Perawatan Payudara saat Hamil dan Menyusui.docx

8
Perawatan Payudara saat Hamil dan Menyusui Payudara adalah salah satu bagian terpenting dalam tubuh seorang wanita. Selain bisa memperindah bentuk tubuh, payudara juga dapat memproduksi ASI yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan anak. Jadi, merawat payudara sejak hamil dan setelah melahirkan sangat penting sekali. Selain berguna bagi kesehatan kita sendiri, juga berguna bagi kebutuhan nutrisi si kecil. Konsep tentang Payudara Selama Kehamilan Pembesaran, peningkatan sensitivitas, padat dan dada terasa padat merupakan tanda awal dari kehamilan, sebagai respon dari terhadap peningkatan estrogen dan progesteron. Tanda diatas merupakan tanda presumtif dari kehamilan. Tarjadinya perubahan sensitivitas berkisar dari rasa tegang hingga nyeri. Puting dan areola menjadi hiperpigmentasi dan puting menjadi lebih tegang dan menonjol. Pembesaran dari kelenjar sebaseus terbanyak di daerah areola yang disebut dengan Montgomery’s tubercles. Yang melingkar disekitar areola. Kelenjar ini mempertahankan puting tetap basah sebagai lubrikasi selama minum ASI. Kelembutan dari nipple akan terancam jika puting susu dibersihkan dengan sabun. Selama kehamilan trimester kedua hingga ketiga perkembangan kelenjar mama akan progresiif yang menyebabkan payudara membesar lebih cepat. Kadar hormon luteal dan plasenta akan terjadinya proliferasi dari kelenjar ductus lactiferus dan jaringan lobus alveoral. Sehingga pada palpasi payudara secara umum ditemukan

Transcript of Perawatan Payudara saat Hamil dan Menyusui.docx

Perawatan Payudara saat Hamil dan Menyusui

Payudara adalah salah satu bagian terpenting dalam tubuh seorang wanita. Selain bisa

memperindah bentuk tubuh, payudara juga dapat memproduksi ASI yang sangat bermanfaat bagi

pertumbuhan anak. Jadi, merawat payudara sejak hamil dan setelah melahirkan sangat penting

sekali. Selain berguna bagi kesehatan kita sendiri, juga berguna bagi kebutuhan nutrisi si kecil.

Konsep tentang Payudara Selama Kehamilan

Pembesaran, peningkatan sensitivitas, padat dan dada terasa padat merupakan tanda awal dari

kehamilan, sebagai respon dari terhadap peningkatan estrogen dan progesteron. Tanda diatas

merupakan tanda presumtif dari kehamilan. Tarjadinya perubahan sensitivitas berkisar dari rasa

tegang hingga nyeri. Puting dan areola menjadi hiperpigmentasi dan puting menjadi lebih tegang

dan menonjol. Pembesaran dari kelenjar sebaseus terbanyak di daerah areola yang disebut

dengan Montgomery’s tubercles. Yang melingkar disekitar areola. Kelenjar ini mempertahankan

puting tetap basah sebagai lubrikasi selama minum ASI. Kelembutan dari nipple akan terancam

jika puting susu dibersihkan dengan sabun.

Selama kehamilan trimester kedua hingga ketiga perkembangan kelenjar mama akan progresiif

yang menyebabkan payudara membesar lebih cepat. Kadar hormon luteal dan plasenta akan

terjadinya proliferasi dari kelenjar ductus lactiferus dan jaringan lobus alveoral. Sehingga pada

palpasi payudara secara umum ditemukan nodul yang agak keras. Pengembangan jaringan

connective menyebabkan terjadinya jaringan menjadi lembut dan longgar. Meskipun

perkembangan mamae sudah sempurna pada pertengahan masa kehamilan, namun laktasi tetap

terhambat hingga penurunan kadar estrogen pada saat menjelang kelahiran. Pada saat itu akan

dijumpai kondisi mamae yang kulitnya tipis, tranparan, dan mengeluarkan materi yang agak

kental ( pre kolestrum ). Prekolstrum ini sudah bisa ditemukan dalam sel asini pada bulan ketiga

darikehamilan.

Kolostrum merupakan cairan yang berwarna putih kekuningan dan oranye yang merupakan

bentuk mula dari ASI.

Perawatan payudara saat hamil

Begitu mengetahui Anda hamil, alangkah baiknya jika segera melakukan perawatan payudara,

karena ini erat kaitannya dengan persiapan kegiatan menyusui nantinya.Perawatan payudara

adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memeliharan kesehatan

payudara waktu hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum

Perawatan payudara sebelum lahir bertujuan untuk memelihara higiene payudara,

melenturkan/menguatkan puting susu, dan mengeluarkan puting susu yang datar dan masuk ke

dalam (retracted nipple).

Tips perawatan payudara saat hamil:

- Pada saat hamil, payudara akan membesar, sehingga bra yang dimiliki sebelumnya akan

terasa sempit. Oleh karena itu, gantilah bra dengan ukuran yang pas sehingga bisa

menyangga payudara dengan baik.

- Untuk menyusui bayi nanti, gantilah bra sebelumnya dengan bra khusus menyusui. Pilih

yang ukurannya pas, agar tidak menyebabkan infeksi pada payudara.

- Bersihkan payudara dan puting. Mulailah merawat puting susu. Jika puting datar atau

masuk ke dalam, konsultasikan dengan dokter sehingga bisa segera diatasi untuk

mencegah kesulitan menyusui nantinya.

- Jangan gunakan sabun saat membersihkan payudara dan puting. Cukup basuh dengan air

dan keringkan dengan handuk lembut. Sabun akan membuat payudara dan puting menjadi

kering.

- Pada bulan-bulan terakhir kehamilan cobalah untuk memijat lembut payudara, terutama

di daerah yang berwarna gelam (areola), dan di sekitar puting untuk membuka saluran

susu.

Perawatan Payudara saat Menyusui

Selanjutnya, beberapa hari setelah melahirkan, sebelum ASI terbentuk payudara ibu akan selalu

mengeluarkan kolostrum (cairan kental berwarna kekuningan). Tetap berikan kolostrum ini pada

bayi, karena kolostrum ini akan memenuhi semua kebutuhan nutrisi bayi.

Pada saat ASI mulai diproduksi, payudara mulai terasa kencang, bengkak, tidak nyaman, karena

itu segera susui bayi sesegera dan sesering mungkin. Namun agar tidak mengalami kesulitan

selama periode menyusui, kita perlu melakukan perawatan payudara. Perawatan payudara setelah

melahirkan dapat dengan membersihkan putting susu melakukan pemijatan, dan pengompresan.

Langkah-langkah perawatan payudara adalah sebagai berikut:

1. Membersihkan putting susu

a. Ibu duduk bersandar

b. Pakaian atas di buka

c. Handuk diletakan di bawah payudara

d. Kapas dibasahi dengan baby oil

e. Kedua putting susu dikompres dengan kapas yang sudah dibasahi dengan

minyak/baby oil selama 3-5 menit

f. Kapas digosok-gosokkan di sekitar putting susu untuk mengangkat kotoran.

g. Kemudian kedua tangan dibasahi dengan baby oil

h. Lakukan pemijatan

2. Melakukan pemijatan

1. Tuangkan minyak secukupnya

2. Kedua telapak tangan berada di antara kedua belah

payudara lalu diurut mulai dari atas, ke samping, ke bawah

dan menuju ke putting susu dengan mengangkat payudara

perlahan-lahandan dilepaskan perlahan-lahan. Pemijatan

dilakukan sebanyak 30 kali.

3. Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan

tangan kanan dengan sisi kelingking mengurut payudara

mulai dari pangkal dada kearah putting susu. Demikian

dengan payudara sebelah kanan, dilakukan sebanyak 30

kali.

4. Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan

tangan kanan dikepalkan dengan punggung kepalan

mengurut payudara mulai dari pangkal dada kearah putting

susu. Demikian dengan payudara kanan, dilakukan 30 kali.

3. Pengompresan

Kompreslah kedua payudara dengan waslap hangat, bergantian dengan waslap dingin

selama 5 menit sekalian untuk membersihkan payudara dari minyak / baby oil.

Perawatan puting susu

1. Puting susu normal (menonjol)

Dilakukan pada trisemester terakhir kehamilan (71/2 bulan), caranya:

1. Kedua putting susu dikompres dengan kapas yang telah

dibasahi minyak selama 15 menit agar kotoran disekitar

putting susu mudah terangkat

2. Ibu jari dan telunjuk diolesi dengan minyak kemudian

diletakkan pada kedua putting susu. Lakukan gerakan

memutar ke arah dalam 30 kali putaran untuk meningkatkan

elastisitas otot putting susu.

3. Gunakan handuk kasar setiap kali membersihkan payudara

agar otot payudara menjadi kuat.

2. Puting susu datar atau masuk

Caranya dengan teknik manuver hoffman dilakukan setiap hari.

1.kedua ibu jari diletakkan di sebelah kiri dan kanan putting

susu, kemudian secara perlahan ditekan serta dihentakan ke

arah luar menjauhi putting susu.

2.kedua ibu jari diletakkan di atas dan di bawah putting susu,

kemudian secara perlahan ditekan serta dihentakkan kearah

luar menjauhi putting susu.

3. Putting susu retak atau lecet

Proses menyusu dihentikan selama 24-48 jam. Puting susu sebaiknya dibersihkan setiap

hari menyusukan, dengan air hangat dan dikeringkan dengan kain yang lunak. Pakailah

bh yang terbuat dari kain atau dapat juga menyusukan bayi dari payudara yang sakit

dengan cara memakai nipple shield (putting buatan). Gunakan salep yang mengandung

lanolin atau tanpa hormone untuk dioleskan pada putting susu.

Akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara

Berbagai dampak negatif dapat tibul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini mungkin.

Dampak tersebut meliputi :

1. Puting susu mendelep

2. Anak susah menyusui

3. ASI lama keluar

4. Produksi ASI terbatas

5. Pembengkakan pada payudara

6. Payudara meradang

7. Payudara kotor

8. Ibu belum siap menyusui

9. Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet.

Indivara, N., 2009. The Mom's Secret, Rahasia Melahirkan Selamat dan Tidak Sakit.

Yogyakarta: Pustaka Anggrek.