Peraturan Turunan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2014 ... · Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan...
Transcript of Peraturan Turunan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2014 ... · Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan...
Data
Peraturan Turunan Undang-Undang
Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan
Jiwa
Inisiatif WHO untuk pencegahan bunuh
diri & Rekomendasi
Bebas Pasung
SPM
Kesehatan Jiwa & Bencana
NIMH
Peran Pemda sesuai UU Keswa
Kematian #2 tertinggi akibat bunuh diri adalah pada KU 15 – 29 tahun (WHO, 2015).
Gangguan jiwa sangat lazim terjadi pada remaja-remaja dengan perilaku bunuh diri.
Tidak semua tindakan bunuh diri disebabkan oleh gangguan jiwa, tetapi 80-90% remaja yang meninggal karena bunuh diri mempunyai psikopatologi signifikan seperti gangguan mood, gangguan cemas, problem perilaku, dan penyalahgunaan NAPZA (2, 3).
Menurut WHO Global Health Estimates 2017, kematian global tertinggi akibat bunuh diri adalah pada usia 20 tahun di negara-negara low-and-middle income. (4)
Dari 16.269.599 keluarga yang terdata, 84,11%
yang terdata lengkap dan bisa dihitung IKS-nya
Persentase keluarga sehat (IKS > 0,8) di Indonesia
sebesar 16,2%. Persentase nasional maupun
semua provinsi di Indonesia masih < 50% sehingga
termasuk keluarga tidak sehat (IKS < 0,5).
Cakupan indikator keluarga sehat tertinggi
adalah” keluarga memiliki akses/menggunakan
sarana air bersih” (95,51%) dan terendah adalah”
penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak
ditelantarkan” (15,78%)
Sumber: Sri Idaiani dkk, Litbangkes Kementerian Kesehatan RI
Peraturan Presiden
Peraturan Pemerintah
Peraturan Menteri
Pasal 5 (3) Ketentuan lebih lanjut
mengenai koordinasi Upaya Kesehatan
Jiwa (yang terintegrasi, komprehensif,
dan berkesinambungan) diatur dengan
Peraturan Presiden
Pasal 23 (4) Ketentuan lebih lanjut
mengenai penatalaksanaan ODGJ
dengan cara lain di luar ilmu
kedokteran diatur dengan Peraturan
Menteri
Ketentuan lebih lanjut mengenai:
› penyelenggaraan upaya promotif (pasal 9)
› penyelenggaraan upaya preventif (pasal 16)
› penyelenggaraan upaya rehabilitatif (pasal 32)
› penyelenggaraan upaya kuratif (pasal 24)
› tata cara penyelenggaraan upaya kuratif (pasal 34)
› perencanaan, pengadaan dan peningkatan mutu,
penempatan, dan pendayagunaan, serta
pembinaan SDM di bidang Kesehatan Jiwa (pasal
44)
› Pengawasan terhadap fasilitas pelayanan berbasis
masyarakat (pasal 59)
diatur dalam Peraturan Pemerintah
Ketentuan lebih lanjut mengenai
pedoman pemeriksaan kesehatan jiwa
untuk kepentingan hukum diatur dengan Peraturan Menteri →PMK No.77 Tahun
2015 tentang Pedoman Pemeriksaan
Kesehatan Jiwa untuk Kepentingan
Penegakan Hukum ✔
Peraturan pelaksanaan dari
Undang-Undang ini harus
ditetapkan paling lama 1 tahun
terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan (disahkan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono 7 Agustus 2014).
Pemerintah Daerah provinsi memiliki tugas dan wewenang sbb:› Menetapkan kebijakan pelaksanaan Penanggulangan Pemasungan
ODGJ dengan mengacu pada Peraturan Menteri ini
› Melakukan koordinasi dan jejaring kerja dengan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) terkait serta melakukan kemitraan dengan lembaga swadaya masyarakat maupun akademisi yang relevan
› Melakukan advokasi dan bimbingan teknis kepada pemerintah daerah kabupaten/kota dalam mengimplementasikan kebijakan dan percepatan pencapaian tujuan penanggulangan pemasungan ODGJ
› Melakukan pemetaan terhadap masalah pemasungan pada lingkup provinsi
› Meningkatkan kemampuan SDM bidang kesehatan jiwa di tingkat provinsi dan kabupaten/kota
› Menjamin ketersediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat rujukan dalam melakukan penangganggulangan pemasungan pada ODGJ sesuai dengan kemampuan
› Menyediakan dukungan pembiayaan
› Mengimplementasikan sistem data dan informasi
› Melakukan pemantauan dan evaluasi
SUICIDE
PREVENTION
Goal 3 of the SDGs is to: Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages.
Target 3.4 is: By 2030, reduce by one third premature mortality from non-communicable diseases through prevention and treatment and promote mental health and well-being.
Within Target 3.4, suicide rate is an indicator
In the
WHO Mental
Health Action Plan 2013-
2020, the
global target
3.2 is on the
reduction of
country
level suicide r
ates by 10%
by the year
2020.
JUDUL
PEMBERITAAN
BUNUH DIRI
• National Suicide Prevention Strategy (NSPS)
• Instrument – Suicide Risk Assessment (I – SRA)
• Fokus:
• URBAN
• YOUTH
Menguraikan ruang lingkup besarnya masalah,
mengakui bahwa perilaku bunuh diri adalah
masalah kesehatan masyarakat yang utama.
Menandai komitmen pemerintah untuk mengatasi.
Sebuah strategi yang kohesif merekomendasikan
kerangka struktural, menggabungkan berbagai
aspek pencegahan bunuh diri.
Memberikan panduan otoritatif tentang kegiatan kunci berbasis bukti → identifikasi berhasil/tidak
Mengidentifikasi pemangku kepentingan utama
dan mengalokasikan tanggungjawab & koordinasi
Identifikasi kesenjangan penting dalam
legislasi, penyediaan layanan, dan
pengumpulan data
Menunjukkan SDM dan keuangan yang
diperlukan untuk intervensi
Membentuk advokasi, peningkatan
kesadaran, dan komunikasi media
Mengusulkan kerangka monitoring dan
evaluasi yang kuat
Menyediakan konteks untuk agenda penelitian
tentang perilaku bunuh diri
DirektoratP2MKJN
DirektoratJenderal
P2P
DirektoratJenderal
KesehatanMasyarakat
DirektoratJenderal
PelayananKesehatan
DirektoratBina
KesehatanAnak
Revitalisasi Hotline Service 500-454
Upaya Baseline Data menggunakan I – SRA &
PHQ – 9 Adolescent (target SDGs & MHAP)
Revitalisasi Aplikasi SehatJiwa
Konseptualisasi National Suicide Registry
Melanjutkan upayamemasukkan indikator
depresi & risiko bunuh diridalam RPJMN 2020 – 2024
Menyebarluaskan video PSA (Kembali Semangat:
Upaya PencegahanBunuh Diri)
Melanjutkan upayasosialisasi RAPOR KESEHATANKU →
pendataan: DASHBOARD
Pemanfaatan I-SRA &
PHQ-9 Adolescent saat
jelang krisis,
methodological
(termasuk ONLINE)
Melanjutkan Peraturan
Bersama Mendikbud,
Menkes, Menag,
Mendagri tentang
Pembinaan &
Pengembangan UKS/M
Menyelesaikan Peraturan2
Turunan UU Keswa
(2019: RPP)
Menindaklanjuti Pasal 65
UU Keswa tentang Pusat
Penelitian,
Pengembangan, dan
Pemanfaatan Teknologi
Kesehatan Jiwa
CENTER FOR SUICIDE
PREVENTION
Memastikan peran DitP2MKJN yang
komprehensif dalammenjalankan ke-4
upaya kesehatan jiwa(promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)
diikuti dengan alokasianggaran yang sesuai.
Merencanakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik 2020 melalui
Dana BOK atau DitP2MKJN mengusulkan
untuk danadekonsentrasi untuk
memasukkankomponen kesehatan
jiwa berupa deteksidini risiko bunuh diri
dan konseling melaluiprogram UKS
(implementasi I – SRA)
Direktorat JenderalKesehatan Masyarakat
Memuat konten raporkesehatan jiwa remaja
dalam RAPOR KESEHATANKU, diantaranya
menggunakaninstrumen I – SRA dan
PHQ-9 adolescent
Memanfaatkan data-data dalam RaporKesehatanku agar
dibuat dalamdashboard dan
dimanfaatkan untukpenelitian kondisikesehatan remajaIndonesia termasukprofil kesehatan jiwa
•Melanjutkankonten tentangkesehatan jiwadalamSehatpediatermasuk live chat, sebagaisalah satu akseskonsultasi untukupayapencegahanbunuh diri.
DirektoratJenderal
PelayananKesehatan
Memasukkanmateri tentangbunuh diri dalamMODUL PELATIHAN PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) bagiKonselor Sebaya
DirektoratBina
KesehatanAnak
Memasukkan
instrumen
I – SRA dalamaplikasieJiwa
Segeramenyelesaikan SistemInformasi
Puskesmasyang
sustainable
Koordinasilintas FKTP
dalampelaksanaanpenerimaanrujukan daripihak-pihak
sekolah padasaat proses
skriningdengan I –
SRA dan PHQ-9 Adolescent berlangsung
MengembangkanHotline Service lengkapdenganarmada
penanganan krisis
Mengkaji kembalitentang kebijakan terkait
klaim bunuh diri
Mengembangkaninsentif-insentif sepertireward hiburan bagi
peserta BPJS yang rajinmembayar iuran. Insentif
yang baik untukkesehatan jiwa, misalnyahiburan menonton ke XXI.
Rekomendasi untuk FKTP
Membuat prosedur rujukan ke FKTP berdasarkan hasil skrining dari sekolah-
sekolah (dari mulai pelatihan SDM sehingga rujukan berjenjang)
Pelatihan SDM tidak hanya untuk pencegahan bunuh diri tetapi juga yang
ramah remaja (dibutuhkan modul)
Materi pelatihan SDM dalam penanganan anak dan remaja harus
mendapatkan materi dari Seksi Psikiatri Anak & Remaja PP PDSKJI
Melanjutkan peran Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Perluasan pemanfaatan aplikasi PKPR seperti di Puskesmas Ciracas, Jakarta
Timur
Membuat model layanan ramah remaja di Puskesmas
Memisahkan rekam medis pasien remaja dari orangtua
Melaksanakan SPM terbaru
Permenkes No. 43 Tahun 2016:
› 12 jenis layanan mutu termasuk ODGJ berat
Perbedaan terdapat 2 jenis layanan
mutu di level provinsi berupa layanan
kesehatan bagi penduduk terdampak
krisis kesehatan akibat bencana atau berpotensi bencana provinsi, dan
layanan kesehatan bagi penduduk
pada kondisi kejadian luar biasa (KLB)
provinsi.
Keadaan umum: kecemasan,
gangguan pola tidur, rasa kehilangan
keluarga, harta, pekerjaan, ODGJ putus
obat dan kambuh
Kegiatan:
› Psikososial pada anak dan dewasa
› Pengobatan ODGJ
› Konseling pada korban pasca tsunami
› Home visit ODGJ yang berdampak tsunami
› Pelayanan kesehatan pada ODGJ 26 orang
› Home visit yang terdampak tsunami
› Trauma healing (?) pada anak dan dewasa
Rencana Tindak Lanjut:
› Monitoring selama pasca tsunami oleh tim
keswa PKM Labuan
› Memberikan pelayanan kesehatan pada
pengungsi ODGJ
› Monitoring ODGJ terdampak tsunami
› Monitoring pengungsi pasca tsunami dengan
memberikan pelayanan kesehatan pada ODGJ
› Memberikkan pelayanan kesehatan pada
ODGJ
› Memberikan penyuluhan kesehatan pada
ODGJ sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan setiap bulannya
• 2010: psychological first aid (Erupsi Merapi → kalakarya 400
perawat se-Jawa Tengah dengan biaya dari BNPB)
• Model Layanan Kesehatan Primer Pesisir (akan dimulai dari
Pandeglang)
• Mental Health Security:
• Promosi kesehatan jiwa
• Menyesuaikan manusia Indonesia terhadap perubahan gaya
hidup akibat perubahan iklim (pemanasan global)
• Mengadaptasikan manusia Indonesia yang hidup dalam lokasi
ring of fire (menerima, tidak denial, dan sigap)
UU Kesehatan Jiwa & Peran Pemerintah Daerah
Pasal 39, 41, 42:menjamin ketersediaan SDM →jumlah fasilitas, kompetensi, jenis layanan
Pasal 47 & 60: fasyankes, di luar sektor kesehatan, berbasis masyarakat
Pasal 52: Pemerintah daerah provinsi wajibmendirikan paling sedikit 1 rumah sakit jiwa
Pasal 64: menjamin ketersediaan perbekalankesehatan jiwa: obat psikofarmaka, alatkesehatan, dan alat non-kesehatan
Pasal 65
Pemerintah, pemda, dan masyarakat
melakukan penelitian, pengembangan,
pengadaan , dan pemanfaatan teknologi dan
produk teknologi dalam upaya kesehatan jiwa.
Mencakup:
Segala metode dan alat yang digunakan
untuk mendeteksi, mencegah terjadinya,
meringankan penderitaan akibat,
menyembuhkan, dan memulihkan diri dari
gangguan jiwa.
National Institute of Mental Health
(Amerika Serikat)
Usia > 68 tahun
Tombak penelitian kesehatan jiwa nasional, mendukung riset untukmentransformasi pemahaman dan penatalaksanaan gangguan jiwa, mempersiapkan langkah preventif, pemulihan, dan penyembuhan.
Terobosan genetika, peluncuran Brain Research through Advancing Innovative Neurotechnologies (BRAIN Initiative)
Program Early Psychosis Prediction and Prevention (EP3) untukmencegah onset atau mengurangi durasi psikosis yang tidak diterapi.
National Institute of Mental Health
(AS-2)
Riset Dasar (biologi, perilaku, sosial,
lingkungan
Riset Translational yang menerjemahkan RisetDasar menjadi upaya
pencegahan danpenatalaksanaan
Riset PelayananKesehatan, termasuk
riset implementasi.
NIMH mendanai penelitian & para
peneliti di seluruh AS
Penelitianinternal
NIMH mendukung > 2.000 grant ekstramural dan kontrak
penelitian di universitas daninstitusi di AS & LN
Para penelitimengajukan project melalui aplikasi grant
National Institute of Mental Health (Jepang):
• Mental Health Policy & Evaluation
• Psychosomatic Research
• Adult Mental Health
• Social Psychiatry
• Developmental Disorder
• Forensic Psychiatry
• National Information Center for Disaster
• Drug Dependence Research
• Child and Adolescent Mental Health
• Neuropsychopharmacology
• Psychophysiology
• Psychiatric Rehabilittaion
• Center for Suicide Prevention
Departemen (1 Direktur & 1 Kepala Seksi)
Institute of Mental Health Singapore
Helpline & Crisis Intervention Team
Extension of helpline to social service providers and their clients
Includes training to community partners to manage their existing clients with mental illness
Establishment of Geographical Zones:
Senior Medical Doctor → Panel of Team Doctors → Allied Helath Team → Community Partners
4 geographical zones (N, S, E, W) led by 4 zone leaders. Roles of zones:
Provide team-based care: to address the preventive, chronic, and acute need of patients within geographical zones
Ensure continuity of care: plan & co-ordinate services across the care spectrum
Imp
ele
me
nta
siLo
ka
lC
on
toh
Inis
iatif
Pasal 77
Pemerintah dan
pemda bertugas
dan
bertanggungjawab
menyediakan
sarana dan prasarana dalam
penyelenggaraan
keswa
Pasal 78
Pemerintah dan
pemda bertugas
dan
bertanggungjawab
terhadap
ketersediaan dan
kesejahteraan SDM di bidang keswa
Pasal 81
Pemerintah dan pemda wajib melakukan upaya rehabilitasi terhadap ODGJ terlantar, menggelandang, mengancam keselamatan dirinya dan/atau orang lain, dan/atau mengganggu ketertiban dan/atau keamanan umum. Meliputi:
ODGJ tidak mampu
Tidak mempunyai keluarga, wali atau pengampu, dan/atau
Tidak diketahui keluarganya
Pasal 80
Pemerintah dan pemda bertanggungjawab melakukan penatalaksanaan terhadao ODGJ yang terlantar, menggelandang, mengancam keselamatan dirinya dan/atau orang lain, dan/atau mengganggu ketertiban dan/atau keamanan umum.
Pasal 81
Pemerintah dan pemda
wajib melakukan
penampungan di fasilitas
penampungan di fasilitas pelayanan di luar sektor kesehatan bagi ODGJ
yang telah sembuh atau
terkendali gejalanya yang
tidak memiliki keluarga
dan/atau terlantar.
Pasal 89
Pemerintah dan
pemerintah daerah
wajib mendirikan
fasilitas pelayanan di
bidang keswa dalam
jangka waktu paling
lambat 5 tahun sejak
undang-undang ini
diundangkan.
National Institute of Mental Health
(Singapore)
Pelatihan Kesehatan Jiwa untuk Dokter Umum: 2016, 29 GPs lulus program Graduate Diploma in Mental
Health (GDMH). GPs dilatih satu tahun untuk melakukan penilaian, identifikasi, dan menangani kondisi psikiatrik. Lulusan berasal dari: praktik pribadi, poliklinik, rumah sakit umum, dan rumah sakit swasta.
Diluncurkan 2010, GDMH adalah program gabungan the IMH & the Division of Graduate Medical Studies at the National University of Singapore (NUS) untuk membangun jejaring GPs yang mampu memberikan layanan kesehatan jiwa yang nyaman dan mudah dijangkau di komunitas.
Sampai saat ini, telah lulus 114 dokter. Of these, 38 bergabung program IMH’s Mental Health – GP Partnership untuk menangani pasien stabil yang telah dipulangkan dari IMH ke komunitas.
• AUSTRALIA
• INGGRIS
Sebuah inisiatif kesehatan jiwa yang dipelopori oleh The Royal Foundation of The Duke and Duchess of Cambridge and The Duke and Duchess of Sussex,
Yang terdiri dari kombinasi kampanye untuk: › Menghadapi stigma
› Merubah arah diskusi tentang kesehatan jiwa
› Dengan fundraising untuk serangkaian seri pelayanan kesehatan jiwa yang inovatif.
https://www.headstogether.org.uk/
Bekerjasama dengan
pemuda, respon
darurat, tuna wisma,
dan veteran, kami
menyaksikan bahwa
masalah kesehatan
jiwa yang tidak tuntas
merupakan inti dari
tantangan-tantangan
sosial terbesar kami.
Memberikan informasi
dan dukungan untuk
membantu orang
Australia mencapai
kondisi kesehatan jiwa
terbaik, berapa pun umur
dan di mana pun
berada.
› Learn about anxiety
› Learn about depression
› Learn about suicide
SUPPORT YOURSELF.
SUPPORT OTHERS.
https://www.beyondblue.
org.au/
CABINET on Second Gillard
Ministry (December 2011 –
March 2012):
› Minister for Health
› Minister for Families,
Community Services, and
Indigenous Affair
› Minister for Disability
Reform
› * Minister for Mental
Health & Ageing
* Minister for Social
Inclusion
* Minister Assisting the
Primer Minister on Mental
Health Reform
September 2010 –
December 2011:
Cabinet:
› Minister for Health &
Ageing
Outer Ministry:
› Minister for Mental
Health & Ageing