Perbaikan Perhitungan Jumlah Sel

6
PERHITUNGAN SEL DARAH MENCIT (Mus musculus) SETELAH PEMBERIAN KLORAMFENIKOL Taufiq Ashari, Era Wisata, Almaidah Engelen, Agnes Serang, Aslinda Arsyad, Nurul Hikmah Astuti Asisten : Rifka Nurul Utami Kelompok IV Golongan Senin Siang Laboratorium Biofarmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Makassar ABSTRAK Telah dilakukan praktikum hitung sel darah (trombosit) terhadap hewan coba mencit (Mus musculus). Digunakan 3 mencit (Mus musculus) tiap kelompok. Sebelum penghitungan sel darah, masing-masing mencit diberi perlakuan selama 5 hari. Untuk hewan coba kelompok 1 dan 2 dilakukan pemberian Kloramfenikol 500 mg/kg BB, hewan coba kelompok 3 dan 4 dilakukan pemberian Kloramfenikol 375 mg/kg BB, hewan coba kelompok 5 dan 6 dilakukan pemberian Kloramfenikol 250 mg/kg BB dan untuk hewan coba kelompok 7 dan 8 dilakukan pemberian NaCMC sebagai kontrol. 5 hari setelah perlakuan, ekor mencit (Mus musculus) dipotong dan dihitung sel darahnya menggunakan kamar hitung dimana terlebih dahulu darah dari hewan coba dilarutkan dengan Rees ecker. Dari hasil percobaan diketahui bahwa tidak semua dosis pemberian kloramfenikol pada hewan coba dapat menyebabkan terjadinya trombositopenia. Kata Kunci : Trombosit, Trombositopenia, Kloramfenikol PENDAHULUAN Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit sumsung tulang yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Berbetuk oval dan bikonveks. Trombosit dibentuk dari sel-sel retikulum yang ada di dalam sumsum tulang mengalami mitosis membentuk megakarioblas, dan akhirnya menjadi megakariosit. Dalam

Transcript of Perbaikan Perhitungan Jumlah Sel

PERHITUNGAN SEL DARAH MENCIT (Mus musculus) SETELAH PEMBERIAN KLORAMFENIKOLTaufiq Ashari, Era Wisata, Almaidah Engelen, Agnes Serang, Aslinda Arsyad, Nurul Hikmah AstutiAsisten : Rifka Nurul Utami Kelompok IV Golongan Senin SiangLaboratorium Biofarmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Makassar

ABSTRAKTelah dilakukan praktikum hitung sel darah (trombosit) terhadap hewan coba mencit (Mus musculus). Digunakan 3 mencit (Mus musculus) tiap kelompok. Sebelum penghitungan sel darah, masing-masing mencit diberi perlakuan selama 5 hari. Untuk hewan coba kelompok 1 dan 2 dilakukan pemberian Kloramfenikol 500 mg/kg BB, hewan coba kelompok 3 dan 4 dilakukan pemberian Kloramfenikol 375 mg/kg BB, hewan coba kelompok 5 dan 6 dilakukan pemberian Kloramfenikol 250 mg/kg BB dan untuk hewan coba kelompok 7 dan 8 dilakukan pemberian NaCMC sebagai kontrol. 5 hari setelah perlakuan, ekor mencit (Mus musculus) dipotong dan dihitung sel darahnya menggunakan kamar hitung dimana terlebih dahulu darah dari hewan coba dilarutkan dengan Rees ecker. Dari hasil percobaan diketahui bahwa tidak semua dosis pemberian kloramfenikol pada hewan coba dapat menyebabkan terjadinya trombositopenia.

Kata Kunci : Trombosit, Trombositopenia, Kloramfenikol

PENDAHULUANTrombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit sumsung tulang yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Berbetuk oval dan bikonveks. Trombosit dibentuk dari sel-sel retikulum yang ada di dalam sumsum tulang mengalami mitosis membentuk megakarioblas, dan akhirnya menjadi megakariosit. Dalam darah, barulah megakariosit bertransformasi menjadi trombosit (1). Trombosit memiliki fungsi untuk menutupi kerusakan permukaan jaringan yang rusak, dan memiliki fungsi dalam koagulasi darah (hemostatis). Pada koagulasi darah, trombosit melekat ke protein (disebut faktor von Willebrand) yang menunjukkan adanya kerusakan permukaan pembuluh darah, dan mengeluarkan beberapa zat kimia vasoaktif, termasuk serotonin dan ADP. Nantiya serotonin dan ADP memiliki perannya masing-masing dalam koagulasi darah. Serotonin berfungsi untuk vasokontriksi untuk mengurangi darah yang hilang, sedangkan ADP berperan untuk memperkuat plug trombosit dengan cara mengaktivasi trombosit lain, sehingga mengakibatkan agregasi trombosit (2).Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan trombosit pada jaringan sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agregasi (perlekatan antar sel trombosit). (4) Dalam keadaan normal trombosit dalam darah berjumlah 150000 450000 per L dari darah, dengan lama hidup kira-kira 10 hari. Jumlah trombosit dalam darah dipengaruhi oleh bebrapa hal, salah satunya adalah adanya gangguan yang mengurangi jumlah trombosit, seperti heparin trombositopenia yang diinduksi atau purpura thrombocytopenic menyebabkan perdarahan yang berlebihan, pemberian heparin dapat mengurangi trombosit dalam darah hingga 50%. Kelebihan trombosit dalam darah disebut juga trombositemia, memiliki dua jenis. Jenis primer disebabkan oleh adanya keganasan (kanker), polisitemia vera atau pun penyakit sumsum tulang yang lainnya. Sedangkan, jenis sekunder disebabkan oleh: infeksi akut, olah raga berlebihan, stress, dan ovulasi (3). Percobaan kali ini bertujuan untuk melihat pengaruh obat-obatan pada jumlah trombosit dalam darah mencit Dengan menggunakan NaCMC sebagai kontrol pembanding

METODE PENELITIANAlat dan BahanAlat-alat yang digunakan adalah botol vial, erlenmeyer (iwaki), gunting, handscoon, kamar hitung, kanula, lap kasar, mikroskop, pipet mikro larutan, pipet thoma, rak tabung, spoit (one med) dan tabung reaksi.Bahan-bahan yang yang digunakan adalah aquades, aluminium foil, kapas, kloramfenikol, Na CMC, reagen reek secker.Hewan coba yang digunakan adalah mencit (Mus musculus).

Penyiapan Hewan UjiDalam percobaan ini digunakan 3 ekor mencit yang berbadan sehat dengan bobot 20-30 g yang telah diberi perlakuan kloramfenikol 500 mg 2 kali sehari selama 5 hari.Perlakuan dan PengamatanPada praktikum ini perhitungan keping darah dilakukan dengan cara tidak langsung yaitu darah dipipet dengan pipet thoma eritrosit sampai skala 0,5 lalu dicukupkan dengan reek secker sampai skala 101 pada pipet thoma kemudian dikocok selama 3 menit dan dimasukkan kedalam tabung, dari tabung tersebut maka dengan menggunakan pipet mikro larutan tersebut dimasukkan kedalam kamar hitung yang kemudian dilihat dibawah mikroskop kemudian dihitung trombosit yang berbentuk bulat dan berpendar berwarna biru.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel rata-rata jumlah trombositSampelJumlah trombosit

Kloramfenikol 500 mg/kg BB1.358.000/L

Kloramfenikol 375 mg/kg BB2.792.000/L

Kloramfenikol 250 mg/kg BB512.000/L

NaCMC 1.076.500/L

Trombosit dihasilkan di dalam sumsum tulang dengan cara melepaskan diri (fragmentasi) dari perifer sitoplasma sel induknya (megakariosit) melalui rangsangan trombopoetin. Megakariosit berasal dari megakarioblas yang timbul dari proses diferensiasi sel asal hemapoetik Precursor mieloid paling awal yang membentuk megakariosit. Megakariosit matang, dengan proses replikasi endomitotik inti secara sinkron, volurne, sitoplasmanya bertambah besar pada waktu jumlah inti bertambah dua kali lipat. Biasanya pada keadaan 8 inti, replikasi inti lebih lanjut dan pertumbuhan sel berhenti, sitoplasma menjadi granular dan selanjutnya trombosit dibebaskan. Setiap megakariosit menghasilkan sekitar 4000 trombosit. Beberapa obat yang dapat menyebabkan trombositopenia antara lain heparin, AINS, antibiotik, antikonvulsan dan lain sebagainya. Salah satu obat yang dapat menyebabkan trombositopenia adalah kloramfenikol. Mekanismenya yaitu dengan menghasilkan defek sel induk yang menyebabkan anemia aplastic. Anemia aplastik adalah suatu sindroma kegagalan sumsum tulang yang ditandai dengan pansitopenia perifer dan hipoplasia sumsum tulang. Pada anemia aplastik terjadi penurunan produksi sel darah dari sumsum tulang sehingga menyebabkan trombositopenia. Jumlah trombosit normal pada mencit adalah 3x105 - 10x105/mm3.Pada pemberian kloramfenikol 500 mg/kg BB, jumlah trombosit lebih banyak jika dibandingkan dengan kontrol. Selain itu, jumlah trombosit lebih sedikit jika dibandingkan dengan pemberian kloramfenikol 375 mg/kg BB, tetapi lebih banyak jika dibandingkan dengan pemberian kloramfenikol 250 mg/kg BB. Dalam hal ini, hasilnya menunjukkan kesalahan.Pada pemberian kloramfenikol 375 mg/kg BB, jumlah trombositnya lebih banyak jika dibandingkan dengan kontrol. Selain itu, jumlah trombosit lebih banyak jika dibandingkan dengan pemberian kloramfenikol 500 mg/kg BB dan pemberian kloramfenikol 250 mg/kg BB. Dalam hal ini, hasilnya juga menunjukkan kesalahan.Pada pemberian kloramfenikol 250 mg/kg BB, jumlah trombositnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan kontrol. Selain itu, jumlah trombositnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan pemberian kloramfenikol 500 mg/kg BB dan pemberian kloramfenikol 375 mg/kg BB. Dalam hal ini, hasilnya juga menunjukkan kesalahan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai trombosit yaitu : PersonilDalam hal ini, personil atau orang yang dapat melakukan kesalahan pada saat pengerjaan maupun saat melihat atau menghitung trombosit jumlah trombosit dengan menggunakan mikroskop. Alat dan bahanAlat dan bahan yang digunakan pada saat pengerjaan mungkin tidak bersih. Pengambilan sampel darah yang lamban menyebabkan trombosit saling melekat (agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu, Tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang adekuat juga dapat menyebabkan agregasi trombosit, bahkan dapat terjadi bekuan, Penundaan pemeriksaan lebih dari 1 jam menyebabkan perubahan jumlah trombositPemeriksaan hitung jumlah trombosit secara langsung digunakan larutan pengencer Rees ecker dimana eritrosit tidak dilisiskan,sehingga selain trombosit dapat juga terlihat eritrosit. Larutan pengencer yang lain ialah Amonium oksalat 1% dimana dengan Amonium oksalat 1% eritrosit dapat dilisiskan, sehingga yang dilihat di mikroskop hanya trombosit saja. Diantara penggunaan larutan pengencer tersebut, penggunaan Rees ecker lebih bagus karena trombosit terlihat lebih jelas dengan adanya kandungan Brillian Cresyl Blue dalam reagen Rees ecker yang dapat mewarnai trombosit sedangkan penggunaan Amonium oksalat 1% trombosit tidak terlihat jelas dan sulit dibedakan dengan kotoran. Namun karena harga Rees ecker yang lebih mahal, beberapa laboratorium masih menggunakan Amonium oksalat 1% sebagai larutan pengencer dengan alas an lebih ekonomis.

KESIMPULANBerdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pada dosis kloramfenikol yang digunakan diatas menunjukkan kenaikan jumlah trombosit, sedangkan yang diinginkan adalah penurunan jumlah trombosit darah. Hal ini disebabkan karena jumlah dosis yang digunakan terlalu rendah. Sehingga efek yang diinginkan tidak tercapai. Adapun factor kesalahan yang mungkin terjadi yaitu kesalahan pada saat melihat dan menghitung jumlah sel, alat yang digunakan mungkin kurang bersih, pengambilan sampel yang lamban, sehingga terjadi agregasi, penundaan pemeriksaan lebih dari satu jam dapat menyebabkan perubahan jumlah trombosit.

DAFTAR PUSTAKA1.Cambridge Communication Limited. 2002. Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan dan Kardiovaskular Modul 4 Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.2. Sloane, E. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran EGC.3. Schwartz, S., I. 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC.4.Koepke, J.A., 1991, Practical Laboratory Hematology, 1st ed., Churchill Livingstone, New York.