PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat...

31
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 16/MEN/2007 TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi keuangan dan persamaan persepsi dalam pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.05/2007 tentang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.05/2007, maka dipandang perlu adanya penetapan pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan; b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;

Transcript of PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat...

Page 1: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

PERATURAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 16/MEN/2007

TENTANG

PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI

TIDAK TETAP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi keuangan dan

persamaan persepsi dalam pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.05/2007 tentang

Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 62/PMK.05/2007, maka dipandang perlu adanya penetapan pelaksanaan Perjalanan

Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap di

lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;

b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Peraturan

Menteri;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-

Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab

Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan;

Page 2: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan

Kehutanan;

7. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;

8. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 72 Tahun 2004;

9. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004

tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan

Presiden Nomor 31/P Tahun 2007;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9

Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10

Tahun 2005 tentang Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2007;

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/ MEN /2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2007;

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.05/2007 tentang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri bagi

Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Keuangan 62/PMK.05/2007;

15. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik

Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;

Page 3: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

16. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.72/MEN/SJ/KU.610/XII/06 tentang Penunjukan

Kuasa Pengguna Anggaran, Penetapan Pejabat

Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

Tahun Aggaran 2007, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Pengangkatan Keputusan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor

KEP.32/MEN/SJ/KU.610/VII/07;

Memperhatikan : 1. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharan Nomor

PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan

Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

2. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-34/PB/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat

Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur

Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-37/PB/2007;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS

JABATAN DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA,

PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN

PERIKANAN.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Pejabat Negara adalah Ketua, Wakil Ketua, Anggota Lembaga Tinggi Negara, Menteri dan setingkat Menteri.

2. Pegawai Negeri adalah Pegawai Negeri Sipil, Anggota Tentara Nasional Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Page 4: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

3. Pegawai Tidak Tetap adalah Pegawai yang diangkat untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan

yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan organisasi dalam kerangka sistem kepegawaian, yang tidak berkedudukan sebagai pegawai negeri.

4. Pejabat yang Berwenang adalah Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau Pejabat yang diberi wewenang oleh Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan Departemen

Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

5. Atasan yang berwenang adalah Menteri atau pimpinan unit kerja/satuan kerja dan atau atasan langsung pejabat yang bersangkutan.

6. Perjalanan dinas dalam negeri yang selanjutnya disebut perjalanan dinas adalah perjalanan keluar tempat kedudukan baik perseorangan

maupun secara bersama yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 (lima)

kilometer dari batas kota, yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan Negara atas perintah Pejabat yang

Berwenang, termasuk perjalanan dari tempat kedudukan ke tempat meninggalkan Indonesia untuk bertolak ke luar negeri dan dari tempat

tiba di Indonesia dari luar negeri ke tempat yang dituju di dalam negeri.

7. Lumpsum adalah uang yang dibayarkan sekaligus.

8. Biaya Riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti

pengeluaran yang sah.

9. Perhitungan Rampung adalah perhitungan biaya perjalanan yang

dihitung sesuai kebutuhan riil berdasarkan ketentuan yang berlaku.

10. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah surat perintah kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai

Tidak Tetap serta selain Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap untuk melaksanakan perjalanan dinas.

11. Wilayah Jabatan adalah wilayah kerja dalam menjalankan tugas.

12. Tempat Kedudukan adalah tempat/kota kantor/satuan kerja berada.

13. Tempat Bertolak adalah tempat/kota melanjutkan perjalanan dinas ke

tempat tujuan.

14. Tempat Tujuan adalah tempat dimana dilakukan kegiatan yang

berkaitan dengan perjalanan dinas yang dilaksanakan di propinsi, kabupaten/kota, atau kecamatan.

15. Detasering adalah penugasan sementara waktu.

Page 5: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

16. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA/KPA adalah Menteri Kelautan dan Perikanan atau kuasanya

yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Departemen

Kelautan dan Perikanan;

17. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah

dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan kepada PA/KPA atau

pejabat lain yang ditunjuk untuk selanjutnya diteruskan kepada Pejabat

Penerbit SPM bersangkutan;

18. Surat Perintah Membayar, yang selanjutnya disebut SPM, adalah

dokumen yang diterbitkan oleh PA/KPA atau Pejabat Pembuat Komitmen yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau dokumen lain yang dipersamakan;

19. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk

pelaksanaan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berdasarkan SPM;

20. Uang Persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka kerja

dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada Bendahara Pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan

operasional kantor sehari-hari yang tidak dilakukan dengan pembayaran langsung;

21. Tambahan uang persediaan, yang selanjutnya disebut (TUP) adalah uang yang diberikan kepada satuan kerja untuk kebutuhan yang sangat

mendesak dalam satu bulan melebihi pagu UP yang ditetapkan;

22. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-GU adalah surat perintah membayar yang

diterbitkan oleh PA/KPA dengan membebani DIPA, yang dananya dipergunakan untuk menggantikan UP yang telah dipakai;

23. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja, yang selanjutnya disebut SPTB adalah pernyataan tanggung jawab belanja yang dibuat oleh PA/KPA atas transaksi belanja sampai dengan jumlah tertentu;

Pasal 2

(1) Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap di

lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan yang akan melaksanakan perjalanan dinas harus terlebih dahulu mendapat

persetujuan/perintah dari atasan yang berwenang.

Page 6: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

(2) Pemberian persetujuan/perintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

a. Atasan yang berwenang hanya berwenang memberikan

persetujuan untuk perjalanan dinas dalam wilayah jabatannya;

b. Dalam hal perjalanan dinas keluar wilayah jabatannya, maka

yang memberikan persetujuan/perintah yaitu:

1) untuk Pejabat Negara dan Pegawai Tidak Tetap dalam hal ini

staf khusus dan Penasehat Menteri persetujuan/perintah dari

Menteri;

2) untuk Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap selain Staf

Khusus dan Penasehat Menteri persetujuan/perintah dari atasan yang berwenang;

(3) Berdasarkan persetujuan/perintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan Surat Perintah Tugas (SPT) oleh atasan yang

berwenang dari wilayah jabatannya.

(4) SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan dasar diterbitkannya Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) oleh pejabat

yang berwenang.

Pasal 3

Dalam hal pejabat yang berwenang akan melakukan perjalanan dinas, SPPD ditandatangani oleh:

a. atasan langsungnya apabila pejabat yang berwenang berada dalam satu tempat kedudukan dengan atasan langsungnya;

b. dirinya sendiri atas nama atasan langsungnya dalam hal pejabat tersebut merupakan pejabat tertinggi pada tempat kedudukan pejabat

yang bersangkutan.

BAB II

PERJALANAN DINAS JABATAN

Pasal 4

(1) Perjalanan dinas jabatan merupakan perjalanan dinas dari tempat

kedudukan ke tempat yang dituju dan kembali ke tempat kedudukan semula.

(2) Perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk perjalanan dinas yang dilakukan dalam hal:

a. detasering di luar tempat kedudukan;

Page 7: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

b. menempuh ujian dinas/ujian jabatan baik struktural maupun

fungsional yang diadakan di luar tempat kedudukan;

c. menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau

menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk yang

berada di luar tempat kedudukan, untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan

jabatan;

d. pengobatan di luar tempat kedudukan berdasarkan surat

keterangan dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena

melakukan tugas;

e. pengobatan di luar tempat kedudukan berdasarkan keputusan

Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri;

f. mengikuti pendidikan dinas di luar tempat kedudukan;

g. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah

pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas;

h. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah

pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari tempat kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.

BAB III BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN

Pasal 5

(1) Biaya perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

ayat (1) terdiri atas:

a. uang harian yang meliputi uang makan, uang saku, dan transpor

lokal;

b. biaya transpor pegawai, yang diperlukan untuk:

1) Perjalanan dari tempat kedudukan ke terminal bis/stasiun/

bandara/pelabuhan keberangkatan sampai tempat tujuan pulang pergi;

2) Retribusi yang dipungut di terminal bus/stasiun/bandara/

pelabuhan sesuai peraturan daerah setempat;

c. biaya penginapan, merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap:

1) Di hotel;

2) Di tempat menginap lainnya, dalam hal tidak terdapat hotel,

Diluar biaya penginapan (seperti laundry, room service, telpon, dan lain-lain) tidak dibiayai.

Page 8: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

(2) Khusus untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf g dan h, selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

juga diberikan biaya menjemput/mengantar jenazah, terdiri:

a. biaya pemetian;

b. biaya angkutan jenazah.

(3) Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digolongkan dalam 6 (enam) tingkat, yaitu:

a. Tingkat A untuk Pejabat Negara (Ketua/Wakil Ketua dan Anggota

Lembaga Tinggi Negara, Menteri dan setingkat Menteri).

b. Tingkat B untuk Pejabat Negara Lainnya dan Pejabat Eselon I;

antara lain Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan, Staf Ahli Menteri, Penasehat Menteri dan

Staf Khusus;

c. Tingkat C untuk Pejabat Eselon II; antara lain Sekretaris (Itjen,

Ditjen, Badan, Unit KORPRI), Direktur, Kepala Biro, Kepala Pusat,

Ketua Sekolah Tinggi Perikanan, Kepala Balai Besar dan Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera;

d. Tingkat D untuk Pejabat Eselon III/Gol. IV; antara lain Kepala Bagian, Kepala Subdit, Kepala Bidang, Direktur Akademi

Perikanan, Kepala SUPM, Kepala Balai, Kepala Pelabuhan

Nusantara, Kepala Pangkalan Pengawas Perikanan, Pegawai Non Struktural dan CPNS Golongan IV .

e. Tingkat E untuk Pejabat Eselon IV/Gol. III; antara lain Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang, Kepala Seksi, Kepala Stasiun,

Kepala Pelabuhan Perikanan Pantai, Pegawai Non Struktural dan CPNS Golongan III;

f. Tingkat F untuk PNS/ Pegawai Non Struktural dan CPNS Golongan

II dan I.

(4) Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2) diberikan berdasarkan tingkat perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dengan ketentuan Uang Harian, Fasilitas

Transpor, Fasilitas dan Kelas Penginapan, Biaya Pemetian dan

Angkutan Jenazah termasuk yang berhubungan dengan pengruktian/pengurusan jenazah, dan Perkiraan Biaya Penginapan

Berdasarkan Tarif Rata-rata Hotel sebagaimana tersebut dalam Lampiran I,II,III, IV dan V Peraturan Menteri ini.

Page 9: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

Pasal 6

(1) Biaya perjalanan dinas jabatan dibebankan pada anggaran unit

kerja/satuan kerja yang mengeluarkan SPPD yang bersangkutan.

(2) Pejabat yang Berwenang memberi perintah perjalanan dinas agar memperhatikan ketersediaan dana yang diperlukan untuk

melaksanakan perjalanan tersebut dalam anggaran unit kerja/satuan kerja yang bersangkutan.

Pasal 7

Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap di lingkungan

Departemen Kelautan dan Perikanan dilarang menerima biaya perjalanan dinas jabatan rangkap (dua kali atau lebih) untuk perjalanan dinas yang

dilakukan dalam waktu yang sama.

Pasal 8

Perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) diberikan dalam bentuk:

a. uang harian, biaya transpor pegawai, dan biaya penginapan untuk perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan

ayat (2) huruf a, b, c, dan d;

b. biaya transpor pegawai, untuk perjalanan dinas dalam rangka pengobatan dan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat

(2) huruf e dan f, dengan uang harian dapat diberikan setinggi-tingginya 30% (tiga puluh persen) dari uang harian;

c. uang harian, biaya transpor pegawai/keluarga, dan biaya penginapan sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang, serta biaya pemetian dan

angkutan jenazah untuk perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (2) huruf g dan h.

Pasal 9

Uang harian dalam rangka perjalanan dinas jabatan dan biaya pemetian

jenazah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2)

dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi.

Pasal 10

Biaya transpor pegawai dan biaya penginapan dalam rangka perjalanan

dinas jabatan serta biaya angkutan jenazah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 5 ayat (1) dan (2) dibayarkan sesuai dengan biaya riil.

Page 10: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

Pasal 11

(1) Uang harian dan biaya penginapan perjalanan dinas jabatan diberikan:

a. untuk perjalanan dinas jabatan pulang pergi yang memerlukan

waktu sekurang-kurangnya 6 (enam) jam.

b. menurut banyak hari yang digunakan untuk melaksanakan

perjalanan dinas;

c. selama 2 (dua) hari untuk transit menunggu pengangkutan

lanjutan dalam hal harus berpindah ke alat angkutan lain;

d. selama-lamanya 3 (tiga) hari di tempat bertolak ke/datang dari luar negeri;

e. selama-lamanya 10 (sepuluh) hari di tempat yang bersangkutan jatuh sakit/berobat dalam hal pegawai yang sedang melakukan

perjalanan dinas jatuh sakit;

f. selama-lamanya 90 (sembilan puluh) hari dalam hal pegawai

melakukan tugas detasering;

g. selama-lamanya 7 (tujuh) hari setelah diterima keputusan tentang perubahan detasering menjadi penugas pindahan;

h. selama-lamanya 3 (tiga) hari di tempat penjemputan jenazah dan selama-lamanya 3 (tiga) hari di tempat pemakaman jenazah

dalam hal jenazah tersebut tidak dimakamkan di tempat

kedudukan almarhum/almarhumah yang bersangkutan untuk pejabat negara/pegawai yang meninggal saat melaksanakan

perjalanan dinas;

i. selama-lamanya 3 (tiga) hari di tempat pemakaman jenazah

pejabat negara/pegawai yang meninggal dan dimakamkan tidak di tempat kedudukan almarhum/almarhumah yang bersangkutan.

(2) Dalam hal perjalanan dinas jabatan dilakukan secara bersama-sama

untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu, penginapan/hotel untuk seluruh pejabat negara/pegawai dapat menginap pada

hotel/penginapan yang sama, sesuai dengan kelas kamar penginapan/hotel yang telah ditetapkan untuk masing-masing pejabat

negara/pegawai negeri

(3) Perjalanan dinas jabatan pulang pergi yang memakan waktu kurang dari 6 (enam) jam, diberikan biaya perjalanan dinas setinggi-tingginya

sebesar 60% (enam puluh persen) dari uang harian sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini.

Page 11: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

Pasal 12

Dalam hal perjalanan dinas jabatan menggunakan kapal laut/sungai untuk

waktu sekurang-kurangnya 24 jam (dua puluh empat) jam, maka selama

waktu transpor tersebut kepada Pejabat Negara/Pegawai hanya diberikan uang harian.

Pasal 13

Dalam hal perjalanan dinas jabatan menggunakan pesawat udara/angkutan

laut/sungai/danau dengan sistem sewa, maka biaya transpor dibayarkan dengan biaya riil sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 14

(1) Selain Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap, dapat melakukan perjalanan dinas atas perintah Pejabat yang

Berwenang, dan biaya perjalanan dinasnya digolongkan dalam tingkat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) menurut tingkat pendidikan/kepatutan/tugas yang bersangkutan.

(2) Selain Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal ini termasuk mitra kerja dan atau orang yang berjasa dan mempunyai relevansi kerja

dalam menunjang tercapainya tugas pokok dan fungsi departemen, antara lain:

a. Tenaga ahli;

b. Penasehat dan/atau Pengurus Dharma Wanita Pusat;

c. Nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan ;

d. Wartawan;

e. Pemimpin dan/atau Pengurus asosiasi perikanan.

(3) Pegawai Negeri Sipil Golongan I dapat melakukan perjalanan dinas dalam urusan mendesak/khusus, seperti tidak diperolehnya tenaga

teknis di tempat yang bersangkutan.

(4) Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan dinas untuk

kepentingan negara, digolongkan dalam tingkat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) oleh Pejabat yang Berwenang sesuai dengan tingkat pendidikan/tugas yang bersangkutan.

Pasal 15

(1) Biaya perjalanan dinas dibayarkan sebelum perjalanan dinas jabatan

dilaksanakan.

Page 12: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

(2) Dalam hal perjalanan dinas jabatan harus segera dilaksanakan, sementara biaya perjalanan dinas belum dapat dibayarkan, maka

biaya perjalanan dinas dapat dibayarkan setelah perjalanan dinas

selesai.

Pasal 16

(1) Dalam hal jumlah hari perjalanan dinas jabatan ternyata melebihi

jumlah hari yang ditetapkan dalam SPPD, pejabat yang berwenang

dapat mempertimbangkan tambahan uang harian dan biaya penginapan sepanjang kelebihan tersebut bukan disebabkan

kesalahan/kelalaian Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap bersangkutan, dengan melampirkan surat keterangan dari

pejabat yang dikunjungi atau bukti lain yang sah.

(2) Tambahan uang harian dan biaya penginapan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), tidak dapat dipertimbangkan untuk hal-hal sebagai-

mana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf d, e, f, g, h dan i.

(3) Dalam hal jumlah hari menunggu sambungan dengan alat angkutan

lain ternyata lebih dari 2 (dua) hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf c, maka Pejabat yang Berwenang dapat

mempertimbangkan pemberian tambahan uang harian dan biaya

penginapan sepanjang kelebihan tersebut bukan disebabkan kesalahan/kelalaian Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak

Tetap yang bersangkutan dengan melampirkan surat keterangan dari pejabat yang dikunjungi atau bukti lain yang sah.

(4) Dalam hal pejabat yang berwenang setuju untuk memberikan tambahan uang harian dan biaya penginapan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Pejabat yang Berwenang

menerbitkan surat persetujuan tambahan uang harian dan biaya penginapan dimaksud.

(5) Dalam hal jumlah hari perjalanan dinas ternyata kurang dari jumlah hari yang ditetapkan dalam SPPD, maka Pejabat Negara, Pegawai

Negeri Sipil, Pegawai Tidak Tetap yang bersangkutan wajib

menyetorkan kembali kelebihan uang harian dan biaya penginapan yang telah diterimanya.

(6) Ketentuan penyetoran kembali kelebihan uang harian dan biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak berlaku untuk

perjalanan dinas dalam perubahan detasering menjadi

penugaspindahan selama-lamanya 7 (tujuh) hari setelah diterima keputusan tentang perubahan.

Page 13: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

BAB IV

PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN

Pasal 17

Pembayaran biaya perjalanan dinas dapat diberikan dalam batas pagu

anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) satuan kerja yang bersangkutan.

Pasal 18

Pembayaran biaya perjalanan dinas dapat dilakukan dengan mekanisme

Uang Persediaan (UP) dan/atau mekanisme Pembayaran Langsung (LS)

Pasal 19

Pembayaran biaya perjalanan dinas melalui mekanisme UP dilakukan dengan

memberikan uang muka kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai

Tidak Tetap yang melaksanakan perjalanan dinas oleh Bendahara Pengeluaran dari UP/Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang dikelolanya.

Pasal 20

Pemberian uang muka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 didasarkan

pada permintaan dari Kuasa Pengguna Anggaran( KPA)/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kepada Bendahara Pengeluaran dengan dilampiri:

a. Surat tugas untuk melakukan perjalanan dinas yang ditandatangani oleh atasan yang berwenang;

b. SPPD;

c. Kwitansi perjalanan dinas; dan

d. Rincian biaya perjalanan dinas;

Pasal 21

Berdasarkan permintaan uang muka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bendahara Pengeluaran membayarkan biaya perjalanan dinas kepada

Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap yang melakukan

perjalanan dinas.

Page 14: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

Pasal 22

Pembayaran biaya perjalanan dinas melalui mekanisme LS kepada pihak

ketiga ditetapkan sebagai berikut:

a. Biaya perjalanan dinas untuk pembelian/pengadaan tiket dan/atau biaya

penginapan dapat dilakukan melalui pihak ketiga.

b. Pihak ketiga dapat berupa event organizer, biro jasa perjalanan, maskapai penerbangan, dan perusahaan jasa perhotelan/penginapan.

c. Penetapan pihak ketiga dilakukan melalui pelaksanaan pengadaan

barang/jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 23

(1) Kontrak/perjanjian dengan pihak ketiga dapat dilakukan untuk satu paket kegiatan atau untuk kebutuhan periode tertentu.

(2) Nilai kontrak/perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

boleh melebihi ketentuan tarif tiket dan penginapan yang telah ditetapkan.

Pasal 24

(1) Pembayaran biaya perjalanan dinas kepada pihak ketiga didasarkan

atas prestasi kerja yang telah diselesaikan sebagaimana diatur dalam kontrak/perjanjian.

(2) Atas dasar prestasi kerja yang telah diselesaikan, pihak ketiga

mengajukan tagihan kepada PPK.

(3) Berdasarkan tagihan dari pihak ketiga, PPK mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan SPM

dengan melampirkan:

a. Kontrak/perjanjian yang mencantumkan nomor rekening;

b. Surat Pernyataan KPA mengenai penetapan rekanan;

c. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan;

d. Berita Acara Pembayaran;

e. Kuitansi;

f. SPTB;

g. Resume Kontrak/perjanjian;

h. Faktur Pajak dan/atau Surat Setoran Pajak (SSP) sesuai

ketentuan;

Page 15: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

i. Daftar Pelaksanaan/Prestasi Kerja yang memuat antara lain

informasi data Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak

Tetap (nama, pangkat/golongan), tujuan, tanggal keberangkatan,

tempat menginap, lama menginap, dan jumlah biaya masing-masing Pejabat Negara/Pegawai Negeri/Pegawai Tidak Tetap.

Pasal 25

Atas dasar SPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (3) Pejabat

Penandatangan SPM menerbitkan dan mengajukan SPM kepada KPPN

dengan melampirkan SPTB, resume kontrak/SPK, dan faktur pajak dan/atau sesuai ketentuan.

Pasal 26

Dalam hal perjalanan dinas telah dilakukan sebelum biaya perjalanan dinas

dibayarkan, pembayaran biaya perjalanan dinas dapat dilakukan dengan mekanisme pembayaran LS melalui rekening Bendahara Pengeluaran atau

kepada Rekening Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap

yang telah melakukan perjalanan dinas.

Pasal 27

Pengajuan SPM kepada KPPN atas nama pembayaran biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dilampiri SPTB dan daftar yang

ditandatangani KPA dan yang memuat nama Pejabat Negara, Pegawai

Negeri, Pegawai Tidak Tetap, NIP, Jumlah Uang, dan Nomor Rekening Bendahara Pengeluaran atau nomor rekening Pejabat Negara, Pegawai

Negeri, Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan dinas.

BAB V

PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

PERJALANAN DINAS JABATAN

Pasal 28

(1) Perjalanan dinas dilakukan berdasarkan SPPD yang diterbitkan oleh

Pejabat yang Berwenang dengan formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran VI Peraturan Menteri ini.

(2) Pejabat yang Berwenang hanya dapat menerbitkan SPPD untuk

perjalanan dinas yang biayanya dibebankan pada anggaran yang tersedia pada unit kerja/satuan kerja yang bersangkutan.

Page 16: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

(3) Dalam hal SPPD ditandatangani oleh atasan langsung pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, maka

pembiayaan perjalanan dinas dapat dibebankan pada unit

kerja/satuan kerja Pejabat yang Berwenang tersebut.

(4) Pejabat yang Berwenang dalam menerbitkan SPPD sekaligus

menetapkan tingkat golongan perjalanan dinas dan alat transpor yang digunakan untuk melaksanakan perjalanan dinas yang bersangkutan

dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan perjalanan dinas.

Pasal 29

(1) Perkiraan besarnya jumlah biaya perjalanan dinas dituangkan dalam rincian biaya perjalanan dinas dengan formulir sebagaimana tersebut

dalam Lampiran VII Peraturan Menteri ini.

(2) Rincian biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

disusun dengan berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 ayat (4).

Pasal 30

(1) Pejabat Negara, Pegawai Negeril, Pegawai Tidak Tetap yang

melakukan perjalanan dinas wajib menyampaikan dokumen

pertanggungjawaban berupa SPPD dan pertanggung jawaban biaya perjalanan dinas.

(2) Dokumen pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari biaya transpor dan biaya

penginapan.

Pasal 31

(1) Dokumen pertanggungjawaban biaya transportasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 30 ayat (2) terdiri dari:

a. Tiket/bukti pengeluaran untuk biaya transpor dari tempat kedudukan ke terminal bis/statsiun/bandara/pelabuhan pulang

pergi.

b. Tiket/bukti pengeluaran untuk biaya transpor dari terminal bis/statsiun/bandara/pelabuhan ke tempat tujuan pulang pergi.

c. Tiket pesawat dilampiri boarding pass dan airport tax, tiket kereta api, tiket kapal laut dan tiket bis.

d. Bukti pembayaran moda transpor lainnya.

Page 17: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

(2) Dokumen pertanggungjawaban biaya penginapan sebagaimana

dimaksud pada Pasal 30 ayat (2) terdiri dari kuitansi atau bukti

pembayaran lainnya yang dikeluarkan oleh hotel atau tempat

penginapan lainnya.

(3) Dalam hal tiket transpor dan kuitansi atau bukti pembayaran

penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak

diperoleh, maka Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan dinas membuat Daftar Pengeluaran

Riil yang diketahui/disetujui oleh PPK dengan formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran VIII Peraturan Menteri ini.

Pasal 32

(1) Pembayaran biaya perjalanan dinas dalam rangka mengikuti seminar,

rapat dan lain-lain yang biaya perjalanan dinasnya dibebankan pada

DIPA Satuan Kerja penyelenggara kegiatan, dapat diberikan uang muka biaya perjalanan dinas oleh Satuan Kerja penyelenggara

kegiatan.

(2) Biaya transpor keberangkatan Pejabat Negara, Pegawai Negeri,

Pegawai Tidak Tetap dalam rangka mengikuti seminar, rapat, dan lain-

lain dibayarkan sebesar biaya riil yang dikeluarkan sesuai bukti

pengeluaran.

(3) Biaya transpor kepulangan Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai

Tidak Tetap dalam rangka mengikuti seminar, rapat, dan lain-lain

dibayarkan sesuai tarif yang berlaku.

Pasal 33

(1) Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap yang telah

melakukan perjalanan dinas, menyampaikan seluruh bukti

pengeluaran asli kepada PPK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah perjalanan dinas dilaksanakan.

(2) PPK melakukan perhitungan rampung seluruh bukti pengeluaran

biaya perjalanan dinas Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai

Tidak Tetap untuk kemudian disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran.

(3) Apabila terdapat kelebihan pembayaran, Pejabat Negara, Pegawai

Negeri, Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan dinas mengembalikan kelebihan tersebut kepada Bendahara Pengeluaran.

(4) Apabila terdapat kekurangan pembayaran, atas persetujuan PPK,

Bendahara Pengeluaran membayar kekurangannya kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap yang melakukan

perjalanan dinas.

Page 18: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

Pasal 34

(1) Berdasarkan pertanggungjawaban perjalanan dinas yang telah

dilakukan perhitungan rampung, PPK mengajukan Surat Permintaan

Pembayaran Penggantian Uang (SPP-GU) dengan dilampiri Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) dan bukti-bukti

pengeluaran lainnya kepada Pejabat Penandatangan SPM.

(2) Surat Perintah Membayar Penggantian Uang (SPM-GU) diajukan ke

KPPN dengan dilampiri SPTB untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas pengeluaran tersebut.

Pasal 35

(1) Pejabat yang Berwenang pada masing-masing satuan kerja

bertanggungjawab atas tertib pelaksanaan Peraturan Menteri ini.

(2) Pejabat yang Berwenang wajib memprioritaskan pelaksanaan perjalanan dinas untuk hal-hal yang mempunyai prioritas tinggi serta

mengedepankan prinsip penghematan anggaran.

(3) Pejabat yang Berwenang maupun Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan dinas bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang diderita oleh negara sebagai

akibat dari kesalahan, kelalaian atau kealpaan yang ditimbulkan dalam

hubungannya dengan pelaksanaan perjalanan dinas.

(4) Terhadap kesalahan, kelalaian, dan kealpaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dikenakan tindakan berupa tuntutan ganti rugi

dan/atau hukuman administratif dan tindakan-tindakan lainnya sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI

LAIN - LAIN

Pasal 36

Pegawai Negeri Sipil yang karena jabatannya harus melakukan perjalanan

dinas tetap dalam Wilayah Jabatannya, diberikan tunjangan perjalanan dinas

tetap yang diatur tersendiri dalam Peraturan Menteri Keuangan.

Page 19: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

BAB VII

PENUTUP

Pasal 37

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 1 Agustus 2007

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

FREDDY NUMBERI

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

NARMOKO PRASMADJI

Page 20: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

LAMPIRAN I : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER.16/MEN/2007

Tentang Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan.

UANG HARIAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI

NO PROVINSI UANG HARIAN

1. Nangroe Aceh Darussalam 300.000

2. Sumatera Utara 300.000

3. Riau 300.000

4. Kepulauan Riau 300.000

5. Jambi 300.000

6. Sumatera Barat 300.000

7. Sumatera Selatan 300.000

8. Lampung 300.000

9. Bengkulu 300.000

10. Bangka Belitung 300.000

11. Banten 300.000

12. Jawa Barat 350.000

13. DKI Jakarta 450.000

14. Jawa Tengah 300.000

15. DI. Yogyakarta 350.000

16. Jawa Timur 350.000

17. Bali 400.000

18. Nusa Tenggara Barat 350.000

19. Nusa Tenggara Timur 350.000

20. Kalimantan Barat 300.000

21. Kalimantan Tengah 300.000

22. Kalimantan Selatan 300.000

Page 21: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

NO

PROVINSI UANG HARIAN

23. Kalimantan Timur 350.000

24. Sulawesi Utara 300.000

25. Gorontalo 300.000

26. Sulawesi Barat 300.000

27. Sulawesi Selatan 350.000

28. Sulawesi Tengah 300.000

29. Sulawesi Tenggara 300.000

30. Maluku 300.000

31. Maluku Utara 300.000

32. Papua 450.000

33. Irian Jaya Barat 400.000

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

FREDDY NUMBERI

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

NARMOKO PRASMADJI

Page 22: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

LAMPIRAN II : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER. 16/MEN/2007 Tentang Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam

Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan.

FASILITAS TRANSPORT BAGI PEJABAT NEGARA,

DAN KELUARGA *)

MODA TRANSPORTASI

NO.

PEJABAT

NEGARA

TINGKAT

PERJALANAN

DINAS PESAWAT

UDARA

KAPAL

LAUT

KERETA

API/BUS

LAIN

NYA

1. Ketua/Wakil

Ketua dan

Anggota

Lembaga

Tinggi Negara,

Menteri serta

setingkat

Menteri

A Bisnis VIP/

Kelas I

A

Spesial/

Eksekutif

Sesuai

Kenya-

taan

2. Gubernur,

Wakil

Gubernur, dan

Pejabat

Lainnya yang

setara

B Bisnis Kelas I B Eksekutif Sesuai

Kenya -

taan

3. Pejabat Negara

Lainnya

B Ekonomi Kelas I B Eksekutif Sesuai

Kenya-

taan

FASILITAS TRANSPORT BAGI PEGAWAI, DAN KELUARGA *)

MODA TRANSPORTASI

NO.

ESELON,

PANGKAT/

GOL

TINGKAT

PERJALANAN

DINAS PESAWAT

UDARA

KAPAL

LAUT

KERETA

API/BUS

LAIN

NYA

1. Eselon I

B Bisnis Kelas I B Eksekutif Sesuai

Kenya-

taan

2. Eselon II

C Ekonomi Kelas I B Eksekutif Sesuai

Kenya-

taan

3. Eselon

III/Golongan

D Ekonomi Kelas II A Eksekutif Sesuai

Kenya-

Page 23: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

MODA TRANSPORTASI

NO.

ESELON,

PANGKAT/

GOL

TINGKAT

PERJALANAN

DINAS PESAWAT

UDARA

KAPAL

LAUT

KERETA

API/BUS

LAIN

NYA

IV taan

4. Eselon

IV/Golongan

III

E Ekonomi Kelas II A Ekonomi Sesuai

Kenya-

taan

5. PNS

Golongan II

dan I

F Ekonomi Kelas II A Ekonomi Sesuai

Kenya-

taan

*) Keluarga untuk sebagaimana dimaksud

Dalam pasal 4 ayat (2) huruf g dan h.

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

FREDDY NUMBERI

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

NARMOKO PRASMADJI

Page 24: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

LAMPIRAN III : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER. 16/MEN/2007 Tentang Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam

Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan.

FASILITAS DAN KELAS PENGINAPAN BAGI PEJABAT

NEGARA, DAN KELUARGA *)

NO. ESELON, PANGKAT/GOL

TINGKAT

PERJALANAN

DINAS

FASILITAS

HOTEL KELAS

1. Ketua/Wakil Ketua dan Anggota

Lembaga Tinggi Negara, Menteri

serta setingkat Menteri

A Bintang Lima Suite

2. Gubernur, Wakil Gubernur, dan

Pejabat Lainnya yang setara

B Bintang

Empat

Deluxe

3. Pejabat Negara Lainnya C Bintang

Empat

Deluxe

Keterangan :

Untuk Pejabat Negara (Ketua/Wakil Ketua dan Anggota Lembaga Tinggi Negara, Menteri serta setingkat

Menteri) diberikan fasilitas Hotel Bintang Lima Kelas Suite. Apabila dalam Provinsi tersebut tidak

terdapat Hotel Bintang Lima, maka kepada Pejabat Negara tersebut dapat diberikan tariff kamar hotel

tertinggi yang ada di Provinsi tersebut.

FASILITAS DAN KELAS PENGINAPAN BAGI PEGAWAI,

DAN KELUARGA *)

NO. ESELON,

PANGKAT/GOL

TINGKAT

PERJALANAN

DINAS

FASILITAS

HOTEL KELAS

1. Eselon I B Bintang Empat Deluxe

2. Eselon II C Bintang Empat Deluxe

3. Eselon III/Golongan IV D Bintang Tiga Standar

4. Eselon IV/Golongan III E Bintang Dua Standar

5. PNS Golongan II dan I F Bintang Satu Standar

*) Keluarga untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) huruf g dan h.

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

NARMOKO PRASMADJI

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

FREDDY NUMBERI

Page 25: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

LAMPIRAN IV : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER. 16/MEN/2007 Tentang Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam

Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan.

BIAYA PEMETIAN DAN ANGKUTAN JENAZAH

TINGKAT PEGAWAI

NO URAIAN TINGKAT

A

TINGKAT

B

TINGKAT

C

TINGKAT

D

TINGKAT

E

1. Biaya

Pemetian

4.500.000 4.000.000 3.000.000 2.500.000 2.500.000

2. Pengang-

kutan

Menurut tarif yang berlaku dan alat angkut yang digunakan

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

FREDDY NUMBERI

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

NARMOKO PRASMADJI

Page 26: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

LAMPIRAN V : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER. 16/MEN/2007 Tentang Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam

Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan.

PERKIRAAN BIAYA PENGINAPAN BERDASARKAN TARIF RATA-RATA HOTEL

TARIF RATA-RATA HOTEL KELAS

STANDART/DELUX NON SUITE NO PROVINSI

KELAS

SUITE BINTANG

LIMA

BINTANG

EMPAT

BINTANG

TIGA

BINTANG

DUA

BINTANG

SATU

1. Nangroe Aceh

Darussalam 875.000 650.000 500.000 350.000 250.000 200.000

2. Sumatera Utara 3.930.000 800.000 550.000 400.000 300.000 200.000

3. Riau 2.670.000 800.000 550.000 400.000 300.000 200.000

4. Kepulauan Riau 3.100.000 700.000 450.000 350.000 200.000 150.000

5. Jambi 813.000 600.000 500.000 300.000 200.000 150.000

6. Sumatera Barat 2.670.000 850.000 600.000 400.000 300.000 250.000

7. Sumatera

Selatan

1.440.000 750.000 500.000 350.000 250.000 200.000

8. Lampung 2.220.000 550.000 400.000 350.000 300.000 200.000

9. Bengkulu 650.000 600.000 400.000 350.000 300.000 200.000

10. Bangka

Belitung

975.000 550.000 400.000 350.000 250.000 150.000

11. Banten 2.750.000 700.000 500.000 400.000 300.000 200.000

12. Jawa Barat 1.630.000 800.000 600.000 450.000 350.000 250.000

13. DKI Jakarta 7.920.000 1.200.000 700.000 550.000 400.000 300.000

14. Jawa Tengah 3.232.000 800.000 600.000 450.000 350.000 250.000

15. DI. Yogyakarta 3.722.000 750.000 550.000 400.000 300.000 200.000

16. Jawa Timur 4.770.000 800.000 600.000 450.000 350.000 250.000

17. Bali 7.233.000 1.500.000 1.100.000 850.000 700.000 450.000

18. Nusa Tenggara

Barat

4.650.000 750.000 600.000 450.000 300.000 200.000

19. Nusa Tenggara

Timur

1.625.000 600.000 500.000 350.000 250.000 200.000

20. Kalimantan

Barat

682.000 700.000 500.000 350.000 250.000 200.000

Page 27: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

TARIF RATA-RATA HOTEL KELAS

STANDART/DELUX NON SUITE NO PROVINSI

KELAS

SUITE BINTANG

LIMA

BINTANG

EMPAT

BINTANG

TIGA

BINTANG

DUA

BINTANG

SATU

21. Kalimantan

Tengah

622.000 650.000 500.000 350.000 250.000 200.000

22. Kalimantan

Selatan

1.800.000 650.000 500.000 400.000 250.000 150.000

23. Kalimantan

Timur

5.250.000 800.000 650.000 500.000 350.000 200.000

24. Sulawesi Utara 2.380.000 750.000 600.000 500.000 350.000 200.000

25. Gorontalo 796.000 650.000 500.000 450.000 300.000 150.000

26. Sulawesi Barat 198.000 600.000 500.000 400.000 300.000 150.000

27. Sulawesi

Selatan

2.500.000 800.000 650.000 500.000 350.000 200.000

28. Sulawesi

Tengah

900.000 700.000 500.000 400.000 300.000 150.000

29. Sulawesi

Tenggara

340.000 700.000 500.000 400.000 300.000 200.000

30. Maluku 650.000 600.000 450.000 300.000 200.000 150.000

31. Maluku Utara 200.000 600.000 450.000 300.000 200.000 150.000

32. Papua 1.220.000 850.000 600.000 450.000 350.000 250.000

33. Irian Jaya Barat 960.000 650.000 500.000 400.000 300.000 200.000

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

FREDDY NUMBERI

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

NARMOKO PRASMADJI

Page 28: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

LAMPIRAN VI : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER.16/MEN/2007 Tentang Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam

Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan.

Kementerian Negara/ Lembaga Lembar Ke : Kode No. : .................................................... Nomor :

Surat Perintah Perjalanan Dinas

1 Pejabat berwenang yang memberi perintah

2 Nama/NIP Pegawai yang diperintahkan

3 a. Pangkat dan Golongan ruang gaji menurut PP. No. 11 Tahun 2003

b. Jabatan/Instansi

c. Tingkat Biaya Perjalanan Dinas

4 Maksud Perjalanan Dinas

5 Alar Angkut yang dipergunakan

6 a. Tempat Berangkat

b. Tempat Tujuan

7 a. Lamanya Perjalanan Dinas

b. Tanggal berangkat

c. Tanggal harus kembali/tiba di

tempat baru *)

8 Pengikut: Nama Tanggal Lahir Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

9 Pembebanan Anggaran

a. Instansi

b. mata anggaran

10 Keterangan lain-lain

*) Coret yang tidak perlu Dikeluarkan di : Tanggal : (Pejabat Yang Berwenang) ( .................................... ) NIP

Page 29: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

I. berangkat dari

(Tempat Kedudukan) :

Ke :

Pada tanggal :

Kepala

(...........................)

NIP

II. Tiba di :

Pada tanggal :

Kepala

( .............................. )

NIP

berangkat dari

(Tempat Kedudukan) :

Ke :

Pada tanggal :

Kepala

(...........................)

NIP

III. Tiba di :

Pada tanggal :

Kepala

( .............................. )

NIP

berangkat dari

(Tempat Kedudukan) :

Ke :

Pada tanggal :

Kepala

(...........................)

NIP

IV. Tiba di :

Pada tanggal :

Kepala

( .............................. )

NIP

berangkat dari

(Tempat Kedudukan) :

Ke :

Pada tanggal :

Kepala

(...........................)

NIP

V. Tiba di :

Pada tanggal :

Kepala

( .............................. )

NIP

berangkat dari

(Tempat Kedudukan) :

Ke :

Pada tanggal :

Kepala

(...........................)

NIP

VI. Tiba di :

Pada tanggal :

Kepala

( .............................. )

NIP

Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut

atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Pejabat yang berwenang/pejabat lainnya yang ditunjuk.

(...........................)

NIP

VII. Catatan lain-lain

VIII. PERHATIAN: Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal

berangkat/tiba, serta bendaharawan bertanggung jawab berdasarkan peraturan-peraturan keuangan negara apabila negara menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian dan kealpaannya.

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

FREDDY NUMBERI Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

NARMOKO PRASMADJI

Page 30: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

LAMPIRAN VII : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER.16/MEN/2007 Tentang Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam

Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan.

RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

Lampiran SPPD Nomor :

Tanggal :

NO. PERINCIAN BIAYA JUMLAH KETERANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

JUMLAH Rp.

Terbilang :

Telah dibayar sejumlah

Rp. . . . . . . . . . . . .

Telah menerima jumlah uang sebesar

Rp. . . . . . . . . . . . . .

Bendahara

(. . . . . . . . . . . . . . .)

NIP

Yang menerima

(. . . . . . . . . . . . . . .)

NIP.

PERHITUNGAN SPPD RAMPUNG

Diterima sejumlah : Rp. . . . . . . . . . . . . . . .

Yang telah dibayar semula : Rp. . . . . . . . . . . . . . . .

Sisa kurang/lebih : Rp. . . . . . . . . . . . . . . .

Pejabat yang Berwenang/Pejabat lain yang ditunjuk

(. . . . . . . . . . . . . . .)

NIP.

Disalin sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Organisasi

NARMOKO PRASMADJI

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

FREDDY NUMBERI

Page 31: PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN …jdih.kkp.go.id/peraturan/per-16-men-2007.pdf · Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan

LAMPIRAN VIII: Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER.16/MEN/2007 Tentang Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam

Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan.

KOP SURAT

DAFTAR PENGELUARAN RIIL

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a :

N I P :

Jabatan :

berdasarkan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) tanggal ....... Nomor ....., dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Biaya transport pegawai dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak dapat diperoleh bukti-bukti pengeluaran, meliputi :

No. Uraian Jumlah

2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat

kelebihan atas pembayaran, kami bersedia menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Negara.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Mengetahui/menyetujui Pejabat Pembuat Komitmen,

…………………………………… NIP. …………………………….

…………,tanggal, bulan, tahun Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang

melakukan perjalanan dinas

………………………………....... NIP. …………………………….

Disalin sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Organisasi

NARMOKO PRASMADJI

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

FREDDY NUMBERI