PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT...
Transcript of PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT...
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 110 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN PENGOLAHAN SURVEI POLA DISTRIBUSI PERDAGANGAN
BEBERAPA KOMODITI 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Survei Pola
Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi 2014, perlu
adanya Pengolahan Survei Pola Distribusi Perdagangan
Beberapa Komoditi 2014;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Pedoman Pengolahan
Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi
2014 dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor
39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3683);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3854);
3. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan
Pusat Statistik;
4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 6 Tahun
2000 tentang Penyelenggaraan Statistik Dasar;
- 2 -
5. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121
Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan
Badan Pusat Statistik di Daerah;
6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat
Statistik;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK TENTANG
PEDOMAN PENGOLAHAN SURVEI POLA DISTRIBUSI
PERDAGANGAN BEBERAPA KOMODITI 2014.
Pasal 1
Pedoman Pengolahan Survei Pola Distribusi Perdagangan
Beberapa Komoditi 2014 merupakan acuan dan panduan
pelaksanaan pengolahan Survei Pola Distribusi Perdagangan
Beberapa Komoditi 2014 di seluruh Badan Pusat Statistik,
Badan Pusat Statistik Provinsi, dan Badan Pusat Statistik
Kabupaten/Kota.
Pasal 2
Pedoman Pengolahan Survei Pola Distribusi Perdagangan
Beberapa Komoditi 2014 sebagaimana tersebut dalam
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini.
Pasal 3
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 April 2014
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
SURYAMIN
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 110 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN PENGOLAHAN SURVEI POLA
DISTRIBUSI PERDAGANGAN BEBERAPA
KOMODITI 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan pengolahan dokumen hasil Survei Pola Distribusi (Poldis)
Perdagangan untuk pedagang (VPDP-14.PEDAGANG) dan untuk produsen
(VPDP-14.PRODUSEN) akan dilakukan dengan proses pengolahan
Prakomputer dan proses pengolahan Komputer.
Proses pengolahan Prakomputer yaitu penerimaan dokumen (receiving),
pengelompokan dokumen (batching), penyimpanan dokumen, penyuntingan
(editing) dan pengodean (coding). Hasil proses pengolahan Prakomputer,
terutama proses editing dan coding sangat mempengaruhi proses selanjutnya,
yaitu pengolahan dengan komputer. Editing dan coding yang dilaksanakan
dengan baik akan mempercepat proses pengolahan dan mengurangi beban
petugas perekaman data dan validasi, mengingat waktu yang sangat terbatas.
Tahapan pengolahan (receiving, batching, editing, coding dan entry data)
akan dilakukan di BPS-RI oleh Sub Direktorat Statistik Perdagangan Dalam
Negeri (Subdit Stat. PDN).
Aplikasi Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi dibuat
sedemikian rupa agar para pemakai sistem ini dapat dengan mudah
mengoperasikan fungsi-fungsi yang telah disediakan tanpa harus memiliki
pengetahuan komputer yang mendalam. Sistem aplikasi yang digunakan
dalam proses ini adalah Aplikasi VPDP14.
Aplikasi Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi ini
berguna untuk memberikan informasi berupa perusahaan-perusahaan
pedagang dan produsen yang menjual beberapa komoditi.
- 2 -
Aplikasi Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi dibuat
dengan sistem menu pilihan yang akan ditayangkan monitor komputer dan
sekaligus merupakan tuntunan atau penjelasan cara pengoperasian sistem
secara tahap demi tahap. Tuntunan yang diberikan dapat berupa menu-menu
pilihan atau keterangan lain tentang tindakan apa saja yang harus
dilaksanakan oleh para pemakai.
Aplikasi ini merupakan aplikasi yang berbasis windows yang dapat
dioperasikan oleh beberapa pemakai secara bersama (multi user) di dalam
sebuah jaringan komputer seperti Local Area Network (LAN).
- 3 -
BAB II
TAHAP PENGOLAHAN PRAKOMPUTER
A. Penerimaan Dokumen (receiving)
Penerimaan dokumen merupakan proses menerima dan memeriksa
kelengkapan dokumen VPDP-14.PEDAGANG dan VPDP-14.PRODUSEN hasil
pencacahan di 103 kabupaten/kota terdiri dari 32 ibukota provinsi dan 71
kabupaten/kota potensi komoditi terpilih.
Hasil pemeriksaan dicatat dalam suatu daftar penerimaan dan
pemeriksaan dokumen. Unit kerja yang melaksanakan penerimaan dokumen
adalah Subdit Statistik Perdagangan Dalam Negeri.
Tugas penerima dan pemeriksa dokumen adalah sebagai berikut:
a. Mencocokkan identitas dokumen yang diterima dengan Daftar Sampel
Perusahaan (VPDP-14.DSP). Identitas dokumen VPDP-14.PEDAGANG
dan VPDP-14. PRODUSEN adalah kode provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan, kelurahan/desa, nomor urut perusahaan/usaha, nama
lengkap perusahaan/usaha, dan alamat perusahaan/usaha. Apabila
petugas menemukan perbedaan antara identitas dokumen VPDP-
14.PEDAGANG dan VPDP-14.PRODUSEN dengan VPDP-14.
DSP.PEDAGANG dan VPDP-14.DSP.PRODUSEN, maka petugas harus
melapor ke pengawas agar pengawas dapat menentukan mana
kebenaran dari identitas tersebut.
b. Menghitung, mencatat, dan memeriksa jenis dokumen yang diterima.
Apabila petugas menemukan perbedaan antara jumlah dokumen yang
diterima dengan yang tertera pada surat pengantar, maka petugas harus
segera melapor ke pengawas agar pengawas dapat meneliti dan
memutuskan jumlah mana yang benar.
c. Menyerahkan dokumen VPDP-14.PEDAGANG dan VPDP-14.PRODUSEN
yang telah dicatat ke petugas batching.
d. Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen secara periodik,
ke pengawas editor.
B. Pengelompokan Dokumen (Batching)
Pengelompokan dokumen (batching) merupakan proses
mengelompokkan dokumen menjadi beberapa batch. Pengelompokan dalam
satu batch berdasarkan per kabupaten/kota untuk masing-masing daftar
- 4 -
VPDP-14. PEDAGANG dan VPDP-14. PRODUSEN.
Contoh 1: Berdasarkan hasil pencacahan di Provinsi DKI Jakarta diperoleh
hasil sebagai berikut:
Daftar VPDP-14. PEDAGANG Jakarta Selatan memuat 50 usaha yang terdiri
dari 10 usaha daging sapi lokal, 5 usaha daging sapi impor, 5 usaha beras
premium, 10 usaha beras medium, 10 usaha gula pasir, 5 usaha kedelai
lokal, dan 5 usaha kedelai impor. Daftar VPDP-14.PEDAGANG Jakarta
Timur memuat 45 Usaha yang terdiri dari 10 usaha daging sapi lokal, 5
usaha daging sapi impor, 5 usaha beras premium, 10 usaha beras medium,
5 usaha gula pasir, 5 usaha kedelai lokal, dan 5 usaha kedelai impor. Maka
pengelompokan yang dilakukan adalah:
No batch = 01 terdiri dari 50 dokumen VPDP-14.PEDAGANG Kota Jakarta
Selatan.
No batch = 02 terdiri dari 45 dokumen VPDP-14.PEDAGANG Kota Jakarta
Timur.
…dst
Perlu diperhatikan bahwa dalam satu kabupaten/kota terdiri dari lembar
dokumen VPDP-14.DSP.PEDAGANG dan VPDP-14.DSP.PRODUSEN serta
beberapa set dokumen VPDP-14.PEDAGANG dan VPDP-14.PRODUSEN.
Kelompokkan terlebih dahulu menurut kuesioner VPDP-14.PEDAGANG dan
VPDP-14.PRODUSEN secara terpisah.
Dalam setiap batch diurutkan menurut nomor urut sampel (NUS) dalam
setiap batch untuk memudahkan pencarian bilamana diperlukan dan
ditempatkan dalam sebuah map bertali untuk setiap batch.
Nomor Batch dimulai dari 01 sampai dengan nomor n (tergantung dari
banyaknya kabupaten/kota yang terkena sampel di provinsi tersebut),
penulisan lembar batch dimulai dari Kode Provinsi, Kabupaten/Kota, Jenis
Dokumen, Jumlah Dokumen dan nomor Batch, contoh:
a. Contoh batching
Provinsi : 31 DKI JAKARTA
Kab/Kota : 71 JAKARTA SELATAN
Jenis Dokumen: VPDP-14.PEDAGANG
Jumlah Dokumen: 50
No Batch : 01
b. Contoh batching
Propinsi : 31 DKI JAKARTA
Kab/Kota : 72 JAKARTA TIMUR
Jenis Dokumen: VPDP-14. PEDAGANG
- 5 -
Jumlah Dokumen: 45
No Batch : 02
c. Contoh batching
Propinsi : 31 DKI JAKARTA
Kab/Kota : 73 JAKARTA PUSAT
Jenis Dokumen: VPDP-14.PEDAGANG
Jumlah Dokumen: 149
No Batch : 03
d. Contoh batching
Propinsi : 31 DKI JAKARTA
Kab/Kota : 74 JAKARTA BARAT
Jenis Dokumen: VPDP-14.PEDAGANG
Jumlah Dokumen: 135
No Batch : 04
e. Contoh batching
Provinsi : 31 DKI JAKARTA
Kab/Kota : 75 JAKARTA UTARA
Jenis Dokumen: VPDP-14.PEDAGANG
Jumlah Dokumen: 179
No Batch : 05
Tugas pembuat batch adalah sebagai berikut:
a. Mengambil dokumen dari unit penerimaan dokumen.
b. Mengelompokkan dokumen VPDP-14.PEDAGANG dan VPDP-
14.PRODUSEN secara terpisah per kabupaten/kota per provinsi menjadi
satu batch, kemudian menuliskan pada label batch.
c. Menghitung jumlah dokumen VPDP-14.PEDAGANG dan VPDP-14.
PRODUSEN dalam satu kabupaten/kota per batch.
d. Menyerahkan dokumen yang telah di batch ke petugas penyimpanan.
e. Membuat laporan perkembangan kegiatan batching secara periodik
kepada pengawas editor.
C. Penyimpanan Dokumen
Penyimpanan dokumen merupakan proses menyimpan dan mengelola
dokumen agar mudah diambil apabila diperlukan dalam tahap editing dan
coding, serta perekaman data dan agar mudah di kembalikan ke tempat
penyimpanan semula.
Tugas penyimpanan dokumen adalah sebagai berikut:
- 6 -
a. Menerima dokumen yang telah di batch oleh petugas batching;
b. Menyusun dokumen pada tempat penyimpanan sehingga dokumen
mudah diambil dan dikembalikan ke tempat semula;
c. Memberikan dokumen kepada petugas editing dan coding serta petugas
perekaman data; dan
d. Menerima dan menyimpan kembali dokumen dari petugas editing dan
coding serta petugas perekaman data.
D. Editing dan Coding
Editing dan coding merupakan proses pemeriksaan, pembetulan isian
apabila terjadi kesalahan dan pemberian kode pada isian tertentu pada
dokumen.
Tugas editor adalah sebagai berikut:
1. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan;
2. Melakukan editing dan coding yaitu pemeriksaan dan pembetulan
terhadap isian dokumen VPDP14-PEDAGANG dan VPDP14-PRODUSEN
sesuai dengan pedoman yang ditentukan;
3. Menyerahkan dokumen yang telah diedit dan dikode kepada petugas
penyimpanan; dan
4. Membuat laporan perkembangan editing dan coding secara periodik.
- 7 -
BAB III
PEMERIKSAAN KONSISTENSI ISIAN DAFTAR VPDP-14
(ATURAN VALIDASI)
A. Pemeriksaan Secara Umum
1. Banyaknya dokumen, harus sesuai dengan banyaknya usaha yang
menjadi tanggung jawab masing-masing PCS.
2. Untuk setiap dokumen, isian kode KBLI yang ada dipojok kanan atas
cover depan kuesioner harus sesuai dengan isian pada Daftar Sampel
Perusahaan (VPDP-14.DSP) kolom (6).Sesuaikan jika isiannya berbeda.
3. Periksa kesesuaian jenis dokumen (Pedagang atau Produsen) dengan
kegiatan usahanya.
4. Semua penulisan harus sudah menggunakan huruf kapital (balok), jika
belum harus dibetulkan. Perhatikan pula tingkat kewajaran dan
konsistensi isian yang saling terkait.
5. Periksa untuk seluruh satuan yang dituliskan oleh petugas, harus
sudah menggunakan satuan standar. Apabila belum menggunakan
satuan yang ditentukan agar memberikan catatan konversi dari satuan
tersebut ke satuan standar yang telah ditentukan.
6. Jika terdapat hal-hal yang meragukan, kurang jelas, dan sebagainya,
konfirmasikan kepada petugas pencacah agar dapat dilakukan
perbaikan.
B. Pemeriksaan Untuk Isian Daftar VPDP-14.PEDAGANG
a. Blok I: Pengenalan Tempat
1. Periksa isian identitas pada Blok I, yang disalin dari daftar
VPDP-14.DSP.PEDAGANG dan dilengkapi sesuai dengan
kondisi terakhir dilapangan.
2. Untuk Rincian 2, yang tidak sesuai harus sudah dicoret
(Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota), demikian juga untuk
Rincian 4, coret yang tidak sesuai (Kelurahan/Desa atau
Kelurahan/Desa).
3. Rincian 5 (nomor urut perusahaan/usaha) harus sama dengan
nomor urut pada daftar VPDP-14.DSP.PEDAGANG kolom (2).
4. Rincian 6 dan 7, cocokkan nama dan alamat
perusahaan/usaha dengan daftar VPDP14-DSP.PEDAGANG
kolom (3) dan (4). Nama dan alamat perusahaan ini bisa
- 8 -
berbeda dengan VPDP14-DSP.PEDAGANG, disesuaikan dengan
kondisi di lapangan. Alamat harus lengkap, jika tidak lengkap
konfirmasikan kepada pencacah untuk dilengkapi sesuai
dengan kondisi terakhir di lapangan.
b. Blok II: Keterangan Umum
1. Rincian 1: Kegiatan utama perusahaan/usaha
Cermati penulisan kegiatan utama yang dilakukan usaha ini,
apakah sudah secara rinci dan jelas sehingga dapat diketahui
dan diidentifikasi secara tepat KBLI-nya. Pemeriksa mengisikan
kode KBLI (5 digit). KBLI yang digunakan adalah Peraturan
Kepala BPS No.57 Tahun 2009 tentang KBLI. Cermati apakah
isian KBLI-nya sudah sesuai dengan isian pada kegiatan utama
tersebut. Jika ragu, konfirmasikan kembali ke pencacah untuk
memastikan jenis kegiatan utamanya. Kode KBLI disini bisa
berbeda dengan kode KBLI yang ada di pojok kanan atas Blok I,
karena kode yang ditulis pada rincian ini adalah yang sesuai
dengan hasil lapangan.
2. Rincian 2: Komoditi yang diteliti
Harus diperhatikan hanya satu kode jenis komoditi yang
dilingkari. Bila lebih dari satu kode yang dilingkari harap
ditanyakan kepada petugas.
Pertanyaan pada Blok II Rincian 3 s.d. Blok VI (catatan)
berkaitan dengan komoditi yang dijual pada Blok II Rincian
2.
3. Rincian 3: Fungsi perusahaan/usaha dalam lembaga usaha
perdagangan
Harus diperhatikan hanya satu yang dilingkari, bila lebih dari
satu kode yang dilingkari harap ditanyakan kepada petugas
(sesuai dengan di lapangan). Fungsi perusahaan/usaha
sebagai pedagang pengumpul bukan merupakan cakupan
dalam Survei Pola Distribusi 2014.
Periksa pula konsistensi isian, jika Rincian 3 ini berkode 9,
maka pada kode KBLI di Blok II rincian 1 kolom (2) adalah
untuk kegiatan perdagangan eceran (47111 dan 47112). Jika
selain kode 9, maka KBLI di Blok II rincian 1 kolom (2) adalah
- 9 -
untuk kegiatan perdagangan besar (46315, 46339, dan 46326).
Jika tidak sesuai, tanyakan kepada pencacah rincian mana
yang benar dan perbaiki isian kode yang salah.
c. Blok III: Distribusi Perdagangan
1. Rincian 1: Pembelian barang dagangan selama tahun 2013
Periksa jumlah persentase pada Rincian 1.a s.d. 1.k apakah
sudah sama dengan 100 persen. Periksa pula kewajaran isian,
jika tidak wajar atau bahkan kosong tanyakan kembali pada
pencacah. Blok III Rincian 1.i harus kosong.
Periksa konsistensi isian Blok II Rincian 3 dengan Blok III
Rincian 1
Jika Blok II Rincian 3 kode 1 (distributor) maka Blok III
Rincian 1.e, dan 1.g harus kosong (-).
Jika Blok II Rincian 3 kode 3 (agen) maka Blok III Rincian 1.g
harus kosong (-).
Jika pada Blok II Rincian 3 kode 8 (importir) maka isian Blok
III Rincian 1.a (impor langsung) harus persentase terbesar.
Jika pada Blok II Rincian 3 berkode selain 9, maka isian Blok
III rincian 1.j (pedagang eceran) harus bukan merupakan
persentase terbesar.
2. Rincian 2: Wilayah pembelian barang dagangan selama tahun
2013. Periksa jumlah persentase pada Rincian 2, apakah
sudah sama dengan 100 persen. Bila Rincian 2.a s.d. Rincian 2
terakhir ada isian maka pastikan bahwa nama-nama
kabupaten/kota atau negara sudah ditulis/dilampirkan.
Seandainya kosong konfirmasikan kepada pencacah untuk
dilengkapi. Kode kabupaten/kota/negara akan diisi oleh
pemeriksa/koordinator lapangan. Periksa pula konsistensi
isian, jika fungsi perusahaan sebagai importir (Blok II Rincian 3
kode 8), maka pada Rincian 2 harus ada isian nama negara dan
total persentase harus sama dengan Rincian 1.a (impor
langsung).
3. Rincian 3: Penjualan barang dagangan selama tahun 2013
Periksa jumlah persentase pada 3.a s.d. 3.o apakah sudah
- 10 -
sama dengan 100 persen. Periksa pula kewajaran isian, jika
tidak wajar atau bahkan kosong tanyakan kembali pada
pencacah. Rincian 3.i. harus kosong.
Periksa konsistensi isian Blok II Rincian 3 dengan Blok III
Rincian 3
Jika Blok II Rincian 3 kode 1 - 8 maka jumlah persentase Blok
III Rincian 3.a s.d. 3.n harus lebih besar dari 3.o. Isian
Rincian 3.o harus kurang dari 50 persen.
Jika Blok II Rincian 3 kode 2 maka Blok III Rincian 3.c harus
kosong.
Jika Blok II Rincian 3 kode 4 maka Blok III Rincian 3.c dan
3.e harus kosong.
Jika pada Blok II Rincian 3 kode 7 (eksportir) maka isian Blok
III Rincian 3.a (ekspor langsung) harus persentase terbesar.
Jika pada Blok II Rincian 3 kode 8 (importir) maka isian Blok
III Rincian 3.a dan 3.b harus kosong. Jika perusahaan ekspor
impor selain mengimpor juga melakukan ekspor, maka ambil
yang mempunyai omset terbesar.
Jika Blok II Rincian 3 kode 9 maka yang boleh terisi hanya
Blok III Rincian 3.j s.d. 3.o dan persentase 3.o harus terbesar.
4. Rincian 4: Wilayah penjualan barang dagangan selama tahun
2013
Periksa jumlah persentase pada Rincian 4, apakah sudah sama
dengan 100 persen. Bila Rincian 4.a s.d. Rincian 4 terakhir ada
isian maka pastikan bahwa nama-nama kabupaten/kota atau
negara sudah ditulis/dilampirkan. Seandainya kosong
konfirmasikan kepada pencacah untuk dilengkapi. Kode
kabupaten/kota/negara akan diisi oleh pemeriksa/koordinator
lapangan. Periksa pula konsistensi isian, jika fungsi perusahaan
sebagai eksportir (Blok II Rincian 3 kode 7), maka pada Rincian
4 harus ada isian nama negara dan total persentase harus sama
dengan Blok III Rincian 3.a (ekspor langsung).
d. Blok IV: Kendala Pengadaan dan Pemasaran Barang Dagangan
1. Rincian 1.a: Apakah ada kendala dalam pengadaan barang
dagangan selama tahun 2013 ?
- 11 -
Pada Rincian 1.a salah satu kode jawaban harus sudah
dilingkari, dan periksa apakah kode yang dilingkari tersebut
sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia dengan benar.
Jika kode 2 yang dilingkari “Langsung ke Rincian 2“, maka
Rincian 1.b dan Rincian 1.c harus kosong.
Rincian 1.b: Jika "Ya", jenis kendala:
Rincian 1.b harus ada isian jika Rincian 1.a kode 1 dilingkari.
Rincian 1.b boleh lebih dari satu kode jawaban yang dilingkari.
Apabila kode 32 dilingkari maka harus ada penjelasan jenis
kendala, apabila belum dituliskan agar dikonfirmasikan kepada
petugas untuk dicek ke lapangan lagi.
Rincian 1.c: Kendala Utama
Rincian 1.c, isiannya harus sesuai dengan salah satu kode yang
dilingkari pada Rincian 1.b. Jika Rincian 1.b hanya satu kode
yang dilingkari, maka isian Rincian 1.c harus sama dengan kode
yang dilingkari pada Rincian 1.b.
2. Rincian 2.a: Apakah ada kendala dalam pemasaran barang
dagangan selama tahun 2013 ?
Periksa apakah salah satu kode sudah dilingkari, dan periksa
apakah kode yang dilingkari tersebut sudah dipindahkan ke
dalam kotak yang tersedia dengan benar. Jika berkode 2
“Langsung ke Blok V“, jika berkode 1 maka Rincian 2.b dan 2.c
harus ada isian.
Rincian 2.b: Jika "Ya", jenis kendala:
Rincian 2.b harus ada isian jika Rincian 2.a kode 1 dilingkari.
Rincian 2.b boleh lebih dari satu kode jawaban yang dilingkari.
Apabila kode 32 dilingkari maka harus ada penjelasan jenis
kendala, apabila belum dituliskan agar dikonfirmasikan kepada
petugas untuk dicek ke lapangan lagi.
Rincian 2.c: Kendala Utama
Rincian 2.c, isiannya harus sesuai dengan salah satu kode yang
dilingkari pada Rincian 2.b. Jika Rincian 2.b hanya satu kode
yang dilingkari, maka isian Rincian 2.c harus sama dengan kode
yang dilingkari pada Rincian 2.b.
- 12 -
e. Blok V: Pembelian dan Penjualan
Pertanyaan pada blok ini diisi oleh responden berdasarkan
petunjuk dari PCS. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan
dengan cermat untuk setiap isian.
1. Pembelian dan penjualan barang dagangan selama tahun 2013:
a) Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari
stok awal 2013 (sisa 2012). Satuan harus menggunakan
satuan standar yang ditentukan, jika tidak sesuai harus
dikonversikan. Periksa pula kewajaran nilai pada kolom (5).
Isian pada Blok V Rincian 1.a kolom (2) adalah keadaan pada
1 Januari 2013.
b) Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari
pembelian selama tahun 2013.
Isian besarnya volume perlu di cek kewajarannya karena
periode penjualan komoditinya selama setahun. Satuan
harus menggunakan satuan standar dan jika tidak
menggunakan satuan standar harus dikonversikan ke dalam
satuan standar, lihat kewajarannya disesuaikan dari jenis
komoditi yang diperdagangkan.
Blok V Rincian 1.a kolom (2) ditambah Rincian 1.b kolom (2)
harus sama dengan jumlah Rincian 1.c + 1.d + 1.e + 1.f
kolom (2).
c) Periksa kewajaran isian volume dan satuan barang dagangan
yang dikonsumsi sendiri. Barang dagangan yang dikonsumsi
sendiri dapat kosong.
d) Periksa kewajaran isian volume dan satuan barang dagangan
yang hilang/rusak. Barang dagangan yang hilang/rusak bisa
kosong.
e) Periksa kewajaran isian volume dan satuan dari penjualan
selama tahun 2013. Blok V Rincian 1.e kolom (4) dan kolom
(5) harus lebih besar dari Rincian 1.b kolom (4) dan kolom
(5).
f) Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari
stok akhir (sisa 2013). Satuan harus menggunakan satuan
standar yang ditentukan, jika tidak sesuai harus
dikonversikan. Periksa pula kewajaran nilai pada kolom (5).
- 13 -
Isian pada Blok V Rincian 1.f kolom (2) adalah keadaan pada
31 Desember 2013.
2. Rincian 2.a: Apakah ada biaya transportasi dalam pembelian
dan/atau penjualan barang dagangan selama
tahun 2013?
Periksa apakah salah satu kode sudah dilingkari, dan periksa
apakah kode yang dilingkari tersebut sudah dipindahkan ke
dalam kotak yang tersedia dengan benar. Jika berkode 2
maka Rincian 2.b harus kosong.
Rincian 2.b: Jika "Ya", berapa nilainya?
Periksa kewajaran isian biaya transportasi dalam pembelian
dan/atau penjualan barang dagangan selama tahun 2013.
Jika Rincian 2.a kode 1 dilingkari maka Rincian 2.b harus
diisi. Periksa pula apakah biaya yang ada sudah benar dalam
satuan rupiah. Jika terdapat keraguan, maka konfirmasikan
pada pencacah untuk mengetahui kebenaran isian, apakah
perlu dilakukan kunjungan ulang.
f. Blok VI: Catatan
Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, tuliskan
pada blok ini. Selain informasi dari responden, PCS dan PMS bisa
menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang
berkaitan dengan isian kuesioner.
g. Blok VII: Keterangan Contact Person
Periksa kembali apakah sudah diisi secara lengkap, yang
meliputi nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal
pengisian, dan tanda tangan. Hal ini berguna sebagai bukti
pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-benar
merupakan jawaban responden yang sudah sesuai dengan kondisi
usahanya.
h. Blok VIII: Keterangan Petugas
1. Periksa apakah PCS telah menuliskan nama di Rincian 1,
tanggal pelaksanaan kegiatan di Rincian 2 dan membubuhkan
- 14 -
tanda tangannya di Rincian 3, pada kolom (2). Bila PCS belum
mengisi Rincian tersebut, diminta agar mengisinya sebagai
tanda pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya.
2. Setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian
dan telah melakukan perbaikan/pembetulan, PMS harus
mengisi Rincian 1 sampai dengan Rincian 3 pada kolom (3)
sebagai bukti dokumen tersebut telah diperiksa.
a. Pemeriksaan Untuk Isian Daftar VPDP-14.PRODUSEN
KBLI pada cover kuesioner adalah 10423, 10432, 10617, 10774,
dan 10520 disalin dari daftar VPDP14-DSP.PRODUSEN.
a. Blok I: Pengenalan Tempat
1. Periksa isian identitas pada BLOK I, yang disalin dari daftar
VPDP-14. DSP.PRODUSEN dan dilengkapi sesuai dengan
kondisi terakhir dilapangan.
2. Untuk Rincian 2, yang tidak sesuai harus sudah dicoret
(Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota), demikian juga untuk
Rincian 4 coret yang tidak sesuai (Kelurahan/Desa atau
Kelurahan/Desa).
3. Rincian 5 (nomor urut perusahaan/usaha) harus sama dengan
nomor urut pada daftar VPDP-14.DSP.PRODUSEN kolom (2).
4. Rincian 6 dan 7, cocokkan nama dan alamat
perusahaan/usaha dengan daftar VPDP-14.DSP.Produsen
kolom (3) dan (4). Nama dan alamat perusahaan ini bisa
berbeda dengan VPDP-14.DSP, disesuaikan dengan kondisi di
lapangan. Alamat harus lengkap, jika tidak lengkap
konfirmasikan kepada pencacah untuk dilengkapi sesuai
dengan kondisi terakhir di lapangan.
b. Blok II: Keterangan Komoditi
Rincian 1: Komoditi yang diteliti, periksa apakah salah satu kode
komoditi sudah dilingkari, dan periksa pula apakah kode yang
dilingkari tersebut sudah dituliskan ke dalam kotak yang tersedia
dengan benar.
Pertanyaan pada Blok III s.d. Blok VII berkaitan dengan
Jenis Komoditi yang diteliti pada Blok II Rincian 1 di atas
- 15 -
c. Blok III: Bahan Baku
1. Rincian 1: Pengadaan bahan baku selama tahun 2013
Periksa jumlah persentase pada 1.a s.d. 1.j apakah sudah
sama dengan 100 persen. Rincian 1.f dan 1.i harus kosong.
Periksa pula kewajaran isian, jika tidak wajar atau bahkan
kosong tanyakan kembali pada PCS.
2. Rincian 2: Wilayah pengadaan bahan baku selama tahun
2013
Periksa jumlah persentase pada Rincian 2, apakah sudah
sama dengan 100 persen. Bila Rincian 2.a s.d. Rincian 2
terakhir ada isian maka pastikan bahwa nama-nama
kabupaten/kota atau negara sudah ditulis/dilampirkan,
seandainya kosong konfirmasikan kepada PCS untuk
dilengkapi. Kode kabupaten/kota/negara akan diisi oleh
pemeriksa/koordinator lapangan. Periksa pula konsistensi
isian, jika Rincian 1.a ada isian, maka pada Rincian 2 harus
ada isian nama negara dan total persentasenya harus sama
dengan Rincian 1.a (impor langsung).
d. Blok IV: Penjualan Produksi
1. Rincian 1: Penjualan barang produksi selama tahun 2013
Periksa jumlah persentase pada 1.a s.d. 1.m apakah sudah
sama dengan 100 persen. Periksa pula kewajaran isian, jika
tidak wajar atau bahkan kosong tanyakan kembali pada PCS.
Rincian 1.f dan 1.g (warna latar belakang abu-abu) harus
kosong.
2. Rincian 2: Wilayah penjualan barang produksi selama tahun
2013
Periksa jumlah persentase pada Rincian 2 apakah sudah
sama dengan 100 persen. Bila Rincian 2.a s.d. Rincian 2
terakhir ada isian maka pastikan bahwa nama-nama
kabupaten/kota atau negara sudah ditulis/dilampirkan,
seandainya kosong konfirmasikan kepada PCS untuk
dilengkapi. Kode kabupaten/kota/negara akan diisi oleh
pemeriksa/koordinator lapangan. Periksa pula konsistensi
isian, jika Rincian 1.a ada isian, maka Rincian 2 harus ada
isian nama negara dan total persentasenya harus sama
- 16 -
dengan Rincian 1.a.
e. Blok V: Kendala Perusahaan/Usaha
1. Rincian 1.a: Apakah ada kendala dalam proses produksi
selama tahun 2013?
Pada Rincian 1.a salah satu kode jawaban harus sudah
dilingkari, jika kode 2 yang dilingkari “Langsung ke Rincian
2“, maka Rincian 1.b dan Rincian 1.c harus kosong.
Rincian 1.b: Jika "Ya", jenis kendala:
Rincian 1.b harus ada isian jika Rincian 1.a kode 1 dilingkari.
Rincian 1.b boleh lebih dari satu kode jawaban yang
dilingkari. Apabila kode 64 dilingkari maka harus ada
penjelasan jenis kendala. Apabila belum dituliskan agar
dikonfirmasikan kepada PCS untuk dicek ke lapangan lagi.
Rincian 1.c: Kendala Utama Proses Produksi
Rincian 1.c isiannya harus sesuai dengan salah satu kode
yang dilingkari pada Rincian 1.b. Jika Rincian 1.b hanya satu
kode yang dilingkari, maka isian Rincian 1.c harus sama
dengan kode yang dilingkari pada Rincian 1.b.
2. Rincian 2.a: Apakah ada kendala dalam penjualan barang
produksi selama tahun 2013?
Pada Rincian 2.a salah satu kode jawaban harus sudah
dilingkari, jika kode 2 yang dilingkari “Langsung ke Blok VI“,
maka Rincian 2.b dan Rincian 2.c harus kosong.
Rincian 1.b: Jika "Ya", jenis kendala:
Rincian 2.b harus ada isian jika Rincian 2.a kode 1 dilingkari.
Rincian 2.b boleh lebih dari satu kode jawaban yang
dilingkari. Apabila kode 32 dilingkari maka harus ada
penjelasan jenis kendala. Apabila belum dituliskan agar
dikonfirmasikan kepada PCS untuk dicek ke lapangan lagi.
Rincian 1.c: Kendala Utama Penjualan
Rincian 2.c isiannya harus sesuai dengan salah satu kode
yang dilingkari pada Rincian 2.b. Jika Rincian 2.b hanya satu
kode yang dilingkari, maka isian Rincian 2.c harus sama
dengan kode yang dilingkari pada Rincian 2.b.
f. Blok VI: Neraca Produksi
Periksa dengan cermat untuk setiap isian.
- 17 -
1. Produksi selama tahun 2013
a. Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari
stok awal (sisa 2012). Satuan harus menggunakan satuan
standar yang ditentukan, jika tidak sesuai harus
dikonversikan. Periksa pula kewajaran nilai pada kolom (5).
Isian pada Blok VI Rincian 1.a kolom (2) adalah keadaan
pada 1 Januari 2013.
b. Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari
total produksi. Periksa pula kewajaran nilai pada kolom (5).
c. Periksa kewajaran isian volume dan satuan produksi yang
dikonsumsi sendiri termasuk yang diberikan kepada pihak
lain. Produksi yang dikonsumsi sendiri bisa kosong.
d. Periksa kewajaran isian volume dan satuan produksi yang
hilang/rusak. Produksi yang hilang/rusak bisa kosong.
e. Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari
produksi yang terjual, lihat juga kewajaran dari nilai pada
kolom (5). Periksa pula konsistensi isian, bahwa Rincian 1.a
+ 1.b harus sama dengan Rincian 1.c + 1.d + 1.e. + 1.f.
f. Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari
stok akhir (sisa 2013). Satuan harus menggunakan satuan
standar yang ditentukan, jika tidak sesuai harus
dikonversikan. Periksa pula kewajaran nilai pada kolom (5).
Isian pada Blok VI Rincian 1.f kolom (2) adalah keadaan
pada 31 Desember 2013.
g. Blok VII: Catatan
Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, tuliskan
pada blok ini. Selain informasi dari responden, PCS dan PMS bisa
menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang
berkaitan dengan isian kuesioner.
h. Blok VIII: Keterangan Contact Person
Periksa kembali apakah sudah diisi secara lengkap, yang
meliputi nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal
pengisian, dan tanda tangan. Hal ini berguna sebagai bukti
pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-benar
merupakan jawaban responden yang sudah sesuai dengan kondisi
usahanya.
- 18 -
i. Blok IX: Keterangan Petugas
1. Periksa apakah PCS telah menuliskan nama di Rincian 1,
tanggal pelaksanaan kegiatan di Rincian 2 dan membubuhkan
tanda tangannya di Rincian 3, pada kolom (2). Bila PCS belum
mengisi Rincian tersebut, diminta agar mengisinya sebagai tanda
pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya.
2. Setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian
dan telah melakukan perbaikan/pembetulan, PMS harus
mengisi Rincian 1 sampai dengan Rincian 3 pada kolom (3)
sebagai bukti dokumen tersebut telah diperiksa.
- 19 -
BAB IV
PENGOPERASIAN
A. Perangkat Yang Dibutuhkan
Secara umum perangkat yang digunakan untuk pengolahan dokumen
VPDP14 terbagi menjadi 2 jenis yaitu perangkat keras dan piranti lunak.
Perangkat Keras
Supaya aplikasi yang akan diinstal baik sebagai Server maupun
Client bisa berjalan sesuai yang diharapkan, beberapa spesifikasi
komputer yang diperlukan antara lain :
I. Server : Digunakan untuk menginstal porsi Database Server
sekaligus sebagai penyimpanan data pada pengolahan VPDP14.
Processor : Pentium Core i53.10Ghz
Memory : 4GB
Hardisk : disarankan mempunyai kapasitas free space 10GB
dengan file sistemnya NTFS.
Sistem Operasi : (Windows 2000 Advanced Server dan Windows 2000
Server) + Service Pack 4, dengan file system NTFS.
Catatan: jika menggunakan Windows XP, Windows
2000 Professional atau Windows Vista dijadikan
sebagai Server, maka koneksi atau hubungan ke
Server hanya Terbatas sampai 10 Client saja.
CD-ROM Drive
II. Client : Digunakan untuk menginstal porsi Client program
pengolahan
VPDP13.
Processor : Pentium III 733 Mhz
Memory : 128 MB
Hardisk : 1GB free space
Sistem Operasi : Windows 2000 Professional Service Pack 4
Windows NT 4.0 Service Pack 6
Windows XP / Vista / 7.
CD-ROM Drive
III. Printer
- 20 -
B. Beberapa Istilah
Ada beberapa istilah yang akan dipakai dalam buku ini yang sebaiknya
dimengerti oleh pemakai.
Double-Click menekan tombol mouse sebelah kiri sebanyak dua kali
berturut-turut dengan jeda waktu yang tidak begitu lama. Tindakan ini
biasanya digunakan untuk menjalankan (execution) suatu file program atau
untuk melakukan dua proses sekaligus, misalnya : dalam suatu browse
record database pemakai ingin memilih suatu record (proses pertama)
sekaligus mengambil isian record tersebut untuk ditayangkan pada Window
Form (proses kedua), maka pemakai hanya cukup melakukan double-click
pada record/baris yang diinginkan tersebut.
Single-Click menekan tombol mouse sebelah kiri sebanyak satu kali.
Tindakan ini digunakan untuk melakukan proses tertentu. Single-Click
dapat diidentikan dengan menekan tombol Enter pada keyboard, hanya
saja tombol Enter baru dapat berfungsi manakala tombol yang akan
diproses sudah dalam keadaan terpilih (focus), sedangkan single-click dapat
bergerak lebih dinamiskarena mengikuti mouse-cursor. Untuk penulisan
selanjutnya single-click akan ditulis dengan click.
Right-Click menekan tombol mouse sebelah kanan sebanyak satu kali.
Dalam window tindakan ini dilakukan bila pemakai ingin mengetahui
properties suatu object. Misalnya: bila pemakai melakukan right-click pada
title-bar suatu frame (menu utama), maka akan tampil properties yang
dimiliki frame tersebut, diantaranya Restore, Move, Size, Minimize,
Maximize, dan Close.
Perlu diketahui bahwa properties suatu object yang dapat dipilih hanyalah
yang memang dimiliki oleh object tersebut (enable).
Hold-Left / menekan tombol mouse sebelah kiri atau kanan dan
Hold-Right menahannya terus sampai proses yang diinginkan selesai
dilakukan. Tindakan ini biasanya digunakan bila pemakai ingin merubah
ukuran/size suatu window, ingin memperlebar/mempersempit kolom suatu
browse. Hold-left juga dapat digunakan bila pemakai ingin mem-block isian
suatu item/field yang akan diubah dengan isian yang baru tanpa harus
menghapus isian yang lama terlebih dahulu.
- 21 -
C. Fasilitas Yang Tersedia
Dalam aplikasi VPDP14 terdapat beberapa fasilitas yang tersedia
untuk mengelola data. Fasilitas tersebut terbagi menjadi beberapa
kategori:
1. Pengelolaan pengguna
2. Eksport data
3. Kamus
4. Form entri
5. Tabulasi
1. Pengelolaan Pengguna
Gambar 1. Pengelolaan Password
Fasilitas ini berfungsi untuk mengelola pengguna aplikasi. Dalam
aplikasi ini pengguna terbagi menjadi 3 jenis tingkatan, pada setiap tingkatan
memiliki hak akses terhadap aplikasi yang berbeda. Berikut adalah rincian hak
ases tersebut.
No Fasilitas Jenis Pengguna
User Supervisor Administrator
1 Membaca Kamus √ √ √
2 Menulis Kamus - √ √
3 Entri Perdagangan √ √ √
4 Entri Produsen √ √ √
5 Memproses Tabulasi √ √ √
6 Eksport Data √ √ √
7
Membuka Pengelola
Pengguna √ √ √
8
Menambah Pengelola
Pengguna - - √
- 22 -
2. Eksport data
Fasilitas ini berfungsi untuk mengeluarkan (eksport) data yang ada
dalam database untuk digunakan user yang ingin mengolah data secara
mandiri. Data yang dieskpor terbagi menjadi 2 jenis.
a) Kamus : Data semua jenis kamus,
b) Data : Data perdagangan dan data produsen.
Gambar 2. Ekspor Data
3. Kamus
Kamus merupakan fasilitas yang digunakan untuk mengelola data
pelengkap yang digunakan dalam aplikasi ini. Semua pengguna dapat
membaca data kamus ini namun untuk fasilitas menambah menghapus
atau mengubah data kamus ini hanya bisa dilakukan oleh pengguna dengan
status supervisor dan administrator. Ada beberapa data kamus yang
digunakan pada system ini, berikut ini adalah tampilan form kamus
tersebut:
Gambar 3. Kamus Provinsi
- 23 -
Gambar 4. Kamus Kabupaten
Gambar 5. Kamus Kecamatan
- 24 -
Gambar 6. Kamus Kelurahan
Gambar 7. Kamus Satuan
Gambar 8. Kamus Satuan Komoditi
- 25 -
Gambar 9. Kamus Lokasi
Gambar 10. Kamus Komoditi
Gambar 11. KBLI Komoditi
4. Form Entri
Dalam aplikasi VPDP14 ada 2 form entri, form entri dokumen
- 26 -
perdagangan dan form entri dokumen produsen, kedua form entri ini
memiliki bentuk yang mirip dan cara pengoprasian yang sama. Form entri
terbagi menjadi 2 bentuk yaitu browse data dan form update/insert. Bentuk
pertama / browse akan menampilkan seluruh dokumen yang akan di update
sesuai dengan wilayahnya, sedangkan form update/insert merupakan form
yang berfungsi untuk menampilkan suatu data dokumen dengan lengkap,
yang selanjutnya data tersebut siap untuk di update ataupun sisip data
baru. Berikut ini adalah tampilan form entri.
Gambar 12. Entri Perdagangan
Gambar 13. Data Perdagangan
- 27 -
Gambar 14. Entri Produsen
Gambar 15. Data Produsen
5. Tabulasi
Tabulasi merupakan fasilitas penyajian data dalam bentuk tabel hasil
pengolahan data dalam aplikasi ini data yang disajikan merupakan data
perdagangan dan data produsen. Sebelum dapat mengleuarkan hasil
- 28 -
tabulasi maka pengguna perlu melakukan proses summary. Proses
summary merupakan proses penghitungan dari raw data menjadi hasil
tabulasi sesuai dengan yang diinginkan. Berikut ini adalah contoh tampilan
tabulasi setelah dilakukan proses summary.
Gambar 16. Contoh Tampilan Tabulasi
D. Proses Instalasi
Masukan CD-ROM atau flasdisk dan copy kan file VPDP14 Setup.exe ke
PC yang akan digunakan lalu jalankan. Klik 2 X file ini maka program
VPDP14 akan terinstal ke PC tersebut. Dalam proses instalasi ada beberapa
tahap yang harus dikerjakan, berikut adalah tampilan proses intalasi
program VPDP14.
1. Step 1 : Awal proses instalasi, klik next untuk melanjutkan
Gambar 17. Instalasi Step 1
- 29 -
2. Step 2 : Memilih lokasi folder install Aplikasi VPDP13, klik next untuk
melanjutkan
Gambar 18. Instalasi Step 2
3. Step 3 : Memilih folder untuk shortcuts aplikasi pada menu start, klik
next untuk melanjutkan
Gambar 19. Instalasi Step 3
- 30 -
4. Step 4 : Pilihan untuk membuat shortcut pada desktop komputer, klik
next untuk melanjutkan
Gambar 20. Instalasi Step 4
5. Step 5 : Siap untuk install aplikasi, klik install untuk install aplikasi
Gambar 21. Instalasi Step 5
- 31 -
6. Step 6 : progress proses instalasi aplikasi, tunggu sampai selesai
Gambar 22. Instalasi Step 6
7. Step 7 : Proses instalasi selesai, cek pilihan lunch dan klik finish untuk
menjalankan aplikasi
Gambar 23. Instalasi Step 7
E. Cara Pengoperasian
Berikut adalah tampilan menu utama aplikasi VPDP14.
- 32 -
Fasilitas yang terdapat pada menu utama ini adalah sebagai berikut:
1. FILE
a. Pengolahan password
b. Eksport Data
c. Logout
d. Keluar Program
2. EntriData
a. Entri Perdagangan
b. Entri Produsen
3. Kamus
a. Provinsi
b. Kabupaten
c. Kecamatan
d. Kelurahan
e. KBLI
f. KBLI Komoditi
g. Komoditi
h. Satuan
i. Satuan Komoditi
j. Lokasi
4. Cetak
5. Informasi
Jika disimpulkan kegiatan yang dikerjakan dari awal sampai akhir pada
aplikasi VPDP14 adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan data seluruh kamus
- 33 -
Menyiapkan data kamus berarti mengentri atau meng update data
kamus yang diperlukan dalam pengolahan data, proses ini biasanya
sudah dilakukan by proses oleh bagian PBD, jadi user hanya perlu
menyesuaikan data kamus jika ada yang belum sesuai. Kegiatan ini bisa
dilakukan oleh pengguna yang statusnya adalah administrator dan
supervisor.
2) Mendaftarkan pengguna yang akan mengakses aplikasi
Kegiatan mendaftarkan pengguna hanya bisa dilakukan oleh pengguna
yang statusnya sebagai administrator, bagi pengguna yang statusnya
sebagai user dan supervisor hanya bisa melihat dan mengubah
passwordnya masing-masing.
3) Mengentri dokumen Perdagangan dan Produsen
Dalam mengentri dokumen baik perdagangan dan produsen aplikasi
sudah memiliki role validasi baik berupa validasi range maupun validasi
konsistensi, jika data yang di entri tidak sesuai dengan role validasi yang
sudah ditetapkan maka program otomatis akan memberikan peringatan
kepada pengguna untuk memperbaiki data yang salah. Dengan rolde
validasi ini diharapkan data yang dientri dari dokumen yang didapat dari
lapangan lebih berkualitas.Berikut adalah tampilan form Entri.
Gambar 24. Form Perdagangan Blok I
- 34 -
Gambar 25. Form Perdagangan Blok II
Gambar 26. Form Perdagangan Blok III
- 35 -
Gambar 27. Form Perdagangan Blok III Lanjutan
Gambar 28. Form Perdagangan Blok IV
- 36 -
Gambar 29. Form Perdagangan Blok V
4) Summary data
Summary data merupakan proses perhitngan data yang telah di entri
untuk menghasilkan informasi yang disajikan dalam bentuk table.
Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan proses summary ini
dipengaruhi oleh tingkat kesulitan perhitungan maupun cakupan data
yang diproses. Berikut ini adalah tampilan proses summary pada
aplikasi VPDP14.
Gambar 30. Form Proses Summary
5) Mengeluarkan tabulasi Perdagangan dan Produsen
Setelah proses summary data dilakukan maka barulah pengguna dapat
mengeluarkan tabulasi, baik tabulasi untuk Perdagangan maupun
tabulasi untuk Produsen. Berikut adalah contoh tampilan tabulasi pada
Aplikasi VPDP14.
- 37 -
Gambar 31. Tampilan Tabulasi
- 38 -
BAB V
PENUTUP
Prakomputer adalah proses penerimaan dan pemeriksaan dokumen
sehingga diperlukan dalam suatu proses pengolahan. Prakomputer juga
menjadi kendali mutu pengolahan untuk dapat menghasilkan data yang clean.
Dengan melakukan Prakomputer sebelum proses pengolahan/entry data
diharapkan dapat memudahkan/melancarkan proses pengolahan dan
selanjutnya dilakukan proses validasi sehingga data yang diperoleh sudah
merupakan data bersih (clean data).
Keberhasilan Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi
2014 juga sangat tergantung dari hasil pengolahan/entry data. Buku ini
diharapkan dapat dipergunakan oleh siapa saja yang memang ditugaskan
untuk menjalankan pengolahan Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa
Komoditi 2014 ( VPDP14), sehingga proses pengolahan ini dapat berjalan
dengan baik dan lancar, selesai sesuai dengan yang dijadwalkan.
- 39 -
Lampiran
6.1. Range Check VPDP14 Pedagang
A. Range Check Blok I : Pengenalan Tempat
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R001 KODE KBLI HARUS ISI, Cek VPDP14-KBLI
cakupan.PEDAGANG
R002 PROVINSI 11 - 94 CEK
Master VPDP14-
DSP.
Pedagang
R003 KAB/KOTA 01 - 78 CEK
Master
VPDP14-
DSP. Pedagang
R004 KECAMATAN 010 - 990 CEK
Master VPDP14-
DSP.
Pedagang
R005 KELURAHAN/DESA 001 - 998 CEK Master
VPDP14-
DSP. Pedagang
R006 NO URUT
PERUSAHAAN/USAHA
0001 - 8998 CEK
Master VPDP14-
DSP.
Pedagang
R007 NAMA PERUSAHAAN/USAHA
HARUS ISI, Cek Master VPDP14-DSP.
PEDAGANG
R008 ALAMAT PERUSAHAAN/USAHA
HARUS ISI, Cek Master VPDP14-DSP.
PEDAGANG
R009 ALAMAT_KODEPOS Cek Master VPDP14-
DSP. PEDAGANG
blank
R010 ALAMAT_NOTELP Cek Master VPDP14-
DSP. PEDAGANG
blank
R011 ALAMAT_NOTELPEXT Cek Master VPDP14-
DSP. PEDAGANG
blank
R012 ALAMAT_NOFAX Cek Master VPDP14-
DSP. PEDAGANG
blank
B. Range Check Blok II: Keterangan Umum
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R014 B2_R1 HARUS ISI
R014 B2_R1 KOL (2) HARUS ISI, Cek VPDP14-KBLI cakupan.PEDAGANG
R015 B2_R2 HARUS ISI (1 – 7)
- 40 -
R016 B2_R3 HARUS ISI (1 – 9)
C. Range Check Blok III: Distribusi Perdagangan
R017 B3_R1A ISI (0 – 100)
R018 B3_R1B ISI (0 – 100)
R019 B3_R1C ISI (0 – 100)
R020 B3_R1D ISI (0 – 100)
R021 B3_R1E ISI (0 – 100)
R022 B3_R1F ISI (0 – 100)
R023 B3_R1G ISI (0 – 100)
R024 B3_R1H ISI (0 – 100)
R025 B3_R1I ISI (0 – 100)
R026 B3_R1J ISI (0 – 100)
R027 B3_R1K TIDAK ADA ISIAN
R028 B3_R2A KOL (3) 1101 – 9479, kode Negara BLANK
R030 B3_R2B KOL (3) 1101 – 9479, kode Negara BLANK
R031 B3_R2C KOL (3) 1101 – 9479, kode Negara BLANK
R032 B3_R2D KOL (3) 1101 – 9479, kode Negara BLANK
R033 B3_R2E KOL (3) 1101 – 9479, kode Negara BLANK
R034 B3_R2F KOL (3) 1101 – 9479, kode Negara BLANK
R035 B3_R2G KOL (3) 1101 – 9479, kode Negara BLANK
R036 B3_R2H KOL (3) 1101 – 9479, kode Negara BLANK
R037 B3_R2I KOL (3) 1101 – 9479, kode Negara BLANK
R038 B3_R2J KOL (3) 1101 – 9479, kode Negara BLANK
R039 …………………
R040 B3_R2A KOL (4) ISI (0 – 100)
R041 B3_R2B KOL (4) ISI (0 – 100)
R042 B3_R2C KOL (4) ISI (0 – 100)
R043 B3_R2D KOL (4) ISI (0 – 100)
R044 B3_R2E KOL (4) ISI (0 – 100)
R045 B3_R2F KOL (4) ISI (0 – 100)
R045 B3_R2G KOL (4) ISI (0 – 100)
R046 B3_R2H KOL (4) ISI (0 – 100)
R047 B3_R2I KOL (4) ISI (0 – 100)
R048 B3_R2J KOL (4) ISI (0 – 100)
R049 ............................
R050 B3_R3A ISI (0 – 100)
R051 B3_R3B ISI (0 – 100)
R052 B3_R3C ISI (0 – 100)
R053 B3_R3D ISI (0 – 100)
R054 B3_R3E ISI (0 – 100)
R055 B3_R3F ISI (0 – 100)
R056 B3_R3G ISI (0 – 100)
R057 B3_R3H ISI (0 – 100)
R058 B3_R3I TIDAK ADA ISIAN
R059 B3_R3J ISI (0 – 100)
R060 B3_R3K 0 - 100
R061 B3_R3L 0 - 100
R062 B3_R3M 0 - 100
R063 B3_R3N 0 - 100
R064 B3_R3O 0 - 100
R065 B3_R4A KOL (3) 1101 – 9479, kode negara BLANK
R066 B3_R4B KOL (3) 1101 – 9479, kode negara BLANK
- 41 -
R067 B3_R4C KOL (3) 1101 – 9479, kode negara BLANK
R068 B3_R4D KOL (3) 1101 – 9479, kode negara BLANK
R069 B3_R4E KOL (3) 1101 – 9479, kode negara BLANK
R070 B3_R4F KOL (3) 1101 – 9479, kode negara BLANK
R071 B3_R4G KOL (3) 1101 – 9479, kode negara BLANK
R072 B3_R4H KOL (3) 1101 – 9479, kode negara BLANK
R073 B3_R4I KOL (3) 1101 – 9479, kode negara BLANK
R074 B3_R4J KOL (3) 1101 – 9479, kode negara BLANK
R075 ...........................
R076 B3_R4A KOL (4) 0 - 100
R077 B3_R4B KOL (4) 0 - 100
R078 B3_R4C KOL (4) 0 - 100
R079 B3_R4D KOL (4) 0 - 100
R080 B3_R4E KOL (4) 0 - 100
R081 B3_R4F KOL (4) 0 - 100
R082 B3_R4G KOL (4) 0 - 100
R083 B3_R4H KOL (4) 0 - 100
R084 B3_R4I KOL (4) 0 - 100
R085 B3_R4J KOL (4) 0 - 100
R086 ............................
D.Range Check Blok IV: Kendala Pengadaan dan Pemasaran Barang Dagangan
R087 B4_R1A 1 - 2
R088 B4_R1B 1 - 63 BLANK
R089 B4_R1C 1,2,4,8,16,32 BLANK
R090 B4_R2A 1 - 2
R091 B4_R2B 1 - 63 BLANK
R092 B4_R2C 1,2,4,8,16,32 BLANK
E. Range Check Blok V: Pembelian dan Penjualan
R093 B5_R1A KOL (2) 1 – 999.999.998 BLANK
R094 B5_R1A KOL (3) HARUS ISI (KILOGRAM, KUINTAL, TON)
BLANK
R095 B5_R1A KOL (4) 1 – 999.999.999.998 BLANK
R096 B5_R1B KOL (2) 1 – 999.999.998
R097 B5_R1B KOL (3) HARUS ISI (KILOGRAM, KUINTAL, TON)
F.
R098 B5_R1B KOL (4) 1 – 999.999.999.998
R099 B5_R1C KOL (2) 1 – 999.999.998 BLANK
R100 B5_R1C KOL (3) HARUS ISI (KILOGRAM, KUINTAL, TON)
BLANK
R101 B5_R1D KOL (2) 1 – 999.999.998 BLANK
R102 B5_R1D KOL (3) HARUS ISI (KILOGRAM,
KUINTAL, TON)
BLANK
R103 B5_R1E KOL (2) 1 – 999.999.998
R104 B5_R1E KOL (3) HARUS ISI (KILOGRAM,
KUINTAL, TON)
R105 B5_R1E KOL (4) 1 – 999.999.999.998
R106 B5_R1F KOL (2) 1 – 999.999.998
R107 B5_R1F KOL (3) HARUS ISI (KILOGRAM,
KUINTAL, TON)
- 42 -
R108 B5_R1F KOL (4) 1 – 999.999.999.998
R109 B5_R2A 1 - 2
R110 B5_R2B 1 – 999.999.999.998
F. Range Chek Blok VII: Keterangan Contact Person
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R111 B7R1 Isi
R112 B7R2 Isi
R113 B7R3 Isi
R114 B7R4 Isi
6.2. Range Check VPDP14 Produsen
A. Range Chek Blok I: Pengenalan Tempat
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R001 KBLIDSP HARUS ISI,
CEK VPDP-14-KBLI cakupan.PRODUSEN
R002 PROP 11-94 Cek Master VPDP14-
DSP.
PRODUSEN
R003 KAB/KOTA 01 - 78 Cek Master
VPDP14-
DSP. PRODUSEN
R004 KEC 010 - 990 Cek Master
VPDP14-DSP.
PRODUSEN
R005 DESA 001 - 998 Cek Master VPDP14-
DSP.
PRODUSEN
R006 NO_URUT
PERUSAHAAN/USAHA
0001 – 9998 Cek Master
VPDP14-
DSP. PRODUSEN
R007 NAMAUSAHA HARUS ISI, Cek Master VPDP14-DSP.
PRODUSEN
R008 ALAMAT HARUS ISI, Cek Master VPDP14-DSP.
PRODUSEN
R009 KODEPOS Cek Master VPDP14-DSP. PRODUSEN
blank
- 43 -
R010 NOTELP Cek Master VPDP14-
DSP. PRODUSEN
blank
R011 NOTELPEXT Cek Master VPDP14-DSP. PRODUSEN
blank
R012 NOFAX Cek Master VPDP14-
DSP. PRODUSEN
blank
B. Range Chek Blok II: Keterangan Komoditi
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R013 B2R1 1,3,4,5,6
C. Range Chek Blok III: Bahan Baku
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R014 B3R1a 0 – 100
R015 B3R1b 0 – 100
R016 B3R1c 0 – 100
R017 B3R1d 0 – 100
R018 B3R1e 0 – 100
R019 B3R1f 0 – 100
R020 B3R1g 0 – 100
R021 B3R1h 0 – 100
R022 B3R1i 0 – 100
R023 B3R1j 0 – 100
R024 B3R2akolom3 1101 – 9479, kode negara
Blank
R025 B3R2akolom4 0 – 100
R026 B3R2bkolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
R027 B3R2bkolom4 0 – 100
R028 B3R2ckolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
R029 B3R2ckolom4 0 – 100
R030 B3R2dkolom3 1101 – 9479, kode negara
Blank
R031 B3R2dkolom4 0 – 100
R032 B3R2ekolom3 1101 – 9479, kode negara
Blank
R033 B3R2ekolom4 0 – 100
R034 B3R2fkolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
- 44 -
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R035 B3R2fkolom4 0 – 100
R036 B3R2gkolom3 1101 – 9479, kode negara
Blank
R037 B3R2gkolom4 0 – 100
R038 B3R2hkolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
R039 B3R2hkolom4 0 – 100
R040 B3R2ikolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
R041 B3R2ikolom4 0 – 100
R042 B3R2jkolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
R043 B3R2jkolom4 0 – 100
R044 ……………
R045 ……………
D. Range Chek Blok IV: Penjualan Produksi
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R046 B4R1a 0 – 100
R047 B4R1b 0 – 100
R048 B4R1c 0 – 100
R049 B4R1d 0 – 100
R050 B4R1e 0 – 100
R051 B4R1f 0 – 100
R052 B4R1g Tidak Ada Isian Blank
R053 B4R1h 0 – 100
R054 B4R1i 0 – 100
R055 B4R1j 0 – 100
R056 B4R1k 0 – 100
R057 B4R1l 0 – 100
R058 B4R1m 0 – 100
R059 B4R2akolom3 1101 – 9479, kode negara
Blank
R060 B4R2akolom4 0 – 100
R061 B4R2bkolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
R062 B4R2bkolom4 0 – 100
R063 B4R2ckolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
R064 B4R2ckolom4 0 – 100
- 45 -
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R065 B4R2dkolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
R066 B4R2dkolom4 0 – 100
R067 B4R2ekolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
R068 B4R2ekolom4 0 – 100
R069 B4R2fkolom3 1101 – 9479, kode negara
Blank
R070 B4R2fkolom4 0 – 100
R071 B4R2gkolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
R072 B4R2gkolom4 0 – 100
R073 B4R2hkolom3 1101 – 9479, kode
negara
Blank
R074 B4R2hkolom4 0 – 100
R075 B4R2ikolom3 1101 – 9479, kode negara
Blank
R076 B4R2ikolom4 0 – 100
R077 B4R2jkolom3 1101 – 9479, kode negara
Blank
R078 B4R2jkolom4 0 – 100
R079 ……………
R080 ……………
E. Range Chek Blok V: Kendala
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R081 B5R1a 1 – 2
R082 B5R1b 1 – 127 Blank
R083 B5R1c 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64 Blank
R084 B5R2a 1 – 2
R085 B5R2b 1 – 63 Blank
R086 B5R2c 1, 2, 4, 8, 16, 32 Blank
F. Range Chek Blok VI: Neraca Produksi
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R087 B5R1a_kol(2) 1 – 999 999 999 998 Blank
R088 B5R1a_kol(3) Isi satuan standar, Kilogram, kuintal, ton.
Blank
R089 B5R1a_kol(4) 1 – 999 999 999 999 998 Blank
R090 B5R1b_kol(2) 1 – 999 999 999 998
- 46 -
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R091 B5R1b_kol(3) Isi satuan standar,
Kilogram, kuintal, ton.
R092 B5R1b_kol(4) 1 – 999 999 999 999 998
R093 B5R1c_kol(2) 1 – 999 999 999 998 Blank
R094 B5R1c_kol(3) Isi satuan standar,
Kilogram, kuintal, ton.
Blank
R095 B5R1d_kol(2) 1 – 999 999 999 998 Blank
R096 B5R1d_kol(3) Isi satuan standar,
Kilogram, kuintal, ton.
Blank
R097 B5R1e_kol(2) 1 – 999 999 999 998
R098 B5R1e_kol(3) Isi satuan standar,
Kilogram, kuintal, ton.
R099 B5R1e_kol(4) 1 – 999 999 999 999 998
R100 B5R1f_kol(2) Isi satuan standar, Kilogram, kuintal, ton.
R101 B5R1f_kol(3) 1 – 999 999 999 999 998
R102 B5R1f_kol(4) 1 – 999 999 999 999 998
G. Range Chek Blok VIII: Keterangan Contact Person
KODE VARIABEL NILAI RANGE BLANK
R103 B8R1 Isi
R104 B8R2 Isi
R105 B8R3 Isi
R106 B8R4 Isi
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
SURYAMIN