Perawatan Veneer, Crown Dan Bleaching 1
-
Upload
achmad-junaidi -
Category
Documents
-
view
266 -
download
6
Transcript of Perawatan Veneer, Crown Dan Bleaching 1
Teknik Aplikasi Perawatan Veneer, Crown dan Bleaching
Direct resin composite veneers
• The preparation should have homogenous depth, between 0,5 and 0,7 mm on the facial surface
• Preparasi bagian labial dengan mengambil jaringan gigi sehingga dapat memberikan restorasi estetik
• Hasil preparasi harus dapat menyediakan ruangan untuk resin opaque, opaque komposit hybrid, dan translucent microfilled composite
Tahapan Direct resin composite veneers
• Penempatan benang retraksi pada sulkus gingiva• Pengambilan jaringan enamel (0,5 dan 0,7 mm)
pada permukaan labial gigi tanpa melibatkan permukaan proksimal
• Aplikasi lapisan resin pertama yang lebih opaque dengan bantuan thin brush
• Aplikasi lapisan resin kedua• Aplikasi lapisan resin ketiga• Pembentukan anatomis gigi dengan bantuan
matriks
GAMBAR PROSEDUR DIRECT VENEERING RESIN KOMPOSIT (I)
GAMBAR PROSEDUR DIRECT VENEERING RESIN KOMPOSIT (II)
Veneering Teeth With Porcelain
Veneer preparation techniques
uniform 0.5 mm
intra-enamel
HASIL Laboratorium
Pemberian matriks
Pemberian etsa asam
Perlekatan porcelain dengan semen perekat
Pengambilan kontur semen yang berlebih
Finishing dan polishing
Preparasi mahkota jaket
Pembuatan out line incisal dan pengurangan insisal
Pengurangan:- Ketebalan 1,5 – 2 mm dengan sudut 45°
Tujuan:1. Memberi ketebalan mahkota jaket antara tonggak dengan gigi antagonis2. Menghindari patahnya mahkota jaket terhadap pengunyahan3. Oklusi dapat diperbaiki
Bur yang digunakan:- Wheel diamond bur
Pembuatan bidang bimbing di labial dan preparasi labial
Tujuan : untuk mendapatkan ketebalan mahkota jaketbagian labial (estetika)
Bur yang digunakan:
-Bur fissure diamond tapered ujung datar (high speed)
Metode:- Email dipotong dibagian tengah permukaan
labial sampai dibawah dentino enamel junction
- Bur digerakkan ke arah mesial dan distal,sampai semua email dan sedikit dentin hilang
- Gerakan bur harus konstan, supaya tidak terjadiundercut
-Menurut Baum : pengurangan 0,7 – 1 mm
- Menurut Hampson : pengurangan 1 – 1,5 mm
Preparasi permukaan labial dan proksimal
Alat yang digunakan:
Diamond fissure bentuk tapered ujung datar
Diameter 0,8 – 1 mm
Metode:
bentuk silindris
sudut 6 derajat thd bidang sagital / poros gigi
Tujuan pengurangan permukaan proksimal :
Menghilangkan kecembungan gigi yang
menghalangi masuknya mahkota jaket
sepanjang servikal
Mensejajarkan bidang proksimal mesial distal
sehingga mahkota jaket masuk tanpa halangan
Untuk ketebalan bahan mahkota jaket
Membuat jalan bur untuk preparasi dan toilet form
Preparasi permukaan palatal
Alat yang digunakan:
- Diamond bentuk buah pear (putaran cepat & sangat
cepat)
- Bur diamond fissure tapered ujung bulat: untuk
menghaluskan
CARA :
• Pengurangan email di daerah singulum sampai
servikal
dg bur fissure tapered,ujung bulat untuk
mendapatkan kesejajaran/ dinding paralel yang
akan menambah retensi (daerah singulum ke
servikal bentuknya sejajar)
• Pengurangan csngulum ke insisal dg wheel diamond stone bentuk buah pear, berbentuk
konveks sesuai miniatur bentuk asli
Preparasi daerah servikal
METODE:- Sesuai dengan indikasi- Preparasi pundak labial masuk ke subgingival 1mm
CARA :- Dengan bur fisura no. 1- Cutting edge halus- Pada area cemento enamel junction
ALAT YANG DIPAKAI- Bur fisur no 1 high speed (rotary instrument)- Enamel cleaver ( diletakkan subgingival- Tepi preparasi ke arah insisal (hand instrument)
Penyelesaian tahap akhir
• Semua sudut tajam dihilangkan dengan functional cups bevel
• Dinding dihaluskan dengan finishing diamond
• Sebaiknya sesudah preprasi dilapisi varnish untuk menutupi tubuli dentin
functional cups bevel
The goal of functional cusp bevel is to reduce further the cuspal height by 0.5 mm on the functional cusp to provide adequate thickness of the restorative material on the area of significant functional loading.
Hasil finishing (buccal view)
Hasil finishing (lingual view)
Hasil finishing (occlusal view)
Gambaran hasil reduksi seluruh permukaan gigi
Macam prosedur bleaching
Proses pemutihan gigi atau bleaching dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu :
1. Teknik pemutihan internal untuk gigi non-vital (bleaching intra corona) Gigi yang sudah non-vital (mati) ini terlebih dahulu harus dilakukan perawatan saluran akar (endodontik). Bahan bleaching yang umumnya digunakan adalah superoksol (hydrogen peroksida 30% – 35%) dan sodium perborat. Dokter gigi akan memasukkan bahan bleaching ini ke dalam mahkota gigi, ditutup dengan tambalan sementara dan pasien harus kembali setelah 3 sampai 7 hari.
2. Teknik pemutihan eksternal untuk gigi vitala. At home bleaching
Perawatan bleaching yang dilakukan sendiri dirumah di sebut sebagai at home bleaching. Teknik at home bleaching yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan tray. Pertama-tama pasien dicetak untuk mendapatkan tray yang sesuai dengan rahanganya. Warna gigi pasien sebelum dilakukan perawatan dicatat, agar warna sebelum dan sesudah aplikasi dapat dibandingkan. Tray ini berfungsi untuk menjaga bahan bleaching hanya terfokus mengenai gigi saja, dan tidak mengenai jaringan lunak (gusi dan sekitarnya). Aplikasi bahan at home bleaching ini bervariasi, tergantung petunjuk pabrik pembuatnya. Biasanya aplikasinya membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu 2-8 jam per hari selama 2 minggu. Selain dengan menggunakan tray, at home bleaching juga dapat dilakukan dengan menggunakan kuas dan biasa disebut paint-on bleaching. Namun biasanya konsentrasi bahan yang digunakan lebih rendah, jadi hasilnya juga kurang memuaskan.
b. In office bleachingIn-office bleaching biasanya menggunakan bahan hidrogen peroksida 35 %, dan dapat dilakukan dengan bantuan penyinaran atau dengan bantuan laser. Hidrogen peroksida berkonsentrasi tinggi ini jauh lebih efektif daripada karbamid peroksida yang digunakan di rumah (at-home bleaching) namun harus dilakukan oleh dokter gigi, karena ia berpotensi untuk menimbulkan iritasi pada jaringan lunak di sekitar gigi. Dengan adanya bantuan sinar atau panas, reaksi reduksi oksidasi dapat lebih cepat terjadi. Prosedur perawatan menjadi relatif singkat, yaitu rata-rata 1-2 jam per kunjungan. Sehingga hasilnya juga lebih memuaskan.