Perbaikan Proposal Skripsi_32324_23 Feb
Transcript of Perbaikan Proposal Skripsi_32324_23 Feb
PROPOSAL SKRIPSI
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA JARINGAN INTER-VLAN DENGAN KONFIGURASI VLAN TRUNK DAN ROUTER
MENGGUNAKAN SIMULASI PACKET TRACER
Diajukan Oleh :
Tegar Permana 07/250125/TK/32324
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GAJAH MADA
2011
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dunia teknologi informasi dewasa ini berkembang begitu cepat, khususnya
dalam melakukan manajemen terhadap jaringan lokal. Saat ini jaringan lokal atau
yang populer dengan sebutan LAN sangat umum digunakan oleh suatu organisasi,
baik itu yang berskala kecil maupun besar, atau dari organisasi yang tidak mencari
keuntungan seperti kos-kosan bahkan sampai yang berorientasi terhadap keuntungan
seperti pertokoan atau perusahaan. Selain itu, organisasi-organisasi tersebut biasanya
juga membutuhkan peranan dari manajemen jaringan lokal untuk mengelola layanan
internet yang mereka gunakan, misalkan dalam mengatur dari hak akses dari layanan
tersebut.
Manajemen jaringan lokal yang baik hendaknya memiliki kinerja yang handal
dan efisien dalam meneruskan atau menyebarkan paket data sesuai dengan keinginan
seorang administrator jaringan. Namun kedepannya, jaringan lokal juga dituntut
untuk memiliki kemampuan yang lebih kompleks. Salah satunya adalah bagaimana
antara jaringan lokal satu dengan jaringan lokal lainnya dapat berkomunikasi dan
berbagi informasi dengan baik.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian
mengenai kinerja Inter-VLAN pada suatu jaringan. Untuk menjalankan penelitian
tersebut, penulis akan menggunakan perangkat simulator packet tracer yangng
kemudian akan diteliti pada perangkat jaringan yang sebenarnya.
1.1.1. Perumusan Masalah
Dalam membangun suatu inter-VLAN yang baik, dibutuhkan suatu susunan
infrastruktur jaringan yang mampu bekerja secara efisien dan optimal. Infrastruktur
yang diharapkan adalah infrastruktur yang mampu mengirimkan ataupun
meneruskan paket-paket data yang disebar secara akurat sehingga proses aliran data
dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan oleh admin jaringan. Namun,
masalah yang dihadapi dalam membangun inter-VLAN yang baik adalah bagaimana
koneksi (sambungan) dan konfigurasi antar VLAN yang optimal agar aliran data antar
VLAN dapat berjalan secara efisien dan maksimal.
1.1.2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan
sebagai salah satu rujukan dalam bagaimana membuat atau membangun sebuah inter-
VLAN yang mampu bekerja secara optimal. Dan sesuai dengan alasan mengapa inter-
VLAN ini dibuat, yaitu untuk mempermudah admin dalam mengelola jaringan,
meningkatkan kinerja alat, efisiensi biaya, dan meningkatkan keamanan jaringan.
1.1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah yakni :
i. Sistem operasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbasis
windows
ii. Software simulasi yang digunakan adalah “Packet Tracer 5.0”
iii. Topologi yang dibandingkan ada 2 jenis, yaitu : topologi dengan
menggunakan konfigurasi trunk dan topologi dengan menggunakan router
biasa.
1.2. Tujuan Penelitian
i. Mengetahui infrastrukstur jaringan yang maksimal dalam membangun sebuah
jaringan inter-VLAN.
ii. Membandingkan kinerja koneksi inter-VLAN antara menggunakan router dan
menggunakan konfigurasi VLAN trunk.
2. Landasan Teori
2.1. Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sebuah sistem yang mampu menghubungkan
beberapa komputer sehingga setiap komputer dapat berkomunikasi dengan komputer
lainnya yang terhubung dalam jaringan tersebut. Jaringan ini tidak hanya mampu
menghubungkan komputer saja, namun selain itu jaringan komputer juga dpat
perangkat keras dan perangkat lunak lainnya. Jaringan komputer mampu
menghubungkan puluhan bahkan sampai jutaan komputer sesuai dengan skala yang
diinginkan. Berdasarkan skala jangkauannya, jaringan komputer dapat dibagi
menjadi beberapa kelas dengan penjabaran sebagai berikut :
2.1.1. LAN ( Local Area Network )
Local Area Network merupakan jaringan komputer yang memiliki jangkauan
wilayah paling kecil. Jaringan jenis ini sangat cocok diterapkan ditempat seperti
dikampus, rumah, sekolah, gedung kantor dan lain sebaginya. LAN berbasis pada
teknologi IEEE 802.3 Ethernet dengan kecepatan tinggi, yaitu 10, 100 atau 1000
Mbit/s dengan menggunakan perangkat keras berupa switch. Namun, LAN juga dapat
menggunakan teknologi Wifi.
2.1.2. MAN ( Metropolitan Area Network )
MAN merupakan jaringan komputer yang mampu menghubungkan beberapa
tempat pada lokasi yang berbeda sehingga mampu melakukan pertukaran informasi
dengan kecepatan yang tinggi. MAN memiliki jangkauan yang lebih luas daripada
LAN yaitu antara 10 km sampai 50 km. MAN memiliki karakteristik yang cocok untu
menghubungkan gedung-gedung yang berada dalam satu kota.
2.1.3. WAN ( Wide Area Network )
WAN merupakan jaringan komputer yang memiliki jangkauan wilayah
geografis yang sangat luas. Jaringan komputer ini mampu menghubungkan antar
wilayah, kota maupun negara. WAN biasanya membutuhkan perangkat keras router
dalam infrastruktur jaringannya. WAN dapat digunakan untuk menghubungkan antara
satu jaringan lokal dengan jaringan lokal lainnya.
2.1.4. Intranet
Intranet merupakan sebuah jaringan khusus yang bebasis protokol-protokol
pada internet, seperti TCP/IP, SMTP, POP3 serta HTTP. Jaringan intranet biasanya
digunakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk membagi informasi yang
sifatnya rahasia atau hanya boleh diakses oleh orang tertentu yang memiliki
kepentingan terhadap informasi tersebut. Contohnya adalah jaringan FTP yang
dimiliki oleh JTETI UGM – Yogyakarta.
2.1.5. Internet ( Interconnected-Networking )
Internet merupakan suatu jaringan yang dapat menghubungkan berbagai
komputer dengan wilayah yang tanpa batas walaupun komputer-komputer tersebut
memiliki sistem operasi, aplikasi, dan hardware yang berberda agar dapat saling
berkomunikasi dan berbagi informasi.
2.2. Topologi Jaringan
Topologi Jaringan merupakan suatu hal yang menginterpretasikan tentang
bagaimana bentuk rancangan hubungan antar node, link, dan station yang
membentuk sebuah jaringan komputer. Topologi jaringan memiliki 5 karakteristik
khusus yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
2.2.1. Topologi Cincin (Ring)
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal
mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga
memungkinkan terjadinya pergerakan data yang cepat. Ilustrasi topologi ring dapat
dilihat sesuai Gambar 2.5
2.2.2. Topologi Bintang (Star)
Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi
langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir
dari node ke central node diteruskan ke node (station) tujuan. Jika salah satu segmen
kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus. Ilustrasi topologi star dapat dilihat
sesuai Gambar 2.6
2.2.3. Topologi Bus
Topologi ini merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, di mana di
sepanjang kabel terdapat node-node. Signal dalam kabel dengan topologi ini dilewati
satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi. Ilustrasi topologi bus
dapat dilihat sesuai Gambar 2.4
2.2.4. Topologi Pohon (Tree)
Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang
kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan sangat
tergantung pada stasiun yang kedudukan nya lebih tinggi dan kedudukan stasiun yang
sama disebut peer topology. Ilustrasi topologi hierarki dapat dilihat sesuai Gambar 2.7
2.2.5. Topologi Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antarsentral secara penuh. Jumlah
saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral
dikurangin 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan
meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Ilustrasi topologi mesh dapat dilihat
sesuai Gambar 2.8
2.3. VLAN (Virtual-LAN)
VLAN merupakan suatu jaringan komputer yang dapat terdiri dari sebuah
LAN atau lebih yang pada kenyataannya perangkat didalam jaringan tersebut berada
pada jalur komunikasi yang berbeda, namun tetap dapat saling berkomunikasi seolah-
olah perangkat tersebut berada dalam suatu jalur komunikasi yang sama berkat peran
dari sebuah perangkat lunak.
VLAN dapat membuat sebuah jaringan lokal dapat dibangun dengan lebih
fleksibel karena tidak terpengaruh oleh letak perangkat atau topologi fisiknya dengan
membaginya kedalam segmen-segmen tertentu.
Perangkat lunak yang digunakan oleh jaringan VLAN biasanya adalah hasil
konfigurasi switch yang menyebabkan setiap port pada switch dapat diatur menjadi
milik suatu VLAN. Sehingga, apabila beberapa port dikelompokkan dalam satu
segmen, maka port-port yang tergabung dibawah segmen tersebut dapat saling
berkomunikasi secara langsung. Sedangkan port-port yang tidak tergabung di dalam
segmen VLAN yang sudah ditentukan atau berada dalam segmen VLAN yang
berbeda, maka port tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan karena VLAN tidak
meneruskan paket data ke semua segmen.
VLAN memiliki kemampuan dalam hal meningkatkan keamanan jaringan,
dimana VLAN dapat mengatur pembagian/penggunaan media/data dalam suatu
jaringan dengan tidak mengirimkan paket data secara keseluruhan. Dalam
infrastruktur sebuah jaringan VLAN, terdapat sebuah switch yang berperan dalam
membangun batas-batas penggunaan fasilitas yang dapat digunakan oleh sebuah
komputer dalam suatu jaringan VLAN. Sehingga, hal ini dapat memudahkan
administrator jaringan dalam mensegmentasi pengguna dalam hal izin pengaksesan
terhadap media/data yang bersifat rahasia terhadap seluruh pengguna yang terhubung
secara fisik dalam suatu jaringan lokal.
2.3.1. Beberapa Jenis VLAN
Ada beberapa cara tentang bagaimana mengklasifikasikan atau
mengelompokkan keanggotaan dalam suatu jaringan VLAN, cara-caranya
adalah sebagi berikut :
i. Berdasarkan port
Sebuah jaringan VLAN dapat dikelompokkan berdasarkan port dimana sebuah
komputer terpasang. Misalkan pada sebuah switch 8 port, dimana pada switch
tersebut kita dapat mengatur atau membagi port-port yang ada kedalam
beberapa jaringan VLAN, dengan ilustrasi pada tabel berikut (dimisalkan
bahwa admin ingin membagi 8 port tersebut kedalam 2 jaringan VLAN) :
Port 1 2 3 4 5 6 7 8
VLAN 1 2 2 1 2 1 1 2
Namun cara ini memiliki kekurangan yaitu setiap komputer atau laptop tidak
dapat berpindah atau berganti port secara leluasa, karena apabila komputer
atau laptop berpindah ke port yang berada pada VLAN yang berbeda, maka
komputer tersebut tidak akan dapat terhubung dengan komputer yang berada
pada jaringan VLAN yang sebelumnya. Sehingga admin jaringan harus
melakukan konfigurasi ulang.
ii. Berdasarkan MAC
Pembentukan sebuah jaringan VLAN juga dapat dilakukan dengan cara
mengelompokkan MAC address yang dimiliki setiap device yang terhubung
secara fisik dalam suatu jaringan lokal. MAC address merupakan suatu bagian
yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap end device. Cara ini
tentunya dapat dilakukan mengingat MAC address pada setiap komputer atau
laptop memiliki sifat yang unik atau berbeda-beda. Kebalikan dengan
menggunakan port, kelebihan dari pembentukan VLAN menggunakan cara ini
adalah setiap end device akan tetap berada pada VLAN yang sama walaupun
end device tersebut melakukan perpindahan port. Namun, kelemahannya akan
nampak ketika harus mengelola suatu jaringan yang memiliki jumlah end
device yang banyak, karena konfigurasinya harus dilakukan secara manual
terhadap setiap end device sehingga cara ini dinilai kurang efisien untuk
diterapkan. Contohnya dapat diperhatikan pada tabel :
MAC Address 12-P0-5G-HC-G1-KL 35-PS-5G-JB-L1-98
VLAN 1 2
iii. Berdasarkan protokol
Karena VLAN bekerja pada layer 2, keanggotaan suatu jaringan VLAN juga
bisa dibentuk berdasarkan protocol yang digunakan, contohnya dengan
menggunakan protokol IP dan IP extended (IPx). Contohnya dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel Protokol dan VLAN
Protokol IP IPX
VLAN 1 2
iv. Berdasarkan IP alamat subnet Address
Pensegmentasian suatu jaringan VLAN juga dapat dilakukan berdasarkan IP
subnet address. Cara ini memiliki kelemahan dimana akan bekerja lebih
lambat dalam meneruskan paket daripada dengan menggunakan MAC address.
Hal ini disebabkan karena cara ini berjalan pada layer yang lebih tinggi.
Namun keuntungannya adalah seorang user tidak perlu mengkonfigurasi ulang
alamat end device yang dia gunakan apabila berpindah tempat. Contohnya
dapat dilihat pada table berikut :
Subnet Address 22.3.24 26.20.45
VLAN 1 2
v. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain yang digunakan
Suatu jaringan VLAN juga dapat dikelompokkan berdasarkan aplikasi yang
dapat dijalankan atau digunakan, bahkan kombinasi dari semua tipe yang telah
dijelaskan sebelumnya untuk diterapkan pada suatu jaringan.
Contohnya, misalkan dalam suatu jaringan lokal memiliki 2 VLAN, dimana
pada VLAN 1 hanya dapat menjalankan aplikasi HTTP (Hyper-Text Transfer
Protocol) dan pada VLAN 2 hanya dapat menngunakan aplikasi FTP (file
transfer protocol).
2.3.2. VLAN Trunking Protocol (VTP)
VTP merupakan sebuah fasilitas yang dapat digunakan seorang admin jaringan
untuk menambah, menghapus dan juga dalam mengubah konfigurasi VLAN
dalam lingkungan yang besar. VTP digunakan dengan alasan efisiensi bagi
admin jaringan dalam mengkonfigurasi switch. Apabila VTP dijalankan,
pembuatan VLAN baru pada suatu switch akan menyebabkan VLAN baru
tersebut sudah tersedia disemua switch yang terdapat VTP management
domain yang sama. Sehingga seorang admin jaringan tidak perlu melakukan
konfigurasi secara manual terhadap VLAN baru tersebut karena telah
dipandang sebagai satu grup yang sama.
Keuntungan penerapan VTP antara lain adalah sebagai berikut :
i. Konfigurasi VLAN lebih stabil di semua switch di network.
ii. Penambahan VLAN berjalan secara praktis, yaitu dengan metode plug-
and-play.
iii. Tracking dan monitoring VLAN yang akurat.
2.3.3. Beberapa Tipe Koneksi VLAN
i. Mode Trunk
ii. Mode Access
iii. Mode Hibrid (Gabungan Trunk dengan Access)
2.4. Inter-VLAN
Inter-VLAN merupakan sebuah proses meneruskan paket data dari suatu
VLAN ke VLAN yang lain dengan bantuan router, sehingga suatu perangkat dapat
mengirimkan informasi kepada perangkat lain yang berada pada jaringan VLAN
yang berbeda.
Pada umumnya, Inter-VLAN digunakan karena adanya suatu kebutuhan
khusus terhadap beberapa perangkat yang harus tetap saling berhubungan namun
perangkat tersebut berada pada jaringan VLAN yang berbeda.
3. Metode Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang akan digunakan oleh penulis dalam
mengimplentasikan dan memantau kinerja inter-VLAN menggunakan VLAN trunk
dan router adalah sebagai berikut :
i. Mempelajari segala kajian pustaka yang berkaitan dengan penelitian, yaitu
tentang VLAN dan inter-VLAN connection baik itu melalui buku, jurnal, maupun
berbagai artikel yang terdapat pada situs yang terkait dengan penelitian.
ii. Analisis terhadap kebutuhan sistem yang akan dibangun.
iii. Membangun simulasi jaringan inter-VLAN dengan menggunakan 2 jenis
sambungan, yaitu dengan menggunakan VLAN trunkdan menggunakan router
biasa.
iv. Melakukan konfigurasi VLAN trunk dan routing.
v. Pengujian inter-VLAN.
vi. Analisis kinerja (performance) antara penggunaan router dan VLAN trunk
terhadap sebuah jaringan inter-VLAN.
vii. Dokumentasi.
Ada 2 jenis topologi yang akan digunakan dalam mengerjakan penelitian ini,
dan dapat diilustrasikan dalam gambar berikut :
3.1. Alat Penelitian
Peralatan yang akan digunakan dalam mengerjakan penelitian ini terdiri dari 2
jenis alat, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Berikut
penjabaran dari peralatan tersebut :
3.1.1. Perangkat Keras
i. Laptop dengan Prosesor Core 2 Duo 2,2Ghz dengan memori 3GB DDR2,
Harddisk 250GB serta kartu grafis NVIDA GeForce 8600M GS.
ii. Router
iii. Switch
iv. Kabel UTP dengan tipe straight dan cross
3.1.2. Perangkat Lunak
i. Sistem operasi : Windows 7 Professional – 32 bit
ii. Software simulasi : Packet Tracer
3.2. Alur Penelitian
N
N
Y
Start
Persiapan Infrastruktur
Pengujian Kinerja Infrastruktur
Berhasil?
Konfigurasi Inter-VLAN Connection dengan Router
dan VLAN Trunk
Dokumentasi Hasil Pengujian
Stop
3.3. Jadwal Penelitian
Adapun rincian jadwal kegiatan dan waktu yang akan digunakan oleh penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kegiatan Minggu Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Mengumpulkan dan mempelajari studi literatur
Membangun sistem jaringan Inter-VLAN yang dibutuhkan
Melakukan konfigurasi VLAN-Trunk dan Routing
Melakukan pengujian dan pengamatan terhadap sistem yang telah dibangun
Analisis terhadap hasil pengujian
Penulisan laporan dan dokumentasi
4. Penutup
Demikian proposal pengajuan skripsi ini dibuat. Saya memohon agar proposal ini
dapat disetujui sehingga penelitian skripsi ini dapat terealisasi sesegera mungkin sebagai
salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) di Jurusan Teknik
Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada. Adapun lama penelitian yang
diperkirakan oleh penulis adalah sebagai berikut :
i. Perkiraan maksimal (lulus tercepat)
Lama Skripsi 5 bulan dengan melakukan sidang pendadaran pada Juli 2011.
ii. Perkiraan minimal (lulus terlama)
Lama Skripsi 8 bulan dengan melakukan sidang pendadaran pada Oktober
2011.
Besar harapan agar skripsi ini dapat berjalan dengan perkiraan waktu yang lebih
cepat.
Salam Hangat,
Tegar Permana
07/250125/TK/32324