Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang filePeraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang...

49

Transcript of Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang filePeraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang...

Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010

Tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi

dan Kabupaten/Kota;

Keputusan Menteri Koordinastor Bidang Kesejahteraan

Rakyat Selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan

Kemiskinan Nasional Nomor:

19/KEP/MENKO/KESRA/VII/2009, Tentang Pedoman Umum

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.

Keputusan Menteri Sosial RI No. 24/HUK/2015 Tanggal 2

Maret 2015 tentang Indeks dan Komponen bantuan PKH

2015.

DASAR KEGIATAN :

GAMBARAN RINGKAS KONDISI KEMISKINAN PROVINSI

SUMATERA UTARA

800.000

880.000

1.150.000

1.200.000

1.250.000

1.300.000

1.800.000

1.950.000

2.050.000

2.450.000

2.500.000

2.550.000

2.800.000

3.100.000

3.250.000

3.600.000

4.000.000

4.050.000

4.300.000

4.800.000

5.050.000

5.100.000

5.150.000

5.250.000

6.000.000

8.150.000

8.250.000

8.800.000

9.900.000

11.700.000

14.150.000

35.500.000

40.200.000

46.500.000

Kalimantan Utara

Papua Barat

Maluku Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Lampung

Jambi

Maluku

Kepulauan Bangka Belitung

Sulawesi Barat

Sulawesi Utara

Kalimantan Tengah

Sulawesi Selatan

Papua

Sumatera Selatan

Jawa Timur

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Bali

Aceh

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Barat

Sumatera Barat

Nusa Tenggara Timur

Riau

Bengkulu

Kepulauan Riau

Gorontalo

DKI Jakarta

Jawa Barat

Sumatera Utara

DI Yogyakarta

Banten

Jawa Tengah

Jumlah Penduduk Nasional Tahun 2015

13.103.59613.215.401

13.326.307

13.766.851

14.150.000

2011 2012 2013 2014 2015

Perkembangan Jumlah Penduduk Sumut

58,25

58,74

58,85

59,88

63,99

65,53

65,99

66,02

66,03

66,41

66,74

67,06

67,35

67,63

68,01

68,40

68,43

68,53

69,00

69,51

69,67

69,69

70,23

71,24

71,32

71,64

72,69

72,79

72,80

72,81

73,40

73,81

76,34

78,87

Nias Barat

Nias Selatan

N i a s

Nias Utara

Mandailing Natal

Pakpak Bharat

Padang Lawas

Batu Bara

Humbang Hasundutan

Gunungsitoli

Tanjungbalai

Tapanuli Tengah

Padang Lawas Utara

Tapanuli Selatan

Serdang Bedagai

A s a h a n

Samosir

L a n g k a t

D a i r i

Sumatera Utara

Labuhanbatu Selatan

Labuhanbatu Utara

Labuhanbatu

Simalungun

Tapanuli Utara

S i b o l g a

K a r o

Deli Serdang

Padangsidimpuan

Tebing Tinggi

Toba Samosir

B i n j a i

Pematangsiantar

M e d a n

IPM Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

• Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota

Tanjungbalai pada tahun 2015 sebesar 66,74

point, masih berada di bawah capaian Indeks

Pembangunan Manusia Sumatera Utara pada

tahun yang sama sebesar 69,51 point.

Dari data hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional

Tahun 2015, Provinsi Sumatera Utara tidak

termasuk ke dalam 10 Provinsi dengan tingkat

kemiskinan tertinggi. Meskipun terjadi kenaikan

persentase kemiskinan di Sumatera Utara pada

tahun 2015 dari 9,85 persen menjadi 10,79

persen dengan tingkat kemiskinan terbesar berada

di wilayah perdesaan mencapai 11,06 persen

(727,760 jiwa) dan wilayah perkotaan mencapai

10,51 persen (780.380 jiwa).

PERKEMBANGAN TINGKAT DAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN

No ProvinsiJumlah Penduduk

Miskin (000 orang)

Persentase Penduduk

Miskin (%)

1 Papua 898.210 28,4

2 Papua Barat 225.540 25,73

3 Nusa Tenggara Timur 1.160.530 22,58

4 Maluku 327.770 19,36

5 Gorontalo 206.520 18,16

6 Bengkulu 322.830 17,16

7 Aceh 859.410 17,11

8 Nusa Tenggara Barat 802.290 16,54

9 Sulawesi Tengah 406.340 14,07

10 Sumatera Selatan 1.112.530 13,77

11,33%

10,41%10,39%

9,85%

10,79%

2011 2012 2013 2014 2015

Perkembangan Angka Kemiskinan Sumut

10,1 10,28 10,45 9,8110,51

11,5310,53 10,13

9,4

11,06

2011 2012 2013 2014 2015

Perkembangan Tingkat Kemiskinan Sumut

Perkotaan Perdesaan

Angka kemiskinan kabupaten/kota se

Sumatera Utara pada tahun 2015

memperlihatkan bahwa Kabupaten

dengan angka kemiskinan tertinggi masih

didominasi Kabupaten/Kota di

Kepulauan Nias, yaitu Nias Utara (32,62

persen), Nias Barat (29,96 persen), Kota

Gunung Sitoli (25,42 persen), Nias

Selatan (19,05 persen) dan Nias (18,05

persen).

Sedangkan 5 Kabupaten/Kota dengan

capaian angka kemiskinan terendah

adalah Kabupaten Deli Serdang (4,74

persen), Kota Binjai (7,03

persen), Kabupaten Padang Lawas (8,73

persen) Kabupaten Labuhanbatu (8,99

persen) dan Kabupaten Dairi (9,09

persen), sedangkan Kota Tanjungbalai

(15,08 persen)

4,74

7,03

8,73

8,77

8,99

9,09

9,41

9,59

9,68

9,85

10,21

10,47

10,53

10,96

10,97

11,13

11,26

11,3

11,31

11,37

11,41

11,65

12,03

12,09

12,61

13,48

14,11

15

15,08

18,05

19,05

25,42

29,96

32,62

Deli Serdang

Binjai

Padang Lawas

Padangsidimpuan

Labuhan Batu

Dairi

Medan

Serdang Bedagai

Karo

Humbang Hasundutan

Toba Samosir

Pematangsiantar

SUMATERA UTARA

Simalungun

Padang Lawas Utara

Mandailing Natal

Pakpak Bharat

Langkat

Labuanbatu Utara

Tapanuli Selatan

Tapanuli Utara

Labuhanbatu Selatan

Tebing Tinggi

Asahan

Batu Bara

Sibolga

Samosir

Tapanuli Tengah

Tanjungbalai

Nias

Nias Selatan

Gunungsitoli

Nias Barat

Nias Utara

Persentase Kemiskinan Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

Sumber : Publikasi BPS, 2015 (data diolah)

0,47

0,81

0,91

0,91

0,99

1,12

1,19

1,21

1,22

1,23

1,24

1,25

1,28

1,38

1,39

1,41

1,46

1,48

1,48

1,48

1,6

1,61

1,65

1,7

1,71

1,75

2

2,23

2,41

2,67

3,31

4,33

5,79

5,84

Deli Serdang

Binjai

Dairi

Padang Lawas Utara

Labuhan Batu

Toba Samosir

Pakpak Bharat

Medan

Simalungun

Padang Lawas Utara

Humbang Hasundutan

Serdang Bedagai

Tapanuli Selatan

Karo

Pematang Siantar

Mandailing Natal

Batu Bara

Samosir

Labuhanbatu Selatan

Tebing Tinggi

Asahan

Tapanuli Utara

Sumatera Utara

Langkat

Padang Sidimpuan

Labuhanbatu Utara

Tapanuli Tengah

Tanjung Balai

Sibolga

Nias Selatan

Nias

Gunung Sitoli

Nias Barat

Nias Utara

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kab/Kota Tahun 2015

Menurut

Kabupaten/Kota, menunjukkan

sebanyak 11 Kabupaten/Kota di

Sumatera Utara memiliki capaian

Indeks Kedalaman Kemiskinan di

atas capaian Provinsi, yaitu Kab.

Nias Utara, Nias Barat, Gunung

Sitoli, Nias, Nias Selatan, Tanjung

Balai, Tapteng, Labura, P.

Sidempuan dan Langkat.

0,09

0,15

0,17

0,18

0,18

0,2

0,21

0,22

0,22

0,24

0,26

0,27

0,29

0,29

0,3

0,3

0,3

0,31

0,32

0,34

0,35

0,36

0,36

0,42

0,42

0,45

0,46

0,53

0,62

0,69

1,01

1,16

1,6

1,72

Deli Serdang

Dairi

Binjai

Pakpak Bharat

Padang Lawas Utara

Labuhan Batu

Toba Samosir

Tapanuli Selatan

Padang Lawas Utara

Medan

Simalungun

Humbang Hasundutan

Labuhanbatu Selatan

Tebing Tinggi

Mandailing Natal

Samosir

Serdang Bedagai

Batu Bara

Pematang Siantar

Karo

Tapanuli Utara

Asahan

Labuhanbatu Utara

Langkat

Sumatera Utara

Tapanuli Tengah

Tanjung Balai

Padang Sidimpuan

Nias Selatan

Sibolga

Nias

Gunung Sitoli

Nias Utara

Nias Barat

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kab/Kota Tahun 2015

Menurut

Kabupaten/Kota, menunjukka

n sebanyak 9 Kabupaten/Kota

di Sumatera Utara memiliki

capaian Indeks Keparahan

Kemiskinan di atas capaian

Provinsi, yaitu Kab. Nias

Utara, Nias Barat, Gunung

Sitoli, Nias, Nias

Selatan, Binjai, Tanjung

Balai, Tapteng, dan P.

Sidempuan .

212.009

215.835

235.355

240.131

246.951

254.253

254.633

255.130

268.034

274.867

280.008

282.744

283.464

288.112

289.625

291.732

293.441

293.551

294.175

294.334

298.573

299.555

304.508

310.384

310.494

311.787

316.674

321.487

342.384

342.964

343.225

366.137

387.899

401.417

Pakpak Bharat

Nias Selatan

Samosir

Padang Lawas

Padang Lawas Utara

Asahan

Humbang Hasundutan

Dairi

Mandailing Natal

Simalungun

N i a s

Toba Samosir

Tapanuli Utara

Kota Gunungsitoli

Labuhan Batu

Serdang Bedagai

Tapanuli Selatan

Deli Serdang

Langkat

Labuhan Batu Selatan

Tapanuli Tengah

Nias Barat

Kota Padang Sidempuan

Kota Binjai

Batu Bara

Kota Tanjung Balai

Nias Utara

Labuhan Batu Utara

Kota Sibolga

Kota Tebing Tinggi

K a r o

SUMATERA UTARA

Kota Pematang Siantar

Kota Medan

Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota di Sumut Tahun 2015

Sedangkan menurut

kabupaten/kota, hanya

2 kota yang garis

kemiskinanannya di

atas Provinsi yaitu Kota

Medan dan Kota

Pematang Siantar.

Sumber : Publikasi BPS, 2015 (data diolah)0,23

0,24

0,25

0,25

0,25

0,26

0,26

0,27

0,27

0,27

0,27

0,28

0,28

0,29

0,29

0,29

0,3

0,3

0,3

0,31

0,32

0,32

0,32

0,33

0,34

0,34

0,35

0,36

0,36

0,36

0,36

0,37

0,37

0,4

Tapanuli Selatan

Nias Selatan

Nias

Nias Barat

Binjai

Labuhanbatu Selatan

Nias Utara

Asahan

Langkat

Humbang Hasundutan

Padang Lawas Utara

Dairi

Batu Bara

Mandailing Natal

Samosir

Serdang Bedagai

Pakpak Bharat

Padang Lawas

Labuanbatu Utara

Labuhan Batu

Simalungun

Deli Serdang

Padangsidimpuan

Toba Samosir

Karo

Sumatera Utara

Sibolga

Tapanuli Tengah

Tapanuli Utara

Tanjungbalai

Pematangsiantar

Medan

Gunungsitoli

Tebing Tinggi

Indeks Gini Kab/KotaTahun 2015

Menurut

kabupaten/kota, terdapat 8

kab/kota yang memiliki

Indeks Gini di atas

Provinsi, yaitu Kota Tebing

Tinggi, GunungSitoli,

Medan, P. Siantar, Tanjung

Balai,Kab.Taput, Tapteng,

dan Kota Binjai.

BIDANG PENDIDIKAN

94,38

95,92

96,26

96,41

97,51

97,74

97,95

97,97

98,7

98,8

98,86

98,9

99,16

99,28

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

K a r o

Batu Bara

Pakpak Bharat

Tapanuli Selatan

Mandailing Natal

Labuhan Batu Utara

Gunungsitoli

Tanjung Balai

Padang Lawas Utara

Asahan

N i a s

Nias Utara

SUMATERA UTARA

Nias Selatan

Tapanuli Tengah

Tapanuli Utara

Toba Samosir

Labuhan Batu

Simalungun

Dairi

Deli Serdang

Humbang Hasundutan

Samosir

Serdang Bedagai

Padang Lawas

Labuhan Batu Selatan

Nias Barat

Sibolga

Pematang Siantar

Tebing Tinggi

Medan

Binjai

Padang Sidempuan

Langkat

Partisipasi Sekolah Usia 7-12 tahun Menurut Kab/Kota Tahun 2015

80,27

83,82

86,08

88,16

88,19

88,33

88,36

88,7

89,59

90,47

90,48

90,94

91,4

92,7

93,02

93,07

93,22

93,51

93,91

94,3

95,91

96,54

96,84

97,51

98,5

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Mandailing Natal

Toba Samosir

Tapanuli Selatan

Serdang Bedagai

Pematang Siantar

Batu Bara

K a r o

Tanjung Balai

Padang Lawas Utara

Langkat

Tebing Tinggi

Tapanuli Tengah

Deli Serdang

N i a s

Nias Barat

Nias Utara

Simalungun

SUMATERA UTARA

Samosir

Labuhan Batu Utara

Gunungsitoli

Medan

Asahan

Labuhan Batu Selatan

Nias Selatan

Tapanuli Utara

Labuhan Batu

Dairi

Humbang Hasundutan

Pakpak Bharat

Padang Lawas

Sibolga

Binjai

Padang Sidempuan

Partisipasi Sekolah Usia 13-15 tahun Menurut Kab/Kota Tahun 2015

Partisipasi Sekolah Usia 13-

15 tahun Kota Tanjungbalai

perlu perhatian yang serius

untuk dilakukan upaya-

upaya agar angka partisipasi

Sekolah Usia tersebut dapat

meningkat setiap tahunnya.

4,46

5,78

6,72

8,39

8,61

10,38

10,4

10,71

11,79

12,13

12,16

12,21

12,57

13,2

13,38

14,93

15,19

15,97

16,35

17,36

18,22

18,49

19,55

19,66

23,15

24,35

24,37

27,05

30,2

36,05

36,86

43,91

49,54

61,73

Padang Lawas Utara

Pematang Siantar

Padang Lawas Utara

Medan

Binjai

Dairi

Labuhan Batu

Labuhanbatu Utara

Padang Sidimpuan

Labuhanbatu Selatan

Toba Samosir

Sibolga

Karo

Tebing Tinggi

Deli Serdang

Tapanuli Utara

Asahan

Samosir

Tapanuli Selatan

Mandailing Natal

Pakpak Bharat

Humbang Hasundutan

Tanjung Balai

Sumatera Utara

Batu Bara

Serdang Bedagai

Simalungun

Langkat

Tapanuli Tengah

Gunung Sitoli

Nias Selatan

Nias Barat

Nias Utara

Nias

Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Tamatan <SDTahun 2015

Sumber : BPS, 2015

30,97

42,83

43,54

44,29

46,48

47,09

48,71

50,77

51,6

51,87

54,37

54,52

54,61

54,66

55,37

55,69

55,95

57,23

57,48

57,7

58,52

60,16

60,18

60,68

61,68

62,21

63,53

63,91

65,46

67,38

69,12

71,95

76,61

84,01

Nias

Samosir

Nias Utara

Gunung Sitoli

Nias Selatan

Nias Barat

Pematang Siantar

Medan

Serdang Bedagai

Karo

Padang Sidimpuan

Tebing Tinggi

Langkat

Tapanuli Tengah

Binjai

Humbang Hasundutan

Sumatera Utara

Toba Samosir

Deli Serdang

Simalungun

Tapanuli Selatan

Asahan

Batu Bara

Sibolga

Labuhanbatu Selatan

Tapanuli Utara

Pakpak Bharat

Tanjung Balai

Labuhanbatu Utara

Labuhan Batu

Mandailing Natal

Dairi

Padang Lawas Utara

Padang Lawas Utara

Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas TamatanSD/SLTPTahun 2015

6,92

7,3

9,01

9,27

13,51

15,14

16,54

16,66

16,67

17,67

17,93

18,25

18,34

18,92

19,66

22,22

22,87

23,84

24,04

24,39

24,64

25,13

25,82

26,19

27,11

29,14

30,61

32,28

33,84

35,56

36,01

40,84

41,19

45,51

Nias Utara

Nias

Nias Barat

Padang Lawas Utara

Mandailing Natal

Tapanuli Tengah

Tanjung Balai

Nias Selatan

Batu Bara

Dairi

Simalungun

Pakpak Bharat

Langkat

Padang Lawas Utara

Gunung Sitoli

Labuhan Batu

Tapanuli Utara

Labuhanbatu Utara

Serdang Bedagai

Sumatera Utara

Asahan

Tapanuli Selatan

Humbang Hasundutan

Labuhanbatu Selatan

Sibolga

Deli Serdang

Toba Samosir

Tebing Tinggi

Padang Sidimpuan

Karo

Binjai

Medan

Samosir

Pematang Siantar

Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Tamatan SLTA+Tahun 2015

Sumber : BPS, 2015

24,2421,93 20,5 19,31 19,66

55,9158,7 59,03 58,4

55,95

19,85 19,37 20,4722,28

24,39

2011 2012 2013 2014 2015

Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Tamatan SD, SLTP dan SLTA Provinsi Sumut Tahun 2011-2015

< SD SD/SLTP SLTA+

DOMINASI JENJANG PENDIDIKAN PENDUDUK MISKIN

BIDANG KESEHATAN

15,8

17,17

19,16

24,19

25,13

27,53

29,34

30,75

30,86

36,88

37,28

39,54

40,24

40,39

41,21

42,48

43,01

45,22

45,42

47,6

48,51

48,72

49,3

50,43

50,71

52,64

55,19

57,53

59,96

60,19

60,72

61,6

64,07

66,46

Samosir

Mandailing Natal

Nias Selatan

Padang Lawas

Dairi

Tapanuli Utara

Humbang Hasundutan

Toba Samosir

N i a s

Pematang Siantar

Nias Utara

K a r o

Padang Sidempuan

Binjai

Nias Barat

Tapanuli Selatan

Labuhan Batu Utara

Tanjung Balai

Padang Lawas Utara

Serdang Bedagai

SUMATERA UTARA

Pakpak Bharat

Simalungun

Labuhan Batu Selatan

Gunungsitoli

Sibolga

Medan

Labuhan Batu

Batu Bara

Deli Serdang

Tebing Tinggi

Tapanuli Tengah

Langkat

Asahan

Persentase Perempuan Pengguna Alat KB di Rumah Tangga Miskin Kab/Kota Tahun 2015

33,65

38,77

49,07

53,26

57,55

71,94

72,04

75,7

77,2

77,28

84,69

85,63

87,82

88,09

88,1

89,38

89,96

91,86

92,72

94,46

99,97

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Nias Utara

Nias Barat

N i a s

Nias Selatan

Padang Lawas Utara

Toba Samosir

Batu Bara

Gunungsitoli

Samosir

Padang Lawas

Labuhan Batu Selatan

Mandailing Natal

Tapanuli Tengah

Humbang Hasundutan

Tapanuli Selatan

SUMATERA UTARA

Simalungun

Pakpak Bharat

Dairi

Tapanuli Utara

Asahan

Labuhan Batu

K a r o

Deli Serdang

Langkat

Serdang Bedagai

Labuhan Batu Utara

Sibolga

Tanjung Balai

Pematang Siantar

Tebing Tinggi

Medan

Binjai

Padang Sidempuan

Penolong Persalinan Terakhir oleh Tenaga KesehatanMenurut Kab/Kota Tahun 2015

BIDANG KETENAGAKERJAAN

9,22

10,57

12,61

13,08

14,05

14,75

15,03

16,93

18,19

19,12

19,78

20,08

20,27

27,27

27,92

33,14

35,64

35,96

36,8

38,95

40,29

42,34

42,88

43,2

43,35

43,64

43,69

44,63

45,01

45,06

46,27

47,1

47,3

50,94

Dairi

Samosir

Tapanuli Utara

Pakpak Bharat

Padang Lawas Utara

Nias Utara

Humbang Hasundutan

Padang Lawas

Toba Samosir

Tapanuli Selatan

N i a s

Nias Barat

K a r o

Nias Selatan

Mandailing Natal

Tapanuli Tengah

Gunungsitoli

Tebing Tinggi

SUMATERA UTARA

Padang Sidempuan

Simalungun

Pematang Siantar

Tanjung Balai

Labuhan Batu Selatan

Asahan

Labuhan Batu Utara

Batu Bara

Sibolga

Deli Serdang

Langkat

Labuhan Batu

Serdang Bedagai

Medan

Binjai

Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Tidak Bekerja *)Menurut Kab/Kota Tahun 2015

Sumber : BPS, 2015

Bila melihat trend

perkembangan penduduk

miskin usia 15 tahun ke atas

yang tidak

bekerja, menunjukkan

adanya trend kenaikan dari

tahun 2011-2015 dan pada

tahun 2015, sebahagian besar

penduduk miskin usia 15

tahun ke atas di Kota

Tanjungbalai sebesar

42,88 persen penduduk

miskin di Kota Tanjungbalai

tidak bekerja.

0,761,451,961,982,042,4

4,014,774,995,23

7,028,138,67

12,2812,3

14,1715

17,0717,818,46

19,820,7

22,2822,68

23,9428,99

3030,7931,08

32,7734,5934,82

38,0239,71

Nias SelatanSamosir

N i a sNias Utara

DairiNias Barat

Pakpak BharatHumbang Hasundutan

Toba SamosirTapanuli Utara

Tapanuli SelatanMandailing Natal

K a r oTapanuli Tengah

GunungsitoliBatu Bara

Padang SidempuanPadang Lawas Utara

Serdang BedagaiAsahan

SUMATERA UTARAPadang Lawas

SimalungunLabuhan Batu Utara

Labuhan Batu SelatanDeli Serdang

MedanLangkat

Pematang SiantarSibolga

BinjaiLabuhan BatuTebing TinggiTanjung Balai

Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Bekerja di Sektor Formal Menurut Kab/Kota

Tahun 2015 Sebahagian besar penduduk

miskin usia 15 tahun ke atas

yang bekerja di Kota

Tanjungbalai pada

tahun 2015 sebesar 39,71

persen bekerja pada sektor

formal menunjukan angka

yang yang cukup tinggi

dibandingkan dengan

Kabupaten/Kota lainnya dan

ini yang mengindikasikan

masih besarnya

ketergantungan penduduk

miskin yang bekerja pada

sektor formal baik sebagai

buruh maupun sektor formal

lainnya.

Sumber : BPS, 2015

14,47

17,4

18,91

22,6

22,69

24,15

26

26,03

26,58

32,86

33,67

35,1

37,43

38,19

42,14

43,39

46,05

52,06

54,58

62,38

63,95

68,88

71,05

71,97

73,86

76,82

77,53

78,26

80,21

82,16

82,91

83,27

87,98

88,74

Binjai

Tanjung Balai

Labuhan Batu

Sibolga

Medan

Langkat

Deli Serdang

Tebing Tinggi

Pematang Siantar

Labuhan Batu Selatan

Labuhan Batu Utara

Serdang Bedagai

Simalungun

Asahan

Batu Bara

SUMATERA UTARA

Padang Sidempuan

Gunungsitoli

Tapanuli Tengah

Padang Lawas

Mandailing Natal

Padang Lawas Utara

K a r o

Nias Selatan

Tapanuli Selatan

Toba Samosir

Nias Barat

N i a s

Humbang Hasundutan

Tapanuli Utara

Pakpak Bharat

Nias Utara

Samosir

Dairi

Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Bekerja di Sektor Informal Menurut Kab/Kota Tahun 2015

Sebahagian besar penduduk

miskin usia 15 tahun ke atas

yang bekerja di Kota

Tanjungbalai pada tahun

2015 sebesar 17,4 persen

bekerja pada sektor

informal, yang

mengindikasikan masih belum

optimalnya pemanfaatan

lapangan pekerjaan di sektor

informal yang dapat membawa

kepada penciptaan usahawan

baru.

BIDANG INFRASTRUKTUR DASAR

7,1315,38

17,6

20,1

32,26

33,3

37,4

40,59

40,98

43

44,45

47,52

48,71

49,55

51,8

54,4

56,57

57,53

59,93

60,83

61,5

66,25

69,43

72,46

73,86

74,06

80,4

80,57

83,4

89,33

91,98

92,95

94,04

98,22

Nias Barat

N i a s

Nias Utara

Dairi

Mandailing Natal

Tapanuli Selatan

Padang Lawas

Nias Selatan

Tapanuli Utara

Gunungsitoli

Pakpak Bharat

Padang Sidempuan

Serdang Bedagai

Tapanuli Tengah

Samosir

Labuhan Batu Utara

Labuhan Batu

Toba Samosir

Padang Lawas Utara

Labuhan Batu Selatan

Humbang Hasundutan

SUMATERA UTARA

Langkat

Simalungun

Batu Bara

Tebing Tinggi

Asahan

Binjai

Sibolga

Pematang Siantar

K a r o

Deli Serdang

Tanjung Balai

Medan

Persentase Rumah Tangga Miskin yang Menggunakan Air Bersih Menurut Kab/Kota Tahun 2015

Sumber : BPS, 2015

Data tahun 2015 untuk

rumah tangga miskin yang

menggunakan fasilitas air

bersih di Kota

Tanjungbalai telah

mecapai 94,04 persen.

16,3

18,7

24,86

33,36

37,22

38,08

42,53

43,55

52,98

55,11

58,93

62,41

64,62

67,1

70,1

74,84

78,28

79,12

79,26

80,55

83,07

83,48

86,87

89,53

92,22

94,07

95,09

95,7

98,1

100

100

100

Tapanuli Tengah

Padang Lawas Utara

Padang Lawas

N i a s

Pakpak Bharat

Tapanuli Utara

Nias Barat

Humbang Hasundutan

Toba Samosir

Samosir

Padang Sidempuan

Gunungsitoli

Nias Utara

Nias Selatan

K a r o

SUMATERA UTARA

Labuhan Batu Utara

Simalungun

Labuhan Batu

Labuhan Batu Selatan

Batu Bara

Dairi

Asahan

Pematang Siantar

Tebing Tinggi

Tanjung Balai

Langkat

Sibolga

Serdang Bedagai

Deli Serdang

Medan

Binjai

Persentase Rumah Tangga Miskin yang Menggunakan Jamban Sendiri/Bersama Menurut Kab/Kota Tahun 2015

Data tahun 2015 rumah tangga miskin yang

menggunakan jamban sendiri/bersama di

Kota Tanjungbalai telah mecapai

94,07 persen.

PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN 2017

Bantuan PKH Tahun 2015

NO NAMA KABUPATEN/KOTA KOHOR wilyah Eligible TAHAP I - TAHAP IV THN 2015 KETERANGAN

1MEDAN 2008 14468 Rp 30,126,551,250 2BATUBARA 2012 13302 Rp 13,692,287,500 3SERDANGBEDAGAI 2013 7709 Rp 16,997,026,250 4ASAHAN 2013 9477 Rp 16,164,271,250 5PEMATANGSIANTAR 2014 2877 Rp 6,202,625,000 6BINJAI 2014 1630 Rp 3,550,926,250 7TEBINGTINGGI 2014 1686 Rp 3,558,961,250 8KARO 2015 8670 Rp 5,035,462,500 SATU TAHAP9DELISERDANG 2015 18607 Rp 10,151,412,500 SATU TAHAP

10LANGKAT 2015 26940 Rp 14,085,350,000 SATU TAHAP11TANJUNGBALAI 2015 4394 Rp 2,609,050,000 SATU TAHAP12LABUHAN BATU 2015 6800 Rp 3,978,337,500 SATU TAHAP13LABUHAN BATU UTARA 2015 6528 Rp 3,840,525,000 SATU TAHAP14LABUHAN BATU SELATAN 2015 4976 Rp 2,720,525,000 SATU TAHAP15TAPANULI TENGAH 2008 4695 Rp 11,715,518,750 16SAMOSIR 2011 2357 Rp 6,371,242,250 17PADANGLAWAS UTARA 2013 2461 Rp 6,659,861,200 18DAIRI 2013 3091 Rp 5,875,563,750 19PAKPAKBHARAT 2013 936 Rp 919,273,750 20TOBA SAMOSIR 2013 2774 Rp 5,685,921,250 21SIBOLGA 2013 1068 Rp 5,188,315,000 22TAPANULI UTARA 2014 4802 Rp 12,354,787,500 23HUMBANG HASUDUTAN 2014 2352 Rp 5,234,700,000 24SIMALUNGUN 2015 15845 Rp 8,963,112,500 SATU TAHAP25PADANGLAWAS 2015 5024 Rp 3,476,000,000 SATU TAHAP26PADANGSIDEMPUAN 2015 3560 Rp 2,077,400,000 SATU TAHAP27TAPANULI SELATAN 2015 6440 Rp 4,253,400,000 SATU TAHAP28MANDAILING NATAL 2015 11990 Rp 7,490,412,500 SATU TAHAP29NIAS 2008 5683 Rp 19,974,078,700 30NIAS BARAT 2011 2591 Rp 6,304,037,500 31NIAS UTARA 2011 6562 Rp 13,716,248,750 32GUNUNGSITOLI 2012 5838 Rp 13,692,287,500 33NIAS SELATAN 2013 4135 Rp 9,923,196,250

TOTAL 220,268 Rp 282,588,668,400 30

Bantuan PKH Tahap ke-3 Tahun 2016

NO NAMA KABUPATEN/KOTA KOHOR wilyah Eligible TAHAP III KETERANGAN

1MEDAN 2008 - Rp -2BATUBARA 2012 8635 Rp 4.036.416.2503SERDANGBEDAGAI 2013 7602 Rp 3.490.036.2504ASAHAN 2013 9363 Rp 4.361.973.7505PEMATANGSIANTAR 2014 2390 Rp 1.169.212.500 6BINJAI 2014 1624 Rp 688.433.7507TEBINGTINGGI 2014 1601 Rp 675.818.7508KARO 2015 8518 Rp 4.078.212.5009DELISERDANG 2015 18068 Rp 7.734.325.000

10LANGKAT 2015 26314 Rp 10.813.287.50011TANJUNGBALAI 2015 4317 Rp 2.112.112.50012LABUHAN BATU 2015 6602 Rp 3.145.100.00013LABUHAN BATU UTARA 2015 6395 Rp 3.086.037.50014LABUHAN BATU SELATAN 2015 4590 Rp 2.019.937.50015TAPANULI TENGAH 2008 4645 Rp 2.466.947.50016SAMOSIR 2011 2338 Rp 1.354.741.25017PADANGLAWAS UTARA 2013 2802 Rp 1.547.987.50018DAIRI 2013 3073 Rp 1.867.316.25019PAKPAKBHARAT 2013 928 Rp 575.691.25020TOBA SAMOSIR 2013 2754 Rp 1.736.396.25021SIBOLGA 2013 1062 Rp 608.141.25022TAPANULI UTARA 2014 4774 Rp 3.093.425.00023HUMBANG HASUDUTAN 2014 2330 Rp 1.608.637.50024SIMALUNGUN 2015 15306 Rp 2.999.475.00025PADANGLAWAS 2015 4993 Rp 3,476,000,000 26PADANGSIDEMPUAN 2015 3470 Rp 1.692.725.000 27TAPANULI SELATAN 2015 6358 Rp 3.539.600.00028MANDAILING NATAL 2015 11806 Rp 6.250.087.50029NIAS 2008 5509 Rp 3.035.637.50030NIAS BARAT 2011 2568 Rp 1.554.937.50031NIAS UTARA 2011 6462 Rp 3.477.300.00032GUNUNGSITOLI 2012 5755 Rp 2.924.450.00033NIAS SELATAN 2013 4026 Rp 2.044.425.000

TOTAL 196.978 Rp 96.890.900.000 31

Persentase Capaian PKH dibanding dengan target

sasaran PKH tahun 2016 adalah 32,5%

658935

214663

Data PKH berdasarkan Target Sasaran PKH

Data Verivali KKS Data PKH

32

Target Sasaran PKH Tahun 2016 Prov.Sumatera Utara

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

Data Awal Hasil Pemilahan Data

Usulan Daerah Data PKH

658935

403542

82040

214663

33

Sinergitas adalah memadukan program

penanggulangan kemiskinan sejenis untuk

percepatan penanggulangan kemiskinan

PKH

Program DenganKL Lain

Pemberdayaan

Petani, Pesisir, Sanitasi,

Desa

Program Intra(Kemensos)

KUBE, UEP danRUTILAHU

Program dari

pemerintah

Daerah

Peran Lembaga/Instansi

Keluarga PKH

(Demand Side)

Fasilitas

Pendidikan, Fasilitas

Kesehatan (Supply Side)

Program Keluarga HarapanDinas Pendidikan

Departemen Agama

Dinas KesehatanMemastikan kesediaan KSM/KMpeserta PKH untuk mengikutikegiatan: Pendampingan, PemantauanKepatuhan, dan PenyaluranBantuan

• Layanan fasilitas pendidikan dan kesehatanbagi peserta PKH

• Memantau kehadiran KSM/KM di fasdik/faskes untuk verifikasi kepatuhanprogram oleh pendamping PKH

TKPKD

DEPAG

BPS

RUMAH SAKIT

Sinergitas Program Daerah Provinsi Sumatera Utara.

DINAS

KESEHATAN

Dinas

Sosial

Dinas

Pendidikan

Peran Pemerintah Daerah

Dinas Pendidikan/Kanwil Agama

- Menunjuk tenaga pendidik yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan PKH di masing-masing sekolah

- Memastikan Guru memantau kehadiran anak peserta PKH di sekolah

- Memfasilitasi pendamping untuk mendapatkanbukti kehadirananak peserta PKH di sekolah

Dinas Kesehatan

- Menunjuk tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan PKH di masing-masingfaskes

- Memastikan petugas kesehatan memantaupeserta PKH dalam memeriksakan kesehatan

- Memfasilitasi pendamping untuk mendapatkanbukti pemeriksaan

Bappeda

- Mengkoordinasikan Dinas Terkait dalamPelaksanaan PKH

- Memastikan Komplementaritas dansinergitas bagi peserta PKH

- Mengalokasikan Dana Sharing APBD Bagipelaksanaan PKH

Dinas Sosial- Memantau pelaksanaan PKH

- Memantau Kinerja Pendamping danoperator PKH

- Mengusulkan dan merealisasikanDana Sharing Bagi pelaksanaan PKH

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

DALAM MENDUKUNG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DI BIDANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN.

39

1. Reformasi birokrasi berkelanjutan guna mewujudkan tata kelola

pemerintah yang baik dan bersih good governance dan clean government

2. Membangun sumber daya manusia yang memiliki integritas dalam

berbangsa dan bernegara, religius dan berkompetensi tinggi

3. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur daerah untuk

menunjang kegiatan ekonomi melalui kerjasama antar

daerah, swasta, regional dan internasional

4. Meningkatkan kualitas standar hidup layak, kesetaraan dan keadilan

serta mengurangi ketimpangan antar wilayah

5. Membangun dan mengembangkan ekonomi daerah melalui

pengelolaan sumberdaya alam lestari berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan

Business Not As Usual

Pendekatan terobosan (breakthrough) yang didasari oleh semangat“Business Not As Usual” (Usaha yang tidak biasa-biasa)

Memiliki Daya Saing

Pembangunan Provinsi Sumatera Utara diarahkan kepadapeningkatan daya saing pada semua aspek pembangunan

Efisien & Efektif

Pencapaian keluaran tertentu dengan masukan terendah ataumasukan terendah dengan keluaran maksimal, dan efektif

Pelayanan Publik yang Prima

Pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhanpelanggan (yang dalam hal ini adalah masyarakat secara luas).

Partisipasi Stakeholder Pembangunan (ABGC)

Pembangunan merupakan kolaborasi dari semua pemangkukepentingan, baik pemerintah, akademisi, pelaku bisnis maupunmasyarakat secara luas

Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Rancangan RPJMD PROVSU 2013 - 2018

MISI IV :

Meningkatkan kualitas standar hidup layak, kesetaraan dan keadilan serta

mengurangi ketimpangan antar wilayah

StrategiMeningkatkan aksessibilitas dan memeratakan pelayanan sosial

ekonomi keseluruh wilayah provinsi

1. Pelayanan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, jalan,

transportasi, perhubungan, pengairan, air minum dan sanitasi,

ketenagalistrikan, telematika, rehabilitasi perumahan dan permukiman

dan rehabilitasi rumah tidak layak huni;

2. Pelayanan kesejahteraan sosial pro poor berupa bantuan dan

perlindungan sosial berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat

miskin, pemberdayaan usaha mikro dan kecil serta barang murah kepada

masyarakat miskin.

Arah Kebijakan

Bila melihat target capaian yang diharapkan pada tahun 2015, maka dapat dikatakan bahwa target

pengurangan penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 belum tercapai dan

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan berupaya terus menekan angka kemiskinan ini hingga mencapai

apa yang ditargetkan dalam dokumen RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 – 2018.

Target dan Capaian Pengurangan Persentase Penduduk Miskin

(RPJMD Provsu 2013-2018)

Akademic Business Community Government

A B C G

MELIBATKAN

10,79

1. Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk dan Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin;

2. Tingginya Jumlah Pengangguran;

3. Tingginya Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian;

4. Belum Meratanya Pelayanan Kesehatan Dasar;

5. Belum Berimbangnya Kondisi Layanan Pendidikan Dasar antar Kabupaten/Kota di

Provinsi Sumatera Utara;

6. Bencana Alam;

7. Masih Rendahnya Realisasi Penanaman Modal;

8. Terbatasnya Kesempatan Kerja dan Berusaha serta Rendahnya Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja Perempuan;

9. Terbatasnya Akses Layanan Perumahan dan Sanitasi;

10. Lemahnya Partisipasi Masyarakat Miskin;

11. Besarnya tanggungan keluarga dan adanya tekanan hidup masyarakat miskin;

12. Masih rendahnya akses usaha kecil dan mikro terhadap permodalan usaha dan

pasar ekspor;

13. Belum optimalnya penyelenggaraan tata kepemerintahan yang amanah (Good

Governance);

14. Belum Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender.

Isu - Isu Strategis Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara

1. Kebijakan Perluasan Kesempatan Kerja dan Berusaha;

2. Kebijakan perlindungan terhadap lahan pertanian dan perikanan produktif;

3. Kebijakan pemenuhan hak dasar yang meliputi kesehatan, pendidikan, usaha, air bersih dan

perumahan, dan permodalan;

4. Kebijakan Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan;

5. Kebijakan optimalisasi penanganan bencana alam secara sistemik;

6. Kebijakan peningkatan Penanaman Modal di Daerah;

7. Kebijakan penegakan hukum untuk perlindungan tenaga kerja;

8. Kebijakan peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan

pasar kerja;

9. Kebijakan peningkatan partisipasi masyarakat melalui pengembangan kearifan lokal dan

memperhatikan lembaga yang telah ada;

10. Kebijakan peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembangunan daerah tertinggal;

11. Kebijakan penguatan Kelompok Bina Keluarga, Bina Balita, Bina Remaja dan Bina Lansia;

Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan

12. Kebijakan peningkatan pertumbuhan dan memberdayakan UMKM melalui berbagai insentif

di bidang perijinan, pemberian fasilitas pemasaran, melalui berbagai pameran produk-

produk UMKM, serta penguatan sarana dan prasarana pendukung kegiatan usaha UMKM;

13. Kebijakan peningkatan efektivitas penggunaan anggaran penanggulangan kemiskinan;

14. Kebijakan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender melalui pemahaman dan

komitmen, kerangka kebijakan, struktur dan mekanisme kelembagaan, data informasi dan

penelitian, keterampilan perencanaan, manajemen, mekanisme partisipasi, serta

sumberdaya.

Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan

Lanjutan....

Strategi pengurangan kesenjangan dan penanggulangan kemiskinan

1. Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Miskin;

2. Peningkatan Akses Pelayanan Dasar;

3. Pembangunan yang Inklusif;

4. Mensinergikan Kebijakan dan Pengelompokan Program

Penanggulangan Kemiskinan, seperti Kelompok Program Bantuan

Sosial Terpadu Berbasis Keluarga, Kelompok Program

Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

dan Kelompok Program Penangulangan Kemiskinan Berbasis

Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil.

5. Memperbaiki Program Perlindungan Sosial;

Bagan alir Perencanaan dan Penganggaran(Permendagri 54/2010)

RPJMD

Renstra

SKPD

Renja

SKPDRKPD

KUA PPAS

PEDOMAN

PENYUSUNAN

RKA-SKPD

TAPD

RKA-SKPD

Dibahasbersama

DPRD

5 tahun

5 tahun

1 tahun

1 tahun

RKP

RPJMN

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN

DPRD DGN KDH

1 tahun 1 tahun

5 tahun

Dasar

RPJPD RPJPN

20 tahun 20 tahun

Renstra

K/L

Renja

K/L

5 tahun

1 tahun

pedoman

dijabarkan

pedoman

diacu

pedoman

pedoman

dijabarkan

diacu

pedomanDiserasikan dg

Musrenbang

Diacu

Diperhatikan

P

E

R

E

N

C

A

N

A

A

N

P

E

N

G

A

N

G

G

A

R

A

N

PERDA APBD D P A - SKPD

RPJMD

PROV.

RKPD

PROV.

5 tahun

1 tahun

RPJPD

PROV.20 tahun pedoman

pedoman

dijabarkan

diacu

pedoman

Renstra

SKPD

Renja

SKPD

Diacu

Diperhatikan

KUA = Kebijakan Umum Anggaran

PPAS = Prioritas Pagu Anggaran Sementara

RKA-SKPD = Rencana Kerja dan Anggaran Satuan

Kerja Perangkat Daerah

TAPD = Tim Anggaran Pemerintah Daerah

DPA = Dokumen Pelaksanaan Anggaran

1. Melalui Program Keluarga Harapan mampu melakukan analisis terhadap kondisi

kemiskinan di daerah dan untuk menetapkan prioritas sehingga kegiatan-kegiatan

penanggulangan kemiskinan dapat dialokasikan secara konkrit terhadap anggaran

belanja daerah;

2. Mendorong proses perencanaan dan penganggaran yang dapat mendukung

efektivitas penanggulangan kemiskinan yang tertuang di dalam dokumen

perencanaan tahunan dan lima tahunan dengan melibatkan seluruh pemangku

kepentingan pemerintah dan swasta;

3. Melakukan koordinasi dan pemantauan program/kegiatan penanggulangan

kemiskinan di daerah dengan melibatkan SKPD teknis;

4. Mengoptimalkan koordinasi percepatan penanggulangan kemiskinan di daerah baik

ditingkat pusat maupun provinsi;

REKOMENDASI KEPADA PEMERINTAH KOTA TANJUNGBALAI