Peraturan Kpr Fisip Ui 2012

34
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN RAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/KPRFISIPUI2012/XI/2012 TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN RAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PEMILIHAN RAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : 1. Bahwa telah diberikannya mandat pelaksanaan Pemilihan Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia sebagai sarana pergantian kepemimpinan di tingkat fakultas. 2. Bahwa untuk melaksanakan tugas Komisi Pemilihan Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia perlu dibuat tentang Tata Tertib PEMIRA FISIP UI Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Mengingat : 1. Pasal 11 huruf c dan d, 12, 27, 28, 43, 44, 69, 70, 71, 72, dan 73 Pedoman Dasar Kegiatan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia amandemen ketiga; 2. Ketetapan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Nomor 10/BPM/IX/2012 tentang Pemilihan Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN RAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN RAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM

description

peraturan

Transcript of Peraturan Kpr Fisip Ui 2012

PERATURANKOMISI PEMILIHAN RAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS INDONESIA

NOMOR 01/KPRFISIPUI2012/XI/2012TENTANG

TATA TERTIB PEMILIHAN RAYAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAKOMISI PEMILIHAN RAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA, 

Menimbang :

1.    Bahwa telah diberikannya mandat pelaksanaan Pemilihan Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia sebagai sarana pergantian kepemimpinan di tingkat fakultas.2.    Bahwa untuk melaksanakan tugas Komisi Pemilihan Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia perlu dibuat tentang Tata Tertib PEMIRA FISIP UI Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. 

Mengingat :

1.    Pasal 11 huruf c dan d, 12, 27, 28, 43, 44, 69, 70, 71, 72, dan 73 Pedoman Dasar Kegiatan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia amandemen ketiga;2.    Ketetapan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Nomor 10/BPM/IX/2012 tentang Pemilihan Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia 

MEMUTUSKAN 

Menetapkan :PERATURAN KOMISI PEMILIHAN RAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA TENTANGTATA TERTIB PEMILIHAN RAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

1.    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, selanjutnya disebut sebagai FISIP UI, adalah tempat dilaksanakannya Pemira.2.    Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI, selanjutnya disebut BPM FISIP UI, adalah lembaga yang memiliki wewenang legislatif.

3.    Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP UI, selanjutnya disebut BEM FISIP UI, adalah lembaga yang memiliki wewenang eksekutif.4.    Pemilihan Raya, selanjutnya disebut sebagai Pemira, adalah pemilihan Anggota Umum Badan Perwakilan Mahasiswa serta Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa di tingkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.5.    Komisi Pemilihan Raya, selanjutnya disebut sebagai KPR, adalah komisi yang diangkat oleh BPM FISIP UI yang memiliki tugas sebagai penyelenggara Pemira.6.    Badan Pengurus Harian KPR adalah tim inti KPR yang terdiri dari Ketua KPR, sekretaris umum, bendahara umum, dan semua ketua divisi yang terdapat dalam KPR.7.    Panitia Pengawas Pemira, selanjutnya disebut sebagai Panwasra, adalah panitia yang diangkat oleh BPM FISIP UI yang memiliki tugas sebagai pengawas Pemira.8.    Bakal calon adalah yang mendaftar sebagai calon Anggota Umum BPM serta Ketua dan Wakil Ketua BEM, dan belum disahkan sebagai calon.9.    Calon adalah bakal calon yang lolos verifikasi dan mengikuti rangkaian Pemira.10.    Tim verifikasi KPR adalah tim dari KPR yang salah satu tugasnya untuk memastikan kelengkapan dan keabsahan persyaratan yang dikumpulkan bakal calon untuk menjadi calon.11.    Tempat Sekretariat KPR adalah di ruang BPM FISIP UI Gedung Yong Ma Lantai 2.12.    Sidang Verifikasi penetapan calon adalah sidang yang dilakukan oleh KPR untuk menetapkan bakal calon menjadi calon berdasarkan verifikasi berkas yang dilakukan oleh Tim Verifikasi KPR.13.    Mahasiswa FISIP UI, selanjutnya disebut sebagai mahasiswa, adalah mahasiswa S1 Program Reguler, Paralel, dan Kelas Khusus Internasional yang berstatus aktif dan memiliki hak pilih.14.    Kampanye adalah setiap kegiatan dalam rangka meyakinkan para pemilih dengan memaparkan visi, misi, program, nomor urut, dan/atau slogan peserta Pemira15.    Waktu yang digunakan adalah waktu KPR (merujuk pada handphone ESIA).16.    Manajer kampanye adalah satu orang mahasiswa FISIP UI yang membawahi tim kampanye dan berwenang mengatur kampanye calon yang menjadi tanggung jawabnya serta berhak berhubungan langsung dengan KPR.17.    Tim Kampanye adalah sekelompok mahasiswa FISIP UI yang membantu calon melakukan kampanye dan segala keperluan dalam Pemira.18.    Daftar Pemilih Sementara, selanjutnya disebut sebagai DPS, adalah daftar nama mahasiswa yang diperoleh dari fakultas dan memiliki hak pilih dalam Pemira.19.    Daftar Pemilih Tetap, selanjutnya disebut sebagai DPT, adalah DPS yang telah melalui proses pemutakhiran data dan ditetapkan oleh KPR.20.    Pemilih adalah mahasiswa yang mempunyai hak untuk pilih dan terdaftar dalam DPT.21.    Masyarakat FISIP UI, selanjutnya disebut sebagai masyarakat, adalah orang selain mahasiswa.22.    Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut sebagai TPS, adalah tempat dilakukannya pemungutan suara oleh pemilih. 

Pasal 2Peraturan ini disusun dalam rangka mengatur pelaksanaan Pemira.

 Pasal 3

1)    Kegiatan yang diatur dalam peraturan ini dinamakan Pemira.2)    Pemira dilaksanakan pada tanggal 7 November 2012 s.d 21 Desember 2012 di lingkungan FISIP UI.3)    Pemira dilaksanakan untuk memilih Anggota Umum BPM FISIP UI periode 2013 serta Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI periode 2013. 

Pasal 4Pendaftaran Bakal Calon

1)    Waktu pendaftaran bakal calon ditentukan oleh KPR.2)    Pendaftaran bakal calon merupakan kegiatan yang meliputi pengambilan formulir pendaftaran dan pengembalian formulir pendaftaran dan berkas kelengkapan pendaftaran di ruang BPM FISIP UI.3)    Pada saat pengembalian formulir bakal calon Anggota Umum BPM FISIP UI wajib menyerahkan berkas yang terdiri dari :a.    Curriculum Vitae (CV) bakal calon.b.    Surat Pengunduran Diri dari Lembaga Kemahasiswaan yang diikuti saat mengajukan pendaftaran sebagai bakal calon Anggota Umum BPM FISIP UI (asli).c.    Visi, Misi, dan Program Kerja bakal calon.d.    Foto Copy Daftar Nilai Semester (DNS) terakhir dan/atau Print Out SIAK NG yang menyatakan status akademis aktif serta IPK minimal 2,75.e.    Pas foto 4 x 6 berwarna sebanyak tiga lembar.f.    Lembaran tanda tangan dukungan dengan komposisi minimal 5 (lima) tanda tangan mahasiswa aktif S 1 (Reguler dan/atau Paralel) dari setiap jurusan yang ada di FISIP UI serta bukti tanda tangan tersebut harus menyertakan nama (Lengkap dan Asli), NPM, jurusan, angkatan, nomor telepon yang dapat dihubungi serta tanda tangan.i.    Lembaran tanda tangan dukungan tidak boleh diisi oleh Manajer Kampanye dan Tim Kampanye.ii.    Mahasiswa diperkenankan untuk mengisi lembar tanda tangan dukungan lebih dari satu calon.g.    Curriculum Vitae (CV) Manajer Kampanye.h.    Surat pernyataan bakal calon bahwa dia bukanlah Anggota, Kader, atau Pengurus Partai Politik dan Pengurus Organisasi apapun baik Ekstra maupun Intra kampus yang ditandatangani materai Rp 6.000,00.i.    Data Tim Kampanye bakal calon yang  berisi nama, NPM, jurusan, dan Nomor telepon yang bisa dihubungi.j.    Surat pernyataan untuk mengikuti segala peraturan yang berlaku selama Pemira dan menjaga ketertiban serta sportivitas di atas materai Rp 6.000,00.k.    Untuk bakal calon Anggota Umum BPM FISIP UI menyertakan uang jaminan sebesar Rp 150.000,00 yang diserahkan ketika bakal calon disahkan menjadi calon serta uang akan dikembalikan setelah seluruh rangkaian acara Pemira 2012 selesai.i.    Uang jaminan tidak akan dikembalikan, apabila calon mengundurkan diri sebelum rangkaian acara Pemira berakhir.ii.    Uang jaminan yang tidak dikembalikan akan dimasukkan dalam anggaran KPR.4)    Pada saat pengembalian formulir bakal calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI harus menyerahkan berkas :a.    Curriculum Vitae (CV) pasangan bakal calon.

b.    Surat Pengunduran Diri dari Lembaga Kemahasiswaan yang diikuti saat mengajukan pendaftaran sebagai bakal calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI (asli).c.    Visi, Misi, dan Program Kerja bakal calon.d.    Foto Copy Daftar Nilai Semester (DNS) terakhir dan Print Out SIAK NG yang menyatakan status akademis aktif serta IPK minimal 2,75.e.    Pas foto 4 x 6 berwarna sebanyak tiga lembar.f.    Lembaran tanda tangan dukungan dengan komposisi :i.    Untuk mahasiswa S1 Reguler, Paralel, dan Kelas Khusus Internasional Ilmu Komunikasi sejumlah minimal 70 tanda tangan dengan komposisi minimal masing-masing 15 tanda tangan untuk angkatan 2009 dan 2010 dan minimal masing-masing 20 tanda tangan untuk angkatan 2011 dan 2012.ii.    Untuk mahasiswa S1 Reguler dan Paralel Ilmu Administrasi (Negara, Fiskal, dan Niaga) sejumlah minimal 70 tanda tangan dengan komposisi minimal masing-masing 15 tanda tangan untuk angkatan 2009 dan 2010 dan minimal masing-masing 20 tanda tangan untuk angkatan 2011 dan 2012.iii.    Untuk mahasiswa S1 Reguler dan Paralel Kriminologi dan Politik sejumlah minimal 50 tanda tangan dengan komposisi minimal  masing-masing 5 tanda tangan untuk angkatan 2009 dan 2010 dan minimal masing-masing 20 tanda tangan untuk angkatan 2011 dan 2012.iv.    Untuk mahasiswa S1 Reguler Sosiologi, Antropologi Sosial, Kesejahteraan Sosial dan Hubungan Internasional sejumlah minimal 30 tanda tangan dengan komposisi minimal masing-masing 5 tanda tangan angkatan 2009 dan 2010 dan minimal masing-masing 10 tanda tangan untuk angkatan 2011 dan 2012.v.    Lembaran tanda tangan terdiri dari nama, NPM, jurusan, angkatan, nomor telepon yang dapat dihubungi, dan tanda tangan.vi.    Lembaran tanda tangan dukungan tidak boleh diisi oleh Manajer Kampanye dan Tim Kampanye.vii.    Mahasiswa diperkenankan untuk mengisi lembar tanda tangan dukungan lebih dari satu calon.g.    Curriculum Vitae (CV) Manajer Kampanye.h.    Surat pernyataan bakal calon bahwa dia bukanlah Anggota, Kader dan Pengurus Partai Politik dan Pengurus Organisasi apapun baik Ekstra maupun Intra kampus yang ditandatangani diatas materai Rp 6.000,00.i.    Data Tim Kampanye bakal calon yang terdiri dari nama (Lengkap dan Asli), NPM, jurusan, angkatan, nomor telepon yang dapat dihubungi.j.    Surat pernyataan untuk mengikuti segala peraturan yang berlaku selama Pemira dan menjaga ketertiban serta sportivitas di atas materai Rp 6.000,00.k.    Untuk bakal calon Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM FISIP menyertakan uang jaminan sebesar Rp. 250.000,00. yang diserahkan ketika bakal calon disahkan menjadi calon serta uang akan dikembalikan setelah seluruh rangkaian acara Pemira selesai.i.    Uang jaminan tidak akan dikembalikan, apabila calon mengundurkan diri sebelum rangkaian acara Pemira berakhir.ii.    Uang jaminan yang tidak dikembalikan akan dimasukkan dalam anggaran KPR. 

Pasal 5Pengembalian Formulir dan Berkas Bakal calon

1)    Jadwal pengembalian formulir dan berkas bakal calon ditentukan oleh KPR.

2)    Pada saat pengembalian formulir dan berkas, setiap berkas bakal calon berdasarkan pasal 4 ayat 3 dan 4 wajib didokumentasikan. Dokumentasi dalam bentuk foto.3)    Hasil dokumentasi dimiliki oleh KPR dan bakal calon yang bersangkutan.4)    Terdapat 2 orang saksi dari bakal calon serta 2 orang saksi dari KPR.5)    Tim Verifikasi KPR membuat berita acara pengembalian formulir. 

Pasal 6Verifikasi Berkas

1)    Verifikasi bakal calon adalah tahapan dalam Pemira untuk memastikan kelengkapan dan keabsahan persyaratan yang dikumpulkan untuk mengubah bakal calon menjadi calon.2)    Kegiatan tersebut adalah pengecekan semua kelengkapan berkas yang diserahkan bakal calon, berdasarkan pasal 4 ayat 3 dan 4.3)    Setelah pengecekan itu dilakukan, maka Tim Verifikasi KPR kemudian menyatakan lolos atau tidaknya berkas bakal calon tersebut.4)    Berkas yang dinyatakan lolos adalah berkas yang tidak terlambat penyerahannya dari batas waktu terakhir pengumpulan berkas yang ditentukan oleh KPR dan lengkap sesuai dengan pasal 4 ayat 3 dan 4.5)    Verifikasi berkas dilakukan secara tertutup dan harus dihadiri oleh minimal 5 orang anggota Tim Verifikasi KPR, minimal 2 orang anggota KPR dan minimal satu orang anggota Panwasra.6)    Verifikasi berkas bakal calon Anggota Umum BPM FISIP UI dan bakal calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dilaksanakan paling lambat dua hari setelah batas akhir pengumpulan berkas. 

Pasal 7Sidang Verifikasi Penetapan Calon

1)    Pengesahan bakal calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta bakal calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI menjadi calon akan dilakukan dengan melalui Sidang Verifikasi penetapan calon yang dihadiri oleh minimal 2 orang perwakilan BPM, minimal masing-masing 2 orang anggota Panwasra dan KPR pada waktu yang ditentukan oleh KPR.2)    Pengesahan ini merupakan hasil dari verifikasi berkas yang telah dilakukan.3)    Bakal calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta bakal calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib untuk menghadiri sidang verifikasi dengan didampingi oleh Manajer Kampanye masing-masing.4)    Sidang Verifikasi penetapan calon dipimpin oleh tiga Presidium yang berasal dari Unsur Badan Pengurus Harian KPR, Penanggung Jawab Tim Verifikasi KPR, dan anggota KPR lainnya.5)    Ketentuan Sidang Verifikasi penetapan calon akan ditentukan dalam peraturan sidang verifikasi penetapan calon.6)    Setelah Sidang Verifikasi penetapan calon ini mencapai sebuah keputusan maka bakal calon tersebut sah sebagai calon dan berhak mengikuti tahapan selanjutnya dalam Pemira.

 Pasal 8

Mekanisme Gugatan Hasil Sidang Verifikasi Penetapan Calon

1)    Gugatan mengenai hasil Sidang Verifikasi penetapan calon dilaporkan terlebih dahulu kepada Panwasra maksimal 1 x 24 jam setelah hasil Sidang Verifikasi penetapan calon.2)    Gugatan disampaikan dengan melampirkan alasan yang kuat dan bukti-bukti yang valid.3)    Panwasra melaporkan gugatan bakal calon kepada KPR.4)    Selanjutnya, KPR melaksanakan sidang gugatan maksimal 1 x 24 jam setelah Panwasra melaporkan.5)    Hasil keputusan sidang gugatan tidak dapat diganggu gugat. 

Pasal 9Pengunduran Diri Calon

1)    Jika calon mengundurkan diri maka uang jaminan yang diserahkan akan menjadi hak KPR dan tidak berhak diminta kembali.2)    Uang jaminan yang tidak dikembalikan akan dimasukkan dalam anggaran KPR.3)    Calon mengundurkan diri melalui surat yang ditandatangani oleh calon dan Manajer Kampanye.4)    Pengunduran diri ini berhak untuk dipublikasikan oleh KPR.5)    Jika semua calon yang ada mengundurkan diri, maka akan diserahkan kepada mekanisme BPM.  

Pasal 10Pendanaan

1)    Pendanaan kampanye merupakan dana yang dapat dipertangggungjawabkan dan bersifat tidak mengikat.2)    Sumber dana kampanye tidak boleh berasal dari partai politik dan atau dari organisasi yang berafiliasi kepada partai politik.3)    Setiap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib membuat Rancangan Dana Kampanye dan Laporan Dana Kampanye.4)    Rancangan Dana Kampanye diserahkan kepada KPR paling lambat empat hari setelah ditetapkan sebagai calon dalam Sidang Verifikasi.5)    Laporan Dana Kampanye diserahkan kepada KPR pada waktu Masa Tenang.6)    Rancangan Dana Kampanye berisi:i.    Segala rencana jumlah pemasukan serta sumber pemasukan yang ditujukan untuk kegiatan kampanye.ii.    Segala rincian rencana pengeluaran.7)    Laporan Dana Kampanye berisi:i.    Segala jumlah dan sumber pemasukan dana kampanye.ii.    Segala rincian pengeluaran disertai bukti-bukti yang sah.

Pasal 11Rapat Pembahasan Teknis

1)    Rapat Pembahasan Teknis merupakan sosialisasi peraturan Pemira kepada calon oleh KPR, pada waktu yang ditentukan oleh KPR.2)    Pada rapat ini calon Anggota Umum BPM FISIP UI dan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib untuk menghadiri dengan didampingi oleh Manajer Kampanye masing-masing.3)    Dalam rapat ini pula ditentukan segala hal teknis yang belum ditentukan dalam peraturan ini.   

BAB IIKAMPANYE MEDIA

 Pasal 12

Definisi Kampanye Media

1)    Kampanye media adalah kegiatan kampanye dengan menggunakan segala bentuk publikasi melalui media cetak, media cetak pakai dan media elektronik yang digunakan untuk mengenalkan dan mensosialisasikan profil, gagasan, ide, visi, misi, program kerja, slogan, motto, nomor urut, foto, dan/atau curriculum vittae calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI.2)    Kampanye media wajib diikuti oleh setiap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI. 

Pasal 13Bentuk Kampanye Media

1)    Bentuk Kampanye Media Cetak dapat berupa pemasangan spanduk, baliho, pamflet, banner, poster, dan/atau penyebaran emblem, brosur, leaflet yang mengandung warna khas, lambang, profil, gagasan, ide, pandangan, visi, misi, dan/atau program kerja calon.2)    Bentuk Kampanye Media Cetak Pakai dapat berupa baju, pin, gantungan kunci, gelang, map, pembatas buku, mug, iklan berjalan, jaket, topi, tas, kaos kaki, alat tulis, sepatu, jilbab, bando, dan stiker yang mengandung warna khas, lambang, profil, gagasan, ide, pandangan, visi, misi, dan/atau program kerja calon.3)    Bentuk Kampanye Media Elektronik dapat berupa short messages service (SMS) dan kampanye melalui internet yang mengandung warna khas, lambang, profil, gagasan, ide, pandangan, visi, misi, dan/atau program kerja calon.4)    Bentuk media yang akan digunakan selama masa kampanye harus disepakati bersama oleh semua calon dan KPR dan akan disahkan pada saat technical meeting (Rule of The Game).5)    Setiap calon bertanggung jawab terhadap bentuk dan materi kampanye masing-masing.  

Pasal 14Pengesahan Bentuk-Bentuk Kampanye Media

1)    Pemberitahuan dan penyerahan bentuk-bentuk kampanye media cetak dan cetak pakai serta tempat pemasangannya kepada KPR untuk disahkan penggunaannya dimulai pukul 10.30-17.00 WIB selama masa kampanye media berlangsung di Tempat Sekretariat KPR.2)    Media kampanye cetak yang sah adalah media kampanye yang sampelnya telah diberi stempel Pemira dan ditandatangani oleh KPR sedangkan media cetak pakai yang sah adalah media kampanye yang telah diberikan surat keterangan penggunaan oleh KPR.3)    Bentuk-bentuk kampanye media yang telah diserahkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat 1 dapat diambil kembali setelah diketahui dan disahkan oleh KPR.4)    Kampanye melalui Short Messages Services dan media internet yang sah adalah media yang telah diberikan kepada KPR sebelum disebarkan dengan bukti pencatatan pada buku arsip KPR.5)    Birokrasi dan administrasi hanya dapat dilakukan oleh calon dan Tim Kampanye yang terdaftar.6)    Calon wajib menyerahkan seluruh materi kampanye media kepada KPR sebagai arsip dan dicatat dalam buku arsip KPR. 

Pasal 15Tata Cara Pelaksanaan Kampanye Media

1)    Tempat pemasangan media kampanye cetak hanya pada tempat yang telah ditentukan oleh KPR.2)    Mekanisme pembagian tempat sebagaimana dimaksud pada pasal 15 ayat 1 akan dilaksanakan pada saat technical meeting (rule of the game).3)    Pemasangan serta pencopotan seluruh bentuk media kampanye dilakukan sepenuhnya oleh Tim Kampanye masing-masing calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI.4)    Pemasangan berbagai bentuk media kampanye harus memperhatikan kerapihan dan keindahan lingkungan FISIP UI, tidak diperbolehkan menempelkan media di seluruh permukaan vertikal bercat, memasang secara bertumpuk, dan menimpa media kampanye atau kegiatan lain.5)    Calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye diperkenankan membagikan dan menggunakan berbagai bentuk media kampanye baik cetak maupun cetak pakai di luar daerah netral.6)    Calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye diperkenankan memakai berbagai bentuk media kampanye cetak dan cetak pakai selama masa kampanye.7)    Calon Anggota Umum BPM  FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye dilarang membawa dan/atau menggunakan gambar dan/atau atribut pasangan calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI lain selain dari gambar dan/atau atribut calon Anggota Umum BPM serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI yang bersangkutan.8)    Pemasangan media kampanye berbentuk spanduk dan baliho harus mendapat izin dari pihak Dekanat.9)    Calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI 2013 dan Tim Kampanye wajib memberitahukan batas akhir masa kampanye media kepada publik yang menerima media kampanye cetak dan cetak

pakai yang dibagikan dan bertanggung jawab atas penggunaan media kampanye cetak dan cetak pakai selama masa tenang dan pemungutan suara.10)    Calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye dilarang membagikan, meletakkan, dan/atau memasang media cetak dan/atau media kampanye cetak pakai di FISIP UI saat memasuki masa tenang.11)    KPR berhak mencabut semua bentuk media kampanye yang tidak sesuai dengan tata tertib KPR. 

Pasal 16Ketentuan Kampanye Media

1)    Kampanye media dilakukan setelah hasil rapat Rule of The Game.2)    Selama kampanye media dilaksanakan, calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye dilarang:a.    Melakukan bentuk-bentuk kampanye media menggunakan kata-kata yang mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap calon lainnya, panitia, dan publik.b.    Menggunakan kata-kata yang menghina suku, agama, ras, dan golongan tertentu.c.    Menghina suatu lembaga formal di UI yang dapat menimbulkan konflik.d.    Mengandung nilai-nilai pornografi.e.    Melanggar peraturan-peraturan yang berlaku di FISIP UI.f.    Membawa, menyinggung, dan/atau melibatkan aspirasi politik praktis di luar kegiatan kemahasiswaan.g.    Melakukan kampanye media di luar tempat yang ditentukan oleh KPR.h.    Merusak, menutupi, mencorat-coret, mencabut dan/atau memindahkan bentuk-bentuk kampanye media milik calon lainnya yang telah terpasang sesuai dengan tata tertib kampanye media.i.    Media kampanye yang dipasang dan/atau dibagikan dilarang mengotori area kampus FISIP UI.3)    Sejak dimulainya masa tenang segala bentuk kampanye media harus sudah dibersihkan dari lingkungan FISIP UI.4)    Sejak dimulainya masa tenang, segala aktivitas kampanye baru yang dikeluarkan oleh calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye pada media cetak, media cetak pakai, dan media elektronik tidak diperbolehkan.5)    Daerah-daerah  netral dari segala jenis kampanye yaitu :a.    Setiap Ruang Kelas yang berada di Lingkungan FISIP UI.b.    Perpustakaan FISIP UI atau Miriam Budiarjo Resource Center (MBRC).c.    Tempat Departemen.d.    Toilet.e.    Ruang – ruang Dekanat, Ruang Dosen, Ruang  SBA, dan Ruang Mahalum.f.    Komplek Mushola FISIP UI.g.    Sekretariat BPM, Sekretariat BEM, Yong Ma, dan Sekretariat Bersama.h.    Lift 

BAB IIIGRAND LAUNCHING

 Pasal 17

Definisi Grand Launching

1)    Grand Launching adalah kampanye yang diselenggarakan oleh KPR yang bertujuan untuk memperkenalkan calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye, serta visi dan misinya kepada masyarakat FISIP UI dan sekaligus untuk membangun partisipasi aktif dalam rangkaian acara Pemira bagi masyarakat FISIP UI.2)    Kampanye Grand Launching dilakukan dengan prinsip jujur, terbuka, suasana kekeluargaan dan santai, serta bertanggung jawab dan merupakan bagian dari pembelajaran politik yang baik.3)    Pada Grand Launching ini diawali dengan kampanye karnaval dan kemudian dilanjutkan dengan acara seminar dan kemudian diakhiri dengan penandatanganan gentlemen agreement dari para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI.4)    Kampanye karnaval sebagaimana dimaksud pada pasal 17 ayat 3 adalah pawai keliling FISIP UI di mana calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye mensosialisasikan visi, misi, profil, dan program kerjanya yang difasilitasi oleh KPR.5)    Seminar yang diadakan sebagaimana dimaksud pada pasal 14 ayat 3 adalah sebuah acara yang berbentuk seminar yang difasilitasi oleh KPR dan diikuti oleh para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye masing-masing calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI, dan juga dihadiri oleh masyarakat FISIP dan pengisi acara lainnya.6)    Di akhir seminar para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI mempersembahkan sebuah pertunjukan untuk para penonton yang hadir. 

Pasal 18Jadwal Grand Launching

Grand Launching akan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang akan ditentukan kemudian oleh KPR.

Pasal 19Tata Cara Pelaksanaan Grand Launching

1)    Grand Launching wajib diikuti oleh para Calon Anggota Umum BPM FISIP UI, serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dari awal hingga akhir acara kecuali apabila calon berhalangan hadir karena sakit yang ditunjukkan dengan surat keterangan dokter, kematian keluarga inti, ujian dan presentasi akademis, dan/atau dalam situasi darurat yang disetujui oleh KPR dan dalam kondisi demikian Calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dapat diwakili oleh salah satu Tim Kampanye.2)    Grand Launching wajib diikuti oleh minimal sepuluh orang anggota Tim Kampanye untuk calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan minimal lima orang anggota Tim Kampanye untuk calon Anggota Umum BPM FISIP UI.3)    Calon dan Tim Kampanye diwajibkan hadir paling lambat 15 menit sebelum acara Grand Launching dimulai.

4)    Waktu yang digunakan adalah waktu KPR. 

Pasal 20Ketentuan Grand Launching

1.    Selama Grand Launching berlangsung calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI diwajibkan untuk berpartisipasi aktif memperkenalkan profil dan visi misi dengan melakukan berbagai bentuk kegiatan seperti berorasi, bernyanyi, bercakap-cakap dengan publik, dan/atau kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan tata tertib KPR.2.    Setelah Grand Launching berakhir calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye tidak diperkenankan menggunakan fasilitas KPR yang diberikan pada saat Grand Launching.3.    Selama Grand Launching berlangsung para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib menggunakan jaket almamater UI.4.    Selama Grand Launching berlangsung, calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanyenya dilarang :a.    Melakukan bentuk - bentuk kampanye dengan menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI lainnya, lembaga kemahasiswaan tertentu dalam lingkup FISIP UI, Panwasra, KPR, dan publik.b.    Menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang menyinggung suku, agama, ras, dan golongan tertentu.c.    Membawa, mengatasnamakan, dan menyinggung suatu lembaga formal di UI yang  dapat menimbulkan konflik.d.    Membawa, menyinggung, dan/atau melibatkan aspirasi politik praktis di luar kegiatan kemahasiswaan.e.    Melakukan bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang melanggar kesopanan, kesusilaan, dan membahayakan pihak lain.f.    Merusak properti apapun.g.    Mengotori tempat-tempat kampanye.5.    Mekanisme kampanye karnaval dan seminar akan dijelaskan lebih lanjut dalam technical meeting (Rule of The Game).  

BAB IVDEBAT PANELIS

Pasal 21Definisi Debat Panelis

1)    Debat Panelis adalah acara yang bertujuan menguji kepekaan calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dalam menanggapi suatu permasalahan, menguji wawasan dan kemampuan para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dalam berargumentasi logis, rasional, dan objektif, serta memperkenalkan dan menggali profil, gagasan, ide, pandangan, visi, misi, dan program kerja calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI.

2)    Tema yang diangkat dalam debat panelis ini adalah eksplorasi visi misi dan program kerja calon dan isu mengenai masalah di FISIP yang dituangkan dalam bentuk esai sebanyak minimal 3 halaman yang formatnya ditentukan pada saat technical meeting (Rule of The Game).3)    Esai yang dimaksud harus diserahkan kepada KPR maksimal dua hari sebelum Grand Launching berlangsung pada pukul 18.00 WIB.4)    Esai tersebut harus disebarkan oleh calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye pada saat acara Grand Launching, kepada masyarakat FISIP dan dipublikasikan di papan komunikasi yang telah ditentukan.5)    Debat Panelis merupakan bagian dari Kampanye Debatis yang dibuka untuk umum serta dihadiri oleh beberapa panelis yang ditentukan oleh KPR. 

Pasal 22Jadwal Debat Panelis

Debat Panelis akan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang akan ditentukan kemudian oleh KPR. 

Pasal 23Tata Cara Pelaksanaan Debat Panelis

1)    Debat Panelis wajib diikuti oleh para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dari awal hingga akhir acara kecuali apabila calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI berhalangan hadir karena sakit yang ditunjukkan dengan surat keterangan dokter, kematian keluarga inti, ujian dan presentasi akademis, dan/atau dalam situasi darurat yang disetujui oleh KPR dan dalam kondisi demikian calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dapat diwakili oleh salah satu Tim Kampanye.2)    Debat Panelis wajib diikuti oleh minimal sepuluh orang anggota Tim Kampanye untuk calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan minimal lima orang anggota Tim Kampanye untuk calon Anggota Umum BPM FISIP UI.3)    Selama Debat Panelis berlangsung calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye tidak diperkenankan untuk membagikan bentuk-bentuk kampanye media cetak di tempat pelaksanaan acara.4)    Calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye diwajibkan hadir paling lambat 15 menit sebelum acara Debat Panelis dimulai.5)    Waktu yang digunakan adalah waktu KPR. 

Pasal 24Ketentuan Debat Panelis

1)    Selama Debat Panelis berlangsung calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI diwajibkan untuk berpartisipasi aktif memperkenalkan profil dan visi misi dengan melakukan berbagai bentuk kegiatan

seperti berorasi, bernyanyi, bercakap-cakap dengan publik, dan/atau kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan tata tertib KPR.2)    Selama Debat Panelis berlangsung para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib menggunakan jaket almamater UI.3)    Setelah Debat Panelis berakhir calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI  dan Tim Kampanye tidak diperkenankan menggunakan fasilitas KPR yang diberikan pada saat Debat Panelis.4)    Debat Panelis akan dihadiri oleh panelis yang ditentukan oleh KPR untuk membahas isu-isu seputar FISIP UI dan menggali visi misi serta program kerja calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI.5)    Debat Panelis akan dipimpin oleh seorang moderator.6)    Setiap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh moderator.7)    Setiap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI akan diberi waktu mempresentasikan esai yang mereka buat dan kemudian akan dilanjutkan dengan tanya jawab oleh panelis dengan waktu yang akan ditentukan oleh moderator.8)    Moderator berhak menghentikan presentasi yang dilakukan oleh calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI, jika waktu yang diberikan telah habis.9)    Selama Debat Panelis berlangsung, calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanyenya dilarang:a.    Melakukan bentuk-bentuk kampanye dengan menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI lainnya, lembaga kemahasiswaan tertentu dalam lingkup FISIP UI, Panwasra, KPR, dan publik.b.    Menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang menyinggung suku, agama, ras, dan golongan tertentu.c.    Membawa, mengatasnamakan, dan menyinggung suatu lembaga formal di UI sehingga dapat menimbulkan konflik.d.    Membawa, menyinggung, dan/atau melibatkan aspirasi politik praktis di luar kegiatan kemahasiswaan.e.    Melakukan bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang melanggar kesopanan, kesusilaan, dan membahayakan pihak lain.f.    Merusak properti apapun.g.    Mengotori tempat-tempat kampanye. 

BAB VCANDIDATE DOWN TO EARTH

Pasal 25Definisi Candidate Down to Earth

1)    Candidate Down to Earth adalah hari yang disediakan untuk setiap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI agar dapat secara eksklusif mendekatkan diri dan mensosialisasikan visi misi serta program kerjanya kepada masyarakat FISIP UI.

2)    Para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dibebaskan untuk mengekspresikan diri mereka selama tidak melanggar koridor yang telah ditetapkan dalam Tata Tertib Pemira 2012.3)    Candidate Down to Earth akan diselenggarakan pada waktu dan tempat yang akan ditentukan kemudian oleh KPR. 

Pasal 26Jadwal Candidate Down to Earth

Pembagian jadwal akan ditentukan kemudian di technical meeting atau Rule of The Game disesuaikan dengan banyaknya calon yang lolos verifikasi. 

Pasal 27Ketentuan Candidate Down to Earth

1)    Setiap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib memanfaatkan Candidate Down to Earth yang telah ditentukan oleh KPR untuk berkampanye.2)    Bentuk kampanye media calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI yang diizinkan hanya media online dan penempelan media kampanye di papan komunikasi yang telah disediakan KPR dan calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI lain tersebut dilarang mengganggu hari calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI yang bukan menjadi bagiannya.3)    Bentuk kegiatan kampanye Candidate Down to Earth wajib diberitahukan kepada KPR maksimal H-1 sebelum pelaksanaan acara untuk disahkan. Bentuk kegiatan yang dilaporkan meliputi tempat acara, jenis kegiatan, dan rundown acara.4)    Selama Candidate Down to Earth berlangsung, calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye dilarang:a.    Melakukan bentuk-bentuk kampanye dengan menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI lainnya, lembaga kemahasiswaan tertentu dalam lingkup FISIP UI, Panwasra, KPR, dan publik.b.    Menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang menyinggung suku, agama, ras, dan golongan tertentu.c.    Membawa, mengatasnamakan, dan menyinggung suatu lembaga formal di UI sehingga dapat menimbulkan konflik.d.    Membawa, menyinggung, melibatkan, aspirasi politik praktis di luar kegiatan kemahasiswaan.e.    Melakukan bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang melanggar kesopanan, kesusilaan, dan membahayakan pihak lain.f.    Merusak properti apapun.g.    Mengotori tempat kampanye.

BAB VIDEBAT KANDIDAT

Pasal 28Definisi Debat Kandidat

1)    Debat kandidat sebagai sarana untuk memfasilitasi kebutuhan publik FISIP untuk menilai kecakapan calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dalam mempertahankan argumentasi, visi dan misi, serta untuk menggali kemampuan calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI membahas kasus-kasus yang akan mejadi bahan debat.2)    Kasus-kasus yang dibahas nantinya akan ditentukan oleh KPR dan pembahasan ini nantinya diharapkan dapat menjadi suatu masukan untuk ditindaklanjuti pada masa jabatan calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI terpilih. 

Pasal 29Jadwal Debat Kandidat

Debat kandidat akan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang akan ditentukan kemudian oleh KPR. 

Pasal 30Tata Cara Pelaksanaan Debat Calon

1)    Debat kandidat wajib diikuti oleh calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dari awal hingga akhir acara kecuali apabila calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI berhalangan hadir karena sakit yang ditunjukkan dengan surat keterangan dokter, kematian keluarga inti, ujian dan presentasi akademis, dan/atau dalam situasi darurat yang disetujui oleh KPR dan dalam kondisi demikian calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dapat diwakili oleh salah satu Tim Kampanye.2)    Debat kandidat wajib diikuti oleh minimal sepuluh orang anggota Tim Kampanye untuk calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan minimal lima orang anggota Tim Kampanye untuk calon Anggota Umum BPM FISIP UI.3)    Selama debat kandidat berlangsung, calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye tidak diperkenankan untuk membagikan media kampanya cetak di tempat acara.4)    Calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye diwajibkan hadir paling lambat 15 menit sebelum acara debat kandidat dimulai.5)    Waktu yang digunakan adalah waktu KPR.   

Pasal 31Ketentuan Debat Kandidat

1)    Selama debat kandidat berlangsung calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI diwajibkan untuk berpartisipasi aktif memperkenalkan profil dan visi misi dengan melakukan berbagai bentuk kegiatan

seperti berorasi, bernyanyi, bercakap-cakap dengan publik, dan/atau kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan tata tertib KPR.2)    Selama debat kandidat berlangsung para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib menggunakan jaket almamater UI.3)    Setelah debat kandidat berakhir calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye tidak diperkenankan menggunakan fasilitas KPR yang diberikan pada saat debat kandidat.4)    Debat kandidat akan dipimpin oleh seorang moderator untuk membahas isu-isu yang telah ditentukan oleh KPR.5)    Format debat kandidat yaitu setiap calon diharuskan untuk mempresentasikan posisi mereka dalam menanggapi suatu kasus dan memberikan tanggapan dan/atau sanggahan terhadap argumen yang telah dikemukakan oleh calon lain.6)    Setiap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh moderator.7)    Setiap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI akan diberi waktu mengajukan argumen mengenai kasus yang diangkat. Jalannya acara dan waktu yang diberikan tersebut ditentukan oleh moderator.8)    Moderator berhak menghentikan presentasi yang dilakukan oleh calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI, jika waktu yang diberikan telah habis.9)    Selama debat kandidat berlangsung, calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye dilarang :a.    Melakukan bentuk-bentuk kampanye dengan menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI lainnya, lembaga kemahasiswaan tertentu dalam lingkup FISIP UI, Panwasra, KPR, dan publik.b.    Menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang menyinggung suku, agama, ras, dan golongan tertentu.c.    Membawa, mengatasnamakan, dan menyinggung suatu lembaga formal di UI sehingga dapat menimbulkan konflik.d.    Membawa, menyinggung, melibatkan, aspirasi politik praktis di luar kegiatan kemahasiswaan.e.    Melakukan bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang melanggar kesopanan, kesusilaan, dan membahayakan pihak lain.f.    Merusak properti apapun.g.    Mengotori tempat-tempat kampanye. 

BAB VIIMIMBAR BEBAS

Pasal 32Definisi Mimbar Bebas

1)    Mimbar Bebas adalah kegiatan kampanye calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI untuk memperkenalkan serta mensosialisasikan diri, profil, gagasan, ide, visi, misi, dan program kerja serta untuk berdebat dengan masyarakat FISIP seputar isu yang ada di FISIP UI.

2)    Pada acara ini masyarakat FISIP berhak untuk memberikan pertanyaan dan/atau pernyataan kepada calon dan wajib untuk ditanggapi oleh calon sesuai dengan petunjuk dari moderator sehingga publik dapat menilai kecakapan para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI.3)    Mimbar bebas ini juga diharapkan akan dapat melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan seperti ketua-ketua lembaga yang membahas seputar isu di FISIP UI. 

Pasal 33Jadwal Mimbar Bebas

Mimbar Bebas akan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang akan ditentukan kemudian oleh KPR.  

Pasal 34Tata Cara Pelaksanaan

1)    Mimbar Bebas wajib diikuti oleh para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dari awal hingga akhir acara kecuali apabila calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI berhalangan hadir karena sakit yang ditunjukkan dengan surat keterangan dokter, kematian keluarga inti, ujian dan presentasi akademis, dan/atau dalam situasi darurat yang disetujui oleh KPR dan dalam kondisi demikian calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dapat diwakili oleh salah satu Tim Kampanye.2)    Mimbar Bebas wajib diikuti oleh minimal sepuluh orang anggota Tim Kampanye untuk calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan minimal lima orang anggota Tim Kampanye untuk Calon Anggota Umum BPM FISIP UI.3)    Calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye diwajibkan hadir paling lambat 15 menit sebelum acara mimbar bebas dimulai.4)    Waktu yang digunakan adalah waktu KPR. 

Pasal 35Ketentuan Mimbar Bebas

1)    Selama mimbar bebas berlangsung calon diwajibkan untuk berpartisipasi aktif memperkenalkan profil dan visi misi dengan melakukan berbagai bentuk kegiatan seperti berorasi, bernyanyi, bercakap-cakap dengan publik, dan/atau kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan tata tertib KPR.2)    Selama mimbar bebas berlangsung para calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib menggunakan jaket almamater UI.3)    Mimbar bebas akan dipimpin oleh moderator yang membimbing jalannya tanya jawab antara calon dengan masyarakat FISIP UI.4)    Setiap calon wajib mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh moderator.5)    Moderator berhak menghentikan presentasi yang dilakukan oleh calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI jika waktu yang diberikan telah habis.

6)    Setiap calon akan diberi waktu mengajukan argumen dan menjawab pertanyaan mengenai isu yang ditanyakan dengan jalannya acara dan waktu yang diberikan tersebut ditentukan oleh moderator.7)    Selama mimbar bebas berlangsung, calon dan Tim Kampanyenya dilarang :a.    Melakukan bentuk-bentuk kampanye dengan menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI lainnya, lembaga kemahasiswaan tertentu dalam lingkup FISIP UI, Panwasra, KPR, dan publik.b.    Menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang menyinggung suku, agama, ras, dan golongan tertentu.c.    Membawa, mengatasnamakan, dan menyinggung suatu lembaga formal di UI yang dapat menimbulkan konflik.d.    Membawa, menyinggung, melibatkan, aspirasi politik praktis di luar kegiatan kemahasiswaan.e.    Melakukan bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang melanggar kesopanan, kesusilaan, dan membahayakan pihak lain.f.    Merusak properti apapun.g.    Mengotori tempat kampanye. 

BAB VIIIMASA TENANG

Pasal 36Definisi Masa Tenang

1)    Masa tenang adalah masa seluruh atribut, kegiatan, dan media kampanye diharuskan steril dari lingkungan FISIP UI. Para calon tidak diperbolehkan melakukan bentuk kampanye apapun.2)    Hal ini bertujuan untuk menyediakan waktu bagi para pemilih untuk dapat menentukan pilihannya tanpa adanya persuasi kampanye.   

Pasal 37Jadwal Masa Tenang

Hari masa tenang akan dilaksanakan pada waktu yang akan ditentukan kemudian oleh KPR. 

BAB IXGRAND CLOSING

 Pasal 38

Definisi Grand Closing

1)    Grand Closing merupakan acara penutup Pemira.

2)    Grand Closing bertujuan untuk memperkenalkan Anggota Umum BPM FISIP UI serta Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI 2013 terpilih.3)    Grand Closing wajib dihadiri oleh Anggota Umum BPM FISIP UI serta Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI 2013 terpilih. 

Pasal 39Jadwal Grand ClosingGrand Closing akan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang akan ditentukan kemudian oleh KPR.  

BAB XPEMUNGUTAN SUARA

Pasal 40Umum

1)    Penyelenggara pemungutan suara adalah KPR.2)    Yang bertanggung jawab terhadap tempat pemungutan suara, perlengkapan pemungutan suara, dan pelaksanaan pemungutan suara adalah hanya anggota KPR yang mempunyai tanda pengenal serta terdaftar sebagai anggota KPR.3)    Perlengkapan pemungutan suara meliputi kotak suara, surat suara, bilik pemungutan suara, alat untuk memberikan tanda pilihan, segel kotak suara, daftar pemilih tetap, meja dan kursi.4)    Kotak suara merupakan kotak tempat penyimpanan surat suara yang telah dicontreng hingga waktu penghitungan suara.5)    Kotak suara sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 40 ayat 3 harus memenuhi kriteria-kriteria seperti:6)    Berbentuk balok atau kubus.7)    Terbuat dari bahan yang tahan air, guncangan dan benturan.8)    Memiliki hanya satu buah pintu yang terletak di bagian atas dengan sebuah celah minimal seukuran surat suara dalam keadaan terlipat sebagai lubang untuk memasukkan surat suara.9)    Pintu yang terdapat pada bagian atas kotak harus bisa dikunci.10)    Surat suara yang digunakan adalah kertas ukuran A5.11)    Surat suara yang digunakan memuat Nomor Urut, Foto, dan Nama Calon.12)    Surat suara untuk BEM menggunakan kertas suara berwarna putih.13)    Surat suara untuk BPM menggunakan kertas suara berwarna kuning.14)    Bilik pemungutan suara merupakan tempat dilakukannya pencontrengan oleh pemilih.15)    Bilik pemungutan suara dibuat sedemikian rupa sehingga pemilih dapat memberikan suaranya secara langsung, umum, bebas, jujur, adil dan rahasia.16)    Bilik pemungutan suara sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 40 ayat 3, 10 dan 11 harus dilengkapi dengan alas pencontrengan dan petunjuk pencontrengan.17)    Alat untuk memberikan tanda pilihan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 40 ayat 3 adalah spidol warna merah.18)    Segel sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 40 ayat 3 merupakan benda yang digunakan sebagai tanda bukti bahwa kotak suara dan isinya berada dalam keadaan yang sama seperti saat setelah pemungutan suara dan segel dipasangkan.19)    Segel kotak suara terbuat dari stiker baik kertas ataupun plastik. 

Pasal 41Jadwal dan Tempat Pemungutan Suara

1)    Pemungutan suara berlangsung selama lima hari yang waktunya akan ditentukan kemudian oleh KPR.2)    Tempat pemungutan suara (TPS) dibuka pukul 11.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.3)    Tempat pemungutan suara adalah titik-titik di lingkungan FISIP UI dengan mempertimbangkan keterjangkauan lokasi dan pelaksanaan pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.4)    Tempat pemungutan suara sebagaimana yang dimaksudkan dalam pasal 41 ayat 3 akan ditentukan kemudian oleh KPR.5)    Area tempat pemungutan suara dibatasi oleh tali rafia dengan satu jalur masuk dan satu jalur keluar pada sisi yang berbeda.6)    Tempat pemungutan suara memuat tiga kursi untuk KPR, dua bilik suara, kursi untuk Panwasra dan Saksi, serta dua buah kotak suara masing-masing untuk BEM dan BPM.7)    Tiga kursi untuk KPR sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 41 ayat 6 masing-masing dipergunakan untuk:a.    Seorang anggota KPR yang melakukan pengecekan hak pilih pemilih melalui KTM dan atau print out SIAK NG.b.    Seorang anggota KPR yang mengecek keberadaan nama pemilih dalam DPT dan memberikan tanda pada nama yang bersangkutan.c.    Seorang anggota KPR yang memberikan cap KPR pada surat suara yang akan dipergunakan oleh pemilih dan memberikannya pada pemilih.8)    Jumlah kursi untuk Panwasra dan Saksi menyesuaikan dengan jumlah calon yang ada.9)    Kursi untuk KPR diletakkan di dekat jalur masuk Tempat Pemungutan Suara.10)    Kotak suara diletakkan di dekat jalur keluar Tempat Pemungutan Suara.11)    Bilik suara diletakkan di antara kursi tempat KPR dan kotak suara.12)    Kursi untuk Panwasra dan Saksi diletakkan di depan bilik suara pada jarak yang memungkinkan terjaganya kerahasiaan pemilih. 

Pasal 42Pemilih

1)    Pemilih adalah mahasiswa S1 Reguler, Paralel, dan Kelas Khusus Internasional (KKI) yang berstatus mahasiswa aktif dan terdaftar di Sub Bagian Akademik (SBA) FISIP UI pada semester ganjil tahun akademik 2012-2013.2)    Aktif yang dimaksud dalam pasal 42 ayat 1 adalah semua orang yang masih berstatus mahasiswa FISIP UI, baik yang belum di wisuda maupun yang belum dikeluarkan atau drop out sebagai mahasiswa FISIP UI.3)    Untuk dapat menggunakan hak pilih, mahasiswa FISIP UI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat 2 harus terdaftar sebagai Pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap.4)    Untuk menunjukkan hak pilihnya, calon pemilih harus menunjukkan:a.    Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan atau;b.    Print Out SIAK NG5)    Pemilih hanya dapat menggunakan hak suaranya sebanyak satu kali meskipun terdaftar di lebih dari satu program studi FISIP UI.

 Pasal 43

Daftar Pemilih

1)    KPR menggunakan Daftar Mahasiswa dari Sub Bagian Akademik FISIP UI sebagai Daftar Pemilih Sementara Pemira.2)    KPR memutakhirkan data Daftar Pemilih yang bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan ataupun mahasiswa yang berada dalam satu jurusan yang dianggap sebagai perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan dimana mahasiswa tersebut terdaftar sebagai mahasiswa aktif FISIP UI.3)    Daftar Pemilih Sementara hasil pemutakhiran sebagaimana dimaksud pada Pasal 43 ayat 2 diumumkan oleh KPR untuk mendapatkan masukan dan tanggapan dari masyarakat FISIP selama 3 (tiga) hari.4)    KPR memperbaiki Daftar Pemilih Sementara berdasarkan masukan dan tanggapan dari masyarakat sebagaimana dimaksud pada Pasal 43 ayat 3 dan selanjutnya menetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).5)    Apabila terdapat masukan dan tanggapan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 43 ayat 4, harus disertai dengan alat bukti yang melegitimasi.6)    Alat bukti yang melegitimasi adalah KTM dan/atau print out SIAK NG7)    Penetapan DPT dilakukan dengan pelaksanaan musyawarah bersama antara KPR, BPM FISIP UI, dan Panwasra. 

Pasal 44Tata Cara Pemungutan Suara

1)    Tata cara pemungutan suara ditentukan oleh KPR.2)    Pemungutan suara diawali dengan pembukaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) oleh KPR disaksikan oleh Panwasra dan saksi dari para calon.3)    Alur pemungutan suara dalam TPS adalah Jalur masuk—Tempat pengecekan DPT—Bilik suara—Kotak Suara—Jalur Keluar.4)    Pada bagian pengecekan, KPR melakukan pengecekan hak pilih pemilih melalui bukti yang menunjukkan status aktif mahasiswa sebagaimana disebutkan dalam pasal 43 ayat 4, 5, 6 dan 7 serta keberadaan nama pemilih yang tercantum dalam DPT.5)    KPR menandai nama mahasiswa yang telah memberikan suaranya pada DPT dengan menggunakan stabillo dengan warna yang berbeda tiap harinya.6)    Tata cara pemberian suara pada surat suara, ditentukan:a.    menggunakan alat yang telah disediakan;b.    dalam bentuk tanda centang/contreng (√) atau sebutan lainnya;c.    pemberian tanda centang/contreng (√) atau sebutan lainnya, dilakukan satu kali pada nomor urut, atau foto, atau nama salah satu pasangan calon.d.    jika terdapat kasus dimana pemberian tanda centang/contreng (√) pada ketiga-tiganya, nomor urut dan foto dan nama salah satu pasangan calon, hal tersebut tetap diperbolehkan, selama pemberian tanda tersebut masih merujuk pada pasangan calon yang sama.

e.    dilarang membubuhkan tulisan dan catatan lain pada surat suara; danf.    surat suara yang terdapat tulisan dan atau catatan lain, surat suara tersebut dinyatakan tidak sah.7)    Apabila saksi calon melihat suatu ketidakwajaran baik yang terjadi selama proses pemungutan suara maupun pada calon pemilih, saksi calon berhak melaporkan hal tersebut kepada Panwasra.8)    Jumlah mahasiswa yang memberikan suaranya dilihat dari jumlah nama yang telah ditandai dalam DPT.9)    Setelah selesai pemungutan suara, setiap harinya dilakukan rekapitulasi penghitungan jumlah surat suara yang masuk dan jumlah mahasiswa yang telah memberikan suaranya.10)    Rekapitulasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 ayat 9 dilakukan oleh KPR dengan disaksikan oleh saksi calon dan Panwasra.11)    Surat suara yang telah direkapitulasi diberi segel pada wadah tertentu.12)    Setiap rekapitulasi yang dilakukan akan dilaporkan dalam bentuk berita acara.13)    Pemungutan suara setiap harinya ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh KPR, Panwasra, dan para saksi calon. 

Pasal 45Calon dan Saksi

1)    Selama pemungutan suara, calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib mengirimkan minimal satu orang dan maksimal dua orang saksi.2)    Saksi wajib menghadiri pembukaan dan penutupan TPS, serta menandatangani berita acara.3)    Saksi wajib hadir dalam rekapitulasi suara setiap harinya.4)    Pergantian saksi bisa dilakukan dengan persetujuan KPR dan dituliskan dalam berita acara.5)    Selama pemungutan suara, saksi berhak untuk mengajukan keberatan apabila pelaksanaan pemungutan suara tidak sesuai dengan peraturan kepada Panwasra.6)    Calon dilarang berada, dalam artian berdiam diri atau menunggu di depan TPS, selama masa pemungutan suara.7)    Calon berada di luar radius lebih dari lima meter dari TPS.8)    Selama pemungutan suara, calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan Tim Kampanye dilarang melakukan berbagai macam aktivitas kampanye.9)    Saksi dilarang:a.    Mengganggu ketertiban penghitungan suara.b.    Melakukan aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai usaha untuk menguntungkan dan/atau merugikan salah satu atau beberapa calon.c.    Mengotori serta merusak TPS.10)    KPR berhak mengeluarkan saksi calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dari TPS apabila melakukan hal-hal sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat 9. 

BAB XIPERHITUNGAN SUARA PEMIRA

Pasal 46Umum

1)    Penyelenggara penghitungan suara adalah KPR.2)    Penghitungan Suara dilakukan terbuka untuk umum.3)    KPR melakukan penghitungan suara calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI di tempat yang ditentukan KPR yang masih berada di lingkungan FISIP UI.4)    Tempat yang digunakan adalah tempat yang strategis dengan pertimbangan netralitas, keterjangkauan, serta kapabilitas untuk memuat saksi, Panwasra, dan masyarakat umum FISIP.5)    Saksi berhak menyaksikan dan mencatat pelaksanaan penghitungan suara di tempat yang ditentukan.6)    Panwasra mengawasi pelaksanaan penghitungan suara di tempat yang akan ditentukan.7)    Masyarakat menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara di tempat yang akan ditentukan.8)    Calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI berhak untuk menyaksikan pemungutan suara dan wajib mengirimkan minimal tiga orang untuk dijadikan sebagai saksi penghitungan. 

Pasal 47Suara Sah

1)    Suara pada surat suara Pemira, dinyatakan sah apabila:a.    Kertas suara merupakan kertas suara yang dikeluarkan KPR dan tercantum stempel KPR.b.    Terdapat pemberian tanda, berupa tanda centang/contreng (√) atau sebutan lainnya.c.    Pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf  b, dilakukan hanya satu kali pada nomor urut, atau foto, atau nama pada kolom calon.d.    Jika terdapat kasus dimana pemberian tanda centang/contreng (√) pada ketiga-tiganya, nomor urut dan foto dan nama salah satu calon, hal tersebut tetap diperbolehkan, selama pemberian tanda tersebut masih merujuk pada pasangan calon yang sama.e.    Sudut tanda centang/contreng (√) atau sebutan lainnya terdapat pada nomor urut, atau foto, atau nama salah satu calon walaupun ujung garis tanda centang/contreng (√) melewati garis kolom tersebut.2)    Dalam melaksanakan penghitungan suara, apabila ditemukan bentuk pemberian tanda pada surat suara selain dimaksud dalam Pasal 47 ayat 1, yaitu dalam bentuk tanda coblos, atau tanda silang (x), atau tanda garis datar (-), atau karena keadaan tertentu, sehingga tanda centang/contreng(√) atau sebutan lainnya menjadi tidak sempurna yaitu dalam bentuk (/) atau (\), suaranya dianggap sah.3)    Dalam melaksanakan penghitungan suara, apabila ditemukan surat suara yang salah satu dan atau pasangan calon meninggal dunia, atau tidak lagi memenuhi syarat berdasarkan pengumuman KPR dan diberi tanda pilihan berupa tanda centang/contreng (√) atau sebutan lainnya, atau tanda coblos, atau tanda silang (x), atau tanda tanda garis datar (-), atau karena keadaan tertentu, sehingga tanda centang/contreng (√) atau sebutan lainnya menjadi tidak sempurna yaitu dalam bentuk (/) atau (\), suara pada surat suara tersebut dianggap tidak sah.4)    Suara dianggap tidak sah apabila tidak memenuhi pasal 47 ayat 1, 2, dan 3. 

Pasal 48Jadwal Penghitungan

1)    Penghitungan akan dilaksanakan setelah selesai pemungutan suara pada waktu dan tempat yang ditentukan kemudian oleh KPR.2)    Penghitungan suara dilakukan di tempat yang netral di lingkungan FISIP UI. 

Pasal 49Penghitungan Suara

1)    Penghitungan suara dilakukan oleh KPR.2)    KPR melakukan penghitungan suara dengan suara yang jelas dan terdengar dengan memperlihatkan surat suara yang dihitung.3)    Penghitungan suara dicatat pada lembar/papan penghitungan dengan tulisan yang jelas dan terbaca.4)    Pencatatan hasil penghitungan suara dilakukan oleh dua orang anggota KPR.5)    Seorang anggota KPR mencatat hasil penghitungan pada papan tulis dengan cara “tally”, yaitu dengan memberikan tanda berupa satu garis tegak setiap hitungan dan setiap hitungan kelima diberi garis lurus memotong empat garis tegak tersebut ( IIII ) menggunakan spidol hitam.6)    Seorang anggota KPR yang lainnya melakukan pencatatan pada notulensi acara.7)    Setelah penghitungan selesai KPR menghitung hasil pencatatan dengan cara “tally” dan ditulis dengan angka sesuai perolehan masing-masing calon.8)    Para saksi, calon, dan masyarakat umum berhak untuk melakukan pencatatan penghitungan secara independen.9)    Hasil penghitungan suara dituangkan ke dalam berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta ke dalam sertifikat hasil penghitungan suara Pemira FISIP UI.10)    Berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta sertifikat hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada pasal 49 ayat 9 ditandatangani oleh anggota KPR, Panwasra dan saksi calon yang hadir.11)    Salinan sertifikat hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat 9 akan diumumkan sehari setelah penghitungan dengan cara menempelkan salinan tersebut di tempat umum. 

BAB XIIPENETAPAN HASIL PEMIRA FISIP UI

 Pasal 50

Penetapan Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI 2013 Terpilih

1)    Jika hanya terdapat satu pasangan, calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI tersebut harus memperoleh minimal 30% dari DPT.2)    Jika hanya terdapat satu pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI, tetapi tidak memenuhi 30% suara dari DPT, maka akan dilakukan pemilihan ulang.3)    Jika terdapat 2 pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI maka Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI 2013 terpilih adalah calon yang memperoleh suara terbanyak.4)    Jika terdapat lebih dari 2 pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI maka Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI 2013 terpilih adalah calon yang memperoleh suara lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah suara yang sah.5)    Dalam hal tidak ada calon terpilih sebagaimana dimaksud pada Pasal 50 ayat 4, calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali oleh

mahasiswa FISIP UI yang memiliki hak suara secara langsung dalam pemungutan tahap kedua.6)    Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 2 (dua) pasangan calon, kedua pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI tersebut dipilih kembali oleh masyarakat FISIP UI yang memiliki hak suara secara langsung dalam pemungutan suara tahap kedua.7)    Dalam hal terjadi pemungutan suara tahap kedua sebagaimana dimaksud pada Pasal 50 ayat 4 dan 5, pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI 2013 terpilih adalah pasangan yang memperoleh jumlah suara terbanyak.8)    Pemungutan suara tahap kedua seperti dimaksudkan pada Pasal 50 ayat 5, 6, dan 7 menggunakan tata tertib pemungutan suara dan penghitungan suara yang sama dengan pada pemungutan suara tahap pertama. 

Pasal 51Penetapan Anggota Umum BPM FISIP UI 2013 Terpilih

Untuk menjadi Anggota Umum BPM FISIP UI 2013 terpilih, calon harus mendapatkan sedikitnya seratus lima puluh (150) suara dari total jumlah pemilih. 

BAB XIIIPELANGGARAN DAN SANKSI

Pasal 52Pelanggaran dan Sanksi

1)    Setiap calon bertanggung jawab atas Manajer Kampanye dan Tim Kampanye masing-masing calon.2)    Segala bentuk pelanggaran akan diberikan sanksi dan dilaporkan kepada publik setelah dijatuhkan sanksi.3)    Pelangaran yang dimaksud adalah pelanggaran administratif merupakan pelanggaran terhadap tata tertib Pemira oleh calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI.4)    Segala bentuk kampanye yang dilakukan di daerah netral akan diberikan sanksi pelanggaran dan juga segala bentuk pelanggaran administratif yang telah ditentukan oleh KPR.5)    Pelanggaran administratif dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: pelanggaran ringan, pelanggaran berat, dan pelanggaran khusus.a.    Pelanggaran Ringan :i.    Bagi yang melanggar pertama kali akan diberikan surat peringatan.ii.    Bagi yang melanggar untuk kedua kalinya akan dikategorikan pelanggaran berat.b.    Pelanggaran berat :i.    Bagi yang melanggar pertama kali akan diberikan surat peringatan dan denda Rp 100.000,00.ii.    Bagi yang melanggar kedua kali akan dikategorikan pelanggaran khusus.c.    Pelanggaran Khusus bagi yang melanggar untuk kedua kalinya akan didiskualifikasi sebagai calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI oleh KPR.6)    Pembayaran denda diambil dari uang jaminan calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI.7)    Penentuan kategori pelanggaran yang dilakukan oleh calon Anggota Umum BPM FISIP UI serta calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI ditetapkan oleh KPR.

8)    Panitia berhak mempublikasikan setiap pelanggaran. 

Pasal 53Sosialisasi Tata Tertib

1)    Sosialisasi Tata Tertib Pemira dilakukan setelah tata tertib ini disahkan oleh KPR dan diketahui oleh BPM FISIP UI.2)    Tata tertib yang telah disahkan oleh KPR tidak dapat diganggu gugat. 

BAB XIVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 54Apabila terdapat kekeliruan dalam tata tertib maka akan dilakukan perbaikan dengan semestinya berdasarkan Pedoman Dasar Kegiatan Kemahasiswaan FISIP UI dan Ketetapan-Ketetapan BPM. 

BAB XVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 551)    Dengan diberlakukannya ketentuan ini maka ketentuan yang mengatur tentang tata tertib Pemira atau yang serupa dinyatakan tidak berlaku lagi.2)    Hal-hal yang belum diatur di dalam tata tertib ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan lain.3)    Ketentuan ini berlaku sesuai tanggal yang telah ditetapkan. Ditetapkan di : DepokPada hari, tanggal : Selasa, 6 November 2012Pukul : 21.13 

KOMISI PEMILIHAN RAYAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA

 Ketua Pelaksana                              Sekretaris Umum  Ovi Nur Utami                         Anindita Ayu Pradipta YudahNPM. 1006763110                              NPM. 1006693022 

Menyetujui,Ketua Umum BPM FISIP UI 2012

Sari OktaviaNPM 0906561616