Perawatan Payudara saat Hamil dan Menyusui.docx
Transcript of Perawatan Payudara saat Hamil dan Menyusui.docx
Perawatan Payudara saat Hamil dan Menyusui
Payudara adalah salah satu bagian terpenting dalam tubuh seorang wanita. Selain bisa
memperindah bentuk tubuh, payudara juga dapat memproduksi ASI yang sangat bermanfaat bagi
pertumbuhan anak. Jadi, merawat payudara sejak hamil dan setelah melahirkan sangat penting
sekali. Selain berguna bagi kesehatan kita sendiri, juga berguna bagi kebutuhan nutrisi si kecil.
Konsep tentang Payudara Selama Kehamilan
Pembesaran, peningkatan sensitivitas, padat dan dada terasa padat merupakan tanda awal dari
kehamilan, sebagai respon dari terhadap peningkatan estrogen dan progesteron. Tanda diatas
merupakan tanda presumtif dari kehamilan. Tarjadinya perubahan sensitivitas berkisar dari rasa
tegang hingga nyeri. Puting dan areola menjadi hiperpigmentasi dan puting menjadi lebih tegang
dan menonjol. Pembesaran dari kelenjar sebaseus terbanyak di daerah areola yang disebut
dengan Montgomery’s tubercles. Yang melingkar disekitar areola. Kelenjar ini mempertahankan
puting tetap basah sebagai lubrikasi selama minum ASI. Kelembutan dari nipple akan terancam
jika puting susu dibersihkan dengan sabun.
Selama kehamilan trimester kedua hingga ketiga perkembangan kelenjar mama akan progresiif
yang menyebabkan payudara membesar lebih cepat. Kadar hormon luteal dan plasenta akan
terjadinya proliferasi dari kelenjar ductus lactiferus dan jaringan lobus alveoral. Sehingga pada
palpasi payudara secara umum ditemukan nodul yang agak keras. Pengembangan jaringan
connective menyebabkan terjadinya jaringan menjadi lembut dan longgar. Meskipun
perkembangan mamae sudah sempurna pada pertengahan masa kehamilan, namun laktasi tetap
terhambat hingga penurunan kadar estrogen pada saat menjelang kelahiran. Pada saat itu akan
dijumpai kondisi mamae yang kulitnya tipis, tranparan, dan mengeluarkan materi yang agak
kental ( pre kolestrum ). Prekolstrum ini sudah bisa ditemukan dalam sel asini pada bulan ketiga
darikehamilan.
Kolostrum merupakan cairan yang berwarna putih kekuningan dan oranye yang merupakan
bentuk mula dari ASI.
Perawatan payudara saat hamil
Begitu mengetahui Anda hamil, alangkah baiknya jika segera melakukan perawatan payudara,
karena ini erat kaitannya dengan persiapan kegiatan menyusui nantinya.Perawatan payudara
adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memeliharan kesehatan
payudara waktu hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum
Perawatan payudara sebelum lahir bertujuan untuk memelihara higiene payudara,
melenturkan/menguatkan puting susu, dan mengeluarkan puting susu yang datar dan masuk ke
dalam (retracted nipple).
Tips perawatan payudara saat hamil:
- Pada saat hamil, payudara akan membesar, sehingga bra yang dimiliki sebelumnya akan
terasa sempit. Oleh karena itu, gantilah bra dengan ukuran yang pas sehingga bisa
menyangga payudara dengan baik.
- Untuk menyusui bayi nanti, gantilah bra sebelumnya dengan bra khusus menyusui. Pilih
yang ukurannya pas, agar tidak menyebabkan infeksi pada payudara.
- Bersihkan payudara dan puting. Mulailah merawat puting susu. Jika puting datar atau
masuk ke dalam, konsultasikan dengan dokter sehingga bisa segera diatasi untuk
mencegah kesulitan menyusui nantinya.
- Jangan gunakan sabun saat membersihkan payudara dan puting. Cukup basuh dengan air
dan keringkan dengan handuk lembut. Sabun akan membuat payudara dan puting menjadi
kering.
- Pada bulan-bulan terakhir kehamilan cobalah untuk memijat lembut payudara, terutama
di daerah yang berwarna gelam (areola), dan di sekitar puting untuk membuka saluran
susu.
Perawatan Payudara saat Menyusui
Selanjutnya, beberapa hari setelah melahirkan, sebelum ASI terbentuk payudara ibu akan selalu
mengeluarkan kolostrum (cairan kental berwarna kekuningan). Tetap berikan kolostrum ini pada
bayi, karena kolostrum ini akan memenuhi semua kebutuhan nutrisi bayi.
Pada saat ASI mulai diproduksi, payudara mulai terasa kencang, bengkak, tidak nyaman, karena
itu segera susui bayi sesegera dan sesering mungkin. Namun agar tidak mengalami kesulitan
selama periode menyusui, kita perlu melakukan perawatan payudara. Perawatan payudara setelah
melahirkan dapat dengan membersihkan putting susu melakukan pemijatan, dan pengompresan.
Langkah-langkah perawatan payudara adalah sebagai berikut:
1. Membersihkan putting susu
a. Ibu duduk bersandar
b. Pakaian atas di buka
c. Handuk diletakan di bawah payudara
d. Kapas dibasahi dengan baby oil
e. Kedua putting susu dikompres dengan kapas yang sudah dibasahi dengan
minyak/baby oil selama 3-5 menit
f. Kapas digosok-gosokkan di sekitar putting susu untuk mengangkat kotoran.
g. Kemudian kedua tangan dibasahi dengan baby oil
h. Lakukan pemijatan
2. Melakukan pemijatan
1. Tuangkan minyak secukupnya
2. Kedua telapak tangan berada di antara kedua belah
payudara lalu diurut mulai dari atas, ke samping, ke bawah
dan menuju ke putting susu dengan mengangkat payudara
perlahan-lahandan dilepaskan perlahan-lahan. Pemijatan
dilakukan sebanyak 30 kali.
3. Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan
tangan kanan dengan sisi kelingking mengurut payudara
mulai dari pangkal dada kearah putting susu. Demikian
dengan payudara sebelah kanan, dilakukan sebanyak 30
kali.
4. Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan
tangan kanan dikepalkan dengan punggung kepalan
mengurut payudara mulai dari pangkal dada kearah putting
susu. Demikian dengan payudara kanan, dilakukan 30 kali.
3. Pengompresan
Kompreslah kedua payudara dengan waslap hangat, bergantian dengan waslap dingin
selama 5 menit sekalian untuk membersihkan payudara dari minyak / baby oil.
Perawatan puting susu
1. Puting susu normal (menonjol)
Dilakukan pada trisemester terakhir kehamilan (71/2 bulan), caranya:
1. Kedua putting susu dikompres dengan kapas yang telah
dibasahi minyak selama 15 menit agar kotoran disekitar
putting susu mudah terangkat
2. Ibu jari dan telunjuk diolesi dengan minyak kemudian
diletakkan pada kedua putting susu. Lakukan gerakan
memutar ke arah dalam 30 kali putaran untuk meningkatkan
elastisitas otot putting susu.
3. Gunakan handuk kasar setiap kali membersihkan payudara
agar otot payudara menjadi kuat.
2. Puting susu datar atau masuk
Caranya dengan teknik manuver hoffman dilakukan setiap hari.
1.kedua ibu jari diletakkan di sebelah kiri dan kanan putting
susu, kemudian secara perlahan ditekan serta dihentakan ke
arah luar menjauhi putting susu.
2.kedua ibu jari diletakkan di atas dan di bawah putting susu,
kemudian secara perlahan ditekan serta dihentakkan kearah
luar menjauhi putting susu.
3. Putting susu retak atau lecet
Proses menyusu dihentikan selama 24-48 jam. Puting susu sebaiknya dibersihkan setiap
hari menyusukan, dengan air hangat dan dikeringkan dengan kain yang lunak. Pakailah
bh yang terbuat dari kain atau dapat juga menyusukan bayi dari payudara yang sakit
dengan cara memakai nipple shield (putting buatan). Gunakan salep yang mengandung
lanolin atau tanpa hormone untuk dioleskan pada putting susu.
Akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
Berbagai dampak negatif dapat tibul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini mungkin.
Dampak tersebut meliputi :
1. Puting susu mendelep
2. Anak susah menyusui
3. ASI lama keluar
4. Produksi ASI terbatas
5. Pembengkakan pada payudara
6. Payudara meradang
7. Payudara kotor
8. Ibu belum siap menyusui
9. Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet.
Indivara, N., 2009. The Mom's Secret, Rahasia Melahirkan Selamat dan Tidak Sakit.
Yogyakarta: Pustaka Anggrek.