PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK...

21
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 103/PMK.04/2006 TENTANG PENGGUNAAN PEMBERITAHUAN PABEAN SINGLE ADMINISTRATIVE DOCUMENT DI PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pengawasan atas pemasukan dan pengeluaran barang dari dan ke Pulau Batam, Bintan, dan Karimun dipandang perlu untuk menerapkan Pemberitahuan Pabean Single Administrative Document (PP-SAD); b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penggunaan Pemberitahuan Pabean Single Administrative Document di Pulau Batam, Bintan, dan Karimun. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1996 tentang Tempat Penimbunan Berikat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3638) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1997 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3717); 4. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005; 5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/KMK.05/1997 tentang Pemberitahuan Pabean sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 48/KMK.04/2005; 6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003 tentang Tatalaksana Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan Pengawasannya; 7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 583/KMK.04/2003 tentang Pelaksanaan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah di Kawasan Berikat (Bonded Zone) Daerah Industri Pulau Batam; 8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 584/KMK.04/2003 tentang Pemasukan Barang Dari Luar Daerah Pabean ke Kawasan Berikat (Bonded Zone) Daerah Industri Pulau Batam sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.04/2005; 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.04/2005 tentang Tempat Penimbunan Berikat di Pulau Batam, Bintan dan Karimun sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 89/PMK.04/2005; M E M U T U S K A N :

Transcript of PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK...

Page 1: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 103/PMK.04/2006

TENTANG

PENGGUNAAN PEMBERITAHUAN PABEAN SINGLE ADMINISTRATIVE DOCUMENT DI PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pengawasan atas pemasukan dan pengeluaran barang dari dan ke Pulau Batam, Bintan, dan Karimun dipandang perlu untuk menerapkan Pemberitahuan Pabean Single Administrative Document (PP-SAD);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penggunaan Pemberitahuan Pabean Single Administrative Document di Pulau Batam, Bintan, dan Karimun.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1996 tentang Tempat Penimbunan Berikat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3638) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1997 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3717);

4. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/KMK.05/1997 tentang Pemberitahuan Pabean sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 48/KMK.04/2005;

6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003 tentang Tatalaksana Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan Pengawasannya;

7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 583/KMK.04/2003 tentang Pelaksanaan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah di Kawasan Berikat (Bonded Zone) Daerah Industri Pulau Batam;

8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 584/KMK.04/2003 tentang Pemasukan Barang Dari Luar Daerah Pabean ke Kawasan Berikat (Bonded Zone) Daerah Industri Pulau Batam sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.04/2005;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.04/2005 tentang Tempat Penimbunan Berikat di Pulau Batam, Bintan dan Karimun sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 89/PMK.04/2005;

M E M U T U S K A N :

Page 2: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGGUNAAN

PEMBERITAHUAN PABEAN SINGLE ADMINISTRATIVE DOCUMENT DI PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN.

.

.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang diimaksud dengan :

1. Pemberitahuan Pabean Single Administrative Document (PP-SAD) adalah dokumen Pemberitahuan Pabean yang digunakan sebagai Pemberitahuan Pabean Impor dan Pemberitahuan Pabean Ekspor.

2. BBK adalah Pulau Batam, Bintan, dan Karimun.

Pasal 2

(1) Atas pemasukan barang dari LDP ke BBK dan pengeluaran barang dari BBK ke LDP diberitahukan dengan menggunakan dokumen PP-SAD.

(2) Pengajuan PP-SAD dapat dilakukan melalui media elektronik.

(3) Bentuk, isi, dan tatacara pengisian PP-SAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 3

PP-SAD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) digunakan untuk menggantikan penggunaan BC 2.0, BC 2.3, dan BC 3.0 sebagai Pemberitahuan Pabean untuk Impor dan Pemberitahuan Pabean untuk Ekspor di BBK dan dilaksanakan secara bertahap.

Pasal 4

Ketentuan teknis lebih lanjut yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Pasal 3 diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Pasal 5

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Desember 2006.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 4 Nopember 2006

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SRI MULYANI INDRAWATI

Page 3: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 103/PMK.04/2006 TANGGAL : 4 Nopember 2006

PEMBERITAHUAN PABEAN SAD Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : Halaman 1 dari …… N o m o r P e n g a j u a n : A. Jenis Pemberitahuan 1. Impor 2. Ekspor B. Cara Pemberitahuan 1. Biasa; 2. Berkala C. Jenis Impor/Ekspor 1. Imp. Utk Dipakai 2. Imp. Sementara 3.Reimpor 4.Imp. Tujuan TPB ............ 5.Eksp. Umum 6. Eksp. Brg Kena PE 7.Eksp. KITE

8. Eksp. Tertentu .............................. 9. Eksp. dr TPB ..............................

D. Cara Pembayaran 1. Tunai/Biasa 2. Berkala 3. Jaminan 4. Bayar di Muka 5. Sight L/C 6. Wessel Inkasso 7. Perhit. Kemudian 8. Konsinyasi 9. Usance L/C 10. ICA E. DATA PEMBERITAHUAN :

G. DIISI OLEH BEA DAN CUKAI : No. & Tgl. Pendaftaran :

Pemasok / Penerima : 1. Nama, Alamat, Negara

Importir / Eksportir / Pengusaha Lainnya 2. Identitas : NPWP/Paspor/KTP/Lainnya 3. Nama, Alamat : 4. Status : 5. API :

17. Invoice : No. Tgl. 18. LC : No. Tgl. 19. BL/AWB : No. Tgl. 20. BC1.1 : No. Tgl. Pos. Sub Pos.

21. Skep Fasilitas & Persyaratan Impor / Ekspor : PPJK : 6. NPWP : 7. Nama, Alamat : 8. No. & Tgl.Surat Izin :

..............................................................................

No. Tgl.

9. Cara Pengangkutan : 1. Laut; 2. Kereta Api; 3. Jalan Raya; 4. Udara; …………; 9. Lainnya

22. Tempat Penimbunan:

23. Valuta : 10. Nama Sarana Pengangkut & No.Voy/Flight dan Bendera:

24. NDPBM :

11. Perkiraan Tgl .Tiba/ Berangkat : 25. FOB :

12. Pelabuhan Muat : 13. Pelabuhan Transit : 14. Pelabuhan Bongkar : 15. Negara Tujuan : 16. Daerah Asal Barang :

26. Freight :

27. Asuransi LN :

28. CIF :

Rp.

29. Merek dan Nomor Kemasan/ Peti kemas :

30. Jumlah dan Jenis Kemasan 31. Berat Kotor (Kg) 32. Berat Bersih (Kg)

33. No.

34. -Pos Tarif / HS -Uraian Jenis dan Jumlah Barang secara lengkap, Merek, Tipe, Ukuran, dan Spesifikasi lainnya

35.Negara Asal

36. Tarif & Fasilitas Imp -BM -PPN -PPnBM -Cukai -PPh HPE & PE (% /lainnya)

37. - Jumlah & Jenis Satuan - Berat Bersih(kg)

38. Jumlah Nilai CIF / C&F / FOB

Jenis Pungutan Dibayar (Rp)

Ditanggung Pemerintah (Rp)

Ditangguhkan (Rp)

Dibebaskan (Rp)

39. BM/PE 40. Cukai 41. PPN 42. PPnBM 43. PPh 44. PNBP 45. TOTAL F. Dengan ini saya menyatakan bertanggung jawab atas kebenaran hal-hal yang diberitahukan dalam dokumen ini. …………………., Tgl…………………… 20…. Importir / Eksportir/PPJK/Pengusaha Lainnya

I. UNTUK PEMBAYARAN / JAMINAN a. Pembayaran 1. Bank Devisa; 2. KPBC

b. Jaminan 1. Tunai; 2. Bank Garansi; 3. Customs Bond 4. Lainnya

Jns.Pen. Kd.Pen. No. Tanda Pembayaran/Jaminan Tgl. ( …………………………. ) BM/PE

Cukai PPN PPnBM PPh PNBP

H. UNTUK PEJABAT BC :

Pejabat Penerima ( ………………. )

Nama / Stempel Instansi

PER.MENKEU No.: …../PMK.04/2006 Tanggal .. Oktober 2006 Lembar ke-1 / 2 / 3 untuk KPBC / BI / BPS

Page 4: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

LEMBAR LANJUTAN PEMBERITAHUAN PABEAN

SAD Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : Halaman … dari ….. N o m o r P e n g a j u a n :

N o m o r P e n d a f t a r a n :

E. DATA PEMBERITAHUAN : 33. No.

34. -Pos Tarif / HS -Uraian Jenis dan Jumlah Barang secara lengkap, Merek, Tipe, Ukuran, dan Spesifikasi lainnya

35.Negara Asal

36. Tarif & Fasilitas Imp -BM -PPN -PPnBM -Cukai -PPh HPE & PE (% /lainnya)

37. - Jumlah & Jenis Satuan - Berat Bersih(kg)

38. Jumlah Nilai CIF / C&F / FOB

………………………., Tgl……………….. 20… Importir / Eksportir/ PPJK / Pengusaha Lainnya ( …………………………. )

Page 5: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

LEMBAR LAMPIRAN KONTAINER PEMBERITAHUAN PABEAN

SAD Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : Halaman … dari ….. N o m o r P e n g a j u a n :

N o m o r P e n d a f t a r a n :

No. Nomor Ukuran Status Urut Kontainer

No. Nomor Ukuran Status Urut Kontainer

....…………………., Tgl……………….. 20….. Importir / Eksportir/ PPJK / Pengusaha Lainnya ( …………………………. )

Page 6: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

LEMBAR LAMPIRAN DOKUMEN PELENGKAP, SKEP FASILITAS & PERSYARATAN IMPOR / EKSPOR

PEMBERITAHUAN PABEAN SAD Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : Halaman … dari … N o m o r P e n g a j u a n :

N o m o r P e n d a f t a r a n :

Data Pada SAD Skep Fasilitas dan Pemenuhan Persyaratan Impor / Ekspor

Dokumen Pelengkap, Skep Fasilitas & Persyaratan Impor/ Ekspor No.

Urut Kode Angka Uraian Kode Uraian Nomor Tanggal

...…………………., Tgl……………….. 20….. Importir / Eksportir/ PPJK / Pengusaha Lainnya ( …………………………. )

Page 7: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

LEMBAR LAMPIRAN CARA PEMBERITAHUAN PABEAN BERKALA

SAD Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : Halaman … dari … N o m o r P e n g a j u a n :

N o m o r P e n d a f t a r a n :

No. Urut

No. & Tgl. Pendaftaran Invoice

No. & Tgl. Invoice

Nama, Alamat & Negara Pemasok/ Penerima

Pel. Muat/NegaraTujuan

Perkiraan Tgl.Tiba/ Tgl.Berangkat

- HS - Uraian, Jenis dan Jumlah barang secara lengkap

- Berat Bersih (Kg)

Tarif & Fas - BM -Cukai - PPN -PPnBM - PPh HPE & PE

Nilai CIF/ FOB

- No.&Tgl. BC 1.1 - Pos/ Sub Pos

...…………………., Tgl……………….. 20….. Importir / Eksportir/ PPJK / Pengusaha Lainnya

( …………………………. )

Page 8: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 1

PETUNJUK PENGISIAN Pemberitahuan Pabean - Single Administrative Document (PP-SAD)

1. Pemberitahuan Pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan

Kewajiban Pabean dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan.

2. Pemberitahuan Pabean - Single Administrative Document (PP-SAD) adalah Pemberitahuan Pabean

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan ini. 3. Pemberitahuan Pabean - Single Administrative Document (PP-SAD) digunakan untuk :

a. Pemberitahuan atas kegiatan Impor; b. Pemberitahuan atas kegiatan Ekspor.

4. Formulir PP-SAD berukuran A4 (210 x 297 mm) dengan ruang dan kolom sesuai contoh. 5. Formulir PP-SAD terdiri atas 5 (lima) lembar :

a. Lembar Pertama; b. Lembar Lanjutan; c. Lembar Lampiran Kontainer; d. Lembar Lampiran Dokumen Pelengkap, Skep Fasilitas dan Pemenuhan Persyaratan Impor/

Ekspor; e. Lembar Lampiran Cara Pemberitahuan Pabean Berkala.

6. Formulir PP-SAD dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Rangkap kesatu untuk KPBC; b. Rangkap kedua untuk BI; c. Rangkap ketiga untuk BPS.

6. Pengisian PP-SAD dapat dilakukan oleh Importir/ Eksportir/ Pengusaha Lainnya atau Perusahaan

Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) yang diberikan kuasa oleh Importir/ Eksportir/ Pengusaha Lainnya.

7. Pedoman pengisian Formulir PP-SAD :

a. Lembar Pertama, wajib diisi dengan lengkap;

b. Lembar Lanjutan, dipergunakan dalam hal Formulir PP-SAD berisi lebih dari 1(satu) item barang (yang berbeda pos tarif, uraian barang atau harga satuan barang impor/ ekspor), maka Importir/ Eksportir/ Pengusaha Lainnya mengisi Lembar Pertama dan Lembar Lanjutan. Pada Lembar Pertama untuk angka 33 sampai dengan 38 cukup diberikan catatan :

”Uraian Barang dan Data Detil lainnya, lihat Lembar Lanjutan”.

c. Lembar Lampiran Kontainer dipergunakan dalam hal Formulir PP-SAD berisi lebih dari 4 (empat) kontainer, sehingga pada angka 29 Lembar Pertama cukup diisikan :

”Data Kontainer, lihat Lembar Lampiran Kontainer”.

d. Lembar Lampiran Dokumen Pelengkap, Skep Fasilitas dan Pemenuhan Persyaratan Impor/ Ekspor/ Pemberitahuan Lainnya dipergunakan dalam hal :

1) Dokumen Pelengkap Pabean yang dipergunakan lebih dari 1 (satu), sehingga pada angka 17 s/d 20 di PP-SAD Lembar Pertama cukup diberikan catatan :

“Lihat Lampiran” Contoh :

- Invoice yang dipergunakan lebih dari satu, sehingga pada angka 17 di PP-SAD Lembar Pertama cukup ditulis “Lihat Lampiran”

- Letter of Credit (LC) yang dipergunakan lebih dari satu, sehingga pada angka 18 di PP-SAD Lembar Pertama cukup ditulis “Lihat Lampiran”

2) Skep Fasilitas yang dipergunakan lebih dari 1 (satu), sehingga pada angka 21 di PP-SAD Lembar Pertama cukup diberikan catatan :

“Lihat Lampiran”

3) Dokumen Pemenuhan Persyaratan Impor yang dipergunakan lebih dari 1 (satu), sehingga pada angka 21 di PP-SAD Lembar Pertama cukup diberikan catatan : “Lihat Lampiran”

e. Lembar Lampiran PP-SAD Cara Pemberitahuan Berkala dipergunakan dalam hal Formulir PP-SAD diajukan ke KPBC secara berkala;

Page 9: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 2

f. Pada bagian kanan atas Lembar Pertama, Lembar Lanjutan dan Lembar Lampiran Formulir PP-SAD harus diisi halaman keberapa dari jumlah keseluruhan halaman. Contoh : Apabila Formulir PP-SAD terdiri dari 3 (tiga) halaman yaitu Lembar Pertama, Lembar Lanjutan dan Lembar Lampiran, maka: - pada Lembar Pertama ditulis : halaman 1 dari 3; - pada Lembar Lanjutan ditulis : halaman 2 dari 3; - pada Lembar Lampiran ditulis : halaman 3 dari 3.

h. Pada setiap akhir Lembar Pertama, Lembar Lanjutan dan Lembar Lampiran Formulir PP-SAD harus diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun saat Formulir PP-SAD dibuat dan dibubuhkan tanda tangan, nama penanda tangan, serta cap perusahaan bersangkutan.

8. Tatacara pengisian data uang dengan angka adalah sebagai berikut :

a. untuk memisahkan angka ribuan diberi tanda titik; b. untuk memisahkan angka pecahan desimal diberi tanda koma dan 2 (dua) digit dibelakang

koma. Contoh : IDR 25.000,00 untuk penulisan duapuluh lima ribu rupiah. USD 25.000,00 untuk penulisan duapuluh lima ribu dollar US.

9. Pengisian kolom-kolom Formulir PP-SAD adalah sebagai berikut :

Kantor Pelayanan Bea dan Cukai :

Diisi nama Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat diajukannya Formulir PP-SAD dan diisikan kode sebanyak 6 digit (sesuai Tabel Kode Kantor DJBC) pada isian yang tersedia.

Contoh : Tanjung Perak

Nomor Pengajuan :

Dalam hal penyampaian Formulir PP-SAD dengan menggunakan media disket atau secara PDE (Pertukaran Data Elektronik), maka Nomor Pengajuan diisi dengan empat kelompok data yang berupa : - Kode Kantor Pabean yang memberikan Modul Aplikasi Formulir PP-SAD; - Nomor Register dari Modul Aplikasi yang diberikan oleh Kantor Pabean; - Tanggal pembuatan Formulir PP-SAD dengan format ”YYYYMMDD”; - Nomor pembuatan Formulir PP-SAD; Contoh : - Dalam hal Kantor Pabean yang memberikan Modul Aplikasi Formulir PP-SAD adalah KPBC

Tanjung Perak maka kode kantornya : 070100 - Nomor Register Modul Aplikasi oleh KPBC Tanjung Perak, misalkan 000001 - Tanggal Formulir PP-SAD, misalkan 30 November 2006 - Nomor Formulir PP-SAD, misalkan 100 maka Nomor Pengajuannya adalah : ”070100-000001-20061130-000100”

A. Jenis Pemberitahuan

Diisi angka pada isian yang tersedia yaitu :

Angka 1 untuk Formulir PP-SAD Jenis Pemberitahuan Impor; Angka 2 untuk Formulir PP-SAD Jenis Pemberitahuan Ekspor.

B. Cara Pemberitahuan

Diisi angka pada isian yang tersedia yaitu : Angka 1 untuk penyampaian Formulir PP-SAD Cara Pemberitahuan Biasa; Angka 2 untuk penyampaian Formulir PP-SAD Cara Pemberitahuan Berkala.

C. Jenis Impor/ Ekspor

Diisi angka pada isian yang tersedia yaitu : - Angka 1 untuk Formulir PP-SAD jenis Impor Untuk Dipakai; - Angka 2 untuk Formulir PP-SAD jenis Impor Sementara; - Angka 3 untuk Formulir PP-SAD jenis Reimpor; - Angka 4 untuk Formulir PP-SAD jenis Impor Tujuan Tempat Penimbunan Berikat (TPB);

070100

Page 10: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 3

Jika jenis Impor Tujuan Tempat Penimbunan Berikat (TPB), disamping menuliskan angka 4 pada isian yang tersedia juga harus mengisi isian untuk menjelaskan tujuan TPB yaitu : Huruf a, untuk tujuan ke Kawasan Berikat (KB); Huruf b, untuk tujuan ke Gudang Berikat (GB); Huruf c, untuk tujuan ke Enterpo Tujuan Pameran (ETP); Huruf d, untuk tujuan ke Toko Bebas Bea (TBB);

- Angka 5 untuk Formulir PP-SAD jenis Ekspor Umum; - Angka 6 untuk Formulir PP-SAD jenis Ekspor Barang Kena Pungutan Ekspor (PE); - Angka 7 untuk Formulir PP-SAD jenis Ekspor Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE); - Angka 8 untuk Formulir PP-SAD jenis Ekspor Tertentu;

Jika jenis Ekspor Tertertu, disamping menuliskan angka 8 pada isian yang tersedia juga harus mengisi isian untuk menjelaskan jenis barang ekspor yaitu :

Huruf a, untuk jenis barang ekspor : Barang Kiriman Huruf b, untuk jenis barang ekspor : Barang Pindahan Huruf c, untuk jenis barang ekspor : Barang Diplomatik Huruf d, untuk jenis barang ekspor : Barang keperluan misi keagamaan, kemanusiaan,

oleh raga, kesenian, kebudayaan dan pendidikan Huruf e, untuk jenis barang ekspor : Barang diekspor kembali (tidak termasuk dari

TPB/KITE) Huruf f, untuk jenis barang ekspor : Barang untuk diimpor kembali (tidak termasuk dari

TPB/KITE) Huruf g, untuk jenis barang ekspor : Barang cinderamata Huruf h, untuk jenis barang ekspor : Barang Contoh Huruf i, untuk jenis barang ekspor : Barang untuk keperluan penelitian Huruf j, untuk jenis barang ekspor : Barang badan Internasional beserta Pejabatnya. Huruf k, untuk jenis barang ekspor : Barang Penumpang

- Angka 9 untuk Formulir Pemberitahuan jenis Ekspor dari Tempat Penimbunan Berikat (TPB); Jika jenis Ekspor dari Tempat Penimbunan Berikat (TPB), disamping menuliskan angka 9 pada isian yang tersedia juga harus mengisi isian Kode dan nama TPB pada isian yang tersedia. Contoh : Ekspor dari TPB KB Nusantara.

Angka 1 sampai dengan angka 4 :

untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan ”Impor”, Angka 5 sampai dengan angka 9 : untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan ”Ekspor”.

D. Cara Pembayaran

Diisi angka pada isian yang tersedia yaitu : - Angka 1 untuk pembayaran dengan Tunai/ Biasa; - Angka 2 untuk pembayaran dengan Berkala; - Angka 3 untuk pembayaran dengan Jaminan; - Angka 4 untuk pembayaran dengan Bayar di Muka; - Angka 5 untuk pembayaran dengan Sight L/C; - Angka 6 untuk pembayaran dengan Wessel Inkaso; - Angka 7 untuk pembayaran dengan Perhitungan Kemudian; - Angka 8 untuk pembayaran dengan Konsinyasi; - Angka 9 untuk pembayaran dengan Usance L/C; - Angka 10 untuk pembayaran dengan Inter Company Account (ICA). Angka 1 sampai dengan angka 3 :

untuk PP-SAD Jenis Pemberitahuan ”Impor”, Angka 4 sampai dengan angka 10 :

untuk PP-SAD Jenis Pemberitahuan ”Ekspor”.

E. DATA PEMBERITAHUAN :

040121

Page 11: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 4

Pemasok / Penerima : 1. Nama, Alamat, Negara :

Diisi nama dan alamat lengkap Pemasok (dalam hal impor) atau Penerima Barang (dalam hal ekspor), serta diisikan juga kode negaranya pada isian yang disediakan. Contoh: Bigben Company 44 Darmourt Road London NWZ 4EX

Importir/ Eksportir/ Pengusaha Lainnya :

2. Identitas : NPWP/ Paspor/ KTP/ Lainnya

Diberi tanda 'XXXX' atau ’====’(coret) bagi yang tidak diperlukan Contoh : Identitas adalah NPWP NPWP/ Paspor/ KTP/ Lainnya Diisi nomor identitas Importir. Contoh : 01.234.567.8-910.000

3. Nama, Alamat :

Diisi nama dan alamat lengkap Importir/ Eksportir/ Pengusaha Lainnya

4. Status ………………

Diisi pada isian yang disediakan kode status perusahaan serta uraiannya dibelakang isian tersebut; Untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan ”Impor”, Kode Status perusahaan adalah : - Angka 1 untuk IU (Importir Umum), - Angka 2 untuk IP (Importir Produsen ), - Angka 3 untuk IT (Importir Terdaftar), - Angka 4 untuk AT (Agen Tunggal), - Angka 5 untuk BULOG, - Angka 6 untuk PERTAMINA, - Angka 7 untuk DAHANA, atau - Angka 8 untuk IPTN. Untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan ”Ekspor”, Kode Status perusahaan adalah: - Angka 10 untuk Koperasi, atau - Angka 20 untuk PMDN (migas), atau - Angka 21 untuk PMDN (non migas), atau - Angka 30 untuk PMA (migas), atau - Angka 31 untuk PMA (non migas), atau - Angka 40 untuk BUMN, atau - Angka 50 untuk BUMD, atau - Angka 60 untuk Perorangan, atau - Angka 90 untuk lainnya

5. API (Angka Pengenal Impor) :

Dalam hal PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan ”Impor”, diisi dengan isian Nomor API.

PPJK :

Angka 6 s.d. 8 hanya diisi dalam hal mempergunakan jasa Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK)

6. NPWP :

Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pihak PPJK

7. Nama, Alamat : Diisi nama dan alamat lengkap PPJK

GB

Page 12: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 5

8. No.& Tgl.Surat Ijin: Diisi Kode Kantor yang mengeluarkan Surat Ijin Usaha Pengurusan Jasa Kepabeanan, Nomor Ijin, dan Tanggal pengeluaran ijin pada isian yang tersedia.

Contoh: Surat ijin PPJK dikeluarkan oleh KPBC Tipe A Khusus Tanjung Perak dengan

nomor 101/WBC.07/KP.01/2002 tanggal 1 Mei 2002

9. Cara Pengangkutan : 1.Laut; 2.Kereta Api, 3.Jalan Raya, 4.Udara, …9.Lainnya Diisi kode pengangkutan sesuai tabel kode pengangkutan pada isian yang tersedia. - Angka 1 jika pengangkutan menggunakan sarana pengangkutan Laut; - Angka 2 jika pengangkutan menggunakan sarana pengangkutan Kereta Api; - Angka 3 jika pengangkutan menggunakan sarana pengangkutan Jalan Raya; - Angka 4 jika pengangkutan menggunakan sarana pengangkutan Udara; - Angka 5 jika pengangkutan menggunakan Pos; - Angka 6 jika pengangkutan menggunakan Multimoda Transportasi; - Angka 7 jika pengangkutan menggunakan Instalasi / Pipa; - Angka 8 jika pengangkutan menggunakan Angkutan Sungai, atau - Angka 9 jika pengangkutan menggunakan sarana pengangkutan Lainnya

(selain dari 1 s.d 8).

10. Nama Sarana Pengangkut & No.Voy/ Flight dan Bendera : Diisi : - Nama sarana pengangkut; - Nomor Voy (Voyage) untuk angkutan laut atau nomor flight untuk angkutan udara; - Bendera Kapal diisi dengan kode bendera kapal sesuai dengan Tabel Kode Negara

pada isian yang disediakan.

11. Perkiraan Tgl. Tiba / Berangkat: Diisi tanggal/ bulan/ tahun perkiraan tanggal tiba/ berangkat sarana pengangkut

12. Pelabuhan Muat :

Diisi : Nama Pelabuhan Muat, tempat dilakukannya pemuatan barang, dengan mengisikan Kode Pelabuhan Muat sesuai tabel kode lokasi/ pelabuhan pada isian yang tersedia. Contoh : Hamburg, Germany

Tanjung Priok, Indonesia

13. Pelabuhan Transit : Diisi dalam hal ada transit barang :

Nama Pelabuhan Transit, tempat dilakukannya transit barang yang terakhir sebelum tiba di Indonesia atau setelah meninggalkan Indonesia, dengan mengisikan Kode Lokasi/ Pelabuhan Transit sesuai tabel kode lokasi/ pelabuhan pada isian yang tersedia. Contoh : Singapore

14. Pelabuhan Bongkar : Diisi : Nama Pelabuhan Bongkar, tempat dilakukannya pembongkaran barang, dengan mengisikan Kode Lokasi/ Pelabuhan Bongkar sesuai tabel kode lokasi/pelabuhan pada isian yang tersedia. Contoh : Belawan, Indonesia Shanghai, China

101/WBC.07/KP.01/2002 01/05/2002

SGSIN

DEHAM

IDBLW

CNSHA

IDTPP

Page 13: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 6

15. Negara Tujuan Hanya diisi untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan ”Ekspor”, dengan mengisikan Kode Negara sesuai Tabel Kode Negara pada isian yang tersedia. Contoh : China

16. Daerah Asal Barang Hanya diisi untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan ”Ekspor”, dengan mengisikan Nama Propinsi/ Kabupaten/ Kota asal barang serta kode daerah sesuai Tabel Kode Daerah pada isian yang tersedia. Contoh : Propinsi Jawa Barat

17. Invoice : No. Tgl. Diisi nomor dan tanggal/ bulan/ tahun invoice. Dalam hal terdapat lebih dari 2 (dua) invoice cukup diisi “Lihat Lampiran”

18. LC : No : Tgl. Diisi nomor dan tanggal/ bulan/ tahun Letter of Credit (LC). Dalam hal terdapat lebih dari 2 (dua) LC cukup diisi “Lihat Lampiran”

19. BL/ AWB : No: Tgl.

Diisi nomor dan tanggal/ bulan/ tahun House Bill of Lading(BL) atau House Airway Bill (AWB). Dalam hal ada Master BL/ AWB, diisi nomor dan tanggal Master BL/ AWB serta nomor dan tanggal House BL/ AWB.

20. BC 1.1. : No : Tgl. Pos. Sub Pos.

Untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan “Impor”, diisi nomor dan tanggal/ bulan/ tahun BC1.1 serta Nomor Pos dan Sub Pos (jika ada) dari dokumen BC 1.1 (Inward Manifes).

21. Skep Fasilitas/ Pemenuhan Persyaratan Impor/ Ekspor:

No. Tgl.

Dalam hal PP-SAD menggunakan 1 (satu) fasilitas / 1 (satu) dokumen pemenuhan persyaratan impor/ ekspor, diisi : - Jenis fasilitas yang dipergunakan atau dokumen pemenuhan persyaratan impor/ ekspor

serta kode nya pada isian yang disediakan; - Nomor dan Tanggal/ bulan/ tahun : Surat Keputusan/ Persetujuan dari instansi penerbit

Fasilitas atau Dokumen pemenuhan persyaratan impor/ ekspor;

Dalam hal PP-SAD menggunakan lebih dari 1(satu) fasilitas/ pemenuhan persyaratan impor/ ekspor, diisi : - Salah satu dari jenis fasilitas yang dipergunakan atau pemenuhan persyaratan impor/

ekspor serta kode nya pada isian yang disediakan; - Nomor dan Tanggal/ bulan/ tahun dari Surat Keputusan/ Persetujuan fasilitas atau

Dokumen pemenuhan persyaratan impor/ekspor, diisi dengan: “Lihat Lampiran” sedangkan Nomor dan Tanggal/ bulan/ tahun Surat Keputusan/ Persetujuan fasilitas atau Dokumen pemenuhan persyaratan impor/ekspor, diisikan pada Lembar Lampiran Dokumen Pelengkap, Skep Fasilitas dan Pemenuhan Persyaratan Impor/ Ekspor.

22. Tempat Penimbunan :

Diisi : Nama Tempat Penimbunan Sementara serta Kode Tempat Penimbunan sesuai dengan Tabel Kode yang dibuat oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai masing-masing.

23. Valuta :

Diisi: - Jenis valuta yang dipergunakan dalam transaksi. Dalam hal valuta yang dipergunakan

dalam transaksi tidak terdapat dalam Keputusan Menteri Keuangan, dipilih salah satu

CN

3200

Page 14: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 7

valuta yang terdapat dalam Keputusan Menteri Keuangan tersebut sebagai penggantinya;

- Kode jenis valuta sesuai tabel kode jenis mata uang pada isian yang tersedia.

Contoh : United States Dollar

24. NDPBM : Hanya diisi untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan ”Impor”. Diisi dengan nilai dari Nilai Dasar Perhitungan Bea Masuk pada saat dilakukan pembayaran atas pungutan dalam rangka impor.

25. FOB :

Diisi total FOB dalam jenis valuta sebagaimana tercantum pada angka 23.

26. Freight : Diisi biaya angkut (freight) atas barang yang diberitahukan dalam jenis valuta sebagaimana tercantum pada angka 23.

27. Asuransi LN

Diisi dengan nilai pembayaran Asuransi yang dilakukan di Luar Negeri (LN) .

28. Nilai CIF : Hanya diisi untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan ”Impor” Diisi: - Nilai Pabean CIF dalam jenis valuta sebagaimana tercantum pada angka 23; - Nilai Pabean dalam rupiah penuh (Nilai CIF sebagaimana tercantum pada angka 28 x

NDPBM sebagaimana tercantum pada angka 24, hasilnya dibulatkan menjadi rupiah penuh). Contoh : Rp 125.200.998,97 ditulis 125.200.999,00

29. Merek dan Nomor Kemasan/ Peti Kemas : - Untuk yang menggunakan peti kemas diisi Nomor, Ukuran, dan Status Peti Kemas.

Dalam hal tidak mencukupi, diisi dengan : “Lihat Lampiran” sedangkan rincian mengenai Nomor, Ukuran, dan Status Peti Kemas diisikan pada Lembar Lampiran Kontainer.

- Apabila tidak menggunakan peti kemas diisi merek yang tercantum pada koli/ pengemas. Dalam hal tidak terdapat merek kemasan, diisi “Tanpa Merek”.

30. Jumlah dan Jenis Kemasan :

Diisi: - Jumlah dan jenis kemasan atau jumlah dan jenis pengemas barang. Apabila jenis

kemasannya lebih dari satu, agar dicantumkan dalam jenis kemasan ”Package” atau PK;

- Kode Kemasan atau pengemas sesuai table kode kemasan pada isian yang tersedia.

Contoh : 10 case 10 case, 50 box, 40 drum ditulis : 100 package

31. Berat Kotor (Kg) : Diisi berat kotor (bruto) dalam kilogram (kg) atas keseluruhan barang.

32. Berat Bersih :

Diisi berat bersih (netto) dalam kilogram (kg) atas keseluruhan barang.

Angka 33 s.d. 38 adalah pengisian data dari setiap item barang yang terdapat dalam Lembar Pertama dan Lembar Lanjutan.

33. No. :

Diisi sesuai dengan nomor urut barang.

USD

CS

PK

Page 15: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 8

34. - Pos Tarif/HS : Diisi kode pos tarif (HS) barang sesuai dengan klasifikasi barang yang ada pada Buku

Tarip Bea Masuk Indonesia (BTBMI). - Uraian jenis barang secara lengkap, merek, tipe, ukuran, spesifikasi lainnya: Diisi uraian jenis barang berikut merek, ukuran, spesifikasi lainya sedemikian rupa

sehingga dapat digunakan untuk menetapkan klasifikasi dan harga satuan barang. Contoh :

HS xxxx.xx.xx.xx - Kain sarung polyester 65% cotton 35% 1000 (seribu) pieces Merk Salak, tipe A, ukuran dewasa

35. Negara Asal:

Untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan ”Impor”, diisi dengan Negara Asal Barang beserta kode negaranya sesuai Tabel Kode Negara yang telah ditetapkan.

36. Tarif & fasilitas Impor

-BM -PPN -PPnBM -Cukai -PPh

HPE & PE (% atau Lainnya) Diisi tarif/pembebanan sesuai BTBMI bagi setiap pungutan dan dalam hal ada fasilitas pembayaran isikan besarnya fasilitas dalam persen (%) serta isikan kode jenis fasilitas pembayaran yang didapat, yaitu :

BBS untuk Dibebaskan, DTP untuk Ditanggung Pemerintah, dan DTG untuk Ditangguhkan.

- BM

Diisi tarif/pembebanan Bea Masuk sesuai BTBMI yang berlaku. Dalam hal ada fasilitas, diisi besarnya fasilitas dalam (%) dan kode jenis fasilitasnya.

- Cukai

Diisi tarif/pembebanan Cukai sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam hal ada fasilitas, diisi besarnya fasilitas dalam (%) dan kode jenis fasilitasnya. Apabila tidak ada pungutan Cukai, tidak perlu diisi.

- PPN Diisi tarif/pembebanan PPN dalam % sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam hal ada fasilitas, diisi besarnya fasilitas dalam (%) dan kode jenis fasilitasnya.

- PPnBM Diisi tarif/pembebanan PPnBM sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam hal ada fasilitas, diisi besarnya fasilitas dalam (%) dan kode jenis fasilitasnya. Apabila tidak ada pungutan PPnBM, tidak perlu diisi.

- PPh Diisi tarif/pembebanan PPh pasal 22 dalam % sesuai ketentuan yang berlaku serta besarnya fasilitas dalam (%) bila ada fasilitas serta kode jenis fasilitasnya. Contoh : Dalam hal BM mempunyai tarif/pembebanan BM = 20 % ; PPN=10% ; PPh = 2,5 %, sedangkan Fasilitas Pembebasan BM = 50%. Penulisannya adalah sebagai berikut : BM = 20% ® 50% BBS PPN = 10 % PPh = 2,5 %

HPE & PE (% atau Lainnya) HPE barang pada tanggal Pendaftaran :

Diisi Harga Patokan Ekspor per satuan barang ekspor berdasarkan Harga Patokan Ekspor yang secara berkala ditetapkan oleh Departemen Perdagangan yang berlaku pada saat Tanggal Pembayaran PE. Apabila tidak ada harga patokannya, agar disikan ” - ”

PE (% atau lainnya)

Page 16: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 9

Diisi besarnya tarif PE dalam % (persentase) atau US$, sesuai tarif PE dalam Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku pada saat Tanggal Pembayaran.

Keterangan: Apabila tarif PE berbeda untuk beberapa jenis barang ekspor, Lembar Pertama tidak diisi tetapi dirinci pada Lembar Lanjutan. Jika barang ekspor tersebut tidak terkena PE, diisi tanda ” - ”

37. Jumlah & Jenis Satuan

Berat Bersih (Kg) : - Jumlah & Jenis Satuan

Diisi jumlah, kode, dan uraian jenis satuan barang.

- Berat bersih (Kg) : Diisi berat bersih (netto) dalam kilogram (kg) untuk barang.

38. Jumlah Nilai

CIF / C&F / FOB Untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan “Impor” : Diisi jumlah nilai CIF dalam valuta sebagaimana tercantum pada angka 23. Untuk PP-SAD dengan Jenis Pemberitahuan “Ekpor” : Diisi jumlah nilai FOB dalam valuta sebagaimana tercantum pada angka 23.

Pengisian Angka 39 sampai dengan Angka 45 adalah pengisian nilai rekapitulasi, baik dari setiap jenis pungutan maupun total nilainya untuk setiap jenis pembayarannya.

39. BM /PE:

Untuk Impor : - Diisi Nilai BM dalam rupiah pada kolom yang tersedia sesuai dengan pembayaran

yang dilakukan (Dibayar, Ditanggung Pemerintah, Ditangguhkan, Dibebaskan); Contoh : angka 36 ® BM = 20% ® 50% BBS (fasilitas pembebasan Bea Masuk 50%) angka 38 ® jumlah nilai CIF = USD 1.000,00 - nilai CIF dalam rupiah= 1.000,00 x 9.000,00 (NDPBM ,angka 24)=Rp. 9.000.000,00 - BM bayar = 50% x 20% x Rp. 9.000.000,00 = Rp. 900.000,00 - BM dibebaskan = 50% x 20% x Rp. 9.000.000,00 = Rp. 900.000,00 angka 39 untuk BM kolom ”Dibayar” diisi Rp. 900.000,00 untuk BM kolom ”Dibebaskan” diisi Rp. 900.000,00

Untuk Ekspor : - Dalam hal ada Pungutan Ekspor, diisi dengan Nilai PE dalam rupiah yang dibayar.

40. Cukai : Dibayar (Rp), Ditanggung Pemerintah (Rp), Ditangguhkan(Rp), Dibebaskan (Rp).

Diisi dengan nilai Cukai dalam rupiah penuh untuk : - yang dibayar, dan/atau - ditanggung Pemerintah, dan/atau - ditangguhkan, dan/atau - dibebaskan, pada kolom yang tersedia.

41. PPN : Dibayar (Rp), Ditanggung Pemerintah (Rp), Ditangguhkan(Rp), Dibebaskan (Rp). Diisi dengan nilai PPN dalam rupiah penuh untuk : - yang dibayar, dan/atau - ditanggung Pemerintah, dan/atau - ditangguhkan, dan/atau - dibebaskan, pada kolom yang tersedia.

42. PPnBM : Dibayar (Rp), Ditanggung Pemerintah (Rp), Ditangguhkan(Rp), Dibebaskan (Rp). Diisi dengan nilai PPnBM dalam rupiah penuh untuk : - yang dibayar, dan/atau - ditanggung Pemerintah, dan/atau

Page 17: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 10

- ditangguhkan, dan/atau - dibebaskan, pada kolom yang tersedia.

43. PPh : Dibayar (Rp), Ditanggung Pemerintah (Rp), Ditangguhkan(Rp), Dibebaskan (Rp). Diisi dengan nilai PPh dalam rupiah penuh untuk : - yang dibayar, dan/atau - ditanggung Pemerintah, dan/atau - ditangguhkan, dan/atau - dibebaskan, pada kolom yang tersedia.

44. PNBP : Diisi dengan nilai PNBP yang dibayar dalam rupiah penuh.

45. Total : Dibayar (Rp), Ditanggung Pemerintah (Rp), Ditangguhkan(Rp), Dibebaskan (Rp). Diisi dengan nilai total BM + Cukai + PPN + PPnBM + PPh + PNBP dalam rupiah penuh untuk : - yang dibayar, dan/atau - ditanggung Pemerintah, dan/atau - ditangguhkan, dan/atau - dibebaskan, pada kolom yang tersedia.

F. Diisi Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun saat PP-SAD dibuat dan dibubuhkan tanda tangan dan

nama penanda tangan serta dibubuhkan cap perusahaan.

G. DIISI BEA DAN CUKAI :

No & Tgl. Pendaftaran : Diisi nomor dan tanggal pendaftaran pada isian yang tersedia.

H. UNTUK PEJABAT BC :

Diisi nomor dan tanggal SPPB atau PE dan atau PPB atau dokumen persetujuan lainnya dalam hal tidak diimpor atau tidak diekspor atas PIB/ PEB yang diajukan secara manual.

I. UNTUK PEMBAYARAN/ JAMINAN

Dalam hal hanya satu yang dipergunakan, beri tanda “xxxx” (coret) bagi yang tidak dipergunakan;

Dalam hal dilakukan pembayaran terhadap pungutan : - isikan angka 1 pada isian yang tersedia bila pembayaran pungutan dilakukan melalui Bank

Devisa, atau - isikan angka 2 pada isian yang disediakan bila pembayaran pungutan dilakukan pada Kantor

Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC), atau; Dalam hal diserahkan Jaminan terhadap pungutan : - isikan angka 1 pada isian yang tersedia bila jaminan adalah Jaminan Tunai, atau - isikan angka 2 bila jaminan adalah Bank garansi, atau - isikan angka 3 bila jaminan adalah Customs Bond, atau - isikan angka 4 bila jaminan adalah Jaminan selain Tunai, Bank Garansi, Customs Bond; Diisi kode penerimaan untuk setiap pungutan yang dilakukan pembayaran/ penjaminannya pada kolom yang disediakan; Diisi nomor bukti pembayaran baik bagi SSPCP maupun untuk SSP pada kolom yang tersedia atau dalam hal mempergunakan jaminan diisi nomor bukti Jaminan bagi pungutan yang dijaminkan; Diisi tanggal dilakukannya pembayaran / penjaminan pada kolom yang disediakan; Dibubuhkan tanda tangan dan nama jelas pejabat penerima pembayaran, Nama Bank serta stempel instansi.

Page 18: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 11

Pengisian Kolom-Kolom Pada Lembar Lanjutan Pemberitahuan Pabean

Kantor Pelayanan Bea dan Cukai :

Diisi nama Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat diajukannya Formulir PP-SAD sesuai dengan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang diisi pada Lembar Pertama.

Nomor Pengajuan :

Dalam hal penyampaian Formulir PP-SAD dengan menggunakan media disket atau secara PDE (Pertukaran Data Elektronik), maka Nomor Pengajuan diisi dengan isian sesuai dengan Nomor Pengajuan pada Lembar Pertama. Pengisian kolom-kolom (Angka 33 s.d 38) pada Lembar Lanjutan ini, sesuai dengan petunjuk pengisian kolom-kolom (Angka 33 s.d 38) pada Lembar Pertama.

Pengisian Kolom-Kolom Pada Lembar Lampiran Kontainer Pemberitahuan Pabean

Kantor Pelayanan Bea dan Cukai :

Diisi nama Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat diajukannya Formulir PP-SAD sesuai dengan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang diisi pada Lembar Pertama.

Nomor Pengajuan :

Dalam hal penyampaian Formulir PP-SAD dengan menggunakan media disket atau secara PDE (Pertukaran Data Elektronik), maka Nomor Pengajuan diisi dengan isian sesuai dengan Nomor Pengajuan pada Lembar Pertama. Pengisian kolom yang setiap halaman terdiri atas 2(dua) kolom, dimana masing-masing kolom berdiri sendiri yang terdiri atas : - No.Urut:

Diisi nomor urut keberapa untuk kontainer yang akan dituliskan, dalam hal jumlah halaman lebih dari satu, untuk halaman berikutnya diisikan nomor urut lanjutan dari nomor urut terakhir halaman sebelumnya.

- Nomor Kontainer:

Diisi nomor kontainer secara lengkap. - Ukuran:

Diisi ukuran kontainer. - Tipe:

Diisi tipe kontainer yang dipergunakan. Pada setiap akhir halaman diisi tempat, tanggal, bulan, tahun saat PIB dibuat dan dibubuhkan tanda tangan dan nama penanda tangan serta dibubuhkan cap perusahaan.

Pengisian Kolom-Kolom

Pada Lembar Lampiran Dokumen Pelengkap, Skep Fasilitas dan Persyaratan Impor/ Ekspor Pemberitahuan Pabean

Kantor Pelayanan Bea dan Cukai :

Diisi nama Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat diajukannya Formulir PP-SAD sesuai dengan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang diisi pada Lembar Pertama.

Nomor Pengajuan :

Page 19: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 12

Dalam hal penyampaian Formulir PP-SAD dengan menggunakan media disket atau secara PDE (Pertukaran Data Elektronik), maka Nomor Pengajuan diisi dengan isian sesuai dengan Nomor Pengajuan pada Lembar Pertama. Pengisian kolom-kolom pada Lembar Lampiran ini dilakukan dengan mengisikan : - No.Urut:

Diisi nomor urut keberapa untuk dokumen pelengkap pabean, Skep fasilitas dan dokumen persyaratan impor/ekspor.

- Kode angka pada SAD :

Diisi dengan kode angka pada SAD atas dokumen pelengkap pabean, Skep fasilitas dan dokumen persyaratan impor/ekspor, yang perlu dijelaskan pada Lembar Lampiran ini.

- Uraian pada SAD :

Diisi dengan uraian dari kode angka pada SAD atas dokumen pelengkap pabean, Skep fasilitas dan dokumen persyaratan impor/ekspor, yang perlu dijelaskan pada Lembar Lampiran ini.

- Kode Fasilitas & Persyaratan Impor/ Ekspor :

Diisi dalam hal ”Kode angka pada SAD” diisi dengan isian 21 dan ”Uraian pada SAD” diisi dengan Fasilitas & Persyaratan Impor/ Ekspor, maka diisikan dengan Kode dari masing-masing fasilitas & persyaratan impor/ ekspor yang perlu dijelaskan pada Lembar Lampiran ini.

- Uraian Jenis Fasilitas & Persyaratan Impor/ Ekspor :

Diisi dengan uraian dari ”Jenis Fasilitas & Persyaratan Impor/ Ekspor” sesuai dengan ”Kode Fasilitas & Persyaratan Impor/ Ekspor”.

- Nomor Dok.Pelengkap, Skep Fasilitas & Persyaratan Impor/ Ekspor :

Diisi dengan Nomor dari dokumen pelengkap pabean, Skep fasilitas maupun dokumen pemenuhan persyaratan impor/ ekspor, yang perlu dijelaskan pada Lembar Lampiran ini.

- Nomor Dok.Pelengkap, Skep Fasilitas & Persyaratan Impor/ Ekspor :

Diisi dengan Tanggal dari dokumen pelengkap pabean, Skep fasilitas maupun dokumen pemenuhan persyaratan impor/ ekspor, yang perlu dijelaskan pada Lembar Lampiran ini.

Pada setiap akhir halaman diisi tempat, tanggal, bulan, tahun saat PIB dibuat dan dibubuhkan tanda tangan dan nama penanda tangan serta dibubuhkan cap perusahaan.

Pengisian Kolom-Kolom Pada Lembar Lampiran Cara Pemberitahuan Pabean Berkala

Lembar lampiran Pemberitahuan Pabean Impor secara Berkala untuk impor hanya diisi dalam hal Importir mendapat fasilitas berkala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai :

Diisi nama Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat diajukannya Formulir PP-SAD sesuai dengan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang diisi pada Lembar Pertama.

Nomor Pengajuan :

Dalam hal penyampaian Formulir PP-SAD dengan menggunakan media disket atau secara PDE (Pertukaran Data Elektronik), maka Nomor Pengajuan diisi dengan isian sesuai dengan Nomor Pengajuan pada Lembar Pertama.

Nomor Pendaftaran : Diisi nomor pendaftaran yang diberikan oleh KPBC

Pengisian kolom-kolom pada Lembar Lampiran ini dilakukan dengan mengisikan : - No.Urut:

Diisi nomor urut keberapa untuk barang berkala yang akan dituliskan, dalam hal jumlah halaman lebih dari satu, untuk halaman berikutnya diisikan nomor urut lanjutan dari nomor urut terakhir halaman sebelumnya.

Page 20: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 13

- No. & Tgl. Invoice Diisi nomor dan tanggal invoice.

- Nama, Alamat & Neg. Pemasok/ Penerima:

Diisi nama dan alamat Pemasok serta kode negara asal barang/ nama dan alamat Penerima serta kode negara tujuan barang.

- Pel. Muat/ Negara Tujuan:

Diisi Nama dan kode lokasi Pelabuhan Muat barang/ Negara dan Kode Negara tujuan. - Perkiraan Tgl. Tiba/ Tgl. Berangkat:

Diisi tanggal/ bulan/ tahun perkiraan tiba/ berangkat sarana pengangkut. - HS, Uraian, Jenis dan Jumlah barang secara lengkap, Berat Bersih (Kg)

Diisi: - Kode pos tarif (HS) barang sesuai dengan klasifikasi barang; - Uraian jenis barang secara lengkap, merek, tipe, ukuran, spesifikasi lainnya; - Berat bersih (netto) dalam kilogram (kg).

- Tarif & Fas, BM, Cukai, PPN, PPnBM, PPh, HPE & PE

Diisi tarif/pembebanan sesuai BTBMI bagi setiap pungutan dan dalam hal ada fasilitas pembayaran isikan besarnya fasilitas dalam persen (%) serta isikan kode jenis fasilitas pembayaran yang didapat, yaitu :

BBS untuk Dibebaskan, DTP untuk Ditanggung Pemerintah, dan DTG untuk Ditangguhkan.

- BM Diisi tarif/pembebanan Bea Masuk sesuai BTBMI yang berlaku. Dalam hal ada fasilitas, diisi besarnya fasilitas dalam (%) dan kode jenis fasilitasnya.

- Cukai Diisi tarif/pembebanan Cukai sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam hal ada fasilitas, diisi besarnya fasilitas dalam (%) dan kode jenis fasilitasnya. Apabila tidak ada pungutan Cukai, tidak perlu diisi.

- PPN Diisi tarif/pembebanan PPN dalam % sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam hal ada fasilitas, diisi besarnya fasilitas dalam (%) dan kode jenis fasilitasnya.

- PPnBM Diisi tarif/pembebanan PPnBM sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam hal ada fasilitas, diisi besarnya fasilitas dalam (%) dan kode jenis fasilitasnya. Apabila tidak ada pungutan PPnBM, tidak perlu diisi.

- PPh Diisi tarif/pembebanan PPh pasal 22 dalam % sesuai ketentuan yang berlaku serta besarnya fasilitas dalam (%) bila ada fasilitas serta kode jenis fasilitasnya.

Contoh : Dalam hal BM mempunyai tarif/pembebanan BM = 20 % ; PPN=10% ; PPh = 2,5 %, sedangkan Fasilitas Pembebasan BM = 50%. Penulisannya adalah sebagai berikut : BM = 20% ® 50% BBS PPN = 10 % PPh = 2,5 %

HPE & PE (% atau Lainnya)

- HPE barang pada tanggal Pendaftaran:

Diisi Harga Patokan Ekspor persatuan barang ekspor berdasarkan harga Patokan Ekspor yang secara berkala ditetapkan oleh Depatemen Perdagangan yang berlaku pada tanggal pembayaran PE. Apabila tidak ada harga patokannya, agar disikan ” - ”

- PE (% atau lainnya)

Diisi besarnya tarif PE dalam % (persentase) atau US$, sesuai tarif PE dalam Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku pada tanggal pembayaran.

Apabila tarif PE berbeda untuk beberapa jenis barang ekspor, lembar pertama tidak diisi tetapi dirinci pada lembar lanjutan. Jika barang ekspor tersebut tidak terkena PE, diisi tanda ”-”

Page 21: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK …bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2014/03/pmk-103-2006... · PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ...

Petunjuk Pengisian SAD 14

- Nilai CIF/ FOB Untuk Impor : Diisi jumlah nilai CIF dalam valuta sebagaimana tercantum pada angka 24. Untuk Ekpor : Diisi jumlah nilai FOB dalam valuta sebagaimana tercantum pada angka 24.

- Nomor & Tgl BC 1.1 serta Pos/ Sub Pos

Untuk PP-SAD Jenis Pemberitahuan ”Impor” diisi Nomor dan Tanggal/ bulan/ tahun BC1.1, serta diisi Pos dan Sub Pos (jika ada) BC 1.1 (Inward Manifes).

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SRI MULYANI INDRAWATI