Peraturan Kepala PPATK Nomor 19 Tahun 2017...

34
PERATURAN KEPALA PPATK NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PPATK Deputi Bidang Pencegahan 14 Agustus 2018

Transcript of Peraturan Kepala PPATK Nomor 19 Tahun 2017...

PERATURAN KEPALA PPATK NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PENGENDALIAN

GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PPATK

Deputi Bidang Pencegahan

14 Agustus 2018

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II  KATEGORI GRATIFIKASI

BAB III UNIT PENGENDALI GRATIFIKASI

Bagian Kesatu Pembentukan Unit Pengendali Gratifikasi

Bagian Kedua Tugas Unit Pengendali Gratifikasi

BAB IV PELAPORAN GRATIFIKASI

Bagian Kesatu Umum

Bagian Kedua Mekanisme Pelaporan Gratifikasi Melalui Unit Pengendali Gratifikasi

Bagian Ketiga Mekanisme Pelaporan Gratifikasi Kepada Komisi Pemberantasan Korupsi

BAB V PENANGANAN LAPORAN GRATIFIKASI DAN PELAPORAN HASIL PENANGANAN OLEH UNIT PENGENDALI GRATIFIKASI

Bagian Kesatu Penanganan Laporan Gratifikasi oleh Unit Pengendali Gratifikasi

Bagian Kedua Pelaporan Hasil Penanganan oleh Unit Pengendali Gratifikasi

BAB VI PENETAPAN STATUS GRATIFIKASI

Bagian Kesatu Umum

Bagian Kedua Penetapan Gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi

BAB VII SANKSI

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP

SISTEMATIKA PERATURAN

LATAR BELAKANG ... (1)

Pasal 12B Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2001

Pasal 12C Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2001

LATAR BELAKANG ... (2)

Pasal 12B dan Pasal 12C Undang‐Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang‐Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 02 Tahun 2014 tentang PedomanPelaporan dan Penetapan Status Gratifikasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 2101) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi PemberantasanKorupsi Nomor 06 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi PemberantasanKorupsi Nomor 02 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan StatusGratifikasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2105)

Pedoman Pengendalian Gratifikasi KPK (Juni 2015)

Surat Edaran KPK No. B.1341/01‐13/03/2017 tanggal 15 Maret 2017 hal Pedoman danBatasan Gratifikasi

LATAR BELAKANG ... (3)

Pasal 15 ayat (1) Peraturan KPK:

“Instansi Pejabat Publik selain Penyelenggara Negara dan

Pegawai Negeri dapat membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi di lingkungan kerja

masing-masing.”

Pasal 15 ayat (2) Peraturan KPK:

“Unit Pengendalian Gratifikasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) bekerja dengan berpedoman pada Peraturan

ini.”

Pasal 16 Peraturan KPK:

“Pedoman terkait implementasi kewajiban pelaporan

Gratifikasi diatur dalam Pedoman Pengendalian

Gratifikasi yang diterbitkan oleh KPK.”

PENGERTIAN GRATIFIKASIGratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang,barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitaspenginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma‐cuma, dan fasilitas lainnya,baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, yang dilakukan denganmenggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.

(vide Pasal 1 angka 4)

Gratifikasi tidak diterima secara langsung

Pemberi gratifikasi tidak diketahui

Penerima Gratifikasi ragu dengan kategori Gratifikasi yang diterima; dan/atau

Terdapat kondisi tertentu yang tidak mungkin ditolak, yang antara lain dapatmengakibatkan rusaknya hubungan baik institusi, membahayakan dirisendiri/karier penerima/ada ancaman lain.

GRATIFIKASI YANG TIDAK DAPAT DITOLAK (vide Pasal 2 ayat (3))

KEWAJIBAN PEGAWAI PPATK

Pegawai PPATK wajib menolak pemberian Gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya yang diberikan langsung

(vide Pasal 2 ayat (1))

LAPORKAN !!!Penolakan dan 

Penerimaan Gratifikasi yang Tidak Dapat 

Ditolak

Gratifikasi yang wajib dilaporkan

Gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan

KATEGORI GRATIFIKASI (vide Pasal 3)

GRATIFIKASI YANG WAJIB DILAPORKAN (vide Pasal 4)

Gratifikasi yang diterima dan/atau ditolak oleh PegawaiPPATK, yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan 

dengan kewajiban atau tugas yang bersangkutan.

GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN(vide Pasal 5 ayat (1))

Gratifikasi yang terkait dengan Kedinasan

Gratifikasi yang tidak terkait dengan Kedinasan

• seminar kit Kedinasan yang Berlaku Umum;• cinderamata/ suvenir yang Berlaku Umum;• hadiah/ door prize yang Berlaku Umum;• fasilitas penginapan yang Berlaku Umum;• konsumsi/hidangan/sajian berupa makanan dan minuman yang 

Berlaku Umum.

Segala sesuatu yang diperoleh dari seminar, workshop, konferensi, 

pelatihan, atau kegiatan lain sejenis, di dalam negeri maupun di luar negeri, baik 

yang diperoleh dari panitia seminar, penyelenggara, atau penyedia layanan transportasi dan penginapan dalam 

rangka kepesertaan

• honorarium/ insentif, baik berupa uang maupun setara uang;• fasilitas penginapan;• cinderamata/suvenir/plakat;• jamuan makan;• fasilitas transportasi; dan/ atau• barang yang bersifat mudah busuk atau rusak antara lain seperti 

bingkisan makanan atau buah.

Kompensasi yang diterima dari Pihak Lain sepanjang tidak melebihi Standar Biaya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, 

tidak terdapat pembiayaan ganda, Benturan Kepentingan, atau pelanggaran atas ketentuan yang berlaku di instansi 

penerima

GRATIFIKASI YANG TERKAIT DENGAN KEDINASAN (vide Pasal 5 ayat (2))

GRATIFIKASI YANG TIDAK TERKAIT DENGAN KEDINASAN ... (1)

Pemberian karena hubungan keluarga, yaitu kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, suami/istri, anak/menantu, cucu, besan, paman/bibi, kakak/adik/ipar, sepupu dan keponakan, sepanjang tidak memiliki Benturan Kepentingan. 

Hadiah (tanda kasih) dalam bentuk uang atau barang yang memiliki nilai jual dalam penyelenggaraan pesta pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi, atau upacara adat/agama lainnya dengan batasan nilai per pemberi dalam setiap acara paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). 

Pemberian terkait dengan musibah atau bencana yang dialami oleh penerima, bapak/ibu/mertua, suami/istri, atau anak penerima gratifikasi paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah); 

Pemberian sesama pegawai dalam rangka pisah sambut, pensiun, promosi jabatan, dan ulang tahun yang tidak dalam bentuk uang atau tidak berbentuk setara uang yang paling banyak Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) per pemberian per orang dengan total pemberian Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama; 

Pemberian sesama rekan kerja tidak dalam bentuk uang atau tidak berbentuk setara uang (cek, bilyet gori, saham, deposito, voucher, pulsa, dan lain‐lain) paling banyak Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per pemberian per orang dengan total pemberian maksimal Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama; 

Hidangan atau sajian yang Berlaku Umum; 

GRATIFIKASI YANG TIDAK TERKAIT DENGAN KEDINASAN ... (2)

Prestasi akademis atau non akademis yang diikuti dengan menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan, perlombaan atau kompetisi tidak terkait kedinasan;

Keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang Berlaku Umum; 

Manfaat bagi seluruh peserta koperasi pegawai berdasarkan keanggotaan koperasi pegawai negeri yang berlaku umum; 

Penerimaan hadiah atau tunjangan baik berupa uang atau barang yang ada kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang‐undangan yang berlaku; 

Diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar kedinasan, yang tidak terkait dengan tupoksi dari pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik kepentingan dan tidak melanggar aturan internal instansi pegawai; atau

Hadiah langsung/undian, diskon/rabat, voucher, atau point rewards, atau suvenir yang BerlakuUmum.

Disampaikan melalui UPG

Disampaikan secara langsung ke KPK

PELAPORAN (vide Pasal 8 ayat (1)

Penerima GratifikasiOrang yang mendapat 

kuasa tertulis dari Penerima Gratifikasi

PELAPOR  GRATIFIKASI

FORMULIR PELAPORAN GRATIFIKASI

LAPORAN GRATIFIKASI (vide Pasal 12 ayat (2))

Nama dan alamat lengkap pemberi dan Penerima Gratifikasi

Jabatan Pegawai PPATK

Tempat dan waktu penerimaan Gratifikasi

Uraian jenis Gratifikasi yang diterima

Nilai Gratifikasi yang diterima

PENYAMPAIAN LAPORAN GRATIFIKASI MELALUI UNIT PENGENDALI GRATIFIKASI

UNIT PENGENDALI GRATIFIKASI PPATK

UNIT PENGENDALI GRATIFIKASI

Kedudukan• UPG berkedudukan di unit kerja yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan PPATK.

Tugas• menerima, memverifikasi, menganalisis, dan menatausahakan Laporan Gratifikasi; • menyampaikan Laporan Gratifikasi kepada KPK;• menyampaikan hasil pengelolaan Laporan Gratifikasi dan usulan kebijakan pengendalian Gratifikasi kepada 

Kepala PPATK;• melakukan sosialisasi dan konsultasi pengendalian Gratifikasi di internal dan eksternal PPATK;• melakukan koordinasi dengan seluruh unit kerja mengenai implementasi dan efektivitas pengendalian Gratifikasi; • melakukan identifikasi/kajian atas titik rawan atau potensi Gratifikasi;• mengusulkan kebijakan pengelolaan dan pembentukan lingkungan tertib pengendalian Gratifikasi pada PPATK; • melakukan evaluasi atas efektivitas dari kebijakan mengenai pengendalian Gratifikasi pada PPATK; dan• tugas lain yang diberikan oleh Kepala PPATK terkait dengan pengendalian Gratifikasi, baik lisan maupun tertulis.

MEKANISME PELAPORAN GRATIFIKASI MELALUI UNIT PENGENDALI GRATIFIKASI

Pelapor harus menyampaikan laporan penerimaan atau penolakanGratifikasi kepada UPG sesegera mungkin paling lama 7 (tujuh) hari kerjasejak tanggal penerimaan atau penolakan Gratifikasi.(Pasal 11 ayat (1))

UPG melakukan verifikasi atas kelengkapan laporan (Pasal 12 ayat (1))

Dalam hal laporan Gratifikasi belum lengkap, UPG meminta Pelapor melengkapi laporan.(Pasal 12 ayat (3))

Pelapor harus memenuhi permintaan UPG sesegera mungkin paling lama 3(tiga) hari kerja sejak permintaan kelengkapan data diterima.(Pasal 12 ayat (4))

Penyampaian laporan dinyatakan sah apabila Pelapor telah mendapat bukti tanda terima penyampaian laporan dari UPG(Pasal 13 ayat (1))

UPG melakukan verifikasi atas kelengkapan dan isi laporan penerimaan Gratifikasi

UPG melakukan analisis terhadap laporan penerimaan Gratifikasi

UPG meminta keterangan kepada pihak terkait dalam hal memerlukan tambahan informasi yang dituangkan dalam berita acara

Ketua UPG mereviu dan memberikan persetujuan atas hasil analisis; dan/atau

UPG menyampaikan laporan penerimaan Gratifikasi kepada KPK sesegera mungkin paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak Laporan Gratifikasi diterima oleh UPG

PENANGANAN LAPORAN GRATIFIKASI DAN PELAPORAN HASIL PENANGANAN OLEH UNIT PENGENDALI GRATIFIKASI

(Pasal 18 ayat (1) )

PENYAMPAIAN LAPORAN GRATIFIKASI SECARA LANGSUNG KE KPK

MEKANISME PELAPORAN GRATIFIKASI SECARA LANGSUNG KE KPK

Pelaporan Gratifikasi secara langsung kepada KPK dilakukan sesegeramungkin paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggalGratifikasi diterima oleh Penerima Gratifikasi. (Pasal 14 ayat (1))

Salinan bukti atas penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan oleh Penerima Gratifikasi atau orang yang mendapat kuasa tertulis dari Penerima Gratifikasi kepada UPG paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah laporan penerimaan Gratifikasi disampaikan kepada KPK. (Pasal 14 ayat (3))

Dalam hal Laporan Gratifikasi dinyatakan tidak lengkap, KPK memberitahukan kepada Penerima Gratifikasi atau orang yang mendapat kuasa tertulis dari Penerima Gratifikasi untuk melengkapi Laporan Gratifikasi paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak Gratifikasi diterima.(Pasal 15 ayat (1))

Dalam hal Penerima Gratifikasi tidak melengkapi Laporan Gratifikasi sesuai jangka waktu yang ditetapkan, KPK dapat tidak menindaklanjuti penanganan Laporan Gratifikasi.(Pasal 15 ayat (2))

MEKANISME PELAPORAN GRATIFIKASI KEPADA KPK

Penyampaian Laporan

• Laporan Gratifikasi disampaikan secara langsung ke KPK dengan cara tatap muka, pos, e‐mail, website KPK oleh Penerima Gratifikasi atau orang yang mendapat kuasa tertulis dari Penerima Gratifikasi. (Pasal 14 ayat (2))

Laporan Gratifikasi dapat tidak ditindaklanjuti oleh KPK apabila penerimaan Gratifikasi tersebut:

• diketahui sedang dilakukan penyelidikan, penyidikan, atau penuntutan tindak pidana korupsi;• dilaporkan kepada KPK lebih dari 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal Gratifikasi tersebut diterima oleh 

Pegawai PPATK;• dilaporkan kepada KPK oleh Penerima Gratifikasi karena adanya temuan dari unit kerja yang mempunyai tugas 

melaksanakan pengawasan intern di lingkungan PPATK; dan/atau• tidak termasuk Gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B Undang‐Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang 

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang‐Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (Pasal 16)

UPG(paling lama 7 hari kerja)

Penerusan Laporan Gratifikasi ke KPK oleh UPG(sesegera mungkin paling lama 14 (empat belas) hari 

kerja)

KPK(paling lama 30 hari kerja)

JANGKA WAKTU PELAPORAN

Gratifikasi berupa barang atau uang harus disimpan oleh Penerima Gratifikasi sampai dengan penetapan status Gratifikasi oleh KPK. (Pasal 20 ayat (1))

Penerima Gratifikasi bertanggung jawab dalam hal barang atau uang hilang dan/atau rusak. (Pasal 20 ayat (2))

Dalam hal Gratifikasi yang diterima berupa makanan atau minuman yang bersifat mudah rusak atau memiliki masa kadaluarsa yang singkat, Penerima Gratifikasi dapat langsung menyalurkan Gratifikasi tersebut ke tempat sosial. (Pasal 21 ayat (1))

Dokumentasi penyaluran makanan atau minuman yang bersifat mudah rusak atau memiliki masa kadaluarsa yang singkat dilampirkan dalam Formulir Laporan Gratifikasi dalam bentuk foto dan/atau tanda terima penyerahan barang. (Pasal 21 ayat (2))

PENGELOLAAN UANG/BARANG GRATIFIKASI OLEH PENERIMA GRATIFIKASI

PENETAPAN GRATIFIKASI OLEH KPK (Pasal 22 ayat (2))

Milik Penerima Gratifikasi Milik Negara

Penetapan Gratifikasi dilakukan dengan Keputusan KPK.

Dalam hal Keputusan KPK disampaikan secara langsung kepada Pelapor, Pelapor wajib menyampaikan tembusan/salinan Keputusan KPK kepada UPG sesegera mungkin paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal penerimaan Keputusan KPK. (Pasal 22 ayat (3))

Dalam hal Keputusan KPK disampaikan kepada UPG, UPG menyampaikan Keputusan KPK kepada Pelapor sesegera mungkin  paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal penerimaan Keputusan. (Pasal 22 ayat (4)

Dalam hal KPK menetapkan barang atau uang Gratifikasi menjadi milik negara, Penerima Gratifikasi wajib menyerahkan Gratifikasi yang diterimanya kepada Kementerian Keuangan cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sesegera mungkin paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal ditetapkan. (Pasal 24 ayat (1))

PENETAPAN GRATIFIKASI OLEH KPK

SANKSI (Pasal 26)

Pegawai PPATK yang tidak memenuhi ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) danPasal 2 ayat (2), dikenakan sanksi berdasarkanketentuan peraturan perundang‐undangan.

PELAPORAN GRATIFIKASI OLEH PEGAWAI PPATK2018

NO. BENTUK GRATIFIKASI

KETERANGAN ALASAN PEMBERIAN GRATIFIKASI PEMBERI PENETAPAN STATUS 

GRATIFIKASI

1. Barang Jam Tangan Promosi Jabatan Pegawai PPATK (rekan kerja)

Menjadi Milik Penerima Gratifikasi

2. Uang Honorarium Honorarium Narasumber BUMN Menjadi Milik Penerima Gratifikasi

3. Uang Honorarium Honorarium Narasumber BUMN Sebagian Ditetapkan Menjadi Milik Negara

Total : 3 Laporan