Peraturan Undang Undang Tentang Radiasi Pengion Dan Pemanfaatan Radiasi Yang Berlaku

10
Peraturan Undang Undang tentang radiasi pengion dan pemanfaatan radiasi yang berlaku Pemanfaatan sumber radiasi pengion untuk tujuan medik di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.Sumber radiasi pengion yang dimaksud adalah zat radioaktif dan pembangkit radiasi pengion. Dari perspektif pengawasan keselamatan radiasi, penggunaan sumber radiasi pengion di bidang medik adalah fasilitas radiasi dan zat radioaktif (FRZR) yang merupakan medan radiasi. Dasar Hukum pengawasan pemanfaatan sumber radiasi pengion diatur dalam : • UU No.10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran • PP No.33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif • PP NO.29 tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir • Peraturan kepala BAPETEN a. UNDANG-UNDANG NO.10 TAHUN 1997 Merupakan dasar hukum yang paling tinggi dari peraturan perundang-undangan pemanfaatan sumber radiasi sebagai landasan keselamatan bekerja di medan radiasi. Adapun pasal- pasal terkait antara lain : Pasal 14 Ayat 1

description

radiologi

Transcript of Peraturan Undang Undang Tentang Radiasi Pengion Dan Pemanfaatan Radiasi Yang Berlaku

Page 1: Peraturan Undang Undang Tentang Radiasi Pengion Dan Pemanfaatan Radiasi Yang Berlaku

Peraturan Undang Undang tentang radiasi pengion dan pemanfaatan radiasi yang berlaku

Pemanfaatan sumber radiasi pengion untuk tujuan medik di Indonesia terus meningkat

dari tahun ke tahun.Sumber radiasi pengion yang dimaksud adalah zat radioaktif dan pembangkit

radiasi pengion. Dari perspektif pengawasan keselamatan radiasi, penggunaan sumber radiasi

pengion di bidang medik adalah fasilitas radiasi dan zat radioaktif (FRZR) yang merupakan

medan radiasi.

Dasar Hukum pengawasan pemanfaatan sumber radiasi pengion diatur dalam :

• UU No.10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran

• PP No.33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber

Radioaktif

• PP NO.29 tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan

Bahan Nuklir

• Peraturan kepala BAPETEN

a. UNDANG-UNDANG NO.10 TAHUN 1997

Merupakan dasar hukum yang paling tinggi dari peraturan perundang-undangan

pemanfaatan sumber radiasi sebagai landasan keselamatan bekerja di medan radiasi.

Adapun pasal-pasal terkait antara lain :

Pasal 14

Ayat 1

Pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir dilaksanakan oleh badan pengawas

Ayat 2

Pengawasan sebagaimana dimaksud oada ayat 1 dilakasanakan melalui peraturan,

perizinan dan inspeksi

Pasal 17

Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki izin, kecuali dalam hal-hal tertentu

yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Syarat-syarat dan tata cara perizinan diatur lebih lanjut denagn peraturan pemerintah

Page 2: Peraturan Undang Undang Tentang Radiasi Pengion Dan Pemanfaatan Radiasi Yang Berlaku

Pasal 19

Ayat 1

Setiap operator yang mengoperasikan reactor nuklir dan petugas tertentu didalam

instalasi yang memanfaatkan sumber radiasi pengion wajib memiliki izin.

Ayat 2

Persyaratan untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur

oleh Badan Pengawas.

b. Peraturan Pemerintah

PP No.33 tahun 1997

Dasar hukumnya dalah pasal 6 UU No.10 Tahun 1997. Adapun pasal yang

berkaitan yaitu :

Pasal 4

Setiap orang atau badan yang akan memanfaatakan tenaga nuklir wajib memliki izin

pemanfaatan tenaga nuklir dan memenuhi persyaratan keselamatan radiasi, meliputi :

a. Persyaratan manajemen

b. Persyaratan proteksi radiasi

c. Persyaratan teknik

d. Verifikasi keselamatan

PP No.29 tahun 2008

Dasar hukum pembentukannya adalah pasal 7 UU No.10 Tahun 1997. Adapun pasal yang

dianggap paling relevan adalah :

Pasal 11

Persyaratan izin pemanfaatan, meliputi :

a.Administratif

b. Teknis dan

c. Khusus

Page 3: Peraturan Undang Undang Tentang Radiasi Pengion Dan Pemanfaatan Radiasi Yang Berlaku

Pasal 12

Persyaratan administratif meliputi :

a. Identitas pemohon izin

b. Akta pendirian badan hokum atau badan usaha

c. Izin dan/atau persyaratan yang ditetapkan oleh instansi lain yang berwenang sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

d. Lokasi pemanfaatan sumber radiasi pengion atau bahan nuklir

Pasal 14

Persyaratan teknis, meliputi :

a) Prosedur pekerja

b) Spesifikasi teknis sumber radiasi pengion atau bahan nuklir yang digunakan

sesuai dengan standar keselamtan radiasi

c) Perlengkapan proteksi radiasi dan/atau peralatan keamanan sumber radioaktif

d) . Program P&KR dan/atau keamanan sumber radioaktif

e) Laporan verifikasi keselamatan radiadi dan/atau keamanan sumber radioaktif

f) Hasil pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi

g) Data kualifikasi personil

Program P&KR meliputi :

1. Penyelenggaraan keselamatan radiasi

2. Personil yang bekerja di fasilitasi atau instalasi

3. Pembagian daerah kerja

4. Pemantauan paparan radiasi dan/atau kontaminasi radioaktif di daerah kerja

5. Pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas atau instalasi

6. Program jaminan mutu proteksi dan keselamatan radiasi

7. Rencana penanggulangan keadaan darurat

c. Peraturan Kepala BAPETEN

Pada saat ini, model regulasi pemanfaatan sumber radiasi pengion di bidang FRZR

sudah mengarah ke basis preskriptif (prescriptive base) yang menetapkan ketentuan-

Page 4: Peraturan Undang Undang Tentang Radiasi Pengion Dan Pemanfaatan Radiasi Yang Berlaku

ketentuan yang bersifat rinci, yang diatur dalam bentuk Perka BAPETEN. Adapun Perka

BAPETEN terkait dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion dalam bidang medik

Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (FRZR) yang sudah terbit maupun yang sedang

dalam tahap penyelesaian akhir (final draft), meliputi :

1. Perka BAPETEN No. 15 Tahun 2008 tentang Persyaratan untuk Memperoleh

Surat Izin Bekerja bagi Petugas Tertentu di Instalasi yang Memanfaatkan Sumber

Radiasi Pengion;

2. Perka BAPETEN No. 6 Tahun 2010 tentang Pemantauan Kesehatan untuk

Pekerja Radiasi;

3. Draf Perka BAPETEN tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat

Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional;

4. Draf Perka BAPETEN tentang Keselamatan Radiasi dalam Uji Kesesuaian

Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional;

5. Draf Perka BAPETEN tentang Keselamatan Radiasi dalam Kedokteran Nuklir;

6. Draf Perka BAPETEN tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Zat

Radioaktif dan Pembangkit Radiasi Pengion di Instalasi Radioterapi;

7. Draf Perka BAPETEN tentang Keselamatan Radiasi dalam Kegiatan Impor dan

Pengalihan Sumber Radiasi Pengion untuk Keperluan Medik;

8. Draf Perka BAPETEN tentang Keselamatan Radiasi dalam Produksi Pembangkit

Radiasi Pengion; dan

9. Draf Perka BAPETEN tentang Keselamatan Radiasi dalam Produksi

Radionuklida dengan Siklotron dan Pembuatan Radiofarmaka.

Personil Berkualifikasi, Tugas dan Tanggung Jawab

Personil Berkualifikasi

Penanggung jawab utama keselamatan radiasi adalah Pemegnag Izin, namun pihak

terkait lain juga tetap memiliki tanggung jawab sesuai peran masing-masing personil yang

berkualifikasi meliputi :

1. Petugas Proteksi Radiasi

2. Radiografer

3. Dokter yang kompeten

Page 5: Peraturan Undang Undang Tentang Radiasi Pengion Dan Pemanfaatan Radiasi Yang Berlaku

4. Fisikawan medis

5. Tenaga ahli (Qualified Expert)

Tugas dan Tanggung Jawab

Hubungan tugas dan tanggung jawab antara PPR dan Radiografer serta Fisikawan

Medis saling menunjang dan melengkapi.Radiografer dapat menjadi PPR atau Fisikawan

Medis juga dapat menjadi PPR, yan merupakan kewenangan dari Pemegang izin untuk

menunjuk seseorang menjadi PPR.

Tugas dan Tanggung Jawab PPR

a. mengetahui, memahami dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan kerja radiasi;

b. membuat dan memutakhirkan Program P & KR;

c. memantau aspek operasional Program P & KR;

d. memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi radiasi, dan memantau

pemakaiannya;

e. meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua tempat di mana

pesawat sinar-X digunakan;

f. memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi;

g. berpartisipasi dalam mendesain fasilitas radiologi;

h. memelihara rekaman;

i. mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan;

j. melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan dalam hal paparan

darurat;

k. melaporkan kepada Pemegang Izin setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi

kecelakaan radiasi; dan

l. menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan Program P & KR, dan verifikasi

keselamatan yang diketahui oleh Pemegang Izin untuk dilaporkan kepada Kepala

BAPETEN

Tugas dan Tanggung Jawab Radiografer

Page 6: Peraturan Undang Undang Tentang Radiasi Pengion Dan Pemanfaatan Radiasi Yang Berlaku

a. memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar ruang

Pesawat Sinar-X;

b. menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang diterima

pasien sesuai kebutuhan; dan

c. melakukan kegiatan pengolahan film di kamar gelap.

Tugas dan Tanggung Jawab Fisikawan Medis

a. mengetahui, memahami dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan kerja radiasi;

b. berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan sumber daya

manusia, peralatan, prosedur, dan perlengkapan proteksi radiasi;

c. melakukan uji kesesuaian pesawat sinar-X apabila instalasi tersebut memiliki peralatan

yang memadai;

d. melakukan perhitungan dosis terutama untuk menentukan dosis janin pada wanita hamil;

e. merencanakan, mengimplementasikan, dan supervisi prosedur jaminan mutu;

f. berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi;

g. memberikan kontribusi terhadap program pelatihan proteksi radiasi; dan

h. bersama Dokter Spesialis Radiologi dan Radiografer, memastikan kriteria penerimaan

mutu hasil pencitraan dan justifikasi dosis paparan radiasi sinar-X yang diterima oleh

pasien.

Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli

a. mengetahui, memahami, dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan kerja radiasi;

b. meninjau ulang Program P & KR; dan

c. memberikan pertimbangan berdasarkan aspek Keselamatan Radiasi, praktik rekayasa

yang teruji, dan kajian keselamatan secara komprehensif untuk peningkatan layanan

radiologi diagnostik dan intervensional kepada Pemegang Izin.

Secara keseluruhan, isi dari peraturan perundang-undangan nasional di bidang

pemanfaatan radiasi sudah selaras dengan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan

internasional dan sesuai dengan realitas kondisi yang ada di Indonesia.Selain itu, peraturan

perundang-undangan di bidang pemanfaatan radiasi ini sudah mencakup secara rinci semua

Page 7: Peraturan Undang Undang Tentang Radiasi Pengion Dan Pemanfaatan Radiasi Yang Berlaku

persyaratan keselamatan radiasi sehingga dapat mencegah bahaya yang ditimbulkan dari dampak

negatif radiasi pengion. Oleh karena itu, peraturan perundang-undangan bidang pemanfaatan

radiasi sebagai landasan keselamatan bekerja di medan radiasi merupakan aturan yang harus

diketahui dan ditaati bagi siapa saja yang bekerja di bidang pemanfaatan radiasi pengion

sehingga keselamatan terhadap pekerja, anggota masyarakat, dan lingkungan dapat tercapai.