PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN...

112
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 merupakan komitmen nasional pemberlakuan kebijakan khusus pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; b. bahwa pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat memerlukan percepatan serta peningkatan dan optimalisasi guna efektifitas pelaksanaan Otonomi Khusus; c. bahwa dalam rangka percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, diperlukan pendekatan secara menyeluruh meliputi pendekatan sosial ekonomi, sosial politik, dan budaya, serta menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010- 2014; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; Mengingat : …

Transcript of PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN...

Page 1: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 65 TAHUN 2011

TENTANG

PERCEPATAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang

Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008

merupakan komitmen nasional pemberlakuan kebijakan

khusus pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua

Barat;

b. bahwa pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua

Barat memerlukan percepatan serta peningkatan dan

optimalisasi guna efektifitas pelaksanaan Otonomi Khusus;

c. bahwa dalam rangka percepatan pembangunan di Provinsi

Papua dan Provinsi Papua Barat, diperlukan pendekatan

secara menyeluruh meliputi pendekatan sosial ekonomi,

sosial politik, dan budaya, serta menjadi bagian dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-

2014;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan

Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan

Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;

Mengingat : …

Page 2: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 2 -

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi

Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4151), sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4884);

3. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 1137), sebagaimana

telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Perubahan Nama Provinsi Irian Jaya Barat menjadi Provinsi

Papua Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4718);

MEMUTUSKAN : …

Page 3: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 3 -

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERCEPATAN PEM-

BANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan :

1. Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat adalah kebijakan dan program pemerintah

yang dilakukan secara sistematis, terencana, terukur, dan

sinergis guna mempercepat peningkatan kesejahteraan

masyarakat Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

2. Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan

Provinsi Papua Barat adalah dokumen perencanaan yang

memuat penjabaran Percepatan Pembangunan Provinsi

Papua dan Provinsi Papua Barat, dalam kurun waktu 2011-

2014, yang bersifat indikatif, rinci, dan merupakan

prioritas yang dikhususkan, konkrit, cepat terwujud, serta

dapat dirasakan manfaatnya.

3. Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat, yang selanjutnya disebut UP4B, adalah

lembaga yang dibentuk untuk mendukung koordinasi,

memfasilitasi dan mengendalikan pelaksanaan Percepatan

Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Pasal 2 …

Page 4: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 4 -

Pasal 2

(1) Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat dilaksanakan melalui peningkatan koordinasi,

sinergi dan sinkronisasi perencanaan, serta pengendalian

pelaksanaan program dan kegiatan yang berasal dari

berbagai sumber pendanaan dan pelaku pembangunan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

di bidang keuangan negara.

(2) Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat dilaksanakan dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Papua

dan Provinsi Papua Barat.

(3) Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan

Provinsi Papua Barat mengacu kepada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun

2010-2014 dan RPJM Provinsi Papua serta RPJM Provinsi

Papua Barat, serta memperhatikan Masterplan Percepatan

dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

pada koridor ekonomi Papua - Kepulauan Maluku.

BAB II

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Pasal 3

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,

Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua

Barat dilakukan dengan strategi:

a. mengoptimalkan hubungan fungsional antara Pemerintah

Pusat, Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, serta

kabupaten/kota di wilayah Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat;

b. mengembangkan …

Page 5: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 5 -

b. mengembangkan kapasitas aparatur;

c. menerapkan sistem keterkaitan pola bertingkat yang

harmonis antara pemerintah provinsi dengan pemerintah

kabupaten/kota;

d. melaksanakan pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat sesuai dengan kebutuhan daerah yang

mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,

Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau, Rencana Tata Ruang

Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten/Kota;

e. melakukan revitalisasi pelayanan pendidikan yang

menjangkau seluruh kampung untuk menyiapkan sumber

daya manusia yang berkualitas bagi masa depan Provinsi

Papua dan Provinsi Papua Barat;

f. melakukan revitalisasi pelayanan kesehatan yang

menjangkau seluruh kampung;

g. melakukan percepatan pengembangan transportasi terpadu

yang meliputi transportasi darat, transportasi laut dan

transportasi udara, yang berbasis pada pusat-pusat

pengembangan wilayah untuk mendukung pengembangan

otonomi khusus;

h. melakukan percepatan pengembangan infrastruktur energi,

komunikasi, perumahan, air bersih dan sanitasi yang

menjangkau seluruh wilayah;

i. mengembangkan ekonomi yang berdaya saing melalui

pengembangan klaster pada kawasan strategis di Provinsi

Papua dan Provinsi Papua Barat dengan memerhatikan

MP3EI pada koridor ekonomi Papua–Kepulauan Maluku.

Pasal 4 …

Page 6: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 6 -

Pasal 4

(1) Untuk mengoptimalisasi pelaksanaan Percepatan

Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

agar lebih berhasilguna dan berdayaguna, pelaksanaan

pembangunan didasarkan pada pendekatan kawasan, yang

meliputi:

a. kawasan terisolir;

b. kawasan perdesaan;

c. kawasan perkotaan; dan

d. kawasan strategis.

(2) Pengembangan kawasan terisolir sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a, difokuskan pada lokasi di

pegunungan tengah, perbatasan negara, daerah tertinggal,

pesisir, dan pulau kecil terluar.

(3) Pengembangan kawasan perdesaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b, difokuskan pada lokasi perdesaan

yang berbasis sumber daya alam lokal.

(4) Pengembangan kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf c, difokuskan pada kawasan yang

memiliki fungsi perkotaan.

(5) Pengembangan kawasan strategis sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf d, difokuskan pada lokasi yang

memiliki potensi sumber daya alam yang dapat

ditingkatkan nilai tambahnya, sumber daya manusia

terampil, dan infrastruktur wilayah yang memadai guna

mendukung investasi yang berbasis pada potensi ekonomi

lokal, serta disinergikan dengan MP3EI pada koridor

ekonomi Papua-Kepulauan Maluku.

Pasal 5 …

Page 7: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 7 -

Pasal 5

(1) Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat dilaksanakan melalui:

a. kebijakan pembangunan sosial ekonomi; dan

b. kebijakan pembangunan sosial politik dan budaya.

(2) Kebijakan pembangunan sosial ekonomi, sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilakukan melalui

peningkatan hasilguna dan dayaguna pelayanan publik di

bidang ketahanan pangan, penanggulangan kemiskinan,

pendidikan, kesehatan, transportasi terpadu, infrastruktur

dasar, dan pengembangan ekonomi rakyat.

(3) Kebijakan pembangunan sosial politik dan budaya,

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan

melalui pembangunan komunikasi yang konstruktif antara

pemerintah dengan masyarakat Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat.

Pasal 6

(1) Kebijakan pembangunan sosial ekonomi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a, meliputi:

a. program ketahanan pangan, dengan memprioritaskan

pada daerah rawan pangan melalui pengembangan

tanaman pangan lokal di kawasan perdesaan dan

kawasan terisolir;

b. program penanggulangan kemiskinan, dengan

memprioritaskan pada pemberian bantuan jaminan

sosial, pengembangan kapasitas dan pemberian modal

usaha bagi masyarakat tertinggal;

c. program …

Page 8: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 8 -

c. program ekonomi rakyat di tingkat kampung, dengan

memprioritaskan pada pengembangan kelompok usaha

petani, nelayan, perdagangan, serta usaha mikro dan

kecil untuk melembagakan kegiatan produktif dan

meningkatkan pendapatan warga di tingkat kampung;

d. program pelayanan pendidikan, dengan memprioritaskan

pada peningkatan pelayanan pendidikan dasar terutama

untuk memastikan kegiatan belajar mengajar dapat

berjalan di seluruh kampung dengan fasilitas dan

jumlah guru yang memadai, serta menyiapkan

pendidikan kejuruan;

e. program pelayanan kesehatan, dengan memprioritaskan

pada peningkatan pelayanan pos pelayanan terpadu,

pusat kesehatan masyarakat pembantu, dan pusat

kesehatan masyarakat di tingkat distrik, serta

meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

peningkatan pelayanan pos kesehatan di tingkat

kampung;

f. program infrastruktur dasar, dengan memprioritaskan

pada dukungan pelayanan transportasi terpadu, energi,

telekomunikasi, dan air bersih dan sanitasi melalui

pendekatan kawasan;

g. program perlakuan khusus bagi pengembangan kualitas

sumber daya manusia putra-putri asli Provinsi Papua

dan Provinsi Papua Barat.

(2) Kebijakan pembangunan sosial politik dan budaya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b,

dilakukan dengan :

a. pemetaan dan penanganan sumber permasalahan di

bidang politik, penegakan hukum dan hak asasi

manusia (HAM);

b. pemetaan …

Page 9: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 9 -

b. pemetaan dan pendekatan terhadap kelompok-

kelompok strategis di dalam masyarakat Provinsi Papua

dan Provinsi Papua Barat;

c. perumusan dan pengembangan kebijakan sosial politik

yang memerhatikan budaya lokal;

d. penyusunan dan pelaksanaan mekanisme dan substansi

komunikasi konstruktif antara wakil-wakil masyarakat,

pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dan

Pemerintah Pusat.

Pasal 7

Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan Percepatan

Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), ditetapkan

kebijakan pendukung yang meliputi:

a. program penguatan dan pengendalian pemanfaatan ruang

serta pengelolaan pertanahan dengan memprioritaskan

pada percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

provinsi, kabupaten, dan kota, dan pengelolaan

administrasi pertanahan terutama yang terkait dengan hak

ulayat;

b. program peningkatan stabilitas keamanan dan ketertiban

terutama pada daerah rawan kejahatan dan berpotensi

konflik antarkelompok masyarakat;

c. program penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur

pemerintahan daerah dalam penyusunan peraturan daerah

provinsi dan peraturan daerah khusus, serta pencegahan

dan pemberantasan korupsi dan penegakan hukum.

BAB IV …

Page 10: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 10 -

BAB IV

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

Pasal 8

(1) Penjabaran kebijakan Percepatan Pembangunan Provinsi

Papua dan Provinsi Papua Barat sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 dan Pasal 7, dimuat dalam Rencana Aksi

Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat tahun 2011 - 2014, yang selanjutnya disebut

Rencana Aksi.

(2) Rencana Aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat

program dan kegiatan prioritas bersifat tahunan dari

masing-masing kebijakan percepatan pembangunan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, serta regulasi dan

kelembagaan pendukungnya.

Pasal 9

(1) Rencana Aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)

yang bersifat prioritas dan dikhususkan, cepat terwujud,

serta dapat dirasakan manfaatnya pada periode tahun

2011-2012, ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan

Presiden ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Peraturan Presiden ini.

(2) Rencana Aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)

yang bersifat menyeluruh, ditetapkan dalam Lampiran II

Peraturan Presiden ini dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.

Pasal 10

(1) Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan

Provinsi Papua Barat sebagaimana dimaksud dalam Peraturan

Presiden …

Page 11: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 11 -

Presiden ini, dilakukan oleh Unit Percepatan Pembangunan

Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, yang selanjutnya

disebut UP4B.

(2) UP4B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas

melakukan dukungan koordinasi dan sinkronisasi

perencanaan, fasilitasi serta pengendalian pelaksanaan

Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat.

(3) Pembentukan, penjabaran tugas dan fungsi UP4B

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan

Peraturan Presiden.

BAB V

PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 11

Peran serta masyarakat dalam Percepatan Pembangunan Provinsi

Papua dan Provinsi Papua Barat dapat dilakukan pada tahap

perencanaan tahunan, dan tahapan pelaksanaan.

Pasal 12

(1) Bentuk peran masyarakat dalam perencanaan tahunan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, dapat berupa

masukan kepada UP4B, kementerian/lembaga terkait, serta

Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Provinsi Papua

Barat.

(2) Masukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan

dengan menyampaikan pokok-pokok materi yang diusulkan.

(3) Masyarakat dalam memberikan masukan harus

menyebutkan identitas secara lengkap dan jelas.

Pasal 13 …

Page 12: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 12 -

Pasal 13

Bentuk peran serta masyarakat dalam tahapan pelaksanaan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, dapat berupa

keikutsertaan dalam pelaksanaan Rencana Aksi.

Pasal 14

Selain bentuk peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 12 dan Pasal 13, masyarakat dapat berperanserta

dalam pemantauan dan pengawasan pelaksanaan Rencana Aksi.

BAB VI

PEMBIAYAAN

Pasal 15

Program dan kegiatan prioritas dalam Rencana Aksi Percepatan

Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dibiayai

oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Papua dan Provinsi

Papua Barat, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua

Barat, serta sumber pendanaan lainnya dari pinjaman/hibah

luar negeri, investasi swasta, dan nonpemerintah, sesuai

peraturan perundang-undangan.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, semua peraturan

yang terkait dengan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua

dan Provinsi Papua Barat yang bertentangan dengan Peraturan

Presiden ini, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 17 …

Page 13: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 13 -

Pasal 17

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 20 September 2011

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian,

ttd.

Retno Pudji Budi Astuti

Page 14: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

LAMPIRAN I PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 65 Tahun 2011 TANGGAL : 20 September 2011

RENCANA AKSI RENCANA AKSI RENCANA AKSI RENCANA AKSI

YANG YANG YANG YANG BERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUD

PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN

PROVINSI PROVINSI PROVINSI PROVINSI PAPUA BARATPAPUA BARATPAPUA BARATPAPUA BARAT

TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011----2012201220122012

Page 15: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 2 -

PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM BERSIFAT CEPAT TERWUJUD DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNANPERCEPATAN PEMBANGUNANPERCEPATAN PEMBANGUNANPERCEPATAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011----2012201220122012

Proses dan langkah–langkah yang dilakukan dalam upaya Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (P4B) sudah banyak, namun saat ini diperlukan program yang cepat diwujudkan, konkrit, dan dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Papua dan Papua Barat. Program ini diarahkan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi baru, yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah, dan masyarakat turut berkontribusi secara nyata terhadap pertumbuhan yang terjadi.

Penetapan program quick wins mempertimbangkan potensi sumber daya di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, dengan skala yang sesuai dengan daya dukung lingkungan. Untuk mewujudkannya dilakukan dengan memadukan peran pemerintah, BUMN, dan swasta. Program yang bersifat cepat diwujudkan, yang dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2011-2012, dipilih dari daftar program/kegiatan dalam Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat 2011-2014, sebagai dokumen perencanaan yang memuat penjabaran Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Program yang bersifat cepat diwujudkan tersebut, terutama:

1.1.1.1. Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan a. Pengembangan peternakan babi di Kawasan Pegunungan Tengah - Provinsi

Papua. b. Pengembangan peternakan sapi di Bomberai dan Kebar - Provinsi Papua Barat.

2.2.2.2. Program Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan Peningkatan permodalan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan,

perikanan, peternakan dan industri rakyat melalui PNPM Mandiri, KUR, dan Respek - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

3.3.3.3. Program Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi Rakyat Peningkatan industri pengolahan sagu rakyat di Provinsi Papua dan Provinsi Papua

Barat.

4.4.4.4. Program Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan Pendidikan Pelayanan pendidikan gratis sampai SMU menjangkau seluruh distrik dan

kampung di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

5.5.5.5. Program Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan gratis menjangkau seluruh distrik dan kampung di Provinsi

Papua dan Provinsi Papua Barat.

6.6.6.6. Program PengembangProgram PengembangProgram PengembangProgram Pengembangan Infrastruktur Dasaran Infrastruktur Dasaran Infrastruktur Dasaran Infrastruktur Dasar a. Penyediaan sumber energi alternatif terbarukan (PLTMH, PLTS) - Provinsi Papua

dan Provinsi Papua Barat.

b. Pembangunan …

Page 16: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 3 -

b. Pembangunan Pabrik Semen di Timika - Provinsi Papua. c. Pembangunan Pabrik Semen di Manokwari - Provinsi Papua Barat.

7.7.7.7. Program Program Program Program Perlakuan Khusus Perlakuan Khusus Perlakuan Khusus Perlakuan Khusus PutraPutraPutraPutra----putri Asli Papua (putri Asli Papua (putri Asli Papua (putri Asli Papua (Affirmative ActionsAffirmative ActionsAffirmative ActionsAffirmative Actions)))) a. Pemberian kuota kepada siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan tinggi

terbaik di luar Papua - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. b. Pemberian kuota untuk menjadi anggota TNI/Polri bagi Putra/i asli Papua -

Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. c. Pemberian kuota untuk masuk sekolah Akademi Militer dan Akademi Kepolisian

bagi Putra/i asli Papua - Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. d. Pendirian sekolah kebidanan/keperawatan - Provinsi Papua dan Provinsi Papua

Barat. e. Pendirian sekolah kepamongprajaan (STPDN di Kota Sorong) - Provinsi Papua

Barat. f. Pendirian sekolah pendidikan keguruan - Provinsi Papua dan Provinsi Papua

Barat.

Dalam P4B salah satu pendekatannya adalah Kawasan Strategis, merupakan kawasan yang memiliki potensi daya ungkit pertumbuhan ekonomi. Pada kawasan-kawasan strategis di Provinsi Papua dan Papua Barat telah ditetapkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 pada koridor Papua-Kepulauan Maluku.

Dari segi bidang yang diintervensi, MP3EI menekankan pada bidang ekonomi, khususnya pada peningkatan investasi, upaya ini akan disinergikan dengan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (P4B) yang memfokuskan pada kebijakan pembangunan sosial ekonomi dan pembangunan sosial politik dan budaya. Sinergi diperlukan agar menghasilkan dampak yang optimal terhadap upaya percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat.

Program MP3EI di Provinsi papua dan Provinsi Papua Barat yang dilaksanakan pada tahun 2011-2012, terutama adalah:

1. Pembangunan fisik, yaitu program/kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk mendukung pelaksanaan investasi yang dilakukan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

2. Regulasi/kebijakan, yaitu program kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi investor dalam berinvestasi di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Page 17: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 4 -

RENCANA AKSI RENCANA AKSI RENCANA AKSI RENCANA AKSI BERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUD

DALAM DALAM DALAM DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PROVINSI PROVINSI PROVINSI PAPUA TAHUN PAPUA TAHUN PAPUA TAHUN PAPUA TAHUN 2011201120112011----2012012012012222

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;;

WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

KapasitasKapasitasKapasitasKapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawabawabawabawab

Sumber Sumber Sumber Sumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Ketahanan PanganProgram Ketahanan PanganProgram Ketahanan PanganProgram Ketahanan Pangan

1 Pengembangan Peternakan Babi

di Kawasan Pegunungan

Tengah

Kab. Jayawijaya, Lani

Jaya, Paniai, Nabire,

Tolikara, Peg. Bintang;

2011 penyiapan, tahun

2012 mulai operasional

1,5 juta ekor /tahun

Kem.Pertanian, Pemda APBN

APBD

Swasta

Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan

2 Peningkatan permodalan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat melalui PNPM Mandiri, KUR, dan Respek

Seluruh Kabupaten/Kota

Berkurangnya tingkat kemiskinan di Provinsi Papua pada tahun 2012 sebesar 27,79 persen dari tahun 2011 sebesar 31,98 persen

Kem. Kop UMKM, Pemda

APBN

APBD

Perbankan

ProgramProgramProgramProgram …………

Page 18: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 5 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;;

WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

KapasitasKapasitasKapasitasKapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawabawabawabawab

Sumber Sumber Sumber Sumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi Rakyat

3 Peningkatan industri pengolahan sagu rakyat

Papua : Kab. Jayapura, Waropen, Yapen, Nabire, Mappi, Keerom, Asmat, Merauke, Mimika. Pelaksanaan tahun 2012

Papua : 1.000 KK Kem. Pertanian, Kem. Kehutanan, Kem. Perindustrian

APBN

APBD

Program Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan Pendidikan

4 Pelayanan Pendidikan Gratis

sampai SMU menjangkau

seluruh distrik dan kampung

Seluruh Papua; Sudah

jalan untuk wajar 9

tahun, tahun 2012

dimulai untuk tingkat

SMU

Seluruh siswa SD

sampai SMU/SMK

Kem.Diknas, Pemda APBN

APBD

Program Peningkatan Pelayanan Program Peningkatan Pelayanan Program Peningkatan Pelayanan Program Peningkatan Pelayanan KesehatanKesehatanKesehatanKesehatan

5 Pelayanan Kesehatan Gratis

menjangkau seluruh distrik dan

kampung

Seluruh Papua; Tahun

2012 mulai, Tahun

2013 mencapai target.

Seluruh penduduk

Papua

(2.851.999 jiwa)

Kem.Kesehatan,

Pemda

APBN

APBD

ProgramProgramProgramProgram …………

Page 19: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 6 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;;

WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

KapasitasKapasitasKapasitasKapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawabawabawabawab

Sumber Sumber Sumber Sumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Pengembangan Program Pengembangan Program Pengembangan Program Pengembangan Infrastruktur DasarInfrastruktur DasarInfrastruktur DasarInfrastruktur Dasar

6 Pembangunan Pabrik Semen di

Timika

Kab. Mimika;

Ground Breaking (dapat

segera dilaksanakan)

tahun 2012

Kapasitas produksi

500.000 ton/tahun

BKPM, BUMN, Kem.

Perindustrian, Kem.

ESDM, PT. Freeport

Ind, Pemda

Swasta (CSR

Freeport)

7 Penyediaan Sumber Energi

alternatif terbarukan PLTMH

dan PLTS.

Seluruh Papua; tahun

2011-2013

50 unit PLTMH

2.000 unit PLTS

PLTM Kalibumi,

Kombenmur,

Mariarotu II,

Mariarotu I, Amai,

Waigo; dan PLTS untuk

Lisdes di 8 lokasi

Kem. ESDM, PLN,

BPPT, Pemda

APBN

APBD

8 Penyediaan Daya Listrik PLTU

Jayapura dan Mimika

Kab. Jayapura, Mimika:

2012

34 MW Kem. ESDM, PLN,

BPPT, Pemda

APBN

APBD

ProgramProgramProgramProgram …………

Page 20: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 7 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;;

WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

KapasitasKapasitasKapasitasKapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawabawabawabawab

Sumber Sumber Sumber Sumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Pemihakan PutraProgram Pemihakan PutraProgram Pemihakan PutraProgram Pemihakan Putra----putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions)

9 Pemberian Kuota kepada siswa

berprestasi untuk menempuh

pendidikan tinggi terbaik di

luar Papua

Seluruh Papua; tahun

2011 sudah dimulai,

tahun 2012 mencapai

target per tahun

Per Tahun : Fak.

Kedokteran 100, F.

Teknik 100, F.

Pertanian 200, ST

Penerbang 20, ST

Statistik 30, ST

Pertanahan 30, ST

Akuntansi 30.

Kem.Diknas, Kem. Kes,

Kem.Keu., BPN, BPS,

Kem.Hub., PTN, dan

Pemda.

APBN

APBD

10 Pemberian kuota untuk menjadi

anggota TNI/Polri bagi Putra/i

asli Papua

Seluruh Papua; tahun

2011 mulai, tahun

2013 mencapai target

per tahun

100 orang/tahun Kemenhan, Polri,

Pemda

APBN

APBD

11. Pemberian …………

Page 21: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 8 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota;;;;

WWWWaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaanaktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

KapasitasKapasitasKapasitasKapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawabawabawabawab

Sumber Sumber Sumber Sumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

11 Pemberian kuota untuk masuk

sekolah Akademi Militer dan

Akademi Kepolisian bagi

Putra/i asli Papua

Seluruh Papua; tahun

2011 mulai, tahun

2013 mencapai target

per tahun

50 siswa/tahun Kemenhan, Polri,

Pemda

APBN

APBD

12 Pendirian sekolah

Kebidanan/keperawatan di

seluruh Kab/Kota

Di seluruh ibukota

kabupaten/kota;

sebagian kab sudah,

tahun 2012 seluruh kab

1 sekolah/kabupaten

dengan daya tampung

30 siswa/tahun

Kem.Kesehatan,

Kem.Diknas, Pemda

APBN

APBD

13 Pendirian sekolah

kepamongprajaan (STPDN di

Jayapura dan Timika)

Kab.Jayapura, Mimika;

tahun 2012 mulai

penambahan kedua

kabupaten

Daya tampung 60

siswa/tahun/sekolah

Kem. Dalam Negeri,

Pemda

APBN

APBD

14 Pendirian Sekolah Pendidikan

Keguruan

Di seluruh ibukota

kabupaten/kota; tahun

2013 target semua kab

1 sekolah/kabupaten

dengan daya tampung

60 siswa/tahun

Kemenko Kesra, Kem.

Diknas, Pemda

APBD

RENCANA …RENCANA …RENCANA …RENCANA …

Page 22: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 9 -

RENCANA AKSI RENCANA AKSI RENCANA AKSI RENCANA AKSI BERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUDBERSIFAT CEPAT TERWUJUD

DALAM DALAM DALAM DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PROVINSI PROVINSI PROVINSI PAPUA PAPUA PAPUA PAPUA BARAT BARAT BARAT BARAT TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011----2012012012012222

No No No No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota

WWWWaktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawab awab awab awab

Sumber Sumber Sumber Sumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Ketahanan PanganProgram Ketahanan PanganProgram Ketahanan PanganProgram Ketahanan Pangan

1 Pengembangan Peternakan Sapi

di Bomberai dan Kebar

Kab.Fak Fak & Kab.

Manokwari; tahun 2011

penyiapan, tahun 2012

mulai operasional

30 ribu ekor /tahun

penggemukan 15 ribu

ekor/tahun produktif

di Bomberai dan Kebar:

Kem.Pertanian, Pemda APBN

APBD

Swasta

Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan Program Penanggulangan Kemiskinan

2 Peningkatan permodalan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat melalui PNPM Mandiri, KUR, dan Pembangunan Kampung

Seluruh Kabupaten/Kota Berkurangnya tingkat kemiskinan di Provinsi Papua Barat pada tahun 2012 sebesar 29,21 persen dari kondisi tahun 2011 sebesar 31,92 persen.

Kem. Kop UMKM, Pemda

APBN

APBD

Perbankan

ProgramProgramProgramProgram …………

Page 23: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 10 -

No No No No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota

WWWWaktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawab awab awab awab

Sumber Sumber Sumber Sumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi Rakyat

3 Peningkatan industri pengolahan sagu rakyat

Papua Barat : Sorong Selatan, Kab.Kaimana, Fakfak, Teluk Bintuni,

Papua Barat : 600 KK Kem. Pertanian, Kem. Kehutanan, Kem. Perindustrian

APBN

APBD

Program Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan Pendidikan

4 Pelayanan Pendidikan Gratis

sampai SMU menjangkau

seluruh distrik dan kampung

Seluruh Papua Barat;

Sudah jalan untuk wajar

9 tahun, tahun 2012

dimulai untuk tingkat

SMU

Seluruh siswa SD

sampai SMU/SMK

(225.228 siswa)

Kem.Diknas, Pemda APBN

APBD

Program Program Program Program Peningkatan Pelayanan KesehatanPeningkatan Pelayanan KesehatanPeningkatan Pelayanan KesehatanPeningkatan Pelayanan Kesehatan

5 Pelayanan Kesehatan Gratis

menjangkau seluruh distrik dan

kampung

Seluruh Papua Barat;

tahun 2012 mulai,

tahun 2013 mencapai

target

Seluruh penduduk

Papua Barat

Kem.Kesehatan,

Pemda

APBN

APBD

ProgramProgramProgramProgram …………

Page 24: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 11 -

No No No No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota

WWWWaktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawab awab awab awab

Sumber Sumber Sumber Sumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Program Program Program Pengembangan Infrastruktur DasarPengembangan Infrastruktur DasarPengembangan Infrastruktur DasarPengembangan Infrastruktur Dasar

6 Pembangunan Pabrik Semen di

Manokwari

Kabupaten Manokwari;

o pengantongan semen

curah.

o Ground Breaking

(dapat segera

dilaksanakan) tahun

2012

Kapasitas produksi

300 ribu ton/tahun

BKPM, BUMN, Kem.

Perindustrian, Kem.

ESDM, PT. Semen

Gresik, Pemda

APBN

Swasta

BUMN

7 Penyediaan Sumber Energi

alternatif terbarukan (PLTMH,

PLTS)

Seluruh Papua Barat;

tahun 2012 mulai

penambahan, tahun

2013 target tercapai

50 unit PLTMH

1000 unit PLTS

Kem. ESDM, PLN,

BPPT, Pemda

APBN

APBD

ProgramProgramProgramProgram …………

Page 25: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 12 -

No No No No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota

WWWWaktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawab awab awab awab

Sumber Sumber Sumber Sumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Pemihakan PutraProgram Pemihakan PutraProgram Pemihakan PutraProgram Pemihakan Putra----putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions)putri Asli Papua (Affirmative Actions)

8 Pemberian Kuota kepada siswa

berprestasi untuk menempuh

pendidikan tinggi terbaik di luar

Papua

Seluruh Papua Barat;

tahun 2011 sudah

dimulai, tahun 2012

mencapai target per

tahun, melalui beasiswa

daerah, dengan fasilitasi

oleh pusat

Per Tahun: Fak.

Kedokteran 30, F.

Teknik 50, F. Pertanian

75, ST Penerbang 10,

ST Statistik 10, ST

Pertanahan 10, ST

Akuntansi 15.

Kem.Diknas, Kem.

Kes,Kem.Keu.,BPN,BPS,

Kem.Hub., PTN, dan

Pemda.

APBN

APBD

9 Pemberian kuota untuk menjadi

anggota TNI/Polri bagi Putra/i

asli Papua

Seluruh Papua Barat;

tahun 2011 mulai,

tahun 2013 mencapai

target per tahun

50 orang/tahun Kemenhan, Polri,

Pemda

APBN

10 Pemberian kuota untuk masuk

sekolah Akademi Militer dan

Akademi Kepolisian bagi Putra/i

asli Papua

Seluruh Papua Barat;

tahun 2011 mulai,

tahun 2013 mencapai

target per tahun

40 siswa/tahun Kemenhan, Pemda APBN

APBD

11. Pendirian …………

Page 26: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 13 -

No No No No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota

WWWWaktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan aktu Pelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JJJJawab awab awab awab

Sumber Sumber Sumber Sumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

11 Pendirian sekolah

Kebidanan/keperawatan

Di seluruh ibukota

kabupaten/kota;

sebagian kab sudah,

tahun 2012 seluruh

kabupaten

1 sekolah/kabupaten

dengan daya tampung

30 siswa/tahun

Kem.Kesehatan,

Kem.Diknas, Pemda

APBD

12 Pendirian sekolah

kepamongprajaan (STPDN di

Kota Sorong)

Kota Sorong; tahun

2012

Daya tampung 60

siswa/tahun/sekolah

Kem. Dalam Negeri,

Pemda

APBN

APBD

13 Pendirian Sekolah Pendidikan

Keguruan

Di seluruh ibukota

kabupaten/ kota; tahun

2012 mulai

penambahan kedua

kabupaten

1 sekolah/kabupaten

dengan daya tampung

60 siswa/tahun

Kem. Diknas, Pemda APBD

RENCANARENCANARENCANARENCANA …………

Page 27: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 14 -

RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA AAAAKSI P4B 2011KSI P4B 2011KSI P4B 2011KSI P4B 2011----2012201220122012

YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM MP3EIMP3EIMP3EIMP3EI KORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUA----KEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKU

No No No No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah)rupiah)rupiah)rupiah)

PeriodePeriodePeriodePeriode MulaiMulaiMulaiMulai

PeriodePeriodePeriodePeriode SelesaiSelesaiSelesaiSelesai

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utamautamautamautama

LokasiLokasiLokasiLokasi Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori

TipeTipeTipeTipe KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

A.A.A.A. PEMBANGUNAN FISIKPEMBANGUNAN FISIKPEMBANGUNAN FISIKPEMBANGUNAN FISIK

1 Pembangunan Jalan Trans-Papua

50.000 2011 - Kemen PU Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan

2 Peningkatan Jalan Kumbe - Okaba - Nakias (152 km) Jalan Propinsi dan Kabupaten

760 2011 2015 Pemprov Papua, Pemkab Merauke

Merauke, Papua

Pemerintah Infrastruktur Jalan

3 Peningkatan Jalan Timika - Nabire (407,7 Km)

631 2011 2014 Kemen PU Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan

4 Pelabuhan Serui 567 2011 2014 Kemenhub Serui, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

5. Peningkatan …

Page 28: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 15 -

No No No No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah)rupiah)rupiah)rupiah)

PeriodePeriodePeriodePeriode MulaiMulaiMulaiMulai

PeriodePeriodePeriodePeriode SelesaiSelesaiSelesaiSelesai

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utamautamautamautama

LokasiLokasiLokasiLokasi Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori

TipeTipeTipeTipe KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

5 Peningkatan jalan Merauke - Muting (204 km)

388 2011 2014 Kemen PU Merauke, Papua

Pemerintah Infrastruktur Jalan

6 Adpel Jayapura 328 2011 2014 Kemenhub Jayapura, Papua

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

7 Pelabuhan Waren 306 2011 2014 Kemenhub Waren, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

8 Lanjutan pembangunan Pelabuhan Samudera Perikanan Merauke

300 2011 2014 KKP Merauke, Papua

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

9 Pembangunan Jalan Okaba - Wambi

285 2011 2015 Kemen PU Merauke, Papua

Pemerintah Infrastruktur Jalan

10 Pembangunan jaringan transmisi listrik di Papua

238 2011 2015 PLN Papua BUMN Infrastruktur Power & Energi

11 Pelabuhan Bade 237 2011 2014 Kemenhub Bade, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

12. Adpel …

Page 29: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 16 -

No No No No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah)rupiah)rupiah)rupiah)

PeriodePeriodePeriodePeriode MulaiMulaiMulaiMulai

PeriodePeriodePeriodePeriode SelesaiSelesaiSelesaiSelesai

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utamautamautamautama

LokasiLokasiLokasiLokasi Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori

TipeTipeTipeTipe KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

12 Adpel Merauke 210 2011 2014 Kemenhub Merauke, Papua

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

13 Pembangunan Dermaga Terminal Penumpang dan Peti Kemas Pelabuhan Depapre

200 2011 2014 Kemenhub Depapre, Papua

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

14 Optimalisasi & ekstensifikasi lahan pertanian untuk pemberdayaan petani

186 2011 2014 Kementan Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

15 Pelabuhan Sarmi 169 2011 2014 Kemenhub Sarmi, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

16 Pengadaan peralatan alsintan (traktor, planter, reaper, power threser, mini combine, pompa air)

161 2011 2014 Kementan Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

17. Pelabuhan …

Page 30: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 17 -

No No No No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah)rupiah)rupiah)rupiah)

PeriodePeriodePeriodePeriode MulaiMulaiMulaiMulai

PeriodePeriodePeriodePeriode SelesaiSelesaiSelesaiSelesai

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utamautamautamautama

LokasiLokasiLokasiLokasi Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori

TipeTipeTipeTipe KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

17 Pelabuhan Nabire 160 2011 2014 Kemenhub Nabire, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

18 Pelabuhan Agats 159 2011 2014 Kemenhub Agats, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

19 Pelabuhan Kokas 145 2011 2014 Kemenhub Kokas, Papua Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

20 Unit Penyelenggara Pelabuhan Amamapare

135 2011 2014 Kemenhub Amamapare, Papua

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

21 Peningkatan Jalan Habema – Yaguru (110 + Km)

106 2011 2014 Kemen PU Papua Pemerintah Infrastruktur Jalan

22 Feasibility Study Pengembangan PLTA Mamberamo

100 2011 2013 BPPT Mamberamo, Papua

Pemerintah Infrastruktur Power & Energi

23 Pembangunan Dermaga General Cargo 100 meter-Pelabuhan Merauke

100 2011 2014 Kemenhub Merauke, Papua

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

24. Pembangunan …

Page 31: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 18 -

No No No No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah)rupiah)rupiah)rupiah)

PeriodePeriodePeriodePeriode MulaiMulaiMulaiMulai

PeriodePeriodePeriodePeriode SelesaiSelesaiSelesaiSelesai

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utamautamautamautama

LokasiLokasiLokasiLokasi Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori

TipeTipeTipeTipe KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 Pembangunan industri pengolahan pupuk dan biogas

75 2011 2014 Kemen perindustrian

Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

25 Pembangunan sektor pendukung pendidikan (kejuruan, perti masamus & yasanto, BLKT terampil, sarana pendukung BLK, pelatihan tenaga kerja terampil)

72 2011 2014 Kemendiknas Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

26 Penyediaan modal pemberdayaan masyarakat dan pengembangan investasi

69 2011 2014 Kemenkop Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

27 Pengembangan village breeding center sapi potong

60 2011 2013 Kementerian PU

Merauke, Papua

Pemerintah Fasilitas produksi

28. Pembangunan …

Page 32: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 19 -

No No No No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah)rupiah)rupiah)rupiah)

PeriodePeriodePeriodePeriode MulaiMulaiMulaiMulai

PeriodePeriodePeriodePeriode SelesaiSelesaiSelesaiSelesai

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utamautamautamautama

LokasiLokasiLokasiLokasi Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori

TipeTipeTipeTipe KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

28 Pembangunan SPAM Kota Pamekaran (Kota Timika) 200 L/s

40 2011 2014 Kemen PU Timika, Papua Pemerintah Utilitas Air

29 Pembangunan IPA Reservoar dan Unit Distribusi Kab. Mimika

40 2011 2014 Kemen PU Mimika, Papua Pemerintah Utilitas Air

30 Pembangunan terminal agribisnis, pergudangan, dan pelabuhan ekspor di Serapuh & Wogikel

33 2011 2014 Kemenhub Serapuh, Wogikel, Papua

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

31 Pengadaan Rangka Jembatan untuk Kali Koloy, Kali Hewa, dan Rawa Inggun

30 2011 2013 Kemen PU Merauke, Papua

Pemerintah Infrastruktur Jalan

32 Perpanjangan Bandara Mopah Merauke

25 2011 2014 Kemenhub Merauke, Papua

Pemerintah Infrastruktur Bandara

33. Pembangunan …

Page 33: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 20 -

No No No No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah)rupiah)rupiah)rupiah)

PeriodePeriodePeriodePeriode MulaiMulaiMulaiMulai

PeriodePeriodePeriodePeriode SelesaiSelesaiSelesaiSelesai

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utamautamautamautama

LokasiLokasiLokasiLokasi Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori

TipeTipeTipeTipe KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

33 Pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku Distrik Teluk Umar Kab. Nabire 150 liter/detik

15 2011 2014 Kemen PU Nabire, Papua Pemerintah Utilitas Air

34 Pengembangan Instalasi Air Bersih Morotai 13 liter/detik

12 2011 2014 Kemen PU Morotai, Papua

Pemerintah Utilitas Air

35 Pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku Kab. Nabire 75 liter/detik

3 2011 2014 Kemen PU Nabire, Papua Pemerintah Utilitas Air

36 Pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku Distrik Kemtuk 45 liter/detik

3 2011 2014 Kemen PU Kemtuk, Papua Pemerintah Utilitas Air

37 Proyek Amoniak Urea di Tangguh

20.850 2011 2015 PT Pusri (persero)

Tangguh, Papua Barat

BUMN Fasilitas produksi

38. Peningkatan …

Page 34: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 21 -

No No No No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah)rupiah)rupiah)rupiah)

PeriodePeriodePeriodePeriode MulaiMulaiMulaiMulai

PeriodePeriodePeriodePeriode SelesaiSelesaiSelesaiSelesai

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utamautamautamautama

LokasiLokasiLokasiLokasi Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori

TipeTipeTipeTipe KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

38 Peningkatan jalan Manokwari - Kebar (214 km)

924 2012 2014 Pemkab Manokwari

Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Infrastruktur Jalan

39 Peningkatan jalan Kokas - Fakfak - Bomberai (140 km)

911 2012 2014 Kemen PU T. Bintuni, Papua Barat

Pemerintah Infrastruktur Jalan

40 Pelabuhan Teminabuan 261 2011 2014 Kemenhub Teminabuan, Papua Barat

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

41 Pelabuhan Kaimana 188 2011 2014 Kemenhub Kaimana, Papua barat

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

42 Adpel Biak 168 2011 2014 Kemenhub Biak, Papua Barat

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

43 Pelabuhan Saunek 153 2011 2014 Kemenhub Saunek, Papua Barat

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

44 Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Pomako

250 2012 2015 Kemenhub Merauke, Papua

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

45. Pengembangan …

Page 35: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 22 -

No No No No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah)rupiah)rupiah)rupiah)

PeriodePeriodePeriodePeriode MulaiMulaiMulaiMulai

PeriodePeriodePeriodePeriode SelesaiSelesaiSelesaiSelesai

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utamautamautamautama

LokasiLokasiLokasiLokasi Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori

TipeTipeTipeTipe KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

45 Pengembangan pelabuhan di Sorong

129 2011 2014 Kemenhub Sorong, Papua Barat

Pemerintah Infrastruktur Pelabuhan

46 Pembangunan industri pakan

50 2011 2014 Kemen perindustrian

Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Fasilitas produksi

47 Pembangunan Pos IB dan Puskeswan Terpadu

50 2011 2012 Ditjen Peternakan

Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Fasilitas produksi

48 Pembangunan/revitalisasi padang penggembalaan

50 2011 2013 Ditjen Peternakan

Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Fasilitas produksi

49 Pembangunan balai latihan sumber daya manusia peternakan

50 2011 2013 BPSDM Kementerian Pertanian

Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Fasilitas produksi

50 Pengadaan sumber air bersih dari sumber sumur air dalam, dam, kolam penampungan air (pond), filterisasi air rawa

50 2011 2015 Pemprov Papua

Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Utilitas Air

51. Pengembangan …

Page 36: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 23 -

No No No No KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

Nilai Nilai Nilai Nilai Investasi Investasi Investasi Investasi (Milyar (Milyar (Milyar (Milyar rupiah)rupiah)rupiah)rupiah)

PeriodePeriodePeriodePeriode MulaiMulaiMulaiMulai

PeriodePeriodePeriodePeriode SelesaiSelesaiSelesaiSelesai

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana utamautamautamautama

LokasiLokasiLokasiLokasi Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Kategori Kategori Kategori Kategori

TipeTipeTipeTipe KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

51 Pengembangan Ketenagalistrikan untuk RPH dan pengolahan

30 2011 2014 PLN Manokwari, Papua Barat

BUMN Infrastruktur Power & Energi

52 Pelatihan meat cutting plant 3 2011 2013 Ditjen Peternakan

Manokwari, Papua Barat

Pemerintah Fasilitas produksi

RENCANARENCANARENCANARENCANA …………

Page 37: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 24 -

RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA AAAAKSI P4B 2011KSI P4B 2011KSI P4B 2011KSI P4B 2011----2012201220122012

YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM YANG MENJADI BAGIAN DARI PROGRAM MP3EIMP3EIMP3EIMP3EI KORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUAKORIDOR EKONOMI PAPUA----KEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKUKEPULAUAN MALUKU

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota

Waktu Waktu Waktu Waktu PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

KapasitasKapasitasKapasitasKapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JawabJawabJawabJawab

SumberSumberSumberSumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

BBBB KEBIJAKAN/REGULASIKEBIJAKAN/REGULASIKEBIJAKAN/REGULASIKEBIJAKAN/REGULASI

1 Pengembangan Merauke

Integrated Food And Energy Estate (MIFEE) Kab. Merauke

Kab. Merauke, Prov

Papua; 2011 mulai, Kem.

Pertanian melakukan

penyiapan lahan 400 ha

dan jaringan irigasi (300

ha), tata air mikro (300

ha) dan embung 2 unit,

dan 2012 Optimasi lahan

200 ha, perluasan sawah

regional lahan

hortikultura 100 ha;

2013 operasional

Target 1,2 juta ha

Tersedia 220 ribu ha

(reklamasi dan

rehabilitasi rawa)

Kem. Pertanian,

Kem. ESDM, BKPM,

Pemda

APBN

APBD

Swasta

2. Pemberian …

Page 38: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 25 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota

Waktu Waktu Waktu Waktu PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

KapasitasKapasitasKapasitasKapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JawabJawabJawabJawab

SumberSumberSumberSumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2 Pemberian kemudahan

berinvestasi (insentif investasi) di

kawasan strategis di Papua dan

Papua Barat

Kab/Kota sebagai

kawasan strategis di

Papua dan Papua Barat;

tahun 2011 mulai

Meningkatnya

investasi swasta di

kawasan strategis

Kem. Keu., BKPM,

Pemda

APBN

3 Pengembangan kawasan strategis

minyak bumi di Sorong

Kab. Sorong, Prov Papua

Barat; tahun 2012

mencapai target

Produksi 125 ribu

barel/hari) minyak

bumi

Kem. ESDM, Pemda APBN

APBD

Swasta

4 Pengembangan kawasan strategis

gas bumi di Teluk Bintuni

Kab. Teluk Bintuni,

Provinsi Papua; tahun

2012 mencapai target

Potensi170 trilyun

kaki kubik (TCF) gas

bumi

Kem. ESDM, Pemda APBN

APBD

Swasta

5 Pengembangan kawasan strategis

minyak dan gas bumi di Sarmi

Kab. Sarmi, Provinsi

Papua; tahun 2013

mencapai target

Potensi 100 juta barel

minyak bumi; Potensi

1.214 trilyun kaki

kubik (TCF) gas bumi

Kem. ESDM, Pemda APBN

APBD

Swasta

6. Pengembangan …

Page 39: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 26 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan Lokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/KotaLokasi Kab/Kota

Waktu Waktu Waktu Waktu PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan

Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran / Target / Sasaran /

KapasitasKapasitasKapasitasKapasitas

Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung Instansi Penanggung

JawabJawabJawabJawab

SumberSumberSumberSumber

PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

6 Pengembangan Kawasan Strategis

Mimika Sebagai Pusat

Pengembangan Industri dan

Tambang

Mimika, Provinsi Papua;

2011 sudah mulai, 2013

tercapai target industri

66 ribu ton/hari Kem. ESDM, Kem.

Perindustrian,

Pemda

APBN

APBD

Swasta

7 Percepatan Penetapan RTRW

Prov/Kab/Kota di Provinsi Papua

dan Papua Barat

Seluruh Prov/Kab/Kota

di Prov. Papua dan Papua

Barat; 2011 selesai

Perda tentang RTRW

Seluruh Provinsi/Kab/

Kota di Papua dan

Papua Barat

Kem. PU, Bappenas,

Kemendagri,

Kemhut, Pemda

APBN

APBD

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian,

ttd.

Retno Pudji Budi Astuti

Page 40: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

LAMPIRAN II PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 65 Tahun 2011 TANGGAL : 20 September 2011

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARATPROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARATPROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARATPROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011 –––– 2014201420142014

Page 41: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA PROVINSI PAPUA PROVINSI PAPUA PROVINSI PAPUA

TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011 –––– 2014201420142014

Page 42: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 3 -

DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3 I. I. I. I. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN ......................................................................................................... 4444

1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 4

1.2. Maksud dan Tujuan ........................................................................................ 6 II.II.II.II. GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA .................................................................. 6

2.1. Kondisi Geografis Wilayah ............................................................................. 6

2.2. Demografi ........................................................................................................ 7

2.3. Perekonomian Wilayah .................................................................................. 8 III.III.III.III. JENISJENISJENISJENIS KAWASANKAWASANKAWASANKAWASAN,,,, SASARAN, DAN PROGRAMSASARAN, DAN PROGRAMSASARAN, DAN PROGRAMSASARAN, DAN PROGRAM STRATEGISSTRATEGISSTRATEGISSTRATEGIS .................................. 8

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3.1. Jenis Kawasan di Provinsi Papua .................................................................... 8

3.2. Sasaran Pembangunan .................................................................................... 9

3.3. Program Strategis ............................................................................................ 10

3.4. Sinergi Kawasan Strategis dan MP3EI ............................................................ 14 DAFTAR DAFTAR DAFTAR DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSIPROVINSIPROVINSIPROVINSI PAPUA PAPUA PAPUA PAPUA TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011----2014201420142014........................................................................................................ 16

I. PENDAHULUAN …I. PENDAHULUAN …I. PENDAHULUAN …I. PENDAHULUAN …

Page 43: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 4 -

I. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG

Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (UU Otsus Papua) ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001 yang memberikan kewenangan yang lebih luas kepada Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat untuk mengatur dan mengurus diri sendiri. Melalui UU 21/2001 tersebut, Provinsi Papua – yang kemudian dimekarkan menjadi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat di tahun 2006—diamanahkan tanggung jawab yang lebih besar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengaturan pemanfaatan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Papua sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Undang-undang ini juga memiliki semangat rekonsiliasi dan penyelesaian masalah yang ada di Provinsi Papua secara menyeluruh, serta memberikan pengakuan dan penghormatan atas hak-hak dasar orang asli Papua serta pemberdayaannya secara strategis dan mendasar.

Enam tahun setelah penetapan dan pelaksanaan UU Nomor 21/2001 tersebut, para pemangku kepentingan berpendapat bahwa perubahan kesejahteraan masyarakat terutama penduduk asli Papua masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan penilaian perkembangan pembangunan tersebut, pemerintah berinisiatif untuk melakukan percepatan melalui penetapan Inpres 5 Tahun 2007 tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebagai suatu kumpulan kebijakan untuk mendorong percepatan pembangunan di kedua provinsi tersebut dengan meningkatkan efektifitas koordinasi, sinergi dan harmonisasi program dan kebijakan antar sektor dan pusat-daerah yang dilakukan oleh kementrian/lembaga dan pemerintah daerah. Inpres 5/2007 menekankan pendekatan kebijakan baru (the new deals policy for Papua) dengan lima aspek strategis yaitu:

a. Pemantapan ketahanan pangan dan pengurangan kemiskinan. b. Peningkatan kualtias penyelenggaraan pendidikan. c. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. d. Peningkatan infrastruktur dasar guna meningkatkan aksesibilitas di

wilayah terpencil, pedalaman dan perbatasan Negara. e. Perlakuan khusus (affirmative action) bagi pengembangan kualitas

sumber daya manusia putra-putri asli Papua.

Setelah 2 tahun pelaksanaan Inpres 5/2007, berbagai koordinasi antara pemerintah pusat (K/L) dan pemerintah Provinsi Papua telah dilakukan dan menghasilkan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Namun evaluasi Inpres 5/2007 menunjukkan bahwa percepatan pembangunan yang dilakukan terutama dalam kaitannya dengan program prioritas pengurangan kemiskinan, peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan masih belum memberikan peningkatan yang signifikan karena tersendatnya pembangunan infrastruktur, belum

terlaksananya ...

Page 44: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 5 -

terlaksananya sistem pendidikan khusus yang menjangkau masyarakat Papua, dan terkendalanya penyiapan sarana prasarana pelayanan kesehatan serta masih terisolirnya wilayah-wilayah sasaran.

Salah satu penyebab lambatnya upaya percepatan adalah belum optimalnya pengelolaan dana yang ada, terutama terkait sinkronisasi program/kegiatan serta anggaran pusat dan daerah termasuk pendanaan sektoral pusat melalui K/L dan pemanfaatan dana otonomi khusus dan dana tambahan infrastruktur di kedua Provinsi. Untuk itu diperlukan kelanjutan upaya Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dengan memperluas bidang kebijakan pokok percepatan dengan prinsip pengembangan kawasan yang diarahkan untuk keterpaduan dan sinergi lintas bidang dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat asli Papua dan Papua Barat yang terdiri dari: a. Penguatan ketahanan pangan. b. Penanggulangan kemiskinan. c. Pengembangan ekonomi rakyat. d. Peningkatan pelayanan pendidikan. e. Peningkatan pelayanan kesehatan. f. Pengembangan infrastruktur dasar. g. Pemihakan terhadap masyarakat asli Papua dan Papua Barat.

Dalam pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, diperlukan dukungan dari kebijakan yang bersifat regulasi dan kelembagaan sebagai berikut: a. Penguatan pengendalian pemanfaatan ruang dan pengelolaan

pertanahan. b. Keamanan dan ketertiban. c. Pengembangan kapasitas kelembagaan.

Selain melalui dukungan program-program di atas, Percepatan Pembangunan Provinsi Papua, juga didukung program-program yang terkait dengan agenda pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025, koridor ekonomi Papua-kepulauan Maluku.

Dengan tetap memegang semangat koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi program/kegiatan percepatan pembangunan maka masing-masing kebijakan pokok percepatan dan faktor pendukung kebijakan pokok percepatan tersebut perlu dituangkan dalam Rencana Aksi Percepatan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua Barat 2012-2016. Penentuan program dan kegiatan yang dimuat dalam rencana aksi merupakan prioritas dalam rangka percepatan yang sifatnya dikhususkan termasuk juga program dan kegiatan baru yang bersifat cepat terwujud, yang diperlukan dalam rangka percepatan pembangunan dalam kurun waktu tahun 2011-2014.

1.2. 1.2. 1.2. 1.2. MAKSUDMAKSUDMAKSUDMAKSUD …………

Page 45: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 6 -

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, khususnya untuk Provinsi Papua ini adalah: a. memberikan penjabaran dan arahan yang jelas dalam percepatan masing-

masing kebijakan pokok percepatan maupun faktor pendukung kebijakan pokok percepatan yang akan dilaksanakan dalam tahun 2011-2014;

b. memberikan penjelasan sasaran, kebijakan, strategi pelaksanaan serta pembiayaan agar memberikan hasil yang optimal;

c. mengkoordinasikan dan sinkronisasi berbagai sumber daya yang ada di tingkat pusat, Provinsi maupun kabupaten/kota yang dituangkan dalam program dan kegiatan strategi yang menjadi prioritas utama dalam upaya percepatan pembangunan di Provinsi Papua tahun 2011-2014. Program dan kegiatan strategis yang disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua 2011-2016;

d. rencana aksi merupakan dokumen perencanaan yang mensinkronkan program/kegiatan pusat-daerah serta rencana pendanaan yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi serta APBD Kab/Kota serta kontribusi lembaga donor dan swasta (PPP);

e. sebagai bagian dokumen yang dijadikan bahan masukan dalam penyusunan RPJM Daerah Provinsi Papua 2011-2016, maupun RPJM Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Papua.

II. GAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUA

2.1. KONDISI GEOGRAFIS WIKONDISI GEOGRAFIS WIKONDISI GEOGRAFIS WIKONDISI GEOGRAFIS WILAYAHLAYAHLAYAHLAYAH

Provinsi Papua dengan luas 317.062 kilometer persegi terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota dengan jumlah penduduk 2.851.999 jiwa (BPS, 2010). Provinsi Papua, kaya akan sumber daya alam seperti mineral (bahan tambang), hutan, dan kawasan yang heterogen seperti hutan, pegunungan, sungai, danau, rawa, dan gambut. Melimpahnya sumber daya alam, juga karena kebijakan desentralisasi fiskal dan ketentuan-ketentuan khusus yang berhubungan dengan otonomi, menyebabkan tingkat pertumbuhan tahunan Provinsi Papua jauh di atas rata-rata nasional untuk beberapa tahun, dan dari segi fiskal merupakan provinsi terkaya kedua di Indonesia. Sektor pertambangan, minyak dan gas (69%) mendominasi perekonomian di Provinsi Papua, diikuti oleh sektor pertanian (11%), administrasi pemerintahan (5%), sektor transportasi (4%), sektor komunikasi (4%), sektor konstruksi (4%), sektor perdagangan (4%) dan lainnya (3%).

Namun, …

Page 46: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 7 -

Namun, pendapatan Provinsi Papua yang besar dan pertumbuhan PDB yang mengesankan tidak diimbangi dengan kinerja yang memadai dalam memerangi kemiskinan dan meningkatkan pembangunan manusia. Pada tahun 2009, Provinsi Papua memiliki IPM terendah di Indonesia (64,3) dibandingkan dengan rata-rata nasional (71,5). Kebijakan nasional untuk memerangi kemiskinan, telah berhasil menurunkan persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dengan persentase penduduk miskin saat ini 12,42% (BPS, 2011), tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap masyarakat Provinsi Papua yang tetap mencatat tingkat kemiskinan tertinggi, dengan 31,98% penduduk Provinsi Papua hidup di bawah rata-rata nasional (BPS 2011). Kegiatan ekonomi hanya terkonsentrasi di beberapa pusat kota, sedangkan penduduk kurang berinteraksi satu sama lainnya karena kondisi ekstrim topografi daerah, terlihat pada pola permukiman yang tersebar dan sering hanya dihubungkan oleh angkutan udara, transportasi laut, atau dengan berjalan kaki. Selain itu infrastruktur juga terbatas dan terfragmentasi, kesenjangan gender yang parah dan meluas, HIV menyebar dengan cepat, dan tindak korupsi yang meluas di seluruh lapisan masyarakat. Tidak mengherankan jika Provinsi Papua tertinggal dari provinsi-provinsi lain dalam mencapai indikator Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals = MDG) dan dengan perkembangan yang ada mungkin tidak akan mencapai sejumlah tujuan MDGs, khususnya yang terkait dengan penurunan tingkat kemiskinan dan peningkatan taraf kesehatan.

Gambar Gambar Gambar Gambar 2.2.2.2.1111.... Peta Peta Peta Peta Wilayah Administrasi Wilayah Administrasi Wilayah Administrasi Wilayah Administrasi Provinsi PapuaProvinsi PapuaProvinsi PapuaProvinsi Papua Menurut KabupatenMenurut KabupatenMenurut KabupatenMenurut Kabupaten

2.2. 2.2. 2.2. 2.2. DEMOGRAFIDEMOGRAFIDEMOGRAFIDEMOGRAFI …………

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.

Page 47: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 8 -

2.2. DEMOGRAFIDEMOGRAFIDEMOGRAFIDEMOGRAFI

Dari tahun ke tahun jumlah penduduk di Provinsi Papua terus meningkat. Pada tahun 2003 jumlah penduduk sebesar 1.823.872 jiwa, kemudian pada tahun 2007 meningkat menjadi 2.015.616 jiwa. Sedangkan data terakhir berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk Provinsi Papua sementara adalah 2.851.999 orang, yang terdiri atas 1.510.285 laki-laki dan 1.341.714 perempuan. Dengan luas wilayah Provinsi Papua sekitar 317.062 km2 dan didiami oleh 2.851.999 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Provinsi Papua adalah sebanyak sembilan orang per km2, hal ini mengindikasikan bahwa masih luasnya wilayah di Provinsi Papua yang tidak berpenghuni.

2.3. PEREKONOMIAN WILAYAHPEREKONOMIAN WILAYAHPEREKONOMIAN WILAYAHPEREKONOMIAN WILAYAH

Perekonomian Provinsi Papua yang kaya akan sumber daya alam berupa tambang migas dan non migas. Hasil dari kegiatan ekonomi di sektor pertambangan tersebut mampu memberikan sumbangan nilai tambah yang cukup besar bagi perekonomian Provinsi Papua. Sektor pertambangan konsentrat tembaga memberikan sumbangan yang sangat dominan terhadap perkembangan perekonomian Provinsi Papua. Sehingga peningkatan maupun penurunan laju pertumbuhan pada sektor konsentrat tembaga ini akan sangat berpengaruh terhadap arah pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua.

Sejak tahun 2008, Perkembangan Ekonomi Tahunan (yoy) Provinsi Papua mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dari -0,78% pada 2008 meningkat menjadi 20,34% pada tahun 2009. Sumbangan terbesar dalam peningkatan perkembangan ekonomi di Provinsi Papua ini adalah sektor pertambangan dan penggalian (14,23%). Sementara pada 2 triwulan pertama pada tahun 2010 sektor pertambangan dan penggalian mengalami penurunan, sehingga Perkembangan Ekonomi pada tahun 2010, sampai pada triwulan kedua tumbuh negatif (kontraksi) dan laju tumbuh lebih rendah (lambat) dibandingkan periode triwulan sebelumnya, yaitu (-15,69%) pada triwulan pertama, dan semakin menurun menjadi (-22,42%).

III. JENIS KAWASAN, JENIS KAWASAN, JENIS KAWASAN, JENIS KAWASAN, SASARAN, DAN PROGRAMSASARAN, DAN PROGRAMSASARAN, DAN PROGRAMSASARAN, DAN PROGRAM STRATEGISSTRATEGISSTRATEGISSTRATEGIS

3.1. JENIS KAWASAN DI JENIS KAWASAN DI JENIS KAWASAN DI JENIS KAWASAN DI PROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUAPROVINSI PAPUA

3.1.1. Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir

Provinsi Papua memiliki karakteristik geografis yang beraneka ragam, terdiri dari dataran rendah, rawa-rawa, pesisir, dan pegunungan. Kawasan Pegunungan Tengah merupakan daerah terisolir, karena secara umum hampir sebagian besar wilayah ini belum memiliki aksesibilitas terhadap sumber daya

pembangunan …

Page 48: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 9 -

pembangunan, yang menyebabkan terkendalanya kinerja sektor pengembangan infrastruktur dasar, sektor transportasi, sektor pendidikan, dan sektor kesehatan; yang menyebabkan rendahnya pengembangan ekonomi kerakyatan, serta masih tingginya tingkat kemiskinan. Ada pun kabupaten-kabupaten yang berada di kawasan pegunungan tengah yang dikategorikan sebagai wilayah terisolir diantaranya: KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Jayawijaya, Jayawijaya, Jayawijaya, Jayawijaya, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Yalimo, Yalimo, Yalimo, Yalimo, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Nduga, Nduga, Nduga, Nduga, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Lani Jaya, Lani Jaya, Lani Jaya, Lani Jaya, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Pegunungan Pegunungan Pegunungan Pegunungan Bintang, Bintang, Bintang, Bintang, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Puncak, Puncak, Puncak, Puncak, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Intan Jaya, Intan Jaya, Intan Jaya, Intan Jaya, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Memberamo Memberamo Memberamo Memberamo Tengah, Tengah, Tengah, Tengah, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Tolikara, Tolikara, Tolikara, Tolikara, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Puncak Jaya,Puncak Jaya,Puncak Jaya,Puncak Jaya, dan KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten YahukimoYahukimoYahukimoYahukimo. Kabupaten-kabupaten ini umumnya mempunyai kondisi topografi maupun geografi yang berbukit terjal, gunung-gunung serta lembah yang curam, juga dataran ngarai yang sulit ditembus melalui transportasi darat, sehingga masih sangat mengandalkan tranportasi udara.

3.1.2. Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan

Kawasan perdesaan di Provinsi Papua adalah daerah yang berada di luar perkotaan, namun tidak digolongkan ke dalam kawasan terisolir, di mana kondisi prasarana dan sarana infrastruktur baik jalan/jembatan, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lainnya masih sangat tertinggal dan membutuhkan perhatian yang tinggi dari pemerintah. Kondisi perdesaan di Provinsi Papua memiliki karakteristik geografis yang beraneka ragam, terdiri dari dataran rendah, rawa-rawa, pesisir, dan pegunungan. Dibandingkan dengan daerah pesisir, kawasan pegunungan tengah di Provinsi Papua merupakan daerah perdesaan yang hingga saat ini masih sangat sulit dijangkau dan sebagian besar mengandalkan moda transportasi udara dan sungai untuk mencapainya. Adapun kawasan perdesaan, melingkupi KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Keerom, Keerom, Keerom, Keerom, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Jayapura, Jayapura, Jayapura, Jayapura, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Sarmi, Sarmi, Sarmi, Sarmi, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Waropen, Waropen, Waropen, Waropen, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Nabire, Nabire, Nabire, Nabire, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Merauke, Merauke, Merauke, Merauke, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Boven Digoel, Boven Digoel, Boven Digoel, Boven Digoel, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Asmat, Asmat, Asmat, Asmat, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Mappi, Mappi, Mappi, Mappi, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Mimika, Mimika, Mimika, Mimika, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Biak, Biak, Biak, Biak, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Supiori, Supiori, Supiori, Supiori, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Kep. Yapen, Kep. Yapen, Kep. Yapen, Kep. Yapen, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Mamberamo RayaMamberamo RayaMamberamo RayaMamberamo Raya,,,, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten PaniaiPaniaiPaniaiPaniai,,,, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Dogiyai, Dogiyai, Dogiyai, Dogiyai, dan KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Deiyai.Deiyai.Deiyai.Deiyai.

3.1.3. Kawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan Perkotaan

Gambaran umum kawasan Perkotaan di Provinsi Papua dengan topografi Provinsi Papua yang begitu beragam kawasan pantai, kawasan pegunungan dan lembah, mempunyai karakteristik tersendiri meliputi karakteristik geografis yang beraneka ragam, terdiri dari dataran rendah, rawa-rawa, pesisir, dan pegunungan. Adapun kawasan perkotaan di Provinsi Papua, meliputi 29292929 kabupatenkabupatenkabupatenkabupaten////kota kota kota kota yang sekaligus menjadi ibuyang sekaligus menjadi ibuyang sekaligus menjadi ibuyang sekaligus menjadi ibukkkkota kabupatenota kabupatenota kabupatenota kabupaten. Jika dipandang dari sisi kependudukan, komposisi penduduk di kawasan ini bersifat sangat heterogen dan dari sisi penghidupan, yang sudah lebih maju dipandang dari aspek sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan ketersediaan infrastruktur umum.

3.1.4. Kawasan …3.1.4. Kawasan …3.1.4. Kawasan …3.1.4. Kawasan …

Page 49: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 10 -

3.1.4. Kawasan StrategisKawasan StrategisKawasan StrategisKawasan Strategis

Pembangunan Kawasan strategis adalah pembangunan yang difokuskan pada lokasi yang memiliki potensi sumber daya alam (backward linkages) dan sumber daya manusia terampil, yang didukung infrastruktur wilayah yang mendukung investasi yang berbasis potensi ekonomi lokal dan membuka pasar domestik dan internasional (forward linkages). Kawasan strategis di Provinsi Papua adalah: KabupaKabupaKabupaKabupatentententen Jayapura, Jayapura, Jayapura, Jayapura, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten Mimika, Mimika, Mimika, Mimika, KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten MeraukeMeraukeMeraukeMerauke dan KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten BiakBiakBiakBiak.

3.2. SASARAN PEMBANGUNAN SASARAN PEMBANGUNAN SASARAN PEMBANGUNAN SASARAN PEMBANGUNAN

Sasaran akhir yang ingin dicapai melalui penetapan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (P4B) yang merupakan keberlanjutan dari Inpres 5/2007 tentang Percepatan Pembangunan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, adalah:

1. Meningkatnya ketahanan pangan lokal melalui optimalisasi potensi bahan pangan lokal.

2. Berkurangnya kemiskinan dan meningkatnya perekonomian masyarakat melalui optimalisasi potensi sumber daya alam.

3. Terbangunnya infrastruktur dasar pembangunan terutama yang membuka keterisolasian wilayah melalui peningkatan aksesibilitas transportasi dan informasi serta layanan dasar (pendidikan, kesehatan, pemukiman, air bersih, ketenagalistrikan, telekomunikasi) di kawasan terisolir.

4. Terjangkaunya pendidikan yang bermutu dan relevan di kawasan terisolir.

5. Meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat di kawasan terisolir.

6. Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui peningkatan investasi. 7. Terwujudnya kebijakan yang berpihak kepada penduduk asli Papua,

golongan ekonomi kecil dan menengah, serta menuju kesetaraan dalam proses pembangunan di kawasan terisolir.

8. Meningkatnya keamanan dan ketertiban serta penegakkan supremasi hukum di kawasan terisolir.

9. Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui peningkatan investasi di kawasan terisolir.

3.3. PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PENDUKUNG PERCEPATANPENDUKUNG PERCEPATANPENDUKUNG PERCEPATANPENDUKUNG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSIPEMBANGUNAN PROVINSIPEMBANGUNAN PROVINSIPEMBANGUNAN PROVINSI PAPUAPAPUAPAPUAPAPUA

Demi tercapainya sasaran akhir dari rencana aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, maka perlu ditentukan arah kebijakan percepatan pembangunan yang akan membantu mengarahkan setiap program program program program strategisstrategisstrategisstrategis percepatan pembangunan di Provinsi Papua.

Arah …

Page 50: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 11 -

Arah kebijakan maupun program strategis yang diambil harus berdasarkan gambaran kondisi dan karakteristik wilayah serta permasalahan yang dihadapi masing-masing kawasan. Untuk itu kebijakan yang diambil untuk Percepatan Pembangunan Provinsi Papua tahun 2011-2014 adalah:

1.1.1.1. Program Program Program Program KetahananKetahananKetahananKetahanan Pangan:Pangan:Pangan:Pangan:

a) peningkatan ketahanan pangan dengan peningkatan keanekaragaman produksi makanan berbahan baku lokal (sagu, ubi jalar, padi, jagung, perikanan);

b) pengolahan hasil pertanian menjadi bahan makanan (terutama sagu, ubi kayu, jagung, ikan) di kawasan terisolir;

c) peningkatan distribusi hasil pertanian/pangan ke seluruh wilayah terpencil/terisolir.

2.2.2.2. Program Program Program Program PenPenPenPenanggulangananggulangananggulangananggulangan Kemiskinan:Kemiskinan:Kemiskinan:Kemiskinan:

a) peningkatan kemampuan masyarakat dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM);

b) pengembangan usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat;

c) peningkatan permodalan UMKM dalam usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat;

d) pendampingan dan penyuluhan UMKM dalam usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat;

e) peningkatan keterampilan dan keahlian masyarakat melalui pendirian BLK Pertanian;

f) pendampingan pertanian;

g) pengembangan teknologi tepat guna usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat;

h) distribusi dan pemasaran hasil usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat.

3.3.3.3. Program Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi Rakyat::::

a) pengembangan agroindustri perikanan (tangkap dan budidaya laut/tawar);

b) pengembangan agroindustri peternakan (ayam, babi, sapi dan kelinci);

c) pengembangan hasil hutan kayu dan non kayu (madu, rotan, gaharu, sagu, buah merah);

d) pengembangan agroindustri hortikultura (sayur dan buah-buahan);

e) pengembangan agroindustri perkebunan (kopi, kelapa, kakao dan karet);

f) pengembangan industri kecil dan kerajinan.

4. 4. 4. 4. ProgramProgramProgramProgram …………

Page 51: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 12 -

4.4.4.4. Program Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan Pendidikan::::

a) pendidikan dasar dan menengah secara gratis;

b) peningkatan pendidikan dasar dan menengah berpola asrama;

c) pendirian sekolah unggulan;

d) pendirian sekolah bertaraf internasional di wilayah perbatasan negara;

e) pendirian Sekolah Menengah Kejuruan;

f) pengadaan tenaga guru kontrak;

g) Sertifikasi guru;

h) peningkatan kualitas kepala sekolah melalui pola pemagangan kepala sekolah di luar Provinsi Papua;

i) pendirian dan pengembangan Sekolah Pendidikan Keguruan;

j) peningkatan kualitas perguruan tinggi di Provinsi Papua melalui kerjasama dengan PTN unggulan di luar Provinsi Papua;

k) penyediaan perumahan guru.

5.5.5.5. Program Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan Kesehatan

a) pelayanan kesehatan keliling (mobile clinic); b) asuransi kesehatan;

c) pelayanan kesehatan gratis dan bebas biaya rawat inap untuk pasien kelas 3 RSUD;

d) pendirian Sekolah Kebidanan/Keperawatan;

e) pengadaan dokter spesialis melalui kontrak;

f) pendirian rumah sakit pendidikan;

g) pendirian rumah sakit rujukan;

h) peningkatan jumlah Puskesmas Pembantu;

i) peningkatan jumlah Puskesmas Perawatan;

j) peningkatan status gizi siswa melalui PMTAS (Program Makanan Tambahan Anak Sekolah);

k) penyuluhan kesehatan lingkungan (sanitasi lingkungan);

l) pemberantasan penyakit menular (malaria, HIV AIDS, TBC);

m) penyediaan Pusat Pelayanan Malaria (Malaria Center); n) penyediaan perumahan bagi tenaga medis.

6.6.6.6. Program Pengembangan Program Pengembangan Program Pengembangan Program Pengembangan Infrastruktur DasarInfrastruktur DasarInfrastruktur DasarInfrastruktur Dasar

a) penyediaan 750.000 unit rumah rakyat sehat dan layak huni;

b) pembangunan dan pengembangan infrastruktur makro;

c) pembangunan irigasi dan pencetakan sawah;

d) peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan air bersih di seluruh wilayah;

e) pembangunan dan peningkatan lapangan udara;

f) peningkatan frekuensi penerbangan udara perintis;

g) pembangunan …

Page 52: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 13 -

g) pembangunan dan Peningkatan Dermaga Sungai;

h) pembangunan pusat logistik (logistic center); i) pembangunan dan peningkatan pelabuhan laut;

j) pembangunan pelabuhan perikanan;

k) penyediaan sumber energi alternatif terbarukan (PLTMH, PLTS);

l) peningkatan jaringan distribusi PLN;

m) pembangunan PLTA Memberamo;

n) pembangunan PLTA Sungai Yawei di Urumuka;

o) pemanfaatan potensi sumberdaya mineral bagi kesejahteraan masyarakat

p) peningkatan aksesibilitas komunikasi di wilayah terisolir/terpencil/perbatasan negara;

q) peningkatan keterjangkauan informasi seluler melalui kerjasama operator seluler (swasta);

r) peningkatan pelayanan melalui pemberian izin kepada swasta di bidang penerbangan.

7.7.7.7. Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua

a) pemberian kesempatan dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk menjadi anggota TNI;

b) pemberian kesempatan dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk menjadi anggota Polri;

c) pemberian kesempatan dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk mengikuti pendidikan Akmil dan Akpol;

d) pemberian kesempatan dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk sekolah penerbangan;

e) pemberian fasilitas bagi putra/putri asli Papua untuk pengembangan bakat/potensi olahraga;

f) pemberian beasiswa dan kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan tinggi di PTN unggul di luar Provinsi Papua;

g) pemberian beasiswa dan kuota bagi siswa berprestasi di PTN fakultas kedokteran;

h) pemberian kesempatan bagi putra/putri asli Papua untuk menjadi PNS di wilayah lain di luar Provinsi Papua;

i) pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di STAN;

j) pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di STPDN;

k) pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di sekolah tinggi statistik;

l) pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di sekolah tinggi pertanahan.

8. 8. 8. 8. ProgramProgramProgramProgram …………

Page 53: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 14 -

8.8.8.8. Program Penguatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan Program Penguatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan Program Penguatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan Program Penguatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan PertanahanPertanahanPertanahanPertanahan

a) percepatan penetapan RTRW provinsi dan kabupaten/kota;

b) penyusunan dan penetapan masterplan kawasan strategis;

c) dilenisasi/pemetaan tanah terhadap hak ulayat;

d) sertifikasi tanah non ulayat;

e) penyelesaian sengketa pertanahan.

9.9.9.9. Program Peningkatan Program Peningkatan Program Peningkatan Program Peningkatan Keamanan dan KetertibanKeamanan dan KetertibanKeamanan dan KetertibanKeamanan dan Ketertiban

a) pemetaan masalah sumber konflik antara pemerintah dengan masyarakat;

b) pendekatan terhadap kelompok-kelompok masyarakat Tanah Papua, dalam rangka membangun kesepahaman bidang politik dan budaya;

c) penyusunan rencana kebijakan politik dan budaya;

d) penyiapan mekanisme penyelesaian bersama masalah-masalah sosial-politik dan sosial-budaya dalam kerangka NKRI.

10.10.10.10. Program Pengembangan Kapasitas KelembagaanProgram Pengembangan Kapasitas KelembagaanProgram Pengembangan Kapasitas KelembagaanProgram Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

a) penetapan peraturan turunan (operasional) dari UU 21/2001 (Perdasi, Perdasus dan Pergub);

b) peningkatan koordinasi antartingkat pemerintahan (pusat-provinsi-kabupaten/kota);

c) pendidikan dan peningkatan kualitas SDM aparatur (kepamongprajaan, perencanaan, dan pelaporan keuangan);

d) penyusunan dokumen perencanaan;

e) peningkatan kemampuan sumberdaya manusia aparatur pengadaan barang dan jasa pemerintah;

f) pendirian sekolah kepamongprajaan (STPDN) di Jayapura;

g) evaluasi berbagai peraturan daerah yang menghambat pembangunan (investasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat);

h) evaluasi terhadap pemekaran wilayah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan kampung;

i) peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa;

j) peningkatan penanganan di wilayah perbatasan negara.

3.4 3.4 3.4 3.4 SINERGISINERGISINERGISINERGI …………

Page 54: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 15 -

3.4. SINERGI KAWASAN STRASINERGI KAWASAN STRASINERGI KAWASAN STRASINERGI KAWASAN STRATEGIS DAN MP3EITEGIS DAN MP3EITEGIS DAN MP3EITEGIS DAN MP3EI

Pembangunan kawasan strategis di Provinsi Papua dimaksudkan untuk meningkatkan potensi ekonomi wilayah melalui koridor ekonomi dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan dengan pengembangan klaster industri dan atau kawasan ekonomi khusus (KEK) berbasis sumber daya unggulan di kawasan strategis sesuai dengan arahan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011–2025 pada Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku. Kawasan strategis di Provinsi Papua dalam MP3EI 2011-2025 adalah Jayapura, Timika, dan Merauke.

Gambar 3.4Gambar 3.4Gambar 3.4Gambar 3.4 Peta Koridor Ekonomi PapuaPeta Koridor Ekonomi PapuaPeta Koridor Ekonomi PapuaPeta Koridor Ekonomi Papua----Kepulauan MalukuKepulauan MalukuKepulauan MalukuKepulauan Maluku

Adapun program/kegiatan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat pada kawasan strategis yang termasuk di dalamnya program/kegiatan MP3EI adalah:

a) pemberian kemudahan berinvestasi (insentif investasi);

b) pengembangan …

Page 55: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 16 -

b) pengembangan kawasan strategis Merauke sebagai Pusat Pengembangan Pangan dan energi Terpadu/Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE);

c) pengembangan kawasan strategis Merauke sebagai pusat pengembangan minapoliltan;

d) pengembangan kawasan strategis Mimika sebagai pusat pengembangan industri dan pertambangan;

e) pengembangan kawasan strategis Biak sebagai pusat pengembangan perikanan dan pariwisata;

f) pengembangan kawasan strategis Biak sebagai pusat peluncuran satelit;

g) pengembangan kawasan strategis Jayapura sebagai pusat perdagangan, industri dan jasa;

h) pengembangan Skouw sebagai pusat perdagangan antar negara;

i) pembangunan pabrik semen;

j) pendirian sekolah penerbangan;

k) pengembangan teknologi pertanian, peternakan, perikanan di Merauke;

l) membangun Kawasan Industri Tembaga di Timika sebagai lokasi industri pengolahan dan pemurnian konsentrat tembaga dan industri-industri hilir lainnya (anoda, katoda, slab, billet, powder, wire, wire rod, cable).

DAFTAR …DAFTAR …DAFTAR …DAFTAR …

Page 56: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 17 -

DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011----2014201420142014 A.A.A.A. Program Pendukung Percepatan Pembangunan Provinsi PapuaProgram Pendukung Percepatan Pembangunan Provinsi PapuaProgram Pendukung Percepatan Pembangunan Provinsi PapuaProgram Pendukung Percepatan Pembangunan Provinsi Papua

(1) Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan Program Ketahanan Pangan

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 1 Peningkatan produksi

tanaman pangan lokal (ubi jalar, sagu, padi, jagung, ikan)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Pemda

2 Pengolahan hasil pertanian menjadi bahan makanan (sagu, ubi kayu, jagung, ikan)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– BPPT – Pemda

3. Peningkatan …

Page 57: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 18 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 3 Peningkatan distribusi

hasil Pertanian/Pangan ke seluruh wilayah terpencil/terisolir

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Pertanian

– Kem. Perdagangan

– Pemda

(2) Program Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 1 Peningkatan

kemampuan Masyarakat dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Kop & UMKM

– Pemda

2. Pengembangan …

Page 58: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 19 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 2 Pengembangan usaha

pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– Pemda

3 Peningkatan permodalan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan TerisolirTerisolirTerisolirTerisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Kop & UMKM

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– Pemda

4 Pendampingan dan Penyuluhan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo

– Kem. Kop & UMKM

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– Pemda

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan …

Page 59: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 20 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4)

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan PerdesaanPerdesaanPerdesaanPerdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

5 Peningkatan keterampilan dan keahlian masyarakat melalui Pendirian BLK Pertanian

Kawasan StrategisKawasan StrategisKawasan StrategisKawasan Strategis : Kab. Jayapura, Kab. Merauke, Jaya Wijaya, Timika, Nabire

– Kem. Nakertrans

– Pemda

6 Pendampingan Pertanian

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab.Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Pertanian

– Kem. Nakertrans

– Pemda

7 Pengembangan Teknologi Tepat Guna usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo

– Kem. Kop & UMKM

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– BPPT – Pemda

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan …

Page 60: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 21 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan :

Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

8 Distribusi dan Pemasaran hasil usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Kop & UMKM

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– BPPT – Pemda

(3) Program Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi Rakyat

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 1 Pengembangan

agroindustri Perikanan (tangkap dan budidaya laut/tawar)

KawasanKawasanKawasanKawasan TerisolirTerisolirTerisolirTerisolir :::: Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Memberamo Tengah

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Pemda

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan …

Page 61: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 22 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan :

Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

2 Pengembangan agroindustri Peternakan (ayam, babi, sapi dan kelinci)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Pertanian

– Pemda

3 Pengembangan hasil hutan kayu dan non kayu (madu, rotan, gaharu, sagu, buah merah)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir:::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Perindustrian

– Kem. Kehutanan

– Pemda

4. Pengembangan …

Page 62: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 23 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 4 Pengembangan

agroindustri Hortikultura (Sayur dan Buah-buahan)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Waropen, Kab. Nabire, Kab. Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Mimika dan Kab. Paniai

– Kem. Pertanian

– Kem. Perindustrian

– Pemda

5 Pengembangan agroindustri perkebunan (kopi, kelapa, kakao dan karet)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Pertanian

– Kem. Perindustrian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Pemda

6 Pengembangan industri kecil dan kerajinan

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. Perindustrian

– Pemda

(4) Program Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan Pendidikan

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 1 Pendidikan dasar dan

menengah gratis Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

2. Peningkatan …

Page 63: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 24 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 2 Peningkatan

pendidikan dasar dan menengah berpola asrama

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

3 Pendirian sekolah unggulan

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan PerkotaanPerkotaanPerkotaanPerkotaan : Di seluruh ibukota kabupaten/kota di Prov.Papua

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

4 Pendirian sekolah bertaraf internasional di wilayah perbatasan negara

Kawasan Terisolir/Perbatasan Kawasan Terisolir/Perbatasan Kawasan Terisolir/Perbatasan Kawasan Terisolir/Perbatasan NegaraNegaraNegaraNegara : Kab. Merauke, Kota Jayapura, Kab. Keerom, Kab. Pegunungan Bintang,

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

5 Pendirian Sekolah Menengah Kejuruan

Kawasan Strategis Kawasan Strategis Kawasan Strategis Kawasan Strategis :::: Kab. Jayapura, Kab. Merauke, Kab. Timika, Kab. Biak Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Nabire, Kab. Boven Digoel, Kab. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

6 Pengadaan tenaga guru kontrak

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir:::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan …

Page 64: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 25 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan :

Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

7 Sertifikasi guru Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

8 Peningkatan kualitas kepala sekolah melalui pola pemagangan Kepala Sekolah di Luar Papua

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir:::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

9 Pendirian dan pengembangan Sekolah Pendidikan Keguruan

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir:::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan …

Page 65: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 26 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan :

Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

10 Peningkatan kualitas Perguruan Tinggi di Papua melalui kerjasama dengan PTN unggulan di luar Papua

Kawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan Perkotaan : Kota Jayapura, Kab. Jayapura, Merauke, Kab. Mimika, Kab. Jayawijaya, Kab. Biak, Kab. Kep. Yapen, Kab. Nabire

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

11 Penyediaan rumah guru

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. Pendidikan Nasional

– Kem. PU

– Pemda

(5) Program Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan KesehatanProgram Peningkatan Pelayanan Kesehatan

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 1 Pelayanan Kesehatan

Keliling (Mobile Clinic) Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir:::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Kesehatan

– Pemda

2. Asuransi …

Page 66: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 27 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 2 Asuransi Kesehatan Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan :

Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. Kesehatan

– Pemda

3 Pelayanan Kesehatan Gratis dan Bebas Biaya Rawat Inap Untuk Pasien kelas 3 RSUD

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. Kesehatan

– Pemda

4 Pendirian Sekolah Kebidanan/keperawatan;

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir:::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Kesehatan

– Pemda

5 Pengadaan Dokter Spesialis melalui Kontrak

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir:::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kemenko Kesra*

– Kem. Kesehatan

– Pemda

6. Pendirian …

Page 67: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 28 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 6 Pendirian Rumah Sakit

Pendidikan Kawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan Perkotaan : Kota Jayapura

– Kem. Kesehatan

– Pemda

7 Pendirian Rumah Sakit Rujukan

Kawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan Perkotaan : Kab. Biak, Kab. Merauke, Kab. Jayawijaya, Kab. Mimika, Kab. Nabire

– Kem. Kesehatan

– Pemda

8 Peningkatan jumlah Puskesmas Pembantu

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir:::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Kesehatan

– Pemda

9 Peningkatan jumlah Puskesmas Perawatan

KawasanKawasanKawasanKawasan PerdesaanPerdesaanPerdesaanPerdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Kesehatan

– Pemda

10 Peningkatan Status Gizi Siswa melalui PMTAS (Program Makanan Tambahan Anak Sekolah)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. Kesehatan

– Pemda

11 Penyuluhan kesehatan lingkungan (sanitasi lingkungan)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. Kesehatan

– Pemda

12. Pemberantasan …

Page 68: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 29 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 12 Pemberantasan penyakit

menular (Malaria, HIV AIDS, TBC)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. Kesehatan

– Pemda

13 Pendirian Pusat Pelayanan Malaria (Malaria Centre)

Kawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan Perkotaan : Kab. Jayapura, Kab. Merauke, Kab. Biak, Kab. Mimika, Kab.Nabire

– Kem. Kesehatan

– Pemda

14 Penyediaan rumah tenaga medis

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. Kesehatan

– Kem. PU

– Pemda

(6) Program Pengembangan Infrastruktur DasarProgram Pengembangan Infrastruktur DasarProgram Pengembangan Infrastruktur DasarProgram Pengembangan Infrastruktur Dasar

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) – (4) 1 Penyediaan 750.000 unit

rumah rakyat sehat dan layak huni

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. PU

– Kem. Pera

– Kem. Nakertrans

– Pemda 2 Pembangunan dan

Pengembangan infrastruktur makro

Kawasan StrategisKawasan StrategisKawasan StrategisKawasan Strategis : Kab. Jayapura, Kab. Merauke, Kab. Mimika, Kab. Biak Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan: Kab Timika, Kab. Nduga, Kab. Jayawijaya, Kab. Nabire, Kab. Dogiyai, Kab. Deiyai, Kab. Paniai , Kab. Intan Jaya, Kab. Puncak, Kab. Puncak Jaya Kawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan Perkotaan : Di seluruh ibukota kabupaten/kota di Prov.Papua

– Kem. PU

– Pemda

3 Pembangunan Irigasi dan pencetakan sawah;

Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom, Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Nabire, Kab. Merauke, Kab. Mimika, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai

– Kem. PU

– Pemda

4. Peningkatan …

Page 69: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 30 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) – (4) 4 Peningkatan ketersediaan

dan keterjangkauan air bersih di seluruh wilayah

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. PU

– Pemda

5 Pembangunan dan peningkatan lapangan udara

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Nabire, Boven Digul, Asmat, Mappi, Mimika, Biak, Kep. Yapen, Mamberamo Raya Kawasan PerkotaaKawasan PerkotaaKawasan PerkotaaKawasan Perkotaannnn : Kab. Jayapura, Kab. Merauke, Kab. Mimika, Kab. Jayawijaya, Kab. Biak

– Kem. Perhubungan

– Pemda

6. Peningkatan …

Page 70: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 31 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) – (4) 6 Peningkatan frekuensi

penerbangan udara perintis

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo

– Kem. Perhubungan

– Pemda

7 Pembangunan dan Peningkatan Dermaga Sungai

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Nduga, Kab. Memberamo Tengah Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan PerdesaanPerdesaanPerdesaanPerdesaan : Kab. Boven Digoel, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Mamberamo Raya

– Kem. Perhubungan

– Pemda

8 Pembangunan logistic center

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Nduga, Kab. Memberamo Tengah Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Boven Digoel, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Mamberamo Raya

– Kem. Perhubungan

– Kem. ESDM

– Kem. PU

– Pemda

9 Pembangunan dan Peningkatan Pelabuhan Laut

Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Nabire, Merauke, Sarmi, Biak, Jayapura

– Kem. Perhubungan

– Pemda

10 Pembangunan Pelabuhan Perikanan

Kawasan Perkotaan:Kawasan Perkotaan:Kawasan Perkotaan:Kawasan Perkotaan: Kab. Mimika, Kab. Merauke, Kab. Biak, Kab. Jayapura

– Kem. KP

– Pemda

11 Penyediaan Sumber Energi alternatif terbarukan (PLTMH, PLTS)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. ESDM

– Pemda

12 Peningkatan jaringan distribusi PLN

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. ESDM

– Pemda

13 Pembangunan PLTA Memberamo

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. ESDM

– Pemda

14 Pembangunan PLTA Sungai Yawei di Urumuka

Kab. Deiyai dan Kab. Dogiyai

– Kem. ESDM

– Pemda

15. Pemanfaatan …

Page 71: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 32 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) – (4) 15 Pemanfaatan potensi

Sumberdaya Mineral bagi kesejahteraan masyarakat

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. ESDM

– Pemda

16 Peningkatan aksesibilitas komunikasi di wilayah terisolir/terpencil/perbatasan negara

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir:::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Kominfo

– Pemda

17 Peningkatan keterjangkauan informasi seluler melalui kerjasama operator seluler (swasta)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir:::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Keerom,Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Kab. Waropen, Kab. Nabire, Merauke, Kab. Boven Digul, Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab. Biak, Kab. Supiori, Kab. Kep. Yapen, Kab. Mamberamo Raya dan Kab. Paniai, Kab. Dogiyai, Kab.Deiyai

– Kem. Kominfo

– Pemda

18. Peningkatan …

Page 72: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 33 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) – (4) 18 Peningkatan pelayanan

melalui pemberian izin kepada swasta di bidang penerbangan

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Jayawijaya, Kab. Yalimo, Kab. Nduga, Kab. Lani Jaya, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Puncak Jaya, Kab. Yahukimo

– Kem. Perhubungan

– Pemda

(7) Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) – (4) 1 Pemberian kesempatan

dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk menjadi anggota TNI

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Pemda

2 Pemberian kesempatan dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk menjadi anggota Polri

Seluruh Seluruh Seluruh Seluruh KawasanKawasanKawasanKawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Pemda

3 Pemberian kesempatan dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk mengikuti pendidikan Akmil dan Akpol

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemhan

– Pemda

4 Pemberian kesempatan dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk sekolah pilot

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem.Pehubungan

– Pemda

5 Pemberian fasilitas bagi putra/putri asli Papua untuk pengembangan bakat/potensi olahraga

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem.Diknas*

– Pemda

6 Pemberian beasiswa dan kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan tinggi di PTN unggul di luar Papua

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem.Diknas*

– Pemda

7. Pemberian …

Page 73: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 34 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) – (4) 7 Pemberian beasiswa dan

kuota bagi siswa berprestasi di PTN fakultas kedokteran

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem.Diknas*

– Pemda

8 Pemberian kesempatan bagi putra/putri asli Papua untuk menjadi PNS di wilayah lain di luar Papua

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemendagri

– Kem. PAN dan RB

– Pemda

9 Pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di STAN

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemkeu

– Pemda

10 Pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di STPDN

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemendagri

– Pemda

11 Pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di sekolah tinggi statistik

Seluruh Seluruh Seluruh Seluruh KawasanKawasanKawasanKawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– BPS – Pemda

12 Pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di sekolah tinggi pertanahan

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– BPN – Pemda

(8) Program Penguatan dan Program Penguatan dan Program Penguatan dan Program Penguatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan PertanahanPengelolaan PertanahanPengelolaan PertanahanPengelolaan Pertanahan

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 1 Percepatan penetapan

RTRW prov/kab/kota Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem. PU

– Bappenas – Kemendagri

– Pemda 2 Penyusunan dan

penetapan masterplan kawasan strategis

Mimika, Merauke, Jayawijaya, Nabire, Paniai, Pegunungan Bintang, Keerom

– Kem. PU

– Pemda

3 Dilenisasi/pemetaan tanah terhadap hak ulayat

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– BPN – Kem. Sosial

– Kem. Kehutanan

– Pemda

4. Sertifikasi …

Page 74: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 35 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

4 Sertifikasi tanah non ulayat

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– BPN – Kem. Sosial

– Kem. Kehutanan

– Pemda 5 Penyelesaian sengketa

pertanahan Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– BPN – Kem. Sosial

– Kem. Kehutanan

– Pemda

(9) Program Peningkatan Keamanan dan KetertibanProgram Peningkatan Keamanan dan KetertibanProgram Peningkatan Keamanan dan KetertibanProgram Peningkatan Keamanan dan Ketertiban

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) – (4) 1 Pemetaan masalah

sumber konflik antara Pemerintah dengan masyarakat

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemendagri

– Kemhan

– Polri – Pemda

2 Pendekatan terhadap kelompok-kelompok masyarakat Tanah Papua, dalam rangka membangun kesepahaman bidang politik dan budaya

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemendagri

– Kemhan

– Pemda

3 Penyusunan rencana kebijakan politik dan budaya

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemendagri

– Kemhan

– Pemda 4 Penyiapan mekanisme

penyelesaian bersama masalah-masalah sosial politik dan sosial budaya dalam kerangka NKRI

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemendagri

– Kemhan

– Polri – Pemda

(10) Program Pengembangan Kapasitas KelembagaanProgram Pengembangan Kapasitas KelembagaanProgram Pengembangan Kapasitas KelembagaanProgram Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) – (4) 1 Penetapan Peraturan

Turunan (Operasional) dari UU Nomor 21/2001 (Perdasi, Perdasus dan Pergub)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemendagri

– Pemda

2 Peningkatan koordinasi antartingkat pemerintahan (Pusat-Provinsi-Kab/Kota)

Seluruh Seluruh Seluruh Seluruh KawasanKawasanKawasanKawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemendagri

– Pemda

3. Pendidikan …

Page 75: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 36 -

NoNoNoNo.... KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) – (4) 3 Pendidikan dan

peningkatan kualitas SDM Aparatur (Kepamongprajaan, Perencanaan, dan Pelaporan Keuangan)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Bappenas – Kemendagri

– Kemkeu

– BPKP – UKP4 – Pemda

4 Penyusunan dokumen perencanaan

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Bappenas – Pemda

5 Peningkatan kemampuan SDM aparatur pengadaan barang dan jasa pemerintah

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– LKPP – Pemda

6 Pendirian sekolah kepamongprajaan (STPDN) di Jayapura

Kawasan:Kawasan:Kawasan:Kawasan: Kabupaten Jayapura

– Kemendagri

– Pemda

7 Evaluasi berbagai Peraturan Daerah yang menghambat pembangunan (investasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemendagri

– Pemda

8 Evaluasi terhadap pemekaran wilayah Prov, Kab/Kota, Kecamatan dan Kampung

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemendagri

– Pemda

9 Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kem.PAN dan RB

– Kemendagri

– Pemda 10 Peningkatan penanganan

di wilayah perbatasan negara.

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua

– Kemendagri

– Pemda

B.B.B.B. Sinergi Kawasan Strategis dengan MP3EISinergi Kawasan Strategis dengan MP3EISinergi Kawasan Strategis dengan MP3EISinergi Kawasan Strategis dengan MP3EI NoNoNoNo....

KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) 1 Pemberian kemudahan

berinvestasi (insentif investasi)

Kawasan Strategis :Kawasan Strategis :Kawasan Strategis :Kawasan Strategis : Kab. Jayapura, Kab. Mimika, Kab. Merauke dan Kab. Biak

– BKPM

– Pemda

2. Pengembangan …

Page 76: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 37 -

NoNoNoNo....

KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

2 Pengembangan kawasan strategis Merauke sebagai Pusat Pengembangan Pangan dan Energi Terpadu/Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE)

Kab. Merauke – BKPM

– Kem. ESDM

– Kem. PDT

– Pemda

3 Pengembangan kawasan strategis Merauke sebagai pusat pengembangan minapolitan

Kab. Merauke – BKPM

– Kem. Kelautan Perikanan

– Pemda 4 Pengembangan kawasan

strategis Mimika sebagai pusat pengembangan industri dan pertambangan

Kab. Mimika – BKPM

– Kem. Pertanian

– Pemda

5 Pengembangan kawasan strategis Biak sebagai pusat pengembangan perikanan dan pariwisata

Kab. Biak – Kem. Budpar

– Pemda

6 Pengembangan kawasan strategis Biak sebagai pusat peluncuran satelit

Kab. Biak – BPPT – Pemda

7 Pengembangan kawasan strategis Jayapura sebagai pusat perdagangan, industri dan jasa

Kab. Jayapura – BKPM

– Kem. Perdagangan

– Kem. Perindustrian

– Pemda 8 Pengembangan Skouw

sebagai pusat perdagangan antar negara

Kota Jayapura – BKPM

– Kem. PDT

– Kem. Perdagangan

– Kem. Perindustrian

– Pemda 9 Pembangunan Pabrik

Semen Kab. Mimika – BKPM

– BUMN

– Kem. Perindustrian

– Pemda 10 Pendirian Sekolah

Penerbang Kab. Biak – Kem. Pertahanan

– Kem. Perhubungan

– BPPT – Pemda

11. Pengembangan …

Page 77: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 38 -

NoNoNoNo....

KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

11 Pengembangan teknologi pertanian, peternakan, perikanan di Merauke;

Kab. Merauke – Kem. Pertanian

– BPPT – Kem. Kelautan

dan Perikanan

– Pemda 12 Membangun Kawasan

Industri Tembaga di Timika sebagai lokasi industri pengolahan dan pemurnian konsentrat tembaga dan industri-industri hilir lainnya (anoda, katoda, slab, billet, powder, wire, wire rod, cable).

Kab. Mimika – Kem. Perindustrian

– Kem. ESDM

– Pemda

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian,

ttd.

Retno Pudji Budi Astuti

Page 78: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA BARATPROVINSI PAPUA BARATPROVINSI PAPUA BARATPROVINSI PAPUA BARAT

TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011 TAHUN 2011 ---- 2014201420142014

Page 79: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 2 -

DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI

DDDDAFTAR ISI AFTAR ISI AFTAR ISI AFTAR ISI ..................................................................................................................... 2 I. PENDAHULUANI. PENDAHULUANI. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 3333

1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 3

1.2. Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 4 II.II.II.II. GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUAGAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUAGAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUAGAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA BARATBARATBARATBARAT................................................................................................................................................................................................................ 5555

2.1. Kondisi Geografis Wilayah ............................................................................. 5

2.2. Demografi ........................................................................................................ 6

2.3. Perekonomian Wilayah ................................................................................... 6 III.JENIS KAWASAN, III.JENIS KAWASAN, III.JENIS KAWASAN, III.JENIS KAWASAN, SASARAN,SASARAN,SASARAN,SASARAN, DAN PROGRAM STRATEGIDAN PROGRAM STRATEGIDAN PROGRAM STRATEGIDAN PROGRAM STRATEGISSSS ........................................................................................................................................ 6666

3.1. Jenis Kawasan di Provinsi Papua Barat ...................................................... 6

3.2. Sasaran Pembangunan ................................................................................... 7 ..........................................................................................................................

3.3. Program Pendukung Percepatan ................................................................... 9

3.4. Sinergi Kawasan Strategis dan MP3EI .......................................................... 11 DAFTAR DAFTAR DAFTAR DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNANRENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSIPROVINSIPROVINSIPROVINSI PAPUAPAPUAPAPUAPAPUA BARAT BARAT BARAT BARAT TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011TAHUN 2011----2014201420142014 ........................................................................................... 15

Page 80: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 3 -

I.I.I.I. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG

Sejak ditetapkannya UU nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (UU Otsus Papua). Melalui payung hukum ini, Provinsi Papua Barat dan rakyat Papua Barat memiliki kewenangan yang lebih luas untuk mengatur dan mengurus diri sendiri dan tanggung jawab yang lebih besar untuk menyelenggarakan pemerintahan dan mengatur pemanfaatan kekayaan alam di Provinsi Papua Barat untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Papua Barat sesuai dengan peraturan perundang-undangan di dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, Undang-undang ini memiliki semangat untuk rekonsiliasi dan penyelesaian masalah Provinsi Papua Barat secara menyeluruh maupun pengakuan dan penghormatan hak-hak dasar orang asli Papua Barat serta pemberdayaannya secara strategis dan mendasar.

Namun dalam proses, masih belum terlihat perubahan kesejahteraan masyarakat terutama penduduk asli Papua Barat secara signifikan. Melihat perkembangan pembangunan yang berjalan dengan lambat, pemerintah berinisiatif untuk melakukan percepatan melalui penetapan Inpres 5 Tahun 2007 tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebagai suatu instrumen kebijakan untuk mendorong percepatan pembangunan di kedua provinsi tersebut melalui peningkatan efektifitas koordinasi, sinergi dan harmonisasi program dan kebijakan antarsektor dan pusat-daerah yang dilakukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Inpres 5/2007 menekankan pendekatan kebijakan baru (the new deals policy for Papua) dengan lima aspek strategis yaitu:

a. Pemantapan ketahanan pangan dan pengurangan kemiskinan, b. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan c. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan d. Peningkatan infrastruktur dasar guna meningkatkan aksesibilitas di

wilayah terpencil, pedalaman dan perbatasan negara, e. Perlakuan khusus (affirmative action) bagi pengembangan kualitas

sumber daya manusia putra-putri asli Papua.

Setelah 2 tahun pelaksanaan Inpres 5/2007, telah dilakukan berbagai koordinasi antara pemerintah pusat (K/L) dan pemerintah Provinsi Papua Barat dan dihasilkan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua Barat. Namun berdasarkan evaluasi Inpres 5/2007 menunjukkan bahwa percepatan pembangunan yang dilakukan terutama dalam kaitannya dengan program prioritas pengurangan kemiskinan, peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan masih belum memberikan dampak yang signikan yang disebabkan masih tersendatnya pembangunan infrastruktur dan belum dilaksanakannya sistem pendidikan khusus bagi masyarakat Papua Barat, serta sarana prasarana pelayanan kesehatan yang masih minim dan kondisi wilayah yang umumnya masih terisolir.

Salah …

Page 81: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 4 -

Salah satu penyebab kurang berhasilnya upaya percepatan adalah belum optimalnya pengelolaan dana yang ada terutama sinkronisasi program/kegiatan serta anggaran pusat dan daerah termasuk pendanaan sektoral pusat melalui K/L dan pemanfaatan dana otonomi khusus dan dana tambahan infrastruktur di kedua Provinsi. Untuk itu diperlukan kelanjutan upaya Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dengan memperluas bidang kebijakan pokok percepatan dengan prinsip pengembangan kawasan yang diarahkan untuk keterpaduan dan sinergi lintas bidang dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat asli Papua dan Papua Barat yang terdiri dari:

a. Penguatan ketahanan pangan. b. Penanggulangan kemiskinan. c. Pengembangan ekonomi rakyat. d. Peningkatan pelayanan pendidikan. e. Peningkatan pelayanan kesehatan. f. Pengembangan infrastruktur dasar. g. Perlakuan khusus terhadap masyarakat asli Papua dan Papua Barat.

Dalam pelaksanaan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, diperlukan dukungan dari kebijakan yang bersifat regulasi dan kelembagaan, terutama :

a. penguatan pengendalian pemanfaatan ruang dan pengelolaan pertanahan;

b. keamanan dan ketertiban; c. pengembangan kapasitas kelembagaan.

Selain melalui dukungan program-program di atas, Percepatan Pembangunan Provinsi Papua Barat, juga didukung program-program yang terkait dengan agenda pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025, koridor ekonomi Papua-kepulauan Maluku.

Dengan tetap memegang semangat koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi program/kegiatan percepatan pembangunan maka masing-masing kebijakan pokok percepatan dan faktor pendukung kebijakan pokok percepatan tersebut perlu dituangkan dalam Rencana Aksi Percepatan Percepatan Provinsi Papua Barat yang mengacu pada RPJMN Nasional 2010-2014 dan RPJM Daerah Provinsi Papua Barat 2012-2016.

Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua Barat disusun oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat melibatkan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Papua Barat serta perwakilan masyarakat. Pemerintah Provinsi Papua Barat juga berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Keuangan, dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan, untuk melakukan konsultasi penyusunan Rencana Aksi dengan Kementerian/Lembaga terkait.

Penentuan …

Page 82: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 5 -

Penentuan program dan kegiatan yang dimuat dalam rencana aksi merupakan priortas dalam rangka percepatan yang sifatnya dikhususkan termasuk juga program dan kegiatan baru yang diperlukan dalam rangka percepatan pembangunan dalam kurun waktu Tahun 2011-2014.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Aksi Pembangunan Provinsi Papua Barat ini adalah untuk :

a. memberikan penjabaran dan arahan yang jelas dalam percepatan masing-masing kebijakan pokok percepatan maupun faktor pendukung kebijakan pokok percepatan yang akan dilaksanakan dalam tahun 2011-2014;

b. memberikan penjelasan sasaran, kebijakan, strategi pelaksanaan serta pembiayaan agar memberikan hasil yang optimal;

c. mengkoordinasikan dan sinkronisasi berbagai sumber daya yang ada di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota yang dituangkan dalam program dan kegiatan strategi yang menjadi prioritas utama dalam upaya percepatan pembangunan di Provinsi Papua Barat tahun 2011-2014. Program dan kegiatan strategis yang disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua Barat 2011-2016;

d. rencana aksi merupakan dokumen perencanaan yang mensinkronkan program/kegiatan pusat-daerah serta rencana pendanaan yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi serta APBD Kab/Kota serta kontribusi lembaga donor dan swasta (public-private partnership);

e. sebagai bagian dokumen yang dijadikan bahan masukan dalam penyusunan RPJM Daerah Provinsi Papua Barat 2011-2016, maupun RPJM Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat.

IV. IV. IV. IV. GAMBARANGAMBARANGAMBARANGAMBARAN …………

Page 83: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 6 -

IV. GAMBARAN UMUM UMUM PROVINSI PAPUAGAMBARAN UMUM UMUM PROVINSI PAPUAGAMBARAN UMUM UMUM PROVINSI PAPUAGAMBARAN UMUM UMUM PROVINSI PAPUA BARATBARATBARATBARAT

2.1. KONDISI GEOGRAFIS WIKONDISI GEOGRAFIS WIKONDISI GEOGRAFIS WIKONDISI GEOGRAFIS WILAYAH LAYAH LAYAH LAYAH

Pada tahun 2010, tercatat luas wilayah Provinsi Papua Barat adalah 143.945,62 km2 yang tercatat terdapat 10 kabupaten dan satu kota seperti terlihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.1Gambar 2.1Gambar 2.1Gambar 2.1 Peta Administratif Wilayah Provinsi Papua Barat Menurut KabupatenPeta Administratif Wilayah Provinsi Papua Barat Menurut KabupatenPeta Administratif Wilayah Provinsi Papua Barat Menurut KabupatenPeta Administratif Wilayah Provinsi Papua Barat Menurut Kabupaten

Topografi wilayah kepala burung yang menjadi wilayah Provinsi Papua Barat sangat bervariasi dari datar, perbukitan hingga pegunungan tinggi. Daerah lembah-lembah yang datar tersebar di Teluk Bintuni, Isim, Prafi, Warsamson, Wosimi dan Teluk Arguni. Sementara kelompok pegunungan dengan puncak yang mencapai 3.000 m dpl yaitu Pegunungan Arfak, Pegunungan Tambrauw, Pegunungan Kumawa, Pegunungan Fakfak dan Wondiwoi. Kondisi geografi dan topografi Provinsi Papua Barat yang bervariasi ini sangat mempengaruhi pembangunan yang dilakukan dan juga mempunyai andil pada kompleksnya pembangunan di provinsi ini.

2.2. DEMOGRAFIDEMOGRAFIDEMOGRAFIDEMOGRAFI

Berdasarkan hasil sementara Sensus Penduduk Tahun 2010, Provinsi Papua Barat dihuni oleh 760.855 jiwa yang terdiri dari 402.587 penduduk laki-laki dan 258.268 penduduk perempuan. Penduduk terkonsentrasi di Kota Sorong (25,03%) dan Kabupaten Manokwari (24.66%) sedangkan kabupaten lain dihuni kurang dari 10% total penduduk. Kabupaten dengan penduduk terkecil terdapat di kabupaten pemekaran baru yaitu Kabupaten Tambrauw yang hanya didiami oleh 6.393 jiwa atau 0,85% dari total penduduk Provinsi Papua Barat.

Sejak …

Page 84: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 7 -

Sejak tahun 2000 hingga 2010, penduduk di Papua Barat mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yakni sebesar 3,6% per tahun, di atas laju pertumbuhan rata-rata Indonesia yang hanya sebesar 1,47% per tahun. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu di Kota Sorong yaitu 4,74% pertahun.

2.3. PEREKONOMIAN WILAYAHPEREKONOMIAN WILAYAHPEREKONOMIAN WILAYAHPEREKONOMIAN WILAYAH

Karena melimpahnya sumber daya alam di Provinsi Papua Barat seperti potensi mineral, kehutanan, dan perikanan maka perekenomian di Provinsi Papua Barat masih didominasi oleh ekonomi ekstraktif. Potensi mineral yang diduga ada di wilayah kepala burung diantaranya gas bumi dan batubara di cekungan Bintuni, emas di Aifat, uranium di Manokwari, minyak bumi di Sorong dan Raja Ampat. Sementara itu, dari potensi hutan diperoleh hasil kayu dari hutan produksi yang bernilai ekonomis tinggi, dan umumnya menjadi komoditi ekspor, seperti jenis merbau, matoa, nyatoh, pulai, mersawa, resak, medang dan bintangur.

Potensi bahan tambang yang siap dieksploitasi antara lain batu bara, emas, uranium dan tembaga serta batu kapur, granit dan pasir kuarsa. Potensi minyak dan gas alam terdapat di Kabupaten Sorong dan Kabupaten Teluk Bintuni. Potensi ini yang terbesar adalah di Distrik Merdey, Aranday dan Babo dengan Cadangan Minyak Bumi sebesar 20 TB dan Gas Bumi (LNG) 14 TCF. Potensi minyak yang terdapat di Kabupaten Sorong dan Teluk Bintuni merupakan komoditas unggulan Provinsi Papua Barat yang saat ini sedang dieksploitasi.

V. JENIS KAWASAN, SASARJENIS KAWASAN, SASARJENIS KAWASAN, SASARJENIS KAWASAN, SASARAN DAN PROGRAM STRATAN DAN PROGRAM STRATAN DAN PROGRAM STRATAN DAN PROGRAM STRATEGISEGISEGISEGIS

3.1. JENIS KAWASAN DI PROJENIS KAWASAN DI PROJENIS KAWASAN DI PROJENIS KAWASAN DI PROVINSI PAPUA BARATVINSI PAPUA BARATVINSI PAPUA BARATVINSI PAPUA BARAT

3.1.1. Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir

Secara geografis, kabupaten dikategorikan masuk dalam Kawasan Terisolir di Provinsi Papua Barat adalah: Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Tambrauw : Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Tambrauw : Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Tambrauw : Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten MaybratKabupaten MaybratKabupaten MaybratKabupaten Maybrat. Kabupaten ini dikategorikan masuk dalam kawasan terisolir karena secara umum hampir sebagian besar wilayah di kabupaten ini belum memiliki aksesibilitas terhadap sumber daya pembangunan, baik infrastruktur dasar, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan.

3.1.2. 3.1.2. 3.1.2. 3.1.2. KawasanKawasanKawasanKawasan …………

Page 85: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 8 -

3.1.2. Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan

Kawasan perdesaan atau perkampungan di Provinsi Papua Barat meliputi Kabupaten Manokwari, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Sorong, Kabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Wondama dKabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Wondama dKabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Wondama dKabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Wondama dan an an an Kabupaten Teluk BintuniKabupaten Teluk BintuniKabupaten Teluk BintuniKabupaten Teluk Bintuni yang secara geografis dan administratif pemerintahan berdekatan satu sama lainnya serta memiliki potensi yang besar di sektor pertanian dalam arti luas.

3.1.3. Kawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan Perkotaan

Secara geografis dan administratif kawasan perkotaan di Provinsi Papua Barat, meliputi 11 ibukota kabupaten/kota11 ibukota kabupaten/kota11 ibukota kabupaten/kota11 ibukota kabupaten/kota. Manokwari sebagai ibukota Kabupaten Manokwari sekaligus sebagai ibukota Provinsi Papua Barat. Sedangkan Sorong secara administratif pemerintahan telah ditetapkan sebagai Kota karena kondisi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang telah berkembang pesat.

3.1.4. Kawasan Strategis Kawasan Strategis Kawasan Strategis Kawasan Strategis

Kawasan strategis di Provinsi Papua Barat meliputi Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari, Kota Sorong Kota Sorong Kota Sorong Kota Sorong dan Kabupaten SorongKabupaten SorongKabupaten SorongKabupaten Sorong. Pemilihan dan penetapan daerah administratif pemerintahan yang masuk ke dalam kawasan strategis ini, berkaitan dengan rencana akan dibangunnya industri yang bersifat strategis dan berskala nasional. Di samping itu juga sangat berhubungan dengan konsep pembangunan kewilayahan yang tertuang dalam RTRW Provinsi Papua Barat yang telah disetujui oleh Pemerintah, dimana telah diusulkan Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) II yang meliputi Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kota Sorong dan juga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong yang sekaligus Sorong ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di dalam RTRWN.

3.2. SASARAN PEMBANGUNAN SASARAN PEMBANGUNAN SASARAN PEMBANGUNAN SASARAN PEMBANGUNAN

3.2.1.3.2.1.3.2.1.3.2.1. Sasaran Pembangunan Kawasan TerisolirSasaran Pembangunan Kawasan TerisolirSasaran Pembangunan Kawasan TerisolirSasaran Pembangunan Kawasan Terisolir

Sasaran akhir yang ingin dicapai dalam pembangunan kawasan terisolir di Provinsi Papua Barat sesuai dengan Kerangka Kebijakan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (P4B), adalah :

1. Meningkatnya ketahanan pangan lokal melalui optimalisasi potensi bahan pangan lokal.

2. Berkurangya kemiskinan dan meningkatnya perekonomian masyarakat melalui optimalisasi potensi sumber daya alam.

3. Terbangunnya …

Page 86: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 9 -

3. Terbangunnya infrastruktur dasar pembangunan terutama yang

membuka keterisolasian wilayah melalui peningkatan aksesibilitas transportasi dan informasi serta layanan dasar (pendidikan, kesehatan, pemukiman, air bersih, ketenagalistrikan, telekomunikasi) di kawasan terisolir.

4. Terjangkaunya pendidikan yang bermutu dan relevan di kawasan terisolir.

5. Meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat di kawasan terisolir.

6. Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui peningkatan investasi. 7. Semakin berpihak kebijakan kepada penduduk asli Papua Barat,

golongan ekonomi kecil dan menengah serta menuju kesetaraan jender dalam proses pembangunan di kawasan terisolir.

8. Meningkatnya keamanan dan ketertiban serta penegakaan supremasi hukum di kawasan terisolir.

9. Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui peningkatan investasi di kawasan terisolir.

3.2.2.3.2.2.3.2.2.3.2.2. Sasaran Pembangunan Kawasan PerdesaanSasaran Pembangunan Kawasan PerdesaanSasaran Pembangunan Kawasan PerdesaanSasaran Pembangunan Kawasan Perdesaan

1. Meningkatnya ketahanan pangan di kawasan perdesaan di Provinsi Papua Barat.

2. Berkurangnya kemiskinan di kawasan perdesaan di Provinsi Papua Barat.

3. Terjangkaunya pendidikan yang bermutu dan relevan di kawasan perdesaan di Provinsi Papua Barat.

4. Meningkatnya kesehatan masyarakat di kawasan perdesaan di Provinsi Papua Barat.

5. Terbangunnya infrastruktur dasar pembangunan terutama yang membuka akses transportasi dan informasi serta layanan dasar kehidupan di kawasan perdesaan di Provinsi Papua Barat.

6. Berkembangnya ekonomi masyarakat di kawasan perdesaan di Provinsi Papua Barat.

7. Semakin berpihak kebijakan kepada penduduk asli Papua, golongan ekonomi kecil dan menengah serta menuju kesetaraan jender dalam proses pembangunan di kawasan perdesaan di Provinsi Papua Barat.

3.2.3.3.2.3.3.2.3.3.2.3. Sasaran Pembangunan Kawasan Sasaran Pembangunan Kawasan Sasaran Pembangunan Kawasan Sasaran Pembangunan Kawasan PerkotaanPerkotaanPerkotaanPerkotaan

1. Terbangunnya infrastruktur dasar pembangunan terutama yang membuka akses transportasi dan informasi serta layanan dasar kehidupan di kawasan perkotaan di Provinsi Papua Barat.

2. Berkembangnya ekonomi masyarakat di kawasan perkotaan di Provinsi Papua Barat.

3. Terjangkaunya pendidikan yang bermutu dan relevan di kawasan perkotaan di Provinsi Papua Barat.

4. Meningkatnya …

Page 87: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 10 -

4. Meningkatnya kesehatan masyarakat di kawasan perkotaan di Provinsi

Papua Barat. 5. Semakin berpihak kebijakan kepada penduduk asli Papua, golongan

ekonomi kecil dan menengah serta wanita menuju kesetaraan dalam proses pembangunan di kawasan perkotaan di Provinsi Papua Barat.

3.2.4.3.2.4.3.2.4.3.2.4. Sasaran Pembangunan Kawasan StrategisSasaran Pembangunan Kawasan StrategisSasaran Pembangunan Kawasan StrategisSasaran Pembangunan Kawasan Strategis

1. Terbangunnya infrastruktur dasar pembangunan terutama infrastruktur industri strategis dan pedukungnya di Provinsi Papua Barat.

2. Berkembangnya ekonomi masyarakat di kawasan strategis yang pada gilirannya akan mendongkrak perekonomian daerah di Provinsi Papua Barat dan Nasional.

3. Semakin berpihak kebijakan kepada penduduk asli Papua, golongan ekonomi kecil dan menengah serta menuju kesetaraan jender dalam proses pembangunan di kawasan startegis di Provinsi Papua Barat.

4. Terbentuknya kawasan pertumbuhan ekonomi khusus dan industri strategis di Provinsi Papua Barat.

3.3. PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PPPPENDUKUNG PERCEPATANENDUKUNG PERCEPATANENDUKUNG PERCEPATANENDUKUNG PERCEPATAN

Demi tercapainya sasaran akhir dari rencana aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua Barat, maka diperlukan program strategisprogram strategisprogram strategisprogram strategis Percepatan Pembangunan Provinsi Papua Barat. Untuk itu program strategisprogram strategisprogram strategisprogram strategis yang ditetapkan untuk Percepatan Pembangunan Provinsi Papua Barat tahun 2011-2014 adalah:

1.1.1.1. Program KetahananProgram KetahananProgram KetahananProgram Ketahanan Pangan:Pangan:Pangan:Pangan:

a) peningkatan produksi tanaman pangan lokal (sagu, ubi jalar, padi, jagung, ikan);

b) pengolahan hasil pertanian menjadi bahan makanan (sagu, ubi kayu, jagung, ikan);

c) peningkatan distribusi hasil pertanian/pangan ke seluruh wilayah terpencil/terisolir.

2.2.2.2. Program Penanggulangan Kemiskinan:Program Penanggulangan Kemiskinan:Program Penanggulangan Kemiskinan:Program Penanggulangan Kemiskinan:

a) peningkatan kemampuan Masyarakat dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM);

b) pengembangan usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat;

c) Peningkatan …

Page 88: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 11 -

c) peningkatan permodalan UMKM dalam usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat;

d) pendampingan dan Penyuluhan UMKM dalam usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan industri rakyat;

e) peningkatan keterampilan dan keahlian masyarakat melalui pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) pertanian;

f) pendampingan pertanian melalui penyediaan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) kontrak;

g) pengembangan teknologi tepat guna usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan industri rakyat;

h) distribusi dan pemasaran hasil usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan industri rakyat.

3.3.3.3. Program Pengembangan Ekonomi Rakyat :Program Pengembangan Ekonomi Rakyat :Program Pengembangan Ekonomi Rakyat :Program Pengembangan Ekonomi Rakyat :

a) pengembangan agroindustri perikanan (tangkap dan budidaya laut/tawar);

b) pengembangan agroindustri peternakan (ayam, babi, sapi);

c) pengembangan hasil hutan (kayu, madu,sagu, buah merah);

d) pengembangan agroindustri hortikultura (sayur dan buah);

e) pengembangan agroindustri perkebunan (kopi, pala, cengkeh, kelapa, dan kakao);

f) pengembangan industri kecil dan kerajinan.

4.4.4.4. Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan :Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan :Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan :Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan :

a) pendidikan dasar dan menengah gratis;

b) peningkatan pendidikan dasar dan menengah berpola asrama;

c) pendirian sekolah unggulan;

d) pendirian Sekolah Menengah Kejuruan;

e) pengadaan tenaga guru kontrak;

f) peningkatan kualitas kepala sekolah melalui pendidikan dan pelatihan, studi lanjut kedalam dan keluar negeri serta pemagangan di luar Provinsi Papua Barat;

g) pendirian Sekolah Pendidikan Keguruan;

h) peningkatan kualitas PTN di Provinsi Papua Barat melalui kerjasama dengan PTN unggulan di luar Provinsi Papua Barat;

i) peningkatan kualitas perguruan tinggi swasta di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat.

5.5.5.5. Program PeningkaProgram PeningkaProgram PeningkaProgram Peningkatan Pelayanan Kesehatantan Pelayanan Kesehatantan Pelayanan Kesehatantan Pelayanan Kesehatan

a) pelayanan kesehatan keliling (mobile clinic); b) asuransi kesehatan;

c) Pelayanan …

Page 89: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 12 -

c) pelayanan kesehatan gratis dan bebas biaya rawat inap untuk pasien kelas 3 RSUD;

d) pendirian sekolah kebidanan/keperawatan;

e) pengadaan dokter spesialis melalui kontrak;

f) pendirian rumah sakit rujukan di Sorong dan Manokwari;

g) peningkatan jumlah puskesmas pembantu;

h) peningkatan jumlah puskesmas perawatan;

i) peningkatan status gizi siswa melalui PMTAS (Program Makanan Tambahan Anak Sekolah);

j) penyuluhan kesehatan lingkungan (sanitasi lingkungan);

k) peningkatan kapasitas pelayanan rumah sakit umum daerah kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat;

l) pemberantasan penyakit menular (Malaria, HIV AIDS, TBC);

m) pendirian pusat pelayanan malaria (malaria centre).

6.6.6.6. Program Pengembangan Infrastruktur DasarProgram Pengembangan Infrastruktur DasarProgram Pengembangan Infrastruktur DasarProgram Pengembangan Infrastruktur Dasar

a) penyediaan 250.000 unit rumah rakyat sehat dan layak huni;

b) pembangunan dan peningkatan jaringan jalan Manokwari – Sorong – Makbon – Mega;

c) pembangunan jalan Bintuni – Susumuk;

d) pembangunan jalan Mameh – Windesi – Wasior;

e) pembangunan jalan Bomberai – Windesi – Kaimana;

f) pembangunan irigasi dan pencetakan sawah;

g) peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan air bersih di seluruh wilayah;

h) pembangunan dan peningkatan lapangan udara perintis;

i) peningkatan kapasitas infrastruktur layanan jasa penerbangan bandara udara Manokwari dan Sorong

j) pembangunan dan peningkatan pelabuhan laut;

k) penyediaan sumber energi alternatif terbarukan (PLTMH, PLTS);

l) peningkatan jaringan distribusi PLN;

m) pembangunan PLTU di Manokwari dan Sorong;

n) pemanfaatan potensi sumberdaya mineral bagi kesejahteraan masyarakat;

o) peningkatan aksesibilitas komunikasi di wilayah terisolir/terpencil/ perbatasan negara;

p) peningkatan …

Page 90: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 13 -

p) peningkatan keterjangkauan informasi seluler melalui kerjasama operator seluler (swasta);

q) peningkatan pelayanan melalui pemberian izin kepada swasta di bidang penerbangan.

7.7.7.7. Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua Barat Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua Barat Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua Barat Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua Barat

a) pemberian kesempatan dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk menjadi anggota TNI;

b) pemberian kesempatan dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk menjadi anggota Polri;

c) pemberian kesempatan dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk sekolah Akmil dan Akpol;

d) pemberian kesempatan dan kuota bagi putra/putri asli Papua untuk sekolah pilot;

e) pemberian fasilitas bagi putra/putri asli Papua untuk pengembangan bakat/potensi olahraga;

f) pemberian beasiswa dan kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan tinggi di PTN unggulan di luar Provinsi Papua Barat;

g) pemberian beasiswa dan kuota bagi siswa berprestasi di PTN fakultas kedokteran;

h) pemberian kesempatan bagi putra/putri asli Papua untuk menjadi PNS di wilayah lain di luar Provinsi Papua Barat;

i) pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di STAN;

j) pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di STPDN;

k) pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di sekolah tinggi statistik;

l) Pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di sekolah tinggi pertanahan.

8.8.8.8. Program Penguatan danProgram Penguatan danProgram Penguatan danProgram Penguatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan PertanahanPertanahanPertanahanPertanahan

Adapun program/kegiatan strategis yang akan dilaksanakan adalah :

a) percepatan penetapan RTRW prov/kab/kota;

b) penyusunan dan penetapan masterplan kawasan strategis;

c) dilenisasi/pemetaan tanah terhadap hak ulayat;

d) sertifikasi tanah non ulayat;

e) penyelesaian sengketa pertanahan.

9. 9. 9. 9. ProgramProgramProgramProgram …………

Page 91: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 14 -

9.9.9.9. Program Peningkatan Keamanan dan KetertibanProgram Peningkatan Keamanan dan KetertibanProgram Peningkatan Keamanan dan KetertibanProgram Peningkatan Keamanan dan Ketertiban

a) pemetaan masalah sumber konflik antara Pemerintah dengan masyarakat;

b) pendekatan terhadap kelompok-kelompok masyarakat Tanah Papua Barat, dalam rangka membangun kesepahaman bidang politik dan budaya;

c) penyusunan rencana kebijakan politik dan budaya;

d) penyiapan mekanisme penyelesaian bersama masalah sosial-politik dan sosial-budaya dalam kerangka NKRI.

10.10.10.10. Program Pengembangan Program Pengembangan Program Pengembangan Program Pengembangan Kapasitas KelembagaanKapasitas KelembagaanKapasitas KelembagaanKapasitas Kelembagaan

a) penetapan peraturan turunan (operasional) dari UU Nomor 21/2001 (Perdasi, Perdasus dan Pergub);

b) peningkatan koordinasi antartingkat pemerintahan (pusat-provinsi-kabupaten/kota);

c) pendidikan dan peningkatan kualitas SDM aparatur (kepamongprajaan, perencanaan, dan pelaporan keuangan);

d) penyusunan dokumen perencanaan;

e) peningkatan kemampuan SDM aparatur pengadaan barang dan jasa pemerintah;

f) pendirian sekolah kepamongprajaan (STPDN di Jayapura, Manokwari, Mimika dan Sorong);

g) evaluasi berbagai peraturan daerah yang menghambat pembangunan (investasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat);

h) percepatan pembentukan Kota Manokwari sebagai daerah otonomi baru di ibu kota Provinsi Papua Barat;

i) evaluasi terhadap pemekaran wilayah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan kampung;

j) peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa;

k) peningkatan pengelolaan kawasan di wilayah perbatasan negara.

3.4. 3.4. 3.4. 3.4. SINERGISINERGISINERGISINERGI …………

Page 92: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 15 -

3.4. SINERGI KAWASAN STRASINERGI KAWASAN STRASINERGI KAWASAN STRASINERGI KAWASAN STRATEGIS DAN MP3EITEGIS DAN MP3EITEGIS DAN MP3EITEGIS DAN MP3EI

Pembangunan kawasan strategis di Provinsi Papua Barat dimaksudkan untuk meningkatkan potensi ekonomi wilayah melalui koridor ekonomi dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan dengan pengembangan kluster industri dan atau kawasan ekonomi khusus (KEK) berbasis sumber daya unggulan di kawasan strategis sesuai dengan arahan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011–2025 pada Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku. Kawasan strategis di Provinsi Papua Barat dalam MP3EI 2011-2025 adalah Sorong dan Manokwari.

Gambar Gambar Gambar Gambar 3.43.43.43.4 Peta Koridor Ekonomi PapuaPeta Koridor Ekonomi PapuaPeta Koridor Ekonomi PapuaPeta Koridor Ekonomi Papua----Kepulauan MalukuKepulauan MalukuKepulauan MalukuKepulauan Maluku

Program Pengembangan Wilayah dan Kawasan Strategis (Termasuk MP3EI dan Program Pengembangan Wilayah dan Kawasan Strategis (Termasuk MP3EI dan Program Pengembangan Wilayah dan Kawasan Strategis (Termasuk MP3EI dan Program Pengembangan Wilayah dan Kawasan Strategis (Termasuk MP3EI dan

lainnya)lainnya)lainnya)lainnya)

a) pemberian kemudahan berinvestasi (insentif investasi);

b) pengembangan …

Page 93: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 16 -

b) pengembangan kawasan industri dan perdagangan di Arar Sorong; c) pengembangan kawasan ekonomi khusus Teluk Bintuni; d) pengembangan kawasan strategis Sorong dan Kaimana sebagai pusat

pengembangan minapolitan; e) pengembangan kawasan strategis Fak Fak dan Kaimana sebagai pusat

pengembangan perkebunan pala; f) pengembangan kawasan strategis Raja Ampat sebagai pusat pengembangan

perikanan dan pariwisata; g) pengembangan kawasan hutan Gunung Meja sebagai Kebun Raya

Manokwari/ Ayambori; h) pembangunan pabrik semen di Manokwari; i) pengembangan peternakan terpadu di Kebar; j) pengembangan pertanian dan peternakan terpadu di Bomberai; k) pengembangan kawasan minapolitan Weri; l) pengembangan agrowisata Kramomongga; m) pengembangan objek wisata situs sejarah peradaban orang Papua di Pulau

Mansinam, Manokwari; n) Pengembangan Migas menjadi pilar yang kuat dalam pertumbuhan

Provinsi Papua Barat.

Selain dari program dan kegiatan di atas dalam kawasan strategis telah ditetapkan beberapa program pendukung yang dapat mengungkit pertumbuhan wilayah dalam waktu yang cepat dan menyerap banyak tenaga kerja yang berasal dari masyarakat asli Papua. Beberapa program pendukung P4B yang juga termasuk di dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), koridor Papua – kepulauan Maluku antara lain:

a) pembangunan pabrik semen di Manokwari;

b) pengembangan peternakan terpadu di Kebar;

c) pengembangan perrtanian dan peternakan terpadu di Bomberai;

d) pengembangan kawasan minapolitan Weri;

e) pengembangan agrowisata Kramomongga;

f) pengembangan kawasan industri dan perdagangan di Arar, Sorong;

g) pengembangan kawasan ekonomi khusus Teluk Bintuni;

h) pemberian kemudahan berinvestasi (insentif investasi);

i) pengembangan kawasan strategis Sorong dan Kaimana sebagai pusat pengembangan minapolitan;

j) Pengembangan kawasan strategis Fak Fak dan Kaimana sebagai pusat pengembangan perkebunan pala;

k) pengembangan …

Page 94: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 17 -

k) pengembangan kawasan strategis Raja Ampat sebagai pusat pengembangan Perikanan dan Pariwisata;

l) pengembangan objek wisata situs sejarah peradaban orang papua di Pulau Mansinam, Manokwari;

m) pengembangan kawasan hutan gunung Meja sebagai Kebun Raya Manokwari/ Ayambori.

DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAFTAR RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2011BARAT TAHUN 2011BARAT TAHUN 2011BARAT TAHUN 2011----2014201420142014 A. A. A. A. Program Pendukung Percepatan Pembangunan Provinsi Papua BaratProgram Pendukung Percepatan Pembangunan Provinsi Papua BaratProgram Pendukung Percepatan Pembangunan Provinsi Papua BaratProgram Pendukung Percepatan Pembangunan Provinsi Papua Barat

(1) Program Ketahanan PanganProgram Ketahanan PanganProgram Ketahanan PanganProgram Ketahanan Pangan

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

(1) (2) (3) (4) 1 Peningkatan produksi

tanaman pangan lokal (ubi jalar, sagu, padi, jagung, ikan)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Pemda

2 Pengolahan hasil pertanian menjadi bahan makanan (sagu, ubi kayu, jagung, ikan)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– BPPT – Pemda

3. Peningkatan …

Page 95: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 18 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

3 Peningkatan distribusi hasil Pertanian/Pangan ke seluruh wilayah terpencil/terisolir

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Pertanian

– Kem. Perdagangan

– Pemda

(2) Program Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

(1) (2) (3)(3)(3)(3) (4) 1 Peningkatan kemampuan

Masyarakat dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Kop & UMKM

– Pemda

2 Pengembangan usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– Pemda

3. Peningkatan …

Page 96: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 19 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

3 Peningkatan permodalan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Kop & UMKM

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– Pemda 4 Pendampingan dan

Penyuluhan UMKM usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Kop & UMKM

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– Pemda 5 Peningkatan keterampilan

dan keahlian masyarakat melalui Pendirian BLK Pertanian

Kawasan StrategisKawasan StrategisKawasan StrategisKawasan Strategis : Kab. Manokwari, Kab. Sorong, Kota Sorong

– Kem. Nakertrans

– Pemda

6 Pendampingan Pertanian melalui Penyediaan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kontrak

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Pertanian

– Kem. Nakertrans

– Pemda

7. Pengembangan …

Page 97: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 20 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

7 Pengembangan Teknologi Tepat Guna usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Kop & UMKM

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– BPPT – Pemda

8 Distribusi dan Pemasaran hasil usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan industri rakyat

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Kop & UMKM

– Kem. Pertanian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Kem. Perindustrian

– Kem. PDT

– BPPT – Pemda

(3) Program Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi RakyatProgram Pengembangan Ekonomi Rakyat

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

1 Pengembangan agroindustri Perikanan (tangkap dan budidaya laut/tawar)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Pemda

KawasanKawasanKawasanKawasan …

Page 98: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 21 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

2 Pengembangan agroindustri Peternakan (Ayam, Babi, Sapi)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Pertanian

– Pemda

3 Pengembangan Hasil Hutan (Kayu, Madu, Sagu, Buah Merah)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Perindustrian

– Kem. Kehutanan

– Pemda

4 Pengembangan agroindustri Hortikultura (Sayur dan Buah)

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan PerdesaanPerdesaanPerdesaanPerdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Pertanian

– Kem. Perindustrian

– Pemda

5. Pengembangan …

Page 99: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 22 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

5 Pengembangan agroindustri perkebunan (kopi, pala, cengkeh, kelapa, kakao)

Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Pertanian

– Kem. Perindustrian

– Kem. Kehutanan

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Pemda 6 Pengembangan industri kecil

dan kerajinan Kawasan StrategisKawasan StrategisKawasan StrategisKawasan Strategis :::: Kab. Manokwari, Kab. Sorong, Kota Sorong

– Kem. Perindustrian

– Pemda

(4) Program Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan PendidikanProgram Peningkatan Pelayanan Pendidikan

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

1 Pendidikan dasar dan menengah gratis

Seluruh Seluruh Seluruh Seluruh KawasanKawasanKawasanKawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda 2 Peningkatan pendidikan dasar

dan menengah berpola asrama

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

3 Pendirian sekolah unggulan Kawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan Perkotaan : Di seluruh ibukota kabupaten/kota di Prov.Papua Barat

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

4. Pendirian …

Page 100: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 23 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

4 Pendirian Sekolah Menengah Kejuruan

Kawasan StrategisKawasan StrategisKawasan StrategisKawasan Strategis :::: Kab. Manokwari, Kab. Fak Fak, Kota Sorong

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda 5 Pengadaan tenaga guru

kontrak Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

6 Peningkatan kualitas kepala sekolah melalui pendidikan dan pelatihan, studi lanjut dalam negeri dan luar negeri serta pemagangan di luar Papua

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

7 Pendirian Sekolah Pendidikan Keguruan

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana Kawasan Perkotaan:Kawasan Perkotaan:Kawasan Perkotaan:Kawasan Perkotaan: Manokwari, Kota Sorong, Fak Fak

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

8. Peningkatan …

Page 101: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 24 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

8 Peningkatan kualitas PTN di Papua Barat melalui kerjasama dengan PTN unggul di luar Papua

Kawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan Perkotaan : Kab. Manokwari

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda 9 Peningkatan kualitas

Perguruan Tinggi Swasta di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat

Kawasan Perkotaan:Kawasan Perkotaan:Kawasan Perkotaan:Kawasan Perkotaan: Manokwari, Kota Sorong, Fak Fak

– Kem. Pendidikan Nasional

– Pemda

(5) Program Program Program Program Peningkatan Pelayanan KesehatanPeningkatan Pelayanan KesehatanPeningkatan Pelayanan KesehatanPeningkatan Pelayanan Kesehatan

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

1 Pelayanan Kesehatan Keliling Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Kesehatan

– Pemda

2 Asuransi Kesehatan Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. Kesehatan

– Pemda

3 Pelayanan Kesehatan Gratis dan Bebas Biaya Rawat Inap Untuk Pasien kelas 3 RSUD

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. Kesehatan

– Pemda

4 Pendirian Sekolah Kebidanan/keperawatan

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat

– Kem. Kesehatan

– Pemda

KawasanKawasanKawasanKawasan …

Page 102: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 25 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan PerdesaanPerdesaanPerdesaanPerdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

5 Pengadaan Dokter Spesialis melalui Kontrak

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan PerdesaanPerdesaanPerdesaanPerdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Kesehatan

– Pemda

6 Pendirian Rumah Sakit Rujukan di Sorong dan Manokwari

Kawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan PerkotaanKawasan Perkotaan : Kab. Sorong, Kab. Manokwari

– Kem. Kesehatan

– Pemda

7 Peningkatan jumlah Puskesmas Pembantu

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Kesehatan

– Pemda

8. Peningkatan …

Page 103: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 26 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

8 Peningkatan jumlah Puskesmas Perawatan

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Kesehatan

– Pemda

9 Peningkatan Status Gizi Siswa melalui PMTAS (Program Makanan Tambahan Anak Sekolah)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. Kesehatan

– Pemda

10 Penyuluhan kesehatan lingkungan (sanitasi lingkungan)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. Kesehatan

– Pemda

11 Peningkatan Kapasitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kab/ Kota di Provinsi Papua Barat

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. Kesehatan

– Pemda

12 Pemberantasan penyakit menular (Malaria, HIV AIDS, dan TBC)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. Kesehatan

– Pemda

13 Pendirian Pusat Pelayanan Malaria (Malaria Centre)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. Kesehatan

– Pemda

(6) Program Pengembangan Infrastruktur DasarProgram Pengembangan Infrastruktur DasarProgram Pengembangan Infrastruktur DasarProgram Pengembangan Infrastruktur Dasar

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

1 Penyediaan 250.000 unit rumah rakyat sehat dan layak huni

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. PU

– Kem. Sosial

– Pemda

2. Pembangunan …

Page 104: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 27 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

2 Pembangunan dan peningkatan jaringan jalan Manokwari – Sorong - Makbon - Mega

Kawasan StrategisKawasan StrategisKawasan StrategisKawasan Strategis : Kab. Sorong, Kab. Tambrauw, Kab. Manokwari

– Kem Kehutanan

– Kem. PU

– Pemda

3 Pembangunan jalan Bintuni – Susumuk

Kawasan Pedesaan:Kawasan Pedesaan:Kawasan Pedesaan:Kawasan Pedesaan: Kab Bintuni, Kab. Sorong Selatan

– Kem. Kehutanan

– Kem. PU

– Pemda

4 Pembangunan jalan Mameh – Windesi - Wasior

Kawasan Pedesaan:Kawasan Pedesaan:Kawasan Pedesaan:Kawasan Pedesaan: Kab Manokwari, Kab. Teluk Wondama

– Kem. Kehutanan

– Kem. PU

– Pemda

5 Pembangunan jalan Bomberai – Windesi - Kaimana

Kawasan Pedesaan:Kawasan Pedesaan:Kawasan Pedesaan:Kawasan Pedesaan: Kab. Fak Fak, Kab. Teluk Wondama, Kab. Kaimana

– Kem. Kehutanan

– Kem. PU

– Pemda

6 Pembangunan irigasi dan pencetakan sawah

Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari,Kab. Sorong Selatan, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Teluk Wondama, Kab. Fak Fak

– Kem. PU

– Pemda

7 Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan air bersih di seluruh wilayah

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan PerdesaanPerdesaanPerdesaanPerdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. PU

– Pemda

8. Pembangunan …

Page 105: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 28 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

8 Pembangunan dan peningkatan lapangan udara perintis

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Perhubungan

– Pemda

9 Peningkatan Kapsitas Infrastruktur Layanan Jasa Penerbangan Bandara Udara Manokwari dan Sorong

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan PerkotaanPerkotaanPerkotaanPerkotaan: Kab. Manokwari, Kota Sorong

– Kem. Perhubungan

– Pemda

10 Pembangunan dan Peningkatan Pelabuhan Laut

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Sorong, Kab. Kaimana, Kab. Fak Fak

– Kem. Perhubungan

– Pemda

11 Penyediaan Sumber Energi alternatif terbarukan (PLTMH, PLTS)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. ESDM

– Pemda

12 Peningkatan jaringan distribusi PLN

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. ESDM

– Pemda

13 Pembangunan PLTU di Manokwari dan Sorong

Kab. Manokwari dan Kab. Sorong

– Kem. ESDM

– Pemda

14 Pemanfaatan potensi sumber daya mineral bagi kesejahteraan masyarakat

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. ESDM

– Pemda

15. Peningkatan …

Page 106: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 29 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

15 Peningkatan aksesibilitas komunikasi di wilayah terisolir/terpencil/perbatasan negara

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Kominfo

– Pemda

16 Peningkatan keterjangkauan informasi seluler melalui kerjasama operator seluler (swasta)

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat, Kab. Tambrauw, Kab. Maybrat Kawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan PerdesaanKawasan Perdesaan : Kab. Manokwari, Kab. Teluk Wondama, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Kominfo

– Pemda

17 Peningkatan pelayanan melalui pemberian izin kepada swasta di bidang penerbangan

Kawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan TerisolirKawasan Terisolir :::: Kab. Raja Ampat Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan PerdesaanPerdesaanPerdesaanPerdesaan : Kab. Teluk Bintuni, Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– Kem. Perhubungan

– Pemda

(7) Program Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah PapuaProgram Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah PapuaProgram Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah PapuaProgram Pemihakan Terhadap Masyarakat Asli Tanah Papua

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

1 Pemberian kesempatan dan kuota bagi Putra/Putri Asli Papua Barat untuk menjadi anggota TNI

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

Pemda

2 Pemberian kesempatan dan kuota bagi Putra/Putri Asli Papua Barat untuk menjadi anggota Polri

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Pemda

3. Pemberian …

Page 107: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 30 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi PelaksanaInstansi Pelaksana

3 Pemberian kesempatan dan kuota bagi Putra/Putri Asli Papua Barat untuk sekolah Akmil dan Akpol

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemhan

– Pemda

4 Pemberian kesempatan dan kuota bagi Putra/Putri Asli Papua Barat untuk sekolah pilot

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem.Pehubungan

– Pemda

5 Pemberian fasilitas bagi Putra/Putri Asli Papua Barat untuk pengembangan bakat/potensi olahraga

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem.Diknas*

– Pemda

6 Pemberian beasiswa dan kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan tinggi di PTN unggul di Luar Papua Barat

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem.Diknas*

– Pemda

7 Pemberian beasiswa dan kouta bagi siswa berprestasi di PTN Fak. Kedokteran

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem.Diknas*

– Pemda

8 Pemberian kesempatan bagi Putra/Putri Asli Papua Barat untuk menjadi PNS diwilayah lain di luar Papua Barat

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemendagri

– Kem. PAN dan RB

– Pemda

9 Pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di STAN

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemkeu

– Pemda

10 Pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di STPDN

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemendagri

– Pemda

11 Pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Statistik

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– BPS – Pemda

12 Pemberian kuota bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Pertanahan

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– BPN – Pemda

8. 8. 8. 8. ProgramProgramProgramProgram …………

Page 108: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 31 -

(8) Program Penguatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Program Penguatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Program Penguatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Program Penguatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan PertanahanPengelolaan PertanahanPengelolaan PertanahanPengelolaan Pertanahan

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

1 Percepatan penetapan RTRW Kab/Kota

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem. PU

– Bappenas – Kemendagri

– Pemda

2 Penyusunan dan penetapan Masterplan Kawasan Strategis

Kab. Manokwari, Kab. Sorong, Kota Sorong

– Kem. PU

– Pemda

3 Dilenisasi/pemetaan tanah terhadap hak ulayat

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– BPN – Kem. Sosial

– Kem. Kehutanan

– Pemda 4 Sertifikasi tanah non ulayat

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– BPN – Kem. Sosial

– Kem. Kehutanan

– Pemda 5 Penyelesaian sengketa

pertanahan Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– BPN – Kem. Sosial

– Kem. Kehutanan

– Pemda

(9) Program Peningkatan Keamanan dan KetertibanProgram Peningkatan Keamanan dan KetertibanProgram Peningkatan Keamanan dan KetertibanProgram Peningkatan Keamanan dan Ketertiban

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

1 Pemetaan masalah sumber konflik antara Pemerintah dengan masyarakat

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemendagri

– Kemhan

– Polri – Pemda

2 Pendekatan terhadap kelompok-kelompok masyarakat Tanah Papua, dalam rangka membangun kesepahaman bidang politik dan budaya

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemendagri

– Kemhan

– Pemda

3. Penyusunan …

Page 109: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 32 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

3 Penyusunan rencana kebijakan politik dan budaya

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemendagri

– Kemhan

– Pemda

4 Penyiapan mekanisme penyelesaian bersama masalah-masalah sosial politik dan sosial budaya dalam kerangka NKRI

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemendagri

– Kemhan

– Polri – Pemda

(10) Program Pengembangan Kapasitas KelembagaanProgram Pengembangan Kapasitas KelembagaanProgram Pengembangan Kapasitas KelembagaanProgram Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

1 Penetapan Peraturan Turunan (Operasional) dari UU Nomor 21/2001 2001 (Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Perdasus)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemendagri

– Pemda

2 Peningkatan koordinasi antartingkat pemerintahan (Pusat-Provinsi-Kab/Kota)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemendagri

– Pemda

3 Pendidikan dan peningkatan kualitas SDM Aparatur (Kepamongprajaan, Perencanaan, dan Pelaporan Keuangan)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Bappenas – Kemendagri

– Kemkeu

– BPKP – UKP4 – Pemda

4 Penyusunan dokumen perencanaan

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Bappenas – Pemda

5 Peningkatan kemampuan SDM aparatur pengadaan barang dan jasa pemerintah

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– LKPP – Pemda

6. Pendirian …

Page 110: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 33 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

6 Pendirian sekolah kepamongprajaan (STPDN di Jayapura, Manokwari, Mimika, Sorong)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemendagri

– Pemda

7 Evaluasi berbagai Peraturan Daerah yang menghambat pembangunan (investasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat)

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemendagri

– Pemda

8 Percepatan Pembentukan Kota Manokwari sebagai Daerah Otonomi Baru di Ibu Kota Provinsi Papua Barat

Kab. Manokwari

– Kemendagri

– Pemda

9 Evaluasi terhadap pemekaran wilayah Prov, Kab/Kota, Kecamatan

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kemendagri

– Pemda

10 Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa

Seluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh KawasanSeluruh Kawasan : Seluruh Kabupaten/Kota di Prov. Papua Barat

– Kem.PAN dan RB

– Kemendagri

– Pemda

11 Peningkatan penanganan di wilayah perbatasan negara

Kab. Raja Ampat

– BNPP – Kemendagri

– Pemda

B. Sinergi Kawasan Strategis dengan MP3EIB. Sinergi Kawasan Strategis dengan MP3EIB. Sinergi Kawasan Strategis dengan MP3EIB. Sinergi Kawasan Strategis dengan MP3EI

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

1 Pemberian kemudahan berinvestasi (insentif investasi)

Kawasan StrategisKawasan StrategisKawasan StrategisKawasan Strategis :::: Kab. Manokwari, Kab. Sorong, Kota Sorong

– BKPM

– Pemda

2 Pengembangan kawasan industri dan Perdagangan di Arar Sorong

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Sorong

– BKPM

– Kem. Perindustrian

– Perdagangan – Pemda

3. Pengembangan …

Page 111: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 34 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

3 Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Teluk Bintuni

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Teluk Bintuni

– BKPM

– Kem. Perindustrian

– Perdagangan – Pemda

4 Pengembangan Kawasan Strategis Sorong dan Kaimana sebagai pusat pengembangan Minapolitan

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Sorong, Kab. Kaimana

– BKPM

– Kem. Kelautan Perikanan

– Pemda 5 Pengembangan Kawasan Strategis

Fak Fak dan Kaimana sebagai pusat pengembangan Perkebunan Pala

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Fak Fak, Kab. Kaimana

– BKPM

– Kem. Pertanian

– Pemda 6 Pengembangan Kawasan Strategis

Raja Ampat sebagai pusat pengembangan Perikanan dan Pariwisata

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Raja Ampat

– Kem. Kelautan Perikanan

– Kem. Budpar

– Pemda 7 Pengembangan Kawasan Hutan

Gunung Meja sebagai Kebun Raya Manokwari/Ayambori

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Manokwari

– Kem. Budpar

– Pemda

8 Pembangunan Pabrik Semen di Manokwari

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Manokwari

– BKPM

– BUMN

– Kem. Perindustrian

– Pemda 9 Pengembangan peternakan

terpadu di Kebar Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Manokwari

– BKPM

– BUMN

– Kem. pertanian

– Pemda

10 Pengembangan pertanian dan peternakan terpadu di Bomberai

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Fak Fak

– BKPM

– BUMN

– Kem. pertanian

– Pemda

11. Pengembangan …

Page 112: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ... › jdih › userfiles › batang › ...PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI

- 35 -

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan LokasiLokasiLokasiLokasi Instansi Instansi Instansi Instansi PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana

11 Pengembangan Kawasan Minapolitan Weri

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Fak Fak

– BKPM

– BUMN

– Kem. Kelautan dan Perikanan

– Pemda 12 Pengembangan Agrowisata

Kramomongga

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Fak Fak

– BKPM

– BUMN

– Kem. pertanian

– Pemda 13 Pengembangan Objek Wisata

Situs Sejarah Peradaban Orang Papua di Pulau Mansinam, Manokwari

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Manokwari

– Kem. Budpar

– Pemda

14. Pengembangan Migas menjadi pilar yang kuat dalam pertumbuhan Provinsi Papua Barat

Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis:Kawasan Strategis: Kab. Sorong dan Kab. Teluk Bintuni

– Kem. ESDM

– Pemda

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian,

ttd.

Retno Pudji Budi Astuti