PERAWATAN JENAZAH

17

Click here to load reader

description

File presentasi Bpk Juanda S.Ag untuk diklat LPMP pasar minggu, maret 2011

Transcript of PERAWATAN JENAZAH

Page 1: PERAWATAN JENAZAH

PERAWATAN JENAZAHPERAWATAN JENAZAH

Oleh :Oleh :

Juanda S.AgJuanda S.Ag

Guru SMKN 1 PandeglangGuru SMKN 1 Pandeglang

MATERI PENDIDIKAN AGAMA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMISLAM

Page 2: PERAWATAN JENAZAH

Lay out MateriLay out Materi

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

MATERI PEMBELAJARAN

Page 3: PERAWATAN JENAZAH

Standar KompetensiStandar Kompetensi

Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah

Page 4: PERAWATAN JENAZAH

Kompetensi DasarKompetensi Dasar

Menjelaskan tata cara pengurusan jenazah

Memperagakan tata cara pengurusan jenazah

Page 5: PERAWATAN JENAZAH

IndikatorIndikator

1. Mampu menjelaskan tatacara pengurusan jenazah2. Mampu memperagakan tatacara pengurusan jenazahmemperagakan tatacara pengurusan jenazah

Page 6: PERAWATAN JENAZAH

Materi PembelajaranMateri Pembelajaran

Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah

Praktik tata cara pengurusan jenazahPraktik tata cara pengurusan jenazah

Page 7: PERAWATAN JENAZAH

TATA CARA TATA CARA MENGURUS JENAZAHMENGURUS JENAZAH

1.1. Memandikan jenazahMemandikan jenazah2.2. Mengafani jenazahMengafani jenazah3.3. Menshalatkan jenazahMenshalatkan jenazah4.4. Menguburkan jenazahMenguburkan jenazah

Page 8: PERAWATAN JENAZAH

Memandikan JenazahMemandikan Jenazah

1.1. Memandikan JenazahMemandikan Jenazah- menyiapkan tempat yang layak untuk memandikan- menyiapkan tempat yang layak untuk memandikan- menyiapkan peralatan atau perlengkapan : alas, wadah air, sabun, - menyiapkan peralatan atau perlengkapan : alas, wadah air, sabun, kapur barus, air mawar/daun bidarakapur barus, air mawar/daun bidara- orang yang memandikan adalah muhrim- orang yang memandikan adalah muhrim- dahulukan anggota-anggota wudhu yang terlebih dulu dimandikan- dahulukan anggota-anggota wudhu yang terlebih dulu dimandikanSyarat jenazah yang dimandikan :Syarat jenazah yang dimandikan :a. Muslim/muslimata. Muslim/muslimatb. Jenazah bukan karena mati syahidb. Jenazah bukan karena mati syahid

““Dari Jabir, sesungguhnya nabi Muhammad saw telah Dari Jabir, sesungguhnya nabi Muhammad saw telah memerintahkan terhadap orang-orang yang gugur dalam medan memerintahkan terhadap orang-orang yang gugur dalam medan Perang Uhud supaya dikuburkan dengan darah mereka, tidak Perang Uhud supaya dikuburkan dengan darah mereka, tidak dimandikan dan tidak dishalatkan.”dimandikan dan tidak dishalatkan.” (H.R. Bukhari) (H.R. Bukhari)

c. Badan/anggota badannya masih ada (apabila korban kecelakaan)c. Badan/anggota badannya masih ada (apabila korban kecelakaan)

Page 9: PERAWATAN JENAZAH

Perlengkapan untuk mengafani :Perlengkapan untuk mengafani :

a.a. kain kafan 3 helai untuk laki-laki dan 5 helai untuk kain kafan 3 helai untuk laki-laki dan 5 helai untuk perempuan, sesuai dengan ukuran panjang perempuan, sesuai dengan ukuran panjang badannyabadannya

b.b. Kapas secukupnyaKapas secukupnya

c.c. Bubuk cendanaBubuk cendana

d.d. Minyak wangiMinyak wangi

Mengafani JenazahMengafani Jenazah

Page 10: PERAWATAN JENAZAH

Menshalatkan JenazahMenshalatkan Jenazah

Hukum = fardhu kifayah. Hukum = fardhu kifayah.

Keutamaan shalat jenazah menurut Abu Hurairah Keutamaan shalat jenazah menurut Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda, “Siapa yang bahwasanya Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengantar jenazah dan menyalatinya, maka baginya mengantar jenazah dan menyalatinya, maka baginya satu qirath. Siapa mengantar jenazah sampai selesai satu qirath. Siapa mengantar jenazah sampai selesai (proses pemakamannya, maka baginya dua qirath. (proses pemakamannya, maka baginya dua qirath. Yang paling kecil adalah seperti gunung Uhud atau Yang paling kecil adalah seperti gunung Uhud atau salah satu dari keduanya adalah seperti gunung salah satu dari keduanya adalah seperti gunung Uhud.”Uhud.”

Page 11: PERAWATAN JENAZAH

Menshalatkan JenazahMenshalatkan Jenazah

I Syarat Shalat JenazahI Syarat Shalat Jenazah

Syarat jenazah memiliki beberapa Syarat jenazah memiliki beberapa syarat sebagaimana syarat dalam syarat sebagaimana syarat dalam melaksanakan shalat fardhu, yaitu :melaksanakan shalat fardhu, yaitu :

Badannya suci.Badannya suci. Suci dari hadats kecil maupun besar.Suci dari hadats kecil maupun besar. Menghadap kiblat.Menghadap kiblat. Menutup aurat.Menutup aurat.

Page 12: PERAWATAN JENAZAH

Yang membedakan antara shalat jenazah dan Yang membedakan antara shalat jenazah dan shalat fardhu adalah bahwa shalat jenazah tidak shalat fardhu adalah bahwa shalat jenazah tidak terikat waktu.terikat waktu.

II Rukun Shalat JenazahII Rukun Shalat Jenazah NiatNiat Berdiri bagi yang mampuBerdiri bagi yang mampu Takbir sebanyak empat kali (mengangkat dua tangan Takbir sebanyak empat kali (mengangkat dua tangan

saat takbir), dimana :saat takbir), dimana : Takbir pertama, kemudian Membaca Al-Fatihah Takbir pertama, kemudian Membaca Al-Fatihah Takbir ke dua, kemudian Membaca shalawat kepada Rasulullah Takbir ke dua, kemudian Membaca shalawat kepada Rasulullah

sawsaw Takbir ke tiga, kemudian Doa kepada jenazahTakbir ke tiga, kemudian Doa kepada jenazah Takbir ke empat, kemudian membaca doaTakbir ke empat, kemudian membaca doa

SalamSalam

Page 13: PERAWATAN JENAZAH

Cara Menshalatkan JenazahCara Menshalatkan Jenazah Letakkan jenazah di hadapan imam. Imam berdiri di Letakkan jenazah di hadapan imam. Imam berdiri di

hadapan kepala mayit jika mayit itu laki-laki. Jika hadapan kepala mayit jika mayit itu laki-laki. Jika mayitnya perempuan, maka imam berdiri di tengah-mayitnya perempuan, maka imam berdiri di tengah-tengah mayit. Kemudian makmum berdiri di tengah mayit. Kemudian makmum berdiri di belakang imam.belakang imam.

Imam bertakbiratul ihram diikuti makmum.Imam bertakbiratul ihram diikuti makmum. berta’awudz, membaca basmallah, tidak membaca berta’awudz, membaca basmallah, tidak membaca

do’a iftitah, membaca al-fatihah. Semuanya di baca do’a iftitah, membaca al-fatihah. Semuanya di baca lirih.lirih.

takbir ke dua seraya mengangkat tangan kemudian takbir ke dua seraya mengangkat tangan kemudian membaca shalawat.membaca shalawat.

kemudian takbir ketiga sambil mengangkat tangan kemudian takbir ketiga sambil mengangkat tangan dan bedoa untuk mayit.dan bedoa untuk mayit.

takbir terakhir lalu salam.takbir terakhir lalu salam.

Page 14: PERAWATAN JENAZAH

MENGUBURKAN JENAZAHMENGUBURKAN JENAZAH

Hukum menguburkan mayit adalah fardhu Hukum menguburkan mayit adalah fardhu kifayah. Pemakaman boleh dilakukan malam hari jika kifayah. Pemakaman boleh dilakukan malam hari jika jenazah sudah dishalatkan.jenazah sudah dishalatkan.

I Tata Cara Membawa JenazahI Tata Cara Membawa Jenazah 1. Letakkan mayit di atas keranda dengan terlentang.1. Letakkan mayit di atas keranda dengan terlentang. 2. Tutup dengan selimut/kain. Keranda mayit wanita 2. Tutup dengan selimut/kain. Keranda mayit wanita

sebaiknya ditutup dengan kubah/kayu.sebaiknya ditutup dengan kubah/kayu. 3. Disunnahkan yang membawa keranda sebanyak 3. Disunnahkan yang membawa keranda sebanyak

empat orang.empat orang. 4. Disunnahkan untuk bersegera dalam berjalan.4. Disunnahkan untuk bersegera dalam berjalan.

Page 15: PERAWATAN JENAZAH

II Liang LahatII Liang Lahat Tanah yang telah ditentukan sebagai kuburan digali dan dibuatkan Tanah yang telah ditentukan sebagai kuburan digali dan dibuatkan

liang lahat sepanjang badan jenazahliang lahat sepanjang badan jenazah Tanah dibuat kira-kira setinggi orang ditambah setengah lengan dan Tanah dibuat kira-kira setinggi orang ditambah setengah lengan dan

lebarnya 1 meterlebarnya 1 meter Dasar lubang dibuat miring lebih dalam ke arah kiblat, agar jasad tidak Dasar lubang dibuat miring lebih dalam ke arah kiblat, agar jasad tidak

mudak dibongkar binatang.mudak dibongkar binatang.

III Tata Cara MenguburkanIII Tata Cara Menguburkan Mengucap salam ketika masuk pemakamanMengucap salam ketika masuk pemakaman Memasukkan mayit ke dalam kubur Memasukkan mayit ke dalam kubur Yang memasukkan mayit ke dalam kubur adalah laki-laki. Yang Yang memasukkan mayit ke dalam kubur adalah laki-laki. Yang

diberi wasiat untuk itu. Bila mayit tidak berwasiat, maka kerabat diberi wasiat untuk itu. Bila mayit tidak berwasiat, maka kerabat dekatnya.dekatnya.

letakkan mayit perlahan dengan berbaring di sisi lambung letakkan mayit perlahan dengan berbaring di sisi lambung kanannya, karena dia menyerupai orang tidur yang menghadap ke kanannya, karena dia menyerupai orang tidur yang menghadap ke kiblat.kiblat.

Tali-tali pengikat kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki Tali-tali pengikat kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempelkan pada tanah.ditempelkan pada tanah.

Jenazah ditutup dengan papan kayu atau bambu, diatasnya ditimbun Jenazah ditutup dengan papan kayu atau bambu, diatasnya ditimbun dengan tanah sampai galian liang kubur itu ratadengan tanah sampai galian liang kubur itu rata

Page 16: PERAWATAN JENAZAH

Tinggikan dari atas permukaan tanah biasa Tinggikan dari atas permukaan tanah biasa satu jengkal lalu pada bagian kepala diberi satu jengkal lalu pada bagian kepala diberi nisan atau papan tanda.nisan atau papan tanda.

Setelah itu berdoa untuk jenazah agar Setelah itu berdoa untuk jenazah agar diampuni dan dilapangkan kuburnya.diampuni dan dilapangkan kuburnya.

Tidak diperbolehkan duduk, bersandar dan Tidak diperbolehkan duduk, bersandar dan melangkahi makam. melangkahi makam.

Page 17: PERAWATAN JENAZAH