Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

44
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 169 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Manajemen Keselamatan Kapal; 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahull 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Kepelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Rcpublik Indonesia Nomor 3929); 3. Pcraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4227); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108) sebagaimana telah diubah. dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Rcpublik Indonesia Nomor 5208);

description

ISM Code

Transcript of Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

Page 1: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 169Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentangPelayaran, perlu menetapkan Peraturan MenteriPerhubungan tentang Manajemen Keselamatan Kapal;

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahull 2008 tentangPelayaran (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4849);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentangKepelautan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2000 Nomor 13, Tambahan Lembaran NegaraRcpublik Indonesia Nomor 3929);

3. Pcraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentangPerkapalan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2002 Nomor 95, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4227);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentangAngkutan di Perairan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 26, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108)sebagaimana telah diubah. dengan PeraturanPemerintah Nomor 22 Tahun 2011 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, TambahanLembaran Negara Rcpublik Indonesia Nomor 5208);

Page 2: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentangPerlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);

6. Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentangPengesahan Intemational Convention for The Safety ofLife at Sea 1974;

7. Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 1986 ten tangPengesahan Intemational Convention For ThePrevention Of Pollution From Ships 1973, BesertaProtokol;

8. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negarasebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhirdengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

9. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Ese10n IKementerian Negara sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun2011;

10. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2012 tentangPengesahan Annex III, Annex IV, Annex V, and AnnexVI of The Intemational Convention For The Prevention ofPollution From Ships 1973 As Modified By The ProtocolOf 1978 Relating Thereto (Lampiran III, Lampiran IV,Lampiran V, dan Lampiran VI dari KonvensiInternasional Tahun 1973 tentang Pencegahan dariKapal sebagaimana diubah dengan Protokol Tahun1978 yang Terkait Daripadanya);

11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM65 Tahun2009 tentang Standar Kapal Non Konvensi (NonConvention Vessel Standard) Berbendera Indonesia;

12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM60 Tahun2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianPerhubungan;

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANGMANAJEMENKESELAMATANKAPAL.

Page 3: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

BAB IKETENTUANUMUM

1. Manajemen Keselamatan Kapal adalah manajemenkeselamatan dalam pengoperasian kapal yang amanserta upaya pencegahan pencemaran lingkunganyang diterapkan di perusahaan dan di kapal.

2. International Safety Management (ISM) Code adalahKoda Internasional tentang Manajemen KeselamatanPengoperasian Kapal dan Pencegahan Pencemaransebagaimana yang diatur dalam Bab IX KonvensiSOLAS1974 yang telah diamandemen.

3. Perusahaan adalah pemilik atau operator kapal,berbentuk organisasi atau pcrorangan yang bertindakscbagai manager, yang mengoperasikan danbertanggung jawab sepenuhnya dalampengoperaslan.

4. Sistem Manajemcn Keselamatan adalah sistempcnataan dan pendokumentasian yangmemungkinkan personil menerapkan kebijakanmanajemen keselamatan dan perlindunganlingkungan pcrusahaan secara efektif.

5. Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan (SafetyManagement System Manual/ SMS Manuaij adalahdokumen yang berisikan kebijakan dan proseduruntuk penerapan sistem manajemen keselamatanperusahaan dan kapal.

6. Audit Manajemcn Keselamatan adalah verifikasi yangdilakukan secara sistematis terhadap pelaksanaansistem manajemen keselamatan perusahaan dankapal terhadap kesesuaian persyaratan sistemmanajemen keselamatan yang telah ditetapkan danditerapkan secara efektif.

7. Personil darat yang ditunjuk (Designated PersonsAshore/ DPA) adalah seorang atau beberapa orang didarat yang memiliki hubungan langsung denganpejabat tertinggi di perusahaan.

Page 4: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

8. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan(Document of Compliance/ DOq adalah dokumenpemenuhan yang diterbitkan bagi perusahaan yangtelah memenuhi persyaratan peraturan ini.

9. Sertifikat Manajemen Keselamatan (SafetyManagement Certificate/ SMq adalah sertifikat yangditerbitkan untuk kapal yang membuktikan bahwaperusahaan dan manajemen di atas kapalbekerja/ terselenggara sesuai dengan sistemmanajemen keselamatan yang telah disahkan.

10. Ketidaksesuaian (Non Conformity) adalah keadaanpengamatan dengan bukti obyektif yangmenunjukkan tidak dipenuhinya salah satupersyara tan yang diten tukan.

11. Ketidaksesuaian Besar (Major Non Conformity) adalahpenyimpangan yang dapat diidentifikasi yang akanmengakibatkan ancaman serius terhadapkeselamatan personil atau kapal atau resiko yangserius terhadap lingkungan sehingga memerlukantindakan perbaikan segera, termasuk lemahnyapengimplementasian dari persyaratan dalamperaturan ini secara efektif dan sistematis.

12. Tanggal Ulang Tahun adalah hari dan bulan darisetiap tahun yang menunjukkan tanggal berakhirnyamasa berlaku dokumen atau sertifikat.

13. Auditor Manajemen Keselamatan (Auditor ISM-Code)adalah Pejabat Pemerintah yang diberi kewenanganuntuk melaksanakan audit terhadap kesesuaianpersyaratan sistem manajemen keselamatan danmemiliki kompetensi.

14. Pejabat yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal adalahpejabat pada unit kerja yang tugas dan fungsinya dibidang manajemen keselamatan kapal padaDirektorat Jenderal Perhubungan Laut.

15. Direktur JenderalPerhubungan IJaut.

Page 5: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

BAB IIPERSYARATAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

PENCEGAHAN PENCEMARAN DARI KAPAL

(1) Perusahaan yang mengoperasikan kapal untuk jenisdan ukuran tertentu harus memenuhi persyaratanmanajemen keselamatan dan pencegahanpencemaran dari kapal.

Pemenuhan persyaratan manajemendan pencegahan pencemaransebagaimana dimaksud pada ayatdengan menerapkan sistemkeselamatan.

keselamatandari kapal

( 1) dilakukanmanaJemen

Jcnis dan ukuran kapal sebagaimana dimaksud dalamPasa12 ayat (1) meliputi:a. kapal penumpang, termasuk kapal penumpang

kecepatan tinggi semua ukuran;b. kapal tangki minyak, kapal tangki pengangkut bahan

kimia, dan kapal pengangkut gas dengan ukurantonase kotor lebih besar atau sarna dengan GT 150(seratus lima puluh Gross Tonnage); dan

c. kapal barang lainnya, kapal barang kecepatan tinggi,kapal pengangkut curah, kapal ikan, unitpengeboran Iepas pantai yang bergerak (MobileOffshore Drilling Unit), dan unitpenampunganj produksi terapung (Floating StorageUnit and Off-loading/Floating Production Storage andOff-loading Facilities) termasuk tongkang berawakdengan ukuran tonase kotor lebih besar atau sarnadengan GT 500 (lima ratus Gross Tonnage).

(1) Kapal yang tclah memenuhi persyaratan manajemenkeselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapalsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) diberiscrtifikat.

(2) Pemenuhan persyaratan manajcmen keselamatandan pencegahan pencemaran dari kapalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

Page 6: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

a. manajemen keselamatan untuk perusahaan;dan

b. manajemen keselamatan untuk kapal.

(3) Sertifikat manajemen keselamatan dan pencegahanpencemaran dari kapal sebagaimana dimaksud padaayat (1)berupa:a. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan

(Document of Compliance/ DOq untukperusahaan; dan

b. Sertifikat Manajemen Keselamatan (SafetyManagement Certificate/ SMq untuk kapal.

(4) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (3)diterbitkan oleh Direktur Jenderal atau pejabat yangditunjuk oleh Direktur Jenderal.

(5) Bentuk dan format sertifikat sebagaimana dimaksudpada ayat (3) menggunakan format Contoh 2 danContoh 4 pada Lampiran yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan MenteriPerhubungan ini.

Fotokopi Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan(Document of Compliance/ DOq dan asli SertifikatManajemen Keselamatan (Safety ManagementCertificate/ SMq wajib ditempatkan di atas kapal.

Sistem manajemen keselamatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (2)meliputi:a. sistem manajemen keselamatan perusahaan; danb. sistem manajemen keselamatan kapal.

Sistem manajemen keselamatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 bertujuan untuk:a. menyediakan tata kerja yang praktis dalam

pengoperasian kapal dengan aman dan lingkungankerja yang aman;

b. menilai scmua identifikasi rcsiko terhadap kapal,personil, lingkungan, dan menentukan aksipencegahannya;dan

Page 7: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

c. mcningkatkan keterampilan personil di darat dan dikapal di bidang manajemen keselamatan secaraterus-menerus, termasuk kesiapan menghadapisituasi darurat terkait keselamatan danperlindungan lingkungan.

Sistem manajemen keselamatan harus menjamin:a. terpenuhinya peraturan dan aturan yang diwajibkan;

danb. koda, petunjuk, dan standar yang direkomendasikan

oleh Organisasi Maritim Internasional (InternationalMaritime Organization/ IMO), Pemerintah, BadanKlasifikasi, serta Organisasi Industri Maritim yangbcrlaku ikut dipertimbangkan.

Setiap pcrusahaan harus mengembangkan,melaksanakan, dan mempertahankan sistem manajemenkeselamatan yang mcncakup fungsi yang dipersyaratkanmeliputi:a. kebijakan keselamatan dan perlindungan lingkungan;b. tanggung jawab dan wewenang perusahaan;c. personil darat yang ditunjuk (Designated Persons

Ashore/ DPA);d. tanggung jawab dan wewcnang Nakhoda;e. sumber daya dan personil;f. pengoperasian kapal;g. kesiapan keadaan darurat;h. pelaporan dan analisa atas ketidaksesuaian,

kecclakaan, dan kejadian berbahaya;1. perawatan kapal dan perlengkapannya;J. dokumentasi; dank. audit, tinjauan ulang, dan evaluasi perusahaan.

Untuk memenuhi persyaratan kebijakan keselamatan danperlindungan lingkungan sebagaimana dimaksud dalamPasal 9 huruf a, pcrusahaan wajib:a. membuat kebijakan tentang keselamatan dan

perlindungan lingkungan untuk mencapai tujuansistem manajemen keselamatan scbagaimanadimaksud dalam Pasal 7; dan

Page 8: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

b. menjamin bahwa kebijakan dilaksanakan dandipertahankan di seluruh jajaran organisasi di daratmaupun di kapal.

(1) Untuk memenuhi tanggung jawab dan wewenangperusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9huruf b, perusahaan wajib:a. menetapkan dan mendokumentasikan tanggung

jawab, wewenang, dan hubungan antarpersonilyang mengelola, melaksanakan, dan memeriksapekerjaan yang berkaitan serta berpengaruhterhadap keselamatan dan pencegahanpencemaran; dan

b. bertanggung jawab untuk menjamin tersedianyasumber daya dan dukungan yang memadai agarpersonil darat yang ditunjuk (DesignatedPersons Ashore/ DPA) dapat melaksanakantugasnya.

(2) Apabila perusahaan yang bertanggung jawabmengoperasikan kapal bukan pemilik maka pemilikkapal harus melaporkan kcpada Direktur Jenderal:a. data kapal;b. nama lengkap dan rincian mengenai

perusahaan yang mengoperasikan kapal; danc. perjanjian antara pemilik kapal dan perusahaan

yang mcngoperasikan kapal.

(1) Untuk memenuhi personil darat yang ditunjuk(Designated Persons Ashore/ DPA) sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9 huruf c, perusahaan wajibmenunjuk seorang atau beberapa orang personildarat yang dapat berhubungan langsung denganpejabat tertinggi di perusahaan.

(2) Tanggung jawab dan wewenang personil darat yangditunjuk (Designated Persons Ashore/ DPA)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmencakup:a. pengawasan aspek keselamatan dan pencegahan

pencemaran dalam operasional setiap kapal; dan

Page 9: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

b. menJamm tersedianya sumber daya dandukungan dari perusahaan yang memadaisebagaimana disyaratkan.

(1) Untuk memenuhi tanggung jawab dan wewenangNakhoda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9huruf d, perusahaan harus dengan jelas menetapkandan mendokumentasikan tanggung jawab danwewenang Nakhoda.

(2) Tanggung jawab dan wewenang Nakhodasebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:a. melaksanakan kebijakan perusahaan tentang

keselamatan dan perlindungan lingkungan;b. memotivasi Anak Buah Kapal dalam

menerapkan kebijakan tersebut;c. memberikan perintah dan instruksi yang

tepat secara jelas dan mudah;d. memeriksa persyaratan yang ditetapkan agar

diperhatikan; dane. mengkaji ulang secara periodik pelaksanaan

sistem manajemen keselamatan danmelaporkan kekurangannya kepada personildarat yang ditunjuk (Designated PersonsAshore/ DPA) oleh perusahaan.

(1) Untuk memenuhi sumber daya dan personilsebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf e,perusahaan wajib menjamin bahwa Nakhoda:a. memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin

kapal sesuai ketentuan yang berlaku;b. memahami sepenuhnya sistem manajemen

keselamatan perusahaan; danc. diberi dukungan yang diperlukan sehingga

tugas Nakhoda dapat dilaksanakan denganaman.

(2) Perusahaan wajib menjamin bahwa tiap kapaldiawaki oleh Anak Buah Kapal yang memenuhisyarat, bersertifikat, dan sehat secara medis sesuaidengan persyaratan nasional atau internasional.

Page 10: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(3) Perusahaan wajib menetapkan prosedur untukmemastikan bahwa personil baru dan personil yangdialihkan pada jabatan baru yang terkait dengankeselamatan dan perlindungan lingkungan diberikanpengenalan yang cukup dengan tugasnya sertapetunjuk yang penting untuk diberikan sebelumberlayar wajib diidentifikasi, didokumentasikan, dandiberikan.

(4) Perusahaan wajib memastikan bahwa seluruhpersonil yang terlibat dalam sistem manajemenkeselamatan perusahaan memiliki pemahaman yangmemadai mengenai peraturan, koda, dan pedoman.

(5) Perusahaan wajib mcnetapkan dan mempertahankanprosedur untuk mengidentifikasi setiap pelatihanyang mungkin diperlukan untuk mendukung sistemmanajemen keselamatan dan menjamin bahwapelatihan demikian diberikan kepada seluruhpersonil yang bersangkutan.

(6) Perusahaan wajib menyusun prosedur yangmengatur agar personil kapal menerima informasiyang berkaitan dengan sistem manajemenkeselamatan kapal dalam bahasa kerja atau bahasayang dimengerti oleh personil kapal.

(7) Perusahaan wajib menjamin bahwa personil kapalmampu berkomunikasi secara efektif dalammelaksanakan tugasnya.

(1) Untuk memenuhi pengoperasian kapal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9 huruf f, perusahaan wajibmenetapkan prosedur untuk menyiapkan rencanadan petunjuk pengoperasian termasuk daftar periksa(checklist) untuk pengoperasian utama kapalmengenai keselamatan personil, kapal, danperlindungan lingkungan.

(2) Prosedur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibdiberikan kepada awak kapal untuk dilaksanakan.

Page 11: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(1) Untuk memenuhi kesiapan keadaan daruratsebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g,perusahaan wajib mengidentifikasi situasi daruratyang potensial di atas kapal dan menetapkanprosedur untuk merespon situasi darurat.

(2) Untuk melaksanakan prosedur sebagaimanadimaksud pada ayat (1), perusahaan wajibmenyusun program latihan dan melakukan pelatihanuntuk kesiapan tindakan darurat.

(3) Sistem manajemen keselamatan wajib disediakanoleh perusahaan untuk menjamin bahwa organisasiperusahaan dapat tanggap setiap saat ataskemungkinan bahaya, kecelakaan, dan keadaandarurat yang terjadi pada armada kapalnya.

(1) Untuk memcnuhi persyaratan pelaporan dan analisaatas ketidaksesuaian, kecclakaan, dan kejadianberbahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9huruf h, sistem manajemen keselamatan wajibmencakup prosedur yang memastikan bahwaketidaksesuaian, kecelakaan, dan keadaanbcrbahaya dilaporkan kepada perusahaan, diselidiki,dan dianalisa dengan tujuan untuk meningkatkankeselamatan dan pencegahan pencemaran.

(2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud padaayat (1), perusahaan wajib menetapkan prosedurpenerapan tindakan perbaikan termasuk tindakanpencegahan agar tidak terulang.

(1) Untuk memenuhi persyaratan perawatan kapal danperlengkapannya sebagaimana dimaksud dalamPasal 9 huruf i, perusahaan wajib menetapkanprosedur untuk memastikan bahwa kapal dirawatsesuai dengan kctentuan peraturan terkait dandengan pcrsyaratan tambahan yang mungkinditetapkan olch perusahaan.

Page 12: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(2) Dalam memenuhi persyaratan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), perusahaan wajibmemastikan bahwa:a. pemeriksaan dilakukan pada tenggang waktu

yang tepat;b. setiap ketidaksesuaian dilaporkan beserta

penyebabnya jika diketahui;c. dilakukan tindakan perbaikan yang tepat; dand. dicatat dan didokumentasikan.

(3) Perusahaan wajib menetapkan dan mengaturprosedur dalam sistem manajemen keselamatanmeliputi:a. identifikasi sistem teknis dan perlengkapan

yang secara tiba-tiba mengalami kegagalan yangmengakibatkan situasi bcrbahaya; dan

b. langkah-langkah khusus terhadap kehandalanperlengkapan atau sistemnya dan harus berupapengujian secara berkala dari perlengkapanatau sistem teknis cadangan yang tidakdigunakan sccara terus-menerus.

(4) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf a maupun langkah-langkah khusussebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, harusterintegrasi dengan program perawatan rutinoperasional kapal.

(1) Untuk memenuhi persyaratan dokumentasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf j,perusahaan wajib menetapkan danmenyelenggarakan prosedur untuk mengendalikanseluruh dokumen dan data yang berkaitan dengansistem manajemen keselamatan.

(2) Perusahaan wajib menjamin bahwa:a. dokumen yang berlaku tersedia di semua lokasi

tertentu;b. perubahan pada dokumen ditinjau ulang dan

disahkan olch personil yang berwenang; danc. dokumcn yang tidak berlaku lagi segera diganti.

Page 13: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(3) Dokumen yang digunakan untuk menjelaskan danmenerapkan sistcm manajemen keselamatan dapatdijadikan acuan sebagai Dokumen SistemManajemen Keselamatan (Safety Management SystemManual/ SMSManua~ dan dibuat dalam bentuk yangefektif dan wajib berada di setiap kapal.

(1) Untuk memenuhi persyaratan audit, tinjauan ulang,dan evaluasi perusahaan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 9 huruf k, perusahaan wajib menyusunprogram dan melaksanakan internal auditkeselamatan di kapal dan di perusahaan dalamjangka waktu tidak lebih dari 12 (dua be1as) bulanuntuk memverifikasi, meninjau ulang, danmengevaluasi kegiatan kese1amatan dan pencegahanpencemaran sesuai dengan sistem manajemenkcselamatan.

(2) Perusahaan secara berkala wajib mengevaluasiefektifitas dari sistem manajcmen keselamatan danbila diperlukan meninjau ulang sesuai denganprosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.

(3) Audit dan tindakan perbaikan wajib dilakukansesuai dcngan proscdur yang te1ah ditetapkan.

(4) Personil yang melaksanakan audit wajib indcpendenterhadap lingkup bidang yang diaudit, kecuali jikahal ini tidak dapat dihindari dikarenakan ukurandan sifat perusahaan.

(5) Hasil audit dan tinjauan ulang wajib mendapatkanpcrhatian dari personil yang bertanggung jawab dibidang yang bersangkutan dan harus segeramelakukan tindakan perbaikan atas ketidaksesuaianyang ditcmukan.

Page 14: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

BAB IIITATACARAAUDITDANPENERBITANSERTIFIKAT

Bagian KesatuUmum

(1) Sertifikat manajemen keselamatan dan pencegahanpencemaran dari kapal sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (3) diterbitkan setelah dilakukanaudit ekstcrnal oleh auditor pada Direktorat Jenderalatau Badan Klasifikasi yang diberikan kewenanganolch Mentcri.

(2) Audit eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:a. audit manajcmen keselamatan untuk

perusahaan tcrdiri atas:1) audit pertama;2) audit tahunan;3) audit pembaruan; dan4) audit tambahan.

b. audit manajemen keselamatan untuk kapalterdiri atas:1) audit pertama;2) audit an tara;3) audit pembaruan; dan4) audit tambahan.

(1) Pemberian kcwenangan audit eksternal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) kepada BadanKlasifikasi dibcrikan olch Dircktur Jenderal.

(2) Untuk dapat dibcrikan kewenangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Badan Klasifikasi wajibmemenuhi persyaratan scbagai berikut:a. mcnyediakan dan mempublikasikan peraturan

dan kctentuan keselamatan kapal termasukrancang bangun, konstruksi, dan sertifikasikapal secara sistematis;

b. melibatkan Pemerintah dalam setiappengcmbangan pcraturan terkait kese1amatankapal;

Page 15: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

c. memiliki tenaga ahli, manajerial, dan tenagapendukung yang memadai untuk melaksanakandan mengembangkan peraturan -peraturanyang berkaitan dengan kese1amatan kapal danpencegahan pencemaran;

d. telah mendapat sertifikat sistem manajemenmutu minimal ISO 9000 dari badan standarisasimutu internasional yang diakui olehPemerintah;

c. mcmberikan informasijpelaporan yang relevankepada Pemerintah terkait dengan keselamatankapal dan pencegahan pencemaran; dan

f. mempunyai tenaga auditor yang berkedudukandi daerah atau kantor-kantor cabang yangdiperlukan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberiankewenangan dan tata cara audit eksternal yangdilakukan oleh Badan Klasifikasi diatur denganPeraturan Direktur Jenderal.

Bagian KeduaTata Cara Audit dan Pcnerbitan Dokumen PenyesuaianManajemen Keselamatan (Document of Compliance/ DOq

(1) Audit pertama manajemen keselamatan untukperusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21ayat (2) huruf a angka 1) dilakukan terhadapmanajemen perusahaan yang be1um memilikiDokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan(Document ofCompliancej DOq.

(2) Untuk dapat dilakukan audit pertama sebagaimanadimaksud pada ayat (1), perusahaan mengajukanpermohonan kepada Direktur J enderal denganmelampirkan dokumen:a. fotokopi Surat Izin Usaha Angkutan Laut atau

Surat Izin Pengoperasian Kapal;b. profil perusahaan (Company Profile);c. Dokumen Sistem Manajemen Kcselamatan

(Safety Management System Manual/ SMSManuan; dan

d. fotokopi sertifikat-sertifikat kapal dan dokumenkapallainnya.

Page 16: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(3) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Direktur Jenderal menunjuk auditoruntuk melaksanakan penelitian kelengkapanpersyaratan dalam waktu paling lama 3 (tiga) harikcrja sejak permohonan diterima secara lengkap.

(1) Auditor dalam melakukan penelitian kclengkapanpersyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23ayat (3) membuat kajian terhadap dokumen yangdisampaikan oleh perusahaan untuk menentukankelayakan sistem manajemen keselamatan yangdiatur dalam peraturan ini.

(2) Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan (SafetyManagement System Manual/ SMS Manua~ yang telahmemenuhi peraturan ini dicatat pada buku register.

(3) Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan (SafetyManagement System Manual/ SMS Manuan diberinomor register sesuai dengan nomor yang tercantumdalam buku register.

(4) Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan (SafetyManagement System Manual/ SMS Manua~ wajibdalam bahasa Indonesia dan/ atau bahasa yangdimengerti oleh awak kapal.

(5) Apabila kelcngkapan persyaratan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) terpenuhi,dilakukan audit olch auditor yang ditunjuk terhadappcrusahaan.

(1) Dalam hal bcrdasarkan hasil audit yang dilakukanoleh auditor perusahaan yang telah memcnuhipersyaratan manajemen kcselamatan kapal,diterbitkan Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document o/Compliance/ DOC).

(2) Masa berlaku Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document of Compliance/ DOC)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku tidaklebih dari 5 (lima) tahun sejak tanggalditerbitkannya.

Page 17: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(3) Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan(Document of Compliance/ DOq sebagaimanadimaksud pada ayat (1), diberi nomor dan dicatatdalam buku register.

(4) Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan(Document of Compliance/ DOq sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh DirekturJenderal atau pejabat yang ditunjuk oleh DirekturJenderal.

(1) Bagi perusahaan yang berdasarkan hasil audit belumsepenuhnya memenuhi persyaratan manaJemenkeselamatan kapal diterbitkan Dokumen PenyesuaianManajemen Keselamatan Sementara (Interim Documentof Compliance/ Interim DOq oleh Direktur Jenderal ataupejabat yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal.

(2) Bagi perusahaan yang baru didirikan diterbitkanDokumen Penyesuaian Manajemen KeselamatanSementara (Interim Document of Compliance/InterimDOq oleh Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjukoleh Direktur Jenderal untuk memfasilitasi penerapanawal sistem manajemen keselamatan.

(3) Penerbitan Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan Sementara (Interim Document ofCompliance / Interim DOq sebagaimana dimaksud padaayat (2) apabila perusahaan telah memiliki dan mampumenunjukkan rencana penerapan sistem manajemenkeselamatan sebagaimana yang diatur dalam PeraturanMenteri Perhubungan ini.

(4) Dokumen Penyesuaian Manajemen KeselamatanSementara (Interim Document of Compliance/InterimDOq berlaku tidak lebih dari 6 (enam) bulan sejaktanggal diterbitkannya.

(5) Dokumen Penyesuaian Manajemen KeselamatanSementara (Interim Document of Compliance/InterimDOq sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberinomor dan dicatat dalam buku register.

Page 18: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(6) Sentuk dan format Dokumen Penyesuaian ManajemenKcsclamatan Sementara (Interim Document ofCompliance / Interim DOC) sebagaimana dimaksud padaayat (1) menggunakan format Contoh 1 pada Lampiranyang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Menteri Perhubungan ini.

(1) Bagi perusahaan yang telah diterbitkan DokumenPenyesuaian Manajemen Kcselamatan Sementara(Interim Document of Compliance/ Interim DOC) dapatditerbitkan Dokumen Penyesuaian ManajemenKese1amatan (Document of Compliance/DOC) setelahdilakukan audit dan memenuhi persyaratanmanajemen keselamatan.

(2) Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dibuktikan dengan hasil audit.

(3) Untuk dapat diterbitkan Dokumen PenyesuaianManajemen Keselamatan (Document ofCompliance/ DOC), perusahaan mengajukanpermohonan secara tertulis kepada Direktur J enderaldengan melampirkan dokumen:a. fotokopi Dokumen Penycsuaian Manajemen

Keselamatan Sementara (Interim Document ofCompliance / Interim DOC);

b. fotokopi sertifikat-sertifikat kapal dan dokumenkapallainnya; dan

c. laporan hasil audit sebelumnya.

(4) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud padaayat (3), Direktur Jenderal menunjuk auditor untukmelaksanakan audit.

(5) Dalam hal berdasarkan hasil audit yang dilakukan olehauditor sebagaimana dimaksud pada ayat (4)perusahaan telah menerapkan sistem manajemenkeselamatan maka diterbitkan Dokumen PenyesuaianManajemen Keselamatan (Document ofCompliance / DOC).

Page 19: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(1) Bagi perusahaan yang telah mendapat DokumenPenyesuaian Manajemen Keselamatan (Document ofCompliance/ DOq sebagaimana dimaksud dalam Pasal27 ayat (5), dilakukan audit tahunan untukmemastikan efektifitas penerapan sistem manajemenkeselamatan.

(2) Audit tahunan scbagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulansebelum atau scsudah tanggal ulang tahun DokumenPenyesuaian Manajemen Keselamatan (Document ofCompliance / DOq.

(3) Audit tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan terhadap kantor pusat perusahaan dankantor cabang yang diberi tanggung jawabmelaksanakan sistem manajemen keselamatan.

Audit tahunan sebagaimana dimaksuddilakukan sampai tahun keempat dariDokumen Penyesuaian Manajemen(Document of Compliance/ DOq.

pada ayat (1)masa berlaku

Keselamatan

(1) Untuk dapat dilakukan audit tahunan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 28 ayat (1), perusahaanmengajukan permohonan kepada Direktur Jenderaldengan melampirkan dokumen:a. fotokopi Dokumen Penyesuaian Manajemen

Keselamatan (Document of Compliance/ DOq;b. fotokopi Sertifikat Manajemen Keselamatan

(Safety Management Certificate/ SMq; danc. fotokopi sertifikat-sertifikat kapal dan dokumen

kapal lainnya.

(2) Berdasarkan pcrmohonan sebagaimana dimaksud padaayat (1), Direktur Jenderal menunjuk auditor untukmelakukan audit tahunan.

(3) Apabila persyaratan dokumen sebagaimana dimaksudayat (1) telah lengkap, Direktur Jenderalmenyampaikan hari dan tanggal pelaksanaan auditserta nama auditor yang akan melakukan audit kepadaperusahaan.

Page 20: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(1) Auditor yang ditunjuk untuk melakukan audit tahunansebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2), dalammelaksanakan audit wajib mengkaji dan membuktikankebenaran catatan statutory dan aspek klasifikasiuntuk kapal yang dikelaskan dari setiap tipe kapal yangtercantum dalam Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document of Compliance/ DOq.

(2) Berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh auditorsebagaimana dimaksud pada ayat (1), perusahaandalam jangka waktu 1 (satu) tahun telahmelaksanakan sistem manajemen keselamatan sesuaiketentuan yang diatur dalam peraturan ini, DirekturJenderal atau pejabat yang ditunjuk melakukanpengesahan (endorsement) pada Dokumen PenyesuaianManajemen Keselamatan (Document ofCompliance / DOq.

(3) Dalam hal berdasarkan hasil audit yang dilakukan olchauditor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masihditcmukan ketidaksesuaian, perusahaan harusmc1akukan tindakan pcrbaikan dalam jangka waktu 3(tiga)bulan.

(4) Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) berdasarkan audit yangdilakukan oleh auditor perusahaan belummelaksanakan semua tindakan perbaikan yangditemukan, perusahaan diberikan kesempatan dalamjangka waktu 1 (satu) bulan untuk melakukanpcrbaikan.

(5) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan perusahaanbc1um melakukan perbaikan sebagaimana dimaksudpada ayat (4), Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document of Compliance/ DOq dicabut.

(1) Audit pembaruan manajemen keselamatan untukpcrusahaan scbagaimana dimaksud dalam Pasal 21ayat (2) huruf a angka 3), dilakukan setelah audittahunan tahun kcempat selesai dilakukan.

Page 21: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(2) Untuk dapat dilakukan audit pembaruan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), perusahaan mengajukanpermohonan secara tertulis kepada Direktur J enderaldengan melampirkan persyaratan dokumen:a. fotokopi Dokumen Penyesuaian Manajemen

Keselamatan (Document of Compliance/ DOqyang dimiliki; dan

b. fotokopi sertifikat-sertifikat kapal dan dokumenkapal lainnya.

(3) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud padaayat (2), Direktur Jenderal menunjuk auditor untukmelaksanakan audit dalam rangka pembaharuanDokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan(Document of Compliance/ DOq.

Auditor yang ditunjukPasal 31 ayat (3)pelaksanaan sistemperusahaan.

sebagaimana dimaksud dalammelakukan audit terhadap

manaJemen keselamatan di

(2) Dalam hal berdasarkan audit sebagaimana dimaksudpada ayat (1) pcrusahaan telah melaksanakan secarapenuh sistem manajemen keselamatan diterbitkanDokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan(Document o/Compliance/ DOq.

(3) Masa berlaku Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document of Compliance/ DOqsebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai berikut:a. jika audit pembaruan selesai dilaksanakan lebih

dari 3 (tiga) bulan sebelum habis masaberlakunya Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document of Compliance/ DOqyang lama, maka Dokumen PenyesuaianManajemen Keselamatan (Document ofCompliance / DOq yang baru harus berlakutidak lebih dari 5 (lima) tahun terhitung daritanggal selesainya audit pembaruan; dan

Page 22: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

b. jika audit pembaruan selesai dilaksanakankurang dari 3 (tiga) bulan sebelum habis masaberlakunya Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document of Compliance/ DOqyang lama, maka Dokumen PenyesuaianManajemen Keselamatan (Document ofCompliance / DOq yang baru harus berlakutidak lebih dari 5 (lima) tahun terhitung daritanggal berakhirnya masa berlaku DokumenPenyesuaian Manajemen Keselamatan(Document of Compliance/ DOq yang lama.

(1) Audit tambahan manajemen keselamatan untukperusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21ayat (2)huruf a angka 4) dilakukan apabila:a. perusahaan berpindah alamat;b. perubahan mendasar terhadap dokumen sistem

manajemen keselamatan;c. penambahan dan/ atau perubahan tipe kapal;d. perubahan standar kapal non konvensi menjadi

kapal standar konvensi; dane. kapal yang mengalami kecelakaan.

(2) Untuk dapat dilakukan audit tambahan, perusahaanmengajukan permohonan secara tertulis kepadaDirektur .Jenderal dengan melampirkan persyaratandokumen:a. alamat perusahaan baru;b. fotokopi Dokumen Penyesuaian Manajemen

Keselamatan (Document of Compliance/ DOq;c. fotokopi laporan audit sebelumnya; dand. fotokopi sertifikat-sertifikat kapal dan dokumen

kapal lainnya.

(3) Apabila persyaratan dokumen telah lengkap, DirekturJenderal menyampaikan kepada perusahaan hari dantanggal pelaksanaan audit serta nama auditor yangakan melakukan audit.

(4) Berdasarkan hasil audit sebagaimana dimaksud padaayat (3), diterbitkan Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan Sementara (Interim Document ofCompliance/ Interim DOq oleh Direktur Jenderal.

Page 23: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(5) Dokumen Penyesuaian Manajemen KeselamatanSementara (Interim Document of Compliance/ InterimDOq sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berlakutidak lebih dari 6 (enam) bulan sejak tanggalditerbitkannya.

(6) Dokumen Penyesuaian Manajemen KeselamatanSementara (Interim Document of Compliance/InterimDOq yang telah berakhir masa berlakunya, makaditerbitkan Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document of Compliance/ DOq sete1ahdilakukan audit dan memenuhi persyaratanmanajemen keselamatan.

(7) Bagi kapal yang mengalami kecelakaan, audittambahan dapat dilakukan tanpa permohonan dariperusahaan.

(8) Untuk hasil audit terhadap perusahaan yang kapalnyamengalami kecelakaan, apabila ditemukanketidaksesuaian (non conformity) diberikan peringatanuntuk me1akukan tindakan perbaikan dan jikaditemukan ketidaksesuaian besar (major non conformity)maka Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan(Document of Compliance/ DOq dicabut.

Bagian KetigaTata Cara Audit dan Penerbitan Sertifikat Manajemen

Keselamatan (Safety Management Certificate/ SMq

(1) Untuk dapat dilakukan audit pertama sebagaimanadimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf b angka 1),perusahaan mengajukan permohonan kepada DirekturJenderal dengan me1ampirkan dokumen:a. fotokopi Dokumen Penyesuaian Manajemen

Keselamatan (Document of Compliance/ DOqatau Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan Sementara (Interim Document ofCompliance / Interim DOq;

b. Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan(Safety Management System Manual/ SMSManuan;dan

c. fotokopi scrtifikat-sertifikat kapal dan dokumenkapal lainnya.

Page 24: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(2) Bcrdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud padaayat (1), Direktur Jenderal menunjuk auditor untukmclakukan penelitian kelengkapan persyaratan dalamjangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejakpermohonan diterima secara lengkap dan apabiladitemukan ketidakscsuaian terhadap sertifikat dandokumen kapal, auditor menyampaikan kepadaperusahaan untuk dilakukan penyesuaian.

(3) Auditor melakukan kajian (review) dan penelitiankelengkapan persyaratan scbagaimana dimaksud padaayat (2) dan apabila ditemukan ketidaksesuaianterhadap sertifikat dan dokumen kapal, auditormenyampaikan kepada perusahaan untuk dilakukanpenyesuaian.

(4) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yangtelah memenuhi persyaratan dicatat pada bukuregister.

(5) Apabila kelengkapan persyaratan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terpenuhi, dilakukan audit olehauditor.

(1) Dalam hal berdasarkan hasil audit yang dilakukan olehauditor, kapal yang dioperasikan telah memenuhipersyaratan manajemen keselamatan kapal diterbitkanSertifikat Manajemcn Keselamatan (Safety ManagementCertificatej SMq oleh Direktur Jenderal atau pejabatyang ditunjuk oleh Dircktur Jenderal.

(2) Masa berlaku Sertifikat Manajemen Keselamatan(Safety Management Certificate j SMq sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berlaku tidak lebih dari 5 (lima)tahun sejak tanggal diterbitkannya.

(3) Sertifikat Manajemen Keselamatan (Safety ManagementCertificatej SMq sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberi nomor dan dicatat dalam buku register.

Page 25: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(1) Kapal yang baru diserahkan, yang beralihpengoperasian ke perusahaan lain, dan yang bergantibendera dapat diterbitkan Sertifikat ManajemenKeselamatan Sementara (Interim Safety ManagementCertificate / Interim SMq dalam hal berdasarkan hasilaudit dimana:a. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan

(Document of Compliance/ DOq atau DokumenPenyesuaian Manajemen KeselamatanSementara (Interim Document ofCompliance/ Interim DOq sesuai dengan tipekapal yang bersangkutan;

b. Sistem Manajemen Keselamatan yang dimilikiperusahaan untuk tipe kapal dimana terkaitdengan elemen pokok dari koda dan telahdiperiksa untuk penerbitan DokumenPenyesuaian Manajemen KeselamatanSementara (Interim Document ofCompliance/ Interim DOq;

c. perusahaan mempunyai rencana audit internaluntuk kapal dalam jangka waktu 3 (tiga)bulan;

d. Nakhoda dan para perwira memahami sistemmanajemen keselamatan dan merencanakanuntuk penerapan;

e. instruksi yang sudah diidentifikasi diberikansebelum berlayar; dan

f. informasi yang relevan dengan sistemmanajemen keselamatan telah diberikan dalambahasa kerja atau bahasa yang dimengerti olehawak kapal.

Sertifikat Manajemen Keselamatan SementaraSafety Management Certificate/Interim SMqtidak lebih dari 6 (enam) bulan sejakditerbitkannya.

(Interimberlakutanggal

(3) Sertifikat Manajemen Keselamatan Sementara (InterimSafety Management Certificate / Interim SMqsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberi nomor dandicatat dalam buku register.

Page 26: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(4) Dalam kasus khusus, Direktur Jenderal atau ataspermintaan Direktur Jenderal dapat menunjukPemerintah Negara lain untuk memperpanjang masaberlaku Sertifikat Manajemen Keselamatan Sementara(Interim Safety Management Certificate/Interim SMquntuk periode tidak lebih dari 6 (enam) bulan daritanggal habisnya masa berlaku Sertifikat ManajemenKeselamatan Sementara (Interim Safety ManagementCertificate/ Interim SMq.

(5) Bentuk dan format Sertifikat Manajemen KeselamatanSementara (Interim Safety ManagementCertificate / Interim SMq sebagaimana dimaksud padaayat (1) menggunakan format Contoh 3 pada Lampiranyang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Menteri Perhubungan ini.

(1) Kapal yang telah diterbitkan Sertifikat ManajemenKeselamatan Sementara (Interim Safety ManagementCertificate/ Interim SMq dapat diterbitkan SertifikatManajemen Keselamatan (Safety ManagementCertificate/ SMq setelah dilakukan audit dan memenuhipersyaratan manajemen keselamatan kapal.

(2) Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud padaayat (1)dibuktikan dengan hasil audit.

(3) Untuk dapat diterbitkan Sertifikat ManajemenKeselamatan (Safety Management Certificate/ SMq,perusahaan mengajukan permohonan kepada DirekturJenderal dengan melampirkan dokumen:a. fotokopi Sertifikat Manajemen Keselamatan

Sementara (Interim Safety ManagementCertificate / Interim SMq;

b. fotokopi Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document of Compliance/ DOq;dan

c. salinan sertifikat-sertifikat kapal dan dokumenkapal lainnya.

(4) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud padaayat (3), Direktur Jenderal menunjuk auditor untukmelaksanakan audit.

Page 27: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(5) Dalam hal berdasarkan hasil audit yang dilakukan olehauditor sebagaimana dimaksud pada ayat (4)perusahaan telah menerapkan sistem manajemenkeselamatan maka diterbitkan Sertifikat ManajemenKeselamatan (Safety Management Certificate/ SMq.

(1) Audit antara manajemen keselamatan untuk kapalsebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf bangka 2) wajib dilaksanakan guna memastikan bahwasistem manajemen keselamatan diimplementasikan dandipertahankan di kapal sesuai peraturan ini.

(2) Audit antara wajib dilaksanakan 1 (satu) kali selamamasa berlaku Sertifikat Manajemen Keselamatan(Safety Management Certificate / SMq dalam waktuantara tanggal ulang tahun kedua dan ketiga dariSertifikat Manajemen Keselamatan (Safety ManagementCertificate / SMq.

(3) Untuk dapat dilakukan audit antara, perusahaanmengajukan permohonan kepada Direktur Jenderaldengan melampirkan dokumen:a. fotokopi Dokumen Penyesuaian Manajemen

Keselamatan (Document of Compliance/ DOq;b. fotokopi Sertifikat Manajemen Keselamatan

(Safety Management Certificate / SMq; danc. fotokopi sertifikat-sertifikat kapal dan dokumen

kapal lainnya.

(4) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud padaayat (3), Direktur Jenderal mcnunjuk auditor untukmelakukan penelitian kelengkapan persyaratan dalamjangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejakpermohonan diterima secara lengkap.

(5) Dalam hal berdasarkan hasil audit kapal telahmenerapkan sistem manajemen keselamatan,dilakukan pengukuhan (endorsement) terhadapSertifikat Manajemen Keselamatan (Safety ManagementCertificate/ SMq oleh Direktur Jenderal atau pejabatyang ditunjuk oleh Direktur Jenderal.

Page 28: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(1) Audit pembaruan manajemen keselamatan untuk kapalscbagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf bangka 3) dapat dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum masabcrlaku Scrtifikat Manajemcn Keselamatan (SafetyManagement Certificate/ SMq bcrakhir.

(2) Untuk dapat dilakukan audit pembaruan, perusahaanmengajukan pcrmohonan kcpada Direktur Jenderaldcngan me1ampirkan dokumcn:a. fotokopi Dokumcn Pcnycsuaian Manajcmcn

Kcsclamatan (Document of Compliance/ DOqyang dimiliki; dan

b. salin an scrtifikat-scrtifikat kapal dan dokumcnkapallainnya.

(3) Bcrdasarkan pcrmohonan scbagaimana dimaksud padaayat (2), Direktur Jcndcral mcnunjuk auditor untukmc1aksanakan audit dalam rangka pembaharuanScrtifikat Manajcmen Kesclamatan (Safety ManagementCertificate/ SMq.

(4) Auditor yang ditunjuk sebagaimana dimaksud padaayat (3) melakukan audit terhadap pclaksanaan sistemmanajemcn kcsc1amatan di kapal.

(5) Dalam hal bcrdasarkan audit scbagaimana dimaksudpada ayat (4), awak kapal tc1ah mclaksanakan sistemmanaJemcn kcsclamatan ditcrbitkan SertifikatManajcmcn Kcsc1amatan (Safety ManagementCertificate/ SMq olch Dircktur ,Jenderal atau pcjabatyang ditunjuk olch Dircktur ,Jcndcral.

(6) Masa bcrlaku Scrtifikat Manajcmen Kcsclamatan(Safety Management Certificate/ SMq sebagaimanadimaksud pada ayat (5) scbagai berikut:a. jika audit pcmbaruan selesai dilaksanakan lebih

dari 3 (t.iga) bulan sebelum habis masabcrlakunya Sertifikat Manajemen Keselamatan(Safety Managem.ent Certificate / SMq yang lama,maka Sertifikat Manajcmen Kcselamatan (SafetyManagement Certificate/ SMq yang baru harusberlaku tidak lcbih dari 5 (lima) tahun terhitungdari tanggal sclcsainya audit pcmbaruan;

Page 29: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

b. jika audit pembaruan se1csai dilaksanakankurang dari 3 (tiga) bulan sebelum habis masaberlakunya Sertifikat Manajemen Keselamatan(Safety Management Certificate/ SMq yang lama,maka Sertifikat Manajemen Keselamatan (SafetyManagement Certificate/ SMq yang baru harusberlaku tidak lcbih dari 5 (lima) tahun terhitungdari tanggal berakhirnya masa berlaku SertifikatManajemen Keselamatan (Safety ManagementCertificate/ SMq yang lama; atau

c. jika audit pembaruan selesai dilaksanakansetelah tanggal masa berlakunya SertifikatManajemen Keselamatan (Safety ManagementCertificate/ SMq yang lama, maka SertifikatManajemcn Keselamatan (Safety ManagementCertificate/ SMq yang baru harus berlaku tidaklebih dari 5 (lima) tahun terhitung dari tanggalberakhirnya masa bcrlaku Sertifikat ManajemenKeselamatan (Safety ManagementCertificate/ SMq yang lama.

(1) Audit tambahan manajcmcn kcsclamatan untuk kapalscbagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf bangka 4), dilakukan apabila:a. perusahaan bcrpindah alamat;b. pengalihan manajcmen;c. perubahan mcndasar terhadap dokumen sistem

manajemen kese1amatan;d. pcrubahan standar kapal non konvcnsi menjadi

kapal standar konvcnsi; dane. kapal yang mengalami kccelakaan.

(2) Untuk dapat dilakukan audit tambahan, perusahaanmengajukan pcrmohonan kepada Direktur Jcnderaldengan mc1ampirkan pcrsyaratan dokumen:a. alamat pcrusahaan baru;b. fotokopi Dokumen Pcnycsuaian Manajemen

Kcselamatan (Document of Compliance/ DOq;atau

c. pcrjanjian kerjasama operasional kapal; ataud. fotokopi laporan audit scbelumnya; dane. fotokopi sertifikat-scrtifikat kapal dan dokumen

kapal lainnya.

Page 30: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(3) Apabila persyaratan dokumen telah lengkap, Direktur,Jenderal menyampaikan kepada perusahaan hari dantanggal pelaksanaan audit serta nama auditor yangakan melakukan audit.

(4) Berdasarkan hasil audit sebagaimana dimaksud padaayat (3) ditcrbitkan atau dilakukan pengukuhan(endorsement) Sertifikat Manajemen KeselamatanSemcntara (Interim Safety ManagementCertificate/ Interim SMC) oleh Direktur Jenderal.

(5) Sertifikat Manajcmen Keselamatan Sementara (InterimSafety Management Certificate/ Interim SMC)sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berlaku tidaklebih dari 6 (enam) bulan sejak tanggal diterbitkannya.

(6) Scrtifikat Manajemen Keselamatan Sementara (InterimSafety Management Certificate/Interim SMC) yang telahberakhir masa berlakunya, maka diterbitkan SertifikatManajemen Keselamatan (Safety ManagementCertificate/ SMC) setelah dilakukan audit dan memenuhipersyaratan manajemen keselamatan.

Bagi kapal yang mengalamitambahan untuk kapal dapatpermohonan dari perusahaan.

kecelakaan,dilakukan

audittanpa

(8) Untuk hasil audit terhadap kapal yang mengalamikecelakaan, apabila ditemukan ketidaksesuaian (nonconformity) diberikan peringatan untuk melakukantindakan perbaikan dan jika ditemukanketidaksesuaian besar (major non conformity) makaSertifikat Manajemen Keselamatan (Safety ManagementCertificate/ SMC) dicabut.

(1) Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan(Document of Compliance/DOC) dan SertifikatManajcmen Keselamatan (Safety ManagementCertificate/ SMC) tidak berlaku apabila:a. tidak dilakukan audit tahunan untuk perusahaan

dan audit an tara untuk kapal;b. perusahaan tidak mampu mempertahankan sistem

manajemen kcselamatan sesuai persyaratan;c. kctidaksesuaian tidak ditindaklanjuti sesuai

jangka waktu yang telah ditctapkan; dan

Page 31: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(2) Apabila Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document of Compliance/ DOq dicabutmaka dengan sendirinya mengakibatkan SertifikatManajemen Keselamatan (Safety ManagementCertificate/ SMq atau Sertifikat ManajemenKeselamatan Sementara (Interim Safety ManagementCertificate/ Interim SMq tidak berlaku.

(3) Pencabutan Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document of Compliance/ DOq atauSertifikat Manajemen Keselamatan (Safety ManagementCertificate / SMq dilakukan oleh Direktur Jenderal.

Bagian KeempatPelaksanaan Audit

(1) Dalam melaksanakan audit, auditor wajib:a. menyiapkan rencana dan program audit;b. menyampaikan rencana dan program audit kepada

perusahaan;c. menyiapkan dokumen kerja; dand. membuat laporan hasH audit.

(2) Rencana dan program audit sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a dan b sekurang-kurangnyamemuat:a. tanggal audit;b. jenis audit;c. jadwal dan tempat audit;d. lingkup yang diaudit; dane. rencana pelaksanaan audit.

(3) Dokumen kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1huruf c terdiri dari:a. form audit/ checklist audit;b. dokumen perusahaan; danc. sertifikat dan dokumen kapallainnya.

Page 32: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(1) Pelaksanaan audit dimulai dengan pertemuanpembukaan dengan personil perusahaan danl atauawak kapal yang akan diaudit.

(2) Dalam pertemuan pembukaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1)bertujuan untuk:a. memperkenalkan personil auditor;b. memberikan penjelasan tentang metode

pelaksanaan audit, jadwal pelaksanaan audit,dan fasilitas yang diperlukan;

c. mcnetapkan waktu pertemuan penutupan; dand. hal-hallainnya yang terkait dengan audit.

(3) Dalam hal berdasarkan hasil audit ditemukanketidaksesuaian terhadap sistem manajemenkeselamatan kapal, auditor menyampaikan kepadaperusahaan danl atau awak kapal untuk dimintakanpenjelasan (klarifikasl).

(4) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dilakukan pada waktu pertemuan penutupan.

(1) Laporan hasil audit sebagaimana dimaksud dalamPasal 42 ayat (1) huruf d dilaporkan oleh auditorkepada Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjukoleh Dircktur Jenderal.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingsedikit memuat:a. identitas auditor;b. identitas perusahaan danl atau kapal yang

diaudit;c. hasil observasi terhadap pemenuhan

persyaratan manajemen keselamatan danpencegahan pencemaran dari kapal; dan

d. rekomendasi hasil audit.

(3) Observasi terhadap pemenuhan persyaratanmanajemen keselamatan kapal sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf c merupakan pernyataan mengenaifakta yang dibuat oleh auditor pada saat auditmanajemen keselamatan dilakukan yang didukungdengan bukti 0bycktif.

Page 33: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(4) Bukti obyektif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)mcrupakan informasi yang bersifat kualitatif ataukuantitatif, catatan atau pernyataan tentang suatufakta yang mcnyangkut elemen dari sistem manajemenkeselamatan yang berdasarkan suatu observasi,pengukuran atau pengujian, dan yang dapatdiverifikasi.

(5) Dalam hal bcrdasarkan laporan hasil audit perusahaandanjatau kapal belum memenuhi persyaratanmanajemen keselamatan kapal, Direktur Jenderal ataupejabat yang ditunjuk oleh Direktur Jenderalmenyampaikan kepada perusahaan untuk memenuhiketidaksesuaian.

Pelaksanaan audit oleh auditor sebagaimana dimaksuddalam Pasal 42 dilaksanakan sesuai dengan pedomanpencrapan pada koda Manajemen Kcselamatan Internasional(International Safety Management-Code).

BABIVAUDITOR

(1) Auditor manajemen keselamatan kapal wajib memilikikompetensi di bidang manajemen keselamatan kapal.

(2) Untuk memiliki kompetensi di bidang manajemenkeselamatan kapal, auditor wajib mengikuti pelatihanauditor sistem manajemen keselamatan (ISM-Code)yang dibuktikan dengan sertifikat.

(3) Pelatihan auditor sistem manajemen keselamatan (ISM-Code) sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber DayaManusia Perhubungan atau Lembaga Pendidikan danPelatihan lainnya yang diakui oleh Pemerintah.

Page 34: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(4) Pelatihan auditor sistem manajemen keselamatan (ISM-Code) sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihanpada Negara lain wajib mendapat pengakuan dariOrganisasi Maritim Internasional (International MaritimeOrganization/ IMO).

BABVSISTEMINFORMASIMANAJEMENKESELAMATANKAPAL

(1) Sistem informasi manajemen keselamatan kapal palingsedikit memuat informasi nama perusahaan dan kapalyang telah memenuhi persyaratan manajemenkeselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal.

(2) Sistem informasi manajemen keselamatan kapalsebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukanmelalui kegiatan:a. pengumpulan data;b. pengolahan data;c. penganalisaan data;d. penyajian data;e. penyebaran data dan informasi; danf. penyimpanan data dan informasi.

(1) Pengumpulan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal47 ayat (2) huruf a, diperoleh dari unit kerja pelaksanakegiatan manajemen keselamatan kapal.

(2) Pengolahan dan penganalisaan data sebagaimanadimaksud dalam Pasal 47 ayat (2) huruf b dan huruf c,dilakukan melalui:a. identifikasi;b. inventarisasi;c. penelitian;d. evaluasi;e. kesimpulan; danf. pencatatan.

(3) Penyajian data sebagaimana dimaksud dalam Pasal47 ayat (2) huruf d dilakukan dalam bentuk data daninformasi.

Page 35: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

(4) Penyebaran data dan informasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 47 ayat (2) huruf e dapat dilakukanmelalui:a. media cetak; danl ataub. media elektronik.

(5) Penyimpanan data dan informasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 47 ayat (2) huruf f dapatdilakukan secara manual dan elektronik.

BAB VIKETENTUAN LAIN-LAIN

Penerbitan sertifikat manajemendikenakan biaya sesuai denganperundang- undangan.

keselamatan kapalketentuan peraturan

BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

(1) Pada saat Peraturan Menteri Perhubungan ini berlaku,semua peraturan perundang-undangan yang lebihrendah dari Peraturan Menteri Perhubungan ini yangmengatur mengenai manajemen keselamatan kapaldinyatakan tctap berlaku sepanjang tidak bertentanganatau belum diganti dengan yang baru berdasarkanPeraturan ini.

(2) Direktur Jendcral Perhubungan Laut melaksanakanpembinaan dan pengawasan teknis terhadappelaksanaan peraturan ini.

Page 36: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

Peraturan Menteri Perhubungan ini mulai berlaku padatanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Menteri Perhubungan ini denganpenempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 30 Agustus 2012

Diundangkan di Jakartapada tanggal 3 September 2012

MENTERIHUKUMDANHAKASASI MANUSIA,REPUBLIK INDONESIA

Salinan sesuai dengKEPALABIRO U

UMARARIS, SH, MM, MHPembina Utama Muda (IVIe)NIP. 19630220 198903 1 001

Page 37: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

LAMPIRANPERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR PM 45 TAHUN 2012TANGGAL 30 AGUSTUS 2012

REPUBLIKINDONESIA

DOKUMENPENYESUA~NMANAJEMEN KESELAMATAN SEMENTARA

INTERIM DOCUMENT OF COMPLIANCE

NO .

Diterbitkan berdasarkan ketentuan KONVENSI INTERNASIONAL TENT ANGKESELAMATAN JIWA 01 LAUT, 1974 sebagaimana diubah dan ditambah

Issued under the provisions of the INTERNATIONAL CONVENTIONFOR THE SAFETY OF LIFE AT SEA, 1974, as amended

berdasarkan wewenang PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIAUnder the Authority of the Government of the Republic of Indonesia

oleh DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUTby Directorate General of Sea Transportation

NAMA PERUSAHAAN ALAMATPERUSAHAAN NOMOR IDENTIFIKASIPERUSAHAANCompany name Company Address

Company Identification Number

DENGAN INI DINYATAKAN BAHWA Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan telah memenuhi tujuan dariparagraf 1.2.3 ketentuan Koda Manajemen Internasional untuk Keselamatan Pengoperasian Kapal dan PencegahanPencemaran (ISM Code)1, untuk tipe kapal tersebut di bawah ini (coret yang tidak perlu).THIS IS TO CERTIFY THAT the Safety Management System of the Company has been recognized as meeting the objectives of paragraph 1.2.3 ofthe International Management Code for the Safe Operation of Ships and for Pollution Prevention (ISM-Code)1, for the types of ships listed below(deleted as appropriate)

Kapal penumpangPassenger shipKapal penumpang dengan kecepatan tinggiPassenger high speed craftKapal barang dengan kecepatan tinggiCargo high speed craftKapal pengangkut muatan curahBulk CarrierKapal tangki minyakOil tankerKapal tangki pengangkut bahan kimiaChemical tankerKapal tangki pengangkut gasGas carrierUnit pengeboran lepas pantai berpindahMobile offshore drilling unitKapal barang lainnyaOther cargo ship

Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan Sementara berlaku sampai dengan .This Interim Document of Compliance is valid until

Diterbitkan di : .Issued at

Tanggal: .Date of issue

An.MENTERI PERHUBUNGANO. B. Minister of Transportation

Page 38: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

REPUBLIKINDONESIA

DOKUMEN PENYESUAIAN MANAJEMENKESELAMATAN

DOCUMENT OF COMPLIANCE

NO: '" .

Diterbitkan berdasarkan ketentuan KONVENSI INTERNASIONAL TENT ANGKESELAMATAN JIWA 01 LAUT, 1974 sebagaimana diubah dan ditambah

Issued under the provisions of the INTERNA TlONAL CONVENTIONFOR THE SAFETY OF LIFE AT SEA, 1974, as amended

berdasarkan wewenang PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIAUnder the Authority of the Government of the Republic of Indonesia

oleh DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUTby Directorate General of Sea Transportation

NAMAPERUSAHAANCompany name

ALAMATPERUSAHAANCompany Address

NOMOR IDENTIFIKASIPERUSAHAAN

Company Identification Number

DENGAN INI DINYATAKAN BAHWA Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan telah diaudit dan memenuhiketentuan Koda Manajemen Internasional untuk Keselamatan Pengoperasian Kapal dan Pencegahan Pencemaran(ISM Code) \ untuk tipe kapal tersebut di bawah ini (coret yang tidak perlu).THIS IS TO CERTIFY THAT the Safety Management System of the Company has been audited and that it complies with the requirements of theInternational Management Code for the Safe Operation of Ships and for Pollution Prevention (ISM-Code)', for the types of ships listed below(deleted as appropriate).

Kapal penumpangPassenger shipKapal penumpang dengan kecepatan tinggiPassenger high speed craftKapal barang dengan kecepatan tinggiCargo high speed craftKapal pengangkut muatan curahBulk CarrierKapal tangki minyakOil tankerKapal tangki pengangkut bahan kimiaChemical tankerKapaltangkipengangkutgasGas carrierUnit pengeboran lepas pantai berpindahMobile offshore drilling unitKapal barang lainnyaOther cargo ship

Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan ini berlaku sampai dengan .This Document of Compliance is valid untildengan kewajiban dilaksanakan verifikasi berkala.subject to periodical verification.

Tanggal selesai verifikasi sebagai dasar penerbitan sertifikat : .Completion date of the verification on which this certificate is based:

Diterbitkan di : .Issued at

Tanggal , .Date of issue

An. MENTERI PERHUBUNGAN0.B. Minister of Transportation

Page 39: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

Sertifikat NoCertificate No.

PENGUKUHAN UNTUK VERIFIKASI TAHUNANENDORSEMENT FOR ANNUAL VERIFICA TlON

DENGAN INI DINYATAKAN BAHWA pada verifikasi berkala sesuai dengan Pasal 6.1 Bab IX dari Konvensi danparagraf 13.4 ISM Code, Sistem Manajemen Keselamatan telah memenuhi ketentuan dari ISM-Code.THIS IS TO CERTIFY THA T at the periodical audit in accordance with regulation IXl6. 1 of the convention and paragraph 13.4 of the ISM Code, theSafety Management System was found to comply with the requirements of the ISM Code.

VERIFIKASI TAHUNAN PERTAMA1 51 ANNUAL VERIFICA TlON

TandatanganSigned

TempatPlace

TanggalDate

VERIFIKASI TAHUNAN KEDUA2 nd ANNUAL VERIFICA TlON

TandatanganSigned

TempatPlace

TanggalDate

VERIFIKASI TAHUNAN KETIGA3 rd ANNUAL VERIFICA TION

Tanda tanganSigned

TempatPlace

TanggalDate

VERIFIKASI TAHUNAN KEEMPAT4 Ih ANNUAL VERIFICA TlON

TandatanganSigned

TempatPlace

TanggalDate

Page 40: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

REPUBLIKINDONESIA

SERTIFIKAT MANAJEMEN KESELAMATAN SEMENTARAINTERIM SAFETY MANAGEMENT CERTIFICA TE

Diterbitkan berdasarkan ketentuan KONVENSI INTERNASIONAL TENT ANGKESELAMATAN JIWA 01 LAUT, 1974 sebagaimana diubah dan ditambah

Issued under the provisions of the INTERNATIONAL CONVENTIONFOR THE SAFETY OF LIFE AT SEA, 1974, as amended

berdasarkan wewenang PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIAUnder the Authority of the Government of the Republic of Indonesia

oleh DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUTby Directorate General of Sea Transportation

enal Pelabuhan Pendaftaran Tonase kotor NomorlMOIters Port of Registry Gross Tonnage IMONumber-

Nama KapalName of Ship

No. atau huruf pengDistinctive Number or Le

Tipe Kapal*Type of Ship

Nama dan Alamat PerusahaanName and Address of Company----------+

Nomor Identifikasi PerusahaanCompany Identification Number

DENGAN INI DINYATAKAN BAHWA, Ketentuan paragraf 14.4 dari ISM Code telah dipenuhi dan bahwa ketentuan DokumenPenyesuaian Manajemen Keselamatan/Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan Sementara** dari Perusahaansesuai untuk kapal ini.THIS IS TO CERTIFY THA T, the requirements of paragraph 14.4 of the ISM Code have been met and that the Document of Compliance/ Interim Documentof compliance ""of the Company is relevant to this ship.

Sertifikat Manajemen Keselamatan sementara ini berlaku sampai dengan .This Interim Safety Management Certificate is valid untilmengikuti masa berlaku Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan/Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatansementara ** .Subject to the Document of Compliance/Interim Document of Compliance "" remaining valid.

Diterbitkan di : '"Issued at

Tanggal : .. , .Date of issue

An. MENTERI PERHUBUNGANO.B. Minister of Transportation

Diisi dengan tipe kapal sebagai berikut kapal penumpang, kapal penumpang dengan kecepatan linggi, kapal barang dengan kecepatan tinggi, kapal pengangkut muatan curah, kapal tangKI minyak, kapaltangki pengangkut bahan kimia, kapal tangki mengangkul gas, unit pengeboran lepas pantai berplndah, dan kapal barang lainnya.Insert the type of ship from among the following, passenger ship, passenger ship speed craft. cargo high speed craft, bulk carrier, oil tanker, chemical tanker, gas carrier. mobile offshore drilling unit, and othercargo ship.

- Caret yang tidak perlu- Delated as appropriate

I DKP

Page 41: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

Masa berlaku Sertifikat Manajemen Keselamatan Sementara diperpanjang sampai :The Validity of this Interim Safety Management Certificate is extended to :

Tanggal PerpanjanganDate of extension

An. MENTERI PERHUBUNGAN0.8. Minister of Transportation

Page 42: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

REPUBLIKINDONESIA

SERTIFIKAT MANAJEMEN KESELAMATANSAFETY MANAGEMENT CERTIFICA TE

NO .

Diterbitkan berdasarkan ketentuan KONVENSIINTERNASIONAL TENTANGKESELAMATAN JIWA 01 LAUT, 1974 sebagaimana diubah dan ditambah

Issued under the provisions of the INTERNA TIONAL CONVENTIONFOR THE SAFETY OF LIFE AT SEA, 1974, as amended

berdasarkan wewenang PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIAUnder the Authority of the Government of the Republic of Indonesia

oleh DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUTby Directorate General of Sea Transportation

uf pengenal Pelabuhan Pendaftaran Tonase kotor NomorlMOber or Letters Port of Registry Gross Tonnage IMONumber

-

Nama KapalName of Ship

No. atau hurDistinctive Num

Tipe Kapal*Type of Ship

Nama dan Alamat PerusahaanName and Address of Company

Nomor Identifikasi PerusahaanCompany Identification Number

DENGAN INI DINYATAKAN BAHWA Sistem Manajemen Keselamatan Kapal telah diaudit dan memenuhi ketentuan KodaInternasional Manajemen Keselamatan Pengoperasian Kapal dan Pencegahan Pencemaran (ISM Code), melengkapiverifikasi yang menyatakan bahwa Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan Perusahaan dapat dipergunakan untuktipe kapal ini.THIS IS TO CERTIFY THA T the Safety Management System of the Ship has been audited and that it complies with the requirements of the InternationalManagement Code for the Safe Operation of Ships and for Pollution Prevention (ISM-Code), following verification that the Document of Compliance for theCompany is applicable to this type of ship.

Sertifikat Manajemen Keselamatan ini berlaku sampai dengan '" '" , , , , .This Safety Management Certificate is valid untildengan kewajiban dilaksanakan verifikasi berkala dan mengikuti masa berlaku Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan.subject to periodical verification and the Document of Compliance remaining valid.

Tanggal selesai verifikasi sebagai dasar penerbitan sertifikat : .Completion date of the verification on which this certificate is based:

Diterbitkan di: .Issued at

Tanggal : .Date of issue

An. MENTERI PERHUBUNGAN0.8. Minister of Transportation

Diisi dengan tlpe kapal sebagai berikut . kapal penumpang, kapal penumpang dengan kecepatan tinggi. kapal barang dengan kecepalan tinggi, kapal pengangkut muatan curah, kapal tangki minyak. kapaltangki pengangkut bahan kimia. kapal tangki mengangkut gas, unit pengeboran lepas panta; berpindah. dan kapal barang lainnya.

Insert the type of ship from among the following. passenger ship, passenger ship speed craft. cargo high speed craft, bulk carner, oil tanker, chemical tanker. gas carner, mobile offshore drilling unit, and othercargo ship.

I DKP

Page 43: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

Sertifikat NoCertificate No.

PENGUKUHAN UNTUK VERIFIKASI BERKALA DANVERIFIKASI TAMBAHAN (JIKA DIPERLUKAN)

ENDORSEMENT FOR PERIODICAL VERIFICA TlON ANDADDITIONAL VERIFICA TlON (IF REQUIRED)

DENGAN INI DINYATAKAN BAHWA pad a verifikasi berkala sesuai dengan Pasal6.1 Bab IX dari Konvensi dan paragraf13.8 ISM-Code, Sistem Manajemen Keselamatan telah memenuhi ketentuan dari ISM-Code.THIS IS TO CERTIFY THA T, at the periodical verification in accordance with regulation 1X/5.1 of the convention and paragraph 13.8 of the ISM-Code,the safety Management System was found to comply with the requirements of the ISM Code.

VERIFIKASI ANT ARAINTERMEDIA TE VERIFICA TION

Tanda tanganSigned

TempatPlace

TanggalDate

VERIFIKASI TAMBAHAN *)ADDITIONAL VERIFICA nON

TandatanganSigned

TempatPlace

TanggalDate

VERIFIKASI TAM BAHAN *)ADDITIONAL VERIFICA TION

TandatanganSigned

TempatPlace

TanggalDate

VERIFIKASI TAM BAHAN *)ADDITIONAL VERIFICA nON

TandatanganSigned

Tempat:Place

TanggalDate

*) Jika diperlukan.If applicable.

Page 44: Peraturan Mentri no 45 tahun 2012

PENGUKUHAN APABILA VERIFIKASI PEMBARUAN TELAH SELESAI DILAKSANAKANDAN DIBERLAKUKAN BAG IAN 813.13 DARI/SM CODEENDORSEMENT WHERE THE RENEWAL VERIFICA nON HAS BEEN

COMPLETED AND PART B 13.13 OF THE ISM CODE APPLIES

Kapal memenuhi ketentuan yang relevan dengan bagian B dari ISM Code dan Sertifikat sesuai dengan bagian B 13.13 dari ISMCode, dapat diterima dan berlaku sampai dengan .The ship complies with the relevant provisions of part B of the ISM Code, and the Certificate should, in accordance with part B13.13 of the ISM Code, be accepted as valid until .

Tanda tangan : .Signed

TempatPlace

TanggalDate

PENGUKUHAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA BERLAKU SERTIFIKATSAMPAl MENCAPAI PELABUHAN UNTUK OIVERlFIKASI OIMANA OIBERLAKUKAN

BAG IAN B 13.12 OARI ISM CODE ATAU UNTUK TENGGANG WAKTU OIMANAOIBERLAKUKAN BAGIAN B 13.14 OARI ISM CODE

ENDORSEMENT TO EXTEND THE VALIDITY OF THE CERTIFICA TE UNTILREACHING THE PORT OF VERIFICA TlON WHERE PART B 13.12

OF THE ISM CODE APPLIES OR FOR A PERIOD OF GRACEWHERE PART B 13.14 OF THE ISM CODE APPLIES

Sertifikat ini sesuai dengan bagian B 13.12 atau bagian B 13.14 dari ISM Code, dapat diterima dan berlaku sampai denganThis Certificate should, in accordance with part B 13.12 or part B 13.14 of the ISM Code, be accepted as valid until

Tanda tangan : .Signed

TempatPlace

TanggalDate

MENTERI PERHUBUNGAN,

ttd.

E.E. MANGINDAAN

UMAR A S, SH, MM, MHPembina Utama Muda (IVIe)NIP. 19630220 198903 1 001