Peraturan mEnteri Agama

27
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2012 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri RADEN FATAH menjadi Institut Agama Islam Negeri RADEN FATAH, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agama tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri RADEN FATAH Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4.Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor: 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 6.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Karo Hukum dan KLN Karo Ortala Direktur Pengelolaan Dana Haji Ditjen PHU Sekjen

Transcript of Peraturan mEnteri Agama

Page 1: Peraturan mEnteri Agama

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIANOMOR TAHUN 2012

TENTANGORGANISASI DAN TATA KERJA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2012 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri RADEN FATAH menjadi Institut Agama Islam Negeri RADEN FATAH, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agama tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri RADEN FATAH

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor: 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5150 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 2: Peraturan mEnteri Agama

Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

12. Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2012 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri RADEN FATAH menjadi Institut Agama Islam Negeri RADEN FATAH;

13. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 592);

Memperhatikan : Surat Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: B /........./M.PAN-RBI /2012, tanggal......2012.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH.

BAB IKEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 1(1) Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah yang selanjutnya disebut

Institut adalah perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Agama yang dipimpin oleh Rektor yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Agama.

(2) Pembinaan Institut secara fungsional dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam.

Pasal 2Institut mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni keagamaan Islam untuk menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Institut menyelenggarakan fungsi:a. perumusan dan penetapan visi, misi, kebijakan, dan perencanaan program;

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 3: Peraturan mEnteri Agama

b. penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni keagamaan Islam;

c. pelaksanaan pembinaan sivitas akademika dan kerjasama dengan perguruan tinggi dan/atau lembaga-lembaga lain;

d. pelaksanaan pengorganisasian, administrasi, dan ketatausahaan Institut; e. penyusunan anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan keuangan; danf. pengendalian, evaluasi, pelaporan program dan kegiatan Institut.

BAB IIORGANISASI

Pasal 4(1) Organisasi Institut terdiri atas:

a. Dewan Penyantunb. Dewan Pengawasc. Rektor dan Wakil Rektor;d. Senat Institut;e. Satuan Pemeriksaan Intern (SPI)f. Fakultas:

1) Syariah;2) Tarbiyah dan Keguruan;3) Ushuluddin dan Pemikiran Islam;4) Dakwah dan Komunikasi;5) Adab dan Humaniora.

g. Sekolah Pascasarjana;h. Lembaga Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat;i. Lembaga Penjaminan Mutu;j. Biro Administrasi, Keuangan, Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan;k. Unit Pelaksana Teknis, terdiri atas:

1) Perpustakaan; 2) Sistem Teknologi Informasi; 3) Pengembangan Bahasa.

(2) Bagan organisasi Institut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimuat dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

BAB IIIDEWAN PENYANTUN, DEWAN PENGAWAS,

REKTOR DAN WAKIL REKTOR

Pasal 5(1) Dewan Penyantun adalah forum yang terdiri atas unsur tokoh-tokoh masyarakat dan

pemerintah yang menaruh perhatian terhadap pengembangan institut.

(2) Dewan Penyantun mempunyai tugas memberi saran dan/atau bantuan bagi pengembangan dan kemajuan IAIN Raden Fatah.

Pasal 6(1) Dewan Pengawas adalah Organ yang menjalankan fungsi pengawasan pola pengelolaan

keuangan badan layanan umum.

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 4: Peraturan mEnteri Agama

(2) Dewan Pengawas dibentuk apabila realisasi omzet BLU pertahun minimum sebesar Rp. 15.000.000.000,- dan atau menurut neraca, minimum sebesar Rp. 75.000.000.000,-.

(3) Dewan Pengawas mempunyai tugas melakukan pengawasan pelaksanaan otonomi perguruan tinggi bidang non-akademik untuk dan atas nama rektor.

Pasal 7(1) Rektor adalah pembantu Menteri Agama di bidang yang menjadi tugas kewajibannya.

(2) Rektor mempunyai tugas memimpin Institut dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan, kemahasiswaan, dan melaksanakan pembinaan administrasi serta penyelenggaraan kerjasama hubungan dengan lingkungannya.

Pasal 8

(1) Rektor dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) Wakil Rektor yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor.

(2) Wakil Rektor terdiri atas:a. Wakil Rektor Bidang Akademik mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin

pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan serta kerjasama dan hubungan luar institusi;

b. Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan, sistem informasi, hubungan masyarakat, kepegawaian, keuangan, barang milik negara, organisasi dan tata laksana, hukum, perlengkapan, serta tata usaha dan rumah tangga Institut; dan

c. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan di bidang pengembangan dan pembinaan, serta pelayanan mahasiswa dan alumni.

BAB IV

SENAT INSTITUT

Pasal 9

(1) Senat Institut merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di Institut.

(2) Senat Institut mempunyai tugas:a. merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Institut;b. memberikan pertimbangan teknis terhadap pelaksanaan kebijakan akademik

dan pengembangan Institut, termasuk akreditasi internal Institut dalam hal pembukaan atau penutupan Jurusan dan Program Studi yang telah ditetapkan Senat;

c. merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas akademik;

d. merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan tinggi;e. memberikan pertimbangan dan persetujuan atas Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Institut yang diajukan oleh Rektor;f. menilai pertanggungjawaban Rektor atas pelaksanaan kebijakan yang telah

ditetapkan;

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 5: Peraturan mEnteri Agama

g. merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan pada Institut;

h. memberikan pertimbangan kepada penyelenggara Institut berkenaan dengan calon-calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi Rektor dan Dosen yang dicalonkan memangku jabatan akademik di atas Lektor;

i. menegakkan norma-norma bagi sivitas akademik; danj. mengukuhkan pemberian gelar doktor kehormatan pada institut yang

memenuhi persyaratan.(3) Senat Institut terdiri dari para guru besar, pimpinan Institut, para dekan, wakil dosen dan

unsur lain yang ditetapkan senat.(4) Senat diketuai oleh Rektor, didampingi oleh seorang Sekretaris yang dipilih diantara para

anggota Senat Institut.(5) Dalam melaksanakan tugasnya, senat institut dapat membentuk komisi-komisi yang

beranggotakan anggota senat institut dan bila dianggap perlu ditambah anggota lain.(6) Tata cara pengambilan keputusan dalam rapat senat Institut diatur dalam statuta Institut

yang bersangkutan.(7) Jabaran statuta Institut ke dalam rincian tugas unit dan uraian jabatan di semua jenjang

struktur organisasi Institut ditetapkan oleh senat Institut.

BAB V

SATUAN PEMERIKSAAN INTERN (SPI)

Pasal 10

(1) Satuan Pemeriksa Intern (SPI) merupakan unit pelaksana pemeriksa intern dengan tugas pengawasan pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab kepada Rektor.

(2) Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) terdiri dari 3 orang Auditor yang dipimpin oleh seorang auditor senior.

(3) Auditor senior ditunjuk oleh rektor IAIN.

BAB VIFAKULTAS

Pasal 11

(1) Institut memiliki 4 (empat) Fakultas yaitu:a. Syari'ah;b. Tarbiyah dan Keguruan;c. Ushuluddin dan Pemikiran Islam;d. Dakwah dan Komunikasi; dane. Adab dan Humaniora.

(2) Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan tugas dan fungsi Institut dalam salah satu bidang atau seperangkat cabang ilmu keagamaan Islam.

(3) Fakultas mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan pendidikan akademik dalam rangka menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi dalam salah satu bidang profesi, vokasi dalam satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu yang bernafaskan agama Islam.

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 6: Peraturan mEnteri Agama

Pasal 12

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3), fakultas menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan visi, misi dan kebijakan teknis operasional fakultas;b. pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, serta penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab fakultas;c. pembinaan sivitas akademik dan kerjasama dengan Institut dan/atau lembaga-

lembaga lain yang menjadi tanggung jawab fakultas;d. pelaksanaan pengorganisasian, administrasi, dan ketatausahaan fakultas;e. penyusunan anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan keuangan;

danf. pengendalian, evaluasi, pelaporan program dan kegiatan fakultas.

Pasal 13

(1) Organisasi Fakultas terdiri atas:a. Dekan dan Wakil Dekan;b. Senat Fakultas;c. Jurusan;d. Program Studi;e. Laboratorium/Studio; danf. Bagian Tata Usaha.

(2) Bagan organisasi Fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 14

(1) Fakultas dipimpin oleh Dekan yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat Fakultas.

(2) Dekan mempunyai tugas memimpin, menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan, kemahasiswaan, dan melaksanakan pembinaan administrasi, penyelenggaraan kerjasama dengan Institut dan/atau lembaga-lembaga lain yang menjadi tanggung jawab fakultas serta bertanggungjawab kepada Rektor.

Pasal 15

Dekan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) Wakil Dekan yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Dekan serta bertanggung jawab kepada Dekan.

Pasal 16

(1) Wakil Dekan terdiri atas:a. Wakil Dekan Bidang Akademik;b. Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum; danc. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

(2) Wakil Dekan Bidang Akademik mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan serta penyelenggaraan kerjasama dengan Institut dan/atau lembaga-lembaga lain yang menjadi tanggung jawab fakultas;

(3) Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan, sistem informasi, hubungan

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 7: Peraturan mEnteri Agama

masyarakat, kepegawaian, keuangan, akuntansi, barang milik negara, organisasi dan tata laksana, hukum, perlengkapan, serta tata usaha dan rumah tangga fakultas; dan

(4) Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan pengembangan serta pembinaan dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa dan alumni fakultas.

Pasal 17

(1) Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan Peraturan Institut untuk fakultas yang bersangkutan.

(2) Senat Fakultas mempunyai tugas:a. merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan fakultas;b. merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta

kepribadian dosen;c. merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan fakultas; dand. memberikan pertimbangan kepada Rektor mengenai calon yang diusulkan

untuk diangkat menjadi Dekan.(3) Senat Fakultas terdiri atas para guru besar, pimpinan fakultas, ketua jurusan/program

studi, wakil dosen dan unsur lain yang ditetapkan senat fakultas.(4) Senat Fakultas diketuai oleh Dekan yang dibantu oleh seorang Sekretaris Senat

fakultas, yang dipilih di antara anggotanya; dan(5) Tata cara pengambilan keputusan dalam rapat senat fakultas diatur dalam statuta

Institut.

Pasal 18

(1) Jurusan adalah pelaksana akademik pada fakultas yang melaksanakan pendidikan akademik, profesi dan/atau vokasi dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu yang bernafaskan agama Islam.

(2) Jurusan terdiri atas:a. Ketua Jurusan;b. Sekretaris Jurusan;c. Ketua Program Studi; dand. Dosen.

(3) Ketua jurusan dipilih di antara dosen dan bertanggungjawab kepada Dekan.

Pasal 19

(1) Program Studi adalah pelaksana akademik pada jurusan.(2) Program Studi dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih di antara dosen dan

bertanggungjawab kepada Ketua Jurusan.(3) Dalam hal terdapat satu program studi pada jurusan, maka Ketua jurusan

merangkap sebagai Ketua Program Studi.

Pasal 20

(1) Ketua Jurusan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan pendidikan pada jurusan.(2) Ketua Jurusan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris Jurusan.(3) Ketua Program Studi mempunyai tugas memimpin pelaksanaan pendidikan pada program

studi.Pasal 21

(1) Laboratorium/studio adalah perangkat penunjang pendidikan dan penelitian pada jurusan yang berada di bawah Ketua Jurusan.

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 8: Peraturan mEnteri Agama

(2) Laboratorium/studio dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dari seorang dosen dan bertanggungjawab kepada Ketua Jurusan.

Pasal 22

Bagian Tata Usaha Fakultas mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan pembinaan administrasi akademik, administrasi umum dan tata usaha kepada seluruh satuan organisasi dan/atau satuan kerja di lingkungan fakultas berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Dekan.

Pasal 23

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bagian Tata Usaha Fakultas menyelenggarakan fungsi:a. pelaksanaan administrasi pendidikan dan pengajaran, penelitian serta

pengabdian kepada masyarakat di lingkungan fakultas;b. pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan pembinaan alumni di

lingkungan fakultas;c. pelaksanaan organisasi, kepegawaian, sistem informasi, hubungan

masyarakat, administrasi, dan ketatausahaan fakultas;d. penyusunan anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan keuangan;

dane. pengendalian, evaluasi, pelaporan program dan kegiatan fakultas

Pasal 24

Bagian Tata Usaha Fakultas terdiri atas:a. Subbagian Umum; danb. Subbagian Akademik.

Pasal 25

(1) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan administrasi pelaksanaan organisasi, kepegawaian, sistem informasi, hubungan masyarakat, penyusunan anggaran, perbendaharaan, akuntansi, pelaporan keuangan, pengendalian evaluasi, pelaporan program dan kegiatan, pengolaan barang milik negara, hukum, perlengkapan, tata usaha dan rumah tangga fakultas.

(2) Subbagian Akademik mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi pendidikan dan pengajaran, kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pembinaan alumni di lingkungan fakultas.

BAB VISEKOLAH PASCASARJANA

Pasal 26

Sekolah Pascasarjana adalah unsur pelaksana akademik Institut yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pengajaran di tingkat pascasarjana, dalam rangka menghasilkan lulusan magister, tenaga spesialis, dan doktor di bidang ilmu keagamaan Islam.

Pasal 27

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Sekolah Pascasarjana menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dan perencanaan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran program pascasarjana;

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 9: Peraturan mEnteri Agama

b. Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran tingkat pascasarjana;c. Pelaksanaan administrasi dan tata usaha di lingkungan program pascasarjana;

dand. Pengorganisasian, pengendalian, evaluasi dan pelaporan di lingkungan

program pascasarjana.

Pasal 28

Sekolah Pascasarjana terdiri atas:a. Direktur; b. Asisten Direktur; danc. Program Studi.

Pasal 29

(1) Sekolah Pascasarjana dipimpin oleh seorang Direktur yang diangkat oleh Rektor setelah mendapat persetujuan Senat Institut.

(2) Direktur bertanggung jawab atas mutu hasil pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh lembaga yang dipimpinnya.

(3) Direktur mengkoordinasikan semua program studi pascasarjana untuk menjamin standar mutu pendidikan.

Pasal 30

(1) Direktur dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang asisten direktur yang bertanggungjawab kepada Direktur.

(2) Asisten Direktur diangkat oleh Rektor setelah mendapat persetujuan Senat Institut.

Pasal 31

Asisten Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) mempunyai tugas melakukan urusan administrasi perencanaan, sistem informasi, hubungan masyarakat, kepegawaian, keuangan, barang milik negara, organisasi dan tata laksana, hukum, perlengkapan, dan tata usaha program pascasarjana.

BAB VIILEMBAGA

Bagian Kesatu

Lembaga Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pasal 32

(1) Lembaga Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Institut di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berada di bawah Rektor.

(2) LPPM terdiri atas:a. Ketua Lembaga;b. Sekretaris Lembaga; danc. Pusat-pusat:

1) Pusat Penelitian dan Penerbitan;2) Pusat Pengabdian kepada Masyarakat; dan3) Pusat Pengarusutamaan Gender dan Anak.

(3) Ketua Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, diangkat oleh dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

(4) Dalam melaksanakan tugasnya Ketua LPPM dibantu oleh Sekretaris Lembaga.

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 10: Peraturan mEnteri Agama

Pasal 33

LPPM mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, memantau dan menilai penelitian dan pengembangan serta publikasinya di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang bernafaskan Islam, serta melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui ilmu keagamaan Islam.

Pasal 34

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, LPPM menyelenggarakan fungsi:a. perumusan kebijakan teknis operasional penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni

yang bernafaskan Islam dan pengabdian kepada masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan;

c. pelaksanaan pengembangan tenaga fungsional peneliti dan metoda penelitian dan pengembangan;

d. pelaksanaan penerbitan hasil penelitian; dane. pelaksanaan administrasi dan tata usaha lembaga.

Pasal 35

Sekretaris Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi perencanaan, sistem informasi, hubungan masyarakat, kepegawaian, keuangan, akuntansi, pengelolaan barang milik negara, organisasi dan tata laksana, hukum, perlengkapan, tata usaha dan rumah tangga lembaga.

Pasal 36

(1) Pusat-pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2) huruf c dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan bertanggungjawab langsung kepada Ketua Lembaga.

(2) Pusat-pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2) huruf c terdiri atas beberapa peneliti dan tenaga fungsional sesuai dengan bidangnya.

Bagian KeduaLembaga Penjaminan Mutu

Pasal 37

(1) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Institut di bidang pengembangan, pengawasan dan pengendalian mutu akademik yang berada di bawah Rektor.

(2) LPM terdiri atas:a. Ketua Lembaga;b. Sekretaris Lembaga; danc. Pusat-pusat:

1) Pusat Pengembangan Mutu Akademik; dan2) Pusat Pengawasan dan Pengendalian Mutu Akademik.

(3) Ketua Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, diangkat oleh dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

(4) Dalam melaksanakan tugasnya Ketua LPM dibantu oleh Sekretaris Lembaga.

Pasal 38

LPM mempunyai tugas melaksanakan tugas menyelenggarakan kegiatan dalam hal pengembangan, pengawasan dan pengendalian mutu akademik terhadap sivitas.

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 11: Peraturan mEnteri Agama

Pasal 39

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, LPM menyelenggarakan fungsi:a. perumusan kebijakan teknis operasional di bidang peningkatan dan pengawasan mutu

akademik;b. pelaksanaan program peningkatan dan pengawasan mutu akademik melalui sistem

kendali mutu akademik terpadu di Institut; danc. pelaksanaan administrasi dan tata usaha Lembaga.

Pasal 40

Sekretaris Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi perencanaan, sistem informasi, hubungan masyarakat, kepegawaian, keuangan, akuntansi, pengelolaan barang milik negara, organisasi dan tata laksana, hukum, perlengkapan, tata usaha dan rumah tangga lembaga.

Pasal 38

(1) Pusat-pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) huruf c dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan bertanggungjawab langsung kepada Ketua Lembaga.

(2) Pusat-pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf c terdiri atas beberapa peneliti dan tenaga fungsional sesuai dengan bidangnya.

BAB VIIIBIRO

Bagian KesatuBIRO ADMINISTRASI UMUM, DAN KEUANGAN

Pasal 39

(1) Biro Administrasi Umum, dan Keuangan yang selanjutnya disebut Biro AUK adalah unsur pembantu pimpinan di bidang administrasi yang berada di bawah Rektor.

(2) Biro AUK dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat oleh Menteri dan bertanggung jawab kepada Rektor.

(3) Biro AUK mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi di bidang umum, akademik, dan kemahasiswaan di lingkungan Institut.

Pasal 40

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Biro AUK menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan program, kegiatan, anggaran, dan keuangan institut;

b. pelaksanaan administrasi umum yang meliputi kepegawaian, organisasi dan tata laksana serta hukum institut;

c. pelaksanaan administras barang milik negara, sistim insformasi, publikasi, layanan kehumasan, ketatausahaan dan kerumahtanggaan institut.

Pasal 41

Biro AUK terdiri atas:

a. Bagian Ortala dan Kepegawaian;

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 12: Peraturan mEnteri Agama

b. Bagian Perencanaa;

c. Bagian Keuangan dan Akuntansi; dan

d. Bagian Umum.

Pasal 42

Bagian Organisasi Tata Laksana dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan administrasi, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, dan hukum di lingkungan Institut.

Pasal 43

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Bagian Organisasi Tata Laksana dan Kepegawaian menjalankan fungsi:

a. penyiapan kebijakan dalam bidang organisasi dan ketatalaksanaan institute;

b. penyiapan akuntabilitas kinerja insitut;

c. pelaksanaan administrasi kesejahteraan dan kepegawaian insitut; dan

d. pelaksanaan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum;

Pasal 44

Bagian Organisasi Tata Laksana dan Kepegawaian terdiri atas:

a. Subbagian Organisasi dan Hukum;

b. Subbagian Kepegawaian; dan

c. Subbagian Kesejahteraan.

Pasal 45

(1) Subbagian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi kelembagaan, ketatalaksanaan, akuntabilitas kinerja, serta pemberian pertimbangan dan bantuan hukum.

(2) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi kepegawaian.

(3) Subbagian Kesejahteraan mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi kesejahteraan di lingkungan institut.

Pasal 46

Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sistem dan data perencanaan, penyusunan program dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan perencanaan di lingkungan Institut.

Pasal 47

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Bagian Perencanaan dan Keuangan menjalankan fungsi:

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 13: Peraturan mEnteri Agama

a. Pelaksanaan pengembangan sisitem dan data perencanaan institut;

b. penyusunan rencana dan program institut; dan

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perencanaan, program dan anggaran.

Pasal 48

Bagian Perencanaan terdiri atas:

a. Subbagian Data Perencanaan;

b. Subbagain Penyusunan Program dan Anggaran; dan

c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 49

(1) Subbagian Data Perencanaan mempunyai tugas melakukan pengembangan sistem dan pengelolaan data perencanaan Institut.

(2) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyiapan penyusunan rencana, program, dan anggaran Institut.

(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan.

Pasal 50

Bagian Keuangan dan Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pengelolaan anggaran dan perbendaharaan, verifikasi dan akuntasi, SIMAK BMN, serta Konsolidasi dan Pelaporan Keuangan Institut.

Pasal 51

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Bagian Akademik dan Kemahasiswaan mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan anggaran dan perbendaharaan Institut;

b. pelaksanaan verikasi dan akuntansi;

c. pelaksanaan SIMAK BMN; dan

d. pelaksanaan konsolidasi dan pelaporan keuangan.

Pasal 52

Bagian Keuangan dan Akuntansi terdiri atas:

a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran dan Perbendaharaan;

b. Subbagian Verifikasi dan Akuntansi;

c. Subbagian SIMAK dan BMN; dan

d. Subbagian Konsolidasi dan Pelaporan Keuangan.

Pasal 53

(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran dan Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan pelaksanaan anggaran dan perebendaharaan Institut

(2) Subbagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan verifikasi dan akuntansi Institut.

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 14: Peraturan mEnteri Agama

(3) Subbagian SIMAK BMN mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan sistem informasi, administarsi keuangan, akuntansi, dan sistem manajemen akuntansi barang milik negara (SIMAK BMN).

(4) Subbagian Konsolidasi dan Pelaporan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan konsolidasi dan pelaporan keuangan.

Pasal 54

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan administrasi barang milik negara, serta tata usaha dan rumah tangga institut.

Pasal 55

Dalam melaksanakan tugas sebagai dimaksud dalam Pasal 54, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan perlengkapan dan rumah tangga;

b. pelaksanaan ketata usahaan;

c. pelaksanaan dokumentasi dan kerasipan; dan

d. pelaksanaan humas dan publikasi.

Pasal 56

Bagian Umum terdiri atas:

a. Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Subbagian Dokumentasi dan Kerasipan; dan

d. Subbagian Humas dan Publiksi.

Pasal 57

(1) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pengelolaan pengadaan, penyimpanan dan distribusi serta kerumah tanggaan Institut.

(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pelayanan ketata usahaan.

(3) Subbagian Dokumnetasi dan Kearsipan mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan dokumentasi dan kearsipan.

(4) Subbagian Humas dan Publikasi mempunyai tugas melakukan pelayanan humas dan publikasi.

Bagian Kedua

BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK, DAN KEMAHASISWAAN

Pasal 58

(1) Biro Administrasi, Akademik, dan Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut Biro AAK adalah unsur pembantu pimpinan di bidang administrasi yang berada di bawah Rektor.

(2) Biro AAK dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat oleh Menteri dan bertanggung jawab kepada Rektor.

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 15: Peraturan mEnteri Agama

(3) Biro AAK mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi di bidang umum, akademik, dan kemahasiswaan di lingkungan Institut.

Pasal 59

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, Biro AAK menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan akademik dan sisitem informasi;

b. pelaksanaan administrasi akademik, kemahasiswaan dan alumni institut; dan

c. pengelolaan urusan kerja sama dan pemberdayaan lembaga;

d. pelaksanaan pembinaan PTAIS.

Pasal 47

Biro AAK terdiri atas:

a. Bagian Akademik dan Sistem Informasi;

b. Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

c. Bagian Kerja Sama dan Pemberdayaan Lembaga; dan

d. Bagian BINA PTAIS.

Pasal 48

Bagian Akademik dan Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, penyiapan dan pembinaan, akademik dan sistem informasi di lingkungan Institut.

Pasal 49

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Bagian Akademik dan Sistem Informasi menjalankan fungsi:

a. perencanaan pengelolaan data dan informasi;

b. pelaksanaan urusan registrasi institut; dan

c. pelaksanaan administrasi pendidikan institut.

Pasal 50

Bagian Akademik dan Sistem Informasi terdiri atas:

a. Subbagian Data dan Informasi;

b. Subbagian Registrasi; dan

c. Subbagian Administrasi Pendidikan.

Pasal 51

(1) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan data dan informasi Institut.

(2) Subbagian Registrasi mempunyai tugas melakukan pelayanan urusan registrasi.

(3) Subbagian administrasi mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi pendidikan.

Pasal 52

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 16: Peraturan mEnteri Agama

Bagian Kemahasiswaan dan Alumni mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan pelayanan, bimbingan, penyiapan dan pembinaan kemahasiswaan dan Alumni di lingkungan Institut.

Pasal 53

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Bagian Kemahasiswaan dan Alumni menjalankan fungsi:

a. penyiapan pembinaan kemahasiswaan;

b. pelaksanaan pembinaan bakat dan minat mahasiswa;

c. pelaksanaan pemberdayaan alumni.

Pasal 54

Bagian Kemahasiswaan dan Alumni terdiri atas:

a. Subbagian Kemahasiswaan;

b. Subbagian Pembinaan Bakat dan Minat Mahasiswa; dan

c. Subbagian Pemberdayaan Alumni.

Pasal 55

(1) Subbagian Kemahasiswaan mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi kemahasiswaan.

(2) Subbagian Pembinaan Bakat dan Minat Mahasiswa mempunyai tugas melakukan pembinaan bakat dan minat mahasiswa.

(3) Subbagian Pemberdayaan Alumni mempunyai tugas melakukan pemberdayaan alumni.

Pasal 56

Bagian Kerja Sama dan Pemberdayaan Lembaga mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, penyiapan dan pembinaan kerja sama dan pemberdayaan lembaga.

Pasal 57

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, Bagian Kerja Sama dan Pemberdayaan Lembaga mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan kerja sama kelembagaan formal; dan

b. Pelaksanaan kerja sama kelembagaan non forma.

Pasal 58

Bagian Kerja Sama dan Pemberdayaan Lembaga terdiri atas:

a. Subbagian Kerja Sama Kelembagaan Formal; dan

b. Subbagian Kerja Sama Kelembagaan Non Formal.

Pasal 59

(1) Subbagian Kerja Sama Kelembagaan Formal mempunyai tugas melakukan kerja sama kelembagaan formal

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 17: Peraturan mEnteri Agama

(2) Subbagian Kerja Sama Kelembagaan Non Formal mempunyai tugas melakukan kerja sama kelembagaan non formal.

Pasal 60

Bagian Bina PTAIS mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, penyiapan dan pembinaan PTAIS.

Pasal 61

Dalam melaksanakan tugas sebagai dimaksud dalam Pasal 60, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan registrasi dan informasi PTAIS;

b. penyiapan bimbingan teknis ketenagaan; dan

c. penyusunan evaluasi dan akreditasi.

Pasal 62

Bagian Bina PTAIS terdiri atas:

a. Subbagian Registrasi dan Informasi PTAIS; dan

b. Subbagian Ketenagaan;

c. Subbagian Evaluasi dan Akreditasi.

Pasal 63

(1) Subbagian Registrasi dan Informasi PTAIS mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan registrasi dan informasi PTAIS.

(2) Subbagian Ketenagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan pembinaan ketenagaan.

(3) Subbagian Evaluasi dan Akreditasi mempunyai tugas melakukan penyiapan evaluasi dan akreditasi.

BAB IXUNIT PELAKSANA TEKNIS

Bagian KesatuPusat Perpustakaan

Pasal 64

(1) Pusat Perpustakaan adalah unit pelaksana teknis di bidang pembinaan dan pelayanan kepustakaan yang berada di bawah Rektor.

(2) Pusat Perpustakaan mempunyai tugas melakukan pelayanan dan pengembangan kepustakaan, mengadakan kerjasama antar perpustakaan, mengendalikan, mengevaluasi, dan menyusun laporan kepustakaan.

(3) Pembinaan sehari-hari Pusat Perpustakaan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik.

Pasal 59

(1) Pusat Perpustakaan terdiri atas:a. Kepala; danb. Kelompok Jabatan Fungsional:

1) Fungsional Data dan Informasi Perpustakaan;2) Fungsional Pelayanan Perpustakaan; dan

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 18: Peraturan mEnteri Agama

3) Fungsional Jaringan dan Kerjasama Perpustakaan.

(2) Pusat Perpustakaan dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Rektor.

(3) Kepala Pusat Perpustakaan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh kelompok jabatan fungsional.

Bagian KeduaPusat Sistem Teknologi Informasi

Pasal 60

(1) Pusat Sistem Teknologi Informasi adalah unit pelaksana teknis dalam pengelolaan dan pengembangan sistem informasi manajemen serta pengembangan teknologi institut yang berada di bawah Rektor.

(2) Pusat Sistem Teknologi Informasi mempunyai tugas mengelola dan mengembangkan sistem informasi manajemen, pengembangan dan pemeliharaan jaringan dan aplikasi, pengelolaan basis data dan kerja sama jaringan antar unit.

(3) Pembinaan sehari-hari Pusat Sistem Teknologi Informasi dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik.

Pasal 61

(1) Pusat Komputer terdiri atas:a. Kepala; danb. Kelompok Jabatan Fungsional:

1) Fungsional Pengembangan Sistem & Aplikasi;2) Fungsional Pengembangan & Pemeliharaan Jaringan;3) Fungsional Pengelolaan Basis Data; dan4) Fungsional Kerja Sama Jaringan Antar Unit.

(2) Pusat Sistem Teknologi Informasi dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Rektor.

(3) Kepala Pusat Komputer dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh kelompok jabatan fungsional.

Bagian KetigaPusat Pengembangan Bahasa

Pasal 62

(1) Pusat Pengembangan Bahasa adalah unit pelaksana teknis di bidang pengembangan bahasa yang berada di bawah Rektor.

(2) Pusat Pengembangan Bahasa mempunyai tugas melaksanakan program pengembangan bahasa bagi seluruh sivitas akademika Institut dalam rangka menunjang keberhasilan proses belajar dan mengajar.

(3) Pembinaan sehari-hari Pusat Pengembangan Bahasa dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik.

Pasal 63

(1) Pusat Pengembangan Bahasa terdiri atas:a. Kepala; danb. Kelompok Jabatan Fungsional:

1) Fungsional Pengembangan Bahasa Asing;2) Fungsional Pelatihan & Pengembangan Jaringan; dan3) Fungsional Pelayanan Bahasa;

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 19: Peraturan mEnteri Agama

(2) Pusat Pengembangan Bahasa dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Rektor.

(3) Kepala Pusat Pengembangan Bahasa dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh kelompok jabatan fungsional.

BAB XDOSEN

Pasal 64

(1) Dosen adalah tenaga pengajar di lingkungan Fakultas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dekan.

(2) Dosen terdiri atas:a. Dosen biasa;b. Dosen luar biasa; danc. Dosen tamu.

(3) Jenis dan jenjang kepangkatan dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 65

Dosen mempunyai tugas utama mengajar, membimbing dan/atau melatih mahasiswa serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Pasal 66

(1) Dosen biasa adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap di lingkungan Institut.

(2) Dosen luar biasa adalah dosen yang bukan tenaga tetap di lingkungan Institut.(3) Dosen tamu adalah seorang yang diundang untuk mengajar di lingkungan Institut selama

jangka waktu tertentu.

BAB XIESELONISASI

Pasal 67

(1) Kepala Biro adalah Jabatan Struktural Eselon II.a.(2) Kepala Bagian adalah Jabatan Struktural Eselon III.a.(3) Kepala Subbagian adalah Jabatan Struktural Eselon IV.a.

BAB XIIJABATAN FUNGSIONAL

Pasal 68

(1) Di lingkungan Institut dapat diangkat jabatan fungsional sesuai kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari beberapa kelompok jabatan fungsional.

Pasal 69

(1) Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang jumlahnya disesuaikan dengan analisis beban kerja.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga senior yang ditunjuk oleh Rektor.

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 20: Peraturan mEnteri Agama

(3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XIIIPEMBERIAN HONORARIUM JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 70

(1) Dosen yang diberi tugas khusus atau merangkap jabatan dan mendapat honorarium adalah:a. Rektor;b. Wakil Rektor;c. Dekan;d. Wakil Dekan;e. Direktur Sekolah Pasca Sarjana;f. Asisten Direktur Sekolah Pasca Sarjana;g. Ketua Lembaga;h. Sekretaris Lembaga;i. Ketua Jurusan;j. Sekretaris Jurusan;k. Ketua Prodi;l. Kepala Pusat; danm. Ketua UPT.

(2) Besaran honorarium yang diberikan kepada dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, diberikan sesuai ketentuan perundang-undangan.

BAB XIVTATA KERJA

Pasal 71

(1) Setiap pimpinan unit kerja dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Institut wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Institut maupun dengan instansi lain di luar Institut sesuai dengan tugas masing-masing.

(2) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Institut wajib mengembangkan pelaksanaan tata kerja ke arah penciptaan perubahan paradigma dari fungsi menguasai kepada fungsi pelayanan dan pemberdayaan seluruh sivitas akademika.

(3) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Institut wajib mengembangkan pelaksanaan tugas dan fungsinya berdasarkan visi dan misi, kebijakan dan rencana strategis satuan organisasi atasannya.

(4) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Institut bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas, mengawasi bawahan masing-masing, dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan bila terjadi penyimpangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 72

(1) Setiap pimpinan unit kerja wajib melaksanakan pengawasan melekat, penilaian kinerja, mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada atasan masing-masing secara berjenjang dan berkala.

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen

Page 21: Peraturan mEnteri Agama

(2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja di lingkungan Institut wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan sebagai bahan perencanaan program.

Pasal 73

Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Institut wajib menyelenggarakan administrasi keuangan, akuntansi, dan pelaporan keuangan serta laporan kinerja sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 74

Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Institut, wajib melaksanakan sistem pengendalian internal di lingkungan masing-masing yang memungkinkan terlaksananya mekanisme uji silang.

BAB XVIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 75

Perubahan atas kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja menurut Peraturan ini ditetapkan oleh Menteri Agama setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

Pasal 76

Dengan berlakunya Peraturan ini, Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 286 Tahun 1997 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri RADEN FATAH dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 77

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penetapannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Ttd

SURYADHARMA ALI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Ttd

AMIR SYAMSOEDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR

Karo Hukum

dan KLN

Karo Ortala Direktur Pengelolaan

Dana Haji

Ditjen PHU Sekjen