PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian...

147
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik Tahun 2010

Transcript of PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian...

Page 1: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

NOMOR: PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik Tahun 2010

Page 2: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur disampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, taufik dan

hidayah-Nya atas selesainya Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik,

Hukum, dan Keamanan telah selesai disusun.

Sesuai dengan persetujuan penataan organisasi dan tata kerja dari Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui surat Nomor:

B/1879/M.PAN-RB/08/2010, tanggal 19 Agustus 2010, telah ditetapkan Peraturan Menteri

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Nomor: PER-

367/MENKO/POLHUKAM/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Dengan demikian, Peraturan Menteri

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Nomor: PER-

31/MENKO/POLHUKAM/6/2005 juncto Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik,

Hukum, dan Keamanan Nomor: PER-06/MENKO/POLHUKAM/1/2006 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tidak

berlaku. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Nomor:

PER-367/MENKO/POLHUKAM/10/2010 merupakan dasar dan pedoman bagi setiap

pejabat atau pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Dengan diterbitkannya Peraturan ini

diharapkan kinerja pelaksanaan tugas sinkronisasi dan koordinasi di Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dapat ditingkatkan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan-Nya kepada

kita sekalian dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.

Jakarta, 24 Oktober 2010 Sekretaris Kementerian Koordinator

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Hotmangaradja Pandjaitan

Page 3: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I Kedudukan, Tugas, dan Fungsi 2

BAB II Susunan Organisasi 4

BAB III Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan 4

BAB IV Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

5

Bagian Pertama Kedudukan, Tugas, dan Fungsi 5

Bagian Kedua Susunan Organisasi 6

Bagian Ketiga Biro Perencanaan dan Organisasi 6

Bagian Keempat Biro Umum 12

Bagian Kelima Biro Persidangan dan Hubungan Kelembagaan 20

BAB V Deputi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

26

BAB VI Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri 26

Bagian Pertama Tugas dan Fungsi 26

Bagian Kedua Susunan Organisasi 27

Bagian Ketiga Asisten Deputi Koordinasi Demokrasi dan Kelembagaan

28

Bagian Keempat Asisten Deputi Koordinasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah

30

Bagian Kelima Asisten Deputi Koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil

32

Bagian Keenam Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Pemilu

34

Bagian Ketujuh Asisten Deputi Koordinasi Otonomi Khusus 37

BAB VII Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri 39

Bagian Pertama Tugas dan Fungsi 39

Bagian Kedua Susunan Organisasi 40

Page 4: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

iii

Bagian Ketiga Asisten Deputi Koordinasi Strategi Politik Luar Negeri

40

Bagian Keempat Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama ASEAN 42

Bagian Kelima Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika

45

Bagian Keenam Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Amerika dan Eropa

47

Bagian Ketujuh Asisten Deputi Koordinasi Hubungan Multilateral 49

BAB VIII Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia 51

Bagian Pertama Tugas dan Fungsi 51

Bagian Kedua Susunan Organisasi 52

Bagian Ketiga Asisten Deputi Koordinasi Materi Hukum 53

Bagian Keempat Asisten Deputi Koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum

55

Bagian Kelima Asisten Deputi Koordinasi Penegakan Hukum 57

Bagian Keenam Asisten Deputi Koordinasi Hukum Internasional 59

Bagian Ketujuh Asisten Deputi Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia

62

BAB IX Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara 64

Bagian Pertama Tugas dan Fungsi 64

Bagian Kedua Susunan Organisasi 65

Bagian Ketiga Asisten Deputi Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan

65

Bagian Keempat Asisten Deputi Koordinasi Intelijen Pertahanan 67

Bagian Kelima Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan

70

Bagian Keenam Asisten Deputi Koordinasi Potensi Pertahanan dan Integritas Nasional

72

Bagian Ketujuh Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerjasama Pertahanan

74

BAB X Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional 76

Bagian Pertama Tugas dan Fungsi 76

Bagian Kedua Susunan Organisasi 77

Page 5: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

iv

Bagian Ketiga Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara

78

Bagian Keempat Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa

80

Bagian Kelima Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi

82

Bagian Keenam Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kerjasama dan Keamanan Negara

85

Bagian Ketujuh Asisten Deputi Koordinasi Intelijen Keamanan dan Bimbingan Masyarakat

87

BAB XI Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa 89

Bagian Pertama Tugas dan Fungsi 89

Bagian Kedua Susunan Organisasi 90

Bagian Ketiga Asisten Deputi Koordinasi Wawasan Kebangsaan 90

Bagian Keempat Asisten Deputi Koordinasi Harmonisasi Sosial 93

Bagian Kelima Asisten Deputi Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat

95

Bagian Keenam Asisten Deputi Koordinasi Masyarakat Kawasan Tertinggal

97

Bagian Ketujuh Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus

99

BAB XII Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur 102

Bagian Pertama Tugas dan Fungsi 102

Bagian Kedua Susunan Organisasi 103

Bagian Ketiga Asisten Deputi Koordinasi Media Massa 103

Bagian Keempat Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika

105

Bagian Kelima Asisten Deputi Koordinasi Informasi Publik dan Kehumasan

108

Bagian Keenam Asisten Deputi Koordinasi Pendayagunaan Aparatur

110

Bagian Ketujuh Asisten Deputi Koordinasi Program dan Reformasi Birokrasi

112

Page 6: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

v

BAB XIII Inspektorat 115

BAB XIV Staf Ahli 117

BAB XV Jabatan Fungsional 119

BAB XVI Eselonisasi, Pengangkatan, dan Pemberhentian 120

BAB XVII Tata Kerja 121

BAB XVIII Ketentuan Lain-Lain 124

BAB XIX Ketentuan Penutup 125

LAMPIRAN

Susunan Organisasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Susunan Organisasi Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan s.d. eselon III

Susunan Organisasi Biro Perencanaan dan Organisasi

Susunan Organisasi Biro Umum

Susunan Organisasi Biro Persidangan dan Hubungan Kelembagaan

Susunan Organisasi Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri

Susunan Organisasi Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri

Susunan Organisasi Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia

Susunan Organisasi Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara

Susunan Organisasi Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional

Susunan Organisasi Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa

Susunan Organisasi Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur

Susunan Organisasi Inspektorat

Surat Menteri Negara PAN dan RB tentang Penataan Organisasi dan Tata Kerja

Page 7: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN,

Menimbang

:

bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, dipandang perlu menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;

Mengingat

:

1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009;

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

Page 8: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 2 -

Memperhatikan :

Surat Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: B/1879/M.PAN-RB/08/2010 tanggal 19 Agustus 2010.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN.

BAB I

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 1

(1) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

(2) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pasal 2

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyinkronkan dan mengkoordinasikan perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menyelenggarakan fungsi:

a. sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan;

Page 9: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 3 -

b. koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik,

hukum, dan keamanan;

c. pengendalian penyelenggaraan urusan kementerian sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b;

d. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;

e. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; dan

f. pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden.

Pasal 4

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengkoordinasikan:

a. Kementerian Dalam Negeri;

b. Kementerian Luar Negeri;

c. Kementerian Pertahanan;

d. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

e. Kementerian Komunikasi dan Informatika;

f. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;

g. Kejaksaan Agung;

h. Badan Intelijen Negara;

i. Tentara Nasional Indonesia;

j. Kepolisian Negara Republik Indonesia; dan

k. Instansi lain yang dianggap perlu.

Page 10: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 4 -

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI

Umum

Pasal 5

Susunan Organisasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas unsur:

a. pemimpin, yaitu Menteri Koordinator;

b. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat kementerian koordinator;

c. pelaksana, yaitu deputi kementerian koordinator; dan

d. pengawas, yaitu inspektorat.

BAB III

Unsur Pemimpin

MENTERI KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

Pasal 6

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas memimpin Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Page 11: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 5 -

BAB IV

Unsur Pembantu Pemimpin

SEKRETARIAT KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 7

(1) Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(2) Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dipimpin oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pasal 8

Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pasal 9

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi kegiatan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;

b. koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;

Page 12: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 6 -

c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;

d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama, dan hubungan masyarakat;

e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;

f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 10

Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan terdiri dari:

a. Biro Perencanaan dan Organisasi;

b. Biro Umum; dan

c. Biro Persidangan dan Hubungan Kelembagaan.

Bagian Ketiga

Biro Perencanaan dan Organisasi

Pasal 11

Biro Perencanaan dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana program dan anggaran, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana program dan anggaran, penataan organisasi dan tata laksana, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, serta pengelolaan perpustakaan.

Page 13: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 7 -

Pasal 12

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Biro Perencanaan dan Organisasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program dan anggaran;

b. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran;

c. penataan organisasi dan tata laksana;

d. pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data; dan

e. pengelolaan perpustakaan.

Pasal 13

Biro Perencanaan dan Organisasi terdiri dari:

a. Bagian Perencanaan;

b. Bagian Evaluasi dan Pelaporan;

c. Bagian Organisasi dan Tata Laksana;

d. Bagian Data; dan

e. Bagian Perpustakaan.

Pasal 14

Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penelaahan, pengolahan, dan penyusunan rencana program dan anggaran, serta melaksanakan sinkronisasi rencana program dan anggaran.

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan program;

b. penyusunan anggaran; dan

Page 14: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 8 -

c. sinkronisasi program dan anggaran.

Pasal 16

Bagian Perencanaan terdiri dari:

a. Subbagian Penyusunan Program;

b. Subbagian Penyusunan Anggaran; dan

c. Subbagian Sinkronisasi Program dan Anggaran.

Pasal 17

(1) Subbagian Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan, pengolahan, dan penyusunan rencana program jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek, dan stratejik.

(2) Subbagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan, pengolahan, penyediaan data anggaran dan pengkoordinasian permintaan revisi anggaran, serta pemrosesan permintaan anggaran belanja Bagian 999.

(3) Subbagian Sinkronisasi Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan sinkronisasi rencana program dan anggaran.

Pasal 18

Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran, serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja.

Pasal 19

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. pemantauan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran;

b. evaluasi pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran; dan

Page 15: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 9 -

c. penyusunan laporan hasil evaluasi program, kegiatan, dan anggaran serta laporan

akuntabilitas kinerja.

Pasal 20

Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari:

a. Subbagian Monitoring;

b. Subbagian Evaluasi; dan

c. Subbagian Pelaporan.

Pasal 21

(1) Subbagian Monitoring mempunyai tugas melakukan pemantauan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran.

(2) Subbagian Evaluasi mempunyai tugas melakukan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran.

(3) Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan penyusunan laporan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran, serta laporan akuntabilitas kinerja secara periodik triwulanan dan tahunan.

Pasal 22

Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan penataan organisasi, penyempurnaan tata laksana serta pengembangan kinerja organisasi.

Pasal 23

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bagian Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penataan dan evaluasi organisasi;

b. pelaksanaan penyempurnaan tata laksana; dan

c. pelaksanaan pengembangan kinerja organisasi.

Page 16: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 10 -

Pasal 24

Bagian Organisasi dan Tata Laksana terdiri dari:

a. Subbagian Organisasi;

b. Subbagian Tata Laksana; dan

c. Subbagian Pengembangan Kinerja Organisasi.

Pasal 25

(1) Subbagian Organisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan, analisis, dan evaluasi organisasi, penyusunan dan penyajian uraian, klasifikasi, dan spesifikasi jabatan, serta pengolahan data analisis beban kerja.

(2) Subbagian Tata Laksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan, analisis, dan evaluasi serta penyusunan rumusan sistem dan prosedur kerja, sistem administrasi umum dan pelayanan publik, standar norma waktu serta pembakuan sarana dan prasarana kerja.

(3) Subbagian Pengembangan Kinerja Organisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kinerja organisasi dan penyajian hasil penilaian kinerja organisasi.

Pasal 26

Bagian Data mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data hasil pelaksanaan kegiatan pada semua satuan organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pasal 27

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Bagian Data menyelenggarakan fungsi:

a. pengumpulan dan kompilasi bahan hasil pelaksanaan kegiatan;

b. pengolahan data hasil pelaksanaan kegiatan; dan

c. penyajian data sebagai penunjang pelaksanaan tugas.

Page 17: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 11 -

Pasal 28

Bagian Data terdiri dari:

a. Subbagian Pengumpulan Data;

b. Subbagian Pengolahan Data; dan

c. Subbagian Penyajian Data.

Pasal 29

(1) Subbagian Pengumpulan Data mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan kompilasi bahan hasil pelaksanaan kegiatan pada semua satuan organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(2) Subbagian Pengolahan Data mempunyai tugas melakukan pengolahan bahan hasil pelaksanaan kegiatan pada semua satuan organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(3) Subbagian Penyajian Data mempunyai tugas melakukan penyajian dan penyimpanan data sebagai penunjang pelaksanaan tugas semua satuan organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pasal 30

Bagian Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan administrasi bahan pustaka, pengadaan dan pemeliharaan bahan pustaka, serta pelayanan pustaka.

Pasal 31

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bagian Perpustakaan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan administrasi pustaka;

b. pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan pustaka; dan

c. pelaksanaan pelayanan pustaka.

Page 18: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 12 -

Pasal 32

Bagian Perpustakaan terdiri dari:

a. Subbagian Administrasi Pustaka;

b. Subbagian Pengadaan dan Pemeliharaan Pustaka; dan

c. Subbagian Pelayanan Pustaka.

Pasal 33

(1) Subbagian Administrasi Pustaka mempunyai tugas melakukan pencatatan, pengklasifikasian, dan penataan bahan pustaka.

(2) Subbagian Pengadaan dan Pemeliharaan Pustaka mempunyai tugas melakukan inventarisasi kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan bahan pustaka.

(3) Subbagian Pelayanan Pustaka mempunyai tugas melakukan pelayanan dan penyebarluasan informasi kepustakaan.

Bagian Keempat

Biro Umum

Pasal 34

Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan tata usaha pimpinan, kepegawaian, perlengkapan dan urusan kerumahtanggaan, keuangan, protokol dan pengamanan.

Pasal 35

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Biro Umum menyelenggarakan fungsi:

a. pengelolaan administrasi umum dan penatausahaan pimpinan;

b. pengelolaan kepegawaian;

c. pengadaan barang dan jasa, pemeliharaan, dan kerumahtanggaan;

Page 19: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 13 -

d. pengelolaan administrasi keuangan; dan

e. pelaksanaan keprotokolan dan pengamanan.

Pasal 36

Biro Umum terdiri dari:

a. Bagian Administrasi Umum;

b. Bagian Kepegawaian;

c. Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga;

d. Bagian Keuangan; dan

e. Bagian Protokol dan Pengamanan.

Pasal 37

Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan administrasi persuratan, penggandaan, kearsipan, dan tata usaha pimpinan.

Pasal 38

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Bagian Administrasi Umum menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan administrasi persuratan;

b. pelaksanaan penggandaan;

c. pelaksanaan kearsipan; dan

d. pelaksanaan tata usaha pimpinan.

Page 20: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 14 -

Pasal 39

Bagian Administrasi Umum terdiri dari:

a. Subbagian Persuratan;

b. Subbagian Penggandaan;

c. Subbagian Kearsipan;

d. Subbagian Tata Usaha Menteri Koordinator;

e. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Kementerian Koordinator;

f. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri;

g. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri;

h. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia;

i. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara;

j. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional;

k. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa;

l. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur; dan

m. Subbagian Tata Usaha Staf Ahli.

Pasal 40

(1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan kegiatan pengadministrasian surat masuk dan surat keluar, tata naskah dan ekspedisi.

(2) Subbagian Penggandaan mempunyai tugas melakukan kegiatan reproduksi, penggandaan dan penjilidan.

(3) Subbagian Kearsipan mempunyai tugas melakukan kegiatan penyusunan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip.

(4) Subbagian Tata Usaha Menteri Koordinator mempunyai tugas melakukan tata usaha Menteri Koordinator.

(5) Subbagian Tata Usaha Sekretaris Kementerian Koordinator mempunyai tugas melakukan tata usaha Sekretaris Kementerian Koordinator.

Page 21: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 15 -

(6) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan tata usaha Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri.

(7) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri mempunyai tugas melakukan tata usaha Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri.

(8) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan tata usaha Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(9) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara mempunyai tugas melakukan tata usaha Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara.

(10) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional mempunyai tugas melakukan tata usaha Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional.

(11) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa mempunyai tugas melakukan tata usaha Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa.

(12) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur mempunyai tugas melakukan tata usaha Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur.

(13) Subbagian Tata Usaha Staf Ahli mempunyai tugas melakukan tata usaha Staf Ahli.

Pasal 41

Subbagian Tata Usaha Pimpinan sebagaimana dimaksud pada Pasal 40 ayat (1) sampai dengan ayat (13), secara administrasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi Umum dan secara operasional untuk pelayanan administrasi bertanggung jawab kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Deputi, dan Staf Ahli.

Pasal 42

Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan administrasi kepegawaian, pengembangan pegawai, dan kesejahteraan pegawai.

Page 22: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 16 -

Pasal 43

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan administrasi kepegawaian;

b. pelaksanaan pengembangan pegawai; dan

c. pelaksanaan kesejahteraan pegawai.

Pasal 44

Bagian Kepegawaian terdiri dari:

a. Subbagian Administrasi Kepegawaian;

b. Subbagian Pengembangan Pegawai; dan

c. Subbagian Kesejahteraan Pegawai.

Pasal 45

(1) Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan inventarisasi formasi, menyiapkan proses seleksi, pengangkatan, pemberhentian, dan dokumentasi pegawai.

(2) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan penegakan disiplin dan kode etik, pelaporan kehadiran pegawai, pengurusan kepangkatan, jabatan, rotasi dan mutasi serta pendidikan dan pelatihan.

(3) Subbagian Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melakukan pengurusan administrasi penggajian, pemberian tunjangan, cuti, penghargaan, pelayanan kesehatan, dan pensiun pegawai.

Pasal 46

Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan administrasi pengadaan dan perlengkapan, administrasi barang milik negara dan pemeliharaan kendaraan dinas serta pelayanan kerumahtanggaan.

Page 23: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 17 -

Pasal 47

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan administrasi pengadaan barang dan jasa, dan penyiapan alat perlengkapan;

b. pelaksanaan administrasi barang milik negara dan pemeliharaan kendaraan dinas; dan

c. pelayanan kerumahtanggaan.

Pasal 48

Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga terdiri dari:

a. Subbagian Pengadaan dan Perlengkapan;

b. Subbagian Administrasi Barang Milik Negara dan Pemeliharaan Kendaraan Dinas; dan

c. Subbagian Rumah Tangga.

Pasal 49

(1) Subbagian Pengadaan dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan administrasi pengadaan barang dan jasa, penyiapan alat perlengkapan, termasuk distribusi, perawatan sarana dan prasarana, serta pergudangan.

(2) Subbagian Administrasi Barang Milik Negara dan Pemeliharaan Kendaraan Dinas mempunyai tugas melakukan administrasi, penghapusan, dan pelaporan Barang Milik Negara, serta pemeliharaan kendaraan dinas.

(3) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pelayanan kerumahtanggaan, kebersihan, dan urusan dalam lainnya.

Pasal 50

Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan, perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi.

Page 24: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 18 -

Pasal 51

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan administrasi keuangan;

b. pelaksanaan perbendaharaan; dan

c. pelaksanaan akuntansi dan verifikasi.

Pasal 52

Bagian Keuangan terdiri dari:

a. Subbagian Administrasi Keuangan;

b. Subbagian Perbendaharaan; dan

c. Subbagian Akuntansi dan Verifikasi.

Pasal 53

(1) Subbagian Administrasi Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan penyusunan anggaran serta administrasi keuangan.

(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan kegiatan kebendaharaan, kas, pembukuan, dan pertanggungjawaban keuangan.

(3) Subbagian Akuntansi dan Verifikasi mempunyai tugas melakukan penyusunan neraca keuangan, verifikasi pertanggungjawaban keuangan, dan penyusunan laporan keuangan.

Pasal 54

Bagian Protokol dan Pengamanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan acara dan kegiatan keprotokolan, pengamanan, dan kegiatan persandian di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Page 25: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 19 -

Pasal 55

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Bagian Protokol dan Pengamanan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan acara dan keprotokolan;

b. pelaksanaan pengamanan; dan

c. pelaksanaan kegiatan persandian.

Pasal 56

Bagian Protokol dan Pengamanan terdiri dari:

a. Subbagian Acara dan Protokol;

b. Subbagian Pengamanan; dan

c. Subbagian Persandian.

Pasal 57

(1) Subbagian Acara dan Protokol mempunyai tugas melakukan penyiapan acara dan kegiatan keprotokolan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(2) Subbagian Pengamanan mempunyai tugas melakukan pengamanan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(3) Subbagian Persandian mempunyai tugas melakukan kegiatan persandian dan pengelolaan transmisi.

Page 26: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 20 -

Bagian Kelima

Biro Persidangan dan Hubungan Kelembagaan

Pasal 58

Biro Persidangan dan Hubungan Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan persidangan, penyiapan materi persidangan, penyusunan risalah dan publikasi persidangan, penyiapan bahan penyusunan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan hukum serta hubungan kelembagaan.

Pasal 59

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, Biro Persidangan dan Hubungan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan dan pelaksanaan persidangan;

b. penyiapan materi persidangan;

c. penyusunan risalah dan publikasi persidangan;

d. penyiapan bahan penyusunan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan hukum; dan

e. pelaksanaan hubungan kelembagaan.

Pasal 60

Biro Persidangan dan Hubungan Kelembagaan terdiri dari:

a. Bagian Perencanaan dan Pelaksanaan Persidangan;

b. Bagian Materi Persidangan;

c. Bagian Risalah Persidangan;

d. Bagian Hukum; dan

e. Bagian Hubungan Kelembagaan.

Page 27: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 21 -

Pasal 61

Bagian Perencanaan dan Pelaksanaan Persidangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan jadwal persidangan, dan penyiapan undangan serta konfirmasi kehadiran peserta.

Pasal 62

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61, Bagian Perencanaan dan Pelaksanaan Persidangan menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan persidangan;

b. penatalaksanaan persidangan; dan

c. pelayanan persidangan.

Pasal 63

Bagian Perencanaan dan Pelaksanaan Persidangan terdiri dari:

a. Subbagian Perencanaan Persidangan;

b. Subbagian Tata Laksana Persidangan; dan

c. Subbagian Pelayanan Persidangan.

Pasal 64

(1) Subbagian Perencanaan Persidangan mempunyai tugas melakukan penyusunan jadwal persidangan, penyusunan daftar peserta, dan penyiapan undangan serta konfirmasi kehadiran.

(2) Subbagian Tata Laksana Persidangan mempunyai tugas melakukan penyiapan ruangan, dan penatalaksanaan persidangan.

(3) Subbagian Pelayanan Persidangan mempunyai tugas melakukan pelayanan persidangan.

Page 28: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 22 -

Pasal 65

Bagian Materi Persidangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan materi, notulensi, dan penataan materi persidangan.

Pasal 66

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Bagian Materi Persidangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan materi persidangan;

b. penyusunan notulensi persidangan; dan

c. penataan materi persidangan.

Pasal 67

Bagian Materi Persidangan terdiri dari:

a. Subbagian Penyiapan Materi Persidangan;

b. Subbagian Notulensi Persidangan; dan

c. Subbagian Penataan Materi Persidangan.

Pasal 68

(1) Subbagian Penyiapan Materi Persidangan mempunyai tugas melakukan penyiapan materi persidangan.

(2) Subbagian Notulensi Persidangan mempunyai tugas melakukan pencatatan persidangan.

(3) Subbagian Penataan Materi Persidangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan penataan materi persidangan.

Page 29: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 23 -

Pasal 69

Bagian Risalah Persidangan mempunyai tugas melaksanakan perekaman dan transkrip persidangan, penyusunan risalah, dan publikasi persidangan.

Pasal 70

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Bagian Risalah Persidangan menyelenggarakan fungsi:

a. perekaman dan transkrip persidangan;

b. penyusunan risalah persidangan; dan

c. penyusunan publikasi hasil persidangan.

Pasal 71

Bagian Risalah Persidangan terdiri dari:

a. Subbagian Rekaman dan Transkrip Persidangan;

b. Subbagian Penyusunan Risalah Persidangan; dan

c. Subbagian Publikasi Persidangan.

Pasal 72

(1) Subbagian Rekaman dan Transkrip Persidangan mempunyai tugas melakukan perekaman dan penyusunan transkrip persidangan.

(2) Subbagian Penyusunan Risalah Persidangan mempunyai tugas melakukan penyusunan risalah persidangan.

(3) Subbagian Publikasi Persidangan mempunyai tugas melakukan penyebaran informasi tentang kegiatan persidangan.

Page 30: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 24 -

Pasal 73

Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang politik, hukum, dan keamanan, serta pemberian bantuan hukum.

Pasal 74

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan;

b. pendokumentasian produk hukum; dan

c. pelaksanaan bantuan hukum.

Pasal 75

Bagian Hukum terdiri dari:

a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan;

b. Subbagian Dokumentasi Produk Hukum; dan

c. Subbagian Bantuan Hukum.

Pasal 76

(1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang politik, hukum, dan keamanan.

(2) Subbagian Dokumentasi Produk Hukum mempunyai tugas melakukan pengelolaan dokumentasi produk hukum.

(3) Subbagian Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan usaha-usaha bantuan hukum dalam rangka penyelesaian masalah hukum.

Page 31: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 25 -

Pasal 77

Bagian Hubungan Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan hubungan kelembagaan dengan kementerian dan lembaga, di bawah koordinasi bidang politik, hukum, dan keamanan; lembaga-lembaga negara serta organisasi kemasyarakatan dalam rangka penyelenggaraan persidangan.

Pasal 78

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Bagian Hubungan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan hubungan dengan kementerian dan lembaga terkait;

b. pelaksanaan hubungan dengan lembaga-lembaga negara; dan

c. pelaksanaan hubungan dengan organisasi kemasyarakatan.

Pasal 79

Bagian Hubungan Kelembagaan terdiri dari:

a. Subbagian Hubungan Kementerian/Lembaga;

b. Subbagian Hubungan Lembaga Negara; dan

c. Subbagian Hubungan Organisasi Kemasyarakatan.

Pasal 80

(1) Subbagian Hubungan Kementerian/Lembaga mempunyai tugas melakukan hubungan dengan kementerian/lembaga di bidang politik, hukum, dan keamanan.

(2) Subbagian Hubungan Lembaga Negara mempunyai tugas melakukan hubungan dengan lembaga-lembaga negara.

(3) Subbagian Hubungan Organisasi Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan hubungan dengan organisasi kemasyarakatan.

Page 32: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 26 -

BAB V

Unsur Pelaksana

DEPUTI KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

Pasal 81

(1) Deputi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(2) Deputi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dipimpin oleh Deputi.

(3) Deputi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

BAB VI

DEPUTI

BIDANG KOORDINASI POLITIK DALAM NEGERI

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 82

Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri, yang selanjutnya disebut Deputi I, mempunyai tugas menyiapkan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dalam negeri.

Page 33: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 27 -

Pasal 83

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82, Deputi I menyelenggarakan fungsi:

a. sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dalam negeri;

b. penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dalam negeri;

c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang politik dalam negeri; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 84

Deputi I terdiri dari:

a. Asisten Deputi Koordinasi Demokrasi dan Kelembagaan;

b. Asisten Deputi Koordinasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah;

c. Asisten Deputi Koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil;

d. Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Pemilu; dan

e. Asisten Deputi Koordinasi Otonomi Khusus.

Page 34: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 28 -

Bagian Ketiga

Asisten Deputi

Koordinasi Demokrasi dan Kelembagaan

Pasal 85

Asisten Deputi Koordinasi Demokrasi dan Kelembagaan, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 1/I, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang demokrasi dan kelembagaan.

Pasal 86

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85, Asisten Deputi 1/I menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang demokrasi dan kelembagaan;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang demokrasi dan kelembagaan;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang demokrasi dan kelembagaan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri.

Pasal 87

Asisten Deputi 1/I terdiri dari:

a. Bidang Penguatan Demokrasi;

b. Bidang Hubungan Kelembagaan Demokrasi.

Page 35: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 29 -

Pasal 88

Bidang Penguatan Demokrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penguatan demokrasi.

Pasal 89

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88, Bidang Penguatan Demokrasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan demokrasi;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan demokrasi;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penguatan demokrasi; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Demokrasi dan Kelembagaan.

Pasal 90

Bidang Hubungan Kelembagaan Demokrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang hubungan kelembagaan demokrasi.

Pasal 91

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90, Bidang Hubungan Kelembagaan Demokrasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan kelembagaan demokrasi;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan kelembagaan demokrasi;

Page 36: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 30 -

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang

hubungan kelembagaan demokrasi; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Demokrasi dan Kelembagaan.

Bagian Keempat

Asisten Deputi

Koordinasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pasal 92

Asisten Deputi Koordinasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 2/I, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang desentralisasi dan otonomi daerah.

Pasal 93

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Asisten Deputi 2/I menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang desentralisasi dan otonomi daerah;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang desentralisasi dan otonomi daerah;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang desentralisasi dan otonomi daerah; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri.

Page 37: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 31 -

Pasal 94

Asisten Deputi 2/I terdiri dari:

a. Bidang Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah;

b. Bidang Otonomi Daerah.

Pasal 95

Bidang Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang hubungan pemerintah pusat dan daerah.

Pasal 96

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95, Bidang Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan pemerintah pusat dan daerah;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan pemerintah pusat dan daerah;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang hubungan pemerintah pusat dan daerah; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah.

Pasal 97

Bidang Otonomi Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang otonomi daerah.

Page 38: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 32 -

Pasal 98

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97, Bidang Otonomi Daerah menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang otonomi daerah;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang otonomi daerah;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang otonomi daerah; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah.

Bagian Kelima

Asisten Deputi

Koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil

Pasal 99

Asisten Deputi Koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 3/I, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang organisasi masyarakat sipil.

Pasal 100

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Asisten Deputi 3/I menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi masyarakat sipil;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi masyarakat sipil;

Page 39: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 33 -

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang

masalah atau kegiatan di bidang organisasi masyarakat sipil; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri.

Pasal 101

Asisten Deputi 3/I terdiri dari:

a. Bidang Penataan Organisasi Masyarakat Sipil;

b. Bidang Pemberdayaan Organisasi Masyarakat Sipil.

Pasal 102

Bidang Penataan Organisasi Masyarakat Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penataan organisasi masyarakat sipil.

Pasal 103

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102, Bidang Penataan Organisasi Masyarakat Sipil menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penataan organisasi masyarakat sipil;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penataan organisasi masyarakat sipil;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penataan organisasi masyarakat sipil; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil.

Page 40: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 34 -

Pasal 104

Bidang Pemberdayaan Organisasi Masyarakat Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pemberdayaan organisasi masyarakat sipil.

Pasal 105

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104, Bidang Pemberdayaan Organisasi Masyarakat Sipil menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan organisasi masyarakat sipil;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan organisasi masyarakat sipil;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pemberdayaan organisasi masyarakat sipil; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil.

Bagian Keenam

Asisten Deputi

Koordinasi Pengelolaan Pemilu

Pasal 106

Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Pemilu, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 4/I, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pengelolaan Pemilu.

Page 41: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 35 -

Pasal 107

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106, Asisten Deputi 4/I menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan Pemilu;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan Pemilu;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pengelolaan Pemilu; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri.

Pasal 108

Asisten Deputi 4/I terdiri dari:

a. Bidang Pemilu Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden;

b. Bidang Pemilu Kepala Daerah.

Pasal 109

Bidang Pemilu Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang Pemilu Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden.

Pasal 110

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109, Bidang Pemilu Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang Pemilu Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden;

Page 42: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 36 -

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di

bidang Pemilu Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Pemilu Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Pemilu.

Pasal 111

Bidang Pemilu Kepala Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang Pemilu Kepala Daerah.

Pasal 112

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Bidang Pemilu Kepala Daerah menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang Pemilu Kepala Daerah;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang Pemilu Kepala Daerah;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Pemilu Kepala Daerah; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Pemilu.

Page 43: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 37 -

Bagian Ketujuh

Asisten Deputi

Koordinasi Otonomi Khusus

Pasal 113

Asisten Deputi Koordinasi Otonomi Khusus, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 5/I, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang otonomi khusus.

Pasal 114

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Asisten Deputi 5/I menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang otonomi khusus;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang otonomi khusus;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang otonomi khusus; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri.

Pasal 115

Asisten Deputi 5/I terdiri dari:

a. Bidang Otonomi Khusus Aceh;

b. Bidang Otonomi Khusus Papua.

Page 44: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 38 -

Pasal 116

Bidang Otonomi Khusus Aceh mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang otonomi khusus Aceh.

Pasal 117

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, Bidang Otonomi Khusus Aceh menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang otonomi khusus Aceh;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang otonomi khusus Aceh;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang otonomi khusus Aceh; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Otonomi Khusus.

Pasal 118

Bidang Otonomi Khusus Papua mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang otonomi khusus Papua.

Pasal 119

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118, Bidang Otonomi Khusus Papua menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang otonomi khusus Papua;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang otonomi khusus Papua;

Page 45: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 39 -

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang otonomi khusus Papua; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Otonomi Khusus.

BAB VII

DEPUTI

BIDANG KOORDINASI POLITIK LUAR NEGERI

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 120

Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri, yang selanjutnya disebut Deputi II, mempunyai tugas menyiapkan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik luar negeri.

Pasal 121

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120, Deputi II menyelenggarakan fungsi:

a. sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik luar negeri;

b. penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik luar negeri;

c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang politik luar negeri; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Page 46: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 40 -

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 122

Deputi II terdiri dari:

a. Asisten Deputi Koordinasi Strategi Politik Luar Negeri;

b. Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama ASEAN;

c. Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika;

d. Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Amerika dan Eropa; dan

e. Asisten Deputi Koordinasi Hubungan Multilateral.

Bagian Ketiga

Asisten Deputi

Koordinasi Strategi Politik Luar Negeri

Pasal 123

Asisten Deputi Koordinasi Strategi Politik Luar Negeri, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 1/II, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang strategi politik luar negeri.

Pasal 124

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123, Asisten Deputi 1/II menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang strategi politik luar negeri;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang strategi politik luar negeri;

Page 47: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 41 -

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang

masalah atau kegiatan di bidang strategi politik luar negeri; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri.

Pasal 125

Asisten Deputi 1/II terdiri dari:

a. Bidang Strategi Politik dan Hukum;

b. Bidang Strategi Pertahanan dan Keamanan.

Pasal 126

Bidang Strategi Politik dan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan strategi politik luar negeri di bidang politik dan hukum.

Pasal 127

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Bidang Strategi Politik dan Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan strategi politik luar negeri di bidang politik dan hukum;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan strategi politik luar negeri di bidang politik dan hukum;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan strategi politik luar negeri di bidang politik dan hukum; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Strategi Politik Luar Negeri.

Page 48: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 42 -

Pasal 128

Bidang Strategi Pertahanan dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan strategi politik luar negeri di bidang pertahanan dan keamanan.

Pasal 129

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128, Bidang Strategi Pertahanan dan Keamanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan strategi politik luar negeri di bidang pertahanan dan keamanan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan strategi politik luar negeri di bidang pertahanan dan keamanan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan strategi politik luar negeri di bidang pertahanan dan keamanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Strategi Politik Luar Negeri.

Bagian Keempat

Asisten Deputi

Koordinasi Kerjasama ASEAN

Pasal 130

Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama ASEAN, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 2/II, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama ASEAN.

Page 49: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 43 -

Pasal 131

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Asisten Deputi 2/II menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama ASEAN;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama ASEAN;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama ASEAN; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri.

Pasal 132

Asisten Deputi 2/II terdiri dari:

a. Bidang Kerjasama Regional ASEAN;

b. Bidang Kerjasama Bilateral ASEAN.

Pasal 133

Bidang Kerjasama Regional ASEAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama regional ASEAN.

Pasal 134

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Bidang Kerjasama Regional ASEAN menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama regional ASEAN;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama regional ASEAN;

Page 50: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 44 -

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang

kerjasama regional ASEAN; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama ASEAN.

Pasal 135

Bidang Kerjasama Bilateral ASEAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama bilateral ASEAN.

Pasal 136

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 135, Bidang Kerjasama Bilateral ASEAN menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama bilateral ASEAN;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama bilateral ASEAN;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama bilateral ASEAN; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama ASEAN.

Page 51: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 45 -

Bagian Kelima

Asisten Deputi

Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika

Pasal 137

Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 3/II, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika.

Pasal 138

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137, Asisten Deputi 3/II menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri.

Pasal 139

Asisten Deputi 3/II terdiri dari:

a. Bidang Kerjasama Asia dan Pasifik;

b. Bidang Kerjasama Afrika dan Timur Tengah.

Page 52: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 46 -

Pasal 140

Bidang Kerjasama Asia dan Pasifik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama Asia dan Pasifik.

Pasal 141

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Bidang Kerjasama Asia dan Pasifik menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama Asia dan Pasifik;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama Asia dan Pasifik;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama Asia dan Pasifik; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika.

Pasal 142

Bidang Kerjasama Afrika dan Timur Tengah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama Afrika dan Timur Tengah.

Pasal 143

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142, Bidang Kerjasama Afrika dan Timur Tengah menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama Afrika dan Timur Tengah;

Page 53: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 47 -

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di

bidang kerjasama Afrika dan Timur Tengah;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama Afrika dan Timur Tengah; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika.

Bagian Keenam

Asisten Deputi

Koordinasi Kerjasama Amerika dan Eropa

Pasal 144

Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Amerika dan Eropa, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 4/II, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama Amerika dan Eropa.

Pasal 145

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Asisten Deputi 4/II menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama Amerika dan Eropa;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama Amerika dan Eropa;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama Amerika dan Eropa; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri.

Page 54: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 48 -

Pasal 146

Asisten Deputi 4/II terdiri dari:

a. Bidang Kerjasama Amerika;

b. Bidang Kerjasama Eropa.

Pasal 147

Bidang Kerjasama Amerika mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama Amerika.

Pasal 148

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147, Bidang Kerjasama Amerika menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama Amerika;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama Amerika;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama Amerika; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Amerika dan Eropa.

Pasal 149

Bidang Kerjasama Eropa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama Eropa.

Page 55: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 49 -

Pasal 150

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149, Bidang Kerjasama Eropa menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama Eropa;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama Eropa;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama Eropa; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Amerika dan Eropa.

Bagian Ketujuh

Asisten Deputi

Koordinasi Hubungan Multilateral

Pasal 151

Asisten Deputi Koordinasi Hubungan Multilateral, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 5/II, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang hubungan multilateral.

Pasal 152

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151, Asisten Deputi 5/II menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan multilateral;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan multilateral;

Page 56: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 50 -

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang

masalah atau kegiatan di bidang hubungan multilateral; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri.

Pasal 153

Asisten Deputi 5/II terdiri dari:

a. Bidang Hubungan Multilateral PBB;

b. Bidang Hubungan Multilateral Non PBB dan Antar Kawasan.

Pasal 154

Bidang Hubungan Multilateral PBB mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang hubungan multilateral PBB.

Pasal 155

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154, Bidang Hubungan Multilateral PBB menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan multilateral PBB;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan multilateral PBB;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang hubungan multilateral PBB; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Hubungan Multilateral.

Page 57: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 51 -

Pasal 156

Bidang Hubungan Multilateral Non PBB dan Antar Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang hubungan multilateral non PBB dan antar kawasan.

Pasal 157

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Bidang Hubungan Multilateral Non PBB dan Antar Kawasan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan multilateral non PBB dan antar kawasan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan multilateral non PBB dan antar kawasan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang hubungan multilateral non PBB dan antar kawasan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Hubungan Multilateral.

BAB VIII

DEPUTI

BIDANG KOORDINASI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 158

Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang selanjutnya disebut Deputi III, mempunyai tugas menyiapkan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak asasi manusia.

Page 58: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 52 -

Pasal 159

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158, Deputi III menyelenggarakan fungsi:

a. sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak asasi manusia;

b. penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak asasi manusia;

c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang hukum dan hak asasi manusia; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 160

Deputi III terdiri dari:

a. Asisten Deputi Koordinasi Materi Hukum;

b. Asisten Deputi Koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum;

c. Asisten Deputi Koordinasi Penegakan Hukum;

d. Asisten Deputi Koordinasi Hukum Internasional; dan

e. Asisten Deputi Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia.

Page 59: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 53 -

Bagian Ketiga

Asisten Deputi

Koordinasi Materi Hukum

Pasal 161

Asisten Deputi Koordinasi Materi Hukum, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 1/III, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang materi hukum.

Pasal 162

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 161, Asisten Deputi 1/III menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang materi hukum;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang materi hukum;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang materi hukum; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pasal 163

Asisten Deputi 1/III terdiri dari:

a. Bidang Materi Hukum Privat;

b. Bidang Materi Hukum Publik.

Page 60: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 54 -

Pasal 164

Bidang Materi Hukum Privat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang materi hukum privat.

Pasal 165

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164, Bidang Materi Hukum Privat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang materi hukum privat;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang materi hukum privat;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang materi hukum privat; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Materi Hukum.

Pasal 166

Bidang Materi Hukum Publik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang materi hukum publik.

Pasal 167

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 166, Bidang Materi Hukum Publik menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang materi hukum publik;

Page 61: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 55 -

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di

bidang materi hukum publik;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang materi hukum publik; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Materi Hukum.

Bagian Keempat

Asisten Deputi

Koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum

Pasal 168

Asisten Deputi Koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 2/III, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pemberdayaan aparatur hukum.

Pasal 169

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 168, Asisten Deputi 2/III menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan aparatur hukum;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan aparatur hukum;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pemberdayaan aparatur hukum; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Page 62: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 56 -

Pasal 170

Asisten Deputi 2/III terdiri dari:

a. Bidang Profesionalisme Aparatur Hukum;

b. Bidang Integritas Aparatur Hukum.

Pasal 171

Bidang Profesionalisme Aparatur Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang profesionalisme aparatur hukum.

Pasal 172

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 171, Bidang Profesionalisme Aparatur Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang profesionalisme aparatur hukum;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang profesionalisme aparatur hukum;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang profesionalisme aparatur hukum; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum.

Pasal 173

Bidang Integritas Aparatur Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang integritas aparatur hukum.

Page 63: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 57 -

Pasal 174

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173, Bidang Integritas Aparatur Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang integritas aparatur hukum;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang integritas aparatur hukum;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang integritas aparatur hukum; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pemberdayaan Aparatur Hukum.

Bagian Kelima

Asisten Deputi

Koordinasi Penegakan Hukum

Pasal 175

Asisten Deputi Koordinasi Penegakan Hukum, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 3/III, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penegakan hukum.

Pasal 176

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 175, Asisten Deputi 3/III menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penegakan hukum;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penegakan hukum;

Page 64: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 58 -

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang

masalah atau kegiatan di bidang penegakan hukum; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pasal 177

Asisten Deputi 3/III terdiri dari:

a. Bidang Penyelesaian Kasus Hukum;

b. Bidang Budaya Hukum.

Pasal 178

Bidang Penyelesaian Kasus Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penyelesaian kasus hukum.

Pasal 179

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178, Bidang Penyelesaian Kasus Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelesaian kasus hukum;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelesaian kasus hukum;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penyelesaian kasus hukum; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Penegakan Hukum.

Page 65: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 59 -

Pasal 180

Bidang Budaya Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang budaya hukum.

Pasal 181

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Bidang Budaya Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang budaya hukum;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang budaya hukum;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang budaya hukum; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Penegakan Hukum.

Bagian Keenam

Asisten Deputi

Koordinasi Hukum Internasional

Pasal 182

Asisten Deputi Koordinasi Hukum Internasional, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 4/III, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang hukum internasional.

Page 66: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 60 -

Pasal 183

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 182, Asisten Deputi 4/III menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum internasional;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum internasional;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang hukum internasional; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pasal 184

Asisten Deputi 4/III terdiri dari:

a. Bidang Hukum Laut dan Dirgantara;

b. Bidang Hukum Humaniter.

Pasal 185

Bidang Hukum Laut dan Dirgantara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang hukum laut dan dirgantara.

Pasal 186

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 185, Bidang Hukum Laut dan Dirgantara menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum laut dan dirgantara;

Page 67: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 61 -

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum laut dan dirgantara;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang hukum laut dan dirgantara; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Hukum Internasional.

Pasal 187

Bidang Hukum Humaniter mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang hukum humaniter.

Pasal 188

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187, Bidang Hukum Humaniter menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum humaniter;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum humaniter;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang hukum humaniter; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Hukum Internasional.

Page 68: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 62 -

Bagian Ketujuh

Asisten Deputi

Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia

Pasal 189

Asisten Deputi Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 5/III, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia.

Pasal 190

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Asisten Deputi 5/III menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pasal 191

Asisten Deputi 5/III terdiri dari:

a. Bidang Pemajuan Hak Asasi Manusia;

b. Bidang Perlindungan Hak Asasi Manusia.

Page 69: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 63 -

Pasal 192

Bidang Pemajuan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pemajuan hak asasi manusia.

Pasal 193

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 192, Bidang Pemajuan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemajuan hak asasi manusia;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemajuan hak asasi manusia;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pemajuan hak asasi manusia; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia.

Pasal 194

Bidang Perlindungan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang perlindungan hak asasi manusia.

Pasal 195

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 194, Bidang Perlindungan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan hak asasi manusia;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan hak asasi manusia;

Page 70: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 64 -

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang

perlindungan hak asasi manusia; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia.

BAB IX

DEPUTI

BIDANG KOORDINASI PERTAHANAN NEGARA

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 196

Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara, yang selanjutnya disebut Deputi IV, mempunyai tugas menyiapkan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan negara.

Pasal 197

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Deputi IV menyelenggarakan fungsi:

a. sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan negara;

b. penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan negara;

c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pertahanan negara; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Page 71: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 65 -

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 198

Deputi IV terdiri dari:

a. Asisten Deputi Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan;

b. Asisten Deputi Koordinasi Intelijen Pertahanan;

c. Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan;

d. Asisten Deputi Koordinasi Potensi Pertahanan dan Integritas Nasional; dan

e. Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerjasama Pertahanan.

Bagian Ketiga

Asisten Deputi

Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan

Pasal 199

Asisten Deputi Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 1/IV, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang doktrin dan strategi pertahanan.

Pasal 200

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 199, Asisten Deputi 1/IV menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang doktrin dan strategi pertahanan;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang doktrin dan strategi pertahanan;

Page 72: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 66 -

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang

masalah atau kegiatan di bidang doktrin dan strategi pertahanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara.

Pasal 201

Asisten Deputi 1/IV terdiri dari:

a. Bidang Doktrin Pertahanan;

b. Bidang Strategi Pertahanan.

Pasal 202

Bidang Doktrin Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang doktrin pertahanan.

Pasal 203

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 202, Bidang Doktrin Pertahanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang doktrin pertahanan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang doktrin pertahanan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang doktrin pertahanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan.

Page 73: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 67 -

Pasal 204

Bidang Strategi Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang strategi pertahanan.

Pasal 205

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Bidang Strategi Pertahanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang strategi pertahanan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang strategi pertahanan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang strategi pertahanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Asisten Deputi Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan.

Bagian Keempat

Asisten Deputi

Koordinasi Intelijen Pertahanan

Pasal 206

Asisten Deputi Koordinasi Intelijen Pertahanan, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 2/IV, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang intelijen pertahanan.

Page 74: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 68 -

Pasal 207

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 206, Asisten Deputi 2/IV menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang intelijen pertahanan;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang intelijen pertahanan;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang intelijen pertahanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara.

Pasal 208

Asisten Deputi 2/IV terdiri dari:

a. Bidang Intelijen Pertahanan;

b. Bidang Ancaman Terhadap Negara.

Pasal 209

Bidang Intelijen Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang intelijen pertahanan.

Pasal 210

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 209, Bidang Intelijen Pertahanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang intelijen pertahanan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang intelijen pertahanan;

Page 75: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 69 -

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang

intelijen pertahanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Intelijen Pertahanan.

Pasal 211

Bidang Ancaman Terhadap Negara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang ancaman terhadap negara.

Pasal 212

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 211, Bidang Ancaman Terhadap Negara menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang ancaman terhadap negara;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang ancaman terhadap negara;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang ancaman terhadap negara; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Intelijen Pertahanan.

Page 76: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 70 -

Bagian Kelima

Asisten Deputi

Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan

Pasal 213

Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 3/IV, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang wilayah perbatasan dan tata ruang pertahanan.

Pasal 214

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 213, Asisten Deputi 3/IV menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang wilayah perbatasan dan tata ruang pertahanan;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang wilayah perbatasan dan tata ruang pertahanan;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang wilayah perbatasan dan tata ruang pertahanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara.

Pasal 215

Asisten Deputi 3/IV terdiri dari:

a. Bidang Wilayah Perbatasan;

b. Bidang Tata Ruang Pertahanan.

Page 77: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 71 -

Pasal 216

Bidang Wilayah Perbatasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang wilayah perbatasan.

Pasal 217

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216, Bidang Wilayah Perbatasan menyelenggarakan:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang wilayah perbatasan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang wilayah perbatasan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang wilayah perbatasan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan.

Pasal 218

Bidang Tata Ruang Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang tata ruang pertahanan.

Pasal 219

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 218, Bidang Tata Ruang Pertahanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata ruang pertahanan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata ruang pertahanan;

Page 78: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 72 -

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang

tata ruang pertahanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan.

Bagian Keenam

Asisten Deputi

Koordinasi Potensi Pertahanan dan Integritas Nasional

Pasal 220

Asisten Deputi Koordinasi Potensi Pertahanan dan Integritas Nasional, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 4/IV, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang potensi pertahanan dan integritas nasional.

Pasal 221

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Asisten Deputi 4/IV menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang potensi pertahanan dan integritas nasional;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang potensi pertahanan dan integritas nasional;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang potensi pertahanan dan integritas nasional; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara.

Page 79: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 73 -

Pasal 222

Asisten Deputi 4/IV terdiri dari:

a. Bidang Potensi Pertahanan;

b. Bidang Integritas Nasional.

Pasal 223

Bidang Potensi Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang potensi pertahanan.

Pasal 224

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 223, Bidang Potensi Pertahanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang potensi pertahanan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang potensi pertahanan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang potensi pertahanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Potensi Pertahanan dan Integritas Nasional.

Pasal 225

Bidang Integritas Nasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang integritas nasional.

Page 80: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 74 -

Pasal 226

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 225, Bidang Integritas Nasional menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang integritas nasional;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang integritas nasional;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang integritas nasional; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Potensi Pertahanan dan Integritas Nasional.

Bagian Ketujuh

Asisten Deputi

Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerjasama Pertahanan

Pasal 227

Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerjasama Pertahanan, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 5/IV, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kekuatan, kemampuan, dan kerjasama pertahanan.

Pasal 228

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227, Asisten Deputi 5/IV menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kekuatan, kemampuan, dan kerjasama pertahanan;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kekuatan, kemampuan, dan kerjasama pertahanan;

Page 81: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 75 -

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang

masalah atau kegiatan di bidang kekuatan, kemampuan, dan kerjasama pertahanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara.

Pasal 229

Asisten Deputi 5/IV terdiri dari:

a. Bidang Kekuatan dan Kemampuan Pertahanan;

b. Bidang Kerjasama Pertahanan.

Pasal 230

Bidang Kekuatan dan Kemampuan Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kekuatan dan kemampuan pertahanan.

Pasal 231

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230, Bidang Kekuatan dan Kemampuan Pertahanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kekuatan dan kemampuan pertahanan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kekuatan dan kemampuan pertahanan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kekuatan dan kemampuan pertahanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerjasama Pertahanan.

Page 82: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 76 -

Pasal 232

Bidang Kerjasama Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kerjasama pertahanan.

Pasal 233

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 232, Bidang Kerjasama Pertahanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama pertahanan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama pertahanan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama pertahanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerjasama Pertahanan.

BAB X

DEPUTI

BIDANG KOORDINASI KEAMANAN NASIONAL

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 234

Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional, yang selanjutnya disebut Deputi V, mempunyai tugas menyiapkan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang keamanan nasional.

Page 83: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 77 -

Pasal 235

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234, Deputi V menyelenggarakan fungsi:

a. sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang keamanan nasional;

b. penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang keamanan nasional;

c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang keamanan nasional; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 236

Deputi V terdiri dari:

a. Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara;

b. Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa;

c. Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi;

d. Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kerjasama dan Keamanan Negara; dan

e. Asisten Deputi Koordinasi Intelijen Keamanan dan Bimbingan Masyarakat.

Page 84: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 78 -

Bagian Ketiga

Asisten Deputi

Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan

Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara

Pasal 237

Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 1/V, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan kejahatan konvensional dan kejahatan terhadap kekayaan negara.

Pasal 238

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237, Asisten Deputi 1/V menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan konvensional dan kejahatan terhadap kekayaan negara;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan konvensional dan kejahatan terhadap kekayaan negara;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan kejahatan konvensional dan kejahatan terhadap kekayaan negara; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional.

Page 85: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 79 -

Pasal 239

Asisten Deputi 1/V terdiri dari:

a. Bidang Penanganan Kejahatan Konvensional;

b. Bidang Penanganan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara.

Pasal 240 Bidang Penanganan Kejahatan Konvensional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan kejahatan konvensional.

Pasal 241

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240, Bidang Penanganan Kejahatan Konvensional menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan konvensional;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan konvensional;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penanganan kejahatan konvensional; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara.

Pasal 242

Bidang Penanganan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan kejahatan terhadap kekayaan negara.

Page 86: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 80 -

Pasal 243

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 242, Bidang Penanganan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan terhadap kekayaan negara;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan terhadap kekayaan negara;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penanganan kejahatan terhadap kekayaan negara; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara.

Bagian Keempat

Asisten Deputi

Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan

Kejahatan Luar Biasa

Pasal 244

Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 2/V, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan kejahatan transnasional dan kejahatan luar biasa.

Pasal 245

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 244, Asisten Deputi 2/V menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan transnasional dan kejahatan luar biasa;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan transnasional dan kejahatan luar biasa;

Page 87: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 81 -

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang

masalah atau kegiatan di bidang penanganan kejahatan transnasional dan kejahatan luar biasa; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional.

Pasal 246

Asisten Deputi 2/V terdiri dari:

a. Bidang Penanganan Kejahatan Transnasional;

b. Bidang Penanganan Kejahatan Luar Biasa.

Pasal 247 Bidang Penanganan Kejahatan Transnasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan kejahatan transnasional.

Pasal 248

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247, Bidang Penanganan Kejahatan Transnasional menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan transnasional;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan transnasional;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penanganan kejahatan transnasional; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa.

Page 88: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 82 -

Pasal 249

Bidang Penanganan Kejahatan Luar Biasa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan kejahatan luar biasa.

Pasal 250

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 249, Bidang Penanganan Kejahatan Luar Biasa menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan luar biasa;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kejahatan luar biasa;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penanganan kejahatan luar biasa; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa.

Bagian Kelima

Asisten Deputi

Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi

Pasal 251

Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 3/V, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan daerah rawan konflik dan kontijensi.

Page 89: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 83 -

Pasal 252

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 251, Asisten Deputi 3/V menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah rawan konflik dan kontijensi;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah rawan konflik dan kontijensi;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan daerah rawan konflik dan kontijensi; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional.

Pasal 253

Asisten Deputi 3/V terdiri dari:

a. Bidang Penanganan Daerah Rawan Konflik;

b. Bidang Penanganan Kontijensi.

Pasal 254 Bidang Penanganan Daerah Rawan Konflik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan daerah rawan konflik.

Pasal 255

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 254, Bidang Penanganan Daerah Rawan Konflik menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah rawan konflik;

Page 90: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 84 -

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah rawan konflik;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penanganan daerah rawan konflik; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi.

Pasal 256

Bidang Penanganan Kontijensi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan kontijensi.

Pasal 257

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 256, Bidang Penanganan Kontijensi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kontijensi;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kontijensi;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penanganan kontijensi; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi.

Page 91: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 85 -

Bagian Keenam

Asisten Deputi

Koordinasi Penanganan Kerjasama dan Keamanan Negara

Pasal 258

Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kerjasama dan Keamanan Negara, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 4/V, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan kerjasama dan keamanan negara.

Pasal 259

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 258, Asisten Deputi 4/V menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kerjasama dan keamanan negara;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kerjasama dan keamanan negara;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan kerjasama dan keamanan negara; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional.

Pasal 260

Asisten Deputi 4/V terdiri dari:

a. Bidang Penanganan Kerjasama Kementerian/Lembaga;

b. Bidang Penanganan Keamanan Negara.

Page 92: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 86 -

Pasal 261

Bidang Penanganan Kerjasama Kementerian/Lembaga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan kerjasama kementerian/lembaga.

Pasal 262

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 261, Bidang Penanganan Kerjasama Kementerian/Lembaga menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kerjasama kementerian/lembaga;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kerjasama kementerian/lembaga;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penanganan kerjasama kementerian/lembaga; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kerjasama dan Keamanan Negara.

Pasal 263 Bidang Penanganan Keamanan Negara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang penanganan keamanan negara.

Pasal 264

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263, Bidang Penanganan Keamanan Negara menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan keamanan negara;

Page 93: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 87 -

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan keamanan negara;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penanganan keamanan negara; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kerjasama dan Keamanan Negara.

Bagian Ketujuh

Asisten Deputi

Koordinasi Intelijen Keamanan dan Bimbingan Masyarakat

Pasal 265

Asisten Deputi Koordinasi Intelijen Keamanan dan Bimbingan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 5/V, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang intelijen keamanan dan bimbingan masyarakat.

Pasal 266

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 265, Asisten Deputi 5/V menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang intelijen keamanan dan bimbingan masyarakat;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang intelijen keamanan dan bimbingan masyarakat;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang intelijen keamanan dan bimbingan masyarakat; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional.

Page 94: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 88 -

Pasal 267

Asisten Deputi 5/V terdiri dari:

a. Bidang Intelijen Keamanan;

b. Bidang Bimbingan Masyarakat.

Pasal 268

Bidang Intelijen Keamanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang intelijen keamanan.

Pasal 269

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 268, Bidang Intelijen Keamanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang intelijen keamanan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang intelijen keamanan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang intelijen keamanan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Intelijen Keamanan dan Bimbingan Masyarakat.

Pasal 270

Bidang Bimbingan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang bimbingan masyarakat.

Page 95: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 89 -

Pasal 271

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 270, Bidang Bimbingan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang bimbingan masyarakat; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Intelijen Keamanan dan Bimbingan Masyarakat.

BAB XI

DEPUTI

BIDANG KOORDINASI KESATUAN BANGSA

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 272

Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa, yang selanjutnya disebut Deputi VI, mempunyai tugas menyiapkan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesatuan bangsa.

Pasal 273

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 272, Deputi VI menyelenggarakan fungsi:

a. sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesatuan bangsa;

Page 96: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 90 -

b. penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesatuan bangsa;

c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kesatuan bangsa; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 274

Deputi VI terdiri dari:

a. Asisten Deputi Koordinasi Wawasan Kebangsaan;

b. Asisten Deputi Koordinasi Harmonisasi Sosial;

c. Asisten Deputi Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat;

d. Asisten Deputi Koordinasi Masyarakat Kawasan Tertinggal; dan

e. Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus.

Bagian Ketiga

Asisten Deputi

Koordinasi Wawasan Kebangsaan

Pasal 275

Asisten Deputi Koordinasi Wawasan Kebangsaan, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 1/VI, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang wawasan kebangsaan.

Page 97: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 91 -

Pasal 276

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 275, Asisten Deputi 1/VI menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang wawasan kebangsaan;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang wawasan kebangsaan;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang wawasan kebangsaan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa.

Pasal 277

Asisten Deputi 1/VI terdiri dari:

a. Bidang Ideologi Kebangsaan;

b. Bidang Materi Wawasan Kebangsaan.

Pasal 278

Bidang Ideologi Kebangsaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang ideologi kebangsaan.

Pasal 279

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 278, Bidang Ideologi Kebangsaan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang ideologi kebangsaan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang ideologi kebangsaan;

Page 98: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 92 -

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang ideologi kebangsaan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Wawasan Kebangsaan.

Pasal 280

Bidang Materi Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang materi wawasan kebangsaan.

Pasal 281

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280, Bidang Materi Wawasan Kebangsaan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang materi wawasan kebangsaan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang materi wawasan kebangsaan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang materi wawasan kebangsaan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Wawasan Kebangsaan.

Page 99: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 93 -

Bagian Keempat

Asisten Deputi

Koordinasi Harmonisasi Sosial

Pasal 282

Asisten Deputi Koordinasi Harmonisasi Sosial, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 2/VI, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang harmonisasi sosial.

Pasal 283

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 282, Asisten Deputi 2/VI menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang harmonisasi sosial;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang harmonisasi sosial;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang harmonisasi sosial; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa.

Pasal 284

Asisten Deputi 2/VI terdiri dari:

a. Bidang Rekonsiliasi dan Komunikasi Sosial;

b. Bidang Budaya dan Kearifan Lokal.

Page 100: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 94 -

Pasal 285

Bidang Rekonsiliasi dan Komunikasi Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang rekonsiliasi dan komunikasi sosial.

Pasal 286

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 285, Bidang Rekonsiliasi dan Komunikasi Sosial menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang rekonsiliasi dan komunikasi sosial;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang rekonsiliasi dan komunikasi sosial;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang rekonsiliasi dan komunikasi sosial; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Harmonisasi Sosial.

Pasal 287

Bidang Budaya dan Kearifan Lokal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang budaya dan kearifan lokal.

Pasal 288

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 287, Bidang Budaya dan Kearifan Lokal menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang budaya dan kearifan lokal;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang budaya dan kearifan lokal;

Page 101: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 95 -

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang budaya dan kearifan lokal; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Harmonisasi Sosial.

Bagian Kelima

Asisten Deputi

Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat

Pasal 289

Asisten Deputi Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 3/VI, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat.

Pasal 290

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 289, Asisten Deputi 3/VI menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa.

Page 102: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 96 -

Pasal 291

Asisten Deputi 3/VI terdiri dari:

a. Bidang Kelembagaan Masyarakat;

b. Bidang Partisipasi Masyarakat.

Pasal 292

Bidang Kelembagaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kelembagaan masyarakat.

Pasal 293

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 292, Bidang Kelembagaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan masyarakat;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan masyarakat;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kelembagaan masyarakat; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat.

Pasal 294

Bidang Partisipasi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang partisipasi masyarakat.

Page 103: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 97 -

Pasal 295

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 294, Bidang Partisipasi Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang partisipasi masyarakat;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang partisipasi masyarakat;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang partisipasi masyarakat; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat.

Bagian Keenam

Asisten Deputi

Koordinasi Masyarakat Kawasan Tertinggal

Pasal 296

Asisten Deputi Koordinasi Masyarakat Kawasan Tertinggal, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 4/VI, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang masyarakat kawasan tertinggal.

Pasal 297

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296, Asisten Deputi 4/VI menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang masyarakat kawasan tertinggal;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang masyarakat kawasan tertinggal;

Page 104: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 98 -

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang masyarakat kawasan tertinggal; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa.

Pasal 298

Asisten Deputi 4/VI terdiri dari:

a. Bidang Potensi Masyarakat;

b. Bidang Ketahanan Masyarakat.

Pasal 299

Bidang Potensi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang potensi masyarakat.

Pasal 300

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 299, Bidang Potensi Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang potensi masyarakat;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang potensi masyarakat;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang potensi masyarakat; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Masyarakat Kawasan Tertinggal.

Page 105: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 99 -

Pasal 301

Bidang Ketahanan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang ketahanan masyarakat.

Pasal 302

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 301, Bidang Ketahanan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan masyarakat;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan masyarakat;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang ketahanan masyarakat; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Masyarakat Kawasan Tertinggal.

Bagian Ketujuh

Asisten Deputi

Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus

Pasal 303

Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 5/VI, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pengelolaan wilayah khusus.

Page 106: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 100 -

Pasal 304

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 303, Asisten Deputi 5/VI menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan wilayah khusus;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan wilayah khusus;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pengelolaan wilayah khusus; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa.

Pasal 305

Asisten Deputi 5/VI terdiri dari:

a. Bidang Pengelolaan Masyarakat Pasca Konflik;

b. Bidang Pengelolaan Masyarakat Pasca Bencana.

Pasal 306

Bidang Pengelolaan Masyarakat Pasca Konflik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pengelolaan masyarakat pasca konflik.

Pasal 307

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 306, Bidang Pengelolaan Masyarakat Pasca Konflik menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan masyarakat pasca konflik;

Page 107: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 101 -

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan masyarakat pasca konflik;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengelolaan masyarakat pasca konflik; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus.

Pasal 308

Bidang Pengelolaan Masyarakat Pasca Bencana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pengelolaan masyarakat pasca bencana.

Pasal 309

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 308, Bidang Pengelolaan Masyarakat Pasca Bencana menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan masyarakat pasca bencana;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan masyarakat pasca bencana;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengelolaan masyarakat pasca bencana; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pengelolaan Wilayah Khusus.

Page 108: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 102 -

BAB XII

DEPUTI

BIDANG KOORDINASI KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN APARATUR

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 310

Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur, yang selanjutnya disebut Deputi VII, mempunyai tugas menyiapkan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan aparatur.

Pasal 311

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310, Deputi VII menyelenggarakan fungsi:

a. sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan aparatur;

b. penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan aparatur;

c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang komunikasi, informasi, dan aparatur; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Page 109: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 103 -

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 312

Deputi VII terdiri dari:

a. Asisten Deputi Koordinasi Media Massa;

b. Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika;

c. Asisten Deputi Koordinasi Informasi Publik dan Kehumasan;

d. Asisten Deputi Koordinasi Pendayagunaan Aparatur; dan

e. Asisten Deputi Koordinasi Program dan Reformasi Birokrasi.

Bagian Ketiga

Asisten Deputi

Koordinasi Media Massa

Pasal 313

Asisten Deputi Koordinasi Media Massa, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 1/VII, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang media cetak, elektronik dan media komunitas cetak dan elektronik.

Pasal 314

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 313, Asisten Deputi 1/VII menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang media cetak, elektronik dan media komunitas cetak dan elektronik;

Page 110: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 104 -

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang media cetak, elektronik dan media komunitas cetak dan elektronik;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang media cetak, elektronik dan media komunitas cetak dan elektronik; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur.

Pasal 315

Asisten Deputi 1/VII terdiri dari:

a. Bidang Media Cetak;

b. Bidang Media Penyiaran.

Pasal 316

Bidang Media Cetak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang informasi dan diseminasi informasi media cetak serta media cetak komunitas.

Pasal 317

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 316, Bidang Media Cetak menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi dan diseminasi informasi media cetak serta media cetak komunitas;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi dan diseminasi informasi media cetak serta media cetak komunitas;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang informasi dan diseminasi informasi media cetak serta media cetak komunitas; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Media Massa.

Page 111: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 105 -

Pasal 318

Bidang Media Penyiaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang informasi dan diseminasi informasi media elektronik serta media elektronik komunitas.

Pasal 319

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 318, Bidang Media Penyiaran menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi dan diseminasi informasi media elektronik serta media elektronik komunitas;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi dan diseminasi informasi media elektronik serta media elektronik komunitas;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang informasi dan diseminasi informasi media elektronik serta media elektronik komunitas; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Media Massa.

Bagian Keempat

Asisten Deputi

Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika

Pasal 320

Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 2/VII, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang telekomunikasi dan informatika.

Page 112: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 106 -

Pasal 321

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 320, Asisten Deputi 2/VII menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang telekomunikasi dan informatika serta media online komunitas;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang telekomunikasi dan informatika serta media online komunitas;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang telekomunikasi dan informatika serta media online komunitas; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur.

Pasal 322

Asisten Deputi 2/VII terdiri dari:

a. Bidang Telekomunikasi;

b. Bidang Informatika.

Pasal 323

Bidang Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang telekomunikasi.

Pasal 324

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 323, Bidang Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang telekomunikasi;

Page 113: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 107 -

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di

bidang telekomunikasi;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang telekomunikasi; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika.

Pasal 325

Bidang Informatika mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang informatika dan media online komunitas.

Pasal 326

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 325, Bidang Informatika menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang informatika dan media online komunitas;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang informatika dan media online komunitas;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang informatika dan media online komunitas; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika.

Page 114: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 108 -

Bagian Kelima

Asisten Deputi

Koordinasi Informasi Publik dan Kehumasan

Pasal 327

Asisten Deputi Koordinasi Informasi Publik dan Kehumasan, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 3/VII, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang informasi, aspirasi dan opini publik serta media center dan kehumasan.

Pasal 328

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 327, Asisten Deputi 3/VII menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi, aspirasi dan opini publik serta media center dan kehumasan;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi, aspirasi dan opini publik serta media center dan kehumasan;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang informasi, aspirasi dan opini publik serta media center dan kehumasan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur.

Page 115: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 109 -

Pasal 329

Asisten Deputi 3/VII terdiri dari:

a. Bidang Informasi Publik;

b. Bidang Kehumasan.

Pasal 330

Bidang Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang informasi, aspirasi dan opini publik.

Pasal 331

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 330, Bidang Informasi Publik menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi, aspirasi dan opini publik;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi, aspirasi dan opini publik;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang informasi, aspirasi dan opini publik; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Informasi Publik dan Kehumasan.

Pasal 332

Bidang Kehumasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang media center dan kehumasan.

Page 116: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 110 -

Pasal 333

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 332, Bidang Kehumasan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang media center dan kehumasan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang media center dan kehumasan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang media center dan kehumasan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Informasi Publik dan Kehumasan.

Bagian Keenam

Asisten Deputi

Koordinasi Pendayagunaan Aparatur

Pasal 334

Asisten Deputi Koordinasi Pendayagunaan Aparatur, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 4/VII, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pendayagunaan aparatur.

Pasal 335

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 334, Asisten Deputi 4/VII menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendayagunaan aparatur;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendayagunaan aparatur;

Page 117: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 111 -

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pendayagunaan aparatur; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur.

Pasal 336

Asisten Deputi 4/VII terdiri dari:

a. Bidang Kelembagaan, Sumber Daya Manusia Aparatur, dan Ketatalaksanaan;

b. Bidang Pengawasan, Akuntabilitas Aparatur, dan Pelayanan Publik.

Pasal 337

Bidang Kelembagaan, Sumber Daya Manusia Aparatur, dan Ketatalaksanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, dan ketatalaksanaan.

Pasal 338

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 337, Bidang Kelembagaan, Sumber Daya Manusia Aparatur, dan Ketatalaksanaan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, dan ketatalaksanaan;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, dan ketatalaksanaan;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, dan ketatalaksanaan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pendayagunaan Aparatur.

Page 118: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 112 -

Pasal 339

Bidang Pengawasan, Akuntabilitas Aparatur, dan Pelayanan Publik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pengawasan, akuntabilitas aparatur, dan pelayanan publik.

Pasal 340

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 339, Bidang Pengawasan, Akuntabilitas Aparatur, dan Pelayanan Publik menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan, akuntabilitas aparatur, dan pelayanan publik;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan, akuntabilitas aparatur, dan pelayanan publik;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengawasan, akuntabilitas aparatur, dan pelayanan publik; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Pendayagunaan Aparatur.

Bagian Ketujuh

Asisten Deputi

Koordinasi Program dan Reformasi Birokrasi

Pasal 341

Asisten Deputi Koordinasi Program dan Reformasi Birokrasi, yang selanjutnya disebut Asisten Deputi 5/VII, mempunyai tugas merumuskan penyiapan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang program dan reformasi birokrasi.

Page 119: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 113 -

Pasal 342

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 341, Asisten Deputi 5/VII menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan penyiapan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang program dan reformasi birokrasi;

b. perumusan penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang program dan reformasi birokrasi;

c. perumusan penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi serta pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang program dan reformasi birokrasi; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur.

Pasal 343

Asisten Deputi 5/VII terdiri dari:

a. Bidang Program Kementerian/Lembaga;

b. Bidang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga.

Pasal 344

Bidang Program Kementerian/Lembaga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang program kementerian/lembaga.

Pasal 345

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 344, Bidang Program Kementerian/Lembaga menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang program kementerian/lembaga;

Page 120: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 114 -

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang program kementerian/lembaga;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang program kementerian/lembaga; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Program dan Reformasi Birokrasi.

Pasal 346

Bidang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang pelaksanaan reformasi birokrasi kementerian/lembaga.

Pasal 347

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 346, Bidang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan reformasi birokrasi kementerian/lembaga;

b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelaksanaan reformasi birokrasi kementerian/lembaga;

c. penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pelaksanaan reformasi birokrasi kementerian/lembaga; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Koordinasi Program dan Reformasi Birokrasi.

Page 121: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 115 -

BAB XIII

Unsur Pengawas

INSPEKTORAT

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 348

(1) Inspektorat adalah unsur pengawas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan melalui Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(2) Inspektorat dipimpin oleh Inspektur.

Pasal 349

(1) Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 349 ayat (1), Inspektorat secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pasal 350

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 349, Inspektorat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan;

b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;

Page 122: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 116 -

d. penyusunan laporan hasil pengawasan; dan

e. pelaksanaan administrasi Inspektorat.

Pasal 351

Inspektorat terdiri dari:

a. Subbagian Tata Usaha;

b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

Pasal 352

(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan tata usaha Inspektorat.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya Subbagian Tata Usaha Inspektorat secara administratif berada di bawah pembinaan Inspektur.

Pasal 353

(1) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas melaksanakan kegiatan fungsional auditor sesuai dengan rencana dan program yang telah ditentukan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan Auditor yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dikoordinasikan oleh pejabat fungsional Auditor yang ditunjuk oleh Inspektur.

(4) Jumlah Kelompok Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(5) Jenjang Kelompok Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 123: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 117 -

BAB XIV

STAF AHLI

Pasal 354

Staf Ahli adalah unsur pembantu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang merupakan satu kesatuan dalam susunan organisasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pasal 355

(1) Staf Ahli terdiri dari:

a. Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi;

b. Staf Ahli Bidang Ketahanan Nasional;

c. Staf Ahli Bidang Wilayah dan Pembangunan Daerah;

d. Staf Ahli Bidang Perekonomian;

e. Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

f. Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; dan

g. Staf Ahli Bidang Sosial Budaya.

(2) Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(3) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya.

Page 124: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 118 -

Pasal 356

Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengenai masalah ideologi dan konstitusi.

Pasal 357

Staf Ahli Bidang Ketahanan Nasional mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengenai masalah ketahanan nasional.

Pasal 358

Staf Ahli Bidang Wilayah dan Pembangunan Daerah mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengenai masalah wilayah dan pembangunan daerah.

Pasal 359

Staf Ahli Bidang Perekonomian mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengenai masalah perekonomian.

Pasal 360

Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengenai masalah sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 125: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 119 -

Pasal 361

Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengenai masalah sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Pasal 362

Staf Ahli Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengenai masalah sosial budaya.

BAB XV

JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 363

Di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dapat dibentuk jabatan fungsional.

Pasal 364

Pejabat Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 365 (1) Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional sesuai dengan bidang

keahliannya dan secara administratif dalam melaksanakan tugasnya dikoordinasikan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(2) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

Page 126: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 120 -

(3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XVI

ESELONISASI, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 366

(1) Sekretaris Kementerian Koordinator dan Deputi adalah jabatan struktural eselon I.a.

(2) Staf Ahli adalah jabatan struktural eselon I.b atau serendah-rendahnya eselon II.a.

(3) Kepala Biro, Inspektur, dan Asisten Deputi adalah jabatan struktural eselon II.a.

(4) Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan struktural eselon III.a.

(5) Kepala Subbagian adalah jabatan struktural eselon IV.a.

Pasal 367

(1) Pejabat struktural eselon I diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(2) Pejabat struktural eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(3) Pejabat struktural eselon III ke bawah dapat diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat yang diberi wewenang oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pasal 368

Pejabat struktural eselon I.a yang dialihtugaskan pada jabatan Staf Ahli tetap diberikan tunjangan eselon I.a.

Page 127: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 121 -

BAB XVII

TATA KERJA

Pasal 369

Dalam melaksanakan tugas, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Deputi, Staf Ahli, dan Inspektur, wajib bekerjasama di bawah pimpinan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pasal 370

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Deputi, Staf Ahli, Inspektur dan pejabat lain, wajib menerapkan sistem akuntabilitas kinerja aparatur.

Pasal 371

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Deputi, Staf Ahli, Inspektur, dan pejabat lain, wajib menerapkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan maupun dalam hubungan dengan Kementerian dan lembaga lain yang terkait.

Pasal 372

(1) Pelaksanaan koordinasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dilakukan melalui:

a. rapat koordinasi Menteri Koordinator atau Rapat Koordinasi Gabungan antar Menteri Koordinator;

b. rapat koordinasi Menteri Koordinator dengan Kementerian dan Lembaga terkait;

c. konsultasi langsung dengan para Menteri dan pimpinan lembaga lain yang terkait;

d. rapat koordinasi tingkat eselon I dengan kementerian dan lembaga terkait;

e. rapat kelompok kerja yang dibentuk oleh Menteri Koordinator;

Page 128: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 122 -

f. forum-forum koordinasi dan konsultasi; dan

g. rapat koordinasi internal.

(2) Pelaksanaan koordinasi dilakukan secara berkala dan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.

(3) Hasil pelaksanaan koordinasi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dilaporkan kepada Presiden.

(4) Hasil pelaksanaan koordinasi Staf Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dilaporkan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan guna dijadikan bahan laporan kepada Presiden dan menjadi bahan tindak lanjut pelaksanaan hasil koordinasi, baik oleh Staf Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan maupun bersama dengan unsur Kementerian dan Lembaga terkait.

Pasal 373

Semua unsur di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan wajib menerapkan sistem pengendalian internal di lingkungan masing-masing.

Pasal 374

Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 375

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya dan laporan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.

Page 129: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 123 -

Pasal 376

Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap satuan organisasi di bawahnya.

Pasal 377

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dapat membentuk perangkat kerja yang bersifat ad-hoc dan non struktural, antara lain:

a. Desk-desk Koordinasi.

Dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, sesuai kebutuhan guna membantu melaksanakan langkah-langkah koordinasi untuk mengelola masalah-masalah khusus, bersifat mendesak, lintas sektoral, terkait dengan aspek politik, hukum, keamanan, yang memerlukan penanganan cepat.

b. Pusat Pemantau Krisis.

Dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan untuk menghimpun informasi secara cepat, tepat dan akurat tentang suatu kejadian, krisis atau berpotensi krisis yang terjadi di setiap wilayah di seluruh Indonesia.

c. Tim Koordinasi atau Kelompok Kerja.

Dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sesuai kebutuhan guna melakukan koordinasi pembahasan atau pengkajian masalah yang bersifat strategis untuk merumuskan saran atau konsep kebijakan, dan pemecahan masalah yang memerlukan penyelesaian bersama yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan.

d. Kelompok atau Satuan Tugas.

1) Dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, untuk memantau dan mengatasi situasi krisis di bidang politik, hukum, keamanan, bersifat mendesak atau mendadak dan memerlukan penanganan atau penyelesaian secara cepat.

Page 130: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 124 -

2) Kelompok atau Satuan Tugas merupakan suatu unit penugasan yang profesional

dan fleksibel terdiri dari unsur lembaga pemerintahan yang terkait bersangkutan, yang bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan tepat guna.

e. Tim Pencari Fakta.

Dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan untuk memantau, mencari, menemukan, dan mengevaluasi fakta atau bukti atas suatu masalah yang dianggap perlu atau masalah yang telah menimbulkan keresahan masyarakat dan mengganggu stabilitas nasional.

BAB XVIII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 378

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini, maka Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Nomor: Per-31/Menko/Polhukam/6/2005 Juncto Nomor: Per-06/Menko/Polhukam/1/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

Pasal 379

Perubahan atas susunan organisasi dan tata kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ditetapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Pasal 380

Untuk mencapai dayaguna dan hasilguna dalam pelaksanaan tugas, Staf Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan diwajibkan mengadakan evaluasi tentang organisasi, tata kerja serta kinerja Staf beserta analisis atas volume dan beban kerja guna lebih memantapkan tujuan dari tugas dan fungsi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Page 131: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

- 125 -

BAB XIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 381

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 14 Oktober 2010

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

DJOKO SUYANTO

Page 132: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

1. Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi2. Staf Ahli Bidang Ketahanan Nasional3. Staf Ahli Bidang Wilayah dan Pembangunan Daerah4. Staf Ahli Bidang Perekonomian5. Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi6. Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup7. Staf Ahli Bidang Sosial Budaya

MenteriKoordinator

Sekretariat Kementerian Koordinator

Inspektorat

StafAhli

Deputi Bidang Koordinasi

Politik Dalam Negeri

DeputiBidang Koordinasi

Politik Luar Negeri

Deputi Bidang Koordinasi

Keamanan Nasional

Deputi Bidang Koordinasi

Pertahanan Negara

Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa

Deputi Bidang Koordinasi

Komunikasi, Informasi, dan

Aparatur

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

DeputiBidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia

LAMPIRAN I PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

Page 133: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Sekretariat Kementerian Koordinator

Biro Perencanaan dan Organisasi

Biro Umum

Bagian Administrasi Umum

BagianKepegawaian

Bagian Perlengkapan danRumah Tangga

Bagian Protokol dan Pengamanan

Bagian Keuangan

Bagian Perencanaan

Bagian Evaluasi dan Pelaporan

Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Bagian Perpustakaan

Bagian Data

Kelompok Jabatan Fungsional

Biro Persidangan dan

Hubungan Kelembagaan

Bagian Perencanaan dan

Pelaksanaan Persidangan

Bagian Materi Persidangan

Bagian Risalah Persidangan

Bagian Hubungan Kelembagaan

Bagian Hukum

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIALAMPIRAN II PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

Page 134: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Biro Perencanaan dan Organisasi

Bagian Perencanaan

Bagian Evaluasi dan

PelaporanBagian

Organisasi dan Tata Laksana

Bagian Data

Bagian Perpustakaan

Subbagian Penyusunan

Program

Subbagian Penyusunan

Anggaran

Subbagian Monitoring

Subbagian Evaluasi

Subbagian Organisasi

Subbagian Tata Laksana

Subbagian Pengumpulan Data

Subbagian Pengolahan Data

Subbagian Administrasi

Pustaka

Subbagian Pengadaan dan Pemeliharaan

PustakaSubbagian

Sinkronisasi Program dan

Anggaran

Subbagian Pelaporan

Subbagian Pengembangan

Kinerja OrganisasiSubbagian

Penyajian DataSubbagian

Pelayanan Pustaka

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN III PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI BIRO PERENCANAAN DAN ORGANISASI

Page 135: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Biro Umum

Bagian Administrasi Umum

Bagian Kepegawaian

Bagian Perlengkapan dan

Rumah Tangga

Bagian Keuangan

Bagian Protokol dan Pengamanan

Subbagian Persuratan

Subbagian Penggandaan

Subbagian Administrasi

Kepegawaian

Subbagian Pengembangan

Pegawai

Subbagian Pengadaan dan Perlengkapan

Subbagian Administrasi Barang

Milik Negara dan Pemeliharaan

Kendaraan Dinas

Subbagian Administrasi Keuangan

Subbagian Perbendaharaan

Subbagian Acara dan Protokol

Subbagian Pengamanan

Subbagian Kearsipan

Subbagian Kesejahteraan

Pegawai

Subbagian Rumah Tangga

Subbagian Akuntansi dan

VerifikasiSubbagian Persandian

Subbagian TU Pimpinan (10)

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN IV PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI BIRO UMUM

Page 136: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Biro Persidangan dan Hubungan

Kelembagaan

Bagian Perencanaan dan

Pelaksanaan Persidangan

Bagian Materi

Persidangan

Bagian Hukum

Bagian Risalah

Persidangan

Bagian Hubungan

Kelembagaan

Subbagian Perencanaan Persidangan

Subbagian Tata Laksana Persidangan

Subbagian Penyiapan Materi

Persidangan

Subbagian Notulensi

Persidangan

Subbagian Peraturan

Perundang-undangan

Subbagian Dokumentasi

Produk Hukum

Subbagian Rekaman dan

Transkrip Persidangan

Subbagian Penyusunan Risalah

Persidangan

Subbagian Hubungan

Kementerian/ Lembaga

Subbagian Hubungan Lembaga

Negara

Subbagian Pelayanan

Persidangan

Subbagian Penataan Materi

Persidangan

Subbagian Bantuan Hukum

Subbagian Publikasi

PersidanganSubbagian Hubungan Organisasi

Kemasyarakatan

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN V PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI BIRO PERSIDANGAN DAN HUBUNGAN KELEMBAGAAN

Page 137: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Deputi Bidang Koordinasi

Politik Dalam Negeri

Asisten Deputi Koordinasi

Demokrasi dan Kelembagaan

Asisten Deputi Koordinasi

Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Asisten Deputi Koordinasi

Organisasi Masyarakat Sipil

Asisten DeputiKoordinasi

Pengelolaan Pemilu

Asisten Deputi Koordinasi

Otonomi Khusus

BidangPenguatan Demokrasi

Bidang Hubungan

Kelembagaan Demokrasi

Bidang Hubungan

Pemerintah Pusat dan Daerah

Bidang Otonomi Daerah

Bidang Penataan Organisasi Masyarakat Sipil

BidangPemberdayaan Organisasi

Masyarakat Sipil

Bidang Pemilu Legislatif dan Presiden/Wakil

Presiden

BidangPemilu Kepala

Daerah

BidangOtonomi Khusus

Aceh

BidangOtonomi Khusus

Papua

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN VI PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI DEPUTI BIDANG KOORDINASI POLITIK DALAM NEGERI

Page 138: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri

Asisten Deputi Koordinasi

Strategi Politik Luar Negeri

Asisten Deputi Koordinasi

Kerjasama ASEANAsisten Deputi

Koordinasi Kerjasama Asia,

Pasifik, dan Afrika

Asisten DeputiKoordinasi

Kerjasama Amerika dan Eropa

Asisten Deputi Koordinasi

Hubungan Multilateral

BidangStrategi Politik dan

Hukum

Bidang Strategi Pertahanan

dan Keamanan

Bidang Kerjasama Regional

ASEAN

Bidang Kerjasama Bilateral

ASEAN

Bidang Kerjasama Asia dan

Pasifik

BidangKerjasama Afrika dan

Timur Tengah

Bidang Kerjasama Amerika

BidangKerjasama Eropa

BidangHubungan

Multilateral PBB

BidangHubungan

Multilateral Non PBB dan Antar Kawasan

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN VII PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI DEPUTI BIDANG KOORDINASI POLITIK LUAR NEGERI

Page 139: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Deputi Bidang Koordinasi

Hukum dan Hak Asasi Manusia

Asisten Deputi Koordinasi

Materi Hukum

Asisten Deputi Koordinasi

Pemberdayaan Aparatur Hukum

Asisten Deputi Koordinasi

Penegakan Hukum

Asisten DeputiKoordinasi

Hukum Internasional

Asisten Deputi Koordinasi

Pemajuan dan Perlindungan

Hak Asasi Manusia

BidangMateri Hukum

Privat

Bidang Materi Hukum

Publik

Bidang Profesionalisme Aparatur Hukum

Bidang Integritas Aparatur

Hukum

Bidang Penyelesaian Kasus

Hukum

BidangBudaya Hukum

Bidang Hukum Laut dan

Dirgantara

BidangHukum Humaniter

BidangPemajuan

Hak Asasi Manusia

BidangPerlindungan

Hak Asasi Manusia

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN VIII PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI DEPUTI BIDANG KOORDINASI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Page 140: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Deputi Bidang Koordinasi

Pertahanan Negara

Asisten Deputi Koordinasi

Doktrin dan Strategi Pertahanan

Asisten Deputi Koordinasi

Intelijen PertahananAsisten Deputi

Koordinasi Wilayah Perbatasan

dan Tata Ruang Pertahanan

Asisten DeputiKoordinasi

Potensi Pertahanan dan Integritas

Nasional

Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan,

Kemampuan, dan Kerjasama Pertahanan

BidangDoktrin

Pertahanan

Bidang Strategi

Pertahanan

Bidang Intelijen

Pertahanan

Bidang Ancaman

Terhadap Negara

Bidang Wilayah

Perbatasan

BidangTata Ruang Pertahanan

Bidang Potensi

Pertahanan

BidangIntegritas Nasional

BidangKekuatan dan Kemampuan Pertahanan

BidangKerjasama Pertahanan

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN IX PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERTAHANAN NEGARA

Page 141: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Deputi Bidang Koordinasi

Keamanan Nasional

Asisten Deputi Koordinasi

Penanganan Kejahatan Konvensional dan

Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara

Asisten Deputi Koordinasi

Penanganan Kejahatan Transnasional dan

Kejahatan Luar Biasa

Asisten Deputi Koordinasi

Penanganan Daerah Rawan Konflik dan

Kontijensi

Asisten DeputiKoordinasi Penanganan Kerjasama dan

Keamanan Negara

Asisten Deputi Koordinasi

Intelijen Keamanan dan Bimbingan Masyarakat

BidangPenanganan Kejahatan

Konvensional

Bidang Penanganan

Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara

Bidang Penanganan Kejahatan

Transnasional

Bidang Penanganan

Kejahatan Luar Biasa

Bidang Penanganan Daerah

Rawan Konflik

BidangPenanganan Kontijensi

Bidang Penanganan Kerjasama

Kementerian/LembagaBidang

Penanganan Keamanan Negara

BidangIntelijen

Keamanan

BidangBimbingan Masyarakat

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN X PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI DEPUTI BIDANG KOORDINASI KEAMANAN NASIONAL

Page 142: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa

Asisten Deputi KoordinasiWawasan Kebangsaan

Asisten Deputi Koordinasi

Harmonisasi Sosial

Asisten Deputi Koordinasi

Pemberdayaan Masyarakat

Asisten DeputiKoordinasi

Masyarakat Kawasan Tertinggal

Asisten Deputi Koordinasi

Pengelolaan Wilayah Khusus

BidangIdeologi

Kebangsaan

Bidang Materi Wawasan

Kebangsaan

Bidang Rekonsiliasi dan

Komunikasi Sosial

Bidang Budaya dan

Kearifan Lokal

Bidang Kelembagaan Masyarakat

BidangPartisipasi Masyarakat

Bidang Potensi

Masyarakat

BidangKetahanan Masyarakat

BidangPengelolaan

Masyarakat Pasca Konflik

BidangPengelolaan

Masyarakat Pasca Bencana

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN XI PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI DEPUTI BIDANG KOORDINASI KESATUAN BANGSA

Page 143: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Deputi Bidang Koordinasi

Komunikasi, Informasi, dan Aparatur

Asisten Deputi KoordinasiMedia Massa

Asisten Deputi Koordinasi

Telekomunikasi dan Informatika

Asisten Deputi Koordinasi

Infomasi Publik dan Kehumasan

Asisten DeputiKoordinasi

Pendayagunaan Aparatur

Asisten Deputi Koordinasi Program dan

Reformasi Birokrasi

BidangMedia Cetak

Bidang Media Penyiaran

Bidang Telekomunikasi

Bidang Informatika

Bidang Informasi Publik

BidangKehumasan

Bidang Kelembagaan,

SDM Aparatur, dan Ketatalaksanaan

BidangPengawasan, Akuntabilitas Aparatur, dan

Pelayanan Publik

BidangProgram

Kementerian/Lembaga

BidangPelaksanaan

Reformasi Birokrasi Kementerian/

Lembaga

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN XII PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI DEPUTI BIDANG KOORDINASI KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN APARATUR

Page 144: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan

Inspektorat

SubbagianTata Usaha

Kelompok Jabatan Fungsional

MENTERI KOORDINATORBIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN XIII PERATURAN MENKO POLHUKAMNOMOR : PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010TANGGAL : 14 OKTOBER 2010

SUSUNAN ORGANISASI INSPEKTORAT

Page 145: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan
Page 146: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan
Page 147: PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM · PDF fileSekretariat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan