa model yang sering
di gunakan dalam pembelajaran biologi adalah ceramah, hapalan, tanya jawab lalu
evalusi, sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi kurang efektif.
Berdasarkan pengamatan langsung oleh peneliti dan berkonsultasi dengan
guru bidang studi biologi pada tanggal 4 Januari 2019, hasil belajar yang di
peroleh cenderung masih berada dibawah batas KKM. Hasil belajara digunakan
sebagai patokan untuk melihat sebarapa jauh motivasi siswa sehingga dapat
melangkah ke jenjang selanjutnya. Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh
bebeapa faktor diantaranya ; model yang dilakukan guru pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung menggunakan metode ceramah tanpa disertai model
pembelajaran yang lain sehingga siswa menjadi pasif dan kurang aktif, minimnya
penggunaan media yang sesuai untuk menarik perhatian siswa sehingga daya
tangkap siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang mencul sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena itu, kegiatan pemelajaran khususnya pada mata pelajaran
IPA seharusnya menggunakan model yang dapat mengeksplor pengetahuan para
siswa. Salah satu model pembelajaran yang cocok digunakan adalah model
pembelajran dengan menggunakan percobaan atau eksperimen.
Berdasarkan permasalah di atas penulis mencoba menerapkan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas, Untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa. Model pembelajaran inkuiri melatih peserta didik untuk mampu
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menguji kesiapan peserta didik, melatih keterampilan peserta didik dalam
membaca dan memahami materi pelajaran dengan cepat dan mengajak mereka
untuk terus siap dalam situasi apapun, pembelajaran inkuiri sangat cocok
diterapkan bagi peserta didik, selain untuk melatih berbicara, pembelajaran ini
akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat peserta didik aktif.
Model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas merupakan salah satu model yang
menekankan pada keterlibatan peserta didik pada proses belajar mengajar, untuk
berani mengemukakan pendapat (Betty Widya Asri, 2015: 70).
Berdasarkan latar belakang permasalah yang di kemukanan di atas, maka
peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Perbandingan Motivasi Belajar
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas
dalam Mata Pelajaran IPA Kelas VIII Di SMPN 17 Kabupaten Tebo ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
yang di ambil oleh penulis sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui motivasi siswa sehingga siswa cenderung tidak
mempehatikan, siswa kurang berani bertanya dan tidak berani
mengeluarkan pendapat.
2. Anggapan siswa bahwa belajar IPA itu sulit sehingga mereka tidak
tertarik.
3. Penggunaan model inkuiri memberi kesempatan kepada siswa untuk
terlibat secara aktif.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas peneliti membatasi masalah
agar tidak lari dari penelitian, maka penulis membatasi permasalaha sebagai
berikut:
1. Mengetahui motivasi siswa dalam belajar IPA di SMPN 17 Kabupaten
Tebo.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Pembelajaran yang digunakan adalah model inkuiri terbimbing dan inkuiri
bebas.
3. Kelas yang menjadi penelitian yaitu kelas VIII A dan VIII B
4. Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu sistem pencernaan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan
masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana cara
Mengetahui berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar pembelajran IPA dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas”.
1) Seberapa tinggi motivasi belajar siswa menggunakan inkuiri terbimbing di
SMPN 17 Kabupaten Tebo.
2) Seberapa tinggi motivasi belajar siswa menggunakan inkuiri bebas di
SMPN 17 Kabupaten Tebo.
3) Apakah terdapat perbedaan motivasi dengan menggunakan model inkuiri
terbimbing dan inkuiri bebas.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalah yang di teliti, maka yang menjadi tujuan
dalam penelitian inia adalah:
a. Ingin mengetahui motivasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas pada siswa kelas
VIII A dan VII B.
b. Ingin mengetahui besar skor motivasi belajar siswa kelas VIII di SMPN
17 Kabupaten Tebo sebelum menerapkan model pembelajara inkuiri
terbimbing dan inkuiri bebas
c. Ingin mengetahui besar skor motivasi belajar siswa kelas VIII di SMPN
17 Kabupaten Tebo setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan inkuiri bebas
2. Kegunaan Penelitian
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Sebagai masukan bagi guru pada umumnya dan guru bidang studi
biologi pada khususnya agar bisa mengetahui pendekatan
pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan mutu pembelajaran
IPA bagi siswa
b. Meningkatkan pengetahuan, motivasi serta sikap dalam pembelajaran
sesuai dengan yang di harapkan
c. Berguna menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam dunia
pendidikan terutama dalam bidang setudy IPA
d. Untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana setarsa (S1)
Dalam Ilmu Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS
Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsikan Teoritik
1. Pengertian Inkuiri
Inkuiri adalah pembelajaran yang mempersiapkan peserta didik pada
situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas, agar melihat apa
yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, nengajukan pertanyaan-pertanyaan,
dan mencari jawaban sendiri, serta menghubungkan suatu penemuan
dengan penemuan lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang
ditemukan peserta didik lainnya. Sclenker (Yudi, 2008:76),
mengungkapkan bahwa model pembelajaran inkuri dapat menghasilkan
peningkatan pemahaman sains, produktivitas, berpikir kreatif, serta siswa
menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.
Menurut Joyce dan Well (Wena, 2009:76) model inkuiri adalah model
yang intinya melibatkan siswa kedalam masalah asli dan menghadapkan
mereka dengan sebuah penyelidikan, dan mengarahkan siswa mencari
jalan keluar dari masalah tersebut.
Sanjaya (2008:196),mendefinisikan model inkuiri adalah serangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis
dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyaan. Proses berfikir itu mendiri biasanya dilkukan
melalui tanya jawab antar guru dan siswa.
2. Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri, di antaranya:
Pertama, pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan.Artinya, pada pembelajaran
inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses
pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima materi
pembelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetap
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu
sendiri.
Kedua, seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Dengan demikian,
pada membelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai satu-satunya
sumber belajar.Tetapi lebih diposisikan sebagai pasilisator dan motivator
belajar siswa. Aktivias pembelajaran biasanya melalui tanya jawab antara
guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik
bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Guru dalam
mengembangkan sikap inkuiri dikelas mempunyai peran sebagai konselor,
konsultan, teman yang kritis dan fasilisator. Ia harus dapat membimbing
dan mereflesikan pengalaman kelompok, serta memberi kemudahan bagi
kerja kelompok.
Ketiga, tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental. Dengan demikian, dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya
dituntut untk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka
dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya
menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan
berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan
kemampuan berpikirnya manakalah ia bisa menguasai materi
pembelajaran.
3. Macam-Macam Inkuiri
1. Inkuiri Terbimbing
Model inkuiri terbimbing yaitu model inkuiri dimana guru
membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberikan
pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi, biasanya
digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan
model inkuiri. Dengan model ini siswa belajar lebih berorientasi pada
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami
konsep-konsep pelajaran. Pada model ini siswa akan di hadapkan pada
tugas-tugas yang relevan untuk di selesaikan baik melalui diskusi
kelompok maupun secara individual agar mampu menyelesaikan
masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri (Sanjaya,
2007:202).
Banyak cara yang digunakan untuk meningkatkan mutu proses
pembelajaran. Namun demikian banyak juga dijumpai bukti yang
menunjukkan proses pembelajaran di sekolah kurang memuaskan
(Budimansyah dan Dasim, 2002: 138). Agar proses pembelajaran
menjadi efektif dan menyenangkan, perlu adanya inovasi berbagai
strategi pendekatan sehingga tujuan utama untuk meningkatkan mutu
pendidikan dapat tercapai.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain.
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola
prosedur sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan
digunakan dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan belajar (Rusman, 2010:152)
2. Pengertian model pembelajaran inkuiri bebas
Pembelajaran inkuiri bebas merupakan pembelajaran dimana guru
hanya memberikan problem atau masalah, kemudian siswa disuruh
untuk memecahkan melalui pengamatan, eksplorasi atau prosedur
penelitian untuk memperoleh jawabanya. Pemecahan dilakukan siswa
atas inisiatif dan caranya sendiri baik secara perorangan atau
kelompok.
Inkuiri bebas merupakan suatu model pembelajaran yang
menuntun siswa mengumpulkan data melalui pertanyaan-pertanyaan
sebagai alternatife untuk prosedur pengumpulan datanya. Dengan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pembelajaran ini, siswa akan lebih menyadari tentang proses
penyelidikannya dan mereka dapat diajarkan tentang prosedur ilmiah
secara langsung. Kegiatan-kegiatan siswa pada model inkuiri bebas ini
di tekankan pada eksplorasi, rancangan dan melaksanakan eksperimen.
Oleh karena itu, guru hanya sedikit membimbing siswa dan berperan
sebagai pendorong, narasumber dan bertugas memberikan bantuan
yang diperlukan untuk menjamin kelancaran proses kegiatan belajar
siswa. Adapun bantuan yang di berikan guru adalah dengan teknik
pertanyaan-pertanyaan, bukan penjelasan. Jadi guru hanya
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifatnya mengarahkan
siswa kepada pemecahan masalah yang perlu dilakukan oleh siswa
untuk menjamin bahwa siswa tidak menjadi prustasi atau gagal.
Suchman dalam Trianto (2001: 139).
Tabel 2.1
Sintak model inkuiri terbimbing dan inkuri bebas
No Fase Kegiatan Guru
Inkuiri
Terbimbing
Inkuiri Bebas
1 Perumusan masalah Membimbing
peserta didik
mengidentifikasi
masalah
Menyodorkan
masalah pada
peserta didik untuk
diidentifikasi dalam
bentuk pengamatan,
eksplorasi atau
prosedur penelitian
2 Penyusunan
hipotesis
Member
kesempatan peserta
didik untuk
berpendapat dalam
membentuk
Member
kesempatan peserta
didik untuk
menyusun hipotesis
secara mandiri
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
hipotesis
3 Rancangan/perakitan
percobaan
Member
kesempatan peserta
didik untuk
menentukan
langkah-langkah
yang sesui dengan
hipotesis
membimbing
mereka
mengurutkan
tahap-tahap
percobaan
Member
kesempatan peserta
didik untuk
menentukan
langkah-langkah
yang sesuai dengan
hipotesis dan
rancangan alat
percobaan
4 Melaksakan
percoban
Membimbing
peserta didik untuk
mendapatkan
informasi dari hasil
percobaan,
pengamatan,
pengukuran dan
pengambilan data
Mendampingi
peserta didik dalam
melaksakan
percobaan/
eksperimen
5
Mengumpulkan dan
menganalisis data
Memberi
kesempatan peserta
didik untuk
menyampaikan
hasil pengolahan
data yang
terkumpul
Memberi
kesempatan pada
peserta didik untuk
menyampaikan hasil
pengolahan secara
berkelompok dari
data yang terkumpul
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
6 Membeuat
kesimpulan
Membimbing
peserta didik untuk
membuat
kesimpulan
Memberi
kesempatan pada
peserta didik untuk
menyusun
kesimpulan
Diadaptasi dari pendapat Eggen &Kauchak (1996) dalam Trianto
(2007: 141).Sedangkan perbandingan antara model inkuiri terbimbing
dan inkuir bebas dapat dilihat dari table 2.2 berikut:
Tabel 2.2
Perbandingan Model Pembelajaran Inkuri Terbimbing dan Inkuiribebas
No FASE-FASE INKUIRI
TERBIMBING
INKUIRI BEBAS
1 Fase:1
Menghadapkan
pada masalah
Guru
mendiskripsikan
masalah yang akan
dipecahkan oleh
peserta didik
Guru menyajikan
masalah yang
menjadi teka-teki
bagi peserta didik
2 Fase :2
Mengumpulkan
data terhadap
masalah
Guru membantu
peserta didik dalam
mendefinisikan dan
mengorganisasikan
tugas belajar yang
berhubungan dengan
masalah
Usaha peserta didik
untuk menemukan
masalah yang
disajikan guru (guru
bertindak sebagai
narasumber)
3 Fase:3
Membimbing
penyelidikan
individu maupun
kelompok
Mendorong peserta
didik untuk
mengumpulkan
informasi yang sesuai
dengan
Peserta didik
mengumpulkan
informasi yang
didapat melalui
kegiatan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
eksperimenagar
mendapat penjelasan
dan pemecahan
masalah
pelaksanaan
percobaan dan
mencatat informasi
terebut
4 Fase:4
Mengorganisir
data dan
merumuskan
penjelasan
Guru mengajak
peserta didik untuk
mengorganisir dan
merumuskan
penjelasan terhadap
masalah
Peserta didik
merumuskan
penjelasan untuk
mengorganisir data
dan merumuskan
penjelasan terhadap
masalah
5 Fase:5
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
Guru menuntut
peserta didik untuk
dapat
menganalisishasil
temuan mereka serta
diberi kesempatan
mengajukan
pertanyaan yang lebih
efektif dan produktif
Peserta didik
mengaalisiss hasil
temu mereka serta
diberi kesempatan
mengajukan
pertanyaan yang
lebih efektif dan
produktif
3. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dan kegunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan
inkuiri bebas sebagai berikut:
a) mampu mengaktifkan peserta didik serta merangsang peserta didik
untuk berpikir ketika terjadi proses pembelajaran.
b) Dapat melatih peserta didik untuk mampu menguji kesiapan peserta
didik, melatih keterampilan peserta didik dalam membaca dan
memahami materi pelajaran dengan cepat dan mengajak mereka
untuk terus siap dalam situasi apapun,
c) Mampu melatih siswa untuk berani berbicara di depan umum.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Langkah langkah pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing
dan inkuiri bebas.
a. Inkuiri terbimbing
1. Menyajikan masalah
2. Membuat hipotesis
3. Merancang percobaan
4. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi
5. Mengumpulkan dan menganalisis data
6. Membuat kesimpulan . Gulo(2002:93)
b. Inkuiri bebas
1. Tahap pengujian masalah
2. Tahap pengumpulan dan verifikasi data
3. Tahap eksperimen
4. Tahap merumuskan kesimpulan
5. Tahap analisis . Weil(2009:207)
5. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan
inkuiri bebas
Dalam penerapan suatu model pembelajaran biasanya memiliki
Kelebihan dan kelemahan, begitu juga dengan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan inkuiri bebasadapun kelebihan dan kelemahannya model
pembelajaran terbimbing dan inkuir bebas(Suryosubroto, 2002: 201).
1. Kelebihan
kelebihan model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah:
a) Siswa dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan
secara aktif dalam menemukan konsep-konsep dengan
permasalahan yang diberikan guru.
b) Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persedian
dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c) Membangkit gairah pada siswa misalkan siswa merasakan jerih
payah penyelidikannya menemukan keberhasilan dan kadang-
kadang kegagalan.
d) Memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai
dengan kemampuan.
e) Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya
kepercayaan padadiri sendiri melalui proses-proses penemuan.
f) Siswa terlibat lanngsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk
belajar (Suryosubroto, 2002:201)
Kelebihan model pembelajaran inkuiri bebas
a) Siswa inkuiri terbimbingakan berperan aktif
b) Melatih keberanian siswa
c) Siswa berusaha mendapatkan pengetahuannya sendiri untuk
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru (Weil, 2009:207)
2. Kekurangan
Kekurangan model pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu:
a) Dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar
ini.
b) Pembelajara ini kurang berhasil dalam kelas besar
(Suryosubroto,2002:201)
Kekurangan model pembelajaran inkuiri bebas yaitu
a) Peserta didik yang motivasinya kurang dalam hal pengumpulan data
dan keteranga, maka hasilnya akan kurang memuaskan.
b) Peserta didik masih kurang mempunyi inisiatif untuk mendapatkan
data, karena kurang pengalaman dalam kegiatan eksperimen, strategi
pembelajaran memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang relatif
banyak.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Motivasi Belajar
1. pengertian motivasi
Merupakan suatu hal yang sangat penting bagi mereka yang secara
langsung atau tidak langsung terlibat dalam proses belajar mengajar,
terutama para guru. Motivasi belajar siswa dapat di ketahui dengan melihat
profil motivasinya. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi)
seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya
dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri
individu itu sendiri maupun dari luar individu. Motivasi merupakan suatu
dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dai luar
sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah
laku atau aktifitas tertentu lebih baik dari sebelumnya. Menurut U nu
(2008:9).
Motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan
kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku
manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitann dengan konsep-
konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya. Enysenck
dalam Slameto (2003: 170).
Beberapa pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan
suatu kekuatan dalam diri individu yang timbul karena adanya ransangan
baik dari dalam ataupun luar untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga
dapat dikatakan motivasi belajar sebagai faktor yang mendorong semangat
anak untuk belajar atau faktor yang memberikan dasar alasan untuk
belajar. Peran motivasi dalam pembelajaran adalah penting karena dengan
motivasi siswa tidak hanya akan belajar dengan giat tetapi juga
menikmatinya.
Sardiman (2006:92-95). Menyatakan bahwa ada beberapa bentuk dan
cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar untuk mencapai
prestasi belajar yaitu:
1. Memberi angka
2. Hadiah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Saingan atau kompetensi
4. Ego infolumen
5. Memberi ulangan
6. Mengetahui hasil
7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk belajar
10. Minat
11. tujuan yang di akui
2. Indikator Motivasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia indikator adalah sesuatu
yang dapat memberikan petunjuk/keteragan (Depdiknas, 2001:430).
Kaitnnya dengan motivasi maka indikator adalah sebagai alat pemantau
yang dapat memberikan petunjuk ke arah motivasi.Motivasi seseorang
terhadap sesuatu akan diekspresikan melalui kegiatan atau aktivitas yang
berkaitan dengan motivasinya. Untuk mengetahui indikator motivasi dapat
dilihat dengan cara menganalisis kegiatan-kegiatan yang dilakukan
individu untuk mencapai tujuan yang dikendaki. Dengan demikian untuk
menganalisis motivasi belajar siswa dapat digunakan beberapa indikator
motivasi sebagai berikut:
Menurut Hamza B Uno ( Agus Suprijono,2011:163) indikatormotivasi
belajar dapat diklasifikasikan sebagai be`2rikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
manusia tentu memerlukan sesuatu tujuan didalam melakukan sesuatu.
Rasa keinginan yang kuat akan memicu manusia untuk mencapai tujuan
tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut, manusia senantiasa secara
maksimal untuk mencapai keberhasilan.
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
untuk mencapai keberhasilan belajar, manusia akan tertantang dalam
proses belajar, akan timbul suatau dorongan untuk mencapai
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
keberhasilan belajar, dan manusia merasa butuh untuk belajar sebagai
sarana untuk mencapai keberhasilan.
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
masa depan yang didambakan setiap manusia tentu akan tercapai jika
manusia itu senantiasa berusaha dalam menjalankan aktivitas
belajarnya. Suatu cita-cita dan harapan akan senantiasa membayangi
manusia dalam belajar sehingga manusia akan semangat belajar.
d. Adanya penghargaan dalam belajar
sesuatu yang tak terduga dan membuat diri seseorang merasa senang
adalah ketika seseorangmendapat suatu penghargaan. Penghargaan itu
biasanya bersifat positif yang akan menambah semangat seseorang
dalam belajar.
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
dalam proses belajar, tentu seseorang tidak selamanya melakukan
kegiatan yang sama. Terdapat inivasi-inovasi dalam belajar sehingga
seseorang akan tertarik untuk belajar. Ketertarikan seseorang dalam
belajar akan menghilangkan sifat malas dan bosan dalam pelajaran.
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
siswa dapat belajar dengan baik.
Sesuatu yang nyaman dalam belajar akan mempengaruhi motivasi
seseorang dalam pembelajaran. Tentunya dibutuhkan sitasi yang
mendorongseseorang untuk belajar.Selain itu lingkungan yang
mendukung juga akan memaksimalkan daaya tarik atau motivasi
seseorang dalam melakukan belajar, sehingga materi pelajaran akan
diserap dengan baik. Motivasi yang di teliti dalam penelitian ini adalah
motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA, materi sistem
pencernaan.
3. Fungsi Motivasi
a. Mendorong timbulnya perlakuan atau suatu perbutan. Tanpa motivasi
maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b.Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan pebuatan
ke pencapaian tujuan yang di inginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Hamalik
(2004:161).
Proses belajar dalam pelaksanaannya sangat memerlukan motivasi,
sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam balajar tidak
akan mungkin melakukan aktivitas belajar
Hamalik (2004: 162-163) membagi motivasi menjadi dua jenis,
yaitu:
a. Motivasi intrinsip adalah motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam
diri siswa sendiri dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional,
seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu.
b. Motivasi eksrtinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor
dari luar situaisi belajar, seperti penghargaan, persaingan dan
hukuman.
Menurut U no (2008:7), Motivasi instrinsik adalah motivasi yang
muncul dari dalam seperti minat atau keingin tahuan (curiossity).
Sedangkan motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang terbentuk oleh fator-
faktor eksternal berupa ganjaran atau hukuman.
Berdasarkan pendapat diatas, motivasi intrinsik lebih dapat membuat
seseorang agar mau beraktifitas karena motivasi ini muncul dari dalam
dirinya. Tetapi dengan memberikan motivasi ekstrinsik juga akan
mempengaruhi motivasi siswa sehingga siswa mau beraktivitas. Dalam
motivasi siswa bukan hanya secara ekstrinsik tetapi harus dapat
menimbulkan motivasi instrinsiknya juga. Sebagai seorang guru perlu
menumbuhkan motivasi belajar siswa baik intrinsik maupun
ekstrinsiknya agar hasil belajar yang di inginkan lebih baik.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk
menggerakkan atau mengguga seseorang agar timbul keinginan dan
kemauannya untu melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau
mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk
menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan
kemauannyauntuk meningkatkan prestasi belajarnya yang diharapkan dan
ditetapkan di dalam kurikulum sekolah. Tindakan motivasi akan lebih dapat
berhasil jika tujuannya jelas dan didasari oleh yang dimotivasi. Oleh karena
itu setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan
memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan dan
kepribadian orang yang akan di motivasi (Purwanto,2004: 33).
5. Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahamidan
menjelaskan prilaku individu,termasuk individu yang sedang belajar. Ada
beberapa peran penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran
antara lain:
a) Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar.
b) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.
c) Menentukan ragam kendali terhadap ransangan belajar.
d) Menentukan ketekunan belajar.
6. Peran Motivasi dalam Menentukan Penguat Belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan apabila seorang anak yang di
ajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan dan
hanya dapat dipecah berkat bantuan hal-hal yang pernah dilalui.
7. Peran Motivasi dala Memperjelas Tujuan Belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar eret kaitannya
dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar jika yang
dipelajari itu sedikitnya sudah diketahui atau dinikmati menfaatnya bagi
anak. Sebagai contoh, anak akan termotivasi belajar elektonik karena tujuan
belajar elektronik. Dalam suatu kesempatan misalnya, anak tersebut
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
diminta membetulkan radio yang rusak, dan berkat pengalaamannya dari
bidang elektonik, maka radio tersebut menjadi baik setelah diperbaikinya.
Dari pengalaman itu anak makin hari makin termotivasi untuk belajar,
karena sedikit anak sudah mengetahui makna dari belajar itu.
8. Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar
Seorang anak yang sudah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan
berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan memperoleh hasil
yang baik. Dalam hal itu, tanpak bahwa motivasi untuk belajar
menyebabkan seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar,
maka dia tidak tahan lama belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh
terhadap ketahanan dan ketekunan belajar (Hamzah,2008: 28)
C. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Motivasi
Belajar Siswa
Hasil analisis membuktikan bahwa pembelajaran dengan metode inkuiri
terbimbing dapat meningkatkan rerata aspek perhatian siswa, hal ini sesuai
dengan pernyataan Sanjaya (2006) dalam Amelia (2013) bahwa pembelajaran
inkuiri terbimbing dapat meningkatkan konsentrasi siswa melalui metode
ilmiah sehingga siswa dapat memperoleh kesimpulan yang benar. Guru pada
saat pembelajaran selalu mendorong rasa keingintahaan siswa dengan
memberi konflik kognitif yang kontekstual dan bersifat teka-teki sehingga
siswa beminat dan memperhatikan materi yang akan di ajarkan. Analisis data
membuktikan pembelajaran yang dilakukan guru mempengaruhi motivasi
belajar karena peserta didik merasa bahwa materi tersebut dapat memenuhi
kebutuhannya, maka ia akan termotivasi untuk mempelajarinya (Trisnawati,
2008). Hasil analisis data memperhatikan peningkatan rerata aspek
kepercayaan diri karena guru selalu mendorong keberanian terus meneus,
memberikan macam-macam penguatan dan memberikan pengakuan dan
kepercayaan bila siswa telah berhasil (Dimyati dan Mudjiono, 2006:245).
Hasil analisis data memperlihatkan peningkatan rerata aspek kepuasan karena
guru memberi kesempatan pada siswa untuk menunjukkan kemampuan yang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dimiliki kemudian selalu memberi pujian atas upaya dan hasil belajar siswa.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Suciati(2001) yaitu untuk meningkatkan dan
memelihara motivasi peserta didik guru dapat menggunakan
penguatan(reinforcement) berupa pujian, memberi kesempatan, dan
sebagainya.
D. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Motivasi Belajar
Siswa.
Model inkuiri bebas merupakan pembelajaran yang menarik bagi siswa
karena menerapakan model pembelajaran yang beralih dari aktivitas
terbimbing ke penyelidikan yang lebih terbuka dan bebas serta tidak tertuntun.
Model inkuiri bebas pada akhirnya dapat meningkatkan pencapaian siswa
tentang materi pembelajaran. Model pembelajaan inkuiri bebas membuat
dominasi guru dalam pembelajaran menjadi berkurang, karena guru berperan
sebagai fasilisato, mengarahkan dan memotivasi siswa.
Keefektipan model inkuiri bebas sejalan dengan penelitian Meylinda
(2012) yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan model inkuiri bebas
mampu memperdalam pengetahuan tentang ide-ide pelajaran yang penting,
meningkatkan penyelidikan, refleksi, dan komunikasi antar siswa. Hasil
penelitian yang sama dilakukan oleh Sweca (2012) yang menyatakan bahwa
penguasaan materi pada pembelajaran yang menggunakan inkuiri bebas lebih
tinggi dari pada siswa yang menggunakan inkuiri terbimbing.
E. Studi Relevan
Tabel 2.3
Studi Relevan
No Peneliti Judul Persamaan perbedaan
1. Yusminah
hala, dan A.
Mushawwir
Tayyeb
pengaruh model
pembelajaran inkuiri
tebimbing terhadap
aktivitas, motivasi
Persamaan penelitian
ini dengan penelitian
lain yaitu sama-sama
menggunakan metode
Perbedaan
penelitian ini
dengan penulis
penelitian ini
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dan hasil belajar IPA
Biologi siswa kelas
VII SMPN 1
Watampone
Kabupaten Bone
pretest-postess.
meneliti tentang
pengaruh model
pembelajaran
inkuiri
terbimbng
terhadap
aktivitas,
motivasi dan
hasil belajar.
2. Nur
Yasmin,
Agus
Ramdani,
Afriani
Aziza
Pengaruh Metode
Inkuiri Terbimbing
Terrhadap
Keterampilan Proses
Sains Dan Hasil
Belajar Biologi
Siswa Kelas VIII Di
SMPN 3 Gunnung
Sari
Perbeda penelitian ini
dengan penulis adalah
peneliti meneliti tentang
keterampilan proses
sains dan hasil belajar
biologi siswa
menggunakan metode
inkuiri terbimbing
sedangkan penulis
meneliti tentang
bagaimana motivasi
siswa setelah
menggunakan inkuiri
terbimbing dan inkuiri
persamaan
penelitian ini
dengan penulis
yaitu sama-sama
menggunakan
inkuiri.
3. Anggarita
Meylinda
Putri, Ketut
Mahardita,
Nuriman
Model Pembelajaran
Pree Inkuiry (Inkuiri
Bebas) dalam
pembelajaran
Multirepresentasi
Fisika
Perbeda penelitian ini
dengan penulis adalah
peneliti meneliti ini
menggunakan model
pree inkuiri dan kelas
control sedangkan
persamaan
penelitian ini
dengan penulis
yaitu sama-sama
menggunakan
dua kelas yaitu
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
penulis meneliti tentang
motivasi siswa
menggunakan inkuiri
terbimbing dan inkuiri
bebas.
kelas
eksperimen dan
kelas control.
F. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan deskripsi teoritis yang telah di jelaskan diatas, selanjutnya
diajukan kerangka berfikir dan hubungan masing –masing variabel dalam
penelitian ini sesuai dengan ruang lingkup penelitian yaitu, tentang
perbandingan motivasi siswa menggunakan strategi pembelajaran inkuiri
terbimbing dan inkuiri bebas di Sekolah Menengah pertama Negeri 17
Kabupaten Tebo. Maka dapat di gambarkan kerangka konseptual penelitian
sebagai berikut.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
E.Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian ini telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan
hipotesis asosiatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
asosiatif yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih
(sugiyono,2009:103).
H1: Ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan model inkuiri
terbimbing dengan model inkuiri bebas terhadap motivasi belajar siswa
Belajar
Strategi pembelajaran
Kelas Eksperimem II Kelas Eksperimen I
Menerapkan strategi Inkuiri
Bebas
Menerapkan strategi
Inkuiri Terbimbing
Kuesioner
Analisis
Kesimpulan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Tempat Penelitian ini di lakukan di SMPN 17 Kabupaten Tebo.
Penelitian ini untuk mengetahui tingkat motivasi siswa yang menggunakan
inkuiri terbimbing dan inkuri bebas pada mata pelajaran IPA terpadu kelas
VIII. waktu pelaksanaan dari bulan Januari sampai bulan pebruari 2019 pada
kelas VIII semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.
B. METODE DAN DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dimana menjadi dua
kelas yaitu kelas pertama yang belajar dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas kedua
yang belajar dengan model inkuiri bebas sebagai kelas eksperimen II.
Rancangan penelitian yang digunakan yaitu: Posttest
Control Desing.Rancangan berbentuk seperti berikut.
R × O1
R × O2
(sumber: sugiono 2013, hal 76).
Gambar 3.1 posttest control
desing
Keterangan:
R = Kelompok Eksperimen I yang menggunakan metode Inkuiri Terbimbing
R = Kelompok Eksperimen II yang menggunakan metode Inkuiri Bebas
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
X = Perlakuan yang diberikan menggunakan metode
O1 = Nilai Post-test kelas eksperimen yang diberikan perlakuan.
O2 = Nilai Post-test kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan.
C. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. (Ridwan
2008:11).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di
tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudan di tarik kesimpulan.
Yang menjadi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di kelas VIII
semester 2 tahun ajaran 2018/2019.
Tabel jumlah siswa kelas VIII A dan VIIIB SMPN 17 Kabupaten Tebo.
Table 3.1
Jumlah Siswa Kelas VIII A dan VIII B SMPN 17 Kabupaten Tebo
Kelas Jumlah Siswa
Kelas VIII A 30
Kelas VIII B 30
(Sumber : Tata Usaha SMPN 17 Kabupaten Tebo)
Jumlah kelas dalam tabel di atas terlebih dahulu di uji homogenitasnya
menggunakan rumus. Dan perlu di ketahui kelas tersebut adalah homogen.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin
mempelajari semua yang ada populasinya (Sugiyono 2013, hal 76).
Pengambilan sampel ini akan di lakukan di sekekolah SMPN 17
Kabupaten Tebo pada kelas VIII pada mata pelajaran IPA terpadu materi
sistem pencernaan pada manusia. Dalam pengambilan sampel kali ini saya
menggunakan teknik pengambilan sampelnya menggunakan simple
random sampling dengan cara acak.
Pada kelas VIII SMPN 17 Kabupaten Tebo berjumlah 60 siswa dan di
bagi menjadi 2 kelas kelas VIII A dan VIII B. Kelas VIII A siswa nya
berjumlah 30 siswa dan kelas VIII B berjumlah 30 siswa. Jadi penelitian
ini di bagi menjadi 2 kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II, di mana
kelas eksperimen I ini yaitu kelas VIII A sedangkan yang menjadi kelas
ekperimen II yaitu kelas VIII B.
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri atau
keadaan tertentu yang akan di teliti pengambilan sampel ini di lakukan di
SMPN 17 Kabupaten Tebo.
Prosedur penelitian melalui beberapa tahapan yaitu :
Melakukan observasi di SMPN 17 Kabupaten Tebo.
a. Merumuskan suatu makna berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan.
b. Peneliti menarik subjek penelitian dan menentukan sampel penelitian.
c. Melakukan penentuan pokok bahasan yang akan diajarkan.
d. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
e. Membuat kisi-kisi Postest.
f. Menyusun kisi-kisi postest.
g. Buat angket motivasi
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data
statistik dan deskriptif. Analisis statistik deskriptif dapat digunakan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
untuk mendeskripsikan hasil belajar biologi yang diperoleh peserta
didik baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok eksperimen.
Statistika inferensial menggunakan statistik dengan uji t independen.
D.INSTRUMEN PENILAIAN
Untuk memperoleh data yang akurat dan konkrit serta sesuai dengan
permasalahan yang diteliti penulis menggunakan beberapa metode antara
lain:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran
kuesioner (daftar pertanyaan atau isian) untuk diisi langsung oleh
responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun
pendapat umum (Abdurrahman Fathoni, 2006: 111).
Adapun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih (Suharsimi Arikunto, 2002:14).Langkah-
langkah penulis dalam melakukan penyebaran angket adalah:
a. Penyusunan Kuesioner
Secara umum kuesioner yang disebarkan kepada siswa berfungsi
sebagai alat ukur dalam penelitian. Kuesioner yang disusun mengenai
pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas terhadap motivasi
belajar siswa. Dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik
pertanyaan positif maupun pertanyaan negatif dinilai subjek selalu, sering,
kadang-kadang, jarang tidak pernah (Nana Sudjana,1999.107)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Table 3.2
Scoring Kuesioner
Pertanyaan Selalu
( S )
Sering
( SR )
Kadang-
Kadang
( KK )
Jarang
( J )
Tidak
Pernah
( TP )
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Cara mengolah skor kuesioner dengan rumus Arikunto (2014).
Nilai motivasi =
x100
2. Observasi
Observasi adalah meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu
objek dengan menggunakan alat indra (suharsimi Arikunto,2002:133)
Metode ini peneliti gunakan untuk melihat kelengkapan tentang situasi
dan kondisi di SMPN 17 Kabupaten Tebo, yang meliputi keadaan sarana
dan prasarana serta melihat keterampilan proses belajar mengajar biologi
yang sedang dilakukan.
E. TEKNIK ANALISIS DATA
Untuk menguji kebenaran dan kepalsuan hipotesis dan menjawab
rumusan yang telah diajukan maka dilakukan analisis data. Namun sebelum
analisis data lebih lanjut maka terlebih dahulu perlu di uji normalitas dan uji
homogenitas.
1.Uji Normalitas dan Uji Homgenitas
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan uji Liliefors (taraf signifikan 0,05%).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Mengurutkan daa sampel dari yang terkecil ke terbesar
(X1,X2,X3,...Xn).
b. Menghitung rata-rata nilai skor sample secara keselurahan
menggunakan rata-rata unggul.
c. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-
rata tunggal.
d. Menghitung zi dengan rumus:
Zi = ̅
e. Menentukan nilai tabel z (melihat lampiran tabel z) berdasarkan
nilai z, dengan mengabaikan nilai negatifnya.
f. Menentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan
tabel z (ditulis dengan simbol f (zi) yaitu dengan cara nilai 0,5 –
nilai tabel z apabila zi negatif (-) dan 0,5 + nilai tabel z apabila zi
positif (+)
g. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z
untuk setiap baris, dan disebut dengan S(z) kemudian dibagii
dengan jumlah number of case (N) sampel.
h. Menentukan nilai L (hitung) = F(Zi) -S(Zi) dan dibandingkan
dengan Ltabel ( tabel nilai kritis uji liliefors) dalam hal ini taraf
signifikan yang digunakan sebesar 5% (0,05)
i. Apabila Lhitung <Ltabel maka sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal ( Sudjana,2005).
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok
sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas
yang peneliti gunakan adalah uji beda varians.
Langkah-langkah yang digunakan yaitu:
a. Mencari nilai varians terbesar dan terkecil.
=
b. Membandingkan nilai dengan , dengan rumus:
= n – 1 (untuk varinas terbesar)
= n – 1 (untuk varians terkecil)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kedua variabel dikatakan homogen apabila pada taraf
signifikansi ( dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
Jika Tidak Homogen
Jika Homogen. (Riduwan, 2012, hal. 120).
3. Uji Hipotesis
a. Mengetahui Adanya Pengaruh Dengan Uji :
Untuk mengetahui adanya perbandingan motivasi belajar siswa
menggunakan inkuiri terbimbing dn inkuiri bebas yaitu dengan
menggunakan uji yang menggunakan rumus uji yaitu:
=
Keterangan:
t0 = t-test
M1 = meanvariabel X
M2 = meanvariabel Y
SEm1-m2 = standar error perbedaan mean variabel X dan variabel Y
Dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:
(1) Mencari mean variabel dengan rumus:
∑
.
(2) Mencari mean variabel dengan rumus:
∑
.
(3) Mencari standar deviasi variable dengan rumus:
√∑
(4) Mencari standar deviasi variable dengan rumus:
√∑
(5) Mencari standar error mean variable dengan rumus:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
√
(6) Mencari standar error mean variable dengan rumus:
√
(7) Mencari standar error perbedaan mean variable dan variable
dengan rumus:
√
(8) Mencari dengan rumus :
Selanjutnyamemberikan interpretasi terhadap dengan
prosedur kerja sebagai berikut:
(a) Mencari df atau db dengan rumus: (
(b) Berdasarkan besarnya tersebut, kita cari harga kritik
yang tercantum dala m Tabel Nilai pada taraf signifikansi
dan taraf signifikansi dengan catatan:
1) Apabila maka hipotesis nihil ditolak, berarti diantara
kedua variabel yang kita selidiki terdapat perbedaan mean
yang signifikan.
2) Apabila maka hipotesis nihil diterima atau disetujui,
berarti diantara kedua variabel yang kita selidiki tidak terdapat
perbedaan mean yang signifikan.
3) Menarik kesimpulan (Anas Sudijono, 2012).
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : µ1 < µ2
H1 : µ1 > µ2
H0 :Tidak terdapat perbandingan motivasi belajar menggunakan
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas dalam Mat
Pelajaran IPA Kelas VIII Di SMPN 17 Kabupaten Tebo
H1 : Terdapat hubungan perbandingan motivasi belajar menggunakan
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas dalam Mata
Pelajaran IPA Kelas VIII Di SMPN 17 Kabupaten Teb
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Tebo.
Untuk mendapatkan kelas yang akan dijadikan sampel, peneliti menggunakan
nilai ulangan harian siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17
Tebo yang kemudian diuji normalitas populasi dengan menggunakan uji liliefors.
Berikut adalah hasil uji normalitas populasi
Tabel 4.1
Hasil Uji Normalitas Populasi
Kelas Jumlah Siswa Keterangan
VIII A 0,099 0,161 Normal
VIII B 0,133 Normal
Dari tabel 4.1 terlihat bahwa 2 kelas memiliki maka dapat
disimpulkan data kedua kelas berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan Uji
Homogenitas Variansi terhadap populasi dengan menggunakan uji bartlett. Dari
uji homogenitas kelas dalam populasi, diperoleh dan
Karena
maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
tersebut memiliki variansi yang homogen pada taraf kepercayaan , maka
diterima dan disimpulkan bahwa keempat kelas tersebut mempunyai varians yang
homogen.
Dalam penelitian ini yang menjadi kelas eksperimen I adalah kelas VIII-
A yang menggunakan model inkuiri terbimbing dan yang menjadi kelas
eksperimen II adalah VIII-B dengan menggunakan model inkuiri bebas. Kedua
kelas tersebut yang dijadikan eksperimen untuk melihat perbandingan motivasi
belajar siswa menggunakan inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas dalam mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam terpadu di sekolah menengah pertama negeri 17
Tebo.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pada kelas eksperimen 1 menggunakan model inkuiri terbimbing. Pada
proses kegiatan belajar mengajar di kelas eksperimen 1, yaitu di kelas VIII A.
Guru memulai proses belajar saling mengucapkan salam dan berdo‟a bersama.
Guru memulai apersepsi dengan bertanya tentang pengertian sistem pencernaan.
Peserta didik dengan semangat mengemukakan pendapatnya secara bergantian.
Kemudian guru menayangkan gambar/chart organ sistem pencernaan dengan
multimedia sebagai motivasi untuk peserta didik, berkaitan dengan materi sistem
pencernaan yang akan di pelajari. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran serta
menjelaskan garis besar materi sistem pencernaan. Peserta didik mengkaji
kembali materi sistem pencernaan melalui buku sumber dan tayangan multimedia.
Pada fenomena yang terjadi dalam tubuh mereka, guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya dan peserta didik lainnya
menanggapinya. Pada konsep ciri-ciri sistem pencernaan dan proses pencernaan
makanan, guru menjelaskan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang akan
dipakai pada pembelajaran materi tersebut. Peserta didik memperhatikan langkah-
langkah dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing yang harus mereka
tempuh. Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4
atau 5 orang peserta didik. Tiap kelompok diberikan tugas materi organ
pencernaan. Peserta didik di dalam kelompok mengerjakan lembar kerja siswa
secara berkelompok dengan mengikuti arahan dan bimbingan guru di setiap
langkah pembelajaran inkuiri terbimbing, yang terdiri dari 5 langkah yaitu
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji
hipotesis dan merumuskan kesimpulan.
Pada kelas eksperimen 2 menggunakan model inkuiri bebas. Pada proses
kegiatan belajar mengajar di kelas eksperimen 2, yaitu di kelas VIII B. Kegiatan
belajar mengajar dimulai dengan saling mengucapkan salam dan berdo‟a. Guru
mengabsen peserta didik. Guru memulai dengan apersepsi yaitu dengan
menanyakan tentang pengertian sistem pencernaan, beberapa peserta didik
menjawab dan menjelaskan sesuai dengan kemampuan dan pengetahuannya. Guru
memotivasi peserta didik dengan menayangkan chart atau gambar organ sistem
pencernaan pada multimedia. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang akan di bahas secara garis besar dengan materi sistem pencernaan, yaitu
mengenai pengertian sistem pencernaan dan proses pencernaan makanan, organ
pencernaan. Peserta didik mengkaji kembali konsep sistem pencernaan dan proses
pencernaan makanan, organ pencernaan kemudian mengemukakan kembali hasil
kajiannya dengan tanya jawab antar peserta didik dan guru berperan sebagai
fasilitator. Pada konsep sistem pencernaan, guru menerangkan model
pembelajaran yang akan di lakukan, yaitu inkuiri bebas. Peserta didik dibagi
menjadi 8 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang peserta didik.
Tiap kelompok diberikan lembar kerja siswa untuk di kerjakan dengan
menggunakan langkah-langkah inkuiri bebas. Guru memberikan arahan
bagaimana langkah-langkah model pembelajaran inkuiri bebas yang harus peserta
didik lakukan. Langkah pembelajaran inkuiri bebas terdiri dari 5 langkah yaitu
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji
hipotesis dan merumuskan kesimpulan. Dalam inkuiri bebas, peserta didik
melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan mandiri dengan menggunakan
LKS sehingga diharapkan mereka tetap berada dalam koridor pembelajaran
inkuiri.
1. Analisis Motivasi Belajar (Posttest)
Berdasarkan uji Normalitas dengan menggunakan Uji Liliefors diperoleh
hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel. 4.2
Uji Normalitas Motivasi Belajar
No Statistik Postest
Eksperimen I Eksperiemen II
1 30 30
2 ̅ 84,60 74,33
3 8,60 11,40
4 0,094 0,105
5 0,161 0,161
6 Kesimpulan maka kedua sampel
penelitian berdistribusi Normal.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa hasil untuk kelompok eksperimen I
yaitu adalah maka data berdistribusi Normal
dan untuk kelompok Eksperimen II yaitu adalah
maka data berdistribusi Normal. Berdasarkan uji homogenitas dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut:
Tabel. 4.3
Hasil Uji Homogenitas Motivasi Belajar
No Statistik Nilai Postest
1
2
3 1,75
4 1,84
5 Perbandingan
6 Kesimpulan , maka kedua sampel penelitian
bervariansi Homogen
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil untuk varians kelompok
eksperimen I = 76,60 sedangkan varians kelompok eksperimen II = 134,37.
Dengan demikian perbedaan antara varians terbesar dengan varians terkecil
diperoleh nilai sebesar 1,75. dan . Hasil
tersebut memberikan interpretasi bahwa < atau 1,75 1,84 maka
varians-varians dalam populasi yang diteliti adalah Homogen.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Perbedaan Motivasi Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen
II
Perbedaan hasil belajar kognitif kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
Data Kelas Eksperimen
Eksperimen I Eksperimen II
Nilai Tertinggi 95 90
Nilai Terendah 65 55
Rata-rata 84,60 74,33
Median 87 75
Modus 92 87
Standar Deviasi 8,60 11,40
Jumlah Siswa 30 30
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasi protest pada
kelas kelompok eksperimen I ( Inkuiri Terbimbing) yaitu 84,60 sedangkan
kelompok eksperimen II (Inkuiri Bebas) , yaitu 74,33. Dari data tersebut, dapat
dinyatakan bahwa kelompok eksperimen I lebih tinggi dari kelompok
eksperimen II, dilihat dari hasil postest. Standar Deviasi kelompok eksperimen
I ( Inkuiri Terbimbing) yaitu 8,60 sedangkan kelompok eksperimen II
(Inkuiri Bebas) , yaitu 11,40. Berikut dapat dilihat gambar grafik 4.1
perbandingan rata-rata kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 4.1 Rata-rata kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
3. Uji Hipotesis Motivasi Belajar IPA
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui perbandingan motivasi
belajar siswa menggunakan inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas dalam mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam terpadu di sekolah menengah pertama
negeri 17 Tebo.
Pengujian hipotesis dilakukan setelah menentukan normalitas dan
homogenitas dari data motivasi belajar IPA siswa kelas sampel.
Adapun hipotesis statistiknya adalah:
H0 : µ1 < µ2
H1 : µ1 > µ2
1. H0 : Model Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas tidak memiliki
perbedaan terhadap motivasi belajar IPA di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 17 Tebo.
2. H1 : Model Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebeas memiliki
perbedaan terhadap motivasi belajar IPA di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 17 Tebo
Hasil uji t pada kelompok eksperimen I dan eksperimen II dapat
dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5
Hasil Uji Hipotesis
68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
Eksperimen I
(Inkuiri
Terbimbing)
Eksperimen II
(Inkuiri Bebas)
Rata-rata
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Data
Uji “t”
Eksperimen I
(Inkuiri Terbimbing)
Eksperimen II
(Inkuiri Bebas)
Mean 84,60 74,33
t hitung 3,86
t table 2,03 (taraf signifikan 5%) atau 2,65 (taraf signifikan 1%)
Kesimpulan Terdapat perbedaan yang signifikan
Berdasarkan tabel 4.5 untuk data t hitung > t tabel , maka diperoleh dalam
perhitungan t0 = 3,36 lebih besar dari pada ttabel ( baik pada taraf signifikan 5%
ataupun 1% ), maka hipotesis nihil ditolak, sedangkan Hipotesis Alternatif
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen I dan Eksperimen II.
B. Pembahasan
Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data postest kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II dengan menggunakan uji- t
diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Hal tersebut dibuktikan dengan t
hitung lebih besar daripada t tabel yaitu 2,03 < 3,86 > 2,65, kategori tinggi. Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifkan antara kelompok
eksperimen I yang menggunakan model inkuiri terbimbing dengan kelompok
eksperimen II yang menggunakan model inkuiri bebas. Hal ini menunjukkan
bahawa kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen II memiliki
hubungan positif terhadap motivasi belajar IPA. Rata-rata motivasi belajar
kelompok eksperimen I yang menggunakan inkuiri terbimbing yaitu rata-rata
84,60 dengan nilai tertinggi 95 dan terendah 65 sedangkan kelompok
eksperimen II yang menggunakan inkuiri bebas yaitu rata-rata 74,33 dengan
nilai tertinggi 90 dan terendah 55.
Untuk kelompok eksperimen I yang menggunakan model Inkuiri
Terbimbing berdasarkan hasil posttest di peroleh bahwa motivasi belajar IPA
siswa meningkat hal ini dapat dilihat dari rata-rata postest siswa yaitu 84,60.
Model pembelajaran Inkuiri merupakan dimana guru membimbing siswa
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
melakukan kegiatan dengan memberikan pertanyaan awal dan mengarahkan
pada suatu diskusi, biasanya digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman
belajar dengan model inkuiri. Dengan model ini siswa belajar lebih berorientasi
pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-
konsep pelajaran. Pada model ini siswa akan di hadapkan pada tugas-tugas
yang relevan untuk di selesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara
individual agar mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan
secara mandiri (Sanjaya, 2007:202). Selain itu, model inkuiri terbimbing dapat
menjadikan pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan, perlu adanya
inovasi berbagai strategi pendekatan sehingga tujuan utama untuk
meningkatkan mutu pendidikan dapat tercapai. Membangkit gairah pada siswa
misalkan siswa merasakan jerih payah penyelidikannya menemukan
keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan. Siswa terlibat lanngsung dalam
belajar sehingga termotivasi untuk belajar (Suryosubroto, 2002:201).
Motivasi merupakan suatu kekuatan dalam diri individu yang timbul
karena adanya ransangan baik dari dalam ataupun luar untuk mencapai tujuan
tertentu, sehingga dapat dikatakan motivasi belajar sebagai faktor yang
mendorong semangat anak untuk belajar atau faktor yang memberikan dasar
alasan untuk belajar. Peran motivasi dalam pembelajaran adalah penting karena
dengan motivasi siswa tidak hanya akan belajar dengan giat tetapi juga
menikmatinya. Oleh karena itu, Inkuiri terbimbing merupakan salah satu model
yang cocok digunakan untuk membangkitkan semangat siswa agar lebih
termotivasi lagi dalam proses pembelajaran. Dengan, meningkatkan motivasi
belajar siswa, maka hasil belajar siswa akan meningkat.
Untuk kelompok eksperimen II yang menggunakan model Inkuiri Bebas
mendasarkan hasil postest di peroleh rata-rata yaitu 74,33 lebih rendah
dibandingkan dengan menggunakan model inkuiri terbimbing. Model Inkuiri
terbimbing merupakan pembelajaran dimana guru hanya memberikan problem
atau masalah, kemudian siswa disuruh untuk memecahkan melalui
pengamatan, eksplorasi atau prosedur penelitian untuk memperoleh jawabanya.
Hal itu, menyebabkan peserta didik kurang termotivasi dalam hal pengumpulan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
data dan keterangan sehingga hasilnya akan kurang memuaskan. Selaini itu,
peserta didik masih kurang mempunyi inisiatif untuk mendapatkan data, karena
kurang pengalaman dalam kegiatan eksperimen, strategi pembelajaran
memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang relatif banyak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai
perbandingan motivasi belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan inkuiri bebas dalam mata pelajaran IPA kelas VIII di SMPN 17
Kabupaten Tebo diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi belajar siswa menggunakan inkuiri terbimbing di SMPN 17
Kabupaten Tebo diperoleh hasil rata-rata sebesar 84,60.
2. Motivasi belajar siswa menggunakan inkuiri bebas di SMPN 17 Kabupaten
Tebo diperoleh hasil rata-rata 74,33.
3. Terdapat perbedaan motivasi dengan menggunakan model inkuiri
terbimbing dan inkuiri bebas yaitu dengan t hitung lebih besar daripada t tabel
yaitu 2,03 < 3,86 > 2,65, untuk signifikan 5% dan 1% kategori tinggi. Jadi,
kesimpulannya terdapat perbedaan antara model inkuiri terbimbing dengan
model inkuiri bebas.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang sudah diperoleh, maka penulis mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru perlu mempersiapakan secara matang untuk pembelajaran yang
menggunakan model inkuiri terbimbing, hal ini karena siswa belum terbiasa
menerapkan model pemebalajaran tersebut.
2. Variabel dalam penelitian ini hanyalah motivasi belajar siswa IPA, sebaiknya
dilakukan penelitian lain seperti hasil belajar, kerampilan, berpikir kritis.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono .(2009). Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paicum. Surabaya:
Pustaka Belajar.
Alberta.(2004). Focus On Inquiry: A Teacher’s Guide to Implementing Inquiry-bases
Learning.
Dimyati & Mudjiono.(2002). Belajar dan Pembelajara. Jakarta : Rineka Cipta.
Enggen & Kauchak (1996). Strategi dan Model Pembelajaan. Bandung :Pustaka
Pelajar.
Enysenck dalam Slameto (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Germann, J, Paul. (1991). Developing Science Process Skills Throung Directed
Inquiri. Jurnal The American biology Teache Vol.53 No. 4 (APR 1991) pp-
243-247 Publisher by Universitas of California Press. Gulo . ( 2002:93)
Strategi Belajar Mengajar. Jalarta : PT Grasindo
Hamzah. (2008:28). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Joyce & Well. (Wena.2009:76). Model Of Teaching New Jerrsey : Prentice Hall
Edisi-6.
Joly, J, Robert, et.al.(2000). Learning in An Inquiri-driven Plant Physiology
Laboratory. Published in J Nat Resour Life Sci. Educ. 29.31-35 (2000).
http://www. JNRLSE.org
Kurniawan, A.D. (2013),. Metode Inkuiri Terbimbing dalam Pembuatan Media
Pembelajaran Biologi utuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan
Kreativitas Siswa SMP. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Volume 2 (1): 8 –
11.
Lufri, yunus, Y dan Sudirman, (2007). Strategi Pembelajaran Biologi (Konsep
Pemodelan dan Penilaian). Padang: Biologi-Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
Nana Sadjana. (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nitko, Authony. (1996). Education Assesmentot Student, Second edition. New Jersey:
Pentice-Hall, inc. A Simon & Schaster Company
Roestiyah . (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT rineka Cipta.
Sanjaya,Wina,(2012). Straegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.Jakarta: Prenada Media Group.
Sardiman (2006:92-95). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Edisi 1. Jakarta: PT
Raja Grasindo Persada.
Sudirman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsiti.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif, Kualitatif,
dan R and D. Bandung: alfabeta
Suryosubroto (2009). Prpses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Sutarto, Damris, M. Dan Khairinal. (2011). Pengaruh Metode Inkuiiri dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Listrik Statis dalam Pembelajaran IPA. Tekno
Pedagogi Volume 1 (1): 33 -39.
Untari, E. (2010). Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah Melalui Metode Inkuiri
Terbimbing Dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Kemampuan
Memori dan Kemandirian Balajar. Tesis S2 Surakarta: Progmram
Pascasarjana Univesitas Sebelas Maret.
U. Nu (2008:9). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi
Aksara.
Purwanto (2004:33). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Wahyudin, S. (2010). Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia
Menggunakan Metode Inkuiri Terrbimbing untuk Meningkatkan Minat dan
Pemahaman Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Volume 6: 58-
62
Wena,Made.(2009).Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen I
Satuan Pendidikan : SMPN 17 Kabupaten Tebo
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Sistem Pencernaan manusia
Alokasi Waktu : 4×40 ( 2× Pertemuan)
A. Kompetensi Inti:
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.
KI 2 Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), satun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
K1 3 Memahami pengetahuan (Faktual, Konseptual, dan Prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang di pelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menganalisis sistem pencernaan
pada manusia dan memahami
gangguan yang berhubungan
dengan sistem pencernaan, serta
upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan.
3.5.1 Menjelaskan sitem pencernaan
pada manusia
3.5.2 Mengidentifikasi organ-organ yang
ada pada sistem pencernaan
manusua.
3.5.3 Mengemukakan zat yang terdapat
pada makanan
3.5.4 Menerangkan fungsi sitem
pencernaan makanan pada manusia
3.3.5 Mengklasifikasi gangguan siste
pencernaan pada manusia
3.5.6 Menemukan upaya untuk
mencegah atau menanggulangi
sistem pencernaan manusia
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan sitem pencernaan pada manusia
2. Siswa mampu mengidentifikasi organ-organ yang ada pada sistem
pencernaan manusia
3. Siswa mampu mengemukakan zat yang terdapat pada makanan
4. Siswa mampu menerangkan fungsi sitem pencernaan makanan pada
manusia
5. Siswa mampu mengklasifikasi gangguan sistem pencernaan pada
manusia
6. Siswa mampu menemukan upaya untuk mencegah atau menanggulangi
sistem pencernaan manusi
D. Materi Pembelajaran :
Fakta:
http//wandylee.wordpress.com http//hedisasrawan.blogspot.com
Konsep :
Sistem Pencernaan Manusia adalah proses menerima makanan,,
mengubahnya menjadi energi dan mengeluarkan sisa proses tersebut.
Organ pencernaan pada manusia
1. Organ mulut : berfungsi sebagai pintu masuk makanan kedalam tubuh
manusia.
2. Gigi ; berfungsi untuk mengunyah makanan agar menjadi halus.
3. Organ keringkongan : ( esophagus) berfungsi sebagai saluran
penghubung antara rongga mulut dengan bagian lambung.
4. Lambug ( vetriculus) : berfungsi sebagai tempat terjadinya sejumlah
proses pencernaan.
5. Usus halus : tempat penyerapan sari makanan dan juga sebagai tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang.
6. Usus besar : usus besar di bantu oleh bakteri yang bernama
Escherichia coli yang akan membantu proses pembusukan yang terjadi
di usus besar menjadi peses. Bateri ini juga menghasilkan vitamin K,
fungsi vitamin K memiliki peran penting dalam proses pembekuan
darah.
7. Anus : berfungsi sebagai tempat untuk pembuagan feses atau sisa
makanan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Zat (Nutrisi) yang terdapat pada makana:
1. Vitamin
2. Lemak
3. Karbonhidrat
4. Mineral dan air
5. Protein
Prinsip:
Gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau
menanggulanginya.
Prosedur:
Pengamatan struktur sistem pencernaan manusia.
E. Metode Pembelajaran:
1. Model : Inkuiri terbimbing
2. Pendekatan : Diskusi, Penugasan, dan Tanya jawab
F. Sumber Belajar/alat:
1. Buku biologi kelas VIII SMP/MTS Kemdikbud tahun 2017
2. multimedia dan internet ,buku yang lain yang menunjang proses
pembelajaran
3. penggaris, spidol, papan tulis
4. leptop dan gambar
G. Langkah-Langkah Pembelajaran:
Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Rincian Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan
siswa untuk mengikuti pelajaran
Guru memberi pertanyaan apersepsi tentang apa saja
yang dimakan saat sarapan tadi kepada siswa.
Guru memberi motivasi berupa gambar tentang system
pencernaan manusia.
10
(Menit)
Dari gambar yang dilihat siapa yang dapat menyebutkan
namanya! Jawaban yang benar diharapkan organ sistem
pencernaan!
Kegiatan Inti 60
(Menit) Sintak Model
Inkuiri
Terbimbing
(Gulo, w.2002.
strategi belajar
mengajar.
Jakarta PT
Grasindo) hal:
93
Kegiatan Pembelajaran
Guru : Memulai pembelajaran dengan
menjelaskan materi Sistem
pencernaan manusia.
Siswa : menyimak, mendengar dan
menulis penjelasan yang dikatakan
oleh guru.
Guru : Membagikan siswa menjadi
beberapa kelompok. kemudian siswa
diberikan Materi pembelajaran yang
berbeda-beda.
Siswa : membentuk kelompok sesuai
dengan yang sudah ditentukan.
Mencatat materi yang diberikan guru.
Guru : mempersilakan siswa untuk
berdiskusi dalam kelompok sesuai
materi yang didapatnya.
Guru :Menyajikan Masalah tahap ini
guru dituntut untuk menciptakan
suasana kelas menjadi konduksif dan
menyenangkan untuk belajar. Tahap
guru menjelaskan materi apa yang
akan diajarkannya. serta tujuan yang
akan dicapai pada pembelajaran ini.
Siswa : mendengar dan menulis apa
saja yang dijelaskan oleh guru.
Guru : Membuat Hipotesis melatih
kemampuan siswa terdapat materi
yang diajarkan tentang sistem
pencernaan manusia Serta
membandingkan pendapat dari siswa
yang satu dengan yang lain sesuai
anggota kelompoknya terhadap materi
tersebut.
Siswa : dengan percaya diri
mengemukakan pendapatnya.
Guru : Merancang Percobaan dengan
menguji kemampuan siswa terhadap
materi yang dibahasnya dalam
kelompok tersebut kemudian siswa
dimintak maju kedepan menjelaskan
dihadapan teman-temannya.
Siswa : mendengar dan menyimak
Guru : menyampaikan kesiswa bahwa
waktu sudah habis . dan diskusi akan
dilanjutkan pada pertemuan
berikutnya.
Pertemuan Ke-2 (2 x 40 Menit)
Kegiatan Penutup
Guru
Menugaskan siswa membuat resume tentang materi
yang di dapatnya pada setiap kelompok
Berdoa mengucap salam untuk mengakhiri pembelajaran
pada hari ini.
Siswa
Mencatat tugas yang disampaikan oleh guru
Tertib dan disiplin serta berdoa dan memberi salam
10 (Menit)
Rincian Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa dan memeriksa
kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran
Guru mengulangi dan menghubungkan materi
sebelumnya dengan materi yang akan di pelajari.
Guru memotivasi dengan menjelaskan sedikit materi
yang diajarkan pada pertemuan yang lalu
10
(Menit)
Kegiatan Inti 60
(Menit) Sintak Model
Inkuiri
Kegiatan Pembelajaran
Terbimbing
(Gulo, w.2002.
strategi belajar
mengajar.
Jakarta PT
Grasindo) hal:
93
Guru : Memulai pembelajaran
dengan menjelaskan materi yang
akan diajarkan.
Siswa : menyimak, mendengar dan
menulis penjelasan yang dikatakan
oleh guru.
Guru : Membagikan siswa menjadi
beberapa kelompok. kemudian siswa
diberikan Materi pembelajaran yang
berbeda-beda.
Siswa : membentuk kelompok sesuai
dengan yang sudah ditentukan.
Mencatat materi yang diberikan guru.
Guru : mempersilakan siswa untuk
berdiskusi dalam kelompok sesuai
materi yang didapatnya.
Guru :lakukan percobaan tahap ini
guru dituntut agar siswa bisa
mengikuti suatu proses pembelajaran,
mengamati suatu objek, keadaan atau
suatu proses.
Siswa : siswa mencari kebenaran
sendiri proses dan hasil percobaan.
Guru : Mengumpulkan dan
menganalisis data guru dituntut agar
siswa mudah memahami suatu materi
pembelajaran.
Siswa : siswa bisa memahami materi
yang diajarkan guru.
H. Instrument Penilaian
Portofolio
Observasi sikap
Tes tertulis
Instrument Penilaian
Materi : Sistem Peredaran Darah
Kelas / semester : VIII/Ganjil
Guru : Membuat kesimpulan
memberi tugas kepada siswa untuk
membuat kesimpulan pada materi
yang diajarkan.
Siswa : mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
Guru : penutup menyampaikan
kesiswa bahwa waktu sudah habis .
dan akan dilanjutkan pada pertemuan
berikutnya.
Kegiatan Penutup
Guru
Menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan
di pelajari minggu depan
Berdoa mengucap salam untuk mengakhiri
pembelajaran pada hari ini.
Siswa
Mencatat tugas yang disampaikan oleh guru
Tertib dan disiplin serta berdoa dan memberi salam
10
(Menit)
Hari/tanggal :
Kompetensi sikap spiritual
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1: Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianut.
3.5 Mengidentifikasi organ-organ yang ada
pada sistem pencernaan manusua.
Contoh rubrik peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup
Kriteria Indikator
AB Selalu peduli terhadap keselamatan diri dan guru serta teman
Sudah konsisten
B Sering peduli terhadap keselamatan diri dan guru serta teman
Mulai konsisten
C Kadang-kadang peduli terhadap keselamatan diri dan guru serta teman
Belum konsisten
K Tidak peduli terhadap keselamatan diri dan guru serta teman
Tidak konsisten
Observasi sikap/prilaku selama mengikuti proses pembelajaran yang
sedang berlangsung
No Nama siswa Kriteria sikap Jumlah
skor
Nilai
disip
lin
Ker
jasa
na
Kej
ujur
an
kepe
dilian
Tangg
ung
jawan
n A Ian b
1
2
3
4
5
6
Dst
*) ketentuan
- 1 = jika peserta didik tidak konsisten memperlihatkan prilaku
yang tertera dalam indicator
- 2 = jika peserta didik belum konsisten memperlihatkan prilaku
yang tertera dalam indikatir
- 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan prilaku
yang tertera dalam indicator
- 4 = jika peserta didik sudah konsisten memperlihatkan prilaku
yang tertera dalam indicator
Format penilaian
Total = jumlah semua skor × 100
Jumlah semua siswa
Performance / (Diskusi) selama mengikuti proses pembelajaran
No Aspek yang
dinilai
Sangat
baik
Baik Kurang
baik
Tidak
1 Kesesuaian
respon dengan
pertanyaan
2 Keserasihan
dalam pemilihan
kata
3 Kesesuaian
penggunaan
bahasa
4 Kelafalan
Kriteria Penilaian:
100 : sangat baik
75 : baik
50 : kurang baik
25 : tidak baik
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah sekor maksimal dikali skor ideal 100.
Jambi, 23 juli 2019
Mengetahui,
Kepala SMPN 17 Kabupaten Tebo Guru Mapel
Sukabul,S.Pd Risdariah,S.Pd.I
Peneliti
Nikmatul Munawwarah
TB. 151005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen II
Satuan Pendidikan : SMPN 17 Kabupaten Tebo
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Sistem Pencernaan manusia
Alokasi Waktu : 4×40 ( 2× Pertemuan)
A. Kompetensi Inti:
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.
KI 2 Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), satun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
K1 3 Memahami pengetahuan (Faktual, Konseptual, dan Prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang di pelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/ teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menganalisis sistem pencernaan
pada manusia dan memahami
gangguan yang berhubungan
dengan system pencernaan, serta
upaya menjaga kesehatan system
pencernaan.
3.5.1 Menjelaskan sitem pencernaan
pada manusia
3.5.2 Mengidentifikasi organ-organ yang
ada pada sistem pencernaan
manusua.
3.5.3 Mengemukakan zat yang terdapat
pada makanan
3.5.4 Menerangkan fungsi sitem
pencernaan makanan pada manusia
3.3.5 Mengklasifikasi gangguan siste
pencernaan pada manusia
3.5.6 Menemukan upaya untuk
mencegah atau menanggulangi
sistem pencernaan manusia
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan sitem pencernaan pada manusia
2.Siswa mampu mengidentifikasi organ-organ yang ada pada sistem
pencernaan manusia
3. Siswa mampu mengemukakan zat yang terdapat pada makanan
4. Siswa mampu menerangkan fungsi sitem pencernaan makanan pada
manusia
5. Siswa mampu mengklasifikasi gangguan sistem pencernaan pada
manusia
6. Siswa mampu menemukan upaya untuk mencegah atau menanggulangi
sistem pencernaan manusia
D. Materi Pembelajaran :
Fakta:
http//wandylee.wordpress.com
http//hedisasrawan.blogspot.com
Konsep :
Sistem Pencernaan Manusia adalah proses menerima makanan,,
mengubahnya menjadi energy dan mengeluarkan sisa proses tersebut
Organ pencernaan pada manusia
8. Organ mulut : berfungsi sebagai pintu masuk makanan kedalam tubuh
manusia
9. Gigi ; berfungsi untuk mengunyah makanan agar menjadi halus.
10. Organ keringkongan : ( esophagus) berfungsi sebagai saluran
penghubung antara rongga mulut dengan bagian lambung.
11. Lambug ( vetriculus) : berfungsi sebagai tempat terjadinya sejumlah
proses pencernaan
12. Usus halus : tempat penyerapan sari makanan dan juga sebagai tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang.
13. Usus besar : usus besar di bantu oleh bakteri yang bernama
Escherichia coli yang akan membantu proses pembusukan yang terjadi
di usus besar menjadi peses. Bateri ini juga menghasilkan vitamin K,
fungsi vitamin K memiliki peran penting dalam proses pembekuan
darah.
14. Anus : berfungsi sebagai tempat untuk pembuagan feses atau sisa
makanan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Zat (Nutrisi) yang terdapat pada makana:
6. Vitamin
7. Lemak
8. Karbonhidrat
9. Mineral dan air
10. Protein
Prinsip:
Gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah atau
menanggulanginya.
Prosedur:
Pengamatan struktur sistem pencernaan manusia
E. Metode Pembelajaran:
1. Model : Inkuiri bebas
2. Pendekatan : Diskusi, Penugasan, dan Tanya jawab
F. Sumber Belajar/alat:
1. Buku biologi kelas VIII SMP/MTS Kemdikbud tahun 2017
2. multimedia dan internet ,buku yang lain yang menunjang proses
pembelajaran
3. penggaris, spidol, papan tulis
4. leptop dan gambar
G. Langkah-Langkah Pembelajaran:
Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Rincian Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa dan memeriksa
kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran
Guru memberi pertanyaan apersepsi tentang apa saja
yang dimakan saat sarapan tadi kepada siswa.
Guru memberi motivasi berupa gambar tentang system
pencernaan manusia.
Dari gambar yang dilihat siapa yang dapat menyebutkan
namanya! Jawaban yang benar diharapkan organ system
pencernaan!
10
(Menit)
Kegiatan Inti 60
(Menit) Sintak Model
Inkuiri Bebas
(Weil.2009:207)
Kegiatan Pembelajaran
Guru : Memulai pembelajaran
dengan menjelaskan materi Sistem
pencernaan manusia.
Siswa : menyimak, mendengar dan
menulis penjelasan yang dikatakan
oleh guru.
Guru : Membagikan siswa menjadi
beberapa kelompok. kemudian siswa
diberikan Materi pembelajaran yang
berbeda-beda.
Siswa : membentuk kelompok
sesuai dengan yang sudah
ditentukan. Mencatat materi yang
diberikan guru.
Guru : mempersilakan siswa untuk
berdiskusi dalam kelompok sesuai
materi yang didapatnya.
Guru :Pengujian Masalah tahap ini
guru dituntut untuk memunculkan
kreativitas melakukan pembelajaran
dengan cara yang baru.
Siswa : Melihat apa yang sedang
dilakukan guru dalam proses
pembelajaran.
Guru :Pengumpulan Data dan
verifikasi data meningkatkan
kemandirian siswa dalam proses
pembelajaran terhadap materi yang
diajarkan tentang sistem pencernaan
manusia, Serta membandingkan
pendapat dari siswa yang satu
dengan yang lain sesuai anggota
kelompoknya terhadap materi
tersebut.
Siswa : mencari sendiri bahan
pembelajaran yang berkaitan dengan
sistem pencernaan manusian.
Guru : Merancang Esperimen
dengan menguji kemampuan siswa
terhadap materi yang dibahasnya
dalam kelompok tersebut kemudian
siswa dimintak maju kedepan
menjelaskan dihadapan teman-
temannya.
Siswa : mendengar dan menyimak
Guru : menyampaikan kesiswa
bahwa waktu sudah habis . dan
diskusi akan dilanjutkan pada
pertemuan berikutnya.
Kegiatan Penutup
Guru
Menugaskan siswa membuat resume tentang materi
yang di dapatnya pada setiap kelompok
10 (Menit)
Pertemuan Ke-2 (2 x 40 Menit)
Berdoa mengucap salam untuk mengakhiri
pembelajaran pada hari ini.
Siswa
Mencatat tugas yang disampaikan oleh guru
Tertib dan disiplin serta berdoa dan memberi salam
Rincian Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa dan memeriksa
kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran
Guru mengulangi dan menghubungkan materi
sebelumnya dengan materi yang akan di pelajari.
Guru memotivasi dengan menjelaskan sedikit materi
yang diajarkan pada pertemuan yang lalu
10
(Menit)
Kegiatan Inti 60
(Menit) Sintak Model
Inkuiri Bebas
(Weil 2009.
Hal: 207)
Kegiatan Pembelajaran
Guru : Memulai pembelajaran dengan
menjelaskan materi yang akan
diajarkan.
Siswa : menyimak, mendengar dan
menulis penjelasan yang dikatakan
oleh guru.
Guru : Membagikan siswa menjadi
beberapa kelompok. kemudian siswa
diberikan Materi pembelajaran yang
berbeda-beda.
Siswa : membentuk kelompok sesuai
dengan yang sudah ditentukan.
Mencatat materi yang diberikan guru.
Guru : mempersilakan siswa untuk
berdiskusi dalam kelompok sesuai
materi yang didapatnya.
Guru :Analisis data guru dituntut
agar siswa mudah memahami suatu
materi pembelajaran.
Siswa : siswa bisa memahami materi
yang diajarkan guru.
Guru :Merumuskan Kesimpulan
tahap ini guru dituntut agar siswa bisa
membuat kesimpulan sendiri dari
materi yang diajarkan.
Siswa : siswa membuat sendiri
kesimpulan dari materi pembelajaran
hari ini.
Guru : penutup menyampaikan
kesiswa bahwa waktu sudah habis .
dan akan dilanjutkan pada pertemuan
berikutnya.
Kegiatan Penutup 10
H. Instrument Penilaian
Portofolio
Observasi sikap
Tes tertulis
Instrument Penilaian
Materi : Sistem Peredaran Darah
Kelas / semester : VIII/Ganjil
Hari/tanggal :
Konpetensi sikap spiritual
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1: Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianut.
3.5 Mengidentifikasi organ-organ yang ada
pada sistem pencernaan manusua.
Guru
Menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan
di pelajari minggu depan
Berdoa mengucap salam untuk mengakhiri
pembelajaran pada hari ini.
Siswa
Mencatat tugas yang disampaikan oleh guru
Tertib dan disiplin serta berdoa dan memberi salam
(Menit)
Contoh rubrik peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup
Kriteria Indikator
AB Selalu peduli terhadap keselamatan diri dan guru serta teman
Sudah konsisten
B Sering peduli terhadap keselamatan diri dan guru serta teman
Mulai konsisten
C Kadang-kadang peduli terhadap keselamatan diri dan guru serta teman
Belum konsisten
K Tidak peduli terhadap keselamatan diri dan guru serta teman
Tidak konsisten
Observasi sikap/prilaku selama mengikuti proses pembelajaran yang
sedang berlangsung
No Nama siswa Kriteria sikap Jumlah
skor
Nilai
disip
lin
Ker
jasa
na
Kej
ujur
an
kepe
dilian
Tangg
ung
jawan
N A Ian B
1
2
3
4
5
6
Dst
*) ketentuan
- 1 = jika peserta didik tidak konsisten memperlihatkan prilaku
yang tertera dalam indicator
- 2 = jika peserta didik belum konsisten memperlihatkan prilaku
yang tertera dalam indikatir
- 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan prilaku
yang tertera dalam indicator
- 4 = jika peserta didik sudah konsisten memperlihatkan prilaku
yang tertera dalam indicator
Format penilaian
Total = jumlah semua skor × 100
Jumlah semua siswa
Performance / (Diskusi) selama mengikuti proses pembelajaran
No Aspek yang
dinilai
Sangat
baik
Baik Kurang
baik
Tidak
1 Kesesuaian
respon dengan
pertanyaan
2 Keserasihan
dalam pemilihan
kata
3 Kesesuaian
penggunaan
bahasa
4 Kelafalan
Kriteria Penilaian:
100 : sangat baik
75 : baik
50 : kurang baik
25 : tidak baik
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah sekor maksimal dikali skor ideal 100.
Jambi, 23 juli
2019
Mengetahui,
Kepala SMPN 17 Kabupaten Tebo Guru Mapel
Sukabul.S,Pd Risdariah,S.Pd.I
Peneliti
Nikmatul Munawwarah
TB. 151005
IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
KELAS :
JENIS KELAMIN :
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET:
1. Sebelum mengisi pertanyaan ini, anda diminta untuk menulis identitas dengan
jujur.
2. Bacalah baik-baik semua pertanyaan sebelum anda menjawab.
3. Beri tanda ceklis (√) pada kolom keterangan (S, SR, KK, J, TP) yang anda
anggap sesuai dengan keadaan anda yang sesungguhnya.
4. Hasil jawaban pada pertanyaan ini tidak mempengaruhi nilai akademik anda,
sehingga diharapkan anda menjawab dengan jujur setiap pernyataan yang
diberikan agar mencerminkan kondisi anda yang sebenarnya.
KETERANGAN:
S : Sangat setuju
SR : Setuju
KK : Netral
J : Tidak Setuju
TP : Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan
Alternatif Jawaban
S SR KK J TP
1 Saya tekun belajar setiap hari supaya
mendapat nilai yang bagus ketika ujian.
2 Saya merasa rugi ketika tidak
mengikuti ujian.
3 Saya rajin belajar setiap malam karena
saya ingin menambah pengetahuan
saya.
4 Saya mau bertanya kepada teman yang
lebih paham ketika ada pelajaran yang
kurang saya kuasai.
5 Saya mau bertanya kepada guru ketika
ada pelajaran yang belum saya pahami.
6 Saya mau mencari cara untuk
menjawab pertanyaan yang belum saya
tahu.
7 Saya mau mempelajari materi yang
belum diajarkan guru di kelas agar
lebih memahami pelajaran dibanding
teman lain.
8 Saya senang ketika guru menampilkan
pawerpoin untuk menjelaskan materi
pembelajaran.
9 Saya merasa bersalah jika tidak
mendengarkan dengan serius ketika
jam pelajaran.
10 Saya ingin bisa memahami pelajaran
yang diajarkan guru di kelas.
11 Saya senang ketika belajar kelompok
dengan teman-teman karena disitu bias
saling bertukar pikiran dan informasi.
12 Saya nyaman mengikuti pelajaran
dikelas yang ruangnya bersih.
13 Saya memiliki keinginan untuk
membaca ulang catatan pelajaran yang
sudah saya buat.
14 Saya rajin belajar karena saya ingin
menjadi murid yang pandai di kelas.
15 Saya nyaman belajar dalam ruang yang
sejuk.
16 Saya mau mempelajari materi yang
belum diajarkan guru di kelas.
17 Saya mau belajar tentang pelajaran
yang belum saya pahami.
18 Saya senang bermain tanya jawab
dengan teman mengenai pelajaran yang
akan di ujikan.
19 Saya akan tetap belajar supaya
mendapat nilai tertinggi di kelas,
walaupun saya tidak menyukai
pelajaran itu.
20 Saya senang belajar dengan
menggunakan video.
21 Saya merasa senang ketika mendapat
nilai di atas rata-rata karena dapat
membuat orang tua saya bangga.
22 Saya mengetahui kapan waktu belajar
yang tepat bagi saya sehingga saya
dapat memahami pelajaran dengan
baik(belajar pada pagi hari atau malam
hari).
23 Saya merasa bangga ketika orang tua
saya memberi ucapan selamat saat
mendapat rangking di kelas.
24 Saya belajar dengan sungguh-sungguh,
karena saya tidak ingin memiliki nilai
yang lebih rendah dari teman-teman
saya.
25 Saya senang membaca buku atau
artikel yang berkaitan dengan
pelajaran.
26 Saya senang belajar di meja belajar
yang rapi.
27 Saya penasaran dengan materi yang
dijelaskan oleh guru di kelas, sehingga
saya sering bertanya ketika pelajaran
berlangsung.
28 Saya dapat belajar dengan baik dalam
suasana tenang.
29
Saya sering belajar diluar kelas karena
bias mendapatkan hal-hal baru yang
belum pernah saya temui.
30 Saya merasa perlu mengulangi kembali
materi yang diajarkan oleh guru
dirumah.
31 Saya mau berusa memperbaiki nilai
saya yang jelek.
32 Saya memiliki keinginan untuk tetap
belajar walaupun tidak disuruh orang
tua.
33 Saya ingin mendapatkan nilai yang
lebih baik dari teman-teman.
34 Saya ingin mendapatkan rangking satu
di kelas.
35 Saya ingin memiliki banyak prestasi
belajar.
36 Saya bangga ketika teman-teman
memuji saya karena saya mendapatkan
nilai yang baik.
37 Saya merasa senang ketika Guru
memberikan nilai tambahan karena bisa
menjawab pertanyaan guru di kelas.
38 Saya bangga ketika saya dipuji oleh
Guru karena aktif bertanya di kelas.
39 Saya senang belajar melalui praktek.
40 Saya dapat belajar dengan baik jika
teman-teman tidak berisik di kelas.
Kisi-Kisi Instrumen Angket
Variabel Vaktor yang
mempengaruhi
variable
Indikator Sub Indikator Pertanyaan Jumlah
“Motivasi”
“ Motivasi belajar
adalah perubahan
energi dalam diri
atau pribadi
seseorang yang
ditandai dengan
timbulnya perasaan
dan reaksi u ntuk
mencapai tujuan.
Hamalik(1992:173)”
1. Vaktor Internal
a. Fisiologis
(jasmani) :
alat indra
b. Pisiologis
(rohani)
Intelegensi
siswa,
motivasi,
minat, sikap,
perhatian
siswa
Hasrat ingin
berhasil
• Tekun dalam
belajar
1 1
• Mau bertanya 4, 5 2
• Merasa bersalah
jika tidak
mengikuti
pelajaran
9 1
• Memiliki
keinginan
13, 14,
19,
24, 32
5
Dorongan
dan
kebutuhan
dalam
belajar
• Merasa rugi
ketika ridak
mengikuti ujian
• Senang ketika
guru
menampilkan
pawerpoin
4, 8, 20,
39
4
• Ingin bisa
memahami
pelajaran
10, 16,
17
3
Harapan dan
cita-cita
• Rajin dalam
belajar
3, 25 2
• Rasa penasaran
dengan materi
yang diajarkan
27 1
Penghargaan
dalam
belajar
• Senang ketika
diberi
penghargaan
21, 37 2
•rasa bangga 23, 34, 36, 4
38
Keingian
yang
menarik
•Mau belajar
yang belum
dipahami
6, 7, 30,
31, 35
5
• Rasa senang
ketika belajar
kelompok
11, 18, 22,
29
4
Faktor Eksternal
a. Lingkungan
sosial, keluarga,
guru,
masyarakat dan
teman
b. Lingkungan non
sosial,rumah,
sekolah dan
peralatan
Lingkungan
belajar yang
kondusif
• Rasa nyaman 12, 15,
26, 28,
40
5
Jumlah 40
NORMALITAS SAMPEL
A. Strategi Inkuiri Terbimbing
1. Mean ̅ = ∑ f
N =
= 84,60
2. Median
N = 30
Me = 87
3. Modus (M0)
Modus = 92
4. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi
tunggal
NO X F Fx
X(X-
Me) X² FX²
1 65 1 65 -19,6 384,16 384,16
2 67 1 67 -17,6 309,76 309,76
3 70 1 70 -14,6 213,16 213,16
4 72 2 144 -12,6 158,76 317,52
5 77 2 154 -7,6 57,76 115,52
6 80 3 240 -4,6 21,16 63,48
7 85 4 340 0,4 0,16 0,64
8 87 4 348 2,4 5,76 23,04
9 90 3 270 5,4 29,16 87,48
10 92 5 460 7,4 54,76 273,8
11 95 4 380 10,4 108,16 432,64
Jumlah 30 2538 -50,6 1342,76 2221,2
SD = √∑
= √
= 8,60
5. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing- masing nilai z untuk setiap
baris, dan sebut dengan S ( zi ) kemudian dibagi dengan jumlah number of cases
(N) sampel.
Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini :
No X Fi Fk Zi Tabel
Z F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 65 1 1 -2,27907 0,4884 0,0116 0,0333 0,0217
2 67
1
2 -2,04651 0,4793 0,0207 0,0667 0,0460
3 70 1 3 -1,69767 0,4545 0,0455 0,1000 0,0545
4 72 2 5 -1,46512 0,4279 0,0721 0,1667 0,0946
5 77 2 7 -0,88372 0,3106 0,1894 0,2333 0,0439
6 80 3 10 -0,53488 0,2019 0,2981 0,3333 0,0352 7 85 4 14 0,046512 0,016 0,516 0,4667 0,0493 8 87 4 18 0,27907 0,1064 0,6064 0,6000 0,0064 9 90 3 21 0,627907 0,2324 0,7324 0,7000 0,0324
10 92 5 26 0,860465 0,3051 0,8051 0,8667 0,0616 11 95 4 30 1,554559 0,4394 0,9394 1,0000 0,0606
Jumlah
4,2367
Mean
84,60
SD
6,69
L(hitung)
0,0946
L(tabel)
0,161
Karena L(Hitung)= 0,0946< 0,161 L(tabel), maka data berdistribusi normal
B. Strategi Inkuiri Bebas
1. Mean ̅ = ∑
=
= 74,33
2. Median
N = 30
Posisi 75
3. Modus (M0)
Modus = 87
4. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi
tunggal
NO X F Fx X(X-Me) X² FX²
1 55 2 110 -19,33 373,6489 747,2978
2 57 2 114 -17,33 300,3289 600,6578
3 60 2 120 -14,33 205,3489 410,6978
4 65 2 130 -9,33 87,0489 174,0978
5 67 3 201 -7,33 53,7289 161,1867
6 70 2 140 -4,33 18,7489 37,4978
7 75 3 225 0,67 0,4489 1,3467
8 80 4 320 5,67 32,1489 128,5956
9 85 3 255 10,67 113,8489 341,5467
10 87 5 435 12,67 160,5289 802,6445
11 90 2 180 15,67 245,5489 491,0978
Jumlah
30 2230 -26,63 1591,378 3896,667
SD = √∑
= √
= 11,40
5. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing- masing nilai z untuk setiap
baris, dan sebut dengan S ( zi ) kemudian dibagi dengan jumlah number of
cases (N) sampel.
No X Fi fk Zi Tabel
Z F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 55 2 2 -1,69561 0,4545 0,0455 0,0667 0,0212
2 57 2 4 -1,52018 0,4357 0,0643 0,1333 0,0690
3 60 2 6 -1,25702 0,3944 0,1056 0,2000 0,0944
4 65 2 8 -0,81842 0,291 0,209 0,2667 0,0577
5 67 3 11 -0,64298 0,2389 0,2611 0,3667 0,1056
6 70 2 13 -0,37982 0,1443 0,3557 0,4333 0,0776
7 75 3 16 0,058772 0,0199 0,5199 0,5333 0,0134
8 80 4 20 0,497368 0,1879 0,6879 0,6667 0,0212
9 85 3 23 0,935965 0,3238 0,8238 0,7667 0,0571
10 87 5 28 1,111404 0,3665 0,8665 0,9333 0,0668
11 90 2 30 1,374561 0,4147 0,9147 1,0000 0,0853
Jumlah
4,854
Mean
74,33
SD
11,4
L(hitung)
0,1056
L(tabel)
0,161
Karena L(Hitung)= 0,1056< 0,161 L(tabel), maka data berdistribusi normal
Uji Homogenitas Sampel
A. Sebaran data
Strategi Inkuiri Terbimbing
Dari data diperoleh:
65 67 70 72 72 77 77 80 80 80
85 85 85 85 87 87 87 87 90 90
90 92 92 92 92 92 95 95 95 95
Strategi Inkuiri Bebas
Dari data diperoleh:
55 55 57 57 60 60 65 65 67 67
67 70 70 75 75 75 80 80 80 80
85 85 85 87 87 87 87 87 90 90
B. Nilai tertinggi dan terendah
Inkuiri Terbimbing
Tertinggi = 95
Terendah = 65
Inkuiri Bebas
Tertinggi = 90
Terendah = 55
C. Rentang
Inkuiri Terbimbing
R = H – L + 1
= 95 – 65 + 1 = 31
Inkuiri Bebas
R = H – L + 1
= 90 – 55 + 1 = 36
D. Banyak kelas
K = 1 + 3,3 log (n)
K = 1 + 3,3 log (30)
K = 1 + 3,3 ( 1,48)
K = 5,8 = 6 (dibulatkan)
E. Interval
Strategi Inkuiri Terbimbing
I =
=
= 5,17 = 5
Strategi Inkuiri Bebas
I =
=
= 6
Inkuiri Terbimbing
Dari data diperoleh :
NO X F (x-x) (x-x)²
1 65 1 -19,6 384,16
2 67 1 -17,6 309,76
3 70 1 -14,6 213,16
4 72 1 -12,6 158,76
5 72 1 -12,6 158,76
6 77 1 -7,6 57,76
7 77 1 -7,6 57,76
8 80 1 -4,6 21,16
9 80 1 -4,6 21,16
10 80 1 -4,6 21,16
11 85 1 0,4 0,16
12 85 1 0,4 0,16
13 85 1 0,4 0,16
14 85 1 0,4 0,16
15 87 1 2,4 5,76
16 87 1 2,4 5,76
17 87 1 2,4 5,76
18 87 1 2,4 5,76
19 90 1 5,4 29,16
20 90 1 5,4 29,16
21 90 1 5,4 29,16
22 92 1 7,4 54,76
23 92 1 7,4 54,76
24 92 1 7,4 54,76
25 92 1 7,4 54,76
26 92 1 7,4 54,76
27 95 1 10,4 108,16
28 95 1 10,4 108,16
29 95 1 10,4 108,16
30 95 1 10,4 108,16
Jumlah 2538 30
2221,2
rata-rata
84,6
Inkuiri Bebas
Dari data diperoleh:
NO X F (x-x) (x-x)²
1 55 1 -19,33 373,65
2 55 1 -19,33 373,65
3 57 1 -17,33 300,33
4 57 1 -17,33 300,33
5 60 1 -14,33 205,35
6 60 1 -14,33 205,35
7 65 1 -9,33 87,05
8 65 1 -9,33 87,05
9 67 1 -7,33 53,73
10 67 1 -7,33 53,73
11 67 1 -7,33 53,73
12 70 1 -4,33 18,75
13 70 1 -4,33 18,75
14 75 1 0,67 0,45
15 75 1 0,67 0,45
16 75 1 0,67 0,45
17 80 1 5,67 32,15
18 80 1 5,67 32,15
19 80 1 5,67 32,15
20 80 1 5,67 32,15
21 85 1 10,67 113,85
22 85 1 10,67 113,85
23 85 1 10,67 113,85
24 87 1 12,67 160,53
25 87 1 12,67 160,53
26 87 1 12,67 160,53
27 87 1 12,67 160,53
28 87 1 12,67 160,53
29 90 1 15,67 245,55
30 90 1 15,67 245,55
Jumlah 2230 30
3896,67
Rata-rata
74,33
F. Mencari Standar Deviasi
Inkuiri Terbimbing
√∑
√
√
Inkuiri Bebas
√∑
√
√
G. Mencari standar error mean variabel
Inkuiri Terbimbing
√ =
√
√
Inkuiri Bebas
√ =
√
√
Inkuiri Terbimbing
S2 = ∑ (
=
Inkuiri Bebas
S2 = ∑ (
=
1. Fhitung =
2. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Dengan rumus :
dk = n - 1 = 30- 1 = 29 (untuk varians terbesar)
dk = n -1 = 30 - 1 = 29 ( unruk varians terkecil)
Taraf signifikan (α) = 0,05, maka diperoleh Ftabel = 1,84
3. Kriteria Pengujian
Jika : Fhitung ≥ Ftabel tidak homogen
Jika : Fhitung < Ftabel homogen
Ternyata Fhitung ≤ Ftabel atau 1,75 < 1,84 maka varians – varians adalah homogen
Uji Hipotesis
a. Uji-t
No X Y X Y (x-x)² (x-x)²
1 65 55 -19,60 -19,33 384,16 373,65
2 67 55 -17,60 -19,33 309,76 373,65
3 70 57 -14,60 -17,33 213,16 300,33
4 72 57 -12,60 -17,33 158,76 300,33
5 72 60 -12,60 -14,33 158,76 205,35
6 77 60 -7,60 -14,33 57,76 205,35
7 77 65 -7,60 -9,33 57,76 87,05
8 80 65 -4,60 -9,33 21,16 87,05
9 80 67 -4,60 -7,33 21,16 53,73
10 80 67 -4,60 -7,33 21,16 53,73
11 85 67 0,40 -7,33 0,16 53,73
12 85 70 0,40 -4,33 0,16 18,75
13 85 70 0,40 -4,33 0,16 18,75
14 85 75 0,40 0,67 0,16 0,45
15 87 75 2,40 0,67 5,76 0,45
16 87 75 2,40 0,67 5,76 0,45
17 87 80 2,40 5,67 5,76 32,15
18 87 80 2,40 5,67 5,76 32,15
19 90 80 5,40 5,67 29,16 32,15
20 90 80 5,40 5,67 29,16 32,15
21 90 85 5,40 10,67 29,16 113,85
22 92 85 7,40 10,67 54,76 113,85
23 92 85 7,40 10,67 54,76 113,85
24 92 87 7,40 12,67 54,76 160,53
25 92 87 7,40 12,67 54,76 160,53
26 92 87 7,40 12,67 54,76 160,53
27 95 87 10,40 12,67 108,16 160,53
28 95 87 10,40 12,67 108,16 160,53
29 95 90 10,40 15,67 108,16 245,55
30 95 90 10,40 15,67 108,16 245,55
Jumlah 2538 2230
2221,2 3896,67
1. Menghitung mean variable X
Mx = ∑
=
2. Menghitung mean variable Y
My = ∑
=
3. Mencari standar deviasi skor variable X dengan rumus:
SDx = √∑
SDx = √
SDx =
4. Mencari standar deviasi skor variable Y dengan rumus:
SDy = √∑
SDy = √
SDy =
5. Mencari standar error mean variable X, dengan rumus:
SEMx =
√
SEMx =
√
SEMx =
6. Mencari standar error mean variable Y, dengan rumus:
SEMy =
√
SEMy =
√
SEMy = 2,12
7. Mencari standar error perbedaan antara mean variable X dan mean variable Y,
dengan rumus :
SEMx – My = √
SEMx – My = √
SEMx – My = √
SEMx – My = 2,66
8. Mencari t0 atau “tt” , dengan rumus
t0 =
=
=
= 3,86
9. Mencari interpretasi terhadap t0 atau “ttest”
Df atau db = (N1 + N2 -2)
= 30 + 30 - 2 = 58
Didapati tt 5% = 2,00 dan 1% = 2,65
5% < t0 > 1%
2,03 < 3,86 > 2,65
Karena t0 atau ttest yang diperoleh dalam perhitungan t0 = 3,86 lebih
besar dari pada ttabel ( baik pada taraf signifikan 5% ataupun 1% ), maka dari
kedua hipotesis yang ada dapat disimpulkan Hipotesis Nihil ditolak, sedangkan
Hipotesis Alternatif diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y dengan kata
lain terdapat perbedaan motivasi belajar menggunakan strategi pembelajaran
inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas dalam mata pelajaran IPA kelas VIII di
SMPN 17 Kabupaten Tebo.
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363
Kartu Bimbingan Skripsi Tugas Akhir
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-10-2019 R-0 1 dari 1
Nama : Nikmatul Munawwarah
NIM : TB. 151005
Pembimbing I : Ali murtadlo, M.Ag
Judul Skripsi :Perbandingan Motivasi Belajar Menggunakan Strategi Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas dalam Mata Pelajaran IPA
Kelas VIII Di SMPN 17 Kabupaten Tebo.
Fakultas :Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Tadris Biologi
No Tanggal Konsultasi
Ke MateriKonsultasi
TandaTanga
n
1. 22-02-2019 1 Perbaikan Latar Belakang
2. 25-02-2019 2 Perbaikan Rumusan Masalah
3. 02-03-2019 3 PerbaikanTujuan Dan Kegunaan
4. 10-03-2019 4 Perbaikan KajianPusta
5. 19-03-2019 5 Perbaikan Study Relevan
6. 25-03-2019 6 Perbaikan Metodologi Penelitian
7. 11-04-2019 7 Perbaikan Analisis Data
8. 17-07-2019 8 Prosedur Riset
9. 03-08-2019 9 Prosedur Uji Statistik
10 25-08-2019 10 Perbaikan Kata Pengantar Skripsi
11 05-09-2019 11 Perbaikan Motto
12 15-09-2019 12 Perbaikan Abstrak
13 16-09-2019 13 Perbaikan Daftar Isi
14 17-09-2019 14 Revisi Akhir Untuk Munaqasyah Abstrak
Dan Pembahasan
Jambi, September 2019
Pembimbing I
Ali Murtadlo,M.Ag
NIP. 19941012199803001
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-10-2019 R-0 1 dari 1
Nama : Nikmatul Munawwarah
NIM : TB. 151005
Pembimbing II : Rahmi Putri Wirman, M.Si
Judul Skripsi :Perbandingan Motivasi Belajar Menggunakan Strategi Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas dalam Mata Pelajaran IPA
Kelas VIII Di SMPN 17 Kabupaten Tebo.
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Tadris Biologi
No Tanggal Konsultasi
Ke MateriBimbingan TandaTangan
1. 10-01-2019 1. Bimbingan Bab I, II, dan III
2. 15-01-2019 2. Perbaikan Latar Belakang
3. 18-01-2019 3. Perbaikan Proposal
4. 15-02-2019 4. Acc Seminar
5. 25-02-2019 5. Perbaikan Hasil Seminar
6. 16-05-2019 6. Acc Riset
7. 26-08-2019 7. Bimbingan Skripsi
8. 02- 09-2019 8. Perbaikan Bab IV
9. 09-09-2019 9. Perbaikan Bab V
10. 16-09-2019 10. Perbaikan Redaksi Kalimat
11. 17-06-2019 11. Acc Skripsi
Jambi, September 2019
Pembimbing II
Rahmi Putri Wirman, M.Si
NIP. 198405012011012021
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran Inkuiri Bebas
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITEA)
Nama : Nikmatul Munawwarah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tgl Lahir : Teluk Rendah Ilir 23 Juli 1997
Alamat (asal/ Sekarang) : Teluk Rendah Ilir
Aurduri 1. Blok E
Alamat Email : [email protected]
No Kontak : 085279688023
Pengalaman-Pengalaman Pendidikan Normal
1. SD N 50/VIII Teluk Rendah Ilir : Lulusan tahun 2009
2. SMP N 17 Teluk Rendah Pasar : Lulusan tahun 2012
3. MAs Nurussa‟adah Teluk Rendah Ilir : Lulusan tahun 2015
4. SI Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thah Syaifuddin Jambi : Lulusan tahun ....
Pengalaman Organisasi
1. PMII 2017
Jambi, 17 September 2019
Nikmatul Munawwarah
NIM.TB.151005
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi