Perawatan Pompa Pengendali Banjir

48
TATA TULIS LAPORAN PERAWATAN DAN PENGOPRASIAN POMPA PENGENDALI BANJIR MODEL MIXED FLOW RH 20 M DI SUKU DINAS TATA AIR JAKARTA PUSAT DPU DKI JAKARTA DISUSUN OLEH : Nama : EDI SAPUTRA No. Pokok : 05422105 Jurusan : Tehnik Mesin Peminatan : Perawatan dan Perbaikan

Transcript of Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Page 1: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

TATA TULIS LAPORAN

PERAWATAN DAN PENGOPRASIAN

POMPA PENGENDALI BANJIR MODEL MIXED FLOW RH 20 MDI

SUKU DINAS TATA AIR JAKARTA PUSATDPU DKI JAKARTA

DISUSUN OLEH :

Nama : EDI SAPUTRANo. Pokok : 05422105Jurusan : Tehnik MesinPeminatan : Perawatan dan Perbaikan

INSTIUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONALPROGRAM DIPLOMA III

JAKARTA2008

Page 2: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

LEMBAR PENGESAHAN I

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :

Nama : EDI SAPUTRANo. Pokok : 05422105Jurusan : Tehnik MesinPeminatan : Perawatan Dan PerbaikanProgram : Diploma III

Institut Sains Dan Teknologi Nasional

Benar adanya merupakan operator pompa pengendali banjir Kartini v da berada dibawah naungan SUKU DINAS TATA AIR JAKARTA PUSAT.

Jakarta , …………….2008

Pembimbing kerja praktek

( Ir. Warsito MM )

Page 3: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

LEMBAR PENGESAHAN II

Laporan kerja praktek , dengan nama dibawah ini :

Nama : EDI SAPUTRANo. Pokok : 05422105Jurusan : Tehnik MesinPeminatan : Perawatan dan PerbaikanProgram : Diploma III

Institut Sains dan Teknologi Nasional

Telah disetujui oleh Dosen pembimbing laporan

Mengetaui, Menyetujui,

Sek. Pelaksana Jurusan Mesin D3 Dosen Pembimbing Loporan

( ) ( )

Page 4: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis memanjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia - Nya yang telah memberikan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Adapun pelaksanaannya dilakukan di STASIUN POMPA PENGENDALI BANJIR KARTINI V dengan alamat Jalan Kartini V kel. Kartini Kec.Sawah Besar Jakarta Pusat pada 01 April sampai dengan 01 Juni 2008.

Untuk itu juga penulis mengucapkan banyak terima terima kasih kepada :

1. Bapak Ir………….. MM, selaku Kepala SUDIN Tata Air Jakarta Pusat.2. Bapak Ir Juaini MM, salaku Kepala Sub Pemeliharaan Bangunan Air SUDIN Tata

Air Jakarta Pusat3. Bapak Ir Warsito MM, selaku Kepala Koordinator Pompa dan Pintu Air SUDIN

Tata Air Jakarta Pusat4. Bapak Gindo Damanik, selaku Koordinator Pompa dan Pntu Air SUDIN Jakarta

Pusat5. Bapak Ir. Ucok Mulyo Sugeng ST, selaku Kepala Jurusan Tehnik Mesin Diploma

III6. Bapak …………., selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek 7. Kedua orang tua dan Istri saya yang telah memberikan dorongan dan motivasi bak

berupa moril dan materiil.8. Kepada tekan – rekan di pintu dan pompa air SUDIN Jakarta Pusat yang telah

membantu memberikan informasi dan pengetahuan lainnya 9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini

yang tidak dapat penulis ssebutkan satu persatuPenulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menambah

baiknya laporan ini sehinga laporan ini dapat berguna menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Penulis

Page 5: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan I…………………………….iLembar Pengesahan II……………………………..iiKata Pengantar iiiDafter Isi iv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang1.2 Maksud dan Tujuan1.3 Metode Pengumpulan Data1.4 Sistematika Penulisan

BAB II. SEJARAH PERUSAHAAN

BAB III. TEORI UMUM

BAB IV. PENGOPRASIAN DAN PERAWATAN POMPA MIXED FLOW RH 20 M

BAB V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan5.2 Saran –saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seperti kita ketahui bahwa kwalitas suatu pendidikan sangat dipengaruhi oleh tenaga pendidik, sarana dan prasarana penunjang dan kurikulum yang dipakai. Oleh sebab itu, maka pemerintah menetapkan kebijakan untuk meningkatkan kwalitas pendidikan dengan ikut berpartisifasinya dunia pendidikan dalam pembangunan dengan melakukan kerjasama dengan dunia industri melalui penetapan kurikulum yang mewajibkan siswa maupun mahasiswa untuk mengikuti program kerja prakrek yang sesuai dengan tingkat dan jurusannya masing – masing.

Dengan kaitannya melalui usaha – usaha itu, maka Institut Sains dan Tekologi Nasional Jakarta, khususnya program Diploma III jurusan Tehnik Mesin, menetapkan agar para mahasiswa melakukan kerja praktek yang mempunyai beben akademis sebanyak 4 SKS (Satuan Kredit Semester) sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa.

Kerja praktek yang dilaksanakan merupakan tugas akademis bagi setiap mahasiswa semester terakhir dijurusan tehjik mesin program diploma III ISTN Jakarta, yang dapat dilakukan pada instansi yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang didapat di bangku kuliah

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud yang terkandung dalam pelaksanaan kerja praktek ini adalah :o Sebagai studi perbandingan bagi penulis antara ilmu yang didapat di bangku

kuliah dengan kondisi sesungguhnya saat praktek di lapangan pekerjaan sehingga penulis dapat menganalisa perbanduingan tersebut.

o Menambah wawasan penulis sebagai mahasiswa jurusan tehnik mesin dalam hal perkembangan teknologi pada dunia industri.

Sedangkan tujuan yang diharapkan setelah melaksanakan kerja prektek ini adalah :o Agar penulis mendaapatkan gambaran mengenai hal ketenagakerjaan dalam

struktur organisasi perusahaan.o Sebagai proses pendewasaan dalam memecahkan suatu permasalahan atau

kesulitan secara tehnis maupun sosial yang mungkin akan ditemukan dikemudian hari.

o Agar penulis memperoleh ilmu – ilmu yang mungkin tidak diberikan di bangku kuliah.

1.3 BATASAN MASALAH

Dalam pembatasan masalah pada kerja praktek ini penulis hanya membahas tentang pengoperasian dan perawatan pada pompa Mixed Flow RH 20 M yang ada pada instalasi pengendali banjir pompa kartini.

Page 7: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

1.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Data – data untuk laporan kerja praktek ini, penulis memperoleh menggunakan metode atau cara – cara sebagai berikut :

1. Observasi Lapamganyaitu secara langsung melihat objek yang akan diteliti

2. Referensi atau studi pustakaYaitu mencari segala macam buku da informasi lain tentang Pompa Model Mixed Flow RH 20 M

3. Konfirmasi atau wawancara Yaitu mengadakan tanya jawab kepada pembimbimg kerja praktek, koordinator dan teman – teman para operator yang memahami dan lebih berpengalaman tentang pompa pengendali banjir.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, metode pengumpulan data,

pembatasan masalah dan sitematika penulisan dari kerja praktek ini

BAB II SEJARAH ORGANISASI Berisi tentang sejarah singkat organisasi, kegiatan dan hasil pelayanan serta struktur organisasinya

BAB III TEORI UMUMMenjelaskan secara umum tentang cara kerja, pengoprasian dan perlengkapan pompa model mixed flow RH 20 M

BAB IV PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN PADA INSTALASI POMPAMenjelaskan tentang tata cara perawatan pada pompa dan perlengkapannya.

BAB V PENUTUPBerisi tentang kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKABerisi tentang bahan – bahan referensi yang menjadi panduan penulis dalam pembuatan laporan kerja praktek

Page 8: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

BAB IISEJARAH KEDINASAN

2.1. SEJARAH SINGKAT

Usaha untuk mengatasi banjir/genangan di propinsi DKI Jakarta telah dilakukan dari dahulu sebelum jakrta menjadi Ibukota Negara Republik Indonesia yaitu semenjak masih bernama Jayakarta di era kepemimpinan Van Breem seorang Gubernur Kolonial Belanda

Untuk mengurusi masalah banjir /genangan perlu berbagai pemikiran yang melibatkan berbagai instansi tekait dan juga partisipasi masyarakt. Penangan banjir ini diatur dalam Keputusan Gubernur KDKI Jakarta nomor : 2340 tahun 1985 ( ex. Gubernur Suprapto )

Upaya yang dilakukan dapat digolongkan dalm dua hal yaitu upaya fisik dan non-fisik. Hal ini memerlukan keterlibatan instansi teknis dan non-teknis dari pemerintahan pusat maupun daerah. Penangan ini dilakukan secara terpadu, sebelum, sedang dan setelah terjadi banjir.

Sarana dan prasaran pengendali banjir di prop. DKI Jalarta ini belum seluruhnya dibangun, sehingga usaha – usaha pengendalian masih terbatas pada kondisi yang ada, dengan tujuan mengurangi kerugian yang timbulkan.

Untuk menangani/mengantisipasi hal tersebut dilaksanakan Siaga Banjir atau Piket Banjir ditingkat pisat (PI PWSCC) dan pempa Propinsi DKI Jakarta.

Saat ini sebagian besar kegiatan pengendalian banjir telah dilimpahkan ke pemda prop. DKI Jakarta sesuai dengan kesepakatan bersama tanggal 1 September1994 tentang pengendalian banjir dan drainase di prop. DKI Jakarta. Kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dengan penyerahan pengelolaan sarana pengendalian banjir dari Depertemen Pekerjaan Umum (cq. PI PSCC) ke pemda prop. DKI Jakarta (cq.DPU Prop. DKI Jakarta pada tanggal 31 Oktober 1997 dimana sebelumnya penanganan ini lebih banyak pada tingkat pusat (Kopro Banjir )

2.1.1 BIDANG PENANGANAN

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Tata Air adalah bagian dari beberapa dinas di pemda DKI yang mengurusi pengendalian banjir di Jakarta. Semua urusan yang berhubungandengan pengoprasian pompa dan pintu air, pembangunan dan perawatan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan pengendalian banjir di Ibukota Jakarta adalah dibawah kordinasi dinas ini. Mulai dari hulu sampai hilir.

Usaha pengendalian ini dilakukan dengan perbaikan system melalui perbaikan saluran mikro dan makro, penambahan pompa diwilayah rawan genangan, perbaikan sitem drainase adalah otoritas Dinas Tata Air.

Semua tentang kondisi pompa dan pintu air, pengoprasianya, kondisi cuaca (curah hujan) adalah tugas harian yang harus dilakukan oleh para operator kepada posko banjir yang menjadi pusat monitoring tentang gambaran secara umum pengendalian air di Jakarta yang selanjutnya akan dilaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta.

Page 9: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

2.2 STRUKTUR ORGANISASI

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam dalam setiap organisasi diperlukan adanya suatu susunan organisasi, seperti juga pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang ditampilkan pada gambar……..

TERTERA PADA GAMBAR

Setelah melihat bagan struktur organisasi DPU berikut dapat diuraikan tentang tugas masing – masing jabatan dalam bagan tersebut

1. Kepala DinasTugas : - bertanggung jawab kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta terhadap kondisi pompa dan pintu air dan kegiatan pengendalian banjir dan program lainnya yang bersifat tekhnis

- membawahi SUDIN lima wilayah terhadap kegiatan pengendalian banjir dan kegiatan pemeliharaan lainnya.

2. Kepala PSDA dan PantaiTugas : - bertanggung jawab terhadap operasional pengendalian air di Jakarta mulai dari hulu sampai dengan hilir

3. Kepala Koordinator Pompa dan Pintu Air di DKI JakartaTugas : - bertanggung jawab mengatur semua kegiatan pengendalian air yang dilakukan oleh pompa dan pintu air yang dianggap vital - membawahi rayon – rayon yang mengepalai beberapa instalasi pompa dan pintu air besar dan vital

4. Kepala Rayon- bertanggung jawab terhadap terhadap kegiatan - kegiatan pompa dan pintu air besar yang yang berada dibawah kendali langsung PSDA dan Pantai DPU DKI Jakarta.- mengepalai dalam pengoprasian dan bertanggung jawab terhadap sebuah instalai pompa besar dan vital

5. Kepala Suku Dinas bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pompa dan pintu air di wilayah yang dalam cakupan Kotamadya masing – masing yang berada dibawah tanggung jawab SUDIN Tata Air

6. Kasie pemeliharaan- mekukan program kegiatan pemeliharaan pompa dan pintu air juga sarana dan prasarana pendukung lainnya yang berhubungan dalsm kegiatan pengedalian banjir diwilayah masimg - masing

7. Koordinator pompa dan Pintu Air

Page 10: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

-Melaksanakn dan memenuhi kebutuhan oprasional dan perawatan pompa dan pinti air-memberikan bimbingan tehnis dan pengawasan prosedur kerja kepada para operator pompa dan pintu air - menyediakan tenaga tehnis pada saat terjadi kerusakan yang berat pada pompa dan pintu air

8. Operator Pompa dan Pintu Air- mengoprasikan pompa dan pintu air dalam rangka pengendalian air- memrikan laporan berkala kepada posko pengendali banjir tentang situasi pompa dan pintu air dan kondisi cuaca diwilayah kerja masing – masing ke PUSAT 2 sebgai posko pelaporan pengoprasian pompa dan pontu air

2.3 BUDAYA DPU DKI JAKARTA sumber daya manusia yang disiplin, dedikasi, integritas tinggi, berfikir aktif dan

prefosianal dalam bidang tugasnya guna mencapai pelayanan yang maksimal pada masyarakat.

2.4 VISI DPU DKI JAKARTA

VISI DPU Mewujudkan sarana dan prasarana bidang pekerjaan umum yang berkwalitas,

berdedikasi tinggi, handal dan bermanfaat bagi masyarakatdalam mengurangi bahaya dampak banjir Jakarta dan mendukung penurunan tingkat kemacetan dengan melakukan langkah – langkah :

1. melakukan pengendalian banjir dan genangan air, meningkatkan kwalitas air permukaan dan kwalitas lingkungan bidang pekerjaan umum.

2. melakukan penggendalian terhadap penggunaan dan pemanfaatan daerah milik jalan, garis sepadan sungai/kali, waduk, situ/rawa, dan pantai.

3. memberdayakan masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan sarana dan sarana bidang pekerjaan umum.

4. melakukan pengendalian banjir dan genangan air, meningkatkan kwalitas air permukaan dan kwalitas lingkungan bidang pekerjaan umum.

5. melakukan penggendalian terhadap penggunaan dan pemanfaatan daerah milik jalan, garis sepadan sungai/kali, waduk, situ/rawa, dan pantai.

6. memberdayakan masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan sarana dan sarana bidang pekerjaan umum.

TUPOKSIDPU PROPINSI DKI JAKARTA( PERDA No. 32/2001 & Kep. Gub. No. 147/2002 )

TUGAS POKOK Melaksanakan :

pembinaan pengembangan

Page 11: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

pengaturan. Kelengkapan prasarana kota, bangunan dan perlengkapannya.

Sarana dan prasarana bidang ekerjaan umum meliputi : Jalan Tata air Tehnik lingkungan

2.5 MISI DPU DKI JAKARTA

MISI DKI Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana kota yang efesien, efektif,

kompetitif dan terjangkau menuju Jakarta sebagai Kota Jasa (Service City) Mewujudkan pembangunan yang adil, ramah lingkungan dan berbasis partisipasi

masyarakat. Menegakkan supremasi hukum, meningkatkan keamanan, ketentraman dan

ketertiban kota. Meningkatkan kwalitas kehidupan dan kerukunan warga. Melaksanakan pengelolaan Tata Pemerintahan Kota yang baik.

VISI DPU Mewujudkan sarana dan prasarana bidang pekerjaan umum yang berkwalitas,

berdedikasi tinggi, handal dan bermanfaat bagi masyarakatdalam mengurangi bahaya dampak banjir Jakarta dan mendukung penurunan tingkat kemacetan dengan melakukan langkah – langkah :

TUPOKSIDPU PROPINSI DKI JAKARTA( PERDA No. 32/2001 & Kep. Gub. No. 147/2002 )

TUGAS POKOK Melaksanakan :

pembinaan pengembangan pengaturan. Kelengkapan prasarana kota, bangunan dan perlengkapannya.

Sarana dan prasarana bidang ekerjaan umum meliputi : Jalan Tata air Tehnik lingkungan

2.6 PEDOMAN KERJA

1. Tata Tertib Kerja

Page 12: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

a. Jam kerja senin s/d minggu selama 24 jam penuh. Pergantian shift dilukukan pada setiap jam 08.00 wib

b. Seluruh petugas membuat laporan harian secara lisan melalui Handy Talky (HT) keposko banjir DPU maupun SUDIN

c. Seluruh operator menabsensikan kehadirannya setiap masuk kerja d. Seluruh operator berkewajiban menjaga kebersihan lingkngan kerjae. Penanggung jawab pompa berkewajiban mengontrol kondisi pompa dan pintu air

dan memberikan laporan kepada koordinator pompa dan pintu jika terjadi masalh pada pompa, pintu air dan sarana dan prasarana lainnya.

f. Para petugas pompa dan pintu air berkewajiban menggunakan seragan PDH

2. Keselamatan Kerjaa. melakukan perawatan dan perbaikan ringan pompa dan pintu air sesuai dengan

buku panduan pemeliharaan pompab. menggunakn peralatan seperti standar yang dianjurkanc. menggenakan pakaian yang tidak mengganggu dalam melakukan pekerjaan.d. Melakukan kegiatan perawatan pada saat kondisi mesin dan pompa berhenti

operasi

BAB IIITEORI UMUM3.1. PENJELASAN UMUM

Pemilihan suatu jenis pompa pengendali banjir di dasarkan pada perhitungan banyak hal.diantaranya adalah berapa luas daerah yang akan dilayanani, luas lahan yang tersedia, biaya kontruksi dan perlengkapan dan tentu saja kehandalan dari pompa itu sendiri.

Pengertian secara umum pompa adalah suatu alat untuk mameindahkan atau mengalirkan fluida baik berupa cairan maupun gas.

Secara rinci lagi dapat juga diartikan pompa yang digunakan dalam pengedalian banjir adalah suatu alat yang digunakan untuk mendorong fluida bertekanan berbeda dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan media pipa.

Dengan menggunakan pompa maka fluida yang tidak mempunyai tekanan dapat pindahkan atau dorong untuk dapat dialirkan. Melalui sisi isap (suction) dan dikeluarkan melalui sisi telan (Dischage), damana pendorongnya adalah tergantung jenis pompa yang digunakan. Performa

suatu pompa dapat berubah tergantung pada karaktristik fluida yang dialirkan atau pindahkan. Hal ini harus sangat menjadi perhatian dalam menentukan karakteristik pompa.

STRUKTUR POMPA MIXED FLOW RH 20MPompa mixed flow RH 20M salah satu termasuk jenis pompa turbo yang

mempunyai daya sedot jenis sedang . Pompa ini sendiri mempunyai dua bagian utama yaitu mesin penggerak dan pompa. Pompa jenis ini umumya dilengkapi dengan sebuah pompa pancing untuk mengisi pipa pancingan pada saat sedotan awal.

Struktur pompa Mixed Flow RH 20 M sama pada umumnya pompa air secara umum dan pompa pengendali banjir lainnya yaitu memompakan air namun dalam

Page 13: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

beberapa bagian memeng berbeda seperti daya pompa, penerus daya mesin, merek dan kapasitas daya penggerak pompa, struktur pompa, perlengkapan pompa, sistem kerja dan lain – lainnya.

Sruktur pompa terdiri atas komponen – komponen utama sebagai berikut : Impeller Casing Poros utama Balans beban axial Seal ( penyekat ) pompa Bantalan ( bearing ) Fan belt model V Pipa - pipa Valve

Penggerak ( Prime Mover)Pompa yang digerakan secara terus menerus, maka mesin penggerak yang

digunakan yang lebih ekonomis adalah menggunakan elektro motor karena biaya operasionalnya cenderung lebih murah dan pembangkit listriknya slalu tersedia. Tetapi kendalanya adalah saat terjadi banjir sering terjadi pemadaman maka pompa tidak akan bisa beroperasi. Maka umumya pompa yang berpenggerak motor listrik slalu dilengkapi motor diesel sebagai generator setnya.

Sebagian pompa penggendali banjir yang ada saat ini masih menggunakan tenaga mesin diesel sebagai tenaga penggerak temasuk pompa Mixed Flow 20 M ini karena dalam beberapa hal mesin diesel mempunyai beberapa kelebihan diantaranya :

Tenaga yang dihasilkan besar Instalasi yang sedarhana Portable Mudah perawatannya Dapat dioperasikan dalam jangka waktu lama Dan lain – lain

PENGHITUNGAN DAYA & KAPASITAS POMPADasar penghitungan daya air yang dipindahkan oleh pompa mempunyai dasar

perhitungan yang sama dengan perhitungan turbin :

RumusP Y . g . h . Q / mesin & pompaDimana :P = Daya dalm KwY = Berat jenis cairang = Gravitasih = Head / Tinggi tekanQ = Debit cairan dalam m/detik = Efesiensi mesin penggerak, penghubung gerak dan pompa

Page 14: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Akan tetapi setiap pompa akan diberikan daya motor penggerak yang lebih besar daripada yang diperlukan, hal ini dilakukan untuk mencegah beban berlebih pada penggerak dan untuk menjaga lifetime penggerak tersebut. Untuk menghitung tingkat / angka effesiensi dapat juga dilakukan dari daya motor penggerak dengan menggunakan kw meter atau amperemeter

NPSH : Net Positive Suction HeadYang dimaksud dengan NPSH adalah kemampuan suatu pompa untuk menghisap

suatu cairan pada ketinggian tertentu ( Tergantung dari temperatur dan jenis cairan )

TABLE UNJUK KERJA POMPA

Putaran( Rpm )

Daya Mesin( kW )

Head( m )

Kapasitas( Lt/ dt )

Effesiensi( % )

Diesel Pompa

1200 400 25 4 300 721500 500 40 6 500 801800 600 55 7 660 752000 667 75 7,5 700 70

DATA TEKNIS POMPA MIXED FLOW RH 20 M DI INSTALASI POMPA KARTINI V

1. POMPAMerk : Tirta phalaModel : Mixed Flow RH 20 MKapasitas : 0,5 M / detikDaya Capai Total : 6 MeterDaya : 40 kWPutaran : 500 rpmEfesiensi : 80 %Putaran : Berlawanan arah jarum jam ( dilihat dari ujung poros pompa bagian penggerak )MATERIALCasing : Besi cor FC 250Impeller : Bronze BC 6Shaft : Baja tahan karat SUS 304Bearing Housing : Besi cor FC 250

2. MESIN PENGGERAKMerek : ISUZUTipe Mesin : Injeksi langsungJumlah silinder : 6 buahLangkah silinder : 118 mmVolume Langkah : 5.785 cm

Page 15: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Perbandingan Komp. : 17,5 : 1Urutan Pengapian : 1-5-3-6-4-2Pompa Bahan Bakar : Bosch A-typeGovernor : Sistem mekanikNozzle injeksi : Bosch multi hole typeJenis Bahan Bakar : Solar ( ASTM D 975 No. 2 - D )Motor Starter : 12 Volt / 3,7 kWPembangkit listrik : AC 12 V – 50 AJenis Pelumas ( API ) : CC atau CD ( SAE 40 )Kapasitas Air Pendingin : 12 LiterBerat Mesin : 450 kgPanjang Mesin : 1132 mmLebar Mesin : 648 mmTinggi mesin : 843 mmCelah Katup : 0,4 dan 0,4 mmKap. Tangki Bahan Bakar : 100 LiterTenaga : 80 kWPutaran Maksimum : 3000 rpmKonsumsi BB Rata-rata : 17,51 / jam

3. PERLENGKAPAN STANDARDLandasan Mesin Pompa Pancing

BAGIAN – BAGIAN KONTRUKSI POMPA DAN FUNGSINYA

BAB IVPERAWATAN MESIN

seperti halnya pada managemen perawatan tahapan perawatan mesin terdapat pada tiga tahapan juga yaitu Preventive Maintenance ( perawatan pencegahan ), Corrective Maintenance ( perawatan ringan ) dan overhaul (perbaikan). Selain itu terdapat juga perawatan yang yang dilakukan selama mesin beroperasi

………………………….TEORI PERAWATAN ……………………….

Hal – hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan perawatan pompa dan mesin penggeraknya adalah sebagai berikut:

1. persiapn alat-alat kerjaUntuk mengoprasika pompa ini , persiapan alat-alat yang perlukan tidak banyak. Alat- alat yang dipersiapkan berupa kunci-kunci pas untuk pemasangan pipa buang dan pipa hisap. Meskipun demikian lebih baik dipersiapkan alet-alat yang mungkin diperlukan juga untuk pemeriksaan ulang. Usahakan dalam bekerja perlatan tidak tercecer, sehingga bila diperlukan dapat digunakan dengan benar.

2. memahami mengapa mesin harus dirawat

Page 16: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

jika melakukan melakukan suatu perawatan ringan hanya melakukan kegiatan perawatan luar seperti membersihkan debu saja tidak banyak hal yang harus diperhatikan tetapi jika sudah harus membongkar bagian dalam suatu komponen harus memiliki langkah khusus. Jangan membongkar mesin bila belum mengetahui alasan dibongkar, hal ini untuk mempermudah menemuka penyebab kerusakan selama membongkar dan memeriksa.

3. pemeriksaan sebelum membongkarsebelum membongkar suatu komponen dari bagian mesin, periksalah bagian mesin untk menentukan bagian manakah yang harus dibongkar dan diperiksa. Hal ini untuk memastikan anda untuk menentukan apakah mesin perlu diturnkan dari kendaraan atau tidak

4. pemriksaan selama membongkarJangan membongkar begitu saja , periksalah tiap komponen yang dibongkar dan periksa kotorannya, keausan dan kerusakan pada tiap komponen yang dilepaskan dari mesin.

5. menyusun komponenyang dibongkar secara teraturkomponen yang dibongkar disusun secara rapih dan teratur, mur dan baut yang tipenya berbeda jangan dicampur adukan dengan baut – baut lainnya, hal ini untuk menghemat waktu pada saat merakit kembali.

6. membersihkan komponen yang dibongkarbersihkanlah komponen yang telah dibongkar dari kotoran , pasir, debu, oli atau gemuk untuk mempermudah pemeriksaan secara akurat untuk mencegah kerusakan pada mesin.

7. merakit kembalirakitlah komponen mesin dengan benar sesuai dengan spesifikasi atau pengeasan momen, nilai penyetelan yang ditunjukan dalam pedoman reparasi

8. memeriksa dan penyetelan kompanen fungsionalgunakan pengukuran (Gauge) atau tester yang baik untuk memeriksa berfungsi atau tidaknya komponen dan lakukanlah penyetelan seperlunya.

PERAWATAN POMPA SARANA PENGENDALI BANJIR

PERAWATAN MESIN PENGGERAK 1. pemeriksaan tinggi air baterry dan kabel penghubung arus

a. periksa apakah tingginya berada pada LOWER LEVEL atau UPPER LEVELb. jika dibawah batas lower level, isilah dengan air murni (Aquades)c. periksa kebel MIN dan PLUS baterry terhadap karat yang dapat mengganggu saat

START awal 2. pemeriksaan radiator cap

a. dengan menggunakan adaptor, pasang radiator cap pada radiator cap tester, kemudian naikan sampai jarum penunjuk pada Gauge berhenti

b. periksa pada tekanan berapa jarum berhentiNilai standar : 0,78-0,98 Bar, 8-10 kg/cm, 11- 14 Psi

Limit : 0,65 kg/cm². c. ganti radiator cap jika penunjuk jarum pada gauge dibawah limit

Page 17: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

d. bersihkan radiator cap sebelum pemeriksaan karena karat atau kotoran lainnya dapat menyebabkan terjadinya keselahan pengukuran

3. pemeriksaan kebocoran air pendingin mesin a. pastikan bahwa tingi air pendingin pada filler neck. Pasang radiator cap tester dan

pompa hingga tekanannya mencapai 1,0 kg/cm², kemudian periksa kebocoran dari radiator huse dan sambungannyaPerhatian :o pastikan bahwa bagian yang diperiksa tidak ada yang basaho saat melakukan pengetesan , hati – hati jangan sampai air pendingin tumpaho hati – hati saat memesang dan melepas tester jangan sampai merusak filler

pada radiator b. jika ada kebocoran , perbaiki atau ganti part yang rusak

4. pemeriksaan jumlah engine oila. tarik keluar oil level gauge dan bersihkan oli yang menempel dengankain bersih

agar ketinggian oil dapat terbacab. masukan kembali oil level gauge kedalam guidec. tarik keluar perlahan – lahan dan periksa apakah oil level berada pada kiran antara

batas MIN _ MAXCatatan :o tempatkan kendaraan pada tempat yang ratao periksalah pasda saat engine diam. Jika engine telah dihidupkan, matikan dan

tunggulah beberapa saatsebelum diperiksad. jika dibawah garis MIN, tambahkan oil sesuai dengan spesifikasinya

Perhatian :o isilah sampai batas MAX supaya tidak mempengaruhi kemampuan engineo hidupkan engine pada idling dan matikan. Tunggu beberapa saat dan perisa oil

level sekali seperti langkah pada point a untuk memastikan bahwa level berada pada batas spesifikasinya.

5. pemeriksaan oil pressurea. hidupkan mesin dengan putaran idle selama 5 menit sampai jarum menunjukan

pada oil pressure meter menunjukan angka yang dianjurkanb. bila jarum menunjukan dibawah angka yang dianjurka tambahkan oil mesin

sesuai dengan spesifikasinya.

6. pemeriksaan dan perbersihan air cleanera. lepaskan air cleanera coverb. periksa air clanerelement dari kotoran dan sumbatanc. tiup air cleanr element dengan udara compresssor dari bagian dalamd. bersihkan air cleaner case dengan kain bersih atau sejenisnyae. ganti apabila condisinya sudah sangat kotor dan tersumbat

7. membersihkan fuel filtera. lepaskan air cleanrb. turunkan sisa tekanan bahan bakar pada saluran pipa dan hosec. lepaskan eye bolt sambil menahd. lepaskan fuel filter nut

Perhatian :

Page 18: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Lapisi dengan kain untuk mencegah cipratan bahan bakare. lepaskan fuel filterf. waktu pemasangan kembali fuel filter, pergunakn gasket baru dan kencangkan

high pressure hose ssesuai dengan spesifikasig. setelah setelah pemasangan, periksa apkah terdapat kebocoran bahan bakar,

hubungkan aliran listrik pada terminal penggerak fuel pump untuk menggerakan fuel pump

periksa kebocoran pada saluran bahan bakar waktu terdapat tekanan pada saluran bahan bakar

8. Penggantian oil filter a. lepaskan oil filter dengan menggunakan alat bantu yang dianjurkanb. turunkan sisa olic. lepaskan eye bolt sambil menahd. lepaskan fuel filter nut

Perhatian :Lapisi dengan kain untuk mencegah cipratan bahan bakar

e. lepaskan fuel filterf. waktu pemasangan kembali fuel filter, pergunakn gasket baru dan kencangkan

high pressure hose ssesuai dengan spesifikasig. setelah setelah pemasangan, periksa apkah terdapat kebocoran bahan bakar,

hubungkan aliran listrik pada terminal penggerak fuel pump untuk menggerakan fuel pump

periksa kebocoran pada saluran bahan bakar waktu terdapat tekanan pada saluran bahan bakar

9. pemberian pelumasan greasepergunakan grease sesuai dengan nomor grease yang dianjurkan dan mempegunakan penembak grease bertekanan.

10. membersihkan trottle body ( throttle valve )Lepaskan air intake hose dari throttle body, dan periksa sisa karbon pada throttle valve dan pergerakan valveBeri cairan bubuk pembersihpada valve untuk menghilangkan sisa karbon dengan melakukan langkah – langkah sebagai berikut panaskan engine lepaskan air intake hose dari throttle body tutup by pass passage inlet dari throttle body

perhatian :jangan sampai cairan pembersih masuk ke by pass passage

semprotkan cairan pembersih kedalam valve melalui saluran masuk throttle body dan biarkan kira – kira selama 5 menit

hidupkan engine, naikan putaran beberapa kali kemudian biarkan idle selama 1 menit. Apabila putaran idling menjadi tidak stabil dan tampak akan mati, buka sedikit throttle agar engine tetap hidup

apabila masih terdapat sisa karbon pada throttle valve, lakukan langkah 4 dan langkah 5 sekali lagi

lepaskan tutup pada by pass passage inlet

Page 19: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

pasang air intake passage lepas terminal beterry dan pasang kembali setelah lebih dari 10 detik setel basik idle speed

11. memeriksa tekanan awal fuel injectiona. pasang injection nozzle pada testerb. gerakan lever tester sebanyak 2 –3 kali untuk menyemprotkan bahan bakardan

memebuang anginc. secara perlahan tekan lever ditester, dan baca nilai yang ditunjukan pada jarum

pressure gaugedi posisi jarum naik berlahndan kemudian turun .Nilai satandar (tekanan initial) : 150 – 160 kg /cm

d. jika tekanan initial feul injection diluar standar, lepaskan nozzle holder. Kemudian bersihkan dan ganti ketebalan shim untuk penyetelan tekanan initial fuel injectioanCatatan :Untuk melepas, pemasangan dan penyetelan nozzle holder ada 10 macam ukuran shim untuk penyetelan, dengan batas ketebalannya 0,10 – 0,80 mm.Bila ketebaln ditambah 0,1mm, tekanan initial fuel injection naik 24 kg/cm².

12. pemeriksaan kebocoran fuel dan nozzlea. secara perlahan – lahan gerakan tuas nozzle tester sampai tekanan didalam

nozzle( nilai yang ditunjjukan pressure gauge ) mencapai130-140 kg/ cm², danperiksa bahwa tidak boleh ada kebocoran dari nozzle selama 10 detik

b. jika terjadi kebocoran , bongkar nozzle, bersihkan dan periksa kembali atau ganti13. pemeriksaan kondisi penyemprotan injection

a. gerakan lever pada nozzle teser (4-6 kali setiap detik ) untuk menginjeksikan bahan bakar secara terus – menerus. Periksa apakah penyemprotan yang terjadi rata, tipis ( sudut penyemorotan nol ). Bentuk penyemprotan yang salah seperti yang ditunjukan pada gambarA. sudut penyemprotan terlalu besarB. membiasC. Injeksi bahan bakar terputus - putus

b. pastikan tidak ada tetesan bahan bakar setelah penyemprotanc. jika terjadi tetesan, lapaskan nozzle, bersihkan dan periksa kembali atau ganti

nozzle 14. pemeriksaan dan penyetelan tegangan drive belt

a. periksa tegangannya dengan menekan bagian tengah belt diantara pulley dengan gaya sebesar 9,8 kg.. ukur defleksi belt.Nilai standar : 13,0 – 16,0 mm

b. Jika tegangan tidak mencapai nilai standar, setel tegangan belt15. penyetelan tegangan Drive Alternator

a. kendurkan nut pada alternator pivot boltb. kendurkan lock boltc. gunakan adjusting bolt untuk penyetelan defleksi bolthing mencapai nilai standar

Nilai standar : 3,0 – 16,0 mmd. kencangkan nut pada alternator pivot bolt

Momen pengencangan : 4,4 kg

Page 20: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

e. kencangkan lock boltMomen pegencangan : 7,2 kg

f. kencangkan adjustingMomen pengencangan : 0,5 kg

g. putar crankshaft satu putaran atau lebih dengan arah searah jarum jam, kemudian periksa tegangan beltPerhatian :Ganti slalu kedia belt secara bersamaan, dan jangan memberikan oil pada belt

16. pemeriksaan dan penyetelan valve clearencea. hidupkan engine dan biarkan panas hingga suhu engine coolant mnunjukan 80 -

90Cb. lepaskan timing belt upper coverc. lepaskan rover coverd. luruskan tanda timing dari crankshaft sprockets dan tempatkan cylinder No. 1 di

top dead centerPerhatian :Crankshaft harusa slalu diputar searah jarum jam

e. ukur valve clearence seperti yang ditunjukan oleh gambarNilai standar : 0,25mmCatatan :Masukkan tickness gauge dari tengah cylinder head kearah luar sedemikian rupa sehingga tidak menyentuh pad

f. jika clearence diluar nilai standar,m kendurkan lopck nut di rocker armdan setel kembali dengan memutar adjusting screw sambil mengunakan tickness gauge untuk mengukur clearence

g. kencangkan lock nut sambil menahanadjusting screw dengan menggunakan screw driver agar tidak ikut berputar

h. putar crankshaft 360 searah jarum jam untuk membuat cylinder No. 4 diposisi dead center

i. ukur valve clearence diposisi seperti yang ditunjukan pada gambar, jika besarnya clearence tidak mencapai nilai standart, ulangi langkah e dan h diatas

j. oleskan sealent kebagian semi-cilcular yang ditunjukan pada gambark. pasang rocker coverl. pasang timing belt upper cover

17. pemeriksaan dan penyetelan injection timinga. lepaskan semua glow plugb. lapas timing belt upper coverc. luruskan tanda timing di camshaft sprocket dan setel cylinder No. 1 di posisi top

dead centerd. lepas timing check valve yang ada dibelakang injection pumpe. sebelum memesang special tool, pastikan push rod keluar 10 mm, ukuran push

rod dapat disetel dengan inner nutf. hubungkan dial guge dengan special toolg. pasang special tool pada check plug yang ada dibelakang injection pumph. putar crankshaft searah jarum jam untuk menggerakan cylinder No. 1 sekitar 30

sebelum cmpression top dead center

Page 21: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

i. setel jarum dial gauge di posisi 0j. periksa apakah jarum tidak bergerak seandainya crankshaft diputar belahan 2-3

dalam dua arah ( searah atau berlawanan jarum jam)catatan :jika jarum jam bergerak, posisi notch tidak tepat karena itu putar kembali cylinder No. 1 kira – kira 30 sebelum compression dead top

k. putar crankshaft searah putaran jarum jam untuk menempatkan cylinder No. 1 diposisi 9 ATDC

l. periksa apakah nilai yang ditunjukan dial gauge sesuai nilai standarNilai standar :1 0,03 mm

m. jika penunjukan jarum tidak standar, setel injection timing dengan prosedur berikut :o kendorkan injection pipe union nut ( 4 buah ) diinjection pump ( jangan

melepas nut-nut tersebut )Perhatian : Jika mengendurkan nut, tahan delivery valve holder dengan spner sedemikian rupa hingga sehingga tidak ikut berputar

o kendurkan upper mounting belt pada injection pump ( jangan melepas nut dan bolt

o miringkan injection pump kekiri dan kekanan, kemudian setel jarum didial gauge sedemikian rupa hingga nilainya sesuai

o untuk sementara waktu mengencangkan mounting nut dan boltdiinjection pump

o ulangi langkah 9-13 untuk memeriska apakah penyetelannya sudah sesuaio kencangkan mounting nut dan bolt sampai spesipikasi momen

pengencangannyao kencangkan injection nut, tahan delivery holder valve dengan menggunakan

spannersedemikian rupa sehinggan tidak ikut berputaro lepaskan special toolo pasang gasket baru ketiming check plugo kecangkan timing check plug sampai pecipikasi momen pengencangan

18. penyetelan kopling

PERAWATAN POMPA MIXED FLOW RH 20 M1. penyetelan belt pemindah daya

a. periksa belt pemindah daya apakah lendutannya masih pada batas toleransib. jika batas lendutan sudah melebihi batas toleransi yang bisa

mengakibatkan terjadinya slip saat terjadi pemindahan daya, kendorkan baut penyetel yang

2. pemeriksaan rumah pelumas bantalan poros pompa

Page 22: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

a. periksa nut bawah penahan minyak pelumas poros dari kebocoran. Jika terjadi kebocoran buka nut tersebut dan berikan sealtape pada nut penutup bawah sebagai penyekat

b. tambahkan jika oli dibawah batas yang ditentukan sesuai dengan grade yang dianjurkan pabrik

c. jika jarak antara ( clearence) poros ( shaft ) dengan bantalan duduk ( plain bearing )menjadi 3 kali lebih besar dari angka yang dibeikan pada table 2.2 maka gantilah

catatan : kebocoran bantalan dapat diamati dari kebocoran minyak pelumas pada poros dan rumah poros

3. pemeriksaan glant paking (seal penyekat poros)a. periksa keborocoran gland paking dengan cara mengisi pipa pancingan

dan lakukan pengamatan apakah ada bocoran air dari sela-sela poros dengan pipa pancingan

b. jika terjadi tetesan air diluar batas yang dianjurkan, coba atasi dengan menambahkan gemuk sebagai penyekat dan mengencangkan kedua nut pengikat dengan tolls

c. ketika kebocoran dari gland paking bertambah dan kebocoran air masih tidak tercapai setelah diganti

d. periksa sleevedan pindahkan dengan yang baru yaitu dengan menambahkan sekitar 3 sampai 4 mm dari diameter

4. pemerisaan poros pompa ( shaft )a. perksa kelurusan poros akibat dari beban axial dan pembebanan gaya

puntir perputaran impellerb. pemerika tingkat keausan poros terhadap bantalan. Jika keausan melebihi

dari clearence yang diizinkan ganti poros,c.

5. pemeriksaan gate valvea. bersihkan kotoran poros pengikat valveb. lumasi dengan grease ( gemuk)

6. pemeriksaan balans beban axiala. lepaskan pengaman/penutup beban axialb. gerakan beban axial dengan menghidupkan mesin penggerak dan coupling

dalam kondisi tersambungc. kencangkan nut pengikat beban axial dengan tools dalam kondisi beban

tidak tersambung dengan mesin penggerak 7. Pemeriksaan pipa hisap dan pipa buang

Pompa ini baik pipa hisap maupun pipa buangnya terpisah dari pompa induk. Untuk itu pemasangan pipa hisap dan pipa buang dilakukan dimana pompa akan dipakai. Pada bagian ujung pipa hisap ditempatkan foot valve dimaksudkan agar air yang berada dipipa hisap tidak turun turun pada qaktu pompa dimatikan sehingga diharapkan tidak perlu lagi dipancing kalau pompa dihidupkan lagi.Pada pangkal pipa terpasang elbow yang menghadap keatas untuk menampung air pada permulaan pompa dijalankan (pemancing pompa )

8. Pemeriksaan Impeler

Page 23: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

karena posisi impeller berada di dalam rumah keong maka impeller tidak dapat diamati secara langsungtetapi dapat diamati dari volume air yang keluar melalui pipa buangnya,

a. periksa impeller dengan mengamati besarnya jumlah air air yang keluar melalui air yang keluar dari pipa buang. Biasanya kerusakan terjadi akibat dalam proses kerja terbentur benda keras maupun kontak langsung terhadap air.

b. Periksa kondisi impeller terhadap korosi akibat kontak langsung dengan air maupun bahan kimia lain yang terkandung didalm air maupun umur dari impeller itu sendiri. Jika kondisi impeller sangat mempengaruhi efesiensio ker pompa, ganti impeller

c. Atau memeriksa umur impeller kapan impeller tersebut digunakan dengan melihat buku sejarah pompa itu. Jika umur impeller telah melampaui dari standar yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya maka harus dilakukan penggantian

Persiapan Pengoprasian PompaPersiapan dalam pengoprasian pompa adalah merupakan suatu kegiatan

perawatan karena karena banyak hal yang harus diperhatikan dan diketahui oleh operator pompa. Hal ini karena pompa mixed flow ini mempunyai dua buah bagian yang terpisah dan sebuah pompa pancing yang masing – masing alat tersebut memerlukan perlakuaan khusus. Ada urutan pengoprasian yang harus dipatuhi bila mau pompa dapat beroperasi dan dapat menyedot air.

Sebelum mengoprasikan pompa, untuk tinggi maksimum dan minimum dari muka air perlu pengamatan water level secara automatic digital atau manual dengan cara memonitor peil schall. Hal ini harus diperhatikan oleh operator untuk menjaga atau menghindari kejadian – kejadian abnormal pada pompan itu sendiri, walaupun secara otomatis pompa akan mati sendiri bila mencapai ketinggian minimum. Selain itu juga ada tanda – tanda sinyal apabila ada kejadian – kejadian abnormal.

1. persiapn alat-alat kerjaUntuk mengoprasika pompa ini , persiapan alat-alat yang perlukan tidak banyak. Alat- alat yang dipersiapkan berupa kunci-kunci pas untuk pemasangan pipa buang dan pipa hisap. Meskipun demikian lebih baik dipersiapkan alet-alat yang mungkin diperlukan juga untuk pemeriksaan ulang. Usahakan dalam bekerja perlatan tidak tercecer, sehingga bila diperlukan dapat digunakan dengan benar.

2. Pemeriksaan Periksa mesin penggerak atau diesel ( lihat buku petunjuk mesin penggerak ) Periksa hal-hal yang penting dan dibutuhkan dalam proses operasi

Periksa minyak pelumasMinyak harus dalam keadaan cukup, tambahkan minyak pelumas sampai batas normal tongkat penduga bila garis batas minyak dibawah normal tongkat penduga. Pemeriksaan pelumas dilakukan setiap kali sebulum menjalankan mesin.

Periksa air radiator mesin penggerak sebelum mesin dijalankan dan dalam keadaan dingin. Tambahkan air bila kurang

Periksa tangki bahan bakar

Page 24: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Bahan bakar yang dipergunakan untuk mesin penggerak ini adalah solar. Bahan bakar harus murni dan bersih. Kekosongan bahan bakar akan sangat menyulitkan pengoprasian mesin penggerak ini.

Perhatikan agara tidak ada kebocoran pada pipa – pipa saluran, baik pipa saluran bahan bakar , minyak pelumas maupun air pendingin, semua sambungan harus rapat dan bebas dari kebocoran. Pipa yang bocor harus segera diperbaiki atau diganti.

Periksa kondisi , kekencangannya, termasuk baut pondasi. Periksa kondisi kopling antara motor penggerak dan ruang tranmisi kepompa

dengan cara manual, periksa arah putarannya.Perhatian !!!!

Penambahan minyak pelumas, air pendinginatau bahan bakar yang harus dilakukan pada saat mesin dalam keadaan mati. Untuk air radiator, mesin penggerak harus dalam keadaan dingin. Jangan menempatkan benda - benda yang menghambat ventilasi udara diruang penggerak ataupun disaringan udara. Hal ini akan mengakibatkan mesin akan sulit bernapas ataupun temperatur akan naik ( Overheating )Jangan mengoprasikan pompa pada kondisi elevasi air ( ketinggian air ) kurang dari yang telah ditentukan, karena bisa kengakibatkan pompa akan terlalu berat untuk beroperasi ( beban tinggi )

LANGKAH PENGOPRASIAN POMPALakukan pengoprasian pompa dengan petunjuk yang benar. Setelah langkah – langkah tersebut diatas dilakukan guna dapat beroperasinya pompa untuk memompakan air. Dibawah ini akan diuraikan petunjuk pengoprasian pompa

Langkah PertamaPengoprasian Gasolin Engin Pump/ pompa untuk pancingan

Pasang pipa hisap dan pipa buangnya Isi air tangki pancingan pada pompa pancingan Buka kunci bahan bakar Geser handle choke pada posisi choke untuk memudahkan start pertama Tarik tali start pompa pancingan Setelah pompa dapat hidup, geser handle choke ke posisi Run Buka kran pada pipa buang pompa pancingan untuk mengisi air ke pipa hisap

pada pompa induk Isi penuh pipa hisap pompa induk hingga air keluar dengan sendirinya lewat pipa

buang pompa induk Matikan pompa pancingan kemudian tutup kran pancingan

.Lankah KeduaPersiapan Pengoprasian Mesin Penggerak dan Pompa Induk

Putarlah knop pengatur kecepatan mesin 2 putaran sebelum mesin dihdupkan Start mesin penggerak dengan memutar kekiri untuk langkah pemanasan nozzle

( posisi HEATING ) selama 30 detik lalu putar kekanan. Biarkan mesin hidup untuk langkah pemanasan 15 menit untuk langkah

pemanasan sebelum mesin dilakukan pembebanan

Page 25: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Tekan handle kopling untuk menghubungkan putaran mesin penggerak dengan pompa induk

Tambahkan putaran mesin sampai 2000 rpm sampai air keluar dari pipa buang Setelan pompa bekerja normal pada rpm 1500 lakukan pengawasan extra.

Misalnya pada bagian yang berputar, kebocoran yagn mungkin terjadi pada waktu pompa bekerja, panel yang ada, bahan bakar dan lain – lain

Langkah KetigaMenghentikan Kerja Pompa

Turunkan putaran mesin penggerak dari 1500 rpm menjadi 500 – 600 rpm Tarik handle kopling untuk membebaskan putaran mesin penggerak dengan

pompa induk Matikan mesin penggerak dengan memutar kunci kontak kekiri ( posisi OFF ) Putarlah knop pengatur kecepatan kembali pada mesin

PERMASALAHANDalam pengoprasian pompa di setiap stasiun pompa pengendali banjir dipegaruhi oleh :

Sampah Sampah merupakan kendala terbesar dalam pengoprasian pompa. Sampah – sampah tersebut sangat mengurangi kenerja pompa sehingga mengakibatkan mengurangi daya sedot pompa. Debit air yang seharusnya dapat mengalir kepenampunngan melalui saringan ( screen ) pompa tertutup olehnya.Hal ini juga dapat mengganggu kinerja karn dapat mengganjal pada lower valve yang berfungsi sebagai penahan air pancingan pada pipa hisap.

PeralatanPerlengkapan pompa dalam Banyak pompa ( terutama pompa kecil dan sedang ) yang tidak dilengkapi conveyor dan weed screen. Tenaga para operator masih dominan digunakan. Permasalahannya adanya keterbatasan tenaga para operator untuk mengangkat sampah dari sarimgan pompa agar air dapat mengalir kepenampungan pompa.

PERAWATAN POMPA PANCING……………………..TERDAPAT PADA BUKU PANDUAN………………

BAB V PENUTUP

5.1. kesimpulan

Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yang kiranya ada manfaatnya bagi semua pihak, guna memrikan suatu gambaran kepada kita sampai dimana kemajuan pendidikan mahasisiwa ISTN Jakarta.

1. Secara teori

Page 26: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Dari mata kuliah perawatan yang secara teoritis jika dibandingkan dengan kenyataan dilapangan memeng tidak terlalu jauh berbeda. Tetapi kalau melihat perkembangan teknologi permesinan saat ini, materi yang terapkan dikampus tampaknya harus terus mengikuti segala kemajuan tersebut, karena jika melihat jenis-jenis mesin-mesin industri dan automotif dengan segala variasinya guna memenuhi segala kebutuhan dilapangan adalah sangat beragam dan cepat. Seperti saat ini pergeseran penggunaan bahan bakar dari cair ke gas harus juga diantisipasi perkembangannya dengan menambah pengetahuan tentang mesin yang berbahan bakar gas ini dan juga segala modifikasi mesin – mesin industri maupun automatif yang pengoprasiaannya serba compurized.

2. Secara Praktek

Dalam mata kuliah praktek perawatan, objek atau bahan-bahan praktek yang digunakan sebaiknya merupakan objek yang update yang acapkali digunakan pada permesinan industri saat ini. Hal – hal ini mungkin sudah merupakan hal yang wajib dimiliki guna terus meningkatkan pengetahuan dan kwalitas para mahasiswanya.

5.2. Saran – saran

Setelah mengikuti kerja praktek diperusahaan atau instansi, penulis mempunyai kesimpulan bahwa dengan diadakannya program kerja praktek ini, dapat membawa mahasiswa kepada suatu pemikiran dan perkembangn yang lebih banyak dalam melihat perkembangan dunia industri yang sangat sinamis dan dapat secara langsung merasakan di dunia pekerjaan yang sesungguhnya. Sehingga muncul gambaran bahwa dunia industri bukan lagi sebagai hasil coba praktek melainkan sebai tempat untuk menghasilkan dan dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

PENGERTIAN UMUM

Air adalah kebutuhan pokok bagi kehidupan kita, walaupun dalam pemakaiannya jarang kita memikirkan keberadaannya berasal dari mana. Yang pada akhirnya tidak bijaknya dalam penggunaannya.

Page 27: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Pernahkah dalam pemikiran kita sampai kapan kita dapat menikmati anugrah Tuhan yang melimpah ini dapat kita nikmati. Bagaimana kita menjaga dan memanfaatkannya agar terus lestari dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita, bagaimana mempertanggung jawabkannya Harus ada kerja dan program kedepan untuk ini.

Kalau direnungkan, nikmat ini telah menjadi musibah karna kurang bijaknya kita memanfaatkannya. Air yang seharusnya menjadi anugrah kini menjadi petaka. Banjir yang terjadi akhir- akhir ini terrjadi bukan hanya kondisi alam semata tetapi oleh tangan jahil dan tindakan kita juga kita. Kencendrungan meningkat terhadap kondisi ini terus terjadi. Ini semua adalah cerminan terhadap pola pikir dan tindakan kita.

Adalah masih merupakan cita-cita dan mimpi kita dapat hidup berdampingan dengan alam. Sudah saatnya kita jadikan sungai dan airnya halaman depan rumah kita, tempat kita memandang dan dapat menikmatinya bukan halaman belakang rumah kita tempat membuang dan menyimpan segala kotoran dan barang bekas. Jika melihat sungai kita berapa banyak sampah yang tiap harinya dibuang kesana, belum limbah industri kecilnya.

Kondisi ironisnya ini tidak terkecuali terjadi juga di Jakarta yang kebetulan menjadi Ibukota Negara Indonesia sekaligus tempat tinggal dimana kalangangan masyarakat umumnya telah mendapat pencerahan. Seharusnya kondisi ini tidak terjadi jika ada rasa memiliki dan bertanggung jawab dari masyarakatnya. karna masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah semata. Program sebagus apapun tidak akan terlaksana dengan baik jika peran serta dan keikut sertaan masyarakatnya kurang.

PENGENALAN UMUM TEHNIK POMPA

Didalam era pembangunan ini sudah sanagt diperlukan dalam suatu system ataupun sarana dan prasarana drainase yang effesien, ekonomis serta penerapan yang mudah dan tepat guna.Daerah industri, pertanian maupun pengembangan kota membutuhkan system drainase yang memenuhi tuntutan diatas.Daerah perkotaan diseluruh Indonesia terutama daerah tepi pantai dangat memungkinkan terjadinya banjir karena dipengaruhi oleh kountur daerahnya dibawah permukaan laut, sampah dari masyarakat dan industri – indistri sekitarnya yang menyumbat aliran maupun penurunan muka tanah akibat pembangunan gedung pencakar langit, pemakaian air tanah yang berlebihan, berkurangnya daerah – daerah resapan air belum lagi faktor yang tidak menguntungkan lainnya seperti daerah aliran dari sungai dari daerah sekitarnya

TEORI POMPA

Teori umum pompaPengertian secara umum pompa adalah suatu alat untuk mameindahkan atau mengalirkan fluida baik berupa cairan maupun gas.

Page 28: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Secara rinci lagi dapat juga diartikan pompa yang digunakan dalampengedalian banjir adalah suatu alat yang digunakan untuk mendorong fluida bertekanan berbeda dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan media pipa.Dengan menggunakan pompa maka fluida yang tidak mempunyai tekanan dapat pindahkan atau dorong untuk dapat dialirkan. Melalui sisi isap (suction) dan dikeluarkan melalui sisi telan (Dischage), damana pendorongnya adalah tergantung jenis pompa yang digunakan. Performa suatu pompa dapat berubah tergantung pada karaktristik fluida yang dialirkan atau pindahkan. Hal ini harus sangat menjadi perhatian dalam menentukan karakteristik pompa. Pompa mixew flow RH 20 M adalah pompa aliran campuran yaitu gabungan antara unsur centrifugal dan axial. Pemindah daya yang digunakan adalah belt dan fully model V. Pompa jenis ini termasuk golongan pompa jenis turbo ( Turbo Pump). Pompa yang akan dibahas pada tulisan ini diferakan mesin diesel enam silinder jenis lurus dengan kapasitas mesin 5.700 cc. Peralatan lain yang digunakan untuk pompa pancingnya adalah pompa centrifugal bermerek Briggs & Stratton dengan kapasitas 3.5 HP. KLASIFIKASI POMPA ( Secara Umum ) (TERTERA PADA BUKU PANDUAN )

PENGHITUNGAN DAYA & KAPASITAS POMPADasar penghitungan daya air yang dipindahkan oleh pompa mempunyai dasar perhitungan yang sama dengan perhitungan turbin :

RumusP Y . g . h . Q / mesin & pompaDimana :P = Daya dalm KwY = Berat jenis cairang = Gravitasih = Head / Tinggi tekanQ = Debit cairan dalam m/detik = Efesiensi mesin penggerak, penghubung gerak dan pompa

TAMBAH LAGI !!!!! CONTOH SOAL

Akan tetapi setiap pompa akan diberikan daya motor penggerak yang lebih besar daripada yang diperlukan, hal ini dilakukan untuk mencegah beban berlebih pada penggerak dan untuk menjaga lifetime penggerak tersebut. Untuk menghitung tingkat / angka effesiensi dapat juga dilakukan dari daya motor penggerak dengan menggunakan kw meter atau amperemeter

NPSH : Net Positive Suction HeadYang dimaksud dengan NPSH adalah kemampuan suatu pompa untuk menghisap suatu cairan pada ketinggian tertentu ( Tergantung dari temperatur dan jenis cairan )

TABLE UNJUK KERJA POMPA

Page 29: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Putaran( Rpm )

Daya Mesin( kW )

Head( m )

Kapasitas( Lt/ dt )

Effesiensi( % )

Diesel Pompa

1200 400 25 4 300 721500 500 40 6 500 801800 600 55 7 660 752000 667 75 7,5 700 70

POMPA MIXED FLOW RH 20 MPompa air pengerak mesin diesel dengan dimensi tidak terlalu besar (< 600) dimana pemindahan daya menggunakan sabuk karet (V – Belt ) merupakan satu kesatuan system yang cukup sederhana tetapi handal dalam pengoprasiannya.Pompa dengan kontruksi jenis ini dapat dipindah (portable) dan dapat ditempatkan dengan kondisi lapangan, sehingga sangat membantu dakan memenuhi kebutuhan air, baik untuk irigasi pertanian maupun pengedali banjir.Didalam pelaksanaannya seperti cara pemasangan oleh kontraktor, pengoprasian oleh operator maupun perawatan oleh pengelola pada umumnya relatif mudah. Sehingga dengan demikian dapat memenuhi seperti yang diharapkan sehinga diharapkan dapt memperpanjang umur tehnis pompa itu sendiri.Dalam proses pembanguna sebuah instalasi pompa banyak hal yang harus menjadi bahan pertimbangan diantaranya luas wilayah kerja, besarnya daya pompa, ruang yang tersedia, penempatan pompa dan lain – lain setelah itu baru diputuskan jenis pompa dan daya pompa yang dibutuhkan. DATA TEKNIS POMPA MIXED FLOW RH 20 M

1. POMPAMerk : Tirta phalaModel : Mixed Flow RH 20 MKapasitas : 0,5 M / detikDaya Capai Total : 6 MeterDaya : 40 kWPutaran : 500 rpmEfesiensi : 80 %Putaran : Berlawanan arah jarum jam ( dilihat dari ujung poros pompa bagian penggerak )MATERIALCasing : Besi cor FC 250Impeller : Bronze BC 6Shaft : Baja tahan karat SUS 304Bearing Housing : Besi cor FC 250

2. MESIN PENGGERAKMerek : ISUZU

Page 30: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Tipe Mesin : Injeksi langsungJumlah silinder : 6 buahLangkah silinder : 118 mmVolume Langkah : 5.785 cmPerbandingan Komp. : 17,5 : 1Urutan Pengapian : 1-5-3-6-4-2Pompa Bahan Bakar : Bosch A-typeGovernor : Sistem mekanikNozzle injeksi : Bosch multi hole typeJenis Bahan Bakar : Solar ( ASTM D 975 No. 2 - D )Motor Starter : 12 Volt / 3,7 kWPembangkit listrik : AC 12 V – 50 AJenis Pelumas ( API ) : CC atau CD ( SAE 40 )Kapasitas Air Pendingin : 12 LiterBerat Mesin : 450 kgPanjang Mesin : 1132 mmLebar Mesin : 648 mmTinggi mesin : 843 mmCelah Katup : 0,4 dan 0,4 mmKap. Tangki Bahan Bakar : 100 LiterTenaga : 80 kWPutaran Maksimum : 3000 rpmKonsumsi BB Rata-rata : 17,51 / jam

3. PERLENGKAPAN STANDARDLandasan Mesin Pompa Pancing

TABEL UNJUK KERJA POMPAPutaran ( Rpm )

Daya Mesin( Kw )

Head ( m )

Kapasitas( Lt / dt )

Effesiensi( % )

Diesel Pompa

STRUKTUR POMPAStruktur pompa Mixed Flow RH 20 M sama pada umumnya pompa air secara umum dan pompa pengendali banjir lainnya yaitu memompakan air namun dalam beberapa bagian memeng berbeda seperti daya pompa, penerus daya mesin, merek dan kapasitas daya penggerak pompa, struktur pompa, perlengkapan pompa, sistem kerja dan lain – lainnya. Sruktur pompa terdiri atas komponen – komponen utama sebagai berikut :

Impeller Casing Poros utama

Page 31: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Balans beban axial Seal ( penyekat ) pompa Bantalan ( bearing ) Fan belt model V kurang

PENGGERAK ( PRIME MOVER )Pompa yang digerakan secara terus menerus, maka mesin penggerak yang digunakan yang lebih ekonomis adalah menggunakan elektro motor karena biaya operasionalnya cenderung lebih murah dan pembangkit listriknya slalu tersedia. Tetapi kendalanya adalah saat terjadi banjir sering terjadi pemadaman maka pompa tidak akan bisa beroperasi. Maka umumya pompa yang berpenggerak motor listrik slalu dilelngkapi motor diesel sebagai generator setnya.Sebagian pompa penggendali banjir yang ada saat ini masih menggunakan tenaga mesin diesel sebagai tenaga penggerak temasuk pompa Mixed Flow 20 M ini karena dalam beberapa hal mesin diesel mempunyai beberapa kelebihan diantaranya :

Tenaga yang dihasilkan besar Instalasi yang sedarhana Portable Mudah perawatannya Dapat dioperasikan dalam jangka waktu lama Dan lain – lain

PETUNJUK PENGOPRASIAN POMPA

Persiapan Pengoprasian Pompa

Sebelum mengoprasikan pompa, untuk tinggi maksimum dan minimum dari muka air perlu pengamatan water level secara automatic digital atau manual dengan cara memonitor peil schall. Hal ini harus diperhatikan oleh operator untuk menjaga atau menghindari kejadian – kejadian abnormal pada pompan itu sendiri, walaupun secara otomatis pompa akan mati sendiri bila mencapai ketinggian minimum. Selain itu juga ada tanda – tanda sinyal apabila ada kejadian – kejadian abnormal.

1. persiapn alat-alat kerjaUntuk mengoprasika pompa ini , persiapan alat-alat yang perlukan tidak banyak. Alat- alat yang dipersiapkan berupa kunci-kunci pas untuk pemasangan pipa buang dan pipa hisap. Meskipun demikian lebih baik dipersiapkan alet-alat yang mungkin diperlukan juga untuk pemeriksaan ulang. Usahakan dalam bekerja perlatan tidak tercecer, sehingga bila diperlukan dapat digunakan dengan benar.

2. Pemeriksaan pipa hisap dan pipa buangPompa ini baik pipa hisap maupun pipa buangnya terpisah dari pompa induk. Untuk itu pemasangan pipa hisap dan pipa buang dilakukan dimana pompa akan dipakai. Pada bagian ujung pipa hisap ditempatkan foot valve dimaksudkan agar air yang berada dipipa hisap tidak turun turun pada qaktu pompa dimatikan sehingga diharapkan tidak perlu lagi dipancing kalau pompa dihidupkan lagi.

Page 32: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Pada pangkal pipa terpasang elbow yang menghadap keatas untuk menampung air pada permulaan pompa dijalankan (pemancing pompa )

3. Pemeriksaan Periksa mesin penggerak atau diesel ( lihat buku petunjuk mesin penggerak ) Periksa hal-hal yang penting dan dibutuhkan dalam proses operasi

Periksa minyak pelumasMinyak harus dalam keadaan cukup, tambahkan minyak pelumas sampai batas normal tongkat penduga bila garis batas minyak dibawah normal tongkat penduga. Pemeriksaan pelumas dilakukan setiap kali sebulum menjalankan mesin.

Periksa air radiator mesin penggerak sebelum mesin dijalankan dan dalam keadaan dingin. Tambahkan air bila kurang

Periksa tangki bahan bakar Bahan bakar yang dipergunakan untuk mesin penggerak ini adalah solar. Bahan bakar harus murni dan bersih. Kekosongan bahan bakar akan sangat menyulitkan pengoprasian mesin penggerak ini.

Perhatikan agara tidak ada kebocoran pada pipa – pipa saluran, baik pipa saluran bahan bakar , minyak pelumas maupun air pendingin, semua sambungan harus rapat dan bebas dari kebocoran. Pipa yang bocor harus segera diperbaiki atau diganti.

Periksa kondisi , kekencangannya, termasuk baut pondasi. Periksa kondisi kopling antara motor penggerak dan ruang tranmisi kepompa

dengan cara manual, periksa arah putarannya.Perhatian !!!!

Penambahan minyak pelumas, air pendinginatau bahan bakar yang harus dilakukan pada saat mesin dalam keadaan mati. Untuk air radiator, mesin penggerak harus dalam keadaan dingin. Jangan menempatkan benda - benda yang menghambat ventilasi udara diruang penggerak ataupun disaringan udara. Hal ini akan mengakibatkan mesin akan sulit bernapas ataupun temperatur akan naik ( Overheating )Jangan mengoprasikan pompa pada kondisi elevasi air ( ketinggian air ) kurang dari yang telah ditentukan, karena bisa kengakibatkan pompa akan terlalu berat untuk beroperasi ( beban tinggi )

PENGOPRASIAN POMPA PENGENDALI BANJIRLakukan pengoprasian pompa dengan petunjuk yang benar. Setelah langkah – langkah tersebut diatas dilakukan guna dapat beroperasinya pompa untuk memompakan air. Dibawah ini akan diuraikan petunjuk pengoprasian pompaLangkah pertamaPeengoprasian Gasolin Engin Pump/ pompa untuk pancingan

Pasang pipa hisap dan pipa buangnya Isi air tangki pancingan pada pompa pancingan Buka kunci bahan bakar Geser handle choke pada posisi choke untuk memudahkan start pertama Tarik tali start pompa pancingan Setelah pompa dapat hidup, geser handle choke ke posisi Run

Page 33: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

Buka kran pada pipa buang pompa pancingan untuk mengisi air ke pipa hisap pada pompa induk

Isi penuh pipa hisap pompa induk hingga air keluar dengan sendirinya lewat pipa buang pompa induk

Matikan pompa pancingan kemudian tutup kran pancingan.Lankah KeduaPersiapan Pengoprasian Mesin Penggerak dan Pompa Induk

Putarlah knop pengatur kecepatan mesin 2 putaran sebelum mesin dihdupkan Start mesin penggerak dengan memutar kekiri untuk langkah pemanasan nozzle

( posisi HEATING ) selama 30 detik lalu putar kekanan. Biarkan mesin hidup untuk langkah pemanasan 15 menit untuk langkah

pemanasan sebelum mesin dilakukan pembebanan Tekan handle kopling untuk menghubungkan putaran mesin penggerak dengan

pompa induk Tambahkan putaran mesin sampai 2000 rpm sampai air keluar dari pipa buang Setelan pompa bekerja normal pada rpm 1500 lakukan pengawasan extra.

Misalnya pada bagian yang berputar, kebocoran yagn mungkin terjadi pada waktu pompa bekerja, panel yang ada, bahan bakar dan lain – lain

Langkah KetigaMenghentikan Kerja Pompa

Turunkan putaran mesin penggerak dari 1500 rpm menjadi 500 – 600 rpm Tarik handle kopling untuk membebaskan putaran mesin penggerak dengan

pompa induk Matikan mesin penggerak dengan memutar kunci kontak kekiri ( posisi OFF ) Putarlah knop pengatur kecepatan kembali pada mesin

PERMASALAHANDalam pengoprasian pompa di setiap stasiun pompa pengendali banjir dipegaruhi oleh :

Sampah Sampah merupakan kendala terbesar dalam pengoprasian pompa. Sampah – sampah tersebut sangat mengurangi kenerja pompa sehingga mengakibatkan mengurangi daya sedot pompa. Debit air yang seharusnya dapat mengalir kepenampunngan melalui saringan ( screen ) pompa tertutup olehnya.Hal ini juga dapat mengganggu kinerja karn dapat mengganjal pada lower valve yang berfungsi sebagai penahan air pancingan pada pipa hisap.

PeralatanPerlengkapan pompa dalam Banyak pompa ( terutama pompa kecil dan sedang ) yang tidak dilengkapi conveyor dan weed screen. Tenaga para operator masih dominan digunakan. Permasalahannya adanya keterbatasan tenaga para operator untuk mengangkat sampah dari sarimgan pompa agar air dapat mengalir kepenampungan pompa.

organisasi

manisianya

Page 34: Perawatan Pompa Pengendali Banjir

PEMERIKSAAN SELAMA POMPA OPERASIPemeriksaan selama pompa operasi antara lain :

Perlunya pemeriksaan terhadap adanya suara – suara mencurigakan Pemeriksaan terhadap adanya getaran yang mencurigakan Pemerisaan adanya kebocoran _ kebocoran ( gland packing, Sole plate dudukan

pompa, tempat – tempat sambungan pipa dan lain – lain Perlu diperhatikan semua peralatan yang berhubungan dengan pompa sewaktu

operasi dalam kondisi normal. Jangan menghidupkan dan mengoprasikan pompa apabila posisi tinggi muka air

( elevasinya ) kurang dari syarat minimal untuk operasi pompa. Bila terjadi sesuatu kejadian atau kejanggalan yagn mengarah pada kerusakan

atau yang lain – lainya, lakukan pencatatan pada buku laporan rutin, baik waktu ( jam ) tanggal, hari, bulan, dan informasi lain tentang keterangan kejadian tersebut dimulai.

Atau juga menggunakan pola 4 D ( dilihat, didengar, diraba dan dicium )

PERAWATAN POMPA