Perbandingan Kurikulum Di Indonesia Dan Brunei Darussalam
-
Upload
rizal-arifin -
Category
Documents
-
view
498 -
download
38
description
Transcript of Perbandingan Kurikulum Di Indonesia Dan Brunei Darussalam
Perbandingan Kurikulum di Indonesia dan Brunei Darussalam
Pendahuluan
Matematika merupakan Mata Pelajaran yang cukup sulit dan rumit. Banyak para
siswa dalam implementasi pembelajaran matematika mengalami hambatan , sehingga perlu
penanganan khusus untuk mempelajari matematika supaya mudah dipahami. Penerapan
matematika akhir-akhir ini telah berubah banyak dan cepat karena kehadiran dan
perkembangan teknologi elektronik dalam dunia kerja, sehingga matematika harus dipelajari
siswa-siswa karena kegunaannya yang penting dalam kehidupan.
Kurikulum Mata Pelajaran matematika harus dirancang tidak hanya untuk siswa yang
melanjutkan ke pendidikan tinggi, tetapi juga untuk memasuki dunia pasar kerja.
Pengembangan kurikulum matematika yang sedang berlangsung sekarang ini harus
dipersiapkan secara matang.
Setiap negara memiliki kurikulum yang berbeda-beda, tetapi memiliki tujuan yang
sama yaitu untuk memajukan pendidikan di negaranya. Dan dalam kurikulum tiap negara
memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga kita perlu mengkaji kurikulum dari Negara
lain sebagai bahan pertimbangan dalam memajukaan pendidikan di indonesia.
Dalam makalah ini akan dipaparkan secara singkat mengenai
perbandingan kurikulum di Indonesia dan Brunei Darussalam.
Pembahasan
A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum(curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat
berpacu) kemudian pengertian tersebut digunakan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah
mata pelajaran(subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir
program pelajaran untuk memperoleh ijazah. Dari rumusan kurikulum tersebut terkandung
dua hal pokok, yaitu (1) adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dan (2)
tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Pandangan atau anggapan yang sampai saat
ini masih lazim dipakai dalam dunia pendidikan atau persekolahan di negara kita,yaitu
kurikulum sebagai suatu rencana tertulisyang disusun guna memperlancar proses belajar-
mengajar. Dengan demikian implikasi terhadap praktek pengajaran yaitu setiap siswa harus
menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang
sangat penting dan menentukan.
B. Kurikulum di indonesia
Kurikulum di Indonesia menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidkian) yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, Kalender pendidikan, Silabus dan
rencana Program Pembelajaran.
Dalam KTSP terdapat muatan yang terdiri dari beberapa mata pelajaran, diantaranya
yaitu matematika. Mata pelajaran ini bertujuan untuk memebekali peserta didik memiliki
kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam
pemecahan masalah menggunakan penalaran pada pola dan sifat melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika, memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang
diperoleh serta mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
C. Kurikulum Brunei Darussalam
Kurikulum di negara Brunei Darussalam tidak jauh beda dengan kurikulum
yang ada di Indonesia. Tapi di Brunei Darussalam menggunakan konsep Melayu Islam
Beraja ( MIB ) dalam kurikulum sekolahnya. Dan tujuan utamanya yaitu membentuk atau
penciptaan SDM yang berakhlak,beragama, dan menguasai teknologi. Dan sistem
pendidikannya pun memiliki banyak kesamaan dengan negara ” commonwealth “ seperti
Inggris,Malaysia, Singapura, dan lain-lain.
Pada tahun 2008,Brunei telah mulai melakukan transisi kepada sistem
pendidikan yang disebut sebagi SPN21, akronim dari Sistem Pendidikan Negara Abad ke-
21. SPN21 dalah sistem pendidikan yang dirancang untuk memberikan kesempatan dan
kelulusan bagi para siswa untuk mencapai status pendidikan yang tinggi sesuai dengan
kemampuan akademik mereka masing-masing. Itu adalah misi kementrian
pendidikan ( MOE ) yaitu untuk memberikan pendidikan yang menyeluruh untuk
mencapai potensi yang penuh bagi siswa.
Kemudian pada tahun 2009 dilakukan transisi bagi siswa Tahun 1 dan Tahun 4
kepada sistem ini dan akan diterapkan sepenuhnya pada tingkatan dasar pada tahun 2011.
Pendidikan dasar berdasarkan SPN21 dibagi menjadi dua tingkat, yaitu tingkat bawah
( Tahun 1 hingga Tahun 3 ) dan tingkat atas ( Tahun 4 hingga Tahun 6 ) dan semua siswa
menjalani kurikulum yang sama pada tahun 1 hingga Tahun 3.
Dan mata pelajaran untuk Tahun 4 yang diwajibkan untuk dipelajari oleh
semua siswa yaitu:
A. Mata Pelajaran Utama B. Mata Pelajaran Wajib
Bahasa Melayu PAI
Bahasa Inggris Pendidikan Jasmani
Matematika Kokurikulum
Sains Ilmu Sosial
Seni Kreatif dan Teknologi
Modul 1 : ICT
Modul 2 : Lukisan dan Reka bentuk
Modul 3 : Musik dan Drama
MIB ( Pendidikan Kewarganegaraan )
Teknonogi
Dalam proses pengajaran Brunei Darussalam sudah menggunakan metode
Sakamoto. Metode ini dapat menjadikan belajar matematika menjadi lebih mudah dan
menyenangkan. Sehingga anak-anak tidak lagi berfikir bahwa pelajaran matematika itu
menakutkan dan menjadi momok bagi mereka.dalam metode ini, satu guru hanya mengajar
tiga sampai empat anak. Siswa sakamoto dibimbing oleh guru-guru yang bersertifikat.
C. Analisis Kurikulum
Penggunaan kurikulum diantara dua negara ini memiliki perbedaan baik bentuk
kurikulum yang dipakai ataupun muatan pelajaran yang terdapat dalam kurikulum di masing-
masing negara ini. Berbeda dengan Indonesia negara Brunei sudah menerapkan atau telah
melakukan transisi kepada sistem pendidikan baru yang disebut sebagai SPN21 (Sistem
Pendidikan Negara Abad ke-21). Sistem ini dirancang untuk memberikan kesempatan dan
keleluasaan bagi para siswa untuk mencapai status pendidikan yang tinggi sesuai dengan
kemampuan akademik mereka masing-masing. Dengan demikian siswa dapat
mengembangkan bakatnya. Di tingkat SD, mulai dari kelas 1 dan seterusnya setiap murid
akan mengikuti ujian akhir tahun dan hanya murid yang berprestasi saja yang dapat
melanjutkan ke kelas berikutnya. Sementara yang gagal harus tinggal kelas dan sesudah itu
baru mendapat kenaikan kelas otomatis Sedang Indonesia menggunakan KTSP , dimana
kurikulum tersebut menuntut agar siswa secara keseluruhan dapat mencapai SKL yang telah
ditetapkan.
Diantara kelebihan kurikulum Brunai Darussalam adalah beberapa mata pelajaran
seperti matematika, geografi diajarkan oleh guru dengan menggunakan bahasa Inggris.
sedangkan bidang studi lainnya diajarkan dalam bahasa Melayu. Sehingga dapat dikatakan
siswa-siswa di brunei darussalam lebih pandai dalam berbahasa inggris dibandingkan sisiwa-
siwa indonesia. Karena di Indonesia bahasa Inggris hanyalah merupakan salah satu mata
pelajaran yang diterapkan dalam muatn kurikulum.
Sedang kekurangan kurikulum Brunei Darussalam yaitu siswa yang tidak menguasai
Bahasa Inggris dengan baik akan kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Karena metode
pengajarannya menggunakan Dwi bahasa.
Kesimpulan
Dalam proses pendidikan di Indonesia menggunakan kurikulum dalam bentuk KTSP
(Kurikulum Tingkat satuan pendidikan) yaitu kurikulum operasional pendidikan yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Dan berujuan untuk
mewujudkan manusia yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Sedangkan di Brunei Darussalam menggunakan konsep Melayu Islam
Beraja ( MIB ) dalam kurikulum sekolahnya. Dan tujuan utamanya yaitu membentuk atau
penciptaan SDM yang berakhlak,beragama, dan menguasai teknologi tinggi. Sehingga
dilihat dari tujuan secara keseluruhan kurikulum indonesia hampir sama dengan kurikulum
yang ada di brunei Darussalam. Kedua negara tersebut sama-sama menjadikan mata pelajaran
matematika menjadi mata pelajaran wajib di jenjang sekolah dasar khususnya kelas 4