PERBANDINGAN AKTIVITAS GELOMBANG ALFArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47834... ·...
Transcript of PERBANDINGAN AKTIVITAS GELOMBANG ALFArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47834... ·...
i
PERBANDINGAN AKTIVITAS GELOMBANG ALFA
ELEKTROENCEPHALOGRAFI (EEG) OTAK SEBELUM DAN
SESUDAH PERLAKUAN SAAT DIPERDENGARKAN
MUROTTAL AL-QUR’AN SURAH AL-WAQIAH AYAT 1-40
PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Oleh:
Nur Fauziah Syam
NIM: 11151030000102
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/2018 M
LEMBARAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
l.
J.
2.
Laporan penelitian ini merupakan hasil ini merupakan hasil karya asli saya
yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarla.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
metupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 22 Oktober 2018
Nur Faruiah Syam
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERBANDINGAN AKTIVTTAS GELOMBANG ALFA
E LEKTfr O E NC E PHALO G R4 FI (EEG) OTAK SAAT DIPERI}ENGARKAN
AL-QUR'AN SURAH AL-WAQIAH AYAT t-40 SEBELUM DAN
SEST]DAH PERLAKUAN PADA MAILASISWA PAKULTAS
KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDA}'ATULL4.H JAKARTA
Laporan Penelitian
Dialukan kepada Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokterafi untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked)
Oleh
F{ur Fauziirh Svarii
NIM : 111s1030000102
Pembimbing I
dr.Ahrnad Azwar Habibi" M.Biorned
NrP. 1 9800 5222009t2fiA5 NrP I 97212t72043122401
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKITLTAS KEDOKTERAN
UNTVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 144$ III2O18 M
lil
Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN AKTMTAS GELOMBANGALFA ELEKTROENCEPTTALOGRAFI (EEG) OTAK SAATDIPERDENGARKAN AL-QUR'AN SURAH ALWAQIAH AYAT I-40SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN PADA MAIIASISWAFAKULTAS KEDOKTERAN TIIN SYARIT HIDAYATULLAH JAKARTAyang diajukan oleh Nur Fauziah Syarn ( NIM: 11151030000102), telah diujikandalam sidang di Fakultas Kedokteran pada 22 Oktober 2018. Laporan penelitianhi telah diterirna sebagai salah satu syarat memperoleh geiar Sarjana Kedokteran(S. Ked) pada Program Strdi Pendidikan Dokter.
Ciputat, 22 Oktober 2018
DEWAN PENGT]JI
Ketua sidang
Pembimbing I
,frua
dr.Ahrnad Azwar Habibi. M" Biomed
NIP. 1980052220CI9rcrc05 NIP.1972121724ffi1.22001
Penguji II
PIMPINAN TAKULTAS
Kraprodi K*dokternn FK till\
".- !(Eo
Dekan FKUIN
200312100-1
dr, AchruadZaki jil,Epid. Sp,QJ
NrP. 19780507200501 1005
tv
.1985030s201801 1001
4
v
KATA PENGANTAR
Assamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan ridho-Nya serta shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan
laporan penelitian dengan judul “PERBANDINGAN AKTIVITAS GELOMBANG
ALFA ELEKTROENCEPHALOGRAFI (EEG) OTAK SAAT DIPERDENGARKAN
AL-QUR’AN SURAH AL-WAQIAH AYAT 1-40 SEBELUM DAN SESUDAH
PERLAKUAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA”, Penyusunan laporan penelitian ini dapat
terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. dr. Hari Hendarto, SpPD, PhD, FINASIM selaku Dekan FK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, SpOT selaku Ketua Program Studi Kedokteran
FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh dosen Program Studi
Kedokteran yang membimbing serta memberikan ilmu kepada saya selama
menjalani masa pendidikan di Program Studi Kedokteran FK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Dr.Ahmad Azwar Habibi selaku pembimbing pertama saya walaupun
dengan kesibukan yang padat tetap selalu memberikan bimbingan, arahan,
saran dan semangat kepada saya agar penelitian ini berjalan dengan
sebaik-baiknya.
4. Ibu Alfiah, S.Ag., Mag selaku pembimbing kedua saya walaupun dengan
kesibukan yang padat tetap selalu memberikan bimbingan, arahan, saran
dansemangat kepada saya agar penelitian ini berjalan dengan sebaik-
baiknya.
5. drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD selaku Penanggung Jawab Modul Riset
Program studi Kedokteran 2015.
6. Kedua orang tua saya tercinta, Drs.H.Syawal Sitonda S.Ag M.Ag dan
Dra.H.Maryam Rajuddin M.Pd dan ketika saudara saya,Nur Fitri Syam,
Sri Rezki mardiah Syam, Muh.Maqbul Arafah Syam, serta seluruh
keluarga besar saya yang selalu memberikan kasih sayang, doa, inspirasi,
vi
dan semangat sehingga memotivasi dan menguatkan saya dalam penelitian
ini.
7. Kementerian Agama RI yang telah memberikan saya kesempatan untuk
berkuliah di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Untuk Mba Ana selaku teknisi pemasangan EEG di Klinik Zam-Zam yang
telah membantu kami dalam melakukan prosedur pemeriksaan EEG.
9. Untuk teman seperjuangan saya dalam penelitian ini yaitu Annisah Nur
Rahmah, Khusnul Khatimah, dan Rahmawati syatha yang telah
menyemangati, membantu, dan berjuang bersama dalam menyelesaikan
penelitian ini.
10. Untuk Almarhumah Nurbaiti sebagai pelopor dilaksanakannya penelitian
tentang EEG dan mendengarkan Al-Quran. Dan teman-teman saya
CSSMoRA UIN angkatan 2015 Megawati Latenriolle, Annisah Nur
Rahmah, Almr Nur Baiti, Khusnul Katimah, Monalisa, Agung Saputra,
Rahmawati, Abd. Rahman, M.Ilmul Yaqin, Muh. As’ad, Rezdwyanto
Sabiri yang telah menyemangati saya dalam mengerjakan penelitian ini.
11. Teman-teman Amigdala 2015 yang berjuang bersama meraih mimpi untuk
menjadi dokter muslim di masa depan.
Saya menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak akan saya terima demi terwujudnya laporan
penelitian yang lebih baik. Saya berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Akhir kata, semoga segala bentuk dukungan dan bantuan yang
diberikan dalam penelitian ini akan mendapat balasan, barokah dan ridho dari
Allah SWT, amin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ciputat, 22 Oktober 2018
Nur Fauziah Syam
vii
ABSTRAK
Nur Fauziah Syam. Program Studi Kedokteran. Perbandingan Gelombang
Alfa Elektroencephalografi (EEG) Otak Sebelum dan Sesudah
Diperdengarkan Murottal Al-Quran Surah Al-Waqiah Ayat 1-40 Pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pendahuluan: Electroencephalografi adalah teknik pencitraan medis dengan
membaca aktivitas listrik yang dihasilkan oleh kulit kepala pada struktur otak.
Gelombang Alfa memiliki frekuensi sebesar 8-12 Hz. Gelombang ini terjadi Saat
santai membaca buku, memerhatikan lukisan indah, orang yang rileks, melamun,
atau berkhayal gelombang otaknya berada di dalam frekuensi ini. Tujuan: untuk
mengetahui perbandingan aktivitas Gelombang Alfa Electroencephalografi (EEG)
Otak sebelum dan sesudah di perdengarkan Murottal Al-Qur’an Surah Al-Waqiah
Ayat 1-40 pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian True Experimental. Dibagi dalam 10
orang kelompok perlakuan dan 10 orang kelompok kontrol. Hasil: penelitian
didapatkan perbandingan pengetahuan dan sesudah perlakuan dilihat dari Pretest
dan post test yang nilainya meningkat dan secara statistik bermakna p = 0,007 (p
< 0,05), dan pada hasil EEG sebelum dan sesudah perlakuan berdasarkan analisis
statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna p = 0,277 (p > 0,05).
Kesimpulan : bahwa dengan mendengarkan Murottal Al-Quran sebelum dan
sesudah perlakuan dapat meningkatkan ketenangan dengan dilihat dari klinis
menggunakan Elektroencephalografi (EEG) adanya gelombang Alfa tetapi secara
statistik tidak bermakna dan adanya peningkatan pengetahuan pada kelompok
perlakuan sebelum dan sesudah intervensi dengan di liat dari Uji Statistik yang
bermakna.
Kata Kunci: Elektroensefalografi (EEG), Gelombang Alfa, Murottal Surah Al-
Waqiah Ayat 1-40.
viii
ABSTRACT
Nur Fauziah Syam. Medical Study Program. Comparison of Brain
Electroencephalography (EEG) Alpha Waves Before and After Listening to
Murottal Al-Quran Surah Al-Waqiah Verses 1-40 At Students of the Faculty
of Medicine UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Introduction: Electroencephalography is a medical imaging technique by reading
the electrical activity produced by the scalp in the brain structure. Alpha waves
have a frequency of 8-12 Hz. This wave occurs When relaxing reading a book,
watching beautiful paintings, people who relax, daydream, or fantasize their brain
waves are in this frequency. Objective: to compare the activity of alpha wave
electroencephalography (EEG) brain before and after hearing Murottal Al-Qur ' an
Surah Al-Waqiah Verses 1-40 to Students of the Faculty of Medicine, Syarif
Hidayatullah State Islamic University, Jakarta. Methods: This study was a True
Experimental study. Divided into 10 treatment groups and 10 control groups.
Results: The study obtained a comparison of knowledge and after treatment seen
from the pretest and posttest whose value increased and statistically significant p
= 0,007 (p <0.05), and the EEG results before and after treatment based on
statistical analysis there were no significant differences p = 0,277 (p > 0 , 05).
Conclusion: that by listening to Murottal Al-Quran before and after treatment can
improve the calmness from the clinical use of Electroencephalography (EEG) the
presence of alpha waves but not statistically significant and an increase in
knowledge in the treatment group before and after the intervention by looking at
the Statistical Test meaningful.
Keywords: Electroencephalography (EEG), Alpha Wave, Murottal Surah Al-
Waqiah Verses 1-40.
ix
DAFTAR PUSTAKA LEMBAR JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN...........................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................iv
KATA PENGANTAR.........................................................................................v
ABSTRAK............................................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
DAFTAR ISTILAH............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
1.3 Hipotesis ............................................................................................................ 4
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................ 4
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................. 5
1.6 Batasan Masalah ................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6
2.1 Al-Qur’an ........................................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Al-Qur’an ....................................................................................... 6
2.1.2 Surah Al-Waqiah .............................................................................................. 7
2.1.3 Murottal ......................................................................................................... 11
2.2 Electroencephalogram (EEG) .......................................................................... 14
2.2.1 Definisi ..................................................................................................... 14
2.2.2 Sejarah ...................................................................................................... 14
2.2.3 Fungsi EEG .............................................................................................. 15
2.2.4 Teknik rekaman EEG ............................................................................... 15
2.2.5 Cara Perekaman ........................................................................................ 15
2.2.6 Aplikasi EEG............................................................................................ 18
2.2.7 Macam-macam gelombang otak ............................................................... 19
x
2.3 Bagian-bagian otak ........................................................................................... 23
2.3.1 Cerebrum .................................................................................................. 23
2.3.2 Sistem limbik............................................................................................ 24
2.3.3 Fisiologi ................................................................................................... 24
2.4 Anatomi dan Fisiologi Telinga ......................................................................... 29
2.5 Kerangka Teori................................................................................................. 32
2.6 Kerangka Konsep ............................................................................................. 33
2.7 Definisi Operasional ......................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 35
3.1 Desain Penelitian .............................................................................................. 35
3.2 Waktu dan tempat penelitian ............................................................................ 35
3.2.1 Waktu Penelitian ...................................................................................... 35
3.2.2 Tempat Penelitian ..................................................................................... 35
3.3 Populasi dan sampel penelitian......................................................................... 36
3.3.1 Populasi Penelitian ................................................................................... 36
3.3.2 Sampel Penelitian ..................................................................................... 36
3.4 Besar sampel .................................................................................................... 36
3.5 Kriteria inklusi dan eksklusi penelitian ............................................................ 37
3.5.1 Kriteria Inklusi ......................................................................................... 37
3.5.2 Kriteria Eksklusi ....................................................................................... 37
3.6 Cara kerja penelitian ......................................................................................... 37
3.6.1 Instrumen Penelitian ................................................................................. 37
3.7 Alur Penelitian ................................................................................................. 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 40
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................ 40
4.1.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian ........................................................ 40
4.1.2 Hasil nilai pretest dan post test kelompok perlakuan ................................ 41
4.1.3 Hasil nilai EEG 1 dan 2 pada kelompok perlakuan .................................. 43
4.2 Pembahasan Penelitian ..................................................................................... 45
4.2.1 Perbandingan pretest dan post test pada kelompok perlakuan. ................. 45
4.2.2 Perbandingan gelombang Alfa otak sebelum dan sesudah perlakuan ....... 46
4.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 49
BAB V SIMPULAN DAN HASIL ..................................................................... 51
2.1 Simpulan .......................................................................................................... 51
2.2 Saran ................................................................................................................ 51
xi
DAFTAR PUSTKA ............................................................................................. 52
LAMPIRAN ......................................................................................................... 54
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan memori jangka pendek dan jangka panjang....................28
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik T berpasangan...........................................................42
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Wilcoxon...................................................................44
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Label for points according to 10-20 electrode placement..................................18
Gambar 2.2 Gelombang Alfa..................................................................................................21
Gambar 2.3 Gelombang Beta..................................................................................................22
Gambar 2.4 Gelombang Delta.................................................................................................22
Gambar 2.5 Gelombang Gamma.............................................................................................23
Gambar 2.6 Gelombang Theta................................................................................................23
Gambar 2.7 Lobus Cerebrum..................................................................................................24
Gambar 2.8 Sistem Limbik.....................................................................................................26
Gambar 2.9 Alur Potensia Aksi...............................................................................................27
Gambar 2.10 Jalur ingatan jangka pendek...............................................................................29
Gambar 2.11 Jalur ingatan jangka panjang..............................................................................30
Gambar 2.12 Anatomi telinga..................................................................................................31
Gambar 2.13 Jalur pendengaran...............................................................................................32
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Diagram rata-rata hasil EEG sebelum dan sesudah perlakuan...............................41
Grafik 4.2 : Diagram rata-rata Nilai pretest dan post test........................................................43
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Form Persetujuan penelitian.................................................................................53
Lampiran 2 Permohonan perizinan penelitian.........................................................................54
Lampiran 3 Lembar persetujuan menjadi responden...............................................................55
Lampiran 4 Soal pretest dan post test Al-Waqiah ayat 1-40....................................................56
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Surah Al-Waqiah Ayat 1-40................................................57
Lampiran 6 Soal latihan Surah Al-Waqiah ayat 1-40..............................................................59
Lampiran 7 Pengukuran lokasi pemasangan EEG ..................................................................64
Lampiran 8 Perekaman EEG....................................................................................................65
Lampiran 9 Pelepasan elektroda dan kepala dibersihkan.........................................................66
Lampiran 10 Instrumen pemeriksaan EEG..............................................................................67
Lampiran 11 Hasil Uji Statistik SPSS......................................................................................70
Lampiran 12 Hasil EEG Gelombang Alfa...............................................................................72
Lampiran 13 Nilai Pretest dan Post Test..................................................................................73
Lampiran 14 Jumlah Gelombang Alfa.....................................................................................74
Lampiran 15 Riwayat Penulis..................................................................................................75
xvi
DAFTAR SINGKATAN
EEG : Elektroencephalografi
ERP : Event Related Potential
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al-Qur‟an adalah kitab suci bagi orang Islam, baik ketika Rasulullah SAW
masih hidup maupun beliau sudah wafat sampai sekarang. Umat Islam percaya
bahwa Al-Qur‟an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah SWT yang
diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagian
wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW, adalah sebagaimana yang
terdapat dalam QS Al-„Alaq/7 : 1-5. 1
Yang menjelaskan tentang Allah telah menciptakan manusia dari segumpal
darah dan bacalah dan tuhanmulah yang maha mulia yang mengajarkan manusia
dengan pena dan Allah mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.2
Dalam penelitian ini peneliti mengambil salah satu surah dalam Al-Qur‟an
yaitu Surah Al-Waqi‟ah ayat 1-40. Surah Al-Waqi‟ah yang berarti Hari Kiamat
surah makiyyah Surah ke-56 di dalam surah ini menjelaskan bagaimana keadaan
ketika datangnya hari akhir dan balasan apa yang akan didapatkan orang-orang
yang beriman dan orang-orang yang ingkar.
Pada ayat 1-7 menjelaskan tentang kejadian besar ketika datangnya hari
kiamat dan manusia terbagi menjadi tiga golongan. Pada ayat 8-9 menjelaskan
tentang pembagian golongan kanan alangkah mulianya golongan itu, sedangkan
golongan kiri alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Pada ayat 10-40
menjelaskan tentang balasan yang akan diterima untuk orang-orag yang paling
dahulu beriman dan golongan kanan (golongan yang beriman kepada Allah
SWT).3
Dalam membaca Al-Qur‟an qari‟ biasanya menggunakan beberapa cara untuk
membaca Al-Quran salah satunya yaitu Murottal Al-Qur‟an. Murottal adalah
membaca Al-Qur‟an yang memfokuskan pada dua hal yaitu kebenaran bacaan dan
lagu Al-Qur‟an, terdapat pada Firman Allah:
فؤادك ىل ىثبج ب احذة مز يت ج اىقشآ ه عيي ل ض مفشا ى قبه اىزي سحيب حشحيل
Artinya:
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/ tartil”. (Q.S Al-Furqan 32).4
1
2
Ketika seseorang mendengarkan Murottal Al-Qur‟an dan memahami apa
terjemahan dan kandungan dari surah yang didengarkan tersebut maka akan
menimbulkan respon seperti perubahan emosi rasa takut ataupun senang. Di mana
ketika suara yaitu Murottal Al-Quran suran Al-Waqiah ayat 1-40 didengar maka
akan masuk melalui meatus akustikus eksternus setelah itu menggetarkan
membran timpani lalu menggetarkan tulang telinga tengah dan menggetarkan oval
window setelah itu terjadi pergerakan cairan di dalam koklea kemudian terjadi
pergerakan membran basilaris menggetarkan rambut sel reseptor pada organ korti
terjadi perubahan potensial pada sel reseptor dan terjadi perubahan tingkat
potensial aksi yang dihasilkan oleh saraf auditori ke talamus dan potensial aksi
disebarkan keseluruh korteks serebral salah satunya ke korteks auditori di lobus
otak untuk persepsi suara ke sistem limbik khususnya amygdala sebagai pusat
emosi. Ketika potensial aksi disebarkan ke seluruh korteks serebral maka akan
terbentuk beberapa gelombang otak yang bisa terbaca dengan menggunakan alat
EEG. Dalam penelitian ini digunakan alat yaitu EEG untuk melihat aktivitas
gelombang pada otak manusia. Electroencefalografi (EEG) adalah teknik
pencitraan medis dengan membaca aktivitas listrik yang dihasilkan oleh kulit
kepala pada struktur otak untuk mendeteksi kelainan aktivitas otak. 5
Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik
dengan voltase yang sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke mesin EEG
untuk diamplifikasi sehingga terekamlah electroenchelografi yang ukurannya
cukup untuk dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang alfa,
beta, theta, dan sebagainya.6
Menurut dr. Darmo Sugondo membedakan antara Electroencephalogram dan
Electroencephalografi. Electroencephalografi adalah prosedur pencatatan
aktifitas listrik otak dengan alat pencatatan yang peka sedangkan grafik yang
dihasilkannya disebut Electroencephalogram.7
Getaran atau frekuensi adalah jumlah implus perdetik dengan satuan Hz (kHz
atau MHz).5 Berdasarkan riset selama bertahun tahun, terutama di Amerika, Eropa
dan juga di Asia bahwa getaran/frekuensi otak (pusat syaraf) pada manusia,
berbeda untuk setiap fase (sadar, tidur ringan, tidur lelap/nyenyak,
kesurupan/trace, panik), sehingga beberapa ahli (dokter) dalam bidang
3
kejiwaan/psikiater, neurofisiologi dan dokter syaraf membuat suatu komitmen dan
perjanjian yaitu sebagai berikut:
Gamma 16 Hz – 100 Hz muncul pada keadaan panik, ketakutan atau
tampil dimuka umum.
Beta 14 Hz muncul pada keadaan orang sedang berfikir, rasional,
pemecahan masalah.
Alpha (Berger‟s wave) 8 Hz – 13 Hz muncul pada keadaan rileks dan
dalam keadaan mata tertutup.
Theta 4 Hz – 7 Hz muncul pada keadaan tidur terlelap dengan mimpi.
Delta 0,5 Hz – 3 Hz muncul pada keadaan tidur terlelap tanpa mimpi.7
Dalam penelitian ini difokuskan untuk gelombang Alfa dimana Gelombang
Alfa memiliki frekuensi sebesar 8-12 Hz. Gelombang Alfa adalah salah satu jenis
gelombang otak yang dideteksi oleh EEG dan terutama berasal dari lobus
oksipital selama relaksasi dan keadaan mata tertutup.8
Gelombang ini terjadi saat
santai membaca buku, memerhatikan lukisan indah, melihat ikan-ikan di dalam
akuarium, atau bermain dengan binatang peliharaan. Dalam penelitian ini
memfokuskan pada gelombang Alfa karena dalam surah Al-Waqiah ayat 1-40
menjelaskan tentang kenikmatan surga yang diharapkan ketika mendengar surah
Al-Waqiah ayat 1-40 akan muncul banyak gelombang Alfa yang berarti seseorang
tersebut berada dalam keadaan yang rileks.
Orang yang rileks, melamun, atau berkhayal gelombang otaknya berada di
dalam frekuensi gelombang Alfa. Kondisi ini merupakan pintu masuk atau akses
ke perasaan bawah sadar, sehingga otak akan bekerja lebih optimal. Dalam
kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan
seseorang merasakan rasa nyaman, tenang, bahagia. Hormon ini membuat imun
tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan
kapasitas indra kita meningkat.9
Mahasiswa yang dijadikan sampel adalah dari angkatan 2016-2017 karena
dimana pada angkatan ini usia mulai dai 19-20 termasuk dalam usia remaja akhir,
kenapa mengambil mahasiswa kedokteran karena termasuk populasi terjangkau
untuk dilakukan intervensi dan dilakukan perekaman.
4
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana perbandingan aktivitas gelombang Alfa EEG Otak sebelum
dan sesudah perlakuan saat diperdengarkan murottal Al-Qur‟an surah
Al-Waqi‟ah ayat 1-40 pada Mahasiswa Kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta?
Bagaimana perbandingan nilai pretest dan post test setelah dilakukan
intervensi pada kelompok perlakuan?
1.3 Hipotesis
Terdapat aktivitas gelombang Alfa EEG otak setelah perlakuan lebih
banyak dari pada aktivitas EEG otak sebelum perlakuan saat
diperdengarkan murottal Al-Qur‟an surah Al-Waqiah ayat 1-40 pada
Mahasiswa Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Terdapat peningkatan nilai post test pada kelompok perlakuan setelah
dilakukan intervensi berupa pengajaran tentang surah Al-Waqiah ayat
1-40
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui perbandingan aktivitas Gelombang Alfa EEG Otak sebelum
dan sesudah di perdengarkan murottal Al-Qur‟an Surah Al-Waqiah Ayat
1-40 pada Mahasiswa Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui perbandingan aktivitas gelombang Alfa EEG otak
sebelum dan sesudah perlakuan saat diperdengarkan surah Al-Waqiah
ayat 1-40 pada Mahasiswa Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
b. Mengetahui perbandingan nilai pretest dan post test surah Al-Waqiah
sebelum dan setelah perlakuan pada Mahasiswa Kedokteran UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagi peneliti
- Mendapat pengalaman melakukan penelitian dengan metode
eksperimen.
- Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai penggunaan alat
EEG yang digunakan untuk mengetahui aktivitas kelistrikan otak.
- Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dengan melakukan
penelitian dibidang kesehatan dan agama.
- Sebagai salah satu syarat mendapat gelar Sarjana Kedokteran dari
Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bagi Institusi
- Dapat menjadi pioner untuk riset integrasi.
- Dapat menjadi inspirasi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan
mendalam terkait perbandingan aktivitas gelombang Alfa EEG Otak
sebelum dan sesudah perlakuan saat diperdengarkan Al-Quran Surah
Al-Waqiah ayat 1-40.
Manfaat bagi masyarakat
- Dapat menjadi informasi bagi masyarakat bahwa Murottal Al-Qur‟an
surah Al-Waqiah dapat dijadikan sebagai alat meditasi relaksasi pikiran
menjadi lebih tenang.
- Dapat menambah hasanah pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang ilmu kesehatan dan agama.
1.6 Batasan Masalah
- Murottal Al-Quran yang di gunakan Surah Al-Waqiah Ayat 1-40.
- Parameter yang diamati adalah perbandingan aktivitas Gelombang Alfa
otak sebelum dan sesudah perlakuan saat diperdengarkan murottal Al-
Quran surah Al-waqiah ayat 1-40 pada Mahasiswa Kedokteran
angkatan 2016-2017 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Al-Qur’an
2.1.1 Pengertian Al-Qur’an
Di tinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur‟an berasal dari bahasa Arab yang berarti
“bacaan” atau “sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur‟an adalah
bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a yang berarti membaca. Konsep
pemakaian kata ini dapat juga di jumpai pada Q.S Al-Qiyamah/ 75:17-18
قشآ ) ع عييب ج (١إ
(١فئرا قشأب فبحبع قشآ )
Artinya:
“Sesungguhnya kamilah yang berkuasa mengumpulkan Al-Qur’an itu (dalam
dadamu) dan menetapkan bacaannya (pada lidahmu).Oleh karena itu, Apabila
kami telah menyempurnakan bacaannya (kepadamu, dengan perantaraan jibril
maka bacalah menurut bacaannya itu. (Q.S Al-Qiyamah 17-18).10
Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur‟an dalam buku Mabahits fi ulum
Alquran mengemukakan bahwa pendapat yang paling kuat adalah yang
mengatakan bahwa Al-Qur‟an adalah bentuk masdar dengan kata qira‟ah yang
berarti membaca, diperkuat oleh pandapat lain mengatakan kata Al-Qur‟an secara
harf berasal dari akar kata qara’ah yang berarti bacaan atau himpunan, karena ia
merupakan kitab yang wajib dibaca dan dipelajari serta merupakan himpunan dari
ajaran-ajaran wahyu yang terbaik.9 Keberadaan Al-Qur‟an adalah untuk dibaca.
Umat islam harus membacanya terus-menerus sepanjang masa. Perlu diketahui
bahwa Al-Qur‟an merupakan ibadah bagi yang membacanya.10
Menurut Ahmad Van Denffer pendekatan terhadap Al-Qur‟an itu dapat dilakukan
dengan tiga tahapan, yaitu:
- Pertama: Menerima Al-Qur‟an lewat membaca dan mendengarnya.
- Kedua: Memahami pesan-pesan yang dikandung Al-Qur‟an dengan cara
menghayati,dan kemudian mengkaji makna yang dikandungnya.
7
- Ketiga: Menerapkan pesan-pesan yang dibawa Al-Qur‟an lewat
pelaksanaan, baik dalam kehidupan pribadi ataupun kehidupan masyarakat
yang kita jalani.11
2.1.2 Surah Al-Waqiah
Pengenalan Terhadap Surah Al-Waqiah
Surah al-Waqiah terdiri dari 96 ayat. Ia merupakan salah satu surah
yang turun sebelum Nabi Muhammad SAW, berijrah ke Madinah.
Demikian pendapat mayoritas ulama. Sementara ulama mengecualikan
ayat 39 dan 40 serta 81 dan 82, namun pendapat ini tidak mendapat
dukungan pakar-pakar Ilmu Al-Qur‟an.12
Nama Surah Al-Waqi‟ah, yakni Peristiwa Dahsyat (Kiamat) telah
dikenal sejak masa Nabi SAW. Nama ini diambil dari kata tersebut yang
terdapat pada ayatnya yang pertama.12
Tema dan Tujuan Utama Surah
Tema utama surah ini sama dengan tema surah-surah yang turun
sebelum hijrah. Ia menguraikan tentang hari kiamat, sebagaimana makna
namanya. Awal surah berbicara tentang peristiwa kiamat dan hal-hal yang
mencekam ketika itu, disusul dengan uraian tentang tiga golongan
manusia: penghuni surga, penghuni neraka, dan golongan khusus yang
sangat dekat dan didekatkan Allah SWT. Di sisi-Nya. Kesemuanya dengan
uraian tentang sebab perolehannya. Dalam surah ini diuraikan juga tentang
bukti-bukti keniscayaan kiamat yang dapat mengantarnya melakukan
aneka kegiatan positif dan menghindari yang negatif.12
8
Penjelasan Surah Al-Waqiah Ayat 1-40
Ayat 1-14
اقعت قعج اى ب مبربت ﴾﴿إرا قعخ افعت ﴾﴿ىيظ ى ب ﴾﴿خبفضت س ج السض سج إرا سج
بغج اىجببه بغب ﴾﴿ ب ﴾﴿ بث ببء اجب ثلثت ﴾﴿فنبج أص مخ فؤصحبة ﴾١﴿
ت ي ب أصحبة اى ت ي ت ﴾١﴿اى شؤ ب أصحبة اى ت شؤ أصحبة اى
﴿٩﴾ اىغببق اىغببق ﴿﴾ ب قش ىئل اى ﴾﴿أ ﴾﴿في جبث اىعي ثيت
ىي ﴾﴿ال الخشي قييو ﴿﴾ Terjemahan
(1) Apabila terjadi hari kiamat, (2) terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan
(disangkal), (3) (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan
(golongan yang lain), (4) apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, (5)
dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya, (6) maka jadilah dia
debu yang beterbangan, (7) dan kamu menjadi tiga golongan, (8) Yaitu golongan
kanan, Alangkah mulianya golongan kanan itu, (9) Dan golongan kiri, Alangkah
sengsaranya golongan kiri itu, (10) Dan orang-orang yang paling dahulu
beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga), (11) Mereka itulah orang
yang didekatkan (kepada Allah), (12) Berada dalam surga keni'matan, (13)
Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, (14) dan segolongan kecil
dari orang-orang yang kemudian.3,35
Intisari Kandungan Surah Al-Waiqah ayat 1-40
1. Kiamat adalah sesuatu yang pasti dan jelas, sampai-sampai ia hanya
dinamai Al-Waqiah/Peristiwa dahsyat, tanpa menjelaskan peristiwa
dahsyat apa yang dimaksud. Itu karena kejadiannya sedemikian jelas dan
pasti, sehingga walaupun tidak dijelaskan, ia telah diketahui.
2. Hari kiamat menjungkirbalikkan sistem yang berlaku dalam kehidupan
dunia; Yang mulia di dunia dapat menjadi hina di akhirat, demikian juga
sebaliknya. Kalau di dunia terlihat jelas peranan dan kaitan antara sebab
dan akibat, di akhirat peranan sebab tidak terlihat lagi, tetapi yang nampak
adalah peranan Pencipta segala sebab, yaitu Allah SWT.
3. Pada Hari Kiamat, secara umum, manusia terbagi tiga golongan besar.
Penghuni neraka, Penghuni surga, dan Golongan elite yang mendahului
9
selainnya masuk surga karena di kehidupan dunia mereka mendahulukan
Allah swt. Dari selain-Nya, sehingga di dekatkan Allah SWT. Ke sisi-
Nya.12
Ayat 15-26
ضت ﴾﴿عي عشس خقببيي ب عيي خنئي ﴿﴾ خيذ ىذا يطف عيي
﴿١﴾ عي مؤط أببسيق اة ﴾١﴿بؤم ل يضف ب ع ل يصذع
﴿٩﴾ ب يخخيش ت فبم ﴿﴾ ب يشخ طيش ىح ﴿﴾ حس عي
﴿﴾ ن ثبه اىيؤىؤ اى ﴾﴿مؤ ي ب مبا يع ب ﴾﴿جضاء ب في ع ل يغ
ب ل حؤثي ا ﴾﴿ىغ ب عل ﴾﴿ب إل قيل عل Terjemahan
(15) Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata, (16)
seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan, (17) Mereka dikelilingi oleh
anak-anak muda yang tetap muda, (18) dengan membawa gelas, cerek dan sloki
(piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, (19) mereka tidak
pening karenanya dan tidak pula mabuk, (20) dan buah-buahan dari apa yang
mereka pilih, (21) dan daging burung dari apa yang mereka inginkan, (22) Dan
(di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, (23) laksana
mutiara yang tersimpan baik, (24) Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka
kerjakan, (25) Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan
tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, (26) akan tetapi mereka
mendengar ucapan salam.3,35
Intisari Kandungan Surah Al-Waiqah ayat 15-26
1. Tersedia di surga aneka kenikmatan. Ada bidadari dan ada juga remaja-
remaja, baik lelaki maupun perempuan, yang bertugas melayani penghuni
surga. Tetapi nikmat yang terbesar adalah “kedekatan kepada Allah SWT”.
2. Kebahagiaan tidak hanya tercermin dalam hunian indah dan kelezatan
makanan dan minuman, tetapi juga pendamping yang serasi dan rasa aman
sejahtera yang bersinambung, tanpa pelecehan, kebohongan, penghianatan,
dan keculasan.
10
3. Dosa dan sikap yang tidak senonoh adalah dua hal yang membuahkan
kegelisahan kegelisahan dan bertentangan dengan rasa damai.12
Ayat 27-40
ي ب أصحبة اىي ي أصحبة اىي خضد ﴾١﴿ ضد ﴾١﴿في عذس طيح ﴿٩﴾
ظو ذد غنة ﴾﴿ بء ت مثيشة ﴾﴿ فبم ل ﴾﴿ قطعت ل
عت شفعت ﴾﴿ فشػ إشبء ﴾﴿ أبنبسا ﴾﴿إب أشؤب فجعيب
﴾١﴿عشبب أحشابب ﴾﴿ ي صحبة اىي ثي ﴾١﴿ل ىي ال ﴾٩﴿ت ثيت
﴾﴿الخشي Terjemahan
(27) Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. (28) Berada
di antara pohon bidara yang tidak berduri, (29) dan pohon pisang yang bersusun-
susun (buahnya), (30) dan naungan yang terbentang luas, (31) dan air yang
tercurah, (32) dan buah-buahan yang banyak, (33) yang tidak berhenti (buahnya)
dan tidak terlarang mengambilnya, (34) dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
(35) Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan
langsung . (36) dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, (37) penuh cinta
lagi sebaya umurnya, (38) (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan, (39)
(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, (40) dan segolongan
besar pula dari orang yang kemudian.3,35
Intisari Kandungan Surah Al-Waiqah ayat 27-40
1. Hal-hal yang baik atau keinginan memperoleh yang baik, disimbolkan atau
dilakukan dengan menggunakan dengan menggunakan “kanan” karena itu
dianjurkan memulai sesuatu dengan langkah atau arah kanan dan dengan
menggunakan tangan kanan. Sebaliknya adalah arah/tangan kiri.
2. Di surga tidak ada sesuatu yang tidak berguna, tidak ada pula yang
mengeruhkan atau mencemaskan penghuninya, karena itu pohon
bidadarinya pun dilukiskan sebagai “tidak berduri” demi menyamanan
penghuninya.
3. Apa yang terhindar di surga, kendati namanya sama dengan yang dikenal
di dunia, namun hakikatnya berbeda. Karena itu, jangan anggap pisang
surgawi sama dengan pisang duniawi.
11
4. Allah swt. Melukiskan keadaan surga dan neraka sesuai dengan apa yang
dapat tergambar dalam benak manusia. Tetapi hakikat yang sebenarnya
tidak dapat terlukiskan.
5. Di hari kemudian, perempuan tua yang masuk ke surga akan memasukinya
dalam keadaan muda belia dan cantik memesona.12
2.1.3 Murottal
Definisi Murottal
Definisi murottal berasal dari kata Ratlu As-syaghiri (tumbuhan yang
bagus dengan masaknya dan merekah) sedangkan menurut istilah adalah
bacaan yang tenang, keluarnya huruf dari makhroj sesuai dengan
semestinya yang disertai dengan renungan makna. Murottal adalah
membaca Al-Qur‟an yang memfokuskan pada dua hal yaitu kebenaran
bacaan dan lagu Al-Qur‟an. Al-Murottal yaitu pelestarian Al-Qur‟an
dengan cara merekam dalam pita suara dengan memperhatikan hukum-
hukum bacaan, menjaga keluarnya huruf-huruf serta memperhatikan
waqaf-waqaf (tanda berhenti).13
Al-Murottal adalah pengumpulan baca‟an ayat-ayat Al-Quran yang
bertujuan untuk melestarikan Al-Quran dengan cara merekam baca‟an Al-
Quran. Sudah diketahui bahwa terdapat hukum-hukum bacaan (tajwid)
yang harus diperhatikan dalam pembacaan Al-Quran. Oleh karena itu
untuk menguatkan (tahqiq) kelestarian Al-Qur‟an maka di gunakan media
rekaman.14
Manfaat Murottal Al-Quran
Berikut ini adalah manfaat dari murottal (mendengar bacaan ayat-ayat
suci Al Quran menurut Siswantinah (2011) dalam Indrajati (2013) antara
lain: Mendengarkan bacaan Al-Quran dengan tartil akan mendapatkan
ketenangan jiwa.14
12
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-A‟raf : 203-204
زا ب بي س ب يح إىي بع ب أح ب قو إ ل اجخبيخ بآيت قبىا ى حؤح إرا ى بن س صآش
يؤ ت ىق سح ذ أصخا ى ﴾﴿ عا ى فبعخ إرا قشا اىقشآ عين
﴾﴿حشح Terjemahan
Dan apabila engkau (Muhammad) tidak membacakan suatu ayat kepada mereka,
mereka berkata, “Mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu?” Katakanlah
(Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan
Tuhanku kepadaku. (Al-Qur'an) ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu,
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”(203), Dan apabila
dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat
rahmat (204).14
Ayat tersebut diatas memerintahkan untuk mendengarkan dan memperhatikan
bacaan Al-Qur‟an dan berdzikir mengingat Allah SWT terus-menerus, selanjutnya
Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad SAW agar menjelaskan bahwa Al-Quran
itu wahyu yang diturunkan kepadanya untuk disampaikan kepada umatnya. Al-
Qur‟an mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagai bukti nyata, petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman.14
Lantunan Al-Quran secara fisik mengandung unsur suara manusia, suara
manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang
paling mudah dijangkau. Dengan tempo yang lambat serta harmonis lantunan Al-
Quran dapat menurunkan hormon-hormon stress, mengaktifkan hormon endorfin
alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut,
cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan
tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan
aktifitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat
tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang
lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik.15
13
Profil Mishary Rashid Al-Afasy
Nama lengkap beliau Syaikh Mishary Rashid Ghareeb Mohammed Rashid
Al-Afasy, lahir pada hari Ahad, 11 Ramadhan 1396 H / 1976 M di Kuwait. Beliau
adalah seorang qori‟, musyid, hafiz dan imam berkebangsaan Kuwait. Beliau juga
imam dari masjid Al-Kabir di Bandar Kuwait. Ia yang memimpin dan juga
menjadi imam shalat tarawih pada Ramadhan setiap tahunnya. Beliau pernah
belajar di perguruan tinggi Al-Quran dan juga Universitas Madinah Al-
Munawwarah. Beliau merupakan spesialis dalam masalah Al-Quran terutama
dalam masalah bacaan. Beliau juga telah mendapatkan sertifikat oleh sejumlah
ulama di bidang Al-Qur‟an. Syekh Alafasy menikah dan memiliki dua anak
perempuan, beliau juga dijuluki Abu Nora.
Pada tanggal 25 Oktober 2008, Sheikh Mishary dianugerahi Oscar Kreativitas
Arab pertama oleh Uni Kreativitas Arab di Mesir. Acara ini disponsori oleh
Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Mousa Bapak sebagai pengakuan Sheikh
Mishary Alafasy peran dalam mempromosikan prinsip-prinsip dan ajaran islam
memanfaatkan teknologi modern untuk menyampaikan pesan damai islam.
Pada 24 Maret 2007 Sheikh Mishary melakukan perjalanan ke Amerika
Serikat dan mengunjungi tiga masjid: Islamic Center di California Irvine, Islamic
Institute of Orange County di California, dan ICD (Islamic Center of Detroit) di
Michigan. Rekaman audio bacaan selama kunjungannya ke Amerika dapat
ditemukan di situsnya, dan juga di YouTube dan MukminTV.
Dalam melantunkan Ayat Al-Quran beliau terkenal dengan lantunan lagu
Mishri dimana lagu Mishri dibagi tujuh macam lagu yaitu lagu Bayyati, lagu
Hijaz, lagu Shaba, lagu Rast, lagu Jiharka, lagu Sika, lagu Nahawand. Dalam
penelitian ini di gunakan lagu Jiharka. Jiharkah merupakan maqom lagu yang
paling sedikit memiliki cabang dan variasi lagu. Dilihat dari segi dinamika allegro
dan dapat pula dalam dinamika grave. Maqom jiharkah ini hanya mempunyai dua
tingkatan tangga nada yaitu: Jiharkah awal Maqom dan Jiharkah Maqom jawab.16
14
2.2 Electroencephalogram (EEG)
2.2.1 Definisi
Electroencefalografi adalah teknik pencitraan medis dengan membaca
aktivitas listrik yang dihasilkan oleh kulit kepala pada struktur otak.
Sedangkan EEG didefinisikan sebagai aktifitas listrik arus bolak-balik dari
permukaan kulit kepala setelah diambil oleh elektroda logam dan media
konduktif. EEG yang diukur langsung dari permukaan kortikal disebut
ekeltroensefalogram.5
EEG adalah pengukuran aktivitas listrik diproduksi oleh otak seperti
yang dicatat dari elektroda yang ditempatkan di kulit kepala. Disebut
demikian. EEG kulit kepala adalah dikumpulkan dari elektroda diposisikan di
lokasi yang berbeda dipermukaan kepala. Sinyal EEG (dalam kisaran mili-
volt) diperkuat dan digitalisasi untuk pemprosesan selanjutnya.5
2.2.2 Sejarah
Pada tahun 1870, Gustav Fritsch dan Eduard Hit zig menerbitkan
sebuah makalah dengan judul “Rangsangan Listrik dan Cerebrum” (Fritsch &
Hitzig, 1870) menunjukkan rangsangan listrik korteks serebral pada fungsi
motorik, penelitian mereka memberikan bukti pertama bahwa korteks dapat
dirangsang secara elektrik. Setelah itu, pada tahun 1875 dokter yang berasal
dari inggris, Richard Caton menemukan adanya arus listrik di otak. Caton
mengamati EEG dari otak kelinci dan monyet yang dibuka. Kemudian, pada
tahun 1929, seorang Psikiatri Jerman bernama Hans Berger menerbitkan
karyanya yang menunjukkan rekaman pertama EEG manusia, membuka jalan
untuk menuju neurocience era baru. Hans Berger mengumumkan bahwa arus
listrik yang dihasilkan otak dapat direkam tanpa membuka tengkorak, dan
digambarkan secara grafis pada kertas. Hasil EEG yang ia amati berubah
sesuai dengan status fungsional otak, seperti kekurangan oksigen dan
penyakit syaraf tertentu, seperti Epilepsi.5
15
2.2.3 Fungsi EEG
Pemeriksaan EEG biasanya digunakan untuk medis dan penelitian.
1. Untuk mendiagnosis dan mengklarifikasikan Epilepsi
2. Mendiagnosis dan lokalisasi tumor otak, Infeksi otak, perdarahan
otak, parkinson.
3. Mendiagnosis Lesi desak ruang lain.
4. Mendiagnosis Cedera kepala
5. Periode keadaan pingsan atau dementia.
6. Memonitor aktivitas otak saat seseorang sedang menerima
anesthesia umum selama perawatan.
7. Mengetahui kelainan metabolik dan elektrolik. (Jan Nissl, 2006).5
2.2.4 Teknik rekaman EEG
Pengukuran Ensefalografi menggunakan sistem terdiri dari:
- Elektroda dengan media konduktif.
- Amplifer dengan filter.
- A/D converter.
- Alat perekam.5
2.2.5 Cara Perekaman
Electroda membaca sinyal di permukaan
kepala
amplifier membawa sinyal mikrovolt ke
kisaran di mana mereka dapat digitalisasi
akurat
Converter mengubah sinyal dari analog ke
bentuk digital
Komputer (atau perangkat yang relevan)
menyimpan dan menampilkan data yang
diperoleh
16
Elektroda perekaman EEG dan fungsi yang tepat sangat penting untuk
memperoleh data berkualitas tinggi untuk interpretasi yang tepat. Jenis elektroda
sebagai berikut ;
1. Sekali (jenis gel-less dan pre gelled).
2. Elektroda disk dapat digunakan kembali (emas, perak, stainless steel atau
timah).
3. Ikat kepala dan topi elektrodaelektroda berbasis saline.
4. Elektroda jarum.5
Umumnya elektroda yang sering digunakan untuk scalp terdiri dari Ag-AgCl, 1
sampai 3 mm, lead fleksibel panjang yang dapat dipasang ke sebuah amplifier,
elektroda ini bisa dengan akurat merekan perubahan yang sangat lambat dalam
potensi.5
Persiapan kulit berbeda, umumnya membersihkan permukaan kulit dari minyak
dan dianjurkan menyikat dari bagian kering. Bila menggunakan elektroda sekali
pakai dan disc berikan pasta abrasi untuk sedikit abrasi kulit. Bila menggunakan
sistem cap, jarum pada injeksi yang digunakan untuk scraping kulit, dapat
menyebabkan iritasi, rasa sakit dan infeksi. Apabila diukur berulang kali
dianjurkan memakai topi elektroda. Untuk menghindari ancaman dari rasa sakit
dan perdarahan dibutuhkan kebersihan dan keamaan tersebut.5
Apabila menggunakan elektroda klorida perak → ruang antara elektroda dan
kulit harus diisi dengan pasta konduktif. Dengan sistem cap, ada lubang kecil
untuk menyuntikkan jelly konduktif. Pasta konduktif dan jelly konduktif berfungsi
sebagai media untuk memastikan menurunkan kontak impedansi pada perlekatan
elektroda-kulit.5
Untuk penempatan elektroda-elektroda menggunakan sistem 10-20, yang
ditemukan pada tahun 1958,International Federation in Electroensephaalography
and Clinical Neurophysiology. Kepala dibagi menjadi jarak proporsional dari
bagian depan tengkorak sampai ke seluruh wilayah otak. Penempatannya sesuai
dengan label elektrodanya :
- F untuk Frontal
- C untuk Central/pusat
- T untuk Temporal
17
- P untuk Posterior, dan
- O untuk Oksipital
Kemudian disertai dengan angka-angka yang terdapat pada sisi kanan dan kiri.
Angka ganjil untuk sisi kiri kepala dan angka genap disisi kanan. Kiri dan kanan
ditentukan dari sudut pandang subjek.5
Gambar 2.1 Label for points according to 10-20 electrode placement
Teplan 2002
Susunan peletakan elektroda seperti gambar diatas, setiap elektroda kulit
kepala terletak dekat pusat otak tertentu, misalnya F7 terletak dekat pusat kegiatan
rasional, Fz dekat pusat atensi dan motivasi, F8 dekat sumber implus emosional.
C3, C4, dan Cz berhubungan dengan fungsi motorik dan sensorik. P3, P4, dan Pz
aktivitas presepsi dan diferensiasi. Prosesor emosional berada dekat T3 dan T 4.
Sedangkan T5 dan T6 adalah fungsi memori. Pada daerah viseral terdapat O1 dan
O2.5
Impedansi tinggi dapat menyebabkan distorsi, maka dari itu untuk menghindari
terjadinya distorsi yaitu disetiap kontak elektroda dengan kulit kepala semua harus
di bawah 5 K Ω, dan seimbang dalam 1 K Ω satu sama lain. Ada 2 cara dasar
untuk menempelkan elektroda ke kulit kepala, gel dan collodin. Aplikasi elektroda
yang menggunakan gel adalah sebagai berikut :
1. Cari posisi untuk elektroda yang menggunakan sistem penempatan elektroda
10-20.
2. Helai rambut terpisah diatas posisi elektroda dengan menggunakan ujung
kayu dari aplikator.
18
3. Bersihkan kulit mati dan kotoran dari daerah dengan bahan pembersih abrasif
seperti Omni-Prep or NuPrep.
4. Sendok beberapa pasta elektroda ke elektroda.
5. Tempatkan elektroda pada posisi diatas kulit.
6. Masukkan bantalan kasa 2 “x2” di atas elektroda da dorong kepala dengan
kuat, menyediakan segel yang mencegah elektroda jatuh dari kepala.5
2.2.6 Aplikasi EEG
Aktivitas otak dapat direkam secara kompleks dengan cepat setelah
diberikan stimulus. EEG memberikan resolusi spesial lebih sedikit
dibandingkan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan PET (Positron
Emission Tomography). Jadi, untuk alokasi yang lebih baik dalam otak, EEG
sering dikombinasikan dengan scan MRI.5
Ada beberapa aplikasi klinis dari EEG pada manusia dan hewan menurut
R.Bickford, yaitu:
1. Menetukan daerah kerusakan setelah terjadi cedera kepala, stroke, tumor.
2. Uji jalur aferen (oleh potensi bangkitan).
3. Memantau keterlibatan kognitif (Irama Alfa).
4. Menghasilkan keadaan biofeedback, alfa, dll.
5. Mengontrol anestesi (“Servo anestesi”).
6. Menyelidiki epilepsi dan menentukan asal kejang .
7. Uji efek obat epilepsi.
8. Memonitor perkembangan otak manusia dan hewan.
9. Menyelidiki gangguan tidur dan fisiologi.5
Dalam kasus lesi seperti, tumor, perdarahan dan trombosis, biasanya korteks
menghasilkan frekuensi lebih rendah. Distorsi sinyal EEG dapat digambarkan
oleh penurunan amplitudo,penurunan frekuensi dominan melebihi batas
normal, produksi paku atau pola khusus. Pada kondisi epilepsi menghasilkan
stimulasi korteks dan munculnya gelombang tegangan tinggi (hingga 1000 μV)
yang disebut sebagai “Paku” atau “Spike and Wive”. Pola EEG dapat berubah
oleh beberapa variabel, seperti biokimia, metabolisme, sirkulasi, hormonal,
neuroelektrik, dan faktor-faktor perilaku.5
19
Prosedur EEG, non-invasif dan tidak menyakitkan. EEG banyak digunakan
untuk mempelajari proses kognitif otak seperti, persepsi, memori, perhatian,
bahasa dan emosi pada orang dewasa normal dan anak-anak. Aplikasi yang
paling berguna dari rekaman EEG adalah teknik ERP (Event Related Potential,
Potensi Event Terkait).5
2.2.7 Macam-macam gelombang otak
Gelombang otak atau Brainwave dikelompokkan menjadi beberapa jenis,
yaitu; gelombang alfa, beta, delta, tetha dan gamma. Setiap orang
memproduksi keempat jenis gelombang otak pada waktu-waktu tertentu.
Kondisi kesadaran seseorang ditentukan oleh gelombang otak yang dominan
pada suatu waktu tertentu. Pada kondisi kesadaran normal, gelombang otak
yang dominan adalah gelombang beta. Saat seseorang mulai dihipnosis, yang
terjadi adalah gelombang otak yang dominan bergeser dari beta ke alfa.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kondisi hipnosis berada pada
gelombang alfa dan theta. Semakin dalam seseorang masuk ke dalam kondisi
hipnosis (trance), semakin rendah gelombang otaknya dan akan masuk ke
gelombangtheta yang dalam.18
Semakin rendah gelombang otak, pikiran bawah sadar semakin reseptif.
Dengan kata lain, semakin rendah gelombang otak seseorang, semakin dalam
trance yang ia alami dan semakin reseptif pikiran bawah sadarnya terhadap
pesan-pesan mental atau yang biasa kita sebut sugesti. Jadi, sebenarnya tidak
tepat kalau dikatakan seseorang masuk semakin dalam ke kondisi trance.
Yang tepat adalah bahwa pikirannya semakin fokus dan reseptif menerima
pesan mental atau sugesti. Semakin rendah gelombang otak yang aktif,
semakin rendah resistensi terhadap perubahan.19
- Gelombang otak ada 5 yaitu:
A. Gelombang Alfa
Gelombang alfa memiliki frekuensi sebesar 8-12 Hz. Gelombang alfa
adalah salah satu jenis gelombang otak yang dideteksi oleh EEG dan
terutama berasal dari lobus oksipital selama relaksasi dengan mata tertutup
Gelombang ini terjadi Saat santai membaca buku, memerhatikan
lukisan indah, melihat ikan-ikan di dalam akuarium, atau bermain dengan
20
binatang peliharaan. Kondisi ini dikenal sebagai kondisi hipnosis ringan.
Banyak percakapan atau komunikasi yang efektif terjadi ketika teman
bicaranya berada dalam kondisi ini.20
Orang yang rileks, melamun, atau berkhayal gelombang otaknya berada
di dalam frekuensi ini. Kondisi ini merupakan pintu masuk atau akses ke
perasaan bawah sadar, sehingga otak akan bekerja lebih optimal. Tanpa
gelombang otak ini, jangan bermimpi bisa masuk ke perasaan bawah sadar.
Anak-anak balita gelombang otaknya selalu dalam keadaan Alfa. Itu
sebabnya mereka mampu menyerap Informasi secara cepat. Dalam kondisi
ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan
seseorang merasakan rasa nyaman, tenang, bahagia. Hormon ini membuat
imun tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung
menjadi stabil, dan kapasitas indra kita meningkat.21
Gelombang Alfa sebagai gerbang antara otak sadar beta dan otak bawah
sadar Theta mempunyai tingkat kesadaran di bawah otak Beta, yaitu
memasuki fase meditasi atau ketenangan. Fase meditasi ini biasanya terjadi
pada saat kita santai, mengantuk menjelang tidur, dan pada saat bangun
tidur.21
Gambar 2.2 Gelombang Alfa
Sumber : (Haryatnto, 2011, h.47)
B. Gelombang Beta
Beta (frekuensi 12-25 Hz) dominan pada saat orang terjaga dan menjalani
aktivitas sehari-hari yang menuntut logika/analisis, sehingga daerahnya
meliputi kognitif, analitis, logika, otak kiri, konsentrasi, pemilahan pikiran
sadar, dengan kondisi aktif, cemas,was-was, khawatir, stres, dan fight.21
Gelombang Beta dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu high Beta
waves (frekuensi di atas 19 hertz), Beta waves (15-18 hertz), dan low Beta
21
waves (12-15 hertz). High beta (frekuensi diatas 19 hz) yang merupakan
transisi dengan gelombang Gamma. Gelombang Beta (15-18 hz) yang juga
merupakan transisi dengan gelombang Gamma dan yang terakhir adalah low
Beta waves (12-15 hertz) atau sensori motor rhytm (12-15 hz). Gelombang
Beta ini diperlukan otak ketika sedang berpikir, rasional, pemecahan masalah,
dan keadaan pikiran mana telah menghabiskan sebagian besar hidup.22
Gambar 2.3 Gelombang Beta
Sumber : (Haryanto, 2011, h.47)
C. Gelombang Delta
Gelombang delta adalah gelombang otak yang paling lambat. Pada saat
kita tertidur lelap, otak hanya menghasilkan gelombang Delta agar dapat
istirahat dan memulihkan kondisi fisik. Pada orang tertentu, saat dalam
kondisi sadar, Delta dapat muncul bersama dengan gelombang lainnya.
Dalam keadaan itu, Delta bertindak sebagai “radar” yang mendasari kerja
intuisi, empati, dan tindakan yang bersifat insting. Gelombang Delta sering
tampak dalam diri orang yang profesinya bertujuan membantu orang lain,
orang-orang yang perlu memahami kondisi mental, psikologis, atau emosi
orang lain. Orang yang berprofesi sebagai “penyembuh” dan orang yang
sangat mengerti orang lain biasanya mempunyai Gelombang Delta dalam
kadar yang tinggi.23
Gambar : 2.4 Gelombang Delta
Sumber : (Haryanto, 2011, h.48)
22
D. Gelombang Gamma
Gelombang gamma dengan frekuensi sekitar 40 Hz. Para ilmuwan
beranggapan Gamma adalah frekuensi yang mencipta harmoni, sekaligus
menyatukan keseluruhan proses aktivitas pada otak. Apabila kita berada
dalam frekuensi gamma, kita berasa seperti bersatu dengan alam, merasakan
kernunculan energi yang Iuar biasa yang besar dari dalam diri, sehingga kita
yakin dapat melakukan apa saja. Gelombang gamma sering muncul dalam
otak apabila kita mendengar kata-kata motivasi yang membangkilkan
semangat.23
Gambar 2.5 : Gelombang Gamma
Sumber : (Haryanto, 2011, h. 49)
E. Gelombang Theta
Gelombang theta merupakan gelombang otak yang berada pada frekuensi
4-8 Hz yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat
mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang
yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkangelombang
otak Ini.24
Gambar 2.6 : Gelombang Theta
Sumber : (Haryanto, 2011, h.49)
23
2.3 Bagian-bagian otak
2.3.1 Cerebrum
Cerebrum atau korteks adalah bagian terbesar dari otak manusia,
berhubungan dengan fungsi otak yang lebih tinggi seperti pemikiran dan
tindakan. Korteks serebral dibagi menjadi empat bagian, yang disebut
"lobus": lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal
(F, P, O, T). Berikut ini adalah representasi visual dari korteks:
Cerebrum terbagi menjadi 4 bagian
Gambar 2.7 : Lobus Cerebrum
- Frontal Lobe adalah bagian yang terkait dengan penalaran, perencanaan,
bagian dari pidato, gerakan, emosi, dan pemecahan masalah.
- Parietal Lobe adalah bagiannyayang terkait dengan gerakan, orientasi,
pengakuan, persepsi rangsangan.
- Oksipital Lobe terkait dengan pemrosesan visual.
- Temporal Lobe adalah bagian yang terkait dengan persepsi dan pengakuan
rangsangan pendengaran, memori, dan pidato.23
24
2.3.2 Sistem limbik
Sistem limbik adalah pusat emosi, pembelajaran,dan ingatan
kita.Termasuk dalam sistem ini adalah cingulate gyri, hypothalamus,
amygdala (reaksi emosional) dan hippocampus (memori).26
Pada otak terdapat sistem yang mengatur emosi, perilaku,dan motivasi
adalah Sitem Limbik. Sistem limbik bukanlah suatu struktur yang terpisah
tetapi suatu cincin struktur-struktur otak depan yang mengelilingi batang
otak dan saling berhubungan melalui jalur-jalur neuron rumit. Struktur ini
mencakup bagian dari setiap yang sebagai berikut: lobus-lobus korteks
serebrum (terutama korteks asosiasi limbik), nukleus basal, talamus, dan
hipotalamus. Anyaman interaktif kompleks ini berkaitan dengan emosi
kelangsungan hidup dasar dan pola perilaku sosioseksual, motivasi, dan
belajar.25
Memori adalah proses kompleks yang mencakup tiga fase:
pengkodean (memutuskan informasi apapenting), menyimpan, dan
mengingat. Berbagai area otak terlibat dalam memori tergantung pada
jenis memori.25
Ingatan jangka pendek, juga disebut memori kerja, terjadi di korteks
prefrontal. Ini menyimpan informasi selama sekitar satu menit dan
konten dan durasi kapasitas tidak terbatas. Ini berisi kenangan pribadi
serta fakta dan angka.25
Ingatan keterampilan diproses di otak kecil, yang menyampaikan
informasi ke ganglia basal. Ini menyimpan ingatan belajar otomatis
seperti mengikat sepatu, memainkan alat musik, atau mengendarai
sepeda.25
2.3.3 Fisiologi
Pengaturan Emosi
Sistem limbik bukanlah suatu struktur yang terpisah tetapi suatu
cincin struktur-struktur otak depan yang mengelilingi batang otak dan
saling berhubungan melalui jalur-jalur neuron. Struktur ini mencakup
bagian sebagai berikut : lobus-lobus korteks serebrum (terutama korteks
asosiasi limbik), nukleus basal, talamus,dan hipotalamus. Anyaman
25
interkatif kompleks ini berkaitan dengan emosi, kelangsungan hidup dan
pola perilaku sosioseksual, motivasi, dan belajar.25
Gambar 2.8 : Sistem limbik
Sumber : Sherwood ed 8
Sistem Limbik Berperan Penting Dalam Emosi. Konsep Emosi mencakup
perasaan emosional subjektif dan suasana hati (misalnya marah, takut, sedih,
dan gembira) dan respon fisik nyata yang berkaitan dengan perasaan-perasaan
tersebut. Respon-respon ini mencakup pola perilaku spesifik (misalnya
bersikap menyerang atau bertahan ketika terancam oleh musuh) dan ekspresi
emosi yang dapat diamati (misalnya tertawa, menangis, atau tersipu) bukti-
bukti yang ada mengisyaratkan peran sentral sistem limbik dalam semua aspek
emosi. Stimulasi terhadap regio-regio spesifik di dalam sistem limbik manusia
sewaktu pembedahan otak menimbulkan beragam sensasi subjektif samar yang
dinyatakan oleh pasien sebagai kesenangan, kepuasan atau kenikmatan di satu
regio dan kekecewaan,kecemasan, atau ketakutan di regio lain. Sebagai contoh
amigdala, di interior di sisi bawah lobus temporalis, sangat penting untuk
proses masukkan yang menghasilkan sensasi takut. Pada manusia dan hingga
tahap yang belum diketahui pada spesies lain,tingkat-tingkat korteks yang lebih
tinggi juga krusial bagi kesadaran akan perasaan emosional.25
26
Ketika ada rangsangan yaitu suara maka akan menggetarkan membran
timpani lalu menggetarkan tulang telinga tengah dan menggetarkan oval
window setelah itu terjadi pergerakan cairan didalam koklea kemudian terjadi
pergerakan membran basilaris menggetarkan rambut sel reseptor pada organ
korti terjadi perubahan potensial pada sel reseptor dan terjadi perubahan tingkat
potensial aksi yang dihasilkan oleh saraf auditori ke talamus dan potensial aksi
disebarkan keseluruh korteks serebral salah satunya ke korteks auditori di lobus
otak untuk persepsi suara ke sistem limbik khususnya amygdala sebagai pusat
emosi dan memori.25
Potensial Aksi
Potensial aksi adalah perubahan singkat, cepat, dan besar (100 mV) pada
potensial membran manakala potensial sesungguhnya berbalik sehingga
bagian dalam sel peka-rangsang sepintas menjadi lebih positif ketimbang
bagian luar. Potensial aksi dihantarkan, atau menjalar, keseluruh bagian
membran secara nondecremental yaitu tidak berkurang kekuatannya seiring
penyebarannya dari tempat asal ke bagian membran lainnya. Karena itu
potensial aksi dapat berfungsi sebagai sinyal jarak jauh yang “taat”.25
Gambar 2.9 Alur Potensial Aksi
27
1. Polarisasi : Saluran Na+
dan K+
yang bergerbang menjadi tertutup.
Saluran tak bergerbang (tidak ditunjukkan) mempertahankan potensial
istirahat
2. Depolarisasi : Rangsangan membuka beberapa saluran Natrium, aliran
masuk Na+
melalui saluran-saluran tersebut mendepolarisasi membran.
Jika mencapai ambang batas, depolarisasi memicu potensial aksi
3. Fase kenaikan potensial aksi : Depolarisasi membuka sebagian besar
saluran natrium, sementara saluran kalium masih tertutup. Aliran masuk
Na+ membuat bagian dalam membran positif dibandingkan bagian luar.
4. Repolarisasi : Sebagian besar saluran natrium menjadi terinaktivasi,
memblokir aliran masuk Na+, sebagian besar saluran kalium terbuka,
melewatkan aliran masuk K+, yang membuat bagian dalam sel negatif
lagi.
5. Hiperpolarisasi : Saluran natrium menutup, namun beberapa saluran
kalium masih terbuka. Saat saluran-saluran kalium ini menutup dan
saluran-saluran natrium tidak lagi terblokir, membran kembali ke
kondisi istirahat.25
Memori
Memori adalah penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk dapat diingat
kembali kemudian. Penyimpanan informasi yang diperoleh dilakukan paling
sedikit dalam dua cara: ingatan jangka-pendek dan ingatan jangka-panjang.
Ingatan jangka-pendek berlangsung beberapa detik hingga jam, sedangkan
Ingatan jangka-panjang dipertahankan dalam hitungan harian hingga tahunan.
Proses pemindahan dan fiksasi jejak ingatan jangka-pendek menjadi simpanan
ingatan jangka-panjang dikenal sebagai konsolidasi.25
Ingatan jangka-pendek dan ingatan jangka-panjang melibatkan mekanisme
molekular yang berbeda, ingatan jangka-pendek melibatkan modifikasi transien
fungsi sinaps-sinaps yang sudah ada, misalnya perubahan temporer jumlah
neurotransmiter yang dibebaskan sebagai respons terhadap rangsangan atau
penigkatan temporer responsivitas sel pascasinaps terhadap neurotransmiter di
jalur-jalur saraf yang terlibat. Sebaliknya, ingatan jangka-panjang melibatkan
28
perubahan struktural dan fungsional yang relatif permanen antara neuron-
neuron yang sudah ada di otak.25
Ingatan Jangka-Pendek melibatkan perubahan transien pada aktivitas sinaps.
Habituasi adalah penurunan responsivitas terhadap presentasi berulang suatu
stimulus biasa yaitu, rangsangan yang tidak menghasilkan penghargaan atau
hukuman. Sensitisasi adalah peningkatan responsivitas terhadap rangsangan
ringan setelah rangsangan yang kuat atau merusak.25
Gambar 2.10 : Jalur ingatan jangka pendek
Sumber : Sherwood Ed.8
29
Gambar 2.11 : Jalur ingatan jangka panjang
Sumber : Sherwood Ed.8
2.4 Anatomi dan Fisiologi Telinga
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan dalam.
Bagian luar telinga menyalurkan gelombang suara dari udara ke telinga dalam
yang berisi cairan, mangamplifikasi energi suara dalam proses ini. Telinga
dalam berisi dua sistem sensorik: koklea, yang mengandung reseptor untuk
mengubah gelombang suara menjadi implus saraf sehingga kita dapat
mendengar, suara menjadi implus saraf sehingga kita dapat mendengar, dan
aparatus vestibularis, yang penting bagi sensasi keseimbangan.28,29
30
Anatomi Telinga
Gambar 2.12 : Anatomi telinga
Sumber : ADAM 2017
Fisiologi pada telinga
Jalur Transduksi Suara
Getaran
membran
timpani
Getaran
membran
timpani
Getaran tulang
telingan tengah
Getaran jendela
oval
Gerakan cairan
didalam koklea
Getaran
membran
basilaris
Menekuknya rambut di sel rambut
reseptor dalam organ Corti sewaktu
getaran membran basilaris
menggeser rambut-rambut ini relatif
terhadap membran tektorium
diatasnya, yang berkontak dengan
rambut tersebut
Perubahan potensial
berjenjang (potensial
reseptor) di sel reseptor
Perubahanfrekuensi
potensial aksi yang
dihasilkan di saraf
auditorius
Perambatan potensial
aksi ke korteks
auditorius di lobis
temporalis otak untuk
persepsi suara
Gelombang
suara
31
Gambar 2.13 : Jalur pendengaran
Sumber : Sherwood ed.8
32
2.5 Kerangka Teori
33
2.6 Kerangka Konsep
34
2.7 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Alat Cara Pengukuran Skala
1 Gelombang
Alfa
Gelombang Alfa
memiliki Frekuensi
sebesar 8-12 Hz.
Orang yang rileks,
melamun, atau
berkhayal
Elektroencepha
lografi (EEG)
Dengan menggunakan
alat EEG yang
hasilnya akan
tergambar di layar
komputer
Numerik
2 Nilai Hasil yang
didapatkan dari
lembar pretest dan
post test tentang
surah Al-Waqiah
Ayat 1-40
Lebar pretest
dan post test
Menyesuaikan dengan
kunci jawaban yang
telah ditetapkan
sesuai dengan lembar
soal Surah Al-Waqiah
Ayat 1-40
Numerik
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 DESAIN PENILITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode True
Experimental.
3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan sejak bulan Mei hingga September 2018.
Time Tabel penelitian
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian bertempat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Klinik
Zam-Zam.
KEGIATAN WAKTU
Perekaman EEG I dan Pembagian soal Pre
Test (kelompok perlakuan) 7-12 Mei 2018
Intervensi I (Pemberian materi mengenai
surah Al-Waqiah ) 27 Mei 2018
Intervensi dengan pemberian booklet
(tentang Surah Al-Waqiah dan hadisnya) 27 Mei-6 September 2018
Intervensi II (Pemberian materi mengenai
surah Al-Waqiah ) 7 September 2018
Perekaman EEG II dan Pembagian soal
Post Test (Kelompok Perlakuan) 8-10 September 2018
36
3.3 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Kedokteran
angkatan 2016 - 2017 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.3.2 Sampel Penelitian
Teknik sampling yang digunakan adalah Probability sampling
berupa Simple random sampling. Probability sampling adalah teknik
sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota, sedangkan simple
random sampling merupakan teknik sampling yang sederhana karena
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata dalam populasi itu.33
3.4 BESAR SAMPEL
Rumus besar sampel penelitian analitik numerik berpasangan adalah:
N1 = N2 = (
( )
)
Keterangan:
N1 = N2 = Besar sampel
Zα = Deviat baku alpha
Zβ = Deviat baku beta
S = Simpang baku gabungan
X1 – X = Selisih rerata minimal yang dianggap bermakna
Karena penelitian ini tidak ada kepustakaan sebelumnya maka pada
penelitian ini termasuk dalam studi pendahuluan yang menggunakan 10-20
orang subjek.
Pada penelitian ini menggunakan 20 orang subjek penelitian yang terbagi
menjadi dua kelompok yaitu 10 orang kelompok perlakuan dan 10 orang
kelompok kontrol.34
37
37
3.5 KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
3.5.1 Kriteria Inklusi
1. Mahasiswa Kedokteran angkatan 2016- 2017 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang bersedia mengikuti proses penelitian
hingga akhir.
2. Mahasiswa yang dalam keadaan sehat (tidak ada riwayat
epilepsi).
3. Tidak sedang mengonsumsi obat-obatan sedatif.
4. Bisa membaca tulisan Arab
3.5.2 Kriteria Eksklusi
1. Mahasiswa Kedokteran angkatan 2016 – 2017 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang tidak mengikuti salah satu proses
intervensi.
2. Mahasiswa menderita atau memiliki riwayat epilepsi karena dapat
pada epilepsi terdapat cetusan yang tidak semestinya muncul dan
dapat mengganggu pembacaan hasil EEG.
3. Mahasiswa yang memliki gangguan pendengaran.
3.6 CARA KERJA PENELITIAN
3.6.1 Instrumen Penelitian
1. Lembar soal multiple choice dan essay.
tentang Al-Qur-an Surah Al-Waqi‟ah Ayat 1-40.Lembar soalnya ini
digunakan untuk memilih responden yang akan dijadikan sampel
penelitian.
2. Audio atau alat pemutar music (loadspeaker).
Audio atau alat pemutar music (loadspeaker) yang berisi Murottal
Al-Qur‟an Surah Al-Waqi‟ah Ayat 1-40 sebagai alat yang digunakan
responden untuk mendengarkan Murottal Al-Qur‟an.
3. Electroencephalophalografi (EEG).
Electroencephalophalografi (EEG) merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur aktivitas kelistrikan otak.
38
38
4. Lembar informconsen.
Lembar informconsen yang digunakan untuk meminta persetujuan
kesediaan menjadi subjek penelitian, serta untuk mencatat
karakteristik yang terdiri dari nama, usia, jenis kelamin, alamat,
dan nomor telepon.
5. Instrumen pendukung pemeriksaan EEG.
Instrumen pendukung yang digunakan dalam pemeriksaan EEG
terdiri dari alat pengukur kepala, pensil warna, alkohol swab,
plester, gel elektroda, handuk kecil.
6. Keadaan pasien
Pada saat perekaman pasien dalam keadaan berbaring.
7. Aplikasi analisis
Aplikasi analisis yang digunakan untuk mengalisis hasil yaitu
SPSS Versi 23.
39
39
3.7 Alur Penelitian
Penyaringan responden menjadi sampel sesuai kriteria
yang telah disiapkan peneliti dengan random sampling
10 responden
sebagai intervensi
Perekaman aktivitas kelistrikan otak dengan alat
elektroensfelagoram sambal diperdengarkan Murottal
Al-Qur‟an surah Surah Al-Waqiah ayat 1-40
Pemberian intervensi berupa pengajaran tentang makna
dan kandungan Al-Qur‟a Surah Al-Waqiah ayat 1-40
Perekaman aktivitas kelistrikan otak menggunakan alat
Eletroensfalogram sambil diperdengarkan Murottal Al-Qur‟an
Surah Al-Waqiah ayat 1-40
Pemeriksaan Hasil
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
Populasi :Seluruh mahasiswa
Kedokteran angkatan 2016 dan 2017
Pembagian lembar soal pre test Multiple choice dan
esai mengenai Al-Qur‟an Surah Al-Waqiah ayat 1-40
Pembagian lembar soal post test Multiple choice dan
esai mengenai Al-Qur‟an Surah Al-Waqiah ayat 1-40
Analisis Hasil
40
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian
Penelitian ini membahas tentang pengaruh perbandingan aktivitas
gelombang Alfa Elektroencephalorgafi (EEG) otak sebelum dan sesudah
perlakuan saat diperdengarkan Al-Qur‟an Surah Al-Waqiah ayat 1-40 pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada penelitian ini diambil sampel dari populasi Mahasiswa
Kedokteran angkatan 2016-2017 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
masuk dalam kriteria inklusi setelah itu di lakukan penyaringan respoden
menjadi sampel dengan random sampling setelah itu apabila terdapat
kriteria ekslusi maka tidak dimasukkan menjadi sampel setelah itu di
dapatkan hasil random yaitu 10 mahasiswa angkatan 2016-2017 sebagai
kelompok perlakuan. Setelah itu pada tanggal 7-12 Mei 2018 dibagikan
lembar soal pretest multiple choice dan esai mengenai Al-Quran surah Al-
Waqiah ayat 1-40 setelah itu dilakukan perekaman EEG 1 sambil
diperdengarkan murottal Al-Qur‟an surah Al-Waqiah ayat 1-40, setelah itu
pada tanggal 27 mei 2018 dilakukan intervensi berupa pengajaran dari
pakar dan pada tanggal 27 Mei – 6 September 2018 diberikan book ladge
yang berisi Surah Al-Waqiah ayat 1-40 dan terjemahannya beserta
hadisnya. Setelah dilakukan intervensi kepada kelompok perlakuan pada
tanggal 8-10 September 2018 di berikan soal postest dan dilakukan
perekaman EEG 2 sambil diperdengarkan murottal Al-Quran Surah Al-
Waqiah ayat 1-40, setelah itu dilakukan pemeriksaan hasil dan melakukan
analisis dari hasil yang didapatkan.
41
4.1.2 Hasil nilai pretest dan post test kelompok perlakuan
Pada penelitian ini di lakukan pretest dan post test sebelum
dilakukan perekaman EEG1 dan EEG2. Untuk melihat peningkatan nilai
sebelum dan sesudah pelakuan (pengajaran). Diperoleh hasil dalam
bentuk diagram sebagai berikut:
Grafik 4.2 : Diagram rerata Nilai pretest dan post test
Ket:
Pretest = Nilai pretest
Post Test = Nilai post test
1-10 = Jumlah mahasiswa perlakuan
Pada gambar 4.2 menunjukkan adanya peningkatan rata-rata nilai post test
setelah dilakuksn intevensi pada kelompok perlakuan, dengan intervensi yang
diberikan berupa pengajaran dan diberi book lead.
Selanjutnya dimasukkan kedalam uji SPSS untuk dilakukan Uji normalitas.
Untuk mengetahui apakah distribusi data mempunyai distribusi normal atau tidak
normal cesara analitis, digunakan Uji Shaprto-Wilk karena sampel yang
digunakan pada penelitian ini ≤ 50 sampel. Dari penelitian ini didapatkan hasil Uji
normalitas yaitu pada hasil pretest p = 0,437 dan nilai post test p = 0,008 ( p
<0,05) karena nilai p < 0,05 yang berarti hasil pretest dan post test tidak normal
maka dilakukan transformasi data. Transformasi data yang digunakan adalah
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pretest
Postest
42
arithmetic log10. Satelah dilakukan tranformasi data maka dilakukan uji
normalitas ulang menggunakan Uji Shaprto-Wilk. Dari hasil Uji yang dilakukan di
dapatkan hasil pretes p = 0,113 dan nilai postes p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti
tidak ada hasil yang signifikan antara pretest dan post test pada kelompok
perlakuan. Karena hasil Uji normalitas didapatkan distribusi tidak normal maka
dilakukan Uji Wilcoxon.
Tabel 4.2 Nilai Pretest dan Post test kelompok perlakuan
n Median
(minimum-maksimum)
Rerata ± s.d p
Pretest 10 37,50 (10-65) 30,00±17,826 0,007
Post test 10 75,00 (12-90) 67,70±23,772
Pada tabel 4.2 diperoleh nilai signifikansi P=0,007 ( P < 0,05) yang berarti
terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai pretest dan post test pada
kelompok perlakuan. Berarti terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan
intervensi atau pengajaran kepada kelompok perlakuan.
43
4.1.3 Hasil EEG 1 dan 2 pada kelompok pelakuan
Pada penelitian ini sampel yang diambil hanya kelompok perlakuan,
yang dibandingkan yaitu sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Dari
hasil perekaman EEG 1 dan EEG 2 (sebelum dan setelah perlakuan)
didapatkan hasil gelombang Alfa.
Grafik 4.1 Diagram rerata hasil EEG sebelum dan sesudah perlakuan
Ket:
T1_Alwaqiah = waktu perekaman pertama
T2_Alwaqiah = waktu perekaman kedua
1-10 = Jumlah mahasiswa perlakuan
Dari diagram 4.1 menunjukkan hasil EEG yaitu ada peningkatan
dan ada penurunan setelah dilakukan intervernsi. Dari hasil ini
menunjukkan tidak ada peningkatan yang jelas antara sebelum dan
sesudah perlakuan pada hasil EEG setelah dilakukan intervensi pada
kelompok perlakuan.
Selanjutnya data dimasukkan kedalam SPSS untuk dilakukan Uji
normalitas. Untuk mengetahui apakah distribusi data mempunyai
distribusi normal atau tidak normal secara analitis, digunakan Uji
Shapiro-Wilk karena sampel yang digunakan pada penelitian ini ≤ dari 50
sampel. Dari penelitian ini dapatkan hasil EEG1 p = 0,000 dan EEG2 p =
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
T1_Alwaqiah
T2_alWaqiah
44
0,540 (p < 0,05) yang berarti hasil EEG sebelum dan setelah perlakuan
tidak signifikan maka dilakukan transformasi data. Transformasi data
yang digunakan adalah arithmetic log10. Setelah dilakukan transformasi
data maka dilakukan uji normalitas ulang menggunakan Uji Shapiro-
Wilk. Dari hasil Uji Shapiro-Wilk di dapatkan hasil EEG1 p = 0,237 dan
EEG2 p = 0,112 (p > 0,05) yang berarti terdapat nilai signifikan sehingga
syarat menggunakan Uji T berpasangan terpenuhi maka, setelah itu
dilakukan Uji T berpasangan. Dari hasil Uji T berpasangan di peroleh
nilai Significancy p = 0,277 ( p < 0,05 ) yang berarti tidak terdapat nilai
yang bermakna sebelum dan sesudah pelakuan pada kelompok perlakuan
Tabel 4.1 Hasil EEG 1 dan 2
n Rerata±s.b Perbedaan
Rerata±s.b
p
EEG 1 10 37,6±39,27 11-4±-8,86 0,277
EEG 2 10 49±30,41
Dari Tabel 4.1 diatas p-value dari Uji T berpasangan diperoleh nilai
p = 0,277 (p<0,05) yang menunjukkan tidak adanya pengaruh yang
signifikan dari nilai EEG sebelum perlakuan (hasil EEG1) dan setelah
perlakuan (hasil EEG2) pada kelompok perlakuan.
45
4.2 Pembahasan Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan dua perbandingan yaitu yang pertama
perbandingan hasil Gelombang Alfa otak sebelum dan sesudah perlakuan
yang kedua perbandingan antara nilai pretest dan post test setelah intervensi
pada kelompok perlakuan.
4.2.1 Pembahasan perbandingan pretest dan post test pada kelompok perlakuan.
Setelah didapatkan hasil dari perbandingan nilai pretest dan post test pada
kelompok perlakuan dilakukan Uji normalitas yaitu Uji Shapiro-Wilk
didapatkan nilai p < 0,05 yang artinya distribusi tidak normal, selanjutnya
dilakukan Transform data dan dilakukan Uji normalitas ulang didapatkan
nilai p < 0,05 yang artinya ditribusi tidak normal maka dari itu di lakukan Uji
statistik yaitu Uji Wilcoxon dan di dapatkan nilai p = 0,007 (p < 0,05) yang
artinya terdapat hasil yang signifikan atau terdapat hasil yang bermakna
antara nilai pretest dan post test pada kelompok perlakuan setelah dilakukan
intervensi.
Dalam penelitian ini digunakan Uji Shaphiro-Wilk karena jumlah sampel
yang digunakan ≤ 50. Dan dilakukan Uji Wilcoxon karena setelah dilakukan
Uji normalitas didapatkan hasil distribusi tidak normal sehingga digunakan
Uji Wilcoxon, karena syarat digunakannya Uji Wilcoxon apabila distribusi
tidak normal.34
Pada penelitian ini dilakukan intervensi berupa pengajaran dari pakar
tentang surah Al-Waqiah ayat 1-40 dan terjemahannya beserta tafsinya,
sampel juga diberikan book ladge, serta video-vide o yang berkaitan dengan
surah Al-Waqiah ayat 1-40, peneliti ingin membandingkan tingkat
pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan
dengan melihat adanya peningkatan nilai atau pengetahuan setelah dilakukan
intervensi.
Dalam penelitian ini juga dilakukan perhitungan rata-rata dari nilai pretest
dan post test dengan hasil rata-rata yaitu rata-rata nilai pretest 33 sedangkan
rata-rata yang didapatkan dari nilai post test 67,7 maka, dari hasil rata-rata
yang didapat ini membuktikan bahwa setelah dilakukan intervensi pada
46
kelompok perlakuan terdapat peningkatan pemahaman tentang Surah Al-
Waqiah ayat 1-40 dan intervensi yang dilakukan berhasil.
Dari penjelasan tentang fungsi memori dimana, pada saat ada stimulus
(Murottal Surah Al-Waqiah ayat 1-40) akan menyebabkan getaran pada
membran timpani setelah itu menggetarkan tulang telinga tengah dan
menggetarkan oval window maka terjadi pergerakan cairan didalam koklea
setelah itu terjadi pergerakan membran basilaris selanjutnya menggetarkan
rambut sel reseptor pada organ korti terjadi perubahan potensial pada sel
reseptor setelah itu terjadi perubahan tingkat potensial aksi yang dihasilkan
oleh saraf auditori ke talamus, potensial aksi disebarkan ke seluruh korteks
terjadi perambatan potensial aksi ke korteks auditori di lobus temporal otak
untuk persepsi suara selanjutnya ke sistem limbik khususnya sebagai pusat
emosi dan memori, selanjutnya ke jalur penyimpanan memori jangka pendek
dan dapat disimpan di memori jangka panjang dan permanen.15
Di dapatkan pula nilai simpang baku dari nilai pretest 17,826 dan post test
23,772 dan hasil selisih rerata minimal yang dianggap bermakna pada pretest
30,00 dan post test 67,70.
4.2.2 Perbandingan gelombang Alfa otak sebelum dan sesudah perlakuan saat
diperdengarkan surah Al-Waqiah ayat 1-40.
Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui perbandingan aktivitas
gelombang alfa otak sebelum dan sesudah perlakuan saat diperdengarkan
surah Al-Waqiah ayat 1-40 dimana sudah dijelaskan bahwa dalam surah Al-
Waqiah menjelaskan tentang Hari Kiamat tetapi peneliti mengambil ayat 1-40
yang kandungan ayat tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu Ayat 1-7
menjelaskan tentang kejadian besar pada hari kiamat dan manusia dibagi 3
golongan, ayat 8-10 menjelaskan 3 golongan yaitu golongan kanan, golongan
kiri, golongan yang paling pertama masuk islma, ayat 10-40 menjelaskan
tentang kenikmatan atau balasan apa yang akan di dapatkankan oleh golongan
kanan dan golongan yang pertama masuk islam.3 Maka dari itu dilakukan
penelitian dan didapatkan hasil setelah itu dilakukan analisis dari hasil yang
didapatkan tersebut.
47
Dari data yang didapatkan dilakukan Uji normalitas yaitu Uji Shapiro-
Wilk didapatkan nilai p < 0,05 yang artinya distribusi tidak normal setelah itu
dilakukan Transform data dan dilakukan Uji Shaphiro-Wilk ulang dan
didapatkan nilai p > 0,05 yang artinya distribusi normal selanjutnya dilakukan
Uji statistik yaitu Uji T berpasangan di dapatkan nilai p = 0,277 (p > 0,05)
yang artinya tidak terdapat hasil yang bermakna atau signifikan dari hasil
EEG1 sebelum perlakuan dan hasil EEG2 sesudah perlakuan pada kelompok
perlakuan. Kemungkinan hasil tidak signifikan karena jumlah sampel yang
kurang.
Pada perbandingan gelombang Alfa otak sebelum dan sesudah perlakuan,
setelah dilakukan Uji statistik tidak terdapat hasil yang signifikan atau tidak
ada hasil yang bermakna sebelum dan sesudah perlakuan, tetapi pada klinis di
dapatkan peningkatan rata-rata gelombang Alfa sebelum dan sesudah
diberikan intervensi yang dapat dilihat dari jumlah gelombang Alfa yang
muncul sebelum perlakuan 37,6 detik dan gelombang Alfa yang muncul
sesudah perlakuan 49 detik gelombang Alfa yang muncul dalam durasi surah
Al-Waqiah 4 menit 2 detik, yang berarti dari klinis terdapat peningkatan
gelombang Alfa Elektroencephalografi (EEG) otak sebelum dan sesudah
perlakuan.
Dan didukung juga oleh penelitian Azian Azamimi Abdullah (2011) judul
“The Effect Temporal EEG Signals While Listening to Quran Recitation”
dimana pada penelitian ini bertujuan untuk memperkuat temuan penelitian
dari efek keagamaan ke otak manusia. Hasil analisis dari penelitian ini
menunjukkan bahwa Gelombang alfa adalah salah satu jenis gelombang otak
yang dideteksi oleh EEG dan terutama berasal dari lobus oksipital selama
relaksasi dengan mata tertutup. Gelombang alpha berkurang dengan mata
terbuka dan mengantuk dan tidur. Gelombang alfa occipital selama periode
mata tertutup adalah sinyal otak EEG terkuat. Besarnya gelombang alfa
selama mendengarkan pengajian Quran lebih tinggi dibandingkan dengan
kondisi istirahat dan mendengarkan musik keras. Dalam mendengarkan
bacaan Al-Qur'an dan eksperimen musik keras, gelombang beta muncul;
dalam hal ini, diketahui bahwa selama mendengarkan musik keras, manusia
48
bisa bersemangat dan membuat gelombang beta muncul. Studi ini
membuktikan bahwa manusia dapat merasa rileks dan tenang saat
mendengarkan Al-Quran dibandingkan dengan kondisi istirahat dan
mendengarkan musik hard rock. Sama dengan penelitian dengan yang
dilakukan ini dimana ketika seseorang mendengarkan murottal Al-Quran
yang di khusukan pada Surah Al-Waqiah ayat 1-40 tema kenikmatan surga
akan membuat pendengar lebih merasa tenang dan rileks.
Mudhir S Sheka, dkk (2013) yang berjudul “Effect of Qur’an Listening
and music on Elektroncefalogram Brain Waves” dimana pada penelitian ini
dilakukan penelitian melihat gelombang Alfa pada saat mendengarkan Al-
quran dalam keadaan tutup mata dan buka mata, mendengarkan musik lembut
keadaan tutup mata dan buka mata dan medengarkan musik keras dalam
keadaan tutup mata dan buka mata, yang hasilnya didapatkan ketika
mendengarkan Al-Quran gelombang Alfa yang muncul lebih tinggi dari pada
beristirahat dan mendengarkan musik yang lembut dan musik yang keras.
Dan telah dijelaskan juga dalam Al-Quran Surah Al-Ra‟d Ayat 28 yang
artinya “orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tentram” sehingga bisa disimpulakn dari surah Al-Ra‟d bahwa ketika kita
ingin merasa lebih tenang dan tentram maka kita harus selalu mengingat
Allah salah satunya dengan cara mendengar Murottal Al-Quran Surah Al-
Waqiah ayat 1-40 dimana pada ayat tersebut Allah telah menjelaskan
kenikmatan yang akan diterima ketika hambanya berada di jalan-Nya selalu
melakukan perintah dan mengingat Allah SWT.3
Di dapatkan pula nilai simpang baku dari EEG 1 yaitu 39,27 dan EEG 2
yaitu 49 dan hasil selisih rerata minimal yang dianggap bermakna pada EEG
1 yaitu 37,6 dan EEG 2 yaitu 49
49
Contoh gelombang Alfa yang muncul pada saat perekaman pada kelompok
perlakuan
Keterangan:
Cara penghitungan gelombang Alfa yang muncul pada perekaman dengan cara
menghitung dalam satu kotak besar terdapat 5 kotak kecil yaitu dalam satu kotak
besar terhitung satu detik dan ketentuannya disebut gelombang Alfa jika dalam
satu kotak besar itu terdapat 9-13 gelombang yang muncul maka apabila dalam
satu gelombang muncul 9-13 gelombang maka akan dihitung 1 detik gelombang
alfa muncul dalam perekaman.
4.3 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini diantaranya:
1. Karena pada penelitian ini sampel diberikan 4 surah dalam satu kali
perekaman dengan jeda buka mata dan tutup mata dengan durasi
keseluruhan 24 menit sehingga kemungkinan mahasiswa kelelahan dan
yang diharapkan gelombang alfa meningkat bisa jadi berkurang
jumlahnya.
2. Pada penelitian ini peneliti tidak dapat mengetahui apa yang
mahasiswa pikirkan selama dilakukan perekaman, apakah mahasiswa
mengaplikasikan pemahaman tentang surah Al-Waqiah atau tidak.
= Gelombang Alfa yang muncul pada saat perekaman
50
3. Sampel yang digunakan sedikit karena keterbatasan biaya dan tidak
ada penjelasan jumlah sampel pada kepustakaan sebelumnya.
4. Dalam penelitian ini pengukuran gelombang Alfa menggunakan EEG,
pengukuran dilakukan di bagian korteks sedangkan cetusan listrik ada
di bagian dalam otak kemungkinan ada beberapa cetusan listrik yang
tidak bisa terbaca sampai ke korteks.
5. Ini hanya dilakukan pada kelompok intervensi(kelompok perlakuan).
6. Mahasiswa yang digunakan adalah fakultas kedokteran kemungkinan
apabila sampel yang digunakan dari mahasiswa fakultas lain maka
hasilnya akan berbeda.
51
BAB V
SIMPULAN DAN HASIL
2.1 Simpulan
Berdasarkan uji statistik dan pembahasan pada penelitian ini, dapat
disimpulkan:
1. Perbandingan gelombang Alfa otak sebelum dan sesudah perlakuan
saat diperdengarkan Murottal Al-Quran surah Al-Waqiah ayat 1-40
dalam uji statistik tidak signifikan, sedangkan dalam klinis terdapat
peningkatan gelombang Alfa yang dilihat dari rata-rata gelombang
Alfa yang meningkat setelah dilakukan intervensi dengan kenaikan
30%.
2. Perbandingan nilai pretest dan post test setelah dilakukan intervensi
terdapat hasil yang signifikan yang artinya setelah dilakukan intervensi
maka terdapat peningkatan pengetahuan pada kelompok perlakuan.
2.2 Saran
Bagi peneliti selanjutnya:
1. Perekaman EEG sebaiknya dilakukan pada kondisi fresh, dan rentang
waktu yang tidak terlalu jauh antara pemberian intervensi dengan
perekaman EEG kedua.
2. Sampel yang digunakan dalam penelitian diambil dari populasi yang
mendukung ketepatan hasil penelitian.
3. Pemberian intervensi pada penelitian selanjutnya sebaiknya
menggunakan media audio-visual, agar kandungan dari surah terkait
secara jelas tersampaikan.
4. Sebelum dilakukan perekaman sebaiknya dilakukan pemeriksaan
telinga seperti audiometri dan garpu tala untuk mengetahui ada atau
tidak gangguan pendengaran pada sampel.
5. Nilai simpang baku dan selisih rerata minimal yang dianggap
bermakna nilai tersebut dapat digunakan sebagai reveransi.
52
52
DAFTAR PUSTKA
1. Kementeriaan Agama RI, Mushaf Jalalain, Jakarta: Pustaka Kibar, 2012.
2. Al-Quran Surah Al-„Alaq ayat 1.
3. Al-Khalidi SAF . Mudah Tafsir Ibnu Katsir . Jakarta : Magfirah Pustaka;
2017.
4. Al-Qaththa,Manna‟Khalil.Studi Ilmu-ilmu Al-Quran. Cet. 8,Bogor :
Pustaka Litera AntarNusa,b 2004.
5. Teplan M, Krakovska A, Stolc S. EEG Characterization of Psycho-
Physiological Rest and Relaxation. Meas 2009, Proc 7th Int Conf. 2009;
161-4.
6. Bassel Abou-Khalil and Karl E Misulis. Atlas of EEG & Seizure
Semiology Butterworth-Heinemann/Elsevier. 2006.
7. Dickter Chery L and Kieffaber Paul D. EEG Methods For The
Psychological Science 2014.
8. Setiawan, Andrie.Komunikasi dahsyat dengan hipnosis. Jakarta : Visi
Media; 2010.
9. Sentanu, Erbe.Quantum ikhlas: teknologi aktivasi kekuatan hati.Jakarta :
PT Elex Media Komputindo; 2007.
10. Kementeriaan Agama RI, Mushaf Jalalain, Jakarta: Pustaka Kibar, 2012.
11. Ahmad Van Denffer, Ilmu Alquran Pengalaman Dasar Terj.A.Nashir
Budiman, CV.Rajawali, Jakarta, 1988.
12. Shihab MQ. Al-Lubab Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-surah Al-
Qur‟an. 1st ed. Penerbit Lentera Hati; 2012.
13. Ibn Taymiyah al-Aqidah al-Islamiyah,al-Qahirah: Matabah al-Sunnah,
2003.
14. Harum Nasution, (ed)Ensiklopedi Islam Indonesia,Cet. I; Jakarta:
Djambatan, 1992.
15. Anwar Rosihon (2008) . Ulum Al-Qur‟an. Bandung : CV Pustaka Setia.
16. Mu'jam Al Wasith Qamus Al-Munir S. Khothob, Keutamaan Membaca
Alquran dalam Alquran dan Terjemahannya, Jakarta: Dunia Purtaka,
tth.Shahih al-Bukhari, Jami‟ Shagir.
53
17. Herwibowo,Bobby Tehnik Quantum Alquran , 9 Cara Praktis Menghafal
Alquran, Jakarta: Gema Insani Press, 2005.
18. Norsiah Fauzan. Metacognitive Learning Strategies Evidence from
metacognition, motivation and Learning. Profess, Sarawak; 2004.
19. Sutiyono, Agus. Dahsyatnya life hypnosis. Jakarta : Penebar Plus; 2010.
20. Gunawan, Adi. Quitters can win. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka; 2009.
21. Yuwono, Budi. ESQ reformation.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka; 2010.
22. Anas Salahudin. Bimbingan dan Konseling.Bandung: CV Pustaka Setia;
2010.
23. Haryanto, Nia. Ada apa dengan otak tengah. Jakarta : Gradien Mediatama;
2011.
24. Solihuddin, Ichsan. Hypnosis for student. Jakarta : Kafia; 2010.
25. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 9. EGC:
Jakarta, 2015.
26. Awad. 2010.The miracle of qur‟an. http://www.islamichouse.com di akses
pada 08 Oktober 2018.
27. Ballenger JJ. Penyakit telinga,hidung,tenggorok, kepala dan leher. Alih
bahasa: Staf pengajar FKUI-RSCM. 13rd
ed. Jakarta: Binarupa Aksara,
1997:105-9.
28. Soepardi.E.A, N.Iskandar, J.Bashiruddin, R.D.Restuti. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Vol VII(7).
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2011.
29. Liston SL, Duvall AJ. Embriologi, anatomi dan fisiologi telinga. Dalam:
Boeis eds. Boeis buku ajar penyakit THT. Alih bahasa: Caroline W.
6th
ed.Jakarta: Buku Kedokteran EGC,1997:30-8.
30. Netter.Frank H. Atlas Of Human Anatomi 25th. Edisi 6. EGC: Jakarta,
2014.
31. Al-Qur‟an Surah Al-Waqi‟ah ayat 1-40 surah ke 56.
32. WHO. Maternal Mortality: World Health Organization; 2014.
33. Sugiono. Statistik untuk penelitian. Bandung : penerbit alfabeta ; 2001.
34. Dahlan,sopiyudin. Besar sampel dalam penelitian kedokteran dan
kesehatan.Jakarta:Arkans;2005. Hal 61.
54
LAMPIRAN
Lampiran 1
Form Persetujuan penelitian
55
Lampiran 2
Permohonan Izin Penelitian
56
Lampiran 3
Lembar persetujuan menjadi responden
57
Lampiran 4
Soal Pretest dan Post Test Al-Waqiah Ayat 1-40
58
Lampiran 5
Kunci Jawaban Soal Surah Al-Waqiah ayat 1-40
59
Cara perhitungan nilai
Jumlah poin benar
Jumlah poin keseluruhan soal
× 100 =
60
Lampiran 6
Soal latihan surah Al-Waqiah ayat 1-40
61
62
63
64
65
Lampiran 7
Pengukuran lokasi pemasangan elektroda
66
Lampiran 8
Perekaman Elektroencephalografi (EEG)
67
Lampiran 9
Pelepasan elektroda dan kepala dibersihkan
68
Lampiran 10
Instrumen pemeriksaan EEG
TABEL PENGUKURAN LETAK ELEKTRODA
TEKNIK EEG 10-20
69
AMPLIFIER
GEL
70
ELEKTRODA, GEL
RUANGAN PEMERIKSAAN EEG
71
Lampiran 11
Hasil Uji Statistik SPSS
Uji Normalitas EEG 1 dan EEG 2
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
EEG_1 Perlakua ,366 10 ,000 ,624 10 ,000
EEG_2 Perlakua ,152 10 ,200* ,939 10 ,540
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Normalitas EEG1 dan EEG2 Transformasi
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
EEG1_Transform Perlakua ,202 10 ,200* ,903 10 ,237
EEG2_Transform Perlakua ,254 10 ,068 ,874 10 ,112
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji T Berpasangan
Uji Normalitas Pretest dan Post Test
72
Uji Normalitas Pretest dan Post Test Transformasi
Uji Wilcoxon
73
Lampiran 12
Hasil EEG Gelombang Alfa
74
Lampiran 13
Nilai pretest dan post test
No Nama Jenis
Kelamin
Angkatan Pretest Post Test
1 Akbar Maulana Azhari
Kotta‟
L 2016 10 70
2 Annas Bachtiar L 2017 40 75
3 Dita Permata P 2017 10 12
4 Ghina Aliyya Fathinnahda P 2017 25 80
5 Ikram Syahrin Akbar L 2016 35 75
6 Magfiratulliza P 2016 65 90
7 Muhammad Rosyad L 2017 40 80
8 Nurul Hanifah P 2017 45 85
9 Zahrul Fuadi L 2017 45 40
10 Zely Martiana P 2016 15 70
Rata-rata 33 67,7
75
Lampiran 14
Jumlah gelombang Alfa yang muncul
No Nama Jenis
Kelamin
Angkatan EEG 1 EEG 2
1 Akbar Maulana Azhari
Kotta‟
L 2016 30 detik 53 detik
2 Annas Bachtiar L 2017 145 detik 91 detik
3 Dita Permata P 2017 17 detik 63 detik
4 Ghina Aliyya Fathinnahda P 2017 15 detik 29 detik
5 Ikram Syahrin Akbar L 2016 41 detik 86 detik
6 Magfiratulliza P 2016 38 detik 73 detik
7 Muhammad Rosyad L 2017 14 detik 23 detik
8 Nurul Hanifah P 2017 29 detik 55 detik
9 Zahrul Fuadi L 2017 36 detik 11 detik
10 Zely Martiana P 2016 11 detik 6 detik
Rata-rata 37,6 49
76
Lampiran 15
Riwayat Penulis
Riwayat Penulis
Identitas
Nama : Nur Fauziah Syam
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal Lahir : Enrekang, 26 Mei 1997
Agama : Islam
Alamat : Dusun Belajen, Kel. Kambiolangi, Kec. ALLA, Kompleks KUD Kecok
e-Mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan
2003-2009 : SDN 112 Belajen
2009-2012 : Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Makassar
2012-2015 : Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Makassar
2015-Sekarang : Fakultas Kedokteran Program Studi Kedokteran dan Profesi
Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta