PERATURAN KEPALA BKPM NO. 8 TAHUN 2015 TENTANG...
Transcript of PERATURAN KEPALA BKPM NO. 8 TAHUN 2015 TENTANG...
invest in
Invest in remarkable indonesia Invest in
remarkable indonesiaindonesia
Invest in remarkable indonesiaInvest in remarkable indonesia
Invest in remarkable indonesiaindonesia
Invest in
Invest in remarkable indonesiaInvest in remarkable indonesia
Invest in remarkable indonesiaindonesia
Invest in
Invest in
Invest in
able indonesia Invest
© 2013 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved
DIREKTORAT PELAYANAN FASILITAS, BKPM
Surabaya, 15 Mei 2015
PERATURAN KEPALA BKPM NO. 8 TAHUN 2015TENTANG TATA CARA PERMOHONAN FASILITAS
PAJAK PENGHASILAN BADAN/ TAXALLOWANCE
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia2
• Memiliki nilai investasi yang tinggi atau untuk ekspor
• Memiliki penyerapan tenaga kerja yang besar; atau
• Memiliki kandungan lokal yang tinggi
KRITERIA UMUMBERDASARKAN PP No. 18 TAHUN 2015
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia3
N(AN
Bidang-bidang Usaha Tertentu sebagaimana tercantum dalamLampiran I Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2015; dan/atau
Bidang-bidang Usaha Tertentu dan Daerah-daerah Tertentusebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan PemerintahNo. 18 Tahun 2015
FASILITAS PAJAK PENGHASILAN BADAN DIBERIKAN KEPADAWAJIB PAJAK BADAN DALAM NEGERI YANG MELAKUKANPENANAMAN MODAL BARU MAUPUN PERLUASAN DARI
USAHA YANG SUDAH ADA, PADA :
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia4
N(ANPengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlahPenanaman Modal berupa aktiva tetap berwujud termasuktanah dihitung sejak saat mulai berproduksi secara komersial;
Penyusutan yang dipercepat atas aktiva berwujud dan aktiva takberwujud
Fasilitas Pajak Penghasilan :
Pengenaan PPh atas dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajakluar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia sebesar 10%,atau tarif yang lebih rendah menurut perjanjian penghindaranpajak berganda yang berlaku.
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia5
N(ANKompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 (lima) tahun tetapi tidak lebihdari 10 (sepuluh) tahun dengan ketentuan :
- Penanaman modal baru di kawasan industri dan/atau kawasanberikat
- Penanaman Modal bau mengeluarkan biaya infrastruktur ekonomidan/atau sosial di lokasi usaha paling sedikit sebesar Rp. 10 Miliar
- Penggunaan bahan baku dan/atau komponen hasil produksi dalamnegeri paling sedikit 70% sejak tahun ke-4 (empat)
- Tambahan 1 tahun apabila mempekerjakan sekurang- kurangnya 500(lima ratus) orang tenaga kerja Indonesia selama 5 (lima) tahunberturut- turut; atau
- Tambahan 2 tahun apabila mempekerjakan sekurang- kurangnya1000 (seribu) orang tenaga kerja Indonesia selama 5 (lima) tahunberturut- turut
Fasilitas Pajak Penghasilan : (lanjutan...)
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia6
N(AN
Fasilitas Pajak Penghasilan : (lanjutan...)
- Apabila mengeluarkan biaya penelitian dan pengembangan didalam negeri paling sedikit 5% dari jumlah penanaman modaldalam jangka waktu 5 (lima) tahun
- Apabila Penanaman Modal berupa perluasan dari usaha yangtelah ada yang sebagian sumber pembiayaannya berasal darilaba setelah pajak (earning after tax) Wajib Pajak pada satutahun pajak sebelum diterbitkannya izin perluasan; dan/atau
- Apabila melakukan ekspor paling sedikit 30% dari nilai totalpenjualan pada bidang-bidang usaha tertentu yang dilakukandi kawasan berikat
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia7
• Wajib pajak yang memiliki Izin Prinsip serta IzinPrinsip Perubahannya yang diterbitkan olehBKPM;
• Wajib pajak yang memiliki Izin Prinsip Perluasanserta Izin Prinsip Perubahannya yangditerbitkan oleh BKPM; atau
• Wajib pajak yang memiliki izin penanamanmodal yang diterbitkan oleh instansi lain yangberwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan
SUBYEK PEMOHON FASILITAS :SUBYEK PEMOHON FASILITAS :
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia8
• Wajib pajak mengajukan surat permohonan fasilitas pajakpenghasilan (PPh) Badan / Tax Allowance (TA) dengan melampirkandokumen persyaratan ke PTSP Pusat di BKPM
PENGAJUAN PERMOHONAN :PENGAJUAN PERMOHONAN :
NO Dokumen Persyaratan
1. Surat Permohonan dan/atau (Surat Kuasa bila dikuasakan pengurusannya)
2. Izin Prinsip/Izin Prinsip Perluasan serta Izin Prinsip Perubahannya
3. NPWP
4. Akta Pendirian/perubahannya
5. Rincian Aktiva Tetap
6. Sumber Pembiayaan
7. Penjelasan pemenuhan syarat kualitatif
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia9
PENJELASANPROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia10
• Front Officers PTSP Pusat di BKPM melakukan pengecekandokumen dan persyaratan permohonan.
• Dalam melakukan pengecekan Front Officers PTSP Pusat diBKPM dapat meminta klarifikasi lebih lanjut ataspermohonan yang disampaikan wajib pajak.
• Atas klarifikasi yang disampaikan wajib pajak, KementerianTeknis akan menerbitkan surat keterangan tentangpemenuhan persyaratan kuantitatif yang diatur dalamPeraturan Menteri Teknis.
• Apabila permohonan wajib pajak dinyatakan lengkap danbenar maka diterbitkan tanda terima, dan pembahasanpermohonan dapat dilanjutkan ke Rapat Trilateral.
• Apabila permohonan wajib pajak dinyatakan tidak lengkapdan/atau tidak benar maka dokumen permohonandikembalikan.
1. PEMERIKSAAN DOKUMEN PERMOHONAN :1. PEMERIKSAAN DOKUMEN PERMOHONAN :
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia11
• Rapat Trilateral dilaksanakan selambat – lambatnya 15 harikerja sejak klarifikasi teknis.
• Rapat Trilateral adalah rapat pembahasan pengambilankeputusan usulan pemberian fasilitas pengurangan PPhBadan/ TA, dihadiri oleh pejabat setingkat Eselon-I atau yangmewakili dari BKPM, Kementerian Keuangan c.q. DirektoratJenderal Pajak dan Staf Ahli Menteri Keuangan sertaKementerian Teknis sesuai dengan bidang usaha yangdiajukan dalam permohonan
• Hasil rapat berupa Berita Acara yang menyatakan :• Menyetujui pengusulan pemberian fasilitas PPh Badan/ TA;
atau• Menolak permohonan wajib pajak; atau• Belum dapat diambil keputusan menyetujui atau menolak
permohonan.
2. RAPAT TRILATERAL :2. RAPAT TRILATERAL :
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia12
• Dalam hal hasil Rapat Trilateral belum dapat diambilkeputusan menyetujui atau menolak permohonan WajibPajak maka akan dilaksanakan Rapat Trilateral lanjutandengan hasil Berita Acara yang menyatakan :• Menyetujui pengusulan pemberian fasilitas PPh Badan/
TA; atau• Menolak permohonan wajib pajak
2. RAPAT TRILATERAL : (lanjutan…)2. RAPAT TRILATERAL : (lanjutan…)
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia13
• Surat usulan pemberian fasilitas ditandatangani oleh KepalaBKPM atau pejabat yang ditunjuk.
• Surat usulan pemberian fasilitas ditujukan kepada MenteriKeuangan melalui Direktur Jenderal Pajak.
• Pengajuan Usulan Kepala BKPM kepada Menteri Keuanganadalah 3 (tiga) hari kerja setelah dilaksanakannya RapatTrilateral.
3. SURAT USULAN BKPM :3. SURAT USULAN BKPM :
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia14
• Wajib Pajak Badan yang kegiatan usahanya berlokasi di KawasanPengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET).
• Wajib Pajak Badan yang telah memperoleh fasilitas pembebasanatau pengurangan Pajak Penghasilan badan berdasarkan PeraturanPemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang PenghitunganPenghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan dalamTahun Berjalan.
PENGECUALIAN :PENGECUALIAN :
• Wajib Pajak Badan yang telah diberikan fasilitas Pajak Penghasilanberdasarkan Peraturan Pemerintah ini, tidak dapat lagi dikenaiPajak Penghasilan yang bersifat final sebagaimana diatur denganatau berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yangDiterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki PeredaranBruto Tertentu.
KEUNTUNGAN :KEUNTUNGAN :
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia15
PASAL PERALIHAN
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia16
PASAL PERALIHAN
Terhadap permohonan fasilitas Pajak Penghasilan berdasarkan PP52/2011 dan belum diusulkan kepada Menteri Keuangan pada saat PP18/2015 berlaku, dilakukan tahapan:a. Pembaharuan permohonan oleh Wajib Pajak dengan penyampaian
surat permohonan berdasarkan Peraturan Kepala BKPM;b. Penerbitan Surat Keterangan yang memuat hasil rapat teknis
pembahasan pemberian fasilitas berdasarkan PP 52/2011 olehKementerian Teknis; dan
c. penyelenggaraan Rapat Trilateral.
PASAL 10PASAL 10
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia17
PASAL PERALIHAN
a. Usulan permohonan fasilitas Pajak Penghasilan berdasarkan PP52/2011 yang pernah disampaikan kepada Menteri Keuangan sampaidengan sebelum berlakunya PP 18/2015, yaitu :
usulan yang pernah disampaikan oleh Kepala BKPM kepadaMenteri Keuangan dan usulan tersebut sedang dalam prosespemberian fasilitas PPh berdasarkan PP No. 52/2011, atau
usulan yang telah dikembalikan dari Menteri Keuangan kepadaBKPM dalam rangka memenuhi kelengkapan dokumen yangdipersyaratkan sepanjang usulan tersebut sesuai dengan kriteriadan persyaratan PP No. 52/2011;
Atas permohonan tersebut di proses berdasarkan PP No. 52/2011
PASAL 11PASAL 11
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia18
PASAL PERALIHAN
b. Terhadap usulan sebagaimana dimaksud pada butir a tersebutdilakukan penyelenggaraan Rapat Trilateral untuk memutuskan:
menyetujui Kepala BKPM untuk menyampaikan surat usulanpemberian Fasilitas Pajak Penghasilan (PPh) Badan/TaxAllowance atas permohonan Wajib Pajak kepada MenteriKeuangan melalui Direktur Jenderal Pajak; atau
menolak permohonan Wajib Pajak.
PASAL 11 (lanjutan)PASAL 11 (lanjutan)
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia19
PASAL PERALIHAN
Terhadap Wajib Pajak yang pada saat pengajuan permohonanpemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak PenghasilanBadan sesuai ketentuan Pasal 29 PP 94/2010 tentang PenghitunganPenghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam TahunBerjalan/Tax Holiday (TH) juga telah memilih untuk dapat diberikanfasilitas Pajak Penghasilan berdasarkan PP 18/2015 sebagai alternatif,berlaku ketentuan:
a. Permohonan Tax Holiday ditolak oleh Menteri Keuangan, atau
b. Wajib Pajak menarik permohonan Tax Holiday
PASAL 12PASAL 12
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia20
PASAL PERALIHAN
a. dalam hal permohonan Tax Holiday ditolak oleh Menteri Keuangan:
√dapat mengajukan permohonan Fasilitas Tax Allowance sesuaidengan tata cara permohonan yang diatur dalam Peraturan inidengan melampirkan surat penolakan dari Menteri Keuangan
√surat permohonan menggunakan surat permohonan saatpengajuan fasilitas Tax Holiday
PASAL 12 (lanjutan)PASAL 12 (lanjutan)
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia21
PASAL PERALIHAN
b. dalam hal Wajib Pajak menarik permohonan Tax Holiday :
√ Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan Fasilitas PajakPenghasilan (PPh) Badan/ Tax Allowance dengan melampirkansurat dari Wajib Pajak kepada Kepala BKPM dengan tembusanMenteri Keuangan tentang pernyataan penarikan permohonan TaxHoliday;
√ Tata cara pengajuan permohonan Fasilitas Pajak Penghasilan (PPh)Badan/Tax Allowance mengikuti Peraturan Kepala BKPM No.8/2015
PASAL 12 (lanjutan)PASAL 12 (lanjutan)
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia22
PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN
PEMERIKSAAN DOKUMEN
RAPAT TRILATERAL
SURAT USULAN BKPM
15 HARI KERJA
3 HARI KERJA
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia23
ALUR PENGAJUAN PERMOHONAN FASILITASPAJAK PENGHASILAN BADAN (TAX ALLOWANCE ) di PTSP PUSAT BKPM
WAJIB PAJAK (WP)
PENETAPAN OLEH DJP
SURAT USULAN BKPM
PENOLAKANPERMOHONAN
15 HARI KERJA
10 HARI KERJA
PESERTA RAPAT TRILATERAL (Eselon I atau yang mewakili) : BKPM, KEMENTERIAN TEKNIS, DJP, dan STAF AHLI MENTERI KEUANGAN
TANDA TERIMA
PTSP PUSAT
TOTAL SOP 28 HARI KERJA:- Penerbitan Usulan oleh Kepala
BKPM : 18 hari kerja- Penerbitan persetujuan oleh
Menteri Keuangan : 10 hari kerja
Dokumen Persyaratan Permohonan
3HARI KERJA
*) apabila diperlukan dilakukan Rapat Trilateral lanjutan
Berkasdikembalikan
BERITA ACARARAPAT TRILATERAL *)
Dokumen Benar dan Lengkap
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia24
THANK YOU
Invest in...
© 2012 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved
CONTACT USBADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM)Jl. Jend. Gatot Subroto No. 44, Jakarta 12190P.O. Box 3186, IndonesiaP : +62 21 5292 1334F : +62 21 5264 211E : [email protected]