PERATURANMENTERIPERHUBUNGAN...

12
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURANMENTERIPERHUBUNGAN NOMOR PM. 86 TAHUN2011 ORGANISASIDANTATAKERJA BALAILALULINTAS ANGKUTANJALAN, SUNGAI,DANAUDANPENYEBERANGAN a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan, peningkatan sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan, perlu dibentuk Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Perhubungan; .b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan ten tang - Organisasi dan Tata Kerja Balai Lalu Lintas Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan; 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);

Transcript of PERATURANMENTERIPERHUBUNGAN...

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

PERATURANMENTERIPERHUBUNGAN

NOMOR PM. 86 TAHUN2011

ORGANISASIDANTATAKERJA BALAILALULINTAS

ANGKUTANJALAN, SUNGAI,DANAUDANPENYEBERANGAN

a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitaspelaksanaan pembangunan, pemeliharaan,peningkatan sarana dan prasarana lalu lintasdan angkutan jalan, sungai, danau danpenyeberangan, perlu dibentuk Unit PelaksanaTeknis di lingkungan Kementerian Perhubungan;

.b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, perlu menetapkanPeraturan Menteri Perhubungan ten tang

- Organisasi dan Tata Kerja Balai Lalu LintasAngkutan Jalan, Sungai, Danau danPenyeberangan;

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentangPelayaran (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 64, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4849);

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentangLalu Lintas dan Angkutan Jalan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor96, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5025);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009tentang Kepelabuhanan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5070);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010tentang Kenavigasian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 8, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5093);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010tentang Angkutan di Perairan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 26,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5108) sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan diPerairan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 43, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5208);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010tentang Perlindungan Lingkungan Maritim(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 27, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5109);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011tentang Manajemen dan Rekayasa, AnalisisDampak, serta Manajemen Kebutuhan LaluLintas (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 61, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5221);

Peraturan Presiden Nomorten tang PembentukanKementerian Negara;

47 Tahun 2009dan Organisasi

9. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010tentang Kedudukan, Tugas, dan FungsiKementerian Negara serta Susunan Organisasi,Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara,sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPresiden Nomor 67 Tahun 2010;

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Perhubungan;

11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 60Tahun 2011 ten tang Pedoman PenataanOrganisasi di lingkungan KementerianPerhubungan;

12. Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara NomorPER/ 18/M.PAN/ 11/2008 tentang PedomanOrganisasi Unit Pelaksana Teknis Kementeriandan Lembaga Pemerintah Non Kementerian;

Surat Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi NomorB/1862/M.PAN-RB/8/2011 tanggal 8 Agustus 2011yang memberikan persetujuan pembentukan BalaiLalu Lintas Angkutan Jalan, Sungai, Danau danPenyeberangan;

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANGORGANISASIDAN TATAKERJA BALAILALULINTASANGKUTAN JALAN, SUNGAI, DANAU DANPENYEBERANGAN.

(1) Balai Lalu Lintas Angkutan Jalan, Sungai, Danaudan Penyeberangan yang selanjutnya dalamPeraturan Menteri ini disebut BLLAJSDP adalahUnit Pelaksana Teknis di lingkunganKementerian Perhubungan berada di bawah danbertanggung jawab kepada Direktur JenderalPerhubungan Darat.

BLLAJSDP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1mempunyai tugas melaksanakan penye1enggaraanpembangunan, pemeliharaan, peningkatan saranadan prasarana, fasilitasi bimbingan dan pengawasanteknis, serta koordinasi pe1aksanaan operasionalpenyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan,sungai, danau dan penyeberangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal2, BLLAJSDPmenyelenggarakan fungsi:

a. pe1aksanaan pembangunan, peme1iharaan, danpeningkatan sarana dan prasarana lalu lintasdan angkutan jalan, sungai, danau, danpenyeberangan;

b. pe1aksanaan manajemen dan rekayasa lalulintas, analisis dampak lalu lintas, manajemenkebutuhan lalu lintas, dan perbaikan lokasipotensi kecelakaan dan kemacetan lalu lintas dijalan nasional;

c. pe1aksanaan kalibrasi peralatan pengujianberkala kendaraan bermotor;

d. pelaksanaan pengawasan teknis penyelenggaraanangkutan jalan antar kota antar provinsi (AKAP),angkutan pariwisata, angkutan alat berat,angkutan barang beracun dan berbahaya (B3),serta angkutan sungai, danau danpenyeberangan antar provinsi;

e. pelaksanaan pengawasan teknis sarana lalulintas dan angkutan jalan di jalan nasional, sertasungai dan danau;

f. pe1aksanaan pengawasan keselamatan lalu lintasdan angkutan jalan di jalan nasional, sertasungai dan danau;

g. pe1aksanaan pemantauan penye1enggaraanpenimbangan kendaraan bermotor, pengujianberkala, terminal penumpang tipe A, industrikaroseri, pelabuhan sungai, danau, danpenyeberangan;

h. pe1aksanaan penyidikan pelanggaran perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutanjalan, sungai, danau, dan penyeberangan; dan

1. penge10laan urusan tata usaha, rumah tangga,kepegawaian, keuangan, hukum, dan hubunganmasyarakat.

a. Subbagian Tata Usaha;

b. Seksi Jaringan Pelayanan dan Prasarana;

c. Seksi Angkutan dan Teknis Sarana; dan

d. KelompokJabatan Fungsional.

(2) Bagan susunan organisasi BLLAJSDPsebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantumdalam lampiran I Peraturan Menteri ini.

(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1) huruf a mempunyai tugasme1akukan penge10laan urusan tata usaha,rumah tangga, kepegawaian, keuangan, hukum,dan hubungan masyarakat.

(2) Seksi Jaringan Pe1ayanan dan Prasaranasebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)huruf b mempunyai tugas melakukan penyiapanbahan pelaksanaan pembangunan,pemeliharaan, dan peningkatan prasarana lalulintas dan angkutan jalan, sungai, danau, danpenyeberangan, manajemen dan rekayasa lalulintas, analisis dampak lalu lintas, manajemenkebutuhan lalu lintas, dan perbaikan lokasipotensi kecelakaan dan kemacetan lalu lintas dijalan nasional, pemantauan penyelenggaraanpenimbangan kendaraan bermotor, terminalpenumpang tipe A, pelabuhan sungai, danau,dan penyeberangan.

(3) Seksi Angkutan dan Teknis Sarana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf cmempunyai tugas melakukan penyiapan bahanpengawasan teknis penye1enggaraan angkutanjalan antar kota antar provinsi (AKAP),angkutanpariwisata, angkutan alat berat, angkutan barangberacun dan berbahaya (B3), angkutan sungai,danau dan penyeberangan antar provinsi,pe1aksanaan pembangunan, peme1iharaan, danpeningkatan sarana lalu lintas dan angkutanjalan, sungai, danau, dan penyeberangan,pelaksanaan kalibrasi peralatan pengujianberkala kendaraan bermotor, pengawasankese1amatan dan teknis sarana lalu lintas danangkutan jalan di jalan nasional, serta sungaidan danau, pemantauan penyelenggaraanpengujian berkala, industri karoseri, sertapenyidikan pe1anggaran perundang-undangan dibidang lalu lintas dan angkutan jalan, sungai,danau, dan penyeberangan.

Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1) huruf d mempunyai tugasmelakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsionalmasing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

(1) Ke1ompok jabatan fungsional sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6, terdiri dari sejumlahtenaga fungsional yang terbagi dalam berbagaike1ompok jabatan fungsional sesuai denganbidang keahliannya.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan olehseorang tenaga fungsional yang ditetapkan olehKepala BLLAJSDP.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkankebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan JenJang jabatan fungsionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturberdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2, Kepala BLLAJSDP,Kepala Subbagiandan para Kepala Seksi, serta Kelompok JabatanFungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkunganmasing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan BLLAJSDPsesuai dengan tugas masing-maslng.

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkunganBLLAJSDP bertanggung jawab memimpin danmengkoordinasikan bawahannya masing-masing danmemberikan bimbingan serta petunjuk bagipelaksanaan tugas bawahannya.

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkunganBLLAJSDP wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agarmengambil langkah-langkah yang diperlukan sesualdengan peraturan perundang-undangan.

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikutidan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawabkepada atasan masing-masing dan menyampaikanlaporan secara berkala tepat pada waktunya.

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuanorganisasi dari bawahan wajib diolah dandipergunakan sebagai bahan untuk penyusunanlaporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjukkepada bawahan.

Dalam menyampaikan laporan kepada atasan,tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuanorganisasi lain yang secara fungsional mempunyaihubungan kerja.

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap plmplnansatuan organisasi dibantu oleh kepala satuanorganisasi dibawahnya dan dalam rangka bimbingankepada bawahan masing-masing wajib mengadakanrapat secara berkala.

(1) Kepala BLLAJSDPmerupakan jabatan strukturaleselon III.a.

(2) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi merupakanjabatan struktural ese10nIV.a.

(1) Jumlah BLLAJSDP sebanyak 4 (empat) lokasiyang terdiri atas:

a. BLLAJSDPJambi di Provinsi Jambi;

b. BLLAJSDPDenpasar di Provinsi Bali;

c. BLLAJSDP Palangkaraya di ProvinsiKalimantan Tengah; dan

d. BLLAJSDPPalu di Provinsi Sulawesi Tengah.

(2) Nama, lokasi, dan wilayah kerja BLLAJSDPsebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantumdalam lampiran II Peraturan Menteri ini.

Pengisian Sumber Daya Manusia pada BLLAJSDPdilakukan paling lama 1 (satu) tahun sejak ditetapkanPeraturan Menteri ini.

Kepala BLLAJSDPharus telah menyampaikan usulanrumusan jabatan fungsional umum, uraian jenis-jeniskegiatan organisasi, satuan hasil kerja jabatan, waktucapaian hasil kerja jabatan dan peta jabatanBLLAJSDP kepada Menteri Perhubungan me1aluiDirektur Jenderal Perhubungan Darat untukditetapkan menjadi Peraturan Menteri Perhubunganpaling lama 2 (dua) tahun sejak ditetapkan PeraturanMenteri ini.

Perubahan dan penyempurnaan organisasi dan tatakerja menurut Peraturan Menteri ini ditetapkan olehMenteri Perhubungan setelah terlebih dahulumendapat persetujuan tertulis dari Menteri yangbertanggung jawab di bidang pendayagunaanaparatur negara dan reformasi birokrasi.

( 1) Biaya dalam rangka pe1aksanaan tugas danfungsi BLLAJSDP dibebankan pada anggaranDirektorat Jenderal Perhubungan Darat.

(2) Dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejakditetapkan Peraturan Menteri ini, BLLAJSDPsebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibmemiliki anggaran sendiri sesuai denganperaturan perundang-undangan.

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pad a tanggalditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Menteri ini denganpenempatannya dalam Berita Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal13 Oktober 2011

Diundangkan di Jakartapada tanggal 20 Oktober 2011MENTERIHUKUMDANHAKASASIMANUSIA

REPUBLIKINDONESIA,

ttd

AMIRSYAMSUDDIN

Salinan sesuai dengaKEPALABIRO

UMAR IS SH. MM. MHPembina Utama Muda (IV/c)NIP. 19630220 198903 1 001

Lampiran I Peraturan Menteri PerhubunganNomor : PM. 86 Tahun 2011Tanggal : 13 Oktober 2011

SUSUNAN ORGANISASIBALAI LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN, SUNGAI,

DANAU DAN PENYEBERANGAN (BLLAJSDP)

KEPALABLLAJSDP

I SUBBAGIAN II TATAUSAHA

I ISEKSI JARINGAN PELAYANAN SEKSI ANGKUTAN DAN TEKNIS

DAN PRASARANA SARANA

I I I I I I

- KELOMPOK JABATAN --- -- FUNGSIONAL -- -I I I I I I I I

UMAR S,SH.MM.MHPembina Utama Muda (IV/c)NIP. 19630220 198903 1 001

Lampiran II Peraturan Menteri PerhubunganNomor : PM. 86 Tahun 2011Tanggal : 13 Oktober 2011

WILAYAH KERJABALAI LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN, SUNGAI,

DANAU DAN PENYEBERANGAN (BLLAJSDP)

NO NAMA UPT LOKASI WILAYAH KERJAl. BLLAJSDP Provinsi Jambi a. Provinsi Aceh

Jambi b. Provinsi Sumatera Utarac. Provinsi Riaud. Provinsi Kepulauan Riaue. Provinsi Sumatera Baratf. Provinsi Bengkulug. Provinsi Sumatera Selatanh. Provinsi Kepulauan Bangka

Belitune:2. BLLAJSDP Provinsi Bali a. Provinsi Lampung

Denpasar b. Provinsi Bantenc. Provinsi DKI Jakartad. Provinsi Jawa Barate. Provinsi Jawa Tengahf. Provinsi DI Yogyakartag. Provinsi Jawa Timurh. Provinsi Nusa Tenggara Barat1. Provinsi Nusa Tenggara Timur

3. BLLAJSDP Provinsi a. Provinsi Kalimantan BaratPalangkaraya Kalimantan Tengah b. Provinsi Kalimantan Selatan

c. Provinsi Kalimantan Timur4. BLLAJSDP Palu Provinsi Sulawesi a. Provinsi Sulawesi Utara

Tengah b. Provinsi Gorontaloc. Provinsi Sulawesi Baratd. Provinsi Sulawesi Selatane. Provinsi Sulawesi Tenggaraf. Provinsi Malukug. Provinsi Maluku Utarah. Provinsi Papua1. Provinsi Papua Barat

Salinan sesuai dengaKEPALABIRO

MENTERIPERHUBUNGANttd

FREDDY NUMBERI

UMAR S SH. MM. MHPembina Utama Muda (IVIc)NIP. 19630220 198903 1 001