Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan ...
peraturan internal.pptx
Transcript of peraturan internal.pptx
RUMAH SAKIT SURYA INSANI“KESEHATAN ANDA PRIORITAS KAMI”
BAB IUMUMPasal 1
Pengertian dan Istilah
1. Perusahaan
Adalah Rumah Sakit Surya Insani, beralamat di Jl. Diponegoro KM. 4 Pasir Pengaraian Rokan Hulu
Riau.
2. Lingkungan Perusahaan
Adalah keseluruhan tempat yang secara sah berada di bawah penguasaan perusahaan dan digunakan
untuk kegiatan perusahaan.
3. Peraturan Internal
Adalah seluruh isi buku peraturan internal Rumah Sakit Surya Insani, termasuk mukadimah dan surat
keputusan dan petunjuk pelaksanaannya.
4. Pimpinan Perusahaan
Adalah mereka yang karena jabatannya mempunyai tugas memimpin Rumah Sakit Surya yang terdiri
dari Direktur beserta manajer-manajernya.
5. Pimpinan Kerja
Adalah atasan yang mempunyai tanggung jawab penugasan, pembinaan, dan
pengawasan secara langsung terhadap karyawan dibagiannya.
6. Karyawan
Adalah semua orang terkait secara resmi dalam suatu hubungan kerja dengan
Rumah Sakit Surya Insani dan oleh karenanya menerima upah serta balas jasa
sebagaimana diatur dalam peraturan internal ini.
Pasal 2Luasnya Peraturan“Peraturan internal ini berlaku bagi semua karyawan sepanjang syarat-syarat kerjanya tidak diatur dalam perjanjian kerja khusus.”
Pasal 3Status dan Penggolongan
Karyawan
1. Karyawan Tetap
Adalah karyawan yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, diterima, dan dipekerjakan, dan
diberi imbalan jasa serta pada hubungan kerja dengan perusahaan yang tidak terbatas waktunya. Setiap
karyawan dapat diangkat sebagai karyawan tetap setelah melalui masa kerja selama 2 tahun, dengan
syarat telah memenuhi kriteria menjadi karyawan tetap.
2. Karyawan Kontrak
Adalah karyawan yang terikat pada hubungan kerja secara terbatas dengan perusahaan atas
kontrak/perjanjian kerja dalam waktu tertentu
3. Karyawan Training
Adalah karyawan kontrak, yang baru mulai dipekerjakan dan masih dalam tahap mas percobaan. Setiap
masa percobaan dilalui selama 3 bulan, dan dapat diperpanjang sampai maksimal 6 bulan. Dalam masa
percobaan, baik pihak perusahaan maupun karyawan dapat memutuskan hubungan kerja tanpa imbalan
apapun.
BAB II
TATA TERTIBPasal 4
Waktu dan Kehadiran Kerja
1. Jam kerja untuk karyawan yang bekerja tidak secara bergiliran (non-shift)
a. Hari Senin – Kamis: pukul 08.00 – 16.00 WIB
Istirahat selama 60 menit, pukul 12.00 – 13.00 WIB
b. Hari Jum’at : pukul 08.00 – 16.00 WIB
Istirahat selama 90 menit, pukul 12.00 – 13.30 WIB
c. Hari Sabtu : 08.00 – 12.30 WIB
d. Hari minggu : istirahat mingguan
2. Jam kerja untuk karyawan yang bekerja dalam 3 giliran (shift)
b. Dinas Pagi : pukul 07.30 – 14.30 WIB
c. Dinas Sore : pukul 14.00 – 21.30 WIB
d. Dinas malam : pukul 21.00 – 08.00 WIB
3. Jam kerja untuk unit kerja lain yang mempunyai waktu dan jadwal kerja khusus,
diatur oleh unit kerjanya masing-masing
4. Jam istirahat tidak dihitung sebagai jam kerja
5. Pekerjaan yang dilakukan karyawan atas perintah pimpinan kerja diluar ketentuan
waktu kerja diatas, dihitung sebagai jam lembur dengan persetujuan pimpinan kerja unit
yang bersangkutan dan pimpinan perusahaan
6. Setiap karyawan wajib hadir dan mulai bekerja sesuai waktu yang telah ditetapkan
perusahaan
8. Karyawan wajib mencatat kehadirannya setiap datang dan pulang kerja melalui
instrumen yang telah disediakan oleh perusahaan.
Pasal 5Keterlambatan dan ketidakhadiran Kerja
1. Keterlambatan dan Ketidakhadiran Kerja
a. Keterlambatan masuk kerja atau meninggalkan tempat kerja sebelum jam kerja berakhir atau
ketidakhadiran secara penuh, dianggap sebagai pelanggaran tata tertib, kecuali izin tertulis dari pimpinan
perusahaan karen alasan-alasan yang dapat diterima.
b. Karyawan melakukan pelanggaran tersebut akan diberi sanksi, dikurangi jatah istirahat tahunannya, dan/
atau dipotong gaji pokoknya sesuai peraturan perusahaan
2. Karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit atau karena alasan lain yang dapat diterima pimpinan
perusahaan, wajib memberitahukan kepada pimpinan kerjanya selambat-lambatnya 6 jam sebelum jam kerja
pada hari kerja tersebut, kecuali pada kondisi kecelakaan/musibah yang bersifat mendadak. Apabila
ketidakhadirannya karena :
c. Sakit, wajib membawa surat keterangan sakit dari dokter di Rumah Sakit Surya Insani.
d. Hal-hal lain, diwajibkan membuat pemberitahuan tertulis.
3. Surat keterangan sakit dan pemberitahuan tertulis diserahkan kepda manager HRD & GA
selambat- lambatnya 1 x 24 jam terhitung dari waktu dimulainya dinas yang
ditinggalkan. Dalam kondisi khusus, ketentuan tersebut disesuaikan dengan kebijaksanaan
pimpinan perusahaan.
4. Karyawan yang bekerja dengan sistem bergilir (shift) dan sedang berdinas pagi,
diperbolehkan meninggalkan tempat kerja dengan maksud untuk menyusui bayinya dari pukul
12.00 – 13.00 WIB. Ketentuan ini berlaku sampai anak karyawan tersebut berumur 6 bulan.
5. Karyawan kerja sesuai dengan jadwal dinas yang telah ditetapkan. Pengubahan jadwal dinas
diperbolehkan maksimal 3 hari kerja dalam 1 bulan, dengan persetujuan pimpinan kerja
masing-masing.
Pasal 6Pakaian Dinas
1. Karyawan diwajibkan mengenakan pakaian yang sopan, bersih, rapi, sepatu berwarna hitam
dan tidak diperkenankan memakai sandal.
2. Setiap karyawan diwajibkan memakai badge nama yang telah ditetapkan oleh perusahaan
3. Setiap karyawan diwajibkan memakai seragam dinas yang telah ditetapkan sebagai berikut :
a. Perawat dan bidan
Senin – selasa : hijau
Rabu – kamis : pitch
Jum’at – sabtu : putih – putih
Minggu : putih – putih
Dinas malam : sesuai seragam yang disediakan
a. Karyawan humas & marketting, administrasi, front office, kasir, dan apotek
Senin – selasa : Blezer
Rabu – kamis : Seragam yang diserasikan
Jum’at – sabtu : Batik
a. Karyawan sanitasi, security, cleaning service, laundry, sopir memakai seragam
yang telah disediakan/menyesuaikan.
4. Bagi karyawan yang belum mendapatkan seragam, maka :
b. Paramedis : Putih-putih
c. Non-paramedis : putih-hitam
5. Setiap karyawan wajib menggunakan atribut identitas Rumah Sakit baik
jika sedang tugas di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
6. Bagi karyawati yang menggunakan jilbab wajib
memasukkan jilbab ke dalam baju (IGD, Poli, Rawatan, RM,
Kasir, Apotik, Labor, Radiologi, OK, Gizi, CS) saat bertugas
pagi dan siang
7. Bagi karyawati yang tidak menggunakan jilbab wajib
menggunakan hairnet saat bertugas pagi dan siang
8. Jika tidak menggunakan maka atasan langsung berhak
menegur atau mengenakan sanksi kepada karyawan yang
bersangkutan
Pasal 7Kedisiplinan Kerja
1. Setiap karyawan tidak dibenarkan meninggalkan ruang unit kerjanya, tanpa
alasan yang sesuai dengan standard prosedur operasional kerjanya, kecuali
ada penugasan lain dari pimpinan kerja/ perusahaan.
2. Setiap karyawan wajib mengikuti rapat/ pertemuan yang diadakan oleh
perusahaan tanpa alasan apapun kecuali sedang berdinas atau cuti.
3. Karyawan wajib menerapkan service excellent
4. Setiap karyawan tidak dibenarkan tidur selama jam dinas pagi dan sore.
6. Setiap karyawan diwajibkan mengikuti apel pagi yang ditetapkan oleh
perusahaan kecuali cuti, sakit, dan atau izin. Pihak manajamen berhak
melakukan pemotongan gaji bagi karyawan yang tidak mengikuti acara yang
diadakan oleh perusahaan yang bersifat wajib dan tidak hadir tanpa keterangan
yang jelas. Besarnya pemotongan adalah Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah)
per setiap acara.
7. Pihak manajamen berhak melakukan pemotongan gaji bagi karyawan yang
terlambat absen lebih dari 10 menit sebanyak lebih dari 3 kali dalam
sebulan atau kelipatannya akan dilakukan pemotongan gaji sebesar 1 hari
kerja.
BAB IIIJABATANPasal 8
Penetapan Jabatan
1. Manajemen menetapkan jabatan – jabatan yang perlu ada, sesuai dengan
kebutuhan atau pengembangan perusahaan yang dituangkan ke dalam struktur
organisasi.
2. Persyaratan dan ruang lingkup setiap jabatan ditetapkan oleh Manajemen
berdasarkan usulan Atasan bagian terkait.
3. Manajemen menempatkan karyawan dalam suatu jabatan tertentu sesuai
dengan kualifikasinya agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan bidang dan
kemampuannya.
Pasal 9Perubahan Jabatan
1. Manajemen dapat mengalih tugaskan karyawan setelah berkonsultasi dengan atasan yang
bersangkutan dan bagian Sumber Daya Manusia ke jabatan lain, sesuai dengan prestasi
kerjanya dan tersedianya posisi dalam perusahaan.
2. Ada 3 jenis perubahan jabatan yaitu:
a. Promosi : Perubahan jabatan ke jenjang yang lebih tinggi, berdasarkan pertimbangan
prestasi yang baik dan posisi yang ada
b. Mutasi : Perubahan jabatan pada jenjang yang setara, berdasarkan pertimbangan
kebutuhan organisasi dan kelancaran kerja.
c. Demosi : perubahan jabatan ke jenjang yang lebih rendah, berdasarkan pertimbangan
turunnya prestasi dan kondite kerja karyawan yang bersangkutan.
Pasal 10Ketentuan Perubahan Jabatan
1. Promosi, mutasi dan demosi diusulkan oleh atasan Karyawan yang
bersangkutan dan disetujui oleh Manajemen
2. Dalam usulan dicantumkan dasar pertimbangan mengenai prestasi maupun
kebutuhan dari bagian yang terkait.
3. Apabila usulan disetujui oleh Manajemen maka bagian Sumber Daya
Manusia akan menyiapkan administrasi dan menuangkan keputusan tersebut
dalam SK Direksi
4. SK Direksi disampaikan oleh atasan karyawan yang bersangkutan
Pasal 11Rahasia Jabatan
1. Karyawan diwajibkan menyimpan semua rahasia yang bersangkutan dengan
Perusahaan
2. Karyawan tidak dibenarkan menyimpan dokumen di luar kantor,
memperlihatkan kepada pihak ketiga atau membawa keluar catatan ataupun
dokumen – dokumen yang bersifat rahasia tanpa ijin khusus Direksi
3. Pada waktu pemutusan hubungan kerja semua surat – surat, catatan atau
dokumen – dokumen yang berkaitan dengan pekerjaan dan perusahaan harus
diserahkan oleh karyawan kepada atasannya.
BAB IVHARI LIBUR, IZIN MENINGGALKAN KERJA, DAN CUTI
Pasal 12Hari-Hari Libur
1. Hari-hari libur yang diakui oleh pimpinan perusahaan adalah hari-hari libur
resmi yang ditetapkan oleh Pemerinta Republik Indonesia setiap tahunnya.
2. Bagi karyawan yang bekerja bukan dalam sistem bergilir (shift), hari libur resmi
yang jatuh dalam jadwal dianggap lembur.
3. Cuti bersama sesuai ketentuan pemerintah akan mengurangi jatah istirahat
tahunan.
4. Cuti bersama sesuai ketentuan pemerintah yang tidak digunakan, tidak dapat
diuangkan.
5. Pelakasanaan cuti bersama sesuai ketentuan pemerintah akan diatur lebih lanjut
sesuai kebijakan pimpinan perusahaan.
Pasal 13Istirahat Tahunan
1. Istirahat tahunan adalah hari-hari istirahat karyawan setelah menjalani masa kerja selama 12 bulan secara terus
menerus. Karyawan berhak mengajukan istirahat tahunan maksimal selama 12 hari kerja setelah berkerja minimal
12 bulan berturut-turut.
2. Hari-hari istirahat tahunan ini tidak dapat diuangkan
3. Istirahat tahunan harus diajukan kepada pimpinan kerjanya, minimal 1 bulan sebelumnya. Kemudian pengajuan
tersebut diteruskan kepada Manager HRD &GA dan direktur.
4. Istirahat tahunan hanya bisa diambil maksimal 6 hari berturut-turut. 2 hari sisanya dipergunakan untuk keperluan
lain yang tidak di duga.
5. Bagi karyawan yang bekerja bukan dalam sistem bergilir (shift), jika di dalam hari istirahat tahunan tersebut
terdapat tanggal merah/ hari libur nasional, maka hari-hari sisanya dianggap hari-hari sisa istirahat tahunan, yang
dapat dipergunakan di kemudian hari.
6. Pimpinan perusahaan dapat menunda permohonan istirahat tahunan karena alasan kepentingan pelayanan.
Penundaan tersebut paling lama 6 bulan terhitung sejak hari jatuhnya istirahat tahunan.
Pasal 14Istirahat Melahirkan
Kepada Karyawati yang melahirkan, diberikan hak istirahat selama 3 bulan, pelaksanaannya diatur
sebagai berikut :
1. 1 ½ bulan sebelum melahirkan menurut perhitungan dokter/bidan Rumah Sakit Surya Insani.
2. 1 ½ bulan setelah melahirkan dan dapat disisakan maksimal 6 hari untuk keperluan lain.
3. Sisa istirahat melahirkan yang tidak digunakan tidak dapat diuangkan.
4. Bagi karyawan kontrak, selama istirahat melahirkan tidak berhak mendapat gaji bulanan.
Pasal 15Izin meninggalkan Pekerjaan Mendapat Upah
1. Karyawan berhak mendapatkan izin meninggalkan pekerjaan dengan mendapat upah tanpa mengurangi hak istirahat tahunan, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Karyawan sendiri melangsungkan pernikahan : 2 hari
b. Anak karyawan melangsungkan pernikahan : 2 hari
c. Istri sah karyawan melahirkan : 1 hari
d. Kematian anggota keluarga karyawan(suami/istri, orangtua/mertua, anak/menantu) : 3 hari
e. Kematian anggota keluarga tambahan karyawan: 1 hari (di dalam kota), 2 hari (di luar kota)
f. Khitanan/pembabtisan anak : 1 hari
g. Mendapat musibah/bencana alam : sesuai kebijakan pimpinan perusahaan
2. Untuk pengurusan keperluan-keperluan pribadi lainnya, yang dipandang layak oleh pimpinan perusahaan, kepada karyawan dapat diberikan izin meninggalkan pekerjaan yang diperhitungkan dari hak istirahat tahunan karyawan tersebut.
Pasal 16Tata Cara Pengajuan Izin Meninggalkan Kerja
1. Pengajuan izin kerja diatur berdasarkan mekanisme berikut :
a. Karyawan
Pengajuan izin diajukan kepada pimpinan masing-masing unit, kemudian diteruskan kepada
Manajer HRD & GA untuk disetujui, dan selanjutnya akan diberitahukan kepada Direktur.
b. Pimpinan Kerja
Pengajuan izin diajukan kepada Manajer HRD & GA untuk disetujui, dan selanjutnya akan
diberitahukan kepada Direktur.
2. Hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditetapkan sesuai dengan kebijaksanaan
perusahaan.
Pasal 17Ketentuan Khusus
1. Setiap karyawan yang menikah maka pihak rumah sakit wajib
memberikan karangan bunga ucapan selamat.
2. Setiap karyawan yang keluarga intinya meninggal dunia akan
diberikan santunan dari Rumah Sakit sebesar Rp. 200.000 (dua ratus
ribu rupiah)
3. Setiap karyawan yang sakit dan tidak masuk kerja lebih dari tiga hari
maka atasan karyawan langsung beserta pihak Manajemen wajib
mengunjungi karyawan tersebut dan wajib membawa buah tangan.
BAB VPENGEMBANGAN KEMAMPUAN KARYAWANPasal 18Penilaian Prestasi Kerja
1. Untuk membantu karyawan dalam meningkatkan prestasi kerja,
atasan langsung secara berkala menilai prestasi kerja karyawan
menurut ketentuan Perusahaan
2. Hasil penilaian prestasi kerja dapat digunakan sebagai pertimbangan
bagi kenaikan gaji atau promosi jabatan karyawan yang
bersangkutan.
BAB VISANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB KERJA DAN ATURAN
KEDISIPLINANPasal 19
Teguran Lisan
Pelanggaran yang dikategorikan sebagai tingkat pelanggaran yang berakibat diberi sanksi
teguran adalah :
1. Datang terlambat tanpa alasan yang wajar
2. Meninggalkan tempat kerja atau pulang lebih awal tanpa izin pimpinan kerjanya
3. Tidak menaati pengarahan pimpinan kerja/ perusahaan yang tidak bertentangan dengan
peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku
4. Dalam melakukan tugas tidak mengenakan ala-alat/ perlengkapan kerja dan atau
seragam yang diberikan
5. Memberikan keterangan yang tidak benar
6. Tidur pada saat jam kerja
7. Tidak menjaga keutuhan tim kerja
Pasal 20Surat Teguran Tertulis
Pelanggaran yang dikategorikan sebagai tingkat pelanggaran yang berakibat diberikan sanksi surat teguran
tertulis adalah :
1. Terlambat masuk kerja, pulang lebih awal, meninggalkan tugasnya untuk kepentingan pribadi sebanyak 1
kali dalam sebulan.
2. Mangkir 1 hari dalam sebulan, tanpa laporan/keterangan tertulis, atau memberi laporan yang ternyata
terbukti sebagai laporan palsu.
3. Pengulangan atas pelanggaran dari sanksi teguran.
4. Mengganggu ketenangan dan ketertiban ditempat kerja.
5. Menggunakan barang-barang milik perusahaan untuk kepentingan pribadi tanpa izin dari pihak yang
berwenang.
6. Melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan kecelakaan.
Pasal 21Surat Peringatan Pertama
Pelanggaran yang dikategorikan sebagai tingkat pelanggaran yang berakibat diberikan sanksi surat peringatan pertama adalah :
1. Terlambat masuk kerja 1 kali dalam sebulan
2. Mangkir 1 kali dalam sebulan
3. Peningkatan sanksi pelanggaran dari surat teguran, yang berat dan jenisnya, dan atau beratnya pelanggaran sam
4. Bekerja tidak sesuai dengan tugas standard operasi dan tata tertib yang ditentukan baginya
5. Melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan
6. Tidak melapor pada pimpinan kerja/ perusahaan tentang adanya gangguan keamanan yang diketahui, yang dapat merugikan perusahaan
7. Ceroboh dalam melakukan pekerjaan yang dapat menimbulkan kecelakaan/ bahaya bagi dirinya sendiri ataupun orang lain
8. Bekerja secara tidak cermat, kurang hati-hati sehingga dapat menimbulkan kerusakan, kerugian, dan atau bahaya bagi dirinya/ orang lain
9. Meolak perintah/ penugasan yang layak dari pimpinan
10.Tidak hati-hati, menaruh/ menempatkan alat kerja atau barang milik perusahaan sehingga mengakibatkan hilangnya dan rusaknya barang/ alat tersebut.
Pasal 22Surat Peringatan Kedua
Pelanggaran yang dikategorikan sebagai tingkat pelanggaran yang berakibat diberikan sanksi surat peringantan kedua ketika masa waktu 3 bulan mengulangi kesalahan pada pasal 15.
Pasal 23Surat Peringatan Ketiga
Pelanggaran yang dikategorikan sebagai tingkat pelanggaran yang berakibat diberikan surat peringatan ketiga :
1. Dalam masa 3 bulan mengulangi pelanggaran pada pasal 16
2. Mangkir 1 kali dalam sebulan
3. Menolak perintah atau penugasan yang layak dari pimpinan kerja/ perusahaan
4. Membawa senjata api atau senjata tajam kedalam lingkungan perusahaan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan
5. Membawa napza yang tidak berhubungan dengan pekerjan
6. Melakukan tindakan yang dapat menimbulkan keonaran dan merugikan perusahaan
7. Bekerja secara tidak cermat, kurang hati-hati sehingga dapat menimbulkan kerusakan, kerugian, dan atau bahaya bagi dirinya/ orang lain
8. Ceroboh melakukan pekerjaan yang dapat menimbulkan kecelakaan/ bahaya bagi dirinya sendiri ataupun orang lain dalam perusahaan
9. Memindahkan barang mili perusahaan dari tempatnya dengan niat untuk memiliki
10.Tidak cakap melakukan pekerjaan walaupun sudah dicoba beberapa kali.
Pasal 24Pemberian Surat Peringatan
1. Surat Peringatan satu, kedua dan ketiga tidak perlu diberikan menurut urut – urutannya,
tapi dinilai dari besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan karyawan
2. Tingkatan surat peringatan ditentukan bersama oleh atasan langsung minimal setingkat
Koordinator dan dikoordinasikan dengan bagian Sumber Daya Manusia dan atau
Manajer Pelayanan Medis dan disetujui oleh Direksi
3. Dalam hal surat peringatan diterbitkan secara berurutan maka surat peringatan pertama
berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan
4. Pihak Manajemen berhak melakukan potongan gaji terhadap karyawan yang mendapat
surat peringatan.
5. Besarnya potongan gaji yang diberikan adalah sebagai berikut, 5% potongan untuk
surat peringatan pertama, 10% potongan untuk surat peringatan kedua dan 15% potongan
untuk surat peringatan ketiga. Potongan gaji diambil dari keseluruhan pendapatan
yang diterima karyawan tersebut dalam satu bulan atau potongan gaji tersebut
disesuaikan dengan akibat pelanggaran yang dilakukan.
6. Tenggang waktu 3 bulan dimaksudkan sebagai upaya mendidik karyawan agar dapat
memperbaiki kesalahannya dan di sisi lain waktu 3 (tiga) bulan ini merupakan
waktu yang cukup bagi Manajemen untuk melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan
yang bersangkutan.
BAB VIIPENGUNDURAN DIRI DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN
KERJAPasal 25
Tata Cara Pengunduran Diri
1. Karyawan dapat mengundurkan diri sebelum masa perjanjian kerja berakhir dengan
memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu, minimal 30 hari sebelumnya
2. Karyawan yang mengundurkan diri sebelum habis masa perjanjian kerjanya diwajibkan
membayar denda yang besarnya sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam kontrak
kerja
3. Karyawan yang mengundurkan diri dan yang telah habis masa perjanjian kerjanya wajib
mengembalikan segala fasilitas dann atribut yang telah dipinjamkan oleh perusahaan
4. Karyawan yang telah memasukkan surat pengunduran diri ke Manajemen tetap wajib
melaksanakan fungsi dan tugasnya sampai hari terakhir karyawan tersebut bekerja di
Rumah Sakit
Pasal 26Pemutusan Hubungan Kerja
1. Dalam hal tersebut di atas terjadi selama masa berlakunya perjanjian berjalan maka perusahaan berhak
mengadakan pemutusan hubungan kerja dengan sendirinya dengan karyawan, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku
2. Perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan pelanggaran yang
dilakukan oleh karyawan. Pelanggaran yang dikategorikan sebagai tingkat pelanggaran yang berakibat
diberikan sanksi pemutusan hubungan kerja adalah :
a. Peningkatan sanksi dari surat peringatan ketiga atau sejenis dan atau berat
b. Mangkir 5 hari berturut-turut
c. Melakukan tindakan penggelapan, pencurian, penipuan, dan pemalsuan.
d. Memperdagangkan barang terlarang, bail di dalam maupun diluar lingkungn perusahaan.
e. Melakukan penganiayaan, penghinaan, tindak kekerasan, mengancam perusahaan, atau karyawan berserta keluarganya.
f. Menyuruh, membujuk, atau ikut serta melakukan perbuatan yang melanggar hukum/ norma kesusilaan terhadap perusahaan atau karyawan beserta keluarganya.
g. Merusak, merugikan, dan membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan, baik dengan sengaja maupun karena kecerobohannya.
h. Memberikan keterangan palsu pada saat membuat perjanjian kerja atau dokumen persyaratan kerja
i. Membongkar rahasia perusahaan atau mencemarkan nama baik pimpinan perusahaan dan keluarganya yang harus dirahasiakan, kecuali untuk kepentingan negara.
j. Berjudi, minum-minuman keras, dan atau mabuk, madat, menyalah gunakan obat-obatan.
k. Melakukan perbuatan asusila di tempat kerja
l. Ceroboh melakukan pekerjaan yang dapat menimbulkan kecelakaan/ bahaya bagi dirinya sendiri ataupun orang lain dalam perusahaan.
BAB VIIIBALAS JASA
Pasal 27Pengertian Umum
1. Yang dimaksud dengan balas jasa adalah keseluruhan penghasilan karyawan yang diterima dari perusahaan
sebagai imbalan jasa segala kegiatan yang telah dilakukan oleh karyawan bagi kepentingan perusahaan
2. Struktur balas jasa terdiri atas
a. Gaji Pokok
b. Tunjangan
1. Yang dimaksud dengan gaji pokok adalah jasa berupa uang yang diterima oleh karyawan secara tetap setiap
bulan, berdasarkan nilai/ harga jabatan dan prestasi karyawan.
2. Yang dimaksud dengan tunjangan adalah balas jasa yang berupa uang di luar gaji pokok sehubungan dengan
status karyawan/ golongan/ jabatan dalam perusahaan.
3. Jumlah gaji pokok dan beberapa tunjangan berupa uang yang diterima setiap bulan disebut UPAH.
Pasal 28Penggolongan Gaji Karyawan
1. Karyawan Tetap
a. Pembayaran diatur berdasarkan upah bulanan.
b. Dalam tiap tahun dinas karyawan menerima 12 x gaji pokok yang dibayar bulanan.
c. Upah dibayar pada setiap bulan.
1. Karyawan Kontrak
Karyawan yang telah dinyatakan lulus masa percobaan/ training berhak mendapat upah penuh sesuai
kesepakatan yang tertulis dalam surat perjanjian/ kontrak kerja.
2. Karyawan Training
Karyawan yang bekerja dalam masa percobaan/ training, upah dibayar berdasarkan upah training sesuai
kesepakatan yang tertulis dalam surat perjanjian/ kontrak kerja.
Pasal 29Uang Lembur
1. Yang dimaksud dengan kerja lembur adalah kerja yang dilakukan oleh karyawan di luar jam kerja yang telah
ditetapkan perusahaan, atau pada hari istirahat mingguan atau pada hari libur khusus bagi karyawan yang
bekerja bukan bergilir (non-shift).
2. Upah lembur diberikan karyawan yang tidak mendapat tunjangan jabatan, yang melakukan kerja lembur
minimum 60 menit.
3. Formulir lembur wajib diisi dalam waktu 1 x 24 jam setelah dinas yang dilemburkan dimulai
4. Jika dalam waktu 1 x 24 jam tersebut formulir lembur tidak diisi, maka upah lembur tidak dia akui dan tidak
dibayarkan.
5. Tarif upah lembur per jam
untuk pekerjaan bulanan = 1/173 x gaji pokok perbulan
Pasal 30Upah Selama Pembebasan Tugas Sementara
1. Kepada karyawan yang melakukan pelanggaran tata tertib perusahaan yang
dapat mengakibatkan dikenakannya pemutusan hubungan kerja (PHK), dapat
dikenakan tindakan “Pembebasan Tugas Sementara” (Skorsing).
2. Selama dalam pembebasan tugas sementara kepada karyawan tersebut
diberikan upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima karyawan.
3. Pembebasan tugas sementara ini diberikan terbatas dalam jangka waktu paling
lama 6 bulan.
Pasal 31Fasilitas Pengobatan
1. Fasilitas pengobatan adalah fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan dan
keluarganya dalam batas tertentu sebagai bantuan biaya pengobatan.
2. Fasilitas pengobatan untuk keluarga karyawan berlaku setelah karyawan melewati masa
percobaan (training)
3. Fasilitas pengobatan berupa
a. Potongan 25% dari total biaya pengobatan di Rumah Sakit Surya Insani bagi karyawan
dan keluarga inti (Suami, Istri, dan 2 orang anak).
b. Potongan sebesar 10% dari total biaya pengobatan di Rumah Sakit Surya Insani bagi
orang tua karyawan (ayah/ ibu/ mertua).
BAB IXKETENTUAN KERJA KHUSUSPasal 32Ibu hamil
Karyawan yang sedang hamil hanya diperbolehkan merujuk pasien ke RSUD Pasir Pangaraian dan dilarang keras pergi merujuk ke luar kota.
Pasal 33Menyusui
Karyawan yang sedang menyusui diperbolehkan untuk tidak jaga malam selama 3 (tiga) bulan, dihitung dari hari pertama masuk setelah cuti melahirkan selesai.