Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan...

download Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

of 28

description

disiapkan oleh Biro Umum Kemen PU

Transcript of Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan...

  • PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71 PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71 TAHUN 2012TAHUN 2012

    TENTANG TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN PENYELENGGARAAN PENGADAAN

    TANAH BAGI PEMBANGUNAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUMUNTUK KEPENTINGAN UMUMUNTUK KEPENTINGAN UMUMUNTUK KEPENTINGAN UMUM

    K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U MBIRO HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL

    Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

    1

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    PENDAHULUANPENDAHULUAN

    Pemerintah dengan persetujuan DPR pada tanggal 14 Januari2012 telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan UntukKepentingan Umum, yg dalam pelaksanaannya mengedepankanprinsip kemanusiaan, demokratis dan keadilan.

    Undang-Undang agar dapat dilaksanakan diperlukanHH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    2

    Telah terbit Perpres No. 71 Tahun 2012 tentang PenyelenggaraanPengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umumsebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 53 ayat (3) dan Pasal 59Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012

    Undang-Undang agar dapat dilaksanakan diperlukanPeraturan Perundang-Undangan pelaksanaannya

  • Beberapa ketentuan dalam UU Nomor 2 Tahun 2012 :

    Penyelenggara Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum

    (Pasal 6 jo Pasal 11).

    1. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum wajib

    diselenggarakan oleh Pemerintah dan tanahnya

    selanjutnya dimiliki Pemerintah atau Pemerintah Daerah;

    2. Dalam hal Instansi yang memerlukan Pengadaan Tanah

    untuk Kepentingan Umum adalah BUMN, tanahnya

    menjadi milik BUMN.

    PENDAHULUANPENDAHULUAN ((22))

    3

    menjadi milik BUMN.

    Sumber Pendanaan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan

    Umum (Pasal 52)

    1. APBN dan/atau APBD;

    2. Dalam hal Instansi yang memerlukan tanah Badan Hukum

    Milik Negara/BUMN yang mendapatkan penugasan

    khusus, pendanaan bersumber dari internal perusahaan

    atau sumber lain sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    DASARDASAR HUKUMHUKUM

    1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

    2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentangPengadaan Tanah Bagi Pembangunan UntukKepentingan Umum (Lembaran Negara RepublikHH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    Kepentingan Umum (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 22, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5280);

    4

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    PENGERTIANPENGERTIANDefinisi dalam Raperpres ini pada dasarnya sama denganUndang-Undang 2 Tahun 2012 dengan Penambahan sbb:

    1. Penilai Publik adalah penilai yang telah memperoleh izin dariMenteri Keuangan untuk memberikan jasa penilaian.

    2. Penetapan Lokasi adalah penetapan atas lokasi pembangunanuntuk kepentingan umum yang ditetapkan dengan keputusangubernur, yang dipergunakan sebagai izin untuk PengadaanTanah, perubahan penggunaan tanah, dan peralihan hak atas tanahdalam Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk kepentinganHH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    dalam Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk kepentinganumum.

    3. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang selanjutnyadisingkat BPN adalah Lembaga Pertanahan sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 TentangPengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

    4. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi yangselanjutnya disebut Kantor Wilayah BPN adalah BPN di Provinsiyang dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah BPN yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPN.

    5

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    PENGERTIANPENGERTIAN

    5. Kantor Pertanahan adalah BPN di Kabupaten/Kota yang dipimpin olehKepala Kantor Pertanahan yang berada di bawah dan bertanggung jawabkepada Kepala BPN melalui Kepala Kantor Wilayah BPN.

    6. Tim Persiapan Pengadaan Tanah yang selanjutnya disebut Tim Persiapanadalah tim yang dibentuk oleh gubernur untuk membantu gubernurdalam melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan, pendataanawal lokasi rencana pembangunan dan Konsultasi Publik rencanapembangunan.

    7. Tim Kajian Keberatan yang selanjutnya disebut sebagai Tim Kajian adalahtim yang dibentuk oleh gubernur untuk membantu gubernur

    HH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    tim yang dibentuk oleh gubernur untuk membantu gubernurmelaksanakan inventarisasi masalah yang menjadi alasan keberatan,melakukan pertemuan atau klarifikasi dengan pihak yang keberatan,melakukan kajian dan membuat rekomendasi diterima atau ditolaknyakeberatan.

    8. Satuan Tugas adalah satuan yang dibentuk oleh BPN untuk membantupelaksanaan Pengadaan Tanah.

    9. Ruang atas tanah dan bawah tanah adalah ruang yang ada dibawahpermukaan bumi dan/atau ruang yang ada diatas permukaan bumisekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungandengan penggunaan tanah.

    6

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    MATERIMATERI MUATANMUATAN

    Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umumdiselenggarakan melalui tahapan:

    Persiapan

    Perencanaan

    HH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    Penyerahan hasil

    Persiapan

    Pelaksanaan

    7

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    PERENCANAANPERENCANAAN

    Instansi Perencanaan Pengadaan Tanah yangberdasarkan atas:

    1. Rencana Tata Ruang Wilayah;

    2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah;

    3. Rencana Strategis; dan

    4. Rencana Kerja Pemerintah Instansi HH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    4. Rencana Kerja Pemerintah Instansi yang bersangkutan.

    Disusun dalam bentuk:

    Dokumen Perencanaan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Pengadaan Tanah

    8

  • PERENCANAANPERENCANAAN

    Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah memuat: memuat: 1. maksud dan tujuan rencana pembangunan;

    3. letak tanah;

    2. kesesuaian dengan Rencana Tata RuangWilayah dan Rencana PembangunanNasional dan Daerah;

    4. luas tanah yang dibutuhkan;

    5. gambaran umum status tanah;

    Disusun berdasarkan studikelayakan yang mencakup:

    1. survei sosial ekonomi;

    2. kelayakan lokasi;

    3. analisis biaya dan manfaatpembangunan bagiwilayah dan masyarakat;

    BIROBIRO HUKUMHUKUMKEMENTERIAN|PUKEMENTERIAN|PU

    9. rencana penganggaran.

    5. gambaran umum status tanah;

    6. perkiraan waktu pelaksanaan PengadaanTanah;

    7. perkiraan jangka waktu pelaksanaanpembangunan;

    8. perkiraan nilai tanah; dan

    wilayah dan masyarakat;

    4. perkiraan nilai tanah;

    5. dampak lingkungan dandampak sosial yangmungkin timbul akibat dariPengadaan Tanah danpembangunan; dan

    6. studi lain yang diperlukan.

    9

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    PERSIAPANPERSIAPAN

    Setelah Menerima Dokumen PerencanaanPengadaan Tanah melaksanakan tahapankegiatan Persiapan Pengadaan Tanah

    Gubernur

    Tim Persiapan bertugas:

    1. mengumumkan rencanapembangunan;

    2. melakukan pendataan awallokasi rencana pembangunan;

    3. melaksanakan Konsultasi

    Membentuk Tim Persiapan

    HH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    3. melaksanakan KonsultasiPublik rencana pembangunan;

    4. menyiapkan Penetapan Lokasipembangunan;

    5. mengumumkan PenetapanLokasi pembangunan untukkepentingan umum; dan

    6. melaksanakan tugas lain yangterkait persiapan PengadaanTanah bagi pembangunanuntuk Kepentingan Umumyang ditugaskan oleh gubernur.

    Tim Persiapan beranggotakan:

    1. Bupati/walikota;

    2. Satuan kerja perangkatdaerah provinsi terkait;

    3. Instansi yang memerlukantanah; dan

    4. Instansi terkait lainnya.

    10

  • PERSIAPANPERSIAPAN

    Pemberitahuan rencanapembangunan;

    Tim Persiapan

    Rencana pembangunandisampaikan kepadamasyarakat pada rencanalokasi Pembangunan untukKepentingan Umum.

    Pendataan awal lokasirencana pembangunan

    Konsultasi PublikRencana Pembangunan

    Meliputi kegiatan: Pengumpulan data awal

    Pihak yang Berhak; dan Objek Pengadaan Tanah.

    Dilaksanakan untukmendapatkankesepakatan lokasirencana pembangunandari Pihak yang Berhak.

    lokasi Pembangunan untukKepentingan Umum.

    Langsung antara lainmelalui sosialisasi, tatapmuka, atau suratpemberitahuan.

    Tidak Langsung antaralain melalui media cetakatau media elektronik.

    Objek Pengadaan Tanah.

    Pihak yang Berhak:1. Perseorangan;2. Badan hukum;3. Badan sosial;4. Badan keagamaan; atau5. Instansi pemerintah.yang memiliki ataumenguasai ObyekPengadaan Tanah sesuaidengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

    rencana pembangunandari Pihak yang Berhak.

    Menghadirkan Pihakyang Berhak danMasyarakat yang akanterkena dampak

    Gubernur menetapkanlokasi dalam waktupaling lama 14 (empatbelas) hari kerja terhitungsejak diterimanyapermohonan Instansi.

    11

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    PELAKSANAANPELAKSANAAN

    Pelaksanaan Pengadaan Tanah meliputi:

    a. inventarisasi dan identifikasi penguasaan,pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah;

    b. penilaian Ganti Kerugian;HH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    c. musyawarah penetapan Ganti Kerugian;

    d. pemberian Ganti Kerugian; dan

    e. pelepasan tanah Instansi.

    12

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    PELAKSANAANPELAKSANAAN

    INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI PENGUASAAN,PEMILIKAN, PENGGUNAAN, DAN PEMANFAATAN TANAH

    Meliputi kegiatan:1. pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah; dan2. pengumpulan data Pihak yang Berhak dan Objek Pengadaan

    Tanah.Dilaksanakan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja

    HH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    Pengumuman hasil inventarisasi dan identifikasi meliputi subjekhak, luas, letak, dan peta bidang tanah Objek Pengadaan Tanah.

    Hasil inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan,penggunaan, dan pemanfaatan tanah wajib diumumkan di kantordesa/kelurahan, kantor kecamatan, dan tempat Pengadaan Tanahdilakukan dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja.

    13

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    PELAKSANAANPELAKSANAAN

    Ganti KerugianPenilaian Ganti Kerugian dilakukan olehPenilai yang ditetapkan oleh LembagaPertanahan

    Penilaian dilakukan bidang per bidang tanah,meliputi:a. tanah;b. ruang atas tanah dan bawah tanah;c. bangunan;d. tanaman;e. benda yang berkaitan dengan tanah;HH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    e. benda yang berkaitan dengan tanah;dan/atau

    f. kerugian lain yang dapat dinilai.

    Pemberian Ganti Kerugian dapat diberikandalam bentuk:a. uang;b. tanah pengganti;c. permukiman kembali;d. kepemilikan saham; ataue. bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah

    pihak.

    14

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    PENYERAHANPENYERAHAN

    Lembaga Pertanahan menyerahkan hasilPengadaan Tanah kepada Instansi yangmemerlukan tanah setelah:

    1. pemberian Ganti Kerugian kepada Pihakyang Berhak dan Pelepasan Hak; dan/atau

    2. pemberian Ganti Kerugian telah dititipkan diHHUU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    2. pemberian Ganti Kerugian telah dititipkan dipengadilan negeri.

    15

  • TahapanTahapan PenyelenggaraanPenyelenggaraan PengadaanTanahPengadaanTanah

    16

    Waktu Minimal

    (tanpa keberatan) 141 141 37 Total 319

    Waktu Maksimal

    (dengan keberatan) 289 257 37 Total 583

    Catatan :

    Waktu dalam tahapan terhitung sejak dokumen perencanaan resmi diterima oleh

    Gubernur.

    Waktu dihitung dengan satuan hari kerja.

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    PENGADAANPENGADAAN TANAHTANAH BAGIBAGI PEMBANGUNANPEMBANGUNAN UNTUKUNTUKKEPENTINGANKEPENTINGAN UMUMUMUM KARENAKARENA KEADAANKEADAAN MENDESAKMENDESAK

    HH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    17

  • BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT

    SUMBERSUMBER PENDANAANPENDANAANSumber

    Pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

    (APBN); dan/atau

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD).

    Badan Hukum Milik Negara/Badan Usaha MilikNegara yang mendapatkan penugasan khusus,pendanaan bersumber dari internal perusahaan atausumber lain sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

    HH

    UU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    perundang-undangan.

    Dana Pengadaan Tanah meliputi dana:a. perencanaan;b. persiapan;c. pelaksanaan;d. penyerahan hasil;e. administrasi dan pengelolaan; danf. sosialisasi.

    18

  • CONTOHCONTOHKASUSKASUS

    BB

    II

    RR

    OO

    HH

    KK

    EE

    MM

    EE

    NN

    TT KASUSKASUSHHUU

    KK

    UU

    MM

    TT

    EE

    RR

    II

    AA

    NN

    ||

    PP

    UU

    19

  • CLASS ACTION KELOMPOK MASYARAKAT DESA SERUT, DKK(PEKERJAAN NORMALISASI KALI GOMBONG )

    Kelompok masyarakat

    ketiga desa tersebut

    mengajukan gugatan

    class action no

    07/PDT.G/2009/PN.KBM

    Dianggap telah merusak

    lingkungan para penggugat,

    menyebabkan banjir dan tanah

    Desa Banjareja

    Desa Gandusari

    Desa SerutKONTRAK KERJA 04PKK/PPSDA-SO/2008 11 MARET 2008

    PEKERJAAN NORMALISASI KALI GOMBONG dalam bentuk pelindung tebing kritis kali gombong

    Kementerian PU PT. TRADA GOMBONG

    tanah penggugat tidak

    dapat dimanfaatkan lagi seperti sebelum ada nya proyek tersebut

    Desa Gandusari

    Pemeriksaan dihentikan krn tata cara gugatan class

    action dinyatakan tidak sah.

    Tidak ada upaya hukum,Sudah incracht

    20

  • (PROYEK PEMBANGUNAN BANJIR KANAL TIMUR)

    Penggugat Intervensi II (18Subjek hukum) mengakuitanah sengketa sebagaimiliknya

    Gugatan Intervensi II

    Perkara No. 322/Pdt.G/2008/PN.Jaktim

    Amar putusan : 1. Menyatakan Umro sebagai pemilik sah

    Gugatan meminta ganti rugi atas pembebasan tanah proyek BKT di Kampung Rawadas rt 8 rw 3, kel Pondok Kopi, kec Duren Sawit seluas 6.270 m hak girik /letter c no 441 persil 1S1 an Umro binti Djana

    3

    Penggugat Intervensi IIImengakui tanah sengketasebagai miliknya

    Gugatan Intervensi III

    (ahli waris Batong bin

    Atjong)4

    Penggugat intervensi I melakukan Banding.

    Posisi Kasus Proses

    Kementerian PU

    1

    Umro binti Djana

    Gugatan Intervensi I(Idi Taing)

    Penggugat Intervensi I mengakui tanah sengketa sebagai miliknya

    sebagai pemilik sah2. PU , Ketua P2T membayar ganti rugi

    2

    Posisi Kasus Proses Banding

    21

  • Kementerian PU 1 2

    4

    Gugatan :PU-Walikota membayar tanah jalan tol Reformasi Makassar

    PETA PERKARA INCE KOEMALA DENGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM(JALAN TOL REFORMASI MAKASSAR)

    Ince Baharuddin Rahman A AzizIntje Chandra Taniwijaya

    Intje KoemalaPN Jaksel No.1255/Pdt.G/2009/PN.Jaksel

    Dicabut(12/11/2009)

    P Agama Makassar No. 442/Pdt.g/2011/PA Mks

    NO (ditolak) di PT PA(11/06/2011)

    Gugatan sebagai ahli waris yang sah menurut hukum islam

    3

    Posisi kasus terakhir Kasasi Di MARI

    PU-Walikota membayar tanah jalan tol Reformasi Makassar

    No.190/Pdt.G/2002/PN.MksPN, PT, MA, dan PK(Bukan Domain PU)Putusan :-Yang Bayar Wali Kota Makasar

    Ince Baharuddin Menang

    PN Makassar No. 184/Pdt.G/2001/PN.Mks

    PT Makassar No. 50/Pdt/2003/PT.Mks

    Novum (Sertifikat : 5,6,44/94)

    MARI (Kasasi) No. 3287 K/Pdt/2006

    MARI (PK) No. 117 PK/Pdt/2008

    PU kalah (12/11/2001)

    PU kalah (25/03/2003)

    PU kalah (21/08/2007)

    PU kalah (24/11/2010)

    5

    Putusan No Perkara 248/Pdt.G/Plw/2009/PN.MksGugat Perlawanan PN Makassar MenundaPutusan,sampai ada kepastian putusan mana yangbenar.

    Johni Alexanderdan Lili Mangintung

    Gugat Perlawanan

    hakim menilai bahwa bukti baru tersebut tidak bersifat menentukan, karena berdasarkan penelitian Tim Penanganan Masalah Pertanahan dinyatakan bahwa tanah yang terkena proyek jalan tol tersebut bukanlah tanah negara melainkan tanah adat atas nama Intje Koemala, sedangkan dalam Bukti Sertifikat Hak Pakai dimaksud dinyatakan sebagai tanah Hak Pakai bekas tanah negara, sehingga tidak menentukan hak kepemilikan, dan juga terbitnya Sertifikat Hak Pakai Tersebut tidak dilandasi oleh riwayat tanah/ asal usul tanah 22

  • PERKARA Wong Anwar Hairuddin (Tol Makassar Seksi 2)

    Penggugat mengaku sebagai pemilik dari beberapa bidang tanah yang terletak di Kelurahan Rappojawa & Rappokaling, Kecamatan Tallo, Kota Makassar seluas 72.786 m2 yang

    Pemimpin Bagian Proyek Pembinaan Jalan dan Jembatan Tol (Tergugat)

    Wong Anwar Hairuddin (Penggugat)

    Perkara No. 83/Pdt.G/2012/PN.MKS

    23

    Kecamatan Tallo, Kota Makassar seluas 72.786 m2 yang terkena proyek jalan tol Makassar Seksi 2.

    Penggugat mendalilkan dengan adanya putusan Mahkamah Agung RI No. 117/PK/Pdt/2009 yang menyatakan SHP an. Departemen PU tidak bersifat menentukan, maka tidak ada alasan bagi tergugat I untuk tidak membayar ganti rugi tanah objek perkara Rp. 36.393.000.000,-

    Posisi terakhir:Telah Sidang Lapangan , & menyerahkan KesimpulanMenunggu Putusan

  • PERKARA Tol Cikampek - Palimanan

    H. Eman Sulaeman Dkk(Penggugat)

    Ketua TPT Jalan Tol Cikampek (Cikopo) Palimanan Wilayah I.

    (Tergugat)

    Perkara No. 09/Pdt.G/2012/PN.Subang

    Dalil Gugatan :H. Eman S, dkk yang mengaku sebagai pemilik tanah yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Cikampek

    24

    dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Cikampek Palimanan. Dalil gugatan Penggugat yaitu tidak setuju atas harga ganti rugi yang telah dikonsinyasi di PN Subang;

    Telah diputus tgl 29 Agustus 2012 dengan Putusan Gugatan Gugur karena Penggugat tidak pernah menghadiri persidangan

    Catatan : Saat ini TPT tengah mengajukan 5 (lima) Permohonan Konsinyasi kepada PN Subang dan sekarang dalam proses Penetapan.

  • PETA PERKARA NATIGOR PANJAITAN

    Kementerian PU NATIGOR PANJAITAN

    No. 60/Pdt.G/2002/PN.TNGTuntutan : Ganti rugi tanah jln Tol Ruas Pdk. Aren Ulujami

    senilai total Rp. 2,9 milyar

    Putusan : PU dan P2T dihukum utk membuat/memproses surat penetapan/perintah kepadaPT. Jasa Marga untuk membayar ganti rugi

    PN TangerangNo. 60/Pdt.G/2002/PN.TNG

    PU kalah26/08/2002

    PT Bandung PU kalah

    PT. Jasa Marga Gugat Perlawanan

    PT. Jasa Marga1

    2

    PN TangerangNo. 318/Pdt/PLW/2004/PN.TNG

    PT. JM Menang25/04/2005

    3

    Putusan :- Menyatakan sita eksekusi terhadap objek sengketa tidak sah dantidak berharga;

    - Menyatakan Sita Eksekusi No. 48/Pen.Eks/2004/PN.TNG tgl 30 Julitidak berkekuatan Hukum

    Penetepan Eksekusi : No. 48/PEN.EKS/2004/PN.TNG tgl. 30/07/2004

    Eksekusi : Surat Menteri PU kpd Dirut PT. Jasa Marga No. HK.01.08-MN/635 tgl. 21/12/2005.Perihal : Surat Perintah Pembayaran Sbg Pelaksaanaan Putusan Pengadilan yang BerkekuatanHukum Tetap

    PT BandungNo. 92/PDT/2003/PT.BDG

    PU kalah19/05/2003

    MARI (Kasasi)2746 K/Pdt/2003

    PU kalah25/03/2004

    MARI (PK)11 PK/Pdt/2005

    PU kalah14/06/2006

    Penetepan Eksekusi : No. 14/PEN.EKS/2004/PN.TNG tgl. 01/02/2007

    Eksekusi : Surat Dirjen Bina Marga An. Menteri PU kpd Dirut PT. Jasa Marga No. KU.08.13-Db/354 tgl. 08/05/2008. Perihal : Surat Penetapan Perintah Pembayaran Putusan PK No.11PK/Pdt/2005 dan Penetapan Eksekusi PN Tangerang Nomor 14/PEN.EKS/2007/PN.TNG

    PT BantenNo. 50/Pdt/2005/PT.BTN

    PT. JM Menang04/01/2006

    NATIGOR PANJAITANNo. 33/Pdt.G/2005/PN.TNG

    NATIGOR PANJAITAN

    PN TangerangNo. 33/Pdt.G/2005/PN.TNG

    PU kalah14/07/2005

    PT BantenNo. 18/PDT/2006/PN.BTN

    PU Menang24/04/2006

    Putusan : Menguatkan Putusan PN

    25

  • PETA PERKARA FLY OVER PRAMUKA

    H. TATANG SUTARNA KEMENTERIAN PU

    Obyek Gugatan : Tanah Seluas + 8.480 m2 Girik C110 Persil 17 S III yangterkena pembangunan Fly Over Pramuka

    Tuntutan : Menghukum T I (Bina Marga), T II (Walikota Jaktim), dan T III(Dinas PU DKI) membayar Ganti Rugi sebesa Rp. 34.960.170.00,00

    PN Jakarta TimurNo. 39/Pdt.G/2007/PN.JKT.TIM

    PU kalah14/08/2007

    PT. JAKARTA PU kalah

    MASUROH BINTI AMAT

    Obyek Gugatan : Tanah Seluas 7320 m2 Girik C110 Persil 17 S IIIyang terkena pembangunan Fly over Pramuka

    Tuntutan :Menghukum Tergugat I (Kem. PU), Tergugat II (Dinas PU DKI),

    Tergugat III (Walikota Jaktim/P2T) agar tidak membayar uangganti rugi kepada Turut Tergugat II (H. Tatang Sutarna)

    Menghukum T II (Dinas PU DKI) membayar Ganti Rugisebesa Rp. 65.100.000.000,00

    PN Jakarta TimurNo. 579/Pdt.G/2011/PN.JKT.TIM

    Proses Persidangan

    1 2

    PT. JAKARTANo. 39/Pdt.G/2007/PN.JKT.TIM

    PU kalah14/05/2008

    Putusan:PU dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukumMenghukum TII dan T III untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat(PU lepas dari kewajiban membayar ganti rugi kepada Penggugat)

    MARI (Kasasi)440 K/PDT/2009

    PU kalah17/06/2009

    MARI (Peninjauan Kembali)440 K/PDT/2009

    PU kalah30/09/2010

    PU lepas dari kewajiban membayar ganti rugi kepada Penggugat

    PU lepas dari kewajiban membayar ganti rugi kepada Penggugat

    No. 579/Pdt.G/2011/PN.JKT.TIM Persidangan

    26

  • KEMENTERIAN PUROEKIYONO AFFANDIE

    PETA PERKARA CIKUNIR JUNCTION

    RAHMAN ISA

    TAUFIK BIN YAHYA

    No. 339/Pdt.G/2005/PN.BKS AFFANDIE MENANG08/03/2006

    No. 395/Pdt./2006/PT.BDG AFFANDIE MENANG22/03/2007

    PERDAMAIANAKTA NOTARIS NO. 12 TGL 25 MEI 2007

    No. 320/Pdt.G/2006/PN.BKS GUGATAN DINYATAKAN NO

    (TIDAK DAPAT DITERIMA)No. 386/Pdt.G/2009/PN.BKS

    (Putusan tgl 9/12/2010)

    1

    2

    No. 373/Pdt.G/2010/PN.BKS

    GUGATAN DINYATAKAN NO(TIDAK DAPAT

    DITERIMA)Putusan tgl 11/07/2011

    4

    3

    5

    6

    1

    6 No.205/Pdt.G/2011/PN.BKS

    Penggugat menuntut kepada Kementerian Pekerjaan

    DIMYATI

    No. 42/Pdt.G/2009/PN.BKSGugatan dicabut oleh Penggugat

    tanggal 14 Juli 2009

    3

    5 No. 55/Pdt.G/2011/PN.BKS

    GUGATAN DINYATAKAN NO (TIDAK DAPAT

    DITERIMA)Putusan tgl 01/11/2011

    Penggugat menuntut kepada Kementerian PekerjaanUmum (Tergugat I), PT. Jasa Marga (Tergugat II),dan P2T Pemerintah Kota Bekasi (Tergugat III) untuksecara tanggung renteng membayar ganti kerugiansisa lahan yang belum dibayar melalui konsinyasi.Status Terakhir Sidang : Pembuktian

    PERKARA CIKUNIR JUNCTION Obyek Perkara :

    tanah seluas + 21.550 m2 di Kel. Jatibening, Pd. Gede, Kota Bekasi yang terkenapembangunan jalan Tol JORR E1 Cikunir.

    Tuntutan : uang ganti kerugian

    Proses Konsinyasi :Permohonan Konsinyasi tgl 4 Oktober 2010 oleh ketua TPT JORR Widodo Subagio, M. Eng.Sc kpd Ketua PN Bekasi untuk melakukan penitipan uang ganti rugi atas tanah seluas 8.645m2 sebesar Rp. 7.002.450.000,-

    Penetapan Konsinyasi Ketua PN Bekasi No. 06/EKS.CONS/2010/PN.Bks tanggal 10November 2010.

    Posisi terakhir proses konsinyasi : Uang Ganti rugi yang dikonsinyasikan telah diserahkan oleh PN Bekasi kepada pihak

    Affandie tanpa sepengatahuan Kementerian PU. Pihak Kementerian PU belum mendapatkan alas hak .

    27

  • 28