PERATURAN WALIKOTA SEMARANG -...

20
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2006 SERI E PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN PELAKSANA PENANGANAN BENCANA (SATLAK PB) KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa penanganan bencana yang ditimbulkan oleh alam atau ulah manusia harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu serta terkoordinasi dari sebelum, pada saat, setelah terjadinya bencana dengan lebih menekankan pada aspek penanganan bencana dan penanggulangan kedaruratan, sehingga memerlukan kecepatan dan ketepatan bertindak; b. bahwa penanganan bencana dan kedaruratan, perlu adanya pedoman pengerahan, koordinasi serta kebijakan baik dalam tahap sebelum, pada saat maupun setelah bencana terjadi yang dalam pelaksanaanya perlu menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pelaksana Penanganan Bencana dan Kedaruratan (SATLAK PB) Kota Semarang; c. bahwa Keputusan Walikota Semarang Nomor 360/43 Tahun 2002 tanggal 11 Pebruari 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pelaksana Penangulangan Bencana dan Pengungsi (SATLAK PBP) Kota Semarang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi pelaksanaan di lapangan dan tuntutan kebutuhan maka dipandang perlu melakukan perubahan Keputusan Walikota tersebut dengan diterbitkan Peraturan Walikota Semarang tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pelaksana Penanganan Bencana (SATLAK PB) Kota Semarang

Transcript of PERATURAN WALIKOTA SEMARANG -...

Page 1: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

BERITA DAERAH

KOTA SEMARANG

NOMOR 6 TAHUN 2006 SERI E

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR 6 TAHUN 2006

TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

SATUAN PELAKSANA PENANGANAN BENCANA

(SATLAK PB) KOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SEMARANG,

Menimbang : a. bahwa penanganan bencana yang ditimbulkan oleh alam atau ulah

manusia harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu serta

terkoordinasi dari sebelum, pada saat, setelah terjadinya bencana

dengan lebih menekankan pada aspek penanganan bencana dan

penanggulangan kedaruratan, sehingga memerlukan kecepatan dan

ketepatan bertindak;

b. bahwa penanganan bencana dan kedaruratan, perlu adanya pedoman

pengerahan, koordinasi serta kebijakan baik dalam tahap sebelum,

pada saat maupun setelah bencana terjadi yang dalam pelaksanaanya

perlu menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pelaksana

Penanganan Bencana dan Kedaruratan (SATLAK PB) Kota

Semarang;

c. bahwa Keputusan Walikota Semarang Nomor 360/43 Tahun 2002

tanggal 11 Pebruari 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja Satuan Pelaksana Penangulangan Bencana dan Pengungsi

(SATLAK PBP) Kota Semarang sudah tidak sesuai lagi dengan

kondisi pelaksanaan di lapangan dan tuntutan kebutuhan maka

dipandang perlu melakukan perubahan Keputusan Walikota tersebut

dengan diterbitkan Peraturan Walikota Semarang tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pelaksana Penanganan

Bencana (SATLAK PB) Kota Semarang

Page 2: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah, Jawa

Timur, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan

Pokok Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1974 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3039);

3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8

Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4548);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3079);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan

Kecamatan di Wilayah Kabupaten-kabupatan Daerah Tingkat II

Purbalingga, Clilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan

Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam

Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2000 tentang Pencarian dan

Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3938);

8. Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001 tentang Badan Koordinasi

Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi;

Page 3: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131 Tahun 2003 Tentang

Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi

di Daerah;

10. Keputusan Gebernur Jawa Tengah Nomor 65/2003 tanggal 1 Maret

2003 tentang Pembentukan Satuan Koordinasi Pelaksana

Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (SATKORLAK

PBP) Propinsi Jawa Tengah.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN

PELAKSANA PENANGANAN BENCANA (SATLAK PB) KOTA

SEMARANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Semarang.

2. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Kota Semarang.

3. Walikota adalah Walikota Semarang.

4. Satuan pelaksana penanganan bencana dan kedaruratan yang selanjutnya disebut

SATLAK PB adalah lembaga non struktural yang melaksanakan upaya penanganan

bencana dan kedaruratan baik sebelum, pada saat maupun sesudah terjadi bencana di

wilayah Kota Semarang.

5. Bencana adalah peristiwa atau rangkai peristiwa yang disebabkan oleh perang, alam,

ulah/perbuatan manusia dan penyebab lainnya yang dapat mengakibatkan korban dan

penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana-

prasarana dan fasilitas umum, serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan

dan penghidupan masyarakat.

6. Penanganan bencana adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan meliputi

langkah-langkah pencegahan, peringatan dini, metigasi (penjinakan) dan kesiapsiagaan

pada saat sebelum terjadinya bencana, pencarian, pertolongan, penyelamatan, dan

pemberian bantuan pada saat terjadinya bencana, serta rehabilitasi mental, rehabilitasi

dan atau rekonstruksi sarana-prasarana umum/sosial pada saat setelah terjadi bencana.

Page 4: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

7. Pencegahan adalah segala upaya dan kegiatan untuk mencegah bencana atau resiko

yang mungkin terjadi melalui penyiapan Peraturan Perundang-Undangan, penyusunan

prosedur penanggulangan serta melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan.

8. Tanggap Darurat adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terencana, terkoordinir dan

terpadu pada kondisi darurat dalam waktu yang relatif singkat dengan tujuan untuk

menolong, menyelamatkan jiwa/harta benda dan lingkungan serta mengurangi dampak

akibat bencana melalui pemberian bantuan moril dan materiil kepada korban bencana.

9. Rehabilitasi adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan agar para korban dan

kerusakan sarana-prasarana serta fasilitas umum yang diakibatkan oleh bencana dapat

berfungsi kembali.

10. Rekonstruksi adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk membangun

kembali sarana prasarana umum yang rusak ringan akibat bencana, untuk meringankan

penderitaan masyarakat.

11. Ruang Pusat Pengendalian Operasi selanjutnya disebut RUPUSDALOPS adalah tempat

penerimaan, pengumpulan data, penyaring informasi, penyebaran informasi, koordinasi

dan evaluasi, dalam pengambilan keputusan penanganan bencana dan kedaruratan yang

dilengkapi dengan peralatan evakuasi dan lain-lain yang dibutuhkan dalam menghadapi

bencana dan kedaruratan.

12. Tim Reaksi Cepat (TRC) adalah unsur pelaksana di lapangan yang mempunyai tugas

melakukan pendataan dan membuat perkiraan kebutuhan darurat secara cepat apabila

terjadi bencana di wilayah, dan siap sedia 24 jam.

13. Satuan Tugas (SATGAS) Satlak PB adalah unsur pelaksana Satlak PB apabila terjadi

bencana di wilayah.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

SATLAK PB adalah Lembaga Non Struktural yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Walikota.

Pasal 3

SATLAK PB mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penanganan bencana dan

kedaruratan di Daerah dengan berpedoman kepada kebijakan Walikota dan Satuan

Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana (SATKORLAK PB) Jawa Tengah serta Badan

Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (BAKORNAS PB) baik pada tahap sebelumnya,

Page 5: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan pencegahan, penanganan

bencana, tanggap darurat, rehabilitasi, rekontruksi, evakuasi serta pertolongan korban.

Pasal 4

(1) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 SATLAK PB

mempunyai fungsi:

a. perumusan dan penetapan kebijakan dibidang penanganan bencana dan

kedaruratan;

b. pelaksanaan penanganan bencana dan kedaruratan secara langsung di wilayah

dengan menggunakan aparat, sarana dan prasarana yang ada di Pemerintah Kota

Semarang dan dinas/instasi vertikal terkait yang berada di wilayahnya;

c. pelaksanaan kerjasama penanganan bencana dan kedaruratan dengan Pemerintah

Kabupaten/Kota terdekat , Swasta dan LSM di wilayahnya;

d. pelaksanaan upaya-upaya pencegahan bencana dan kedaruratan melalui

peningkatan kewaspadaan masyarakat dengan kegiatan pembinaan penyuluhan,

pelatihan dan gladi lapang;

e. penerimaan, penyaluran serta pertanggungjawaban bantuan penanganan bencana

dan kedaruratan; dan

f. pelaksanaan koordinasi kedinasan dan koordinasi lintas sektoral.

(2) Pengangkatan anggota SATLAK PB ditetapkan oleh Walikota selaku Ketua

SATLAK PB.

(3) SATLAK PB dalam kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan membentuk

Ruang Pusat Pengendalian Operasi (RUPUSDALOPS).

(4) Pembentukan RUPUSDALOPS berpedoman pada pembentukan RUPUSDALOPS

Provinsi.

BAB III

O R G A N I S A S I

Bagian Pertama

Susunan Organisasi

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi SATLAK PB terdiri dari:

a. Ketua;

Page 6: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

b. Wakil Ketua I;

c. Wakil Ketua II;

d. Wakil Ketua III;

e. Sekretaris;

f. Ketua Pelaksana Harian;

g. Sekretaris Pelaksana Harian;

h. Ketua Bidang I, Ketua Bidang II, Ketua Bidang III dan Ketua Bidang IV;

i. Anggota;

j. Unsur-unsur; dan

k. Satgas SATLAK PB.

(2) Susunan Keanggotaan dan Bagan Organisasi SATLAK PB sebagaimana tercantum

dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan Walikota ini.

Bagian kedua

Ketua

Pasal 6

Ketua SATLAK PB mempunyai tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

dan Pasal 4 Peraturan Walikota ini.

Bagian Ketiga

Wakil Ketua

Pasal 7

(1) Wakil Ketua I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b mempunyai

tugas:

a. membantu Ketua dalam mengkoordinasikan pengendalian penanganan bencana

dan kedaruratan dalam bidang Politik, Pertahanan dan Keamanan; dan

b. membantu tugas Ketua dalam memberikan dukungan personil dan peralatan

operasional untuk kelancaran tugas SATLAK PB.

(2) Wakil Ketua II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf c mempunyai

tugas:

a. membantu Ketua dalam mengkoordinasikan pengendalian, penanganan bencana

dan kedaruratan dalam bidang Ekonomi, Sosial dan budaya; dan

Page 7: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

b. membantu tugas Ketua dalam memberikan dukungan pelayanan, ketentraman dan

ketertiban untuk kelancaran tugas SATLAK PB.

(3) Wakil Ketua III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf d mempunyai

tugas:

a. membantu Ketua dalam Mengkoordinasikan pengendalian, penanganan bencana

dan kedaruratan dalam bidang evakuasi; dan

b. membantu tugas Ketua dalam memberikan dukungan personil SAR untuk

kelancaran tugas SATLAK PB.

(4) Apabila Ketua berhalangan maka tugas dan kewajibannya dilakukan oleh Wakil

Ketua yang ditunjuk.

(5) Wakil Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2 dan ayat 3 dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua SATLAK PB.

Bagian Keempat

Sekretaris

Pasal 8

(1) Sekretaris mempunyai tugas:

a. memberikan saran-saran dan pertimbangan dalam penyusunan dan perumusan

kebijakan penanganan bencana dan kedaruratan serta menyusun rencana kerja

SATLAK PB;

b. dalam keadaan tidak terjadi bencana, Sekretaris melaksanakan tugas sebagai

koordinator, komando dan pengendalian terhadap kebijaksanaan yang telah

digariskan Ketua;

c. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan

kedaruratan;

d. menyelenggarakan pembinaan administrasi terhadap seluruh Ketua Bidang,

Koordinator, Anggota dan Unsur-unsur serta SATLAK PB Kecamatan dalam

lingkungan SATLAK PB Kota Semarang;

e. melaksanakan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, penggadaan, ekspedisi dan

urusan rumah tangga SATLAK PB Kota Semarang;

f. menyelenggarakan rapat-rapat;

g. menerima, menyimpan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan

SATLAK PB;

Page 8: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

h. mempersiapkan dan menyusun laporan SATLAK PB Kota Semarang; dan

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Ketua.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris bertanggungjawab kepada Ketua.

Pasal 9

Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris membawahi semua Ketua Bidang dan dibantu

oleh Sekretaris Pelaksana Harian.

Bagian Kelima

Ketua Pelaksana Harian

Pasal 10

Ketua Pelaksana Harian mempunyai tugas:

a. menginventarisasi wilayah rawan bencana;

b. memimpin posko SATLAK PB Kota Semarang;

c. mengadakan penanganan bencana tahap awal di lokasi bencana;

d. menginventarisasi para korban bencana; dan

e. mengkoordinasikan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan, pencegahan dan

rehabilitasi beserta instansi terkait.

Pasal 11

Sekretaris Pelaksana Harian mempunyai tugas:

a. mewakili Ketua Pelaksana Harian apabila berhalangan;

b. membantu mempersiapkan inventarisasi wilayah rawan bencana;

c. membantu mempersiapkan Posko SATLAK PB Kota Semarang;

d. membantu inventarisir para korban bencana;

e. membantu mengkoordinasikan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan serta

pencegahan, rahabilitasi, rekontuksi, tanggap darurat dengan instansi terkait; dan

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Ketua, Sekretaris dan Ketua Pelaksana

Harian SATLAK PB Kota Semarang.

Page 9: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

Pasal 12

Ketua Bidang I Pengumpul Informasi dan Keterangan mempunyai tugas:

a. mengadakan pengumpulan informasi, pengamatan terhadap kemungkinan terjadinya

bencana;

b. melakukan penyaringan informasi dan pengamatan serta mengkoordinasikan

penyebarluasan informasi dan penerangan tentang kemungkinan terjadinya bencana

melalui media cetak, media elektronik, alat komunikasi, maupun menggunakan jalur-

jalur frekuensi resmi, ORARI, RAPI, KISS, serta penerangan langsung kepada

masyarakat;

c. mendokumentasikan dan mempublikasikan seluruh kegiatan penanganan bencana dan

kedaruratan;

d. menyampaikan saran-saran kepada Sekretaris, Ketua Pelaksana Harian; dan

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, Ketua Pelaksana Harian.

Pasal 13

Ketua Bidang II Operasi mempunyai tugas:

a. merencanakan penanganan bencana dan kedaruratan, menghimpun potensi sumber

daya manusia, mengkoordinir potensi SAR, Pecinta Alam, Menwa, LSM, dan Satgas

Parpol yang menangani bencana di wilayah;

b. melakukan pelaksanaan operasi cepat dilapangan apabila terjadi bencana di wilayah;

c. merencanakan pelaksanaan POSKO SATLAK PB (24) jam di Kota Semarang dan

Kecamatan selama 1 tahun dan tahun berikutnya;

d. melakukan kegiatan operasi wilayah bencana dan evakuasi korban bencana;

e. menyusun dan menyiapkan pola operasi penanganan bencana dan kedaruratan;

f. membuat laporan kejadian bencana secara periodik, harian, mingguan serta bulanan;

g. menyampaikan saran-saran kepada Sekretaris, Ketua Pelaksana Harian; dan

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, Ketua Pelaksana Harian.

Pasal 14

Ketua Bidang III Administrasi dan Logistik Bantuan Bencana mempunyai tugas:

a. melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga dan laporan

secara periodik;

Page 10: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

b. merencanakan anggaran, kebutuhan bidang-bidang, pembiayaan operasional

pengelolaan keuangan dan pertanggung jawaban keuangan;

c. menyusun kebutuhan bahan pangan bantuan bencana, peralatan dan sarana prasarana

bidang-bidang yang menunjang keperluan untuk operasional reaksi cepat, tanggap

darurat;

d. melakukan koordinasi dengan dinas/instansi terkait yang menangani bantuan bencana

dan pihak ketiga serta pihak swasta;

e. melakukan koordinasi penyaluran bantuan bencana di wilayah;

f. menyampaikan saran-saran kepada Sekretaris, Ketua Pelaksana Harian; dan

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, Ketua Pelaksanan

Harian.

Pasal 15

Ketua Bidang IV RUPUSDALOPS mempunyai tugas:

a. menerima, mengumpulkan, mengolah/menganalisa, menyajikan data yang berkaitan

dengan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan;

b. melaksanakan perawatan peralatan dan barang-barang kebutuhan operasional bencana;

c. melakukan gladi lapang penanganan bencana dan kedaruratan;

d. melakukan koordinasi dengan dinas/instasi terkait serta kecamatan dalam penanganan

bencana dan kedaruratan;

e. menyelenggarakan administrasi pelaporan secara periodik RUPUSDALOPS kepada

Sekretaris, Ketua Pelaksana Harian dan Sekretaris Pelaksanaan Harian;

f. merencanakan peralatan dan perlengkapan serta kebutuhan lainnya untuk menunjang

operasi di lapangan;

g. merawat dan memelihara ruangan POSKO; dan

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang dibeikan oleh Sekretaris, Ketua Pelaksana Harian.

Page 11: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

Bagian Keenam

Sekretaris Bidang

Pasal 16

(1) Sektretaris Bidang I mempunyai tugas:

a. membantu Ketua dalam pengumpulan informasi terhadap kemungkinan

terjadi bencana;

b. menbantu Ketua dalam urusan dukumentasi dan publikasi kegiatan penanganan

bencana; dan

c. membantu Ketua dalam mempersiapkan kegiatan penyebarluasan informasi dan

penerangan tentang kemungkinan terjadinya bencana.

(2) Sekretaris Bidang II mempunyai tugas:

a. membantu Ketua dalam menyiapkan data daerah rawan bencana untuk perencanaan

penanganan bencana;

b. membantu Ketua dalam mempersiapkan operasi cepat bila terjadi bencana;

c. memantau dan mengendalikan kegiatan POSKO PB selama 24 jam; dan

d. membantu Ketua dalam mempersiapkan laporan kejadian bencana secara periodik,

harian, mingguan dan bulanan.

(3) Sekretaris Bidang III mempunyai tugas:

a. membantu Ketua dalam urusan surat menyurat, kearsipan;

b. membantu Ketua dalam urusan angaran biaya operasional dan pertanggung jawaban

keuangan;

c. mempersiapkan bahan untuk menyusun kebutuhan bahan pangan, peralatandan

sarana prasarana penunjang untuk operasional reaksi cepat , tanggap darurat; dan

d. mempersiapkan rapat koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait yang menangani

bantuan bencana.

(4) Sekretaris Bidang IV mempunyai tugas:

a. membantu Ketua dalam pengelolaan dan penyajian data yang berkaitan dengan

kegiatan penanganan bencana;

b. membantu Ketua dalam merawat peralatan dan barang-barang kebutuhan

operasional bencana;

c. mempersiapkan kegiatan gladi lapang penanganan bencana dan kedaruratan;

Page 12: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

d. mempersiapkan rapat koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait serta Kecamatan

dalam penangan bencana dan kedaruratan; dan

e. membantu Ketua dalam membuat laporan secara periodik RUPUSDALOPS kepada

Ketua Pelaksana Harian.

Pasal 17

Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Bidang I Pengumpul Informasi dan Keterangan,

Ketua Bidang II Operasi, Ketua Bidang III Administrasi dan Logistik Bantuan Bencana,

Ketua Bidang IV RUPUSDALOPS betanggungjawab langsung kepada Ketua Pelaksana

Harian.

Bagian Ketujuh

Anggota

Pasal 18

(1) Anggota mempunyai tugas:

a. membantu Ketua dalam menyusun dan merumuskan kebijaksanaan

pengkoordinasikan dan pengendalian penanganan bencana kedaruratan;

b. memberikan bahan-bahan masukan kepada ketua, hal-hal yang berkaitan dengan

penanggulangan bencana, baik dalam forum maupun di luar forum;

c. menghadiri setiap rapat yang diselenggarakan SATLAK PB; dan

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Ketua.

(2) Dalam melaksanakan tugas anggota bertanggungjawab kepada Ketua Bidang masing-

masing.

(3) Anggota Khusus para pakar/ahli dari Perguruan Tinggi Negeri/Swasta mempunyai

tugas:

a. memberikan bahan-bahan masukan dan informasi hal-hal yang berkaitan dengan

kebencanaan kepada Ketua SATLAK PB Kota Semarang;

b. menghadiri rapat bila diperlukan, yang diselenggrakan oleh SATLAK PB;

c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Ketua; dan

d. dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua.

Page 13: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

Bagian Kedelapan

Unsur-Unsur dan Satgas PB

Pasal 19

(1) Unsur-unsur mempunyai tugas membantu pelaksanaan penanganan bencana dan

kedaruratan yang terjadi di wilayah sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

(2) Anggota Satgas PB di wilayah mempunyai tugas membantu pelaksanaan penanganan

bencana dan kedaruratan serta melakukan pendataan kerugian, bantuan, penyiapan

lokasi evakuasi bencana yang terjadi di wilayah kejadian sesuai dengan tugas dan

fungsinya masing-masing.

(3) Unsur-unsur dan SATGAS PB bertugas dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan

penanganan bencana dan kedaruratan atas petunjuk Ketua SATLAK PB Kota

Semarang sesuai dengan fungsinya.

(4) Unsur-unsur dan Satgas PB mempunyai fungsi melakukan penyuluhan, pembinaan

untuk nemingkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam penanganan bencana dan

kedaruratan.

(5) Unsur-unsur dan Satgas PB di wilayah mempunyai fungsi penanganan bencana dan

kedaruratan secara langsung di wilayah dengan memanfaatkan unsur-unsur potensi

kekuatan yang ada di wilayah.

BAB IV

TATA KERJA

Pasal 20

Dalam melaksanakan tugasnya, anggota organisasi sebagaimana tersebut dalam Pasal 5

ayat (1) wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi baik dalam lingkungan

kerja masing-masing maupun dengan instansi lain.

Pasal 21

Dalam melaksanakan tugas SATLAK PB Kota Semarang berpedoman kepada

kebijaksanaan yang telah digariskan oleh BAKORNAS dan SATKORLAK PBP.

Page 14: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

Pasal 22

(1) Pelaksanaan penanganan bencana dan kedaruratan dilakukan secara fungsional oleh

instansi beserta jajarannya pada tahap sebelum, pada saat dan sesudah terjadi bencana

dan mencakup pencegahan, penjinakan, penyelamatan, rehabilitasi dan rekonstruksi

dengan mengarahkan kemampuan Pemerintah dan masyarakat secara terpadu.

(2) Keterpaduan pelaksanaan penanganan bencana dan kedaruratan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan sejak perencanaan sampai pada pelaksanaan dan pengendalian

bencana dalam wadah SATLAK PB berdasarkan progam pembangunan yang telah

ditetapkan.

Pasal 23

Walikota Semarang adalah pejabat yang berwenang memberikan informasi tentang bencana

dan penanggulangannya di daerah.

Pasal 24

(1) Untuk membahas masalah yang berkaitan dengan penanganan bencana dan kedaruratan

SATLAK PB menyelenggarakan rapat-rapat sebagai berikut:

a. rapat periodik diselenggarakan 3 (tiga) bulan sekali; dan

b. rapat insidentil apabila diperlukan.

(2) Rapat Periodik maupun Insidentil dipimpin Ketua.

(3) Apabila Ketua berhalangan, rapat dipimpin oleh Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Wakil

Ketua III dan apabila berhalangan maka rapat dipimpin oleh Sekretaris, apabila

berhalangan dipimpin oleh Ketua Pelaksana Harian.

BAB V

PEMBIAYAAN

Pasal 25

Segala pembiayaan untuk mendukung kegiatan SATLAK PB dibebankan kepada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang.

Pasal 26

(1) Walikota Semarang bertanggung jawab mengalokasikan anggaran biaya kegiatan

penanganan bencana dan kedaruratan dalam APBD Kota Semarang.

Page 15: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

(2) Walikota Semarang selaku kepala wilayah bertanggungjawab mengajukan anggaran

biaya kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan yang dibebankan pada APBD

Provinsi sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Pasal 27

(1) Penyaluran bantuan dari masyarakat untuk penanganan bencana dan kedaruratan

dikirimkan kepada Walikota Semarang selaku Ketua SATLAK PB Kota Semarang

melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlidungan Masyarakat Kota Semarang

Selaku Sekretaris Pelaksana Harian dan di bantu oleh Kepala Cabang PMI Kota

Semarang.

(2) Penyaluran bantuan dari masyarakat untuk penanganan bencana dan kedaruratan yang

disampaikan langsung kepada masyarakat yang terkena bencana dikoordinasikan oleh

Ketua SATLAK PB dan/atau Ketua Pelaksana Harian SATLAK PB untuk

pendistribusian dan lokasi bencana serta jenis bantuan yang diperlukan di lokasi

bencana.

BAB VI

LAIN-LAIN

Pasal 28

Untuk pendeteksian dini akan terjadinya bencana maka didirikan POSKO SATLAK PB

(24) jam di daerah serta POSKO SATLAK PB (24) jam di Kecamatan.

BAB VII

PENUTUP

Pasal 29

Dengan ditetapkan Peraturan Walikota ini maka Keputusan Walikota Semarang Nomor

360/43 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pelaksana

Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (SATLAK PBP) Kota Semarang di cabut dan

dinyatakan tidak berlaku lagi.

Page 16: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

Pasal 30

Peraturan Walikota ini berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini

dengan penempatanya dalam Berita Daerah Kota Semarang.

Ditetapkan di Semarang

pada tanggal

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

Diundangkan di Semarang

pada tanggal

Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG

ttd

HADI PURWONO

Assisten Administrasi

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006

NOMOR 6 SERI E

Page 17: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

LAMPIRAN I : PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR : 6 TAHUN 2006

TANGGAL :

SUSUNAN KEANGGOTAAN SATUAN PELAKSANA

PENANGANAN BENCANA DAN KEDARURATAN (SATLAK PB) KOTA

SEMARANG

No DINAS / INSTANSI KEDUDUKAN DLM

SATLAK PB

1 2 3

1 Walikota Semarang Ketua

2 Dan Dim 0733/BS Semarang Wakil Ketua I

3 Ka. Polwiltabes Semarang Wakil Ketua II

4 Dan. Lanal Semarang Wakil Ketua III

5 Sekretaris Daerah Kota Semarang Sekretaris

6 Wakil Walikota Semarang Ketua Lakhar

7 Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan

Masyarakat Kota Semarang

Sekretaris Lakhar

8 Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota

Semarang

Ketua Bidang I

9 Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi Kota Semarang Sekretaris

10 Kepala Bagian Hukum Setda Kota Semarang Anggota

11 Kepala Bidang Litbang pada Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Semarang

Anggota

12 Kepala Bidang Kesatuan Bangsa pada Badan Kesbang dan

Linmas Kota Semarang

Anggota

13 Ketua KISS Semarang Anggota

14 Kepala Stasiun Klimatologis Semarang Badan Meteorologi

dan Geofisika Jawa Tengah

Anggota

15 Ketua RAPI Kota Semarang Anggota

16 Ketua ORARI Kota Semarang Anggota

17 Asisten Tata Praja Sekda Kota Semarang Ketua Bidang II

18 Kepala Bidang Kesiagaan dan Penanggulangan pada

Badan Kesbang dan Linmas Kota Semarang

Sekretaris

19 Ketua PMI Cabang Semarang Anggota

20 Kepala Kantor SAR Kota Semarang Anggota

21 Kepala Kwartir Cabang Pramuka Kota Semarang Anggota

22 Dan. Ki 2 DENPOR A BRIMOB Simongan Semarang Anggota

23 Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Anggota

24 Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Anggota

25 Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Semarang Anggota

Page 18: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

26 Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Anggota

27 Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Semarang Anggota

28 Kepala Dinas Kebakaran Kota Semarang Anggota

29 Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Anggota

30 Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang Anggota

31 Kepala Kantor Satpol PP Kota Semarang Anggota

32 Kepala Bagian Pemerintahan Umum Setda Kota Semarang Anggota

33 Kepala Bagian Pemerintahan Kelurahan Setda Kota

Semarang

Anggota

34 Kepala Sub Bidang Penanggulangan Bencana dan

Pengerahan Sumber Daya pada Badan Kesbang dan

Linmas Kota Semarang

Anggota

35 Kepala Sub Bidang Rehabilitasi dan Relokasi pada Badan

Kesbang dan Linmas Kota Semarang

Anggota

36 Unsur-unsur Kecamatan Kota Semarang Anggota

37 Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kota Semarang Ketua Bidang III

38 Kepala Bagian Sosial Setda Kota Semarang Sekretaris

39 Sekretaris Badan Kesbang dan Linmas Kota Semarang Anggota

40 Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota

Semarang

Anggota

41 Kepala Badan Pengawas Daerah Kota Semarang Anggota

42 Kepala Sub Dolog Kota Semarang Anggota

43 Kepala Bagian Umum Setda Kota Semarang Anggota

44 Kepala Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang Anggota

45 Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Semarang Anggota

46 Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan II pada Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang

Anggota

47 Unsur-unsur Kecamatan Kota Semarang Anggota

48 Asisten Administrasi Sekda Kota Semarang Ketua Bidang IV

49 Kepala Bidang Hubungan Lembaga pada Badan Kesbang

dan Linmas Kota Semarang

Sekretaris

50 Kepala Kantor PDE Kota Semarang Anggota

51 Kepala Sub Bidang Pelatihan pada Badan Kesbang dan

Linmas Kota Semarang

Anggota

52 Kepala Sub Bidang Bimbingan, Penyuluhan dan Metigasi

pada Badan Kesbang dan Linmas Kota Semarang

Anggota

53 Kepala Sub Bidang Kerjasama pada Badan Kesbang dan

Linmas Kota Semarang

Anggota

54 Kepala Sub Bidang Potensi pada Badan Kesbang dan

Linmas Kota Semarang

Anggota

55 Kasi Humas pada Kantor Infokom Kota Semarang Anggota

Page 19: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

56 Kepala Sub Bagian Rumah Tangga pada Bagian Umum

Setda Kota Semarang

Anggota

57 Camat se-Kota Semarang Anggota

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

Page 20: PERATURAN WALIKOTA SEMARANG - satudata.semarangkota.go.idsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170726095825Perwal06th06.pdf · pada saat maupun sesudah bencana, yang mencakup kegiatan

LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR : 6 TAHUN 2006

TANGGAL :

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

SATUAN PELAKSANA PENANGANAN BENCANA DAN KEDARURATAN

KOTA SEMARANG

WALIKOTA SEMARANG

ttd H. SUKAWI SUTARIP

WAKIL KETUA III

A N G G O T A

KETUA

WAKIL KETUA I

SEKRETARIS

PELAKSANA HARIAN

UNSUR DINAS/ BADAN/ KANTOR/

BAGIAN

SEKRETARIS PELAKSANA HARIAN

WAKIL KETUA II

UNSUR ORGANISASI

PROFESI/ UNSUR MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK

UNSUR DINAS/ BADAN/ KANTOR/

BAGIAN/ KECAMATAN

UNSUR SAR, TNI, POLRI, PECINTA ALAM, MENWA, PRAMUKA

UNSUR DINAS/ BADAN/ KANTOR/

BAGIAN/ KECAMATAN

UNSUR DUNIA USAHA, SWASTA, BUMD, BUMN

UNSUR DINAS/ BADAN, KANTOR,

BAGIAN

PAKAR / AHLI PTN / PTS

KETUA BIDANG I

KETUA BIDANG II

KETUA BIDANG III

KETUA BIDANG IV