PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN...

27
PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALA (Altingia excelsa Noronhae) DENGAN TEKNIK Lateral Root Manipulation (LRM) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, KABUPATEN SUKABUMI DESSY CHAHYA LESTARI DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Transcript of PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN...

Page 1: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALA

(Altingia excelsa Noronhae) DENGAN TEKNIK Lateral Root

Manipulation (LRM) DI HUTAN PENDIDIKAN

GUNUNG WALAT, KABUPATEN SUKABUMI

DESSY CHAHYA LESTARI

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALA

(Altingia excelsa Noronhae) DENGAN TEKNIK Lateral Root

Manipulation (LRM) DI HUTAN PENDIDIKAN

GUNUNG WALAT, KABUPATEN SUKABUMI

DESSY CHAHYA LESTARI

Skripsi

sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 3: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

RINGKASAN

Dessy Chahya Lestari. E44062427. Perbaikan Pertumbuhan Tanaman

Rasamala (Altingia excelsa Noronhae) dengan Teknik Lateral Root

Manipulation (LRM) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten

Sukabumi. Dibimbing oleh Dr. Ir. Yadi Setiadi, M. Sc.

Kondisi tanah yang kompak karena pemadatan dapat berdampak negatif

terhadap fungsi dan perkembangan akar. Akar tidak dapat berkembang dengan

sempurna dan fungsinya sebagai alat absorpsi unsur hara akan terganggu.

Akibatnya tanaman tidak dapat berkembang dengan normal, dan pertumbuhannya

tetap kerdil dan merana atau mengalami stagnasi. Lateral Root Manipulation

(LRM) adalah salah satu teknik untuk mengatasi tanaman stagnasi dengan

melakukan pemotongan akar lateral dan pemupukan.

Penelitian ini mengamati respon pertumbuhan tanaman rasamala (Altingia

excelsa Noronhae) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi

terhadap perlakuan LRM. Percobaan dilakukan dengan rancangan petak terbagi

dengan metode rancangan acak kelompok (RAK) faktorial. Parameter yang

diamati adalah pertumbuhan tinggi, pertambahan jumlah pucuk dan perubahan

warna daun.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pemotongan akar

dengan teknik LRM dan pemberian kompos aktif Teraremed serta pupuk polimer

Terabuster dapat merangsang pertumbuhan akar baru. Perlakuan pemotongan akar

dengan pemberian Terabuster 500 cc dan Teraremed sebanyak 1000 g

memberikan pengaruh terbaik pada pertambahan jumlah pucuk tanaman rasamala.

Pemberian kompos aktif Teraremed serta pupuk polimer Terabuster juga dapat

meningkatkan pertumbuhan tinggi pada tanaman rasamala. Perlakuan pemotongan

akar dengan pemberian Terabuster sebanyak 1000 cc dan Teraremed 1000 g

memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan tinggi tanaman rasamala.

Kata kunci : Rasamala, Lateral Root Manipulation, Teraremed, Terabuster

Page 4: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

SUMMARY

Dessy Chahya Lestari. E44062427. Improve Plant Growth of Rasamala

(Altingia excelsa Noronhae) with Lateral Root Manipulation (LRM)

Technique in Gunung Walat Forest Education, Sukabumi. Supervised by Dr.

Ir. Yadi Setiadi, M. Sc.

The soil compaction can lead negative effect on function and roots

development. The roots cannot develop properly and nutrient absorption will be

disrupted. As a result, plant cannot grow normally and its growth was stunted.

Lateral Root Manipulation (LRM) is one of techniques that can overcome plant

stagnation by cutting the lateral roots and fertilizing.

The research observed the response of rasamala (Altingia excelsa

Noronhae) growth with LRM treatment at Hutan Pendidikan Gunung Walat,

Sukabumi. This experiment conducted by split plot that designed with factorial

randomized design. The parameters measure are height, number of new shoots

and leaves color.

The results of this research indicate that roots cutting treatment with the

technique of the LRM, combine with addition Teraremed and Terabuster polymer

fertilizer can stimulate new root growth. Treatment of roots cutting with 500 cc

Terabuster and 1000 g Teraremed give the best effect in the number of new shoots

of rasamala. Teraremed and Terabuster polymer fertilizer can also increase the

height of rasamala. Roots cutting treatment with 1000 cc Terabuster and 1000 g

Teraremed could give the best effect on rasamala height.

Keyword: Rasamala, Lateral Root Manipulation, Teraremed, Terabuster

Page 5: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Perbaikan

Pertumbuhan Tanaman Rasamala (Altingia excelsa Noronhae) dengan Teknik

Lateral Root Manipulation (LRM) di Hutan Pendidikan Gunung Walat,

Kabupaten Sukabumi adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan

bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah

pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal

atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir skripsi ini.

Bogor , April 2011

Dessy Chahya Lestari

NRP E44062427

Page 6: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Perbaikan Pertumbuhan Tanaman Rasamala

(Altingia excelsa Noronhae) dengan Teknik

Lateral Root Manipulation (LRM) di Hutan

Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi

Nama Mahasiswa : Dessy Chahya Lestari

NRP : E44062427

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Yadi Setiadi, M. Sc

NIP 19551205 198003 1 004

Mengetahui :

Ketua Departemen Silvikultur

Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M. Agr

NIP 19641110 199002 1 001

Tanggal :

Page 7: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, dengan limpahan

rahmat dan kasih sayang-Nya, serta segala kemudahan yang diberikan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Perbaikan Pertumbuhan

Tanaman Rasamala (Altingia excelsa Noronhae) dengan Teknik LRM

(Lateral Root Manipulation) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten

Sukabumi” yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Yadi Setiadi, M.

Sc selaku pembimbing skripsi, kedua orang tua serta seluruh keluarga atas segala

do’a, kasih sayang dan semangat yang telah diberikan. Selain itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak dan rekan-rekan yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan

skripsi ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis

harapkan demi perkembangan penelitian selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat.

Bogor, April 2011

Penulis

Page 8: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 9 Januari 1988 dari

pasangan Abdul Rojak dan Ketih Suketih. Setelah lulus dari

SMA Kornita Bogor tahun 2006. Penulis melanjutkan studi

di program mayor Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB

melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru)

pada tahun yang sama. Selama menuntut ilmu di IPB,

Penulis pernah aktif di sejumlah organisasi dan kegiatan

kemahasiswaan yakni sebagai anggota Divisi Informasi dan Komunikasi Badan

Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB tahun 2007-2008, anggota Divisi

Scientific Improvement Himpunan Profesi Tree Grower Community Departemen

Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB 2007-2008, anggota Divisi HRD PC Sylva

Fakultas Kehutanan IPB 2008-2009, dan anggota Divisi Bussiness Development

Himpunan Profesi Tree Grower Community Departemen Silvikultur Fakultas

Kehutanan IPB 2008-2009.

Penulis mengikuti program magang di Hutan Pendidikan Gunung Walat,

Kabupaten Sukabumi (2009) dan menjadi asisten praktikum mata kuliah

Dendrologi dan Pengaruh Hutan (2010). Penulis juga pernah mengikuti training

“Complying The Government Regulation On Forest Land Reclamation After

Mining And Oil/Gas Operation” (2009).

Penulis mendapatkan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dari

IPB selama satu tahun (2007).

Penulis telah menyelesaikan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (2008)

yang bertempat di Kamojang dan Leuweung Sancang, Garut, Praktik Pengelolaan

Hutan di Hutan Pendidikan Gunung Walat dan KPH Cianjur (2009) dan Praktik

Kerja Profesi di PT. INCO Tbk, Pomalaa-Sulawesi Tenggara (2010).

Guna memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan

skripsi dengan judul Perbaikan Pertumbuhan Tanaman Rasamala (Altingia excelsa

Noronhae) dengan Teknik Lateral Root Manipulation (LRM) di Hutan

Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi dibimbing oleh Dr. Ir. Yadi

Setiadi, M. Sc.

Page 9: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih terutama kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Yadi Setiadi, M. Sc selaku dosen pembimbing atas bimbingan

skripsi dan ilmu tentang budi pekerti yang diberikan.

2. Kedua orangtua penulis, Abdul Rojak dan Ketih Suketih serta adikku tercinta

Derry Rahmansyah atas segala kasih sayang dan cintanya yang selalu

mendoakan dan memberikan dukungan doa, moril, dan materil.

3. Keluarga besar Abah Karsun Effendi dan Bapak Enjam atas do’a, kasih

sayang dan semangat yang telah diberikan.

4. Teguh Adi Setia dan Keluarga senantiasa membantu dan memberikan

motivasi serta doa.

5. Sahabat terbaikku: Belinda Bunganagara, Lika Aulia Indina, Dwita Noviani,

Thea Catleya Agnita, Widya Asti, Dessy Puji Astuti, Cut Reza, Annisa

Anggaraini, Lisa Rachmawati, Devina Guci, Dina Rubina dan Siti Marsugi,.

6. Enike Ratna Sari, Helga Sugiarti, Laura Flowrensia, Anindhita Julian, Nuri

Fathia, Vonnya, Muhammad Kalingga, Riri, Luqman Noor Hakim Fadhillah,

Arif Setiawan, Ka PM, Ka Topan, Bang Kristian, Ka Atu, Teh Devi dan Sri

Maryani untuk semua motivasi dan semangatnya.

7. Teman-teman Silvikultur 43 atas segala dukungan, kebersamaan, dan

kekompakan.

8. Keluarga besar Silvikultur 42, 44, dan 45 atas bantuan dan masukannya.

9. Keluarga besar PAU IPB atas bantuan fasilitas, ilmu dan kebersamaannya.

10. Keluarga besar Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW): Bapak Agung,

Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

Aa Yudi atas bantuan fasilitas penelitian, ilmu dan kebersamaanya.

11. Keluarga besar PT. Green Earth Indonesia: Pak Genta, Bang Jefri, Pak

Hendrik atas bantuan dan ilmu yang telah diberikan.

Page 10: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

12. Keluarga besar Laboratorium Ekologi Hutan: Bapak Iwan Hilwan. Bapak

Istomo, Ibu Yani, Umi Era dan rekan-rekan mahasiswa Laboratorium Ekologi

Hutan atas bantuan fasilitas, ilmu dan kebersamaannya.

13. Keluarga besar Laboratorium Pengaruh Hutan; Ibu Hj. Atikah, Desti Hertanti,

S.Hut, R.R. Ghufrona, S. Hut dan rekan rekan mahasiswa Laboratorium

Pengaruh Hutan atas bantuan fasilitas, ilmu dan kebersamaannya.

14. Keluarga besar PAU IPB atas bantuan fasilitas, ilmu dan kebersamaannya.

15. Keluarga besar Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW): Bapak Agung,

Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

Aa Yudi atas bantuan fasilitas penelitian, ilmu dan kebersamaanya.

16. Keluarga besar Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB Ibu Aliya,

Ibu Kokom, Bapak Ismail, Bapak Dedi, Mas Ipul, Mba putri, Ibu Lia, dan

Bapak Iwan atas bantuan fasilitas dan petunjuknya.

17. Dan semua pihak yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini dan tidak

bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih banyak.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

segala masukan sangat diharapkan guna menghasilkan karya yang lebih baik di

masa yang akan datang.

Bogor, April 2011

Penulis

Page 11: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

RIWAYAT HIDUP ............................................................................ ii

UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2. Tujuan ..................................................................................... 2

1.3. Hipotesis ................................................................................. 2

1.4. Manfaat ................................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perbaikan Pertumbuhan Tanaman ............................................ 4

2.2. Manipulasi Akar Lateral .......................................................... 4

2.3. Manfaat Kompos Aktif dan Pupuk Polimer ............................. 5

2.4. Rasamala (Altingia excelsa Noronhae) .................................... 7

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 8

3.2. Kondisi Umum Lokasi Penelitian ........................................... 8

3.3. Alat dan Bahan ....................................................................... 9

3.4. Prosedur Kerja ....................................................................... 9

3.4.1. Pemilihan dan Pendeleniasian Lokasi Penelitian ........... 9

3.4.2. Penyusunan Denah Lokasi Penelitian ............................ 9

3.4.3. Pelaksanaan LRM (Lateral Root Manipulation) ............ 9

3.4.4. Pengukuran dan Pengamatan......................................... 10

3.4.5. Rancangan Percobaan ................................................... 10

3.4.6. Analisis Data ................................................................ 12

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pertumbuhan Tinggi Rasamala ............................................... 14

Page 12: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

4.2. Pertambahan Jumlah Pucuk Rasamala .................................... 18

4.3. Perubahan Warna Daun Rasamala .......................................... 21

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ........................................................................... 22

5.2. Saran ..................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 23

LAMPIRAN ....................................................................................... 25

Page 13: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Bagan kombinasi taraf perlakuan ............................................................. 11

2. Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pengaruh pemberian

perlakuan dengan teknik LRM (Pemotongan Akar) dan pemberian

Teraremed dan Terabuster (Pemupukan) serta interaksi terhadap

parameter tinggi dan jumlah pucuk rasamala ............................................ 13

3. Rekapitulasi hasil uji lanjut Duncan pengaruh pemotongan akar dan

perlakuan pemupukan dengan berbagai taraf terhadap parameter

pertumbuhan tinggi rasamala .................................................................... 14

4. Rekapitulasi hasil uji lanjut Duncan pengaruh pemotongan akar dan

perlakuan pemupukan dengan berbagai taraf terhadap parameter

pertambahan jumlah pucuk rasamala ........................................................ 18

Page 14: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Rata-rata pertumbuhan tinggi rasamala per-perlakuan.............................. 14

2. Rata-rata pertumbuhan tinggi rasamala per minggu.................................. 16

3. Pertumbuhan tinggi pada perlakuan AYTB2 minggu ke-1 (A) dan

minggu ke-8 (B)......................................................................................... 18

4. Rata-rata pertambahan jumlah pucuk rasamala per-perlakuan.................. 19

5. Pertambahan jumlah pucuk pada perlakuan AYTB1 minggu ke-1 (A)

dan minggu ke-8 (B).................................................................................. 20

6. Contoh perubahan warna daun dari warna hijau tua sedikit ada bintik

hitam (A) menjadi hijau muda bintik hitam sedikit berkurang (B).......... 21

7. Contoh perubahan warna daun dari hijau tua (C) menjadi hijau

muda (D).............................................................. ............................. ....... 21

8. Kondisi lapangan lokasi penelitian............................................................ 31

9. Pelabelan dan pemilihan jenis tanaman .................................................... 31

10. Pencampuran Teraremed dengan air ......................................................... 31

11. Penimbangan Teraremed ........................................................................... 32

12. Melakukan perlakuan pemotongan akar, pemberian Terabuster

dan Teraremed ........................................................... ..................... ........ 32

13. Perkembangan akar setelah dua bulan pengamatan .................................. 32

Page 15: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan tinggi

rasamala...................................................................................................... 26

2. Sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap pertambahan jumlah pucuk

rasamala...................................................................................................... 26

3. Beda perlakuan pada hasil uji Duncan terhadap parameter pertambahan

tinggi untuk perbandingan anak petak pada taraf petak utama yang

sama............................................................................................................ 27

4. Beda perlakuan pada hasil uji Duncan terhadap parameter

pertumbuhan tinggi untuk perbandingan anak petak

pada taraf petak utama yang sama.............................................................. 38

5. Beda perlakuan pada hasil uji Duncan terhadap parameter

pertambahan jumlah pucuk baru untuk perbandingan anak petak

pada taraf petak utama yang sama.............................................................. 29

6. Beda perlakuan pada hasil uji Duncan terhadap parameter

pertumbuhan tinggi untuk perbandingan petak utama

pada taraf anak petak yang sama................................................................ 30

7. Dokumentasi penelitian............................................................................... 31

Page 16: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berbagai aktivitas manusia seperti pembukaan hutan, penambangan,

pembukaan lahan pertanian dan pemukiman dapat menimbulkan dampak negatif

terhadap lingkungan. Untuk mencegah dan mengurangi kerusakan lingkungan

yang lebih parah, maka perlu dicari berbagai upaya pengendalian yang mengarah

pada kegiatan rehabilitasi lahan. Dalam rangka rehabilitasi lahan khususnya lahan

kritis, perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat memodifikasi lingkungan tumbuh

tanaman.

Salah satu kendala dalam melakukan rehabilitasi adalah kondisi lahan

yang tidak mendukung (marginal) bagi pertumbuhan tanaman. Kondisi tanah yang

kompak karena pemadatan dapat langsung berdampak negatif terhadap fungsi dan

perkembangan akar. Akar tidak dapat berkembang dengan sempurna dan

fungsinya sebagai alat absorpsi unsur hara akan terganggu. Akibatnya tanaman

tidak dapat berkembang dengan normal, pertumbuhannya tetap kerdil dan merana

atau mengalami stagnasi (Setiadi, 2009).

Lateral Root Manipulation (LRM) adalah salah satu teknik untuk

mengatasi tanaman stagnasi dengan melakukan pemotongan akar lateral. Teknik

ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar baru yang akan mengabsorp air

dan unsur hara agar tanaman dapat bermetabolisme kembali.

Tanaman untuk tumbuh memerlukan media yang mampu memberikan

fungsi sebagai tempat tumbuh dan menyediakan bahan makanan bagi kehidupan

tanaman. Penelitian ini mengamati respon pertumbuhan tanaman rasamala

(Altingia excelsa Noronhae.) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten

Sukabumi terhadap perlakuan LRM dan pemberian kompos aktif Teraremed dan

pupuk polimer Terabuster untuk merangsang pertumbuhan akar baru dan sebagai

sumber nutrisi bagi tanaman.

Menurut Hariangbanga (2009), Teraremed dibuat dari kotoran hewan,

batuan, fosfat, arang sekam dan ditambah dengan protein yang dilengkapi dengan

nutrisi, asam amino, mineral serta hormon organik. Sedangkan Terabuster

Page 17: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

merupakan Liquid foliar fertilizer, mengandung NPK, Magnesium, Kalsium, dan

chelated micronutrients. Terabuster memiliki kemampuan larut sangat tinggi

sehingga mudah diserap oleh tanaman, bentuk chelated yang stabil menyediakan

unsur hara dalam bentuk yang langsung dapat diserap tanaman sehingga

pertumbuhan tanaman menjadi optimal, merangsang pertumbuhan.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh perlakuan pemotongan akar terhadap pertumbuhan

rasamala (A. excelsa Noronhae) di Hutan Pendidikan Gunung Walat,

Kabupaten Sukabumi

2. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk polimer Terabuster dan kompos aktif

Teraremed pada pertumbuhan tanaman rasamala (A. excelsa Noronhae) di

Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi

3. Mengetahui kombinasi pengaruh perlakuan pemotongan akar dan pemberian

pupuk polimer Terabuster dan kompos aktif Teraremed pada pertumbuhan

tanaman rasamala (A. excelsa Noronhae) di Hutan Pendidikan Gunung Walat,

Kabupaten Sukabumi

1.3. Hipotesis

Beberapa hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah :

1. Pemotongan akar dengan teknik LRM dapat memperbaiki pertumbuhan

tanaman rasamala (A. excelsa Noronhae) di Hutan Pendidikan Gunung Walat,

Kabupaten Sukabumi

2. Pemberian pupuk polimer Terabuster dan kompos aktif Teraremed dapat

memperbaiki pertumbuhan tanaman rasamala (A. excelsa Noronhae) di Hutan

Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi

3. Pemotongan akar dan pemberian pupuk polimer Terabuster dan kompos aktif

Teraremed dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman rasamala (A. excelsa

Noronhae) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi.

Page 18: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

1.4. Manfaat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pengaruh pemotongan akar dengan teknik LRM dan pemberian pupuk polimer

Terabuster serta kompos aktif Teraremed terhadap perbaikan pertumbuhan

rasamala, sebagai cara dalam upaya pemeliharaan pada tanaman stagnasi.

Page 19: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perbaikan Pertumbuhan Tanaman

Tanaman untuk tumbuh memerlukan media yang mampu memberikan

tempat tumbuh dan menyediakan hara bagi kehidupan tanaman. Media tanam,

pada prinsipnya dapat dinilai baik apabila memiliki empat peranan pokok yaitu

mampu menyediakan tunjangan mekanik, memiliki kemampuan menyimpan air,

memiliki aerasi yang baik dan mampu menyuplai unsur hara dalam bentuk yang

tersedia bagi tanaman (Hadi, 1999). Bradshaw (1983) dalam Fahmi (2010)

mengemukakan bahwa struktur, tekstur, porositas dan bulk density sebagai

karakter fisik tanah yang penting bagi pertumbuhan tanaman.

Kondisi tanah yang kompak karena pemadatan dapat berdampak negatif

terhadap fungsi dan perkembangan akar. Akar tidak dapat berkembang dengan

sempurna dan fungsinya sebagai alat absorpsi unsur hara akan terganggu.

Akibatnya tanaman tidak dapat berkembang dengan normal, tetapi

pertumbuhannya tetap kerdil dan merana atau mengalami stagnasi (Setiadi, 2009).

Lateral Root Manipulation (LRM) adalah salah satu teknik untuk mengatasi

tanaman stagnasi dengan melakukan kombinasi pemotongan akar lateral dan

pemberian pupuk. Teknik ini dapat memanipulasi merangsang pertumbuhan akar

baru yang akan menyerap air dan unsur hara, sehingga tanaman dapat

bermetabolisme kembali.

2.2. Manipulasi Akar Lateral

Akar merupakan organ tanaman yang penting, karena berperan dalam

penyerapan unsur-unsur hara dan air untuk produksi makanan yang

diperlukan untuk hidupnya. Akar pertama pada tanaman berasal dari embrio yang

disebut akar primer. Akar primer dan cabang-cabangnya atau akar lateral

membentuk sistem perakaran (Tjondronegoro. et al, 1989).

Pembentukan akar merupakan suatu masalah dalam pembibitan. Akar

akan menentukan baik buruknya pertumbuhan bibit, oleh karena itu perlu

dilakukan manipulasi akar supaya akar mampu tumbuh dengn baik dan mampu

Page 20: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

memasok hara bagi tanaman. Salah satu cara manipulasi akar adalah pemotongan.

Yahmadi (1979) menyatakan bahwa pemotongan akar tunggang pada tanaman

dapat memperbanyak dan mempercepat terbentuknya akar.

Menurut Karyudi, Siagian dan Sunarwidi (1986), akar lateral adalah

bagian organ yang penting peranannya bagi pertumbuhan tanaman karena pada

bagian tanaman ini terdapat bulu-bulu akar yang berfungsi untuk menyerap air

dan unsur hara dari dalam tanah. Dibeberapa negara telah dikembangkan

teknologi peremajaan akar, yaitu akar-akar lateral ujungnya dipotong sehingga

diharapkan munculnnya akar baru. Tindakan ini biasanya dilakukan pada

saat tanaman tumbuhnya stagnan. Perlakuan lain yang berkaitan dengan akar

adalah pengaktifan akar dengan bio organik sehingga akar bisa cepat tumbuh dan

mempunyai kemampuan menembus lubang tanam.

2.3. Manfaat Kompos Aktif dan Pupuk Polimer

Selain perakaran yang sehat, tanaman juga membutuhkan adanya sumber

unsur hara untuk dapat bermetabolisme dan tumbuh. Teraremed (Kompos aktif)

merupakan produk organik hasil fermentasi sederhana, dari bahan-bahan yang

berasal dari kotoran hewan, limbah pertanian, sampah, dan sisa limbah ikan serta

hewan. Dibandingkan dengan produk organik lain, Teraremed selain dapat

meningkatkan produktifitas dan kualitas hasil pertanian, perkebunan dan

pertumbuhan tanaman kehutanan, produk ini juga dapat merangsang pertumbuhan

akar baru dan memperbaiki tingkat kesuburan tanah serta pemakaiannya aman

bagi lingkungan (Hariangbanga, 2009).

Teraremed dapat memperbaiki sifat fisik tanah dengan jalan memperbaiki

struktur dan tekstur tanah. Selain itu mampu menyediakan unsur-unsur hara

makro dan mikro seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Mn, dan Cu Gaur (1975) dalam

Hariangbanga (2008).

Menurut Hariangbanga (2009), Teraremed dalam bentuk kompos aktif,

dibuat berdasarkan teknologi terapan dari RRC yang penggunaannya telah dikenal

sejak 1991 dan terus dikembangkan formulasinya. Kompos aktif ini dibuat dari

kotoran hewan, batuan, fosfat, arang sekam dan dilengkapi unsur hara, asam

amino, mineral serta hormon tumbuh organik. Pemberian Teraremed diberikan

Page 21: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

sebanyak 1000 gram/lubang dengan cara mencampurkannya dengan tanah pada

saat penanaman.

Adapun keuntungan memakai Teraremed diantaranya adalah :

1. Ramah lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan organik.

2. Mengandung N, P, K, asam amino, mineral dan mikro-organisme yang berguna

bagi tanah.

3.Mengembalikan kesuburan tanah dan membangkitkan aktivitas mikro-

organisme di dalam tanah.

4.Memperpanjang umur tanaman karena sistem perakarannya menjadi tumbuh

bagus dan kuat.

5.Menjaga ketahanan kadar air dalam tanah.

Menurut Hariangbanga (2008). Kompos aktif dapat mengaktifkan mikroba

tanah yang berfungsi untuk mempercepat sistem humifikasi, sehingga dapat

bermanfaat untuk mempercepat pembentukan humus pada daerah perakaran

tanaman, serta dapat memperbaiki kondisi fisik tanah dan mempercepat

perkembangan akar tanaman. Selain itu kompos aktif dapat meningkatkan serapan

hara tanaman, dan dapat merubah hara dalam bentuk metal organik yang lebih

mudah diserap oleh tanaman Green Earth Trainer (2007) dalam Hariangbanga

(2008)

Menurut Hariangbanga (2009), Terabuster merupakan Liquid foliar

fertilizer, mengandung NPK, Magnesium, Calcium, dan chelated micronutrients.

Produk ini diformulasikan untuk penyerapan melalui foliar, dan digunakan ketika

penyerapan unsur hara melalui akar terbatas.

Adapun keunggulan dan manfaat Terabuster diantaranya adalah :

1. Memiliki kemampuan larut sangat tinggi sehingga mudah diserap oleh tanaman.

2. Bentuk chelated yang stabil menyediakan unsur hara dalam bentuk yang

langsung dapat diserap tanaman sehingga pertumbuhan tanaman menjadi

optimal.

3. Merangsang pertumbuhan dan peningkatan produksi tanaman serta

meningkatkan kemampuan fotosintesa tanaman.

Page 22: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

2.4. Rasamala (A. excelsa Noronhae)

Rasamala merupakan tanaman khas hutan basah campuran di perbukitan

dan pegunungan. Pohon ini sering tumbuh berkelompok dan dapat tumbuh pada

ketinggian 500-1.500 m dpl, dengan curah hujan sekurang-kurangnya 100 mm

dalam bulan kering. Ditanam pada jarak rapat, karena pohon muda cenderung

bercabang jika mendapat banyak sinar matahari.

Manfaat dari rasamala adalah kayunya sangat awet walaupun langsung

bersentuhan dengan tanah. Karena bebas cabangnya tinggi (20-35 m), maka

kayunya cocok untuk kerangka jembatan, tiang, konstruksi, tiang listrik dan

telpon, serta penyangga rel kereta api. Selain itu, kayunya dapat dimanfaatkan

untuk konstruksi berat, rangka kendaraan, perahu dan kapal, lantai, rakit, vinir,

dan plywood.

Page 23: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten

Sukabumi yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan

Januari 2011.

3.2. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Luas kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) adalah 359 Ha

yang terdiri dari tiga blok, yaitu Blok Timur (Cikatomang) seluas 120 Ha, Blok

Barat (Cimenyan) seluas 125 Ha, dan Blok Tengah (Tangkalak) seluas 114 Ha.

Secara geografis HPGW berada pada 106°48'27''BT sampai 106°50'29''BT

dan -6°54'23''LS sampai -6°55'35''LS. Secara administrasi pemerintahan HPGW

terletak di wilayah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sedangkan secara

administrasi kehutanan termasuk dalam wilayah Dinas Kehutanan Kabupaten

Sukabumi.

HPGW terletak pada ketinggian 460-715 m dpl. Topografi bervariasi dari

landai sampai bergelombang terutama di bagian selatan sedangkan ke bagian utara

mempunyai topografi yang semakin curam.

Klasifikasi iklim HPGW menurut Schmidt dan Ferguson termasuk tipe B

dan banyaknya curah hujan tahunan berkisar antara 1600 – 4400 mm. Suhu udara

maksimum di siang hari 29° C dan minimum 19° C di malam hari. Tanah

HPGW adalah kompleks dari podsolik, latosol, dan litosol dari batu endapan dan

bekuan daerah bukit.

Tegakan Hutan di HPGW didominasi tanaman damar (Agathis

loranthifolia), pinus (Pinus merkusii), puspa (Schima wallichii), sengon

(Paraserianthes falcataria), mahoni (Swietenia macrophylla) dan jenis lainnya

seperti kayu afrika (Maesopsis eminii), rasamala (Altingia excelsa), Dalbergia

latifolia, Gliricidae sp, Shorea sp, dan akasia (Acacia mangium). Penelitian ini

dilaksanakan di Blok Tengah bagian Agathis (Cikupa).

Page 24: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

3.3. Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, garpu tanah,

meteran 150 cm, pita meter 60 m, label tanaman, tali rafia, patok, tally sheet,

gayung, gelas ukur 10 ml, gelas ukur plastik 1 liter, kamera digital, komputer, alat

tulis, drum, pengaduk, golok, sarung tangan.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman rasamala

berumur ± 1 tahun dalam kondisi stagnan, pupuk polimer Terabuster 2% (20 ml

Terabuster dilarutkan dalam 1 liter air), dan kompos aktif Teraremed.

3.4. Prosedur Kerja

3.4.1. Pemilihan dan Pemblokan Lokasi Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian didasarkan kepada lokasi dimana terdapat

tanaman stagnasi. Selanjutnya kegiatan pemblokan lokasi dilakukan dengan

memasang patok serta tali rafia di sekeliling areal lokasi penelitian yang telah

ditentukan sebagai batas lokasi.

3.4.2. Penyusunan Denah Lokasi Penelitian

Pembuatan denah lokasi penelitian dilakukan dengan memberi label

bertuliskan kode perlakuan pada tiap tanaman yang akan diberi perlakuan dan

selanjutnya dibuat denah berdasarkan letak tanaman dan keterangan perlakuannya.

3.4.3. Pelaksanaan LRM (Lateral Root Manipulation)

Tahapan-tahapan pelaksanaan LRM sebagai berikut (Setiadi 2009) :

1. Memperhatikan posisi tajuk dari tanaman yang akan diberi perlakuan

2. Koakan (galian) dibuat mengelilingi tanaman selebar 20 cm dengan

kedalaman 10-20 cm berdasarkan proyeksi tajuk terluar tanaman

3. Semua akar lateral yang muncul diputuskan pada saat pembuatan galian.

Perlakuan ini tidak diberikan pada kontrol

4. Pemberian kompos aktif Teraremed sebanyak 1 kg tiap tanaman diberikan

dengan cara mencampurkannya dengan tanah hasil galian dan taburkan

kembali ke dalam lubang galian. Perlakuan ini diberikan pada setiap unit

percobaan, hal ini sesuai dengan perlakuan. Selanjutnya disiram dengan

Terabuster

Page 25: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

5. Pemberian pupuk polimer Terabuster 2% diberikan dengan cara disiram

sebanyak 500 cc/tanaman dan 1000 cc/tanaman. Siraman harus membasahi

akar, lalu galian ditutup kembali.

3.4.4. Pengukuran dan Pengamatan

Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati dan mengukur

langsung parameter setiap satu minggu sekali setelah perlakuan. Parameter yang

diukur dan diamati adalah sebagai berikut :

1. Jumlah pucuk

Penghitungan jumlah pucuk dilakukan secara manual setiap satu minggu

setelah diberi perlakuan

2. Tinggi tanaman

Pengukuran tinggi tanaman dilakukan sebelum perlakuan sebagai tinggi

awal dan setiap satu minggu setelah diberi perlakuan. Pengukuran

dilakukan dengan menggunakan meteran 150 cm mulai dari pangkal

batang yang telah ditandai hingga titik tumbuh pucuk tanaman (apikal

dominan)

3. Perubahan warna daun

Pengamatan perubahan warna daun dilakukan dengan pengamatan visual

dengan mengambil foto daun setiap satu minggu setelah diberi perlakuan.

3.4.5. Rancangan Percobaan

Percobaan dilakukan pada 24 unit tanaman dengan menggunakan

rancangan petak terbagi dengan model Rancangan Acak Kelompok faktorial dan

masing-masing kombinasi perlakuan terdiri dari tiga ulangan, masing-masing

terdiri dari satu tanaman. Pemberian perlakuan dilakukan secara acak. Untuk

masing-masing faktor dirinci sebagai berikut :

Petak utama = Faktor perlakuan akar

Anak petak = Faktor pemupukan

Faktor A = Perlakuan akar

AY = Pemotongan akar

AN = Tanpa pemotongan akar

Page 26: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

Faktor Pemupukan

TR1 = Teraremed 0 kg

TR2 = Teraremed 1 kg

TB1 = Teraremed 1 kg + Terabuster 500 cc

TB2 = Teraremed 1 kg + Terabuster 1000 cc

Kombinasi perlakuan pemotongan akar, pemberian kompos aktif

Teraremed dan pupuk polimer Terabuster yang diujicobakan dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Bagan kombinasi berbagai taraf perlakuan

Perlakuan

akar Ulangan

Pemupukan

TR1 TR2 TB1 TB2

Pemotongan

akar

1 AYTR1 1 AYTR2 1 AYTB1 1 AYTB2 1

2 AYTR1 2 AYTR2 2 AYTB1 2 AYTB2 2

3 AYTR1 3 AYTR2 3 AYTB1 3 AYTB2 3

Tanpa

Pemotongan

akar

1 ANTR1 1 ANTR2 1 ANTB1 1 ANTB2 1

2 ANTR1 2 ANTR2 2 ANTB1 2 ANTB2 2

3 ANTR1 3 ANTR2 3 ANTB1 3 ANTB2 3

Keterangan : Perlakuan ANTR1 sama dengan Kontrol

Adapun model rancangan yang digunakan sebagai berikut :

Yijk = µ + Kk + Ai + Pj + γik + (AP)ij + εijk

Yijk = Nilai pengamatan (respons) pada kelompok ke-k yang memperoleh taraf

ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor P

µ = Nilai rata-rata yang sesungguhnya

Kk = Pengaruh aditif dari kelompok-k

Ai = Pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor A

Pj = Pengaruh aditif taraf ke-j dari faktor P

(AP)ij = Pengaruh interaksi taraf ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor B

γik = Pengaruh galat yang muncul pada taraf ke-i dari faktor A dalam

kelompok ke-k, sering disebut galat petak utama (galat a)

εijk = Pengaruh galat pada kelompok ke-k yang memperoleh taraf ke-i faktor

Page 27: PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALAgunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2011_Perbaikan... · Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,

A dan taraf ke-j faktor B, sering disebut sebagai galat anak petak (galat

b).

3.4.6. Analisis Data

Data hasil pengukuran penelitian dianalisis dengan menggunakan software

SAS 9.1. Analisis sidik ragam dengan uji F terhadap variabel yang diamati untuk

mengetahui pengaruh interaksi antar perlakuan yang diberikan, dengan hipotesis

sebagai berikut :

H0 = Perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap respon yang diamati.

H1 = Paling sedikit ada satu i taraf perlakuan dimana τi ≠ 0; i = 1,...,24

Kesimpulan dari setiap hipotesis yang diuji diperoleh dari pengujian F

hitung terhadap F tabel. Kriteria pengambilan keputusan dari hipotesis yang diuji

adalah :

F hitung < F tabel : terima H0 (perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap respon

yang diamati).

F hitung > F tabel : tolak H0 (perlakuan berpengaruh nyata terhadap respon yang

diamati).

Jika hasil analisis sidik ragam uji F terdapat pengaruh nyata, maka

dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan uji lanjut Duncan’s

Multiple Range Test, yang bertujuan untuk mengetahui beda rata-rata antar

perlakuan.