PERAWATAN PERBAIKAN

13
MAKALAH PERAWATAN DAN PERBAIKAN Dosen Pengajar : Yuli Hananto, S.TP, M.Si Disusun Oleh : 1. Silfia Juliana Ingi Kollyn (B42120211) 2. Nabella Doris Tiyas Putri (B42120) 3. Zahrotul Munawwaroh (B42120) 4. Erma Damawiyah (B42120) 5. Ma’rifah (B42120) 6. Tomy Ardiansyah (B42120) 7. Qisti Ahmad Nabawi (B42120) 8. Yopi Prayoga (B42120) 9. Akhmad Firdaus Andre Vahlefi (B42120) 10. Edwin Dwi Hariono (B42120)

description

laporan repair and maintenance

Transcript of PERAWATAN PERBAIKAN

Page 1: PERAWATAN PERBAIKAN

MAKALAH

PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Dosen Pengajar :

Yuli Hananto, S.TP, M.Si

Disusun Oleh :

1. Silfia Juliana Ingi Kollyn (B42120211)

2. Nabella Doris Tiyas Putri (B42120)

3. Zahrotul Munawwaroh (B42120)

4. Erma Damawiyah (B42120)

5. Ma’rifah (B42120)

6. Tomy Ardiansyah (B42120)

7. Qisti Ahmad Nabawi (B42120)

8. Yopi Prayoga (B42120)

9. Akhmad Firdaus Andre Vahlefi (B42120)

10. Edwin Dwi Hariono (B42120)

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN

JURUSAN TEKNIK

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2015

Page 2: PERAWATAN PERBAIKAN

A. Bagian-bagian di perusahaan

Pekerjaan Pemeliharaan

Mengorganisasi dan mengawasi semua bahagian-bahagian dan

kegiatannya baik berupa kegiatan langsung ataupun tak langsung bekerja

sama dengan bagian pemeliharaan pabrik. Untuk tujuan ini perlu dibuat

suatu metode yang efisien diantara sesama bagian-bagian lain yang terkait.

Bagaimana mengorganisasi bagian pemeliharaan yang tercakup dalam

organisasi pabrik harus jelas.

a. Tugas kepala bagian, insinyur, supervisor (penyedia), teknisi dan para

pekerja yang harus disiapkan pada saat memulai pekerjaan.

1. Siapkan semua tata cara ( prosedur )

2. Diskusikan dan siapkan semua detail untuk pelaksanaan kerja dan

awasi urutan kerjanya.

3. Minta tenaga kerja lain bila perlu, dan tugaskan pekerjaan pada

pekerjaannya masing-masing.

Sangat diajurkan untuk melakukan latihan pendahuluan sebelum pabrik

benar-benar beroperasi, dengan melatih para pekerja pabrik sebaik mungkin

akan menghindarkan pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk pada saat pabrik

beroperasi.

b. Jaga dan evaluasi semua kegiatan-kegiatan pemeliharaan pabrik. Manajer

pabrik berhak untuk menilai kondisi para pekerja minimal sekali dalam

setahun. Para pekerja ini bertugas untuk menjaga dan meningkatkan

efisiensi pabrik dan menghilangkan aturan kerja yang berbelit-belit.

Struktur organisasi pada suatu pabrik.

1. General manager ( GM )

2. Superintenden ( SI )

3. Supervisor ( SPV )

4. Foreman ( Kepala Regu )

5. Craft ( Buruh )

Page 3: PERAWATAN PERBAIKAN

Pekerjaan Perencanaan

Kemajuan suatu perusahaan tidak dapat diharapkan tanpa adanya

perencanaan. Memang sebenarnya keberhasilan perusahaan, langsung

berhubungan dengan kuantitas dan kualitas perencanannya. Perencanaan

adalah suatu proses memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

akan datang dan mempersiapkan sesuatu untuk masa mendatang itu. Ini

berarti setidak-tidaknya harus ada sepercik seni dan segenggam ilmu dalam

perencanaan. Yang harus jelas dalam perencanaan adalah sejumlah sasaran

yang pasti, sekalipun hanya berupa inti sari dari harapan dan keinginan.

Seseorang perencanaan harus mempunyai cukup daya khayal untuk

membayangkan apa yang akan terjadi, dan dapat mengubah gagasan

kedalam bentuk yang lebih praktis, sehingga dapat diterjemahkan dalam

bentuk tindakan.

Semua pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh orang-orang

pemeliharaan sudah dikaji melalui beberapa perencanaan. Pekerjaan perlu

direncanakan bila :

a. Pekerjaan sudah diselidiki, jelas, dan langkah-langkah kerja juga

sudah ada catatannya.

b. Bahan yang diperlukan sudah dibeli dan sesuai dengan rencana

spesifikasi kerja tersebut.

c. Bila equipment-equipment khusus seperti truk besar dan kren

diperlukan maka equipment ini harus berada ditempat atau tersedia

pada suatu tempat.

d. Perkakas-perkakas khusus yang diperlukan untuk melakukan

pekerjaan juga harus ada dilapangan.

e. Gambaran-gambaran atau skets dari barang yang mau dikerjakan

harus ada lengkap dengan uraiannya.

f. Diperlukan untuk meng-estimate jumlah tenaga kerja dan waktu

yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Jika suatu pekerjaan memenuhi kriteria diatas, maka pekerjaan tersebut

dapat diklasifikasikan sebagai pekerjaan perencanaan. Perencanaan

Page 4: PERAWATAN PERBAIKAN

pemeliharaan akan dapat dilaksanakan dengan baik dengan mengikuti

prosedur-prosedur dasar berikut ini : pastkan langkah-langkah pekerjaan dan

prosedur yang detail ( rinci ), tentukan tingkat kekhususannya dan estimasi

apa-apa yang diperlukan pada setiap jenis pekerjaan pemeliharaan, karena

setiap jenis pekerjaan berbeda dari satu pabrik dengan pabrik lainnya.

Jika estimasi dan perencanaan dibuat secara teliti dan akurat maka

perencanaan akan berhasil dengan baik. Para perencanan harus tetap

memikirkan bahwa pelaksanaan berhasil dengan baik. Para perencanaan

harus tetap memikirkan bahwa pelaksanaan melewati batas waktu yang

ditentukan atau bahan-bahan tidak cukup atau habis, dan harus kelebihan

dan ini tidak akan menghasilkan pekerjaan yang baik, dan harus selalu

diingat bahwa pekerjaan yang seharusnya bila dikerjakan 2 orang hanya

perlu waktu 8 jam tetapi kenyataannya waktu tersebut lebih dari 8. Jadi bila

perencanaannya buruk maka hasilnya akan lebih buruk.

Beban Kerja Perawatan

Tujuan utama dari prosedur perawata menyangkut semua tentang

pengawasan, reparasi, over houl dan mengkonstruksi untuk menciptakan

kondisi ”siap operasi” dari suatu mesin. Pekerjaan-pekerjaan terdiri dari

fungsi perencanaan perawatan dan perancangan bagian-bagian mesin

yang pelu dipengaruhi atau diganti dan lain- lain. Lebih dari semua

aktivitas ini dilaporkan kepada manajemen yang lebih tinggi

Page 5: PERAWATAN PERBAIKAN

Teknik pabrik menyangkut semua pelaporan pada atasan supaya

organisasi pabrik bisa berjalan seperti yang diharapkan. Tanggung jawab

utama dari teknik pabrik dapat dibagi dalam dua fungsi dasar yaitu:

a. fasilitas teknik

b. perawatan

Perawatan berarti pula menciptakan “siap operasi” dari mesin-mesin

dan ini pasti melibatkan pembiayaan, perencanaan, serta fungsi desain

untuk bisa mencitakan berfungsinya fasilitas dan peralatan.

Hubungan Antara Bagian Teknik

Setiap bahagian-bahagian engineering pada suatu perusahaan selalu

mempunyai hubungan yang saling terkait antara satu dengan yang lain. Dan

hubungan ini dapat digambarkan sebagai suatu keluarga. Suatu tim

engineering terdiri dari sejumlah orang yang merasa mereka adalah bagian

tim engineering yang lain.

A. Basis Keahlian Teknik

Ada dua hal yang mendasari kehalian teknik dari tenaga perawatan

mesin :

1. Peningkatan kemampuan keahlian teknik melalui latihan khusus dan

pengalaman.

2. Orang berlatar belakang pendidikan teknik mesin yang dipadukan

dengan pengalamannya untuk membawahi kelompok kerja.

B. Tujuan Keahlian

Adapun tujuan dari keahlian adalah, sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan keahlian teknik yang memadai

2. Peningkatan karier dengan dasar keahlian di dalam persoalan-

persoalan perawatan mesin

3. Untuk mendapatkan hasil guna dari pekerjaan mereka supaya lebih

memuaskan

4. Lebih tahu dan lebih baik di dalam menghadapi pekerjaan serta

pekerjaan perawatan mesin

Page 6: PERAWATAN PERBAIKAN

5. Kesempatan untuk mengembangkan keahlian non-teknik guna

promosi jabatan yang lebih tinggi bisa dicapai.

C. Fungsi Hubungan Teknik

Pada bagian lain beberapa keperluan dari gabungan keahlian teknik

(engineer) dan pengawasan adalah dimaksudkan untuk antara lain :

1. Lebih cepat untuk menyesuaikan diri terhadap tantangan-tantangan

baru khususnya yang berkaitan dengan persoalan-persoalan personal

yang tergabung dalam kelompok-kelompok kerja.

2. Lebih bisa untuk memberikan contoh dalam rangka peningkatan

prestasi kerja para buruh, khususnya kepada mereka yang

dibawahinya. Pendekatan edukatif, persuasif dan kemampuan

komunikasi, menjadi bagian yang harus dikuasainya.

Di dalam hubungan ini, bahwa penyusunan organisasi perawatan mesin

diharapkan nantinya agar staff atau buruh bisa mengkomunikasikan kepada

pengawas-pengawasnya masing-masing dan sebagainya, di dalam rangka

mencapai hasil kerja yang optimal.

3. Dengan pembaharuan sistem tentunya harus bisa diproyeksikan

pengurangan atau penambahan pengawas di dalam struktur

organisasi yang ada, untuk mengoptimalkan hasil guna bila

dibanding dengan ongkos yang dikeluarkan.

4. Agar sedini mungkin diberikan latihan khusus, terutama kepada para

pengawas-pengawas yang baru supaya mereka lebih cepat untuk

dilibatkan dalam pengawasan produksi.

5. Lebih memudahkan dalam melakukan kontak-kontak kerja di dalam

rangka meningkatkan productifitas. Kombinasi dari beberapa poin di

atas dimaksudkan dalam rangka meningkatkan keuntungan

perusahaan.

Page 7: PERAWATAN PERBAIKAN

D. Tenaga Ahli

Pemakaian dan jumlah tenaga staff ahli, misal : ahli teknik listrik,

teknik instrumentasi, logam, ahli korosi dan ahli-ahli, tergantung pada:

1. Kelayakan dari komposisi tenaga ahli yang perlu ada di dalam

organisasi.

2. Banyaknya skala-skala prioritas haruslah ditempatkan di dalam

daftar pertanyaan (dalam rencana) yang berbeda pula.

3. Suatu kesetimbangan ekonomi dari biaya pelayanan konsultan di

dalam organisasi perawatan mesin harus bisa menggantikan nilai

tenaga ahli profesional. Tidak terlampau biasa untuk memiliki

tenaga spesialis profesional di dalam organisasi perawatan mesin,

akan tetapi disini diberikan contoh pada instansi-instansi besar atau

perusahaan yang mengkhususkan pada perawatan mesin-mesin.

Pengendalian Operasional

Metode yang umum dan tradisional dalam penerarapan pemeliharaan

adalah pemeliharaan darurat tak terencana. Metode ini membolehkan

kerusakan terjadi sebelum diadakan perbaikan untuk mengoreksi kesalahan

atau mereperasi kerusakan. Dalam cara ini kebutuhan akan pekerjaan

mengendalikan organisasi dan administrasi pemeliharaan, dan kerusakan

peralatan mencerminkan kegagalan untuk memeliharanya.

Pengendalaian administratif terhadap pekerjaan pemeliharaan sangat

berubah ketika berganti dari metode pemeliharaan darurat ke kebijakan

pemeliharaan terencana. Pemeliharan darurat sangat sangat tergantung

dengan keputusan sesaat, pembelian secara panik, revisi yang tak beakhir

terhadap prioritas pekerjaan, pengarahan ulang tenaga kerja secara

mendadak, dan berbagai keadaan darurat yang komulatif merendahkan

efisiensi pemeliharaan. Suatu sistem pemeliharaan terencana mengelola

kebijakan pemeliharaan perusahaan dengan menyediakan alat-alat yang

secara teknis dan finansial mengarahkan dan mengendalikan operasi

pemeliharaan dengan tujuan meningkatkan standar pemeliharaan pabrik dan

mempertinggi keefektifan biaya, lihat pada gambar 1.

Page 8: PERAWATAN PERBAIKAN

Pada kebanyakan organisasi yang menggunakan sistem pemeliharaan

terencana, hal ini akan merupakan bagian integral dari fungsi rekayasa

pabrik. Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah bagan lingkar sederhana

yang menggambarkan persentase pemeliharaan murni (55%)

Tentu saja persentase ini berbeda-beda pada perusahaan yang satu

dengan yang lain dan diantara industri yang berbeda. Jika proporsi

pekerjaan perekayasaan proyek kecil, pemeliharaan murni akan mempunyai

proporsi besar. Yang didapatkan tidak berbeda banyak antara perusahaan-

perusahaan ialah proporsi di dalam pemeliharaan murni itu sendiri, yaitu

antara pemeliharaan pencegahan, korektif, dan darurat yang masing-masing

kisar antara 72%, 22% dan 6 %. Angka ini adalah sasaran yang realistik

yang harus di capai oleh setiap perusahaan dalam 1.5 – 2 tahun setelah

pemakaian sistem pemeliharaan terencana.), dibandingkan dengan

perekayasaan proyek dan berbagai pekerjaan non-pemeliharaan, yang bisa

menjadi suatu sasaran untuk perencanaan masa depan.

Gambar 1. Fungsi Rekayasa Pabrik

Page 9: PERAWATAN PERBAIKAN