Perawatan Ac

26
1. Air Conditioner adalah peralatan untuk : - Mengontrol temperatur (suhu udara) - Mengontrol sirkulasi udara - Mengontrol kelembaban - Memurnikan udara (purification) 2.Komponen-komponen yang terdapat pada AC mobil adalah a. Kompresor Merupakan komponen yang bekerja memompa refrigerant agar dapat bersikulasi ke seluruh unit AC mobil, sehingga terdapat perbedaan tekanan, baik. Udara yang masuk bertekanan rendah dan setelah dikompresi kompresor menjadi bertekanan tinggi. Tenaga penggerak kompresor untuk mensirkulasikan refrigerant berasal dari tenaga mesin. Dengan perantaraan belt, pulley, dan magnet cluth, kompresor dapat berputar seirama dengan putaran mesin. Dengan adanya pembagian tenaga mesin untuk menggerakkan kompresor, maka beban mesin akan bertambah, sehingga secara otomatis konsumsi bahan bakar pun meningkat. Tipe kompresor dapat dibagi menjadi tiga jenis sebagai berikut. - Kompresor Tipe Resipro (Crank Shaft) Kompressor tipe ini bekerja dengan memanfaatkan gerak putar dari mesin yang diterima oleh crank shaft kompresor. Crank shaft adalah poros berputarnya kompresor. Di dalam kompresor, gerakan putar dari crank shaft diubah menjadi gerakan naik dan turun dengan sistem mekanis. Karena didalam kompresor berisi refrigerant dan oli pelumas, ruangan kompresor harus kedap dan

Transcript of Perawatan Ac

Page 1: Perawatan Ac

1. Air Conditioner adalah peralatan untuk :- Mengontrol temperatur (suhu udara)

- Mengontrol sirkulasi udara

- Mengontrol kelembaban

- Memurnikan udara (purification)

2. Komponen-komponen yang terdapat pada AC mobil adalah a. Kompresor

Merupakan komponen yang bekerja memompa refrigerant agar dapat bersikulasi ke seluruh unit AC mobil, sehingga terdapat perbedaan tekanan, baik. Udara yang masuk bertekanan rendah dan setelah dikompresi kompresor menjadi bertekanan tinggi. Tenaga penggerak kompresor untuk mensirkulasikan refrigerant berasal dari tenaga mesin. Dengan perantaraan belt, pulley, dan magnet cluth, kompresor dapat berputar seirama dengan putaran mesin. Dengan adanya pembagian tenaga mesin untuk menggerakkan kompresor, maka beban mesin akan bertambah, sehingga secara otomatis konsumsi bahan bakar pun meningkat. Tipe kompresor dapat dibagi menjadi tiga jenis sebagai berikut.- Kompresor Tipe Resipro (Crank Shaft)

Kompressor tipe ini bekerja dengan memanfaatkan gerak putar dari mesin yang diterima oleh crank shaft kompresor. Crank shaft adalah poros berputarnya kompresor. Di dalam kompresor, gerakan putar dari crank shaft diubah menjadi gerakan naik dan turun dengan sistem mekanis. Karena didalam kompresor berisi refrigerant dan oli pelumas, ruangan kompresor harus kedap dan rapat (tidak ada kebocoran). Untuk mengurangi kebocoran refrigerant dari ruangan kompresi ke crank shaft, terpasang cincin (ring) pada toraknya. Dalam kompresor tipe respiro terdapat dua macam katup (valve), yaitu suction valve dan discharge valve. Suction valve merupakan katup yang terletak di bagian bawah valve plate dan discharge valve terletak di bagian atas valve plate. Saat torak bergerak turun, discharge valve pada posisi tertutup, sebab tekanan refrigerant pada sisi discharge lebih besar dibandingkan tekanan di dalam silinder. Pada saat yang sama, suction valve terbuka akibat terjadinya kevakuman didalam silinder, sehingga refrigerant masuk ke dalam silinder. Saat piston bergerak naik, refrigerant di dalam silinder di pompa keluar melalui discharge valve dan dialirkan ke kondensor dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Akibatnya, suction valve

Page 2: Perawatan Ac

tertutup karena tekanan di dalam silinder lebih tinggi daripada tekanan di sisi isap.

- Kompresor Tipe Swash PlatePada kompresor jenis ini, gerakan piston diatur oleh swash plate pada jarak tertentu dengan 6 atau 10 jumlah silinder. Ketika salah satu sisi pada piston melakukan langkah tekan, maka sisi yang lainnya melakukan langkah isap. Pada dasarnya, proses kompresi pada tipe ini sama dengan proses kompresi pada kompresor tipe crank shaft. Perbedaannya terletak pada adanya tekanan oleh katup isap dan katup tekan. Selain itu, perpindahan gaya pada tipe swash plate tidak melalui connecting rod, sehingga getarannya lebih kecil.

- Kompresor Tipe Wobble PlateSistem kerja kompresor tipe ini sama dengan kompresor tipe swash plate. Namun, penggunaan kompresor tipe wobble plate lebih menguntungkan diantaranya adalah kapasitas kompresor dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain itu, pengaturan kapasitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan yang disebabkan oleh operasi kopling magnetik (magnetic cluth). Cara kerjanya, gerakan putar dari poros kompresor diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh pelat penggerak (drive plate) dan wobble plate dengan bantuan guide ball. Gerakan bolak-balik ini selanjutnya diteruskan ke piston melalui batang penghubung. Berbeda dengan jenis kompresor swash plate, kompresor tipe wobble plate hanya menggunakan satu piston untuk dua silinder.

b. KondensorKondensor adalah alat penukar panas, membuang panas dari refrigerant setelah dikompresi oleh kompresor. Di dalam kondensor temperatur refrigerant didinginkan oleh udara dengan bantuan kipas(extra fan). Setelah keluar dari kondensor, temperatur refrigerant menjadi lebih dingin.

c. Refrigerant Merupakan zat yang mudah berubah bentuk. Melalui kondensor, refrigerant yang berbentuk gas, bertekanan, dan temperatur tinggi diubah bentuknya menjadi cair dengan tekanan yang stabil dan memiliki temperatur lebih rendah. Kondensor berbentuk pipa panjang

Page 3: Perawatan Ac

yang berleluk-lekuk sebagai tempat mengalirnya refrigerant. Pipa kondensor juga dilengkapi dengan fin atau sirip-sirip yang dapat membantu proses pendinginan refrigerant. Lancar atau tidaknya aliran udara pendingin yang melalui motor kipas, akan berpengaruh terhadap kinerja unit AC mobil secara keseluruhan. Tersumbatnya kondensor karena kotoran misalnya, akan berpengaruh terhadap hasil pendinginan refrigerant, sehingga AC mobil akan terasa kurang dingin. Oleh sebab itu, membersihkan sirip-sirip kondensor sangatlah penting dan harus dilakukan secara rutin. Selain itu, kerusakan kondensor juga bisa terjadi karena adanya kebocoran, kotoran, debu, dan lumpur.

d. Katub Ekspansi (Orifice Tube)Berfungsi menurunkan tekanan dan temperatur refrigerant, sehingga menimbulkan efek dingin pada evaporator sebelum diembuskan ke ruang kabin. Proses membuka dan menutupnya katub ekspansi dilakukan oleh thermostat (sensing bulb). Ketika suhu dalam kabin tinggi (panas), maka katup ekspansi akan terbuka lebar, sehingga aliran refrigerant lebih banyak digunakan untuk mendinginkan suhu kabin yang tinggi. Sebaliknya saat suhu dalam kabin rendah(dingin), katup ekspansi akan terbuka sedikit, sehingga aliran refrigerant lebih sedikit. Selain itu berfungsi mengatur banyaknya refrigerant yang mengalir di dalam sistem AC mobil. Banyaknya aliran refrigerant disesuaikan dengan beban panas pada evaporator. Pengaturan aliran ini dilakukan dengan cara mengatur bukaan celah katup ekspansi, sesuai dengan temperatur refrigerant yang keluar dari evaporator. Di lapangan, dapat ditemukan beberapa jenis katup ekspansi, tetapi yang paling banyak digunakan adalah jenis katup ekspansi thermostatis (thermostatic expansion valve), yaitu katup ekspansi yang menggunakan sensor panas.

e. EvaporatorBerfungsi mengubah cairan refrigerant(freon) menjadi gas dingin. Pada evaporator terjadi proses evaporasi, yaitu penguapan freon fasa cair menjadi fasa uap (berlawanan dengan fungsi kondensor). Panas udara di sekitar kabin diserap oleh evaporator saat melewati sirip-sirip pipanya, sehingga saat keluar, udara berubah menjadi dingin. Proses sirkulasi udara dingin tersebut dibantu oleh blower Indoor. Kerusakan komponen evaporator, ditandai dengan adanya kebocoran. Kotoran yang menumpuk dapat menyebabkan evaporator mengalami pengeroposan (korosi), sehingga sirip-sirip pipa evaporator perlu dibersihkan karena akan memengaruhi laju perpindahan panas. Jika

Page 4: Perawatan Ac

sirip-sirip pipa evaporator tersumbat penyerapan panas tidak berjalan dengan baik, sehingga AC akan terasa kurang dingin.

f. Receiver (Filter Dryer)Komponen receiver atau filter dryer sering digunakan pada AC mobil yang menggunakan katup ekspansi dalam sistem penurunan tekanan refrigerant. Bagian ini diletakkan di antara kondensor sebelum katup ekspansi. Di dalam receiver terdapat saringan (filter) dan pengering (dyer) yang berfungsi menyerap kotoran dan air yang bawa ketika bersikulasi bersama refrigerant. Filter terpasang pada saluran keluar receiver bagian dalam. Filter ini terbuat dari tembaga kasa dan berfungsi sebagai menyaring kotoran yang tidak masuk ke katup ekspansi. Receiver merupakan tempat penyimpanan refrigerant sementara setelah dicairkan oleh kondensor sebelum masuk ke katup ekspansi. Fungsi lainnya adalah penyaring kotoran dalam sistem sirkulasi AC. Kerusakan receiver seringkali sebabkan adanya timbunan yang terbawa oleh kondensor dan menyebabkan penyumbatan. Jika receiver (filter dryer) rusak, suhu AC menjadi tidak stabil dan seringkali berubah-ubah. Receiver (filter dryer) juga berfungsi memisahkan kadar air dan kotoran yang terbawa saat bersikulasi bersama refrigerant. Bagian atas receiver terdapat sight glass, berfungsi mengetahui kondisi refrigerant dalam sistem AC. Di dalam dryer berisi desiccant (zat yang dapatmenyerap uap air) yang berupa silicagel untuk penggunaan R-12 dan zeolit untuk penggunaan R-134 a

g. Accumulator Accumulalor biasanya digunakan pada sistem AC mobil yang menggunakan orifice tube sebagai alat penurun tekanan refrigerant setelah kondensor. Accumulator terletak diantara evaporator sebelum kompresor. Accumulator berfungsi sebagai alat penampung sementara refrigerant cair yang bertemperatur rendah, serta campuran minyak pelumas dari evaporator. Bahan refrigerant yang telah disimpan dan berupa gas, dialirkan dari bagian atas accumulator melalui saluran isap menuju ke kompresor. Accumulator juga berfungsi mencegah refrigerant cair agar tidak mengalir ke kompresor. Sebab, refrigerant yang masuk ke kompresor harus dalam bentuk gas atau uap. Sama seperti receiver, di dalam accumulator juga terdapat desccant.

h. Minyak Pelumas(Oli Kompresor)Berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian kompresor yang bergesekan, sehingga mampu meredam panas dan melancarkan pergerakan bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur dengan refrigerant(freon) dan ikut bersikulasi melewati kondensor dan

Page 5: Perawatan Ac

evaporator. Minyak pelumas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Mempunyai struktur kimia yang stabil, tidak mudah bereaksi dengan refrigerant(freon) atau benda lain yang digunakan pada sistem pendinginan, tidak merusak bahan tembaga pada suhu 120OC, tidak mengandung air, ter, lilin, dan kotoran lainnya, mempunyai nilai beku rendah, tidak berbusa, mempunyai dielektrik (tidak dapat menghantarkan listrik) yang kuat, dapat memberikan pelumasan yang baik pada temperatur tinggi maupun rendah.Jenis pelumas yang digunakan untuk freon R-134a adalah polyalkyleneglycol(PAG), sedangkan untuk freon R-12 adalah minyak pelumas mineral. Oleh sebab itu, minyak pelumas R-12 tidak dapat digunakan untuk freon R-134a, karena tidak akan tercampur dengan refrigerant.

i. Shaft SealKomponen untuk mencegah kebocoran minyak pelumas dan refrigerant adalah shaft sheal (penyekat refrigerant) pada poros. Komponen ini trediri atas dua bagian, yaitu shaft seal dan plate seal. Shaft Seal terdiri atas dua jenis, yaitu mechanical seal dan lip seal. Biasanya, kebocoran refrigerant terjadi melalui komponen ini, sehingga pemeriksaan rutin sangat diperlukan. Akibat kebocoran pada komponen ini, refrigerant perlu ditambah setiap satu atau dua tahun sekali. Shaft Seal terdiri dari gelang penahan, o-ring, ring karbon, dan plat seal. Plat seal yang tertahan rapat oleh gelang penahan dengan ring karbon akan tertekan oleh pegas, sehingga mampu mencegah kebocoran refrigerant dan minyak pelumas.

j. Pipa RefrigerantPipa refrigerant AC mobil terbuat dari karet (pipa elastis) dan pipa logam yang tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi, serta tahan terhadap getaran. Bagian dalam pipa logam terbuat dari tembaga dan aluminium yang diproses dengan baik, sehingga lebih tahan terhadap unsur kimia dalam refrigerant. Demikian pula dengan pipa karet yang dibuat berlapis-lapis, agar lebih kuat menahan kebocoran dan reaksi unsur kimia.

k. Iddle UpAlat fungsi ini menaikkan putaran mesin apabila AC mobil dihidupkan saat putaran mesin masih idling (stasioner), sehingga mesin mobil terhindar dari beban yang berlebihan (overload).

Page 6: Perawatan Ac

l. Pulley dan BeltPulley berfungsi sebagai rumah belt. Pulley dan belt merupakan komponen penerus tenaga, yaitu meneruskan tenaga putar dari mesin menuju ke kompresor AC mobil. Terdapat beberapa jenis belt yang dipakai pada Ac mobil, diantaranya adalah v-belt dan ribbed belt. Perbedaan keduanya terletak pada bentuk dan kemampuan meneruskan tenaga pulley kompresor. Jenis ribbed belt memiliki kemampuan yang lebih baik dalam meneruskan tenaga dan tidak mudah slip.

m. Ekstra Fan (Kipas)Ekstra fan berfungsi mensirkulasikan udara di dalam kabin dan di luar kabin. Motor blower terdapat di dalam kabin, sedangkan fan (extra fan) terletak di kondensor (di luar kabin). Blower pada kabin terdiri atas motor penggerak penggerak dan blower yang digerakkan. Umumnya, tipe blower yang sering digunakan adalah tipe sirrocco. Extra fan yang terdapat di luar kabin (pada kondensor) juga terdiri dari motor penggerak dan fan yang digerakkan. Umumnya yang digerakkan adalah fan tipe axial flow.

- Komponen Kelistrikana. Sakelar(Selector Switch)

Sakelar yang digunakan pada sistem AC mobil pada umumnya adalah jenis sakelar putar(rotary switch). Sakelar ini digunakan untuk mematikan dan menghidupkan kompresor, serta memilih kecepatan putaran blower evaporator. Sakelar terdiri dari tombol putar (menunjukkan posisi off, low, medium, dan high) dan terminal listrik. Apabila tombol diputar pada posisi off, hubungan antarterminal terputus. Pada posisi low, sakelar akan menghubungkan terminal line ke posisi low dan komproser. Pada posisi medium, sakelar akan menghubungkan terminal line ke posisi medium dan kompresor. Pada posisi high, sakelar akan menghubungkan terminal line ke posisi high dan kompresor. Untuk mengetahui arus listrik yang menghubungkan antarterminal pada sakelar dapat menggunakan multitester.

b. Kopling Magnet(Magnetic Clutch)Kopling magnet berfungsi memutus dan menghubungkan kompresor dengan penggeraknya (putaran mesin). Saat mesin mobil bekerja, pulley berputar karena dihubungkan oleh belt dengan putaran mesin. Dalam hal ini, kompresor tidak dapat bekerja sebelum kopling magnet dialiri arus listrik. Ketika sistem AC mobil di hidupkan, amplifier memberikan arus listrik yang cukup ke coil stator.Selain itu akan

Page 7: Perawatan Ac

timbul medan elektromagnet dan akan menarik pressure plate dan menekan permukaan gesek pulley. Hal ini menyebabkan pressure plate berputar mengikuti putaran pulley, akibatnya kompresor akan berputar. Tiga bagian magnetic clutch sebagai berikut :

- Stator, merupakan gulungan magnet (magnet coil) yang terpasang pada housing kompresor.

- Rotor, merupakan bagian berputar yang berhubungan dengan crank shaft (poros) mesin dengan perantaraan pulley belt. Di antara permukaan bagian dalam dari rotor dan front housing dari kompresor terpasang bearing.

- Pressure Plate, merupakan komponen yang dipasang pada crank shaft (poros) kompresor.

-c. Thermostat (Thermoswitch)

Memberikan sinyal kondisi temperatur kabin kompresor secara otomatis. Di dalam thermostat terdapat sensor yang akan mendeteksi suhu pada evaporator. Apabila thermostat rusak, evaporator bisa membeku karena pemutus arus listrik tidak berfungsi. Tanda-tanda kerusakannya antara lain dapat diketahui dengan keluarnya asap dari kisi-kisi AC, serta adanya tetesan air seperti embun yang keluar dari evaporator. Selain mengatur temperatur, fungsi thermostat pada AC mobil adalah sebagai pengatur proses kerja kompresor AC. Sistem kerja thermostat menggunakan tabung indra panas yang di dalamnya berisi gas yang sangat peka terhadap perubahan suhu (mempunyai koefisien mulai yang tinggi). Tabung indra panas ini terpasang pada evaporator di bagian saluran angin keluar. Kerja kompresor terjadi bila suhu disekitar tabung meningkat lebih tinggi daripada suhu yang telah diatur sebelumnya. Ketika suhu penguapan refrigerant cair di dalam evaporator naik, gas di dalam tabung indra panas akan memuai danmendorong alas diafragma ke atas. Dengan demikian, sakelar yang berhubungan dengan magnetic clutch akan mendapatkan supply listrik, sehingga kompresor bekerja. Sebaliknya, jika suhu pada saluran angin keluar di evaporator turun melewati batas normal, gas di dalam tabung indra panas akan ‘menciut’. Alas diafragma yang sebelumnya terdorong dengan tekanan muai gas akan kembali ke bawah karena tarikan pegas, sehingga sakelar memutuskan arus listrik yang menuju ke magnetic clutch, akibatnya kompresor pun akan berhenti.

d. Pengatur Suhu Elektronik(Thermistor)Thermistor adalah sebuah resistor yang mempunyai koefisien thermal negatif pada sistem AC yang menggunakan amplifier. Artinya semakin rendah suhunya, semakin tinggi resistansinya, sebaliknya semakin

Page 8: Perawatan Ac

tinggi suhunya, akan semakin rendah pula resistensinya. Sifat ini dimanfaatkan oleh amplifier untuk menghidupkan dan mematikan kompresor. Pada suhu tinggi dan resistansi thermistor rendah, maka saat itulah amplifier akan mengalirkan arus listrik dari bateray ke magnetic clutch, sehingga kompresor bekerja dan terjadi pendinginan. Namun pada saat suhu rendah, resistansi thermistor tinggi, sehingga amplifier akan memutuskan aliran listrik dari baterai ke magnetic clutch dan kompresor tidak bekerja. Dengan adanya thermistor, pengaruh buruk akibat terlalu rendahnya suhu terhadap kenyamanan ruang dan keamanan komponen unit pendingin dapat dihindarkan.

e. Pressure SwitchPada tekanan refrigerant yang tidak normal, misalnya akibat pemampatan pada sistem AC, maka pressure switch akan bekerja dengan cara memutuskan atau menghubungkan aliran listrrik yang menuju ke kompresor. Pada sistem AC terdapat berbagai jenis pressure switch, tetapi yang paling sering digunakan adalah dual pressure switch. Pressure switch terpasang pada pipa yang berisi cairan di antara receiver dan katub ekspansi. Alat ini mampu mendeteksi ketidaknormalan tekanan di dalam sistem dan akan memutuskan kopling magnet jika terjadi tekanan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga kompresor pun berhenti bekerja. Komponen-komponen sistem AC mobil akan mengalami kerusakan jika tekanan pada sistem terlalu tinggi. Pada tekanan 448 Psi untuk 134a dan 378 Psi untuk R-12, pressure switch akan bekerja dan mematikan kopling magnet. Jika terdapat kebocoran pada pipa, seal, dan pada sambungan antarkomponen, sehingga tekanan dalam sistem cukup rendah, sekitar 28 Psi(R-134a) dan 30 Psi(R-12), pressure switch akan bekerja dan mematikan kopling magnet. Apabila tekanan refrigerant keluar dari batas normal, akan mengakibatkan kerusakan pada sistem AC keseluruhan. Tekanan refrigerant yang terlalu tinggi juga akan memecahkan pipa-pipa (hose) dan merusak kompresor atau shaft seal kompresor. Untuk mencegah hal ini, maka dipasang sakelar tekanan tinggi(high pressure switch). High pressure swicth akan memutuskan arus listrik dari baterai ke magnetic clutch, jika tekanan refrigerant disisi tekanan tinggi menc apai 280-350 Psi. Terlebih, kebanyakan kompresor yang digunakan AC mobil adalah tipe swash plate, sehingga sedikit saja terdapat kelainan pada sistem pelumasan dapat berakibat cukup fatal. Jika terjadi kebocoran sirkulasi AC, refrigerant dan minyak pelumas kompresor akan ikut terbuang, akibatnya pelumas kompresor pun akan berkurang. Kekurangan minyak pelumas akan mengakibatkan kerusakan kompresor. Untuk mencegah hal ini, maka

Page 9: Perawatan Ac

dipasang sakelar tekanan rendah (low pressure switch), sehingga terjadi pada kebocoran, low pressure switch akan memutuskan aliran listrik dari baterai ke magnetic clutch. Dengan sendirinya kompresor akan berhenti bekerja dan mencegah kerusakan. Low pressure switch akan bekerja pada tekanan 30 kurang lebih 3 Psi

f. RelayUntuk mengalirkan arus listrik ke magnetic clutch, blower motor, dan ke peralatan lainnya pada sistem AC mobil, diperlukan relay pengaman. Relay pengaman diperlukan untuk mencegah kerusakan pada kunci kontak. Aliran listrik tidak bisa langsung dari battery ke magnetic clutch ataupun ke blower motor tanpa melalui kunci kontak, sehingga titik-titik kunci kontak akan cepat aus (terbakar). Hanya dengan mengalirkan arus listrik yang kecil ke coil relay, sudah bisa mengalirkan arus listrik yang cukup besar dari battery ke magnetik clutch ataupun ke blower motor melaui kontaktif relay. Jika kunci kontak memutuskan arus listrik ke coil relay, maka kontaktif relay akan terbawa secara otomatis, sehingga arus listrik dari batterai ke magnetic clutch ataupun ke blower motor terputus.

g. AmplifierAmplifier merupakan rangkaian elektronik yang berfungsi mengatur kerja AC nobil, agar selalu dalam kondisi aman dan sesuai dengan keinginan pemakai. Pada prinsipnya, amplifier bekerja sebagai relay otomatis yang menghubungkan dan memutuskan aliran listrik dari baterai yang menuju ke magnetic clutch. Terdapat dua jenis amplifier yang digunakan pada AC mobil yaitu temperature control amplifier (pengatur suhu) dan temperatur control idling stabilizer amplifier.

h. Pengatur Suhu (Temperature Control)Jenis amplifier temperature control bekerja mengatur suhu dari ruangan yang didinginkan, sehingga selalu dalam kondisi ideal. Rangkaian dasar temperatur control adalah thermistor dan temperature control resistor. Mengenai thermistor sudah diuraikan sebelumnya, sedangkan temperature control resistor adalah suatu variabel resistor yang nilai resistensinya dapat diubah-ubah secara manual. Jika variabel resistor ditetapkan pada nilai tertentu, berarti sama saja dengan menetapkan suhu ruangan yang didinginkan pada batas-batas tertentu.

i. Idling Stabilizer AmplifierIdling stabilizer amplifier berfungsi sebagai pengatur AC mobil agar selalu bekerja pada batas minimal putaran mobil. Hal ini dimaksudkan

Page 10: Perawatan Ac

agar pada saat putaran rendah, mesin tidak mengalami kelebihan beban (overload) karena sistem AC bekerja. Sumber sensor putaran minimal mesin diambil dari sistem pengapian, yaitu minus (-) ignition coil. Sinyal listrik yang didapat, kemudian diolah secara elektronik di dalam amplifier yang hasilnya dapat membuka dan menutup kontak relay amplifier. Selanjutnya, sinyal listrik yang menghubungkan baterai dengan magnetic clutch diatur, agar hanya bekera mengalirkan arus listrik dari battery ke magnetic clutch pada batas putaran minimal (umumnya 850-1.050 rpm)

3. Merawat AC mobil yaitu dengan cara :a. Melakukan pengontrolan secara teratur pada kurun waktu tertentu,

misalnya setahun sekali. Pengecekan biasanya dilakukan pada sabuk penggerak kompresor, level cairan pendingin atau freon, dan selang-selang.

b. Melakukan pemanasan AC secara rutin, dengan cara menjalankan AC pada pengaturan temperatur paling dingin dan fan paling kencang. Lakukan paling tidak sebulan sekali selama sepuluh menit. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah agar selang-selang tidak cepat mengeras dan sil tidal cepat rusak.

c. Jika AC digunakan dalam waktu cukup lama, maka perlu menjalankan defrost selama 5-10 menit. Hal ini dilakukan untuk mengeringkan evaporator sehingga dapat menghindari adanya bau tidak sedap yang keluar dari AC.

4. Komponen yang sering mengalami kerusakan

a. Bocor evaporatorEvaporator merupakan komponen pemroses hawa dingin dengan mengalirkan proses evaporasi dan kembali menyedot kelembapan suhu dalam kabin. Debu, kotoran kabin hingga asap rokok merupakan pencetus paling utama terjadinya sumbatan pada komponen yang terbuat dari aluminium ini.

Karena terbuat dari aluminium, maka saluran yang tak bakal berkarat ini bila mengalami sumbatan akan mudah robek. Ingat sifat aluminium yang liat, tak korosif tapi lembek dan mudah koyak. Mobil buatan Jepang umumnya meletakan evaporator di bawah laci sehingga akan mudah menyedot debu dan tersumbat. Lain dengan mobil buatan

Page 11: Perawatan Ac

Eropa yang letak evaporatornya di dalam kabin. Tak mudah tersumbat, walaupun cukup menyulitkan bila perlu membersihkannya.

b. Bocor seal KompresorKompresor yang bekerja bagai ‘mesin’ kecil terdiri pula dari sejumlah karet (seal) yang bisa saja cepat rusak bila terjadi kesalahan. Paling sering karena salah posisi kompresor dan pelumas yang habis karena mesin terlampau panas.

c. Bocor saluranRangkaian saluran atau selang penyejuk udara bisa saja bocor akibat gesekan berlebihan yang terjadi karena seringnya mobil tergoncang. Bisa juga karena mampetnya ekspansi dan reciver dyaer sehingga tekanan dalam saluran meningkat dan menyebabkan kebocoran.

d. Bocor seal saluranSambungan antara saluran dengan beberapa komponen dari metal membutuhkan karet (seal) penyekat. Maka kondisi buruk yang menyebabkan kebocoran saluran dengan sendirinya juga akan merembet pada hancurnya seal dan berujung pada kebocoran.

5. Cara pengisian Freon pada AC mobil

Sebelum mengisi refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat Vacuum pump.

Prosedur pengosongan :            -Tutup kedua katup manifold gauge.             -Pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan

tinggi dan               -Selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa vakum.

Page 12: Perawatan Ac

 

1. Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.2. Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/- 600

mmHg ( 23,62 inHg; 80 kPa )3. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi

untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum. 4. Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih

dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg ( 29,53 in Hg; 99,98 kPa )

5. Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.6. Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.7. Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila

terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran.

8. Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.

Pengisian refrigerant.Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah dilakukan :

1. Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar.2. Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel

tekanan tinggi, 

Page 13: Perawatan Ac

3. Warna  biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant atau alat pengisi.

4. Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup.5. Singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari

kecelakaan.

Langkah pengisianPemasangan selang pada tabung refrigerant : 

1. Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh. 

2. Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis.3. Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant.4. Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.5. Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah

kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang.6. Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan jari tangan sampai udara

keluar dari selang tengah.7. ·Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan keluarnya refrigerant ) tutuplah

niple no 4 dengan tutup niple.

Page 14: Perawatan Ac

Pemeriksaan kebocoran awal :

1. Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar gas masuk kedalam sistem. (tabung menghadap keatas ).

2. Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 ( 14 psi; 98 kPa ) tutup keran manifold tekanan tinggi.

3. Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor.

Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair :

1. Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant yang keluar dalam bentuk cair.

2. Buka katup tekanan tinggi.3. Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan

tutuplah keran.4. Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya

harus menunjukkan tekanan yang sama.

Page 15: Perawatan Ac

Pengisian Lanjutan :

1. Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam bentuk gas.

2. Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan.3. Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda

merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak vakum.

4. Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya  pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem.

Page 16: Perawatan Ac

5. Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup.

6. Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 – 2,0 kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2

7. Freon dan Oli yang sering di gunakan di pasaran

.    Mengenal Refrigerant ( Zat pendingin )

       Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam

jumlah yang besar dan pada proses itu disertai dengan perubahan wujud yaitu dari

cair menjadi gas. Zat  pendingin   yang sering digunakan pada sistem    AC mobil

adalahR 12 atau juga dikenal dengan CFC 12 (fluorinated hydrocarbon). Kelebihan

zat  pendingin ini antara lain :

     Mendidih pada –29,8oC dalam tekanan atmosfir.

     Stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendah.

     Tidak menimbulkan reaksi terhadap logam.

     Dapat larut bila dicampur dengan minyak.

     Kurang bereaksi terhadap karet.

     Tidak berwarna dan tidak berbau.

Page 17: Perawatan Ac

 

    Kekurangannya adalah dapat mempengaruhi penipisan lapisan ozon pada

atmosfir bumi yang menjaga terjadinya radiasi sinar ultra Violet dari matahari dan

menimbulkan efek rumah kaca.

     Refrigerant (Zat Pendingin) lain  yang sekarang banyak dijumpai dan lebih ramah

terhadap ozon serta memiliki efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a.

     Refrigerant yang dipakai sebagai alternatif pengganti lainnya adalah: Ternary

blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda seperti :

HCF22,HFC152a dan HCFC124 dan yang sudah sangat kita kenal yaitu gas alam

cair ( LPG ) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada beberapa

negara tertentu penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi.

 

b.    Mengenal pelumas Kompressor.

       Pelumas kompresor diperlukan untuk melumasi bantalan-bantalan serta bidang

permukaan yang saling bergesekan. Oleh karena pelumas pada kompresor ikut

bersirkulasi dengan refrigerant, maka dibutuhkan oli khusus untuk kompresor.

Page 18: Perawatan Ac

 

                        Salah satu contoh oli khusus untuk kompresor  

Oli kompresor terdiri dari berbagai tingkatan dan jenis yang diolah sedemikian rupa

sehingga menghindari timbulnya busa dan belerang. Selain itu oli kompresor sangat

bergantung dengan jenis refrigerant yang digunakan dan secara spesifik dapat

diuraikan :

 untuk refrigerant R12 : digunakan pelumas mineral.

 untuk CFC 134a    : digunakan PAG (Poly Alkylene Glycol ) atau pelumas Ester.

Jumlah oli kompresor baik dalam keadaan kosong maupun sebagai tambahan

karena penggantian komponen.

  kosong (pemasangan baru)..... 100 cc

  ganti receifer.......................... 20 cc

  ganti condenser ..................... 40 – 50 cc

  ganti evaporator .................... 40 – 50 cc