PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT...

80

Transcript of PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT...

Page 1: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang
Page 2: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI

NOMOR IMI-0112.GR.01.01 TAHUN 2020

TENTANG

PEDOMAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH

BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN

MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan wilayah bebas dari

korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani

dibutuhkan peningkatan kualitas pembangunan zona

integritas pada satuan kerja Direktorat Jenderal

Imigrasi;

b. bahwa dalam rangka memberikan keseragaman

pemahaman dan tindakan dalam membangun zona

integritas diperlukan suatu pedoman yang menjadi

acuan bagi satuan kerja Direktorat Jenderal Imigrasi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Tentang Pedoman

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas

dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

di Lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang

Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5216);

Page 3: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

- 2 -

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54

Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan

Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 108);

4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014

tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas

Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi

Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 1813); sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas

dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

di Lingkungan Instansi Pemerintah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 671);

6. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia

Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 1473) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 186);

7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kantor Imigrasi;

Page 4: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

- 3 -

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI TENTANG

PEDOMAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU

WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI

BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT

JENDERAL IMIGRASI.

Pasal 1

Pedoman Pembangunan Zona Integritas di lingkungan Direktorat Jenderal

Imigrasi merupakan acuan bagi satuan kerja di lingkungan Direktorat

Jenderal Imigrasi dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas

dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Pasal 2

Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah sebagaimana

dimaksud dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 3

Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Januari 2020

DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI,

RONNY F. SOMPIE

Page 5: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

i

KATA PENGANTAR

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Direktorat Jenderal Imigrasi telah

membawa banyak perubahan terutama dalam peningkatan kinerja layanan

keimigrasian yang lebih baik, terarah dan terukur kepada masyarakat secara simultan.

Komitmen kuat Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mendukung program Reformasi

Birokrasi dalam upaya Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yaitu dengan

mendorong seluruh Satuan Kerja Imigrasi untuk berkompetesi meraih predikat

WBK/WBBM.

Direktorat Jenderal Imigrasi saat ini telah melakukan berbagai upaya yang

berkelanjutan dalam rangka Reformasi Birokrasi secara menyeluruh untuk melakukan

pembenahan dalam pelaksanaan tugas keimigrasian yang lebih baik. Hal tersebut

dilakukan untuk meningkatkan kinerja di setiap unit kerja dan juga Satuan Kerja Imigrasi

di setiap daerah untuk meningkatan kualitas kinerja secara keseluruhan baik terhadap

perbaikian sistem, prosedur dan perbaikan sarana prasarana dalam rangka

meningkatkan kualitas layanan keimigrasian.

Pada Tahun 2020 ini Direktorat Jenderal Imigrasi akan terus melanjutkan

Program Utama dalam Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM dengan

mendorong seluruh Satuan Kerja Imigrasi untuk berkompetisi meraih predikat

WBK/WBBM dari KemenPAN-RB. Dengan demikian pelaksanaan Reformasi Birokrasi

dapat berdampak sesuai dengan tujuan akhir yaitu birokrasi yang bersih dan akuntabel,

birokrasi yang efektif dan efisien dan birokrasi yang memiliki pelayanan publik

berkualitas.

Diharapkan dengan adanya Buku Pedoman Pembangunan Zona Integritas

menuju WBK/WBBM di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi ini, dapat memberikan

manfaat kepada seluruh Satuan Kerja Imigrasi dalam membangun Zona Integritas

menuju WBK/WBBM pada tahun 2020 ini.

Jakarta, Januari 2020

Direktur Jenderal Imigrasi

ttd

Ronnie F. Sompie

Page 6: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Maksud dan Tujuan ........................................................................... 2

C. Pengertian Umum .............................................................................. 2

Bab II Pentahapan Pembagunan Zona Integritas ....................................... 4

A. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas ................................... 4

B. Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM ............ 4

C. Syarat Penetapan WBK/WBBM ........................................................ 5

D. Komponen Pengungkit dan Hasil ...................................................... 6

E. Indikator Hasil (40%) ......................................................................... 16

Bab III Penetapan Satker sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM . 18

A. Syarat Penetapan WBK ..................................................................... 18

B. Syarat Penetapan WBBM .................................................................. 18

Bab IV Pembinaan dan Pengawasan ........................................................... 20

A. Pembinaan ........................................................................................ 20

B. Pengawasan ....................................................................................... 20

Bab V Evaluasi dan Pelaporan ..................................................................... 21

A. Evaluasi ............................................................................................. 21

B. Pelaporan .......................................................................................... 21

Bab VI Penutup .............................................................................................. 22

Lampiran ........................................................................................................ 23

Page 7: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reformasi Birokrasi merupakan salah satu langkah awal mendukung

program pemerintah untuk melakukan penataan terhadap sistem

penyelenggaraan organisasi Direktorat Jenderal Imigrasi yang baik, efektif dan

efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan

professional dalam mewujudkan good governance dan clean government menuju

aparatur Direktorat Jenderal Imigrasi yang bersih dan bebas dari KKN,

meningkatnya pelayanan prima serta meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas

kinerja. Dalam perjalanannya, terdapat kendala yang dihadapi, diantaranya

adalah penyalahgunaan wewenang, praktek KKN, diskriminasi dan lemahnya

pengawasan. Guna menghilangkan perilaku penyimpangan anggota tersebut

telah dilakukan langkah-langkah strategis melalui pembangunan Zona Integritas

menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani (WBBM) dengan penetapan satker untuk diusulkan WBK/WBBM, tetapi

dalam perkembangannya Satker yang diusulkan belum ada yang memenuhi

standar penilaian minimal.

Penetapan Satker sebagai WBK/WBBM tersebut dimaksudkan sebagai

kompetisi dan menjadi area percontohan penerapan pelaksanaan reformasi

birokrasi pada satker-satker di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi melalui

pembangunan Zona Integritas dengan menerapkan instrumen Zona Integritas

berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas

menuju WBK dan WBBM di lingkungan Instansi Pemerintah, sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52

Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah

Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan

Instansi Pemerintah, yang meliputi 6 area perubahan bidang Manajemen

Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM,

Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan Penguatan

Kualitas Pelayanan Publik.

Minimnya Satker yang diusulkan sebagai WBK/WBBM karena kesulitan

dalam penerapan indikator sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri

Page 8: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

2

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 tahun 2019

tersebut antara lain indikator kurang relevan dan belum sinkron dengan tupoksi

Direktorat Jenderal Imigrasi dan rencana aksi pelaksanaan reformasi birokrasi

Direktorat Jenderal Imigrasi serta keterbatasan data pendukung, hal ini

disebabkan karena pemberlakuan indikator tersebut diperuntukkan secara

general/universal untuk seluruh Kementerian/Lembaga. Oleh karena itu,

diperlukan indikator spesifik/khusus yang mengatur pelaksanaan Zona Integritas

di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi agar dapat mempercepat pelaksanaan

reformasi birokrasi.

B. Maksud dan Tujuan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Satker di lingkungan

Direktorat Jenderal Imigrasi dalam membangun Zona Integritas Menuju Wilayah

Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)

dengan tujuan memberikan keseragaman pemahaman dan tindakan dalam

membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM.

C. Pengertian Umum

1. Zona Integritas (ZI) di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi adalah predikat

yang diberikan kepada Direktorat Jenderal Imigrasi dan Satuan Kerja Imigrasi

yang mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui

reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan

peningkatan kualitas pelayanan publik.

2. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat yang diberikan

kepada Satker Imigrasi yang memenuhi sebagian besar program Manajemen

Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM,

Penguatan Pengawasan dan Penguatan Akuntabilitas Kinerja;

3. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah predikat yang

diberikan kepada Satker Imigrasi yang memenuhi sebagian besar program

Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen

SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan

Penguatan Kualitas Pelayanan Publik;

4. Tim Penilai Internal (TPI) adalah tim yang dibentuk oleh Kementerian Hukum

dan HAM yang mempunyai tugas melakukan penilaian Satker dalam rangka

memperoleh predikat menuju WBK/menuju WBBM;

Page 9: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

3

5. Tim Penilai Nasional (TPN) adalah tim yang dibentuk untuk melakukan

evaluasi terhadap unit kerja yang diusulkan menjadi Zona Integritas Menuju

WBK dan Menuju WBBM. Tim Penilai Nasional terdiri dari unsur Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI).

Page 10: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

4

BAB II

PENTAHAPAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

A. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas

Proses pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/ WBBM

dilakukan melalui proses berikut:

B. Proses Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM

Proses ini dimulai dengan melakukan survei secara mandiri melalui

aplikasi Survei IKM-IPK dan Survei Integritas Mandiri yang difasilitasi oleh Badan

Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM. Proses pemilihan Satker yang

berpotensi diusulkan sebagai WBK/WBBM dilakukan dengan memperhatikan

hasil survei mandiri dan hasil penilaian dokumen pengungkit oleh Tim Penilai

Internal (TPI).

Setelah melakukan penilaian, TPI melaporkan kepada Menteri Hukum dan

HAM tentang Satker Imigrasi yang akan diusulkan ke Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai unit kerja

berpredikat menuju WBK/WBBM. Apabila Satker yang diusulkan memenuhi

syarat sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM, maka langkah selanjutnya

adalah penetapan dengan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM sebagai

Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Dalam penetapan Zona Integritas menuju

WBK dan WBBM ditentukan dengan 2 (dua) komponen yang harus dibangun

yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil.

D eklarasi/ pernyataan kesiapan dari Direktorat Jenderal

Imigrasi

Penandatanganan dokumen Pakta Integritas

secara serentak

Publikasi Pencanangan Pembangunan ZI Menuju WBK/ WBBM secara luas

Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan ZI oleh Menteri Hukum dan HAM

disaksikan Menteri PANRB , Ombudsman RI dan KPK

Page 11: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

5

Komponen Pengungkit meliputi 6 program bidang Manajemen Perubahan,

Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas

Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan yang

diharapkan dapat menghasilkan sasaran aparatur Direktorat Jenderal Imigrasi

yang bersih dan bebas KKN serta peningkatan kualitas pelayanan publik sebagai

komponen hasil.

C. Syarat Penetapan WBK/WBBM

Pemilihan Satker Imigrasi yang diusulkan sebagai WBK memperhatikan

beberapa syarat yang telah ditetapkan, yaitu:

1. Level unit kerja (Tingkat Satker Imigrasi)

a. Memiliki peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis;

b. Dianggap telah melaksanakan program reformasi birokrasi secara baik;

c. Mengelola sumber daya yang cukup besar.

Pemilihan Satker Imigrasi yang diusulkan sebagai WBBM memperhatikan

beberapa syarat yang telah ditetapkan, yaitu:

2. Level Unit Kerja (Tingkat Satker Imigrasi)

Pada level Satker yang diusulkan merupakan Satker yang sebelumnya

telah mendapatkan predikat WBK.

Page 12: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

6

D. Komponen Pengungkit dan Hasil

1. Sosialisasi dan pencanangan Zona Integritas (ZI)

1) Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas

Sosialisasi dilaksanakan agar kemauan untuk melakukan perubahan

Menuju WBK/WBBM didengar dan dipahami oleh Internal dan Eksternal,

sosialisasi dapat dilaksanakan dalam bentuk:

a. membuat banner/spanduk/himbauan/brosur

b. melalui Website

c. melalui Media Sosial

d. media elektronik

e. media cetak

f. media TV

2) Pencanangan Zona Integritas

Pencanangan merupakan kegiatan yang menunjukkan keseriusan dan

kemauan dari Unit Kerja untuk melakukan perubahan pada jajarannya

menuju WBK/WBBM, meliputi kegiatan:

a. Eksternal

Melaksanakan pencanangan Zona Integritas yang disaksikan oleh

Instansi, Kementerian/Lembaga, Forkopimda, tokoh masyarakat, Tokoh

agama serta dipublikasikan.

b. Internal

a) melaksanakan Penandatanganan Pakta Integritas antara Kepala

b) Satuan Kerja dengan jajaran struktural dibawahnya;

Page 13: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

7

c) penandatangan Pakta Integritas antara jajaran struktural dalam

satuan kerja dengan petugas pelayanan publik;

d) komitmen tidak memungut biaya diluar ketentuan;

e) tidak diskriminasi;

f) tidak melaksanakan gratifikasi (yang menerima dan memberi

mendapatkan saksi);

g) memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi faktor penentu

pencapaian sasaran hasil pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.

Terdapat enam komponen pengungkit, yaitu:

I. Manajemen Perubahan = 8 %

II. Penataan Tatalaksana = 7 %

III. Penataan Sistem Manajemen SDM = 10 %

IV. Penguatan Akuntabilitas Kinerja = 10 %

V. Penguatan Pengawasan = 15 %

VI. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik = 10 %

Adapun rincian pemenuhan 6 area perubahan yang terdapat dalam komponen

pengungkit dapat dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel I. Area Perubahan pada Komponen Pengungkit Penilaian

Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM

I. Manajemen Perubahan

Tujuan

Mengubah secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya

kerja (culture set) individu pada unit kerja yang dibangun, menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan

dan sasaran pembangunan Zona Integritas

Target

1. Meningkatnya komitmen seluruh jajaran pimpinan dan pegawai unit kerja dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM

2. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada unit kerja yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM; dan

3. Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap

perubahan

Indikator Proses Kegiatan

Penyusunan Tim Kerja 1. Membuat undangan Pembentukan Tim Kerja

WBK/WBBM;

2. Melaksanakan rapat Pembentukan Tim Kerja

WBK/WBBM;

Page 14: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

8

3. Penentuan anggota Tim Kerja WBK/WBBM melalui

seleksi dengan mempertimbangkan (1) kompetensi; (2)

memahami tusi; (3) berdedikasi; (4) tidak bermasalah;

(5) tidak pernah melakukan tindak pidana serta

pelanggaran kode etik dan disiplin;

4. Pengesahan Tim Kerja WBK/WBBM;

Dokumen Rencana Pembangunan

Zona Integritas menuju

WBK/WBBM

1. Tiap-tiap penanggung jawab yang ditunjuk membuat

dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas

menuju WBK/WBBM (kapan dimulai, berapa lama, target

apa yang akan dicapai).

2. Memastikan ada target-target prioritas yang relevan

dengan tujuan pembangunan ZI menuju WBK/WBBM di

dalam Dokumen Rencana Pembangunan ZI

3. Mensosialisasikan Proses Pembangunan ZI menuju

WBK/WBBM kepada seluruh personil (dalam apel pagi

atau rapat periodik) maupun masyarakat (melalui

pemasangan banner, info di media sosial, dll)

Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM

1. Kegiatan Pembangunan dilaksanakan sesuai dengan

rencana dengan melibatkan seluruh anggota Tim,

mendokumentasikan setiap kegiatan dan membuat

laporan hasil pelaksanaan rencana aksi

2. Monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona

Integritas secara berkala (melaksanakan rapat

monitoring dan evaluasi secara bulanan dan membuat

laporan hasil monitoring dan evaluasi bulanan)

3. Melakukan tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi

Perubahan Pola Pikir dan Budaya

Kerja 1. Pimpinan (Kepala Satuan Kerja serta pejabat struktural

dibawahnya) harus berperan sebagai role model dalam

pelaksanaan Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM

2. Penetapan agen perubahan, dengan cara: - membuat undangan penetapan agen perubahan - melaksanakan rapat penetapan agen perubahan - penentuan agen perubahan harus dengan didasari

kompetensi, memahami tusi, berdedikasi, tidak pernah melakukan tindak pidana serta pelanggaran kode etik dan perilaku

- pengesahan agen perubahan

3. Membangun budaya kerja dan pola pikir di lingkungan organisasi dengan : - menerapkan budaya kerja sebagaimana tertuang

dalam kode etik dan perilaku - memberikan reward and punishment kepada pegawai - Membuat laporan kegiatan pembangunan budaya

kerja dan pola pikir

4. Melibatkan setiap anggota organisasi dalam pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM, melalui: - penandatanganan pakta integritas kepada seluruh

pegawai - penerapan tata nilai kami PASTI - apel pagi dan apel sore - jum’at olahraga - kegiatan rohani - coffee morning - membuat laporan Hasil Kegiatan

Page 15: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

9

II. Penataan Tatalaksana

Tujuan

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien

dan terukur pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM

Target

1. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen

Kementerian Hukum dan HAM; 2. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen Direktorat Jenderal Imigrasi;dan 3. Meningkatnya kinerja satuan kerja.

Indikator Proses Kegiatan

Prosedur Operasional tetap (SOP)

Kegiatan Utama 1. Prosedur operasional tetap mengacu kepada tusi Satuan

Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi, melalui upaya: - Unit Pusat Membuat SOP mengacu pada proses

bisnis instansi - Wilayah/UPT membuat SOP Unit yang merupakan

turunan dari SOP yang diterbitkan oleh Pusat - Wilayah/UPT membuat SOP Inovasi

2. Prosedur operasional Satuan Kerja telah diterapkan dan

memastikan pelaksanaan Tugas Pegawai sesuai SOP

melalui upaya pemasangan/informasi tentang alur atau

prosedur layanan

3. Prosedur operasional Satuan Kerja telah dievaluasi, dengan cara: - Melaksanakan evaluasi SOP - Membuat laporan hasil evaluasi SOP

E-Office 1. Sistem pengukuran kinerja unit, melalui: - Sistem pengukuran kinerja Satuan Kerja (satker)

melalui aplikasi e-performance - Sistem pengukuran kinerja Individu melalui jurnal

harian pada aplikasi SIMPEG terbaru 2. Sistem manajemen SDM pastikan sudah menggunakan

aplikasi aplikasi SIMPEG terbaru 3. Sistem pelayanan publik sudah berbasis aplikasi, yaitu:

- Penggunaan Teknologi Informasi dalam pelayanan kepada masyarakat yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menerima layanan

- Memiliki website yang memudahkan masyarakat - Memiliki aplikasi layanan - Memiliki media sosial

4. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap

pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran

kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian

layanan kepada publik, serta menyusun laporan

monitoring dan evaluasi

Page 16: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

10

Keterbukaan Informasi Publik 1. Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik sudah diterapkan di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi sesuai dengan Perundang-undangan, melalui upaya: - Menyiapkan informasi dengan berbagai infrastruktur

dan konten yang memadai - Penerapan keterbukaan informasi publik

(persyaratan, alur, waktu dan biaya) melalui

spanduk/baner, website dan media sosial

2. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan keterbukan informasi publik, dengan cara: - Melakukan rapat monitoring dan evaluasi tentang

keterbukaan informasi publik; - membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik

III. Penataan Sistem Manajemen SDM

Tujuan

Meningkatkan profesionalisme SDM Direktorat Jenderal Imigrasi pada Zona Integritas menuju

WBK/WBBM

Target

1. Meningkatkan ketaatan terhadap pengelolaan SDM di lingkungan Kementerian Hukum dan

HAM pada masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 2. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM di lingkungan Kementerian

Hukum dan HAM pada masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 3. Meningkatnya disiplin SDM di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi pada masing-masing

Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 4. Meningkatnya efektifitas manajemen SDM di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi pada

Zona Integritas menuju WBK/WBBM;dan 5. Meningkatnya profesionalisme Integritas SDM di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi

pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM Indikator Proses Kegiatan

Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi

1. Perencanaan Kebutuhan pegawai mengacu pada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja (ABK), dengan melakukan: - Melaksanakan rapat Kebutuhan pegawai

berdasarkan peta jabatan dan hasil analisis beban kerja (ABK)

- Mengusulkan kebutuhan pegawai berdasarkan

pemetaan jabatan dan analisis beban kerja.

2. Penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang disetujui Menteri PAN RB

3. Melaksanakan dan membuat laporan monitoring dan

evaluasi terhadap penempatan pegawai rekrutmen

terhadap kinerja Unit Pola Mutasi Internal 1. Dalam melakukan pengembangan karier pegawai, telah

dilakukan rapat (tingkat UPT melalui rapat pimpinan,

tingkat wilayah/pusat melalui Tim Penilai Kinerja-TPK)

mutasi pegawai antar jabatan mengacu pada

pengembangan karir pegawai. 2. Dalam melakukan mutasi pegawai antar jabatan telah

memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola

mutasi yang telah ditetapkan 3. Melaksanakan dan membuat laporan monitoring dan

evaluasi terhadap kegiatan mutasi yang dilakukan dalam

kaitannya dengan perbaikan kinerja unit

Page 17: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

11

Pengembangan Pegawai Berbasis

Kompetensi 1. Unit Kerja melakukan Training Need Analysis untuk

pengembangan kompetensi dengan melaksanakan rapat

penyusunan analisa kebutuhan diklat/bimtek/

pengembangan pegawai

2. Dalam menyusun rencana pengembangan kompetensi

pegawai, harus mempertimbangkan hasil pengelolaan

kinerja pegawai. Menyusun rencana pengembangan

kompetensi pegawai berdasarkan penilaian SKP

(Sasaran Kinerja Pegawai)

3. Melakukan pemetaan persentase kesenjangan

kompetensi pegawai yang ada dengan standar

kompetensi yang ditetapkan untuk masing-masing

jabatan

4. Pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan/hak untuk mengikuti diklat/pengembangan

kompetensi lainnya dengan cara menginformasikan

permintaan untuk mengikuti diklat/pengembangan

kompetensi lainnya kepada pegawai

5. Melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada

pegawai (dengan pengikutsertaan pada lembaga

pelatihan, in-house training, atau melalui

coaching/mentoring, dll)

6. Melakukan dan membuat laporan hasil monitoring dan

evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi

dalam rangka perbaikan kinerja Penetapan Kinerja Individu 1. Telah memiliki sistem penilaian kinerja individu yang

terkait dengan kinerja organisasi, melalui: - menetapkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) pada

awal tahun melalui aplikasi SIMPEG - menetapkan Kinerja Unit (Perjanjian Kinerja-PK)

pada awal tahun melalui aplikasi e-performance

2. Menyiapkan dokumen SKP berjenjang (JFU, atasan

langsung/kasubsi, atasan langsung/kasi, kepala Satuan

Kerja).

3. Telah melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik pengukuran Kinerja Individu melalui aplikasi SIMPEG secara bulanan

4. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian reward (pengembangan karir individu, penghargaan dll), dengan proses: - Mengadakan rapat pemberian reward (penghargaan

pegawai teladan) berdasarkan hasil penilaian kinerja individu

- Membuat surat keputusan pemberian reward

(penghargaan pegawai teladan) berdasarkan hasil

penilaian kinerja individu Penegakan Aturan Disiplin/Kode

Etik/Kode Perilaku Pegawai 1. Melaksanakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku,

dengan cara: - Melakukan sosialisasi aturan disiplin/kode etik/kode

perilaku - Penerapan kewajiban pelaksanaan disiplin

(berpakaian dinas, ketepatan jam kerja, apel pagi/sore)

- Penegakan hukuman disiplin atas pelanggaran

aturan disiplin/kode etik/kode perilaku Sistem Informasi Kepegawaian 1. Data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara berkala dengan membuat laporan

hasil pemutakhiran data pegawai secara bulanan melalui

aplikasi SIMPEG.

Page 18: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

12

IV. Penguatan Akuntabilitas

Tujuan

Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Imigrasi

Target

1. Meningkatnya kinerja instansi pemerintah 2. Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah

Indikator Proses Kegiatan

Keterlibatan Pimpinan 1. Pimpinan harus terlibat secara langsung pada saat

penyusunan perencanaan dengan melaksanakan rapat

perencanaan kegiatan dan anggaran yang dipimpin oleh

kepala Satuan Kerja

2. Pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan penetapan kinerja, melalui kegiatan: Penyusunan Penetapan Kinerja (Perjanjian Kinerja) melalui Rapat penetapan IKU yang berorentasi hasil kepada masyarakat yang dipimpin oleh kepala Satuan Kerja;

3. Pimpinan harus selalu memantau pencapaian kinerja

secara berkala dengan melaksanakan rapat

pemantauan pencapaian kinerja secara bulanan

dipimpin oleh kepala satuan kerja Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja 1. Membuat dokumen perencanaan kerja jangka menengah

yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) serta

jangka pendek yang tertuang dalam Renja

2. Dokumen perencanaan harus berorientasi kepada hasil - Membuat turunan Renja yang mendukung

peningkatan pelayanan publik (penetapan standar pelayanan, budaya pelayanan prima, survei kepuasan masyarakat)

- Membuat turunan Renja yang mendukung kegiatan anti korupsi (pengendalian gratifikasi, penerapan SPIP, pengaduan masyarakat, dan WBS)

3. Indikator Kinerja Utama (IKU) pada satuan kerja yang dipenuhi dengan cara: - Memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) yang

ditetapkan organisasi - Membuat IKU tambahan yang sesuai dengan

karakteristik unit kerja yang mendukung peningkatan pelayanan publik (penetapan standar pelayanan, budaya pelayanan prima, survei kepuasan masyarakat) serta mendukung kegiatan anti korupsi (pengendalian gratifikasi, penerapan SPIP,

pengaduan masyarakat, dan WBS)

4. Indikator kinerja utama dan tambahan telah dilaksanakan dengan prinsip SMART (Spesific, Measurable, Achievable, Relevant, Timely/Continuity)

5. Laporan kinerja disusun tepat waktu (bulan januari pada

tahun berikutnya)

6. Pelaporan kinerja harus memberikan informasi tentang

kinerja Laporan kinerja (LKj) telah memberikan informasi

tentang kinerja

7. Terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja dengan

melakukan/mengikutsertakan Pegawai dalam

bimtek/diklat/sosialisasi penyusunan LKj

Page 19: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

13

8.

Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang kompeten, dengan cara: - menempatkan anggota yang memiliki kompetensi

pada bidang pengelolaan akuntabilitas; - personil pengelolaan akuntabilitas telah memiliki

Sertifikasi, Piagam penyusunan LKj

V. Penguatan Pengawasan

Tujuan

Meningkatkan penyelenggaraan organisasi Direktorat Jenderal Imigrasi yang bersih dan bebas KKN

Target

1. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara; 2. Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara; 3. Mempertahankan predikat WTP dari BPK atas opini laporan keuangan;dan 4. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang

Indikator Proses Kegiatan

Pengendalian Gratifikasi 1. Satuan Kerja melakukan public campaign tentang

pengendalian gratifikasi di lokasi pelayanan melalui

pemasangan spanduk dan banner larangan gratifikasi

2. Satuan Kerja telah mengimplementasikan pengendalian gratifikasi, dengan cara: - Membentuk Unit Pengendali Gratifikasi (UPG)

- Pemasangan kamera pengawas (CCTV) pada area

pelayanan

Penerapan Sistem Pengawasan

Internal Pemerintah (SPIP)

1. Satuan Kerja telah membangun lingkungan pengendalian, dengan cara: - Melakukan sosialisasi SPIP serta kode etik

- Membentuk Tim SPIP

- Melaksanakan pengawasan dan monitoring pada

layanan

2. Satuan Kerja telah melakukan penilaian risiko dengan

mengacu pada Permenkumham Nomor 5 Tahun 2018

tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan

Direktorat Jenderal Imigrasi RI

3. Satuan Kerja telah melakukan kegiatan pengendalian

untuk meminimalisir risiko yang telah diiddentifikasi

4. Satuan Kerja telah menginformasikan dan

mengimplementasikan SPIP kepada seluruh pihak terkait

(misal: melalui apel pagi/sore)

Pengaduan Masyarakat 1. Kebijakan Pengaduan masyarakat telah diimplementasikan, seperti: - Menunjuk petugas Pengaduan Masyarakat - Menyediakan petugas/ruang/loket/kotak khusus

pengaduan - Menyediakan informasi sarana penyampaian

pengaduan - Pengelolaan Pengaduan melalui Media WEB, aplikasi

E-LAPOR, Facebook, Twitter, Instagram, Path, WA,

line.

2. Menindaklanjuti laporan/pengaduan masyarakat yang

diterima.

Page 20: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

14

3. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat, melalui cara: - Melakukan perbaikan layanan sebagai tindak lanjut

dari hasil monitoring dan evaluasi pengaduan mayarakat

- Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi kepada

Bagian terkait

4. Menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat.

Whistle Blowing System 1. Melakukan Internalisasi tentang Whistle-Blowing System

pada seluruh pegawai melalui apel pagi/sore, Bimtek,

sosialisasi atau melalui media penyampaian lainnya

Menerapkan aplikasi Whistle Blowing System Melakukan dan menyediakan laporan hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System dari Inspektorat Jenderal

2.

3.

4. Menyediakan tindak lanjut hasil evaluasi atas penerapan

Whistle Blowing System dari Inspektorat Jenderal

Penanganan Benturan Kepentingan 1. Melakukan identifikasi/pemetaan benturan kepentingan

dalam tugas fungsi utama

2. Melakukan internalisasi penanganan Benturan

Kepentingan kepada pegawai

3. Menerapkan penempatan pegawai pada jabatan tertentu

tanpa ada konflik kepentingan dengan tugasnya disertai

surat pernyataan bebas dari benturan kepentingan

4. Melakukan evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan

5. Menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan Benturan

Kepentingan

VI. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Tujuan

Meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat

Target

1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih

mudah dijangkau);

2. Meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standarisasi pelayanan internasional;

3. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.

Indikator Proses Kegiatan

Standar Pelayanan 1. Menyusun Standar Pelayanan Sesuai dengan Peraturan

Menteri PANRB Nomor 15 tahun 2014 tentang Standar

Pelayanan

2. Standar pelayanan telah dimaklumatkan, dengan:

- Membuat maklumat standar pelayanan;

- Melakukan pemasangan maklumat standar

pelayanan ditempat pelayanan

3. Membuat SOP pelaksanaan standar pelayanan

4. Melaksanakan reviu dan perbaikan atas standar

pelayanan dan SOP

Page 21: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

15

Budaya Pelayanan Prima 1. Melakukan sosialisasi/pelatihan budaya Pelayanan

Prima kepada pegawai

2. Menyediakan informasi yang mudah diakses oleh

masyarakat dalam memperoleh informasi layanan dan

kegiatan melalui media cetak, papan pengumuman,

media sosial, website, dan lain-lain

3. Terdapat sistem reward (penghargaan) dan punishment (sanksi bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan yang diberikan tidak sesuai standar) - pemberian reward kepada pegawai dibidang

pelayanan (penghargaan pegawai teladan) - pemberian punishment terhadap pegawai yang

melakukan pelanggaran (hukuman disiplin)

4. Telah terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi, seperti: - Menyediakan layanan terpadu (pembayaran layanan

melalui Simponi,

- ULP (Unit Layanan Paspor), UKK (Unit Kerja

Keimigrasian), LTSP (Layanan Terpadu Satu Pintu)

5. Melakukan inovasi pada layanan

Penilaian Kepuasan Terhadap

Pelayanan

1.

2.

Melakukan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) secara berkala (misalnya: setiap 6 bulan) Hasil survei dipublikasikan secara terbuka kepada

masyarakat melalui Website, Media sosial dan

banner/spanduk

3. Dilakukan tindak lanjut atas hasil survei kepuasan masyarakat, dengan cara: melaksanakan perbaikan layanan sebagai tindak lanjut dari survei

*Data dukung dari masing-masing indikator dalam area perubahan dapat dilihat dalam lampiran

pedoman pemenuhan data dukung LKE.

Page 22: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

16

E. Indikator Hasil (40%)

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, fokus pelaksanaan reformasi birokrasi

tertuju pada dua sasaran utama, yaitu:

1. Terwujudnya Aparatur Direktorat Jenderal Imigrasi yang Bersih dan Bebas dari

KKN (20%), diukur dengan menggunakan ukuran:

a. Nilai persepsi korupsi (survei eksternal);

Nilai Persepsi Korupsi merupakan hasil survei kuantitatif terhadap

stakeholders yang terkait dengan suatu instansi. Nilai Persepsi Korupsi

merupakan komitmen dari amanah Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2012

tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka

Panjang tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah tahun 2012 serta mengacu

kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona

Integritas menuju WBK dan WBBM di lingkungan Instansi Pemerintah,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan

Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi

Bersih dan Melayani di lingkungan Instansi Pemerintah. Nilai persepsi

korupsi diperoleh dari survei eksternal yang dilakukan oleh Tim Penilai.

Survei eksternal dilakukan untuk melihat persepsi pengguna layanan atau

stakeholders tentang tingkat korupsi yang terjadi pada satuan kerja di

lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi RI.

b. Presentase penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP)

Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) merupakan wujud

komitmen satuan kerja untuk menciptakan pemerintahan yang akuntabel

dan bersih dari korupsi. Selain itu, penyelesaian TLHP juga dapat

mengakselerasi perbaikan atas penyelenggaraan pemerintahan di satuan

kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi. Presentase penyelesaian

TLHP dapat diperoleh dari data yang disediakan oleh Inspektorat Jenderal

Kementerian Hukum dan HAM. Selanjutnya, Tim Penilai Internal (TPI) dan

Tim Penilai Nasional (TPN) akan melakukan cross-check ke satuan kerja

untuk memantau sejauh mana telah dilakukan Tindak Lanjut atas Hasil

Pemeriksaan.

Page 23: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

17

2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat

(20%), diukur melalui nilai persepsi kualitas pelayanan (survei eksternal).

Salah satu hasil yang ingin dicapai dari pembangunan Zona Integritas menuju

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

(WBBM) adalah penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas. Untuk

mengetahui kondisi pelayanan publik di satuan kerja, dilakukan pengukuran

kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan melalui survei yang dilakukan

oleh pihak internal dan eksternal.

Page 24: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

18

BAB III

PENETAPAN SATKER SEBAGAI ZONA

INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

A. Syarat Penetapan WBK

Syarat penilaian minimal Satker yang dapat ditetapkan sebagai WBK

adalah :

1. Memiliki nilai total (pengungkit dan hasil) minimal 75

2. Memiliki nilai minimal pengungkit 40

3. Memiliki nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang Bersih dan

Bebas KKN” minimal 18,5, dengan nilai:

a. sub komponen Survei Persepsi Anti Korupsi minimal 13,5

b. sub komponen Persentasi TLHP 5

4. Nilai komponen hasil “Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

kepada Masyarakat” minimal 16

Penetapan Satker berpredikat WBBM dituangkan dalam Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan dapat

dicabut apabila ternyata setelah penetapannya terdapat kejadian/ peristiwa yang

mengakibatkan tidak dapat dipenuhinya lagi indikator birokrasi bersih dan

melayani.

B. Syarat Penetapan WBBM

Syarat penilaian minimal Satker yang dapat ditetapkan sebagai WBBM

adalah :

1. Memiliki nilai total (pengungkit dan hasil) minimal 85

2. Memiliki nilai minimal pengungkit 48

3. Memiliki nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang Bersih dan

Bebas KKN” minimal 18,5, dengan nilai:

a. sub komponen Survei Persepsi Anti Korupsi minimal 13,5

b. sub komponen Persentasi TLHP 5

4. Nilai komponen hasil “Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

kepada Masyarakat” minimal 18

Page 25: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

19

Penetapan Satker berpredikat WBBM dituangkan dalam Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan dapat

dicabut apabila ternyata setelah penetapannya terdapat kejadian/ peristiwa yang

mengakibatkan tidak dapat dipenuhinya lagi indikator birokrasi bersih dan

melayani.

Page 26: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

20

BAB III

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

A. Pembinaan

Pembinaan harus dilakukan terhadap Satker maupun seluruh anggota

yang sudah ditetapkan menjadi WBK dan mempersiapkan menuju WBBM.

Pembinaan dilakukan dengan cara memberikan asistensi perbaikan sistem dan

prosedur, pemberian fasilitas/sarana prasarana, dukungan operasional dan

pemenuhan tunjangan kinerja setinggi-tingginya 100 %, pelatihan teknis atau

lainnya yang kesemuanya mengarah pada tujuan untuk mempersempit

peluang/kesempatan melakukan korupsi. Selain itu juga diprioritaskan

pembinaan karakter melalui pelatihan anti korupsi atau pembentukan integritas,

pendekatan spiritual/keagamaan untuk memperbaiki atau meluruskan niat,

sehingga memiliki kemauan dan kemampuan untuk meninggalkan sikap dan

perbuatan koruptif serta perbuatan yang melanggar hukum lainnya.

B. Pengawasan

Masyarakat dapat berpartisipasi melakukan pemantauan dan

pengawasan melalui media seperti kontak pengaduan masyarakat, website

Direktorat Jenderal Imigrasi: www.imigrasi.go.id dan Pengaduan Masyarakat

melalui e-mail: [email protected]. Hasil tindak lanjut dari pengaduan/

pelaporan masyarakat dijadikan bahan Kementerian Hukum dan HAM dan

Menteri PAN dan RB dalam mengevaluasi penetapan predikat WBK/WBBM.

Apabila hasil evaluasi menunjukkan kebenaran pengaduan/laporan yang

menyebabkan tidak lagi dipenuhinya indikator WBK/WBBM, maka Kementerian

Hukum dan HAM/Kementerian PAN dan RB akan mencabut predikat tersebut.

Page 27: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

21

BAB V

EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Evaluasi

Atas pelaksanaan pembangunan Zona Integritas dan kinerja WBK/WBBM

yang telah ditetapkan perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas

pedoman ini. Evaluasi di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi dilaksanakan

oleh Direktorat Jenderal Imigrasi dalam hal ini didelegasikan kepada Tim Penilai

WBK/WBBM Direktorat Jenderal Imigrasi melalui penelaahan laporan-laporan

yang diterima melalui e-mail: [email protected], pengolahan

informasi yang diperoleh langsung di lapangan dan FGD. Laporan akhir dikirim

ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

melalui Biro Perencanaan Kementerian Hukum dan HAM.

B. Pelaporan

Pelaporan dilaksanakan secara berjenjang pada tingkat Satker Imigrasi,

selanjutnya Kementerian Hukum dan HAM melaporkan kepada Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, secara berkala pada

setiap akhir tahun dan sewaktu-waktu apabila diperlukan. Pelaporan kepada

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

dilaksanakan oleh Tim Kerja WBK/WBBM c.q. Sekretariat Direktorat Jenderal

Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Page 28: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

22

BAB VI

PENUTUP

Outcome dari upaya pencegahan korupsi yang dilaksanakan secara konkrit di

dalam lingkup Zona Integritas adalah ditetapkannya satuan kerja yang berpredikat

WBK/WBBM. Pengembangan WBK dan WBBM secara bertahap diharapkan akan

memberikan kontribusi yang dapat meningkatkan nilai IPK dan IKM Direktorat

Jenderal Imigrasi.

Pedoman ini bersifat dinamis, dalam arti ketentuan-ketentuan di dalamnya

dapat diubah sesuai kebutuhan yang memuat indikator dalam rangka penetapan

predikat menuju WBK dan WBBM yang diyakini semakin mengarah kepada zero

tolerance approach dalam pemberantasan korupsi.

Perjalanan masih panjang, butuh 4K (kerja keras, komitmen, keyakinan dan

kegotongroyongan) untuk menjadikan Direktorat Jenderal Imigrasi bersih dari korupsi

dan PASTI Good Governance.

Dalam rangka memberikan gambaran terkait dokumen pengungkit dan

pemasangan banner, video untuk sosialisasi serta langkah pengisian indikator

pengungkit, terlampir tautan berupa link google drive dan foto/gambar/banner dari

Satuan Kerja Imigrasi yang telah memperoleh predikat Wilayah Bebas dari Korupsi

(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Jakarta, Januari 2020

Direktur Jenderal Imigrasi

ttd

Ronnie F. Sompie

Page 29: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

23

LAMPIRAN

1. Sistem Informasi Pelayanan Publik Non Elektronik

Page 30: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

24

2. Sistem Informasi Pelayanan Publik Elektronik

Page 31: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

25

3. Kebijakan Pelayanan

Page 32: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

26

Page 33: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

27

4. Profesionalisme SDM

Page 34: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

28

5. Sarana dan Prasarana

Page 35: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

29

Page 36: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

30

Page 37: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

31

Page 38: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

32

6. Konsultasi dan Pengaduan

Page 39: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

33

7. Inovasi

Page 40: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

34

8. Tautan dari google drive yang dapat dipelajari dan ditiru

1) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan :

https://drive.google.com/drive/folders/10b2dyh6rGvUMwgZNlCiQb

KPFTI0_zbQR

2) Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar :

tiny.cc/LKEBlitar atau

https://drive.google.com/uc?id=1CJViUQDUite_JUazmHv2S_OU4i

_vYCpB&export=download password : imigrasiblitar.id

3) Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjung Pandan : https://drive.google.com/folderview?id=1vNT5miPla1llQMPBAiOqy

cBEF4QnzLtu

Page 41: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

35

PEDOMAN PEMENUHAN DATA DUKUNG LEMBAR KERJA EVALUASI (LKE) PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS SATUAN KERJA MENUJU WBK/WBBM

DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN

1 2 3 4 5 I. Manajemen Perubahan (5) Bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set) individu pada

Satuan Kerja yang dibangun, menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan zona integritas.

1. Tim Kerja (1) Tim kerja adalah tim yang dibentuk untuk melaksanakan proses perubahan melalui Program, kegiatan dan Inovasi di 6 Area Perubahan

(6 komponen Pengungkit), Tim kerja akan menjadi motor dalam Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM.

a. Apakah unit kerja telah

membentuk tim kerja

WBK / WBBM untuk

melakukan pembangunan

Zona Integritas ?

a. Membuat undangan pembentukan Tim kerja

WBK / WBBM,

b. Melaksanakan rapat pembentukan Tim kerja

WBK / WBBM,

c. Penentuan anggota Tim harus memiliki

kompetensi, memahami tusi, berdedikasi, tidak

bermasalah, tidak pernah melakukan tindak

pidana serta pelanggaran kode etik dan kode

perilaku,

d. Pengesahan Tim kerja WBK / WBBM.

SK Tim Kerja Pembangunan ZI Menuju WBK/

WBBM pada Satker

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

b. Apakah penentuan

anggota Tim kerja WBK /

WBBM selain pimpinan

dipilih melalui

prosedur/mekanisme

yang jelas ?

a. Pimpinan, pejabat, dan pihak terkait melakukan

seleksi untuk membentuk Tim kerja,

b. Seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan:

1) Kompetensi,

2) Memahami tusi,

3) Berdedikasi,

4) Tidak bermasalah,

5) Tidak pernah melakukan tindak pidana serta

pelanggaran kode etik dan disiplin.

c. Rapat penentuan Tim kerja,

a. Undangan rapat dan daftar hadir pembentukan

Tim Kerja,

b. Notulensi rapat penentuan Tim kerja,

c. Berita acara dan laporan pelaksanaan seleksi

anggota Tim Kerja,

d. Riwayat Hidup dan rekam jejak anggota Tim

Rekomendasi Irjen/Kakanwil,

e. Untuk Satuan Kerja, rekomendasi dari Kepala

Kantor Wilayah,

f. Untuk Unit Eselon I, rekomendasi dari

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

Page 42: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

36

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN d. Penetapan Tim kerja.

Inspektur Jenderal.

g. Dokumentasi Foto.

2. Dokumen Rencana

Pembangunan Zona

Integritas (1)

Rencana Pembangunan Zona Integritas adalah program, Kegiatan dan Inovasi yang akan dilaksanakan dalam melakukan perubahan yang

berisi tentang Target, Waktu dan Hasil yang ingin dicapai, disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik Satker di wilayah masing-masing.

a. Apakah ada dokumen

rencana kerja

pembangunan Zona

Integritas menuju

WBK/WBBM ?

Buat rencana aksi tiap-tiap penanggung jawab

program (kapan dimulai, berapa lama, target yang

akan dicapai)

Membuat SK Kepala Satker tentang rencana

pembangunan ZI.

a. Undangan, absensi, foto, dokumen rencana

aksi. Laporan kegiatan penyusunan rencana

aksi ZI,

b. Dokumen Rencana Kerja Pembangunan ZI

menuju WBK/ WBBM satuan kerja yang

ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja

melalui Surat Peraturan,

c. Dokumen Kegiatan Penetapan Rencana Kerja

(Undangan Rapat, Notulen, Daftar Hadir,

Foto, dokumen rencana aksi. Laporan

kegiatan penyusunan rencana aksi ZI).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat dokumen rencana kerja yg berisi

tahapan (pencanangan dan proses),

kegiatan, biaya, dan menentukan target

prioritas dalam membangun ZI.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

dokumen rencana kerja pembangunan

WBK/WBBM sesuai panduan dari Pusat.

b. Apakah dalam dokumen

pembangunan terdapat

target-target prioritas

yang relevan dengan

tujuan pembangunan

WBK/WBBM?

Target prioritas adalah hasil yang ingin dicapai

dalam tiap-tiap kegiatan, program dan inovasi yang

dilaksanakan dalam rangka mempercepat Proses

Perubahan serta membawa dampak menuju kearah

yang lebih baik.

a. Tentukan target prioritas yang dirasa mudah

diraih atau dicapai di tiap komponen perubahan,

b. Penentuan target-target prioritas harus

melibatkan seluruh Tim Kerja,

c. Melaksanakan Analisa dan Evaluasi pada

masing-masing Rencana Kerja dan Rencana

Aksi yang terlaksana maupun tidak.

a. Dokumen rencana aksi yang berisi paket

prioritas,

b. Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan

penyusunan target prioritas pembangunan ZI

(Undangan Rapat, Notulen, Daftar Hadir, Foto,

dokumen rencana aksi. Laporan kegiatan

penyusunan rencana aksi ZI yang memuat

target prioritas).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat dokumen rencana kerja yg berisi

tahapan (pencanangan dan proses),

kegiatan, biaya, dan menentukan target

prioritas dalam membangun ZI menuju

WBK/WBBM.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

dokumen rencana kerja pembangunan ZI

menuju WBK/WBBM sesuai panduan dari

Pusat.

Page 43: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

37

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN

c. Apakah terdapat

mekanisme atau media

untuk mensosialisasikan

pembangunan

WBK/WBBM?

Sosialisasi dilaksanakan agar kemauan untuk

melakukan perubahan Menuju WBK/WBBM

didengar dan dipahami oleh Internal dan Eksternal.

Proses Pembangunan ZI menuju WBK harus

disosialisasikan kepada seluruh pegawai agar

tujuan utama meraih WBK dan WBBM tercapai,

yaitu:

a. Sosialisasi kepada pegawai melalui:

1) Pengarahan saat apel pagi, rapat staf secara

periodik,

2) Pendampingan/pembinaan oleh pusat dan

wilayah terkait program, kegiatan dan

inovasi pembangunan ZI menuju

WBK/WBBM,

3) Pemasangan spanduk dan banner di

lingkungan kerja;

b. Sosialisasi langsung kepada masyarkat

Untuk Unit Satuan Kerja Imigrasi, sosialisasi

dilakukan kepada pemohon jasa keimigrasian;

Untuk Satuan Kerja Eselon I, sosialisasi

dilakukan kepada pemohon layanan.

c. Sosialisasi kepada masyarakat melalui:

1) Banner/spanduk/himbauan/brosur

a. Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan

Sosialisasi Zona Integritas kepada pegawai,

yaitu:

1) Dokumen Kegiatan Sosialisasi Kepala

Satuan Kerja Terkait dengan

Pembangunan ZI menuju WBK/ WBBM

(Undangan, Notulen, Daftar Hadir, Foto)

2) Laporan kegiatan pendampingan/

pembinaan (Undangan, Notulen, Daftar

Hadir, Foto).

3) Capture (Banner dan spanduk)

b. Laporan Kegiatan sosialisasi langsung

kepada masyarakat (Undangan, Notulen,

Daftar Hadir, Foto)

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen, laporan, capture

media sosialisasi pembangunan

WBK/WBBM.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen, laporan, capture

media sosialisasi pembangunan

WBK/WBBM.

Page 44: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

38

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN 2) Website

3) Media Sosial

4) Media elektronik

5) Media cetak

6) Media TV

d. Selain melakukan Sosialisasi Zona Integritas,

satuan kerja juga perlu melakukan Pencanangan

Zona Integritas yang menunjukkan keseriusan

dan kemauan dari satuan kerja untuk melakukan

perubahan pada jajarannya menuju

WBK/WBBM serta sebagai titik awal

dimulainya pembangunan Zona integritas

hingga tercapainya WBK/WBBM, meliputi

kegiatan: 1) Eksternal

Melaksanakan pencanangan Zona Integritas yang disaksikan antara lain oleh Instansi terkait, Kemenpan RB, Forkopimda, Perwakilan Ombudsman, tokoh masyarakat, Tokoh agama serta dipublikasikan.

2) Internal 1) melaksanakan Penandatanganan Pakta

Integritas antara Kepala Satuan Kerja dengan jajaran struktural dibawahnya;

2) penandatangan Pakta Integritas Antara jajaran Struktural dalam satuan kerja dengan Pegawai (komitmen tidak memungut biaya diluar ketentuan, tidak diskriminasi, tidak melaksanakan gratifikasi, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat)

c. Sosialisasi Kepada Masyarakat

- Capture

Banner/spanduk/himbauan/brosur

- Capture Website

- Capture Media Sosial

- Capture Media elektronik

- Capture Media cetak

- Capture Media TV

d. Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan

Pencanangan Zona Integritas, yaitu:

1) Kegiatan Ekternal

Pencanangan Zona Integritas

melampirkan Foto, Laporan Kegiatan dan

Press release.

2) Kegiatan Internal

- Dokumen Perjanjian Kinerja

- Dokumen Penandatanganan Pakta

Integritas antara Kepala Satuan Kerja

dengan jajaran struktural

dibawahnya,

- Dokumen Pakta Integritas Antara

jajaran Struktural dalam satuan kerja

dengan pegawai;

Page 45: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

39

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN

3. Pemantauan dan

Evaluasi Pembangunan

WBK/WBBM (2)

Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara kontinyu dalam rangka monitoring capaian pembangunan ZI tiap-tiap komponen

a. Apakah seluruh kegiatan

pembangunan sudah

dilaksanakan sesuai

dengan rencana ?

a. Pelaksanaan kegiatan harus melibatkan seluruh

anggota Tim kerja;

b. Membuat laporan hasil pembangunan ZI

berdasarkan Rencana Aksi dan Target Prioritas

yang sudah ditetapkan oleh Tim kerja;

c. Membuat dokumentasi berupa foto-foto

kegiatan.

a. Dokumen kegiatan penyusunan pelaksanaan

Rencana Aksi dan Target Prioritas oleh Tim

kerja (Undangan, Notulen, Daftar Hadir,

Foto).

b. Dokumen laporan kegiatan pembangunan ZI

berdasarkan Rencana Aksi dan Target

Prioritas yang sudah ditetapkan oleh Tim

kerja;

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat Laporan kegiatan rencana kerja

ZI

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

laporan kegiatan pembangunan ZI

berdasarkan Rencana Aksi dan Target

Prioritas yang sudah ditetapkan oleh Tim

kerja

b. Terdapat monitoring dan

evaluasi terhadap

pembangunan Zona

Integritas.

a. Melaksanakan rapat monitoring dan evaluasi

secara bulanan;

b. Membuat laporan monitoring dan evaluasi

secara bulanan (berkala).

a. Dokumentasi kegiatan penyusunan laporan

hasil monitoring dan evaluasi (Undangan,

Notulen, Daftar Hadir, Foto);

b. Dokumen laporan hasil monitoring dan

evaluasi yang dilakukan setiap bulan.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat Laporan monitoring dan evaluasi

pembangunan ZI

Page 46: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

40

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

membuat Laporan monitoring dan evaluasi

pembangunan ZI

c. Apakah hasil Monitoring

dan Evaluasi telah

ditindaklanjuti ?

Laporan tindak lanjut hasil monitoring dan

evaluasi.

a. Dokumentasi kegiatan penyusunan laporan

tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi

(Undangan, Notulen, Daftar Hadir, Foto);

b. Dokumen laporan tindak lanjut hasil

monitoring dan evaluasi.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat laporan tindaklanjut hasil

monitoring dan evaluasi

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

laporan tindaklanjut hasil monitoring dan

evaluasi

4. Perubahan pola pikir

dan budaya kerja (1)

Perubahan pola piker dan budaya kerja adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka merubah pola pikir anggota menuju kearah yang

lebih baik serta mewujudkan budaya kerja di Satker sehingga tercipta lingkungan kerja yang benar-benar bebas korupsi dan berkinerja

baik

a. Apakah pimpinan

berperan sebagai role

model dalam pelaksanaan

Pembangunan

WBK/WBBM ?

Pimpinan (Kepala Satuan Kerja serta pejabat struktural dibawahnya) harus berperan sebagai role model dalam pelaksanaan Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM, dengan:

a. Keteladanan yang ditunjukan oleh pimpinan

akan menjadi panutan bagi bawahannya;

b. Keteladanan mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan pribadi seseorang;

c. Keteladanan akan sangat cepat merubah pola

pikir bawahannya.

Contoh: Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama

melakukan absensi kehadiran seperti pegawai

a. Absensi pimpinan Satker dan pejabat

struktural (Sampling: Bulan Januari, Februari,

dan Maret),

b. Dokumentasi pimpinan/pejabat struktural

menjadi Pembina apel dan pembina upacara.

c. Dokumen Jurnal Harian Pimpinan dan Pejabat

Struktural (Sampling: Bulan Januari,

Februari, dan Maret)

1) Untuk satuan kerja Eselon I, daftar hadir

dan jurnal harian yang dibutuhkan sampai

kepada Jabatan Struktural Eselon I, II, dan

III;

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat laporan rekapitulasi kehadiran

pimpinan tinggi madya dan pratama seperti

pegawai lainnya.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

laporan rekapitulasi kehadiran pimpinan

seperti pegawai lainnya.

Page 47: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

41

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN lainnya

2) Untuk satuan kerja Eselon II, daftar hadir

dan jurnal harian yang dibutuhkan sampai

kepada Jabatan Struktural Eselon II dan

III;

3) Untuk satuan kerja Eselon III, daftar hadir

dan jurnal harian yang dibutuhkan sampai

kepada Jabatan Struktural Eselon III dan

IV.

b. Apakah sudah ditetapkan

agen perubahan ?

Sesuai dengan Permenpan RB No.27 Tahun 2014

tentang Pedoman Pembangunan Agen Perubahan di

Instansi Pemerintah, untuk:

a. Membuat undangan penetapan agen perubahan;

b. Melaksanakan rapat penetapan agen perubahan;

c. Menentukan agen perubahan yang menjadi

contoh bagi pegawai lainnya, memiliki

kompetensi, memahami tusi, berdedikasi, tidak

bermasalah, tidak pernah melakukan tindak

pidana serta pelanggaran kode etik dan kode

perilaku;

d. Mengesahkan SK agen perubahan.

a. SK Agen Perubahan melalui SK Kepala

Satuan Kerja;

b. Dokumen pelaksanaan kegiatan penetapan

Agen Perubahan (Undangan, Notulen, Daftar

Hadir, Foto);

c. Riwayat Hidup dan rekam jejak agen

perubahan.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

Membuat SK penetapan pejabat tinggi

madya dan pratama sebagai role

model/agen perubahan dan komite

integritas.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

SK penetapan pejabat struktural di UPT

sebagai role model/agen perubahan dan

tunas integritas.

c. Apakah telah dibangun

budaya kerja dan pola

pikir di lingkungan

organisasi ?

a. Menerapkan budaya kerja sebagaimana tertuang

dalam kode etik dan kode perilaku,

b. Berikan reward dan punishment,

c. Membuat laporan kegiatan pembangunan

budaya kerja dan pola pikir.

Contoh penerapan Budaya Kerja (membangun pola

hidup sederhana; berfikir, berkata dan bertindak

a. Dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Pelatihan budaya kerja atau Tata Nilai PASTI

(Kegiatan dapat dilakukan oleh internal satuan

kerja. Contoh: Workshop, in House Training),

b. Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan

penerapan budaya kerja berikut

dokumentasinya,

c. Dokumentasi pegawai yang menerima reward

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat laporan kegiatan penerapan

budaya kerja

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

Page 48: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

42

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN positif), antara lain:

a. Penerapan tata nilai kami PASTI setiap hari

oleh pimpinan kepada seluruh pegawai melalui

kegiatan sosialisasi, bimtek, dan diklat,

b. Absensi melalui fingerprint pada saat masuk

dan pulang kerja,

dan punishment.

Contoh:

1) Penghargaan/ Piagam terhadap pegawai

terbaik/ teladan atas kehadiran dan

kinerja.

2) Punishment berupa potongan tunjangan

kinerja terhadap pegawai yang tidak

disiplin dan SK Hukdis.

laporan kegiatan penerapan budaya kerja.

d. Apakah anggota

organisasi terlibat dalam

pembangunan Zona

Integritas menuju

WBK/WBBM ?

a. Membuat program dan kegiatan ZI kepada

seluruh pegawai meliputi:

1) Penandatanganan pakta integritas seluruh

pegawai;

2) Penerapan tata nilai kami PASTI setiap

hari oleh pimpinan kepada seluruh

pegawai melalui kegiatan sosialisasi,

bimtek, dan diklat;

3) Apel pagi dan apel sore;

4) Jumat olahraga;

5) Kegiatan rohani;

6) Coffee Morning.

b. Membuat laporan Hasil Kegiatan.

a. SK Tim Kerja Pembangunan ZI menuju

WBK/ WBBM satuan kerja yang melibatkan

keterwakilan setiap bagian dalam struktur

organisasi,

b. Dokumen pakta integritas,

c. Dokumentasi penerapan tata nilai PASTI oleh

Kepala satuan kerja pada kegiatan sosialisasi,

bimtek dan diklat.

d. Laporan Kegiatan yang melibatkan

seluruh pegawai satuan kerja, seperti: Jumat

Olahraga, Jumat Bersih, Coffee Morning, Apel

Pagi, Apel Sore. (Undangan, Daftar hadir,

Notulen dan Foto)

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat Laporan pembangunan ZI

menuju WBK / WBBM.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

Laporan pembangunan ZI menuju WBK /

WBBM.

II. PENATAAN

TATALAKSANA (5)

Penataan Tatalaksanan Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan

terukur pada Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.

1. Prosedur operasional

tetap (SOP) kegiatan

utama (1,5)

a. Apakah SOP mengacu

pada peta proses bisnis

instansi ?

a. Unit Pusat membuat SOP yang mengacu kepada

peta proses bisnis instansi,

b. Wilayah/UPT membuat SOP Unit yang

merupakan turunan dari SOP yang diterbitkan

a. Dokumen Peta Bisnis Instansi

(Kementerian),

b. Dokumen SOP Pusat/Unit Eselon I,

c. Dokumen SOP (Wilayah dan UPT),

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

mengkompilasi dokumen peta bisnis

instansi dan SOP Pusat yang telah disahkan

Page 49: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

43

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN oleh Pusat,

c. Wilayah/UPT membuat SOP Inovasi.

Contoh:

1) Sistem antrian penerbitan paspor sesuai SOP

dari pusat hanya mensyaratkan pemberian

nomor antrian kepada pemohon. Inovasi

yang bisa dilakukan dengan menambahkan

pengambilan poto wajah untuk menghindari

percaloan. UPT membuat SOP inovasi

system antrian berbasis poto wajah.

2) Sistem kunjungan keluarga narapidana yang

mensyaratkan pemeriksaan identitas. UPT

menambahkan SOP pemeriksaan identitas

melalui perekaman fingerprint pada saat

masuk dan keluar.

d. Dokumen SOP Inovasi (Ditetapkan oleh Ka.

UPT/Satker).

Dokumen SOP yang diterbitkan oleh satuan kerja

mengacu kepada unit eselon I/ Instansi/

Kementerian dengan melakukan inovasi terkait

dengan pelayanan yang dilaksanakan di satuan

kerja, yaitu:

a. Untuk unit satuan kerja Imigrasi melampirkan

dokumen peta bisnis eselon I,

b. Untuk unit satuan kerja Eselon I melampirkan

dokumen peta bisnis Instansi (Kementerian).

oleh Pimpinan Unit Eselon I.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

SOP UPT yang merupakan turunan dari

SOP Pusat dan SOP Inovasinya yang telah

disahkan oleh KaUPT.

b. Prosedur operasional

tetap (SOP) telah

diterapkan.

a. Memastikan pelaksanaan Tugas Pegawai sesuai

SOP, dengan pemasangan/informasi tentang alur

atau prosedur layanan,

b. Melakukan inovasi terhadap SOP yang berlaku.

Contoh: Memasang informasi tentang alur

layanan penerbitan paspor.

a. Kepala Satuan Kerja menerbitkan kembali

SOP dari Unit Eselon I/ Kementerian dalam

bentuk SK Kepala Satuan Kerja serta

melakukan inovasi terkait dengan pelayanan

yang dilaksanakan di satuan kerja,

b. Dokumentasi pemasangan/informasi tentang

alur atau prosedur layanan.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

mengkompilasi dokumen Implementasi

SOP dan Inovasinya.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

mengkompilasi dokumen Implementasi

SOP dan Inovasinya.

c. Prosedur operasional

tetap (SOP) telah

dievaluasi.

a. Melaksanakan Evaluasi SOP,

b. Membuat laporan hasil evaluasi SOP serta

tindak lanjutnya.

Dokumen laporan hasil evaluasi SOP dan tindak

lanjut perbaikan yang berisi:

a. SOP sebelum perbaikan,

b. Usulan SOP perbaikan,

c. SOP hasil perbaikan.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

mengkompilasi laporan evaluasi SOP dan

tindak lanjutnya.

Page 50: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

44

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

mengkompilasi laporan evaluasi SOP dan

tindak lanjutnya.

2. E-Office (2)

a. Apakah sistem

pengukuran kinerja unit

sudah menggunakan

teknologi informasi?

a. Pengukuran kinerja Satker melalui aplikasi e-

Performance,

b. Penilaian Kinerja Individu melalui pengisian

jurnal harian dengan menggunakan aplikasi

Simpeg Terbaru

a. Capture penggunaan teknologi/aplikasi e-

Performance,

b. Capture Kinerja Pegawai dalam Simpeg

terbaru.

1) Untuk satuan kerja Imigrasi hanya

melampirkan capture Penilaian Kinerja

pada SIMPEG,

2) Untuk satuan kerja Eselon I melampirkan

penilaian kinerja pada SIMPEG dan E-

Performance.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan capture Aplikasi E-

Performance dan capture Simpeg Terbaru

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan capture Aplikasi E-

Performance dan Simpeg Terbaru.

b. Apakah operasionalisasi

manajemen SDM sudah

menggunakan teknologi

informasi ?

Operasionalisasi manajemen SDM sudah

menggunakan aplikasi Simpeg Terbaru.

Capture penggunaan teknologi/aplikasi Simpeg

Terbaru.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan capture Simpeg Terbaru.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan capture aplikasi Simpeg

Terbaru

c. Apakah pemberian

pelayanan kepada publik

sudah menggunakan

a. Penggunaan Tehnologi lnformasi dalam

memberikan Pelayanan kepada masyarakat

yang bertujuan untuk lebih memudahkan

Capture penggunaan teknologi informasi/aplikasi

Layanan dan Capture web/media sosial sebagai

sarana sosialisasi layanan:

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

mengkompilasi capture Aplikasi Layanan.

Page 51: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

45

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN teknologi informasi ? masyarakat dalam menerima layanan,

b. Memiliki Website yang memudahkan

masyarakat dalam memperoleh lnformasi,

c. Memiliki aplikasi layanan:

Contoh: Aplikasi layanan keimigrasian

d. Memiliki Media Sosial seperti facebook.

Twitter, lnstagram, Google+, dll

a. UPT Keimigrasian:

1) Capture SIMKIM Pendaftaran Paspor RI,

2) Capture Aplikasi Pendaftaran Paspor

Online,

3) Capture Web/Media Sosial sebagai sarana

layanan Keimigrasian.

b. Unit Eselon I :

Capture Layanan Pada Website masing-

masing unit Eselon I, contoh: Capture Layanan

VISA pada Direktorat Lalu Lintas

Keimigrasian,

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

mengkompilasi capture Aplikasi Layanan.

d. Apakah telah dilakukan

monitoring dan evaluasi

terhadap pemanfaatan

teknologi informasi

dalam pengukuran

kinerja unit,

operasionalisasi SDM,

dan pemberian layanan

kepada publik?

a. Melakukan rapat bulanan Monitoring dan

Evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi

informasi dalam pengukuran kinerja unit,

operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan

kepada publik,

b. Menyusun laporan Monitoring dan Evaluasi.

a. Dokumen kegiatan monitoring dan evaluasi

terhadap pemanfaatan teknologi informasi

dalam pengukuran kinerja unit,

operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan

kepada publik (Undangan, Notulen, Daftar

Hadir, dan Foto);

b. Dokumen laporan hasil monitoring dan

evaluasi bulanan.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat Laporan monitoring dan evaluasi

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

membuat Laporan monitoring dan evaluasi

3. Keterbukaan Informasi

Publik (1,5)

a. Kebijakan tentang

keterbukaan informasi

publik telah diterapkan.

a. Menyiapkan ketersediaan informasi dengan

berbagai infrastruktur dan konten yang

memadai, disertai dengan sikap keterbukaan

dan mekanisme serta prosedur yang memadai

a. Capture DIPA melalui Website.

b. Dokumentasi publikasi layanan, seperti:

Spanduk, banner, dan media sosial lainnya.

Contoh:

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan capture penerapan

keterbukaan informasi publik.

Page 52: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

46

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN (memiliki Website yang mudah diakses),

b. Penerapan keterbukaan informasi publik

(persyaratan, alur, waktu, dan biaya) melalui

Spanduk, Banner, Website dan Media Sosial.

Contoh Website yang berisi konten :

1) Transparansi alokasi anggaran DIPA melalui

Website,

2) lnformasi layanan

3) nformasi Kegiatan-Kegiatan

1) Capture mekanisme informasi publik

layanan (persyaratan, alur, waktu, dan

biaya) di Spanduk, Banner, Website dan

Media Sosial,

2) Capture dokumentasi kegiatan yang di

tampilkan di website dan/atau media sosial.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan capture penerapan

keterbukaan informasi publik.

b. Melakukan monitoring

dan evaluasi pelaksanaan

kebijakan keterbukaan

informasi publik.

a. Melakukan rapat monitoring dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi

publik,

b. Menyusun laporan Monitoring dan Evaluasi.

a. Dokumentasi kegiatan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan

informasi publik (Undangan, Notulen, Daftar

Hadir, Foto);

b. Dokumen laporan hasil monitoring dan

evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan

informasi publik.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat Laporan monitoring dan evaluasi.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

membuat Laporan monitoring dan evaluasi.

II

I.

PENATAAN SISTEM

MANAJEMEN SDM (15)

Penataan Sistem Manajemen SDM di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM

Kementerian Hukum dan HAM pada Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.

1. Perencanaan kebutuhan

pegawai sesuai dengan

kebutuhan organisasi

(2)

a. Apakah kebutuhan

pegawai yang disusun

oleh unit kerja mengacu

kepada peta jabatan dan

hasil analisis beban kerja

untuk masing-masing

a. UPT melaksanakan rapat kebutuhan pegawai

berdasarkan peta jabatan dan analisis beban

kerja, UPT menyampaikan kebutuhan pegawai

tersebut ke Kantor wilayah untuk pengisian

kebutuhan pegawai dilingkungannya,

b. Kanwil melaksanakan rapat kebutuhan pegawai

a. Surat undangan, notulen rapat, daftar hadir, foto

kegiatan,

b. Dokumen kebutuhan pegawai berdasarkan peta

jabatan dan analisis beban kerja,

c. Dokumentasi kegiatan rapat kebutuhan pegawai

berdasarkan peta jabatan dan analisis beban kerja

(Undangan, Notulen, Daftar Hadir, Foto),

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyusun kebutuhan pegawai sesuai

usulan dari seluruh Unit Eselon I dan

kanwil.

Page 53: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

47

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN jabatan? berdasarkan peta jabatan dan analisis beban

kerja usulan dari UPT dan kebutuhan kanwil

sendiri, selanjutnya Kanwil mengusulkan

kebutuhan pegawai ke Biro Kepegawaian,

Setjen,

c. Biro Kepegawaian dan Sekretaris Unit Eselon I

melaksanakan rapat kebutuhan pegawai.

berdasarkan peta jabatan dan analisis beban

kerja berdasarkan usulan dari Kantor Wilayah.

d. Surat usulan kebutuhan pegawai.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

b. Apakah penempatan

pegawai hasil rekrutmen

murni mengacu kepada

kebutuhan pegawai yang

telah disusun perjabatan ?

a. Biro Kepegawaian menerbitkan SK penempatan

pegawai berdasarkan persetujuan dari MenPAN

dan BKN, serta berdasarkan usulan kebutuhan

pegawai dari masing-masing Kanwil,

b. Kanwil menempatkan pegawai hasil rekrutmen

berdasarkan formasi dan usulan yang telah

disetujui dari MenPAN dan BKN ke UPT,

c. UPT membuat surat perintah melaksanakan

tugas (SPMT) sesuai dengan SK

penempatannya.

a. SK kolektif CPNS,

b. Surat pengantar penempatan pegawai dari

Kanwil ke Satuan Kerja,

c. Surat perintah melaksanakan tugas (SPMT)

dari Kepala Satuan Kerja,

d. Dokumen persetujuan dari MenPAN dan

BKN (Data Dukung Hanya Bisa Diperoleh

dari Biro Kepegawaian).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menerbitkan SPMT

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

SPMT

c. Apakah telah dilakukan

monitoring dan evaluasi

terhadap penempatan

pegawai rekrutmen untuk

memenuhi kebutuhan

jabatan dalam organisasi

telah memberikan

perbaikan terhadap

kinerja unit kerja ?

a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi tentang

penempatan pegawai terhadap kinerja unit,

b. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi

tentang penempatan pegawai terhadap kinerja

unit.

a. Dokumentasi kegiatan monitoring dan

evaluasi tentang penempatan pegawai

terhadap kinerja unit (Undangan, Notulen,

Daftar Hadir, Foto);

b. Dokumen laporan hasil monitoring dan

evaluasi tentang penempatan pegawai

terhadap kinerja unit.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan laporan hasil monitoring dan

evaluasi.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan laporan hasil monitoring dan

evaluasi atas penempatan pegawai di

UPTnya.

Page 54: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

48

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN

2. Pola Mutasi Internal (2)

a. Dalam melakukan

pengembangan karier

pegawai, apakah telah

dilakukan mutasi

pegawai antar jabatan ?

a. UPT melakukan rapat pimpinan dalam rangka

mutasi/rotasi antar jabatan Fungsional Umum

(JFU),

b. Kanwil melaksanakan rapat Tim Penilai Kinerja

dalam rangka mutasi/rotasi antar jabatan di

lingkungan Kanwil yang menjadi

kewenangannya,

c. Biro Kepegawaian melaksanakan rapat Tim

Penilai Kinerja dalam rangka mutasi/rotasi

antar jabatan di lingkungan Kementerian

Hukum dan HAM.

a. SK Menkumham tentang Pemberian Kuasa (Biro Kepegawaian),

b. SK Sekjen Kemenkumham tentang Tim Penilai Kinerja Jabatan Administrasi (Biro Kepegawaian),

c. Surat Undangan, Notula Rapat, Berita Acara Rapat, Daftar Hadir, Dokumentasi Kegiatan,

d. Surat usul mutasi/rotasi dari UPT, Kanwil dan/ atau Unit Utama,

e. Daftar Riwayat Pekerjaan/ Hidup (DRP/DRH).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen usul mutasi pegawai

sesuai dengan kewenangannya

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen rotasi pegawai sesuai

dengan kewenangannya.

b. Apakah dalam melakukan

mutasi pegawai antar

jabatan telah

memperhatikan

kompetensi jabatan dan

mengikuti pola mutasi

yang telah ditetapkan?

a. UPT melakukan rapat pimpinan dalam rangka

mutasi/rotasi antar jabatan Fungsional Umum

(JFU),

b. Kanwil melaksanakan rapat Tim Penilai Kinerja

dalam rangka mutasi/rotasi antar jabatan di

lingkungan Kanwil dengan memperhatikan

kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi

yang telah ditetapkan,

c. Biro Kepegawaian melaksanakan rapat Tim

Penilai Kinerja dalam rangka mutasi/rotasi antar

jabatan di lingkungan Kanwil dengan

memperhatikan kompetensi jabatan dan

mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan.

a. SK Menkumham tentang Pemberian Kuasa (Biro Kepegawaian),

b. SK Sekjen Kemenkumham tentang Tim Penilai Kinerja Jabatan Administrasi (Biro Kepegawaian),

c. Surat Undangan, Notula rapat, Berita Acara Rapat, Daftar Hadir, Dokumentasi Kegiatan,

d. Surat usul mutasi/rotasi dari UPT, Kanwil dan/ atau Unit Utama,

e. Hasil Profile Assessment, f. Daftar Riwayat Pekerjaan/ Hidup (DRP/DRH)

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen mutasi pegawai dan

laporan hasil assessment sesuai dengan

kewenangannya

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen rotasi pegawai

sesuai dengan kewenangannya.

c. Apakah telah dilakukan

monitoring dan evaluasi

terhadap kegiatan mutasi

yang telah dilakukan

a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap

kegiatan mutasi yang telah dilakukan dalam

kaitannya dengan perbaikan kinerja,

b. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi

a. Dokumentasi kegiatan monitoring dan

evaluasi tentang terhadap kegiatan mutasi

yang telah dilakukan dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja (Undangan, Notulen,

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan laporan hasil monitoring dan

evaluasi terhadap kegiatan mutasi yang

Page 55: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

49

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja?

terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan

dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja.

Daftar Hadir, Foto);

b. Dokumen laporan hasil monitoring dan

evaluasi terhadap kegiatan mutasi yang telah

dilakukan dalam kaitannya dengan perbaikan

kinerja.

telah dilakukan dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan laporan hasil monitoring dan

evaluasi terhadap kegiatan mutasi yang

telah dilakukan dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja di Satuan Kerja.

3. Pengembangan pegawai

berbasis kompetensi (3)

a. Apakah Unit Kerja

melakukan Training

Need Analysis Untuk

pengembangan

kompetensi?

Training Need Analysis (TNA) atau analisis

kebutuhan diklat adalah proses kegiatan yang

bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan

adanya kesenjangan kompetensi (pengetahuan,

keterampilan dan sikap) yang dapat ditingkatkan

melalui pendidikan dan pelatihan.

a. Satuan Kerja melaksanakan rapat penyusunan

analisis kebutuhan diklat (Training Need

Analysis) untuk pengembangan kompetensi.

b. Kanwil melaksanakan rapat penyusunan

analisis kebutuhan diklat (Training Need

Analysis) untuk pengembangan kompetensi di

wilayahnya,

c. BPSDM melaksanakan rapat penyusunan

a. Surat Permintaan peserta Diklat dari BPSDM ke Biro Kepegawaian (data di BPSDM),

b. Data peserta diklat dari Biro Kepegawaian dikirim ke BPSDM (data di Biro Kepegawaian),

c. Dokumen Training Need Analysis (TNA) Satuan kerja yang ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja,

d. Dokumen surat usulan Kepala Satuan Kerja kepada Kepala Kantor Wilayah/Sekretaris Jenderal perihal Training Need Analysis: 1) Untuk Satuan Kerja Imigrasi, melampirkan

usulan kepada Kantor Wilayah, 2) Untuk Satuan Kerja Unit Eselon I, melampirkan

usulan kepada Sekretaris Jenderal.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyusun kebutuhan pegawai sesuai

usulan dari seluruh Direktorat Teknis.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

usulan kebutuhan pegawai

Page 56: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

50

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN analisis kebutuhan diklat (Training Need

Analysis) untuk pengembangan kompetensi di

lingkungan Kemenkumham.

e. Dokumentasi kegiatan pelaksanaan Training Need Analysis (TNA) atau analisis kebutuhan diklat untuk pengembangan kompetensi pegawai (Undangan, Notulen, Daftar Hadir, Foto).

b. Dalam menyusun rencana

pengembangan

kompetensi pegawai,

apakah

mempertimbangkan hasil

pengelolaan kinerja

pegawai ?

Menyusun rencana pengembangan kompetensi

pegawai berdasarkan hasil penilaian Sasaran

Kinerja Pegawai (SKP)

1. Dokumentasi kegiatan penyusunan rencana pengembangan kompetensi pegawai berdasarkan hasil penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) (Undangan, Notulen, Daftar Hadir, Foto);

2. Dokumen rencana pengembangan kompetensi pegawai berdasarkan hasil penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyusun rencana pengembangan

kompetensi pegawai berdasarkan hasil

penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyusun rencana pengembangan

kompetensi pegawai berdasarkan hasil

penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

c. Persentase kesenjangan

kompetensi pegawai

yang ada dengan standar

kompetensi yang

ditetapkan untuk masing-

masing jabatan.

Melakukan pemetaan persentase kesenjangan

kompetensi pegawai yang ada dengan standar

kompetensi yang ditetapkan untuk masing-masing

jabatan.

Capture fitur kompetensi pada aplikasi Simpeg

Terbaru

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyusun pemetaan persentase

kesenjangan kompetensi pegawai yang ada

dengan standar kompetensi yang

ditetapkan untuk masing-masing jabatan

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyusun pemetaan persentase

kesenjangan kompetensi pegawai yang ada

dengan standar kompetensi yang ditetapkan

Page 57: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

51

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN untuk masing-masing jabatan

d. Pegawai di Unit Kerja

telah memperoleh

kesempatan/hak untuk

mengikuti diklat maupun

pengembangan

kompetensi lainnya.

a. BPSDM membuat surat edaran Diklat maupun

pengembangan kompetensi pegawai ke seluruh

Unit Eselon I dan Kantor wilayah,

b. Kanwil menginformasikan surat edaran

BPSDM tersebut ke seluruh pegawai di

wilayahnya,

c. Satuan Kerja menginformasikan surat edaran

BPSDM tersebut ke seluruh pegawai.

a. Surat edaran kepala BPSDM dan Pedoman

pelaksanaan Diklat maupun pengembangan

kompetensi pegawai. (dokumen di BPSDM),

b. Surat Kanwil ke UPT tentang edaran kepala

BPSDM tentang Diklat maupun

pengembangan kompetensi,

c. Surat Pemanggilan Pegawai Satker untuk

Mengikuti Diklat atau Pengembangan

Kompetensi Lainnya dari Kanwil dan/atau

BPSDM,

d. Surat Perintah Perihal Penunjukkan Pegawai

Satker Untuk Mengikuti Diklat atau

Pengembangan Kompetensi Lainnya,

e. Sertifikat/ Piagam Telah Mengikuti Diklat

atau Pengembangan Kompetensi Lainnya,

f. Rekapitulasi Data Pegawai yang Telah

Mengikuti Diklat atau Pengembangan

Kompetensi Lainnya.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan surat edaran dan Pedoman

Diklat maupun pengembangan kompetensi

pegawai

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

Mengumumkan kepada seluruh pegawai

e. Dalam pelaksanaan

pengembangan

kompetensi, apakah unit

kerja melakukan upaya

pengembangan

kompetensi kepada

pegawai (dapat melalui

pengikutsertaan pada

lembaga pelatihan, in-

house training, atau

a. Satuan Kerja menyelenggarakan/mengusulkan

pegawai dalam pelaksanaan pengembangan

kompetensi, melakukan upaya pengembangan

kompetensi kepada pegawai (dapat melalui

pengikutsertaan pada lembaga pelatihan, in-

house training, atau melalui coaching, atau

mentoring, dll),

b. Kanwil menyelenggarakan/mengusulkan

pegawai dalam pelaksanaan pengembangan

kompetensi, melakukan upaya pengembangan

Dokumentasi kegiatan In House Training,

Pelatihan, Mentoring yang dilakukan oleh

Pegawai atau Pejabat yang Telah Mengikuti

Diklat di Lingkungan Satuan Kerja itu sendiri

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan surat usulan, daftar pegawai

yang telah mengikuti pengembangan

kompetensi dan laporan penyelenggaraan

kegiatan pengembangan kompetensi.

Satuan Kerja :

Page 58: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

52

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN melalui coaching, atau

mentoring, dll)?

kompetensi kepada pegawai (dapat melalui

pengikutsertaan pada lembaga pelatihan, in-

house training, atau melalui coaching, atau

mentoring, dll),

c. BPSDM, Biro Kepegawaian dan Sekretariat

Unit Eselon I menyelenggarakan/mengusulkan

pegawai dalam pelaksanaan pengembangan

kompetensi, melakukan upaya pengembangan

kompetensi kepada pegawai (dapat melalui

pengikutsertaan pada lembaga pelatihan, in-

house training, atau melalui coaching, atau

mentoring, dll).

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan surat usulan, daftar pegawai

yang telah mengikuti pengembanagn

kompetensi dan laporan penyelenggaraan

kegiatan pengembangan kompetensi

f. Apakah telah dilakukan

monitoring dan evaluasi

terhadap hasil

pengembangan

kompetensi dalam

kaitannya dengan

perbaikan kinerja?

a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap

hasil pengembangan kompetensi dalam

kaitannya dengan perbaikan kinerja.

b. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi

terhadap hasil pengembangan kompetensi

dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja.

a. Dokumen laporan hasil monitoring dan

evaluasi terhadap hasil pengembangan

kompetensi dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja,

b. Dokumen laporan evaluasi dari BPSDM

(Data dari BPSDM).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan laporan hasil pengembangan

kompetensi dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan laporan hasil monitoring dan

evaluasi terhadap hasil pengembangan

kompetensi dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja.

4. Penetapan kinerja

individu (4)

a. Terdapat penetapan

kinerja individu yang

terkait dengan kinerja

a. Menetapkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

pada awal tahun melalui aplikasi Simpeg

Terbaru,

a. Dokumen SKP yang disetujui dan

ditandatangani oleh atasan langsung,

b. Dokumen Kinerja Unit yang disetujui dan

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen kompilasi SKP

Page 59: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

53

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN organisasi. b. Menetapkan Kinerja Unit (Perjanjian Kinerja-

PK) pada awal tahun melalui aplikasi E-

Performance.

ditandatangani oleh atasan langsung,

c. Dokumen Penetapan Kinerja yang berasal

dari Aplikasi E-Performance.

melalui aplikasi Simpeg Terbaru dan

Kinerja Unit melalui aplikasi E-

Performance.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen kompilasi SKP

melalui aplikasi Simpeg Terbaru dan

Kinerja Unit melalui aplikasi E-

Performance.

b. Ukuran kinerja individu

telah memiliki kesesuaian

dengan indikator kinerja

individu level di atasnya.

Menyiapkan laporan kompilasi SKP melalui

aplikasi Simpeg Terbaru yang telah disahkan secara

berjenjang.

Dokumen kompilasi SKP melalui aplikasi

Simpeg Terbaru yang telah disahkan secara

berjenjang.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen kompilasi SKP

melalui aplikasi Simpeg Terbaru yang telah

disahkan secara berjenjang.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen kompilasi SKP

melalui aplikasi Simpeg Terbaru yang telah

disahkan secara berjenjang.

c. Pengukuran kinerja

individu dilakukan secara

periodik.

Melakukan pengukuran kinerja individu secara

berkala setiap bulan.

Dokumen pengukuran kinerja individu per bulan

yang diperoleh dari SIMPEG.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen pengukuran kinerja

individu secara berkala setiap bulan.

Page 60: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

54

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen pengukuran kinerja

individu secara berkala setiap bulan.

d. Hasil penilaian kinerja

individu telah dijadikan

dasar untuk pemberian

reward (pengembangan

karir individu,

penghargaan, dll).

a. Mengadakan rapat pemberian reward

(penghargaan pegawai teladan) berdasarkan

hasil penilaian kinerja individu,

b. Membuat Surat Peraturan pemberian reward

(penghargaan pegawai teladan) berdasarkan

hasil penilaian kinerja individu.

a. Dokumentasi kegiatan rapat pemberian reward (penghargaan pegawai teladan) berdasarkan hasil penilaian kinerja individu. (Undangan, Notulen, Daftar Hadir, Foto);

b. Surat peraturan pemberian reward (penghargaan pegawai teladan) berdasarkan hasil penilaian kinerja individu.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen rapat dan surat

peraturan pemberian reward (penghargaan

pegawai teladan) berdasarkan hasil

penilaian kinerja individu.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen rapat dan surat

peraturan pemberian reward (penghargaan

pegawai teladan) berdasarkan hasil

penilaian kinerja individu.

5. Penegakan aturan

disiplin/kode etik/kode

perilaku pegawai (3)

Aturan disiplin/kode

etik/kode perilaku telah

dilaksanakan/diimplementas

ikan.

a. Melakukan sosialisasi aturan disiplin/kode

etik/kode perilaku,

b. Penerapan kewajiban pelaksanaan disiplin

(berpakaian dinas, ketepatan jam kerja, apel

pagi/sore),

c. Penegakan hukuman disiplin atas pelanggaran

aturan disiplin/kode etik/kode perilaku.

a. Permenkumham No. 23 Tahun 2015,

b. Permenkumham No. 20 Tahun 2017,

c. Dokumen sosialisasi,

d. Dokumen penerapan disiplin (foto dan

absensi),

e. Dokumen penegakan hukuman disiplin atas

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen Sosialisasi,

Implementasi, Pelanggaran dan Penegakan

aturan disiplin/Kode Etik / Kode Perilaku.

Satuan Kerja :

Page 61: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

55

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN

pelanggaran aturan disiplin/kode etik/kode

perilaku,

f. SK Penerbitan Sanksi Disiplin Kode Etik

sesuai Permenkumham No. 20 Tahun 2017

dan Permenkumham No. 23 Tahun 2015

(Bila Ada Pelanggaran Kode Etik)

Catatan:

Satuan Kerja Imigrasi mengacu Kepada

Permenkumham No. 20 Tahun 2017 tentang

Kode Etik Pegawai di Lingkungan

Kemenkumham RI

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

menyiapkan dokumen Sosialisasi,

Implementasi, Pelanggaran dan Penegakan

aturan disiplin/Kode Etik / Kode Perilaku.

6. Sistem Informasi

Kepegawaian (1)

Data informasi kepegawaian

unit kerja telah

dimutakhirkan secara

berkala.

a. Membuat laporan hasil pemutahiran data

pegawai secara bulanan melalui aplikasi Simpeg

terbaru,

b. Update data secara mandiri oleh setiap pegawai,

c. Pindah data jabatan oleh setiap pegawai,

d. Integrasi Simpeg dengan SAPK BKN terkait

pemutakhiran data KPO dan PPO,

e. Integrasi Simpeg dengan Taspen terkait

pemutakhiran data pegawai purna tugas dan

data taspen dalam Simpeg terbaru.

a. Dokumen laporan hasil pemutakhiran data

pegawai secara bulanan (Diperoleh dari

SIMPEG),

b. Screenshot KPO dan PPO dari SIMPEG,

c. Screenshot Taspen otomatis dari SIMPEG.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat laporan hasil pemutakhiran data

pegawai secara bulanan.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

laporan hasil pemutakhiran data pegawai

secara bulanan.

IV

.

PENGUATAN

AKUNTABILITAS (10)

Akuntabilitas kinerja bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Kementerian Hukum dan HAM.

1. Keterlibatan pimpinan

(5)

a. Apakah pimpinan terlibat

secara langsung pada saat

Melaksanakan rapat penyusunan Rencana

Kinerja Tahunan (RKT) atau Renja, a. Dokumentasi kegiatan penyusunan Rencana

Kinerja Tahunan (RKT)/Renja Satker,

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

Page 62: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

56

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN penyusunan Perencanaan perencanaan kegiatan dan anggaran yang

dipimpin oleh kepala Satuan Kerja.

Perjanjian Kinerja, dan RKA K/L (Surat

undangan, notulen, daftar hadir, foto

kegiatan);

b. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT)/

Renja Satker, Perjanjian Kinerja, dan RKA

K/L. Catatan: 1) Untuk unit Eselon I melampirkan dokumen

dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)/ Renja Satker, Perjanjian Kinerja, dan RKA K/L,

2) Untuk Satuan kerja Imigrasi melampirkan Perjanjian Kinerja, dan RKA K/L.

menyiapkan dokumen perencanaan

kegiatan dan anggaran

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen perencanaan

kegiatan dan anggaran.

b. Apakah pimpinan terlibat

secara langsung pada saat

penyusunan Penetapan

Kinerja

Melaksanakan rapat penyusunan penetapan

kinerja yang dipimpin oleh kepala Satuan

Kerja

a. Dokumentasi kegiatan rapat penyusunan penetapan kinerja (Surat undangan, notulen, daftar hadir, foto kegiatan);

b. Dokumen perjanjian kinerja yang sudah ditandatangani oleh pimpinan/kepala Satuan Kerja.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan Dokumen penetapan kinerja

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan Dokumen penetapan kinerja

c. Apakah pimpinan

memantau pencapaian

kinerja secara berkala

Melaksanakan rapat pemantauan pencapaian

kinerja perbulan dipimpin oleh kepala Satuan

Kerja.

a. Dokumentasi kegiatan rapat pemantauan pencapaian kinerja perbulan (Surat undangan, notulen, daftar hadir, foto kegiatan);

b. Dokumen pemantauan pencapaian kinerja (monev kinerja berkala).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan Dokumen pemantauan

pencapaian kinerja

Page 63: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

57

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan Dokumen pemantauan

pencapaian kinerja

2. Pengelolaan

Akuntabilitas Kinerja (5)

a. Apakah dokumen

perencanaan sudah ada?

Memiliki dokumen perencanaan (Rencana

Strategis, rencana kerja tahunan dan penetapan

kinerja).

Dokumen Renstra, Renja dan Perjanjian Kinerja.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan renstra, rencana kerja tahunan

dan penetapan kinerja (perjanjian kinerja).

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan renstra, rencana kerja tahunan

dan penetapan kinerja (perjanjian kinerja).

b. Apakah dokumen

perencanaan telah

berorientasi hasil?

a. Membuat turunan Renja yang mendukung

peningkatan pelayanan publik:

1) Menyusun standar pelayanan;

2) Menyusun SOP pelayanan;

3) Pelatihan pelayanan budaya prima;

4) Melakukan survey kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan.

b. Membuat turunan Renja yang mendukung

kegiatan anti korupsi:

1) Melakukan kampanye pengendalian

gratifikasi,

2) Membangun SPIP,

3) Penanganan pengaduan masyarakat,

a. Dokumen turunan Renja yang mendukung

peningkatan pelayanan publik,

b. Dokumen turunan Renja yang mendukung

kegiatan anti korupsi.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen turunan Renja yang

berorientasi hasil (mendukung peningkatan

pelayanan publik dan mendukung kegiatan

anti korupsi)

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen turunan Renja yang

berorientasi hasil (mendukung peningkatan

pelayanan publik dan mendukung kegiatan

Page 64: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

58

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN 4) Penerapan Whistle Blowing System (WBS).

anti korupsi)

c. Apakah terdapat

Indikator Kinerja Utama

(IKU)?

a. Memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) yang

ditetapkan organisasi,

b. Membuat IKU tambahan yang sesuai dengan

karakteristik unit kerja yang mendukung

peningkatan pelayanan publik dan kegiatan anti

korupsi.

a. Renstra, Renja dan Perjanjian Kinerja,

b. Dokumen IKU tambahan yang mendukung

peningkatan pelayanan publik dan kegiatan

anti korupsi:

1) Pada unit Eselon I Renstra, Renja dan

Perjanjian Kinerja memuat IKU Tambahan

yang mendukung peningkatan pelayanan

publik dan kegiatan anti korupsi,

2) Pada Satuan Kerja Imigrasi, Perjanjian

Kinerja memuat IKU Tambahan yang

mendukung peningkatan pelayanan publik

dan kegiatan anti korupsi

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen Indikator Kinerja

Utama (IKU) organisasi dan IKU

tambahan.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen Indikator Kinerja

Utama (IKU) organisasi dan IKU

tambahan.

d. Apakah indikator kinerja

telah SMART (Specific,

Measurable, Achievable,

Realistic, Timely)?

a. Memiliki IKU tambahan yang SMART,

b. IKU yang dibuat harus spesifik (pelayanan

publik dan anti korupsi), terukur, dapat dicapai,

realistis, dan dengan waktu yang jelas.

a. Dokumen IKU yang mengandung prinsip

SMART (Specific, Measurable, Achievable,

Realistic, Timely).

b. Dokumen IKU tambahan yang spesifik

(pelayanan publik dan anti korupsi), terukur,

dapat dicapai, realistis, dan dengan waktu

yang jelas.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen Indikator Kinerja

Utama (IKU) tambahan yang spesifik

(pelayanan publik dan anti korupsi),

terukur, dapat dicapai, realistis, dan dengan

waktu yang jelas.

UPT :

Bag/Subbag TU menyiapkan dokumen

Indikator Kinerja Utama (IKU) tambahan

yang spesifik (pelayanan publik dan anti

korupsi), terukur, dapat dicapai, realistis,

dan dengan waktu yang jelas.

e. Apakah laporan kinerja

telah disusun tepat

waktu?

a. Menyusun laporan kinerja LKj (Laporan

Kinerja) dengan tepat waktu,

b. Laporan Kinerja LKj (Laporan Kinerja) UPT

Dokumen LKj (Laporan Kinerja) Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen LKIP.

Page 65: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

59

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN telah dikirim ke Kanwil tepat waktu (bulan

Januari tahun berikutnya),

c. Laporan Kinerja LKIP LKj (Laporan Kinerja)

Kanwil telah dikirim ke Biro Perencanaan tepat

waktu (bulan Januari tahun berikutnya),

d. Laporan Kinerja LKIP Unit Eselon I telah

dikirim ke Biro Perencanaan tepat waktu (bulan

Januari tahun berikutnya).

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen LKIP UPT.

f. Apakah pelaporan kinerja

telah memberikan

informasi tentang

kinerja?

Laporan Kinerja telah memberikan informasi

tentang kinerja melalui presentase kenaikan

capaian kinerja.

Dokumen LKj (Laporan Kinerja) Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen LKIP.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen LKIP UPT.

g. Apakah terdapat upaya

peningkatan kapasitas

SDM yang menangani

akuntabilitas kinerja?

a. Biro Perencanaan dan Kanwil melakukan upaya

peningkatan kapasitas SDM yang menangani

akuntabilitas kinerja dengan mengadakan

kegiatan bimtek dan sosialisasi terkait dengan

penyusunan LKIP,

b. Kanwil dan UPT mengusulkan pegawai untuk

mengikuti kegiatan bimtek dan sosialisasi

terkait dengan penyusunan LKIP.

a. Dokumen laporan kegiatan bimtek dan

sosialisasi terkait dengan penyusunan LKIP,

b. Dokumen usulan pegawai untuk mengikuti

bimtek dan sosialisasi terkait dengan

penyusunan LKIP.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

mengadakan kegiatan bimtek dan

sosialisasi terkait dengan penyusunan

LKIP.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

mengusulkan pegawai untuk mengikuti

kegiatan bimtek dan sosialisasi terkait

dengan penyusunan LKIP.

h. Pengelolaan akuntabilitas

kinerja dilaksanakan oleh

a. Menempatkan anggota yang memiliki

kompetensi pada bidang Pengelolaan

a. Daftar anggota yang menangani pelaporan

akuntabilitas kinerja yang telah mengikuti

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

Page 66: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

60

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN SDM yang kompeten. akuntabilitas,

b. Personel Pengelolaan Akuntabilitas telah

memiliki sertifikat atau bukti mengikuti bimtek/

sosialisasi.

bimtek/sosialisasi,

b. Sertifikat atau bukti mengikuti

bimtek/sosialisasi.

menyiapkan dokumen daftar anggota dan

sertifikat atau bukti mengikuti

bimtek/sosialisasi.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen daftar anggota dan

sertifikat atau bukti mengikuti

bimtek/sosialisasi.

V. PENGUATAN

PENGAWASAN (15)

Penguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan organisasi Kementerian Hukum dan HAM yang bersih dan bebas KKN

1. Pengendalian

Gratifikasi (3)

a. Telah dilakukan public

campaign tentang

pengendalian gratifikasi.

Melaksanakan public campaign di lokasi pelayanan

melalui pemasangan Spanduk dan banner larangan

gratifikasi.

a. Dokumen Kegiatan Public campaign tentang

pengendalian gratifikasi, (Undangan, Notulen,

Daftar Hadir, Foto),

b. Capture banner/spanduk/media public

campaign lainnya,

c. Laporan Kegiatan Public Campaign pada

satuan kerja dilaksanakan secara berkala

(Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

Menyiapkan capture banner/spanduk/

media public campaign

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan capture banner/spanduk/

media public campaign

b. Pengendalian gratifikasi

telah diimplementasikan.

Membentuk Unit Pengendali Gratifikasi (UPG),

a. SK Tim UPG, b. Laporan berkala tentang Pengendalian Gratifikasi

Pusat :

Sekretariat Itjen membuat laporan kegiatan

Pengendalian Gratifikasi.

Satuan Kerja :

Page 67: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

61

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

laporan kegiatan Pengendalian Gratifikasi

2. Penerapan SPIP (3)

a. Telah dibangun

lingkungan pengendalian. a. Membentuk Tim SPIP,

b. Melakukan sosialisasi SPIP,

c. Melaksanakan Pengawasan dan Monitoring

pada pelayanan.

a. SK Tim SPIP,

b. Dokumen laporan sosialisasi SPIP,

c. Dokumentasi kegiatan Pengawasan dan

Monitoring pada pelayanan (Surat undangan,

notulen, daftar hadir, foto kegiatan).

d. Dokumen laporan pengawasan dan

monitoring.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat SK Tim SPIP, dokumen

sosialisasi dan laporan pengawasan dan

monitoring pada pelayanan.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

membuat SK Tim SPIP, dokumen

sosialisasi dan laporan pengawasan dan

monitoring pada pelayanan.

b. Telah dilakukan penilaian

risiko atas pelaksanaan

kebijakan.

a. Melakukan identifikasi resiko yang dituangkan dengan bentuk matrik;

b. Melakukan analisis resiko (scoring/penilaian resiko) terhadap faktor kemungkinan dan faktor dampak.

a. Dokumen matrik identifikasi resiko, b. Dokumen analisis resiko.

Catatan: Formulir Manajemen Risiko berdasarkan Permenkumham No. 5 Tahun 2018

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi menyiapkan Dokumen matrik identifikasi

resiko dan dokumen analisis resiko

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan Dokumen matrik identifikasi

resiko dan dokumen analisis resiko.

c. Telah dilakukan kegiatan

pengendalian untuk

meminimalisir risiko

yang telah diidentifikasi.

Melaksanakan kegiatan pengendalian resiko yang telah diidentifikasi dan inovasinya.

a. Dokumentasi kegiatan pengendalian resiko yang telah diidentifikasi;

b. Dokumen laporan kegiatan pengendalian resiko yang telah diidentifikasi dan inovasinya.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi menyiapkan Dokumen laporan kegiatan

pengendalian resiko yang telah diidentifikasi

Page 68: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

62

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN

dan inovasinya

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan Dokumen laporan kegiatan

pengendalian resiko yang telah

diidentifikasi dan inovasinya

d. SPI telah diinformasikan

dan dikomunikasikan

kepada seluruh pihak

terkait.

Sosialisasi SPIP kepada pegawai melalui apel pagi/sore atau bimtek atau sosialisasi.

a. Dokumentasi Sosialisasi SPIP kepada

pegawai melalui apel pagi/sore atau bimtek

atau sosialisasi (Surat undangan, notulen,

daftar hadir, foto kegiatan);

b. Dokumen dan capture sosialisasi SPIP.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen dan capture

sosialisasi SPIP.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen dan capture

sosialisasi SPIP.

3. Pengaduan Masyarakat

(3)

a. Kebijakan Pengaduan

masyarakat telah

diimplementasikan.

a. Menunjuk petugas Penanganan Pengaduan,

b. Menyediakan petugas/ruang/loket/kotak khusus

pengaduan,

c. Menyediakan sarana informasi penyampaian

pengaduan (spanduk, banner, leaflet, dll),

d. Pengelolaan Pengaduan melalui Media:

WEB, Facebook, Twitter, Instagram, WA, Line

dan E-Lapor

a. SK Petugas Penanganan Pengaduan,

b. Foto petugas/ruang/loket/kotak khusus

pengaduan,

c. Foto spanduk/banner/ leaflet,

d. Capture aplikasi (aplikasi LAPOR, Facebook,

Twitter, Instagram, WA, line),

e. Dokumentasi inovasi sarana dan mekanisme

pengaduan masyarakat.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat SK Petugas, Capture petugas/

ruang/ loket/ kotak khusus pengaduan,

spanduk/ banner/ leaflet, aplikasi (aplikasi

LAPOR, Facebook, Twitter, Instagram,

WA, line)

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

Page 69: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

63

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN SK Petugas, Capture petugas/ ruang/ loket/

kotak khusus pengaduan, spanduk/ banner/

leaflet, aplikasi (aplikasi LAPOR,

Facebook, Twitter, Instagram, WA, line)

b. Hasil penanganan

pengaduan masyarakat

telah ditindaklanjuti.

Petugas penanganan pengaduan:

a. Merespon pengaduan masyarakat,

b. Meneruskan pengaduan masyarakat kepada

bagian terkait untuk ditindaklanjuti.

a. Capture respon pengaduan masyarakat,

b. Nota dinas penyampaian pengaduan

masyarakat kepada bagian terkait untuk

ditindaklanjuti,

c. Rekapitulasi tindak lanjut pengaduan

masyarakat.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat Capture respon pengaduan

masyarakat dan Nota dinas penyampaian

pengaduan masyarakat kepada bagian

terkait untuk ditindaklanjuti.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

Capture respon pengaduan masyarakat dan

Nota dinas penyampaian pengaduan

masyarakat kepada bagian terkait untuk

ditindaklanjuti.

c. Telah dilakukan

monitoring dan evaluasi

atas penanganan

pengaduan masyarakat.

a. Melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap pengaduan masyarakat setiap

bulan,

b. Menyampaikan hasil monitoring dan

evaluasi kepada Bagian terkait.

a. Laporan monitoring dan evaluasi laporan

pengaduan setiap bulan,

b. Nota dinas penyampaian pengaduan

masyarakat kepada bagian terkait untuk

ditindaklanjuti.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat laporan monitoring dan evaluasi

laporan pengaduan masyarakat dan nota

dinas penyampaian pengaduan masyarakat

kepada bagian terkait untuk ditindaklanjuti.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

laporan monitoring dan evaluasi laporan

Page 70: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

64

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN pengaduan masyarakat dan nota dinas

penyampaian pengaduan masyarakat

kepada bagian terkait untuk ditindaklanjuti.

d. Hasil evaluasi atas

penanganan pengaduan

masyarakat telah

ditindaklanjuti.

Melakukan perbaikan layanan sebagai tindak lanjut

dari hasil monitoring dan evaluasi pengaduan

masyarakat.

Dokumen laporan perbaikan layanan sebagai

tindak lanjut pengaduan masyarakat.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat dokumen laporan perbaikan

layanan sebagai tindak lanjut pengaduan

masyarakat.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

dokumen laporan perbaikan layanan

sebagai tindak lanjut pengaduan

masyarakat.

4. Whistle-Blowing System

(3)

a. Apakah Whistle Blowing

System sudah di-

internalisasi ?

Melakukan internalisasi tentang Whistle-Blowing

System pada seluruh pegawai melalui apel pagi/sore

atau bimtek atau sosialisasi.

Dokumentasi kegiatan internalisasi WBS pada

satuan kerja yang dilakukan oleh Kepala Satuan

Kerja maupun oleh pihak ketiga (Undangan,

Notulensi, Daftar Hadir, Foto).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen dan capture

internalisasi WBS.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen dan capture

internalisasi WBS.

Page 71: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

65

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN b. Whistle Blowing System

telah diterapkan.

Menerapkan aplikasi Whistle Blowing System.

Capture aplikasi Whistle Blowing System

(Dokumen disajikan oleh Inspektorat Jenderal).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat laporan Implementasi serta

Capture aplikasi Whistle Blowing System

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan Capture aplikasi Whistle

Blowing System

c. Telah dilakukan evaluasi

atas penerapan Whistle

Blowing System.

Menyediakan laporan hasil evaluasi penerapan

WBS dari Itjen.

Laporan hasil evaluasi atas penerapan Whistle

Blowing System (Dokumen disajikan oleh

Inspektorat Jenderal)

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat laporan Evaluasi Penerapan

Whistle Blowing Syste.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyediakan laporan hasil evaluasi

penerapan WBS dari Itjen.

d. Hasil evaluasi atas

penerapan Whistle

Blowing System telah

ditindaklanjuti.

Menyediakan tindak lanjut hasil evaluasi penerapan

WBS dari Itjen.

Laporan tindak lanjut hasil evaluasi atas

penerapan Whistl Blowing System (Dokumen

disajikan oleh Inspektorat Jenderal).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat laporan Evaluasi Penerapan

Whistle Blowing System yang telah

ditindaklanjuti

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan Laporan tindak lanjut hasil

Page 72: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

66

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN evaluasi atas penerapan Whistl Blowing

System.

5. Penanganan Benturan

Kepentingan (3)

a. Telah terdapat

identifikasi/pemetaan

benturan kepentingan

dalam tugas fungsi

utama.

Melakukan identifikasi/pemetaan benturan

kepentingan dalam tugas fungsi utama. a. Dokumen identifikasi/pemetaan benturan

kepentingan dalam tugas fungsi utama,

b. Permenkumham Nomor 38 Tahun 2015

tentang Pedoman Penanganan Benturan

Kepentingan di lingkungan Kementerian

Hukum dan HAM.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat Laporan identifikasi/pemetaan

benturan kepentingan dalam tugas fungsi

utama.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

Laporan identifikasi/pemetaan benturan

kepentingan dalam tugas fungsi utama.

b. Penanganan Benturan

Kepentingan telah

disosialisasikan/internalis

asi.

Melakukan internalisasi Penanganan Benturan

Kepentingan melalui apel pagi/sore atau bimtek

atau sosialisasi.

Dokumen Laporan internalisasi / Sosialisasi

Penanganan Benturan Kepentingan melalui apel

pagi/sore atau bimtek atau sosialisasi.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat dokumen Laporan internalisasi

Penanganan Benturan Kepentingan melalui

apel pagi/sore atau bimtek atau sosialisasi.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

dokumen Laporan internalisasi Penanganan

Benturan Kepentingan melalui apel

pagi/sore atau bimtek atau sosialisasi.

Page 73: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

67

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN c. Penanganan Benturan

Kepentingan telah

diimplementasikan.

Menerapkan penempatan pegawai pada jabatan

tertentu tanpa konflik kepentingan dengan tugasnya

disertai surat pernyataan bebas dari benturan

kepentingan.

Dokumen surat pernyataan bebas dari benturan

kepentingan.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat dokumen surat pernyataan bebas

dari benturan kepentingan.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

dokumen surat pernyataan bebas dari

benturan kepentingan.

d. Telah dilakukan evaluasi

atas Penanganan

Benturan Kepentingan.

Menyediakan laporan hasil evaluasi atas

Penanganan Benturan Kepentingan.

Dokumen Laporan hasil evaluasi atas

Penanganan Benturan Kepentingan.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat dokumen Laporan hasil evaluasi

atas Penanganan Benturan Kepentingan

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

dokumen Laporan hasil evaluasi atas

Penanganan Benturan Kepentingan

e. Hasil evaluasi atas

Penanganan Benturan

Kepentingan telah

ditindaklanjuti.

Melakukan evaluasi atas Penanganan Benturan

Kepentingan telah ditindaklanjuti.

Dokumen laporan evaluasi atas Penanganan

Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

membuat dokumen laporan evaluasi atas

Penanganan Benturan Kepentingan telah

ditindaklanjuti.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi membuat

Page 74: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

68

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN dokumen laporan evaluasi atas Penanganan

Benturan Kepentingan telah

ditindaklanjuti.

VI

.

PENINGKATAN

KUALITAS

PELAYANAN PUBLIK

(10)

Peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik sesuai kebutuhan dan

harapan masyarakat.

1. Standar Pelayanan (3)

a. Terdapat kebijakan

standar pelayanan.

Menyusun Standar Pelayanan Sesuai dengan

Peraturan Menteri PANRB Nomor 15 tahun 2014

tentang Standart Pelayanan yang berisi:

a. Persyaratan,

b. Sistem Mekanisme dan Prosedur,

c. Jangka Waktu Pelayanan,

d. Biaya / Tarif,

e. Produk Layanan,

f. Penanganan pengaduan, saran dan

masukan/apresiasi,

g. Dasar Hukum,

h. Sarana prasarana dan fasilitas,

i. Kompetensi pelaksanaan,

j. Pengawasan Internal,

k. Jumlah pelaksanaan,

l. Jaminan Pelayanan,

m. Jaminan Keamanan dan Keselamatan

Pelayanan,

n. Evaluasi Kinerja Pelayanan.

a. Standar Pelayanan yang telah ditetapkan

melalui SK Kepala Satuan Kerja serta memuat

inovasi layanan yang terdapat pada satuan

kerja masing-masing,

b. Dokumentasi kegiatan inovasi terhadap

standar pelayanan di Satker (contoh: Foto

Inovasi Layanan)

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen Standar Pelayanan.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen Standar Pelayanan

di UPTnya.

b. Standar pelayanan telah

dimaklumatkan.

a. Membuat Maklumat Standar Pelayanan,

b. Melakukan pemasangan maklumat standar

a. Piagam Maklumat Pelayanan yang

ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja,

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

Page 75: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

69

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN pelayan di tempat pelayanan

b. Capture Penempatan Maklumat Pelayanan

pada ruang layanan dan/ atau ruang tunggu

layanan

menyiapkan Capture Maklumat Pelayanan

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan capture maklumat Standar

Pelayanan

c. Terdapat SOP bagi

pelaksanaan standar

pelayanan.

Membuat SOP Pelayanan berdasarkan SOP yang

telah ditetapkan oleh pusat

a. Dokumen Peta Bisnis Instansi

(Kementerian),

b. Dokumen SOP Pusat/Unit Eselon I,

c. Dokumen SOP (Wilayah dan UPT),

d. Dokumen SOP Inovasi (Ditetapkan oleh Ka.

UPT/Satker),

Catatan:

Dokumen SOP yang diterbitkan oleh satuan

kerja mengacu kepada unit eselon I/ Instansi/

Kementerian dengan melakukan inovasi

terkait dengan pelayanan yang dilaksanakan

di satuan kerja:

1) Untuk unit satuan kerja Imigrasi

melampirkan dokumen peta bisnis eselon

I,

2) Untuk unit satuan kerja Eselon I

melampirkan dokumen peta bisnis

Instansi (Kementerian).

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen SOP Pelayanan.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen SOP Pelayanan

d. Dilakukan reviu dan

perbaikan atas standar

pelayanan dan SOP.

Melaksanakan reviu dan perbaikan atas standar

pelayanan dan SOP

Dokumen reviu dan perbaikan atas standar

pelayanan dan SOP

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen reviu dan perbaikan

atas Standar Pelayanan dan SOP.

Page 76: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

70

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen reviu dan perbaikan

atas Standar Pelayanan dan SOP

2. Budaya Pelayanan

Prima (3)

a. Telah dilakukan

sosialisasi/pelatihan

dalam upaya penerapan

Budaya Pelayanan Prima.

Melakukan sosialisasi atau pelatihan dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima;

a. Dokumentasi sosialisasi/pelatihan budaya

pelayanan prima (Kegiatan dapat dilakukan

oleh internal satuan kerja. Contoh: Workshop,

in House Training). (Undangan, Notulensi,

Daftar Hadir, dan foto);

b. Dokumen sosialisasi/pelatihan dalam upaya

penerapan Budaya Pelayanan Prima.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen sosialisasi atau

pelatihan budaya pelayanan prima.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen sosialisasi atau

pelatihan budaya pelayanan prima.

b. Informasi tentang

pelayanan mudah diakses

melalui berbagai media.

Menyediakan informasi yang dapat diakses melalui

berbagai media. Misalnya papan pengumuman,

website, media social, media cetak, media televisi,

radio, dan lain sebagainya

Dokumen Capture, papan pengumuman, website,

media social, media cetak, media televisi, radio,

dan lain sebagainya.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan Dokumen Capture, papan

pengumuman, website, media social, media

cetak, media televise, radio, dan lain

sebagainya.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan Dokumen Capture, papan

pengumuman, website, media social, media

cetak, media televise, radio, dan lain

Page 77: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

71

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN sebagainya.

c. Telah terdapat sistem

punishment

(sanksi)/reward bagi

pelaksana layanan serta

pemberian kompensasi

kepada penerima layanan

bila layanan tidak sesuai

standar.

Menyediakan sistem reward and punishment bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan apabila layanan tidak sesuai standar.

Dokumentasi Pemberian reward dan punishment

pada petugas layanan

Contoh:

a. Penghargaan/ Piagam terhadap pegawai

terbaik/ teladan atas kinerja layanan,

b. Punishment berupa teguran terhadap pegawai

secara tertulis atau mutasi bagi pegawai yang

tidak memberikan layanan sesuai standar

layanan.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen penghargaan

pegawai teladan sebagai reward, dokumen

hukuman disiplin sebagai punishment serta

kompensasi kepada penerima layanan.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen penghargaan

pegawai teladan sebagai reward, dokumen

hukuman disiplin sebagai punishment serta

kompensasi kepada penerima layanan

d. Telah terdapat sarana

layanan

terpadu/terintegrasi.

a. Menyediakan layanan terpadu (pembayaran

layanan melalui Simponi, Layanan terpadu

AHU di Cikini),

b. Menyediakan Layanan Terpadu Satu Pintu

(LTSP)

Dokumentasi foto Layanan terpadu

a. Untuk satuan kerja Imigrasi menyajikan foto

layanan permohonan Paspor RI pada saat

proses wawancara dan Pengambilan sidik

jari,

b. Untuk satuan kerja Eselon I menyajikan

capture layanan yang terintegrasi (Contoh:

Layanan pendaftaran PT yang terintegrasi

dengan OSS (Online Single Submission)

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen capture aplikasi

layanan terpadu dan LTSP

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen capture aplikasi

layanan terpadu dan LTSP

Page 78: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

72

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN e. Terdapat inovasi

pelayanan

Melakukan inovasi pada pelayanan

Dokumen dan dokumentasi inovasi pada

pelayanan

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen Capture inovasi

pada pelayanan

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen Capture inovasi

pada pelayanan

3. Penilaian kepuasan

terhadap pelayanan (4)

a. Dilakukan survei

kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan.

Melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan secara berkala (6 bulan).

Dokumen laporan survei kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan yang mengacu kepada

ketentuan yang ditetapkan oleh Permen PAN RB.

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan hasil survey kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan.

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan hasil survey kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan.

b. Hasil survei kepuasan

masyarakat dapat diakses

secara terbuka.

Hasil survei dipublikasikan kepada masyarakat

melalui : Website, Media sosial, Banner/spanduk;

Dokumen capture publikasi hasil survey melalui

Website, Media sosial, Banner/spanduk;

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen capture publikasi

Page 79: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang

73

INDIKATOR PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG PENANGGUNG JAWAB

DOKUMEN hasil survey melalui Website, Media sosial,

Banner / spanduk;

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen capture publikasi

hasil survey melalui Website, Media sosial,

Banner / spanduk;

c. Dilakukan tindak lanjut

atas hasil survei kepuasan

masyarakat.

Melakukan perbaikan pelayanan sebagai tindak

lanjut hasil dari survey kepuasan masyarakat

Dokumen laporan perbaikan pelayanan sebagai

tindak lanjut hasil dari survey kepuasan

masyarakat

Pusat :

Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi

menyiapkan dokumen laporan perbaikan

pelayanan sebagai tindak lanjut hasil dari

survey kepuasan masyarakat

Satuan Kerja :

Bagian TU/Subbag TU Kantor

Imigrasi/Rumah Detensi Imigrasi

menyiapkan dokumen laporan perbaikan

pelayanan sebagai tindak lanjut hasil dari

survey kepuasan masyarakat

Page 80: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN … · MELAYANI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI, Menimbang