PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO · PDF fileUndang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang...
Transcript of PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO · PDF fileUndang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang...
1
GUBERNUR PROVINSI GORONTALO
PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2015
TENTANG
PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR GORONTALO,
Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan hak konstitusional setiap warga
Negara sesuai dengan prinsip persamaan kedudukan
dihadapan hukum, maka Pemerintah daerah perlu menjamin
perlindungan hak asasi manusia dan berupaya untuk
memberikan bantuan hukum kepada masyarakat miskin;
b. bahwa pemberian bantuan hukum yang dilakukan selama
ini belum banyak menyentuh orang atau kelompok orang
miskin, sehingga mereka kesulitan untuk mengakses
keadilan karena terhambat oleh ketidakmampuan untuk
memuwujudkan hak-hak konstitusional mereka;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan
Daerah Provinsi Gorontalo tentang Penyelenggaraan Bantuan
Hukum untuk Masyarakat Miskin;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak-hak
Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3886);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4288);
4. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5076);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5234);
2
6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan
Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5246);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5657;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Syarat
dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Dan Penyaluran
Dana Bantuan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5421);
11. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2011 tentang Rencana
Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia tahun 2011-
2014;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Kuangan Daerah sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3 Tahun 2013
tentang Tata Cara Verifikasi dan Akreditasi Lembaga
Bantuan Hukum atau Organisasi Kemasyarakatan (Berita
Negara Republik Indonesia tahun 2011 Nomor 694);
3
14. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 22 Tahun 2013
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian
Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 870);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 32).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI GORONTALO
dan
GUBERNUR GORONTALO
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN
BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Gorontalo.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Provinsi Gorontalo;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut
DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Gorontalo sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah
5. Gubernur adalah Gubernur Gorontalo.
6. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo
7. Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh
Pemberi bantuan hukum secara cuma-cuma kepada penerima
bantuan hukum.
8. Biro Hukum dan Organisasi adalah Biro Hukum dan Organisasi
Setda Provinsi Gorontalo.
4
9. Penyelenggaraan Bantuan Hukum adalah segala upaya
pemenuhan hak-hak konstitusional yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah melalui Lembaga Bantuan Hukum atau
Organisasi bantuan hukum lainnya kepada masyarakat miskin
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan daerah
ini.
10. Penerima Bantuan Hukum adalah setiap orang atau kelompok
orang miskin di Daerah.
11. Pemberi Bantuan Hukum adalah lembaga bantuan hukum atau
organisasi kemasyarakatan yang memberi layanan bantuan
hukum yang telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan.
12. Masyarakat adalah orang perseorangan atau sekelompok orang
yang memiliki identitas kependudukan yang sah di Provinsi
Gorontalo.
13. Masyarakat miskin adalah orang perseorangan atau sekelompok
orang yang kondisi sosial ekonominya dikategorikan miskin yang
dibuktikan dengan Surat Keterangan Miskin.
14. Perkara adalah masalah hukum yang perlu diselesaikan.
15. Litigasi adalah proses penanganan perkara hukum yang
dilakukan melalui proses penyidikan, penuntutan, dan peradilan
untuk menyelesaikannya.
16. Nonlitigasi adalah proses penanganan perkara hukum yang
dilakukan di luar jalur pengadilan untuk menyelesaikannya.
17. Standar bantuan hukum adalah Pedoman Pelaksanaan
pemberian bantuan hukum yang ditetapkan oleh Gubernur.
18. Kode etik advokat adalah kode etik yang ditetapkan oleh
organisasi profesi advokat yang berlaku bagi advokat.
19. Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik
didalam maupun diluar pengadilan yang memenuhi persyaratan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang
Advokat
20. Dana bantuan hukum adalah biaya yang disediakan tiap tahun
oleh Pemerintah Daerah dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah untuk membiayai pelaksanaan bantuan hukum
kepada masyarakat miskin.
21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Gorontalo.
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2
Bantuan hukum dilaksanakan berdasarkan asas;
a. keadilan;
5
b. persamaan kedudukan dalam hukum;
c. keterbukaan;
d. efisiensi;
e. efektifitas;dan
f. akuntabilitas.
Pasal 3
Penyelenggaraan bantuan hukum bertujuan untuk:
a. mewujudkan hak konstitusional warga negara sesuai prinsip
persamaan kedudukan di dalam hukum.
b. menjamin dan memenuhi hak bagi penerima bantuan hukum
untuk mendapatkan akses keadilan;
c. menjamin kepastian penyelenggaraan bantuan hukum
dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Provinsi
Gorontalo; dan
d. mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat
dipertanggung jawabkan.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 4
(1) bantuan Hukum diberikan kepada Penerima Bantuan Hukum
yang menghadapi masalah hukum.
(2) bantuan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
masalah hukum keperdataan, pidana, dan tata usaha negara
baik litigasi maupun nonlitigasi.
(3) bantuan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
menerima dan menjalankan kuasa, mendampingi, mewakili,
me