Perbandingan Antara Pirometalurgi Dan Hidrometalurgi
-
Upload
shendy-bayu -
Category
Documents
-
view
187 -
download
0
description
Transcript of Perbandingan Antara Pirometalurgi Dan Hidrometalurgi
TUGAS METALURGI UMUM
“Perbandingan Antara Pirometalurgi Dengan
Hidrometalurgi”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metalurgi UmumSemester VII Pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2014/2015
Disusun oleh :
Shendy Bayu Widhiyansyah (10070111132)
Kelas : A
PRODI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG1435 H / 2014 M
PERBANDINGAN ANTARA PIROMETALURGI Dengan
HIDROMETALURGI
A. Pirometalurgi
Adalah Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu
yang dicapai ada yang hanya 50º - 250º C (proses Mond untuk pemurnian nikel),
tetapi ada yang mencapai 2.000º C (proses pembuatan paduan baja). Yang
umum dipakai hanya berkisar 500º - 1.600º C ; pada suhu tersebut kebanyakan
metal atau paduan metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam
fase gas.
Umpan yang baik adalah konsentrat dengan kadar metal yang tinggi agar
dapat mengurangi pemakaian energi panas. Penghematan energi panas dapat
juga dilakukan dengan memilih dan memanfaatkan reaksi kimia eksotermik
(exothermic).
Proses pirometalurgi terbagi atas 4 proses, yaitu :
1. Drying (Pengeringan)
Adalah proses pemindahan panas kelembapan cairan dari material.
Pengeringan biasanya sering terjadi oleh kontak padatan lembap
denganpembakaran gas yang panas oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Pada beberapa kasus, panas pada pengeringan bisa disediakan oleh
udara panas gas yang secara tidak langsung memanaskan. Biasanya suhu
pengeringan di atur pada nilai diatas titik didih air sekitar 120ºC.pada kasus
tertentu, seperti pengeringan air garam yang dapat larut, suhu pengeringan
yang lebih tinggi diperlukan.
2. Calcining (Kalsinasi)
Kalsinasi adalah dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi
hydrate seperti ferric Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap air atau
dekomposisi kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon diosida
dan atau besi karbonat menjadi besi oksida.Proses kalsinasi membawa
dalam variasi tungku/furnace termasuk shaft furnace, rotary kilns dan
fluidized bed reactor.
3. Roasting (Pemanggangan)
Adalah pemanasan dengan kelebihan udara dimana udara dihembuskan
pada bijih yang dipanaskan disertai penambahan regen kimia dan
pemanasan ini tidak mencapai titik leleh (didih).
4. Smelting
Adalah proses peleburan logam pada temperatur tinggi sehingga
logam ,leleh dan mecair setelah mencapai titik didihnya.
B. Hidrometalurgi
Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari metalurgi. Secara harfiah
hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam dari batuan atau
bijihnya dengan menggunakan pelarut berair (aqueous solution). Atau secara
detilnya proses Hydrometalurgi adalah suatu proses atau suatu pekerjaan dalam
metalurgy, dimana dilakukan pemakaian suatu zat kimia yang cair untuk dapat
melarutkan suatu partikel tertentu.
Hidrometalurgi dapat juga diartikan sebagai proses ekstraksi metal dengan
larutan reagen encer (< 1 gram/mol) dan pada suhu < 100º C. Reaksi kimia yang
dipilih biasanya yang sangat selektif. Artinya hanya metal yang diinginkan saja
yang akan bereaksi (larut) dan kemudian dipisahkan dari material yang tak
diinginkan.
Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling banyak
mendapat perhatian peneliti. Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi ilmiah
semisal jurnal kimia berskala internasional yang membahas pereduksian logam
secara hidrometalurgi. Logam-logam yang banyak mendapat perhatian adalah
nikel (Ni), magnesium (Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn).
Hidrometalurgi memberikan beberapa keuntungan:
1. Bijih tidak harus dipekatkan, melainkan hanya harus dihancurkan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil.
2. Pemakaian batubara dan kokas pada pemanggangan bijih dan sekaligus
sebagai reduktor dalam jumlah besar dapat dihilangkan.
3. Polusi atmosfer oleh hasil samping pirometalurgi sebagai belerang
dioksida, arsenik (III) oksida, dan debu tungku dapat dihindarkan.
4. Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade), metode ini lebih efektif.
5. Suhu prosesnya relatif lebih rendah.
6. Reagen yang digunakan relatif murah dan mudah didapatkan.
7. Produk yang dihasilkan memilki struktur nanometer dengan kemurnian
yang tinggi.
Pada prinsipnya hidrometalurgi melewati beberapa proses yang dapat
disederhanakan tergantung pada logam yang ingin dimurnikan. Salah satu yang
saat ini banyak mendapat perhatian adalah logam mangan dikarenakan
aplikasinya yang terus berkembang terutama sebagai material sel katodik pada
baterai isi ulang. Baterial ion litium konvensional telah lama dikenal dan diketahui
memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Namum jika
katodanya dilapisi lagi dengan logam mangan oksida maka kapasitas
penyimpanan energi baterai tersebut menjadi jauh lebih besar. Secara garis
besar, proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu:
1. Leaching atau pengikisan logam dari batuan dengan bantuan reduktan
organik.
2. Pemekatan larutan hasil leaching dan pemurniannya.
3. Recovery yaitu pengambilan logam dari larutan hasil leaching.
C. Perbandingan Antara Pirometalurgi Dengan Hidrometalurgi
Dari pembahasan diatas, diketahui perbandingannya sebagai berikut :
Tabel 1Perbandingan Antara Pirometalurgi dengan Hidrometalurgi
Pirometalurgi Hidrometalurgi
Temperatur Tinggi Rendah
Karakteristik Bijih Kadar tinggi Kadar rendah
Polusi Udara Air/tanah
Lama Proses Cepat (Jam) Lambat (Hari/minggu/bulan)
Kapasitas Pabrik > Dari hidrometalurgi < dari pirometalurgi
Pemakaian energi > Dari hidrometalurgi < dari pirometalurgi
Investasi biaya > Dari hidrometalurgi < dari pirometalurgi
Adapun keuntungan dan kerugian dari pirometalurgi dan hidrometalurgi ini,
yaitu adalah :
Tabel 2Perbandingan Keuntungan Dan Kerugian Pirometalurgi Dengan Hidrometalurgi
Keuntungan KerugianWaktu proses cepat Pencemaran udaraCocok untuk mineral
berkadar tinggiGas buangan yang
beracunKapasitas produk
besarKonsumsi energi
lebih besar
Investasi lebih murahWaktu proses sangat
lama
Cocok untuk mineral berkadar rendah
Dibutuhkan leaching agents yang cukup
banyak
Material Handling lebih mudah
Kapasitas produksi kecil
Pirometalurgi
Hidrometalugi
DAFTAR PUSTAKA
Rosenqvist, 2009, Principles of Extracrive Metallurgy
Anonim, 2011, Metalurgi Ekstraktif, Blogger, Diakses pada tanggal 12 Oktober
2014, Pada Pukul 15.00 WIB