PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA...

522

Transcript of PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA...

Page 1: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Page 2: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU

NOMOR : TAHUN 2017

T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR ......TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2013

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BAUBAU TAHUN 2013-2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BAUBAU,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 282 dan

Pasal 283 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan dan Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah, maka dipandang perlu

dilakukan perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1

Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kota Baubau Tahun 2013-2018, dan

ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan

Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kota Baubau Tahun 2013-

2018;

Page 3: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

Mengingat : 1. ‘’Dasar hukum pembentukan Peraturan Daerah adalah

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang

tentang Pembentukan Daerah dan Undang-Undang

tentang Pemerintahan Daerah;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 93, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4120 )’’;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4700)’’;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 517).

7. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/Sj

Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut Peraturan

Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah;

8. Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kota Baubau (Lembaran Daerah Kota Baubau Tahun

2016 Nomor 5);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)’’

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Page 4: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5679)’’;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4817).’’

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5);

12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor

3348 ) ;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 114,Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BAUBAU

dan

WALIKOTA BAUBAU

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA

PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BAUBAU TAHUN 2013 – 2018.

PASAL I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 1 Tahun

2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013

– 2018 (Lembaran Daerah Kota Baubau Tahun 2013 Nomor 1), diubah

Page 5: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

sebagai berikut :

”Lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) diubah,

sehingga berbunyi sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan

daerah ini”

PASAL II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan

Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Baubau.

Ditetapkan di Baubau

pada tanggal,

2017

WALIKOTA BAUBAU,

A.S. TAMRIN

Diundangkan di Baubau

pada tanggal, 2017

Plt. SEKRETARIS DAERAH

KOTA BAUBAU,

A R M I N

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU TAHUN 2017 NOMOR : …

Page 6: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat

rahmat-Nya jualah sehingga penyesuaian Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Perubahan (RPJMD-P) Kota Baubau Tahun 2013-2018

dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan.

Penyusunan penyesuaian RPJMD Perubahan Kota Baubau Tahun

2013-2018, senantiasa berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Penyesuaian RPJMD Perubahan Kota Baubau Tahun 2013-2018

memuat penjabaran dari substansi visi dan misi kepala daerah terpilih yang

disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) Tahun 2009-2014, urusan kelembagaan perangkat daerah Kota

Baubau yang dibentuk berdasarkan Undang-undang 23 Tahun 2014 tentang

Pemerntahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016

tentang Perangkat Daerah serta Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor

061/2911/Sj Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah

Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013-

2017 serta regulasi lainnya baik yang diatur secara nasional, secara regional

maupun secara lokal.

Dalam penyesuaian RPJMD Kota Baubau, visi pembangunan lima

tahun kedepan yaitu “Terwujudnya Baubau yang Maju, Sejahtera dan

Berbudaya Tahun 2013-2018”, dengan prioritas agenda pelaksanaan

pembangunan diarahkan pada perwujudan Baubau sebagai Kota yang Tertib

dalam Penyelenggaraan Pemerintahan, Baubau sebagai Kota yang aman bagi

Masyarakat, Baubau sebagai Kota yang Maju secara Sosial dan Ekonomi,

Baubau Sebagai Kota Budaya dan Tujuan Wisata yang Populer, Baubau

sebagai Kota Indah Dalam Prinsip Pembangunan Berkelanjutan, dan Baubau

sebagai Kota yang Lancar dengan Dukungan Infrastruktur yang Memadai.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang

telah bersama-sama menyusun dokumen penyesuaian RPJMD Perubahan.

Page 7: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

Pemerintah Kota Baubau berharap kepada seluruh masyarakat dapat

membantu dalam implementasi dan pengawasan pelaksanaan pembangunan

Kota Baubau.

Baubau, 2017

WALIKOTA BAUBAU

DR. H. AS. TAMRIN., MH

Page 8: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

ii

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNAN JANGKAMENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN I-1

1.1 Latar Belakang I-1

1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-5

1.3 Hubungan RPJMD Kota Baubau 2013-2018

dan Dokumen Perencanaan Lainnya

I-7

1.4 Sistematika Penulisan I-10

1.5 Maksud dan Tujuan I-12

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-1

2.1 Aspek Geografi dan Demografi II-2

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat II-44

2.3 Aspek Pelayan Umum II-74

2.4 Aspek Daya Saing Daerah II-115

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SERTA KERANGKA PENDANAAN

III-1

3.1 Kinerja Keuangan MasaLalu III-2

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun

2008-2012

III-36

3.3 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun

2012-2015 / Kerangka Pendanaan

III-48

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IV-1

4.1 Permasalahan Pembangunan IV-1

4.2 Isu Strategis IV-31

4.3 Isu-isu Strategis Kota Baubau IV-61

Page 9: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

iii

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNAN JANGKAMENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V-1

5.1 Visi V-1

5.2 Misi V-8

5.3 Tujuan danSasaran V-11

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI-1

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN VII-1

7.1 Mewujudkan Kota Baubau yang Tertib Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan

VII-2

7.2 Mewujudkan Kota Baubau yang Aman Bagi

Masyarakatnya

VII-10

7.3 Mewujudkan Kota Baubau yang Maju Secara

Sosial dan Ekonomi

VII-14

7.4 Mewujudkan Kota Baubau Sebagai Kota

Budaya dan Tujuan Wisata Yang Populer

VII-30

7.5 Mewujudkan Kota Baubau sebagai Kota Indah VII-32

7.6 Mewujudkan Kota Baubau sebagai Kota Lancar VII-40

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN

KERANGKA PENDANAAN

VIII-1

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH IX-1

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN X-1

BAB XI PENUTUP X-1

Page 10: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

iv

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNAN JANGKAMENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Page 11: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

v

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNAN JANGKAMENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Page 12: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

vi

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNAN JANGKAMENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1.1 Hubungan Dokumen Perencanaan Dan Dokumen

Penganggaran I-7

1.2 Hubungan Perencanaan Pembangunan dan Rencana

Tata Ruang I-8

2.1 PetaGarisDepanKonektivitas Global Indonesia II-2

2.2 Peta Administrasi Kota Baubau II-3

2.3 Peta TopografiKota Baubau II-8

2.4 Peta Penggunaan Lahan Kota Baubau II-13

2.5 Kawasan Strategis Kota Baubau II-16

2.6 PetaJalurEvakuasiBencana Kota Baubau II-20

2.7 Piramida Penduduk Kota Baubau Tahun 2015 II-37

2.8 PerkembanganPendapatanPerkapita II-40

2.9 Perkembangan Tingkat Inflasi Kota Baubau menggunakanPDRB deflator(y.o.y) dan IHK Tahun 2009

– 2015

II-42

2.10 Pergerakan dan Perbandingan Inflasi Kota Baubau

tahun 2014- 2015

II-43

2.11 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Kota

Baubau

II-44

2.12 Hubungan Tingkat Pengangguran Terbuka dan Pertumbuhan EkonomiKota Baubau, 2003-2013

II-45

2.13 PerkembanganIndeks Pembangunan Manusia Kota Baubau

II-46

2.14 Angka Melek Huruf Penduduk Kota Baubau Tahun 2007/2008-2011/2012

II-34

2.15 Peta Benteng Keraton Buton II-46

2.16 KomposisiTenagaKesehatan Kota Baubautahun 201 II-54

2.17 Peta Rencana Pola Ruang Kota Baubau II-93

2.18 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota

Baubau

II-116

Page 13: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

vii

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNAN JANGKAMENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.19 RasioPendudukBekerja di Kota BaubauTahun 2011-2014 II-117

2.20 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Kota

Baubau

II-117

3.1 Capaian Pendapatan Daerah Kota Baubau Tahun

2008-2012 III-5

3.2 Realisasi Belanja APBD Kota Baubau Tahun 2008-2012

III-17

3.3 Struktur Belanja APBD Kota Baubau Tahun 2008-2012 III-18

3.4 Neraca Keuangan Kota Baubau Tahun 2008-2012 III-25

3.5 Rasio Liquiditas Kota Baubau Tahun 2008-2012

III-29

3.6 Rasio Solvabilitas Kota Baubau Tahun 2008-2012 III-30

3.7 Realisasi Pendapatan Daerah Kota Baubau Tahun 2013-2016, Rencana Tahun 2017 dan Proyeksi Tahun

2018

III-47

3.8 Persentase Realisasi Pendapatan Daerah Kota Baubau

Tahun 2013-2016, Rencana Tahun 2017 dan Proyeksi Tahun 2018

III-48

3.9 RealisasiBelanja Daerah Kota BaubauTahun 2013-

2016, RencanaTahun 2017 danProyeksiTahun 2018

III-50

3.10 PersentaseRealisasiBelanja Daerah Kota BaubauTahun

2013-2016, RencanaTahun 2017 danProyeksiTahun

2018

III-51

5.1 Kerangka Pikir Pembangunan Kota Baubau V-1

Page 14: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

iv

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

2.1 Luas Wilayah Kota Baubau Menurut Kecamatan II-4

2.2 Kecamatan dan Kelurahan di Kota Baubau II-5

2.3 Rencana Sistem Pelayanan Kota di Kota Baubau II-7

2.4 Sudut Lereng dan Luas Persebarannya II-12

2.5 Penggunaan Lahan di Kota Baubau II-16

2.6 Indeks Bahaya Banjir Menurut Desa/Kelurahan Di

Kota Baubau Tahun 2014

II-25

2.7 Indeks Bahaya Gempa bumi Menurut

Desa/Kelurahan Di Kota Baubau tahun 2014

II-27

2.8 Indeks Bahaya Cuaca Ekstrim Menurut

Desa/Kelurahan di Baubau

II-28

2.9 Indeks Bahaya Kekeringan Menurut

Desa/Kelurahan Di Kota Baubau tahun 2014

II-30

2.10 Indeks Bahaya Tanah Longsor Menurut

Desa/Kelurahan Di Kota Baubau

II-31

2.11 Indeks Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan

Menurut Desa/Kelurahan Di Kota Baubau tahun

2014

II-33

2.12 Indeks Bahaya Gelombang dan Abrasi Menurut

Desa/Kelurahan Di Kota Baubau tahun 2014

II-34

2.13 Indeks Bahaya Epidemi dan Wabah Penyakit

Menurut Desa/Kelurahan Di Kota Baubau

II-36

2.14 Indeks Bahaya Konflik Sosial Menurut

Desa/Kelurahan Di Kota Baubau tahun 2014

II-39

2.15 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan

Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Baubau

Tahun 2015

II-40

2.16 Proyeksi Penduduk Kota Baubau Tahun

2014-2034

II-40

2.17 Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Jenis

Kelamin

II-42

2.18 Persebaran dan Kepadatan Kependudukan Kota

Baubau Tahun 2014

II-42

2.19 Nilai dan Peranan Sektor Ekonomi dalam PDRB

Kota Baubau Atas Dasar Harga Berlaku

II-49

Page 15: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

v

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

2.20 Realisasi Pencapaian target RPJMD pada Indikator-

Indikator Mako Pembangunan Kota Baubau

II-56

2.21 Perkembangan Capaian MDGs di Kota Baubau

Tahun 2011-2015

II-58

2.22 Persebaran Fasilitas Kebudayaan di Kota Baubau

tahun 2015

II-66

2.23 Perkembangan Fasilitas Seni, Budaya dan

Olahraga Tahun 2010-2014 Kota Baubau

II-66

2.24 Angka Partisipasi Murni (APM) Kota Baubau Tahun

2010-2015

II-75

2.25 Angka Partisipasi Murni Menurut Kecamatan Kota

Baubau Tahun 2015

II-76

2.26 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kota Baubau Tahun

2010-2014

II-77

2.27 Persebaran Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah

Tahun 2015

II-78

2.28 Perkembangan Sekolah dan Murid Tahun 2009 s.d

2015 Kota Baubau

II-78

2.29 Perkembangan Guru dan Murid Kota Baubau

Tahun 2010 – 2014

II-79

2.30 Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tertinggi Tahun 2013

II-80

2.31 Jumlah Sarana Kesehatan Kota Baubau Tahun

2010 – 2015

II-82

2.32 Jumlah Tenaga Kesehatan Tahun 2010-2014 II-83

2.33 Rasio Tenaga Kesehatan per 100 Ribu Penduduk di

Kota Baubau Tahun 2010-2014

II-83

2.34 Perkembangan Pencapaian SPM Kesehatan di Kota

Baubau

II-85

2.35 Perkembangan Kondisi Jalan Kota Baubau Tahun

2009 – 2013

II-87

2.36 Indikator Kinerja Urusan Perumahan Rakyat II-88

2.37 Indikator Kinerja Urusan Sosial II-89

2.38 Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan Tahun

2010-2014

II-90

2.39 Rekapitulasi Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial Tahun 2014

II-90

2.40 Rekapitulasi Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Tahun 2013

II-91

Page 16: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

vi

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

2.41 Rekapitulasi Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

Tahun 2013

II-91

2.42 Rekapitulasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

di Wilayah Tahun 2014

II-92

2.43 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi (Padi

Sawah dan Padi Ladang)

II-94

2.44 Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan

Informatika

II-98

2.45 Capaian Pengembangan e-Government Kota

Baubau

II-99

2.46 Kinerja Urusan Statistik II-100

2.47 Jumlah dan Investasi di Kota Baubau Tahun 2015 II-101

2.48 Jumlah Investor PMDN/PMA diKota Baubau

Tahun2011-2015

II-102

2.49 Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan II-103

2.50 Indikator Kinerja Urusan Kearsipan II-104

2.51 Produksi Perikanan Tangkap menurut Kecamatan

dan Subsektor (ton) di Kota Baubau 2013-2014

II-105

2.52 Indikator Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan II-106

2.53 Luas Lahan Sawah menurut Jenis Pengairan

Tahun 2011 di Kota Baubau

II-108

2.54 Indikator Kinerja Urusan Perdagangan II-109

2.55 Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor melalui

Pelabuhan Baubau

II-110

2.56 Perkembangan Volume dan Nilai Impor melalui

Pelabuhan Baubau

II-110

2.57 Indikator Kinerja Urusan Perindustrian II-111

2.58 Indikator Kinerja Urusan Perencanaan

Pembangunan

II-112

2.59 Jumlah PNS Menurut SKPD dan Golongan di

Pemerintah Kota Baubau Tahun 2015

II-113

2.60 Jumlah Pegawai negeri Sipil Menurut Tingkat

Pendidikan di Pemerintah Kota Baubau

II-114

2.61 Indikator Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri

II-115

2.62 Indikator Kinerja Unsur Pemerintahan Lain II-115

2.63 Perkembangan Produktivitas Daerah Kota Baubau

Tahun 2011-2015

II-117

Page 17: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

vii

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

2.64 Perkembangan Jenis dan Jumlah Bank di Kota

Baubau Tahun 2010-2014

II-118

2.65 Jenis Tabungan, 2014 II-118

2.66 Posisi Pinjaman Perbankan Menurut Sektor

Ekonomi Tahun 2014

II-119

2.67 Pembagian Zona Pelayanan Air Minum Kota

Baubau

II-122

2.68 Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di Kota

Baubau Tahun 2012-2014

II-124

2.69 Perkembangan Panjang Jalan Kota Baubau

Menururt Jenis Permukaan, Kondisi dan Status

Jalan Tahun 2014-2015

II-124

2.70 Prasarana Jembatan di Kota Baubau II-125

2.71 Perkembangan Sarana dan Prasarana ransportasi

di Baubau Tahun 2013-2017

II-125

2.72 Persentase Luas Wilayah Produktif Tahun 2008-

2012 Kota Baubau (Ha)

II-126

2.73 Persentase Wilayah Produktif Tahun 2011 Menurut

Kecamatan Kota Baubau

II-126

2.74 Jenis dan Jumlah Penginapan dan Hotel di Kota

Baubau Tahun 2015

II-127

2.75 Jumlah ProduksiListrik PLN Menurut Kecamatan

di Kota Baubau Tahun 2015

II-128

2.76 Jumlah Pelanggan, tenaga Listrik terjual dan Nilai

Penjualan Listrik PLN Menurut Jenis Penggunaan

di Kota Baubau Tahun 2015

II-128

2.77 Angka Kriminalitas Tahun 2011-2014 Kota

Baubau

II-132

2.78 Jumlah Pendududk 15 Tahun Ke Atas yang

Bekerja Selama Seminggu Menurut Lapangan

Pekerjaan di Kota Baubau, 2015

II-133

2.79 Pekerjaan Penduduk menurut lapangan usaha

(dalam Jiwa)

II-133

2.80 Perkembangan Penduduk Usia 15 Tahun Kota

Baubau Menurut Jenis Kegiatan

II-135

2.81 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut

Lapangan Kerja Utama

II-135

2.82 Perkembangan Serapan Tenaga Kerja Kota Baubau

Per Sektor 2011-2015

II-139

Page 18: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

viii

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Kota Baubau

Tahun 2008 – 2012

III-7

3.2 Capaian PAD Kota Baubau Tahun 2008-2012 III-10

3.3 Struktur PAD Kota Baubau Tahun 2008-2012 III-11

3.4 Pertumbuhan PAD Kota Baubau Tahun 2008-2012 III-11

3.5 Capaian Dana Perimbangan Kota Baubau Tahun

2008-2012

III-14

3.6 Struktur Dana Perimbangan Kota Baubau Tahun

2008-2012

III-15

3.7 Pertumbuhan Dana Perimbangan Kota Baubau

Tahun 2008-2012

III-15

3.8 Capaian Lain-Lain pendapatan Daerah Yang Sah

Kota Baubau Tahun 2008-2012

III-17

3.9 Struktur Lain-lain Pendapatan Yang Sah Kota

Baubau Tahun 2008-2012

III-18

3.10 Pertumbuhan Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Kota Baubau Tahun 2008-2012

III-18

3.11 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap

AnggaranBelanja Daerah Kota Baubau Tahun

2008-2012

III-22

3.12 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Kota

Baubau Tahun 2008-2012

III-23

3.13 Struktur dan Pertumbuhan Belanja Daerah Kota

Baubau Tahun 2008-2012

III-25

3.14 Neraca Keuangan DaerahKota Baubau Tahun

2008–2012

III-30

3.15 Rasio Likuiditas Tahun 2008 – 2012 III-34

3.16 Rasio Solvabilitas Kota Baubau Tahun 2008-2012 III-35

3.17 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan

Aparatur Kota Baubau Tahun Anggaran 2009-

2012

III-39

3.18 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan

Aparatur Kota Baubau Tahun 2009-2012

III-41

3.19 Realisasi Belanja Menurut Urusan Kota Baubau

Tahun 2008-2012

III-42

3.20 Penutup Defisit Riil APBD Kota Baubau III-46

3.21 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kota

Baubau

III-47

3.22 Sisa Lebih (Riil)Pembiayaan Anggaran Kota

Baubau Tahun 2008-2012

III-48

Page 19: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

ix

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

3.23 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas

Utama Kota Baubau Tahun 2009-2012

III-50

3.24 Proyeksi Pendapatan Kota Baubau Tahun 2013-

2017

III-58

3.25 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan

yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

Kota Baubau

III-61

3.26 Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran

Kota Baubau Tahun 2013-2017

III- 65

3.27 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kota

Baubau

III-67

3.28 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan

Keuangan Daerah Kota Baubau Tahun 2013-2017

III-68

3.29 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil

Keuangan Daerah

III-72

4.1 Permasalahan Kota Baubau Terkait Urusan wajib

Pemerintah Daerah

IV-45

4.2 Permasalahan Kota Baubau Terkait Urusan Pilihan

Pemerintah Daerah

IV-52

5.1 Keterkaitan Antara Pokok-Pokok Visi dengan Misi

Pembangunan Kota Baubau Tahun 2013-2018

V-9

5.2

5.3

Keterkaitan Antara Misi, Tujuan dan Sasaran

Pembangunan Kota Baubau Tahun 2013-2018

Indikator Kinerja Utama

V-11

V-16

6.1 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi I

Mewujudkan Kota Baubau Yang Tertib Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan

VI-3

6.2 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi II

Mewujudkan Kota Baubau Yang Aman Bagi

Masyarakatnya

VI-7

6.3 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi III

Mewujudkan Kota Baubau Maju Secara Sosial dan

Ekonomi

VI-8

6.4 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi IV

Mewujudkan Kota Baubau Sebagai Kota Budaya

Dan Tujuan Wisata Yang Populer

VI-15

6.5 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi V

Mewujudkan Kota Baubau Yang Indah

VI-17

Page 20: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

x

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

6.6 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi VI

Mewujudkan Kota Baubau Lancar Dengan

Dukungan Infrastuktur Yang Memadai

VI-21

7.1 Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan

Misi 1

VII-2

7.2 Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan

Misi 2

VII-10

7.3 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan

Daerah Misi 3

VII-14

7.4 Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan

Misi 4

VII-30

7.5 Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan

Misi 5

VII-32

7.6 Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan

Misi 6

VII-40

8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas dan Rencana

Pendanaan Kota Baubau Tahun 2013-2018

VIII-2

8.2 Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan

Pendanaannya

VIII-45

9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah IX-2

Page 21: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

xi

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNAN JANGKAMENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1.1 Hubungan Dokumen Perencanaan Dan Dokumen

Penganggaran

I-8

1.2 Hubungan Perencanaan Pembangunan dan Rencana

Tata Ruang

I-9

2.1 Peta Garis Depan Konektivitas Global Indonesia II-3

2.2 Peta Administrasi Kota Baubau II-4

2.3 Peta TopografiKota Baubau II-9

2.4 Peta Penggunaan Lahan Kota Baubau II-15

2.5 Kawasan Strategis Kota Baubau II-18

2.6 PetaJalurEvakuasiBencana Kota Baubau II-23

2.7 Piramida Penduduk Kota Baubau Tahun 2015 II-43

2.8 PerkembanganPendapatanPerkapita II-48

2.9 Perkembangan Tingkat Inflasi Kota Baubau

menggunakanPDRB deflator(y.o.y) dan IHK Tahun 2009

– 2015

II-50

2.10 Pergerakan dan Perbandingan Inflasi Kota Baubau

tahun 2014- 2015

II-51

2.11 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Kota

Baubau

II-52

2.12 Hubungan Tingkat Pengangguran Terbuka dan

Pertumbuhan EkonomiKota Baubau, 2003-2013

II-53

2.13 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kota

Baubau

II-46

2.14 Peta Benteng Keraton Buton

II-70

2.15 Perkembangan Panjang Jalan Menurut Kondisi di Kota

Baubau

II-124

2.16 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota

Baubau

II-136

2.17 Rasio Penduduk Bekerja di Kota Baubau Tahun

2011- 2014

II-137

Page 22: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

xii

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNAN JANGKAMENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.18 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Kota

Baubau

II-138

3.1 Capaian Pendapatan Daerah Kota Baubau Tahun

2008-2012

III- 6

3.2 Realisasi Belanja APBD Kota Baubau Tahun

2008-2012

III-20

3.3 Struktur Belanja APBD Kota Baubau Tahun 2008-2012 III-21

3.4 Neraca Keuangan Kota Baubau Tahun 2008-2012 III-29

3.5 Rasio Liquiditas Kota Baubau Tahun 2008-2012

III-34

3.6 Rasio Solvabilitas Kota Baubau Tahun 2008-2012 III-36

3.7 Realisasi Pendapatan Daerah Kota Baubau Tahun

2013-2016, Rencana Tahun 2017 dan Proyeksi Tahun

2018

III-56

3.8 Persentase Realisasi Pendapatan Daerah Kota Baubau

Tahun 2013-2016, Rencana Tahun 2017 dan Proyeksi

Tahun 2018

III-57

3.9 RealisasiBelanja Daerah Kota BaubauTahun 2013-

2016, RencanaTahun 2017 danProyeksiTahun 2018

III-59

3.10 PersentaseRealisasiBelanja Daerah Kota

BaubauTahun 2013-2016, RencanaTahun 2017

danProyeksiTahun 2018

III-60

5.1 Kerangka Pikir Pembangunan Kota Baubau V-2

Page 23: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

1 I-1

BAB I

PPPEEENNNDDDAAAHHHUUULLLUUUAAANNN

1.1. Latar Belakang

Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat 2 menyebutkan bahwa

pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur

dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi

dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi dimaksudkan untuk

mempercepat proses terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

Dengan adanya otonomi daerah diharapkan pemerintah daerah

mampu meningkatkan daya saing, melalui prinsip demokrasi,

pemerataan, keadilan dalam pembangunan, meningkatkan dayaguna

potensi dan keanekaragaman sumberdaya daerah.

Undang-undang secara jelas menyatakan bahwa pemerintah

daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus

pemerintahannya sendiri, namun dalam penyusunan perencanaan

daerah tetap harus memperhatikan perencanaan pemerintah pusat,

provinsi dan pemerintah daerah, sehingga pencapaian tujuan daerah

mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan tersebut

memperhatikan kewenangan yang diberikan baik yang terkait

dengan hubungan sumberdaya alam dan sumberdaya lainnya,

pelayanan umum serta keuangan.

Selanjutnya dengan berlandaskan Undang-undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

serta mencermati amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

Page 24: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

I-2

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka

Pemerintah Kota Baubau siap mengimplementasikannya melalui

penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

Dengan adanya pelantikan Bapak Drs. H. AS. Tamrin, MH

sebagai Walikota dan Ibu Hj. Wa Ode Maasra Manarfa, S.Sos., M.Si

sebagai Wakil Walikota periode 2013 – 2018 pada tanggal 31 Januari

2013, maka Pemerintah Daerah Kota Baubau menyusun RPJMD

Tahun 2013-2018. Penyusunan RPJMD Kota Baubau pada

prinsipnya akan menerapkan berbagai pendekatan pembangunan

yang lebih berorientasi pada 4 (empat) pendekatan perencanaan

pembangunan daerah sebagaimana yang tertuang dalam pasal 261

UU Nomor 23 tahun 2014, yaitu pendekatan teknokratik,

partisipatif, politis, serta atas-bawah dan bawah-atas.

a. Pendekatan teknokratis menggunakan metode dan kerangka

berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran

pembangunan daerah;

b. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai

pemangku kepentingan;

c. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan

misi kepala daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan

pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan

DPRD; dan

d. Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas merupakan hasil

perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah

pembangunan yang dilaksanakan mulai dari kelurahan,

Kecamatan, Daerah kabupaten/kota, Daerah provinsi, hingga

nasional.

Dengan demikian, maka RPJMD Kota Baubau tahun 2013-

2018 menempati posisi yang sangat strategis bagi daerah, karena:

1. Memuat landasan dan arah kebijakan umum pembangunan

daerah, baik pembangunan sumberdaya manusia, sumberdaya

Page 25: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

I-3

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

buatan, maupun kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan

sumberdaya alam secara efisien, efektif dan berkelanjutan;

2. Merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang menjadi

kewajiban pemerintah daerah yang terkait langsung dengan masa

jabatan kepala daerah; dan

3. Menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra)

setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup

Pemerintah Daerah Kota Baubau maupun penyusunan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan penyusunan Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Baubau

setiap tahunnya.

Selama kurun waktu 2013-2016, penyelenggaraan tata kelola

pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaan

pembangunan daerah di Kota Baubau mengalami dinamika

perkembangan yang dipengaruhi oleh perubahan kebijakan yang

terjadi baik pada tataran Regional maupun Nasional baik

penyesuaian dengan RPJMN maupun dengan Undang-undang 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang mampu

merespon perkembangan yang ada, maka Pemerintah Daerah Kota

Baubau melakukan evaluasi hasil RPJMD yang telah memasuki

tahun ke 3. Hal ini selain untuk mengukur capaian pembangunan

selama tiga tahun terakhir, juga merupakan bentuk pelaksanaan

Pasal 276 Undang-undang 23 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa

kepala daerah harus melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap

pembangunan daerahnya.

Terkait dengan hal tersebut diatas, maka dilakukan perubahan

RPJMD Kota Baubau Tahun 2013-2018. Pertimbangan dilakukan

perubahan atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Daerah Kota Baubau Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil evaluasi RPJMD Kota Baubau Tahun 2013 –

2018 diperoleh beberapa hal yang terkait sebagai berikut :

Page 26: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

I-4

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

a. Masih terdapat perbedaan sitematika RPJMD Kota Baubau

dengan sistematika RPJMD sebagaimana yang diatur dalam

Permendagri 54 Tahun 2010;

b. Evaluasi hasil capaian indikator kinerja program

pembangunan, terdapat beberapa target indikator kinerja

program pembangunan yang ditetapkan perlu disesuaikan;

2) Terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, dan Peraturan

Presiden No 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019;

3) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/Sj Tahun 2016

tentang Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah Nonor 18 Tahun

2016 Tentang Perangkat Daerah.

4) Terbentuknya Perangkat Daerah yang baru di Kota Baubau

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 05 Tahun

2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Perubahan dokumen RPJMD ini sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah pada pasal 50 ayat (1) bahwa rencana

pembangunan daerah dapat diubah dalam hal :

(1) Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses

perumusan dan substansi yang dirumuskan belum sesuai dengan

mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;

(2) Terjadi perubahan yang mendasar; dan

(3) Merugikan kepentingan nasional.

Lebih lanjut Pasal 264 Ayat (5) Undang-undang 23 Tahun 2014

menyatakan bahwa, RPJMD dapat diubah apabila berdasarkan hasil

pengendalian dan evaluasi tidak sesuai dengan perkembangan

keadaan atau penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh

Pemerintah Pusat.

Page 27: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

I-5

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Berdasarkan telaahan dua peraturan perundang-undangan

diatas maka alasan perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2013-

2018 sesuai dengan butir (1) dan (2) Pasal 50 ayat (1) Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Pasal 264 Ayat (5) Undang-

undang 23 Tahun 2014.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum yang memuat ketentuan secara langsung terkait

dengan penyusunan Revisi Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Derah (RPJMD) Kota Baubau tahun 2013-2018 adalah :

1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2001 tentang Pembentukan

Kota Bau-Bau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2001 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4120)’’.

2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasiona (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700)’’.

4) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4725);

5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587)’’ sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

Page 28: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

I-6

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679).

6) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4578);

7) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 19, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

8) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817)’’.

9) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 114,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5887);

10) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 3);

11) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 2 Tahun

2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 2)’’.

12) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 4 Tahun

2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Page 29: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

I-7

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2005-2025 (Lembaran

Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 Nomor 4);

13) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 12 Tahun

2016 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Dearah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008-

2013;

14) Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Baubau Tahun 2014-2034

(Lembaran Daerah Kota Baubau Tahun 2014 Nomor 4,

Tambahan Lembaran Daerah Kota Baubau Nomor 4)’’.

15) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817)’’.

16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517).

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Secara garis besar RPJMD memiliki keterkaitan dengan

dokumen perencanaan lainnya dan dokumen penganggaran

sebagaiman diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003

tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 25 tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Keberadaan RPJMD Kota Baubau tahun 2013-2018 memiliki

hubungan dan tidak terlepas dengan dokumen perencanaan lainnya

karena perencanaan pembangunan umumnya disusun secara

sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap

perubahan.

Page 30: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

I-8

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Hubungan antara dokumen perencanaan dan dokumen

penganggaran dapat ditunjukkan sesuai gembar 1.1. berikut :

Gambar 1.1. Hubungan Dokumen Perencanaan Dan Dokumen Penganggaran

Hubungan RPJMD Kota Baubau 2013-2018 dengan dokumen

perencanaan lainnya adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan RPJMD Kota Baubau 2013-2018 berpedoman pada

RPJM Nasional dan memperhatikan RPJMD Provinsi Sulawesi

Tenggara sesuai dengan kondisi, kebutuhan serta tantangan

yang ada di Kota Baubau.

Renstra KL

Renja KL

RKA KL

Rincian APBN

RPJMNasional

RPJP Nasional

RKP Nasional

RAPBN APBN Pedoman

Pedoman

Pedoman Pedoman

Diacu

Dijabar Pedoman

RPJM Daerah

RKP Daerah RAPBD APBD

Renstra SKPD

RPJP Daerah

Renja SKPD

RKA SKPD

Rincian APBD

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diacu

Dijabar

Pedoman Pedoman

Diacu Diperhatikan Diselaraskan Melalui Musrenbang

UU No.25/2004 UU No.17/2003

UU No.23/2014

Pem

erintah

Pu

sat P

emerin

tahD

aerah

Page 31: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

I-9

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

b. RPJMD Kota Baubau 2013-2018 merupakan pedoman umum

terhadap penyusunan Renstra SKPD di Lingkungan Pemerintah

Daerah Kota Baubau.

c. Penjabaran opersional tahunan RPJMD Kota Baubau 2013-2018

dilakukan melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Kota Baubau.

d. Penjabaran dari Renstra SKPD adalah Rencana Kerja (Renja)

SKPD yang merupakan dokumen perencanaan tahunan bagi

setiap SKPD.

Gambar 1.2. Hubungan Perencanaan Pembangunan dan Rencana Tata Ruang

PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PERENCANAAN TATA RUANG

DAN PERENCANAAN SEKTORAL

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

RPJPN RENCANA

TATA RUANG

NASIONAL

Jaringan Infrastruktur

Antar Pulau

Antar Provinsi Nasio

nal

PERENCANAAN TATA RUANG

PERENCANAAN SEKTORAL

Pro

vin

si

Kabupate

n/

Kota

RPJMN

RKP

RPJPD

RPJMD

RKPD

RPJPD

RPJMD

RKPD

RENCANA TATA RUANG

PROVINSI

RENCANA

TATA RUANG KAB/ KOTA

Jaringan Infrastruktur

Antar Kabupaten Antar Kota

Jaringan Infrastruktur

Antar Kecamatan

Page 32: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

I-10

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

1.4. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini berisi tentang gambaran umum penyusunan

rancangan RPJMD terdiri dari latar belakang

penyusunan, dasar hukum penyusunan, hubungan

antar dokumen, sistematika penulisan serta maksud dan

tujuan.

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara logis

dasar-dasar analisis, gambaran umum kondisi daerah

yang meliputi aspek geografi dan demografi serta

indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan

analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah terdiri

dari Kinerja Keuangan Masa Lalu, Kebijakan Pengelolaan

Keuangan Masa Lalu, Kerangka Pendanaan.

BAB IV ANALISA ISU-ISU STRATEGIS

Bab ini berisi penyajian isu-isu strategis meliputi

permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab ini berisi keterkaitan antara visi, misi, agenda

pembangunan daerah, tujuan strategis dan sasaran

pembangunan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima

tahun).

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan strategi dan arah kebijakan dalam

mengimplementasikan program kepala daerah sebagai

payung pada perumusan program

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

DAERAH

Page 33: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

I-11

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum

yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan

strategi yang dipilih dengan target capaian indicator kinerja

serta penjelasan tentang hubungan antara program

pembangunan daerah dengan indicator kinerja yang dipilih.

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS SERTA

KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan

SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab

SKPD serta pencapaian target indicator kinerja pada akhir

periode perencanaan yang dibandingkan dengan

pencapaian indicator kinerja pada awal periode

perencanaan.

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab ini berisikan penetapan indicator kinerja daerah

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Bab ini berisi program transisi dan kaidah pelaksanaan

BAB XI PENUTUP

Page 34: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

I-12

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

1.5. Maksud dan Tujuan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kota Baubau Tahun 2013–2018 adalah dokumen perencanaan

daerah untuk periode 5 (lima) tahun, ditetapkan dengan maksud

memberikan Arah Kebijakan Keuangan, Strategi Pembangunan,

Kebijakan Umum dan Program Percepatan Pembangunan beserta

sasaran–sasaran strategis yang ingin dicapai.

Konsekuensi logis atas hal ini mengakibatkan RPJMD Kota

Baubau harus menjadi landasan utama bagi semua dokumen

perencanaan, yang meliputi Rencana Pembangunan Tahunan

Pemerintah Daerah (RKPD, KUA dan PPAS) maupun dokumen

perencanaan Satuan Kerja Pemerintah Daerah di lingkungan

Pemerintah Kota Baubau (Renstra-SKPD dan Renja-SKPD).

Tujuan Penyusunan RPJMD Kota Baubau adalah tersedianya

dokumen RPJMD Kota Baubau yang dapat didayagunakan sebagai :

1. Penjabaran Visi-Misi dan Program Kerja Kepala Daerah terpilih

dengan mempedomani RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi

Sulawesi Tenggara.

2. Perubahan RPJMD merupakan pedoman penyusunan

perubahan RENSTRA Perangkat Daerah.

3. Pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan

Daerah yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan

Daerah (RKPD).

4. Pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan (multi–

stakeholders) pembangunan dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah.

Page 35: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-1

BAB II GGGAAAMMMBBBAAARRRAAANNN UUUMMMUUUMMM KKKOOONNNDDDIIISSSIII DDDAAAEEERRRAAAHHH

Kondisi umum yang dijadikan pangkal tolak penyusunan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota

BaubauTahun 2013-2018 adalah eksisting pembangunan daerah

Tahun 2011 hingga akhir Tahun 2015. Pada Tahun tersebut

penerapan otonomi daerah telah berjalan selama 14Tahun seiring

dengan terbentuknya Kota Baubau berdasarkan UU Nomor 13

Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Baubau bersama 12 daerah

lainnya diseluruh Indonesia.

Analisis gambaran Umum Daerah memberikan pemahaman

awal mengenai apa, bagaimana dan sejauh mana keberhasilan

pembangunan daerah yang telah dilakukan selama ini dan juga

mengidentifikasi faktor-faktor dan berbagai aspek yang nantinya

perlu ditingkatkan untuk optimalisasi pencapaian keberhasilan

pembangunan daerah. Gambaran umum kondisi daerah

memberikan basis atau pijakan dalam merencanakan pembangunan,

baik dari aspek geografi dan demografi, serta capaian kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah beserta interpretasinya.

Kondisi daerah yang diuraikan pada bab ini merupakan

resume dari potensi yang dimiliki Kota Baubau dan dapat

dimanfaatkan sebagai modal dasar bagi penyelenggaraan

pembangunan pada periode 2013-2018, namun juga dapat

berkembang menjadi tantangan dan kendala bagi masyakarat jika

tidak dikelola secara optimal, karenanya bab ini disajikan dengan

cukup komprehensif sebagai landasan dalam perumusan arah

kebijakan bagi penyelenggaraan pembangunan di Kota Baubau.

Kondisi umum dimaksud antara lain meliputi: (1) Aspek geografis

dan Demografis;(2) Aspek Kesejahteraan Masyarakat (3) Aspek

Page 36: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-2

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Pelayanan Umum; (4) Aspek Daya Saing daerah dan Telaah

Dokumen RTRW Kota Baubau Tahun 2014-2034, sebagaimana

diuraikan pada beberapa bagian dibawah ini.

2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah

A. Letak dan Kondisi Geografis

Kota Baubau secara geografis terletak di bagian Selatan Propinsi

Sulawesi Tenggara yang berupa wilayah kepulauan. Kota Baubau

berada di Pulau Buton, terletak pada 5021’ - 5030’ LS dan diantara

122030’ – 122045’ BT. Kota Baubau terletak pada Selat Buton yang

mempunyai aktifitas kelautan yang sangat tinggi dan dikelilingi oleh

kecamatan-kecamatan dari beberapa kabupaten yakni Kabupaten

Buton, Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Buton Tengah.

Dengan posisi tersebut, secara geostrategic Kota Baubau berperan

sebagai kota transit sekaligus daerah penghubung (connecting area)

antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan Timur Indonesia

(KTI), sebagaimana di tunjukkan pada Gambar 2.1 dimana Kota Baubau

berperan sebagai titik transit bagi Jalur Nasional Sekunder yang

menghubungan ALKI III dan ALKI II.

Wilayah daratan Kota Baubau sebagian besar terdapat di

daratan Pulau Buton yang memanjang di Selat Buton dan terdapat 1

(satu) pulau yaitu Pulau Makassar (Puma). Secara umum kondisi

fisik wilayah Kota Baubau memiliki karakteristik wilayah pesisir.

Morfologi perkembangan Kota Baubau tumbuh pada dataran rendah

di sepanjang pinggir pantai dan Daerah Aliran Sungai, dengan

limitasi perkembangan berupa kondisi bentang alam yang realtif

berbukit dan tandus dibeberapa bagian daratan, menyebabkan

perkembangan kawasan ini relatif lambat sehingga membutuhkan

dukungan kebijakan pemerintah untuk menstimulasi pertumbuhan

kawasan ini.

Page 37: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-3

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Gambar 2.1

Peta Garis Depan Konektivitas Global Indonesia

Sumber: MP3EI 2011-2025

B. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Secara fisik, Kota Baubau terletak pada Selat Buton dan

dikelilingi oleh kecamatan-kecamatan dan beberapa kabupaten yakni

Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Buton

Selatan. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Kabupaten Buton Selatan Di Provinsi Sulawesi

Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

173, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5563)

sebagai salah satu acuan dalam penentuan batas-batas wilayah

administrasi Kota Baubau. Menurut Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2001, batas-batas administrasi Kota Baubau adalah sebagai

berikut:

· Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kapontori Kabupaten

Buton;

· Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pasarwajo Kabupaten

Buton;

· Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batauga Kabupaten

Buton Selatan ;

· Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Buton.

Page 38: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-4

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Gambar 2.2

Peta Administrasi Kota Baubau

Sumber :Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Baubau Tahun 2014-2034

Untuk kepentingan akurasi pemetaan dan kajian dalam RPJMD

ini maka selanjutnya luas ini yang akan digunakan dalam proses

analisa hingga rencana. Untuk lebih jelasnya luas dan persentase

wilayah kecamatan di Kota Baubau dapat dilihat pada (Tabel 2.1).

Tabel 2.1. Luas Wilayah Kota Baubau Menurut Kecamatan

NO

KECAMATAN

LUAS (km2)

(Data BPS)

%

LUAS (km2)

(Digitasi

Peta RTRW)

%

DEVIASI

LUAS

(km2)

DEVIASI

LUAS

(%)

1. Betoambari 27.89 12.62 31.40 10.71 3.51 11.18

2. Murhum 4.90 2.22 5.01 1.71 0.11 2.20

3. Batupoaro 1.55 0.70 1.96 0.67 0.41 0.41

4. Wolio 17.33 7.84 29.25 9.98 11.92 20.92

5. Kokalukuna 9.44 4.27 18.36 6.26 8.92 48.58

6. Sorawolio 83.25 37.67 110.52 37.72 27.27 24.67

7. Bungi 47.71 21.59 62.47 21.31 14.76 23.62

8. Lea-Lea 28.93 13.09 34.13 11.64 5.20 15.23

BAUBAU 221 100 293.10 100 72.1 146.81

Sumber : Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Baubau Tahun 2014-2034 dan/ atau BPS dan/ atau Hasil Analisis.

Page 39: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-5

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sejak awal terbentuk Kota Baubau menjadi daerah otonom

telah terbentuk 4 kecamatan antara lain Kecamatan Betoambari,

Kecamatan Wolio, Kecamatan Sorawolio dan Kecamatan Bungi

dengan 9 desa dan 29 kelurahan selanjutnya pada tahun 2004

berubah menjadi 38 kelurahan sampai tahun 2006 baru ada

pembentukan 2 kecamatan baru yaitu Kecamatan Murhum (pecahan

dari Kecamatan Betoambari) dan Kecamatan Kokalukuna (pecahan

dari Kecamatan Wolio). Pada tahun 2008 terbentuk Kecamatan Lea-

Lea pecahan dari Kecamatan Bungi, sehingga terbentuk 7 kecamatan

dan 43 kelurahan di Kota Baubau. Pada bulan Juni tahun 2012

terjadi pemekaran wilayah yakni Kecamatan Batupoaro (pecahan

dari Kecamatan Murhum) sehingga terbentuk 8 kecamatan dengan

43 kelurahan. Untuk lebih jelasnya kelurahan-kelurahan yang ada di

Kota Baubau dapat di lihat pada Tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.2

Kecamatan dan Kelurahan di Kota Baubau

NO KECAMATAN KELURAHAN NO KECAMATAN KELURAHAN

1.

BETOAMBARI

Katobengke

Lipu Sulaa

Waborobo

Labalawa

5.

KOKALUKUNA

Lakologou

Liwuto Sukanaeyo

Kadolomoko

Kadolo Waruruma

2.

MURHUM

Wajo

Melai

Baadia Lamangga

Tanganapada

6.

SORAWOLIO

Karya Baru

Kaisabu

Baru Bugi

Gonda Baru

3.

BATUPOARO

Bone-bone

Kaobula Tarafu

Wameo

Nganganaumala

Lanto

7.

BUNGI

Liabuku

Waliabuku Ngkari-

ngkari

Kampeonaho Tampuna

4.

WOLIO

Wale

Bataraguru Tomba

Wangkanapi

8.

LEA-LEA

Kolese

Lowu-lowu Kalia-lia

Kantalai

Page 40: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-6

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Batulo

Kadolokatapi Bukit Wolio

Indah

Palabusa

Sumber: Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Baubau Tahun 2014-2034 dan/ atau BPS dan/ atau Hasil Analisis.

Sedangkan menurut Fungsinya, Kota Baubau befungsi sebagai

Pusat Kegiatan Nasional (PKN), dengan cakupan wilayah pelayanan

meliputi wilayah Sulawesi Tenggara Kepulauan dan beberapa daerah

di Kawasan Timur Indonesia. Berdasarkan hasil revisi RTRW Kota

Baubau 2014-2034 Rencana struktur ruang wilayah Kota Baubau

meliputi sistem pusat-pusat pelayanan yang berhierarki dan sistem

jaringan prasarana wilayah kota. Sistem pusat-pusat pelayanan kota

yang berhierarki meliputi pusat pelayanan kota, sub pusat

pelayanan kota, dan pusat lingkungan. Dengan mengembangkan

pusat pelayanan kota, maka struktur pusat pelayanan Kota Baubau

akan bergeser dari satu pusat (monosentrik) menjadi pusat jamak

(polysentrik).

Adanya sejumlah pusat kegiatan kota ini dimaksudkan untuk

lebih mendorong perkembangan kota ke arah barat agar

perkembangan kota antara bagian utara, selatan dan barat dapat

lebih merata. Pengembangan pusat-pusat kegiatan kota merupakan

upaya untuk mengurangi ketergantungan yang sangat tinggi

terhadap wilayah pusat perkotaan yang berada di Kelurahan Wale

Kecamatan Wolio.

Sedangkan pengembangan sub pusat-pusat kegiatan kota

berfungsi sebagai wilayah penyangga dari pusat pelayanan

perkotaan, dan pemerataan pelayanan pada skala kecamatan.

Penyebaran sub pusat pelayanan kota juga dimaksudkan untuk

mendukung perkembangan dan pertumbuhan wilayah

pembangunan antar kecamatan.

Secara geografis pusat pelayanan kota akan terletak pada

wilayah barat, selatan dan timur kota. Pusat kegiatan kota baru ini

diharapkan akan tetap bersinergi/ berkaitan dengan pusat kegiatan

Page 41: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-7

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

kota yang telah ada. Demikian juga subpusat pelayanan kota

diharapkan akan tetap bersinergi/berkaitan dengan subpusat

pelayanan kota dan primer yang telah ada. Secara bersama-sama,

segenap pusat kegiatan ini diharapkan dapat berperan menunjang

eksistensi kota yang telah ada/berkembang. Untuk itu dibutuhkan

didukung oleh sistem transportasi yang andal untuk mobilitas ulang-

alik antara pusat-pusat pelayanan.

Rencana hirarki pusat pelayanan wilayah Kota Baubau dibagi

menjadi 3 jenjang yaitu:

a. Pusat pelayanan kota (PPK) melayani seluruh wilayah kota

dan/atau regional;

b. Subpusat pelayanan kota (SPK) yang melayani subwilayah kota

(SWK); dan

c. Pusat lingkungan (PL).

Untuk mendukung struktur ruang yang direncanakan, wilayah

Kota Baubau dibagi menjadi tujuh Subwilayah Kota (SWK) yang

dilayani oleh tujuh Subpusat Pelayanan Kota (SPK) dan dua Pusat

Pelayanan Kota (PPK). Untuk lebih jelasnya sistem pelayanan kota di

Baubau dapat dilihat pada Tabel 2.3 sebagai berikut:

Tabel 2.3

Rencana Sistem Pelayanan Kota di Kota Baubau

NO.

SISTEM

PELAYANAN

KOTA

LOKASI

FUNGSI PELAYANAN

1. Pusat Kota Kecamatan

Betoambari

Pusat pemerintahan.

Kecamatan Wolio Pusat kegiatan perhubungan laut dan

pusat pelayanan perdagangan dan

jasa,

2. Sub Pusat

Kota

Kel. Lamangga

Kec. Murhum

pusat pelayanan pemerintahan

Kel. Katobengke

Kec.Betoambari

pusat pelayanan pemerintahan,

pendidikan tinggi, bandar udara,

pariwisata, depot BBM dan perumahan

Kel.Waruruma

Kec.Kokalukuna

pusat pelayanan pemerintahan,

industri pariwisata, perikanan, industri

pengolahan, perdagangan,

pergudangan dan perumahan

Kel. Liabuku pusat pelayanan pemerintahan,

Page 42: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-8

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

NO.

SISTEM

PELAYANAN

KOTA

LOKASI

FUNGSI PELAYANAN

Kec.Bungi perumahan, pertanian tanaman

pangan dan kehutanan

Kel.Kaisabu Baru

Kec.Sorawolio

pusat pelayanan pemerintahan,

pertanian, perkebunan, kehutanan dan

pertambangan

Kel. Lowu-lowu dan

Kolese Kec.Lea-lea

pusat pelayanan perumahan,

perikanan, fasilitas olah raga dan

prasarana energi/kelistrikan

Kel.Wameo

Keca. Batupoaro

pusat pelayanan pemerintahan,

perdagangan dan jasa

3. Pusat

Lingkungan

Kel. Bataraguru

Kecamatan Wolio

pusat pelayanan perdagangan dan jasa

Kel.Nganganaumala

Kec. Batupoaro

pusat pelayanan perdagangan dan jasa

Kel. Lipu

Kec.Betoambari

pusat pelayanan pemerintahan,

pendidikan dan perumahan

Kel.Liwuto

Kec.Kokalukuna

pusat pelayanan pemerintahan dan

pariwisata

Kel.Waliabuku

Kec.Bungi

pusat pelayanan pemerintahan dan

pertanian

Kel. Karya Baru

Kec.Sorawolio

pusat pelayanan pertanian,

perdagangan dan jasa

Kel.Kalia-lia

Kec.Lea-lea

pusat pelayanan perdagangan dan jasa

Sumber: dari Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Baubau Tahun 2014-2034.

C. Topografi

Kondisi topografi wilayah Kota Baubau relatif bervariasi mulai dari

topografi yang datar, bergelombang hingga berbukit. Kawasan yang

mempunyai kemiringan lahan 0 – 8% adalah kawasan yang berada di

bagian Utara dan Barat wilayah Kota Baubau, semakin ke Timur,

kemiringan semakin besar dan merupakan perbukitan yang

membentang dari Utara ke Selatan.

Kondisi bentangan alam atau geomorfologi merupakan elemen

penting dalam penentuan kesesuaian pemanfaatan lahan atau

kemampuan daya dukung lahan. Kota Baubau dikelilingi oleh daerah

belakang (hinterland) berupa dataran yang termasuk dalam kelas

kelerengan agak curam yaitu berkisar antara 15–40% dan kelerengan

sebagian tempat di atas 40% serta beberapa bagian wilayah dengan

Page 43: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-9

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

kelerangan antara 2–15% yang terdapat di Kecamatan Murhum dan

Kecamatan Bungi. Kelerangan yang cukup tinggi merupakan limitasi

dalam pengembangan pusat-pusat permukiman Kota Baubau

terutama ke arah Selatan, pada wilayah-wilayah dengan kelerangan

di atas 15% dimanfaatkan untuk perkebunan dan hutan.

Daerah tertinggi sebagian berada di Kecamatan Sorawolio.

Topografi wilayah datar berada pada tempat-tempat yang saat ini

merupakan pusat-pusat permukiman di Kecamatan Murhum,

sebagian Kecamatan Betoambari dan Kecamatan Wolio.Berdasarkan

kondisi topografi tersebut, maka Kota Baubau dapat dibagi atas tiga

keadaan wilayah, meliputi :

a. Lahan Datar; terdapat di sepanjang pantai dengan ketinggian 5

meter di atas permukaan laut dan tersebar di wilayah kecamatan

dan Kecamatan Sorawolio dengan kemiringan 0 – 8%.

b. Daerah Agak Datar; terdapat di bagian utara dan tenggara pusat

Kota Baubau dengan ketinggian 5–10 m di atas permukaan laut.

c. Daerah bergelombang; berada pada ketinggian sekitar 60 meter di

atas permukaan laut dengan kemiringan 15 – 30%, terutama

terdapat di Kecamatan Betoambari.

Gambar 2.3 Peta Topografi Kota Baubau

Sumber: Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Baubau Tahun 2014-2034

Page 44: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-10

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

D. Geologi

Secara topografis fisiografis Kota Baubau terletak pada bagian

Barat daya dari Pulau Buton, di mana dikontrol oleh pola struktur

tektonik yang berarah Timurlaut- Tenggara, dan sebagian kecil

menunjukan arah pergerakan Barat laut- Tenggara. Keterdapatan

undak-undak laut yang dicirikan oleh persebaran batugamping

menunjukan bahwa indikator bahwa pulau Buton, dengan kota

Baubau didalamnya menjadi indikator bahwa daerah terus

mengalami pengangkatan. Jumlah undak-undak dari gejala

orogenesa, di mana telah terjadi pengangkatan di mana setiap

undakan menunjuk sekian lama gerakan ombak yang menghantam

pantai terluar kota Baubau tersebut.

Kondisi topografi-fisiografis semacam ini menjadi daya tarik

bentang alam Kota Baubau, di mana dari arah pantai tampak seperti

tangga-tangga (sampai 9 tangga) dan sangat jelas terlihat dari

Lapangan Terbang Betoambari atau dari tempat wisata Pantai

Nirwana ke arah kawasan Palagimata (kantor Wali Kota Baubau),

dengan pemandangan yang sangat menarik ke arah pantai.

Undakan-undakan indikator pengangkatan daratan tersebut

tersusun oleh satuan Batu gamping atau batu kapur Formasi

Wapulaka serta Formasi Sampolakosa yang tersusun oleh Batu

Napal sisipan Batugamping Kalkarenit. Kedua formasi tersebut di

atas membentuk topologi KARST, di mana dalam keadaan tertentu

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku harus

dilindungi, khususnya untuk Karst kelas I dan II. Indikator adanya

Tipologi Karst tersebut ditandai oleh benayaknya gua-gua

batugamping. Seperti Gua Lakasa, Gua Haji, Gua Ntiti dan lain-lain,

serta adanya sungai dan waduk bawah tanah.

Mengingat bahwa kota Baubau berada diwilayah Pesisir Selatan

kearah Barat dari Pulau Buton, berdasarkan relief topografinya,

maka kota Baubau memiliki :

a. Relief Daratan berundak bergelombang dari topografi Karst,

Page 45: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-11

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

b. Relief Pesisir (atau wilayah transisi)

c. Relief Paparan / Laut Selat Baubau dan menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari wilayah Laut Teluk Bone dalam konteks RTRWN

dan RTRW Pulau Sulawesi.

a. Satuan Geomorfologi

Berdasarkan bentuk kenampakan topografis-fisiografis

tersebut di atas bila kita kaitkan dengan bangunan arsitektur

bumi Pulau Buton yang dikendalikan struktur geologi, maka

satuan Geomorfologi Kota Baubau dapat dikelompokkan

menjadi :

1) Satuan Geomorfologi Perbukitan Antiklin, di mana Kota

Baubau dan sekitarnya merupakan sayap antiklin bagian

Barat laut, berarah Tenggara menunjukan topologi

pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian dapat

mencapai 1.000 m di atas permukaan laut. Buton

menampakan jalur per-bukitan yang melintang Timur laut-

Barat daya dan Utara-Selatan dengan sudut lereng di atas

40% meliputi wilayah Kaya Baru, Bungi, Kadolo-katapati/

kadolomoko. Kampeonaho, Kalialia dan sekitarnya (4,8%

dari luas Kota Baubau).

Pada beberapa tempat dari sayap antikilin yang telah

tererosi dan terkena patahan menunjukan kelerengan yang

agak curam-curam (sudut lereng bergerak dari 15% sampai

di atas 15%) menjadi bagian yang mengelilingi Kota Baubau

di arah Selatan, Timur dan Utara yang menjadi ”hinterland”

atau wilayah penyangga Kota Baubau.

2) Satuan Geomorfologi Karst dan Undak-Undak Batugamping

yang tersebar mengikuti pantai Selat Buton dengan

Kelerengan 2 – 15%, seperti tampak di Kecamatan

Betoambari, Kecamatan Murhum, Kecamatan Batupoaro,

Kecamatan Sorawolio, Kecamatan Bungi, Kecamatan

Kokalukuna, di mana pada sudut lereng 15% menjadi

wilayah terbatas untuk pengembnagan permukiman, kecuali

Page 46: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-12

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

untuk Kawasan Hutan dan Perkebunan tanaman Tahunan.

3) Satuan Geomorfologi Dataran Pantai dan Aluvial sedikit

bergelombang dengan sudut lereng 0 – 8%, yang di tempati

oleh endapan pantai dan endapan sungai yang tersebar di

seluruh wilayah pantai dan muara sungai yang mengalir ke

Selat Buton. Adapun secara keseluruhan kondisi topologi

dan morfologi Kota Baubau secara kuantitatif dapat dilihat

pada Tabel 23 berikut:

Tabel 2.4

Sudut Lereng dan Luas Persebarannya

NO

KELERENGAN (%)

LUAS KETERANGAN (Ha) (%)

1. 0 – 8 15.506,10 70,16 Wilayah datar (dataran rendah

pantai dan delta)

2. 9 – 15 2.232,21 10,10

Wilayah bergelombang

(pedataran pegunungan dan kaki

perbuitan)

3. 16 – 25 1.870,20 8,46 Wilayah berbukitan (pegunungan

dan perbukitan)

4.

26 – 45

1.431,47

6,48

Wilayah bergelombang

(pegunungan dan kaki perbukitan terjal)

5. > 45 1.060,02 4,80 Wilayah terjal (di sela-sela kaki

pegunungan dan perbukitan

terjal)

Sumber: Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Baubau Tahun 2014-2034.

b. Struktur Geologi

Struktur geologi di Kota Baubau Meliputi :

1) Perlipatan yang terdiri atas ; antiklin dan sinklin yang

mengarah timur laut – barat daya.

2) Patahan / Sesar mendatar (”Lateral Strike Slip Fault Zone”)

yang memotong seluruh jenis struktur dan jenis batuan

yang ada, dan menunjukan arah barat laut tenggara,

3) Patahan/Sesar Normal Tensional (”Tensional Vertikal Dip

Slip Fault Zone”) yang hampir berarah utara - selatan yang

juga memotong perlipatan antiklin dan sinklin.

Khusus berada jenis patahan/sesar tersebut di atas menjadi

median rambat gelombang gempa bila terjadi gempa bumi di

Page 47: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-13

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

daerah ini, dan bila keberadaannya pada lereng topologi yang

terjal dapat memacu terjadi longsor/gerakan tanah karena

menjadi bidang lemah yang secara gravitasi akan dapat roboh.

c. Sejarah Geologi

Berdasarkan kondisi stratigrafi dan struktur geologi, maka

Kota Baubau dibentuk oleh proses pengangkatan yang disertai

dengan pelipatan batuan sedimen dari pratersier-tersier yang

ditandai oleh adanya tubrukan Mintakat Sulawesi Tenggara

dengan beberapa mikro kontinen Pulau Buton yang terjadi

pada Akhir Oligosen, disusul dengan perlipatan sangat kuat

pada Miosen Awal, Miosen Tengah dan Plio-Pleistosen yang

membentuk Undak-undak semacam anak tangga dari endapan

batugamping sebagai simbol kemunculan Pulau Buton yang

terus terangkat. Hal ini menjadi kondisi topografi dengan view

yang menarik untuk menatap laut dari arah Palagimata.

E. Hidrologi

Kota Baubau memiliki dua sungai yang besar yaitu Sungai

Baubau yang membatasi Kecamatan Wolio dan Kecamatan

Murhum/Kecamatan Betoambari dan membelah ibukota Baubau

dan bermuara di Selat Buton. Sungai tersebut umumnya memiliki

potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga, irigasi dan

kebutuhan rumah tangga. Yang kedua adalah Sungai Bungi yang

merupakan sumber air bersih PDAM.

Keadaan hidrologi di Kota Baubau umumnya dipengaruhi oleh

sumber air yang berasal dari Mata Air Wakonti dan Mata Air

Wamembe. Kondisi hidrologi yang teramati meliputi air permukaan

dan air tanah yang terdapat dalam wilayah Kota Baubau.

Air Permukaan, Sumber air permukaan di Kota Baubau berasal

dari aliran air Sungai Baubau yang melintas dalam wilayah Kota

Baubau membagi wilayah Kecamatan Wolio, Kecamatan Murhum

dan Betoambari dan sungai ini bermuara di Selat Buton. Di

samping itu juga terdapat sumber air bersih PDAM yang

Page 48: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-14

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

menggunakan sumber air baku dari Sungai Bungi dan mata air

dari Kaongke-Ongkea di Kecamatan Sorawolio.

Air Tanah Dalam; Selain air permukaan, sumber air yang dapat

dimanfaatkan untuk masyarakat Kota Baubau dan pendatang

yaitu air tanah dalam dengan tingkat kedalaman 40 – 80 meter.

Kondisi air tanah di Kota Baubau umumnya dipengaruhi oleh

sumber air yang berasal dari mata air Wakonti dan mata air

Wamembe berupa mata air yang berasal dari mata air dengan

debit terbatas. Beberapa sumber air mengalir sepanjang Tahun

walaupun dengan debit yang terbatas, sedangkan mata air Bungi,

mata air Koba mempunyai kapasitas debit yang cukup baik begitu

juga dengan sumber air Kaongke-Ongkea di Kecamatan Sorawolio.

F. Klimatologi

Kota Baubau yang beriklim tropis basah pada umumnya

mempunyai musim yang hampir sama di seluruh Sulawesi, yaitu

adanya musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau

biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan Oktober, sedangkan

musim penghujan terjadi pada bulan Nopember sampai dengan

bulan April. Pada bulan tersebut angin barat yang bertiup dari Asia

dan Samudera fasifik mengandung banyak uap air. Keadaan ini

terus berlangsung setiap Tahun yang diselingi dengan musim

peralihan pada bulan-bulan tertentu. Curah hujan hampir merata

sepanjang Tahun. Berdasarkan catatan Stasiun Klimatologi Kelas III

Betoambari, temperatur udara rata-rata maksimum di Kota Baubau

sepanjang Tahun 2012 berkisar antara 32,0° Celcius dan suhu

udara rata-rata minimum 23,0° Celcius. Variasi temperatur antara

musim hujan dan musim kemarau relatif kecil.Namun terkait dengan

pemanasan global dan beberapa fenomena alam terkini, kondisi

klimatologi Kota Baubau dan sekitarnya cenderung fluktuatif, yang

kemudian berimbas pada beberapa sektor ekonomi, utamanya

perikanan, pertanian dan transportasi.

Page 49: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-15

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

G. Penggunaan Lahan

Secara garis besar penggunaan lahan di Kota Baubau dapat

dibedakan atas penggunaan lahan perkotaan (urban) dan

penggunaan lahan non urban (rural). Jenis penggunaan lahan yang

dikategorikan urban, meliputi; perumahan, industri, pergudangan,

sosial dan jasa, perdagangan. Sedangkan untuk lahan non urban

meliputi sawah, tambak, kebun campuran, padang rumput, semak, dan

hutan. Penggunaan lahan perkotaan (urban) cenderungan berada di

kota bawah di sekitar pantai, sedang untuk kota atas kegiataan

pertanian masih mendominasi penggunaan lahan pada daerah tersebut.

Gambar 2.4 Peta Penggunaan Lahan Kota Baubau

Sumber : Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Baubau Tahun 2014-2034.

Berdasarkan kondisi eksisting Kota Baubau pada Tahun 2012

secara umum dapat dilihat pola penggunaan lahannya yang terdiri

dari kawasan terbangun seluas 6.006,49 Ha atau 20,49% dari luas

wilayah Kota Baubau dan kawasan non terbangun berupa ruang

terbuka seluas 21.562,22 Ha atau 73,57% dari luas wilayah Kota

Baubau. Kawasan terbangun merupakan faktor yang menimbulkan

Page 50: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-16

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

bangkitan lalu lintas, baik dari permukiman menuju perdagangan

dan jasa, perkantoran, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan

kegiatannya lainnya, begitu juga sebaliknya dari kawasan aktivitas

kegiatan menuju ke kawasan permukiman.

Kawasan terbangun meliputi permukiman, perkantoran baik

pemerintah maupun swasta, pelayanan umum, perdagangan dan

jasa, pendidikan, kesehatan, rekreasi dan wisata, pelabuhan,

peribadatan, dan kesehatan, sedangkan ruang terbuka meliputi

taman, hutan kota, kawasan lindung, kuburan, rawa-rawa, sungai

dan kawasan mangrove. Adapun lebih jelasnya pola penggunaan

lahan ini secara rinci dapat pada Tabel. 2.5.

Berdasarkan data eksisting penggunaan lahan di Kota Baubau

sebagian besar adalah berupa hutan dengan luas sebesar 11.930 Ha

atau 40.70 % dari total luas kota. Perumahan dan pemukiman

menempati posisi kedua terluas dengan 5.904,62 Ha atau 17,38 %.

Tabel 2.5

Penggunaan Lahan di Kota Baubau

NO PENGGUNAAN LAHAN

LUAS

(Ha) (%)

I KAWASAN TERBANGUN 6.006,492 20,49

1. Perumahan dan Permukiman 5.094,62 17,38

2. Kawasan Perdagangan dan Jasa 284,84 0,97

3. Perkantoran 349,61 1,19

4.

Fasilitas 101,12 0,34

Kesehatan 7,39 0,03

Pendidikan 80,50 0,27

Peribadatan 13,23 0,05

5.

Transportasi 159,16 0,54

Terminal 4,38 0,01

Jalan 154,78 0,53

6. Industri 17,142 0,06

II RUANG TERBUKA 21.562,217 73,57

1. Hutan 11.930,00 40,70

2. Belukar 4.415,339 15,06

3. Sawah 958,887 3,27

4. Ladang 3.544,836 12,09

5. Kuburan 62,25 0,21

6.

Ruang Terbuka Hijau 566,34 1,93

Taman kota 19,67 0,07

Jalur hijau 15,01 0,05

Lapangan olahraga 13,11 0,04

Rawa 35.248 0,12

Alang-alang 483,3 1,65

7. Sungai 71,065 0,24

Page 51: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-17

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

8. Mangrove 13,502 0,05

9. Lain-lain 1.742,281 5,94

TOTAL 29.310,99 100

Sumber : Revisi RTRW Kota Baubau 2014- 2034

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Kota Baubau memiliki potensi yang sangat besar untuk

dikembangkan, antara lain berupa potensi perdagangan dan jasa,

perikanan tangkap dan budidaya, pertanian, perkebunan dan

peternakan, serta pariwisata dan Budaya. Beberapa sektor yang

perkembangannya cukup signifikan, diantaranya:

Perdagangan dan Jasa; Kegiatan perdagangan di Kota Baubau

mencakup perdagangan berskala lokal dan regional. Komoditas yang

diperdagangkan sebagai besar dari subsektor perikanan dan

perkebunan dengan tujuan utama pemasaran yaitu Kendari,

Makassar, Surabaya dan Jakarta, serta sebagian kecil dipasarkan ke

Papua, Maluku, Nusa Tenggara, dan Kalimantan.

Potensi Industri Perikanan ;

Potensi Pariwisata;

Sektor-sektor potensial penggerak ekonomi masyarakat di Kota

Baubau dalam aktivitasnya memanfaatkan ruang wilayah Kota,

sehingga Pemerintah melalui RTRW dan RDTRK mengalokasikan

beberapa kawasan yang memiliki fungsi strategis bagi terlaksananya

aktivitas masyarakat. Kawasan strategis kota merupakan wilayah

yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai

pengaruh sangat penting dalam lingkup kota di bidang ekonomi,

sosial, budaya dan/atau lingkungan.

Kawasan strategis kota Baubau ini antara lain berfungsi untuk

mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau

mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis

kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang

wilayah kota; serta sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan

pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, serta fungsi dan daya

dukung lingkungan hidup dalam wilayah kota yang dinilai

Page 52: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-18

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kota

bersangkutan.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Baubau

2011-2030, maka kawasan strategis bagi sektor-sektor potensial di

Kota Baubau yang merupakan ruang bagi pengembangan potensi

wilayah Kota Baubau dapat dibagi menjadi 5 Kelompok Kawasan

Strategis, yakni : Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan

Pertumbuhan Ekonomi , Sosial dan Budaya, Pendayagunaan Sumber

Daya Alam (SDA) dan/atau Teknologi Tinggi, (d) Fungsi dan Daya

Dukung Lingkungan Hidup,dan (e) Kawasan Strategis lainnya sesuai

dengan Kepentingan Pembangunan Keruangan Kota.

Gambar 2.5 Kawasan Strategis Kota Baubau

Sumber : Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Baubau Tahun 2014-2034

Page 53: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-19

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Kawasan strategis Kota Baubau dapat dilihat pada Gambar 2.5

dan secara rinci diuraikan berikut ini:

a. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi

Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan

ekonomi dapat berupa kawasan yang memiliki nilai strategis dari

sudut kepentingan ekonomi, diantaranya: merupakan aglomerasi

berbagai kegiatan ekonomi yang memilikiPotensi ekonomi cepat

tumbuh, Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan

ekonomi, Potensi ekspor, Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas

penunjang kegiatan ekonomi, Fungsi untuk mempertahankan tingkat

produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan,

Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi

dalam rangka mewujudkan ketahanan energi, Sumber daya alam

yang strategis untuk kepentingan pembangunan kota;

dan/atauPengaruh yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan

tertinggal di dalam wilayah kota.Kawasan strategis dari sudut

pandang kepentingan pertumbuhan ekonomi berdasarkan potensi-

potensi kawasan di Kota Baubau diarahkan pada :

Kawasan Kota Mara Baubau

Wilayah Terpadu Bungi-Sorawolio

Rencana Kawasan Pelabuhan dan Pergudangan Terpadu

Kawasan Pangkalan BBM PERTAMINA

Objek Wisata Pantai

Rencana Kota Satelit Lea-Lea

Jembatan ke Pulau Makassar

Jembatan Pulau Buton ke Pulau Muna

Kawasan Perdagangan dan Jasa di Jalan Wolter Monginsidi

Kawasan Perdagangan dan Jasa di Jalan Betoambari

Kawasan Industri Perikanan & Pariwisata Terpadu (KIPPT) Pulau

Makassar

Page 54: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-20

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Rencana Ring Road yang menghubungkan Kecamatan

Betoambari –Sorawolio –Bungi

Kawasan Terminal di tiga titik strategis pada kecamatan-

kecamatan yang merupakan pintu masuk ke Kota Baubau,

b. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Sosial dan Budaya

Kawasan strategis ditinjau dari sudut kepentingan sosial

budaya dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis

dari sudut kepentingan sosial budaya seperti halnya:Tempat

pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;,

Prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya, Aset yang harus

dilindungi dan dilestarikan;Tempat perlindungan peninggalan

budaya;Tempat yang memberikan perlindungan terhadap

keanekaragaman budaya;Tempat yang memiliki potensi

kerawanan terhadap konflik sosial;Hasil karya cipta budaya

masyarakat kota yang dapat menunjukkan jatidiri maupun

penanda (vocal point, landmark) budaya kota;Kawasan Strategis

dari Sudut Kepentingan Sosial dan Budaya Kota Baubau

diarahkan di beberapa kawasan di bawah ini:

Kawasan Budaya Keraton Buton Baubau

Kawasan Palatiga (Jalan Bhakti ABRI)

Kawasan Palagimata

Kawasan Pendidikan dan Perkantoran Jalan Muh. Husni

Thamrin

Kota Mara – Pantai Kamali

Kawasan Perkantoran dan Jasa di Jalan Sultan Hasanuddin

Kawasan Pendidikan di Jalan Betoambari

Stadion Betoambari

Rencana Pembangunan Stadion di Kota Satelit Lea-Lea

Kawasan Pendidikan dan Perkantoran di Jalan Sultan Dayanu

Ikhsanuddin

Kawasan Pendidikan yang berwawasan Lingkungan di Sorawolio

Page 55: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-21

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

c. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pendayagunaan

Sumber Daya Alam (SDA) dan/atau Teknologi Tinggi

Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan

Sumber Daya Alam (SDA) dan teknologi tinggi merupakan

kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber

daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah provinsi, Kawasan

strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya

alam (SDA) dan teknologi tinggi di Kota Baubau diarahkan di

Kelurahan Kolese Kecamatan Lea-Lea yang akan direncanakan

sebagai kawasan PLTU. Kawasan Kolese yang berada pada

Kawasan Pesisir Utara Kota Baubau tersebut merupakan kawasan

yang sangat tepat memanfaatkan Prinsip Pembangkitan Listrik

Energi Air Kandungan Termis karena Kawasan Kolese memiliki

intensitas sirkulasi arus yang relatif tinggi.

d. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya

Dukung Lingkungan Hidup

Kawasan Strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya

dukung lingkungan Hidup dapat merupakan kawasan yang

memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya

dukung lingkungan hidup.Kawasan Kebun Raya juga diarahkan

sebagai kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya

dukung di Kota Baubau. Kawasan Kebun Raya direncanakan di

Kecamatan Betoambari tepatnya berbatasan dengan Kabupaten

Buton di bagian selatan Kota Baubau. Kawasan ini dinilai memiliki

tumbuhan yang beragam, memliki arsitektur bentang alam yang

baik, keindahan alam dan gejala alam yang memiliki ciri khas

tertentu.

e. Kawasan Strategis Lainnya Sesuai dengan Kepentingan

Pembangunan Keruangan Kota

Kawasan Strategis Lainnya Sesuai Dengan Kepentingan

Pembangunan Keruangan Kota dapat merupakan kawasan yang

Page 56: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-22

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan kepentingan

pembangunan spasial wilayah provinsi.Berdasarkan potensi-

potensi kawasan di Kota Baubau dapat disimpulkan kawasan

strategis lainnya sesuai dengan kepentingan pembangunan

keruangan sebagai berikut:

a. Kawasan Palatiga

b. Kawasan Perumahan, diantaranya tersebar diberbagai lokasi

berikut:

Kecamatan Betoambari, diantaranya: Perumahan Palm

Beach, Perumahan Wanabakti, BTN Pepabri,BTN Buana

Sultra Mandiri,BTN Betoambari Permai, Perumahan

Masyarakat Berpenghasilan Rendah NSD Palagimata, dan

Perumahan Pegawai Negeri

Kecamatan Wolio,diantaranya: BTN Medibrata & BTN Kuda

Putih.

Kecamatan Kokalukuna : Perumnas Waruruma.

c. Kawasan Palagimata, meliputi :

sub-kawasan (lahan) perkantoran,

sub-kawasan permukiman umum,sub kawasan ini hendaknya

dibatasi realisasinya sebab kondisi kawasan yang tidak

memungkinkan untuk dikembangkan sebagai kawasan

permukiman skala besar. Kondisi tersebut disebabkan

Kawasan Palagimata yang sebagian besar merupakan

perbukitan karst yang harus dilindungi

sub-kawasan perumahan pegawai dan kompleks rumah dinas,

ruang terbuka hijau (sabuk hijau, areal bukit, hutan kota),

ruang publik lainnya.

Page 57: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-23

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana

Sebagai daerah kepulauan Kota Baubau merupakan wilayah

yang berpotensi terjadinya bencana, baik bencana alam, non alam

maupun bencana sosial yang dapat memberikan dampak kerugian

baik dari segi korban jiwa maupun kerusakan beberapa sarana dan

prasarana fisik milik pemerintah daerah dan masyarakat, dan hal

tersebut berlangsung setiap Tahunnya. Sehingga Baubau termasuk

salah satu kota yang terakomodir dalam Rencana Nasional

Penanggulangan Bencana 2010-2014 sebagai wujud dari komitmen

pemerintah dalam bidang penanggulangan bencana yang dituangkan

dalam Peraturan Kepala (Perka) Badan Nasional Penanggulangan

Bencana Nomor 3 Tahun 2010. Pada tabel 2.4 diuraikan Bencana

baik alam maupun non alam yang terjadi di Kota Baubau di Tahun

2014, sedangkan pada Gambar 2.6 ditampilkan jalur evakuasi

Bencana Kota Baubau

Gambar 2.6

Peta Jalur Evakuasi Bencana Kota Baubau

Sumber: Perda Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Baubau Tahun 2014-2034.

Page 58: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-24

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Indonesia merupakan negara dengan potensi bahaya yang sangat

tingggi dan beragam baik bencana alam, bencana ulah manusia

ataupun kedaruratan kompleks. Potensi bencana di Indonesia dapat

dikelompokkan 2 kelompok utama yaitu potensi bahaya utama (main

hazard) dan potensi bahaya ikutan (collateral hazard).

Pengelompokan potensi bahaya disesuaikan dengan kondisi daerah

yang ada di Indonesia serta sejarah kejadian yang pernah terjadi.

Salah satu wilayah di Indonesia yang mendapat perhatian

akan potensi bahaya yang cukup besar adalah Kota Baubau.

Berdasarkan data dan informasi bencana Indonesia yang dipadukan

dengan data dari catatan BPBD Kota Baubau (data DIBI, dan BPBD

Kota Baubau, 2013) terdapat 9 jenis ancaman bencana yang

berpotensi terjadi di Kota Baubau. Jenis-jenis ancaman bencana

yang ada di Kota Baubau yang termasuk dalam kategori bencana

yang disebabkan oleh:

1. Aspek Geologi meliputi: gempabumi, tsunami dan tanah

longsor.

2. Aspek Hidrometeorologi meliputi: banjir dan genangan,

kebakaran pemukiman, kebakaran hutan dan lahan,

kekeringan dan cuaca ekstrim.

3. Aspek Sosial, biologi, dll meliputi: konflik sosial.

Berikut ini diuraikan Persebaran kawasan rawan bencana dan

intensitas kejadian Bencana di Kota Baubau, yang dibagi menurut

klasifikasi Bencana Alam dan Non Alam. Dalam penilaiannya, indeks

bahaya dikelompokkan dalam kelas bahaya rendah, sedang, dan tinggi.

Kelas rendah dilihat dari nilai indeks 0 sampai 0,33, sedang dari nilai

indeks 0,33 sampai 0,66, dan tinggi dari nilai indeks 0,67-1. Kelas nilai

indeks ini akan menghasilkan juga luas hektar bahaya di suatu daerah.

Untuk melihat besaran luas hektar bahaya untuk bencana yang

berpotensi di Kota Baubau, akan dijelaskan sebagai berikut:

Page 59: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-25

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

A. Bencana Alam

Banjir

Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu

kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Dalam siklus

hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di

permukaan bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan,

dan tingkat peresapan air ke dalam tanah. Kejadian banjir dapat

dipetakan melalui beberapa komponen seperti yang dijelaskan

dalam pedoman umum pengkajian risiko bencana yang dikeluarkan

oleh BNPB.

Berdasarkan pengkajian indeks bahaya di Kota Baubau, maka

wilayah terancam bencana banjir sebesar 9,54% untuk rata rata

persentase luas bahaya banjir di tingkat desa/kelurahan Kota

Baubau secara keseluruhan. Untuk lebih jelas rekapan luas bahaya

dari indeks yang dihasilkan dalam pengkajian bahaya banjir per

desa/kelurahan di Kota Baubau secara umum terlihat pada Tabel

2.6

Tabel 2.6

Indeks Bahaya Banjir Menurut Desa/Kelurahan Di Kota Baubau Tahun 2014

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Batupoaro Bone-bone 9.00 - - 9.00

Batupoaro Tarafu 18.00 - - 18.00

Batupoaro Wameo 10.00 - - 10.00

Batupoaro Kaobula - - - -

Batupoaro Lanto 16.00 - - 16.00

Batupoaro Nganganaumala 12.00 - - 12.00

Betoambari Sulaa - - - -

Betoambari Waborobo - - - -

Betoambari Lipu - - - -

Betoambari Katobengke - - - -

Betoambari Labalawa - - - -

Bungi Liabuku 737.00 202.00 187.00 348.00

Bungi Ngkari-ngkari - - - -

Bungi Kampeonaho - - - -

Bungi Waliabuku 130.00 21.00 50.00 59.00

Bungi Tampuna - - -

Kokalukuna Kadolomoko 179.00 - 139.00 40.00

Kokalukuna Waruruma 741.00 208.00 431.00 102.00

Kokalukuna Lakologou 261.00 - 4.00 257.00

Kokalukuna Liwuto 65.00 - 24.00 41.00

Page 60: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-26

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Kokalukuna Sukanayo - - - -

Kokalukuna Kadolo - - - -

Lea-lea Kolese - - - -

Lea-lea Lowu-lowu 201.00 - - 201.00

Lea-lea Kalia-lia - - - -

Lea-lea Kantalai 4.00 - - 4.00

Lea-lea Palabusa - - - -

Murhum Baadia - - - -

Murhum Melai - - - -

Murhum Wajo 40.00 - - 40.00

Murhum Lamangga 32.00 - - 32.00

Murhum Tanganapada 16.00 - - 16.00

Sorawolio Gonda baru - - - -

Sorawolio Kaisabu baru 52.00 33.00 19.00 -

Sorawolio Karya baru - - - -

Sorawolio Bugi - - - -

Wolio Bataraguru 46.52 - - 46.52

Wolio Tomba 11.00 - - 11.00

Wolio Wale - - - -

Wolio Batulo 29.00 - - 29.00

Wolio Wangkanapi 53.00 - - 53.00

Wolio Bukit wolio indah 61.00 - - 61.00

Wolio Kadolo katapi 74.00 - 74.00 -

Sumber: Rencana Penanggulangan Bencana BPBD, 2014

Gempa Bumi

Gempabumi adalah peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan

pergeseran pada bagian dalam bumi secara tiba–tiba. Gempabumi

dapat terjadi karena proses tektonik akibat pergerakan

kulit/lempeng bumi, aktivitas sesar dipermukaan bumi, atau

pergerakan geomorfologi secara lokal. Skala yang digunakan untuk

menentukan besarnya gempabumi biasanya dengan skala richter

(SR). Intensitas atau getarannya diukur dengan skala MMI (Modified

Mercalli Intensity). Pemetaan bahaya gempbumi diatur dalam

pedoman umum pengkajian risiko bencana yang dikeluarkan oleh

BNPB. Gempa bumi yang terjadi di wilayah Kota Baubau pada

umumnya skala rendah, dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 61: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-27

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.7

Indeks Bahaya Gempa bumi Menurut Desa/Kelurahan Di Kota Baubau Tahun 2014

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Batupoaro Bone-bone 45.05 45.05 - -

Batupoaro Tarafu 38.40 38.40 - -

Batupoaro Wameo 26.22 26.22 - -

Batupoaro Kaobula 13.18 13.18 - -

Batupoaro Lanto 27.12 27.12 - -

Batupoaro Nganganaumala 24.82 24.82 - -

Betoambari Sulaa 1,209.37 1,209.37 - -

Betoambari Waborobo 668.47 668.47 - -

Betoambari Lipu 505.06 505.06 - -

Betoambari Katobengke 329.44 329.44 - -

Betoambari Labalawa 453.93 453.93 - -

Bungi Liabuku 876.04 876.04 - -

Bungi Ngkari-ngkari 1,916.20 1,916.20 - -

Bungi Kampeonaho 864.14 864.14 - -

Bungi Waliabuku 1,567.98 1,567.98 - -

Bungi Tampuna 648.80 648.80 - -

Kokalukuna Kadolomoko 275.59 275.59 - -

Kokalukuna Waruruma 832.94 832.94 - -

Kokalukuna Lakologou 318.34 318.34 - -

Kokalukuna Liwuto 64.62 64.62 - -

Kokalukuna Sukanayo 82.52 82.52 - -

Kokalukuna Kadolo 106.33 106.33 - -

Lea-lea Kolese 117.13 117.13 - -

Lea-lea Lowu-lowu 453.78 453.78 - -

Lea-lea Kalia-lia 666.20 666.20 - -

Lea-lea Kantalai 720.18 720.18 - -

Lea-lea Palabusa 1,439.08 1,439.08 - -

Murhum Baadia 413.99 413.99 - -

Murhum Melai 44.07 44.07 - -

Murhum Wajo 53.05 53.05 - -

Murhum Lamangga 61.84 61.84 - -

Murhum Tanganapada 61.50 61.50 - -

Sorawolio Gonda baru 4,130.78 4,130.78 - -

Sorawolio Kaisabu baru 3,847.57 3,847.57 - -

Sorawolio Karya baru 1,025.24 1,025.24 - -

Sorawolio Bugi 2,236.54 2,236.54 - -

Wolio Bataraguru 46.52 46.52 - -

Wolio Tomba 23.52 23.52 - -

Wolio Wale 30.14 30.14 - -

Wolio Batulo 46.28 46.28 - -

Wolio Wangkanapi 55.25 55.25 - -

Wolio Bukit wolio indah 347.57 347.57 - -

Wolio Kadolo katapi 2,614.31 2,614.31 - -

Sumber: Rencana Penanggulangan Bencana BPBD, 2014

Cuaca Ekstrim (Angin Puting Beliung)

Cuaca Ekstrim atau angin puting beliung merupakan salah

satu bencana yang berpotensi dan pernah terjadi di Kota Baubau.

Page 62: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-28

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Pada umumnya cuaca ekstrim didasarkan pada distribusi

klimatologi, dimana kejadian ekstrim lebih kecil sama dengan 5 %

distribusi. Tipenya sangat bergantung pada lintang tempat,

ketinggian, topografi, dan kondisi atmosfer. Potensi cuaca ekstrim

dapat dipetakan melalui beberapa komponen seperti yang dijelaskan

dalam pedoman umum pengkajian risiko bencana yang dikeluarkan

oleh BNPB.

Berdasarkan pengkajian indeks bahaya di Kota Baubau,

maka wilayah terancam bencana cuaca ekstrim sebesar 100 % dari

luas wilayah Kota Baubau secara keseluruhan. Untuk lebih jelas

rekapan luas bahaya dari indeks yang dihasilkan Indeks bahaya

cuaca ekstrim per kecamatan di Kota Baubau secara umum terlihat

pada tabel berikut:

Tabel 2.8 Indeks Bahaya Cuaca Ekstrim Menurut Desa/Kelurahan Di Kota

Baubau

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Batupoaro Bone-bone 45.05 - 45.05 -

Batupoaro Tarafu 38.40 - 38.40 -

Batupoaro Wameo 26.22 - 26.22 -

Batupoaro Kaobula 13.18 - 13.18 -

Batupoaro Lanto 27.12 - 27.12 -

Batupoaro Nganganaumala 24.82 - 24.82 -

Betoambari Sulaa 1,209.37 - 1,209.37 -

Betoambari Waborobo 668.47 - 668.47 -

Betoambari Lipu 505.06 - 505.06 -

Betoambari Katobengke 329.44 - 329.44 -

Betoambari Labalawa 453.93 - 453.93 -

Bungi Liabuku 876.04 - 876.04 -

Bungi Ngkari-ngkari 1,916.20 - 1,916.20 -

Bungi Kampeonaho 864.14 - 864.14 -

Bungi Waliabuku 1,567.98 - 1,567.98 -

Bungi Tampuna 648.80 - 648.80 -

Kokalukuna Kadolomoko 275.59 - 275.59 -

Kokalukuna Waruruma 832.94 - 832.94 -

Kokalukuna Lakologou 318.34 - 318.34 -

Kokalukuna Liwuto 64.62 - 64.62 -

Kokalukuna Sukanayo 82.52 - 82.52 -

Kokalukuna Kadolo 106.33 - 106.33 -

Lea-lea Kolese 117.13 - 117.13 -

Lea-lea Lowu-lowu 453.78 - 453.78 -

Lea-lea Kalia-lia 666.20 - 666.20 -

Lea-lea Kantalai 720.18 - 720.18 -

Lea-lea Palabusa 1,439.08 - 1,439.08 -

Murhum Baadia 413.99 - 413.99 -

Page 63: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-29

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Murhum Melai 44.07 - 44.07 -

Murhum Wajo 53.05 - 53.05 -

Murhum Lamangga 61.84 - 61.84 -

Murhum Tanganapada 61.50 - 61.50 -

Sorawolio Gonda baru 4,130.78 - 4,130.78 -

Sorawolio Kaisabu baru 3,847.57 - 3,847.57 -

Sorawolio Karya baru 1,025.24 - 1,025.24 -

Sorawolio Bugi 2,236.54 - 2,236.54 -

Wolio Bataraguru 46.52 - 46.52 -

Wolio Tomba 23.52 - 23.52 -

Wolio Wale 30.14 - 30.14 -

Wolio Batulo 46.28 - 46.28 -

Wolio Wangkanapi 55.25 - 55.25 -

Wolio Bukit wolio indah 347.57 - 347.57 -

Wolio Kadolo katapi 2,614.31 - 2,614.31 -

Sumber: Rencana Penanggulangan Bencana BPBD, 2014

Kekeringan

Bencana kekeringan biasanya terjadi pada musim kemarau.

Hal ini erat sekali hubungannya dengan menurunnya fungsi lahan

dalam menyimpan air. Pengurangan fungsi tersebut disebabkan

karena rusaknya ekosistem akibat pemanfaatan lahan yang

berlebihan. Dampak dari kekeringan ini adalah gagal panen,

kekurangan bahan makanan hingga dampak yang terburuk adalah

banyaknya gejala kurang gizi bahkan kematian. Potensi kejadian

kekeringan dapat dipetakan melalui beberapa komponen seperti

yang dijelaskan dalam pedoman umum pengkajian risiko bencana

yang dikeluarkan oleh BNPB.

Berdasarkan pengkajian indeks bahaya di Kota Baubau,

maka wilayah terancam bencana kekeringan sebesar 100% dari luas

wilayah Kota Baubau secara keseluruhan. Untuk lebih jelas

rekapan luas bahaya dari indeks bahaya yang dihasilkan untuk

bencana kekeringan per kecamatan di Kota Baubau secara umum

terlihat pada Tabel berikut:

Page 64: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-30

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.9

Indeks Bahaya Kekeringan Menurut Desa/Kelurahan Di Kota Baubau Tahun 2014

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Batupoaro Bone-bone 45.05 - - 45.05

Batupoaro Tarafu 38.40 - - 38.40

Batupoaro Wameo 26.22 - - 26.22

Batupoaro Kaobula 13.18 - - 13.18

Batupoaro Lanto 27.12 - - 27.12

Batupoaro Nganganaumala 24.82 - - 24.82

Betoambari Sulaa 1,209.37 - - 1,209.37

Betoambari Waborobo 668.47 - - 668.47

Betoambari Lipu 505.06 - - 505.06

Betoambari Katobengke 329.44 - - 329.44

Betoambari Labalawa 453.93 - - 453.93

Bungi Liabuku 876.04 - - 876.04

Bungi Ngkari-ngkari 1,916.20 - - 1,916.20

Bungi Kampeonaho 864.14 - - 864.14

Bungi Waliabuku 1,567.98 - - 1,567.98

Bungi Tampuna 648.80 - - 648.80

Kokalukuna Kadolomoko 275.59 - - 275.59

Kokalukuna Waruruma 832.94 - - 832.94

Kokalukuna Lakologou 318.34 - - 318.34

Kokalukuna Liwuto 64.62 - - 64.62

Kokalukuna Sukanayo 82.52 - - 82.52

Kokalukuna Kadolo 106.33 - - 106.33

Lea-lea Kolese 117.13 - - 117.13

Lea-lea Lowu-lowu 453.78 - - 453.78

Lea-lea Kalia-lia 666.20 - - 666.20

Lea-lea Kantalai 720.18 - - 720.18

Lea-lea Palabusa 1,439.08 - - 1,439.08

Murhum Baadia 413.99 - - 413.99

Murhum Melai 44.07 - - 44.07

Murhum Wajo 53.05 - - 53.05

Murhum Lamangga 61.84 - - 61.84

Murhum Tanganapada 61.50 - - 61.50

Sorawolio Gonda baru 4,130.78 - - 4,130.78

Sorawolio Kaisabu baru 3,847.57 - - 3,847.57

Sorawolio Karya baru 1,025.24 - - 1,025.24

Sorawolio Bugi 2,236.54 - - 2,236.54

Wolio Bataraguru 46.52 - - 46.52

Wolio Tomba 23.52 - - 23.52

Wolio Wale 30.14 - - 30.14

Wolio Batulo 46.28 - - 46.28

Wolio Wangkanapi 55.25 - - 55.25

Wolio Bukit wolio indah 347.57 - - 347.57

Wolio Kadolo katapi 2,614.31 - - 2,614.31

Sumber: Rencana Penanggulangan Bencana BPBD, 2014

Page 65: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-31

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tanah Longsor

Tanah longsor umumnya terjadi di daerah terjal yang tidak

stabil. Faktor yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah

lereng yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh.

Air hujan adalah pemicu utama terjadinya tanah longsor. Ulah

manusia pun bisa menjadi penyebab tanah longsor seperti

penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendalikan.

Potensi kejadian tanah longsor dapat dipetakan melalui beberapa

komponen seperti yang dijelaskan dalam pedoman umum

pengkajian risiko bencana yang dikeluarkan oleh BNPB.

Berdasarkan pengkajian indeks bahaya di Kota Baubau,

maka rata-rata wilayah terancam bencana tanah longsor pada kelas

bahaya rendah. Untuk lebih jelas rekapan luas bahaya dari indeks

yang dihasilkan untuk bencana tanah longsor per kecamatan di

Kota Baubau secara umum terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2.10

Indeks Bahaya Tanah Longsor Menurut Desa/Kelurahan Di Kota Baubau

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Batupoaro Bone-bone 45.05 45.05 - -

Batupoaro Tarafu 38.40 38.40 - -

Batupoaro Wameo 26.22 26.22 - -

Batupoaro Kaobula 13.18 13.18 - -

Batupoaro Lanto 27.12 27.12 - -

Batupoaro Nganganaumala 24.82 24.82 - -

Betoambari Sulaa 1,209.37 1,209.37 - -

Betoambari Waborobo 668.47 668.47 - -

Betoambari Lipu 505.06 505.06 - -

Betoambari Katobengke 329.44 329.44 - -

Betoambari Labalawa 453.93 453.93 - -

Bungi Liabuku 876.04 876.04 - -

Bungi Ngkari-ngkari 1,916.20 1,848.00 73.00 -

Bungi Kampeonaho 864.14 864.14 - -

Bungi Waliabuku 1,567.98 1,567.98 - -

Bungi Tampuna 648.80 648.80 - -

Kokalukuna Kadolomoko 275.59 275.59 - -

Kokalukuna Waruruma 832.94 832.94 - -

Kokalukuna Lakologou 318.34 318.34 - -

Kokalukuna Liwuto 64.62 64.62 - -

Kokalukuna Sukanayo 82.52 82.52 - -

Kokalukuna Kadolo 106.33 106.33 - -

Lea-lea Kolese 117.13 117.13 - -

Page 66: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-32

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Lea-lea Lowu-lowu 453.78 453.78 - -

Lea-lea Kalia-lia 666.20 666.20 - -

Lea-lea Kantalai 720.18 720.18 - -

Lea-lea Palabusa 1,439.08 1,439.08 - -

Murhum Baadia 413.99 413.99 - -

Murhum Melai 44.07 44.07 - -

Murhum Wajo 53.05 53.05 - -

Murhum Lamangga 61.84 61.84 - -

Murhum Tanganapada 61.50 61.50 - -

Sorawolio Gonda baru 4,130.78 26.00 4,095.00 -

Sorawolio Kaisabu baru 3,847.57 3,756.00 80.00 -

Sorawolio Karya baru 1,025.24 599.00 422.00 -

Sorawolio Bugi 2,236.54 91.00 2,137.00 -

Wolio Bataraguru 46.52 46.52 - -

Wolio Tomba 23.52 23.52 - -

Wolio Wale 30.14 30.14 - -

Wolio Batulo 46.28 46.28 - -

Wolio Wangkanapi 55.25 55.25 - -

Wolio Bukit wolio indah 347.57 347.57 - -

Wolio Kadolo katapi 2,614.31 2,614.31 - -

Sumber: Rencana Penanggulangan Bencana BPBD, 2014

Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran

permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas

permukaan (misalnya: serasah, pepohonan, semak, dan lain-lain),

Api kemudian menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah

permukaan (ground fire), membakar bahan organik melalui pori-pori

gambut dan melalui akar semak belukar/pohon yang bagian

atasnya terbakar. Potensi kebakaran hutan dan lahan dapat

dipetakan melalui beberapa komponen seperti yang dijelaskan

dalam pedoman umum pengkajian risiko bencana yang dikeluarkan

oleh BNPB.

Berdasarkan pengkajian indeks bahaya di Kota Baubau,

maka rata rata wilayah terancam bencana kebakaran hutan dan

lahan pada tingkat sedang hingga tinggi di wilayah desa/kelurahan

Kota Baubau. Untuk lebih jelas rekapan luas bahaya dari indeks

yang dihasilkan Indeks bahaya kebakaran hutan dan lahan per

desa/kelurahan di Kota Baubau secara umum terlihat pada tabel

berikut:

Page 67: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-33

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.11 Indeks Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan Menurut Desa/Kelurahan

Di Kota Baubau Tahun 2014

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Batupoaro Bone-bone - - - -

Batupoaro Tarafu - - - -

Batupoaro Wameo - - - -

Batupoaro Kaobula - - - -

Batupoaro Lanto - - - -

Batupoaro Nganganaumala - - - -

Betoambari Sulaa 861.00 - - 861.00

Betoambari Waborobo 221.00 - - 221.00

Betoambari Lipu 319.00 - - 319.00

Betoambari Katobengke 189.00 - - 189.00

Betoambari Labalawa 242.00 - - 242.00

Bungi Liabuku 425.00 - 394.00 31.00

Bungi Ngkari-ngkari 901.00 - 688.00 213.00

Bungi Kampeonaho 356.00 - 220.00 136.00

Bungi Waliabuku 748.00 - 748.00 -

Bungi Tampuna 215.00 - - 215.00

Kokalukuna Kadolomoko 180.00 - - 180.00

Kokalukuna Waruruma 803.00 - 2.00 801.00

Kokalukuna Lakologou 109.00 - 29.00 80.00

Kokalukuna Liwuto - - - -

Kokalukuna Sukanayo - - - -

Kokalukuna Kadolo - - - -

Lea-lea Kolese

43.00 - - 43.00

Lea-lea Lowu-lowu

38.00 - 38.00 -

Lea-lea Kalia-lia

23.00 - - 23.00

Lea-lea Kantalai 164.00 - - 164.00

Lea-lea Palabusa - - - -

Murhum Baadia 195.00 - - 195.00

Murhum Melai

6.00 - - 6.00

Murhum Wajo - - - -

Murhum Lamangga - - - -

Murhum Tanganapada - - - -

Sorawolio Gonda baru 3,225.00 - 3,218.00 7.00

Sorawolio Kaisabu baru 2,493.00 - 1,154.00 1,339.00

Sorawolio Karya baru 859.00 - 662.00 197.00

Sorawolio Bugi 2,066.00 - 1,866.00 200.00

Wolio Bataraguru - - - -

Wolio Tomba - - - -

Wolio Wale - - - -

Wolio Batulo - - - -

Wolio Wangkanapi - - - -

Wolio Bukit wolio indah 2.00 - - 2.00

Wolio Kadolo katapi 1,618.00 - 1,000.00 618.00

Sumber: Rencana Penanggulangan Bencana BPBD, 2014

Page 68: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-34

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Gelombang dan Abrasi

Gelombang ekstrim dan abrasi adalah naiknya air laut yang

disertai dengan ombak yang besar akibat adanya tarikan grafitasi

bulan. Bila gelombang pasang disertai dengan angin kencang, maka

gelombang laut pasang akan menghantam pantai dan benda-benda

lainnya yang ada di tepi pantai yang dapat menimbulkan abrasi.

Abrasi adalah terkikisnya tanah atau pantai atau endapan bukit

pasir oleh gerakan gelombang, air pasang, arus ombak, atau

pengaliran air. Potensi kejadian gelombang ekstrim dan abrasi dapat

dipetakan melalui beberapa komponen seperti yang dijelaskan

dalam pedoman umum pengkajian risiko bencana yang dikeluarkan

oleh BNPB.

Berdasarkan pengkajian indeks bahaya di Kota Baubau,

maka rata rata wilayah terancam bencana gelombang ekstrim dan

abrasi berada pada kelas sedang hingga tinggi. Untuk lebih jelas

rekapan luas bahaya dari indeks yang dihasilkan Indeks bahaya

bencana gelombang ekstrim dan abrasi per kecamatan di Kota

Baubau secara umum terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2.12

Indeks Bahaya Gelombang dan Abrasi Menurut Desa/Kelurahan Di Kota Baubau

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Batupoaro Bone-bone - - - -

Batupoaro Tarafu 16.00 - 15.00 1.00

Batupoaro Wameo 8.00 - - 8.00

Batupoaro Kaobula 8.00 - - 8.00

Batupoaro Lanto 8.00 - - 8.00

Batupoaro Nganganaumala - - - -

Betoambari Sulaa 2.00 - - 2.00

Betoambari Waborobo 245.0

0 - - 245.00

Betoambari Lipu - - - -

Betoambari Katobengke - - - -

Betoambari Labalawa 109.0

0 - 8.00 101.00

Page 69: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-35

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Bungi Liabuku - - - -

Bungi Ngkari-ngkari - - - -

Bungi Kampeonaho - - - -

Bungi Waliabuku - - - -

Bungi Tampuna - - - -

Kokalukuna Kadolomoko 3.00 - 3.00 -

Kokalukuna Waruruma 64.00 - 64.00 -

Kokalukuna Lakologou 78.00 - 59.00 19.00

Kokalukuna Liwuto 76.00 - - 76.00

Kokalukuna Sukanayo - - - -

Kokalukuna Kadolo - - - -

Lea-lea Kolese - - - -

Lea-lea Lowu-lowu 67.00 - - 67.00

Lea-lea Kalia-lia 128.0

0 - - 128.00

Lea-lea Kantalai 77.00 - - 77.00

Lea-lea Palabusa 1.00 - - 1.00

Murhum Baadia 234.0

0 - 193.00 41.00

Murhum Melai - - - -

Murhum Wajo - - - -

Murhum Lamangga - - - -

Murhum Tanganapada - - - -

Sorawolio Gonda baru - - - -

Sorawolio Kaisabu baru - - - -

Sorawolio Karya baru - - - -

Sorawolio Bugi - - - -

Wolio Bataraguru - - - -

Wolio Tomba 3.00 - - 3.00

Wolio Wale 26.00 - - 26.00

Wolio Batulo 16.00 - 7.00 9.00

Wolio Wangkanapi - - - -

Wolio Bukit wolio indah - - - -

Wolio Kadolo katapi - - - -

Sumber: Rencana Penanggulangan Bencana BPBD, 2014

B. Bencana Non-Alam

Kegagalan Teknologi

Kecelakaan transportasi laut merupakan salah satu

ancaman kegagalan teknologi yang paling sering terjadi Kota

Baubau baik itu kapal terbakar akibat tabung gas yang

meledak maupun tenggelam akibat kelebihan penumpang yang

melebihi kapasitas armada. Hal ini sering terjadi dalam

wilayah perairan Baubau untuk transportasi lintas kabupaten

dalam wilayah pulau Buton, Bombana dan Wakatobi.

Page 70: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-36

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Kecelakaan transportasi laut seperti kapal Acitah rute Baubau-

Wanci

Wabah, Epidemi dan Kejadian Luar Biasa

Epidemi, wabah, atau kejadian luar biasa (KLB) adalah wabah

penyakit yang menyebar secara cepat, luas dan besar. Epidemi

atau wabah dan KLB merupakan ancaman bencana yang

diakibatkan oleh menyebarnya penyakit menular yang berjangkit

di suatu daerah tertentu dalam waktu tertentu. Pada skala besar

epidemi ini dapat menyebabkan korban jiwa.

Indikator yang digunakan dalam kajian ancaman bencana

epidemi dan wabah penyakit adalah peta sebaran kejadian

epidemik dan wabah penyakit yang divalidasi dengan data

kejadian di lapangan. Ada 4 jenis penyakit yang digunakan untuk

menentukan ancaman bahaya bencana epidemi dan wabah

penyakit yaitu: penyakit HIV/AIDS, Malaria, Demam Berdarah

Dengue (DBD), dan Penyakit Campak. Potensi epidemi dan wabah

penyakit dapat dipetakan melalui beberapa komponen seperti

yang dijelaskan dalam pedoman umum pengkajian risiko

bencana yang dikeluarkan oleh BNPB.

Berdasarkan pengkajian indeks bahaya di Kota Baubau, maka

wilayah terancam epidemi dan wabah penyakit berada pada kelas

rendah. Untuk lebih jelas rekapan luas bahaya dari indeks yang

dihasilkan Indeks bahaya epidemi dan wabah penyakit per

kecamatan di Kota Baubau secara umum terlihat pada tabel

berikut:

Tabel 2.13

Indeks Bahaya Epidemi dan Wabah Penyakit Menurut Desa/Kelurahan

Di Kota Baubau

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Batupoaro Bone-bone 45.05

-

45.05

-

Batupoaro Tarafu 38.40

-

38.40

-

Batupoaro Wameo 26.22

-

26.22

-

Page 71: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-37

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Batupoaro Kaobula 13.18

-

13.18

-

Batupoaro Lanto 27.12

-

27.12

-

Batupoaro Nganganaumala 24.82

-

24.82

-

Betoambari Sulaa 1,209.37

- 1,209.37

-

Betoambari Waborobo 668.47

- 668.47

-

Betoambari Lipu 505.06

- 505.06

-

Betoambari Katobengke 329.44

- 329.44

-

Betoambari Labalawa 453.93

- 453.93

-

Bungi Liabuku 876.04

- 876.04

-

Bungi Ngkari-ngkari 1,916.20

- 1,916.20

-

Bungi Kampeonaho 864.14

- 864.14

-

Bungi Waliabuku 1,567.98

- 1,567.98

-

Bungi Tampuna 648.80

- 648.80

-

Kokalukuna Kadolomoko 275.59

- 275.59

-

Kokalukuna Waruruma 832.94

- 832.94

-

Kokalukuna Lakologou 318.34

- 318.34

-

Kokalukuna Liwuto 64.62

-

64.62

-

Kokalukuna Sukanayo 82.52

-

82.52

-

Kokalukuna Kadolo 106.33

- 106.33

-

Lea-lea Kolese 117.13

- 117.13

-

Lea-lea Lowu-lowu 453.78

- 453.78

-

Lea-lea Kalia-lia 666.20

- 666.20

-

Lea-lea Kantalai 720.18

- 720.18

-

Lea-lea Palabusa 1,439.08

- 1,439.08

-

Murhum Baadia 413.99

- 413.99

-

Murhum Melai 44.07

-

44.07

-

Murhum Wajo 53.05

-

53.05

-

Murhum Lamangga 61.84

Page 72: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-38

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

- 61.84 -

Murhum Tanganapada 61.50

-

61.50

-

Sorawolio Gonda baru 4,130.78

- 4,130.78

-

Sorawolio Kaisabu baru 3,847.57

- 3,847.57

-

Sorawolio Karya baru 1,025.24

- 1,025.24

-

Sorawolio Bugi 2,236.54

- 2,236.54

-

Wolio Bataraguru 46.52

-

46.52

-

Wolio Tomba 23.52

-

23.52

-

Wolio Wale 30.14

-

30.14

-

Wolio Batulo 46.28

-

46.28

-

Wolio Wangkanapi 55.25

-

55.25

-

Wolio Bukit wolio indah 347.57

- 347.57

-

Wolio Kadolo katapi 2,614.31

- 2,614.31

-

Sumber: Rencana Penanggulangan Bencana BPBD, 2014

Bencana Sosial

Secara geografis Baubau sebagai wilayah terbuka dan daerah

transit baik dari masyarakat KBI maupun dari KTI, sehingga

kondisi sosial budaya masyarakat Baubau sangat beraneka ragam

suku, ras, golongan, bahasa, agama.. Kondisi tersebut sangat

rawan terhadap konflik dan sering dimanfaatkan oleh pihak yang

mempunyai kepentingan tertentu. Kerawanan terhadap konflik

dalam masyarakat Baubau cenderung diperburuk dengan adanya

kesenjangan ekonomi kecemburuan sosial, ego kelompok, serta

perilaku sosial yang berlebihan.Secara umum masyarakat Baubau

masih menjunjung falsafah Buton yang selama ini menjadi

kearifan lokal masyarakat setempat, namun masih juga dijumpai

konflik-konflik sosial antar kelompok, seperti tawuran antar

kelompok Kanakea dengan Palatiga, Tomba dengan Wakonti,

Wameo, dan Lipu serta BOBOTA (Bone-bone,Tarafu,Wameo) pada

Page 73: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-39

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

tahun 2015 belum dilakukan kajian secara mendalam tentang

risiko bencana social menurut tinggkatan bahaya. Daerah-daerah

dengan tingkat kepadatan tinggi dan didominasi etnis tertentu

merupakan daerah yang potensial terhadap terjadinya konflik .

Indikator yang digunakan untuk peta bahaya konflik social

adalah jumlah kejadian dan dampak terhadap manusia akibat

kejadian berdasarkan data historik. Zona bahaya yang

didefinisikan pada peta bahaya konflik sosial berdasarkan kelas

dan bobot untuk masing-masing parameter.

Tabel 2.14

Indeks Bahaya Konflik Sosial Menurut Desa/Kelurahan Di Kota Baubau

Tahun 2014

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Batupoaro Bone-bone 45.05 45.05 - -

Batupoaro Tarafu 38.40 38.40 - -

Batupoaro Wameo 26.22 26.22 - -

Batupoaro Kaobula 13.18 13.18 - -

Batupoaro Lanto 27.12 27.12 - -

Batupoaro Nganganaumala 24.82 24.82 - -

Betoambari Sulaa 1,209.37 1,209.37 - -

Betoambari Waborobo 668.47 668.47 - -

Betoambari Lipu 505.06 505.06 - -

Betoambari Katobengke 329.44 329.44 - -

Betoambari Labalawa 453.93 453.93 - -

Bungi Liabuku 876.04 876.04 - -

Bungi Ngkari-ngkari 1,916.20 1,916.20 - -

Bungi Kampeonaho 864.14 864.14 - -

Bungi Waliabuku 1,567.98 1,567.98 - -

Bungi Tampuna 648.80 648.80 - -

Kokalukuna Kadolomoko 275.59 275.59 - -

Kokalukuna Waruruma 832.94 832.94 - -

Kokalukuna Lakologou 318.34 318.34 - -

Kokalukuna Liwuto 64.62 64.62 - -

Kokalukuna Sukanayo 82.52 82.52 - -

Kokalukuna Kadolo 106.33 106.33 - -

Lea-lea Kolese 117.13 117.13 - -

Lea-lea Lowu-lowu 453.78 453.78 - -

Lea-lea Kalia-lia 666.20 666.20 - -

Lea-lea Kantalai 720.18 720.18 - -

Lea-lea Palabusa 1,439.08 1,439.08 - -

Murhum Baadia 413.99 413.99 - -

Murhum Melai 44.07 44.07 - -

Murhum Wajo 53.05 53.05 - -

Murhum Lamangga 61.84 61.84 - -

Murhum Tanganapada 61.50 61.50 - -

Sorawolio Gonda baru 4,130.78 4,130.78 - -

Page 74: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-40

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS BAHAYA (HA)

RENDAH SEDANG TINGGI

Sorawolio Kaisabu baru 3,847.57 3,847.57 - -

Sorawolio Karya baru 1,025.24 1,025.24 - -

Sorawolio Bugi 2,236.54 2,236.54 - -

Wolio Bataraguru 46.52 46.52 - -

Wolio Tomba 23.52 23.52 - -

Wolio Wale 30.14 30.14 - -

Wolio Batulo 46.28 46.28 - -

Wolio Wangkanapi 55.25 55.25 - -

Wolio Bukit wolio indah 347.57 347.57 - -

Wolio Kadolo katapi 2,614.31 2,614.31 - -

Sumber: Rencana Penanggulangan Bencana BPBD, 2014

2.1.4 Demografi

A. Pertumbuhan dan Distribusi Penduduk

Peran Kota Baubau sebagai pusat aktifitas dan perekonomian

masyarakat di wilayah Sulawesi Tenggara bagian Kepulauan,

menyebabkan perbedaan yang cukup signifikan antara jumlah

penduduk siang dan malam karena besarnya jumlah penduduk

komuter dari beberapa daerah disekitarnya. Dari hasil pendataan

BPS jumlah penduduk tetap non komuter di Kota Baubau dari

Tahun ke Tahun terus mengalami peningkatan. Selama kurun waktu

5 (lima) Tahun terakhir (2011–2015) tercatat Tahun 2011 sebanyak

139.717, Tahun 2012 sebanyak 143.363, Tahun 2013 sebanyak

145.427, danTahun 2015 sebanyak 154.877 jiwa yang terdiri atas

76.395 jiwa penduduk laki-laki dan 78.482 jiwa penduduk

perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi penduduk tahun 2014

jumlah penduduk kota Baubau tahun 2015 mengalami

pertumbuhan sebesar 2,24 persen.

Tabel 2.15 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut

Kecamatan di Kota Baubau Tahun 2015

No Kecamatan Jumlah Penduduk Penduduk Pertahun

2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015

1 Betoambari 16.283 18.023 18.433 13,20 2,27

2 Murhum 19.261 21.311 21.793 13,15 2,26

3 Batupoaro 25.889 28.648 29.291 13,14 2,24

4 Wolio 37,974 41,948 42,862 12,87 2,18

5 Kokalukuna 16.736 18.512 18.929 13,10 2,25

Page 75: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-41

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

6 Sorawolio 7.112 7.853 8.025 12,84 2,19

7 Bungi 7 096 7 848 8 030 13,16 2,32

8 Lea-Lea 6 630 7 342 7 514 13,33 2,34

Baubau 136.981 151.485 154.877 13,06 2,24

Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035

Berdasarkan jumlah penduduk yang mengalami peningkatan

setiap tahunnya, hasil analisis kependudukan terlihat bahwa pada

periode tahun 2034 penduduk Kota Baubau diperkirakan akan

mencapai 276.479 jiwa. Jumlah penduduk tersebut jika

dikorelasikan dengan luas wilayah Kota Baubau (293.10 km²) maka

tingkat kepadatan di wilayah ini dalam kurun waktu 20 tahun

kedepan dapat mencapai lebih dari 943 jiwa/ km² dengan kepadatan

tertinggi di kecamatan Batupoaro (19.952 jiwa/ km²) dan terendah di

kecamatan Bungi (305 jiwa/ km²). Angka‐angka ini menunjukan

suatu tingkat kepadatan wilayah yang tinggi. Dengan demikian,

perlu adanya suatu strategi dalam menyikapi laju pertumbuhan

penduduk tersebut. Implikasi dari kondisi tersebut adalah optimasi

terhadap daya tampung wilayah yang sangat terbatas serta diikuti

kebutuhkan peningkatan penyediaan prasarana dan sarana

perkotaan. Untuk lebih jelasnya proyeksi jumlah penduduk di Kota

Baubau sampai dengan tahun 2034 dapat dilihat pada Tabel 2.16.

Tabel 2.16

Proyeksi Penduduk Kota Baubau Tahun 2014-2034

NO KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK (jiwa)

2014 2019 2024 2029 2034

1. Betoambari 18.484 22.964 28.529 35.444 44.034

2. Murhum 20.736 22.568 24.562 26.732 29.093

3. Batupoaro 27.873 30.335 33.015 35.932 39.106

4. Wolio 42.676 51.702 62.638 75.887 91.938

5. Kokalukuna 18.324 20.801 23.613 26.804 30.428

6. Sorawolio 7.752 8.672 9.701 10.852 12.140

7. Bungi 8.049 9.982 12.378 15.350 19.036

8. Lea-Lea 7.181 7.935 8.767 9.687 10.704

KOTA BAUBAU 151.075 174.959 203.203 236.688 276.479

Sumber: Revisi RTRW Kota Baubau 2014-2034

Perkembangan penduduk di Kota Baubau dari Tahun 2011-

2015 mengambarkan behwa jumlah penduduk perempuan di Kota

Baubau lebih banyak jika dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.

Page 76: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-42

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio bahwa setiap 100 penduduk

perempuan selama kurun 5 tahun terdapat rata-rata terdapat 97

penduduk laki-laki, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.17

Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Tahun Jumlah

Penduduk Laki-Laki Perempuan

Rasio Jenis Kelamin

2011 139.717 68.997 70.720 97,56

2012 143.363 70.630 72.537 97,37

2013 145.427

71.817 73.610 97,56

2014 151.485 74.780 76.705 97,49

2015 156.877

76.395 78.482 97,34

Sumber : BPS Kota Baubau (Diolah)

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kota Baubau juga

ditandai dengan tingkat kepadatan penduduk yang terus meningkat

dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2000 kepadatan penduduk Kota

Baubau sebesar 480 orang per km2 kemudian Tahun 2010 sebesar

620 orang per km2, pada tahun 2012 meningkat menjadi 645 0rang/

km2,selanjutnya pada Tahun 2013 dengan kepadatan penduduk

sebesar 658 0rang/ km2dengan tingkat kepadatan paling tinggi yaitu

Kecamatan Batupoaro (17.731), dan pada tahun 2014 tingkat

kepadatan meningkat hingga 685jiwaper km2. Pada kurun waktu

tahun 2010-2014 terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 1,51%

yaitu dari 145.427 orang menjadi 151.485 orang.

Tabel 2.18 Persebaran dan Kepadatan Kependudukan Kota Baubau Tahun 2014

Kecamatan Luas Wilayah

Jumlah Penduduk Kepadatan

(km2) (Jiwa/km2)

Betoambari 27,89 18.023 646

Murhum 4,90 21.311 4,349

Batupoaro 1,55 28.648 18,482

Wolio 17,33 41,948 2.420

Kokalukuna 9,44 18.512 1.961

Sorawolio 83,25 7.853 94

Bungi 47,71 7,848 164

Lea-Lea 28,93 7,342 253

Kota Baubau 221,00 151.485 685

Sumber : Baubau Dalam Angka 2015(diolah).

Page 77: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-43

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

B. Struktur Penduduk Berdasarkan Umur

Komposisi penduduk Kota Baubau berdasarkan kelompok

umur menunjukkan bahwa bahwa penduduk Kota Baubau tahun

2015 adalah 154.877 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut 96,12%

atau sebanyak 148.872 jiwa termasuk usia produktif dan penduduk

usia non produktif 3,88% atau sebanyak 6.005 jiwa. Komposisi

kelompok umur penduduk Kota Baubau didominasi oleh kelompok

usia muda yaitu umur 0-4 tahun sebesar 11,18%, umur 5-9 tahun

sebesar 10,96% dan kelompok umur 15-19 tahun sebesar 11,12%.

Persentase kelompok lanjut usia sebesar 3,88%. Kecilnya proporsi

kelompok lanjut usia ini mengindikasikan masih relatif rendahnya

usia harapan hidup penduduk Kota Baubau.

Gambar 2.7

Piramida Penduduk Kota Baubau Tahun 2015

Sumber : BPS, Baubau dalam Angka tahun 2015, diolah

Implikasi lain yang perlu disikapi dari piramida penduduk pada

gambar 2.7 adalah tingginya persentase penduduk pada kelompok umur

14-49 tahun lebih besar dari jumlah penduduk usia 50 tahun keatas

dan usia 5 tahun kebawah, yang berarti bahwa Kota Baubau satu

dekade ke depan akan memperoleh Bonus Demografi, yaitu kondisi

-15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00

0-4

10-14

20-24

30-34

40-44

50-54

60-64

0-4 5-910-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65+

Laki-Laki -11,5 -11,4 -10,2 -11,0 -10,3 -8,42 -7,18 -6,27 -6,09 -5,11 -4,15 -2,91 -2,01 -3,27

Perempuan 10,8510,50 9,27 11,1910,58 8,59 7,42 6,55 6,03 5,14 4,06 3,22 2,12 4,47

Page 78: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-44

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

ketika jumlah penduduk produktif (berusia 15-64 tahun) mendominasi

populasi kota. Saat bonus demografi datang, pertumbuhan ekonomi

bakal melonjak, pendapatan per kapita melambung, dan sektor-sektor

produksi akan tumbuh luar biasa pesat. Tanda-tanda bonus demografi

antara lain dapat dilihat Sejak 4 tahun terakhir, tingkat kelahiran di

Kota Baubau khususnya dan Indonesia pada umumnya menurun,

diikuti oleh meningkatnya jumlah penduduk usia produktif.

2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

2.2.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

A. Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

ekonomi makro yang menggambarkan pertumbuhan produksi

barang dan jasa di Kota Baubau dalam selang waktu tertentu.

Produksi tersebut diukur dalam nilai tambah (value added) yang

diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi yang secara total dikenal

sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB disajikan

dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan.

Penghitungan pertumbuhan ekonomi menggunakan konsep harga

konstan (constant prices) dengan Tahun dasar 2010 untuk

mengeliminasi faktor kenaikan harga.

Setiap kenaikan atau penurunan laju pertumbuhan ekonomi

dan inflasi daerah akan berpengaruh terhadap meningkatnya atau

menurunnya pendapatan daerah, dan selanjutnya akan

mempengaruhi besaran belanja daerah. Oleh sebab itu, rancangan

kerangka ekonomi daerah yang cermat dan akurat menjadi syarat

bagi perumusan kebijakan keuangan daerah yang tepat.

Perkembangan kondisi ekonomi makro Kota Baubau tahun 2014,

dan prospek perekonomian Kota Baubau 2015 serta tantangan

perekonomian kota Baubau serta gambaran dinamika faktor

eksternal dan internal yang diperkirakan mempengaruhi kinerja

perekonomian daerah akan diuraikan sebagai berikut:

Page 79: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-45

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

a.1. Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi Perekonomian suatu wilayah diukur

berdasarkan perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

yang memberikan kerangka dasar yang digunakan untuk mengukur

aktifitas ekonomi yang sedang berlangsung dalam suatu kegiatan

perekonomian. Angka PDRB sebagai indikator ekonomi digunakan

sebagai landasan evaluasi kinerja perekonomian dan penyusunan

berbagai kebijakan serta memberikan Grafikan aliran seluruh nilai

tambah barang dan jasa yang dihasilkan dan seluruh faktor-faktor

produksi untuk menghasilkan nilai tambah barang dan jasa. Nilai

PDRB tersebut dihitung berdasarkan masing-masing sektor.

Tabel 2.19 Nilai dan Peranan Sektor Ekonomi dalam PDRB Kota Baubau

Atas Dasar Harga Berlaku

NO SEKTOR 2014 2015**

(Juta RP) % (Juta RP) %

1 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 650.658,30 14,04 709.717,21 14,10

2 Pertambangan dan Penggalian 207.795,90 4,48 227.132,76 4,49

3 Industri Pengolahan 196.519,50 4,24 215.547,90 4,25

4 Pengadaan Listrik dan Gas 3.514,00 0,08 3.842,52 0,08

5

Pengadaan air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur

Ulang

15.811,10 0,34 16.722,24 0,34

6 Konstruksi 942.549,70 20,33 997.397,61 20,42

7 Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Motor 842.103,50 18,16 907.353,29 18,17

8 Transportasi dan Pergudangan 257.679,30 5,56 272.978,86 5,57

9 Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 58.364,80 1,26 63.116,65 1,20

10 Informasi dan Komunikasi 197.372,20 4,26 202.832,31 4,28

11 Jasa Keuangan & Asuransi 131.793,90 2,84 145.640,63 2,90

12 Real Estate 150.691,30 3,25 162.740,23 3,26

13 Jasa Perusahaaan 7.547,10 0,16 8.672,21 0,18

14 Administrasi Pemerintahan,

Pertanahan dan Jaminan Sosial 416.252,50 8,98 459.139,80 9,01

15 Jasa Pendidikan 327.567,10 7,07 360.827,73 7,08

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 58.332,10 1,26 61.295,94 1,27

17 Jasa Lainnya 171.324,50 3,70 187.546,64 3,71

PDRB 4.635.876,80 100,00 5.002.520,95 100,00

Sumber: BPS Kota Baubau (2015), Produk Domestik Regional Bruto Kota Baubau Tahun 2010-2014 (diolah). Keterangan 2015** adalah angka proyeksi

Page 80: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-46

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan di Kota Baubau

meningkat pesat. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari aktivitas

pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dalam penyediaan

berbagai infrastruktur dasar perkotaan, seperti pasar, pelabuhan,

pembukaan dan pengaspalan jalan guna menunjang Kota Baubau

sebagai pusat perdagangan dan jasa bagi daerah belakangnya

(hinterland). Bersamaan dengan itu pula, peran serta sektor swasta

ataupun masyarakat dalam pembangunan daerah terus meningkat,

khususnya dalam pembangunan rumah toko (Ruko) pada wilayah-

wilayah strategis yang ada di Kota Baubau. Pada tahun 2014,

struktur perekonomian Kota Baubau didominasi oleh 3 sektor utama

(the main source of growth), yakni (1) Sektor konstruksi/bangunan

dengan kontribusi sebesar 19,78 persen, (2) Sektor Perdagangan

Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor berkontribusi 17,98%;

serta diikuti oleh (3) Sektor pertanian, kehutanan dan Perikanan

dengan kontribusi sebesar 14,99 persen. Ketiga sektor tersebut

secara bersama-sama tercatat memberikan sumbangan lebih dari

separuh total perekonomian di Kota Baubau, yaitu berturut-turut

sebesar 53,36 persen pada tahun 2013; 52,74 persen pada tahun

2014 dan 52,69% pada tahun 2015. Sedangkan 15 sektor penggerak

ekonomi lainnya rata-rata hanya menyumbang dibawah 10%

terhadap pergerakan ekonomi Kota Baubau. Memasuki tahun 2015,

Peran sektor perdagangan, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Motor juga masih dominan dengan kontribusi sebesar

18,17%. Hal ini tidak terlepas dari peran Kota Baubau sebagai pusat

perdagangan bagi daerah belakangnya dan sebagai kota pelabuhan

sehingga arus perdagangan, baik dari dan keluar maupun daerah

relatif lancar.

Jika ditinjau dari PDRB menurut pengeluaran, Sebagian besar

penggunaan PDRB Kota Baubau masih tercatat untuk memenuhi

konsumsi rumah tangga. Sumbangan komponen ini sebesar 61,68

persen pada tahun 2013 kemudian menurun menjadi 61,33 persen

Page 81: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-47

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

pada tahun 2014, dan pada tahun 2015 diproyeksikan akan

menurun lagi menjadi 60,98%. Komponen penggunaan lainnya yang

cukup berperan yaitu komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB), dan Ekspor impor baik dari/ dan ke luar negeri maupun

daerah lain. Pada tahun 2014, distribusi pengeluaran untuk PMTB

sebesar 46,47 persen; ekspor sebesar 41,82 persen, dan impor

sebesar 70,77.

Struktur PDRB pengeluaran Kota Baubau menunjukkan

adanya deficit perdagangan barang dan jasa yang berkepanjangan.

Hal itu ditunjukkan dengan lebih besarnya peran impor terhadap

PDRB dibanding ekspor dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan

nilai ekspor neto terus mengalami defisit tiap tahunnya.

Pertumbuhan ekonomi Kota Baubau sejak tahun 2013 hingga tahun

2015 tercatat sangat ditopang oleh pertumbuhan positif pengeluaran

konsumsi, baik konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah,

maupun konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga.

Pertumbuhan ketiga komponen tersebut pada tahun 2014 tercatat

berturut-turut sebesar 7,85 persen, 7,84 persen, dan 9,88 persen.

Selain ketiga komponen tersebut, pertumbuhan pengeluaran untuk

investasi juga menunjukkan arah yang positif pada tahun 2014,

yaitu 7,58 persen untuk PMTB dan 10,26 persen untuk perubahan

inventori. Sementara itu, ekpor dan impor pada tahun 2014

mengalami konstraksi sebesar 9,67 persen untuk ekspor dan 5,53

persen untuk impor. (lihat tabel 2.8 Perkembangan Indikator Makro

Ekonomi Kota Baubau)

PDRB per kapita merupakan salah satu tolak ukur untuk

mengetahui tingkat kesejahteraan suatu daerah ataupun daya beli

masyarakat. Berdasarkan nilai harga berlaku, PDRB per kapita

nominal (PDRB ADHB) Kota Baubau pada tahun 2014 sebesar Rp.

35,15 juta per tahun diproyeksikan meningkat menjadi Rp. 39,3 juta

pada tahun 2015 atau terjadi peningkatan sebesar Rp. 4,1 juta/jiwa

atau 11,83%.

Page 82: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-48

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Gambar 2.8

Perkembangan Pendapatan Perkapita

Jika memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi, yang

dihitung berdasarkan PDRB ADHK 2010, maka PDRB per kapita riil

masyarakat Kota Baubau meningkat dari Rp. 30,6 juta pada tahun

2014 menjadi Rp. 33,96 juta atau meningkat 8,02%, dengan asumsi

bahwa selama tahun 2014-2015 pendapatan masyarakat Kota

Baubau meningkat rata-rata Rp. 204.632 perkapita per bulan.

b.1. Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan ekonomi makro Kota Baubau masih lebih

banyak didorong oleh peningkatan konsumsi, terutama konsumsi

pemerintah (realisasi belanja APBD) dan rumah tangga. Kinerja

sektor utama masih didominasi oleh sektor industri pengolahan;

sektor perdagangan, hotel dan restoran; serta sektor pertanian.

Perlambatan ekonomi daerah dipengaruhi oleh melambatnya

investasi daerah baik pada investasi bangunan maupun non

bangunan. Adanya hambatan dalam melakukan investasi di Kota

Baubau disebabkan antara lain oleh keterbatasan infrastruktur,

pelayanan investasi dan ketersediaan SDM. Infrastruktur daerah

dirasakan belum memadai terutama mengenai sarana prasarana

energi, air, jalan, jembatan, pelabuhan maupun bandara. Dalam

rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan

berkualitas serta antisipasi menghadapi MEA, kebijakan

perekonomian Kota Baubau ke depan antara lain diarahkan pada

-

10.000.000,00

20.000.000,00

30.000.000,00

40.000.000,00

2013 2014 2015

pendapatan perkapita nominal 30.602.877,00 35.147.382,91 39.305.318,31

pendapatan perkapita riil 29.336.519,74 30.602.876,85 33.058.461,94

Page 83: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-49

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

peningkatan perekonomian daerah berbasis potensi unggulan

daerah, pembangunan infrastruktur, serta peningkatan kualitas

sumber daya manusia.

Pertumbuhan ekonomi Perekonomian dunia yang sudah mulai

menunjukkan perbaikan pasca krisis keuangan di Eropa dan

Amerika dan keterpurukan nilai tukar rupiah atas dolar pada

berdampak nyata pada aktivitas perdagangan Kota Baubau dan

selanjutnya berpengaruh pada angka pertumbuhan ekonomi. Akan

tetapi, tingkat konsumsi masyarakat yang masih terjaga menjadi

kekuatan tersendiri untuk mendorong perekonomian Kota Baubau,

sehingga sampai dengan akhir tahun 2014 pertumbuhan ekonomi

telah mencapai 8,63%, menunjukkan pertumbuhan yang cukup

signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai

7,99%, Meski tidak sepesat tahun 2012 yang mencapai 9,83%.

Walaupun demikian, kinerja perekonomian Kota Baubau

selama tahun 2014 cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari

adanya peningkatan total nilai PDRB Kota Baubau, baik yang

dihitung berdasarkan Harga Berlaku (PDRB ADHB) maupun Harga

Konstan (PDRB ADHK). Selama tahun 2014, nilai PDRB ADHB Kota

Baubau mencapai Rp. 5.324.301,30 juta, sementara ADHK Tahun

2010 sebesar Rp. 4.635.876,80 juta. Pada tahun 2015,

perekonomian semakin stabil dengan tingkat pertumbuhan 8,99%

yang secara kumulatif menunjukkan pergerakan dari Produk

domestik bruto sebesar Rp. 6.007.409,16 juta jika ditinjau

berdasarkan harga berlaku atau Rp. 5.052.642,12 juta berdasarkan

ADHK 2010.

Page 84: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-50

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2,68 2,73 2,61 2,65 2,99 3,3

0,19

8,67

1,652,74 3,1

8,87

11,37

9,10

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015*

PDRB Deflator IHK

B. Tingkat Inflasi

Tingkat Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan

(Excess Demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian

secara keseluruhan dan sebagai suatu kenaikan harga yang terus

menerus dari barang dan jasa secara umum (bukan satu macam

barang saja dan sesaat). Tingkat inflasi merupakan salah satu

indikator ekonomi makro penting yang dapat memberikan informasi

tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang

dikonsumsi masyarakat dan berpengaruh terhadap kemampuan

daya beli masyarakat. Perkembangan harga barang dan jasa tersebut

menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat daya

beli. Oleh karena itu, pemerintah dan pemerintah daerah akan

senantiasa berupaya menjaga tingkat inflasi guna mempertahankan

stabilitas daya beli konsumen dan gairah produsen dalam

memproduksi barang dan jasa. Tingkat inflasi dapat dihitung dengan

menggunakan PDRB deflator (PDRB ADHB dibagi dengan PDRB

ADHK) dan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari sekelompok barang-

barang yang telah ditetapkan. Berdasarkan PDRB deflator (y.o.y) laju

inflasi Kota Baubau tahun 2009-2015 berada pada kisaran 0,19% -

3,3%. Sedangkan menurut Indeks Harga Konsumen pada 2009

mencapai 8,67%, akan tetapi pada tahun 2014 naik yaitu sebesar

11,37% dan masuk dalam kategori tingkat inflasi sedang.

Gambar 2.9 Perkembangan Tingkat Inflasi Kota Baubau menggunakan

PDRB deflator(y.o.y) dan IHK Tahun 2009 – 2015

Keterangan: Nilai PDRB deflator tahun 2015 adalah sangat

sementara.

Page 85: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-51

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Selanjutnya pada gambar 2.10 berikut diuraikan perkembangan

inflasi perbulan di Kota Baubau pada tahun 2014 – triwulan II tahun

2015, jika dibandingkan dengan Kota Kendari, Provinsi Sulawesi

tenggara secara umum dan Inflasi Nasional, yang menunjukkan

bahwa dari bulan ke bulan atau Inflasi Month to month (m-o-m) Kota

Baubau selalu berada diatas Kota kendari, regional Sultra dan

Nasional, sehingga secara kumulatif Inflasi Year of year (y-o-y)

diakhir tahun 2014 pada kuartal keempat Inflasi Kota Baubau

mencapai 11,37%, angka ini jauh diiatas Regional Sultra, Kawasan

Indonesia timur yang diukur dengan Inflasi dikawasan Sulawesi –

Maluku - Papua (SuLampua), serta Inflasi Nasional yang rata-rata

masih berada dibawah dua digit. Kondisi ini tentu saja berdampak

negatif pada jalannya roda perekonomian dan mempengaruhi

kualitas pertumbuhan ekonomi Kota Baubau.

Gambar 2.10

Pergerakan dan Perbandingan Inflasi Kota Baubau tahun 2014- 2015

Sumber: BPS Kota Baubau (2015 ), Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi 2014 dan 2015 Bank Indonesia, Kajian Ekonomi Keuangan Regional Prov. Sultra edisi Triwulan I-IV 2015

Peningkatan tekanan inflasi di Kota Baubau terutama

bersumber dari komponen administered prices dan volatile food.

Komponen administered prices menjadi factor terbesar yang

mendorong peningkatan pada periode tersebut disebabkan oleh

kebijakan kenaikan harga BBM bersubdisi dan Tarif Tenaga Listrik

(TTL). Sementara itu, pasokan bahan makanan seperti komoditas

Page 86: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-52

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

cabai merah dan ikan laut tangkap juga mengalami kendala seiring

dengan meningkatnya curah hujan dan tingginya gelombang laut.

C. Kesempatan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tujuan akhir dari

berbagai negara atau daerah dalam membangun ekonomi negara

atau daerahnya, karena diyakini tingkat pertumbuhan ekonomi yang

cukup tinggi dan stabil merupakan salah satu solusi dalam upaya

meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi tingkat pengangguran

terbuka dan angka kemiskinan dan pada akhirnya meningkatkan

taraf hidup masyarakat. Salah satu indikator dari kesempatan kerja

dapat dilihat dari besaran Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang

merupakan perbandingan antara penduduk yang tidak bekerja atau

sedang mencari pekerjaan dengan angkatan kerja. Data Badan Pusat

Statistik menyebutkan bahwa jumlah angkatan kerja penduduk usia

15 tahun ke atas pada tahun 2014 mencapai 66.184 orang dengan

didominasi oleh laki-laki sebanyak 39.906 orang dan perempuan

sebanyak 26.278 orang dengan total penduduk yang bekerja

sebanyak 61.691 orang, sehingga rasio penduduk yang bekerja

terhadap angkatan kerja mencapai 93,21 persen. Pada tahun 2014

tingkat pengangguran terbuka Kota Baubau sebesar 6,79% atau

menurun sebesar 1,87 point dari tahun 2013 yang mencapai 8,58%,

pada tahun 2015 TPT Kota Baubau diproyeksikan akan meningkat

menjadi 7,12%

Gambar 2.11

Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Baubau

Sumber; Baubau Dalam Angka 2015(Diolah)

9,125,61

10,21 8,666,79

0

5

10

15

20

2010 2011 2012 2013 2014

Page 87: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-53

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Dalam kaitannya dengan tingkat pertumbuhan ekonomi, Secara

total, selama kurun waktu 2003-2013, korelasi antara tingkat

pengunggaran terbuka dengan pertumbuhan ekonomi sebesar -

0,1380. Dengan kata lain, selama kurun waktu 2003-2013, tingkat

pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Kota Baubau tidak erat

kaitannya dengan tingkat pengangguran terbuka. Selama 5 (lima)

tahun kedua pelaksanaan pembangunan jangka menengah Kota

Baubau (2009-2013), laju pertumbuhan ekonomi Kota Baubau tidak

responsive atau tidak elastik dalam penciptaan lapangan kerja baru

yang dibuktikan dengan nilai elastisitas penyerapan tenaga kerja di

bawah satu, yaitu hanya 0,29% (TK< 1). Bahkan, dalam kurun waktu

2011-2012, daya serap atau kesempatan kerja baru yang tercipta

menurun, yaitu masing-masing sebanyak 684 tenaga kerja dan

4.001 tenaga kerja. Meskipun demikian, dengan rata-rata

pertumbuhan ekonomi sebesar 9,26% per tahun (2008-2012),

kesempatan kerja baru yang tercipta adalah sebanyak 1.380 tenaga

kerja atau 149 tenaga kerja setiap ada kenaikan pertumbuhan

sebesar 1%. Pada sisi lain, tahun 2013 dengan nilai elastisitas

penyerapan tenaga kerja sebesar 0,31% (TK = 0,31%) dan

pertumbuhan sebesar 8,78%, tenaga kerja yang terserap di pasar

kerja adalah 1.371 tenaga kerja atau 156 tenaga kerja setiap ada

kenaikan pertumbuhan sebesar 1%

Gambar 2.12 Hubungan Tingkat Pengangguran Terbuka dan Pertumbuhan

Ekonomi Kota Baubau, 2003-2013

Page 88: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-54

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

D. Angka Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin di Kota Baubau dari tahun ke tahun

menunjukkan kecenderungan menurun, hal ini mengindikasikan

bahwa tingkat kesejahteraan penduduk semakin membaik setiap

tahunnya. Jumlah penduduk miskin jika dibandingkan dengan laju

pertambahan penduduk mengalami penurunan. Tahun 2010

persentase jumlah penduduk miskin sebesar 12,06% dari jumlah

total penduduk, mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi

hanya 10.11%, pada tahun 2014 dan 2015 diproyesikan jumlah

penduduk miskin masih berkisar pada angka 10% yakni 10,57%

pada tahun 2014 dan 10,89% atau 16.806 jiwa di tahun 2015.

Membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat dan penurunan

persentase kemisikinan dalam hal ini tidak terlepas dari peran

pemerintah yang signifikan menciptakan peluang-peluang ekonomi

bagi masyarakat, selain itu upaya penanggulangan kemiskinan yang

telah dilaksanakan oleh berbagai pihak dalam beberapa tahun

terakhir turut memberi andil menciptakan kondisi ini.

2.2.2. Kesejahteraan Sosial

Keberhasilan dalam penyelenggaraan Fokus kesejahteraan

sosial disuatu daerah diindikasikan melalui beberapa indikator,

diantaranya angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah,

angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka

partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia

harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, dan rasio

penduduk yang bekerja, secara global komposit dari beberapa

indikator tersebut terukur melalui Human Development Index (HDI)

atau Indeks Pembangunan Manusia dan Pencapaian Millenium

Development Goals (MDGs).

Page 89: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-55

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

A. Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia

Peningkatan kualitas SDM ditandai oleh semakin meningkatnya

Indeks Pembangunan Manusia yang dapat dilihat daritiga indikator

utama, yaitu kesehatan, pendidikan dan daya beli. Pendidikan

membuka peluang individu maupun masyarakat untuk memperoleh

pengetahuan. Pengukuran keberhasilan pembangunan melalui

pendekatan IPM dari aspek pendidikan dimulai dari Indeks Angka

Melek Huruf (AMH), Indeks Rata-rata Lama Sekolah, Angka Rata-rata

Lama Sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan indikator makro yang

terkait dan ikut mempengaruhi angka tersebut baik secara langsung

maupun tidak langsung seperti Angka Partisipasi Kasar (APK) dan

Angka Partisipasi Murni. Pencermatan atas data sebaran Rata-rata

Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf (AHM) menunjukan

bahwa ketersediaan saran prasarana, aksesibilitas serta kondisi

sosial ekonomi berpengaruh pada peningkatan Rata-rata Lama

Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf (AMH). Secara rinci realisasi

Pencapaian target RPJMD pada indikator-indikator makro

pembangunan daerah tercantum pada tabel berikut:

Gambar 2.13 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kota Baubau

Sumber : RKPD Kota Baubau tahun 2016 (diolah)

Kondisi capaian beberapa indikator pembentuk indeks

Pembangunan Manusia Kota Baubau dan Perbandingan angka IPM

Propinsi Sulawesi Tenggara dan Nasional diuraikan pada tabel 2.76.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Baubau juga mengalami

72,5573,13

74,975,25 75,4 75,6 75,8 76,01 76,18

70

71

72

73

74

75

76

77

2013 2014 2015 2016 2017 Kondisi Akhir

RPJMD

Realisasi IPM Kota Baubau Target RPJMD

Page 90: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-56

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

peningkatan yang cukup signifikan dari 70,60 pada tahun 2010,

72,55 pada tahun 2013 menjadi 73,13 pada tahun 2014. Capaian ini

lebih tinggi jika dibandingkan dengan IPM Sultra (71,55) dan IPM

Nasional (73,89). Pada tahun 2015 IPM Kota Baubau ditargetkan

akan meningkat menjadi 74,9.

Tabel 2.20

Realisasi Pencapaian target RPJMD pada Indikator-Indikator Makro

Pembangunan Kota Baubau

N

o

Indikator

Makro

Satua

n

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target

RPJMD Realisasi

Target

RPJMD Realisasi

Target

RPJMD Proyeksi

1 PDRB

(Harga Berlaku)

Juta

Rp

3.610.569

.1

4.721.040

,9

4.314.630

.0

5.324.301

,3

5.155.982

.9

6.007.40

9

2 PDRB (Harga Konstan)

Juta Rp

993.173.8 4.267.642,2

1.078.189.5

4.635.876,8

1.170.482.5

5.052.642

3 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi / PDRB Harga Berlaku

% - 11,48

- 12,78

- 12,83

4 Tingkat

Pertumbuhan Ekonomi / PDRB Harga Konstan

% 7,00 7,99

8,00 8,63

8,00 8,99

5 Tingkat Inflasi (PDRB Deflator)

% 2,50 2,99

2,50 3,30

2,50 0,19

6 Angka Kemiskinan

% 11,10 10,11 10,9 10,57 10,75 10,89

7 Tingkat Penganggur

an Terbuka

% 8,43 10,21 7,99 8,66 7,70 6,79

8 Pendapatan Perkapita

Rupiah

20.606.954

30.602.877

22.684.135

35.147.383

24.970.696

39.305.318

9 Besaran IPM (Indeks

Pembangunan Manusia)

72,55 73,13

73,13 74,50

74,9 74,90

Sumber : RKPD Kota Baubau tahun 2016 (diolah)

B. Pencapaian Millenium Developments Goals

Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen

nasional dan global dalam upaya lebih mensejahterakan masyarakat

melalui pengurangan kemiskinan dan kelaparan, pendidikan,

pemberdayaan perempuan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan. 8

tujuan (goals) menjadi komitmen MDGs mencakup: (1)

Page 91: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-57

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan; (2) Mencapai Pendidikan

Dasar untuk Semua; (3) Mendorong Kesetaraan Gender dan

Pemberdayaan Perempuan; (4) Menurunkan Angka Kematian Anak;

(5) Meningkatkan Kesehatan Ibu; (6) Memerangi HIV/AIDS, Malaria

dan Penyakit Menular lainnya; (7) Memastikan Kelestarian

Lingkungan Hidup; dan (8) Membangun Kemitraan Global untuk

Pembangunan.

Pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs)

merupakan pemenuhan komitmen internasional yang sejalan dengan

upaya pemerintah Kota Baubau dalam peningkatan kesejahteraan

rakyat. Upaya percepatan pencapaian target MDGs menjadi prioritas

pembangunan daerah, yang memerlukan sinergi kebijakan

perencanaan di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.

Sebagian besar pencapaian MDGs Kota Baubau sudah sesuai

dengan rencana target yang ditetapkan (on track), bahkan beberapa

target MDGs 2015 telah tercapai seperti penurunan prevalensi

kekurangan gizi dan proporsi penduduk dengan pendapatan per

kapita (lihat tabel 2.21). Namun demikian, masih ada beberapa

target MDGs yang memerlukan upaya keras untuk mencapainya.

Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama lintas sektor dan lintas SKPD

di Kota Baubau, peningkatan kemitraan antara pemerintah dengan

swasta, serta peningkatan peran aktif masyarakat untuk menangani

disparitas kinerja tersebut.

Page 92: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-58

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.21

Perkembangan Capaian MDGs di Kota Baubau Tahun 2011-2015

NO TUJUAN TARGET INDIKATOR TARGET TARGE

T 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 Menanggulangi

Kemiskinan dan Kelaparan

Menurunkan proporsi penduduk

yang tingkat pendapatannya di bawah US$1 perhari menjadi

setengahnya dalam kurun waktu

1990-2015

a Persentase penduduk dengan pendapatan

di bawah US$1 (PPP) perhari. 10%

17,20

%

14,44

% 13,96 9,72 9,15*

b

Persentase penduduk dengan tingkat

konsumsi di bawah garis kemiskinan

nasional.

7,50% 14,13 12,72 12,06 *10,31 10,06*

Menurunkan proporsi penduduk

yang menderita kelaparan

menjadi setengahnya.

a

Persentase anak-anak berusia di bawah 5

Tahun yang mengalami gizi buruk (severe

underweight)

3,30% 0,16% 0,06% 0,25% 0,15% 0,06*

b

Persentase anak-anak berusia di bawah 5

Tahun yang menqalami gizi kurang

(moderate underweight)

18% 9,20% 9,00% 7,23% 8,41% 3,49*

2 Mencapai

Pendidikan Dasar untuk

Semua

Menjamin pada lahun 2015,

semua anak, di manapun, laki-laki maupun perempuan, dapat

menyelesaikan pendidikan dasar

a Angka melek huruf usia 15-24 Tahun. 100% 95.20 95.30 95.58 98,86 99,81*

b Angka partisipasi murni (APM) sekolah dasar / madrasah ibtidaiyah (7-12 Tahun).

100% 91.2 % 88,12 92,29 94,4 98,8*

c

Angka partisipasi murni (APM). sekolah

menengah pertama / madrasah

tsanawiyah (13-15 Tahun)

100% 72,80

% 72,08 82,97 76 83*

d Angka Partisipasi Murni (APM) SMA / SMK

/ MA 100% 64,59 69,73 85,62 84,8 90*

e Presentase guru yang rnemenuhi

kualifikasi S1 / D4 100%

52,52

%

67,31

% 66,14 65,32 68,14*

3 Mendorong

Kesetaraan

Gender dan Pemberdayaan

Perempuan

Menghilangkan ketirnpangan

gender di tingkat pendidikan

dasar dan lanjuan pada Tahun 2005, dan di semua jenjang

pendidkan tidak lebih dari Tahun

2015

a

Rasio anak perempuan terhadap anak laki-

laki di tingkat pendidikan dasar, lanjutan

dan tinggi. yang diukur melalui angka partisipasi murni anak perempuan

terhadap anak laki-laki.

100% 90,21

%

94,45

% 96,12 99,53 100*

b

Rasio melek huruf perempuan terhadap

laki-laki usia 1 5-24 Tahun, yanq diukur

melalui anqka melek huruf.

100% 98,97

% 99,45

% 101,2 102,3 102,1*

c Partisipasi perempuan di Eksekutif Pernerintah

indikator

58,90%

59,64%

56,14 53,20 55,42*

d Partisipasi perempuan di Legislatif DPRD 30% 5% 12% 12% 12% 12*

Page 93: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-59

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

NO TUJUAN TARGET INDIKATOR TARGET TARGE

T 2015 2011 2012 2013 2014 2015

e Partisipasi perempuan di Yudikatif

5% 6,10% 6,12 7,82 8,12*

f Partisipasi angkatan kerja perempuan di

sektor non pertanian

indikato

r

36,39

%

36,83

% 37,8 39,41 37,91*

4 Menurunkan

Angka Kematian

Anak

Menurunkan Angka Kematian

Balita a

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000

kelahiran hidup 19% 5 5 14,00 21,89 6,48*

b Angka Kematian Balita (AKABA ) per 1000

kelahiran hidup 32% 13% 12% 3,67% 3,91% 12,10*

c Anak usia 12-23 bulan yang diimunisasi campak

100% 92,33

% 95,83

% 96,43 96,71 98,67*

5 Meningkatkan

Kesehatan Ibu

Menurunkan angka kematian ibu

sebesar tiga-perempatnya dalam

kurun waktu 1990-2015

a Angka kematian ibu melahirkan (AKI) per

100.000 kelahiran hidup 110 303 138 166,94 195,47

259,29

*

b Proporsi kelahiran yang ditolong oleh

tenaga medis 90%

87,66

%

89,28

% 91,53 89,36 63,81*

c Prosentase penggunaan kontrasepsi pasangan menikah

indikator

55,65%

60,12%

63,32 66,27 67,41*

d

Proporsi wanita 15-49 Tahun berstatus

kawin yang sedang menggunakan atau

memakai alat keluarga berencana

indikator

57,59%

58,54%

58,16 59,21 60,12*

e

Jumlah rata-rata kunjungan pemeriksaan

ibu hamil ke RS. Puskesmas, Dokter/ Bidan Keluarga

indikato

r

82,61

%

83,54

% 87,51 91,17 92,4*

6 Memerangi

HIV/AIDS,

Malaria &

Penyakit Menular

Lainnya

Menghentikan dan mulai

rnenurunkan kecenderungan

penyebaran HIV AIDS

a Prevalensi HIV 0,143 0,125 0,127 0,213 0,251 0,312*

b Penggunaan kondom pada pemakai

kontrasepsi

indikato

r 2,13 2,44 4,35 17 18,1*

Mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS dan mulai menurunnya

jumlah kasus baru

a Pendidikan / Pengenalan penyakit HIV

AIDS untuk remaja usia 15-24 Tahun ?

indikato

r 6 12 12 12 12*

Mengendalikan penyakit malaria

dan mulai menurunnya jumlah

kasus malaria dan penyakit

lainnya

a Prevalensi malaria per 1.000 penduduk

14,37 15,4 13,2 2,18 5,1*

b Prevalensi tuberkulosis per 100.000

penduduk 222 82,1 89 125,45 176,79

177,12

*

7 Memastikan

Kelestarian

Lingkungan

Hidup

Memadukan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan

dengan kebijakan dan program

nasiortal serta mengembalikan

a

Rasio luas kawasan tertutup pepohonan

yang dilakukan dengan program reboisasi atau hutan rakyat.

44,32 48,7 42,16 41,6 49,3*

Page 94: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-60

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

NO TUJUAN TARGET INDIKATOR TARGET TARGE

T 2015 2011 2012 2013 2014 2015

sumber daya lingkungan yang

hilang

Menurunkan proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air

minum yang aman dan

berkelanjutan serta fasilitas

sanitasi dasar sebesar

separuhnya

b Proporsi rumah tangga yang mendapatkan sumber air bersih / jumlah seluruh rumah

tangga

78,3 83,1 85,41 86,16 86,79*

c

Proporsi cakupan pelayanan perusahaan

daerah air minum / jumlah seluruh rumah

tangga

67% 71 75 79 83 85*

Mencapai perbaikan yang berarti

dalam kehidupan penduduk

miskin di pemukiman kumuh

d Proporsi rumah tangga dengan akses pada

fasilitas sanitasi yang layak 65% 86,98 88,66 88,72 89,58 91,5*

e Proporsi rumah tangga yang menempati

Rumah Sehat 80,5 83,32 85,14 86,54 87,53*

Sumber: BAPPEDA Kota Baubau (2015)

Page 95: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-61

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.2.3. Seni Budaya dan Olahraga

2.2.3.1. Nilai-nilai Budaya Daerah

Sebagai salah satu daerah yang memiliki sejarah masa lampau

yang panjang, Kota Bau-Bau kaya akan nuansa-nuansa kearifan

lokal yang hingga kini masih tetap dipertahankan dan berlaku

ditengah masyarakatnya. Falsafah “Binci-binciki kuli “ telah dikenal

sejak masa pemerintahan Sultan Buton I, Murhum Qaimuddin, yang

kemudian dijabarkan lebih lanjut pada empat pilar bermasyarakat

(Sara Pataanguna), yaitu :

1. Pomae-maeka (saling segan-menyegani)

Pada dasarnya, setiap manusia mempunyai hak asasi

manusia, harga diri, kehormatan, harta benda, keluarga, dan lain-

lain yang wajib dipertahankan dan dilindungi secara bersama-

sama sehingga timbul stabilitas dan keamanan sehingga

menciptakan suasana nyaman dan damai. Untuk menjaga kondisi

yang diharapkan tersebut, maka setiap warga masyarakat wajib

untuk saling menyegani untuk tidak melanggar hak-hak warga

masyarakat lainnya. Selanjutnya, nilai ini

menumbuhkembangkan sikap ketekunan dan rasa tanggungjawab

terhadap pekerjaan yang dihadapi.

2. Popia-piara (saling memelihara)

Nilai ini mengandung makna bahwa setiap anggota

masyarakat wajib untuk saling memelihara, saling melindungi

baik materiil maupun moril, serta saling membina dan memelihara

dalam hubungan kemasyarakatan maupun kedudukan seseorang

dalam masyarakat. Implementasi lebih lanjut dari nilai ini adalah

menumbuhkembangkan rasa saling percaya diantara anggota

masyarakat yang dilandasi sifat-sifat manusiawi, seperti

kejujuran, keihklasan, dan lain-lain.

3. Poangka-angkataka (saling menghargai)

Sejak pada era kesultanan, penghargaan (reward) terhadap

jasa orang yang telah memberikan dharma bhakti bagi masyarakat

Page 96: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-62

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

dan bangsanya wajib diberikan sesuai dengan jasanya masing-

masing, seperti memenangkan sesuatu peperangan, menyerahkan

secara ikhlas harta benda untuk kepentingan umum,

mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk

kepentingan umum. Adapun bentuk yang penghargaan yang

diberikan antara lain adalah pemberian sebidang tanah, jabatan

dalam pemerintahan, maupun kedudukan sebagai tokoh

masyarakat. Berbagai penghargaan tersebut dimaksudkan setiap

masyarakat termotivasi dan rela berkorban untuk kepentingan

umum. Dalam perkembangan selanjutnya, nilai poangka-

angkataka dimaksudkan sebagai upaya untuk saling menghargai

sesama anggota masyarakat, saling menjaga kehormatan,

timbulnya rasa kebersamaan, dan tidak hanya terbatas pada

penghargaan atas jasa seseorang kepada bangsa dan negara.

4. Pomaa-maasiaka (saling sayang menyayangi)

Setelah ketiga nilai-nilai sebelumnya dapat

diimplementasikan oleh masyarakat, maka diharapkan timbulnya

sikap saling menyayangi yang merupakan salah satu nilai-nilai

luhur kemanusiaan. Adanya sikap saling menyayangi ini akan

diikuti oleh meningkatnya kreativitas, semangat, dan kemandirian,

serta timbulnya keikhlasan dan rasa syukur terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

Berkenaan dengan upaya pencapaian visi dan misi

pembangunan, juga terdapat nilai-nilai yang masih dikenal oleh

masyarakat serta menjadi pedoman dalam mencapai tujuan

bersama, sebagaimana diungkapkan oleh Betoambari putra Ratu Wa

Kaa Kaa, Raja Pertama Kerajaan Buton,yaitu :

“Polipu itu simbou mpuu tahelaka saangu bangka, o anakhodla, osawi, tee moponincawina auncura aose saangu padloma

mamudhaakana akawa toi kawaa”

Artinya :“Bernegara itu diibaratkan berlayar dalam satu perahu, terdapat nakhoda, ada awak kapal, dan ada penumpang,

yang mengikuti satu pedoman (aturan dan rencana) agar tiba ditempat tujuan”

Page 97: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-63

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Guna lebih memacu semangat berkarya masyarakat dan

bekerja keras dalam membangun keluarga, masyarakat dan negara,

maka Sultan Buton I, Murhum Qoimuddin memberikan nasehat yang

hingga kini masih tetap menjadi pedoman masyarakat, yaitu :

“Mangule Yindaaka Yumangule, padha yinda yumangule

yumanguleaka” Artinya :“Berpayah-payahlah kamu agar tidak menjadi

sengsara,tidak berpayah-payah akan menyengsarakanmu”

Selanjutnya lebih diperkuat oleh falsafah perjuangan masyarakat

yang telah dikenal sejak zaman kesultanan Buton dan tercantum

dalam kitab Martabat Tujuh yang berfungsi sebagai peraturan

perundangan pada masa itu, yaitu :

Yinda-yindamo arataa somanamo karo

( kepentingan badan/pribadi lebih utama daripada harta benda) Yinda-yinda karo somanamo lipu ( kepentingan umum lebih utama daripada kepentingan pribadi)

Yinda-yindamo lipu somanamo sara (kepentingan dan keutuhan negara lebih diutamakan daripada

kepentingan umum) Yinda-yindamo sara somanamo agama

( kepentingan agama lebih utama daripada kepentingan negara )

Dalam perkembangannya Kota Baubau, nilai-nilai budaya

lokal akan mengalami benturan terhadap pengaruh globalisasi yang

mengandung nilai-nilai universal. Hal ini perlu upaya untuk

mengadaptasikan nilai-nilai budaya lokal dengan perkembangan

masyarakat. Ada dua dimensi transformasi budaya masyarakat Kota

Baubau yang saling berkaitan. Dimensi Pertama, menyangkut hall

mengembalikan citra Masyarakat Kota Baubau sebagai Orang Buton

yang mulai kehilangan identitas. Hal ini menyangkut soal

penghayatan diri masing-masing sebagai satu bangsa. Dimensi

Kedua, menyangkut soal-soal praktis yang berkaitan dengan nilai-

nilai apa yang diperlukan agar mereka terdorong mereka mampu

berpartisipasi secara aktif dan bermanfaat.

Dalam kehidupan masyarakat Baubau, kelembagaan yang

memainkan peranan penting adalah aturan pemerintahan

Page 98: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-64

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

(pemerintah Kota Baubau), sarana masigi (agama), dan peranan

keluarga.Terakhir dan tidak kurang pentingnya, adalah peranan

mancuanana lipu (orang yang dituakan) dan kelompok-kelompok

kerabat yang terintegrasi masih didengarkan nasehat-nasehatnya,

sehingga perilaku masyarakat Kota Baubau masih berpedoman

kepda nilai-nilai budaya masa kerajaan. Dalam kaitannya dengan

kondisi sosial budaya, pengembangan kota Baubau harus dikelola

sebaik mungkin demi menciptakan dan memelihara harmoni sosial,

pada saat yang sama, memelihara nilai-nilai lokal yang dipandang

bersifat kondusif terhadap kemampuan masyarakat merespon

kehidupan di sekitarnya.

Hubungan Nilai-nilai Budaya dengan Kinerja Masyarakat

Setiap wujud budaya itu memiliki nilai yang saling

berhubungan dan merupakan konsep tentang apa saja yang hidup di

dalam pikiran yang dianggap berharga dan penting, lalu

menciptakan sistem nilai budaya yang berfungsi sebagai pedoman

bagi arah dan orientasi kehidupannya. Budaya Buton mengenal

konsepsi nilai-nilai tentang karya manusia, yakni:

a. Karya manusia itu pada hakekatnya bertujuan untuk

memungkinkan terpeliharanya kelangsungan hidup yang layak

dan bahagia. Dalam falsafah Buton antara lain dikatakan:

“Yimalapeaka dadina manusia yitu yidunia siy, yinda sabutuna

takodalakea giu bei karaja yitu, maka tabeana to menturuiki, sopodona tabeana duka porikanopo tamataua kamuri-muriana.”

Falsafah tersebut menyiratkan bahwa karya manusia itu

dimana pun ia berada ditujukan untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya, memperbaiki kualitas hidupnya dan

memperoleh hasil atau manfaat bagi dirinya maupun

masyarakatnya. Selanjutnya pada kalimat; dalam bekerja

sebaiknya dibiasakan (menturuki) tak hanya sekedar diselesaikan

akan tetapi senantiasa porikanapo tamataua kamuri-muriana

atau memperkirakan hasil yang akan dicapai yang bisa dalam

bentuk sasaran yang hendak dicapai. Falsafah ini menyangkut

Page 99: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-65

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

perihal perencanaan yang matang dan penilaian kinerja di

dalamnya.

b. Karya manusia itu pada hakekatnya untuk memberikan sesuatu

kedudukan yang penuh kehormatan dalam masyarakatnya.

Mengenai hal ini, dalam budaya masyarakat Buton mengenal

falsafah seperti:

“Dangia omia atopuji rouna-pewauna rampakana amatua

pekadudui, sina-sinai siyimpo moumbana, pewau joa, aromusaka

mia bari, apekaoge mia yipeluna, ma-anaiaka analakina, te mia

kidina lipu.”

Falsafah di atas menyiratkan bahwa karya/kinerja

seseorang di bidang apapun pekerjaannya dapat dikatakan baik

dan terpuji karena baik dalam menerapkan nilai-nilai

kepemimpinan (rampakana amatua pekadudui dan aromusaka

mia bari), sanggup membangkitkan kepercayaan meskipun

dengan orang baru dikenal, menggalang semangat kerja,

kesetiaan terhadap atasan dan bawahan sekaligus (ma-anaiaka

analakina, te mia kidina lipu). Nampak jelas ada beberapa unsur-

unsur kinerja yang tersirat antara lain: 1) kepemimpinan, 2) niat

baik atau inisiatif 3) semangat kerja, 4) kerja sama, dan 4)

loyalitas.

2.2.3.2. Seni, Budaya dan Olahraga

Seni, Budaya dan Olahraga sebagai salah satu sendi aktifitas

masyarakat di teraktualisasi melalui grup kesenian dan klub

olahraga yang oleh pemerintah difasilitasi melalui penyediaan

Gedung Kesenian, Gedung Olahraga, Balai Warga, Balai Serbaguna,

dan Gedung Serba Guna, yang rasio pelayanannya terhadap

penduduk diuraikan pada tabel 2.22 dan 2.23

Page 100: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-66

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Dalam kaitannya dengan kondisi sosial budaya, pengembangan

kota Baubau harus dikelola sebaik mungkin demi menciptakan dan

memelihara harmoni sosial, pada saat yang sama, memelihara nilai-

nilai lokal yang dipandang bersifat kondusif terhadap kemampuan

masyarakat merespon kehidupan di sekitarnya. Berikut fasilitas

kebudayaan dan capaian pembangunan pemerintah Kota Baubau

dalam meningkatkan potensi budaya dan olahraga di Kota Baubau.

Tabel. 2.22 Persebaran Fasilitas Kebudayaan di Kota Baubau tahun 2015

No Kecamatan Balai Pertemuan Warga

1 Betoambari 6 2 Murhum & Batupoaro 17

3 Wolio 14

4 Kokalukuna 6 5 Sorawolio 3

6 Bungi 3

7 Lea-lea 3 Jumlah 52

Sumber; Dinas Budpar kota Baubau (2015)

Tabel. 2.23

Perkembangan Fasilitas Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2010-2014 Kota

Baubau

No Capaian Pembangunan 2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk 0,22 0,36 0,35 0,32 0,31

2 Jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk 0,07 0,07 0,07 0,06 0,06

3 Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk 0,73 1,22 1,19 1,18 1,18

4 Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk 0,22 0,36 0,35 0,34 0,34

Sumber ; Baubau dalam Angka 2010- 2015 (diolah)

2.2.3.3. Potensi Kota Pusaka Baubau

Kota Baubau sebagai kota yang memiliki sejarah panjang yang

tumbuh dan berkembang sebagai pusat dari Kerajaan/Kesultanan

Wolio sejak berabad-abad yang lalu, merupakan kota yang sangat

kaya akan pusaka alam dan pusaka budaya. Dalam menyusun

rencana pembangunan ke depan, salah satu hal yang harus dicegah

adalah hilangnya karakter, catatan sejarah, dan collective

memorymasyarakat. Banyak kota/kabupaten tumbuh tanpa sadar,

tanpa kepribadian, sekedar mengikuti “kebetulan” tanpa sengaja,

mengabaikan alur sejarah yang telah dijalaninya. Globalisasi

mendorong banyak kota hanyut dalam keseragaman, sekedar

Page 101: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-67

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

tumbuh seperti yang lain, tanpa identitas yang akrab dan melekat

pada masyarakatnya. padahal Kota/kabupaten seharusnya selalu

dekat ke hati masyarakatnya, dekat dalam rajutan collective memory

yang terekam dalam lapis-lapis sejarahnya.

Pusaka alam dan budaya selalu terancam oleh unsur atau

pengembangan yang membawa keuntungan ekonomi jangka pendek.

Pada masa dimana perhatian sangat difokuskan pada pembangunan

prasarana fisik dan pembangunan ekonomi, sisi pembangunan

manusia dan nilai-nilai budaya kurang berkembang. Kecenderungan

ini perlu segera diubah, dan dikembalikan kepada konsep

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang mencakup

keseimbangan dan keserasian pembangunan fisik, ekonomi, dan

sosial-budaya.

Kota Pusaka adalah kota yang memiliki kekentalan sejarah

yang bernilai dan memiliki pusaka alam, budaya baik ragawi dan

tak-ragawi serta rajutan berbagai pusaka tersebut secara utuh

sebagai aset pusaka dalam wilayah/kota atau bagian dari

wilayah/kota, yang hidup, berkembang, dan dikelola secara efektif.

Untuk kepentingan tersebutlah maka Kota Baubau termasuk salah

stau Kota di Indonesia yang berperan aktif dalam Program Penataan

dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) yang dikembangkan oleh

Kementerian Pekerjaan Umum, dalam upaya penataan dan

pelestarian kota pusaka Baubauyang berkarakter, berbasis pada

alam, sejarah, dan budaya masyarakatnya. Berikut ini diuraikan

pusaka yang ada di Kota Baubau, yang dibagi menjadi 3 kelompok,

yakni: Pusaka alam (Natural heritage), Pusaka Budaya dan Pusaka

Saujana.

Page 102: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-68

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

A. Pusaka Alam (Natural Heritage)

Bentukan alam yang istimewa.Bentukan bentukan alami

tersebut mempunyai karakter yang khas, saling berhubungan dan

terus berkembang. Pusaka alam secara langsung maupun tidak

langsung mempengaruhi kehidupan manusia, sehingga sudah

selayaknya apabila pelestarian alam terus dilakukan, yang termasuk

dalam Pusaka Alam di Kota Baubau, diantaranya:

1. Obyek Wisata Bahari Pantai Nirwana, Pantai Lakeba, Pantai

Lakorapu dan Pantai kokalukuna

2. Air Terjun Tirta Rimba dan Air terjun Samparona

3. Goa Lakasa dan Goa Moko

4. Hutan Tirta Rimba dan Persawahan Ngkaring-karing

5. Batu Puaro

Merupakan batu yang menjadi pertanda

hilangnya penyiar agama islam di Buton yang

bernama Syech Abdul Wahid di pesisir pantai

Buton Obyek Wisata ini terletak di Kawasan

Page 103: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-69

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Kotamara, Kelurahan Wameo Kecamatan Murhum 2 Km dari

Pusat Kota Baubau.

6. Kawasan Benteng Keraton Buton

Kawasan Benteng Keraton Buton adalah

jenis kawasan Intra Muros yakni kota dalam

benteng, Kawasan tersebut saat ini merupakan

sebuah kelurahan yakni Melai yang dihuni

masyarakat asli suku Buton. Kawasan Benteng

Keraton Buton menyuguhkan pemandangan

(view) yang sangat menarik berupa

pemandangan alam (laut, matahari terbenam, gunung dan pulau)

serta pemandangan kota Baubau yang tampak dari atas.

B. Pusaka Budaya (Cultural Heritage)

A. Pusaka Budaya Ragawi

Pusaka Budaya Ragawi adalah semua pusaka yang berupa

benda buatan manusia bergerak dan tidak bergerak yang

berumur sekurang-urangnya 50 (lima puluh) Tahun serta

dianggap memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan

dan kebudayaan, terdiri atas:

1. Pusaka Budaya Ragawi bergerak, yang meliputi Naskah

Kuno, Foto-Foto peninggalan pada masa kerajaan dan

kesultanan dan potret Baubau di masa silam dan Pusaka

Artefak

2. Pusaka Budaya Ragawi tak bergerak, meliputi bangunan,

monumen, situs arkeologi, karya arsitektur dan lansekep

budaya, diantaranya:

Page 104: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-70

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

3. Benteng Keraton Wolio yang pembangunannya diawali pada

masa pemerintahan Sultan Buton III La Sangaji (1591-

1598) memiliki ukuran keliling benteng mencapai 2.740

meter, tinggi 2-8 meter dan ketebalan dinding 1,5 - 2

meter. dengan luas 22 ha dan 12 pintu gerbang (lawa) serta

16 buah bastion (baluara). Kemudian pada Tahun 2009

ditetapkan sebagai benteng terluas di dunia.

Gambar 2.14 Peta Benteng Keraton Buton

Mesjid Agung Keraton Buton dan Tiang

Bendera/Kasulana Tombi yang didirikan Tahun 1712,

Jangkar/Samparaja dan Baruga/Galampa Syara, serta

Mesjid Quba Baadia yang didirikan Tahun 1826

Batu Popaua yang merupakan batu pelantikan

Raja/Sultan dan Batu Wolio (Yi Gandangi)

Simbol Naga dan Nenas

Page 105: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-71

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Rumah Adat Buton; dibagi menurut fungsi dan status

pemakainya, meliputi: Malige (Istana Sultan), Kamali

(Rumah pribadi Sultan),Bhanua tada (rumah adat bagi

kalangan pejabat Kesultanan Buton maupun kalangan

rakyat)

Makam Raja/Sultan dan Makam-Makam kuno lainnya,

diantaranya: Makam Sultan Murhum, Makam Sangia

Lampenamo, Sangia La Kambau, dll

Pelabuhan Baubau (sekarang pelabuhan Murhum), yang

dipergunakan sejak abad XVI

Kawasan Sulaa, yang merupakan lokasi tempat

pendaratan Sipajonga salah satu dari Mia patamiana

yang merupakan 4 orang penduduk awal di Kerajaan

Buton

B. Pusaka Budaya Tak Ragawi

Merupakan suatu kekayaan masa lalu yang sifatnya abstrak,

mengandung nilai, manfaat dan makna yang sangat tinggi

serta berharga untuk kehidupan. Di Kota baubau dari aspek

budaya tak ragawi dapat kita menikmati tradisi-tradisi unik

peninggalan nenek moyang yang terus dilestarikan sampai

sekarang, meliputi:

1. Pusaka Upacara pesta adat / Ritual, diantaranya: Prosesi

Kakande-kandea, Prosesi Sesaji bagi laut Tuturangiana

Andala atau Pakandeana, Pesta Adat Mata’a, Posuo, Qunua,

Ritual Gorana Oputa, Haroa Maludu, Dole-Dole, Alanaa

Bulua

Page 106: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-72

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2. Pusaka Tarian, diantaranya: Tari Mangaru, Tari kalegoa,

Tari galangi, tari Linda, tari Mencei

3. Pusaka Seni Musik, diantaranya: Latotou, Gambusu,

Gandana maludu

4. Sastra Kabanti

5. Permainan Rakyat, meliputi : Pebudo, Pekaleko, Lengko-

Lengko, Pekasedesede, dan Pekatende

6. Cerita Rakyat, seperti cerita kehidupan nelayan Wandiu-diu

7. Kerajinan Rakyat, diantaranya: Pengrajin tenunan sarung

buton, Kuningan, Gerabah, Panamba, kerajinan Besi,

Penghias Pakaian Adat

8. Pusaka Kuliner, diantaranya: Lapa-lapa, Kasoami, Parende,

Kapusunosu, Kahuleo, Nasuopa, Onde-onde, cucur, Kalo-

Kalo, Baruasa, Tuli-Tuli, bagea dan palu

C. Pusaka Saujana

Pusaka saujana diartikan sebagai produk kreativitas manusia

dalam merubah bentang alam dalam waktu yang lama

sehingga didapatkan keseimbangan harmoni kehidupan antara

alam dan manusiaAda beberapa kawasan di Kota Baubau yang

dianggap termasuk Pusaka Saujana adalah:

Page 107: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-73

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

1. Kawasan Palagimata, Palagimata dalam catatan sejarah adalah

sebuah lokasi Pemukiman pertama yang oleh masyarakat dikenal

dengan Lipu Morikana, lama terbengkalai sebagai semak belukar,

pada Tahun 2007 kawasan ini dikembangkan secara terpadu

menjadi kawasan pusat perkantoran, permukiman, dan wisata.

2. Kawasan Wantiro,Ruang Publik yang semula merupakan

perbukitan curam, dibangun secara bertahap pada Tahun 2008-

2015 menjadi salah satu kawasan wisata unggulan Kota Baubau.

3. Kawasan Pantai Kamali, diawal abad ke 20 merupakan pusat

aktifitas ekonomi dan pendidikan, kemudian berkembang

menjadi kawasan yang kumuh dan tak teratur, pada Tahun 2005

direvitalisasi dan direklamasi menjadi Ruang publik utama Kota

Baubau, di kawasan ini, monumen Naga berdiri Kokoh

menghadap arah laut menjadi salah satu daya tarik tersendiri

bagi masyarakat Bumi Semerbak Kota Baubau.

4. Kawasan Kotamara, ruang publik pusat aktifitas budaya dan

perekonomian, semula adalah daerah endapan sedimentasi yang

kumuh, pada Tahun 2010 direklamasi menjadi satu kawasan

terpadu yang multifungsi.

Page 108: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-74

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1. Fokus Urusan Pemerintahan Wajib Berkaitan Pelayanan

Dasar

2.3.1.1 Urusan Wajib Pendidikan

Urusan wajib Berkaitan Pelayanan Dasar Bidang Pendidikan

dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota

Baubau. Secara umum capaian pembangunan yang telah dihasilkan

adalah sebagai berikut :

- Peningkatan capaian indikator pada Pendidikan Wajib Belajar

Sembilan pada akhir Tahun 2013-2015, yaitu: Angka Partisipasi

Murni (APM) SMA, SMALB, dan SMK paket cpada tahun 2013

menjadi 75,32%, Tahun 2014 meningkat menjadi 77,74%, dan

pada Tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 75,17%; Angka

Partisipasi Kasar (APK) SD dan SMP masing-masing menjadi

115% dan 122%; Angka Putus Sekolah (APS) SMP pada tahun

2013 dan 2014 sebanyak 0,87% terjadi penurunan drastis pada

tahun 2015 menjadi 0,85%.

- Rasio anggaran pendidikan terhadap APBD Kota Baubau diatas

20% selama Tahun 2011 – 2015.

- Proporsi tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi minimun dan

sertifikasi makin meningkat melalui pelaksanaan pendidikan

formal serta sertifikasi guru-guru baik tingkat SD, SMP dan SMA

setiap tahunnya

Selanjutnya dibawah ini diuraikan capaian beberapa indikator

kinerja utama dalam penyelenggaraan urusan wajib pendidikan di Kota

Baubau pada Tahun 2011-2015.

a. Angka Partisipasi Sekolah

Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni

(APM) pendidikan dasar sembilan Tahun adalah salah satu

indikator capaian dalam Tujuan Pembangunan Milemium atau

Millenium Development Goals (MDGs) yang menjadikan Program

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun menjadi salah program utama

Page 109: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-75

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

yang terus digenjot pencapaiannya oleh pemerintah. Dalam

MDGs ditargetkan bahwa sampai dengan Tahun 2015 APK dan

APM Sekolah Dasar (SD) (Usia 7- 12 Tahun) dan Sekolah

Menengah pertama (SMP) (usia 13-15) telah mencapai 100%.

APM dan APK pendidikan dasar dan pendidikan lanjutan di

Kota Baubau sampai dengan Tahun 2011 terus menunjukkan

trend yang terus meningkat. Tabel 2.24 dan 2.26 menunjukkan

bahwa pada Tahun ajaran 2010/2011, APK dan APM jenjang

pendidikan SD/MI masing-masing mencapai 110,25% dan

93,03% atau meningkat dibandingkan dengan Tahun ajaran

2009/2010 yang hanya mencapai 101,83% dan 88,12%. Begitu

pula, APK dan APM untuk pada jenjang pendidikan SMP/MTs

dari 79,40% dan 72,08% Tahun 2009/2010 menjadi 122,40%

dan 82,80% Tahun 2010/2011 serta SMA/SMK/MA yang

meningkat dari 97,70% dan 69,73% pada Tahun ajaran

2009/2010 menjadi 137,41% dan 85,62% pada Tahun ajaran

2010/2011. Tren yang terus meningkat ini selain disebabkan

oleh meningkatnya kesadaran anak dan orang tua akan penting

pendidikan juga oleh karena dukungan ketersediaan sarana dan

prasarana pendidikan yang terus menjamin ketersediaannya baik

oleh pemerintah maupun swasta.

Tabel 2.24

Angka Partisipasi Murni (APM) Kota Baubau Tahun 2010-2015

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 2015

APM SD/MI/Paket A 96,06 87,31 91,17 95,32 96,91 94,48

APM SMP/MTs/Paket

B 69,33 61,43 71,46 75,54 80,82

65,73

APM SM/MA/Paket C 60,88 71,54 58,12 69,53 72,98 68,87

Sumber : BPS(2015) Susenas 2010-2015

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemanfaatan atau

jangkauan pendidikan, maka digunakan indikator Angka Partisipasi

Murni (APM) yang memberi gambaran secara umum tentang

banyaknya anak sekolah umur tertentu yang sedang bersekolah,

Semakin tinggi APM suatu daerah, berarti semakin banyak pula

Page 110: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-76

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

anak usia sekolah yang bersekolah pada tingkat pendidikan tertentu

di daerah tersebut. Angka Partisipasi Murni (APM) Kota Baubau

tahun 2015 usia 7-12 tahun sebesar 94,48 persen, usia 13-15 tahun

sebesar 65,73 persen dan usia 16-18 tahun sebesar 68,87 persen.

Uraian lebih rinci mengenai distribusi capaian APM menurut

kecamatan jika ditinjau terhadap jumlah siswa berdasarkan gender

di Kota Baubau secara rinci diuraikan pada bel 2.24.

Angka partisipasi anak usia sekolah setiap tahunnya

mengalami perkembangan yang telah melampaui target

pembangunan selama lima tahun, khususnya angka partisipasi

kasar. Hal ini disebabkan karena tingginya kesadaran masyarakat

akan pentingnya pendidikan anak, serta tingginya minat siswa dari

daerah lain di sekitar Kota Baubau untuk melanjutkan sekolah di

Kota Baubau.

Tabel 2.25 Angka Partisipasi Murni Menurut Kecamatan Kota Baubau Tahun 2014

No

.

KECAMATA

N

SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B SMA/MA/SMK/Pake

t C

Jumlah

siswa usia

7-12 Tahun APM

Jumlah

siswa usia

13-15 Tahun APM

Jumlah

siswa usia

16-18 Tahun APM

L P L P L P

1 Wolio 2,456 2,404 116.4 615 526 66.41 762 752 74.99

2 Betoambar

i 775 699 66.7 29 49 8.298 389 370 60.29

3 Sorawolio 546 498 86.71 155 174 64.13 184 207 98.49

4 Kokalukun

a 1,149 995 87.58 185 210 36.14 93 26 11.25

5 Bungi 500 443 85.11 378 421 144.2 56 86 29.58

6 Murhum 931 873 79.75 1,267 1,330 210.5 1,315 1,674 199.1

7 Lea-Lea 508 462 89.57 54 64 25.71 264 339 161.2

8 Batupoaro 1,283 1,149 84.74 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 8,14

8

7,52

3

90.2

6

2,68

3

2,77

4

70.0

0

3,06

3

3,45

4

75.3

2

Sumber : Profil Pendidikan Kota Kota Baubau 2014

Angka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkkan partisipasi

penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan

jenjang pendidikannya. Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan

persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu

Page 111: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-77

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk

usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. APK

digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan

pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas

kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan.

Tabel 2.26 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kota Baubau Tahun 2010-2014

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

APK SD/MI/Paket A 117.55 102.41 106.60 105.59 112.95

APK SMP/MTs/Paket B 79.67 86.48 95.47 82.38 89.89

APK SM/MA/Paket C 98.66 90.74 75.32 90.67 90,99

Sumber: BP (2015), SUSSENAS 2010-2014 (diolah)

Perkembangan capaian Angka Partisipasi Kasar di Kota

Baubau terus meningkat dari tahun ke tahun. APK pada jenjang

pendidikan SD/MI/Paket A dari tahun 2010-2014 telah melampaui

angka 100 persen, namun pada jenjang pendidikan SMP/MI/Paket B

dari tahun ke tahun sejak tahun 2010-2014 relatif rendah

dibandingkn dua jenjang pendidikan lainnya. belum mencapai angka

100 persen, demikian pula pada jenjang pendidikan menengah yaitu

SMA/SMK/MA/Paket C pada tahun 2014 baru mencapai 91,09

persen, masih jauh dari angka 100 persen.

b. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat

pendidikan dasar per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan

dasar. Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk

menampung semua penduduk usia pendidikan dasar.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan Bidang Pendidikan

sangat ditentukan oleh ketersediaan Sarana pendidikan pada

setiap pendidikan. Gambaran ketersediaan sarana pendidikan di

Kota Baubau Tahun 2013 tercatat Sekolah Dasar (SD) berjumlah

66 SD, yang tersebar di seluruh Kecamatan di Kota Baubau,

kecamatan Wolio adalah Keccamatan yang memiliki jumlah

Page 112: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-78

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

sekolah dasar terbanyak dengan jumlah 16 SD, dan murid

sebanyak 7293 murid dan ratio 455.

Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

pada Tahun 2013 di Kota Baubau berjumlah 21 SMP, dengan

jumlah murid sebanyak 8084 murid dan ratio murid terhadap

sekolah sebesar 379. Jumlah Sekolah Menengah Pertama Paling

banyak terdapat diKecamatan Murhum dengan jumlah 6 SMP,

dan murid sebanyak 3391 dan rasio murid/sekolah sebesar 565.

Tabel 2.27

Persebaran Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2015

Menurut Kecamatan di Kota Baubau

Kecamatan SD SMP

Sekolah Murid Rasio Sekolah Murid Rasio

Betoambari 8 2.300 288 2 293 147

Murhum 8 1.940 243 6 3.444 574

Batupoaro 11 3.195 290 - - -

Wolio 13 5.772 444 5 2.237 447

kokalukuna 10 2.625 263 2 713 357

Sorawolio 5 1.283 257 2 505 253

Bungi 5 1.036 207 4 760 190

Lea-lea 7 1.019 146 2 338 169

Jumlah 67 19.170 286 21 8048 383

Sumber; Dinas pendidikan Kota Baubau ; BPS Kota Baubau 2015 (diolah)

Perkembangan sekolah di Kota Baubau seiring dengan dengan

perkembangan murid pada setiap jenjang pendidikan, hingga tahun

2015 pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) untuk setiap

sekolah menampung 286 murid, dan pada jenjang pendidikan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) menampung 383, dan pada

jenjang Sekolah Menengah Atas rasio Sekolah terhadap murid

adalah 383.

Tabel 2.28

Perkembangan Sekolah dan Murid Tahun 2009 s.d 2015

Kota Baubau

Jenjang

Pendidikan Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

SD/MI

Jumlah Sekolah 75 76 79 79 79 77

Jumlah Murid 19737 20296 20.373 20.411 21.180 20.486

Rasio 263 267 257 293 268 266

SMP/MTs

Jumlah Sekolah 29 30 31 31 31 30

Jumlah Murid 7945 8042 8.605 9.074 9.418 9.291

Rasio 273 268 277 379 304 310

Page 113: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-79

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

SMA/MA

Jumlah Sekolah 23 23 23 23 24 19

Jumlah Murid 10.313 9.693 9.941 9.701 9.911 9.249

Rasio 448 421 432 421 413 487

Sumber; Dinas pendidikan Kota Baubau ; BPS Kota Baubau 2015 (diolah)

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan Bidang Pendidikan

sangat ditentukan oleh ketersediaan Sarana pendidikan pada

setiap pendidikan. Gambaran ketersediaan sarana pendidikan

dan Peserta Didik di Kota Baubau dapat dilihat pada tabel 2.27

dan Tabel 2.2.

c. Rasio Murid-Guru

Rasio Murid-Guru (RMG) merupakan perbandingan jumlah

murid dengan jumlah guru pada suatu jenjang pendidikan

tertentu. RMG menggambarkan rata-rata banyaknya murid yang

diajar oleh seorang guru. Semakin sedikit murid ditangani oleh

seorang guru, maka semakin baik pula proses belajar-mengajar.

Guru akan mudah memantau aktivitas murid dan mudah

mengukur prestasi belajar setiap siswa. Patokan umum yang

digunakan adalah seorang guru idealnya hanya mengajari 20

orang murid.

Tabel 2.29

Perkembangan Guru dan Murid Kota Baubau Tahun 2010 – 2014 Jenjang

Pendidikan Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

SD

Jumlah

Guru 1.373 1.413 1.296 1.153 1.306 1.250

Jumlah

Murid 19.737 20.296 20.373 19.401 21.180 20.486

Rasio 14 14 16 17 16 16

SMP

Jumlah

Guru 932 971 968 1.492 955 958

Jumlah

Murid 7.945 8.042 8.605 7.978 9.418 9.738

Rasio 9 8 9 8 10 10

SMA/MA

Jumlah

Guru 924 1.026 936 1.058 988 777

Jumlah

Murid 10.313 9.693 9.941 9.701 9.911 9.249

Rasio 11 9 11 9 10 12

Sumber; Dinas pendidikan Kota Baubau; Baubau Dalam Angka 2014-2015 (diolah)

Page 114: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-80

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Pada setiap jenjang pendidikan jumlah perempuan lebih

mendominasi dibandingkan dengan laki-laki dengan perbedaan yang

sangat signifikan terlihat pada tingkat akademi dimana perempuan

mencapai 15,221 jiwa sedangkan laki-laki hanya mencapai 1,046 jiwa,

namun pada jenjang pendidikan strata II hal ini berbanding terbalik

dimana jumlah laki-laki lebih tinggi di bandingkan jumlah perempuan

dimana laki-laki mencapai 510 jiwa sedangakan perempaun hanya

berjumlah 130 jiwa

Tabel 2.30 Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Tahun

2013

No Jenjang Pendidikan Laki-laki

(Jiwa)

Perempuan

(Jiwa)

Total

(Jiwa)

1 Tamat SD/Sederajat 11.568 12.732 24.300

2 SLTP/Sederajat 10.954 11.854 22.808

3 SLTA/Sederajat 27.265 23.999 51.264

4 Diploma I/II 604 1.407 2.011

5 Akademi/Diploma III/Sarjana Muda 1.046 15.221 16.267

6 Diploma IV/Strata I 5.618 4.897 10.515

7 Strata II 518 130 648

8 Strata III 26 10 36

Jumlah 57.599 70.250 127.849

Sumber; Dinas Pencatatan Sipil Kota Baubau (2013):Diolah

2.3.1.2 Urusan WajibKesehatan

Aksesisibilitas masyarakat terhadap kesehatan yang lebih

berkualitas merupakan salah satu pilar penting dalam meningkatkan

kualitas manusia sebagai pelaku sekaligus objek pembangunan.

Pemenuhan kebutuhan dasar akan kesehatan yang layak

diwujudkan dalam peningkatan akses masyarakat terhadap

kesehatan itu sendiri pemerataan pembangunan sarana dan

prasarana kesehatan agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain

itu ditunjang dengan pelayanan kesehatan secara optimal dan

berkualitas terhadap masyarakat terutama masyarakat miskin, serta

peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan.Urusan

Pemerintahan wajib Berkaitan Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan

Page 115: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-81

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Kota Baubau.

Fasilitas Layanan Kesehatan

Keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan sampai daerah

terpencil, sehingga mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat

termasuk yang tidak mampu tentunya sangat diperlukan dalam

upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Dengan

semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan yang berkualitas, seiring dengan dinamika

dan perkembangan masyarakat Kota Baubau, maka sejak Tahun

2003 Pemerintah Kota Baubau secara bertahap telah memulai

pembangunan RSUD Type B dengan luas areal ± 4 Ha. Rumah

sakit ini dikembangkan sebagai RSU Pusat Rujukan di Sultra

Kepulauan (Kota Baubau, Kabupaten Buton, Bombana,

Wakatobi, Buton Utara dan Kabupaten Muna).

Sarana kesehatan mutlak diperlukan dalam pelayanan bidang

kesehatan agar dapat berjalan dengan baik. Kesehatan merupakan

salah satu aspek pembangunan yang sangat vital. Maka dari itu

pemerintah juga mentargetkan pembangunan kesehatan untuk

masyarakat yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran,

kemajuan dan kemampuan hidup sehat, agar derajat kesehatan

optimal, dan tidak mudah terkena penyakit sehingga usia harapan

hidup dapat panjang. Amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun1992

tentang Kesehatan dan UUD 1945 pasal 28 huruf H ayat (1)

dijelaskan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan

batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup yang

baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah Kota Baubau

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Agar

pelayanan kesehatan yang diberikan dapat berfungsi secara

maksimal, pemerintah menyediakan sarana kesehatan mulai

posyandu, puskesmas, sampai rumah sakit. Hal ini untuk

Page 116: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-82

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

memberikan fasilitas kepada masyarakat yang membutuhkan

layanan kesehatan. Jumlah sarana kesehatan dijelaskan dalam tabel

berikut:

Tabel 2.31

Jumlah Sarana Kesehatan Kota Baubau Tahun 2010 – 2015

Sarana Kesehatan 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rumah Sakit 2 3 3 4 4 4

Puskesmas non

Perawatan 11 13 17 17 17 17

Puskesmas Pembantu 11 11 12 12 12 12

Puskesmas Perawatan 3 3 3 3 3 4

Puskesmas Keliling 11 10 12 14 16 16

Toko Obat 15 15 12 10 11 11

Apotik 25 27 27 27 27 27

Posyandu 131 134 140 146 146 146

Polindes 16 16 16 16 16 16

Sumber: BPS, Baubau dalam Angka tahun 2012-2016: Diolah

Tenaga Kesehatan

Output dari upaya penyediaan sarana dan tenaga kesehatan

adalah terselenggaranya upaya pelayanan kesehatan yang baik yang

bermuara pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari

Angka Kematian Ibu, Angka kematian Bayi dan Balita, Angka Gizi

Buruk, Angka Pengendalian Penyakit menular, Pertolongan

Persalinan, dan Umur Harapan Hidup.

Upaya memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan baik dari segi

kualitas maupun kuantitas juga menjadi bagian penting dalam rangka

mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Peningkatan SDM

dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan daerah setiap

tahunnya. Perkembangan tenaga kesehatan di Puskesmas dan

jaringannya. Pada tahun 2014 tenaga kesehatan Kota Baubau terdapat

25 orang dokter spesialis dengan ratio 5.82 dari jumlah masyarakat, 15

orang dokter gigi, 35 orang dokter umum, 21 orang apoteker, 26 orang

sarjana kesehatan masyarakat, 26 sarjana keperawatan, 267 orang

perawat, 8 orang anastesi. 28 orang analisis lab, dan 700 orang kader

posyandu.

Page 117: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-83

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.32

Jumlah Tenaga Kesehatan Tahun 2010-2014

Tenaga Kesehatan 2010 2011 2012 2013 2014

Dokter Spesialis 11 12 12

Dokter Gigi 13 12 12 15 16

Dokter Umum 27 21 24 22 21

Apoteker 12 13 22 24 16

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

47 62 68 68 67

Sarjana Keperawatan

(SKP) 12 15 21 21 13

Perawat (DIII+SPK) 249 251 261 267 262

Anastesi 3 3 3 3 1

Analisis Lab. Kesehatan

16 15 15 15 13

Sumber : Sakernas BPS Kota Baubau 2014, BPS (2015) : (diolah)

Menunjukkan perbandingan atau rasio setiap tenaga

kesehatan per 100.000 penduduk. Berdasarkan gambar tersebut,

terlihat sebaran tenaga kesehatan makin menunjukkan peningkatan

rasio ketenagaan sesuai standar Indonesia sehat, kondisi sampai

dengan tahun 2014, untuk tenaga-tenaga strategis telah memenuhi

standar seperti dokter spesialis, sarjana kesehatan masyarakat,

apoteker, dan perawat. Hal ini sekaligus semakin memperkuat

eksistensi Kota Baubau sebagai pusat rujukan di wilayah Sulawesi

Tenggara

Tabel 2.33 Rasio Tenaga Kesehatan per 100 Ribu Penduduk di Kota Baubau

Tahun 2010-2014

Tenaga Kesehatan Rasio Tenaga Kesehatan

Standar 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Dokter Spesialis 4.58 5.11 4.99 6.28 6,49 7,92 6

Dokter Gigi 6.88 6.57 9.99 10.46 6,87 10,56 11

Dokter Umum 16.05 10.95 25.69 26.51 16,50 13,86 40

Apoteker 3.82 8.03 9.28 10.46 7,56 10,56 10

SKM 25.22 36.50 44.24 57.20 41,93 44,23 40

Sarjana Keperawatan 5.35 2.19 10.70 11.16 - 8,58 117,5

Perawat (D-III+SPK) 177.2

9

230.6

7

191.2

4

193.91 140,6

2

172,95

Bidan (D-I,D-III,D-IV) - - 74.92 87.19 164,3

4

165,12 100

Anastesi 2.29 - - 0.70 - 0,66 2

Analisis Lab/Kesehatan 9.17 8.03 7.85 9.07 - 8,58 5

Sumber: Dinas Kesehatan tahun (2015), diolah

Page 118: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-84

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Selain menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat

kuratif dan rehabilitatif di BLUD Kota Baubau, Pemerintah Kota

Baubau juga menyelenggarakan upaya kesehatan yang sifatnya

promotif dan preventif di Puskesmas dan jaringannya. Beberapa

capaian pembangunan yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut :

- Ketersediaan obat esensial dan penggunaan obat generik

meningkat masing-masing menjadi 98% dan 94,4 % pada Tahun

2011, hingga akhir Tahun 2014 ditargetkan mencapai 99% dab

97%.

- Prosentase rumah tangga sehat meningkat hingga 45%.

- Cakupan pengawasan terhadap obat dan makanan yang

berbahaya bagi kesehatan mencapai 92%.

- Cakupan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar

pelayanan minimum meningkat menjadi 97%.

- Persentase rumah tinggal bersanitasi, rumah layak huni dan

permukiman layak huni meningkat masing-masing menjadi 80%,

80% dan 79,7%. %.

- Prosentase penyembuhan akibat penyakit menular dan kejadian

luar biasa yang ditangani kurang dari 24 jam mencapai 100%.

- Jumlah puskesmas/pustu dan jaringannya yang representatif

dalam memberikan pelayanan kesehatan mencapai 95%.

- Persentase pemenuhan sarana dan prasarana BLUD mencapai

90%.

Status derajat kesehatan masyarakat yang baik menyebabkan

makin bertambahnya Usia Harapan Hidup (UHH). Angka UHH Kota

Baubau meningkat dari 69,60 Tahun pada Tahun 2007 menjadi

70,09 Tahun pda Tahun 2010 Demikian halnya dengan cakupan

jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), Sementara itu, jumlah,

kualitas, dan penyebaran sumberdaya manusia kesehatan telah

ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan.

Upaya untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan, mutu,

penggunaan serta pengawasan obat dan makanan juga telah

Page 119: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-85

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

dilaksanakan. Juga aspek pembiayaan kesehatan menjadi sangat

penting melalui berbagai sumber pembiayaan.

Tabel 2.34 Perkembangan Pencapaian SPM Kesehatan di Kota Baubau

No Jenis SPM

Target

Nasional

2015 (%)

Capaian

2012

Tahun 2013

Pembilang Penyebut Capaian

A Pelayanan Dasar Kesehatan

1 Cakupan Kunjungan

Ibu Hamil (K4) 95 72,11 3,097 3,802 81.46

2 Cakupn Komplikasi Kebidanan Yang

Ditangani

80 38,6 398 760 52.34

3

Cakupan Pertolongan

Persalinan Oleh Bidan

Atau tenaga Kesehatan Yang Memliki

Kopetensi Kebidanan

90 94,74 2,84 2,955 96,11

4 Cakupan Pelayanan

Nifas

5

Cakupan Neonatus

dengan Komplikasi

Yang Ditangani

80 11,1 75 510 14,71

6 Caakupan Kunjungan Bayi

90 91,39 3,576 3,91

7 Cakupan desa/ Kelurahan UCI

100 83,72 29 43 67,44

8 Cakupan Pelayanan Anak Balita

100 58,03 8,443 13,153 64,19

9

Ckupan Pemberian

Makanan Pendamping

ASI pada Usia 6-24

Bulan Keluarga Miskin

100 54,2 4,478 5,012 89,35

10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat

Perawatan

100 100 11 11 100

11

Cakupan Penjaringan

Kesehatan Siswa SD

dan Setingkatnya

100 67,62 2,987 3,448 86,63

12 Cakupan Peserta KB

Aktif 70 62,88 15,927 4,725 64,42

13 Cakupan Penemuan dan Penanganan

Penderita Penyakit

a. AccuteFlacid

Paralysis (AFP) Rate Per

100.000 orang Penduduk < 15 Tahun

>2/100.0

00 2,17 0 0 0

b. Pneumonia Balita 100 100 74 1,364 5,43

c. Pasien Baru TB BTA (+)

70 84,62 240 264 90,91

d. DBD Yang ditangani 100 100 111 111 100

e. Cakupan Pelayanan

Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

100 100 1,804 2,901 62,19

Page 120: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-86

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

No Jenis SPM

Target

Nasional 2015 (%)

Capaian

2012

Tahun 2013

Pembilang Penyebut Capaian

14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar

Massyarakat Miskin

100 84 53,282 50,488 105,53

B Pelayanan Kesehatan Rujukan

15

Cakupan Pelayanan

Rujukan Pasien

Masyarakat Miskin

100 2,12 1,168 50,488 2,31

16

Cakupan Pelayanan

Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan

Sarana Kesehatan (RS)

Kabupaten Kota

100 21,74 0

C Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

17 Cakupan Desa Siaga

Aktif 80 100 43 43 100

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Baubau, 2013

2.3.1.3 Urusan Wajib Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Urusan Pemerintahan Wajib Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang Kota

Baubau. Capaian pembangunan yang telah dihasilkan adalah

sebagai berikut :

- Proporsi panjang jalan Kota yang berkondisi baik meningkat

menjadi 95%, serta meningkatnya panjang jalan kota yang

terbangun menjadi 249,83 km meter yang terdiri atas 14.648

meter Jalan Hotmix; 66.937 meter Jalan Lasbutag dan 33.886

meter pembukaan jalan baru.

- Panjang drainase/ gorong-gorong yang terbangun sepanjang 3.551

Meter. Sedangkan turap/ talud/bronjong yang terbangun

sepanjang 7.605 Meter.

- Peningkatan pembangunan saluran irigasi sepanjang 10.511 Meter

yang mampu melayani areal persawaan/pengairan lainnya seluas

1.594 Ha.

- Proporsi jumlah masyarakat yang terlayani air bersih meningkat

menjadi 85%.

- Proporsi pemanfaatan ruang kota yang sesuai peruntukkannya

meningkat menjadi 75% dan proporsi bangunan permanen yang

memiliki IMB meningkat menjadi 70%..

- Tersedianya 1 regulasi tentang penataan ruang (perda RTRW).

Page 121: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-87

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

- Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah sebesar 25%

dan taman Kota dan RTH yang tertata dengan baik sebanyak 30

lokasi.

Tabel 2.35 Perkembangan Kondisi Jalan Kota Baubau Tahun 2009 – 2013

Indikator 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Jenis Permukaan

Aspal 192,87 195,29 199,84 218,55 195,29 228,84

Kerikil 74,73 23,66 47,84 49,99 38,89 24,99

Tanah

Kondisi

Jalan

Baik 217,79 170,22 211,66 227,22 228,8 228,85

Sedang 26,48 26,68 19,25 13,88 22,48 15,30 Rusak 13,44 11,59 12,22 12,25 11,49 5,68

Sumber: Dinas PU, BPS 2014 (diolah)

Panjang jalan Kota Baubau pada tahun 2014 secara keseluruhan

adalah 249,83 km, yang terdiri dari jalan beraspal sepanjang 228,84

km atau 91,60 persen, kerikil 24,99 km atau 10,40 persen. Bila dilihat

kondisinya jalan yang dalam kondisi baik sepanjang 228,85 km,

kondisi sedang 15,30 km, dan kondisi rusak sepanjang 5,68 km.

Rasio kondisi fisik saluran irigasi ini memberikan gambaran

ketersediaan saluran irigasi untuk kebutuhan pertanian. Data ini

diperoleh dari dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum yang

menangani Pengairan di Kota Baubau. Berikut perkembangan

pembangunan jaringan irigasi dari tahun 2008 – 2013 di kota

Baubau, yang berasal dari dana APBD maupun DAK.

2.3.1.4 Urusan Wajib Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

Urusan Pemerintahan Wajib Berkaitan Pelayanan Dasar Perumahan

Rakyat dan Kawasan Pemukiman dilaksanakan oleh Dinas Perumahan

Rakyat Dan Kawasan Permukiman. Capaian pembangunan yang telah

dihasilkan pada Tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut :

- Terbangunnya rumah susun sewa sederhana sebanyak 4 blok,

asrama mahasiswa 2 blok dan jumlah pembangunan perumahan

rakyat oleh pengembang (developer) di 7 lokasi.

- Rumah tidak layak huni yang diperbaiki sebanyak 190 rumah; jalan

lingkungan perumahan yang terbangun sepanjang 5990 Meter;

Lampu penerangan jalan umum yang terpasang sebanyak 1700 Titik.

Page 122: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-88

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

- Tersedianya kendaraan pemadam kebakaran yang berfungsi dengan

baik sebanyak 5 unit; hidran air yang berfungsi dengan baik

sebanyak 6 unit.

- Tersedianya areal permakaman yang dikelola pemerintah daerah

seluas 5,8 Ha; dan jumlah kendaraan jenazah sebanyak 2 unit.

- Meningkatnya ketersedian dokumen penataan ruang,

Tabel 2.36 Indikator Kinerja Urusan Perumahan Rakyat

Indikator Capaian 2014

Persentase Jumlah Kebutuhan Tempat Tinggal Yang Terpenuhi

68%

Persentase Luas pemukiman Tertata 65%

Lokasi kawasan Kumuh Yang Tertata 5

Persentase Rumah Tangga bersanitasi 81%

Persentase Rumah Layak huni 75,22%

Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih 85%

Jumlah Rumah Tangga Pengguna Listrik 85%

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Baubau (2015), Diolah

2.3.1.5 Urusan Wajib Berkaitan Ketenteraman dan Ketertiban

Umum Serta Perlindungan Masyarakat

Urusan Pemerintahan Wajib Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan instansi

pemadam kebakaran. Capaian pembangunan yang telah dihasilkan

adalah sebagai berikut :

- 75% penertiban pelanggaran Perda diselesaikan secara persuasif;

- Jumlah kelurahan yang menyelenggarakan siskamling sebanyak

43 Kelurahan;

- Terbinanya organisasi masyarakat yang berkembang di

masyarakat

Page 123: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-89

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.3.1.6 Urusan Wajib Sosial

Arah kebijakan pembangunan pada urusan Sosial diarahkan pada

meningkatkan kualitas hidup para penyandang masalah kesejahteraan

sosial (PMKS) agar dapat hidup layak dan mandiri, sedangkan tujuan

yang ingin dicapai adalah meningkatnya kualitas pelayanan sosial

kepada para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Untuk

mencapai tujuan tersebut maka pada tahun 2014.

Pemberdayaan dan penanggulangan kemiskinan bagi

penyandang masalah kesejahteraan sosial yang mencakup pada

program bidang pemberdayaan dan penanggulangan kemiskinan adalah

pemberdayaan fakir miskin, dan pemberdayaan peran keluarga.

Indikator keberhasilan penanganannya adalah jumlah PMKS yang

terbantu dan diberdayakan serta memperoleh bantuan pemberdayaan

penanggulangan kemiskinan melalui KUBE Pedesaan dan KUBE

Perkotaan.

Urusan Pemerintahan Wajib Berkaitan Pelayanan Dasar Sosial

dilaksanakan oleh Dinas Sosial.Capaian pembangunan yang telah

dihasilkan sampai dengan akhir Tahun 2011 adalah sebagai berikut

:

Jumlah Fakir Miskin, KAT dan PMKS yang disertakan dalam usaha

ekonomi produktif (UEP) dan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) serta

kelompok usaha bersama (KUBE) sebanyak 3.734 orang.

Terbina dan tersantuninya penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS) sebanyak 6.147 orang.

Jumlah Panti Asuhan/ Jompo swasta dalam menangani PMKS

sebanyak 9 panti.

Tabel 2.37

Indikator Kinerja Urusan Sosial

Indikator Capaian 2014

Jumlah PMKS Yang Memperoleh Bantuan Sosial:

60%

Cakupan Pelayanan Panti Sosial Skala Kota 0%

Sumber: Dinas Sosial Kota Baubau (2015), Diolah

Page 124: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-90

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.38

Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan Tahun 2010-2014

Kecamatan

Tempat Peribadatan

Mesjid Mushola Gereja

Katholik

Gereja

Protestan

Pura/

Vihara

Betoambari 14 5

Murhum 15 9

Batupoaro 11 6

Wolio 25 10 1 2 1

Kokalukuna 16 2

Sorawolio 10 2 1

Bungi 7 1 3 9

Lea-Lea 12 1

Jumlah 110 36 1 6 10

Sumber : Kemenag Kota Baubau, 2015

Tabel 2.39

Rekapitulasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tahun 2014

Wilayah

Wanita Rawan

Sosial

Ekonomi

Kemiskinan Rumah

Tidak

Layak

Huni

KBSP

Kat

Pendudu

k Miskin KFM Lokasi KK

Baubau 3.577 4.876 - 1.134 - - -

Sulawesi

Tenggara 15.918 48.268

170.68

2 104.693 3.896 6

3.75

0

Sumber: DinasSosial Prov. Sultra, Tahun 2015

Pelayanan dan rehabilitasi sosial mengupayakan

pembangunan kesejahteraan sosial dengan melakukan rehabilitasi

dan penanganan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Pemberdayaan dan penanggulangan kemiskinan bagi penyandang

masalah kesejahteraan sosial yang memberikan bantuan rehabilitasi

dan pemberian bantuan bagi kelompok-kelompok usaha ekonomis

produktif sehingga dengan segala keterbatasan yang ada dapat

menjadi manusia mandiri dan tidak lagi tergantung dengan

masyarakat lain.

Page 125: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-91

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.40

Rekapitulasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tahun 2013 Jenis PMKS Baubau Sulawesi Tenggara

Korban Napza 275 494

Eks Napi 234 1.546

Gelandangan - 258

Pengemis - 68

Tuna Sosial - 622

Penyandang Cacat 643 12.991

Lansia Terlantar 530 61.818

Anak Jalanan 76 298

Anak Nakal - 2.619

Anak Terlantar 345 71.390

Anak Balita Terlantar 476 1.360

Jumlah 2.579 153.464

Sumber: Dinas Sosial Prov. Sultra, Tahun 2014

Perlindungan dan jaminan sosial adalah upaya penanganan

penyandang masalah kesejahteraan sosial dengan memberikan

perlindungan dan jaminan sosial bagi para korban bencana, pekerja

migran, serta pemberian jaminan sosial berupa asuransi

kesejahteraan sosial bagi keluarga sasaran. Untuk program

perlindungan dan jaminan sosial mencakup penanganan

perlindungan dan pemberian jaminan sosial bagi penyandang

masalah kesejahteraan sosial khususnya korban bencana alam,

bencana sosial,pekerja migran, dan keluarga rentan.

Tabel 2.41

Rekapitulasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Bidang Perlindungan dan

Jaminan Sosial Tahun 2013

Wilayah

Korban

Bencana

Alam

Korban

Bencana

Sosial

Pekerja

Migran

Terlantar

Keluarga

Rentan

Baubau 243 - 276 -

Sulawesi Tenggara 2.455 4.027 506 2.217

Sumber: Dinas Sosial Prov. Sultra, Tahun 2014

Potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dapat mendukung

pencapaian program pembangunan kesejahteraan sosial dan peran

masyarakat dalam segala aspek kehidupan masayarakat sendiri

menjadi sangat penting. Pemberian peran kepada lembaga

masyarakat atau pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial

Page 126: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-92

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

(PSKS) sangat penting guna mempercepat laju pembangunan

kesejahteraan sosial.

Tabel 2.42

Rekapitulasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial di Wilayah Tahun 2014

Wilayah

Pekerja

Sosial

Masyarakat

ORSOS Karang

Taruna KKDU WKSBM TAGANA

Baubau 97 6 40 - - 38

Sulawesi Tenggara 833 118 827 58 26 584

Sumber : Dinas Sosial Prov. Sultra, Tahun 2015

2.4.1. Fokus Tidak Berkaitan Pelayanan dasar

2.4.1.1. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga. Capaian

pembangunan yang telah dihasilkan sampai dengan Tahun 2015

adalah sebagai berikut:

- Jumlah organisasi kepemudaan yang ada sebanyak 22

organisasi;

- Jumlah pemuda yang mendapat pelatihan penanggulangan

bahaya narkoba sebanyak 275 orang;

- Jumlah organisasi cabang olah raga sebanyak 13 organisasi

2.4.1.2. Urusan Wajib Tenaga Kerja

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja. Capaian pembangunan yang

telah dihasilkan adalah sebagai berikut:

- Angka partisipasi angkatan kerja meningkat dari 64,5% di Tahun

2009 menjadi 67,72% pada Tahun 2011, dimana jumlah pencari

kerja yang terserap pada lapangan kerja sampai dengan Tahun

2011 sebanyak 7713 orang.

- Jumlah asosiasi pekerja yang dibentuk tercatat sebanyak 1

asosiasi di Tahun 2009 dan saat ini meningkat menjadi 15

asosiasi.

Page 127: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-93

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.4.1.3. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan anak

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan olehDinas Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak. Capaian pembangunan yang telah dihasilkan

adalah:

- Kesetaraan peran perempuan dalam pembangunan

menunjukkan peningkatan, yang ditandai dengan meningkatnya

proporsi perempuan yang bekerja dalam lembaga pemerintahan

menjadi 15,74%, dan proporsi partisipasi perempuan dilembaga

swasta menjadi 40%.

- Masalah eksploitasi anak yang berkerja di bawah umur

menunjukkan nilai yang relatif rendah yaitu sebanyak 7%. Tetapi

menunjukkan peningkatan 2% dibandingkan Tahun 2009 yang

hanya sebanyak 5%. Selain itu dalam upaya penyelesaian kasus-

kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak masih

rendah yaitu hanya sekitar 38% terselesaikan.

2.4.1.4. Urusan Wajib Pangan

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Dinas Pangan. Capaian pembangunan yang telah

dihasilkan adalah sebagai berikut : Meningkatnya pemenuhan

kebutuhan pangan beras masyarakat terhadap produksi beras lokal

menjadi 79,17%.

Arah kebijakan pembangunan pada URUSAN Ketahanan Pangan

di Kota Baubau diarahkan untuk meningkatkan ketahanan pangan

dan pengawasan kualitas bahan makanan. Luas Penggunaan lahan

untuk padi menurut kecamatan di Kota Baubau tahun 2014 di bagi

berdasarkan penggunaanya yang terlihat dalam tabel berikut:

Page 128: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-94

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.43

Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi (Padi Sawah dan Padi Ladang)

Kecamatan Padi Sawah Padi Ladang

Luas Panen Produksi Produktivitas Luas Panen Produksi Produktivitas

Betoambari - - - - - -

Murhum - - - - - -

Wolio - - - - - -

Batupoaro - - - - - -

Kokalukuna - - - - - -

Sorawolio 15 59,10 3,94 317 1.141,20 36,00

Bungi 2.214,0 12.177,00 5,50

Lea-Lea 153,0 688,50 4,50

Kota Baubau 2.382,0 11.068,36 46,50 317 1.141,20 36

Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Baubau

2.4.1.5. Urusan Wajib Lingkungan hidup Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup. Salah satu perhatian

utama Pemerintah Kota Baubau dalam menciptakan lingkungan

hidup yang layak huni bagi penduduk dan terlibat dalam gerakan

global mengatasi Perubahan Iklim adalah dengan terlibat penuh

pada Program Pengembangan Kota Hijau / Green City, yang

difokuskan pada penciptaan dan pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau

(RTH) yang memadai sesuai dengan standar kebutuhan ruang

terbuka hijau perkotaan. Adapun jenis-jenis ruang hijau kota yang

dikembangkan di Kota Baubau, meliputi :Hutan Kota, Jalur Hijau

Kota, Bumi Perkemahan, Taman Kota, Taman Lingkungan, Zona

Penyangga Hijau Kota (Buffer Zone), serta Ruang Terbuka Hijau

Lainnya yang mencakup tepi kawasan bandara yang tetap

dipertahankan sebagai tutupan hijau, serta plaza, areal monumen /

landmark kota, dan bentuk-bentuk ruang terbuka lainnya yang

dikembangkan di pusat-pusat utama kegiatan kota.

Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau yang ada di kota Baubau di

bagi dalam 2 pengelompokan yaitu ruang terbuka hijau (RTH)

terbangun dan ruang terbuka hijau (RTH) Non terbangun.

Untuk jenis Ruang Terbuka Hijau (RTH) terbangun yang ada di

Kota Baubau berupa taman kota seluas 32,5 Ha, yang tersebar

merata diseluruh bagian kota

Page 129: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-95

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sedangkan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) Non terbangun

dengan bentuk lapangan, lembah, bukit, jalur sungai, kawasan

tambak, benteng dan lainnya seluas 11.651 Ha.

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan

Pelayanan Dasar dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota

Baubau. Capaian pembangunan yang telah dihasilkan:

- Rasio perusahaan/industry yang telah memiliki AMDAL

sebanyak 80%;

- Tersusunya data sumberdaya alam dan neraca sumberdaya

hutan (NSDH) nasional dan daerah;

- Terlaksananya peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat

di bidang lingkungan;

- Rasio sampah terangkut terhadap jumlah produksi sampah

sebesar 70% dan Cakupan pelayanan kebersihan terhadap luas

wilayah sebesar 60%.

2.4.1.6. Urusan Wajib Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil dilaksanakan oleh

Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Baubau. Capaian pembangunan yang telah dihasilkan adalah

sebagai berikut :

- Cakupan penduduk wajib KTP yang telah memiliki KTP dan

keluarga yang telah memiliki kartu keluarga sampai dengan

akhir Tahun 2011 masing-masing mencapai 90%..

- Rasio bayi berakte kelahiran sebanyak 50% dan rasio pasangan

berakte nikah sebanyak 75%.

Page 130: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-96

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.4.1.7. Urusan Wajib Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana. Capaian pembangunan yang telah dihasilkan pada

Tahun 2015adalah sebagai berikut:

- Meningkatnya Jumlah peserta KB Aktif menjadi 16.200 akseptor,

dengan Rasio akseptor KB sebanyak 90% dan rata-rata jumlah

anak per keluarga adalah 2,7 orang;

- Persentase peserta KB yang mendapat konseling KB meningkat

menjadi 80%.

- Persentase keluarga pra-sejahtera dan keluarga sejahtera-I yang

aktif dalam usaha ekonomi produktif meningkat dari 24% di

Tahun 2014.

Pembangunan keluarga berencana diutamakan untuk

menyediakan sarana dan prasarana pelayanan keluarga berencana.

Indikator yang dapat mengukur perkembangan pelaksanaan program

keluarga berencana selama Tahun 2007 sampai dengan Tahun2015,

diantaranya: Jumlah akseptor aktif Tahun 2014 sebanyak 15.080

bertambah menjadi 17.914 akseptor pada Tahun 2015 atau naik

sebesar 18,79 persen. Menurut penggunaan alat kontrasepsi untuk

akseptor baru nampak bahwa alat kontrasepsi yang banyak

digunakan Tahun 2011 adalah metode suntikan sebanyak 1.997

akseptor, diikuti pengguna pil sebanyak 1.843 akseptor, pengguna

metode kontrasepsi lainnya, kondom dan spiral masing-masing

sebanyak 786, 531 dan 182 akseptor.

Page 131: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-97

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.4.1.8. Urusan Wajib Perhubungan

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Baubau. Capaian

pembangunan yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:

- Terpasangnya rambu-rambu dan fasilitas lalu lintas darat

sebanyak 290 unit;

- Rasio rambu-rambu lalu lintas darat yang berfungsi dengan baik

sebesar 95%;

- Penambahan 3 pelabuhan rakyat (Lakologou, Kolese, Sulaa) dan

3 Pelabuhan khusus , diantaranya Pangkalan khusus BBM

Pertamina dan PPI Wameo;

- Meningkatnya status pelabuhan Murhum dari Kelas III (selevel

dengan Pelabuhan Nasional Kendari), menjadi Pelabuhan Kelas I

(selevel dengan Pelabuhan Makassar), serta Pembangunan besar-

besaran pada Sisi darat dan laut Pelabuhan Murhum,

diantaranya dengan penambahan aktivitas kontainer serta

penambahan panjang dermaga sandar dan penambahan trestel

Pelabuhan Murhum;

- Jumlah penambahan landasan pacu bandara udara Betoambari

seluas 20.296 m², panjang runway 1.600 m, peningkatan

landasan pacu bandara seluas 9.580 m2, pembangunan tower

bandara seluas 102,4 m2 dan rehabilitasi terminal bandara,

dengan total anggaran Rp.10,4 milyar, tersedianya 2 unit mobil

pemadam kebakaran dengan ukuran besar, ambulance rescue

yang kecil dan mobil tangki 2 unit, serta Bandara Betombari

telah terlayani operator penerbangan regular, yakni Wings air

dan Merpati.

Page 132: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-98

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.4.1.9. Urusan Wajib Komunikasi dan informatika, Statistik, dan Persandian

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

Komunikasi dan Informatika, Statistik, dan Persandian dilaksanakan

oleh Dinas Komunikasi dan Informatika. Capaian pembangunan

yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut :

- Cakupan penyebaran informasi melalui stasiun TV Nasional

maupun lokal dan Media Cetak lokal maupun Nasional sebesar

75%.

- Penyebaran informasi pembangunan terpadu secara langsung

kepada masyarakat,

- Jumlah mass media yang menjadi mitra penyebaran informasi

sebanyak 9 media pada Tahun 2011, meningkat menjadi 12

media pada Tahun 2012.

- Jumlah penyebaran informasi melalui website Kota Baubau

- Meningkatnya Jumlah SDM yang mendapat pelatihan teknis

bidang komunikasi dan informasi

Tabel 2.44 Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika

Indikator Capaian 2015

Cakupan Pelayanan Sistem Informasi manajemen pemerintah daerah

40%

Cakupan Pelaksanaan Diseminasi atau Pendistribusian Informasi

85%

Cakupan Pengimplementasian e-Government 75%

Sumber: Badan Kominfo, Bappeda Kota Baubau (2015), Diolah

Pengimplementasian e-Government diselenggararakan oleh unit

khusus pengembangan telematika di Kota Baubau, dengan tingkat

penetrasi internet ke SKPD dan kecamatan pada akhir Tahun 2012

telah mencapai rasio 90% dan 87,5%,sedangkan capaian

pengembangan e-Government di Kota Baubau sampai dengan akhir

Tahun 2012,secara rinci diuraikan pada tabel 2.67 berikut ini:

Page 133: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-99

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.45

Capaian Pengembangan e-Government Kota Baubau

Tahun Tahap Capaian

2008 Pra Kondisi + Infrastruktur

Jaringan

- Pembangunan Infrastruktur Dasar dan koneksi internet

- Pembangunan 2 hotspot area publik

- Pembangunan website KDH

- Pengembangan Jardiknas

- Pembangunan media teleconference

2009

Infrastruktur

Jaringan + Data

- Penyusunan Blueprint Pengembangan e-Government Kota Baubau

- Pembangunan WAN (Wide Area Network) seluruh SKPD

- Revitalisasi Website resmi pemerintah daerah

- Pembangunan beberapa website SKPD, Institusi, dan event

- Implementasi Sistem Informasi Keuangan Daerah

- Pembentukan Tim IT Pemkot Baubau

2010 Infrastruktur

Aplikasi/

Suprastuktur

- Pembuatan Profil Interaktif Pemerintah Kota Baubau melalui Media Touchscreen

- Peningkatan Kapasitas Tim Teknis Pengelola Jaringan

- Riset dan Development 18 Aplikasi e-Government - kerjasama dengan Depkominfo

- Pelatihan IT pada siswa SMA Kerjasama dengan Kota Seoul

- Pembangunan Website SEKDA, Kominfo, dan Perijinan

2011 Suprastruktur

- Pembentukan UPT-PPTI melalui Perwali Nomor 13 Tahun 2011

- Pembangunan Infrastruktur WAN tingkat kecamatan

- Pengembangan Infrastruktur Pendukung implementasi e-KTP

- Pengembangan Website Tata Kota dan Website promosi Osiymobaubau

- Implementasi Telepon VoIP di Sekretariat Daerah

- Pembangunan Wireless CCTV Tahap I-pemantauan kawasan Kotamara

- Pengembangan Server e-library dan e-Procurement

- Pembangunan Aplikasi Sistem Informasi Perijinan

2012 Pemantapan

E-Gov

- Pembangunan Telepon VoIP Tahap II meliputi SKPD dan Kecamatan

- Pembangunan Digital Library

- Implementasi Sistem Informasi surat menyurat (e-Office) lingkup Pemkot Baubau

- Pembangunan Wireless CCTV Tahap II - pemantauan Kota dan Beberapa perempatan jalan terpadat

- Implementasi Lelang Online (e-procurement) http://lpse.baubaukota.go.id

Sumber: UPT- PPTI Kota Baubau, 2015.

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan

Pelayanan Dasar Statistik Kota Baubau dilakukan oleh Dinas

Komunikasi dan Informatika Kota Baubau. Pada Tahun 2012 terdata

27 dokumen statistik yang dihasilkan, diantarnya Bauba Dalam

Page 134: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-100

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Angka, Kecamatan dalaam Angka, Indeks Pembangunaan Manusia,

dokumen PDRB, dll.

Tabel 2.46

Indikator Kinerja Urusan Statistik

Indikator Capaian 2015

Tersusunya data/ statistik Kota Baubau 47 dokumen

Sumber: Bappeda Kota Baubau (2015), Diolah

2.4.1.10. Urusan Wajib Koperasi, usaha kecil, dan menengah

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah.

Capaian pembangunan yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:

- Rasio koperasi yang sehat terhadap jumlah koperasi sebesar 60%

dan Rasio koperasi klasifikasi A terhadap jumlah koperasi

sebesar 25%;

- Jumlah fasilitasi skim kredit investasi UMKM sekitar Rp. 3,08

Milyar.

Kebijakan pemerintah dalam pembinaan koperasi ditujukan agar

koperasi menjadi lembaga yang kuat dan wadah utama untuk

membina kemampuan usaha golongan ekonomi lemah. Indikator

yang dapat mengukur tingkat kemajuan koperasi di Kota Baubau

dapat dilihat pada tabel 2.49. Koperasi yang ada di Kota Baubau

Tahun 2011 hanya koperasi primer yang terdiri dari Koperasi Unit

Desa sebanyak 7 buah dengan jumlah anggota sebanyak 2.702 orang

dan koperasi non KUD sebanyak 212 buah dengan jumlah anggota

sebanyak 17.354 orang. Jumlah aset koperasi Tahun 2011 mencapai

29.382 juta rupiah dengan volume usaha sebesar 32.978 juta

rupiah, nilai SHU yang mencapai 3.367 juta rupiah serta modal

usaha sebesar 29.045 juta rupiah.

Page 135: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-101

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.4.1.11. Urusan Wajib Penanaman modal

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu

Pintu. Capaian pembangunan yang telah dihasilkan sampai dengan

Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

- Rata-rata lama proses perizinan investasi selama 7 hari. Kegiatan

yang mendukung capaian ini adalah Pengembangan sistem

informasi investasi;

- Tersedianya 1 Perda tentang Penanaman Modal dan 1 dokumen

cetak biru (master plan) pengembangan penanaman modal.

Jumlah investor PMDN/PMA yang menanamkan modal di Kota

Baubau sebanyak 7 investor, dengan nilai investasi sebesar Rp.

7,415 milyar;

- Tahun 2013 kewenangan penyelenggaraan pelayanan

perizinan/non perizinan dan penanaman modal Kota Baubau

meliputi 53 jenis izin dan 3 non izin.

Tabel 2.47

Jumlah dan Investasi di Kota Baubau Tahun 2015

Jumlah Proyek PMA Investor Nilai Investasi

Realisasi Investasi PMA per Sektor: - Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan

Perikanan

1 $ 3.500.000

- Pertambangan dan Penggalian 5 $ 53.500.000

Jumlah Proyek PMDN Investor Nilai Investasi

Realisasi investasi PMDN persektor:

- Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan

Perikanan

15 17.179.500.000

- Pertambagan dan Penggalian 4 5.750.000.000

- Industri Pengolahan (migas dan migas) 59 5.888.000.000

- Listrik, Gas, dan Air 1 500.000.000

- Perdagangan, Hotel, dan Restoran 173 38.591.772.534

- Penganggkutan dan Komunikasi 19 12.102.450.000

- Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahan 20 68.049.706.428

- Jasa-jasa 140 107.993.783.198

Sumber: BP3PM Kota Baubau (2015), Diolah

Page 136: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-102

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Kebijakan pengembangan penanaman modal di Kota Baubau

diarahkan untuk mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif

bagi penanaman modal untuk penguatan daya saing perekonomian

dan mempercepat peningkatan penanaman modal. Adapun bidang

usaha yang dapat dilakukan penanaman modal adalah bidang usaha

yang dinyatakan terbuka,yaitu: (a) Perlindungan sumberdaya alam,

(b) Perlindungan, pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan

koperasi, (c) Pengawasan produksi dan distribusi, (d) Peningkatan

kapasitas teknologi, (e) Partisipasi modal dalam negeri, serta (f)

Kerjasama dengan badan usaha yang ditunjuk Pemerintah.

Tabel 2.48

Jumlah Investor PMDN/PMA diKota Baubau Tahun2011-2015*

Tahun Uraian PMDN PMA Total

2012 Jumlah Investor 8 - 8

2015 Jumlah Investor 431 6 437

Sumber: Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal, 2015

*Hanya memperhitungkan investasi pada industri skala Besar dan Menengah

Perkembangan investasi di beberapa skala usaha di Kota

Baubau cukup signifikan peningkatannya seiring dengan

pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dukungan perbankan

serta sarana prasarana perekonomian di Kota Baubau. Pada akhir

Tahun 2015 terdata 437 unit usaha berupa industri skala besar,

Menengah dan Kecil yang melakukan investasi, dan didominasi oleh

Perusahaan skala kecil dan menengah, dengan total aliran investasi

PMA sebesar 57.000 Milyar rupiah dan PMDN sebesar 250 Milyar di

akhir kwartal kedua, jika ditinjau sebatas dua skala usaha

PMDN/PMA yang termasuk skala nasional.

Kota Baubau hanya terdapat 1 usaha berupa industri skala

Besar, dan 7 industri skala menengah dengan nilai investasi pada

Tahun 2011 sebesar 7,290 Milyar Rupiah dan mempekerjakan 354

orang Tenaga Kerja . PMDN atau usaha yang terbentuk di Kota

Baubau didominasi oleh usaha kecil dengan daya serap tenaga kerja

Page 137: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-103

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

yang relatif rendah, serta usaha menengah yang terbentuk

merupakan usaha yang padat modal dan tidak padat karya.

2.4.1.12. Urusan Wajib Kebudayaan

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan. Capaian pembangunan yang

telah dihasilkan sampai dengan Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

- Jumlah Kerjasama dengan daerah lain dan lembaga-lembaga

pendidikan (dalam dan luar negeri) dalam bidang Penelitian dan

Promosi Kebudayaan Melayu khususnya Kebudayaan Buton

sebanyak 6 kerjasama.

- Terfasilitasinya 38 kali kegiatan budaya/adat yang

diselenggarakan oleh masyarakat.

- Terselenggaranya festival, seminar, dialog budaya daerah

sebanyak 7 kali. Beberapa kegiatan yang mendukung capaian ini

adalah Seminar arkeologi internasional kawasan perbentengan

dan keramik; Penyelenggaraan Dialog kebudayaan; Seminar dalam

rangka Revitalisasi dan Reaktualisasi Budaya Lokal;

Tabel 2.49

Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan

Indikator Capaian 2015

Cakupan Penyelenggaraan Festival seni dan

budaya

25%

Cakupan Pendokumentasian Naskah Kuno

Nusantara, Situs Budaya, dan Lembaga Adat

27%

Sumber: Dinas Pariwisata dan ekonomi Kreatif, Bappeda Kota Baubau (2015),

Diolah

2.4.1.13. Urusan Wajib Perpustakaan dan Kearsipan

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar

dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Kota Baubau.

Capaian pembangunan yang telah dihasilkan sampai dengan Tahun

2015 adalah sebagai berikut:

Page 138: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-104

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

- Proporsi perangkat daerah yang menerapkan sistem administrasi

kearsipan dengan baik meningkat menjadi 90%;

Tabel 2.50

Indikator Kinerja Urusan Kearsipan

Indikator Capaian 2015

Pengelolaan Arsip Secara Baku 90%

Sumber: Badan Kominfo, Bappeda Kota Baubau (2015), Diolah

2.4.1.14. Urusan Wajib Pertanahan

Data luas lahan bersertifikat, perkembangan jumlah

penyelesaian izin lokasi dan penyelesaian kasus tanah

Negara.

2.5.1. Fokus Urusan Pilihan

2.5.1.1. Urusan Pilihan Kelautan dan perikanan

Urusan Pemerintahan Pilihan dilaksanakan oleh Dinas

Kelautan dan Perikanan. Meskipun Kota Baubau hanya memiliki

wilayah lautan seluas 200 mil, namun potensi perikanan yang

berasal dari daerah sekitarnya (khususnya Kabupaten Buton)

terakumulasi di kota ini. Berbagai produksi perikanan berupa ikan

pelagis, demersal, Rumput laut, mutiara, serta hasil lainnya. Dengan

garis pantai sepanjang sekitar 42 Km, Kota Baubau berpotensi

menjadi penghasil rumput laut, Wilayah pengembangan budidaya

rumput laut di Kota Baubau tersebar pada berbagai kelurahan yang

terletak di daerah pesisir, yaitu Kelurahan Palabusa, Kalia–lia, Kolese

Lowu–Lowu, Lakologou, Waruruma, Sukanaeyo, Liwuto,

Nganganaumala, Wameo, Tarafu, Bone-Bone , Katobengke, Lipu, dan

Sulaa. Luas areal perairan pantai Kota Baubau yang potensial untuk

pengembangan budidaya rumput laut sekitar 96,79Km2 dan Kota

Baubau menjadi pusat perdagangan Rumput laut dari lahan potensial

seluas 9.040 Ha di wilayah Kepulauan Buton dan sekitarnya.

Hasil produksi perikanan di Kota baubau pada Tahun 2011

mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan Tahun 2010

Page 139: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-105

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

sebesar 31,32 persen, dimana hasil produksi Tahun 2010 sebanyak

9.045,69 ton sedangkan pada Tahun 2011 mencapai 11.878,52 ton.

Hasil perikanan laut yang paling tinggi selama Tahun 2011 terdapat

di Kecamatan Murhum/Batupoaro yang mencapai 5.625,81 ton.

Sedangkan perikanan darat hanya dihasilkan di Kecamatan Bungi,

Lea-Lea dan Sorawolio yaitu sebesar 18,06 ton. Sementara Tahun

2013 dan 2014 produksi perikanan tangkap meningkat setiap

tahunnya, peningkatannya sangat signifikan sebesar 78% jika

dibandingkan peningkatan produksi tahun 2013 dan tahun 2014.

Untuk perikanan laut produksi perikanan tangkap tunjang oleh 6

kecamatan sedangkan perikananan darat ditunjang 3 kecamatan,

untuk jelasnya dapat diuraikan pada table berikut:

Tabel 2.51 Produksi Perikanan Tangkap menurut Kecamatan dan Subsektor (ton)

di Kota Baubau 2013-2014

Kecamatan Perikanan Laut Perikanan Darat Jumlah

2013 2014 2013 2014 2013 2014

Betoambari 1.174,92 1.305,21 - - 1.174,92 1.305,21

Murhum 45,74 48,64 - - 45,74 48,64

Batupoaro 3.351,98 5.107,35 - - 3.351,98 5.107,35

Wolio 164,90 218,89 - - 165,90 218,89

Kokalukuna 1.434,17 3.664,31 - - 1.434,17 3.664,31

Sorawolio - - 1,21 1,04 1,21 1,04

Bungi - - 6,09 1,34 6,09 1,34

Lea-Lea 4.394,52 3.104,94 - 0,27 4.394,52 3.105,21

Kota Baubau 10.567,23 13.449,34 7,30 2,64 10.574,53 13.451,98

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Baubau, 2015

Penyelenggaraan urusan Pilihan Bidang Kelautan dan

Perikanan dilaksanakan oleh Dinas kelautan dan Perikanan Kota

Baubau. Capaian pembangunan yang telah dihasilkan sampai

dengan Tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut :

- Terbinanya10 kelompok ekonomi masyarakat pesisir per Tahun

Page 140: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-106

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

- Jumlah produksi perikanan budidaya mencapai 3.520 ton/Tahun

- Jumlah produksi perikanan tangkap di perairan laut maupun

perairan umum 2.877,45 ton/tahun,melalui pengembangan

karamba budidaya, Budidaya benih bandeng umpan, Pengadaan

kapal penangkap ikan 5 GT, dan alat penangkapan ikan, alat

pendeteksi ikan (Fish Finder);

- Jumlah pelaku usaha penangkapan ikan yang menggunakan

teknologi yang ramah lingkungan sebesar 60%.

- Terbinanya 2 asosiasi pemasaran dan pengolahan hasil produksi

perikanan;

- 2 Unit kapal pole n line (penangkapan ikan cakalang) diserahkan 2

kel nelayan di bone-bone Tahun 2013;

- 2 Unit kapal pole n line (penangkapan ikan cakalang) diserahkan 2

kel nelayan di bone-bone dan wameo Tahun 2014;

- 2 Unit kapal pole n line (penangkapan ikan cakalang) Tahun 2015,

dan;

- Tahun 2015 pembangunan karamba jaring apung sebanyak 2 unit

yang berlokasi di kelurahan lowu-lowu.

Tabel 2.52 Indikator Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan

Indikator Capaian 2014

Produksi perikanan budidaya 3.520 ton

Produksi Perikanan tangkap 2.877,45 ton

Sumber Daya Laut Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Yang

Terkelola

15%

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda Kota Baubau (2015), Diolah

2.5.1.2. Urusan Pilihan Pariwisata

Kota Baubau dengan keragaman dan kekayaan budaya yang

diwariskan oleh para leluhur dan kejayaan pemerintahan Kesultanan

Buton (Wolio) sangat tepat untuk dikembangkan sebagai kota tujuan

wisata. Banyak jenis wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri,

Page 141: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-107

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

mulai dari panorama alam yang indah, potensi sejarah dan budaya,

dengan masih terdapatnya situs-situs peninggalan sejarah

Kesultanan Buton dan potensi daerah pesisir pantai sebagai wisata

bahari dan olahraga air serta keragaman biota laut. Profil lengkap

mengenai potensi wisata Kota Baubau dipromosikan dalam website

www.osiymobaubau.com

Pembangunan kepariwisataan di Kota Baubau diarahkan pada

peningkatan peran pariwisata dalam kegiatan ekonomi yang dapat

menciptakan lapangan kerja serta kesempatan berusaha dengan

tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta

penerimaan devisa. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah

melalui pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi

kepariwisataan daerah. Urusan Pilihan Bidang Pariwisata

dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kota Baubau. Capaian

pembangunan yang telah dihasilkan sampai dengan Tahun 2012

adalah sebagai berikut :

- Jumlah promosi pariwisata yang berlatarbelakang budaya daerah

pada tingkat regional, nasional maupun internasional sebanyak

23 kali, diantaranya Pelaksanaan Festival Perairan Pulau

Makassar;

- Obyek wisata yang tertata dengan baik sebanyak 11 ODTW.

- Jumlah kerjasama pengembangan pariwisata dengan pihak

swasta sebanyak 9 kerjasama, diantaranya kerjasama dengan

SAIL Indonesia.

2.5.1.3. Urusan Pilihan Pertanian

Urusan Pilihan Bidang Pertanian dilaksanakan oleh Dinas

Pertanian Kota Baubau. Capaian pembangunan yang telah

dihasilkan sampai dengan Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

- Jumlah kelompok tani pelaku usaha agribisnis sebanyak 30

kelompok, dan pelaku usaha ternak sebanyak 362 orang;

Page 142: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-108

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

- Jumlah produksi padi sebesar 13.401,88 ton, produksi palawija

(jagung, kedelai) sebesar 764,7 ton dan produksi tanaman

perkebunan (cengkeh, biji mete) sebesar 571,70 ton;

- Jumlah produksi daging ternak besar dan kecil sebanyak 71.183 Kg,

produksi daging unggas sebesar 45.405 Kg, dan Jumlah produksi

telur sebesar 2.087.500 Butir;

- Proporsi penyuluh yang kompeten terhadap jumlah petani sebanyak

79%;

- Terkendalinya 4 Jenis penyakit penyakit hewan menular dan zoonosis

pada daerah endemis dan tertular.

Tabel 2.53 Luas Lahan Sawah menurut Jenis Pengairan Tahun 2011 di Kota

Baubau

Jenis Hutan

Kecamatan (Ha)

Jumlah

Beto

am

bar

i

Mu

rhu

m

Wolio

Kokalu

ku

n

a

Sora

wolio

Bu

ngi

Lea-L

ea

Sawah Berpengairan - - - - 100 1.062 90 1.252

Teknis - - - - - 615 - 615

Setengah Teknis - - - - - 117 65 182

Sederhana/PU - - - - 100 137 10 247

Irigasi Desa/Non

PU - - - - - 193 15 208

Tadah Hujan - - - - - 74 - 74

Jumlah - - - - 200 2.198 180 2.578

Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Baubau, 2012

Secara umum komoditas hasil perkebunan di Kota Baubau

Tahun 2011 mengalami penurunan produksi sebesar 8,87 persen,

yakni dari 439,77 ton pada Tahun 2010 menurun menjadi 1.398,60

ton selama Tahun 2011. Komoditas hasil perkebunan yang paling

menonjol pada Tahun 2011 adalah tanaman jambu mete yang

mencapai produksi sebesar 571,70 ton. Sementara itu, komoditi

tanaman perkebunan yang pada Tahun 2011 tidak memberikan

hasil pada Tahun 2011 adalah tanaman cengkeh, lada, dan vanili.

Page 143: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-109

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Jumlah populasi ternak besar dan kecil serta unggas di Kota

Baubau Tahun 2011 ada yang mengalami peningkatan dari Tahun

ke Tahun dan ada juga yang mengalami penurunan untuk populasi.

Tahun 2011 populasi kambing dan babi mengalami peningkatan

dibanding Tahun sebelumnya yakni masing-masing sebesar 1,92

persen dan 3,58 persen, sedangkan untuk ternak sapi, mengalami

penurunan populasi dibanding Tahun sebelumnya yakni sebesar

26,52 persen. Untuk ternak unggas yang mengalami penurunan

yaitu ayam ras sebesar 91,02 persen, sedangkan ayam kampong

mengalami peningkatan sebesar 1,87 persen dan itik/itik manila

juga mengalami peningkatan sebesar 3,94 persen. Untuk produksi

daging ternak besar dan kecil serta unggas mengalami penurunan

yaitu untuk ternak besar dan kecil sebesar 18,53 persen, sedangkan

ternak unggas mengalami peningkatan sebesar 9,00 persen.

Demikian pula dengan produksi telur unggas juga mengalami

peningkatan yaitu sebesar 3,52 persen dari 2.016.500 kg pada

Tahun 2010 naik menjadi 2.087.500kg Tahun 2011.

2.5.1.4. Urusan Pilihan Perdagangan dan Perindustrian

Urusan Pilihan Bidang Perdagangan dilaksanakan oleh Dinas

PerdaganganKota Baubau. Capaian pembangunan yang telah

dihasilkan sampai dengan Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

- Proporsi Alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya yang

dilakukan tera ulang sebesar 80%.

- Terlaksananya pengawasan perdagangan 10 Komoditi strategis

- Jumlah nilai perdagangan di Kota Baubau sebesar Rp. 120

Milyar/Tahun

Tabel 2.54 Indikator Kinerja Urusan Perdagangan

Indikator Capaian 2012

Kontribusi sektor Perdagangan terhadap

PDRB (Rp) 707.337.070.000

Cakupan pembinaan Sektor Perdagangan 30%

Sumber: Dinas Perindagkop & UKM, Bappeda Kota Baubau (2012), Diolah

Page 144: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-110

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.55

Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor melalui Pelabuhan Baubau

Pelabuhan Asal

2009 Nilai 2010 Nilai 2011 Nilai

1. Baubau 154.881,00 3.751,24 51.978,70 988,64 522.610,00 14.730,62

2. Kendari 2.463.213,83 49.525,79 3.714.883,64 78.674,83 10.154.561,47 322.722,02

3. Kolaka 1.200,00 3.101,80 232.730,00 7.377,74 1.288.554,44 38.372,89

4. Pomala 1.337.918,21 279.085,38 3.587.548,10 454.454,57 11.224.232,49 720.016,95

5. Konawe

Selatan

397.027,00 7.139,47 12,00 48,00 4,00 20,00

Bandara

Haluoleo

Sumber: BPS Kota Baubau, 2012

Tabel 2.56

Perkembangan Volume dan Nilai Impor melalui Pelabuhan Baubau

Pelabuhan Asal

2009 Nilai 2010 Nilai 2011 Nilai

1. Baubau - - - - 186.129,65 182.112,05

2. Kendari - - 3.032,08 1.686,39 14.223,36 22.051,19

3. Kolaka - - - - - -

4. Pomala 21.409,00 7.668,62 - - - -

Jumlah 21.409,00 7.668,62 3.032,08 1.686,39 200.353,01 204.163,23

Sumber: BPS Kota Baubau, 2012

Secara kuantitatif komoditi-komoditi potensial yang

diperdagangkan antar pulau melalui Pelabuhan Baubau antara lain

adalah hasil pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan,

peternakan, hasil hutan dan industri. Total volume komoditi yang

diperdagangkan pada Tahun 2011 sebesar 7731,14 ton, 4 ekor,

31.150 biji, 3.145 m3. Volume dan nilai perdagangan komoditi

perkebunan yang diperdagangkan Tahun 2011 mencapai 3.419,61

ton dengan nilai 27.467.480 ribu rupiah, dimana komoditas kopra

merupakan yang terbesar diperdagangkan yaitu dengan volume

sebesar 2.368,05 ton. Sedangkan nilai perdagangan terkecil yaitu biji

dan 9.537 buah dengan total nilai 90.479.366 ribu rupiah dimana

komoditi perikanan merupakan komoditi tertinggi yang

diperdagangkan yaitu sebesar 3.592,62 ton dengan nilai sebesar

37.062.941 ribu rupiah dan komoditi yang terkeciladalah peternakan

yaitu sebesar 2 ton dengan nilai sebesar 10.000 ribu rupiah.

Page 145: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-111

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Penyelenggara Urusan Pilihan Bidang industri dilaksanakan oleh

Dinas Perindustrian Kota Baubau. Capaian pembangunan yang telah

dihasilkan sampai dengan Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

- Jumlah IKM yang menggunakan teknologi tepat guna (TTG)

sebanyak 41 unit

- Jumlah sentra-sentra IKM yang potensial sebanyak 18 sentra.

Tabel 2.57 Indikator Kinerja Urusan Perindustrian

Indikator Capaian 2015

Cakupan pembinaan Sektor Perindustrian 40%

IKM yang Mengikuti Promosi Industri/Kerajinan Daerah

10%

Sumber: Dinas Perindagkop & UKM, Bappeda Kota Baubau (2015), Diolah

Sektor industri bukan merupakan sektor utama dalam roda

perekonomian Kota Baubau dengan kontribusi rata-rata dibawah

3% per Tahun terhadap PDRB. Di Indonesiaindustri pengolahan

dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu industri besar, industri sedang,

industri kecil danindustri rumah tangga. Pengelompokan ini

didasarkan pada banyaknya pekerja yang terlibat di dalamnya, tanpa

memperhatikan penggunaan mesin produksi yang digunakan

ataupun modal yang ditanamkan. Perkembangan Industri di Kota

Baubau relatif stagnan, terlihat bahwa industri besar sejak Tahun

2007 hingga Tahun 2011 tidak terjadi penambahan yaitu tetap 1

industri dengan jumlah tenaga kerja 178 orang, sementara tu

dirahun 2011 terdapat 7 industri sedang, 155 industri kecil yang

mempekerjakan 1043 orang, dan 1385 industri Rumah tangga yang

meningkat dari 1379 industri pada Tahun 2010. Informasi mengenai

jenis-jenis Industri di Kota Baubau diuraikan pada tabel 2.83 berikut

ini:

Page 146: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-112

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.6.1. Fokus Unsur Penujang Urusan Pemerintahan

2.6.1.1. Unsur Penunjang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Keuangan dan Pendapatan Kepegawaian, dan Pendidikan dan Pelatihan

UnsurPenunjang Urusan Pemerintahan dilaksanakan oleh

Badan Perencanaan Kota Baubau, Badan Penelitian dan

Pengembangan, Badan Keuangan dan Pendapatan, Badan

Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan. Capaian pembangunan

yang telah dihasilkan sampai dengan Tahun 2015 adalah sebagai

berikut :

- Tersedianya informasi dan data statistik sebagai dasar analisis

dalam penyusunan perencanaan pembangunan sebanyak 22

dokumen;

- Jumlah kerjasama perencanaan pembangunan dengan

kabupaten/kota, provinsi, pusat, lembaga swasta/perguruan tinggi

dan negara lain mencapai 23 kerjasama;

- Tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang,

jangka menengah dan Tahunan yang partisipatif;

- Tersusunnya dokumen pembangunan bidang sosial dan budaya

daerah;

- Tersusunnya dokumen pembangunan bidang ekonomi daerah;

- Tersusunnya dokumen pembangunan bidang prasarana wilayah

dan SDA.

Tabel 2.58

Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan

Indikator Capaian 2015

Tersedianya Dokumen RPJPD dalam Bentuk Perda -

Tersedianya Dokumen RPJMD dalam Bentuk Perda 1

Tersedisnya Dokumen RKPD dalam Bentuk Perwali

Penjabaran Program RPJMD dalam RKPD

Sumber: Bappeda Kota Baubau (2012), Diolah

Page 147: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-113

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.59 Jumlah PNS Menurut SKPD dan Golongan

di Pemerintah Kota Baubau Tahun 2015

NO INSTANSI

JENIS KELAMIN

ESELON

JUMLAH IV III II I

L P L P L P L P L P

1 SETDA 153 109 44 6 71 57 37 46 I 262

2 DPRD 18 10 2 1 11 7 5 2 28

3 BADAN KOMINFO 17 7 5 - 9 6 3 1 24

4 BKDD 14 20 3 - 5 15 6 5 34

5 BADAN KB & PP 16 20 3 3 11 14 2 3 36

6 BPM 11 18 3 4 8 12 2 29

7 BAPEDALDA 10 15 3 1 7 12 - 2 25

8 BADAN KESBANG 19 10 5 - 12 9 2 1 29

9 BAPPEDA 21 11 6 - 12 11 3 - 32

10 INSPEKTORAT 15 11 6 1 7 8 2 2 26

11 SAT POL. PP 108 8 4 - 34 3 69 5 1 116

12 BP3M 16 16 4 1 8 9 4 6 32

13 BPBD 18 8 9 1 9 6 - 1 26

14 DINAS PERTAMBANGAN 19 13 3 1 12 12 4 - 32

15 DINAS TATA KOTA 21 10 3 - 17 10 1 - 31

16 DINAS KELAUTAN & PERIKANAN

23 16 4 1 18 15 1 - 39

17 DINAS PARIWISATA 11 16 3 2 7 9 1 5 27

18 DINAS KEBERSIHAN 52 13 3 1 25 11 23 1 1 65

19 DINAS PERTANIAN & KEHUTANAN

47 38 8 2 34 32 5 4 85

20 DINAS PENDAPATAN 36 15 5 - 14 10 17 5 51

21 DINAS PERINDAGKOP UKM

20 17 2 2 15 13 3 2 37

22 DINAS PU 40 17 4 - 22 11 13 6 1 57

23 DINAS PERHUBUNGAN 48 12 4 - 20 5 24 7 60

24 DINAS PENCAPIL 12 15 5 3 7 10 - 2 27

25 DINAS SOSIAL 15 18 6 3 8 11 1 4 33

26 DINAS KESEHATAN 31 41 1 4 25 34 5 3 72

*PUSKESMAS 47 362 2 3 35 199 10 160 409

27 DINAS PENDIDIKAN 63 28 38 13 21 8 4 7 91

* GURU TK 192 45 46 101 192

* GURU SD 262 643 152 326 69 139 41 178 905

* GURU SMP 301 353 167 126 129 223 5 4 654

* GURU SMA/SMK 354 281 184 99 168 177 2 5 635

28 RSUD 57 184 6 4 33 103 18 77 241

29 KEC. WOLIO 27 41 2 - 25 26 - 15 68

30 KEC. BETOAMBARI 33 23 2 - 26 20 4 3 1 56

31 KEC. MURHUM 19 37 - 1 13 29 6 7 56

32 KEC. SORAWOLIO 26 9 1 - 17 5 8 4 35

33 KEC. BUNGI 26 21 3 16 9 7 12 47

34 KEC. KOKALUKUNA 26 20 1 19 15 6 5 46

35 KEC. LEA-LEA 25 19 2 17 7 7 11 1 44

36 KEC. BATUPOARO 25 27 1 22 19 1 8 1 52

37 SKB 2 3 1 2 2 5

38 TATA USAHA SMP, SMA/SMK, PENJAGA SD

78 48 43 41 33 7 2 126

39 KPU 4 2 3 1 1 1 6

JUMLAH 2186 2797 708 655 1086 1421 384 720 8 1 4983

Sumber: BKDD Kota Baubau, 2015 Keterangan : 1) Termasuk Puskesmas

2) Termasuk Guru dan tata Usaha

Page 148: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-114

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.60 Jumlah Pegawai negeri Sipil Menurut Tingkat Pendidikan

di Pemerintah Kota Baubau

Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah S3 4

4

S2 267 93 360

S1 1192 1417 2.609

D4 27 19 46

D3 118 393 511

D2 99 392 491 D1 15 65 80

SMA 452 456 908

SMP 15 6 21

SD 14 20 34

Sumber: BKD Kota Baubau, 2014

2.7.1. Fokus Unsur Pemerintahan Lain

2.7.1.1. Unsur Pemerintahan Lain

Unsur Pemerintahan Lain mencakup: Setda, Sekwan,

Inspektorat, Kesatuan Bangsa dan Politik, Penanggulangan

Bencana, UPT Kesehatan, Kecamatan Wolio, Kecamatan Betoambari,

Kecamatan Bungi, Kecamatan Sorawolio, Kecamatan Murhum,

Kecamatan Kokalukuna, Kecamatan Lea-lea, dan Kecamatan

Batupoaro.Capaian pembangunan yang telah dihasilkan adalah

sebagai berikut:

- Terbentuknya perangkat daerah yang efektif dan efisien serta

berorientasi terhadap pelayanan publik dan penerapan good

governance pada 35 SKPD

- Terselenggaranya dialog/audiensi dengan tokoh-tokoh

masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan

kemasyarakatan.

- Terselenggaranya koordinasi dengan pemerintah pusat dan

pemerintah daerah lainnya

- Terselenggaranya rapat koordinasi pejabat pemerintahan daerah

dan Muspida

- Tersusunnya berbagai regulasi Pemerintah Daerah (Perda,

Perwali, Kep Walikota) dan terselenggaranya sosialisasi regulasi

tersebut.

Page 149: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-115

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

- Terfasilitasnya pembahasan rancangan peraturan daerah dan

tugas legislatif lainnya.

- 75% penertiban pelanggaran Perda diselesaikan secara persuasif;

- Jumlah kelurahan yang menyelenggarakan siskamling sebanyak

43 Kelurahan;

- Terbinanya organisasi masyarakat yang berkembang di

masyarakat.

Tabel 2.61

Indikator Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Indikator Capaian 2015

Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas

dan OKP

55%

Persentase Persentase Kerjasama Antara

Tokoh Masyarakat, Adat, Agama, dan Pemuda

40%

Sumber: Dinas Kesbangpol, Bappeda Kota Baubau (2012), Diolah

Tabel 2.62 Indikator Kinerja Unsur Pemerintahan Lain

Indikator Capaian 2015

Rasio SDM aparatur yang memenuhi standar kompetensi

jabatan

77%

Opini BPK dan publik terhadap pengelolaan keuangan

daerah

WTP

Penegakan PERDA 50%

Cakupan pelayanan bencana kebakaran daerah 73%

Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan kecamatan dan kelurahan yang baik

80%

Sistem Informasi manajemen Pemda 40%

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

Sumber: Pemerintah Kota Baubau (2012), Diolah

2.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

2.4.1.1 Pengeluaran Konsumsi rumah tangga per kapita

Pengeluaran perkapita merupakan salah satu komponen dalam

perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).Komponen

pengeluaran terbagi atas pengeluaran untuk makanan dan

Page 150: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-116

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

pengeluaran untuk non makanan.Hasil Susenas 2010 terlihat bahwa

pengeluaran perkapita penduduk Kota Baubau pengeluaran

perkapita didominasi oleh pengeluaran makanan sebesar 48,98

persen dan non makanan sebesar 51,02 persen.

Kecenderungan meningkatnya pengeluaran perkapita penduduk

Kota Baubau berkorelasi dengan kemajuan pembangunan di Kota

Baubau yang berimplikasi pada semakin meningkatnya pendapatan

penduduk, baik yang bekerja disektor pemerintah maupun disektor

lainnya.Selain itu peningkatan ini juga berkorelasi dengan

pertumbuhan ekonomi Kota Baubau serta peningkatan pendapatan

perkapita penduduk yang cenderung menunjukkan trend yang

semakin meningkat.

PDRB per kapita merupakan salah satu tolak ukur untuk

mengetahui tingkat kesejahteraan suatu daerah ataupun daya beli

masyarakat. Berdasarkan nilai harga berlaku, PDRB per kapita

nominal (PDRB ADHB) Kota Baubau pada tahun 2014 sebesar Rp.

35,15 juta per tahun diproyeksikan meningkat menjadi Rp. 39,3 juta

pada tahun 2015 atau terjadi peningkatan sebesar Rp. 4,1 juta/jiwa

atau 11,83%.

Jika memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi, yang

dihitung berdasarkan PDRB ADHK 2010, maka PDRB per kapita riil

masyarakat Kota Baubau meningkat dari Rp. 30,6 juta pada tahun

2014 menjadi Rp. 33,96 juta atau meningkat 8,02%, dengan asumsi

bahwa selama tahun 2014-2015 pendapatan masyarakat Kota

Baubau meningkat rata-rata Rp. 204.632 perkapita per bulan.

-

10.000.000,00

20.000.000,00

30.000.000,00

40.000.000,00

2013 2014 2015

pendapatan perkapita nominal 30.602.877,00 35.147.382,91 39.305.318,31

pendapatan perkapita riil 29.336.519,74 30.602.876,85 33.058.461,94

Gambar 2.14

PERKEMBANGAN

PENDAPATAN

PERKAPITA

Page 151: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-117

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.4.1.2 Produktivitas Daerah

Produktivitas total daerah dapat menggambarkan seberapa

besar tingkat produktivitas tiap sektor dalam rangka mendorong

perekonomian suatu daerah. Produktivitas daerah persektor (9sektor)

merupakan jumlah PDRB dari setiap sektor dibagi dengan jumlah

angkatan kerja dalam sektor yang bersangkutan. Sektor Listrik, Gas

dan Air Bersih, Sektor Konstruksi, dan Sektor Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan merupakan tiga sector yang memiliki

Produktivitas Sektoral tertinggi dengan rata-rata capaian diatas 100,

yang berarti bahwa tenaga kerja di sektor tersebut merupakan

tenaga kerja dengan tingkat produktivitas sekaligus income tertinggi.

Sedangkan Pertanian pertambangan, dan Industri Pengolahan

merupakan sektor dengan tingkat produktivitas terendah, hal ini

relevan dengan peranan Baubau sebagai perkotaan yang

perekonomiannya digerakkan oleh sector tersier, dan sector-sektor

primer hanya berperan sebagai sector komplemen pendukung

pertumbuhan ekonomi.

Secara kumulatif, produktivitas total Kota Baubau

menunjukkan tingkat pertumbuhan yang cukup berarti, dalam 5

Tahun (2011-2015) tingkat produktivitas Kota Baubau meningkat

73,29%. Peningkatan tertinggi terjadi pada Tahun 2015dengan

tingkat pertumbuhaan 73,98% dalam satu Tahun. Dengan tingkat

produktivitas daerah 71,81 pada Tahun 2011, capaiannya diatas

rata-rata provinsi Sulawesi Tenggara dan Nasional.

Tabel 2.63

Perkembangan Produktivitas Daerah Kota Baubau Tahun 2011-2015

Produktivitas Sektoral 2011 2012 2013 2014 2015

Pertanian 14,75 14,87 15,06 14,99 13,82

Pertambangan 3,89 4,41 4,4 4,55 4,87

Industri Pengolahan 4,42 4,25 4,07 4,23 4,28

Listrik, Gas dan Air bersih 0,06 0,06 0,05 0,05 0,05

Konstruksi 19,38 20,21 20,57 19,78 20,23

Perdagangan, Hotel & Restoran

17,38 17,82 17,74 17,98 18,78

Page 152: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-118

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Pengangkutan &

Komunikasi 5,77 5,57 5,41 5,25 5,23

Keuangan, persewaan & Jasa perusahaan

2,72 2,82 2,95 3,08 3,24

Jasa-Jasa 3,44 3,5 3,49 3,5 3,48

Kota Baubau 71,81 73,51 73,74 73,41 73,98

Sumber: BPS, PDRB Tahun 2012-2016, diolah

2.4.1.3 Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Perbankan

Daerah

Peranan perbankan di Kota Baubau dapat dilihat dari

perkembangan jumlah kantor, jumlah dana yang tersedia di bank

dan jumlah kredit/pinjaman yang disalurkan. Pada tabel terlihat

bahwa jumlah kantor bank di Kota Baubau tahun 2011 sebanyak 16

buah sementara Tahun 2014 sebanyak 18. Dimana Bank BRI

merupakan bank dengan jumlah cabang terbanyak yakni sebanyak 8

buah, yang terdiri dari 1 buah kantor cabang dan 7 buah kantor

unit.

Tabel 2.64 Perkembangan Jenis dan Jumlah Bank di Kota Baubau Tahun 2010-20114 No Uraian 2010 2012 2012 2013 2014 Keterangan

1 Bank Umum 9 10 12 10 12

a BRI 5 6 6 8 8 Bank Konvensional

b BNI '46 1 1 1 1 1 Bank Konvensional

c BPD 1 1 1 1 1 Bank Konvensional

d Mandiri 1 1 1 1 1 Bank Konvensional

e BTPN 0 0 1

1 Bank Konvensional

f Panin 1 1 1 1 1 Bank Konvensional

g BSM 0 0 1 0 1 Bank Syariah

h BCA 1 Bank Konvensional

2 Bank Perkreditan 1 2 2 2 2

a Bank

Gandalata 1 1 1 1 1 Bank Konvensional

b Banteramas 0 1 1 1 1 Bank Konvensional Sumber : Baubau dalam Angka 2010-2014

Tabel 2.65 Jenis Tabungan, 2014

Jenis Tabungan Nasabah Nilai

Setiap Saat dapat ditarik 120.117 799.537

Berjangka 1.656 217.855

Lainnya 788 220.459

Jumlah 909.773 1.237,85

Sumber: Baubau Dalam Angka (2015), Diolah

Page 153: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-119

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Banyaknya nasabah perbangkan di Kota Baubau sebanyak

909.773 dengan jenis tabungan terbanyak yaitu setiap saat dapat

ditarik jumlah nasabah tertinggi sebanyak 120.117 orang dengan

nilai tabungan sebesar 799.537 sementara jenis tabungan lainnya

nasabahnya sedikit sebanyak 788 orang namun nilai penyimpanan

uang sebanyak 220.459 milyar.

Tabel 2.66

Posisi Pinjaman Perbankan Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2014

Sektor Ekonomi Peminjam Nilai (jutaRp)

Pertanian 300 15.565

Pertambang 18 1.224

Perindustrian 268 3.784.214

Listrik, Gas, dan Air

Minum

13 3.762

Konstruksi 18 7.968

Perdagangan 5.761 416.583

Pengangkutan 189 23.194

Jasa-jasa dan lainnya 1.835 128.210

Jumlah

2014 8.412 4.380.720

2013 9.760 650.697

2012 12.458 1.089.458

2011 5.833 483.403

2010 13.187 868.641

Sumber: Bank Sekota Baubau 2014.

2.4.1.4 Pembangunan Pemukiman dan Penataan Bangunan

Pengembangan kawasan perumahan di Kota Baubau cenderung

terpusat di Kecamatan Wolio dan Betoambari. Kendala dalam

pengembangan perumahan di Kota Baubau adalah kondisi

kemiringan lahan dan penyediaan air bersih mengingat sumber air

bersih yang sangat terbatas semenetara sumber air baku masih

memenuhi. Disamping itu kedekatan dengan pusat pelayanan

merupakan faktor tambahan yang penting. Umumnya rumah-rumah

yang ada mayoritas diusahakan sendiri oleh masyarakat. Hal ini

Page 154: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-120

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

mengakibatkan sebaran permukiman cenderung tidak teratur dan

terkonsentrasi pada satu wilayah tertentu. Kondisi teraktual saat ini,

Pemerintah Kota Baubau mulai mengadakan peremajaan dan

penataan kembali permukiman. Upaya ini diwujudkan dalam arahan

yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah dalam

bentuk Kawasan Siap Bangun (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun

(Lisiba). Dengan stimulasi yang tepat, saat ini pembangunan

perumahan oleh developer swasta telah berkembang dengan pesat di

Kota Baubau

Berdasarkan peningkatan jumlah penduduk sampai Tahun

2015 maka kebutuhan rumah mencapai 7.256 unit rumah. Total

lahan yang dibutuhkan untuk perumahan mencapai 138,33 Ha.

Dengan memperhitungkan penyediaan fasilitas lingkungan maka

pengembangan kawasan perumahan dilakukan minimal 197,61

Ha.Untuk itu dalam rencana pemanfaatan ruang ini kegiatan

perumahan termasuk perumahan yang telah ada dialokasikan seluas

1.150,05 Ha yang tersebar terutama di BWK III, IV, dan V. Ketiga

BWK ini menjadi konsentrasi pelimpahan persebaran penduduk.

Beberapa keberhasilan pembangunan di Kota Baubau dalam

Urusan Perumahan Rakyat yang pedanaannya berasal dari APBD

Kota, Provinsi maupun APBN antara lain adalah sebagai berikut.

Pertama pembangunan perumahan eksodus dan stimulasi

pembangunan perumahan kurang mampu, Kedua, pembangunan

Rusunawa Asrama Mahasiswa di Kelurahan Lipu Kecamatan

Betoambari. dan Ketiga, pembangunan Rusunawa bagi masyarakat

yang berpenghasilan rendah di Kelurahan Wameo Kecamatan

Murhum. Di Tahun 2012-2015 yang pendanaannya berasal dari

APBD Kota, Propinsi dan APBN antara lain adalah Pertama

Pembangunan NSD di Palagimata, Kedua Pembangunan Rusunawa

MBR di kelurahan Tarafu.

Terkait penataan Bangunan dan Lingkungan di Kota Baubau,

sebagaimana diuraikan pada Rencana Pembangunan Infrastruktur

Page 155: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-121

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Jangka Menengah (RPIJM) Tahun 2013-2018, Kepadatan bangunan

tertinggi terdapat di sepanjang jalan Jl. Yos Sudarso dan RA Kartini

sebagai Kawasan Pusat Kegiatan. Karena tingginya nilai lahan dan

intensitas kegiatan di kawasan tersebut (sebagai kawasan komersial),

maka KDB minimal yang diharuskan adalah 80%, sedangkan KDB

maksimal yang diijinkan mencapai 90%.Selanjutnya KDB untuk

kawasan perdagangan eceran di BWK I dan BWK II ditetapkan antara

60% hingga 80%. Untuk kawasan industri KDB mencapai 40-60%

demikian pula kawasan komersial pada pusat pelayanan jenjang kedua.

Khusus pengaturan KDB di kawasan perumahan terbagi

menjadi tiga, yaitu intensitas tinggi (KDB 60%-80%), intensitas

sedang (KDB 40%-60%) dan intensitas rendah (KDB >40%).

Perumahan yang termasuk dalam kategori intensitas tinggi adalah

perumahan dengan kepadatan penduduk diatas 80 jiwa/Ha yaitu

perumahan di BWK II. Demikian pula perumahan satu lapis

sepanjang jalan arteri. Perumahan kategori intensitas sedang antara

lain perumahan di Waruruma dan Bukit Wolio Indah. Sisanya

perumahan dianggap sebagai perumahan intensitas rendah dan

diatur dengan KDB maksimal 40%.

A. Sistem Jaringan Air Bersih

Secara umum Kota Baubau memenuhi kebutuhan air

minumnya dari 3 (tiga) jenis sumber yaitu : (a) Sistim Perpipaan dan

Non Perpipaan yang dikelola oleh PDAM dan Masyarakat, (b) Air

permukaan, Sungai Bau Bau dan beberapa sungai-sungai kecil,

serta (c) Air tanah, terutama melalui sumur dangkal. Secara umum

sistem penyediaan air minum Kota Baubau sesuai dengan kondisi

topografi dibagi dalam 7 (tujuh) Zona wilayah pelayanan dan 2 (dua)

wilayah pelayanan khusus, sebagaimana diuraikan pada tabel 2.99.

Pemakaian air perhari setiap SR untuk domestik 960.300 liter

dengan pemakaian perorangan setiap hari rata-rata 90

liter/orang/hari sedangkan untuk non domestik sangat tinggi hal ini

dipengaruhi oleh pelayanan pelabuhan yang rata-rata perbulan

Page 156: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-122

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

9.800 m3 atau 350.000 liter/hari. Berdasarkan data PDAM Kota

Baubau tingkat kebocoran rata-rata 25 – 30 % perbulan dengan

waktu pelayanan untuk pelabuhan 24 jam sedangkan untuk

domestic 10 jam perhari. Rata-rata pemakaian persambungan SR

300 liter – 475 liter setiap hari persambungan. Beberapa sumber air

baku yang belum dimanfaatkan di Kota Bau Bau yaitu :Mata Air

Samparona Kapasitas sumber 120 Liter/detik, Mata Air Ntowu-

Ntolibu Kapsitas sumber 80 liter/detik, Mata Air Waruruma

Kapasitas 15 liter/detik, Mata Air Waeni kapasitas 60 liter/detik,

Mata Air Rumbia Kapasitas 20 liter/detik dan Air Permukaan Kali

Baubau

Tabel 2.67 Pembagian Zona Pelayanan Air Minum Kota Baubau

Zona Sumber Cakupan Pelayanan

PDAM Baubau Tingkat Layanan

Wilayah Pelayanan

I

Air permukaan Sungai

Baubau dengan kapasitas

debit 100–120 l/s; dan kapasitas produksi 5 l/s.

Kecamatan Murhum,

Batupoaro, dan Betoambari

tidak termasuk Kelurahan Waborobo

3,45 %

**

Wilayah

Pelayanan

II

Air tanah (Mata Air Mata I dan II, Mata Air Kasombu)

dengan kapasitas debit 80–

100 l/s; dan kapasitas produksi 7,5 l/s.

Kecamatan Wolio dan

Kokalukuna (Kelurahan

Kadolomoko)

2,41 % **

Wilayah

Pelayanan III

Air tanah (Mata Air Rumbia) dengan kapasitas debit 10 –

20 l/s; dan kapasitas

produksi baru 5 l/s

Kecamatan Sorawolio 46,91%.

Wilayah

Pelayanan

IV

Air tanah (Air Waeni) dengan

total kapasitas debit 75 – 100 l/s; dan kapasitas produksi

baru 5 l/s.

Kecamatan Lea-Lea dan Bungi

(sebagian wilayah Kelurahan Palabusa, Ngkaring-Ngkaring,

Waliabuku, Liabuku)

41,12%

Wilayah Pelayanan

V

Air tanah (Mata Air

Wamembe) dengan total kapasitas debit 15 – 20 l/s;

dan kapasitas produksi 7,5

l/s

Kecamatan Kokalukuna

(Kelurahan Liwuto dan Sukanayo) dan Kecamatan

Bungi (Kelurahan Kalialia,

Lowu-Lowu, Kolese)

37,16%

Wilayah Pelayanan

VI

Air tanah (Mata Air Waeni)

dengan total kapasitas debit

60 – 75 l/s; dan kapasitas produksi baru 5 l/s.

Kecamatan Bungi dan Lea-

lea(sebagian wilayah Kelurahan Palabusa, Ngkaring-Ngkaring,

Liabuku, serta seluruh

Kampeonaho)

52,32%

Wilayah

Pelayanan

VII

Air tanah (Mata Air Bungi dan

Waruruma),total kapasitas debit 50–75 l/s; kapasitas

produksi 5 l/s.

Kecamatan Kokalukuna

(Kelurahan Waruruma dan

Kelurahan Lakologou)

61,43 %

Page 157: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-123

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Zona Sumber Cakupan Pelayanan

PDAM Baubau Tingkat Layanan

Wilayah

Pelayanan Khusus I

Air tanah (Mata Air Jatuh) dengan total kapasitas debit

50 – 75 l/s; dan kapasitas

produksi baru 5 l/s

Pelayanan khusus untuk

Industri, Niaga besar dan

pelabuhan yang rata-rata kebutuhan airnya setiap hari

750 m3,

Wilayah Pelayanan

Khusus II

Distribusi air menggunakan

mobil tangki dan terminal air

berupa hidran dan penampung

Kelurahan Waborobo

Keterangan : ** sisanya sebagian besar terlayani oleh PDAM Kab. Buton Sumber: PDAM Kota Baubau,

Untuk Zona pelayanan non perniagaan, Jenis jaringan yang

digunakan adalah perpipaan yaitu Pipa GI Kls Medium dia 2” sampai

6” dan non perpipaan meliputi Bangunan Watertriment, Instalasi

Pengolahan Air dan Reservoir. Pendistribusian air oleh PDAM

dilakukan secara grafitasi dan pompanisasi dan tanpa pengolahan

secara terpusat. Sistem perpipaan air minum di Kota Baubau

sebagian besar dikelola oleh PDAM Kota Baubau sedangkan yang

lainnya dikelola oleh masyarakat setempat, dan khusus di

Kecamatan Murum, Wolio dan Batupoaro sebagian besar masih

dilayani oleh Jaringan PDAM Kabupaten Buton.

B. Sarana dan Prasarana Transportasi

Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang

sangat penting untuk memperlancar roda kegiatan ekonomi. Kondisi

jalan yang baik akan memudahkan mobilitas penduduk dalam

mengadakan hubungan perekonomian dan kegiatan sosial lainnya.

Panjang jalan Tahun 2015 di Kota Baubau secara keseluruhan

sepanjang 430,02 km, yang terdiri dari jalan beraspal sepanjang

242,42 km dan Kerikil 32,80 km. Sarana angkutan darat seperti

kendaraan bermotor disamping dapat digunakan oleh masyarakat

sebagai angkutan penumpang, juga dapat digunakan sebagai

angkutan barang, baik barang produksi pabrik maupun barang hasil

produksi pertanian dan hasil-hasil lainnya.

Page 158: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-124

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Gambar 2.15

Perkembangan Panjang Jalan Menurut Kondisi di Kota Baubau

Sumber: BAPPEDA Kota Baubau, 2015

Tabel. 2.68

Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di Kota Baubau Tahun

2012-2014

No Uraian 2012 2013 2014

1 Panjang Jalan (Km) 249,83 257,44 259,67

2 Jumlah Kendaraan (unit) 19.575 24.080 25.664

Rasio 1/2 0,01 0,01 0,01

Sumber : Baubau dalam Angka 2016, Dinas PU Kota Baubau, 2015

Tabel 2.69 Perkembangan Panjang Jalan Kota Baubau

Menururt Jenis Permukaan, Kondisi dan Status Jalan Tahun 2014-2015

Keadaan

Status Jalan

JALAN NASIONAL

(KM)

JALAN PROPINSI

(KM)

JALAN KAB / KOTA

(KM)

2014 2015 2014 2015 2014 2015

JENIS PERMUKAAN

a. Diaspal 62,076 62,076 - - 130,787 133,206

b. Kerikil 45,44 32,80 - - 23,663 47,844

c. Tanah - - - - - -

d. Tidak dirinci - - - - - -

Jumlah 62,076 62,076 - - 154,45 181,05

KONDISI JALAN

a. Baik 243,78 242,42 - - 122,264 158,16

b. Sedang 10,98 106,7 - - 20,597 13,17

c. Rusak 4,91 80,29 - - 11,589 9,72

d. Rusak Berat - 0,61 - - - -

Jumlah II 259,67 430,02 - - 154,45 181,05

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Baubau, 2016

0

50

100

150

200

250

a. Baik b. Sedang c. Rusak d. Rusak Berat

243,78

10,984,91 0

242,42

106,780,29

0,61

2014 2015

Page 159: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-125

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.70 Prasarana Jembatan di Kota Baubau

Nama Jembatan Nama Ruas Dimensi

Total Panjang (m) Lebar( m )

Jembatan Gantung Jl.Kartini/Murhum 67,6 11,2

Jembatan Tengah Jl. Bataraguru 59 9

Jembatan Baley Jl. Monginsidi 31,1 9

Jembatan tomba Jl. Monginsidi 5 10,8

Jembatan Air jatuh Jl. Anoa

Jembatan Jabar Rahma

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Baubau, 2015

Tabel 2.71 Perkembangan Sarana dan Prasarana Transportasi di Baubau

Tahun 2013-2017

Uraian .....

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah orang yang terangkut

angkutan umum

Jumlah barang yang terangkut

angkutan umum

Jumlah orang terangkut melalui

dermaga Baubau per tahun

1.100.0

00

1.150.00

0

1.200

.000

1.250.

000

1.127.

500

Jumlah barang terangkut melalui

dermaga Baubau per tahun (ton) 673.67 700

740 800 850

Jumlah orang terangkut melalui bandara Baubau per tahun 92.5 95

97 99 100

Jumlah barang terangkut melalui bandara Baubau per tahun (ton) 3.9 4

4.5 4.7 5

Jumlah orang terangkut melalui terminal Baubau per tahun

Jumlah barang terangkut melalui

terminal baubau per tahun

C. Luas Wilayah Produktif

Kota Baubau dengan karakteristik wilayah yang merupakan

kombinasi antara urban (perkotaan) dan rural (pedesaan), aktivitas

masyarakatnya juga merupakan ombinasi antara dua sektor

dominan, yakni Sektor Pertanian di Kecamatan Bungi, Sorawolio,

kokalukuna, dan Lea-lea, dan Sektor Perdagangan dan jasa di

Kecamatan Wolio, Murhum, Batupoaro, dan Betoambari. Agar

mampu mewadahi berjalannya aktivitas masyarakat tersebut maka

ketersediaan ruang yang produktif dan termasuk dalam Kawasan

Budidaya mutlak diperhitungkan dalam pengembangan wilayah

lebih lanjut, sebagaimana diuraikan pada tabel 2.108 dan 2.109

berikut ini:

Page 160: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-126

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.72

Persentase Luas Wilayah Produktif Tahun 2008-2012 Kota Baubau (Ha)

No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012

1 Tanah Sawah 1.157 1.147 1.380 1.326 1.271

2 Bangunan dan Halaman 1.735 2.115 2.261 2.906 2.673

3 Tegal/Kebun 3.174 3.002 2.646 2.855 2.424

4 Ladang/Huma 1.303 1.293 1.306 1.293 1.128

5 Padang Rumput 463 494 409 373 179

6 Rawa 37 48 37 31 31

7 Tambak, Kolam, Tebat dan Empang

71 67 59 59 53

8 Lahan yg sementara tidak diusahakan

252 481 478 502 448

9 Lahan tanaman kayu-kayuan 981 984 696 683 374

10 Hutan Negara 9.575 9.889 9.822 9.828 9.785

11 Perkebunan 1.957 1.954 1.875 1.729 1.521

12 Lainnya 855 626 1.131 2.244 2.215

a Luas Wilayah Produktif 8.643 8.447 7.962 7.945 6.771

b Luas Seluruh Wilayah Budidaya 10.667 11.091 10.738 11.384 9.923

c Rasio 1/2 81,03% 76,16% 74,15% 69,79% 68,24% Sumber : Baubau dalam Angka 2008-2012

Keterangan : angka 2012 merupakan angka sementara

Tabel 2.73 Persentase Wilayah Produktif Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Baubau

No Uraian

Beto

am

bari

Murh

um

Woli

o

Kokalu

kuna

Sora

waoli

o

Bungi

Lea L

ea

Jum

lah

1 Tanah Sawah - - - - 100 1.136 90 1.326

2 Bangunan dan Halaman 447 587 720 141 303 318 390 2.906

3 Tegal/Kebun 429 20 475 454 1.02

5 196 256 2.855

4 Ladang/Huma 45 - 345 228 344 215 116 1.293

5 Padang Rumput 337 3 - - - 5 2 373

6 Rawa - - - - 1 15 15 31

7 Tambak, Kolam, Tebat

Empang - - - - 1 34 24 59

8 Lahan yang sementara

tidak diusahakan - - - - 200 103 199 502

9 Lahan tanaman kayu-

kayuan - - - - 300 212 171 683

10 Hutan Negara 1.25

5 - - -

5.86

0 1.742 971 9.828

11 Perkebunan 244 5 182 107 150 463 578 1.729

12 Lainnya 32 30 11 14 41 332 55 2.244

a Luas Wilayah Produktif 718 25 1.00

2 789

1.92

0 2.256

1.23

5 7.945

b Luas Seluruh Wilayah

Budidaya

1.16

5 612

1.72

2 930

2.42

4 2.692

1.83

9

11.38

4

c Rasio ½ (%) 61,6

3 4,08

58,1

9 84,84

79,2

1 83,80

67,1

6 69,79

Sumber : Baubau dalam Angka 2008-2012

Page 161: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-127

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

D. Sarana Hotel dan Restoran

Hotel merupakan penyedia akomodasi secara harian berupa

kamar-kamar di dalam satu bangunan yang dapat dilengkapi dengan

jasa pelayanan makanan dan minuman, kegiatan hiburan atau

fasilitas lainnya. Hotel terdiri dari hotel berbintang dan non.

Tahun 2015 jumlah hotel menurun dari 59 hotel menjadi 55

hotel. Hal ini karena beberapa hotel tersebut tutup dan beralih

fungsi. Jumlah kamar yang tersedia dari 55 hotel sebanyak 778

kamar dengan tempat tidur sebanyak 1.091 buah.

Dari data pengunjung hotel dapat diketahui bahwa terjadi

penurunan jumlah tamu hotel dari 347 wisatawan mancanegara

menjadi 126, dan 103.600 wisatawan domestik menjadi 7.702

wisatawan.

Tabel 2.74 Jenis dan Jumlah Penginapan dan Hotel di Kota Baubau Tahun 2015

E. Rasio ketersediaan Prasarana Listrik dan Air Bersih

Keseluruhan kebutuhan listrik di Daerah Kota Baubau dipenuhi

oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perkembangan daya terpasang

listrik PLN dari Tahun ke Tahun menunjukan adanya peningkatan.

Demikian juga produksi listrik dan nilai penjualan listrik mengalami

peningkatan bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya, Sedangkan

Page 162: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-128

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

untuk jumlah pelanggan dan jumlah listrik terjual Tahun 2011

mengalami penurunan. Daya terpasang Tahun 2010 sebanyak

21.799.570 Kw, sedangkan pada Tahun 2011 mencapai 30.478.250 Kw

atau meningkat 39,81 persen. Jumlah pelanggan Tahun 2011 sebanyak

21.187 atau menurun sebesar 9,11 persen dibanding Tahun 2010 yang

mencapai 23.308 pelanggan.

Tabel 2.75

Jumlah ProduksiListrik PLN Menurut Kecamatan di Kota Baubau Tahun 2015

Tabel 2.76 Jumlah Pelanggan, tenaga Listrik terjual dan Nilai Penjualan Listrik

PLN Menurut Jenis Penggunaan di Kota Baubau Tahun 2015

Page 163: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-129

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

2.4.2 Fokus Iklim Berinvestasi

2.4.2.1 Rencana Umum Penanaman Modal Daerah Kota Baubau

Pengembangan iklim Berinvestasi di Kota Baubau diarahkan

pada tercapainya “Baubau sebagai ota Terbaik dalam Pelayanan dan

Realisasi Penanaman Modal di Propinsi Sulawesi Tenggara” Rencana

Umum Penanaman Modal Daerah (RUPMD) Kota Baubau menjadi

dokumen perencanaan dibidang penanaman modal di tingkat daerah

untuk mensinergikan kebijakan-kebijakan dasar kegiatan

penanaman modal. Penanaman modal diarahkan kepada pemerataan

pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Kota Baubau melalui

perencanaan pengembangan wilayah dan optimalisasi potensi

investasi daerah, sehingga diharapkan mampu menjadi motor

penggerak tumbuhnya sentra industri dan aktivitas ekonomi di Kota

Baubau. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Baubau harus

menyiapkan peta investasi yang menjadi prioritas pengembangan

investasi secara komprehensif.

Kegiatan penanaman modal harus menjadi bagian dari

penyelenggaraan perekonomian Kota Baubau dan ditempatkan

sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan

lapangan kerja, meningkatkan pembangunan ekonomi

berkelanjutan, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan serta

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu perekonomian

yang berdaya saing. Untuk itu, lembaga penanaman modal di Kota

Baubau harus mampu menjadi inisiator, berorientasi "problem

solving", dan memfasilitasi secara proaktif, baik kepada calon

penanam modal maupun penanam modal yang sudah menjalankan

usahanya di Kota Baubau.

Uraian pelaksanaan RUPMD Kota Baubau berdasarkan arah

dan kebijakan penanaman modal diuraikan sebagai berikut:

Page 164: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-130

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

1. Penanaman Modal yang Terencana dan Berwawasan

Lingkungan

Beberapa strategi yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam

arah kebijakan penanaman modal ini, adalah: (1) Menetapkan

bidang pangan, infrastruktur, dan pelayanan jasa sebagai isu

strategis dalam penyediaan dan pengembangan kualitas dan

kuantitas penanaman modal, (2) Menentukan wilayah yang

dikembangkandengan mempertimbangkan isu strategis sebagai

Fokus Pembangunan wilayah Kota Baubau yang sejalan RUTR

Propinsi Sultra dan Nasional. (3) Sinergi dengan kebijakan dan

program pembangunan lingkungan hidup, khususnya program

pengurangan emisi gas rumah kaca dan pencegahan kerusakan

keanekaragaman hayati. (4) Peningkatan penggunaan teknologi

dan proses produksi yang ramah lingkungan secara lebih

terintegrasi, dari aspek hulu hingga aspek hilir., serta (5)

Pengembangan wilayah yang memperhatikan tata ruang dan

daya dukung lingkungan.

2. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah&Koperasi

(UMKMK)

Beberapa strategi yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam

arah kebijakan penanaman modal ini, adalah:Pemberdayaan

Lembaga Usaha Ekonomi masyarakat Desa/ Kelurahan,

Penumbuhan Lingkungan Usaha Yang Kondusif, Program

Pengembangan Fasilitasi Pembiayaan, Program Pengembangan

Kewirausahaan Dan Sumber Daya Manusia UKM, Program

Pengembangan Sentra Bisnis UKM Yang Dinamis, Program

Fasilitasi Pemasaran UKM, Program Pengembangan

Infrastruktur Fisik dan Ekonomi.

3. Perbaikan Iklim Investasi

Adapun strategi yang direncanakan dalam arah kebijakan

penanaman modal ini adalah:

Page 165: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-131

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Penguatan Kelembagaan Badan Pelayanan Perizinan dan

Penanaman Modal (BP3M) Kota Baubau.

Pengaturan arah kebijakan prioritas pembangunan yang dapat

menjamin peningkatan produktivitas dan inovasi secara

berkelanjutan.

Pengaturan Perizinan dan Non Perizinan yang

mempertimbangkan klasifikasi wilayah dalam rangka

mendorong persebaran dan pemerataan Penanaman Modal.

Pengaturan Persaingan Usahadan jaringan mitra strategis

kepenanammodalan.

Pengaturan kegiatan penanaman modal yang strategis dan

berkualitas, dengan menekankan pada peningkatan nilai

tambah, peningkatan penanaman modal di sektor prioritas dan

pengembangan wilayah.

4. Promosi Penanaman Modal

Arah dan kebijakan penanaman modal ini diharapkan dapat

berperan untuk memperkenalkan serta membangun image positif

bagi Kota Baubau dalam hal investasi dan penanaman modal.

5. Persebaran Penanaman Modal

Arah kebijakan persebaran penanaman modal bertujuan untuk

pemerataan dan optimalisasi penanaman modal dan investasi di

Kota Baubau agar semua sektor ekonomi dapat produktif dan

memberikan nilai tambah ekonomi bagi daerah.

2.4.2.2 Angka Kriminalitas

Dalam mewujudkan iklim yang kondusif bagi Investasi di Kota

Baubau, angka kriminalitas merupakan salah satu factor yang harus

ditekan seoptimal mungkin. Kriminalitas menggambarkan adanya

ketimpangan kehidupan sosial di masyarakat, sekaligus merupakan

fenomena sosial yang memerlukan penanganan yang serius. Keamanan

dan ketertiban merupakan salah satu kebutuhan yang selalu

didambakan oleh masyarakat, baik dalam kehidupan beragama

maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu pemerintah dan

Page 166: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-132

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

masyarakat selalu mengupayakan berbagai usaha guna terciptanya

kehidupan yang aman dan tertib.Gambaran tentang angka kriminalitas

di Kota Baubau disajikan pada tabel 2.112 berikut ini:

Tabel 2.77 Angka Kriminalitas Tahun 2011-2014 Kota Baubau

No Uraian 2011 2012 2013 2014 rerat

a

1 Jumlah Kasus Pembunuhan 3 2 2 7 3,5

2 Jumlah Kasus Aniaya Berat 6 6 0 2 3,5

3 Jumlah Kasus Pencurian

Berat 39 7 3 2 12,75

4 Jumlah Kasus Pencurian

dengan Kekerasan 8 5 4 3 5

5 Jumlah Kasus Curanmor 31 33 9 10 20,75

6 Jumlah Kasus Pasal 359 KUHP

130 123 105 66 106

7 Jumlah Kasus Pembakaran 2 0 1 1 1

8 Jumlah Kasus Perjudian 31 18 18 22 22,25

9 Jumlah Kasus Perkosaan 5 4 2 3 3,5

10 Jumlah Kasus Pengrusakan 19 25 14 19 19,25

11 Jumlah Kasus Tebang Liar 6 8 4 2 5

12 Jumlah Kasus KDRT 37 27 25 25 28,5

a Jumlah Tindak Kriminal

selama 1 Tahun 317 258 187 162 231

b Jumlah Penduduk 139.71

7

143.36

3

145.42

7

151.48

5

c Rasio a/b 0,23% 18,00% 12,86% 10,69%

Sumber : Baubau dalam Angka 2013-2015

2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia

2.4.4.1. Tenaga Kerja dan Pengangguran

Secara umum, permasalahan tenaga kerja di Indonesia adalah

terbatasnya lapangan kerja dan rendahnya kualitas tenaga kerja. Demikian

juga halnya di Kota Baubau. Menghadapi kondisi tersebut, maka

pemerintah daerah telah memprogramkan peningkatan kualitas tenaga

kerja yang ada guna meningkatkan daya saing tenaga kerja dalam

memasuki dunia kerja. Pelatihan ketenagakerjaan serta upaya membangun

kerjasama antara pemerintah dengan swasta sudah terjalin komunikasi

dengan baik. Dengan demikian penyiapan tenaga kerja terlatih melalui

balai latihan kerja maupun lembaga pendidikan yang ada menjadi

Page 167: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-133

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

bermanfaat dan berdaya guna. Selain itu, untuk mengatasi keterbatasan

lapangan kerja, pemerintah mengambil langkah dengan melakukan

pelatihan dan pendidikan yang dilaksanakan baik Balai Latihan Kerja

maupun kursus-kursus yang diselenggarakan dinas sosial Kota Baubau

yang mana, Dari 65.292 orang yang bekerja dapat diketahui bahwa

sebagian besar tenaga kerja yaitu 27.271orang berstatus sebagai

buruh/pegawai atau karyawan.Perkembangan data ketenagakerjaan dan

transmigrasi di Kota Baubau dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.78

Jumlah Pendududk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Menurut Lapangan Pekerjaan di Kota Baubau, 2015

No Lapangan Kerja Utama Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1. Pertanian, Kehutanan, Perburuan,

dan Periksnsn 4.062 4.075 8.137

2. Pertambagan dan Penggalian 141 0 141

3. Industri 3.389 3.198 6.587

4. Bangunan 6.382 10.263 16.645

5. Perdagangan Besar, Eceran, dan

Rumah Makan 4.946 280 5.226

Hotel 6.382 10.263 16.645

6. Jasa kemasyarakatan, sosial, dan

perorangan 8.939 8.217 17.156

7. Lainnya 10.139 1.261 11.400

Jumlah 37.998 27.294 65.292

Sumber : BPS Kota Baubau 2015 (diolah)

Masalah ketenagakerjaan di Kota Baubau, sejak tahun 2011

sampai 2015 prosentase menurut lapangan usaha masih didominasi

dari sektor pertanian. Untuk tahun 2015 tidak jauh berbeda. ini

disebabkan karena minimnya industri dan lapangan usaha lainnya

di Kota Baubau. Secara rinci masalah lapangan usaha Kota Baubau

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.79

Pekerjaan Penduduk menurut lapangan usaha (dalam Jiwa)

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. perkebunan dan

perikanan

551.010,7 629.585,8 710.872,3 798.178,1 828.493,1

2.

Pertambang

an dan

penggalian

145.299 186.779,3 207.564,6 242.271 292.043,8

Page 168: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-134

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

3. Industri

pengolahan 165.253 179.887,7 192.058,9 225.358 256.908,3

4. Listrik, gas,

dan air 2.142,5 2.571,3 2.595,1 2.795,1 2.998,1

5.

Pengadaan

air,

pengelolaan sampah,

limbah

11.901,8 14.016,8 15.916 18.400 20.228,4

6. Konstruksi 741.265,5 855.961,8 970.922,7 1.052.909 1.213.182

,7

7.

Perdaganga

n besar dan eceran

649.176 754.463,5 837.455,8 957.121,2 1.126.344

,7

8.

Transportasi dan

pergudanga

n

215.687,9 235.717 255.462,1 279.864,1 313.677,7

9.

Penyediaan

akomodasi makan dan

minum

45.610,7 54.049 60.019,7 67.502,8 76.169,7

10

.

Informasi

dan komunikasi

155.982 169.487,3 188.209,2 191.792,3 209.193,4

11

.

Jasa keuangan

dan

asuransi

101.426,4 119.43,7 139.310,8 163.729,3 194.082,3

12

. Real Estate 124.403,5 138.938 150.863 166.472,1 185.633,3

13

.

Jasa

perusahan 5.932 6.623,6 7.479,4 8.283,5 9.435,6

14

.

Administrasi

pemerintaha

n, pertahanan,

dan jaminan

sosial

381.564,4 401.649,5 442.301,8 523.824,5 564.324,6

15

.

Jasa

pendidikan 263.009,3 284.303,5 315.299,5 373.301,3 421.336,6

16

.

Jasa

kesehatan 47.036,5 52.920,8 59.887,7 66.369,8 73.186

17.

Jasa lainnya

128.489,7 148.286,1 164.822,1 186.127,8 208.774,7

PDRB 3.735.192,

7 4.234.724,

9 4.721.040

,9 5.324.301

,3 5.996.013

,1

Sumber : BPS Kota Baubau 2015 (diolah)

Page 169: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-135

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

3.1.1. Perkembangan Angkatan Kerja

Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan

tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.

Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja (15

tahun ke atas) dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang

dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika

mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut. Salah satu

tujuan pembangunan adalah menciptakan lapangan kerja dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Ukuran

tersebut salah satunya dapat dilihat dari banyaknya orang yang

masuk dalam angkatan kerja mendapatkan pekerjaan dan/atau

menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka.

Tabel 2.80

Perkembangan Penduduk Usia 15 Tahun Kota Baubau Menurut Jenis Kegiatan

Jenis Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014

A. Angkatan Kerja 62.115 59.091 57.284 63.946 66.148

- Bekerja 56.451 55.777 51.438 58.408 61.691

- Pengangguran 5.664 3.314 5.846 5.538 4.493

1. Bukan Angkatan Kerja (Sekolah,

Mengurus Rumah

Tangga, dan Lainnya

29.613 31.404 34.910 34.042 36.997

Jumlah 91.728 90.495 92.194 97.354 103.531

Sumber; Baubau Dalam Angka 2015(Diolah)

Ditinjau dari lapangan pekerjaan utama pada tahun 2014 penduduk

Kota Baubau umumnya bekerja pada 3 sektor utama yaitu sektor jasa yang

meliputi jasa pertambangn, listrik, bangunan, perdagaangan,

transportasi/komunikasi, keuangn dan Jasa Lainnya mampu menyerap

tenaga kerja sebesar 71,36 persen, diikuti sektor industry pengolahan

15,29 persen dan sektor pertanian sebesar 13,35 persen.

Tabel 2.81

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Lapangan Kerja Utama

Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Pertanian 10.401 10.398 8.984 9.100 7.534 8.236

Industri Pengolahan 3.533 3.671 3.222 2.512 5.295 9.430

Pertambangan 271 186 242 490 933 44.025

Listrik 210 206 147 395 153

Page 170: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-136

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Bangunan 2.594 4.008 5.219 4.878 4.177

Perdagangan 14.411 15.320 17.326 15.178 16.241

Transportasi/

Komunikasi 5.658 5.256 4.873 4.070 6.169

Keuangan 1.132 957 1.080 344 794

Jasa-jasa 13.719 16.467 14.684 14.471 17.112

Jumlah 51.92

9

56.46

9

55.77

7

51.43

8

58.40

8

61.69

1

Sumber : BPS Kota Baubau 2014 (diolah)

3.1.2. Angka Partisipasi Angkatan Kerja

Angka yang sering digunakan untuk menyatakan jumlah angkatan

kerja adalah TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja), yang merupakan

rasio antara jumlah angkatan kerja dan jumlah tenaga kerja.Angka

Partisipasi Angkatan Kerja (APAK) adalah bagian dari penduduk usia kerja

usia 15 tahun keatas yang mempunyai pekerjaan selama seminggu yang

lalu, baik yang bekerja maupun yang sementara tidak bekerja karena

suatu sebab seperti menunggu panenan atau cuti. Di samping itu, mereka

yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan juga

termasuk dalam kelompok angkatan kerja.

Gambar 2.16

Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Baubau

Sumber: BPS Kota Baubau (2015), diolah

TPAK dapat juga disebut sebagai indikator ekonomi dalam

ketenagakerjaan. Oleh karena itu makin tinggi angka TPAK suatu wilayah,

mencerminkan semakin baik tingkat ekonomi masyarakatnya. Berdasarkan

data BPS hasil Sakernas 2014, jumlah Penduduk Usia Kerja sebanyak

Page 171: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-137

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

103.531 orang. Dari jumlah Penduduk Usia Kerja tersebut, angkatan

kerjanya sebesar 66.184, TPAK sebesar 64,14 Persen artinya dari 100

orang penduduk usia kerja, 64 orang diantaranya adalah angkatan kerja.

3.1.3. Rasio Daya Serap Penduduk yang Bekerja

Data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa jumlah

angkatan kerja penduduk usia 15 tahun ke atas pada tahun 2014

mencapai 66.184 orang dengan didominasi oleh laki-laki sebanyak

39.906 orang dan perempuan sebanyak 26.278 orang dengan total

penduduk yang bekerja sebanyak 61.691 orang, sehingga rasio

penduduk yang bekerja terhadap angkatan kerja mencapai 93,21

persen. Perkembangan Rasio Penduduk yang bekerja dari tahun ke

tahun delama 5 tahun terakhir di Kota Baubau cukup fluktuatif,

pada tahun 2011 tercatat rasio penduduk yang bekerja cukup tinggi

yakni 94,39% yang kemudian menurun pada tahun 2012 dan 2013

masing-masing sebesar 89,79% dan 91,33%, dan kemudian

meningkat sebesar 2,05 % di tahun 2014 menjadi 93,21%.

Gambar 2.17 Rasio Penduduk Bekerja di Kota Baubau Tahun 2011-2014

Sumber : Baubau Dalam Angka, Tahun 2012-2015

3.1.4. Tingkat Pengangguran Terbuka

Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi

sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru

atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak

mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak

2010 2011 2012 2013 2014

90,88

94,39

89,7991,33

93,21

Page 172: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-138

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/ mempunyai

pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Pada tahun 2014 tingkat

pengangguran terbuka Kota Baubau sebesar 6,79 persen atau

menurun sebesar 2,79 point dari tahun 2014 yang mencapai 8,58

persen.

Gambar 2.18 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Baubau

Sumber; Baubau Dalam Angka 2015(Diolah)

2.4.4.3 Tenaga Kerja Sektoral

Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Baubau telah

bergeser dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

ke lapangan usaha ekonomi lainnya yang terlihat dari besarnya

peranan masing-masing lapangan usaha ini terhadap pembentukan

PDRB Baubau. Sumbangan terbesar pada tahun 2015 dihasilkan

oleh lapangan usaha Konstruksi, kemudian lapangan usaha

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor,

lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, lapangan

usaha Administrasi Pemerintahan, lapangan usaha Jasa

Pendidikan dan lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan.

Sementara peranan lapangan usaha lainnya di bawah 5 persen.

9,125,61

10,21 8,666,79

0

5

10

15

20

2010 2011 2012 2013 2014

Page 173: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-139

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Tabel 2.82

Perkembangan Serapan Tenaga Kerja Kota Baubau Per Sektor 2011-2015

Sektor/Lapangan

Usaha

Jumlah Serapan Tenaga Kerja Kota Bau-Bau

2011 2012 2013 2014 2015

Pertanian 14,75 14,87 15,06 14,49 13,82

Pertambangan 3,89 4,41 4,40 4,55 4,87

Industri Pengolahan 4,42 4,25 4,07 4,23 4,28

Listrik dan Air bersih 0,06 0,06 0,05 0,05 0,05

Konstruksi 19,85 20,21 20,57 19,78 20,23

Perdagangan 17,38 17,82 17,74 17,98 18,78

Transportasi dan Komunikasi

5,77 5,57 5,41 5,25 5,23

Keuangan/Perbankan 2,72 2,82 2,95 3,08 3,24

Jasa-Jasa 3,44 3,5 3,49 3,5 3,48

Total Serapan 72,28 73,51 73,74 72,91 73,98

Sumber: BPS Kota Baubau (2016), Kota Baubau Dalam Angka Tahun(beberapa

edisi), diolah

Jenis Lapangan Usaha atau biasa disebut sebagai mata pencaharian

penduduk dapat diklasifikasikan dalam bidang: pertanian, industri,

konstruksi, niaga, transportasi, jasa sosial dan lainnya. Penduduk

yang bergerak dibidang kegiatan jasa sekitar 11.646 jiwa (21,51%),

perdagangan sebesar 14.978 jiwa (27,67%). Skala kegiatan sektor

jasa dan perdagangan cukup besar jika dikaitkan dengan rencana

pengembangan Kota Baubau sebagai kegiatan perdagangan, kondisi

tersebut tidak berlebihan karena penduduknya yang bergerak atau

berusaha disektor tersebut dominan dibandingkan dengan jenis

usaha lain. Penduduk yang bekerja disektor jasa sosial relatif tinggi

dan diperkirakan sektor ini diisi penduduk yang bekerja sebagai

pegawai negeri sipil dan militer, pengajar, tenaga penjualan dan

sektor jasa lainnya.

Dilain pihak ternyata, bahwa penduduk yang bermata

pencaharian dibidang pertanian jumlahnya masih cukup besar,

yaitu sekitar 11.737jiwa (21,68%) dan seperti telah dikemukakan

sebelumnya, bahwa dalam rencana penataan ruang kota di Kota

Baubau ini sektor pertanian sebagai ciri kegiatan perdesaan

merupakan unsur rencana atau elemen ruang yang harus

dipertimbangkan keberadaannya. Sektor lain yang cukup besar

Page 174: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-140

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

dalam mengisi kegiatan usaha penduduk Kota Baubau adalah

disektor transportasi / komunikasi sebesar 6.790 jiwa atau 12,54 %

dari total tenaga kerja.

2.4.4.4 Angka Ketergantungan

Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya

beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia

produktif terhadap penduduk yang tidak produktif. Penduduk muda

berusia dibawah 15 Tahun umumnya dianggap sebagai penduduk

yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung

pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu,

penduduk berusia diatas 65 Tahun juga dianggap tidak produktif

lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 Tahun,

adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas

dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk

yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu

akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran

ekonomis penduduk dari sisi demografi.

Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan

sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan

ekonomi suatu daerah apakah tergolong daerah maju atau daerah

yang sedang berkembang. Dependencyratio merupakan salah satu

indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase

dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus

ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup

penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan

persentase dependencyratio yang semakin rendah menunjukkan

semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang

produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan

tidak produktif lagi. Di Kota Baubau rata-rata dependency Ratio

selama 5Tahun terakhir adalah sebesar 58,63% yang berarti bahwa

tingkat ketergantungan penduduk masih relatif rendah dari 100%,

Page 175: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-141

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

secara lengkap perkembangannya diuraikan pada Tabel 2.118

berikut ini:

Tabel 2.83 Rasio Ketergantungan di Kota BaubauTahun 2011-2015

No

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah penduduk usia <

15 Tahun

46.18

5 5.573

8.073

48.674

9.400

2 Jumlah penduduk usia 15-

64 Tahun

78.49

1

10.71

2

92.11

0

97.05

8

99.47

2

3 Jumlah penduduk usia >

64 Tahun 5.041 662

5.244

5.753

6.005

4 Jumlah penduduk usia tidak produktif

51.226

6.235

53.31

7

54.42

7

55.40

5

Rasio Ketergantungan (%)

65,26 58,21

57,88

56,08

55,70

Sumber: Baubau Dalam Angka 2013-2016, diolah

Page 176: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

II-142

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Page 177: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

III- 1

BBBAAABBB IIIIIIIII

GGGAAAMMMBBBAAARRRAAANNN PPPEEENNNGGGEEELLLOOOLLLAAAAAANNN KKKEEEUUUAAANNNGGGAAANNN

DDDAAAEEERRRAAAHHH SSSEEERRRTTTAAA KKKEEERRRAAANNNGGGKKKAAA PPPEEENNNDDDAAANNNAAAAAANNN

Keuangan daerah merupakan semua hak dan kewajiban

daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang

dapat dinilai dengan uang termaksud didalamnya segala bentuk

kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah,

dalam kerangka anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan

terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan

pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber

penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada

peraturan perundang-undangan (money follow function).Pengelolaan

sumber-sumber penerimaan daerah diarahkan untuk menjamin

ketersediaan anggaran bagi kelancaran penyelenggaraan

pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah. Sementara

itu, pengelolaan belanja dan pembiayaan daerah diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan daerah dan perbaikan kesejahteraan

masyarakat di daerah ini.

Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya

dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas

atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai

penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa

pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka

analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD

dan laporan keuangan daerah pada umumnya.

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu

Page 178: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 2

Secara umum pengelolaan keuangan daerah Kota Baubau

pada kurun waktu 2008-2012, telah membuahkan hasil yang cukup

menggembirakan, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan

dan kelemahannya. Indikator keberhasilan pengelolaan keuangan

daerah kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir di Kota Baubau, antara

lain ditunjukkan oleh kelancaran penyelenggaraan pemerintahan

daerah dan dicapainya berbagai indikator kinerja pembangunan

daerah, baik indikator kinerja ekonomi makro maupun sektoral.

Meskipun demikian, dalam hal pengelolaan pendapatan daerah

belum seluruhnya dapat dioptimalkan terutama pengelolaan

sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditunjukkan

oleh rendahnya proporsi PAD terhadap total pendapatan daerah

setiap tahunnya. Hal ini digunakan sebagai dasar dalam

penyusunan RPJMD Kota Baubau tahun 2013-2017 dan diharapkan

dapat menjadi bahan perbaikan dan penyempurnaan dalam

pengelolaan keuangan daerah kurun waktu lima tahun kedepan.

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Tahun 2008-2012

Tujuan utama pengelolaan keuangan daerah dimaksudkan

untuk memacu daerah agar dapat meningkatkan kemampuan

keuangan yang lebih baik yang ditandai dengan semakin

meningkatnya kapasitas fiskal dan semakin berkurangnya celah

fiskal dari tahun ke tahun. Karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya

untuk menigkatkan kapasitas fiskal dengan mengoptimalkan

sumber-sumber pendapatan daerah yang merupakan komponen

kapasitas fiskal daerah. Sementara itu, kemampuan daerah untuk

mendorong peningkatan pendapatan daerah, khususnya yang

bersumber dari PAD menjadi tolok ukur keberhasilan pelaksanaan

APBD dan kemandirian suatu daerah.

Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Kota Baubau tahun anggaran 2008-2012, antara lain

Page 179: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 3

dapat dicermati dari target dan realisasi APBD setiap tahunnya, baik

dari sisi pendapatan maupun belanja.

3.1.1.1. Pendapatan Daerah Kota Baubau Tahun 2008-2012

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah Pasal 157, sumber pendapatan daerah terdiri

dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah. Pengelolaan pendapatan daerah

bertujuan untuk mengoptimalkan sumber pendapatan daerah dalam

rangka peningkatan kapasitas fiskal daerah guna memaksimalkan

penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam memberikan

pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat sebagai hakikat

pemerintahan. Sumber pendapatan daerah terdiri dari :

a) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari Pajak

Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli daerah

yang sah.

b) Dana Perimbangan, yang terdiri dari Bagi hasil Pajak/

bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi

Khusus. Dana Perimbangan ini sebenarnya diluar kendali

Pemerintah Daerah Kota Baubau, karena

pengalokasiannya tergantung dari Pemerintah Pusat.

c) Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, terdiri dari

Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak

dari provinsi dan daerah lain, dana penyesesuaian dan

otonomi khusus, bantuan keuangandari provinsi atau

pemerintah daerah lainnya serta Pendapatan Lainnya.Hal

ini juga diluar kendaliPemda Kota Baubau, karena

pengalokasiannya tergantung dari Pemerintah Pusat dan

Propinsi.

Sumber-sumber pendapatan daerah tersebut merupakan

sumber pendanaan bagi Pemerintah Daerah untuk mendanai

Page 180: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 4

belanja daerah dalam rangka penyelenggaraan aktivitas

pemerintahan dan pembangunan daerah. Disamping berasal dari

sumber-sumber pendapatan di atas, pembangunan di daerah

didukung dengan dana yang bersumber dari pemerintah pusat

berupa dana dekosentrasi dan dana tugas pembantuan yang

disalurkan melalui Kementerian dan Provinsi. Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal

157, sumber pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli

Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang

Sah. Pengelolaan pendapatan daerah bertujuan untuk

mengoptimalkan sumber pendapatan daerah dalam rangka

peningkatan kapasitas fiskal daerah guna memaksimalkan

penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam memberikan

pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat sebagai hakikat

pemerintahan.

Dalam kurun waktu tahun 2008-2012 realisasi pencapaian

Pendapatan Daerah Kota Baubau menunjukkan hasil yang

signifikan. Hal ini terlihat dari realisasi pendapatan daerah pada

tahun 2008 sebesar Rp. 354.781.276.292,00 atau 100,23% dari

target yang telah ditetapkan sedangkan pada tahun 2012 meningkat

menjadi Rp. 525,419,756,002.00 atau 105.03% dari target yang

telah ditetapkan. Dengan demikian, nilai rata-rata persentase

realisasi pencapaian pendapatan dari tahun 2008 ke tahun 2012

mencapai 99,24% (Gambar 3.1).

Berdasarkan data tahun 2008 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kota Baubau sebesar 6,29% dari total realisasi pendapatan daerah.

Sedangkan untuk tahun 2012 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota

Baubau sebesar 5,08% dari total realisasi pendapatan daerah

dengan demikian rata-rata pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kota Baubau selama tahun anggaran 2008-2012 adalah

sebesar 8,01%.

Page 181: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 5

Sementara Proporsi Dana Perimbangan cenderung

berfluktuasi selama kurun waktu tahun 2008-2012. Pada tahun

2008, proporsi Dana Perimbangan mencapai 89,59% dan pada

tahun 2012 turun menjadi 82,78%. Hanya pada tahun 2009 sempat

mengalami kenaikan sebesar 91,89%. Penurunan proporsi dana

perimbangan ini belum menunjukkan kemandirian daerah. Bila

mendasarkan pemikiran pada konsepsi yang ada maka kinerja PAD

sangatlah menentukan kemandirian suatu daerah. Penurunan

proporsi dana perimbangan yang relatif besar tidak diikuti

peningkatan proporsi PAD yang sebanding. Kontribusi PAD Kota

Baubau terhadap total pendapatan daerah selama tahun 2008-2012

berkisar antara 4,47-6,29%. Ini berarti bahwa tingkat

ketergantungan keuangan daerah terhadap sumber-sumber

penerimaan lain di luar PAD sangat tinggi yaitu sebesar 93,71-

95,53%. Dengan demikian, sumber utama pendapatan daerah

dalam struktur APBD Kota Baubau berasal dari dana transfer dari

pemerintah pusat, baik dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU),

Dana Alokasi Khusus (DAK), maupun dana transfer lainnya. Karena

itu, kinerja pengelolaan PAD masih jauh di bawah target yang

ditetapkan.

Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan tingkat

kemandirian daerah, maka perlu dioptimalkan pengelolaan PAD

dengan meningkatkan efekfitas pelaksanaan intensifikasi dan

ekstensifikasi terhadap sumber-sumber PAD.

Adapun faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target PAD

selama 5 (lima) tahun terakhir antara lain: (1) Terbatasnya

penggalian obyek-obyek pajak baru, (2) Rendahnya kualitas SDM

pengelola pajak dan retribusi daerah, (3) Belum optimalnya

penerapan revisi Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi

daerah, (4) Rendahnya kesadaran masyarakat wajib pajak, dan (5)

Penentuan target PAD tahunan terkadang belum disesuaikan

dengan potensi riil yang ada. Hal ini berarti bahwa berbagai upaya

Page 182: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 6

untuk mengefektifkan penggalian sumber-sumber pendanaan

pembangunan daerah yang berasal dari PAD perlu terus

ditingkatkan agar ketergantungan terhadap pemerintah pusat dan

pemerintah provinsi lambat laun dapat dikurangi. Disamping itu,

perlu terobosan melalui berbagai alternatif peningkatan PAD

terutama dari pos pajak daerah dan retribusi daerah.

Pergeseran proporsi pendapatan yang signifikan bersumber

dari Lain-lain Pendapatan Yang Sah. Pada tahun 2008, proporsinya

hanya sebesar 4,12% dan pada tahun 2012 mencapai 12,13%.

Pergeseran yang besar ini disebabkan karena adanya peningkatan

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus. Secara umum pendapatan

Daerah Kota Baubau mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Selama tahun 2008-2012, pertumbuhannya mencapai 0,42% -

29,46% dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah sebesar

14,22%. Peningkatan pendapatan daerah yang paling signifikan

terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 29,46% jika dibandingkan

tahun 2010. Ini disebabkan oleh meningkatnya penerimaan dari

Dana Alokasi Umum. Secara rinci realisasi pendapatan daerah Kota

Baubau tahun 2008-2012 disajikan padaTabel 3.1. berikut.

Gambar 3.1. Capaian Pendapatan Daerah Kota Baubau Tahun 2008-2012

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Page 183: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 7

Tabel 3.1.

Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Kota Baubau Tahun 2008 - 2012

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

No. Uraian Realisasi 2008 Realisasi 2009 Realisasi 2010 Realisasi 2011 Realisasi 2012 Rata-rata

Pertumbuhan

Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp % %

1 Pendapatan Asli Daerah 22.308.185.068 6,29 15.915.897.106 4,47 20.961.288.232 5,55 22.025.271.843 4,51 26,696,314,166 5.08 8,03

1 1 Pajak Daerah 2.491.620.030 0,70 2.944.925.293 0,83 3.685.165.926 0,98 5.227.987.502 1,07 4,127,805,900 0.79 23,12

1 2 Retribusi Daerah 6.611.678.859 1,86 7.801.616.379 2,19 10.376.024.076 2,75 10.488.579.219 2,15 17,281,711,000 3.29 16,60

1 3

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

2.451.864.378 0,69 906.774.074 0,25 2.506.125.453 0,66 2.162.194.444 0,44 3,435,976,286 0.65 39,11

1 4 Lain-Lain PAD yang Sah 10.753.021.801 3,03 4.262.581.360 1,20 4.393.972.777 1,16 4.146.510.678 0,85 1,851,001,000 0.35 (2,44)

2 Dana Perimbangan 317.841.296.738 89,59 327.463.676.988 91,89 334.416.362.892 88,58 367.746.428.526 75,24 434,966,265,442 82.78 8,15

2 1 Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

26.726.916.738 7,53 23.535.340.988 6,60 27.439.001.892 7,27 25.352.051.526 5,19 29,649,080,442 5.64 7,61

2 2 Dana Alokasi Umum 254.108.450.000 71,62 261.581.336.000 73,41 280.431.063.000 74,28 317.720.777.000 65,00 370,653,915,000 70.54 10,04

2 3 Dana Alokasi Khusus 37.005.930.000 10,43 42.347.000.000 11,88 26.546.298.000 7,03 24.673.600.000 5,05 34,663,270,000 6.60 2,64

3 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

14.631.794.486 4,12 12.968.552.518 3,64 22.171.997.993 5,87 99.008.132.347 20,26 63,757,176,374 12.13 86,71

3 1 Pendapatan Hibah 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,0 0,00 1,050,000,000 0.20 26,07

3 2

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

6.637.328.692 1,87 5.099.777.518 1,43 8.314.234.815 2,20 6.062.858.287 1,24 7,119,133,687 1.35 17,70

3 3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

2.744.482.000 0,77 6.263.775.000 1,76 12.944.941.200 3,43 85.714.502.060 17,54 49,757,992,430 9.47 178,04

3 4

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

4.100.000.000 1,16 1.605.000.000 0,45 855.572.000 0,23 7.230.772.000 1,48 5,763,544,000 1.10 152,38

3 5 Pendapatan Lainnya 1.149.983.794 0,32 0 0,00 57.249.978 0,02 0 0,00 66,506,257 0.01 0,00

PENDAPATAN DAERAH 354.781.276.292 100,00 356.348.126.612 100,00 377.549.649.117 100,00 488.779.832.716 100,00 525,419,756,002 100 9,62

Page 184: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 8

3.1.1.2. Pendapatan Daerah

3.1.1.2.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 6

ayat (1) dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pasal 22

ayat (1), ada 4 (empat) sumber Pendapatan Asli Daerah yang

memegang peranan penting dalam pengelolaan keuangan daerah,

yaitu: (i) Pajak Daerah; (ii) Retribusi Daerah; (iii) Hasil pengelolaan

kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan (iv) Lain-lain PAD yang sah.

Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah di Kota Baubau

cenderung fluktuatif, hal ini menunjukkan bahwa tingkat

ketergantungan Kota Baubau kepada Pemerintah Pusat, khususnya

terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) masih besar. Jika dilihat dari

tingkat pertumbuhan PAD dari tahun 2008 hingga 2012 maka

angka pertumbuhannya selalu positif. Artinya dari sisi daya tumbuh

sudah besar, hanya kontribusinya ke Pendapatan Daerah masih

relatif kecil (lihat Tabel 3.1).

Realisasi PAD Kota Baubau pada tahun 2008 mencapai nilai

sebesar Rp.22.308.185.068,- atau 95,57% dari target yang telah

ditetapkan yaitu sebesar Rp. 23.341.730.871,-. Sedangkan realisasi

PAD pada tahun 2012 sedikit mengalami penurunan sebesar

Rp. 26,696,314,186 dengan capaian 109,84 % dari target yang

ditetapkan yaitu Rp. 24,305,381,900 Dengan demikian realisasi

Pendapatan Asli Daerah selama periode 2008-2012 secara umum

terealisasi 91,39%.

Secara umum realisasi penerimaan dari seluruh sumber

Pendapatan Asli Daerah memenuhi target yang telah ditetapkan dan

bahkan melebihi target, kecuali yang bersumber dari Lain-lain PAD

yang sah sedikit mengalami penurunan dari target yang telah

ditetapkan.

Realisasi Sub Komponen Pajak Daerah pada tahun 2008

mencapai nilai sebesar Rp.2.491.620.030,00 atau 114,50% dari

target yang ditetapkan sebesar Rp.2.176.130.000,00. Sedangkan

Page 185: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 9

pada tahun 2012 meningkat mencapai nilai sebesar Rp.

4,127,805,900 atau 100% dari target yang ditetapkan dengan rata-

rata pertumbuhan selama tahun 2008-2012 sebesar 26,45%

pertahun. Untuk Retribusi Daerah pada tahun 2008 tercapai

penerimaan sebesar Rp 6.611.678.859,- atau 111,93% dari target

yang ditetapkan sebesar Rp.5.906.735.000,00. Sedangkan pada

tahun 2012 untuk Retribusi daerah tercapai penerimaan sebesar Rp

17,291,711,000 atau sebesar 106,08% dari target yang ditetapkan

sebesar Rp. 16,300,875,000 dengan rata-rata pertumbuhan 16,60%.

Pada Pos Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan pada tahun 2008 terealisasi sebesar

Rp. 2.451.864.378,00 atau 51,97% dari target yang ditetapkan yaitu

Rp. 4.717.425.891,00. Untuk tahun 2012 terealisasi sebesar

Rp. 3,435,976,286 atau 167.61 % dari target penerimaan yaitu

Rp. 2,050,000,000. Untuk realisasi Lain-lain PAD Yang Sah pada

tahun 2008 tercapai penerimaan sebesar Rp 10.753.021.801,00

atau mencapai 102,01% dari target yang ditetapkan. Sedangkan

untuk tahun 2012 mengalami penurunan penerimaan sebesar

Rp. 1,851,001,000 atau 101.33% dari target yang telah ditetapkan

yaitu sebesar Rp. 1,826,701,000 penurunan anggaran tersebut

diakibatkan oleh adanya perubahan rekening yang menyebabkan

terbaginya alokasi dana yang bersumber dari lain-lain PAD yang sah

ke rekening yang lain sesuai dengan perkembangan peraturan

Standar Akutansi Pemerintah. Selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 3.2.

Page 186: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 10

Tabel 3.2. Capaian PAD Kota Baubau Tahun 2008-2012

No. Uraian

2008 2009 2010

Anggaran Realisasi Capaia

n Anggaran Realisasi Capaian Anggaran Realisasi Capaian

Nilai (Rp) Nilai (Rp) % Nilai (Rp) Nilai (Rp) % Nilai (Rp) Nilai (Rp) %

1 Pajak Daerah 2.176.130.000 2.491.620.030 114,50 2.850.630.000 2.944.925.293 103,31 2.872.280.000 3.685.165.926 128,30

2 Retribusi Daerah 5.906.735.000 6.611.678.859 111,93 8.677.494.675 7.801.616.379 89,91 9.409.747.500 10.376.024.076 110,27

3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

4.717.425.891 2.451.864.378 51,97 5.036.469.348 906.774.074 18,00 2.553.355.457 2.506.125.453 98,15

4 Lain-Lain PAD yang Sah

10.541.439.980 10.753.021.801 102,01 8.374.085.350 4.262.581.360 50,90 4.966.102.000 4.393.972.777 88,48

Pendapatan Asli Daerah 23.341.730.871 22.308.185.068 95,57 24.938.679.373 15.915.897.106 63,82 19.801.484.957 20.961.288.232 105,86

Lanjutan Tabel 3.2.

No. Uraian

2011 2012

Anggaran Realisasi Capaian Anggaran Realisasi Capaian

Nilai (Rp) Nilai (Rp) % Nilai (Rp) Nilai (Rp) %

1 Pajak Daerah 4.676.013.926 5.227.987.502 111,80 4,127,805,900 4,127,805,900 100.00

2 Retribusi Daerah 10.439.531.289 10.488.579.219 100,47 16,300,875,000 17,291,711,000 106.08

3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

2.060.000.000 2.162.194.444 104,96 2,050,000,000 3,435,976,286 167.61

4 Lain-Lain PAD yang Sah 4.781.624.529 4.146.510.678 86,72 1,826,701,000 1,851,001,000 101.33

Pendapatan Asli Daerah 21.957.169.744 22.025.271.843 100,31 24,305,381,900 26,696,314,186 109.84

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Page 187: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 11

Tabel 3.3. Struktur PAD Kota Baubau Tahun 2008-2012

NO. URAIAN STRUKTUR (%)

2008 2009 2010 2011 2012

1 Pajak Daerah 11,17 18,50 17,58 23,74 20,00

2 Retribusi Daerah 29,64 49,02 49,50 47,62 54,60

3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 10,99 5,70 11,96 9,82 11,40

4 Lain-Lain PAD yang Sah 48,20 26,78 20,96 18,83 14,00

Pendapatan Asli Daerah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Tabel 3.4. Pertumbuhan PAD Kota Baubau Tahun 2008-2012

NO. URAIAN PERTUMBUHAN (%)

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012

1 Pajak Daerah 18,19 25,14 41,87 20,59

2 Retribusi Daerah 18,00 33,00 1,08 10,08

3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan (60,02) 176,38 (13,72) 56,81

4 Lain-Lain PAD yang Sah (60,36) 3,08 (5,63) 48,26

Pendapatan Asli Daerah (28,65) 31,70 5,08 24,35

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Page 188: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 12

3.1.1.2.2. Dana Perimbangan

Dalam penjelasan UU Nomor 33 Tahun 2004 telah

dinyatakan bahwa Dana Perimbangan merupakan pendanaan

Daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) yang terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana

Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana

Perimbangan ini merupakan sistem transfer dana dari Pemerintah

serta merupakan satu kesatuan yang utuh.

Proporsi dana perimbangan terhadap APBD relatif besar,

yang terlihat pada Tabel 3.1. dimana dana perimbangan rata-rata

memberikan kontribusi sebesar 8,15% selama tahun 2008-2012.

Hal ini menunjukkan bahwa Kota Baubau dalam pendanaan daerah

masih relatif bergantung pada pemerintah pusat atau masih jauh

dari cita-cita kemandirian daerah. Sementara itu dalam kurun

waktu lima tahun terakhir, realisasi penerimaan Dana Perimbangan

yang diterima oleh Kota Baubau menunjukkan trend yang fluktuatif.

Hal ini terlihat dari realisasi dana perimbangan tahun 2008 sebesar

Rp. 321.808.957.123,00 atau 100,45% dari target yang telah

ditetapkan sebesar Rp. 320.368.800.470,00 dan meningkat menjadi

Rp. 370,653,915,000 atau 100% dari target yang telah ditetapkan

pada tahun 2012.

Pada tahun 2008, capaian realisasi dari penerimaan bagi

hasil pajak/bukan pajak dan DAU masing-masing sebesar 112,05%

dan 99,46% serta realisasi DAK mencapai 90,21% sedangkan pada

tahun 2012 capaian realisasi dari penerimaan bagi hasil

pajak/bukan pajak dan DAU masing-masing sebesar 134.37%

dan 100% serta realisasi DAK juga mencapai angka 100%.

Dana Alokasi Umum memberikan kontribusi terbesar

terhadap penerimaan dari Dana Perimbangan. Selama kurun waktu

tahun 2008-2012 kontribusi dana Dana Alokasi Umum (DAU) rata-

rata mencapai 82,93% dari total Dana Perimbangan yang diperoleh

Pemerintah Kota Baubau. Sementara itu, kontribusi penerimaan

Page 189: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 13

dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak adalah selama tahun

2008-2012 sebesar 7,65% terhadap penerimaan dana perimbangan

dan cenderung menunjukkan trend yang fluktuatif selama kurun

waktu 5 (Lima) tahun terakhir. Untuk Dana Alokasi Khusus (DAK),

selama tahun 2008-2012 memberikan kontibusi rata-rata sebesar

2,64 % dari total Dana Perimbangan. Data selengkapnya mengenai

dana perimbangan tersaji pada Tabel 3.5, Tabel 3.6 dan Tabel 3.7

berikut :

Page 190: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 14

Tabel 3.5 Capaian Dana Perimbangan Kota Baubau Tahun 2008-2012

No

Uraian

2008 2009 2010

Anggaran Realisasi Capaian Anggaran Realisasi Capaian Anggaran Realisasi Capaian

Nilai (Rp) Nilai (Rp) % Nilai (Rp) Nilai (Rp) % Nilai (Rp) Nilai (Rp) %

1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

23.852.498.470 26.726.916.738 112,05 26.786.077.742 23.535.340.988 87,86 26.786.077.742 27.439.001.892 102,44

2 Dana Alokasi Umum

255.495.302.000 254.108.450.000 99,46 262.973.442.000 261.581.336.000 99,47 298.503.529.200 280.431.063.000 93,95

3 Dana Alokasi Khusus

41.021.000.000 37.005.930.000 90,21 42.347.000.000 42.347.000.000 100,00 22.747.800.000 26.546.298.000 116,70

Dana Perimbangan 320.368.800.470 317.841.296.738 99,21 332.106.519.742 327.463.676.988 98,60 348.037.406.942 334.416.362.892 96,09

Lanjutan Tabel 3.5

No

Uraian

2011 2012

Anggaran Realisasi Capaian Anggaran Realisasi Capaian

Nilai (Rp) Nilai (Rp) % Nilai (Rp) Nilai (Rp) %

1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

22.946.129.691 25.352.051.526 110,49 22,065,678,746 29,649,080,442 134.37

2 Dana Alokasi Umum 359.326.880.810 317.720.777.000 88,42 370,653,915,000 370,653,915,000 100.00

3 Dana Alokasi Khusus 49.374.800.000 24.673.600.000 49,97 34,663,270,000 34,663,270,000 100.00

Dana Perimbangan 431.647.810.501 367.746.428.526 85,20

427,382,863,746

434,966,265,442

101.77

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Page 191: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 15

Tabel 3.6. Struktur Dana Perimbangan Kota Baubau Tahun

2008-2012

NO. URAIAN STRUKTUR (%)

2008 2009 2010 2011 2012

1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan

Pajak 8,41 7,19 8,21 6,89 6.82

2 Dana Alokasi Umum 79,95 79,88 83,86 86,40 85.21

3 Dana Alokasi Khusus 11,64 12,93 7,94 6,71 7.97

Dana Perimbangan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Tabel 3.7. Pertumbuhan Dana Perimbangan Kota Baubau Tahun 2008-2012

NO. URAIAN

PERTUMBUHAN (%)

2008-2009 2009-2010 2010-

2011

2011-

2012

1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

(11,94) 16,59 (7,61) (1,02)

2 Dana Alokasi Umum 2,94 7,21 13,30 (1,38)

3 Dana Alokasi Khusus 14,43 (37,31) (7,05) (18,78)

Dana Perimbangan 3,03 2,12 9,97

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

3.1.1.2.3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Realisasi pendapatan yang berasal dari Lain-lain Pendapatan

yang Sah dalam kurun waktu 2008-2012 mengalami peningkatan

yang cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan dari meningkatnya

realisasi pada tahun 2012 sebesar Rp. 48,587,213,725 jika

dibandingkan pada tahun 2008 yang hanya sebesar Rp.

10.737.328.692,00. Termasuk dalam kelompok pendapatan ini

adalah pendapatan hibah, dana bagi hasil pajak dari provinsi, dana

penyesuaian dan otonomi khusus, serta bantuan keuangan dari

provinsi atau pemda lainnya. Proporsi Lain-lain Pendapatan Yang

Sah terhadap pendapatan daerah Kota Baubau mencapai 12,13%

pada tahun 2011 dan ini merupakan capaian terbaiknya dari tahun

2008 yang hanya sebesar 4,12%. Proporsi ini cenderung meningkat

dari tahun ke tahun.

Page 192: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 16

Dana penyesuaian dan Otonomi Khusus memberikan

kontribusi terbesar terhadap penerimaan dari Lain-lain Pendapatan

yang Sah. Kontribusinya sebesar 137.32% di tahun 2012.

Sementara dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah

daerah lainnya serta bantuan keuangan dari provinsi atau

pemerintah daerah lainnya masing-masing memberikan kontribusi

sebesar 93.10% dan 122.45% Data selengkapnya mengenai Lain-lain

Pendapatan yang Sah tersaji dalam Tabel 3.8, Tabel 3.9 dan Tabel

3.10.

Page 193: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 17

Tabel 3.8. Capaian Lain-Lain pendapatan Daerah yang Sah Kota Baubau Tahun 2008-2012

No Uraian

2008 2009 2010

Anggaran Realisasi Capaian Anggaran Realisasi Capaia

n Anggaran Realisasi

Capaian

Nilai (Rp) Nilai (Rp) % Nilai (Rp) Nilai (Rp) % Nilai (Rp) Nilai (Rp) %

1 Pendapatan Hibah 0,00 0,00 0,0 0,00 0,0 0,0 0,00 0,0 0,0

2

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

5.146.400.000 6.637.328.692 128,97 7.646.400.000 5.099.777.518 66,70 7.646.400.000 8.314.234.815 108,73

3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

0,00 2.744.482.000 100,00 0,0 6.263.775.000 100,00 0,00 12.944.941.200 100,00

4 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

0,00 4.100.000.000 100,00 4.755.572.000 1.605.000.000 33,75 4.705.572.000 855.572.000 18,18

5 Pendapatan Lain-lain 5.100.000.000 1.149.983.794 22,55 0,00 0,00 0,00 0,00 57.249.978 100,00

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

10.246.400.000 14.631.794.486 142,80 12.401.972.000 12.968.552.518 104,57 12.351.972.000 22.171.997.993 179,50

Lanjutan tabel 3.8.

No.

Uraian

2011 2012

Anggaran Realisasi Capaian Anggaran Realisasi Capaian

Nilai (Rp) Nilai (Rp) % Nilai (Rp) Nilai (Rp) %

1 Pendapatan Hibah 0,00 0,0 0,0 1,050,000,000 100,00

2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

8.603.180.292 6.062.858.287 70,47 7,646,400,000

7,119,133,687 93.10

3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

18.720.635.000 85.714.502.060 457,86 36,234,041,725

49,757,992,430 137.32

4 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

9.693.155.000 7.230.772.000 74,60

4,706,772,000 5,763,544,000

122.45

5 Pendapatan Lain-lain 0,00 0,0 0,0 0,00 66,506,257 100,00

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 37.016.970.292 99.008.132.347 267,47 48,587,213,725 63,757,176,374 131.22

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Page 194: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 18

Tabel 3.9. Struktur Lain-lain Pendapatan yang Sah Kota Baubau Tahun 2008-2012

NO. URAIAN STRUKTUR (%)

2008 2009 2010 2011 2012

1 Pendapatan Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00 1.65

2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya 45,36 39,32 37,50 6,12

11.17

3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 18,76 48,30 58,38 86,57 78.04

4 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah Lainnya 28,02 12,38 3,86 7,30

9.04

5 Pendapatan Lain-lain 7,86 0,00 0,26 0,00 0.10

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Tabel 3.10. Pertumbuhan Lain-lain Pendapatan yang Sah Kota Baubau Tahun 2008-2012

NO. URAIAN PERTUMBUHAN (%)

2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012

1 Pendapatan Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

(23,17) 63,03 (27,08) 55,36

3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 128,23 106,66 562,15 (44,02)

4 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah

Daerah Lainnya (60,85) (46,69) 745,14 (63,15)

5 Pendapatan Lain-lain (100,00) 100,00 (100,00) 100,00

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah (11,37) 70,97 346,55

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Page 195: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 19

3.1.1.3. Belanja Daerah

Struktur belanja dalam APBD mengalami perubahan dari

kelompok belanja aparatur dan belanja pelayanan publik berdasar

Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 menjadi kelompok belanja tidak

langsung dan belanja langsung berdasar Permendagri Nomor 13

Tahun 2006 dan juga Permendagri Nomor 59 Tahun 2007.

Belanja daerah terdiri dari:

1. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan

tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan

kegiatan, yang terdiri dari jenis belanja (a) Belanja Pegawai, (b)

Belanja bunga, (c) Belanja Subsidi, (d) Belanja Hibah, (e) Belanja

Bantuan Sosial, (f) Belanja Bagi Hasil, (g) Belanja Bantuan

Keuangan, dan (h) Belanja Tidak Terduga.

2. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait

secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan,

yang terdiri dari jenis belanja (a) Belanja pegawai, (b) Belanja

barang dan jasa, dan (c) Belanja modal.

Selama kurun waktu lima tahun terakhir (tahun 2008 –

2012) realisasi belanja daerah Kota Baubau menunjukkan

perkembangan yang berfluktuasi setiap tahunnya, (Gambar 3.3).

Jika pada tahun 2008 realisasi belanja daerah sebesar

Rp. 371.457.133.859,- maka pada tahun 2009 meningkat menjadi

Rp. 373.526.516.859,- dan tahun 2010 menurun menjadi

Rp. 358.164.632.326,-. Sedangkan tahun 2011 meningkat kembali

menjadi Rp. 451.092.760.566,- hingga pada tahun 2012 mencapai

Rp. 574,916,978,286 meningkat sebesar Rp. 203,459,844,427,-

sejak tahun 2008. Realisasi belanja daerah Kota Baubau Tahun

2008-2012 dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan Tabel 3.11.

Page 196: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 20

Gambar 3.2.

Realisasi Belanja APBD Kota Baubau Tahun 2008-2012

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Belanja Tidak Langsung

Pertumbuhan belanja tidak langsung dalam kurun waktu

tahun 2008-2012 mencapai 14,71 %. Sedangkan rata-rata realisasi

Belanja Tidak Langsung tahun 2008-2012 mencapai 108,90%.

Dilihat dari strukturnya, komposisi belanja tidak langsung terhadap

belanja daerah sejak tahun 2008 hingga tahun 2012 terus

mengalami peningkatan jika tahun 2008 komposisi belanja tidak

langsung hanya sebesar 47,22% maka pada tahun 2012 sudah

mencapai 54,82% bahkan pada tahun 2010 mencapai angka

62,29%. Kenaikan belanja tidak lansung terutama untuk belanja

pegawai, hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah Pegawai Negeri

Sipil (PNS).

Realisasi Belanja Hibah diberikan kepada

Badan/Lembaga/Organisasi. Sedangkan Belanja Bantuan Sosial

disalurkan kepada berbagai organisasi kemasyarakatan di bidang

Page 197: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 21

kesehatan, pendidikan, Industri Kecil dan Menengah (IKM), swadaya

masyarakat, pertanian, keagamaan, kepemudaan, olahraga,

kewanitaan, organisasi lainnya dan partai politik.

Belanja Langsung

Selama kurun waktu tahun 2008-2012 rata-rata

pertumbuhan belanja langsung mencapai 6,88%. Pada tahun 2008

realisasi belanja langsung mencapai 88,18%, sementara tahun 2012

sebesar Rp 115,87. Hal ini diantaranya dipengaruhi oleh adanya

efisiensi belanja, anggaran tidak terserap karena keterbatasan

waktu dan adanya kegiatan yang tidak dapat terlaksana sepenuhnya

sehingga menyebabkan penyerapan anggaran juga jauh dibawah

target sedangkan komposisi belanja langsung terhadap total belanja

daerah rata-rata sebesar 44,94 %.

Gambar 3.3.

Struktur Belanja APBD Kota Baubau Tahun 2008-2012

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Gambaran lebih rinci tentang anggaran dan realisasi belanja

langsung dan tidak langsung Kota Baubau Tahun 2008-2012 dapat

Page 198: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 22

dilihat pada Tabel 3.9 dan Table 3.10 dibawah ini. Sedangkan

gambaran umum tentang struktur dan pertumbuhan belanja daerah

Kota Baubau Tahun 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11.

Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Daerah Kota Baubau Tahun 2008-2012

NO. URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-

rata % % % % %

1 Belanja Tidak Langsung 104,34 103,5

6 96,52 91,10 108.90

100.8

8

1 1 Belanja Pegawai 107,13 105,8

2 98,50 91,66 108.10 102.24

1 2 Belanja Bunga 0,00 100,0

0 0,00 0,00 0.00 20.00

1 3 Belanja Subsidi 110,39 91,41 0,00 94,08 0.00 59.18

1 4 Belanja Hibah 21,84 83,33 97,86 97,15 128.42 85.72

1 5 Belanja Bantuan Sosial 86,69 90,41 92,25 47,68 69.92 77.39

1 6

Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa

28,60 78,81 39,20 95,80 86.40 65.76

1 7 Belanja Tidak Terduga 0,00 0,00 471,00 274,91 322.07 213.60

2 Belanja Langsung 88,18 90,61 89,25 86,66 115.87 94.11

2 1 Belanja Pegawai 82,18 81,42 88,79 91,80 119.71 92.78

2 2 Belanja Barang dan Jasa 80,47 84,56 93,37 89,51 121.37 93.86

2 3 Belanja Modal 92,82 96,25 87,06 83,80 109.94 93.97

JUMLAH BELANJA 95,14 96,72 93,64 89,19 111,94 97.33

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Page 199: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 23

Tabel 3.12.

Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Kota Baubau Tahun 2008-2012

NO. URAIAN

2008 2009 2010

Anggaran Realisasi %

Anggaran Realisasi %

Anggaran Realisasi %

Nilai (Rp) Nilai (Rp) Nilai (Rp) Nilai (Rp) Nilai (Rp) Nilai (Rp)

1 Belanja Tidak Langsung 168.121.524.881 175.418.504.332 104,34 182.285.540.763 188.774.886.864 103,56 231.144.070.755 223.102.241.443 96,52

1 1 Belanja Pegawai 152.109.005.881 162.959.624.874 107,13 161.663.630.763 171.064.693.933 105,82 213.316.070.755 210.107.496.117 98,50

1 2 Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 380.000.000 380.000.000 100,00 0,00 0,00 0,00

1 3 Belanja Subsidi 3.000.000.000 3.311.604.192 110,39 4.000.000.000 3.656.311.013 91,41 0,00 9.224.542 0,00

1 4 Belanja Hibah 479.519.000 104.720.000 21,84 300.000.000 250.000.000 83,33 1.255.000.000 1.228.167.559 97,86

1 5 Belanja Bantuan Sosial 9.470.000.000 8.209.555.266 86,69 8.432.910.000 7.624.581.918 90,41 8.696.000.000 8.022.083.010 92,25

1 6

Belanja Bantuan

Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

2.913.000.000 833.000.000 28,60 7.359.000.000 5.799.300.000 78,81 7.727.000.000 3.028.770.215 39,20

1 7 Belanja Tidak Terduga 150.000.000 0,00 0,00 150.000.000 0,00 0,00 150.000.000 706.500.000 471,00

2 Belanja Langsung 222.327.189.827 196.038.629.527 88,18 203.907.531.106 184.751.629.995 90,61 151.327.382.197 135.062.390.883 89,25

2 1 Belanja Pegawai 32.622.746.875 26.808.311.271 82,18 29.518.408.190 24.034.348.256 81,42 19.710.139.979 17.500.168.472 88,79

2 2 Belanja Barang dan Jasa 55.555.282.725 44.706.980.740 80,47 60.998.639.387 51.581.439.244 84,56 47.129.316.584 44.006.949.829 93,37

2 3 Belanja Modal 134.149.160.227 124.523.337.516 92,82 113.390.483.529 109.135.842.495 96,25 84.487.925.634 73.555.272.582 87,06

JUMLAH BELANJA 390.448.714.708 371.457.133.859 95,14 386.193.071.869 373.526.516.859 96,72 382.471.452.952 358.164.632.326 93,64

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Page 200: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 24

Lanjutan Tabel 3.12.

NO. URAIAN

2011 2012

Anggaran Realisasi %

Anggaran Realisasi %

Nilai (Rp) Nilai (Rp) Nilai (Rp) Nilai (Rp)

1 Belanja Tidak Langsung 288.021.509.580 262.381.496.722 91,10 289,424,391,597 315,177,899,514 108.90

1 1 Belanja Pegawai 266.746.509.580 244.490.630.788 91,66 273,052,911,893 295,177,899,514 108.10

1 2 Belanja Bunga 0,00 - 0,00 0 60,000,000 0.00

1 3 Belanja Subsidi 350.000.000 329.275.781 94,08 0 0 0.00

1 4 Belanja Hibah 4.585.000.000 4.454.203.833 97,15 12,902,374,084 16,569,683,084 128.42

1 5 Belanja Bantuan Sosial 5.850.000.000 2.789.032.150 47,68 367,555,620 257,000,000 69.92

1 6 Belanja Bantuan

Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

dan Pemerintah Desa

10.340.000.000 9.905.994.430 95,80

2,951,550,000 2,550,000,000 86.40

1 7 Belanja Tidak Terduga 150.000.000 412.359.740 274,91 150,000,000 483,105,000 322.07

2 Belanja Langsung 217.751.474.680 188.711.263.844 86,66 224,162,278,624 259,739,078,771 115.87

2 1 Belanja Pegawai 14.230.911.250 13.064.626.295 91,80 16,904,448,400 20,236,232,000 119.71

2 2 Belanja Barang dan Jasa 89.260.480.533 79.895.198.325 89,51 101,898,576,546 123,671,813,987 121.37

2 3 Belanja Modal 114.260.082.897 95.751.439.224 83,80 105,359,253,678 115,831,032,784 109.94

JUMLAH BELANJA 505.772.984.260 451.092.760.566 89,19 513,586,670,221 574,916,978,286 111.94

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

Page 201: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 25

Tabel 3.13.

Struktur dan Pertumbuhan Belanja Daerah Kota Baubau Tahun 2008-2012

NO. URAIAN

STRUKTUR (%) PERTUMBUHAN (%)

2008 2009 2010 2011 2012 2008-2009 2009-2010 2010-

2011

2011-

2012

Rata-

rata

1 Belanja Tidak Langsung 47,22 50,54 62,29 58,17 54.82 6,98 18,88 17,66 13,36 14,71

1 1 Belanja Pegawai 43,87 45,80 58,66 54,20 51.34 3,60 24,46 16,39 19,76 15,35

1 2 Belanja Bunga 0,00 0,10 0,00 0,00 0.01 100 -100 0,00 -16,67 0,00

1 3 Belanja Subsidi 0,89 0,98 0,00 0,07 0.00 12,84 -99,75 3469,56 0 820,66

1 4 Belanja Hibah 0,03 0,07 0,34 0,99 2.88 1147,04 -5,95 262,67 -96,75 405,19

1 5 Belanja Bantuan Sosial 2,21 2,04 2,24 0,62 0.04 -7,13 5,21 -65,23 40,08 -40,47

1 6 Belanja Bantuan Keuangan

kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

dan Pemerintah Desa

0,22 1,55 0,85 2,20 0.44 596,19 -47,77 227,06 0,44 175,18

1 7 Belanja Tidak Terduga 0,00 0,00 0,20 0,09 0.08 0,00 100 -32,33 44,90 -6,35

2 Belanja Langsung 52,78 49,46 37,71 41,83 45.18 -6,33 -26,47 39,82 18,79 6,88

2 1 Belanja Pegawai 7,22 6,43 4,89 2,90 3.52 -10,21 -27,19 -25,53 21,26 -7,39

2 2 Belanja Barang dan Jasa 12,04 13,81 12,29 17,71 21.51 16,77 -14,67 81,94 -4,85 29,80

2 3 Belanja Modal 33,52 29,22 20,54 21,23 20.15 -13,66 -31,94 30,18 40,20 -2,23

BELANJA 100 100 100 100 100 -0,05 -3,55 26,02 15,87 9,98

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Baubau (2013), diolah.

Page 202: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 26

3.1.2 Neraca Keuangan

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2001,

Neraca Daerah adalah neraca yang disusunberdasarkan standar

akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai dengan kondisi

masing-masing pemerintah. Neraca Daerah memberikan informasi

mengenai posisi keuangan berupa aset, kewajiban (utang), dan

ekuitas dana pada tanggal neraca tersebut dikeluarkan. Aset,

kewajiban, dan ekuitas dana merupakan rekening utama yang

masih dapat dirinci lagi menjadi sub rekening sampai level rincian

obyek.

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi Pemerintah, Neraca Daerah

merupakan salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh

Pemerintah Daerah. Laporan ini sangat penting bagi manajemen

pemerintah daerah, tidak hanya dalam rangka memenuhi kewajiban

peraturan perundang-undangan yang berlaku saja, tetapi juga

sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang terarah dalam

rangka pengelolaansumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh

daerah secara efisien dan efektif. Elemen utama neraca Pemerintah

Daerah meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Setiap elemen

utama neraca tersebut diturunkan dalam sub-sub rekening yang

lebih terinci.

3.1.2.1 Aset

Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang

dimiliki dandikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat

memberikan manfaat ekonomi dansosial bagi pemerintah daerah

maupun masyarakat di masa datang sebagai akibatdari peristiwa

masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan moneter. Aset terdiri

dari(i) aset lancar, (ii) investasi jangka panjang, (iii) aset tetap, (iv)

dana cadangan, dan(v) aset lainnya.

Page 203: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 27

Pada tahun 2008, Kota Baubau memiliki aset senilai

Rp. 763.998.058.835,94 meningkat menjadi Rp.

1,030,816,867,439.48 pada tahun 2012. Selama kurun waktu

2008-2012, pertumbuhan rata-rata jumlah aset daerah Kota

Baubau mencapai 7,81% yang menandakan bahwa jumlah aset Kota

Baubau meningkat sebesar 7,81 %setiap tahun. Aset tersebut

berupa tanah, gedung dan bangunan serta sarana mobilitas

danperalatan kantor yang semuanya dipergunakan untuk

menunjang kelancaran tugaspemerintahan. Yang terbesar nilainya

adalah aset tetap. Aset Lancar adalah kas dan sumber daya lainnya

yang diharapkan dapatdicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai

habis dalam 1 (satu) periode akuntansi. Aset lancar untuk Kota

Baubau pada tahun 2012 mencapai Rp. 84,062,431,300.63

meningkat sebesar Rp. 45,182,880,857 dari tahun 2008 yang hanya

sebesar Rp. 38.879.550.443,89. Rata-rata peningkatan aset lancar

ini sebesar 63,31%/tahun.

Investasi jangka panjang dimaksudkan untuk mendapatkan

manfaatekonomi atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari

satu periode akuntansi. Untuk Kota Baubau, investasi jangka

panjang bertumbuh dengan rata-rata 29,65%/tahun. Pada tahun

2008, investasi jangka panjang baru sebesarRp. 14.812.112.000,00

namun tahun 2012 sudah mencapai Rp. 34,096,751,937.85.

Investasijangka panjang ini didominasi oleh investasi permanen

berupa penyertaan modal Pemerintah Daerah.

Aset Tetap adalah adalah aset berwujud yang mempunyai

masa manfaatlebih dari satu tahun anggaran yang digunakan dalam

kegiatan pemerintah ataudimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Dalam kurun waktu 2008-2012, nilai aset tetap di Kota Baubau

cenderung fluktuatif meningkat. Jika pada tahun 2008 aset tetap

mencapai Rp. 710.093.646.392,05 dan pada tahun 2012 mencapai

Rp. 904,057,694,297.00 dengan rata-rata pertumbuhan 7,61%.

Page 204: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 28

Yang tertinggi nilainya adalah aset tetap berupa Jalan, Irigasi dan

Jaringan, gedung dan bangunan.

3.1.2.2 Kewajiban

Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi

pelaksanaan tugas atautanggungjawab untuk bertindak di masa

lalu. Kewajiban memberikan informasitentang utang pemerintah

daerah kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketigaterhadap arus

kas pemerintah daerah. Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi

duayaitu Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka

Panjang.Jumlah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh

Pemerintah Kota Baubau selama kurun waktu lima tahun terakhir

(tahun 2008-2012) juga cenderung fluktuatif jika pada tahun 2008

adalah sebesar Rp 11.201.476.651,64, pada tahun 2009 meningkat

menjadi Rp.14.166.785.838,45. Tahun 2010 mengalami penurunan

Rp.12.263.038.802,12 dan pada tahun 2011 kembali meningkat

menjadi Rp.14.500.220.096,7 namun pada tahun 2012 menurun

kembali menjadi Rp.14,188,914,811 dengan rata-rata pertumbuhan

3,32%. Kewajiban jangka pendek, yang diharapkan harus

diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal

pelaporan. bertumbuh rata-rata 6,95%/tahun. Peningkatan utang

jangkapendek ini didorong adanya peningkatan Utang Kepada Pihak

Ketiga.

Sementara itu, kewajiban jangka panjang, yang dapat

diselesaikan dalam jangkawaktu lebih dari 12 bulan, mengalami

penurunan rata-rata 46,69%/tahun. Kewajiban jangka panjang yang

harus diselesaikan berupa Utang Dalam Negeri Pemerintah Pusat.

3.1.2.3 Ekuitas Dana

Ekuitas Dana merupakan selisih antara aset dengan

kewajiban pemerintahdaerah. Ekuitas Dana meliputi (i) Ekuitas

Dana Lancar, (ii) Ekuitas Dana Investasi,dan (iii) Ekuitas Dana

Cadangan. Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar

Page 205: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 29

dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas dana investasi merupakan

selisihantara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap dan aset

lainnya (tidak termasukDana cadangan) dengan jumlah nilai utang

jangka panjang. Ekuitas dana cadanganmerupakan kekayaan

pemerintah daerah yang diinvestasikan dalam Dana cadanganuntuk

tujuan tertentu di masa mendatang. Nilai ekuitas dana Kota Baubau

tahun 2012 mencapai Rp. 1,016,627,952,628 Nilai ekuitas dana

yang terbesar adalah berupaekuitas dana investasi. Data neraca

daerah tersaji pada Gambar 3.4. dan Tabel 3.14.berikut.

Gambar 3.4

Neraca Keuangan Kota Baubau Tahun 2008-2012

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (2016).

- 500,000,000,000 1,000,000,000,000 1,500,000,000,000

2008

2009

2010

2011

2012

752,796,582,175

793,678,564,079

737,792,110,458

903,394,793,350

1,016,627,952,628

11,201,476,652

14,166,785,838

12,263,038,802

14,500,220,097

14,188,914,811

763,998,058,836

807,845,349,917

750,055,149,260

917,895,013,446

1,030,816,867,439

ASET KEWAJIBAN EKUIDITAS DANA

Page 206: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 30

Tabel 3.14. Neraca Keuangan DaerahKota Baubau Tahun 2008–2012 No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 Pertumbuhan

I ASET LANCAR

1 Kas dan setara kas 22.417.608.722,69 7.695.253.226,69 24.531.574.093,86 65.090.247.448,24 49,110,594,517.64 55,80

2 Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 0,00 0,00 0,00 11,837,008,466.00 7,33

3 Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00 0,00 0,00 402,210,570.64 0,37

4 Piutang Pajak

1.294.991.895,00 1.627.415.615,00 1.247.013.735,00 1.454.045.135,00 1,730,046,385.00 9,50

5 Piutang Retribusi

1.436.966.675,00 2.005.806.537,00 1.974.788.857,00 1.841.200.557,00 2,168,692,291.00 8,04

6 Piutang HPKD

0,00 0,00 2.162.194.444,00 3.835.796.286,00 3,055,917,271.00 21,64

7 Piutang Pendapatan Bagi Hasil dari Provinsi

0,00 0,00 1.739.812.926,00 5.128.451.951,23 9,156,107,496.00 38,71

8 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

0,00 0,00 0,00 0,00 657,472,300.00 0,22

9 Bagian Lancar tagihan Pemberian Pinjaman

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

10 Bagian Lancar tagihan Bagi

Hasil Kemitraan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

11 Bagian Lancar Tagihan Sewa 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

12 Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan

0,00 0,00 157.987.768,83 281.019.372,00 0,00 29,47

13 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi

0,00 0,00 41.530.212,50 121.736.231,33 0,00 20,85

14 Piutang TP/TGR 0,00 0,00 0,00 0,00 426,876,639.00 0,21

15 Piutang lainnya

422.925.050,00 147.556.993,00 146.969.493,00 146.969.493,00 146,969,493.00 -10,30

16 Persediaan

13.307.058.101,20 2.510.841.738,00 4.783.663.230,60 5.397.500.965,38 5,370,535,871.35 2,11

Jumlah Aset Lancar 38.879.550.443,89 13.986.874.109,69 36.785.534.760,79 83.296.967.439,18 84,062,431,300.63 65,31

II INVESTASI JANGKA

PANJANG

Investasi Non Permanen

Investasi Non Permanen Lainnya

5.100.000.000,00 2.600.000.000,00 2.600.000.000,00 2.600.000.000,00 2,706,119,200.00 -1,40

Jumlah Investasi Non Permanen

5.100.000.000,00 2.600.000.000,00 2.600.000.000,00 2.600.000.000,00 2,706,119,200.00 -1,01

Page 207: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 31

No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 Pertumbuhan

Investasi Permanen

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

8.472.000.000,00 8.472.000.000,00 14.541.819.996,51 32.267.515.039,55 31,390,632,737.85 47,11

Investasi Permanen Lainnya 1.240.112.000,00 1.240.112.000,00 150.000.000,00 150.000.000,00 0,00

Jumlah Investasi Permanen 9.712.112.000,00 9.712.112.000,00 14.691.819.996,51 32.417.515.039,55 31,390,632,737.85 42,20

Jumlah Investasi Jangka Panjang

14.812.112.000,00 12.312.112.000,00 17.291.819.996,51 35.017.515.039,55 34,096,751,937.85 29,65%

III ASET TETAP

Tanah

176.289.643.396,00 179.403.607.396,00 84.758.425.313,00 86.152.500.313,00 87,083,859,731.00 -11,91

Peralatan dan Mesin 115.616.954.801,00 127.023.380.982,00 129.076.029.694,00 141.856.765.548,00 145,510,651,918.00 6,80

Gedung dan Bangunan 218.246.816.770,00 265.556.449.520,00 220.951.683.161,00 231.430.879.420,00 244,031,426,424.00 4,84

Jalan, Jaringan Air dan Instalasi

247.557.230.364,00 290.279.206.387,00 238.908.973.187,00 282.111.438.384,00 294,369,734,130.00 6,47

Aset Tetap Lainnya 13.256.444.005,00 17.441.639.546,00 22.157.803.507,00 42.082.109.572,00 46,805,180,890.00 39,83

Konstruksi Dalam Pengerjaan 3.340.623.552,00 96.633.210,00 0,00 14.826.196.064,00 86,256,841,204.00 -2,46

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

(64.214.066.495,95) (98.633.303.233,73) 0,00 0,00 0,00 -11,57

Jumlah Aset Tetap 710.093.646.392,05 781.167.613.807,27 695.852.914.862,00 798.459.889.301,00 904,057,694,297.00 7,67

IV DANA CADANGAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0 0 0 0 0

V ASET LAINNYA

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan

0,00 0,00 96.409.853,17 29.943.750,00 0,00 (17,24)

Tagihan Piutang Penjualan Angsuran

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Tagihan Bagi Hasil Kemitraan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Tagihan Sewa

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Tuntutan Ganti Kerugian

Daerah 0,00 0,00 28.469.787,50 59.047.916,67 0,00 4,01

Kemitraan dengan Pihak Ketiga

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Aset Lain – Lain

0,00 0,00 0,00 0,00 7,495,739,904.00 25,02

Aset Tak Berwujud 212.750.000,00 378.750.000,00 0,00 1.031.650.000,00 1,104,250,000.00 18,50

Page 208: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 32

No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 Pertumbuhan

Jumlah Aset Lainnya 212.750.000,00 378.750.000,00 124.879.640,67 1.120.641.666,67 8,599,989,904.00 350,11

JUMLAH ASET

763.998.058.835,94 807.845.349.916,96 750.055.149.259,97 917.895.013.446,40

1,030,816,867,439.48

7,81

Sumber: Neraca Keuangan Daerah Kota Baubau (2013), diolah.

Page 209: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 33

3.1.2.4 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan

PemerintahDaerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Untuk neraca keuangandaerah, rasio likuiditas yang digunakan

adalah rasio lancar (current ratio) dan QuickRatio. Rasio lancar

adalah aset lancar dibagi dengan kewajiban jangka pendek,sedang

Quick Ratio adalah aset lancar dikurangi persediaan dibagi

dengankewajiban jangka pendek.

Tabel 3.15. Rasio Likuiditas Tahun 2008 – 2012

No. Rasio

Likuiditas 2008 2009 2010 2011 2012

1 Rasio Lancar 3,94 1,05 3,18 5,94 5,24

2 Quick Ratio 2,59 0,86 2,77 5,55 5,72

Sumber: Neraca Keuangan Daerah Kota Baubau, diolah.

Rasio Lancar digunakan untuk melihat kemampuan

Pemerintah Kota Baubau dalam melunasi hutang jangka pendeknya.

Semakin besar rasio yang diperoleh, semakin lancar hutang

pembayaran jangka pendeknya. Berdasarkan perhitungan, nilai

rasio lancar Neraca Keuangan Pemerintah Kota Baubau Tahun

2008- 2012 berada dikisaran 1,05-5,94 (Tabel 3.15). Nilai yang

diperoleh ini mengindikasikan bahwa Pemerintah dapat dengan

mudah mencairkan aset lancarnya untuk membayar seluruh hutang

atau kewajiban jangka pendeknya. Walaupun begitu, perlu

diperhatikan nilai rasio lancar yang semakin menurun. Nilai rasio

yang semakin kecil dapat menunjukkan semakin berkurangnya

kemampuan pemerintah daerah dalam melunasi kewajibannya. Jika

ditelurusi penyebabnya, hal ini dapat disebabkan oleh semakin

berkurangnya jumlah aset lancar akibat semakin berkurangnya kas,

namun di sisi lain utang jangka pendek juga semakin meningkat.

Quick Ratio lebih akurat dibandingkan rasio lancar (current

ratio) karena Quick ratio telah mempertimbangkan persediaan

dalam perhitungannya. Sebaiknya ratio ini tidak kurang dari 1.

Page 210: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 34

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai quick ratio neraca

keuangan Pemerintah Kota Baubau tahun 2008 sebesar 2,59, tahun

2009 turun sebesar 0,86, tahun 2010 naik sebesar 2,77 dan tahun

2011 menjadi 5,55 dan tahun 2012 mencapai 5,72. Nilai dari

perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan aset lancar

Pemerintah Kota Baubau setelah dikurangi persediaan, mempunyai

kemampuan yang cukup kuat untuk melunasi kewajiban jangka

pendeknya,walaupun pada tahun 2009 sempat mengalami

penurunan, tetapi tidak menyebabkan pengaruh yang besar dalam

melunasi kewajiban jangka pendeknya.

Gambar 3.5.

Rasio Liquiditas Kota Baubau Tahun 2008-2012

Sumber: Neraca Keuangan Daerah Kota Baubau (2013), diolah.

3.1.2.5 Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan

Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

panjangnya. Untuk neraca keuangan daerah, rasio solvablitas yang

digunakan adalah rasio kewajiban terhadap aset dan rasio

kewajiban terhadap ekuitas. Rasio kewajiban terhadap aset adalah

kewajiban dibagi dengan aset, sedangkan rasio kewajiban terhadap

ekuitas adalah kewajiban dibagi dengan ekuitas.

Page 211: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 35

Tabel 3.16.

Rasio Solvabilitas Kota Baubau Tahun 2008-2012

No. 2008 2009 2010 2011 2012

1 Rasio Kewajiban

Terhadap Aset 0,0147 0,0175 0,0163 0,0158 0,0118

2 Rasio Kewajiban

Terhadap Ekuitas 0,0149 0,0178 0,0166 0,0161 0,0120

Sumber: Neraca Keuangan Daerah Kota Baubau, diolah.

Berdasarkan hasil perhitungan (Tabel 3.16) diperoleh nilai

rasio kewajiban terhadap aset tahun 2008 hingga tahun 2012

semakin kecil. Semakin kecil nilai rasio ini, maka semakin baik rasio

kewajiban terhadap asset. Jika dilihat dari hasil tersebut

menunjukkan bahwa kemampuan keuangan Pemerintah Kota

Baubau selama tahun 2008-2012 cukup kuat untuk membayar jika

Pemerintah Kota Baubau melakukan pinjaman ke kreditor dan

kemampuan membayar tersebut cenderung meningkat.

Demikian pula halnya dengan Rasio kewajiban terhadap

ekuitas secara langsung membandingkan kewajiban dibagi dengan

ekuitas. Berdasarkan hasil perhitungan (Tabel 3.13) diperoleh nilai

rasio tahun 2008 sebesar 0,0149 sedangkan tahun 2012 turun

menjadi 0,012. Hal ini menunjukkan kemampuan Pemerintah Kota

Baubau dalam membayar kewajiban semakin baik karena semakin

kecil nilai rasio ini, maka semakin baik rasio kewajiban terhadap

ekuitas karena menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah

untuk membayar kewajibannya.

Page 212: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 36

Gambar 3.6.

Rasio Solvabilitas Kota Baubau Tahun 2008-2012

Sumber: Neraca Keuangan Daerah Kota Baubau, diolah.

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2008-2012

Secara umum, kebijakan pengelolaan keuangan daerah

terdiri dari kebijakan pengelolaan pendapatan, belanja, dan

pembiayaan. Kebijakan pengelolaan pendapatan diarahkan pada

upaya peningkatan dan perluasan obyek-obyek dan sumber-sumber

pendapatan daerah dalam kerangka otonomi daerah. Kebijakan

pengelolaan pendapatan daerah tersebut, diwujudkan dalam bentuk

pendekatan eksternal dan internal yang dalam pelaksanaannya

tercermin dari tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat

Daerah lingkup Pemerintah Kota Baubau.

Kebijakan pengelolaan belanja daerah disusun dan

dilaksanakan dalam rangka membiayai pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri dari

urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya

dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan

bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah yang ditetapkan

dengan ketentuan perundang-undangan. Kebijakan belanja daerah

diarahkan untuk menyediakan kebutuhan dasar masyarakat (basic

Page 213: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 37

needs) meliputi pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, sarana

dan prasarana dasar perkotaan dan pelayanan umum lainnya,serta

dalam rangka pemenuhan layanan pengembangan potensi unggulan

daerah (corecompetency).

Kebijakan Belanja Daerah Kota Baubau pada Tahun 2008-

2013 diprioritaskan untuk membiayai program prioritas

sebagaimana termuat dalam indikator makro dan prioritas daerah

dari tahun 2008-2012 sebagai amanat dari RPJMD Kota Baubau

Tahun 2008-2013. Kebijakan tersebut adalah :

a. Memprioritaskan belanja pada pemenuhan layanan dasar

masyarakat dengan titik berat padabidang pendidikan,

kesehatan, peningkatan daya beli yang dapat menunjang

pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta

pemenuhan hak-hak dasar masyarakat;

b. Memprioritaskan pada penyediaan sarana dan prasarana dasar

perkotaan, untuk menanggulangi permasalahan transportasi,

persampahan, banjir, kawasan kumuh, layanan airbersih dan

kebutuhan perkotaan lainnya;

c. Memprioritaskan pada pengembangan pelayanan pemerintahan

yang dapat mendukung terwujudnya kepuasan masyarakat

sebagai pengguna layanan; dan

d. Menggunakan prinsip-prinsip penggunaan anggaran secara

efektif dan efisien.

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

Proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur Kota

Baubau selama kurun waktu empat tahun (tahun 2009-2012)

menunjukkan perkembangan yang berfluktuasi setiap tahunnya.

Pada tahun 2009, alokasi belanja untuk pemenuhan kebutuhan

aparatur sebesar Rp. 242.219.565.002,- atau 64,79 persen dari total

belanja daerah pada tahun 2012 naik mencapai 72,63 persen dari

total belanja daerah atau sebesar Rp. 385.348.422.762,- dengan

Page 214: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 38

demikian rata-rata proporsi belanja untuk pemenuhan aparatur

Kota Baubau selama tahun 2009-2012 yaitu 75,16 persen dari total

belanja daerah (lihat Tabel 3.17 dan Tabel 3.18). Hal ini

memperlihatkan bahwa APBD Kota Baubau belum memberikan

pelayanan yang optimal bagi publik karena sebagian besar APBD

Kota Baubau digunakan untuk belanja pegawai. Kondisi ini juga

berimplikasi terhadap tuntutan pemenuhan pelayanan publik yang

semakin berkembang secara dinamis. Dengan demikian, tidak

tertutup kemungkinannya akan berdampak terhadap kelancaran

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Untuk menanggulangi berbagai permasalahan sebagaimana

dikemukakan di atas, maka terdapat beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan dalam pengalokasian belanja langsung antara

lain: pemenuhan standar pelayanan minimal, peningkatan efisiensi

pelayanan publik, dan implementasi strategi peningkatan investasi.

Karena itu, moratorium pengangkatan CPNS yang telah menjadi

kebijakan nasional akan ditindaklanjuti di daerah ini, tanpa

mengabaikan pengangkatan CPNSD yang masih sangat dibutuhkan

untuk kepentingan daerah.

Bila dilihat berdasarkan urusan, proporsi penggunaan

anggaran terbesar adalah untuk urusan wajib karena terkait dengan

hak dan pelayanan dasar kepada masyarakat yang wajib

diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Untuk Kota Baubau

berdasarkan Tabel 3.19 terlihat bahwa proporsi belanja untuk

urusan wajib selama kurun waktu tahun 2008-2012 rata-rata

mencapai 93,27% dengan capaian realisasi anggaran sebesar

88,96%. Sementara itu, proporsi belanja untuk urusan pilihan rata-

rata mencapai 6,35% dari total belanja langsung Kota Baubau tahun

2008-2012 dengan capaian realisasi anggaran 93,36%.

Page 215: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 39

Tabel 3.17.

Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Baubau Tahun Anggaran 2009-2012

N

O Uraian

2009 2010 2011 2012

( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp )

A Belanja Tidak Langsung 171.064.693.933,00 210.107.496.117,00 244.490.630.788,00 285,582,682,901.00

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 167.383.225.777,00 182.982.181.698,00 208.821.323.133,00 230,574,945,261.00

2 Belanja Tambahan Penghasilan**) 3.119.147.727,00 25.750.272.519,00 33.818.914.495,00 54,043,754,063.00

3 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD

serta Operasional KDH/WKDH 310.650.000,00 740.400.000,00 938.100.000,00 759,000,000.00

4 Belanja Pemungutan Pajak Daerah**) 251.670.429,00 634.641.900,00 912.293.160,00 204,983,577.00

B Belanja Langsung 71.154.871.069,00 121.788.063.276,00 74.640.873.994,00 225,493,964,594.00

1 Belanja Honorarium PNS 6.350.006.650,00 6.195.483.145,00 4.888.247.875,00 6,897,091,025.00

2 Belanja Honorarium Non PNS 5.729.786.000,00 5.122.559.240,00 6.606.902.600,00 8,555,273,600.00

3 Uang Lembur 1.425.281.522,00 1.253.879.075,00 1.543.115.820,00 1,906,050,780.00

4 Honorarium Pengelolaan Dana BOS 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Belanja Bahan Pakai Habis 714.705.990,00 5.728.879.868,00 1.162.325.329,00 13,331,103,438.00

6 Belanja Bahan / Material 6.140.121.271,00 3.813.562.501,00 10.115.251.521,00 10,868,938,119.00

7 Belanja Jasa Kantor 12.486.360.085,00 3.159.387.268,00 10.414.539.676,00 5,034,802,173.00

8 Belanja Premi Asuransi 0,00 164.263.000,00 208.150.000,00 249,257,000.00

9 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 3.035.718.616,00 3.312.917.637,00 3.642.374.297,00 6,486,685,366.00

10 Belanja Cetak dan Penggandaan 608.056.484,00 1.706.232.892,00 1.969.913.987,00 4,548,394,238.00

11 Belanja Sewa Rumah / Gedung / Gudang /

Parkir 705.383.800,00 445.193.998,00 529.730.860,00 840,888,140.00

Page 216: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 40

N

O Uraian

2009 2010 2011 2012

( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp )

12 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 217.682.200,00 833.897.300,00 381.828.032,00 537,538,060.00

13 Belanja Sewa Alat Berat 0,00 0,00 0,00 0,00

14 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 233.027.900,00 194.939.800,00 570.433.366,00 3,142,874,725.00

15 Belanja Makanan dan Minuman 1.740.770.976,00 4.013.099.285,00 2.367.498.228,00 10,862,966,077.00

16 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 1.281.563.350,00 842.692.200,00 857.630.000,00 1,499,961,954.00

17 Belanja Pakaian Kerja 118.000.000,00 170.257.500,00 46.645.000,00 298,624,000.00

18 Belanja Pakaian Khusus dan Hari - hari Tertentu 3.150.000,00 52.763.650,00 180.946.463,00 448,420,000.00

19 Belanja Perjalanan Dinas 6.005.847.000,00 11.884.443.990,00 6.391.252.571,00 19,394,952,705.00

20 Belanja Perjalanan Pindah Tugas 0,00 0,00 0,00 0,00

21 Belanja Pemulangan Pegawai 0,00 0,00 0,00 0,00

22 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi Dan

Bimbingan Teknis PNS 4.768.135.003,00 5.637.837.000,00 5.209.718.000,00 7,558,660,604.00

23 Belanja Pemeliharaan 4.536.874.109,00 878.222.639,00 3.232.219.666,00 20,867,501,273.00

24 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 1.235.200.000,00 220.000.000,00 180.000.000,00 180,000,000.00

25 Belanja Jasa Konsultasi 0,00 199.000.000,00 0,00 0,00

26 Belanja Barang Dana Bos 0,00 0,00 0,00 0,00

27 Belanja Modal (Kantor, Mobil, Meubelair,

Perlatan, dan Perlengkapan dll) 13.819.200.113,00 65.958.551.288,00 14.142.150.703,00 101,983,981,317.00

TOTAL 242.219.565.002,00 331.895.559.393,00 319.131.504.782,00 511,076,647,495.00

Sumber : Setda Bagian Keuangan (2016), diolah.

Page 217: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 41

Tabel 3.18.

Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Kota Baubau Tahun 2009-2012

NO Uraian

Total Belanja Untuk

Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

(Rp)

Total Pengeluaran

(Belanja+Pembiayaan Pengeluaran)

(Rp)

Prosentase

(a) (b) (a) / (b) * 100

1 Tahun Anggaran 2009 242,219,565,002 373,872,391,314 64,79

2 Tahun Anggaran 2010 331,895,559,393 358,164,632,326 92,67

3 Tahun Anggaran 2011 319,131,504,782 452,291,403,979 70,56

4 Tahun Anggaran 2012 511,076,647,495 574,916,978,286 88,89

Sumber : Setda Bagian Keuangan (2013), diolah.

Page 218: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 42

Tabel 3.19

Realisasi Belanja Menurut Urusan Kota Baubau Tahun 2008-2012

URAIAN

2008 2009 2010 2011 2012

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r

(%)

URUSAN WAJIB 185.432.334.612,00 88,09 94,59 170.741.810.818,00 90,53 90,53 125.199.867.335,00 92,73 92,7 179.689.073.082,00 86,26 95,22 167,254,709,436.00 86.33 86,78

1 Urusan Pendidikan 27.284.391.844,00 85,43 13,92 22.433.120.191,00 94,51 12,14 10.611.065.426,00 49,20 7,86 25.260.880.921,00 72,06 13,39

18,312,104,961.00 61.40 9,50

2 Urusan Kesehatan 16.889.962.743,00 85,78 8,62 20.449.108.846,00 96,67 11,07 9.837.790.882,00 96,36 7,28 11.048.694.743,00 89,78 5,85

13,673,265,886.00 98.54 7,09

3 Urusan Pekerjaan Umum 39.329.449.386,00 94,61 20,06 40.007.322.501,00 95,93 21,65 28.452.952.181,00 98,17 21,07 59.903.849.546,00 88,57 31,74

49,311,897,179.00 97.22 25,59

4 Urusan Perumahan 1.076.781.750,00 97,98 0,00 4.298.317.205,00 96,80 2,33 478.774.300,00 98,21 0,35 3.402.914.600,00 92,22 1,80

8,875,473,299.00 98.81 4,61

5 Urusan Penataan Ruang 805.648.000,00 58,75 0,41 1.403.487.885,00 99,70 0,76 936.385.446,00 98,65 0,69 1.093.841.936,00 99,07 0,58

1,247,384,956.00 99.46 0,65

6 Urusan Perencanaan Pembangunan

4.181.655.910,00 89,73 2,13 2.405.788.909,00 97,82 1,30 2.103.430.685,00 98,88 1,56 1.527.732.884,00 89,77 0,81 3,255,382,899.00 94.54 1,69

7 Urusan Perhubungan 13.573.052.597,00 99,21 6,92 11.408.736.450,00 98,38 6,18 17.627.875.555,00 97,05 13,05 20.490.931.419,00 98,41 10,86

22,491,377,999.00 99.20 11,67

8 Urusan Lingkungan Hidup

6.302.720.775,00 89,34 3,22 6.862.174.727,00 88,56 3,71 6.131.782.840,00 91,74 4,54 6.053.631.478,00 95,48 3,21 6,336,469,071.00 93.21 3,29

9 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

346.049.033,00 88,36 0,00 993.197.500,00 91,48 0,54 557.144.620,00 98,83 0,41 998.783.760,00 93,77 0,53 727,759,600.00

100.0

0 0,38

1

0

Urusan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

26.050.000,00 100,00 0,01 87.895.000,00 100,00 0,05 39.796.000,00 98,96 0,03 71.125.100,00 78,63 0,04 272,759,600.00 94.66 0,14

11

Urusan Keluarga Berencana dan

Keluarga

2.232.116.569,00 97,96 1,14 2.206.740.263,00 95,16 1,19 1.701.607.188,00 99,32 1,26 1.398.621.764,00 98,80 0,74 1,713,192,106.00 98.19 0,89

Page 219: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 43

URAIAN

2008 2009 2010 2011 2012

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r

(%)

Sejahtera

12

Urusan Sosial 1.381.205.640,00 93,75 0,70 1.010.684.920,00 99,33 0,55 795.536.245,00 99,99 0,59 987.664.305,00 99,62 0,52

2,963,859,600.00 85.12 1,54

13

Urusan Ketenagakerjaan 270.520.000,00 91,00 0,14 217.222.000,00 100,0 0,12 60.691.000,00 99,92 0,04 0,00 0,00 0,00

478,183,824.00 99.79 0,25

14

Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

95.605.000,00 100,00 0,05 133.880.000,00 100,0 0,07 50.000.000,00 100,00 0,04 220.522.500,00 100,00 0,12 294,328,000.00 93.70 0,15

15

Urusan Penanaman Modal

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 84.435.500,00 44,40 0,04 384,712,200.00 98.04 0,20

16

Urusan Kebudayaan 583.481.500,00 98,99 0,30 452.344.500,00 76,19 0,24 180.850.000,00 95,87 0,13 395.215.000,00 92,52 0,21

2,591,220,000.00 80.15 1,34

17

Urusan Kepemudaan dan Olahraga

828.825.000,00 99,97 0,42 213.730.000,00 66,79 0,12 0,00 0,00 0,00 23.660.000,00 94,64 0,01 275,514,000.00 94.84 0,14

18

Urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik dalam Negeri

2.542.245.476,00 81,57 1,30 2.930.919.825,00 90,09 1,59 1.504.313.728,00 91,79 1,11 1.612.188.714,00 96,11 0,85 1,246,731,500.00 98.75 0,65

19

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian

57.150.000.561,00 83,95 29,15 47.264.091.166,00 82,05 25,58 40.588.158.939,00 90,80 30,05 42.027.343.225,00 84,49 22,27 29,207,364,708.00 73.08 15,15

2

0

Urusan

Kepegawaian 4.719.501.100,00 75,91 2,41 2.192.035.931,00 59,94 0,00 1.505.348.524 81,70 0,00 1.068.307.334,00 62,58 0,00

2

1

Urusan

Ketahanan Pangan

463.433.009,00 91,82 0,24 782.610.089,00 98,69 0,42 263.125.000 99,96 0,19 15.500.000,00 100,0 0,01 49,454,000.00 84.53 0,03

Page 220: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 44

URAIAN

2008 2009 2010 2011 2012

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r (%

)

Realisasi (Rp.)

Capaia

n (%

)

Str

uktu

r

(%)

22

Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

3.645.493.919,00 96,19 1,86 1.526.801.802,00 92,17 0,83 975.263.835,00 98,73 0,72 950.300.561,00 93,88 0,50 1,348,388,148.00 85.05 0,70

23

Urusan Kearsipan 223.406.000,00 100 0,11 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5.500.000,00 100,0 0,00

27,717,000.00 76,99 0,01

24

Urusan Statistik 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 130.000.000,00 100,0 0,07

25

Urusan Komunikasi dan Informatika

1.480.738.800,00 98,59 0,76 2.244.211.197,00 93,14 1,21 797.974.941,00 99,30 0,59 932.927.792,00 98,95 0,49 1,079,057,500.00 96.62 0,56

26

Urusan Perpustakaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

91,729,500.00 94.93 0,05

II

URUSAN PILIHAN 10.606.294.915, 89,54 5,41 14.009.819.177, 91,54 7,58 9.862.523.548 96,33 7,30 9.022.190.762,00 95,46 4,78

12,218,212,900.00 93.62 6,34

1

Urusan Pertanian 4.546.581.486,00 92,58 2,32 4.441.025.976, 97,45 2,40 1.981.934.117,00 99,69 1,47 1.231.178.204,00 99,50 0,65

2,837,111,000.00 88.97 1,47

2

Urusan Kehutanan 483.581.408,00 84,1 0,25 1.434.039.999, 89,02 0,78 197.440.000,00 99,34 0,15 1.111.430.500,00 88,10 0,59

1,474,114,000.00 97.63 0,76

3

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

49.800.000,00 99,60 0,03 700.543.382, 95,72 0,38 1.343.728.050,00 97,36 0,99 920.685.380,00 98,88 0,49 1,945,690,350.00 91.57 1,01

4 Urusan Pariwisata 705.278.391,00 87,19 0,36 893.330.522,00 90,16 0,48 633.046.621,00 94,03 0,47 650.428.517,00 96,02 0,34

930,104,700.00 98.21 0,48

5

Urusan Kelautan dan Perikanan 3.135.882.430,00 90,15 1,60 4.190.268.488,00 95,90 2,27 4.349.748.610,00 94,82 3,22 4.318.220.831,00 97,74 2,29

4,213,400,850.00 98.84 2,19

6

Urusan Perdagangan 1.089.927.500,00 82,17 0,56 1.142.027.300,00 67,55 0,62 970.889.700,00 97,39 0,72 327.194.000,00 74,37 0,17

604,373,000.00 86.91 0,31

7

Urusan Industri 595.243.700,00 85,11 0,30 1.208.583.510,00 89,28 0,65 385.736.450,00 91,19 0,29 463.053.330,00 95,28 0,25 213,419,000.00 66.33 0,11

8

Urusan Ketransmigrasian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

JUMLAH 196.038.629.527, 88,18 100, 184.751.629.995, 90,61 100, 135.062.390.883, 93,22 100, 188.711.263.844,00 86,66 100, 192,733,136,886 100

Sumber: Setda Bagian Keuangan (2016), diolah.

Page 221: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 45

3.2.2. Analisis Pembiayaan

Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan

pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran yang perlu

dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran

pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau

memanfaatkan surplus anggaran.

3.2.2.1. Analisis Defisit Riil Anggaran

Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu

tentang kebijakan anggaran untuk menutup defisit riil anggaran

Pemerintah Daerah.

Selama kurun waktu 2008-2012, APBD Kota Baubau

mengalami tiga kali defisit anggaran dan dua kali surplus anggaran.

Pada dua tahun awal pelaksanaan RPJMD 2008-2012, APBD Kota

Baubau mengalami defisit anggaran dan surplus anggaran terjadi

pada dua tahun berikutnya. Pada tahun 2008, defisit anggaran

mencapai Rp. 16.909.596.056,00 kemudian naik menjadi Rp.

17.524.264.702,00 pada tahun 2009. Kemudian dua tahun

berikutnya APBD Kota Baubau mengalami surplus anggaran, yaitu

pada tahun 2010 mencapai Rp. 19.385.016.790,82 dan tahun 2011

mencapai Rp.36.488.428.737,38. Namun tahun 2012 Kota Baubau

kembali mengalami defisit anggaran yang mencapai

Rp. 49,497,222,284 peningkatan defisit anggaran dan terjadinya

surplus anggaran disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan

pendapatan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah jauh lebih

besar dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan. Peningkatan

belanja daerah didominasi oleh peningkatan belanja aparatur. Hal

ini mengindikasikan bahwa belanja daerah lebih banyak digunakan

untuk kebutuhan rutin birokrasi dibandingkan untuk memberikan

pelayanan publik. Defisit anggaran juga merupakan indikasi adanya

pemborosan APBD.

Page 222: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 46

Tabel 3.20 menunjukkan bahwa sisa lebih perhitungan

anggaran tahun berkenaan mengalami penurunan yang cukup

signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat penyerapan

anggaran dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Defisit

anggaran yang terjadi karena belanja daerah lebih besar

dibandingkan pendapatan daerah Kota Baubau, sebagian besar atau

seluruhnya ditutupi oleh sisa lebih perhitungan anggaran tahun

sebelumnya, tanpa perlu melakukan penjualan kekayaan daerah

yang dipisahkan atau melakukan pinjaman daerah. Berdasarkan

tabel analisis penutup defisit anggaran kemudian disusun tabel

analisis untuk mengetahui gambaran komposisi penutup defisit riil

anggaran Kota Baubau Tahun 2009-2012 yang disajikan pada Tabel

3.21.

Tabel 3.20.

Penutup Defisit Riil APBD Kota Baubau NO

Uraian 2008 2009 2010 2011 2012

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1. Realisasi Pendapatan Daerah

354.781.276.291,90 356.348.126.612,00 377.549.649.116,82 488.779.832.716,38 525,419,756,002

Dikurangi realisasi:

2. Belanja Daerah 371.457.133.859,00 373.526.516.859,00 358.164.632.326,00 451.092.760.566,00 574,916,978,286

3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

306.933.080,00 345.874.455,00 0,00 1.198.643.413,00 4,150,000,000

A Defisit riil (16.982.790.647,10) (17.524.264.702,00) 19.385.016.790,82 36.488.428.737,38 (49,497,222,284)

Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan:

4. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran

sebelumnya

34.302.594.914,30 17.245.900.754,69 (2.376.223.243,96) 17.008.793.546,86 53,497,222,284

5. Pencairan Dana Cadangan

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

7. Penerimaan Pinjaman Daerah

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

8. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

9. Penerimaan Piutang Daerah

0,00 0,00 0,00 0,00 150,000,000

B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah

34.302.594.914,30 17.245.900.754,69 (2.376.223.243,96) 17.008.793.546,86 53,647,222,284

A-B

Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan

17.319.804.267,20 (278.363.947,31) 17.008.793.546,86 53.497.222.284,24 0,00

Sumber: Diolah dari Data Bagian Keuangan Setda Kota Baubau

Page 223: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 47

Tabel 3.21

Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kota Baubau

No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya

34.302.594.914,30

17.245.900.754,69 (2.376.223.243,96) 17.008.793.546,86 53,497,222,284

2. Pencairan Dana Cadangan

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah

Yang di Pisahkan

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4. Penerimaan Pinjaman Daerah

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6. Penerimaan Piutang Daerah

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

7. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan

17.319.804.267,20 (278.363.947,31) 17.008.793.546,86 53.497.222.284,24 0,00

Sumber: Setda Bagian Keuangan (2016), diolah.

Page 224: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 48

3.2.2.3. Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara

riil sisa lebih pembiayaan anggaran yang dapat digunakan dalam

penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Analisis

ini disajikan pada Tabel 3.22.

Tabel 3.22

Sisa Lebih (Riil)Pembiayaan Anggaran Kota Baubau Tahun 2008-2012

No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 Saldo kas neraca daerah 22.417.608.722,69 7.695.253.226,69 24.531.574.093,86 65.090.247.448,24 61.738.862.363,28

Dikurangi:

2

Kewajiban kepada pihak ketiga

sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan

5.139.634.634 7.949.187.674, 3.087.213.190, 1.557.558.369,8 60.106.277

3 Kegiatan lanjutan 15.343.340.208 2.149.473.978, 0,00 0,00 13.980.747.256

Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran

1.934.633.880,69 (2.403.408.425,31) 21.444.360.903,86 63.532.689.078,44 47.698.008.830,28

Sumber: Setda Bagian Keuangan (2013), diolah.

3.3. Kerangka Pendanaan

Kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas

riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan

program pembangunan jangka menengah daerah selama lima (5)

tahun kedepan. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total

penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau

belanja pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta

menjadi prioritas utama.

3.3.1. Analisis pengeluaran periodik prioritas utama

Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat

ditujukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan

pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus

dibayar dalam satu tahun anggaran. Belanja periodik prioritas

utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh

pemerintah daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar.

Untuk menganalisis belanja periodik yang wajib dan

mengikat serta prioritas utama disajikan dalam Tabel 3.23.

Page 225: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 49

Total pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama

pada tabel diatas menjadi dasar untuk menentukan kebutuhan

anggaran belanja yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat

ditunda dalam rangka penghitungan kapasitas riil keuangan daerah

dan analisis kerangka pendanaan.

Page 226: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 50

Tabel 3.23. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota Baubau Tahun 2009-2012

No Uraian 2009 2010 2011 2012

Rata-rata

Pertumbuhan

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)

A Belanja Tidak Langsung 185.118.575.851,00 223.093.016.901,00 262.052.220.941,00 302,757,324,782.00 17.84

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 167.383.225.777,00 182.982.181.698,00 208.821.323.133,00 230,574,945,261.00 11.29

2 Tambahan Penghasilan PNS 3.119.147.727,00 25.750.272.519,00 33.818.914.495,00 54,043,754,063.00 272.23

3

Belanja Penerimaan Anggota dan

Pimpinan DPRD serta Operasional

KDH/WKDH

310.650.000,00 740.400.000,00 938.100.000,00 759,000,000.00

48.65

4 Biaya Pemungutan Pajak Daerah 251.670.429,00 634.641.900,00 912.293.160,00 204,983,577.00 39.46

5 Belanja Bunga 380.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6 Belanja Hibah 250.000.000,00 1.228.167.559,00 4.454.203.833,00 14,118,824,134.00 290.31

7 Belanja Bantuan Sosial 7.624.581.918,00 8.022.083.010,00 2.789.032.150,00 147,000,000.00 (51.58)

8 Belanja Bantuan Keuangan 5.799.300.000,00 3.028.770.215,00 9.905.994.430,00 2,499,985,615.00 34.84

9 Belanja Tidak Terduga 0,00 706.500.000,00 412.359.740,00 33,105,000.00 (44.54)

B Belanja Langsung 54.914.974.891,00 115.702.844.978,00 62.687.296.619,00 219,059,908,569.00 104.77

1 Belanja Honorarium PNS Khusus untuk Guru dan Tenaga Medis

299.560.000,00 317.729.332,00 244.760.000,00 463,035,000.00 24.09

2 Belanja Honorarium Non PNS 5.729.786.000,00 5.122.559.240,00 6.606.902.600,00 8,555,273,600.00 15.96

3 Uang Lembur 1.425.281.522,00 1.253.879.075,00 1.543.115.820,00 1,906,050,780.00 11.52

4 Honorarium Pengelolaan Dana BOS 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Belanja Bahan Pakai Habis 714.705.990,00 5.728.879.868,00 1.162.325.329,00 13,331,103,438.00 556.26

Page 227: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 51

No Uraian 2009 2010 2011 2012

Rata-rata

Pertumbuhan

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)

6 Belanja Bahan / Material 6.140.121.271,00 3.813.562.501,00 10.115.251.521,00 10,868,938,119.00 44.93

7

Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan

bulanan kantor seperti listrik, air,

telepon dan sejenisnya)

3.235.322.257,00 3.592.056.581,00 4.204.614.402,00 5,034,802,173.00

15.94

8 Belanja Premi Asuransi 0,00 164.263.000,00 208.150.000,00 249,257,000.00 15.49

9 Belanja Perawatan Kendaraan

Bermotor 3.035.718.616,00 3.312.917.637,00 3.642.374.297,00 6,486,685,366.00

32.39

10 Belanja Cetak dan Penggandaan 608.056.484,00 1.706.232.892,00 1.969.913.987,00 4,548,394,238.00 108.98

11

Belanja Sewa Gedung Kantor (yang

telah ada kontrak jangka

panjangnya)

0,00 0,00 0,00 840,888,140.00 0,00

12 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 217.682.200,00 833.897.300,00 381.828.032,00 537,538,060.00 89.88

13 Belanja Sewa Alat Berat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

14

Belanja Sewa Perlengkapan dan

Peralatan Kantor (yang telah ada

kontrak jangka panjangnya)

0,00 0,00 0,00 3,142,874,725.00 0,00

15 Belanja Makanan dan Minuman 1.740.770.976,00 4.013.099.285,00 2.367.498.228,00 10,862,966,077.00 149.46

16 Belanja Pakaian Dinas dan

Atributnya 1.281.563.350,00 842.692.200,00 857.630.000,00 1,499,961,954.00

14.14

17 Belanja Pakain Kerja 118.000.000,00 170.257.500,00 46.645.000,00 298,624,000.00 170.63

18 Belanja Pakaian Khusus dan Hari -

hari Tertentu 3.150.000,00 52.763.650,00 180.946.463,00 448,420,000.00 525.01

19 Belanja Perjalanan Dinas 6.005.847.000,00 11.884.443.990,00 6.391.252.571,00 19,394,952,705.00 85.04

20 Belanja Perjalanan Pindah Tugas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Page 228: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 52

No Uraian 2009 2010 2011 2012

Rata-rata

Pertumbuhan

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)

21 Belanja Pemulangan Pegawai 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

22 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi

Dan Bimbingan Teknis PNS 4.768.135.003,00 5.637.837.000,00 5.209.718.000,00 7,558,660,604.00

18.58

23 Belanja Pemeliharaan 4.536.874.109,00 878.222.639,00 3.232.219.666,00 20,867,501,273.00 244.34

24 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 1.235.200.000,00 220.000.000,00 180.000.000,00 180,000,000.00 (33.46)

25 Belanja Jasa Konsultasi 0,00 199.000.000,00 0,00 0,00 0,00

26 Belanja Barang Dana Bos 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

27 Belanja Modal 13.819.200.113,00 65.958.551.288,00 14.142.150.703,00 101,983,981,317.00 306.62

C Pembiayaan Pengeluaran 345.874.455,00 0,00 1.198.643.413,00 240,000,000.00 (26.66)

1 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Pembayaran Pokok Utang 345.874.455,00 0,00 1.198.643.413,00 0,00 0,00

3 Pengembalian Tunjangan Sertifikasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Kelebihan Penyetoran Pajak 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah 0,00 0,00 0,00 240,000,000.00 0,00

TOTAL (A+B+C) 240.379.425.197,00 338.795.861.879,00 325.938.160.973,00 522,057,233,351.00 32,44

Sumber: Setda Bagian Keuangan (2013), diolah

Page 229: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 53

3.3.2 Realisasi Data Tahun 2013-2016, rencana Tahun 2017

dan Proyeksi Tahun 2018

Pada bagian ini akan dijelaskan berkaitan dengan proyeksi

keuangan daerah yang akan dikelola Pemerintah Kota Baubau

selama lima tahun kedepan tahun anggaran 2013 sampai dengan

tahun anggaran 2018, yang meliputi: proyeksi pendapatan daerah,

proyeksi belanja yang harus dilakukan pemerintah daerah, yang

meliputi belanja tidak langsung maupun pembelanjaan langsung

dan proyeksi belanja dan pembiayaan pengeluaran yang wajib dan

mengikat serta menjadi prioritas utama, serta proyeksi penerimaan

pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan dalam rangka

menutup surplus maupun defisit anggaran yang direncanakan.

Penyusunan proyeksi keuangan daerah Pemerintah Kota

Baubau selama lima tahun kedepan tersebut didasarkan pada

asumsi-asumsi yang diperoleh berdasarkan analisis data historis

keuangan daerah beberapa tahun sebelumnya berupa trend

pertumbuhan pendapatan, belanja serta pembiayaan, prediksi

kondisi makro ekonomi kedepan, prediksi belanja-belanja wajib

serta yang direncanakan yang akan terjadi selama lima tahun

kedepan.

3.3.2.1. Pendapatan Daerah

Untuk memperkuat kapasitas keuangan daerah dalam

rangka mendanai penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan dan

pembangunan 5 (lima) tahun kedepan maka harus mengoptimalkan

sumber-sumber pendapatan daerah, yang akan ditempuh dengan

berbagai kebijakan antara lain:

1. Mengefektikan hubungan koordinasi/konsultasi dengan

Pemerintah Propinsi Sulawesi Tenggara dan pemerintah pusat

agar tetap mendapatkan dana-dana transfer seperti DAU, DAK,

Dana Hibah, Dana Penyesuaian, dan dana bagi hasil dalam porsi

Page 230: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 54

yang maksimal, khususnya untuk pembiayaan pembangunan

infrastruktur daerah yang sangat bersentuhan dengan

kepentingan masyarakat dan kelancaran perekonomian.

2. Melakukan Intensifikasi dan eksentifikasi sumber-sumber PAD

termasuk PBB dan BPHTB yang telah menjadi pajak daerah.

Berdasarkan analisa atas PAD Kota Baubau 5 (lima) tahun

terakhir diketahui bahwa rata-rata pertumbuhan PAD adalah

sebesar 8,12%. Dengan demikian kontribusi PAD atas

pendapatan daerah selama lima tahun terakhir sangat minim

sekali, sementara potensi sumber-sumber pendapatan daerah

tumbuh begitu cepat seiring dengan cepatnya laju pembangunan

daerah. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja SKPD yang

mengelola PAD baik pajak maupun retribusi belum optimal.

Karena itu harus ada kebijakan khusus Pemerintah Daerah

dalam mengoptimalkan kinerja pengelola PAD.

3. Melakukan Intensifikasi dan eksentifikasi sumber-sumber PAD

termasuk PBB dan BPHTB yang telah menjadi pajak daerah.

Berdasarkan analisa atas PAD Kota Baubau 5 (lima) tahun

terakhir diketahui bahwa rata-rata pertumbuhan PAD adalah

sebesar 8,12%. Dengan demikian kontribusi PAD atas

pendapatan daerah selama lima tahun terakhir sangat minim

sekali, sementara potensi sumber-sumber pendapatan daerah

tumbuh begitu cepat seiring dengan cepatnya laju pembangunan

daerah. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja SKPD yang

mengelola PAD baik pajak maupun retribusi belum optimal.

Karena itu harus ada kebijakan khusus Pemerintah Daerah

dalam mengoptimalkan kinerja pengelola PAD.

4. Mengupayakan kerjasama dengan dunia usaha, para investor

dan donatur dalam dan luar negeri sesuai peraturan perundang-

undangan, dalam pendanaan pembangunan yang mendukung

percepatan pencapaian visi dan misi serta memiliki daya ungkit

yang tinggi terhadap perekonomian/ kesejahteraan masyarakat.

Page 231: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 55

Disamping kebijakan pendapatan di atas, berdasarkan

kinerja masa lalu, seperti yang disajikan pada tabel rata-rata

pertumbuhan realisasi pendapatan tahun (2008-2012), pendapatan

untuk periode lima tahun mendatang dapat diproyeksikan, dengan

asumsi-asumsi sebagai berikut:

1. Pendapatan asli daerah terdiri: (a) Pendapatan Pajak Daerah

realisasi tahun 2013 sebesar Rp 6,000,000,000 sementara di

akhir tahun 2018 diprediksi sebesar Rp 9,378,510,000; (b)

Pendapatan Retribusi realisasi tahun 2013 sebesar

Rp 15,765,253,400 dan realisasi tahun 2016 berkuran sebesar

Rp 4,602,102,000; (c) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang dipisahkan realisasi selama kurun waktu 2013-2016

berkisar antara 2 sampai dengan 4 Milyar; (d) Lain-lain

Pendapatan Asli Daerah yang Sah mengalami peningkatan yang

signifikan pada tahun 2016 sebesar Rp 35,440,866,436 jika

dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 4,147,078,030.

2. Dana Perimbangan yang terdiri dari : (a) Dana Bagi Hasil Pajak

dan Bukan pajak mengalami penurunan dari Rp 24,686,978,907

pada tahun 2013 menjadi Rp 17,069,905,000; (b) Dana Alokasi

Umum selama kurun waktu 2013 sampai dengan tahun 2016

menunjukan nilai yang cenderung seimbang yakni berkisar pada

jumlah 400 - 500 juta rupiah; (c) Dana Alokasi Khusus mengalami

peningkatan yang signifikan dari Rp 36,286,080,000 pada tahun

2013 menjadi Rp 235,231,482,700 pada tahun 2016. Sementara

proyeksi tahun 2018 sebesar Rp 39,879,950,000.

3. Lain-Lain Pendapatan yang Sah terdiri dari : (a) Hibah mengalami

pertumbuhan rata-rata 25%; (b) Pendapatan Bagi Hasil Provinsi

realisasi tahun 2013 sampai tahun 2016 mengalami jumlah yang

fluktuatif, pada tahun 2013 terealisasi sebesar Rp 15,958,598,092

dan realisasi tahun 2016 sebesar Rp 11,436,570,969; (c) Dana

Penyesuaian dan Otonomi Khusus adalah penyumbang terbesar

bagi komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah, yang

Page 232: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 56

tertinggi pada tahun 2014 sebesar Rp 89,407,241,000 sementara

pada tahun 2018 diproyeksikan sebesar Rp 121,776,900,000.

Peningkatan ini disebabkan karena adanya penerimaan dana

BOS, sertifikasi guru dan Dana Percepatan Pembangunan

Infrastruktur Daerah (DPPID) dalam sub komponen dana

penyesuaian dan otonomi khusus mulai tahun anggaran 2011; (d)

bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah

lainnya, mengalami pertumbuhan rata-rata 147,39%; dan (e)

Pendapatan Lainnya mengalami rata-rata pertumbuhan 25%

Berdasarkan kebijakan dan asumsi di atas, maka

pendapatan daerah Tahun 2013-2018, dapat diproyeksikan seperti

pada Gambar 3.7 dibawah ini.

Gambar 3.7. Realisasi Pendapatan Daerah Kota Baubau Tahun 2013-2016, Rencana Tahun 2017 dan Proyeksi Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Baubau, 2016

Gambar 3.7. di atas menunjukkan bahwa realisasi hingga

tahun 2016, ketergantungan keuangan Kota Baubau pada dana

perimbangan masih cukup tinggi, sementara realisasi PAD sampai

tahun 2016 terjadi peningkatan yang signifikan. Untuk tahun 2018

ditargetkan sebesar Rp 31,650,540,000. lihat (Gambar 3.8)

Page 233: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 57

Gambar 3.8. Persentase Realisasi Pendapatan Daerah Kota Baubau Tahun

2013-2016, Rencana Tahun 2017 dan Proyeksi Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Baubau, Tahun 2016

- 20.00

40.00 60.00

80.00

100.00

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pendapatan Asli Daerah 4.67 6.99 6.09 7.25 7.59 3.90

Dana Perimbangan 78.53 78.41 80.79 86.83 90.05 79.21

Lain-Lain Pendapatan Daerah yangSah

16.80 14.60 13.11 5.92 2.36 16.89

Per

sen

tase

Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

Page 234: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 58

Tabel 3.24.

Realisasi Pendapatan Daerah Kota Baubau Tahun 2013-

2016, Rencana Tahun 2017 dan Proyeksi Tahun 2018

No. Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Pendapatan Asli Daerah

29,025,084,872 47,447,963,372 49,681,172,598

59,652,661,001

60,180,643,536 31,650,540,000

1 1 Pajak Daerah 6,000,000,000 10,092,000,000 10,670,000,000 15,005,000,000

15,005,000,000 9,378,510,000

1 2 Retribusi Daerah

15,765,253,400 24,590,662,000 4,099,582,850 4,602,102,000

4,602,102,000 17,562,030,000

1 3

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

dipisahkan

3,117,753,442 2,674,592,706 2,674,592,706 4,604,692,565

4,604,692,565 2,801,420,000

1 4 Lain-Lain PAD yang Sah

4,147,078,030 10,090,708,666 32,236,992,042 35,440,866,436

35,968,848,971 1,908,590,000

2 Dana Perimbangan

488,482,821,907 532,141,519,448 658,721,455,889

714,129,385,380

714,643,461,660 643,568,440,000

2 1 Bagi Hasil Pajak/Bukan

Pajak

24,686,978,907 24,955,682,448 28,954,237,889 17,069,905,000

17,390,482,000 22,516,760,000

2 2 Dana Alokasi Umum

427,509,763,000 465,583,877,000 485,032,228,000 461,827,997,680

546,258,931,660 581,171,730,000

2 3 Dana Alokasi Khusus

36,286,080,000 41,601,960,000 144,734,990,000 235,231,482,700

150,994,048,000 39,879,950,000

3

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

104,516,513,741 99,081,230,836 106,905,079,528

48,700,214,969

18.701.570.969 137,265,730,000

3 1 Pendapatan Hibah

328,739,901 0,00 5,590,229,000 0,00 3.500.000.000 0,000

3 2

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

15,958,598,092 8,908,489,836 15,430,623,528 11,436,570,969

11.436.570.969 9,331,730,000

3 3

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

85,908,001,000 89,407,241,000 84,857,263,000 36,498,644,000

3.000.000.000 121,776,900,000

3 4

Bantuan

Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

1,065,000,000 265,000,000 926,964,000 765,000,000

765.000.000 6,095,200,000

3 5 Pendapatan Lainnya

256,074,746 0,00 100,000,000 0,00 0,00 61,890,000

PENDAPATAN DAERAH

622,024,420,520 678,670,713,656 815,307,708,015

822,482,261,350

793.525.676.165 812,484,710,000

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Baubau, Tahun 2016

3.3.2.2. Proyeksi Belanja Daerah

Penyusunan proyeksi belanja daerah menggunakan asumsi-

asumsi yang didasarkan pada data historis perkembangan

pertumbuhan belanja langsung dan belanja tidak langsung beberapa

tahun sebelumnya, serta rencana-rencana strategis Pemerintah Kota

Page 235: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 59

Baubau lima tahun kedepan dalam rangka memberikan pelayanan

kepada masyarakat. Disamping itu juga mempertimbangkan

proyeksi pendapatan daerah diatas, serta proyeksi penerimaan

pembiayaan daerah terutama proyeksi SILPA yang dalam beberapa

tahun terakhir memiliki jumlah yang sangat signifikan. Selama

tahun 2008-2012, rata-rata komposisi belanja daerah Kota Baubau

yang terdiri dari pos belanja langsung (44,94%) dan pos belanja

tidak langsung (55,06%). Untuk lima tahun ke depan, belanja

daerah Pemerintah Kota Baubau diproyeksikan, sebagai berikut :

Gambar 3.9.

Realisasi Belanja Daerah Kota Baubau Tahun 2013-2016,

Rencana Tahun 2017 dan Proyeksi Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Baubau, Tahun 2016

Page 236: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 60

Gambar 3.10.

Persentase Realisasi Belanja Daerah Kota Baubau Tahun 2013-2016,

Rencana Tahun 2017 dan Proyeksi Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Baubau, Tahun 2016

Untuk proyeksi belanja dan pengeluaran pembiayaan yang

wajib dan mengikat, serta menjadi prioritas utama dalam

pengeluaran daerah lima tahun kedepan, disajikan dalam Tabel 3.25

berikut.

Page 237: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 61

Tabel 3.25. Realisasi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan

Mengikat serta Prioritas Utama Kota Baubau Tahun 2013-2016, Rencana Tahun 2017 dan Proyeksi Tahun

2018

No Uraian Data Tahun 2012 Tingkat

pertumbuhan

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

A Belanja TidakLangsung

233,833,930,876 246,596,351,009 264,953,677,614 281,554,347,647 371,998,854,353 358.189,690,000 394.003,660,000

1 Belanja Gaji dan Tunjangan

230,574,945,261 11,29 243,209,566,114 263,771,155,377 279,687,362,410 369,948,808,958 353.595,400,000 388.954,950,000

2

Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH

759,000,000 48,65 905,000,000 927,900,000 1,560,000,000 1,600,000,000 1.237,830,000 1.361,610,000

3 Belanja Bunga 0,00

0,00 0,00 0,00 0,00 50,000,000 50,000,000

4 Belanja bagi hasil/belanja bantuan keuangan

2,499,985,615 34,84 2,481,784,895 254,622,237 306,985,237 450,045,395 3.306,460,000 3.637,100,000

B Belanja Langsung 9,563,555,038

8,844,935,680 10,201,415,023 30,749,341,189 49,454,168,660 6.620,650,000 7.282,710,000

1

Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis.

544,990,000 35,25 0,00 0,00 o,oo 52,000,000 834,190,000 917,600,000

2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

0,00 (33,46) 0,00 0,00 o,oo 0,00 180,000,000 180,000,000

Page 238: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 62

No Uraian Data Tahun 2012 Tingkat

pertumbuhan

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

3

Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan bulanan

kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya )

5,034,802,173 13,87 5,707,990,418 7,285,212,878 26,522,661,360 43,856,506,160 6.620,650,000 7.282,710,000

4

Belanja sewa gedung kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)

840,888,140 0,00 1,260,565,012 939,844,245 864,919,454 1,301,100,000 0,00 0,00

5

Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor ( yang telah ada kontrak jangka panjangnya)

3,142,874,725 0,00 1,876,380,250 1,976,357,900 3,361,760,375 4,244,562,500 0,00 0,00

C Pengeluaran Pembiayaan

240,000,000

4,411,952,498 8,250,000,000 0,00 12,907,239,118 7.000,000,000 7.000,000,000

1 Pembentukan Dana Cadangan

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0

2 Pembayaran Pokok Utang

0,00 4,411,952,498 0,00 0,00 9,907,239,118 3.500,000,000 3.500,000,000

3 Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah

240,000,000 0,00 8,250,000,000 0,00 3,000,000,000 3.500,000,000 3.500,000,000

Page 239: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 63

No Uraian Data Tahun 2012 Tingkat

pertumbuhan

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

TOTAL BELANJA WAJIB DAN PENGELUARAN YANG WAJIB MENGIKAT SERTA PRIORITAS

UTAMA

243,637,485,914 259,853,239,187 283,405,092,637 312,303,688,836 434,360,262,131 371.810,340,000 408.286,370,000

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Baubau, Tahun 2016

Page 240: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 64

3.3.2.3.

Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah

Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran sisa

lebih riil perhitungan anggaran. Hasil analisis dapat digunakan

untuk menghitung kapasitas penerimaan pembiayaan daerah

dengan proyeksi 5 (lima) tahun kedepan. Analisis dilakukan

berdasarkan data dan informasi yang dapat mempengaruhi

besarnya sisa lebih riil perhitungan anggaran dimasa yang akan

datang, antara lain:

(1) Angka rata-rata pertumbuhan saldo kas neraca daerah dan

rata-rata pertumbuhan kewajiban kepada pihak ketiga sampai

dengan akhir tahun belum terselesaikan serta kegiatan lanjutan;

(2) Asumsi indikator makro ekonomi (PDRB/laju pertumbuhan

ekonomi, inflasi dan lain-lain);

(3) Kebijakan penyelesaian kewajiban daerah;

(4) Kebijakan efisiensi belanja daerah dan peningkatan

pendapatan.

Page 241: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 65

Tabel 3.26.

Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Kota Baubau Tahun 2013-2018

No. Uraian

Data Tahun

2012 Rata-rata

Pertumbuhan

Proyeksi

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Rp.(Juta) Rp.(Juta) Rp.(Juta) Rp.(Juta) Rp.(Juta) Rp.(Juta) Rp.(Juta)

1. Saldo kas neraca daerah 61.738,86 78,32 92.608,29 46.304,15 92.608,29 129.651,61 123.169,03 117.010,58

Dikurangi:

2.

Kewajiban kepada pihak

ketiga sampai dengan

akhir tahun belum

terselesaikan

60,11 -38,05 90,16 54,10 37,87 26,51 26,51 25,18

3. Kegiatan lanjutan

13.980,75 -21,50 11.184,60 8.947,68 7.158,14 5.726,51 5.726,51 5.440,19

Sisa Lebih (Riil)

Pembiayaan Anggaran 47.698,01 0,00

81.333,54

37.302,37

85.412,28

123.898,59

117.416,01 111.545,21

Sumber: Setda Bagian Keuangan (2013), diolah.

Page 242: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 66

3.3.3. Analisis Kerangka Pendanaan

Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung

kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk

pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama

5 (lima) tahun ke depan. Suatu kapasitas riil keuangan daerah

adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan

berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib

dan mengikat serta prioritas utama.

Sebelum dialokasikan ke berbagai pos belanja dan

pengeluaran, besaran masing-masing sumber penerimaan memiliki

kebijakan pengalokasian yang harus diperhatikan, antara lain:

Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada

program atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan

peningkatan layanan dimana retribusi pajak tersebut dipungut.

Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang

dipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-upaya

peningkatan kapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan

sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik

bagi kas daerah.

Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja

umum pegawai dan operasional rutin pemerintahan daerah.

Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai

dengan tujuan dimana dana tersebut dialokasikan.

Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai

untuk perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis

dana bagi hasil didapat.

Penghitungan kerangka pendanaan dan rencana

penggunaannya disajikan pada Tabel 3.27 berikut :

Page 243: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 67

Tabel 3.27.

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kota Baubau (Realisasi Tahun 2013-2016, Rencana

Tahun 2017 dan Proyeksi Tahun 2018)

NO Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1. Pendapatan 622,024,420,520 678,670,713,656 815,307,708,015

822,482,261,350

793.525.676.165 812,484,710,000

2. Pencairan dana cadangan

(Sesuai Perda)

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3. Sisa lebih (riil) Perhitungan Anggaran

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Total Penerimaaan

622,024,420,520 678,670,713,656 815,307,708,015

822,482,261,350

793.525.676.165 812,484,710,000

Dikurangi

4. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat

serta Prioritas Utama

259,853,239,187 283,405,092,637 312,303,688,836 434,360,262,131

371.810,340,000

408.286,370,000

Kapasitas riil kemampuan daerah

362,171,181,333 395,265,621,019 503,004,019,179 388,121,999,219 421,715,336,165 404,198,340,000

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Baubau, Tahun 2016

Berdasarkan tersebut, diperoleh rencana penggunaan

kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kota Baubau Tahun

2013-2018 untuk memenuhi kebutuhan anggaran belanja langsung

dan belanja tidak langsung dalam rangka pendanaan program

pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke

depan, dengan menggunakan Tabel berikut:

Page 244: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 68

Tabel 3.28

Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kota Baubau (Realisasi 2013-2016, Rencana Tahun 2017 dan

Proyeksi Tahun 2018)

NO Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

I Kapasitas riil kemampuan daerah

362,171,181,333

395,265,621,019 503,004,019,179 388,121,999,219 421,715,336,165 404,198,340,000

Rencana alokasi pengeluaran prioritas I

206.300.490.000

265.294.570.000

267.512.500.000

265.134.900.000

265.134.900.000

215.526.710.000

II.a Belanja Langsung

308,554,369,525 310,443,682,693 541,765,332,198 588,485,829,987

395.290.421.537 370.609,050,000

II.b Pembentukan dana cadangan

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Dikurangi

II.c

Belanja Langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama

8,844,935,680 10,201,415,023 30,749,341,189 49,454,168,660

6.620,650,000

7.282,710,000

II.d

Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas

Utama

4,411,952,498 8,250,000,000 0,00 12,907,239,118 7.000,000,000 7.000,000,000

II

Total Rencana Pengeluaran Prioritas I (IIa+IIb-IIc-IId)

304,121,386,343 308,492,267,670 511,015,991,009 551,938,900,445 395,669,771,537 370,326,340,000

Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah menghitung

alokasi pengeluaran prioritas I ( I - II )

58,049,794,990 86,773,353,349 -8,011,971,830 -

163,816,901,226 26,045,564,628 33,872,000,000

Rencana alokasi pengeluaran prioritas II

126.972.000.000 123.450.000.000 128.703.000.000 136.668.000.000 136.668.000.000 165.142.000.000

III.a Belanja Tidak Langsung

357,517,897,690 466,798,169,178 452,799,639,512 457,397,327,144 419,331,411,282 448,244,000,000

Dikurangi

III.b

Belanja Tidak

Langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama

246,596,351,009 264,953,677,614 281,554,347,647 371,998,854,353 358.189,69 394.003,66

III

Total Rencana Pengeluaran Prioritas II (IIIa-IIIb)

110,921,546,681

201,844,491,564 171,245,291,865 85,398,472,791 61,141,721,282 54,240,340,000

Surplus anggaran riil atau Berimbang

(I-II-III)

-52,871,751,691

-

115,071,138,215

-

179,257,263,695

-

249,215,374,017 -35,096,156,654 -20,368,340,000

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Baubau, Tahun 2016

Tabel 3.28 menunjukkan bahwa rencana penggunaan

kapasitas riil kemampuan keuangan daerah mengalami defisit

Page 245: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 69

selama periode RPJMD tahun 2013-2018. Pada tahun pertama

mengalami deficit sebesar Rp. 52.871.751.691,00, selanjutnya pada

tahun kedua mengalami defisit sebesar Rp. 115.071.138.215,00,

tahun ketiga kembali meningkat sebesar Rp. 179.257.263.695,00,

tahun keempat menjadi Rp.249.215.374.017,00., tahun kelima

diprediksi menurun menjadi Rp.35.096.156.654,00 dan target tahun

keenam (2018) sebesar Rp.20.368.000.000,00. Sumber pendanaan

dalam rangka menanggulangi defisit sebagaimana tersebut di atas,

diperoleh melalui pendanaan dari APBN, dan sumber-sumber

pendanaan lain yang sah menurut peraturan perundang-undangan.

Selanjutnya dari total dana alokasi pagu indikatif belanja

langsung yang tersedia (Gambar 3.9) kemudian dialokasikan ke

berbagai program/kegiatan sesuai urutan prioritas. Prioritas

program/kegiatan dipisahkan menjadi prioritas I, prioritas II dan

prioritas III, dimana prioritas I mendapatkan prioritas pertama

sebelum prioritas II. Prioritas III mendapatkan alokasi anggaran

setelah prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya.

(1) Pengeluaran prioritas I

Merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau

program unggulan (dedicated) Kepala daerah sebagaimana

diamanatkan dalam RPJMN dan amanat/kebijakan nasional

yang definitive harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun

rencana. Program prioritas I harus berhubungan langsung

dengan kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar,

dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi,

memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit

yang tinggi pada capaian visi/misi daerah dan terkait langsung

dengan janji-janji politik/kampanye Walikota/Wakil Walikota

tahun 2013-2018. Disamping itu, prioritas I juga diperuntukkan

bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.Berikut ini diuraikan Pagu

indikatif dari SKPD yang tergolong prioritas I

Page 246: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 70

(2) Pengeluaran prioritas II

Merupakan program prioritas ditingkat SKPD yang merupakan

penjabaran dari analisis perurusan. Suatu prioritas II

berhubungan dengan program/kegiatan unggulan SKPD yang

paling berdampak luas pada masing-masing segmentasi

masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan

permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar

serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan

kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan itu.

(3) Pengeluaran Prioritas III

Merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-

belanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS,

belanja hibah, belanja bantuan sosial, organisasi

kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan kepada provinsi/

kabupaten/kota dan pemerintahan desa serta belanja tidak

terduga. Pengalokasian dana pada prioritas III harus

memperhatikan (mendahulukan) pemenuhan dana pada prioritas

I dan II terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan prioritas

yang benar.

Penetapan persentase tiap tahun sesuai urutan prioritas (I,

II, dan III) bukan menunjukkan urutan besarnya persentase

tetapi lebih untuk keperluan pengurutan pemenuhan kebutuhan

pendanaannya. Besar persentase ditentukan sesuai analisis

umum tentang kapasitas pendanaan dari program prioritas yang

dibayangkan akan menunjang prioritas dimaksud. Evaluasi atau

analisis dari penyelenggaraan pembangunan daerah dimasa lalu

cukup baik untuk mendapatkan gambaran yang diinginkan.

Adapun, baris total pada tabel untuk masing-masing kolom

persentase harus selalu berjumlah 100%. Baris total untuk

kolom rupiah dapat menunjukkan total kapasitas riil keuangan

daerah yang telah dihitung pada bagian sebelumnya. Penetapan

Page 247: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 71

persentase masing-masing prioritas bersifat indikatif sebagai

panduan awal tim perumus dalam menetapkan pagu program

atau pagu SKPD. Secara simultan persentasi tersebut dipertajam

ketika program prioritas untuk masing-masing jenis prioritas

(prioritas I dan II) telah dirumuskan. Sisanya, dialokasikan untuk

persentasi final prioritas III.

Dengan demikian, kapasitas riil keuangan daerah dapat

dialokasikan sebagaimana Tabel berikut :

Page 248: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

III- 72

Tabel 3.29

Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah

No. Jenis

Dana

Alokasi

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp

1. Prioritas I 59,25

206.300 65,31

265.295 64,56

267.513 63,09

265.135 62,68

274.046 49,30

215.527

2. Prioritas

II 36,47

126.972 30,39

123.450 31,06

128.703 32,52

136.668 32,94

143.987 37,77

165.142

3. Prioritas

III 4,278

14.893 4,29

17.441 4,37

18.127 4,39

18.444 4,38

19.147 4,54

19.855

Total 100

348.165 100

406.185 100

414.342 100

420.247 100

437.180 92

400.524

Sumber: Setda Bagian Keuangan (2013), diolah.

Page 249: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

IV- 1

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Isu Strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan

fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode sebelumnya

dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan

pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap.

Dalam Revisi RPJMD, penyesuaian isu strategis dinilai dari analisis

permasalahan-permasalahan yang disajikan berdasarkan

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.

4.1. Permasalahan Pembangunan

Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah, biasanya timbul

permasalahan yang disebabkan adanya “gap expectation” antara

kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan pembangunan

yang direncanakan (RTRW, RPJM atau RPJP). Adanya gap ini juga

terjadi karena adanya perbedaan antara target pembangunan yang

ingin dicapai dengan kondisi riil daerah saat dokumen rencana

sedang disusun. Permasalahan pembangunan daerah ini harus

diidentifikasi sehingga dapat dicari solusinya, dalam rangka

penyelenggaraan pembangunan yang berkelanjutan.

Permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul

dari kekuatan (potensi) daerah yang belum digunakan secara

optimal, Kelemahan yang belum dapat diatasi,peluang yang belum

dapat dimanfaatkan serta ancaman yang datang dari luar yang

belum diantisipasi. Dalam rangka penyusunan RPJMD Kota Baubau

perlu diidentifikasi terlebih dahulu permasalahan pembangunan

daerah agar rencana pembangunan yang disusun dapat

meminimalkan atau menyelesaikan permasalahan tersebut dengan

Page 250: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 2

tepat.Dengan teridentifikasinya permasalahan pembangunan daerah,

diharapkan pula teridentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi

keberhasilan/ kegagalan kinerja pembangunan daerah dimasa lalu,

terutama yang berkaitan dengan wewenang dan tanggungjawab

pemerintah daerah.

Perumusan permasalahan pembangunan pada

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dilakukan dengan

memperhatikan capaian indikator kinerja pembangunan tiap

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Rumusan

permasalahan pembangunan ini menjadi dasar penyusunan prioritas

pembangunan daerah Kota Baubau 2013-2018.

Penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efesien adalah

merupakan tujuan dari konsep desentralisasi dan kebijakan otonomi

daerah yang dijalankan oleh pemerintah sejak dikeluarkannya UU

Nomor 32tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian

diganti dengan UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah. Menurut UU Nomor 23 tahun 2014, desentralisasi adalah

penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada

daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi.

4.1.1 Permasalahan Pembangunan Daerah Terkait Urusan

PemerintahanWajib Pemerintah Daerah Kota Baubau

Urusan pemerintahan wajib menurut Undang-undang 23

Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah, adalah urusan

pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh semua daerah.

Urusan pemerintahan wajib terdiri atas urusan pemeritahan yang

berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan yang

tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Urusan pemerintahan yang

berkaitan dengan pelayanan dasarterdiri dari 6 urusan dan urusan

pemerintahan yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar terdiri

dari 18 urusan.Permasalan pembangunan daerah terkait urusan

pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar, pada

dasarnya disebabkan oleh karena pemerintah daerah kurang optimal

Page 251: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 3

dalam penyediaan dan pengelolaan pelayanandasar yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat. Identifikasi permasalahan

pembangunan daerah Kota Baubau yang terkait dengan urusan

pemerintahan wajib dapat dijabarkan sebagi berikut :

A. Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan

Pelayanan Dasar

1. Urusan Pendidikan;

Pendidikan merupakan salahsatu layanan sosial dasar yang

wajib diselenggaran oleh pemerintah daerah. Melalui

pengukuran capaian kinerja layanan pendidikan dengan

memperhatikan indikator-indikator antara lainangka melek

huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar

(APK), angka partisipasi murni (APM), rasio guru dan murid,

cakupan layanan pendidikan, sarana prasarana pendidikan dan

lain-lain, dapat terlihat seberapa besar upaya perbaikan yang

telah dilakukan pada sektor pendidikan. Besarnya porsi

anggaran yang disiapkan dalam meningkatkan pembangunan

sumberdaya manusia melalui sektor pendidikan diharapkan

dapat mendorong terwujudnya sumberdaya manusia yang

berkualitas dan berdaya saing.

Permasalahan :

Sektor pendidikan sampai saat ini terus melakukan perbaikan

dan peningkatan serta telah memberikan kontribusi yang

signifikan dalam upaya pembangunan sumberdaya Manusia di

Kota Baubau. Walaupun demikian peningkatan upaya

pembangunan sumberdaya manusia melalui sektor pendidikan

ini masih terus harus dilakukan guna mewujudkan sumberdaya

manusia Kota Baubau yang berkualitas dan berdaya saing.

Adapun permasalahan pembangunan bidang pendidikan di Kota

Baubau antara lain adalah :

angka putus sekolah (APS) masih menjadi isu prioritas

bidang pendidikan di Kota Baubau hingga saat ini sebab

Page 252: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 4

isu ini merupakan isu yang sangat identik dengan

kawasan perkotaan di Indonesia. Keberadaan isu APS di

Kota Baubau terlihat dari masih rendahnya rasio siswa

yang melanjutkan kejenjang pendidikan SMP/MTs dan

SMA/MA dibanding dengan siswa ketika mendaftar

untuk mengikuti pendidikan pada jenjang SD/MI dan

SMP/MTsserta adanya dukungan data hasil survey anak

putus sekolah dan buta aksara di 43 Kelurahan se Kota

Baubau pada tahun 2011 dan 2012;

Masih rendahnya pemahaman dan pengetahuan

pengambil kebijakan di Dinas Pendidikan dan pada

satuan pendidikan tentang Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Pendidikan dasar (DIKDAS).

Masih perlunya upaya peningkatan kompetensi tenaga

pendidik dan kependidikandengan mempertimbangkan

kesetaraan dan keadilan gender. Hal ini penting untuk

dapat menjaga keberlanjutan kualitas pendidikanyang

setara dan berkeadilan gender.

Belum meratanya distribusi tenaga pendidik dan

kependidikan.

Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya pendidikan.

2. Urusan Kesehatan;

Berbagai usaha telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Baubau

dalam rangka meningkatkan hidup masyarakat dibidang

kesehatan. Upaya itu meliputi mulai dari yang bersifat preventif,

promotif, dan kuratif sampai rehabilitatif dengan menyediakan

sarana dan prasarana yang cukup sehingga dapat diakses oleh

seluruh lapisan masyarakat. Dalam hal pemenuhan sarana dan

prasarana kesehatan, Pemerintah Kota Baubau sampai saat ini

telah membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas, Puskesmas Pembantu

Page 253: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 5

(Pustu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) agar dapat

mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Salah satu Indikator yang dapat digunakan dalam menilai

kinerja pemerintah dibidang kesehatan adalah Usia Harapan

Hidup. Berdasarkan data yang ada terlihat bahwa Usia harapan

Hidup di Kota Baubau dalam beberapa tahun ini menunjukkan

peningkatan dari tahun ke tahun walaupun masih dibawah

rata-rata Usia harapan Hidup Nasional. Untuk meningkatkan

harapan hidup ini, Pemerintah Kota Baubau harus terus

melakukan upaya-upaya Pembangunan Kesehatan,

Pembangunan Sosial dan Pemberantasan Kemiskinan.

Peran Kota Baubau sebagai pusat pelayanan jasa di kawasan

kepulauan Sulawesi Tenggara berdampak pada kian besarnya

beban pelayanan RSUD Baubau sebagai RS rujukan bagi

daerah-daerah sekitar Kota Baubau. Peran starategis RSUD

Baubau dalam pelayanan kesehatan di Kawasan Kepulauan

Sulawesi Tenggara di masa yang akan datang akan

semakinbesar.

Peran Kota Baubau sebagai jalur pelayaran yang

menghubungkan Kawasan Timur dan Barat Indonesia,

menempatkan Kota Baubau sebagai daerah terbuka bagi

masuknyapenyakit-penyakit menular dari daerak endemik.

Penyakit malaria sampai saat ini belum dapat dituntaskan

100% sementara disisi lain penyakit Infeksi Menular Seksual

(IMS) seperti HIV/AIDS sudah mulai muncul.

Permasalahan :

Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota

Baubau dari tahun ke tahun terus meningkat hal ini dapat

dilihat dari terus meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana

Page 254: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 6

dan prasarana pelayanan kesehatan yang disediakan oleh

pemerintah daerah. Namun demikian, di sisi lain dengan

semakin sadarnya masyarakat akan kebutuhan pelayanan

kesehatan yang mendorong pertumbuhan permintaan akan

pelayanan kesehatan yang lebih baik, masih ada beberapa hal

yang perlu mendapatkan perhatian antara lain:

Masih ditemukan kasus kematian ibu dan anak serta kasus

gizi buruk dan gizi kurang. Dalam kurun waktu tiga (3)

tahun terakhir jumlah AKI dapat ditekan dengan berbagai

upaya yang tidak hanya diampu oleh Dinas Kesehatan,

tetapi juga oleh SKPD lain;

Masih Rendahnya Usia Harapan Hidup (UHH) Kota Baubau

dibanding UHH Nasional;

Masih terbatasnya kemampuan pelayanan sarana dan

prasarana kesehatan yang disediakan oleh pemerintah

dibanding kebutuhan masyarakat;

Masih perlunya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

untuk memberikan respon cepat dan pelayanan yang

optimal pada masyarakat.

Masih perlunya optimalisasi peran warga secara luas untuk

mendukung pembangunan kesehatan seperti Gerakan

Sayang Ibu (GSI), kemitraan Bidan dan Dukun, Posyandu,

kampanye anti HIV/AIDS dan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) dengan mempertimbangkan kesetaraan dan

keadilan gender.

Masih rendahnya kualitas layanan, termasuk sarana

prasana penunjang kesehatan. Di sisi lain, peran strategis

Kota Baubau sebagai tempat rujukan kesehatan bagi

kawasan Kepulauan Sulawesi Tenggaraberdampak pada

tuntutan peningkatan kualitas layanan, termasuk sarana

prasana penunjang kesehatan;.

Page 255: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 7

Munculnya penyakit HIV/AIDS yang harus segera perlu

penanganan komprehensif dan efektif untuk menekan laju

jumlah yang terinfeksi dan peningkatan kualitas

penanganan terhadap mereka yang telah terinfeksi.

3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Jaringan jalan yang baik, memiliki keterkaitan yang erat dengan

peningkatan kesejahteraan sosial dan pertumbuhan ekonomi

suatu kawasan. Dari tahun ke tahun Pemerintah Kota Baubau

terus meningkatkan jaringan jalan yang ada di Kota Baubau

baik secara kuantitas maupun secara kualitas.

Mulai dari tahun 2003 hingga akhir tahun 2008, pemerintah

Kota Bau-Bau berhasil meningkatkan kualitas prasarana jalan

dengan menggunakan hotmix sepanjang 57,39 Km, serta

menggunakan lasbutag sepanjang 73,35 Km. Kesemuanya itu

tentunya ditujukan untuk mendukung aksesibilitas masyarakat

Kota Baubau untuk melakukan aktifitas, baik ekonomi, sosial,

maupun layanan pemerintahan, dan sekaligus memperkuat

daya saing Kota Bau-Bau sebagai titik simpul utama bagi

daerah hinterlandnya. Dalam kurun waktu yang sama,

pemerintah juga telah berhasil melakukan upaya perkerasan

dan pembukaan jalan baru sepanjang 92,55 Km yang tujuannya

adalah untuk membuka isolasi daerah-daerah terpencil,

meningkatkan nilai asset masyarakat, serta menghubungkan

wilayah kantong-kantong produksi pertanian, perkebunan dan

perikanan, seperti Bungi, Sorawolio, dan Lea-lea.

Selain jaringan jalan, perbaikan infrastruktur jaringan irigasi

sangat penting bagi peningkatan produksi hasil pertanian

khususnya pada Kecamatan Sorawolio, Kecamatan Bungi dan

Kecamatan Lealea. Kuantistas dan kualitas jaringan irigasi ini

perlu terus diperhatikan dalam rangka mewujudkan ketahan

pangan.

Page 256: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 8

Penataan ruang adalah proses perencanaan, pemanfaatan dan

pengendalian ruang dalam rangka menciptakan keterpaduan

serta keseimbangan antara pemafaatan sumber daya yang

efektif dan efesien dengan peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di suatu

kawasan, merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam rangka

menjaga keseimbangan penggunaan ruang perkotaan dengan

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam UU nomor 26

tahun 2007 tentang Penataan Ruang, diatur bahwa suatu

kawasan harus memiliki RTH minimal 30% dari total luas

wilayahnya, dimana 20% merupakan RTH publik dan 10% RTH

private. RTH memiliki dua fungsi yaitu fungsi ekologis dan

fungsi sosial ekonomis. Fungsi ekologis RTH adalah

meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangti

polusi dan mengatur iklim mikro dikawasan tersebut. fungsi

sosial ekonomis RTH adalah sebagai ruang interaksi sosial,

sebagi sarana rekreasi serta sebagai lambang (landmark) suatu

kawasan.

Perizinan merupakan salah satu proses pengendalian penataan

ruang. Dengan mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB),

pemerintah mengontrol jumlah dan lokasi bangunan sesuai

arahan RTRW. Persentase bangunan yang memiliki IMB di Kota

Baubau masih rendah dan perlu ditingkatkan lagi dalam rangka

mewujudkan penataan ruang yang efektif dan efesien. Sistem

Pengawasan pemanfataan ruang yang dilakukan belum secara

efektifmengendalikan pendirian bangunanyang sesuai dengan

arahan RTRW.

Permasalahan :

Arus kendaraan angkutan bertonase berat yang terus

meningkat sangat mempengaruhi kualitas jaringan jalan yang

ada di Kota Baubau, hal ini diperparah dengan belum adanya

Page 257: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 9

jembatan timbang guna mengukur berat muatan kendaraan

yang sesuai dengan peruntukkan jalan.

Belum terintegrasinya perencanaan pembangunan drainase,

penanaman kabel bawah tanah dan jaringan air minum yang

dapat menyebabkan terjadinya kerusakan jalan akibat

kegiatan yang saling tumpang tindih.

Belum optimalnya fungsi jaringan irigasiyang ada selain

disebabkan oleh masih terbatasnya sarana prasarana

bangunan irigasi maupun keterbatasan sumber air

khususnya pada musim kemarau.

Masih terdapatnya genangan air di beberapa titik-titik ruas

jalan dalam wilayah Kota Baubau dengan durasi yang cukup

lama yang dapat mengganggu aktivitas berlalulintas dan

keselamatan di jalan raya.

Jaringan drainase masih dibangun secara parsial dan belum

terintegrasi.

Masih adanya jaringan drainase yang juga berfungsi sebagai

tempat pembuangan limbah domestik.

Cakupan pelayanan air minum masih harus ditingkatkan dan

diperluas hingga ke pelosok dan daerah-daerah pinggiran.

Ketersediaan RTH belum menjadi rujukan dalam

pemanfaatan ruang.

Masih rendahnya pengendalian dan pengawasan bangunan di

Kota Baubau.

Belum optimalnya pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi

kawasan.

Belum tersedianya regulasi yang mengatur kawasan strategis.

Pemanfaatan lahan kritis sebagai Kawasan Siap Bangun

(KASIBA)/ Lingkungan Siap Bangun (LISIBA) belum

dilaksanakan secara efektif

4. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Page 258: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 10

Pembangunan perumahan merupakan instrumen strategis

bukan hanya untuk membangun sumber daya manusia,

namun sekaligus untuk mewujudkan lingkungan binaan yang

dapat menjadi aset sekaligus mesin pembangunan sosial dan

ekonomi untuk meningkatkan daya saing daerah.

Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar

kawasan lindung. Baik yang berupa kawasan perkotaaan

maupun komunitas yang berfungsi sebagai lingkungan tempat

tinggal maupunatau lingkungan hunian beserta fasilitas

penunjangnya. Hingga tahun 2012 sebagian

kawasanpemukiman di Kota Baubau belum tertata dan

dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Perbaikan sarana dan prasarana

pemukiman perlu diupayakan secara berkelanjutan melalui

berbagai program pemerintah.

Permasalahan :

Belum optimalnya penataan kawasan pemukiman di Kota

Baubau.

Masih rendahnya kualitas perumahan dan kawasan

pemukiman.

Belum adanya master plan pembangunan dan

pengembangan kawasan perumahan untuk pemukiman

warga kota baik yang mampu maupun warga kota yang

tidak mampu.

Adanya kesenjangan pemenuhan kebutuhan rumah

(Backlog) yang relatif masih besar mencapai 12.750 sebagai

akibat terus bertambahnya penduduk Kota Baubau seiring

dengan perkembangan dan kemajuan Kota Baubau dan

daerah-daerah Hinterland;

Luas kawasan kumuh di Kota Baubau yang mencapai 69,8

Ha;

Page 259: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 11

Jumlah rumah tidak layak huni yang mencapai 8.795 unit

rumah yang tersebar di Kota Baubau;

Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam

penyediaan dan pengelolaan RTH;

Belum terbangunnya sistem informasi manajemen

perumahan permukiman yang terpadu dan terintegrasi;

5. Urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta

Perlindungan Masyarakat

Dalam rangka mendukung kinerja Kota Baubau

diperlukan iklim yang kondusif sehingga memungkinkan

semua elemen masyarakat dapat terlibat dan berperan serta

secara optimal. Iklim kondusif hanya dapat dicapai bila

suasana lingkungan terbebas dari berbagai gangguan

keamanan dan konflik sosial yang berkepanjangan. Untuk itu,

diperlukan penegakan hukum, pengendalian ketentraman dan

ketertiban yang konsisten sehingga kondisi Kota Baubau

aman, tentram, tertib dan teratur. Selain itu, diperlukan juga

strategi dan langkah-langkah antisipasi mitigasi bencana

termasuk potensi terjadinya kebakaran.

Permasalahan :

Rendahnya kapasitas SDMpara personil Polisi Pamongpraja.

Rendahnya pemahaman masyarakat dalam pencegahan

kebakaran

Belum adanya hidran di titik-titik wilayah yang padat penduduk

6. Urusan Sosial

kebijakan dibidang sosial ditujukan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan sosial kepada kelompok penduduk rentan

(vulnerable groups) seperti kelompok penduduk miskin dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang

mencakup penyandang cacat, penduduk terlantar lansia dan

anak-anak, tuna sosial, gelandangan, pengemis, bekas

narapidana dan korban tindak kekerasan.

Page 260: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 12

Permasalahan :

Masih lemahnya data base mengenai jumlah dan lokasi

PMKS;

Masih kurangnya inovasi dalam penanggulangan PMKS. Hal

ini terlihat dari program dan kegiatan yang berkaitan dengan

PMKS yang berulang setiap tahunnya;

Makin tingginya kecenderungan migrasi ke Kota Baubau

dari wilayah-wilayah sekitar yang pada akhirnya

menyebabkan kerawanan sosial.

Belum terimplementasinyaStandar Pelayanan Minimal (SPM)

penanganan permasalahan sosial dan PMKS lainnya

B. Urusan Pemerintahan Wajib Yang tidak Berkaitan Dengan

Pelayanan Dasar

1. Urusan Kepemudaan Dan Olahraga

Keberadaan organisasi pemuda menggambarkan kapasitas

pemerintah dalam mendorong dan memberdayakan

masyarakat untuk berperan serta dalam menyalurkan aspirasi

dan kemampuan dan bakat dalam penyelenggaraan

pembangunan.

Keberadaan organisasi olah raga menggambarkan kapasitas

pemerintah daerah dalam meningkatkan prestasi olah ragadan

sportifitas, kemampuan berkompetisi secara sehat dan

meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan

daerah di bidang olah raga. Pemerintah daerah perlu

mendorong peran serta pemuda di Kota Baubau untuk lebih

aktif terlibat dalam organisasi kepemudaan dan olah raga.

Permasalahan :

Organisasi kemudaan di Kota Baubau belum optimal

memberikan kontribusi dalam mendorong partisipasi

masyarakat dalam pembangunan.

Page 261: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 13

Organisasi olah raga belum melaksanakan perannya

secara optimal dalampembangunan prestasi olah raga di

Kota Baubau.

Masih rendahnya komitmen pemerintah daerah untuk

mendorong terciptanya peningkatan peran kepemudaan

dalam pembangunan olahraga yang terlihat dari

kurangnya penyelenggaraan iven lomba dan

pertandingan olahraga bagi pelajar dan pemuda di Kota

Baubau

2. Urusan Tenaga kerja

Jumlah penduduk usia kerja di Kota Baubau adalah 90.495

jiwa dan sebanyak 59.091 jiwa atau 65,30% adalahangkatan

kerja. Dari 59.091 orang tersebut, 55.777 (94,39%) adalah

bekerja dan 3.314 orang (5,61%). Ditinjau dari lapangan kerja

utama penduduk Kota Baubau, terlihat bahwa pada umumnya

penduduk Kota baubau bekerja pada 3 sektor yaitu: sektor

jasa-jasa (19,36%), sektor pertanian (16,11%) dan perdagangan

(31,06%)Dari segi pendidikan, terlihat bahwa sebagai besar ten

aga kerja di Kota Baubau adalah berpendidikan SLTA Umum

(24,05%) sementara itu SLTA Kejuruan yang mempunyai

keahlian khusus mempunyai persentase terendah yaitu 0,98%.

Berdasarkan data tersebut diatas, terlihat bahwa

permasalahan yang terkait ketenagakerjaan di Kota Baubau

berkaitan dengan jenjang pendidikan dan miss match antara

lulusan pendidikan permintaan tenaga kerja.

Permasalahan :

Masih rendahnya keterampilan tenaga kerja

Pelatihan ketenagakerjaan yang dilakukan oleh Dinas

Tenaga Kerja Kota Baubau belum berorientasi pada

kebutuhan pasar;

Belum tersedianya Balai Latihan Kerja (BLK);

Page 262: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 14

Masih rendahnya kualitas data ketenagakerjaan. Dinas

Tenaga Kerja Kota Baubau sebagai instansi yang mempunyai

kompetensi dan bertanggung jawab dengan masalah

ketenagakerjaan di Kota Baubau, dalam melakukan

pencatatan jumlah tenaga kerja hanya mengacu atau

berdasarkan pada data calon tenaga kerja yang mengurus

kartu kuning, sementara BPS Baubau salah satunya

mengacu pada hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) sehingga kemungkinan timbulnya perbedaan data

akan sangat besar.

3. Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Pemberdayaan perempuan dilaksanakan dalam rangka

mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam

pembangunan. Perlindungan anak diarahkan untuk

mewujudkan suatu kondisi yang menjamin hak dan tumbuh

kembang anak.

Permasalahan :

Pemahaman masayarakat dan pemangku kebijakan tentang

pengarusutamaan gender (PUG) dan perlindungan anak

belum merata.

Adanya kecenderungan meningkatnya Kekerasan Dalam

Rumah Tangga (KDRT).

Masih banyaknya KDRT terhadap perempuan yang belum

terungkap karena masih dianggap sebagai aib dalam

berumah tangga;

Belum memadainya ketersediaan wadah perlindungan

perempuan dan anak.

4. Urusan Pangan

Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan pokok masyarakat

yang wajib diperhatikan oleh pemerintah daerah. Kejadian

rawan pangan akan menjadi masalah yang sangat sensitif

dalam dinamika sosial masyarakat.Adalah menjadi suatu

Page 263: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 15

realita bahwa sebagian besar kebutuhan pangan di Kota

Baubau masihmendapat dari luar daerah.

Permasalah :

Kecenderungan masyarakat hanya mengkonsumsi beras

sebagai satu-satunya sumber makanan pokok,

mengakibatkan ketergantungan akan beras menjadi besar.

Pada sisi lain Kota Baubau khususnya dan Pulau Buton

pada umumnyalahan pertanian untuk pengembangan

tanaman beras terbatas.

Bahan pangan (beras, sayur-sayuran, telur, ayam, dan

lain-lain) yang di konsumsi oleh masyarakat Kota Baubau

sebagian besar berasal dari daerah lain.

Harga kebutuhan pangan Kota Baubau masih di atas rata-

rata harga di daerah sekitar.

Belum adanya regulasi ketahanan pangan di Kota Baubau

sebagai pedoman tata laksana keamanan, mutu dan gizi

pangan di daerah.

5. Urusan Lingkungan Hidup

Dinamika masyarakat yang terus tumbuh dan berkembang

telah memberikan tekanan terhadap kelestarian lingkungan di

Kota Baubau. Kawasan pemukiman dan ekonomi yang terus

tumbuh sudah mulai menyentuh kawasan-kawasan konservasi

darat yang dikhawatirkan dapat mengganggu keseimbangan

lingkungan.Pada sisi lain pemenfaatan lahan kritis belum

dilakukan secara optimal.

Pesisir pantai Kota Baubau yang mencapai panjang lebih

kurang 42 Km telah menjadi ruang aktivitas masyarakat baik

sebagai tempat pemukiman maupun aktivitas ekonomi sehingga

keberlanjutan ruang konservasi pantai menjadi perlu untuk

mendapat perhatian lebih.

Jumlah penduduk Kota Baubau yang terus tumbuh

berimplikasi pada semakin tinggi produksi sampah yang

Page 264: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 16

dihasilkan oleh penduduk Kota Baubau. Kemampuan alam

untuk mengabsorbsi sampah tidak seimbang dibandingkan

dengan produksi sampah yang dihasilkan.

Ketersediaan air di Kota Baubau sangat ditentukan oleh air

atmosfer (air hujan). Meningkatnya jumlah penduduk dan

pertumbuhan ekonomi berdampak pada semakin banyaknya

pemakain air. Distribusi air yang secara geografis tidak merata

ditambah distribusi kepadatan penduduk yang tidak merata

akan menyulitkan pemenuhan permintaan kebutuhan air

masyarakat.

Pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang pesat berimplikasi

pada berkembangnya jumlah kendaraan bermotor yang

berdampak pada meningkatnya tingkat kebisingan di Kota

Baubau. Selain oleh kendaraan bermotor, tingkat kebisingan itu

juga disebabkan oleh beroperasinya PLTD PLN di Kelurahan

Kaobula Kecamatan Murhum.

Permasalahan :

Pertumbuhan penduduk dan ekonomi di Kota Baubau telah

memberikan dampak tekanan pada lingkungan di Kota

Baubau.

Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga

kelestarian Sungai/Kali Baubau. Hal ini terlihat dari makin

dangkalnya Sungai/Kali Baubau yang salah satunya

disebabkan oleh perilaku membuang sampah di muara

Sungai dan adanya lahan kritis di Bantaran Sungai;

Masih rendahnya penataan terhadap peraturan

perundangan dibidang lingkungan.

Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap

pengelolaan dan perlindungan lingkungan.

Meningkatnya produksi sampah dari tahun ke tahun. Hal ini

dapat dilihat dari jumlah sampah yang berhasil diangkut

setiap hari.

Page 265: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 17

Kurangnya peran serta masyarakat untuk mengelola

sampah lingkungannya sebelum dibuang ke TPSS dan TPSA.

Kurangnya pengelolaan limbah industri dan limbah

domestik / rumah tangga

Adanya potensi kerusakan lingkungan terutama akibat

kegiatan tambang

Adanya peningkatan efek gas rumah kaca (GRK) dan

kurangnya upaya pengendalian dampak perubahan iklim.

Terbatasnya tenaga yang memiliki keahlian dibidang

lingkungan.

Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan

dibidang lingkungan hidup dimana tugas yang diemban

kedepan semakin berat dan membutuhkan perhatian yang

lebih besar karena luasnya wilayah yang harus dijangkau.

Kurangnya perhatian dan dukungan dari Instansi terkait

serta masyarakat dalam hal pencemaran dan pengrusakan

lingkungan.

Masih rendahnya koordinasi dengan Instansi terkait dalam

hal penanggulangan pencemaran dan pengrusakan

lingkungan hidup

Masih kurangnya peran serta masyarakat untuk mengelola

sampah lingkungannya sebelum dibuang ke TPSS dan TPSA.

Masih kurangnya pengawasan terhadap kegiatan rakyat

yang berpotensi merusak lingkungan;

Masih terbatasnya ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Berdasarkan Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Nomor 26

Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, RTH pada wilayah

kota minimal 30% dari luas wilayah Kota dan berdasarkan

ayat (3) RTH publik pada wilayah kota minimal 20% dari

luas wilayah Kota;

Masih kurangnya cakupan hutan dan lahan kritis yang

direhabilitasi;

Page 266: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 18

Makin kompleksnya upaya pengelolaan lingkungan seiring

dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meluasnya

pembukaan lahan baru;

Belum tersedianya standarisasi pengelolaan sumber daya

alam dan lingkungan hidup sehingga menyulitkan upaya

penegakkan hukum terhadap perusak lingkungan;

Belum optimalnya upaya pengamanan dan pengendalian

sumber-sumber mata air;

Makin kompleksnya upaya pengelolaan lingkungan seiring

dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meluasnya

pembukaan lahan baru;

Meningkatnya produksi sampah dari tahun ke tahun.

6. Urusan Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

Jumlah penduduk Kota Baubau dalam 10 (sepuluh) tahun

terakhir terus tumbuh. Letak Kota Baubau yang strategis

sebagai pusat aktifitas ekonomi, sosial dan budaya di Kawasan

Kepulauan Provinsi Sulawesi Tenggara menjadikan Kota

Baubau sebagai tujuan imigrasi masyarakat disekitar Kota

Baubau. Indikator capaian kinerja pelayanan urusan

administrasi kependudukan dan pencatatan sipil adalah rasio

penduduk yang telah memiliki dokumen kependudukan baik

itu KTP, KK, Akte Kelahiran, Akte Nikah dll.

Pelayanpendaftaran penduduk di Kota Baubau telah berjalan

dengan baik menuju pada praktek tertib administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil walaupun peningkatan

pelayanan masih perlu terus dilakukan.

Permasalahan :

Kesadaran masyarakat tentang pentingnya tertib

administrasi kependudukan dan pencatatan sipil belum

optimal.

Page 267: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 19

Belum intensifnya penegakkan tertip administarasi

kependudukan dan pencatatan sipil baik oleh aparat

pemerintah maupun oleh masyarakat.

Belum optimalnya pola pengawasan tertib administarasi

kependudukan dan pencatatan sipil

7. Urusan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana

Pembangunan keluarga kecil berkualitas memiliki peran yang

sangat penting dalam mendukung pencapaian tujuan

pembangunan nasional terutama dalam peningkatan kualitas

sumber daya manusia. Sehubungan dengan pembangunan

keluarga kecil berkualitas, pengendalian kuantitas penduduk

merupakan salah satu aspek penting untuk menjamin

tercapainya penduduk tumbuh seimbang di masa yang akan

datang. Program Keluarga Berencana (KB) digalakan dalam

rangka mengendalikan angka pertumbuhan penduduk dan

meningkatkan kesejahteraan serta taraf hidup keluarga.

Permasalahan :

Pemahaman masyarakat akan kelurga Berencana dan

Keluarga Sejahtera masih rendah.

kurang optimalnya penyelenggaraan kegiatan advokasi serta

Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) program KB.

8. Urusan Perhubungan

Pelayanan pemerintah yang prima di sektor perhubungan

ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mengurangi

resiko kecelakaan.

Dalam meningkatkan daya layanan disektor perhubungan

darat, pemerintah Kota Baubau telah mendirikan Terminal

dalam kota dan luar kota serta menyediakan rambu-rambu

lalulintas dalam rangka menjamin kenyamanan berlalulintas.

Disektor perhubungan laut pemda Kota Baubau bersama-sama

dengan pemerintah pusat telah menyediakan sarana

pelabuhan yang representatif baik untuk kargo maupun

Page 268: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 20

penumpang yang melayani pelayaran rakyat dan pelayaran

besar.

Disektor perhubungan udara saat ini telah beroperasi Bandar

Udara yang melayani kebutuhan masayarakat Kota Baubau

akan transpostasi udara. Saat ini Bandar Udara Betoambari

tiga penerbangan nasional yang menghubungkan Kota Baubau

dengan kota-kota lain di Nusantara.

Permasalahan :

Kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas masih

rendah.

Peningkatan terminal penumpang dari terminal penumpang

type C menjadi type B sehingga dapat menjadi terminal

pengumpul bagi wilayah- wilayah sekitar Kota Baubau

(hinterland).

Fasilitas pelayanan penumpang di pelabuhan laut belum

memberi kenyaman yang optimal bagi penumpang dan calon

penumpang.

Pembangunan dan perluasan bandara termasuk sarana

prasarana dan landas pacu bandara perlu ditingkatkan

sehingga dapat melayani penerbangan dengan tipe pesawat

yang berbadan besar dan jumlah ritasi yang lebih banyak.

Masih terdapatnya parkir – parkir liar yang memanfaatkan

badan jalan sehingga mengganggu aktivitas lalu lintas.

9. Urusan Komunikasi Dan Informatika

Masyarakat dan aparatur Pemerintah Kota Baubau dinilai

telah melek tekhnologi informatika. Semua SKPD yang ada di

Kota Baubau sampai saat telah terkoneksi internet.

Keberadaan sarana komunikasi dan informatika yang memadai

sangat diperlukan untuk mengetahui informasi secara up to

dateterutama yang berkaitan dengan pelaksanaan dan

penyelenggaraan pemerintahan serta sarana koordinasi

internal dan eksternal SKPD di Kota Baubau. Sarana

Page 269: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 21

komunikasi dan informasijuga sangat diperlukan oleh

masyarakat dalam rangka meningkatkan ekses informasi dan

pengetahuan warga.

Permasalahan :

Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis internet belum

dapat dimanfaat secara optimal dalam mendukung

pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan (e-

government) untuk meningkatkan pelayanan publik.

Animo masyarakat dalam menggunakan sarana tekhnologi

informasi belum dibarengi dengan tersedianya internet

murah.

10. Urusan Statistik

Sistem statistik daerah merupakan tatanan yang terdiri atas

unsur kelembagaan, tata cara dan prosedur, himpunan data,

sumber daya manusia, perangkat keras dan lunak, serta

jaminan hukum yang mampu menyediakan data statistik yang

andal, akurat, lengkap, dan tepat waktu untuk mendukung

tercapainya sasaran pembangunan yang direncanakan.

Permasalahan :

Ketersediaan data statistik belum optimal dalam

mendukung tugas-tugas perencanaan.

11. Urusan Persandian

Terkait dengan Persandian, Undang-undang nomor 23 tahun

2014 menetapkan bahwa urusan persandian adalah urusan

pemerintahan konkuren yang bersifat wajib bagi seluruh

pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.

Dalam pengaturannya secara jelas diamanatkan bahwa

instansi pusat wajib melakukan pembinaan dan pengawasan

teknis kepada pemerintah provinsi, selanjutnya pemerintah

provinsi melakukan pembinaan dan pengawasan kepada

kabupaten/kota di bawahnya.

Permasalahan :

Page 270: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 22

Fungsi Persandian untuk pengamanan informasi

merupakan tantangan berat karena SDM Persandian

yang ada saat ini belum mempunyai kompetensi yang

mencukupi untuk mengamankan informasi berbasis IT

12. Urusan Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah;

Koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional diharapkan

menjadi penggerak roda perekonomian suatu wilayah dan

dalam mensejahterakan anggotanya. Peran koperasi sangat

penting untuk meningkatkan potensi usaha kecil yang dimiliki

oleh masyarakat lokal, penyedia informasi serta sebagai

lembaga distribusi dan pemasaran. Keberadaan koperasiperlu

mendapatkan perhatian pemerintah daerah karena dapat

meningkatkan jumlah UKM yang berarti pula peningkatan

kesejahteraan bagi masyarakat Kota Baubau.

Permasalahan :

Masih kurangnya koperasi aktif yang melayani aktivitas

ekonomi masyarakat Kota Baubau.

Masih terbatasnya peran koperasi sebagai soko guru

perekonomian. Sampai akhir tahun 2011, koperasi di Kota

Baubau lebih banyak bergerak dalam sektor usaha simpan-

pinjam;

Masih relatif rendahnya produktivitas UKM;

Belum efektifnya pemanfaatan kredit Usaha Kecil Menengah.

13. Urusan Penanaman Modal

Investasi (penanaman modal) memberikan dampak pada

pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di suatu

wilayah. Dalam rangka meningkatkandaya tarik bagi investor

untuk menanamkan modalnya di Kota Baubau, Pemerintah

daerah telah melakukan berbagai upaya dengan melakukan

promosi potensi yang di miliki oleh daerah dengan berbagai

kemudahan yang akan disediakan oleh daerah. Peningkatan

jumlah investor dan nilai investasi berarti pula peningkatan

Page 271: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 23

aktivitas ekonomi di Kota Baubau yang berdampak pada

terbukanya lapangan kerja, peningkatan pendapatan dan

kesejahteraan masyarakat Kota Baubau.

Permasalahan :

Kapasitas kelembagaan yang mewadahi dan memfasilitasi

pelayanan penanaman modal daerah belum optimal.

Belum adanya kejelasan strategi untuk mendorong

tertariknya investor menanamkan modalnya di daerah.

Sinergitas pemerintah dan swasta dalam pengembagan

potensi daerah belum optimal.

Belum optimalnya peran Kota Baubau sebagai Kota

Perdagangan dan Pelayanan Jasa

14. Urusan Kebudayaan

Kebudayaan adalah merupakan kekayaan daerah yang

diwariskan dari generasi terdahulu. Pelestarian dan

pengembangan nilai-nilai budaya daerah harus terus

didayagunakan agar berkontribusi dalam meningkatkan citra

daerah pada tingkat regional, nasional, dan internasional.

Permasalahan :

Letak Kota Baubau yang strategis, menghubungkan

Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur

Indonesia (KTI) menyebabkan daerah ini rentan terhadap

pengaruh budaya luar;

Kian terpinggirkannya kesenian rakyat/kesenian tradisional

akibat didera oleh kesenian pop yang cenderung lebih

digandrungi generasi muda;

Belum memadainya pembentukan sikap moral dan

penanaman nilai budaya yang mengakibatkan adanya

kecenderungan semakin menguatnya nilai-nilai

materialisme.

Page 272: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 24

15. Urusan Perpustakaan

Tinggi minat baca masyarakat disuatu daerah mencerminkan

tingkat kualitas sumberdaya manusia daerah tersebut. Oleh

karena itu peningkatan kuantitas dan kualitas perpustakaan

perlu dilaksanakan dalam rangka mendorong terciptanya

masyarakat Kota Baubau yang berkualitas. Saat ini

Pemerintah Kota Baubau dalam rangka mendorong minat baca

masyarakat telah menyediakan perangkat Perpustakaan Digital

dan mendukung lahirnya kelompok masyarakat cinta buku

melalui perpustakaan bergerak.

Permasalahan :

Kurangnya kuantitas dan kualitas perpustakaan daerah.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan

fasilitas yang disediakan oleh pemerintah.

16. Urusan Kearsipan

Pengelolaan arsip yang dilakukan oleh SKPD di Kota Baubau,

belum semuanya dilakukan secara baku. Ketersediaan SDM

pengelola arsip belum dapat dipenuhi secara optimal. Disisi

lain peningkatan pengelolaan arsip mutlak diperlukan sebagai

bagian dari terib administrasi dalam rangka untuk

memudahkan eveluasi kinerja terhadap masing-masing SKPD

dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan

akuntabel.

Permasalahan :

Belum memadainya dukungan sarana dan prasarana dalam

pengelolaan arsip-arsip daerah;

Masih terbatasnya ketersediaan SDM aparatur SKPD dalam

pengelolaan arsip yang benar-benar mampu diandalkan

dalam mengatur, menyimpan, merawat dan menyediakan

kembali informasi yang diperlukan secara tepat, cepat dan

benar bagi penggunanya.

Page 273: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 25

4.1.2. Permasalahan Pembangunan Daerah Terkait Urusan

Pilihan Pemerintah Daerah Kota Baubau

Urusan pemerintahan pilihan menurut Undang-undang

Nomor 23 tahun 2014, adalah Urusan Pemerintahan yang

wajib diselenggarakan oleh Daerah sesuai dengan potensi yang

dimiliki Daerah. Terdapat lima bidang/sektor yang menjadi

urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab pemerintahan

daerah. Identifikasi permasalahan pembangunan daerah

terkait urusan pilihan pemerintah daerah Kota Baubau

dijabarkan sebagai berikut :

1. Kelautan Dan Perikanan

Sub-sektor kelautan dan perikanan merupakan sub-sektor

andalan dalam pembentukan PDRB sektor pertanian Kota

Baubau. Dengan potensi kelautan dan perikanan seluas

30 Km2 dengan garis pantai sepanjang 45 Km, Kota

Baubau mempunyai potensi air tawar seluas 27 Ha dan

yang terolah baru sekitar 3,78% atau 2,8 Ha, air payau

seluas 74,20 Ha dan yang terolah baru sekitar 21,56%

atau 16 Ha. Sementara, potensi daerah budidaya laut

(rumput laut, ikan dalam KJA dan mutiara mabe) di

Kecamatan Wolio 2,5 Ha, Kecamatan Lealea 300 Ha,

Kecamatan Betoambari 100 Ha dan Kecamatan

Kokalukuna 175 Ha, sedangkan potensi tambak di

Kecamatan Kokalukuna seluas 10 Ha dan Kecamatan

Bungi seluas 64,20 Ha. Potensi tersebut jika dikelola

dengan baik akan berdampak terhadap meningkatnya

kesejahteraan masyarakat.

Permasalahan :

Masih rendahnya taraf hidup masyarakat pesisir

Belum optimalnya pengolahan produk kelautan dan

perikanan.

Page 274: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 26

Penurunan kualitas lingkungan laut yang antara lain

disebabkan praktek dastrucive fishing

Penurunan produksi budidaya laut & belum optimalnya

produksi budidaya air tawar

Belum optimalnya produksi perikanan perikanan

tangkap akibat keterbatasan peralatan dan armada

kapal serta sulitnya menjangkau wilayah fishing ground)

Belumnya adanya perencanaan yang strategis yang

memuat potensi dan arah kebijakan pengelolaan

sumberdaya kelautan dan perikanan

Belum optimalnya peran sarana pendukung

pengembangan perikanan (hatchery, cold storage, TPI,

pabrik es, dll)

2. Pariwisata

Posisi strategis Kota Baubau yang berada pada alur

pelayaran nasionalyang menghubungkan Kawasan Barat

dan Timur Indonesia merupakan potensi yang sangat besar

sebagai pintu masuk utama wisatawanke daratan pulau

Buton maupun wakatobi dan pulau-pulau kecil di

sekitarnya. Meningkatnya Manajemen Pelabuhan di Kota

Baubau membuka peluang besar untuk kenyamanan

berlabuh bagi kapal-kapal dari berbagai negara sehingga

Jalur Pelayaran tersebut juga merupakan salah satujalur

pelayaran wisata internasional dengan kunjungan kapal-

kapal pesiar (cruise-mass tourism) serta rally Yacht dari

berbagai negara.

Kota Baubau memiliki ikatan sejarah dengan wakatobi,

dimana kota Baubau merupakan pusat Kesultanan Buton

dan wakatobi masuk dalam wilayah tersebut.Setelah

wakatobi ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu

dari 10 destinasi wisata nasional (Kawasan Strategis

Pariwisata Nasional/ KSPN), maka konsep pengembangan

Page 275: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 27

Pariwisata Kota Baubau serta keunikan potensi wisatanya

dikembangkan selaras dan menjadi penunjang kawasan

tersebut. Kota Baubau dalam hal ini sudah ditetapkan

sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional

(KPPN).

Sebagai Pusat Kesultanan Buton dan Kota Bandar di jalur

maritim internasional pada masa lalu, kota Baubau lebih

dulu berkembang dibanding daerah lain di sekitarnya. Hal

ini terus berlanjut dan menyebabkan sumber daya

manusia dan sarana prasarana yang dapat menunjang

aktifitas kepariwisataan jauh lebih memadai.Beberapa di

antaranya adalah industri hotel, restoran, travel, tenaga

kerja pariwisata serta sistem telekomunikasi, kesehatan,

transportasi dan perbankan.

Khusus untuk tenaga kerja pariwisata jika dibekali dengan

sertifikasi Kompetensi maka mereka bisa diserap oleh

industri-industri wisatadi beberapa kabupaten di

sekitarnya termasuk wakatobi, sehingga daerah siap

menghadapi arus bebas Masyarakat Ekonomi Asean. Tema

wisata Bahari wakatobierat kaitannya ketersediaan tenaga

kerja profesi Pemandu wisata Selam dan pemandu wisata

lainnya di bidang kepariwisataan.

Dengan potensi-potensi tersebut maka konsep

pengembangan Pariwisata Kota Bau-bau sudah harus lebih

fokus pada 2 hal. Pertama yaitu dengan menyiapkan

dokumen Kepariwisataan yang lebih komprehensif

(memperhatikan konsep Keberlanjutan dan promosi digital)

melalui Perda-perda tentang Rencana Induk

Kepariwisataan Daerah, industri dan tenaga Kerja

Pariwisata serta destinasi wisata. Fokus ke dua adalah

memfasilitasi terbentuknya kelembagaan/asosiasi industri

Page 276: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 28

Pariwisata sekaligus memaksimalkan kerjasama antara

mereka.Tenaga Kerja yang terlibat dalam industri dan

kelembagaan Pariwisata merupakan mitra utama/strategis

Pemerintah Kota Baubau dalam mempromosikan potensi

wisata sekaligus meningkatkan kesadaran wisata dengan

konsep pembangunan berkelanjutan baik di masyarakat

secara umum maupun masyarakat di sekitar obyek wisata.

Permasalahan :

Masih belum komprehensifnya dokumen Rencana

Induk Pembangunan Pariwisata Daerah serta Perda-

perda Pariwisata yang menyangkut Industri, Tenaga

Kerja Profesi serta Destinasi Pariwisata.

Masih belum optimalnya sosialisasi dan fasilitasi

sertifikasi Usaha bagi industri Pariwisata serta

sertifikasi Kompetensi bagi Tenaga Kerja Kerja

Pariwisata dalam menghadapi implementasi Arus Bebas

Masyarakat Ekonomi Asean.

Belum adanya Kalender Wisata Tahunan.

Aksesibilitas menuju obyek dan di obyek wisata masih

belum memadai.

Sebagian dari potensi pariwisata dan Obyek dan Daya

Tarik

Terbatasnya infrastruktur Kepariwisataan

Terbatasnya sarana dan prasarana di Obyek Daya tarik

wisata

Kurangnya kesadaran masyarakat di sekitar obyek

wisata untukmenjaga dan merawat lingkungan sekitar

obyek wisata;

3. Pertanian

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan

Kota Baubau dalam menopang pertumbuhan ekonomi.

Page 277: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 29

Dua wilayah yaitu Kecamatan Bungi dan Kecamatan

Sorawolio sebagai sentra produksi pertanian sebesar

35,73% dari luas wilayah Kota Baubau, yang terdiri dari

lahan tegal/kebun sebesar 11,99%, lahan perkebunan

sebesar 8,19%, ladang/huma sebesar 5,91%, lahan sawah

sebesar 6,24%, lahan untuk tanaman kayu-kayuan

sebesar 3,13%, dan lahan untuk tambak/

kolam/tebat/empang sebesar 0,27%.

Permasalahan :

Masih rendahnya produksi tanaman perkebunan dan

ternak dibandingkan kebutuhan masyarakat:

- Capaian targetproduksipalawija (jagung,

kedelai)30,18% dariRPJMD

- Capaian jumlah pelaku usaha ternak, 34,77% dari

target

- Jumlah produksi daging unggas 63,70% dari target

RPJMD

Terbatasnya sarana dan prasarana pertanian/

perkebunan/ peternakan

Ancaman penyebarluasan penyakit yang berasal dari

ternak dan hewan lainnya (Flu burung, rabies)

4. Perdagangan

Perkembangan ekonomidaerah tidak terlepas dari

perkembangan ekonomi nasional dan global, tidak

terkecuali Kota Baubau, yang makin menunjukkan geliat

kemajuan ekonomi. Pembangunan bidang ekonomi

merupakan satu kesatuan yang saling bersinergi antara

sektor pertanian dalam arti luas (sebagai penyedia bahan

baku), sektor industri (pengolahan), sektor perdagangan

(pemasaran), unit usaha (seperti koperasi dan usaha kecil

menengah), serta ketersediaan sarana dan prasarana

Page 278: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 30

pendukung seperti jalan, jembatan dan pelabuhan sampai

pada ketersediaan faktor produksi (tenaga kerja).

Sinergitas dari berbagai komponen tersebut nantinya akan

menentukan biaya produksi, daya saing dan arah

perekonomian daerah yang pada akhirnya menentukan

tingkat kemakmuran / pendapatan masyarakat.

Kemajuan Perekonomian Kota Baubau bertumpu pada

beberapa sektor strategis, salah satunya sektor perdangan.

Dengan letak yang strategis, Kota Baubau merupakan

salah satu penghubung antara Kawasan Barat Indonesia

(KBI) dengan Kawasan Timur Indonesia (KTI), baik dalam

mobilitas barang maupun jasa. Selain itu Kota Baubau

juga merupakan pintu gerbang perdagangan yang

mempunyai fungsi penting terhadap daerah-daerah

sekitarnya baik arus barang masuk maupun keluar.

Permasalahan :

Pembinaan potensi perdagangan yang dimiliki oleh

masyarakat Kota Baubau belum di kelola secara

optimal.

Belum optimalnya sarana prasarana perdagangan.

5. Perindustrian

Perkembangan sektor industri di Kota Baubau, terbatas

pada sektor industri non migas khususnya industri rumah

tangga, kecil dan menengah. Kontribusi sektor ini terhadap

pembentukan struktur ekonomi kita sampai menunjukkan

perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

Kebijakan pemerintah Kota Baubau untuk memfokuskan

pengembangan sektor industri pada skala industri rumah

tangga, kecil dan menengah mendorong kemajuan sektor

ini yang ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah

industri di Kota Baubau menjadi lebih dari1.488 unit

Page 279: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 31

dimana sekitar 99,50 % diantaranya merupakan usaha

kecil dan industri kerajinan rumah tangga. Dalam

penyerapan tenaga kerja, industri kecil dan rumah tangga

mampu menyerap lebih dari 3.298 orang tenaga kerja

dengannilai investasi yang tertanam lebih dari Rp.9,680

miliar.

Permasalahan :

Rendahnya kemampuan menejemen, mutu dan desain

serta ketinggalan kemampuan teknologi dalam

mendukung urusan perindustrian.

Kurangnya kreatifitas dan Inovasi produk industry

Kurangnya tenaga profesional pelaku industri,

keterbatasan peralatan dan teknologi produksi

4.2. Isu Strategis

Perumusan isu strategis Kota Baubau memperhatikan isu

Internasional, isu/kebijakan regional, isu/kebijakan provinsi,

isu/kebijakan serta permasalahan Kota Baubau.

Page 280: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 32

4.2.1 Isu Internasional

Beberapaisu internasional secara tidak langsung akan

mempengaruhi dinamika isu strategis baik secara nasional, regional

maupun daerah. Beberapa isu internasional tersebut antara lain :

a. Globalisasi Ekonomi Dunia

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses

kegiatan ekonomi danperdagangan, dimana negara-negara

di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang

semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas

teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan

penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap

arus modal, barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu

negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara

ekonomi nasional dengan perekonomian internasional

akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu

pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam

negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya

juga membuka peluang masuknya produk-produk global

ke dalam pasar domestik. Globalisasi memicu

perkembangan negara-negara di zaman modern ini baik di

bidang ekonomi, komunikasi, maupun teknologi. Dengan

globalisasi, negara-negara mampu saling bersaing dan

bekerjasama dengan negara lain dalam mengembangkan

ekonomi.

Dari hal-hal diatas, dapat dikatakan bahwa globalisasi di

era modern ini menjadi salah satu alat untuk

mempermudah hubungan internasional dari, dan ke

berbagai negara secara cepat dan tanpa batas. Dengan

adanya globalisasi ekonomi, negara-negara mampu

mengembangkan perekonomian secara lebih luas. Dengan

globalisasi teknologi, negara dapat memanfaatkan sumber

Page 281: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 33

daya yang ada dengan sebaik mungkin dan memicu

perkembangan ekonomi

b. Demokratisasi

Demokrasi adalah sistem di mana warganya bebas mengambil

keputusan melalui kekuasaan mayoritas perbedaan tidak boleh

diberangus atas nama kekuasaan. Tidak ada satu kelompokpun

termasuk kelompok mayoritasyang boleh mengesampingkan

hak-hak dasardan kebebasan kelompok minoritas.

Demokratisasi adalah suatu perubahan baik itu perlahan

maupaun secara cepat kearah demokrasi. Demokratisasi

ini menjadi tuntutan global yang tidak bisa dihentikan.

Jika transisi demokratisasi tidak dilakukan secara baik,

maka bayaran yang harus adalah perang saudara yang

menumpahkan darah, dan kemunduran ekonomi dengan

sangat parah yang merusak kesejahteraan rakyat.

Indonesia sampai saat ini terhitung sebagai negara yang

sukses dalam melakukanproses demokratisasi sehingga

tercatat sebagainegara demokrasi terbesar nomor tiga di

dunia setelah India dan Amerika Serikat. Pencapaian itu

terjadi karena sedapat mungkin prinsip-prinsip demokrasi

diimplementasikan dalam penyelenggaraan pemerintahan

baik pada level nasional, regional maupun pada tingkat

lokal melalui kebijakan otonomi daerah.

c. Hak-hak Azazi Manusia

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki

manusia sejak manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat

dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita

sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut,

mustahil kita dapat hidup sebagai manusia. Hak ini

dimiliki oleh manusia semata-mata karena ia manusia,

bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian

negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari

Page 282: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 34

pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara

lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu

Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak

dapat diabaikan.

Setelah perang dunia kedua, mulai tahun 1946,

disusunlah rancangan piagam hak-hak asasi manusia

oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi

Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari 18 anggota.

PBB membentuk komisi hak asasi manusia (commission

of human right). Sidangnya dimulai pada bulan januari

1947 di bawah pimpinan Ny. Eleanor Rossevelt. Baru 2

tahun kemudian, tanggal 10 Desember 1948 Sidang

Umum PBB yang diselenggarakan di Istana Chaillot, Paris

menerima baik hasil kerja panitia tersebut. Karya itu

berupa UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS

atau Pernyataan Sedunia tentang Hak – Hak Asasi

Manusia, yang terdiri dari 30 pasal. Dari 58 Negara yang

terwakil dalam sidang umum tersebut, 48 negara

menyatakan persetujuannya, 8 negara abstain, dan 2

negara lainnya absen. Oleh karena itu, setiap tanggal 10

Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia.

Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara

pada pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia

mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni

Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa

pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus

memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam

ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia,

melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti

melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan

harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang

terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia,

Page 283: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 35

yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya

memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara

multak tanpa memperhatikan hak orang lain.

Penerapan Hak-hak Azazi Manusia di Indonesia dilakukan

berdasarkan Undang – Undang Dasar 1945, Ketetapan

MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia,

Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak

Asasi Manusia

d. Sustainable Development Goals (SDGs)

Saat ini telah ditetapkan sebuah sistem pembangunan

baru yang dikenal dengan SDGs yang memiliki 17 Goals

dan 169 Target. Adapun 17 Goals SDGs adalah sebagai

berikut:

1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7

target]

2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan

dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian

yang berkelanjutan [8 target]

3. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong

kesejahteraan bagi semua orang di segala usia [13

target]

4. Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan

serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup

bagi semua orang [10 target]

5. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan

seluruh wanita dan perempuan [9 target]

6. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta

sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang [8

target]

7. Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin,

berkelanjutan dan modern bagi semua orang [5

target]

Page 284: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 36

8. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-

menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta

kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan

yang layak bagi semua orang [11 target]

9. Membangun infrastruktur yang berketahanan,

mendorong industrialisasi yang inklusif dan

berkelanjutan serta membina inovasi [8 target]

10. Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara

[10 target]

11. Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif,

aman, berketahanan dan berkelanjutan [10 target]

12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang

berkelanjutan [11 target]

13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi

perubahan iklim dan dampaknya [5 target]

14. Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan

serta sumber daya laut secara berkelanjutan untuk

pembangunan berkelanjutan [10 target]

15. Melindungi, memperbarui, serta mendorong

penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan,

mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi

penggurunan, menghentikan dan memulihkan

degradasi tanah, serta menghentikan kerugian

keanekaragaman hayati [12 target]

16. Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif

untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan

akses keadilan bagi semua orang, serta membangun

institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di

seluruh tingkatan [12 target]

17. Memperkuat perangkat-perangkat implementasi

(means of implementation) dan merevitalisasi

Page 285: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 37

kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan

[19 target]

Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep

pengembangan SDGs yaitu, pertama indikator yang

melekat pembangunan manusia (Human Development), di

antaranya pendidikan, kesehatan. Indikator kedua yang

melekat pada lingkungan kecilnya (Social Economic

Development), seperti ketersediaan sarana dan prasarana

lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi. Sementara itu,

indikator ketiga melekat pada lingkungan yang lebih besar

(Environmental Development), berupa ketersediaan

sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang baik.

Dalam penyusunan indikator dalam konsep SDGs pasca

MDGs 2015, selain memikirkan standar global dalam

mengedepankan suatu konsep pembangunan yang

berkelanjutan, tetapi ada beberapa hal yang juga harus

diperhatikan. segala sesuatu itu harus terukur, tidak

terlepas dari prinsip Environmental Sustainability,

Economic Sustainability dan Social Sustainability. Serta

juga ditentukan apakah ini difokuskan pada negara

berkembang atau negara maju.

Terkait dengan pengembangan konsep awal SDGs

tersebut, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan

pasca MDGs 2015 semestinya dapat menjamin kelanjutan

dari lingkungan hidup dan sumber daya alam. Terutama

yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh

dunia internasional kedepannya, yaitu ketahanan pangan,

ketahanan energi dan ketahanan air. Ketiga masalah

tersebut sangat penting diperhatikan dalam

pengembangan konsep SDGs 2015. Meski dalam

Page 286: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 38

pengembangan indikator dalam pembangungan

berkelanjutan harus mempertimbangkan dimensi

lingkungan hidup.

4.2.2 Isu Nasional

a. Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan

Rakyat

Penyelenggaraan program peningkatan kesejahteraan

rakyat akan dilaksanakan seiring dengan upaya

peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

akan mendukung terciptanya penyelenggaraan program

pembangunan ekonomi yang makin berkualitas, yaitu

pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada

peningkatan produktivitas dan daya saing, serta makin

memacu terciptanya kreativitas dan inovasi. Penguasaan

ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan mempercepat

tercapainya tataran pembangunan ekonomi yang makin

mandiri. Percepatan laju pertumbuhan ekonomi ini

diharapkan mampu menurunkan tingkat pengangguran

terbuka hingga di sekitar 5-6 persen pada akhir tahun

2014, dan kesempatan kerja yang tercipta antara 9,6 juta-

10,7 juta pekerja selama periode 2010-2014. Kombinasi

antara percepatan pertumbuhan ekonomi dan berbagai

kebijakan intervensi pemerintah yang terarah diharapkan

dapat mempercepat penurunan tingkat kemiskinan

menjadi sekitar 8-10 persen pada akhir 2014.

b. Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan

Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi isu

yang penting dalam konteks nasional dan internasional.

Krisis ekonomi yang lalu tidak terlepas dari buruknya tata

kelola pemerintahan, baik di sektor pemerintahan maupun

Page 287: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 39

swasta. Krisis keuangan global, juga tidak terlepas dari

masalah ini. Oleh karena itu, negara-negara yang

tergabung dalam G-20 sepakat untuk menempatkan

perbaikan tatakelola pemerintahan menjadi salah satu

agenda perbaikan untuk mencegah krisis berulang.

Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen

penting untuk menjaga agar kelangsungan pembangunan

tetap berkelanjutan. Untuk itu, reformasi birokrasi akan

dilaksanakan di seluruh kementerian/lembaga untuk

selanjutnya diteruskan di pemerintah daerah. Selanjutnya

dalam penyusunan perencanaan dan anggaran, akan

diterapkan sistem anggaran berbasis kinerja secara

menyeluruh. Reformasi ini diharapkan dapat membuahkan

hasil yang positif khususnya dalam perbaikan kualitas

pelayanan publik, efektivitas dan akuntabilitas kegiatan

kementerian/lembaga dan penanggulangan korupsi.

c. Penegakan Pilar Demokrasi

Pembangunan demokrasi diarahkan untuk mencapai

tingkat demokrasi yang substansial.Namun, sebelum bisa

beranjak kepada demokrasi substansial harus diselesaikan

terlebih dulu semua masalah prosedural. Di dalam proses

pemilihan umum, misalnya, tidak boleh terulang kesalahan

dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang membawa

persoalan, baik di dalam pemilihan umum legislatif

maupun pemilihan kepala negara dan kepala daerah. Ke

depan, berbagai usaha perbaikan harus dilakukan,

sebelum melangkah menuju demokrasi substansial.

d. Penegakan Hukum

Terkait dengan kepastian usaha, salah satu persoalan yang

dianggap kerap menganggu masuknya investasi ke

Indonesia adalah lemahnya kepastian hukum. Karenanya

penegakan hukum akan membawa dampak yang positif

Page 288: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 40

bagi perbaikan iklim investasi yang pada gilirannya akan

memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Selanjutnya, permasalahan terkait dengan struktur hukum

akan diatasi dengan peningkatan independensi dan

akuntabilitas kelembagaan hukum, peningkatan

kemampuan sumber daya manusia di bidang hukum, serta

mendorong berlakunya sistem peradilan yang transparan

dan terbuka. Oleh karena itu, semua pihak, baik

pemerintah, pengusaha, maupun aparat penegak hukum

mulai dari polisi dan jaksa sampai kepada hakim dan

pengacara benar-benar harus menegakkan aturan main

dan tatanan hukum yang pasti agar hukum semakin tegak

dan pasti.

e. Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan

Dalam pembangunan kedepan dimensi keadilan bagi

semua eleman bangsa harus mendapatkan perhatian

utama. Dalam perencanaan dan penganggaran analisa

yang menjamin tentang keadilan bagi setiap warga negara

harus secara proporsional mendapatkan perhatian.

Pemerintah akan mempertajam kualitas program

perlindungandan bantuan sosial sehingga dapat menjamin

bahwa setiap warga negara mendapatkan jaminan,

perlindungan dan bantuan sosial yang layak.

Selain beberapa isu di tingkat nasional sebagaimana dijelaskan

diatas, penetapan isu strategis Kota Baubau juga memperhatikan

RPJMN 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden

Nomor 2 Tahun 2015.

Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan

pembangunan yang dihadapi dan capaian pembangunan selama

Page 289: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 41

ini,maka visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019

adalah:

TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN

BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi

Pembangunan yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan

demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat

jatidiri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,

maju,dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,

maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan.

Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju

Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang

ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan

sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan.

Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA.

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap

bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga

negara.

Page 290: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 42

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata

kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis,

danterpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi

sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,

bermartabat,dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan

bangkitbersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia.

Salah satu target nasional yang harus didukung oleh

Pemerintahan Daerahyaitu Universal Access yang meliputi akses air

minum 100%, kawasan permukiman kumuh perkotaan 0 Ha dan

akses sanitasi layak 100% (air limbah domestik, sampah dan

drainase).

4.2.3 Isu-isu Provinsi Sulawesi Tenggara

Beberapa isu-isu strategis Provinsi Sulawesi Tenggara yang

diidentifikasi akan memberikan dampak signifikan dalam jangka

panjang meliputi :

1. Isu strategis dalam pembangunan bidang pendidikan

2. Isu strategis pembangunan bidang kesehatan

3. Isu Strategis Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana

4. Isu strategis Pembangunan Pertanian dalam arti luas

Page 291: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 43

5. Isu Strategis dalam bidang Kehutanan.

6. Isu Strategis Bidang Energi

7. Isu Strategis Bidang Pertambangan

8. Isu Strategis Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

9. Isu Strategis Pengembangan Bidang Kelautan dan Perikanan

10. Isu Strategis Pengembangan Bidang Perindustrian dan

Perdagangan

11. Isu Strategis Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi

12. Isu Strategis Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya Alam

13. Isu strategis Revitalisasi Pemerintahan Daerah

14. Isu Strategis Revitalisasi Pemerintahan Daerah

15. Isu Strategis Pemberdayaan Masyarakat

16. Isu Strategis Pemntapan Pembangunan Kebudayaan

17. Isu Strategis Pembangunan Infrastruktur Kewilayahan dan

Kawasan Strategis

18. Isu Strategis Bidang Pembangunan Infrastruktur Dasar,

Infrastruktur Kewilayahan dan KawasanStrategis.

19. Isu Strategis Bidang Perhubungan

20. Isu Strategis Bidang Penanggulangan Bencana

Isu-isu strategis tersebut menjadi salah satu masukan bagi

penentuan perencanaan pembangunan jangka menengah Provinsi

Sulawesi tenggara. Adapun visi dan misi RPJMD Provinsi Sulawesi

Tenggara 2013-2018 sebagai berikut:

Berdasarkan uraian mengenai kondisi Provinsi Sulawesi

Tenggara, masalah, peluang dan tantanganpembangunan ke depan

maka visi pembangunan kami dalam membangun Sulawesi Tenggara

periode Tahun 2013-2018 adalah :

MEWUJUDKAN SULAWESI TENGGARA SEJAHTERA, MANDIRI

DAN BERDAYA SAINGTAHUN 2013 – 2018

Pencapaian visi dicapai melalui misi berikut ini :

1. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia

2. Pembangunan Ekonomi

Page 292: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 44

3. Revitalisasi Pemerintahan Daerah

4. Memantapkan Pembangunan Kebudayaan Daerah

5. Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur

Kewilayahan dan Kawasan Strategis.

4.2.4 Telaahan terhadap RTRW Kota Baubau

Rencana pengembangan struktur ruang merupakan

pengembangan fungsi kegiatan pelayanan yang diwujudkan

berdasarkan pengembangan fungsi kegiatan dan sistem pusat-pusat

kegiatan pelayanan yang dialokasikan secara terstruktur ke seluruh

wilayah. Rencana struktur ruang wilayah kota merupakan kerangka

sistem pusat-pusat kegiatan kota yang berhierarki dan satu sama

lain dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah

kota.Struktur ruang wilayah Kota Baubau adalah suatu struktur

yang memperlihatkan dan dibentuk oleh struktur pengembangan

sistem pusat permukiman perkotaan dan perdesaan sebagai pusat

pelayanan, jaringan prasarana transportasi, kelistrikan,

telekomunikasi dan sumberdaya air dalam mendukung fungsi utama

pada wilayah perkotaan sebagai pusat pelayanan, kawasan budidaya

dan kawasan fungsional di darat maupun di laut.

Pertimbangan utama dalam penetapan struktur ruang wilayah di

Kota Bau-Bau adalah pengembangan struktur ruang yang lebih efisien

melalui pembangunan prasarana transportasi ke arah sentra-sentra

produksi sebagai penghasil sumberdaya primer. Di samping itu struktur

ruang yang dibentuk memiliki suatu hirarki pusat-pusat kegiatan sesuai

dengan kemampuan pelayanan suatu wilayah perkotaan dan jaringan

pendukungnya dengan tetap memperhatikan aspek keseimbangan

pertumbuhan wilayah dalam satuan ruang.

Page 293: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 45

Tabel. 4.1 Hasil Telaahan Struktur RuangKota Baubau

No

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-

2020

I Perwujudan Sistem

Perkotaan

I.1

Pembagian Wilayah Kota

1 Rencana Detail Tata Ruang Kota BWK I BWK I

2 Rencana Detail Tata Ruang Kota BWK II BWK II

3 Rencana Detail Tata Ruang Kota BWK III BWK III

4 Rencana Detail Tata Ruang Kota BWK IV BWK IV

5 Rencana Detail Tata Ruang Kota BWK V BWK V

6 Rencana Detail Tata Ruang Kota BWK VI BWK VI

7 Rencana Detail Tata Ruang Kota BWK VII BWK VII

I.2 Perwujudan Pusat Pelayanan

I.2.1

Pusat Kegiatan Primer

1 Revitalisasi dan pengembangan Kawasan Budaya Keraton Buton

Kecamatan Murhum

2 Pengembangan Kawasan Pendidikan dan Perkantoran di

Jalan Sultan Dayanu Ikhsanudin Kecamatan Betoambari

3 Pembangunan KIPPT Pulau Makasar Kelurahan Sukanayo dan

Liwuto

4 Peremajaan dan Pengembangan Kawasan Kota Mara Kecamatan Murhum dan

Wolio

5 Peremajaan dan Pengembangan Kawasan Pendidikan dan

Perkantoran di Jalan Muh. Husni Thamrin Kecamatan Wolio

6 Peremajaan &Pengembangan Kawasan Perkantoran di jl.

Bhakti ABRI Kecamatan Wolio

7 Peremajaan dan Pengembang-an Kawasan Perkantoran dan

Jasa di Jalan Sultan Hasanuddin Kecamatan Wolio

8 Peremajaan dan Pengembang-an Kawasan Palatiga Kecamatan Wolio

9 Pembangunan Kota Satelit di Kecamatan Lea-Lea Kecamatan Lea-Lea

I.2.2 Pusat Kegiatan Sekunder 1 Pemeliharaan dan pengembangan Pantai Kamali Kecamatan Wolio

Page 294: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 46

No

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-

2020

2 Peremajaan dan Pengembangan Kawasan Pendidikan dan

Perkantoran di Jalan Muh. Husni Thamrin Kecamatan Wolio

3 Pengembangan Pusat Perdagangan Wolio Wuna Kecamatan Wolio

4 Revitalisasi Kawasan Pasar Laelangi Kecamatan Wolio

5

Peremajaan dan Pengembangan Kawasan Perdagangan dan

Jasa di Jalan Wolter Monginsidi, Jl. Bakti ABRI, Jl. Sultan

Hasanuddin

Kecamatan Wolio

6 Pengembangan Kawasan Permukiman (Perumahan/BTN) Kec. Betoambari, Wolio,

Kokalukuna

7 Peremajaan dan Pengembangan Kawasan Pendidikan di

Jl.Betoambari Kecamatan Murhum

8 Pengembangan peran dan fungsi Kawasan PPI Wameo Kecamatan Murhum

9 Revitalisasi Kawasan Pantai Lakeba Kecamatan Betoambari

Revitalisasi Kawasan Pantai Nirwana Kecamatan Betoambari

Revitalisasi Kawasan Pantai Kokalukuna Kecamatan Kokalukuna

Revitalisasi Pasar Wameo Kecamatan Murhum

Peremajaan dan pengembang-an Kawasan Perdagangan

dan Jasa di Jalan Betoambari Kecamatan Murhum

Pengembangan Kawasan Palagimata sebagai Kawasan

Permukiman, Pelayanan Umum, dan Perkantoran. Kecamatan Betoambari

Revitalisasi Permandian Alam Bungi Kecamatan Bungi

Pengembangan Program Pembangunan Wilayah Terpadu

BUSO

Kecamatan Bungi dan

Sorawolio

II Rencana Jaringan

Transportasi

II.1 Jaringan Transportasi Darat

II.1.

1

Jaringan Jalan

1 Peningkatan Konstruksi dan Pembangunan Jalan Ring

Road Betoambari – Sorawolio – Bungi Kota Baubau

Kecamatan Betoambari,

Murhum, Wolio,Sorawolio,

dan Bungi

2 Peningkatan konstruksi Jaringan Jalan Kota Baubau Seluruh Kecamatan

3 Pembangunan Jalan bypass Liabuku – Lowu-Lowu Kecamatan Lea-Lea

Page 295: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 47

No

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-

2020

II.1.

2

Terminal

1 Pembangunan Terminal yang Berbatasan dengan

Kec.Kapontori Kecamatan Kokalukuna

2 Pembangunan Terminal yang Berbatasan dengan Kec.Pasarwajo

Kecamatan Kokalukuna

3 Pembangunan Terminal yang Berbatasan dengan

Kecamatan Batauga Kecamatan Betoambari

4 Peningkatan Jumlah Armada Angkutan Umum baik

Angkutan Barang maupun Orang Seluruh Kecamatan

5 Peningkatan Sarana dan Prasarana Penunjang Angkutan

Umum Seluruh Kecamatan

6 Pengelolaan Sistem Perparkiran baik On Street maupun Off

Street Seluruh Kecamatan

II.2 Jaringan Transportasi Laut

II.2.1

Pelabuhan/Dermaga dan

Pergudangan

1 Pengembangan Sarana dan Prasarana Kepelabuhanan Pelabuhan Murhum Kota Baubau Kecamatan Wolio

2 Pengembangan Sarana dan Prasarana Kepelabuhanan

Dermaga Kapal Ferry Kecamatan Wolio

3 Pembangunan Kawasan Pelabuhan dan Pergudangan di

Warumusio Kecamatan Kokalukuna

4 Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pelabuhan-

Pelabuhan di Kota Baubau

Kecamatan Betoambari,

Murhum, Wolio, dan Lea-Lea

II.2.

2

Jembatan ke Pulau Makasar

1 Pengembangan sarana dan prasarana penunjang jembatan

yang menhubungkan daratan Kota Baubau dengan Pulau

Makasar

2 Penataan pengendalian kawasan disekitar jembatan

tersebut untuk menghindari perkembangan ruang akibat

munculnya fasilitas baru tersebut

II.2.

3

Jembatan Pulau Buton ke

Pulau Muna

1 Pengembangan sarana dan prasarana penunjang jembatan

yang menghubungkan dua pulau besar di Sulawesi

Tenggara tersebut.

2 Pengendalian ruang di sekitar jembatan tersebut dengan

suatu perencanaan ruang berdasarkan kajian (studi)

tertentu agar ruang di sekitar kawasan jembatan tetap

seimbang

II.3

Jaringan Transportasi Udara

3 Pengembangan Sarana dan Prasarana yang Mendukung

Aktivitas Kebandaraan di Bandara Betoambari Kecamatan Betoambari

4 Perluasan Landasan Pacu Bandara Betoambari Kecamatan Betoambari

Page 296: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 48

No

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-

2020

5 Pengendalian Pembangunan KKOP Bandara Betoambari Kecamatan Betoambari

III

Rencana Jaringan Energi

1 Peningkatan Sarana dan Prasarana Jaringan Listrik oleh

karena meningkatnya target pelayanan Seluruh Kecamatan

2 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Fasilitas Penerangan

Jalan Seluruh Kecamatan

IV

Rencana Jaringan

Telekomunikasi

1 Peningkatan Sarana dan Prasarana Jaringan

Telekomunikasi Seluruh Kecamatan

2 Pemeliharaan Mutu Sentra Telepon yang Melayani

kebutuhan sambungan dan jaringan telepon Kecamatan Wolio

3 Penambahan dan Pemeliharaan Fasilitas Telekomunikasi

Rumah Kabel Seluruh Kecamatan

4 Peningkatan Kualitas dan Jumlah Titik Telepon Umum Seluruh Kecamatan

V

Rencana Jaringan Prasarana

Sumber Daya Air Kota

1 Optimalisasi pemanfaatan jaringan sumber daya air

sebagai sumber baku penyedia air bersih bagi masyarakat. Seluruh Kecamatan

2 Peningkatan efektifitas pengelolaan Daerah Aliran Sungai

(DAS) sebagai upaya terintegrasi pengendalian banjir.

VI Rencana Infrastruktur Kota

VI.1

Sistem Penyediaan Air Minum

1 Peningkatan Kualitas Pipa Distribusi Air Minum Seluruh Kecamatan

2 Peningkatan dan Pemeliharaan Sistem Pengolahan Air

Bersih yang dilengkapi dengan reservoir

Kecamatan Murhum, tan

Kokalukuna, Lea-Lea

VI.2

Sistem Pengelolaan Air Limbah Kota

1 Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah

Seluruh Kecamatan

2 Pengembangan Sistem Penggunaan Tangki Septik yang Ada

Di Tiap-Tiap Rumah dengan Lebih Meningkatkan Kuantitas dan Kualitasnya

Seluruh Kecamatan

3 Penyediaan kendaraan pengangkut tinja untuk

membersihkan dan menguras lumpur tinja pada tangki septik yang sudah penuh

Seluruh Kecamatan

4 Pemantauan Pengelolaan Air Limbah Domestik, serta Kualitas dan Kuantitas Badan-Badan Air yang Ada di

Perkotaan.

Seluruh Kecamatan

VI.3

Sistem Persampahan Kota

1 Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan secara Terpadu antara Pemerintah dan Masyarakat.

Seluruh Kecamatan

2 Pengembangan Sarana dan Prasana Persampahan seperti

TPS – TPA Seluruh Kecamatan

Page 297: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 49

No

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-

2020

VI.4

Sistem Drainase Kota

1 Peningkatan Mutu Sistem Drainase Seluruh Kota Baubau Seluruh Kecamatan

2 Pengembangan Sistem Jaring-an Drainase Kota yang

Berhirarki dan Terpadu sesuai Fungsinya Seluruh Kecamatan

3 Normalisasi dan Rehabilitasi Saluran Pembuangan dan

Sungai-Sungai

Sungai Baubau dam Sungai

Bungi

4 Pengembangan kanal-kanal terbuka sebagai sistem jaring-

an drainase primer (utama) Seluruh Kecamatan

5 Pengembangan sistem jaringan drainase sekunder Seluruh Kecamatan

6 Pembuatan sistem saluran drainase tersier Seluruh Kecamatan

7 Melakukan penyuluhan kepada masyarakat terutama yang

tinggal di sekitar daerah aliran sungai

Kecamatan Murhum, =Wolio,

= Bungi, dan Kecamatan Lea-

Lea

8 Pembuatan waduk atau catchment area baru pada daerah-

daerah yang mempunyai cekungan (lembah) cukup luas

sebagai penampung limpasan air hujan di wilayah tersebut untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku

Kecamatan Betoambari,

Murhum, Kecamatan Wolio, Kecamatan Kokalukuna,

Kecamatan Bungi,

Kecamatan Lea-Lea

VI.5 Jaringan Jalan Pejalan Kaki Peningkatan kualitas prasarana pejalan kaki di seluruh

trotoar Seluruh Kecamatan

VI.6

Jalur Evakuasi Bencana

1 Peningkatan mutu sarana dan prasarana terkait jalur evakuasi bencana dan tujuan evekuasi di Kawasan

Palagimata dan Palatiga

Kecamatan Murhum,

Betoambari, dan Wolio

2 Peningkatan Kualitas Hidran Kebakaran Seluruh Kecamatan

Sumber: Revisi RTRW Kota Baubau 2010-2030

Page 298: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 50

Gambar 4.1

Peta Rencana Struktur Ruang Kota Baubau

Sumber: Revisi RTRW Kota Baubau 2014-2034

Page 299: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 51

Dalam penataan ruang kota, masing-masing satuan sistem palayanan

memiliki kedudukan yang penting sebagai dasar perencanaan yang lebih

detail. Satuan berupa Bagian Wilayah Kota (BWK) dikelompokkan sesuai

kesamaan fungsi, adanya pusat tersendiri, kedekatan aksesbilitas, dan

batasan-batasan baik fisik maupun administrasi. Pengembangan tata ruang

Kota Baubau ditempuh dengan dua pendekatan. Pendekatan pertama

mendorong pertumbuhan kota melalui pengembangan kegiatan yang

diarahkan sedemikian rupa untuk menciptakan jenjang dan skala

pelayanan yang jelas serta mengedepankan pemerataan antar kecamatan

dan antar Bagian Wilayah Kota (BWK).

Pada Rencana Pola Ruang Kota Baubau diatur arahan pemanfaatan

ruang Kota menurut jenis penggunaannya, yang dibagi dalam dua kelompok

besar, yakni Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya., indikasi program

penguang selama periode yang selaras dengan Tahun perencanaan RPJMD

ini yakni periode 2010-2015 dan 2016, sedangkan rencana spasial dari pola

ruang tersebut ditunjukkan pada gambar 2.18 berikut ini:

Gambar 4.2

Peta Rencana Pola Ruang Kota Baubau

Sumber : Revisi RTRW Kota Baubau, 2014-203

Page 300: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 52

Tabel. 4.2

Hasil Telaahan Pola RuangKota Baubau

No RencanaPola Ruang

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-2010

I

Rencana Kawasan

Lindung

Perwujudan

Kawasan Lindung

1 Menyusun standarisasi dan kriteria teknis penataan ruang

kawasan lindung Kota Baubau

2 Penetapan dan pemetaan kawasan-kawasan yang berfungsi

lindung Kota Baubau

3 Sosialisasi kawasan yang berfungsi lindung Kota Baubau

4 Penerapan instrumen insentif dan disinsentif dalam upaya

pelestarian kawasan lindung Kota Baubau

5 Pengamanan dan rehabilisasi kawasan tangkapan air dan

sempadan sungai dan pantai

Kecamatan dan kelurahan yang

menjadi lokasi kawasan tangkapan

air dan sempadan sungai dan pantai

6 Mempertahankan dan mendaya gunakan bantaran sungai

yang berfungsi sebagai saluran drainase primer dan sekunder

Kecamatan dan kelurahan yang

menjadi lokasi kawasan bantaran sungai yang berfungsi sebagai

saluran drainase primer dan

sekunder

7 Penyusunan rencana pengelo-laan kawasan penyangga daerah

tangkapan Sungai Bungi Kecamatan Bungi dan Lea-Lea.

8 Pembuatan tapal batas kawa-san lindung/konservasi utama-

nya sempadan sungai dan zona kawasan konservasi Teluk Lea-

Lea

Kecamatan Bugi dan kecamatan

Lea-Lea

II Rencana Kawasan

Budi Daya

II.1

Perumahan

1 Rencana Penanganan Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman

a Perumahan dengan Tingkat Kekumuhan Tinggi

Kec. Wolio : Bataraguru, Tomba,

Wale.

Kec. Murhum : Wameo,

Nganganaumala

b

Perumahan dengan Tingkat Kekumuhan Sedang

Kec. Wolio (Batulo, Kadolokatapi), Kec. Murhum (Baadia, Melai,

Bone-Bone, Kaobula, Lanto), Kec.

Betoambari (Sulaa,

Page 301: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 53

No RencanaPola

Ruang Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-2010

Waborobo,Katobengke, Labalawa), Kec.Bungi ( Liabuku, Waliabuku,

NgkariNgkari) Kec. Lea-Lea : Kalia-

lia, Kampeonaho, Palabusa), Kec.

Sorawolio ( Kaisabu Baru, Gonda

Baru, Karya Baru, Bugi), Kec.

Kokalukuna (Waruruma, Liwuto,Sukanaeyo)

c

Perumahan dengan Tingkat Kekumuhan Rendah

Kec. Wolio ( Wangkanapi, BWI),

Kec. Murhum ( Wajo, Lamangga, Tarafu Tanganapada), Kec.

Betoambari (Lipu), Kec. Lea-Lea (

Lowu-Lowu, Kolese),

Kec.Kokalukuna ( Kadolomoko,

Kadolo, Lakologou)

2

Pengendalian Pertumbuhan Permukiman

1. Permukiman nelayan, sepanjang

daerah aliran sungai dan pesisir

pantai

2. Permukiman Pusat Kota / CBD,

yang tidak teratur / tidak

mengikuti perencanaan kota

3

Penataan Permukiman

1. Permukiman berkebun di

Kecamatan Wolio dan sebagian

Kecamatan Bungi

2. Permukiman nelayan sepanjang

sungai

3. Perumahan di daerah tepi laut

4. Permukiman developer/ real

estate

4

Pengembangan Permukiman Baru

a. Permukiman Kepadatan Rendah Kecamatan Kokalukuna,

Bungi,Lea-Lea.

b. Permukiman Kepadatan Sedang Pada kawasan transisi dan

Page 302: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 54

No RencanaPola

Ruang Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-2010

pinggiran kota di daerah atas Kecamatan Wolio dan sebagian

wilayah Bungi.

c. Pembangunan Rumah Susun dan Rumah Susun Sewa Kecamatan Murhum dan Kec. Wolio

5 Pengembangan Permukiman Pedesaan Seluruh kecamatan

II.2

Perdagangan dan

Jasa

1 Revitalisasi kawasan perdagangan dan jasa Kota Mara.

2 Pengembangan pusat perdagangan dan jasa di tiap pusat BWK Kelurahan Wale Wameo,

Katobengke, Liabuku, Waruruma,

Kaisabu, Lowu-Lowu/ Kolese.

3 Pengembangan pusat perdagangan dan jasa di tiap pusat

kelurahan

Tiap pusat kelurahan

II.3

Perkantoran

1 Revitalisasi kawasan perkantoran pemerintah dan swasta skala pelayanan kota

Kecamatan Murhum, Kecamatan Wolio

2 Pengembangan pusat perkantoran pemerintah dan swasta skala pelayanan BWK

Kelurahan Wale, Wameo, Katobengke, Waruruma, Liabuku,

Kaisabu, dan Lowu-Lowu/ Kolese.

II.4

Industri

1 Kajian pengembangan dan penerapan konsep cluster industry Kota Baubau

2 Kajian pengembangan kawasan industry Kecamatan Lea-Lea

3 Pengembangan agro industry Kecamatan Lea-Lea

4 Pengembangan industri unggulan Kota Baubau

5 Pembangunan kawasan industry Kecamatan Lea-Lea

6 Pengarahan dan pengawasan fungsi lahan untuk kegiatan

industri sesuai dengan karakteristik industri

Kecamatan Kokalukuna, Murhum,

dan Sorawolio

7 Studi industri pengolahan pertanian dan penunjang pariwisata Kota Baubau

8 Pembinaan industri kecil dan kerajinan/rumah tangga Kota Baubau

II.5

Pariwisata

1 Pengembangan wisata sejarah pada Malige yang disertai

dengan atraksi budaya (tangible dan intangible) Kota Lama, Malige, Pelabuhan

Murhum, Pantai Kalimali, Batu

Poaro

2 Pengembangan Poaro menjadi lebih atraktif (disertai ritual)

3 Pengembangan Wisata Terpadu (dipaketkan dengan objek

wisata lain)

Page 303: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 55

No RencanaPola

Ruang Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-2010

4 Pengembangan wisata kuliner malam hari

5 Pengoptimalan keberadaan hotel dan rumah makan yang ada

6 Pengembangan sistem informasi, guiding, Tour and Travel,

serta torist information yg mencakup keseluruhan daerah

tujuan wisata di Baubau dan sekitarnya

7 Penyediaan fasiltas money changer, ATM, Internet

8 Peningkatan pelayanan bagi wisatawan dengan mengadakan wisata kuliner malam hari

9 Pengembangan jalur dan moda transportasi ke objek wisata

yang lain yang berada di luar kota Baubau

Pembagian zona terhadap objek wisata. Zona inti dan zona

pengembangan.

Pengembangan wisata sejarah mendukung atraksi budaya

Benteng Wolio, Museum dan

Benteng Sorawolio

Pengembangan platform pandang panorama Kota Baubau

Pemanfaatan rute kunjungan benteng (Green and Trail Map)

Pengembangan fasilitas seperti lahan parkir, gerai

cinderamata, kantin, gasebo, rambu petunjuk, peta objek

Pengembangan sistem informasi, optimalisasi Trail dan Gren

Map, tour and travel, serta tourist information

Pengembangan jalur dan Moda transportasi dari Benteng Wolio

ke Benteng Sorowolio.

Pengembangan jalur dan moda transportasi ke objek wisata

yang lain yang berada luar Kota Baubau

Pengembangan fasilitas tambahan memanfaatkan lahan terbuka yang berada dalam kawasan Benteng

Pengembangan fasilitas tetap memperhatikan prinsip-prinsip

pelestarian

Pengembangan kawasan wisata bahari dengan basis pantai

Pantai Nirwana, Pantai

Lakeba, Desa Sulaa, Gua Lakasa

Pengembangan kawasan untuk kegiatan olah raga pantai

Pengembangan Kelurahan Sulaa untuk enjadi penunjang

Wisata Budaya dalam KPP ini

Pembangunan fasilitas dasar berupa parkir,dll

Page 304: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 56

No RencanaPola

Ruang Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-2010

Penyediaan perlengkapan outdoor sport

Pengadaan tourism information

Penyediaan moda transportasi dari Baubau menuju Lakeba

Pengembangan Moda Transportasi antar objek (Lakeba – Sulaa – Lakasa – Nirwana)

Pengembangan kawasan wisata merujuk pada pembagian zona

wilayah

Pengembangan Kawasan Bungi sebagai objek wisata alam

dengan kegiatan outdoor yang bersifat petualangan

Pemandian Bungi,

Ekowisata, Tirta Rimba, Hutan

Lindung Wakonti, Pantai

Kokalokuna

Pengembangan kawasan untuk tujuan wisatawan minat

khusus.

Pengembangan air terjun yang berbasis pada ekologi hutan

Pembangunan fasilitas berupa toilet, kantin, gazebo, cinderamata, lahan parkir

Penyediaan perlengkapan outdoor sport.

Pengadaan tourism information yang menyediakan peta wisata,

display, panduan wisata dll

Pembuatan jalur trekking yang dilengkapi rambu rambu

penunjuk jalan dan tetap memperhatikan keserasian

lingkungan

Penyediaan moda transportasi antar objek (Pemandian Bungi –

Wakonti)

Pengembangan kawasan wisata merujuk pada pembagian zona

wilayah

Pengembangan Samparona sebagai objek wisata alam dengan

kegiatan wisata outdoor yang bersifat petualangan

Air Terjun Samparona dan

Kantongara

Pengembangan kawasan tujuan wisatawan minat khusus

Pengembangan air terjun yang berbasis pada ekologi hutan

Fasiltas pendukung mencakup tourist information, jalur

trekking dilengkapi rampu petunjuk arah, area terbuka dan

fasilitas parkir, peta objek wisata.

Fasilitas penyewaan alat outdoor

Page 305: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 57

No RencanaPola

Ruang Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-2010

Platform pandang, camping ground dan penyediaan air bersih dan fasilitas parkirbagi pengunjung

Pengembangan jalur trekking dari Kelurahan Kaisabu baru

menuju objek dengan jalur terencana serta memperhatikan konsep pelestarian alam.

Menambah moda transportasi ke objek lain terdekat.

Pembuatan zona yakni. Zona inti meliputi kawasan air terjun,

hutan dan jalur trekking, Zona Pengembangan berada di

permukiman

Pengembangan fasilitas seperti tourist information, parkir dan

penyewaan alat outdoor ditempatkan dizona pengembangan

Perkembangan Perkampungan Nelayan sebagai objek wisata

dengan mempertahankan model pemutakhiran, arsitektur

bangunan serta cara hidup nelayan tradisional

Kampung Nelayan dan Pantai Pulau Makassar

Pengembangan kawasan Pantai Pulau Makassar sebagai objek

wisata bahari

Pengembangan untuk arena olahraga air

Fasiltas Pendukung

Tempat penyewaan perlengkapan olahraga air dan memancing.

Penetapan manajemen untuk arena olahraga air.

Pengembangan jalur transportasi laut ke Pulau Makassar, baik dari kota Baubau maupun dari Bungi

Pembuatan pelabuhan untuk kapal kecil di Baubau, Bungi

&Pulau Makassar

Manajemen Tata Ruang dibagi menjadi dua zona yakni zona

inti dan zona pengembangan

II.6

Ruang Terbuka

Non Hijau

1 Inventarisasi rinci sediaan Ruang Terbuka Non Hijau. Kota Baubau

2 Perumusan program pemeliharaan Ruang Terbuka Non Hijau Kota Baubau

3 Pemeliharan Ruang Terbuka Non Hijau. Kota Baubau

II.7 Peruntukan

Lainnya

II.7.1 Ruang Untuk 1 Penyediaan rambu, marka dan fasilitas dan prasarana Kecamatan Murhum dan Wolio

Page 306: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 58

No RencanaPola

Ruang Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-2010

Evakuasi Bencan evakuasi bencana.

2 Sosialisasi pelaksanaan evakuasi bencana secara berkala. Kecamatan Murhum dan Wolio

II.7.2

Pertanian

1 Pengembangan komoditi perkebunan, peremajaan dan rehab.

tanaman. Perkebunan

Kecamatan Betoambari, Bungi,

Kokalukuna, Lea-lea, Murhum dan

Wolio

2 Peningkatan produksi ternak untuk kebutuhan domestic Kota Baubau

3 Pengembangan sentra budidaya perikanan laut Kec. Betoambari, Kokalukuna, Lea-

Lea

4 Pengembangan sentra budidaya perikanan air tawar Kota Baubau

5 Rehabilitasi dan konservasi sumber daya pesisir dan laut. Kec. Betoambari, Kokalukuna ,

Lea-Lea

6 Pengembangan sentra-sentra produksi komoditas pertanian dan perkebunan

Kecamatan Betoambari, Bungi,

Kokalukuna, Lea-lea, Murhum dan

Wolio

7 Pengembangan kemampuan pertanian melalui pelaksanaan

diklat bagi aparat dan petani Kota Baubau

8 Pembangunan infrastruktur penunjang upaya pengem-bangan

teknologi inseminasi buatan Kota Baubau

9 Pengembangan pelabuhan perikanan/TPI/PPI Kec. Betoambari, Kokalukuna, Lea-

Lea

Pembangunan balai benih Kota Baubau

Pemetaan & pemantapan lahan sawah beririgasi teknis& lahan

produktif lainnya Kota Baubau

II.7.3

Pertambangan

Inventarisasi daerah yang berpotensi untuk usaha

pertambangan dan berada pada kawasan hutan lindung. Kota Baubau

Rehabilitasi lahan pasca tambang. Kota Baubau

3 Penetapan aturan zonasi penambangan rakyat yang diijinkan agar tidak menimbulkan dampak lingkungan.

Kota Baubau

II.7.4

Peruntukan Pelayanan Umum

1 Pendidikan

a Peningkatan kualitas pendidikan Kota Baubau

b Perencanaan pembangunan perguruan tinggi (politeknik) Kota Baubau

c Perencanaan pembangun-an pusat pendidikan tinggi Kota Baubau

Page 307: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 59

No RencanaPola

Ruang Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi Program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

2010-2015 2016-2010

d Pembangunan pusat penelitian perikanan dan kelautan Kec. Betoambari, Kokalukuna,

Lea-Lea

2 Kesehatan

a Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Kota Baubau

b Perencanaan penambahan fasilitas kesehatan skala kota Kota Baubau

3 Peribadatan

a Peningkatan kualitas fisik tempat peribadatan Kota Baubau

b Perencanaan penambahan fasilitas peribadatan skala kota Kota Baubau

4 Perdagangan dan Niaga

a Pengembangan fasilitas pasar tradisional-modern Kota Baubau

b Pengaturan bangunan Ruko – Ruko Kota Baubau

c Penataan pasar ikan Kec Betoambari, Kokalukuna Lea-

Lea

d Perencanaan lokasi untuk pedagang Kaki Lima Kota Baubau

Sumber: Revisi RTRW Kota Baubau 2010-2030,

Page 308: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 60

4.2.5 Telaahan terhadap RPJMD Daerah Sekitar

Penyusunan RPJMD juga memperhatikan dokumen RPJMD

daerah lainnya agar tercipta keterpaduan pembangunaan jangka

menengah daerah dengan daerah sekitar, atau dalam satu wilayah

kepulauan atau yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah

pembangunan atau dengan daerah lain yang memiliki hubungan

keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan

daerah. Perlunya suatu daerah menelaah RPJMD daerah lain karena

alasan:

1. Adanya persamaan kepentingan atau tujuan atau upaya-upaya

strategis yang harus disinergikan;

2. Adanya persamaan permasalahan pembangunan yang

memerlukan upaya pemecahan bersama;

3. Adanya agenda pembangunan kewilayahan yang menentukan

kewenangan bersama, utamanya daerah-daerah yang letaknya

berdekatan; dan

4. Adanya kebijakan pemerintah menetapkan daerah sebagai bagian

dari kesatuan wilayah/kawasan pembangunan.

Identifikasi kebijakan dari dokumen RPJMD daerah lainnya

yaitu terhadap Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Selatan dan

Kabupaten Buton Tengahhanya dapat dilakukan terhadap RPJMD

Kabupaten Buton Periode 2013 – 2017. Sedangkan untuk Kabupaten

Buton Selatan dan Kabupaten Buton Tengah tidak dapat dilakukan

telaahan ini sebab merupakan daerah Otonom baru yang merupakan

pemekaran dari Kabupaten Buton.

Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal dan internal

maka dapat dirumuskan beberapa isu-isu strategis yang dapat

dijadikan dasar penetapan kebijakan strategis pembangunan di Kota

Baubau, yaitu meliputi :

1. Pembangunan sarana prasarana pendidikan yang bermutu

2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Baubau

Page 309: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 61

3. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan termasuk

pelabuhan laut (infrastruktur kewilayahan dan perdesaan)

4. Peningkatan dan perbaikan infrastruktur air bersih bagi

masyarakat

5. Peningkatan dan perbaikan jaringan irigasi dalam rangka

peningkatan produksi pertanian dalam menopang

kesejahteraan masyarakat

6. Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran dalam

rangka pelayanan prima dan pelaksanaan Good Governance

7. Optimalisasi peran lembaga/ tokoh dalam pembangunan

8. Peningkatan IPM

9. Pengarusutamaan gender dalam setiap pelaksanaan

kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masy. Untuk

peningkatan kesejahteraan

10. Pengembangan dan pemanfaatan potensi unggulan dan

sumber daya daerah dalam mendukung peningkatan PAD

11. Peningkatan produktivitas hasil pertanian pangan,

perkebunan, peternakan, perikanan

12. Peningkatan daya beli masyarakat

13. Pembukaan lapangan kerja dengan mengoptimalkan peran

UMKM

14. Revitalisasi peninggalan sejarah

15. Pengembangan potensi pariwisata

16. Regulasi Pemda mengenai pengelolaan lingkungan dengan

memperhatikan kaidah kelestarian dan pembangunan

berkelanjutan

17. Supremasi Hukum, HAM dan demokrasi

4.3 Isu- Isu Strategis Kota Baubau

Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan

atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah

karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik

Page 310: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 62

bersifat penting, mendasar, mendesak, dan menentukan tujuan

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Isu-isu strategis

pembangunan Kota Baubau dirumuskan berdasarkan

permasalahan-permasalahan pembangunan daerah, tantangan dan

potensi pembangunan daerah kedepan.

Dalam perjalanan dinamika pembangunan Kota Baubau sejak

Tahun 2001 menjadi daerah otonomi sejumlah keberhasilan

pembangunan telah diraih namun masih terdapat sejumlah

permasalahan. Berdasarkan permasalahan di atas, kemudian

diidentifikasi isu-isu strategisyang menjadi pijakan dalam

penyusunan Visi dan Misi, serta Program Strategis Pembangunan

Kota Baubau lima tahun mendatang yaitu tahun 2013 - 2018. Isu-

isu strategis pembangunan Kota Baubau tersebut adalah sebagai

berikut :

4.3.1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah merupakan

upaya terpadu untuk mengembangkan potensi jasmani dan rohani

secara utuh, serasi, selaras, dan seimbang. Peningkatan kualitas

sumber daya manusia bersifat matra ganda dan lintas sektoral

sehingga pelaksanaannya dilakukan melalui berbagai bidang

pembangunan. Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya

manusia merupakan proses interaksi yang dinamik antara

pertumbuhan ekonomi, perubahan sosial budaya dan politik,

perkembangan iptek, penghayatan dan pengamalan ajaran agama

dan nilai-nilai luhur budaya bangsa, hukum, serta berbagai bidang

pembangunan lainnya.

Peningkatan kulitas sumberdaya manusia Kota Baubau

dimaksudkan untuk dapat menciptakan manusia Baubau yang maju

dan mandiri sebagai pelaku pembangunan yang memiliki etos kerja

produktif, keterampilan, kreativitas, disiplin, profesionalisme, serta

memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan

Page 311: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 63

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berwawasan

lingkungan maupun kemampuan manajemen dengan didukung oleh

kesehatan jasmani dan rohani yang prima.

4.3.2. Pengembangan Infrastruktur (Sarana dan Prasarana)

Perkotaan

Pengembangan inftrastruktursarana dan prasarana perkotaan

dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dasar bagi

masyarakat dan secara khusus mendukung sistem perdagangan dan

pelayanan yang kompetetif serta berdaya saing, guna mendorong

terciptanya peningkatan perekonomian rakyat dan iklim investasi

yang kondusif. Pengembangan sarana dan prasarana juga

dimaksudkan agartercipta suasana kota yang indah dan bersih,

melalui peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pemanfaatan

sumber daya alam yang optimal berdasarkan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan(sustainable development).

4.3.3. Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Keunggulan

Lokal

Mendorong terciptanya perekonomian yang berdaya saing

tinggi dan merata melalui penguatan lembaga ekonomi masyarakat,

membangun kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat,

mendorong perluasan lapangan kerja dan ketersediaan tenaga kerja

profesional serta menjalin hubungan kerja sama antar wilayah dalam

rangka mempercepat keberdayaan masyarakat dan pengentasan

kemiskinan perkotaan.

4.3.4. Pengembangan Nilai-nilai Budaya Lokal dalam Tatanan

Kehidupan Sosial Kemasyarakatan

Pengembangan Nilai-nilai budaya lokal dimaksudkan

agartercipta kehidupan social kemasyarakatan yang humanis,

dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan adat istiadat, melalui

pemberdayaan lembaga-lembaga adat, penanaman nilai-nilai adat

kepada generasi muda dan penguatan peranan wanita, serta

Page 312: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IV- 64

menggali, melestarikan danmengembangkan asset/nilai-nilaibudaya

untuk mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Page 313: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

1 V-1

BAB V

VVVIIISSSIII,,, MMMIIISSSIII,,, TTTUUUJJJUUUAAANNN DDDAAANNN SSSAAASSSAAARRRAAANNN

5.1. VISI

Daerah Kota Baubau yang lebih berkarakter dimaknai sebagai

kondisi masyarakat yang lebih memiliki kualitas moral yang positif,

memanusiakan manusia sehingga mampu membangun kehidupan

yang bermanfaat bagi masyarakatnya. Sebagaimana

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang di amanatkan dalam

UUD 1945, maka pemerintahan daerah diharapkan dapat mengatur

dan mengurus sendiri dalam urusan pemerintahan menurut asas

otonomi dan tugas pembantuan, sebagai upaya untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan,

pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya

saing daerah dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi,

pemerataan dan keadilan dalam Kerangka Sistem Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kerangka pikir

pembangunan Kota Baubau 2013-2018 dapat di gambarkan sebagi

berikut :

Page 314: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-2

Gambar 5.1.

Kerangka Pikir Pembangunan Kota Baubau

Kota Baubau adalah sebuah daerah otonom dalam kerangka

Negara Kesatuan Republik Indinesia (NKRI) yang secara geografis

berada di kawasan regional Provinsi Sulawesi Tenggara sehingga

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Baubau 2013 – 2018 harus disusun berdasarkan kekuatan,

kelemahan, tantangan dan kendala yang dimiliki oleh Kota Baubau

sebagai daerah otonom dengan mempertimbangkan dan

menyelaraskannya dengan Rencana Pembangun Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2009-2014, Rencana Pembangunan Jangka

Panjuang Provinsi (RPJPD) Provinsi Sulawesi Tenggara 2005-2025

dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Propinsi Sulawesi Tenggara 2013-2018 serta regulasi lainnya baik

yang diatur secara nasional maupun secara regional serta pengaruh

lingkungan lainnya (global, nasional, regional dan lokal).

Dalam paradigma kepemerintahan hari ini, peran ketiga

domain Good Governance (pemerintah, masyarakat sipil dan swasta)

sebagai subyek dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah

menjadi suatu keniscayaan. Adapun yang menjadi obyeknya adalah

pengembangan SDM, pengembangan infrastruktur, pembangunan

budaya serta pembangunan ekonomi kerakyatan yang berbasis

keunggulan lokal dengan menggunakan berbagai metode yang

Page 315: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-3

tersedia menurut situasi yang dihadapi dan dinamika kebutuhan

masyarakat. Kesemuanya ini bertujuan untuk mensejahterakan

seluruh masyarakat secara lahir dan bathin (MESRA) melalui

prakondisi terciptanya Kota Baubau yang TAMPIL (Tertib, Aman,

Maju, Populer, Indah Dan Lancar).

Berdasarkan uraian di atas, maka pembangunan Kota Baubau

dalam lima tahun kedepan akan mendukung dan menjadi bagian

dari pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pembangunan

Republik Indonesia dengan melibatkan semua kekuatan dan potensi

yang dimiliki dan dapat diuraikan sebagai berikut :

Visi Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015- 2019

adalah :

"TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI,

DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG"

Dengan penjelesan sebagai berikut :

Kedaulatan dalam politik

: diwujudkan dalam pembangunan

demokrasi politik yang berdasarkan

hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan.

Kedaulatan rakyat menjadi karakter,

nilai, dan semangat yang dibangun m

elalui gotong royong dan persatuan

bangsa

Berdikari dalam

ekonomi

: Berdikari dalam ekonomi diwujudkan

dalam pembangunan demokrasi ekonomi

yang menempatkan rakyat sebagai

pemegang kedaulatan di dalam

pengelolaan keuangan negara dan

pelaku utama dalam pembentukan

produksi dan distribusi nasional. Negara

memiliki karakter kebijakan dan

kewibawaan pemimpin yang kuat dan

berdaulat dalam mengambil keputusan-

keputusan ekonomi rakyat melalui

Page 316: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-4

penggunaan sumber daya ekonomi

nasional dan anggaran negara untuk

memenuhi hak dasar warga negara.

Kepribadian dalam

kebudayaan

: diwujudkan melalui pembangunan

karakter dan kegotong-royongan yang berdasar pada realitas kebhinekaan dan

kemaritiman sebagai kekuatan potensi bangsa dalam mewujudkan

implementasi demokrasi politik dan demokrasi ekonomi Indonesia masa depan

Sedangkan Visi Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Tenggara

tahun 2013-2017 adalah :

MEWUJUDKAN SULAWESI TENGGARA SEJAHTERA, MANDIRI

DAN BERDAYA SAING TAHUN 2013 – 2017

Dengan penjelasan bahwa :

Kesejahteraan : mengandung makna keamanan dan

keselamatan, kesenangan hidup dan

kemakmuran. Sedang sejahtera yang

merupakan kata dasar dari kesejahteraan

mengandung makna aman, sentosa dan

makmur, selamat, terlepas dari segala

kesukaran serta selamat tak kurang satu

apapun.

Mandiri : mengandung makna tidak adanya

ketergantungan pada orang lain. Mandiri juga

mengandung makna bentuk pembelajaran

untuk menuju proses pendewasaan dalam

berpikir. Belajar untuk tidak tergantung dalam

hal apapun meski saat lain dalam kondisi yang

tidak memungkinkan kita masih bisa dibantu

pada saat mendapat kesulitan.

Daya Saing : mengandung makna memiliki kemampuan, dan

atau kekuatan, adalah satu kemampuan

Page 317: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-5

berdasarkan potensi yang ada untuk bersaing,

memiliki keunggulan komparatif dan

kompetitif.

Selain itu Proses Pembangunan Kota Baubau lima tahun

kedepan tidak bias dilepaskan pula dari capaian kinerja

pembangunan lima tahun terakhir, dimana selain telah

menghasilkan kemajuan jugamasih menyisakan beberapa

permasalahan baik permasalahan yang mendasar maupun

permasalahan yang berkembang dewasa ini. Oleh karena itu adalah

menjadi suatu keniscayaan jika rencana pembangunan Kota

Baubau lima tahun kedepan tidak bisa terlepas dari visi

pembangunan jangka menengah Kota Baubau 2008-2013 dan visi

Pembangunan Panjang Kota Baubau 2005-2025. Visi Pembangunan

Jangka Panjang Kota Baubau tahun 2005-2025 adalah :

“Terwujudnya Kota Bau-Bau sebagai kota Perdagangan dan

Pelayanan Jasa yang Nyaman, Sejahtera dan Berbudaya pada Tahun 2025”

Dengan penjelasan sebagai berikut :

Pusat Perdagangan : Adalah Suatu kondisi dimana

berdasarkan posisi strategisnya Kota

Baubau menjadi

penghubung (connecting area)

kawasan Barat danTimur Indonesia,

yang didukung oleh aksesibilitas yang

prima baik keluar maupun kedalam.

Pusat Pelayanan Jasa : Adalah Suatu kondisi dimana Kota

Baubau menjadi pusat jasa

dikawasan dengan komitmen yang

tinggi dari seluruh komponen

masyarakat Kota Baubau dalam

memberikan kemudahan pelayanan

serta menciptakan iklim investasi dan

perdagangan yang kondusif.

Page 318: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-6

Nyaman : Adalah Suatu kondisi dimana Kota

Baubau sebagai Kota yang nyaman

untuk tempat tinggal (liveability), dan

berinvestasi (Investability), melalui

upaya menciptakan kondisi yang

kondusif dalam memberikan

pelayanan publik, pengelolaan

lingkungan hidup dan penataan

ruang, menciptakan keindahan Kota

serta mendorong ketertiban dan

keamanan.

Maju : Adalah Suatu kondisi di mana Kota

Baubau sesuai dengan potensi

kemandiriannya untuk terus

berkembang dengan diiringi oleh

kemampuan dan keunggulan dalam

persaingan pada berbagai aspek

kehidupan yang mengarah pada

terciptanya kesejahteraan yang

diidamkan.

Sejahtera : Adalah Suatu kondisi dimana dengan

tingkat pendapatannya masyarakat

telah dapat memenuhi kebutuhan

sandang, pangan dan papannya yang

disertai oleh pelayanan kesehatan dan

pendidikan yang terjangkau

Berbudaya : Adalah Suatu kondisi terwujudnya

tata kehidupan yang berlandaskan

pada nilai-nilai luhur dan adat

istiadat dan tradisi serta kearifan

lokal yang merupakan cerminan dari

jati diri seluruh masyarakat Kota

Baubau baik tata kehidupan

keseharian maupun dalam pergaulan

masyarakat global

Page 319: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-7

Memperhatikan uraian di atas dan mencermati tantangan Kota

Baubau kedepan, maka Visi Kota Baubau tahun 2013-2018 adalah :

Terwujudnya Baubau Yang Maju, Sejahtera

dan Berbudaya

Pemahaman Baubau Yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya

dimaknai sebagai suatu harapan serta tujuan yang ingin dicapai

dalam upaya membangun Kota Baubau 5 (lima) tahun kedepan

adalah Baubau yang maju dalam berbagai dimensi pembangunan

yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat

seutuhnya dan seluruhnya, lahir dan bhatin baik secara fisik

maupun mental, materil dan sprituil, dimana terpenuhinya hak-hak

dasar serta kebutuhan pokok masyarakat seperti terpenuhinya

kesempatan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai

untuk seluruh lapisan masyarakat serta tersedia dan terbukanya

akses bagi sumber-sumber kehidupan dan penghidupan yang

tercipta dalam suasana yang Tertib, Aman, Maju, Populer, Indah dan

Lancar yang dibingkai dalam kearifan budaya lokal.

Pada visi Kota Baubau Tahun 2013-2018 terdapat tiga kata

kunci atau pokok visi, yaitu Baubau Yang Maju, Sejahtera, dan

Berbudaya . Penjelasan dari ketiga pokok visi tersebut adalah

sebagai berikut:

Baubau Yang Maju : Adalah suatu kondisi yang menjamin

pemerataan kesejahteraan sosial dan

terciptanya daya saing daerah yang

didukung oleh tumbuh dan

berkembangnya perekonomian kota

yang berbasis pada peningkatan

pendapatan masyarakat, sumber daya

manusia yang berkualitas,

infrastruktur perkotaaan yang

memadai, penerapan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang berwawasan

Page 320: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-8

lingkungan.

Baubau Yang Sejahtera

: Adalah suatu kondisi yang menjamin

adanya suatu sistem pelayan umum

yang optimal di didukung oleh sistem

penyelenggaran pemerintahan yang

tertib dan menjamin rasa aman

masyarakat dalam stabilitas politik

yang kondusif serta kewaspadaan dan

kesiapsiagaan penanggulangan

bencana yang optimal.

Baubau Yang Berbudaya

: Adalah suatu kondisi meningkatnya

pencitraan budaya lokal dalam tata

pergaulan masyarakat sekaligus

mewujudkan identitas Kota Baubau

sebagai Kota Budaya yang memiliki

nilai-nilai luhur yang masih sangat

relevan dalam tata kehidupan moderen

saat ini dan merupakan perekat

pergaulan sosial dengan

mengedepankan kenyamanan dan

suasana yang kondusif serta produktif

dalam suatu kesetaraan sosial untuk

menuju tatanan pergaulan

kemasyarakatan yang lebik baik.

5.2. MISI

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik

membantu lebih jelas penggambaran visi yang ingin dicapai dan

menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Dalam suatu

dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk

Page 321: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-9

memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan

yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk

mencapai visi.

Dalam upaya mengoperasionalkan Visi “Wujudkan Baubau

Yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya Tahun 2013 – 2018”,

dengan memperhatikan perubahan paradigma pembangunan

nasional, provinsi dan isu-isu strategis serta kondisi yang akan

dihadapi Kota Baubau pada masa yang akan datang, maka

dirumuskan misi pembangunan Kota Baubau tahun 2013-2017,

sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kota Baubau Yang Tertib Dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan

2. Mewujudkan Kota Baubau Yang Aman Bagi Masyarakatnya

3. Mewujudkan Kota Baubau Maju Secara Sosial dan Ekonomi

4. Mewujudkan Kota Baubau Sebagai Kota Budaya Dan Tujuan

Wisata Yang Populer

5. Mewujudkan Kota Baubau yang Indah Dalam prinsip

pembangunan Berkelanjutan

6. Mewujudkan Kota Baubau yang Lancar Dengan Dukungan

Infrastuktur Yang Memadai

Keterkaitan antara pokok-pokok visi dengan misi beserta

penjelasannya disajikan pada Tabel 5.1. berikut :

Tabel 5.1. Keterkaitan Antara Pokok-Pokok Visi dengan

Misi Pembangunan Kota Baubau Tahun 2013-2018

No. POKOK VISI MISI PENJELASAN MISI

1 2 3 4

1. Baubau Yang Maju

Misi III

Mewujudkan Kota Baubau Maju

Secara Sosial dan

Ekonomi

Adalah Suatu Upaya untuk

mewujudkan Kota Baubau

sebagai Kota dengan daya

dukung pelayanan kesehatan

dan pendidikan yang maju,

terciptanya suatu iklim yang

Page 322: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-10

kondusif bagi pertumbuhan

ekonomi yang berimplikasi

pada peningkatan income

masyarakat serta terciptanya

ruang kreasi bagi semua

untuk maju tanpa

diskriminasi.

Misi

V

Mewujudkan Kota

Baubau yang Indah Dalam prinsip

pembangunan

Berkelanjutan

Adalah Suatu upaya untuk

mewujudkan Kota Baubau

sebagai tempat hunian yang

nyaman bagi warganya dalam

suatu keseimbangan

lingkungan dan penatan ruang

yang dinamis menurut

prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (susteinable

development).

Misi

VI

Mewujudkan Kota

Baubau Lancar

Dengan Dukungan Infrastuktur Yang

Memadai

Adalah upaya untuk

mewujudkan penyediaan

sarana dan prasarana

perkotaan yang memadai dan

responsive terhadap dinamika

masyarakat yang terus

tumbuh dan bergerak.

2. Baubau Yang

Sejahtera

Misi

I

Mewujudkan Kota

Baubau Yang Tertib Dalam

Penyelenggaraan

Pemerintahan

Adalah suatu upaya untuk

mewujudkan suatu

kelembagaan dan tatalaksana

pemerintahan yang tertib dan

kuat dengan didukung oleh

sumberdaya manusia aparatur

pemerintahan daerah yang

berkualitas dan kemampuan

fiscal daerah yang memadai

serta kualitas administrasi

pelayanan publik yang prima.

Misi II

Mewujudkan Kota Baubau Yang Aman

Bagi Masyarakatnya

Adalah suatu upaya untuk

mewujudkan rasa aman bagi

warga masyarakat Kota

Baubau yang bersatu dalam

keragaman dan stabilitas

politik yang kondusif serta

terjaminnya keamanan dan

ketertiban sosial masyarakat

dengan didukung oleh

kewaspadaan dan kesiapsiagaan

penanggulangan bencana yang

Page 323: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-11

optimal.

3. Baubau Yang Berbudaya

Misi IV

Mewujudkan Kota Baubau Sebagai

Kota Budaya Dan

Tujuan Wisata Yang Populer

Adalah suatu upaya untuk

mewujudkan pelestarian dan

pengembangan kekayaan

nilai-nilai budaya local Buton

yang didukung oleh partisipasi

masyarakat dalam

pengembangan budaya serta

meningkatnya promosi budaya

dan potensi pariwisata daerah.

5.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan sesuatu yang diinginkan. Tujuan juga bisa

digunakan sebagai evaluasi dan pengendalian terhadap misi yang

telah disusun. Sementara sasaran merupakan tolok ukur

keberhasilan misi yang dijalankan dalam mencapai Tujuan. Berikut

ini beberapa tujuan dan sasaran setiap misi Pembangunan Kota

Baubau Tahun 2013–2018 :

Tabel 5.2.

Keterkaitan Antara Misi, Tujuan dan Sasaran

Pembangunan Kota Baubau Tahun 2013-2018

MISI

TUJUAN

SASARAN

Mewujudkan Kota Baubau Yang Tertib Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan pelayanan Publik yang Profesional Untuk mewujudkan Good Governance.

1. Meningkatnya tata kelola administrasi pemerintahan dan layanan publik yang berkualitas

2. Meningkatnya sumber-sumber keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan, dan akuntabel

4. Meningkatnya peran DPRD sesuai dengan fungsinya

Page 324: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-12

MISI

TUJUAN

SASARAN

5 Meningkatnya kualitas kelembagaan dan kapabilitas Penyelenggaraan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik

6 Meningkatnya kualitas perencanaan, penganggaran, dan pengendalian program serta kegiatan pembangunan

7 Terbukanya aksebilitas bagi warga terhadap informasi pembangunan daerah

Mewujudkan Kota Baubau Yang Aman Bagi Masyarakatnya

Menegakkan Supremasi Hukum dan HAM serta Stabiltas Politik dan Keamanan

1. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang hukum dan HAM

2 Terciptanya situasi kondisi masyarakat yang aman, tenteram, nyaman dan tertib

3 Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat menjunjung supremasi hukum

Terwujudnya Upaya Pengurangan Risiko bencana

Mewujudkan Kota Baubau Maju Secara Sosial dan Ekonomi

Mengembangkan Perekonomian Kota untuk Mendukung Peningkatan Pendapatan Masyarakat

1 Pemantapan Peran UMKM dan Koperasi sebagai Basis perekonomian Kota Baubau

2 Penguatan Peran Kota Baubau sebagai Kawasan Strategis Perdagangan Regional

3 Pergeseran Aktifitas ekonomi masyarakat dari ekstraksi SDA ke Industri Pengolahan

4 Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan Kemudahan

Page 325: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-13

MISI

TUJUAN

SASARAN

investasi

5 Tersedianya stok dan distribusi pangan untuk mendukung aktivitas ekonomi Kota Baubau

6 Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Alam, Perlindungan Fungsi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati yang Berkesinambungan

7 Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak

8 Meningkatnya tata kelola layanan kesehatan masyarakat

9 Meningkatnya kualitas peran kepemudaan, Olahraga dan kepramukaan

10 Meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS

11 Meningkatkan pemenuhan kesempatan kerja bagi angkatan kerja

12 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan anak

Mewujudkan Kota Baubau Sebagai Kota Budaya Dan Tujuan Wisata Yang Populer

Meningkatkan eksistensi Baubau dalam jaringan industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nasional

1. Meningkatkan eksistensi Baubau dalam jaringan industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nasional

2. Menguatnya budaya dan tradisi lokal sebagai bagian dari upaya mewujudkan harmoni sosial masyarakat

Page 326: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-14

MISI

TUJUAN

SASARAN

3. Meningkatnya kuantitas dan kualitas seni budaya lokal

4. Meningkatnya partisipasi aktif lembaga adat dalam pelestarian sosial budaya masyarakat

Mewujudkan Kota Baubau yang Indah Dalam prinsip pembangunan Berkelanjutan

Meningkatkan penataan ruang dan Pelesataria Lingkungan Hidup untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

1. Tersedianya data dan informasi lingkungan yang dapat diakses masyarakat

2 Mewujudkan kualitas kawasan ekowisata dan jasa lingkungan serta sumber daya alam dan lingkungan hidup

3 Terlaksananya upaya pencegahan, dan penanggulangan pencemaran atau pengrusakan lingkungan.

4 Meningkatkan kualitas dan pengelolaan lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan.

5 Terwujudnya ketersediaan perumahan masyarakat didukung dengan kualitas permukiman perkotaan

6 Terwujudnya lingkungan yang berkualitas dan merata pada kawasan pemukiman kumuh

7 Tersedianya prasarana, sarana dan utilitas (PSU) yang merata pada Permukiman perkotaan

Page 327: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-15

MISI

TUJUAN

SASARAN

8 Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kota yang efisien, konsisten dan berkelanjutan

Mewujudkan Kota Baubau Lancar Dengan Dukungan Infrastuktur Yang Memadai

Mengembangkan Sarana dan Prasarana Perkotaan

1 Terwujudnya sistem transportasi Kota Baubau yang lancar dan berkualitas dalam meningkatkan aksesbilitas

2 Terwujudnya sarana prasarana perkotaan yang responsive terhadap dinamika masyarakat

Page 328: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-16

Tabel 5.3

INDIKATOR KINERJA UTAMA

NO. MISI TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA (IMPACT)

KONDISI

KINERJA DI

AWAL RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

1

Mewujudkan Kota Baubau Yang Tertib

Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan

Mewujudkan Tata Kelola

Pemerintahan yang Baik dan

Pelayanan Publik yang Profesional

Untuk mewujudkan

Good Governance.

Penyediaan layanan publik yang prima sesuai norma-norma kemanusiaan yang Adil dan beradap

Persentase layanan publik yang memiliki nilai minimal BAIK pada Indeks Kepuasan Masyararakat (IKM)

NA 70% 70% 80% 80% 90% 80%

Memastikan pengelolaan sumber-sumber

keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan, dan akuntabel

Rasio SILPA terhadap total pendapatan

5% 8% 10% 10% 15% 10%

Opini BPK (Transparansi dan Akuntabilitas) WDP WDP WTP WTP WTP WTP

Optimalisasi pemanfaatan dan

penigkatan kapasitas keuangan dan kekayaan daerah

Persentase

Pendapatan Asli Daerah terhadap pemanfaatan Aset (ROA)

4% 5% 5% 6% 7% 8%

Meningkatnya peran DPRD sesuai dengan fungsinya

Jumlah raperda inisiatif dewan

1 2 2 2 3 4

Page 329: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-17

NO. MISI TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

(IMPACT)

KONDISI

KINERJA DI AWAL RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Meningkatnya kualitas kelembagaan dan kapabilitas

Penyelenggaraan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik

Jumlah SKPD yang melakasanakan

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)

3 5 5 8 15 30

Meningkatnya kualitas perencanaan,

penganggaran, dan pengendalian program serta kegiatan pembangunan

Penilaian SAKIP C C C C CC CC

Terbukanya aksebilitas bagi warga terhadap informasi pembangunan daerah

Jumlah SKPD yang mengembangkan layanan aplkasi e-

government pada layanan publik

2 SKPD 2 SKPD 4 SKPD 5 SKPD 7 SKPD 8 SKPD 8 SKPD

Tersusunya data/ statistik Kota Baubau

5 data 5 data 5 data 5 data 6 data 6 data 6 data

Perangkat sandi sebagai pengaman informasi daerah

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada

2

Mewujudkan

Kota Baubau yang aman bagi masyarakatnya

Menegakkan Supremasi

Hukum dan HAM serta Stabiltas

Politik dan

Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang hukum dan HAM

Persentase kejadian terkait HAM yang ditindaklanjuti

NA 55% 60% 60% 60% 70% 75%

Terciptanya situasi kondisi masyarakat

Persentase Penanganan

NA 70% 70% 75% 75% 75% 75%

Page 330: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-18

NO. MISI TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

(IMPACT)

KONDISI

KINERJA DI AWAL RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Keamanan yang aman, tenteram, nyaman dan tertib

Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat menjunjung supremasi hukum

Jumlah ormas/ LSM yang terdaftar

51 51 53 55 57 59 62

Terwujudnya Upaya Pengurangan Risiko bencana

Indeks Risiko Bencana

150 160 165 170 175 180 180

3

Mewujudkan Kota Baubau Maju Secara

Sosial dan Ekonomi

Mengembangkan Perekonomian Kota untuk Mendukung Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Pemantapan Peran UMKM dan Koperasi sebagai Basis perekonomian Kota Baubau

Rasio Koperasi Berkualitas (%)

6,41 8,23 10,84 12,4 15,81 16,5 18

Rasio UMKM terbina (%)

13,48 13,45 13,75 14,83 14,49 15 16

Penguatan Peran Kota Baubau sebagai Kawasan Strategis Perdagangan Regional

Kontribusi Sektor

Perdagangan terhadap PDRB (%)

18,1 18,2 18,3 18,5 18,7 18,8 20

Pergeseran Aktifitas ekonomi masyarakat dari ekstraksi SDA ke Industri Pengolahan

Tingkat Pertumbuhan Sektor Industri (Persen)

6,98 4,92 10,43 10,53 12,5 13,5 15

Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan Kemudahan investasi

Realisasi investasi (Milyar Rupiah)

100 200 500 600 650 700 800

Indeks Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (%)

68.25 70.15 73.55 74.87 80.00 85.00 90.00

Page 331: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-19

NO. MISI TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

(IMPACT)

KONDISI

KINERJA DI AWAL RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Tersedianya stok dan distribusi pangan untuk mendukung aktivitas ekonomi Kota Baubau

Score Pola Pangan Harapan (PPH) (%)

75% 80% 85% 90% 92% 93% 95%

Ketersedian Energi

dan Protein/Kapita 75% 80% 85% 90% 92% 93% 95%

Produtivitas bahan pangan utama local

- Padi 3,75

Ton/Ha 3,80

Ton/Ha 3,90

Ton/Ha 4,01

Ton/Ha 4,21

Ton/Ha 4,31

Ton/Ha 4,35

Ton/Ha

- Jagung 2,21

Ton/Ha 2,25

Ton/Ha 2,29

Ton/Ha 2,30

Ton/Ha 2,30

Ton/Ha 2,31

Ton/Ha 2,31

Ton/Ha

- Ubi kayu 9,05

Ton/Ha 9,07

Ton/Ha 9,08

Ton/Ha 9,09

Ton/Ha 9,09

Ton/Ha 9,09

Ton/Ha 9,09

Ton/Ha

- Buah-buahan 0 14.500 KW/Ha

15.000 KW/Ha

15.904 KW/Ha

15.950 KW/Ha

16.000 KW/Ha

16.000 KW/Ha

- Sayur-sayuran 35,455 Kg/Ha

40.000 Kg/Ha

45.000 Kg/Ha

51.090 Kg/Ha

51.290 Kg/Ha

51.490 Kg/Ha

51.500 Kg/Ha

Produksi peternakan

- Daging Sapi 177.177

Kg 188.000

Kg 189.000

Kg 189.542

Kg 189.642 Kg

189.842 Kg

190.000 Kg

- Daging Kambing 12.690

Kg 12.900

Kg 13.000

Kg 13.579

Kg 14.000 Kg

14.500 Kg

15.000 Kg

- Daging Unggas 24.350

Kg 30.000

Kg 36.400

Kg 36.632

Kg 36.832 Kg

36.932 Kg

37.000 Kg

- Telur 173.123

Kg 209.000

Kg 210.000

Kg 211.716

Kg 212.716 Kg

214.716 Kg

215.000 Kg

Peningkatan produksi Ikan Konsumsi

13.598,22 Ton

7.376,22 Ton

7.893,09 Ton

7.438,01 Ton

7.781,31 Ton

8.000 Ton

10.000 Ton

Page 332: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-20

NO. MISI TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

(IMPACT)

KONDISI

KINERJA DI AWAL RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Terwujudnya

Pengelolaan Sumber Daya Alam, Perlindungan Fungsi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati yang Berkesinambungan

Meningkatnya pengendalian dan pengawasan kualitas lingkungan

serta dampak yang ditimbulkan

NA 79.5 % 83% 85% 88% 90% 95%

Meningkatnya pengawasan daya dukung lingkungan

50% 70% 75% 80% 86% 92% 96%

Meningkatnya pengawasan terhadap pengeloaan dan

pemanfaatan sumber daya alam dan kawasan konservasi

NA 77.5 % 81% 84% 87% 88% 90%

Koordinasi penyusunan master plan pengendalian sumberdaya alam dan lingkungan hidup

NA 77% 82% 85% 87% 94% 83%

Meningkatkan Kualitas

Sumber Daya Manusia

Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak

Harapan Lama Sekolah (HLS)

14 Thn 14 Thn 14,76 Thn

15 Thn 16 Thn 16,50 Thn

17 Thn

Rara-rata Lama 9 Thn 9 Thn 9,48 Thn 10 Thn 11 Thn 12 Thn 11 Thn

Page 333: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-21

NO. MISI TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

(IMPACT)

KONDISI

KINERJA DI AWAL RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sekolah (RLS)

Meningkatnya tata kelola layanan

kesehatan masyarakat

Angka usia harapan hidup (AHH)

70 thn 70 thn 70,30 Thn

70,60 Thn

71 Thn 71,25 Thn

71 Thn

Angka Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

2,02 2,02 2,12 2,34 2,5 2,62 2,6

Presentase (%) Puskesmas yang terakreditasi

0 0 0 0 5 12 30

Indeks Kepuasan Layanan BLUD

RSUD

NA 60 65 65 70 70 75

Meningkatnya kualitas peran kepemudaan, Olahraga dan kepramukaan

Persentase (%) Pemuda berprestasi yang dibina

25% 25% 30% 35% 40% 45% 50%

Persentase (%) atlet berprestasi yang dibina

20% 20% 23% 26% 29% 32% 35%

Meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS

Persentase

penanganan terhadap jumlah PMKS, eks Penyandang Penyakit Sosial, penyandang disabilitas

NA 25% 35% 40% 45% 60% 70%

Meningkatkan pemenuhan

kesempatan kerja bagi angkatan kerja

Persentase (%) Tingkat

Pengangguran terbuka

8,73 8,55 7,03 6,99 6,12 5,72 5,11

Meningkatkan Pengarusutam

aan Gender dalam

Terwujudnya Peningkatan

Kualitas Hidup Perempuan dan

Persentase PERDA Perlindungan Perempuan dan Anak

20% 20% 25% 30% 35% 45% 50%

Page 334: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-22

NO. MISI TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

(IMPACT)

KONDISI

KINERJA DI AWAL RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pembangunan anak Persentase Peningkatan Indeks Pemberdayaan Gender (IPD)

45% 55% 60% 63% 65% 70% 75%

Persentase Peningkatan Indeks Pembangunan Gender (IPG)

45% 55% 60% 63% 65% 70% 75%

4

Mewujudkan Kota Baubau Sebagai Kota

Budaya Dan

Tujuan Wisata yang Populer

Mengembangkan Nilai-nilai Budaya Lokal

dalam Tatanan

Kehidupan Sosial

Kemasyarakat dan Pariwisata

Mengembangkan Nilai-nilai Budaya Lokal dalam Tatanan Kehidupan

Sosial Kemasyarakat dan Pariwisata

Perkembangan Jumlah Wisatawan (Orang)

363.457 364.269 454.741 500.194 525.000 556.000 595.000

Jumlah Ruang Publik Kreatif (Kawasan)

5 6 8 9 10 11 11

Menguatnya budaya dan tradisi lokal sebagai bagian dari upaya mewujudkan harmoni sosial

masyarakat

Persentase benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

NA 15% 25% 35% 40% 45% 50%

Meningkatnya kuantitas dan kualitas seni budaya lokal

Jumlah fasilitasi pergelaran, festival, lomba karya seni dan atraksi budaya

3 3 4 5 8 10 12

Meningkatnya partisipasi aktif

lembaga adat dalam pelestarian sosial budaya masyarakat

Jumlah lembaga adat yang aktif

2 2 3 4 5 5 6

Page 335: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-23

NO. MISI TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

(IMPACT)

KONDISI

KINERJA DI AWAL RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

5

Mewujudkan

Kota Baubau yang Indah

dalam Prinsip

Pembangunan Berkelanjutan

Meningkatkan Pelesatarian Lingkungan Hidup untuk Mendukung

Pembangunan

Berkelanjutan

Tersedianya data dan informasi lingkungan yang dapat diakses

masyarakat

Cakupan Presentase Penyelenggaran Sistem Informasi

Lingkungan (%)

25 30 38 45 55 65 70

Mewujudkan kualitas kawasan ekowisata dan jasa lingkungan serta sumber daya alam dan lingkungan hidup

Presentase kawasan ekowisata dan Jasa Lingkungan terkelola dengan baik (%)

25 25 35 45 55 68 75

Terlaksananya upaya pencegahan, dan

penanggulangan pencemaran atau pengrusakan lingkungan.

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal (%)

80 80 85 90 95 100 100

Presentase Jumlah dokumen Kajian lingkungan

tersusun

45 55 65 70 85 95 100

Presentase Pemulihan Limbah Cair pada kawasan aliran sungai, sempadan pantai, sempadan sungai dan cekungan air tanah)

55 55 65 75 83 92 100

Meningkatkan kualitas dan pengelolaan lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan.

Persentase penanganan sampah Kota Baubau (%)

69 70 73 75 78 80 80

Page 336: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-24

NO. MISI TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

(IMPACT)

KONDISI

KINERJA DI AWAL RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Terwujudnya ketersediaan perumahan masyarakat

didukung dengan kualitas permukiman perkotaan

Persentase Rumah Layak huni (%)

60 65 60 70 70 80 85

Rasio Ruang

Terbuka Hijau 20 22 24 25 27 28 30

Rasio tempat pemakaman umum persatuan penduuduk

20 20 25 35 40 40 45

Terwujudnya lingkungan yang berkualitas dan

merata pada kawasan pemukiman kumuh

Prosentase terbangunnya infrastrukur

perumahan dan kawasan pemukiman kumuh

30 40 60 70 70 85 85

Tersedianya prasarana, sarana dan utilitas (PSU) yang merata pada Permukiman perkotaan

Presentase sarana prasarana utilitas kawasan permukiman perkotaan terbangun (%)

50 50 30 35 40 45 45

Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kota yang efisien, konsisten dan berkelanjutan

Persentase Bangunan Yang Telah memiliki IMB (%)

20 23 25 27 30 40 40

prosentase tersusunnya dokumen Tataruang dan Kawasan(%)

50 60 75 85 95 95 95

6

Mewujudkan Kota Baubau Lancar Dengan Dukungan Infrastuktur Yang Memadai

Mengembangkan Sarana dan Prasarana Perkotaan

Terwujudnya sistem transportasi Kota Baubau yang lancar dan berkualitas dalam meningkatkan aksesbilitas

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

6 6 9 9 10 10 11

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

12.8% 10.7% 10.1% 11.0% 14,25% 14,20% 14,20%

Page 337: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

V-25

NO. MISI TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

(IMPACT)

KONDISI

KINERJA DI AWAL RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Tersedianya Dermaga orang dan barang/ Bandara/Terminal

Tipe C Yang Representatif

2 2 9 9 10 - 3

Terwujudnya sarana

prasarana perkotaan yang responsive terhadap dinamika masyarakat

Proporsi panjang jaringan Jalan dalam Kondisi Baik

80% 88,90% 93,88% 56,38% 92% 91% 91%

Cakupan Jaringan Irigasi

63,60% 70% 74% 75% 76% 78% 80%

Cakupan Layanan

47% 64% 66% 68% 72% 77% 80% Air Bersih Perpipaan

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran

pembuangan air (minimal 1,5 m)

15.0% 15,20% 9,59% 5,79% 5,69% 7.8% 10.0%

Page 338: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VI - 1

BAB VI

SSSTTTRRRAAATTTEEEGGGIII DDDAAANNN AAARRRAAAHHH KKKEEEBBBIIIJJJAAAKKKAAANNN

Bab ini berisi uraian tentang strategi dan arah kebijakan

pembangunan daerah Kota Baubau tahun 2013-2017. Penyusunan

strategi dan arah kebijakan ini selaras dengan misi, sasaran dan

tujuan yang ingin dicapai dalam RPJM Daerah sebagaimana telah di

jelaskan dalam bab sebelumnya. Selain melakukan perencanaan

komprehensif, perencanaan strategik juga dapat digunakan untuk

melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi.

Strategi merupakan langkah-langkah berisikan program-

program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Segala sesuatu

yang secara langsung dimaksudkan mewujudkan tujuan dan

sasaran RPJMD dianggap strategis. Rumusan strategi berupa

pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan

dicapai, diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan, maka

rumusan strategi harus menunjukkan keinginan kuat bagaimana

Pemerintah Kota Baubau untuk menjamin bahwa transformasi

menuju pengelolaan keuangan yang lebih baik, transparan,

akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, oleh sebab itu strategi

harus dikendalikan dan dievaluasi.

Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas

pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan

menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan

baik, termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan

kapasitas birokrasi, system manajemen, dan pemanfaatan teknologi

informasi.

Page 339: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-2

Berdasarkan rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang

telah dipaparkan dalam Bab V, selanjutnya disusun strategi dan

arah kebijakan dari masing-masing misi, sebagai berikut :

Page 340: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-3

Tabel 6.1.

Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi I Mewujudkan Kota Baubau Yang Tertib Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE PELAKSANAAN

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1. Mewujudkan Tata

Kelola

Pemerintahan yang Baik dan Pelayanan

Publik yang

Profesional untuk

Mewujudkan Good

Governance

1. Penyediaan layanan

publik yang prima

sesuai norma-norma

kemanusiaan yang

Adil dan beradap

1. Peningkatan kualitas

pelayanan administrasi

publik

1. Meningkatkan pelayanan

administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil yang

sesuai dengan prinsip

pelayanan prima

√ √ √ √ √ √

2. Pengelolaan manajemen

kepegawaian yang

mengacu pada kebutuhan

pelayanan prima

2. Menyediakan regulasi

bagi pengembangan

manajemen kepegawaian

dan pengembangan pola

karir (the right man on the right place)

√ √ √ √ √ √

3. Peningkatan kapasitas

SDM aparatur

3. Mengefektifkan

penyelenggaraan diklat

dan pendidikan formal bagi aparatur

√ √ √ √ √ √

4. Peningkatan efektifitas dan

efisiensi belanja daerah

dan pencatatan barang

daerah

4. Melaksanakan

pengendalian belanja

sesuai dengan dokumen

anggaran

√ √ √ √ √ √

2. Memastikan

pengelolaan

sumber-sumber keuangan daerah

secara efektif,

efisien, ekonomis,

transparan,

berkeadilan,

danakuntabel

Peningkatan Pendapatan

daerah

Meningkatkan koordinasi

dengan pemerintah pusat

dan provinsi dalam rangka meningkatkan

pendapatan daerah √ √ √ √ √ √

Page 341: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-4

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE PELAKSANAAN

2013 2014 2015 2016 2017 2018

5. Optimalisasi

pemanfaatan dan penigkatan

kapasitas keuangan

dan kekayaan

daerah

Peningkatan efektivitas

dan efesiensi pengelolaan internal SKPD / unit kerja

Meningkatkan kualitas

pengelolaan kegiatan internal SKPD/unit

kerja yang menyangkut

administrasi, kinerja,

SDM, sarana prasarana

dan keuangan

√ √ √ √ √ √

Melaksanakan

pencatatan dan

pengendalian asal usul

tanah

√ √ √ √ √ √

Peningkatan Kapasitas

kelembagaan pemerintah

daerah

Mengoptimalkan

pelaksanaan analisis

jabatan dan

memantapkan kelembagaan

√ √ √ √ √ √

7. Meningkatnya peran DPRD sesuai

dengan fungsinya

Terwujudnya kepastian hukum dan ketertiban

masyarakat

Mengoptimalkan penyelesaian persoalan

hukum daerah √ √ √ √ √ √

Menyebarluas kan dan

meningkatkan

pemahaman masyarakat

terhadap produk hukum

daerah

√ √ √ √ √ √

8. Meningkatnya

kualitas

kelembagaan dan

kapabilitas Penyelenggaraan

pemerintah daerah

dalam upaya

meningkatkan

pelayanan publik

Peningkatan pelayanan

umum, komunikasi dan

informasi

Meningkatkan

Pelayanan administrasi

umum,

kerumahtanggaan dan keprotokolan

pemerintah daerah

√ √ √ √ √ √

Mengembangkan dan

meningkatkan √ √ √ √ √ √

Page 342: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-5

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE PELAKSANAAN

2013 2014 2015 2016 2017 2018

kerjasama dengan

lembaga pemerintah dan non pemerintah

Meningkatkan

pelayanan administrasi pengadaan barang dan

jasa yang akuntabel

√ √ √ √ √ √

9. Meningkatnya

kualitas

perencanaan,

penganggaran, dan

pengendalian

program serta kegiatan

pembangunan

Meningkatkan kualitas

lingkungan hidup

perkotaan

Pengarusutamaan

prinsip-prinsip

pembangunan

berkelanjutan keseluruh

bidang pembangunan √ √ √ √ √ √

10. Terbukanya

aksebilitas bagi

warga terhadap

informasi

pembangunan daerah

Peningkatan pelayanan

umum, komunikasi dan

informasi

Mengoptimalkan fungsi

kesekretariatan DPRD

√ √ √ √ √ √

11. Terwujudnya

transparansi, efektifitas dan

efesiensi birokrasi

Peningkatan sistem

pengawasan dan pengendalian internal

yang efektif (clean

goverment)

Melakukan pemeriksaan

secara berkala dan komprehensif terhadap

kelembagaan, pegawai

daerah, keuangan

daerah, barang daerah,

urusan pemerintahan

√ √ √ √ √ √

Peningkatan sistem pelaporan dan evaluasi

yang efektif

Mengembangkan sistem pelaporan dan evaluasi

dalam kerangka sistem

akuntabilitas kinerja

instansi

√ √ √ √ √ √

Page 343: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-6

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE PELAKSANAAN

2013 2014 2015 2016 2017 2018

12. Terwujudnya

penyelenggaraan pelayanan

pemerintahan

kewilayahan yang

berkualitas

Meningkatkan

penyelenggaraan

pelayanan pemerintahan

kewilayahan yang berkualitas

Meningkatkan kualitas

pelayanan pemerintahan

kewilayahan

√ √ √ √ √ √

13. Terbukanya

aksebilitas bagi

warga terhadap

informasi pembangunan

daerah

Pemanfaatan Teknologi

Informasi dan Komunikasi

dalam diseminasi program

pembangunan dan pelayanan publik menuju

Baubau ber-Sinego

Tesedianya layanan

informasi dan

komunikasi publik √ √ √ √ √ √

Meningkatnya kualitas

layanan aplikasi e-

government pada

layanan publik

√ √ √ √ √ √

Pemanfaatan data dan

statistik pembangunan untuk meningkatkan

pelayanan publik

Mengembangkan data

dan statistik pembangunan √ √ √ √ √ √

Pemanfaatan perangkat

sandi sebagai pengaman

informasi Pemerintah

Daerah

Meningkatnya

keamanan informasi

pemerintah daerah dan

hubungan komunikasi

sandi antar perangkat

daerah

√ √ √ √ √ √

Page 344: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-7

Tabel 6.2.

Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi II

Mewujudkan Kota Baubau Yang Aman Bagi Masyarakatnya

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE

PELAKSANAAN

Menegakkan Supremasi

Hukum dan HAM serta

Stabiltas Politik dan

Keamanan

Meningkatnya

pemahaman masyarakat tentang

hukum dan HAM

Terwujudnya kepastian

hukum dan ketertiban

masyarakat

Menciptakan

ketentraman dan

ketertiban yang

kondusif

2013, 2014 - 2018

Terciptanya situasi

kondisi masyarakat

yang aman, tenteram,

nyaman dan tertib

Meningkatkan

pelayanan pengendalian

dan penanggulangan

bencana

Meningkatkan cakupan

pelayanan

kesiapsiagaan

pengendalian serta penanggulanganbencana

2013, 2014 - 2018

Meningkatnya

partisipasi aktif

masyarakat menjunjung

supremasi hukum

Meningkatkan peran

serta masyarakat dalam kesiapsiagaan

pengendalian serta

penangulangan bencana

2013, 2014 - 2018

Terwujudnya Upaya

Pengurangan Risiko

bencana

2013, 2014 - 2018

Page 345: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-8

Tabel 6.3.

Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi III

Mewujudkan Kota Baubau Maju Secara Sosial dan Ekonomi

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE PELAKSANAAN

3.1 Mengembangkan

Perekonomian

Kota untuk

Mendukung

Peningkatan Pendapatan

Masyarakat

Tersedianya stok

dan distribusi

pangan untuk

mendukung

aktivitas ekonomi Kota Baubau

Memfasilitasi

ketersediaan dan

kemudahan

pangan bagi

masyarakat

Meringankan

terpenuhinya

kebutuhan pangan

masyarakat

2013, 2014 - 2018

Meningkatnya

produktivitas hasil pertanian secara

berkelanjutan

Mengembangkan

sistem agribisnis yang berdaya saing 2013, 2014 - 2018

Meningkatnya

produktivitas hasil

perikanan secara

optimal

Mengembangkan

potensi kelautan

dan perikanan 2013, 2014 - 2018

3.1.1

Pemantapan peran UMKM dan

Koperasi sebagai

basis

perekonomian Kota

Baubau

3.1.1.1 Peningkatan

kualitas Koperasi

dan Lembaga Keuangan Mikro

sebagai sumber

alternatif

permodalan bagi

usaha mikro dan kecil

3.1.1.1.1. Meningkatkan

akses dan realisasi

pembiayaan, serta kemudahan

legalisasi usaha

bagi koperasi dan

lembaga keuangan

Mikro lainnya

2016 - 2018

3.1.1.1.2 Peningkatan

kualitas

kelembagaan dan usaha koperasi

dan UMKM, serta

perlindungan dan

dukungan usaha

bagi koperasi dan

UMKM

2013, 2014 - 2018

Page 346: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-9

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE PELAKSANAAN

3.1.1.2 Optimalisasi dan

peningkatan

kompentensi serta

daya saing usaha

UMKM yang sesuai dengan Potensi

daerah

3.1.1.2.1 Terciptanya Iklim

Usaha yang

kondusif melalui

Pengembangan

Kewirausahaan dan sistem

pendukung Usaha

bagi UMKM

2013, 2014 - 2018

3.1.1.2.2 Peningkatan akses

teknologi, SDM,

pasar, kualitas

produk dan

permodalan bagi UMKM

2013, 2014 - 2018

3.1.1.2.3 Meningkatkan

kualitas sumberdaya

pelaku UMKM

melalui fasilitasi

permodalan,

promosi,

kerjasama usaha dan Informasi

Usaha

2015 - 2018

3.1.2

Penguatan peran

Kota Baubau

sebagai kawasan strategis

perdagangan

regional

3.1.2.1 Meningkatkan

ketersediaan dan

kelancaran

distribusi barang

kebutuhan

masyarakat pada tingkat harga yang

wajar dan

terjangkau

3.1.2.1.1 Pengembangan

dan Revitalisasi

Jaringan Distribusi

Perdagangan serta

stabilisasi harga

barang kebutuhan pokok dan barang

penting

2013, 2014 - 2018

3.1.2.1.2 Pengembangan aktivitas

Perdagangan antar

pulau dan

penyelenggaraan

promosi dagang

2013, 2014 - 2018

Page 347: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-10

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE PELAKSANAAN

komoditi unggulan

3.1.2.2 Peningkatan

pengawasan

barang dan jasa

beredar

3.1.2.2.1 Pelaksanaan

metrologi legal

berupa tera, tera

ulang dan

pengawasan

2013, 2014 - 2018

3.1.3

Pergeseran

Aktifitas ekonomi

masyarakat dari

ekstraksi SDA ke Industri Pengolaan

3.1.3.1 Berkembangnya

industri kecil

menengah yang mengolah SDA

daerah menjadi

aneka produk

berkualitas dan

berdaya saing

3.1.3.1.1 Berkembannya

sentra industri

potensial, industri kreatif, dan

industri kecil

menengah lainnya

2013, 2014 - 2018

3.1.3.1.2 Fasilitasi

penerapan

teknologi tepat

guna bagi IKM

2013, 2014 - 2018

3.1.3.1.3 Diverifikasi dan

perluasan promosi

produk unggulan

daerah

2013, 2014 - 2018

3.1.4

Menciptakan iklim usaha yang

kondusif dan

kemudahan

investasi

3.1.4.1 Meningkatkan

koordinasi dan sinergitas antar

stakeholder

penanaman modal

3.1.4.1.1 Fasilitasi dan

mediasi antara pelaku usaha

dengan Investor

2013, 2014 - 2018

3.1.4.2 Meningkatkan

kualitas

penyelenggaraan

pelayanan

perizinan dan non

perizinan

3.1.4.2.1 Penyederhanaan

prosedur perijinan

serta optimalisasi

pemanfaatan TIK

dalam pelayanan

perijinan

2013, 2014 - 2018

3.1.5

Tersedianya stok

dan distribusi

pangan untuk mendukung

aktivitas ekonomi

Kota Baubau

Page 348: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-11

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE PELAKSANAAN

3.1.6

Terwujudnya

Pengelolaan

Sumber Daya

Alam,

Perlindungan Fungsi Lingkungan

dan

Keanekaragaman

Hayati yang

Berkesinambungan

3.2 Meningkatkan

Kualitas Sumber

Daya Manusia

3.2.1 Meningkatnya

akses dan kualitas

pendidikan yang bermoral dan

berakhlak

3.2.1.1 Meningkatkan

akses, mutu dan

akuntabilitas pendidikan melalui

pendidikan formal,

non formal

maupun informal

3.2.1.1.1 Menyelenggarakan

penguatan dan

perluasan pendidikan anak

usia dini (PAUD) 2013, 2014 - 2018

3.2.1.1.2 Menuntaskan wajib belajar 12

tahun dengan

basis inklusif

3.2.1.2.3 Mengintegrasikan

pembangunan dan

pelestarian seni

dan budaya daerah

dalam upaya menumbuhkan

pendidikan

karakter,

2013, 2014 - 2018

3.2.3 Meningkatnya tata

kelola layanan

kesehatan

masyarakat

3.2.3.1 Peningkatan

kualitas layanan

kesehatan

3.2.3.1.1 Meningkatkan

mutu pelayanan

kesehatan dasar

dan rujukan

2013, 2014-2018

3.2.3.1.2 Mengembangkan

pelayanan

puskesmas dan

rumah sakit yang

terjangkau

2013, 2014-2018

Page 349: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-12

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE PELAKSANAAN

3.2.3.2 Pengendalian

penyakit dan

penyehatan

lingkungan

3.2.3.2.1 Melakukan

pengawasan dan

pembinaan

kesehatan

lingkungan

2013, 2014-2018

Meningkatnya

kualitas peran

kepemudaan,

Olahraga dan

kepramukaan

Meningkatkan

kapasitas pemuda

dan prestasi olah raga

Meningkatkan

peran serta

pemuda dalam pembangunan

sosial, politik,

ekonomi, budaya

dan agama.

2014-2018

Meningkatkan

sarana dan

prasarana olahraga

yang sudah tersedia untuk

mendukung

pembinaan

olahraga

2014-2018

Meningkatkan

pelayanan

pemenuhan

kebutuhan dasar dan rehabilitasi

PMKS

Peningkatan

pemberdayaan

masyarakat

Meningkatkan

potensi sumber

kesejahteraan

sosial 2013, 2014 - 2018

Meningkatkan rehabilitasi

penyandang

masalah

kesejahteraan

sosial

2013, 2014 - 2018

Meningkatkan

penanggulangan

kemiskinan

2013, 2014 - 2018

Page 350: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-13

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE PELAKSANAAN

Meningkatkan

pemenuhan

kesempatan kerja

bagi angkatan

kerja

Mengintegrasikan

kebijakan dan

program

peningkatan

kualitas perempuan dan

anak dalam

dokumen

perencanaan

dareah (RPJP, RPJM, dan RKPD)

Mewujudkan

peningkatan

kualitas

perempuan dan

anak dalam berbagai kebijakan

dan program yang

responsif terhadap

kebutuhan

perempuan dan anak

2013, 2014 - 2018

Meningkatkan kualitas hidup dan

perlindungan

perempuan melalui

peningkatan

kualitas pendidikan,

kesehatan,

partisipasi politik,

terbukanya akses

sumber daya dan

ekonomi

Meningkatkan kualitas hidup

serta perlindungan

perempuan dan

anak sehingga

mencapai keadilan dan kesetaraan

gender

2013, 2014 - 2018

Meningkatkan pemahaman dan

komitmen SKPD

dan stakeholder

pembangunan

dalam penguatan

kelembagaan PUG dan PUHA

Mendorong mewujudkan

penguatan

kelembagaan

pengarusutamaan

gender dan hak

anak melalui pencapaian 7

prasyarat PUG

2013 - 2014

Page 351: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-14

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE PELAKSANAAN

Meningkatkan

peran serta dan

partisipasi

perempuan dan

kelembagaan masyarakat dalam

pembangunan

melalui berbagai

program yang

mendorong peningkatan

kualitas hidup

perempuan

Mendorong

peningkatan peran

serta kesetaraan

gender dan hak

anak dalam pembangunan

sehinga mampu

meningkatkan

Indeks

Pembangunan Gender (IDG dan

IPG)

2013 - 2014

Page 352: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-15

Tabel 6.4.

Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi IV

Mewujudkan Kota Baubau Sebagai Kota Budaya Dan Tujuan Wisata Yang Populer

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE

PELAKSANAAN

4.1 Meningkatkan

Pengarusutamaan

Gender dalam

Pembangunan

4.1.2 Terwujudnya

Peningkatan

Kualitas Hidup

Perempuan dan

anak

4.1.2.1 Mewujudkan

penignkatan kualitas

hidup permpuan dan

anak

4.1.2.1.1

2013, 2014 - 2018

4.1.2.1.2 2013, 2014 - 2018

4.1.2.1.3 2013, 2014 - 2018

Page 353: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-16

Tabel 6.4.

Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi IV

Mewujudkan Kota Baubau Sebagai Kota Budaya Dan Tujuan Wisata Yang Populer

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE

PELAKSANAAN

4.1 Mengembangkan Nilai-

nilai Budaya Lokal

dalam Tatanan

Kehidupan Sosial

Kemasyarakat dan

Pariwisata

4.1.2 Meningkatkan

eksistensi Baubau

dalam jaringan

industri Pariwisata

dan Ekonomi

Kreatif Nasional

4.1.2.1 Mewujudkan

Destinasi Wisata,

Kemitraan, dan

Kelembagaan yang

berkualitas dan

memiliki daya saing global

4.1.2.1.1 Pengelolaan daya

tarik, kawasan, dan

destinasi pariwisata 2013, 2014 - 2018

4.1.2.1.2 Meningkatkan

Jumlah Kerjasama

Kemitraan Pariwisata 2013, 2014 - 2018

4.1.2.1.3 Mengembangkan

Promosi Wisata yang

efektif 2013, 2014 - 2018

4.1.2.2. Mendorong Tumbuh

dan berkembangnya pelaku Ekonomi

Kreatif

4.1.2.2.1 Penyediaan prasarana

sebagai ruang berekspresi,

berpromosi dan

berinteraksi bagi

insan kreatif di Kota

Baubau

2016 - 2018

Menguatnya

budaya dan tradisi

lokal sebagai bagian

dari upaya

mewujudkan

harmoni sosial masyarakat

Page 354: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-17

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE

PELAKSANAAN

Meningkatnya

kuantitas dan

kualitas seni

budaya lokal

Meningkatnya

partisipasi aktif lembaga adat

dalam pelestarian

sosial budaya

masyarakat

Page 355: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-18

Tabel 6.5.

Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi V

Mewujudkan Kota Baubau Yang IndahDalam Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Umum Periode Pelaksanaan

1 Meningkatkan

Pelesatarian

Lingkungan Hidup

untuk Mendukung Pembangunan

Berkelanjutan

1.1.1

Tersedianya data dan informasi lingkungan

yang dapat diakses

masyarakat

1.1.1.1 Meningkatkan

akses data

informasi

lingkungan serta penanganan

pencemaran dan

pengrusakan

ligkungan hidup

1.1.1.1.1 Meningkatnya

penyelenggaraan

akses sistem

informasi lingkungan

2013-2018

1.1.1.1.2 Meningkatnya Penanganan

pencemaran atau

pengrusakan

lingkungan hidup

2013-2018

1.1.2 Mewujudkan kualitas kawasan ekowisata

dan jasa lingkungan

serta sumber daya

alam dan lingkungan

hidup

1.1.1.2 Meningkatkan kualitas kawasan

ekowisata dan

jasa lingkungan

serta sumber

daya alam dan lingkungan hidup

1.1.1.1.3 Pengelolaan kawasan ekowisata

dan jasa

lingkungan

2013-2018

1.1.1.1.4 Optimilisasi upaya

konservasi sumber

daya alam dan lingkungan hidup

2013-2018

1.1.3 Terlaksananya upaya

pencegahan, dan

penanggulangan pencemaran atau

pengrusakan

lingkungan.

1.1.1.3 Mengurangi laju

pencemaran dan

kerusakan lingkungan hidup

secara optimal

dan terpadu

1.1.1.1.5 Meningkatkan

pengendalian

pencemaran lingkungan hidup

baik limbah cair,

emisi udara,

limbah B3 maupun

pencemaran

terhadap tanah

2013-2018

Page 356: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-19

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Umum Periode Pelaksanaan

1.1.1.1.6 Meningkatnya

pencegahan

terjadinya kerusakan

lingkungan dari

kegiatan

pembangunan

berkelanju

2013-2018

1.1.1.4 Menerapkan

peraturan perundangan

dibidang

lingkungan hidup

1.1.1.1.7 Menyebarluaskan

peraturan perundangan

bidang lingkungan

hidup

2013-2018

1.1.4 Meningkatkan

kualitas dan

pengelolaan

lingkungan hidup yang lestari dan

berkelanjutan.

1.1.1.5 Meningkatkan

kinerja

pengelolaan

sampah di Kota Baubau

1.1.1.1.8 Meningkatnya

penanganan

sampah di Kota

Baubau

2013-2018

1.1.1.1.9 Tersedianya

fasilitas persampahan di

seluruh wilayah

kota Baubau

2013-2018

1.1.5 Terwujudnya

ketersediaan

perumahan

masyarakat didukung dengan

kualitas permukiman

perkotaan

1.1.1.6 Meningkatkan

kualitas kondisi

perumahan dan

pemahaman masyarakat

terhadap

lingkungan

permukiman.

1.1.1.1.10 Penataan kawasan

perumahan melalui

penyediaan hunian

dan ruang terbuka hijau yang layak

dan terjangkau

2013-2018

1.1.1.1.11 Meningkatnya

pengelolaan areal

pemakaman 2013-2018

Page 357: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-20

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Umum Periode Pelaksanaan

1.1.1.1.12 Meningkatkan

pemahaman

masyarakat terhadap

pentingnya

peningkatan

kualitas lingkungan

pemukiman

2013-2018

1.1.6 Terwujudnya

lingkungan yang berkualitas dan

merata pada

kawasan pemukiman

kumuh

1.1.1.7 Meningkatkan

infrastruktur lingkungan pada

kawasan

permukiman

kumuh.

1.1.1.1.13 Pembangunan

sarana prasarana dasar pada

kawasan

permukiman

kumuh.

2013-2018

1.1.7 Tersedianya

prasarana, sarana

dan utilitas (PSU) yang merata pada

Permukiman

perkotaan

1.1.1.8 Meningkatkan

Prasarana

Sarana Utilitas pada kawasan

permukiman

perkotaan

1.1.1.1.14 Terbangunnya PSU

Kawasan

Permukiman 2017-2018

1.1.1.9 Meningkatnya

Jumlah data

bidang

perumahan

Pemutahiran

informasi data

bidang perumahan 2013-2018

1.1.8 Terwujudnya

perencanaan, pemanfaatan dan

pengendalian tata

ruang kota yang

efisien, konsisten

dan berkelanjutan.

1.1.1.10 Meningkatkan

proses perencanaan,

pemanfaatan dan

pengendalian

ruang kota untuk

mewujudkan tata ruang kota

wilayah dan

kawasan

permukiman

yang teratur.

1.1.1.1.16 Penyusunan

dokumen perencanaan ruang

wilayah kota dan

kawasan

2013-2018

1.1.1.1.17 Penyelenggaraan

pengawasan dan

pengendalian

pembangunan yang mengacu kepada

rencana tata ruang

wilayah.

2013-2018

Page 358: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-21

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Umum Periode Pelaksanaan

1.1.1.1.18 Penyelenggaraan

pengendalian

pembangunan 2013-2018

Page 359: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VI-22

Tabel 6.6.

Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi VI Mewujudkan Kota Baubau Lancar Dengan Dukungan Infrastuktur Yang Memadai

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PERIODE

PELAKSANAAN

6.1 Mengembangkan

Sarana dan Prasarana

Perkotaan

6.1.1 Terwujudnya sistem

transportasi Kota

Baubau yang lancar dan berkualitas

dalam

meningkatkan

aksesbilitas

6.1.1.1 Peningkatan sistem

transportasi

perkotaan yang memadai

6.1.1.1.1 Meningkatkan

kualitas manajemen

sistem lalulintas dan angkutan jalan

2013, 2014-2018

6.1.1.1.2 Meningkatkan

kualitas sarana dan

prasarana

perhubungan

2013, 2014-2018

6.1.2.

Terwujudnya sarana

prasarana perkotaan

yang responsive terhadap dinamika

masyarakat

6.1.2.1 Peningkatan

infrastruktur

perkotaan yang berkualitas

6.1.2.1.1 Meningkatkan

kualitas sarana dan

prasarana jalan dan jembatan

2013, 2014-2018

6.1.2.1.2 Meningkatkan

kualitas penyelenggaraan jasa

konstruksi

2013, 2014-2018

6.1.2.1.3 Meningkatkan

kualitas sistem

jaringan drainase,

prasarana air minum

dan air limbah

2013, 2014-2018

6.1.2.1.4 Meningkatnya kinerja layanan jaringan

irigasi dan

ketersediaan air baku

2013, 2014-2018

Page 360: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

BAB VII

KKKEEEBBBIIIJJJAAAKKKAAANNN UUUMMMUUUMMM DDDAAANNN PPPRRROOOGGGRRRAAAMMM PPPEEEMMMBBBAAANNNGGGUUUNNNAAANNN

Visi dan Misi pembangunan Kota Baubau, setelah dijabarkan dalam

tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan maka proses penjabaran

selanjutnya adalah dalam pelaksanaan kebijakan umum dan program

prioritas yang disertai kebutuhan pendanaannya. Kebijakan umum pada

hakekatnya merupakan resume dari semua arah kebijakan pembangunan

yang dipilih, sementara program prioritas merupakan penjabaran dari

arah kebijakan yang terkait langsung dengan pelaksanaan visi dan misi

RPJMD.

Selain program prioritas, program yang disajikan dalam RPJMD ini

juga menuangkan program yang terkait penerapan Standar Pelayanan

Minimal (SPM) maupun operasional pemerintahan sebagai landasan

pelaksanaan penyusunan Renstra SKPD agar terjalin ikatan yang tidak

terputus antara RPJMD dengan Renstra SKPD yang dituangkan dalam

Bab VIII Indikasi Rencana Program yang disertai Kebutuhan Pendanaan.

Dalam bab ini, dari semua program prioritas yang telah ditentukan

selanjutnya akan dipilih program yang akan menjadi program unggulan

yang merupakan program prioritas utama Walikota dalam mencapai visi

dan misi RPJMD.

Penjelasan kebijakan umum dan program prioritas berdasarkan

misi pembangunan daerah adalah sebagai berikut :

VII - 1

Page 361: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-2

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

7.1 Mewujudkan Kota Baubau yang Tertib Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

Visi : Terwujudnya Baubau yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya Tahun 2013-2018

Misi : Mewujudkan Kota Baubau yang tertib dalam penyelenggaraan pemerintahan

Tujuan : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pelayanan Publik yang Profesional untuk Mewujudkan

Good Governance

Tabel 7.1 Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi 1

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal

RPJMD

Kondisi Akhir

RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Urusan Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil

Terwujudnya Masyarakat

Tertib Administrasi Kependudukan

Peningkatan Kualitas

Pelayanan Administrasi

Publik

Meningkatkan pelayanan

administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang sesuai

dengan prinsip pelayanan prima

-

Cakupan Keluarga

yang Memilikki Kartu Keluarga

Keluarga 4.371 4.371 Program Penataan Administrasi Kependudukan

Urusan

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

-

Cakupan Penduduk Wajib KTP yang Memiliki KTP-EL

Penduduk 74.166 5800

-

Rasio Bayi (Anak

Usia dibawah 1 Tahun) Ber Akte Kelahiran

Bayi 2.318 1.145

Program Penataan dan

Mekanisme Pelayanan Akte Kelahiran dan Akte Capil

Urusan Administrasi

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

- Cakupan Anak Usia 18 Tahun

% 55 75 Program Pelayanan

Urusan Administrasi

Dinas Kependudukan dan

Page 362: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-3

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD Penanggung Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

Kebawah yang memiliki Akte Kelahiran

Adminiistrasi Kependudukan

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Pencatatan Sipil

Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Penyediaan layanan publik yang prima

sesuai norma-norma

kemanusiaan yang Adil dan

beradap

Pengelolaan manajemen

kepegawaian yang mengacu pada kebutuhan pelayanan prima

Menyediakan regulasi bagi pengembangan manajemen

kepegawaian dan pengembangan pola karir (the right man on the right place)

-

Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan

% 40 60

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Urusan Pemerintahan Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Manusia

-

Persentase record

data base aparatur (SIDDAK) yang terisi lengkap

% 94 100

Program

Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Urusan Pemerintahan

Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Badan Kepegawaian

Dan Pengembangan Sumber Manusia

-

Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat

waktu

% 75 95

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Urusan Pemerintahan Unsur Penunjang Urusan

Pemerintahan

Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Manusia

Peningkatan kapasitas SDM

aparatur

Mengefektifkan penyelenggaraan diklat dan

pendidikan formal bagi aparatur

-

Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2

% 10 35 Program Pendidikan Kedinasan

Urusan Pemerintahan Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Manusia

-

Persentase pejabat

struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan

% 40 85 Program Pendidikan Kedinasan

Urusan Pemerintahan Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Manusia

Page 363: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-4

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD Penanggung Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

-

Persentase SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu

% 75 82

Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS

Urusan Pemerintahan Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Manusia

-

Persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu

% 75 80

Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS

Urusan Pemerintahan Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Manusia

Memastikan pengelolaan sumber-sumber

keuangan daerah secara

efektif, efisien, ekonomis,

transparan, berkeadilan, danakuntabel

Peningkatan efektifitas dan efisiensi belanja

daerah dan pencatatan barang daerah

Melaksanakan pengendalian belanja sesuai

dengan dokumen anggaran

-

Jumlah SKPD yang

menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan tepat waktu

SKPD 20 41

Program Peningkatan

dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Urusan

Pemerintahan Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Badan Pengelola Keuangan,Aset Dan Pendapatan Daerah

-

Jumlah SKPD yang memiliki

pelaporan aset yang tertib

SKPD 5 41

Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Urusan Pemerintahan Unsur

Penunjang Urusan Pemerintahan

Badan Pengelola

Keuangan,Aset Dan Pendapatan Daerah

- Ketersediaan Dokumen Keuangan Daerah

Dok 3 15

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah

Urusan Pemerintahan Unsur Staf

Badan Pengelola Keuangan,Aset Dan Pendapatan Daerah

Page 364: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-5

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD Penanggung Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

Optimalisasi pemanfaatan dan penigkatan

kapasitas

keuangan dan kekayaan

daerah

Peningkatan Pendapatan

daerah

Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah

- Rasio PAD dalam pendapatan

daerah

% 5% 7%

Program Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah

Urusan Pemerintahan Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Badan Pengelola Keuangan,Aset Dan

Pendapatan Daerah

Meningkatnya

kualitas kelembagaan dan kapabilitas Penyelenggaraan pemerintah

daerah dalam upaya

meningkatkan pelayanan

publik

Peningkatan

Kualitas Pelayanan

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pemerintahan Kewilayahaan

-

Persentase Pelayanan Masyarakat

Tiingkat Pemerintah Kelurahan sesuai standar pelayanan

% 12 % 65 %

Program Peningkatan Pelayanan

Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan

Urusan

Pemerintahan Umum

Kecamatan se-Kota

Baubau

Administrasi Publik

-

Peningkatan Partisipasi kelembagaan sosial masyarakat

Kelurahan Sedang Tinggi

Program Gerakan Bersama

Pembangunan Masyarakat Kelurahan Tangguh (GEMPAR TANGGUH)

Urusan Pemerintahan Umum

Kecamatan se-Kota Baubau

Urusan Pemerintahan Umum

Meningkatnya kualitas

perencanaan, penganggaran,

dan pengendalian

Peningkatan kualitas

perencanaan dan pengendalian pembangunan

Meningkatkan konsistensi

perencanaan pembangunan

yang partisipatif

Tersedianya Perwali tentang RKPD sesuai kalender perencanaan

Perwali - 5 Perwali

Program perencanaan pembangunan daerah

Unsur Penunjang

Urusan Pemerintahan

Lain

Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

Page 365: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-6

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD Penanggung Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

program serta kegiatan

pembangunan

Tersedianya Dokumen Perencanaan Pengembangan Kota – Kota Menengah dan Besar

Dokumen Ada Ada

Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan

besar

Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

Tersedianya Dokumen Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

Dokumen Ada Ada

Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

Tersedianya dokumen Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Dokumen Ada Ada

Program perencanaan pembangunan ekonomi

Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

Ketersediaan informasi berbasis digital (Ada/ Tidak ada)

- Tidak Ada

Ada Program pengembangan data / informasi

Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

Ketersediaan Dokumen Evaluasi Pembangunan

Dokumen 3 5

Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

Meningkatkan konsistensi

Penelitian dan Pengembangan Daerah

Persentase Kesesuaian hasil kajian dengan

dokumen perencanaan yang ada

% 0 100

Program

Penelitian dan Pengendalian

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Peningkatan efektivitas dan efesiensi pengelolaan

Meningkatkan kualitas pengelolaan kegiatan internal

`-

Persentase hasil pelaporan kinerja SKPD

% 20 100

Program Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan

Urusan Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Adm. Pemerintahan Umum SETDA

Page 366: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-7

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD Penanggung Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

internal SKPD / unit kerja

SKPD/unit kerja yang menyangkut administrasi, kinerja, SDM, sarana prasarana dan keuangan

Pemerintahan

-

Persentase Kelancaran

Kegiatan Pemerintahan Umum

% 75 100

Program Peningkatan

Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan

Urusan

Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Adm.

Pemerintahan Umum SETDA

-

Persentase Penataan Sistem Pemeritahan yang Tertib Administrasi

% 65 90

Program Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan

Urusan Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Adm. Pemerintahan Umum SETDA

Melaksanakan pencatatan dan pengendalian asal usul tanah

-

Presentase Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

% 10 70

Program Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan

Urusan Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Adm. Pemerintahan Umum SETDA

Peningkatan Kapasitas kelembagaan pemerintah

daerah

Mengoptimalkan pelaksanaan analisis jabatan dan memantapkan kelembagaan

- Tersedianya Dokumen Analisis Jabatan

% 10 50

Program

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintahan Daerah

Urusan Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Organisasi SETDA

-

Meningkatnya Persentase SKPD yang melaksanakan SPM

% 33.6 44,11

Program Peningkatan

Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintahan Daerah

Urusan Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Organisasi SETDA

Page 367: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-8

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD Penanggung Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

Terwujudnya kepastian hukum dan ketertiban

masyarakat

Terwujudnya kepastian hukum dan ketertiban masyarakat

Mengoptimalkan penyelesaian persoalan hukum daerah

-

Persentase Pelayanan bantuan Hukum/Penanganan Perkara

% 0 90

Program penataan peraturan perundang–undangan dan pelayanan hukum

Urusan Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Hukum SETDA

-

Persentase Ketersediaan Dokumen Perda dan Keputusan Walikota Serta LEMDA

% 45 70

Program penataan peraturan perundang–undangan dan pelayanan hukum

Urusan Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Hukum SETDA

-

Presentase Penyelesaian Konflik Pertanahan

% 0 70

Program penataan peraturan perundang–undangan dan pelayanan hukum

Urusan Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Hukum SETDA

- Persentase Terbitnya perda

% 25 100

Program

penataan peraturan perundang–undangan dan pelayanan hukum

Urusan Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Hukum SETDA

-

Persentase Peraturan-

Peraturan Tentang Kebijakan Perizinan

% 25 65

Program penataan peraturan

perundang–undangan dan pelayanan hukum

Urusan

Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Hukum SETDA

Page 368: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-9

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD Penanggung Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

-

Tersusunnya Kebijakan, Program dan Kegiatan Perlindungan Perempuan dan Anak termasuk Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafficking);

% 10 35

Program penataan peraturan perundang–undangan dan pelayanan hukum

Urusan Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Hukum

SETDA

Menyebarluas kan dan meningkatkan

pemahaman masyarakat terhadap produk hukum daerah

-

Persentase Sosialisasi dan

Publikasi Produk Hukum Daerah

% 0 100

Program penataan peraturan

perundang–undangan dan pelayanan hukum

Urusan

Pemerintahan Unsur Staf

Bagian Hukum

SETDA

Page 369: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-10

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

7.2 Mewujudkan Kota Baubau yang Aman Bagi Masyarakatnya

Visi : Terwujudnya Baubau yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya Tahun 2013-2018

Misi : Mewujudkan Kota Baubau yang aman bagi masyarakatnya

Tujuan : Menegakkan Supremasi Hukum dan HAM serta Stabiltas Politik dan Keamanan

Tabel 7.2

Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi 2

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja (Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi Akhir

RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Meningkatnya pemahaman

masyarakat tentang hukum dan HAM

Mendorong sinergi masyarakat dan

pemerintah dalam Politik dan kesatuan bangsa

Pemantapan sinergi masyarakat dan

pemerintah dalam politik kesatuan

bangsa

- Cakupan pembinaan politik bagi masyarakat

% 45 55

Program Peningkatan Keamanan dan kenyamanan lingkungan

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Badan Kesbang & Politik

Cakupan politik terhadap LSM, Ormas dan OKP

% 45 75

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Badan Kesbang & Politik

Meningkatnya Persentase partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemilu/ pemilukada

% 65 70

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Badan Kesbang & Politik

Page 370: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-11

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja (Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi Akhir

RPJMD

Meningkatkan wawasan kebangsaan

Meningkatkan pemahaman wawasan

kebangsaan menujubangsa yang berkarakter dalam

koridor Negara Kesatuan Republik

Indonesia

-

Persentase masyarakat yang memahami ideology negara, wawasan kebangsaan dan nilai-nilai luhur budaya bangsa

% 40 75

Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Badan Kesbang & Politik

--

Meningkatnya Presentase Penduduk yang Mendapatkan Sosialisasi PEKAT

%% 4440 7650

Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Badan Kesbang & Politik

-

Meningkatnya Presentase Masyarakat yang Mendapatkan Sosialisasi Pendidikan Politik Masyarakat

% 60 80 Program Pendidikan Politik Masyarakat

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Badan Kesbang & Politik

-

Meningkatnya Persentase Gangguan kantrantibmas yang dapat dideteksi dan pencegahan dini

% 5 60

Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Badan Kesbang & Politik

-

Meningkatnya Presentase Penduduk yang Mendapatkan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

% 60 85

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Badan Kesbang & Politik

Page 371: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-12

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja (Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi Akhir

RPJMD

Urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

Terciptanya situasi kondisi masyarakat yang aman, tenteram, nyaman dan tertib

Terwujudnya kepastian hukum dan ketertiban masyarakat

Menciptakan ketentraman dan ketertiban yang kondusif

-

Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 ( Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan)

% 10 50

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Urusan Wajib Ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat

Satuan Polisi Pamong Praja

-

Jumlah Kelompok masyarakat yang telah diberdayakan dalam menjaga ketertiban dan keamanan (pada lingkungannya)

% 0 75

Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

Urusan Wajib Ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat

Satuan Polisi Pamong Praja

- Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (linmas)

% 0 90

Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

Urusan Wajib Ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat

Satuan Polisi Pamong Praja

Terwujudnya Upaya Pengurangan Risiko bencana

Meningkatkan pelayanan pengendalian dan penanggulangan bencana

Meningkatkan cakupan pelayanan kesiapsiagaan pengendalian serta penanggulanganbencana

-

Persentase Respon Time Penanggulangan Bencana dan Mitigasi Bencana

% 40 100

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Urusan Wajib Ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat

Badan Penanggunlangan Bencana Daerah

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kesiapsiagaan pengendalian serta penangulangan bencana

- Presentase Masyarakat yang Mendapatkan Pelatihan Kesiagaan

% 0 70

Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Urusan Wajib Ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat

Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan

Page 372: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-13

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja (Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi Akhir

RPJMD

-

Persentase Partisipasi Masyarakat/Relawan Dalam Penanggulangan Bencana

% 60 80 Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana

Urusan Wajib Ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat

Badan Penanggunlangan Bencana Daerah

- Persentase kerusakan fisik dan non fisik pasca bencana

% 10 60 Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Urusan Wajib Ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat

Badan Penanggunlangan Bencana Daerah

-

Persentase penyelamatan dan evakuasi korban bencana

% 0 90 Program Kedaruratan dan Logistik

Urusan Wajib Ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat

Badan Penanggunlangan Bencana Daerah

-

Jumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah rawan bencana

Dok 1 11 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana

Urusan Wajib Ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat

Badan Penanggunlangan Bencana Daerah

Page 373: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-14

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

7.3 Mewujudkan Kota Baubau yang Maju Secara Sosial dan Ekonomi

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Visi : Terwujudnya Baubau yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya

Misi : Mewujudkan Kota Baubau yang Maju Secara Sosial dan Ekonomi

Tujuan : 1. Mengembangkan perekonomian Kota untuk mendukung Peningkatan Pendapatan Masyarakat 2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia 3. Meningkatkan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan

Tabel 7.3

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

RPJMD RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Urusan Pendidikan

Terwujudnya pendidikan

yang

berkualitas untuk semua

Peningkatan akses pendidikan

melalui pendidikan formal dan non formal

Menyelenggarakan penguatan dan perluasan pendidikan anak

usia dini (PAUD)

-

Proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini

% 60% 90%

Program Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD)

Urusan Wajib Pendidikan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

- Jumlah TK/PAUD unit 50 70

-

Rasio Jumlah Guru dan Murid Taman Kanak - kanak (TK)

rasio 01:35 01:20

Menuntaskan wajib belajar 12 tahun dengan

- Angka Partisipasi Murni (APM) SD/ MI/Paket A

% 90,26% 91,27% Program Wajib Belajar Pendidikan

Urusan Wajib Pendidikan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Page 374: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-15

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

basis inklusif, -

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

% 50,25% 60,70% Dasar Sembilan Tahun

- Angka Putus Sekolah (APS) SD

% 0,10% 0,13%

- Angka Putus Sekolah (APS) SMP

% 0,87% 0,69%

-

Rasio murid/guru jenjang pendidikan dasar SD/MI

rasio 01:26 01:32

-

Rasio siswa/guru jenjang pendidikan dasar SMP/MTs

rasio 01:32 01:36

- Nilai rata-rata ujian akhir nasional SMP

Nilai 6,5 8,1

- Angka Melek Huruf (AMH)

% 85,30% 99,20%

- Angka Kelulusan (AK) SMP/MTs

% 90% 100%

- Persentasi Angka Kelulusan (AKL) SD

% 97% 98%

- Persentase guru yang bersertifikasi

% 50 75 Program Peningkatan

Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Urusan Wajib Pendidikan

Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan

-

Persentase guru yang telah memenuhi kualifikasi D/IV atau S/1

% 85 87

Mengintegrasikan pembangunan dan pelestarian

seni dan budaya

- Penyelenggaraan Festival seni dan budaya

kali 24 36

Program Pembangunan dan Pelestarian

Seni dan

Urusan Wajib Pendidikan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Page 375: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-16

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

daerah dalam upaya menumbuhkan pendidikan karakter,

Budaya

Urusan Kesehatan

Terwujudnya pelayanan kesehatan yang

bermutu dan terjangkau

Peningkatan kualitas layanan kesehatan

Meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

-

Cakupan pelayanan desa/ kelurahan UCI (Universal Child Imunisation)

% 81,40% 86%

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Urusan Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan dan BLUD RSUD

-

Cakupan penemuan dan

penanganan penyakit DBD

%

-

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC dan BTA

%

-

Pelayanan

kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

%

- Angka usia harapan hidup

tahun 70 72

Program

Perbaikan Gizi Masyarakat

Urusan Wajib

Kesehatan

Dinas Kesehatan

dan BLUD RSUD

- Persentase balita

gizi buruk % 32 0,01

-

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

% 30 100

-

Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani

% 10 45

Urusan Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan dan BLUD RSUD

Page 376: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-17

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

-

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan

% 89,36 100%

Program

peningkatan

keselamatan

ibu melahirkan

dan anak;

Cakupan pelayanan nifas

% 78 100%

Cakupan kunjungan Neonatal lengkap (KN3)

% 90,5 100%

Cakupan

kunjungan bayi % 95,45 100%

Angka kelangsungan hidup bayi

per 1000 KH

5 3

-

Cakupan pelayanan kesehatan anak balita

% 48,53% 50%

Mengembangkan pelayanan

puskesmas dan rumah sakit yang terjangkau

- Cakupan pelayanan puskesmas

% 64,12 75

Program Pengadaan, Peningkatan

dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Kesehatan

Urusan Wajib

Kesehatan

Dinas Kesehatan

dan BLUD RSUD

-

Cakupan pelayanan puskesmas pembantu

% 10 50

- Rasio posyandu

per satuan balita % 55 75

-

Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk

per 1000 penduduk

3,22 5

- Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk

per 1000 penduduk

7,81 8

Page 377: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-18

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

- Rasio dokter per satuan penduduk

per 1000 penduduk

- Rasio tenaga medis per satuan penduduk

per 1000 penduduk

21,48 25%

- Tersedianya RSUD sebagai RSU Tipe B

Ada/ Tidak belum ada

Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

Melakukan pengawasan dan pembinaan kesehatan lingkungan

- Persentase rumah tinggal bersanitasi

% 80,19% 90%

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Urusan Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

Urusan Sosial

Penurunan Angka Kemiskinan Daerah

Peningkatan Kualitas Hidup Sosial masyarakat

Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat Melalui Penguatan Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat

-

Jumlah Panti Asuhan/ Jompo yang mendapat Bantuan

Panti Asuhan/ Jompo

5 7

Program Pembinaan

Panti Asuhan/ Panti Jompo

Urusan Sosial Dinas Sosial

-

Jumlah

Masyarakat PMKS yang mendapatkan penyuluhan dalam pelaksanaan pembinaan kesejahteraan sosial

PMKS 30 80 Program

Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan

Sosial

Urusan Sosial

Dinas Sosial

-

Jumlah PMKS yang mendapat Bantuan Pemenuhan Kebutuhan dasar

PMKS 134 700 Dinas Sosial

Page 378: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-19

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

-

Persentase Penyandang Cacat dan Trauma yang Mendapat Pembinaan

% 17 25

Program Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan

Sosial

Urusan Sosial Dinas Sosial

-

Persentase Penyandang Cacat dan Trauma yang Mendapat Pembinaan

% 5 10

Program Pembinaan Para

Penyandang Cacat dan Trauma

Urusan Sosial Dinas Sosial

-

Jumlah KK Miskin Yang mendapat

Bantuan Program Keluarga Harapan

KK Miskin 500 2430

Program

Keluarga Harapan

Urusan Sosial Dinas Sosial

Urusan Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Terwujudnya

pengarusutamaan gender di seluruh bidang

pembangunan

Mengintegrasikan kebijakan dan program peningkatan kualitas perempuan dan anak dalam dokumen perencanaan daerah ( RPJP, RPJM dan RKPD);

Mewujudkan peningkatkan kualitas perempuan dan anak dalam berbagai kebijakan dan program yang responsif terhadap kebutuhan perempuan dan

anak.

-

Persentase Berbagai Kebijakan yang

Mendorong Peningkatan Kualitas Perempuan dan Anak Masuk Dalam Dokumen Perencanaan (RPJP, RPJMD, RKPD dan RKA);

% 5 30

Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Perempuan dan Anak

Urusan Wajib PP dan PA

Dinas PP & PA dan BAPPEDA

Page 379: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-20

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

Meningkatkan pemahaman dan komitmen SKPD dan seluruh Stakeholder

Pembangunan dalam penguatan kelembagaan PUG dan PUHA

Mendorong mewujudkan penguatan kelembagaan

pengarusutamaan gender

-

Terfasilitasinya Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

% 5 65

Program Penguatan Kelembagaan Pengarus-

utamaan Gender dan Anak

Urusan Wajib PP dan P

Dinas PP & PA

Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan

perempuan melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, partisipasi politik, terbukanya akses sumber daya dan

ekonomi

Meningkatkan kualitas hidup

serta perlindungan perempuan dan anak sehingga mencapai keadilan dan kesetaraan gender

-

Persentase Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yang mendapatkan pelayanan

% 5 60

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Urusan Wajib PP dan PA

Dinas PP & PA

Meningkatkan Peran Serta dan Partisipasi Perempuan dan Kelembagaan

Masyarakat Dalam Pembangunan Melalui Berbagai Program yang Mendorong Peningkatan Kualitas

Mendorong peningkatan peran serta kesetaraan gender dan hak anak dalam pembangunan

sehingga mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Gender Indeks Pemberdayaan Gender (IDG dan

-

Persentase Peran serta Perempuan Dalam Bidang

Politik untuk Mencapai Kuota 30%, Sosial, Budaya dan Ekonomi

% 2 65

Program Peningkatan

Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan

Urusan Wajib PP dan PA

Dinas PP & PA dan KPUD

Page 380: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-21

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

IPG)

Urusan Tenaga Kerja

Tersedianya Tenaga Kerja yang Berkualitas

Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Peningkatan

Kualitas SDM Tenaga Kerja Melalui Pengembangan Keterampilan, dan pelayanan Perlindungan Ketenagakerjaan

-

Jumlah Calon

Tenaga Kerja Terlatih

Orang 5 10

Program Peningkatan

Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

Urusan Ketenagakerjaan

Dinas TenagaKerja

-

Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar di Tempatkan

Orang 30 80

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Urusan Ketenagakerjaan

Dinas TenagaKerja

-

Jumlah Perusahaan Mendapatkan Pembinaan

Lembaga/ Perusahaa

n 17 50

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenaga kerjaan

Urusan Ketenagakerjaan

Dinas TenagaKerja

-

Jumlah kasus Hubungan Industrial yang Terselesaikan

Kasus 5 30

Program Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Urusan Ketenagakerjaan

Dinas TenagaKerja

Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Terwujudnya pelayanan kesehatan yang

bermutu dan terjangkau

Peningkatan kualitas layanan kesehatan

Meningkatkan kesehatan keluarga dan kesehatan reproduksi

-

Persentase ketersediaan sarana dan prasarana KB bagi masyarakat miskin

% 60 75 Program Keluarga Berencana

Urusan Wajib Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Page 381: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-22

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

-

Jumlah pusat pelayanan informasi dan konseling yang

dibentuk

Jumlah 6 16

Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi &

Konseling KRR

Urusan Wajib Keluarga Berencana & Keluarga

Sejahtera

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana

-

Persentase data analisa dan evaluasi Kependudukan serta KB/KS

% 20 60

Program Pendegahan dan Pengendalian Penduduk

Urusan Wajib Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

-

Ratio petugas

lapangan keluarga berencana/ penyuluh keluarga berencana (PLKB/PKB) di kelurahan

Jumlah 6 43

Program

Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga

Urusan Wajib Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

- Persentase kinerja

PKB/IMP di desa/kelurahan

% 20 90

Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU

Urusan Wajib Keluarga

Berencana & Keluarga Sejahtera

Dinas Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana

-

Persentase Pelayanan KB/KS

mandiri yang dibina

% 5 55

Program Pembinaan Peran serta Masyarakat

dalam Pelayanan KB/KS yang Mandiri

Urusan Wajib Keluarga Berencana &

Keluarga Sejahtera

Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana

Urusan Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

Page 382: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-23

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

Pemantapan Peran UMKM

dan Koperasi sebagai basis perekenomian Kota Baubau

Peningkatan Kualitas Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro sebagai sumber alternatif permodalan bagi Usaha Mikro dan

Kecil

Meningkatkan akses dan realisasi pembiayaan. serta kemudahan

Legalisasi Usaha bagi Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro Lainnya

-

Persentase Koperasi dan UMKM yang

difasilitas untuk mendapatkan skim kredit

% 5 20

Program Pembiayaan

Koperasi dan UMKM

Urusan Wajib Koperasi dan UMKM

Dinas Koperasi. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah

Peningkatan kualitas kelembagaan

dan usaha koperasi. serta perlindungan dan dukungan usaha bagi koperasi dan UMKM

- Jumlah Koperasi Aktif

unit 152 175

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Optimalisasi dan peningkatan kompentensi serta daya saing usaha UMKM yang

sesuai dengan Potensi daerah

Meningatkan

kualitas sumberdaya pelaku UMKM melalui fasilitasi permodalan. promosi. kerjasama usaha dan Informasi Usaha

- Jumlah UMKM unit 13.441 17.508

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM

Peningkatan akses teknologi. SDM. pasar. kualitas produk dan permodalan bagi UMKM

-

Terlaksananya peningkatan sistem pendukung usaha bagi UMKM

kegiatan 0 5

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan UMKM

Page 383: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-24

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

Terciptanya Iklim Usaha yang kondusif melalui Pengembangan Kewirausahaan

dan sistem pendukung Usaha bagi UMKM

-

Jumlah Koperasi dan UMKM yang terpantau

penyelenggaraan aktifitasnya

Persen 10 40

Program Penciptaan Iklim Usaha yang

Kondusif

Urusan Penanaman Modal

Menciptakan

iklim usaha yang kondusif

dan Kemudahan

investasi

Meningkatkan

koordinasi dan sinergitas antar stakeholder penanaman modal

Fasilitasi dan mediasi antara pelaku usaha dengan Investor

- Jumlah Investor PMDN/PMA

investor 390 1300

Program

Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Urusan Wajib penanaman Modal

Dinas PM dan PTSP

- Terselenggaranya Promosi peluang

penanaman modal

event 0 3

Program Peningkatan Iklim Investasi

dan Realisasi Investasi

-

Cakupan Jumlah Perusahaaan yang ditinjau

penyelenggaraan Penanaman Modalnya

% 0 15

Program penyiapan potensi sumberdaya.

sarana. dan prasarana Penanaman Modal

Page 384: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-25

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

Meningkatkan

Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Penyederhanaan prosedur

perijinan serta optimalisasi pemanfaatan TIK dalam pelayanan perijinan.

- Durasi Waktu Rata-Rata pengurusan Izin

hari 28 hari 7 hari

Program peningkatan pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu

-

Cakupan Pengawasan Layanan Perizinan Terpadu

Persen 8% 60%

Program pengembangan layanan. penanganan pengaduan dan penyelenggaraan pengawasan layanan

perizinan terpadu

Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Terwujudnya kapasitas

kepemudaan, Olahraga dan kepramukaan yang

berkualitas

Peningkatan pembinaan dan pemberdayaan kelembagaan kepemudaan,

keolahragaan dan

kepramukaan

Meningkatkan peran serta dan partisipasi

kepemudaan dalam sosial kemasyarakatan

- Jumlah organisasi kepemudaan

organisasi 10 17 Program Peningkatan

Peran Serta Kepemudaan

Urusan Wajib Kepemudaan &

Olahraga

Dinas Pemuda &

Olah Raga -

Jumlah kegiatan

kepemudaan kegiatan 8 23

- Jumlah Pemuda yang berprestasi

Orang 7 10

Meningkatkan

sarana dan prasarana olahraga yang representatif

-

Jumlah Sarana dan Prasana Olahraga yang dapat dimanfaatkan

Unit/GOR 5 7

Program

Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga dan Kepramukaan

Urusan Wajib Kepemudaan dan Olah Raga

Dinas Pemuda & Olah Raga

- Jumlah organisasi olah raga

organisasi 17 20

- Jumlah kegiatan olah raga

kegiatan 22 53

- Jumlah organisasi Kepramukaan

organisasi 12 20

Page 385: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-26

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

- Jumlah kegiatan Keramukaan

kegiatan 2 7

-

Persentase rumah tangga yang melaksanakan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

80 32 65

Urusan Pangan

Tersedianya stok dan distribusi

pangan untuk mendukung aktivitas ekonomi Kota Baubau

Memfasilitasi ketersediaan dan

kemudahan pangan bagi masyarakat

Meringankan terpenuhinya

kebutuhan pangan masyarakat

- Score Pola Pangan Harapan (PPH)

% 90 95 Program Ketahanan Pangan

Pangan Dinas Ketahanan Pangan

- Ketersedian Energi dan Protein/Kapita

% 90 95 Program Diversifikasi Pangan

Pangan Dinas Ketahanan Pangan

Urusan Pertanian

Meningkatnya produktivitas hasil pertanian secara berkelanjutan

Mengembangkan sistem agribisnis yang berdaya saing

-

Produtivitas

bahan pangan utama lokal

Program Peningkatan

Produksi Pertanian / Perkebunan

Pertanian Dinas Pertanian

- Padi Ton/hektar

4.01

4.40

Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

Pertanian Dinas Pertanian

- Jagung Ton/hektar

2.30

2.31

Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

Pertanian Dinas Pertanian

Page 386: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-27

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

- Ubi Kayu Ton/hektar 9.09 9.09

Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

Pertanian Dinas Pertanian

- Buah-buahan KW/Ha 15,904 16

Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

Pertanian Dinas Pertanian

- Sayur-sayuran Kg/Ha 51,09 51,5

Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

Pertanian Dinas Pertanian

- Produksi peternakan

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Peternakan Dinas Pertanian

- Daging sapi Kg 189,542 190

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Peternakan Dinas Pertanian

- Daging kambing Kg 13,579 15

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Peternakan

Peternakan Dinas Pertanian

- Daging unggas Kg 36,632 37

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Peternakan Dinas Pertanian

Page 387: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-28

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

- Telur Kg 211,716 215

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Peternakan Dinas Pertanian

Urusan Kelautan dan Perikanan

Meningkatnya produktivitas hasil perikanan secara optimal

Mengembangkan potensi Kelautan dan dan perikanan

- Peningkatan produksi Ikan Konsumsi

7,438 8

Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian

Sumberdaya Kelautan

Kelautan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan

Urusan Perdagangan

Penguatan

Peran Kota Baubau sebagai

Kawasan Strategis Perdagangan

Regional

Meningkatkan ketersediaan dan kelancaran distribusi barang kebutuhan masyarakat pada tingkat harga yang wajar dan

terjangkau

Pengembangan dan Revitalisasi Jaringan Distribusi

Perdagangan. serta Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting

--

Jumlah Pasar

Terbangun dan di Revitalisasi

Lapak dan kios

534 1600

Program Peningkatan

Efisien Perdagangan Dalam Negeri

Urusan Pilihan Perdagangan

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pengembangan

aktivitas Perdagangan

Antar Pulau dan Penyelenggaraan promosi dagang komoditi unggulan

- Nilai Perdagangan Antar pulau

juta Rupiah

101.215.38

350.000

Program

Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Page 388: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-29

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan

Umum

Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

RPJMD RPJMD

Peningkatan pengawasan barang dan jasa

beredar

Pelaksanaan metrologi legal berupa tera. tera ulang dan

pengawasan.

- Jumlah UTTP yang ditera dan tera ulang

Unit 94

200

Program perlindungan Konsumen dan Pengamanan

Perdagangan

Urusan Perindustrian

Pergeseran Aktifitas ekonomi masyarakat

dari ekstraksi SDA ke

Industri Pengolahan

Berkembangnya industri kecil menengah yang mengolah SDA

daerah menjadi aneka produk berkualitas dan berdaya saing

Berkembangnya sentra industri potensial. industri kreatif. dan industri kecil menengah lainnya

-

Jumlah Kelompok Industri Kecil Menengah yang

dibina

kelompok 5 120

Program pengembangan Industri Kecil

dan Menengah

Urusan Pilihan

Perindustrian

Dinas

Perdagangan dan Perindustrian

- Jumlah Sentra Industri Potensial

kawasan 3 12

Program Pengembangan Sentra Industri Potensial

Fasilitasi penerapan teknologi tepat guna bagi IKM

-

Fasilitasi pengembangan Teknologi Tepat Guna

Kegiatan 2 4

Program Promosi Produk Unggulan Daerah

Diverifikasi dan

Perluasan promosi Produk Unggulan Daerah

- Jumlah Pelaku Usaha yang mengikuti Promosi

pelaku 10 75

Program

Pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna

Page 389: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-30

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

7.4. Mewujudkan Kota Baubau Sebagai Kota Budaya dan Tujuan Wisata yang Populer

Visi : Terwujudnya Baubau yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya Tahun 2013-2018

Misi : Mewujudkan Kota Baubau Sebagai Kota Budaya dan Tujuan Wisata yang Populer

Tujuan : Mengembangkan Nilai-nilai Budaya Lokal dalam Tatanan Kehidupan Sosial Kemasyarakat dan

Pariwisata

Tabel 7.4

Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi 4

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD Penanggung

Jawab

Kondisi Awal

RPJMD

Kondisi Akhir

RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Urusan Pariwisata

Meningkatkan eksistensi Baubau

dalam jaringan industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nasional

Mewujudkan Destinasi Wisata.

Kemitraaan. dan Kelembagaan yang berkualitas dan memiliki daya saing global

Pengelolaan daya tarik. kawasan

strategis. dan destinasi Pariwisata

Jumlah obyek

wisata yang dikembangkan

ODTW 15 21

Program Pengembangan

Destinasi Pariwisata

Urusan Pilihan

Pariwisata

Dinas Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif

Meningkatkan Jumlah Kerjasama Kemitraan Pariwisata

Jumlah kerjasana pariwisata Kerjasama 1 3

Program Pengembangan

Kemitraan

Mengembangkan Promosi Wisata yang efektif

Jumlah Kegiatan Promosi pada skala regional. nasional dan internasional

Kegiatan 3 5

Program Pengembangan

Pemasaran Pariwisata

Page 390: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-31

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan

Bidang

Urusan

SKPD Penanggung

Jawab

Kondisi Awal

RPJMD

Kondisi Akhir

RPJMD

Mendorong Tumbuh dan berkembangnya pelaku Ekonomi Kreatif

Penyediaan prasarana sebagai ruang berekspresi. berpromosi dan berinteraksi bagi

insan kreatif di Kota Baubau

Jumlah Sub Sektor Terbina

sub sektor Ekonomi Kreatif

1 3 Program

Pengembangan Ekonomi Kreatif

Page 391: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-32

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

7.5 Mewujudkan Kota Baubau sebagai Kota Indah Dalam Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Visi : Terwujudnya Baubau yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya Tahun 2013-2018

Misi : Mewujudkan Kota Baubau yang Indah dalam Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan : Meningkatkan Pelestarian Lingkungan Hidup untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Tabel 7.5

Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi 5

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD

Penanggung Jawab

Kondisi Awal

RPJMD

Kondisi Akhir

RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Urusan Perumahan rakyat dan kawasan permukiman

Terwujudnya ketersediaan perumahan

masyarakat didukung

dengan kualitas permukiman

perkotaan

Meningkatkan kualitas kondisi perumahan dan pemahaman masyarakat terhadap lingkungan

permukiman.

Penataan kawasan perumahan melalui penyediaan hunian dan ruang terbuka hijau yang layak dan

terjangkau

- Presentase Jumlah rumah layak huni

% 60 80 Program Pengembangan Perumahan

Urusan Perumahan dan kawasan Pemukiman

Dinas Perumahan dan Kawasan

Permukiman

-

Presentase Rehabilitasi Rumah Masyarakat yang Terkena Bencana

% 0 30 Program Pengembangan Perumahan

Urusan Perumahan dan kawasan Pemukiman

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

-

Luasan ruang

terbuka hijau melalui pengembangan taman kota dan jalur hijau

% 20 30

Program Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Urusan Perumahan dan kawasan Pemukiman

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Page 392: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-33

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

-

Presentase Ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) Yang terpelihara

% 24 50

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Urusan Perumahan dan kawasan Pemukiman

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Meningkatnya pengelolaan areal pemakaman

-

rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk.

% 20 45 Program Pengelolaan Areal Pemakaman

Urusan Perumahan dan kawasan Pemukiman

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Meningkatkan pemahaman masyarakat

terhadap pentingnya peningkatan kualitas lingkungan pemukiman

-

Presentase Komunitas

Perumahan yang Mendapatkan Pelatihan

% 50 80

Program

Pemberdayaan Komunitas Perumahan

Urusan Perumahan dan kawasan Pemukiman

Dinas

Perumahan dan Kawasan Permukiman

Terwujudnya lingkungan

yang berkualitas dan merata pada

kawasan pemukiman kumuh

Meningkatkan infrastruktur lingkungan pada kawasan permukiman kumuh.

Pembangunan sarana prasarana dasar pada kawasan permukiman kumuh.

-

Prosentase terbangunnya infrastrukur

kawasan pemukiman kumuh

% 10 80

Program Peningkatan

kualitas permukiman

Urusan Perumahan

dan kawasan Pemukiman

Dinas Perumahan dan

Kawasan Permukiman

-

Proporsi lingkungan perumahan dengan akses pada fasilitas

sanitasi yang layak

% 30 76 Program Lingkungan Sehat Perumahan

Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Page 393: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-34

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

Tersedianya prasarana, sarana dan utilitas (PSU) yang merata pada Permukiman perkotaan

Meningkatkan Prasarana Sarana Utilitas pada kawasan

permukiman perkotaan

Terbangunnya PSU Kawasan Permukiman

-

Presentase sarana prasarana utilitas terbangun pada

kawasan permukiman perkotaan

% 20 30

Program peningkatan sarana prasarana

Utilitas

Urusan Perumahan dan kawasan Pemukiman

Dinas Perumahan dan Kawasan

Permukiman

Meningkatnya Jumlah data bidang perumahan

Pemutahiran informasi data bidang perumahan

-

Tersedianya informasi data bidang perumahan

% 20 75

Program Penyusunan dan Sinkronisasi Data Bidang Perumahan

Urusan Perumahan dan kawasan Pemukiman

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Urusan Penataan Ruang

Terwujudnya perencanaan,

pemanfaatan dan pengendalian

tata ruang kota yang efisien,

konsisten dan berkelanjutan.

Meningkatkan proses perencanaan,

pemanfaatan dan pengendalian ruang kota untuk mewujudkan tata ruang kota wilayah dan kawasan permukiman yang teratur.

Penyusunan dokumen perencanaan ruang wilayah

kota dan kawasan

- Tersedianya Perda RT/RW

Perda 1 1

Program Perencanaan Tata Ruang

Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

-

Presentase

tersusunnya dokumen Tataruang dan Kawasan

% 10 75 Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian pembangunan

yang mengacu kepada rencana tata ruang

-

Presentase ruang kota termanfaatkan sesuai dengan

rencana tata ruang wilayah Kota Baubau

% 20 50 Program Pemanfaatan

Ruang

Urusan Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

Page 394: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-35

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

wilayah.

-

Presentase tersusunnya regulasi pemanfaatan

ruang

% 50 85 Program Pemanfaatan Ruang

Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

-

persentase masyarakat terhadap pemanfaatan ruang

% 50 85 Program Pemanfaatan Ruang

Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

-

Presentase bangunan dan

lingkungan permukiman yang tertata

% 20 50

Program

Penataan Bangunan dan Lingkungan

Urusan Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang

-

Persentase terbangunnya infrastruktur pada wilayah strategis dan

cepat tumbuh

% 25 50

Program Pengembangan wilayah strategis dan cepat

tumbuh

Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Penyelenggaraan pengendalian pembangunan

- Cakupan bangunan Ber-IMB

% 20 40

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Urusan Lingkungan Hidup

Page 395: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-36

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

Tersedianya data dan informasi

lingkungan yang dapat diakses masyarakat

Meningkatkan akses data informasi lingkungan serta penanganan pencemaran dan pengrusakan ligkungan hidup

Melaksanakan pemuhtahiran data dan informasi sumber daya alam

dan lingkungan

-

Cakupan Presentase Penyelenggaran Sistem

Informasi Lingkungan

% 25 70

Program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan

Lingkungan Hidup

Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Dinas Lingkungan Hidup

Meningkatnya Penanganan

pencemaran atau pengrusakan lingkungan hidup

-

Presentase Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat akibat adanya

dugaan pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup

% 50 80

Program Pengendalian Pencemaran dan

Pengrusakan Lingkungan Hidup

Mewujudkan kualitas

kawasan

ekowisata dan jasa lingkungan serta sumber

daya alam dan lingkungan

hidup

Meningkatkan

kualitas kawasan ekowisata dan jasa lingkungan serta sumber daya alam dan lingkungan hidup

Pengelolaan kawasan ekowisata dan jasa lingkungan

-

Presentase

kawasan ekowisata dan Jasa Lingkungan yang terkelola dengan baik.

% 25 75

Program

Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di kawasan – kawasan konservasi laut dan hutan

Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Dinas Lingkungan Hidup

Page 396: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-37

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

Optimilisasi upaya konservasi sumber daya alam dan

lingkungan hidup

-

Presentase cakupan wilayah Konservasi Daerah

Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Lainnya

% 30 90 Program Perlindungan dan

Konservasi SDA

Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Dinas Lingkungan

Hidup

Terlaksananya upaya pencegahan, dan

penanggulangan pencemaran atau pengrusakan

lingkungan.

Mengurangi laju pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup secara optimal dan terpadu

Meningkatkan pengendalian pencemaran lingkungan hidup baik limbah cair, emisi udara, limbah B3 maupun pencemaran

terhadap tanah

- Persentase Tingkat kualitas tanah

% 0 65

Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Dinas Lingkungan Hidup

-

Presentase

Pemulihan Limbah Padat dan cair

% 50 100

- Presentase Pemulihan Polusi udara

% 40 90

- Pencegahan dan pengelolaan limbah B3

% 0 50

Program

Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan Hidup

Page 397: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-38

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

Meningkatnya pencegahan terjadinya kerusakan lingkungan dari kegiatan pembangunan berkelanjutan

-

Persentase Lingkungan Masyarakat dan Perusahaan

yang dipantau Kualitas Lingkungannya

% 80 100

Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan Hidup

Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Dinas Lingkungan Hidup

-

Persentase cakupan pengawasan

terhadap pelaksanaan AMDAL , UKL-UPL

% 80 100

Menerapkan peraturan

perundangan dibidang lingkungan hidup

Menyebarluaskan peraturan

perundangan bidang lingkungan hidup

-

Pelaksanaan sosialisasi peraturan

perundangan bidang lingkungan hidup di 8 kecamatan

% 0 8

Program Pengendalian

Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan Hidup

Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Dinas

Lingkungan Hidup

Meningkatkan

kualitas dan pengelolaan

lingkungan hidup yang lestari dan

Meningkatkan kinerja pengelolaan

sampah di Kota Baubau

Meningkatnya penanganan

sampah di Kota Baubau

-

Rasio Sampah yang terangkut

terhadap Produksi Sampah

% 68 80

Program Pengembangan

Kinerja Pengelolaan Persampahan

Urusan Wajib

Lingkungan Hidup

Dinas

Lingkungan Hidup

Page 398: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-39

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD

Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal RPJMD

Kondisi

Akhir RPJMD

berkelanjutan. Tersedianya fasilitas persampahan di seluruh wilayah

kota Baubau

-

Persentase Sarana dan Prasarana Pengelolaan

Persampahan

% 0 50 Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Dinas Lingkungan Hidup

Page 399: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-40

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

7.6 Mewujudkan Kota Baubau sebagai Kota Lancar dengan Dukungan Infrastruktur yang Memadai

Visi : Terwujudnya Baubau yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya Tahun 2013-2018

Misi : Mewujudkan Kota Baubau Lancar Dengan Dukungan Infrastuktur yang Memadai Tujuan : Mengembangkan Sarana dan Prasarana Perkotaan

Tabel 7.6

Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi 6

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome) Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

RPJMD

Kondisi Akhir

RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Urusan Perhubungan

Terwujudnya sistem

transportasi Kota Baubau

yang lancar dan berkualitas dalam

meningkatkan aksesbilitas

masyarakat

Peningkatan sistem transportasi perkotaan yang memadai

Meningkatkan kualitas manajemen sistem lalulintas dan angkutan jalan

-

Nilai PAD sub sector Perhubungan (juta)

Rp.

398.2

791.4

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Urusan Wajib Perhubungan

Dinas Perhubungan

- Jumlah Uji KIR Angkutan Umum

angkutan umum

548 635

Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

Urusan Wajib Perhubungan

Dinas Perhubungan

- Persentase penyelenggaraan perparkiran

% 30 45

Program

Operasional dan Optimalisasi Penyelenggaraan Perparkiran

Urusan Wajib Perhubungan

Dinas Perhubungan

Page 400: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-41

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome)

Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

RPJMD

Kondisi

Akhir

RPJMD

-

Persentase fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, guardil)

dan penerangan jalan umum kota (PJU) jalan

% 60 75

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan

Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Urusan Wajib Perhubungan

Dinas Perhubungan

-

Presentase ketersediaan fasilitas perlengkapan

jalan (rambu,marka,guadrail dan penerangan jalan umum kota (PJU)

% 60 78

Program Pengendalian

dan Pengamanan Lalulintas

Urusan Wajib Perhubungan

Dinas Perhubungan

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana perhubungan

-

Jumlah dokumen perencanaan prasarana dan fasilitas perhubungan

dokumen 6 19

Program

Pembangunan Prasarana dan Fasilitasi Perhubungan

Urusan Wajib Perhubungan

Dinas Perhubungan

-

Pelabuhan laut/bandara/terminal Tipe C

yang representatif

Jumlah Pelabuhan

laut/bandara/terminal

Tipe C yang representatif

3 5

Program Pembangunan Sarana dan

Prasarana Perhubungan

Urusan Wajib Perhubungan

Dinas Perhubungan

Urusan Pekerjaan Umum

Terwujudnya

sarana prasarana perkotaan yang

responsive

Peningkatan sarana dan prasarana perkotaan yang berkualitas dan

inklusif

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana jalan dan

jembatan

- Panjang jalan kota yang terbangun (Km)

KM 257.44 425

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Urusan Wajib PU dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang

Page 401: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-42

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome)

Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

RPJMD

Kondisi

Akhir

RPJMD

terhadap dinamika masyarakat

-

Persentase ketersediaan alat kebinamargaan

% 10 40

Program peningkatan sarana dan prasarana

kebinamargaan

Urusan Wajib PU dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang

- Panjang jalan kota dalam kondisi baik

KM 228.8 237,5

Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Urusan Wajib PU dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

-

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

% 80 86

Program Peningkatan Jalan dan Jembatan

Urusan Wajib PU dan Penataan Ruang

Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan jasa konstruksi

- Data bidang PU dan Taru

0 Ada/Tidak Tidak

Program Penyusunan dan Sikronisasi Data

BidangPekerjaan Umum

Urusan Wajib PU dan

Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

-

Penyelenggaraan jasa konstruksi memenuhi standar jasa konstruksi

orang 10 50 Program Pembinaan Jasa Konstruksi

Urusan Wajib PU dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Page 402: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-43

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome)

Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

RPJMD

Kondisi

Akhir

RPJMD

Meningkatkan kualitas system jaringan drainase, prasarana air minum dan air limbah

-

Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan

skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun

% 42.65 52

Program

Pembangunan Saluran Drainase dan gorong-gorong

Urusan Wajib PU dan Penataan Ruang

Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

-

Persentase panjang turap/talud/ bronjong yang terbangun

% 45 60

Program Pembangunan turap/ talud/ bronjong

Urusan Wajib PU dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

-

Tersedianya

sistem air limbah setempat yang memadai

% 45 60

Program Pengembangan

Kinerja Pengelolaan Air Minumdan Air Limbah

Urusan Wajib

PU dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang

Meningkatnya kinerja layanan jaringan irigasi

dan ketersediaan air baku

- Rasio jaringan irigasi

% 63.6 80

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan Lainnya

Urusan Wajib PU dan

Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

Page 403: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VII-44

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome)

Satuan

Capaian Kinerja

Program

Pembangunan Bidang Urusan

SKPD Penanggung

Jawab

Kondisi

Awal

RPJMD

Kondisi

Akhir

RPJMD

-

Tersedianya akses air bersih yang aman melalui Sistem

Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi

% 68 79

Program Pengembangan

Pengelolaan, dan Konservasi sungai, danau dan sumberdaya air lainnya

Urusan Wajib PU dan Penataan Ruang

Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

-

Tersedianya air

baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari

% 63.10 76%

Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

Urusan Wajib PU dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Page 404: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

VIII-1

BAB VIII

IIINNNDDDIIIKKKAAASSSIII RRREEENNNCCCAAANNNAAA PPPRRROOOGGGRRRAAAMMM PPPRRRIIIOOORRRIIITTTAAASSS

SSSEEERRRTTTAAA KKKEEEBBBUUUTTTUUUHHHAAANNN PPPEEENNNDDDAAANNNAAAAAANNN

Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam

RPJMD 2013-2018 baik yang bersifat Program prioritas maupun

program dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah

termasuk pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai

Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai berikut :

VIII-1

Page 405: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-2

8.1 Rencana Program Rutin dan Kebutuhan Pendanaannya

Tabel 8.1.a Indikasi Rencana Program Rutin dan Rencana Pendanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Baubau 2013-2018

1. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR

1.1 Urusan Wajib Pendidikan

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja

Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

1

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. URUSAN WAJIB

1.1 Urusan Pendidikan

4.136

2.638

2.728

2.828

2.927

3.040

1.1.1 Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan 2.313

728

732

745

759

785

1. Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

85%% 75% 537 80% 540 85% 540 90% 550 95% 550 100% 560 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2. Program peningkatan

sarana dan prasarana aparatur

Cakupan

pelayanan sarana dan prasarana aparatur

89% 90% 1.711 95% 120 96% 120 97% 120 98% 130 100% 140 100%

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaaan

3. Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS pada Aparatur

0% 85% 26 87% 27 90% 28 92% 29 94% 30 96% 31 96%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

4. Program peningkatan

kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber

daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

0% 75% 15 80% 17 82% 20 84% 22 87% 25 90% 30 90%

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaaan

5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

8 Dok 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

Page 406: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-3

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD

Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1.1.2 SMP se-Kota Baubau

918

969

1.020

1.071

1.121

1.172

1.1.2.1 SMP Negeri 1 Baubau

1 Program pelayanan

administrasi perkantoran

Cakupan

pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 47 40% 48 60% 49 80% 50 90% 51 100% 52 100%

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 23 40% 24 60% 25 80% 26 90% 27 100% 28 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan

Seragam PNS 20% 20% 23 40% 24 60% 25 80% 26 90% 27 100% 28 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

1.1.2.2 SMP Negeri 2 Baubau

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 37 40% 38 60% 39 80% 40 90% 41 100% 42 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan

sarana dan prasarana aparatur

Cakupan

pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 19 40% 20 60% 21 80% 22 90% 23 100% 24 100%

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 14 40% 15 60% 16 80% 17 90% 18 100% 19 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

1.1.2.3 SMP Negeri 3 Baubau

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 51 40% 52 60% 53 80% 54 90% 55 100% 56 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 15 40% 16 60% 17 80% 18 90% 19 100% 20 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan Cakupan 20% 20% 12 40% 13 60% 14 80% 15 90% 16 100% 17 100% Dinas

Page 407: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-4

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD

Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

disiplin aparatur penggunaan Seragam PNS

Pendidikan dan

Kebudayaaan

1.1.2.4 SMP Negeri 4 Baubau

1 Program pelayanan

administrasi perkantoran

Cakupan

pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 43 40% 44 60% 45 80% 46 90% 47 100% 48 100%

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 21 40% 22 60% 23 80% 24 90% 24 100% 25 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan

disiplin aparatur

Cakupan

penggunaan Seragam PNS

20% 20% 14 40% 15 60% 16 80% 17 90% 18 100% 19 100%

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaaan

1.1.2.5 SMP Negeri 5 Baubau

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi

perkantoran

20% 20% 31 40% 32 60% 33 80% 34 90% 35 100% 36 100%

Dinas Pendidikan

dan

Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 11 40% 12 60% 13 80% 14 90% 15 100% 16 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 8 40% 9 60% 10 80% 11 90% 12 100% 13 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

1.1.2.6 SMP Negeri 6 Baubau

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 31 40% 32 60% 33 80% 34 90% 35 100% 36 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana

20% 20% 12 40% 13 60% 14 80% 15 90% 16 100% 17 100% Dinas

Pendidikan dan

Page 408: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-5

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD

Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

aparatur Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 6 40% 7 60% 8 80% 9 90% 10 100% 11 100%

Dinas Pendidikan

dan

Kebudayaaan

1.1.2.7 SMP Negeri 7 Baubau

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 30 40% 31 60% 32 80% 33 90% 34 100% 35 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur

Cakupan pelayanan sarana

dan prasarana aparatur

20% 20% 17 40% 18 60% 19 80% 20 90% 21 100% 22 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 9 40% 10 60% 11 80% 12 90% 13 100% 14 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

1.1.2.8 SMP Negeri 8 Baubau

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 45 40% 46 60% 47 80% 48 90% 49 100% 50 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 17 40% 18 60% 19 80% 20 90% 21 100% 22 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 11 40% 12 60% 13 80% 14 90% 15 100% 16 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

1.1.2.9 SMP Negeri 9 Baubau

1 Program pelayanan administrasi

perkantoran

Cakupan pelayanan

administrasi

20% 20% 30 40% 31 60% 32 80% 33 90% 34 100% 35 100% Dinas

Pendidikan

dan

Page 409: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-6

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD

Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

perkantoran Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur

Cakupan pelayanan sarana

dan prasarana aparatur

20% 20% 16 40% 17 60% 18 80% 19 90% 20 100% 21 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 6 40% 7 60% 8 80% 9 90% 10 100% 11 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

1.1.2.10 SMP Negeri 10 Baubau

1 Program pelayanan

administrasi perkantoran

Cakupan

pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 29 40% 30 60% 31 80% 32 90% 33 100% 34 100%

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 16 40% 17 60% 18 80% 19 90% 20 100% 21 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan

Seragam PNS 20% 20% 9 40% 10 60% 11 80% 12 90% 13 100% 14 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

1.1.2.11 SMP Negeri 11 Baubau

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 28 40% 29 60% 30 80% 31 90% 32 100% 33 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 13 40% 14 60% 15 80% 16 90% 17 100% 18 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 5 40% 6 60% 7 80% 8 90% 9 100% 10 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

1.1.2.12 SMP Negeri 12 Baubau

Page 410: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-7

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD

Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 25 40% 26 60% 27 80% 28 90% 29 100% 30 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan

sarana dan prasarana aparatur

Cakupan

pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 22 40% 23 60% 24 80% 25 90% 26 100% 27 100%

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 7 40% 8 60% 9 80% 10 90% 11 100% 12 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

1.1.2.13 SMP Negeri 13 Baubau

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 19 40% 20 60% 21 80% 22 90% 23 100% 24 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 6 40% 7 60% 8 80% 9 90% 10 100% 11 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan

disiplin aparatur

Cakupan

penggunaan Seragam PNS

20% 20% 3 40% 4 60% 5 80% 6 90% 7 100% 8 100%

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaaan

1.1.2.14. SMP Negeri 14 Baubau

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 20 40% 21 60% 22 80% 23 90% 24 100% 25 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 8 40% 9 60% 10 80% 11 90% 12 100% 13 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 4 40% 5 60% 6 80% 7 90% 8 100% 9 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

Page 411: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-8

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD

Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1.1.2.15 SMP Negeri 15 Baubau

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 20 40% 21 60% 22 80% 23 90% 24 100% 25 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 10 40% 11 60% 12 80% 13 90% 14 100% 15 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 4 40% 5 60% 6 80% 7 90% 8 100% 9 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

1.1.2.16 SMP Negeri 16 Baubau

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 19 40% 20 60% 21 80% 22 90% 23 100% 24 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana

aparatur

20% 20% 7 40% 8 60% 9 80% 10 90% 11 100% 12 100%

Dinas Pendidikan

dan

Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 2 40% 3 60% 4 80% 5 90% 6 100% 7 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

1.1.2.17 SMP Negeri 17 Baubau

1 Program pelayanan administrasi

perkantoran

Cakupan pelayanan

administrasi perkantoran

20% 20% 33 40% 34 60% 35 80% 36 90% 37 100% 38 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 6 40% 7 60% 8 80% 9 90% 10 100% 11 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan

Seragam PNS

20% 20% 4 40% 5 60% 6 80% 7 90% 8 100% 9 100% Dinas

Pendidikan

dan

Page 412: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-9

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD

Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Kebudayaaan

1.1.5 TK Negeri Pembina

56

59

62

65

68

71

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 34 40% 35 60% 36 80% 37 90% 38 100% 39 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 18 40% 19 60% 20 80% 21 90% 22 100% 23 100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaaan

3 Program peningkatan

disiplin aparatur

Cakupan

penggunaan Seragam PNS

20% 20% 4 40% 5 60% 6 80% 7 90% 8 100% 9 100%

Dinas

Pendidikan dan

Kebudayaaan

Page 413: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-10

1.2 Urusan Wajib Kesehatan

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

di Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1.2. Kesehatan

5.417

5.444

5.477

5.510

5.543

5.576

1.2.1. Dinas Kesehatan

1.711

1.723

1.739

1.755

1.771

1.787

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 837 40% 840 60% 845 90% 850 85% 855 90% 860 90%

Dinas Kesehatan

2 Program peningkatan

sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan

prasarana aparatur 25% 20% 637 50% 640 65% 645 85% 650 80% 655 85% 660 85%

Dinas Kesehatan

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 185 40% 190 60% 195 90% 200 90% 205 90% 210 90% Dinas

Kesehatan

4 Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang

memiliki kompetensi sesuai bidangnya

15% 20% 28 55% 29 85% 30 95% 31 95% 32 95% 33 95%

Dinas Kesehatan

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

8 Dok 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok

Dinas Kesehatan

1.2.2 BLUD RSUD

3.706

3.721

3.738

3.755

3.772

3.789

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 2.054 40% 2.060 60% 2.065 80% 2.070 90% 2.075 100% 2.080 100% BLUD RSUD

2 Program peningkatan sarana dan

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 1.328 40% 1.330 60% 1.335 80% 1.340 90% 1.345 100% 1.350 100% BLUD RSUD

Page 414: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-11

Bidang Urusan Pemerintahan

Dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja di

Akhir

Periode RPJMD

SKPD

Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

prasarana aparatur

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan penggunaan Seragam PNS

20% 20% 230 40% 235 60% 240 80% 245 90% 250 100% 255 100% BLUD RSUD

4 Program

peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber

daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

20% 20% 39 40% 40 60% 41 80% 42 90% 43 100% 44 100% BLUD RSUD

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

20% 20% 55 40% 56 60% 57 80% 58 90% 59 100% 60 100% BLUD RSUD

Page 415: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-12

1.3 Urusan Wajib Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal RPJMD (Tahun 2012)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja

Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1.3. Pekerjaan Umum

913

931

950

969

979

999

1.3.1 Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang

913

931

950

969

979

999

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

25% 45% 650 70% 660 75% 670 90% 675 90% 680 95% 685 95%

Dinas Pekerjaan

Umum dan Pentaan Ruang

2 Program

peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan

pelayanan sarana dan prasarana aparatur

60% 70% 186 75% 190 83% 195 85% 200 70% 200 100% 210 100%

Dinas

Pekerjaan Umum dan

Pentaan Ruang

3 Program peningkatan displin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS 30% 30% 33 75% 34 75% 36 85% 40 80% 42 95% 45 90%

Dinas Pekerjaan

Umum dan Pentaan Ruang

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

65% 70% 20 75% 23 80% 25 80% 30 85% 33 95% 35 95%

Dinas Pekerjaan

Umum dan Pentaan Ruang

5 Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan

menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

8 Dok 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok

Dinas Pekerjaan

Umum dan Pentaan Ruang

Page 416: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-13

1.4 Urusan Wajib Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode

RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1.3. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

1.3.1 Dinas Perumahan

Rakyat dan Kawasan Pemukiman

1 Program pelayanan administrasi

perkantoran

Cakupan pelayanan

administrasi perkantoran

0 0 0 0 0 0 0 0 0 85% 680 95% 685 95%

Dinas Perumahan

Rakyat dan Kawasan

Pemukiman

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

0 0 0 0 0 0 0 0 0 90% 200 100% 210 100%

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan

Pemukiman

3 Program

peningkatan displin aparatur

Cakupan

Penggunaan Seragam PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90% 42 95% 45 90%

Dinas

Perumahan Rakyat dan Kawasan

Pemukiman

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki

kompetensi sesuai bidangnya

0 0 0 0 0 0 0 0 0 90% 33 95% 35 95%

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan

Pemukiman

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan

Pemukiman

Page 417: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-14

1.5 Urusan Wajib Sosial

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD (Tahun)

CapaianKinerja Program Dan KerangkaPendanaan Kondisi Kinerja

di Akhir

Periode

RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

1.13. Sosial

492

502

513

522

533

544

1.13.1 Dinas Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi

492

502

513

522

533

544

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

65% 70% 333 75% 335 80% 337 85% 339 90% 342 95% 345 95%

Dinas Sosial, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi

2 Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

50% 60% 109 65% 111 70% 114 75% 116 80% 118 90% 120 90%

Dinas Sosial, Tenaga Kerja

danTransmigrasi

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

60% 65% 15 70% 17 75% 19 80% 20 85% 22 90% 25 90%

Dinas Sosial, Tenaga Kerja

dan

Transmigrasi

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

50% 60% 25 65% 27 70% 30 75% 32 80% 35 85% 37 85%

Dinas Sosial, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi

5 Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat

ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

7 Dok 7 Dok 10 7 Dok 12 7 Dok 13 7 Dok 15 7 Dok 16 7 Dok 17 7 Dok

Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Page 418: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-15

2. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB TIDAK BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR

2.1 Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun)

CapaianKinerja Program Dan KerangkaPendanaan Kondisi Kinerja

di Akhir Periode

RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

2.1 Kepemudaan & Olahraga

533

544

2.1.1 Dinas Kepemudaan &

Olahraga

533

544

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

0 0 0 0 0 0 0 0 0 90% 342 95% 345 95%

Dinas Kepemudaan & Olahraga

2 Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

0 0 0 0 0 0 0 0 0 80% 118 90% 120 90%

Dinas Kepemudaan & Olahraga

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

0 0 0 0 0 0 0 0 0 85% 22 90% 25 90% Dinas

Kepemudaan & Olahraga

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

0 0 0 0 0 0 0 0 0 80% 35 85% 37 85%

Dinas Kepemudaan & Olahraga

5 Program peningkatan pengembangan

sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan

menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Dok 16 7 Dok 17 7 Dok

Dinas Kepemudaan

& Olahraga

Page 419: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-16

2.2 Urusan Wajib Tenaga Kerja

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun)

CapaianKinerja Program Dan KerangkaPendanaan Kondisi Kinerja di

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

2.2 Ketenagakerjaan

533

544

2.2.1 Dinas Ttenaga Kerja

533

544

1 Program pelayanan

administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi

perkantoran

0 0 0 0 0 0 0 0 0 90% 342 95% 345 95%

Dinas Tenaga Kerja

2 Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

0 0 0 0 0 0 0 0 0 80% 118 90% 120 90%

Dinas Tenaga Kerja

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

0 0 0 0 0 0 0 0 0 85% 22 90% 25 90% Dinas

Tenaga Kerja

4 Program peningkatan

kapasitas sumber daya aparatur

Persentase

sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

0 0 0 0 0 0 0 0 0 80% 35 85% 37 85%

Dinas

Tenaga Kerja

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan

laporan kinerja dan keuangan

0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Dok 16 7 Dok 17 7 Dok

Dinas Tenaga Kerja

Page 420: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-17

2.3 Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

2.3 Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak

313

318

325

332

339

346

1.11.1

Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan Anak

313

318

325

332

339

346

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 237 40% 240 60% 245 80% 250 90% 255 100% 260 100%

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana

aparatur

20% 20% 40 40% 41 60% 42 80% 43 90% 44 100% 45 100%

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

3 Program peningkatan displin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

20% 20% 11 40% 11 60% 12 80% 12 90% 12 100% 13 100%

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

4 Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang

memiliki kompetensi sesuai bidangnya

20% 20% 15 40% 15 60% 16 80% 16 90% 17 100% 17 100%

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

20% 20% 10 40% 10 60% 11 80% 11 90% 11 100% 12 100%

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

Page 421: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-18

2.4 Urusan Wajib Pangan

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal RPJM

D (Tahu

n )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan

Kondisi

Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target

Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

2. URUSAN WAJIB

2.4 Urusan Pangan

-

-

-

-

445

648

2.4.1

Dinas Ketahanan Pangan

-

-

-

-

445

648

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20%

20% 300 40% 500 100% Dinas

Ketahanan Pangan

2 Program peningkatan sarana dan

prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan

prasarana aparatur

20%

20% 103 40% 105 100% Dinas

Ketahanan

Pangan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

20%

20% 12 40% 12 100% Dinas

Ketahanan Pangan

4 Program peningkatan

kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber

daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

20%

20% 15 40% 15 100% Dinas

Ketahanan Pangan

Page 422: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-19

Bidang Urusan Pemerintahan

Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi

Kinerj

a

Awal RPJM

D (Tahu

n )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD

Penanggung Jawab

Tahun 2013

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target

Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan

kinerja dan keuangan

20%

20% 15 40% 15 100% Dinas

Ketahanan Pangan

2.5 Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun

)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja di Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1.8. Lingkungan Hidup

2.689

2.698

2.751

2.772

2.792

2.816

1.8.1. Dinas Lingkungan

Hidup

466

439

476

483

490

498

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 379 100% 380 100% 385 100% 390 100% 395 100% 400 100%

Dinas Lingkungan

Hidup

2 Program sarana dan

prasarana aparatur

Cakupan

pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 46 100% 47 100% 48 100% 49 100% 50 100% 51 100%

Dinas

Lingkungan Hidup

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

20% 20% 11 100% 11 100% 12 100% 12 100% 12 100% 13 100% Dinas

Lingkungan Hidup

Page 423: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-20

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja di Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai

bidangnya

20% 20% 30 45% 0 50% 31 60% 32 80% 33 80% 34 100%

Dinas Lingkungan

Hidup

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

8 Dok 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok

Dinas Lingkungan

Hidup

Page 424: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-21

2.6 Urusan Wajib Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1.10. Kependudukan dan

Pencatatan Sipil

614

619

626

633

640

648

1.10.1 Kependudukan

dan Pencatatan Sipil

614

619

626

633

640

648

1 Program pelayanan administrasi

perkantoran

Cakupan pelayanan

administrasi perkantoran

20% 20% 522 40% 525 60% 530 80% 535 90% 540 100% 545 100%

Kependudukan dan

Pencatatan

Sipil

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 54 40% 55 60% 56 80% 57 90% 58 100% 59 100%

Kependudukan

dan

Pencatatan

Sipil

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS 20% 20% 13 40% 13 60% 14 80% 14 90% 15 100% 15 100%

Kependudukan dan

Pencatatan

Sipil

4 Program peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang

memiliki kompetensi sesuai bidangnya

20% 20% 15 40% 15 60% 16 80% 16 90% 17 100% 17 100%

Kependudukan dan

Pencatatan

Sipil

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja

20% 20% 10 40% 10 60% 11 80% 11 90% 11 100% 12 100%

Kependudukan

dan

Pencatatan Sipil

Page 425: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-22

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

capaian kinerja dan keuangan

dan keuangan

Page 426: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-23

2.7 Urusan Wajib Pegendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1.02.08.01

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

313

309,7

547,6

866,2

339

346

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 237 30% 258,9 50% 419,6 70% 520,9 80% 343,8 90% 378 90% Dinas

Pengendalian Penduduk & KB

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 40 30% 30,8 50% 50 80% 216 90% 94,7 100% 103 100%

Dinas Pengendalian Penduduk &

KB 3 Program peningkatan

displin aparatur Cakupan Penggunaan Seragam PNS

20% 20% 11 30% 10 40% 16 60% 20,3 75% 18 100% 20 100%

Dinas Pengendalian Penduduk &

KB 4 Peningkatan kapasitas

sumber daya aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

20% 20% 15 40% Tidak ada

50% 20 80% 60 90% 60 100% 66 100%

Dinas Pengendalian Penduduk &

KB

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

20% 20% 10 40% 10 50% 42 70% 49 80% 43 90% 49 90%

Dinas Pengendalian

Penduduk & KB

Page 427: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-24

2.8 Urusan Wajib Perhubungan

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator

Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal

RPJMD (Tahun 2012 )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Penanggung

Jawab Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1.7. Perhubungan 1.719

1.734

1.748

1.761

1.774

1.789

1.7.1 Dinas Perhubungan 1.719

1.734

1.748

1.761

1.774

1.789

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

65% 70% 954 75% 960 80% 965 85% 970 90% 975 95% 980 95%

Dinas Perhubungan

2 Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana

aparatur

50% 60% 634 65% 640 70% 645 75% 650 80% 655 90% 660 90%

Dinas Perhubungan

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

60% 65% 68 70% 70 75% 73 80% 75 85% 77 90% 80 90% Dinas

Perhubungan

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki

kompetensi sesuai bidangnya

50% 60% 23 65% 24 70% 25 75% 26 80% 27 85% 29 85%

Dinas Perhubungan

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

8 Dok 8 Dok 40 8 Dok 40 8 Dok 40 8 Dok 40 8 Dok 40 8 Dok 40 8 Dok

Dinas Perhubungan

Page 428: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-25

2.9 Urusan Wajib Komunikasi dan informatika

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator

Kinerja Program (Outcome)

Kondisi

Kinerja

Awal RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Penanggung

Jawab Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1.25. Komunikasi dan Informatika 364

406

413

422

430

442

1.25.1 Dinas Komunikasi dan

Informatika

364

406

413

422

430

442

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

65% 70% 315 80% 317 80% 318 90% 319 90% 320 90% 323 95% Dinas Komunikasi

dan Informatika

2 Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan

prasarana aparatur

35% 60% 21 65% 22 70% 23 83% 25 83% 27 83% 30 90% Dinas Komunikasi

dan

Informatika

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

20% 65% 8 75% 10 80% 12 90% 14 90% 15 90% 17 90% Dinas Komunikasi

dan Informatika

4 Program peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur

Persentase sumber daya

aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

0% 0% - 75% 35 75% 36 85% 38 85% 40 85% 42 85% Dinas Komunikasi

dan Informatika

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja

dan keuangan

7 Dok 7 Dok 20 7 Dok 22 7 Dok 24 7 Dok 26 7 Dok 28 7 Dok 30 7 Dok Dinas Komunikasi

dan Informatika

Page 429: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-26

2.10 Urusan Wajib Statistik

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja di Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1.23. Statistik

-

-

-

-

-

-

2.11 Urusan Wajib Persandian

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja di Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1.23. Statistik

-

-

-

-

-

-

Page 430: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-27

2.12 Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2012 )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

2.12 Urusan Koperasi, Usaha

kecil, dan menengah

2.12.1 Dinas Koperasi dan UKM

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan

administrasi perkantoran

0 0 0 0 0 0 0 12

bulan 451,23

12 bulan

470 12

bulan 481

12 bulan

Dinas Koperasi dan

UKM

2 Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana

dan prasarana aparatur

0 0 0 0 0 0 0 12

bulan 330

12 bulan

350 12

bulan 370

12 bulan

Dinas Koperasi dan UKM

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan

Seragam PNS pada Aparat

BP3M

0 0 0 0 0 0 0 96% 12 98% 15 100% 20 100%

Dinas

Koperasi dan UKM

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya

aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang

memiliki

kompetensi sesuai bidangnya

0 0 0 0 0 0 0 86% 20 88% 25 92% 25 92% Dinas

Koperasi

dan UKM

5

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan

laporan kinerja dan keuangan

0 0 0 0 0 0 0 8

dokumen

37 8

dokumen

40 8

dokumen

40

8

dokumen

Dinas Koperasi dan UKM

Page 431: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-28

Page 432: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-29

2.13 Urusan Wajib Penanaman Modal

Bidang Urusan Pemerintahan dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD (Tahun 2012 )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD

Penanggung Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

2.13 Urusan Penanaman Modal

2.13.1 Dinas Penanaman Modal dan PTSP

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan

administrasi perkantoran

12 Bulan

12 Bulan

929 12

Bulan 1,03

12 Bulan

832 12

Bulan 913

12 Bulan

1.250 12

Bulan 1.250

12 Bulan

Dinas Penanaman Modal dan

PTSP

2 Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana

dan prasarana aparatur

50% 55% 85 90% 1.720 92% 332 95% 226,9 95% 250 95% 250 95%

Dinas Penanaman Modal dan

PTSP

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

pada Aparat BP3M

75% 75% 11 75% 207 90% 14,0 90% 19,59 90% 25 90% 30 90%

Dinas Penanaman Modal dan

PTSP

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang

memiliki kompetensi sesuai

bidangnya

50% 60% 140 65% 120 70% 60,0 75% 100 80% 120 85% 150 85%

Dinas Penanaman Modal dan

PTSP

5

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan

laporan kinerja dan keuangan

8

Dok 8 Dok 83 8 Dok 31,0 8 Dok 45,5 8 Dok 137,5 8 Dok 150 8 Dok 20 8 Dok

Dinas Penanaman Modal dan

PTSP

Page 433: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-30

2.14 Urusan Wajib Perpustakaan dan Kearsipan

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

1.02.08.01

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

339

346

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

80% 343,8 90% 378 90%

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

0 0 0 0 0 0 0 0 90% 94,7 100% 103 100%

Dinas Perpustaka

an dan Kearsipan

3 Program peningkatan displin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

0 0 0 0 0 0 0 0 75% 18 100% 20 100%

Dinas Perpustaka

an dan Kearsipan

4 Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

0 0 0 0 0 0 0 0 90% 60 100% 66 100%

Dinas Perpustaka

an dan Kearsipan

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

0 0 0 0 0 0 0 0 80% 43 90% 49 90%

Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

Page 434: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-31

3. URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN

3.1 Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja di Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggun

g Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

2.5 Kelautan & Perikanan

1.338

1.342

1.349

1.355

1.362

1.369

2.5.1

Dinas Perikanan

1.338

1.342

1.349

1.355

1.362

1.369

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 1.218 35% 1.220 55% 1.225 65% 1.230 95% 1.235 95% 1.240 95% Dinas

Perikanan

2 Program

peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan

pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 59 30% 60 45% 61 60% 61 90% 62 90% 63 90% Dinas

Perikanan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

20% 20% 16 35% 16 45% 17 65% 17 80% 17 82% 18 82% Dinas

Perikanan

4 Program

Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase

sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

20% 20% 15 34% 15 45% 16 60% 16 95% 16 95% 17 95% Dinas

Perikanan

5 Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan

laporan kinerja dan keuangan 20% 20% 30 45% 30 65% 31 89% 31 95% 32 95% 32 95%

Dinas Perikanan

Page 435: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-32

3.2 Urusan Pilihan Pariwisata

Bidang Urusan Pemerintahan

Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja di

Akhir Periode RPJMD

SKPD

Penanggung Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

3.2 Pariwisata

1.338

1.342

1.349

1.355

1.362

1.369

3.2.

1

Dinas Pariwisata

1.338

1.342

1.34

9

1.355

1.36

2

1.369

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

12

Bulan

12 Bulan

652 12

Bulan 652

12 Bulan

590 12

Bulan 707

12 Bulan

780 12

Bulan 679

12 Bulan

Dinas Pariwisata

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

50% 50% 133 55% 133 60% 261 65% 465 70% 475 80% 147 90% Dinas

Pariwisata

3 Program peningkatan disiplin

aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

75% 75% 18,9 75% 18,9 85% 6,25 90% 9,00 95% 21,0

100% 22 100% Dinas

Pariwisata

4 Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

55% 55% 15,0 60% 15,0 65% 40,0 70% 32,0 80% 32,0

90% 40 100% Dinas

Pariwisata

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

8

Dok 8 Dok 30,0 8 Dok 30,0 8 Dok 30,0 8 Dok 42,0 8 Dok 42 8 Dok 42 8 Dok

Dinas Pariwisata

Page 436: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-33

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja di

Akhir Periode

RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

dan keuangan

3.3. Urusan Pilihan Pertanian

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja di akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

2. URUSAN PILIHAN

2.1. Pertanian

839

847

845

853

860

869

2.1.1 Dinas Pertanian dan

Kehutanan

839

847

845

853

860

869

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 694 35% 699 55% 694 100% 699 100% 703 100% 708 100%

Dinas Pertanian

dan kehutanan

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 103 45% 105 60% 107 100% 109 100% 111 100% 113 100%

Dinas Pertanian

dan kehutanan

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

20% 20% 12 45% 12 65% 13 100% 13 100% 13 100% 14 100%

Dinas Pertanian

dan

kehutanan

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

20% 20% 15 45% 15 60% 16 100% 16 100% 17 100% 17 100%

Dinas Pertanian

dan kehutanan

Page 437: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-34

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja di akhir Periode

RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

20% 20% 15 65% 15 89% 16 100% 16 100% 17 100% 17 100%

Dinas Pertanian

dan kehutanan

Page 438: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-35

3.4. Urusan Pilihan Perdagangan

Bidang Urusan Pemerintahan

dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

di akhir Periode RPJMD

SKPD

Penanggung Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

3.4 Urusan Perdagangan

548

555

1072,8

880,4

905,3

584

3.4.1 Dinas Perdagangan

dan Perindustrian

548

555

1072,8

880,4

905,3

584

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

12 bulan 456 12

bulan 462

12 bulan

557 12

bulan 511,9

12 bulan

562,5 12

bulan 481

12 bulan

708 100%

Dinas Perdagangan

dan Perindustrian

2 Program

peningkatan sarana dan prasarana aparatur

12 bulan 53 12

bulan 54

12 bulan

403,8 12

bulan 279

12 bulan

226,6 12

bulan 58

12 bulan

113 100%

Dinas

Perdagangan dan

Perindustrian

3 Program peningkatan disiplin aparatur

90% 14 92% 14 94% 10 96% 12 98% 13,2 100% 16 100% 14 100%

Dinas Perdagangan

dan Perindustrian

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

80% 15 82% 15 84% 70 86% 30 88% 50 92% 17 92% 17 100%

Dinas Perdagangan

dan Perindustrian

5 Program

peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

8 Dok 10 8

Dok 10

8 Dok

32 8

Dok 47,5

8 Dok

53 8

Dok 12

8 Dok

17 8 Dok

Dinas

Perdagangan dan

Perindustrian

Page 439: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-36

4. UNSUR PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Perencanaan

830

843

856

874

894

919

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

65% 70% 714 75% 716 85% 720 95% 725 95% 730 95% 740 95%

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

2 Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana

dan prasarana aparatur

50% 60% 60 75% 65 80% 70 90% 75 90% 80 90% 85 90%

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

60% 65% 13 80% 15 85% 17 90% 20 90% 25 90% 30 90%

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya

aparatur

Persentase sumber daya

aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

50% 60% 19 85% 23 85% 25 90% 30 90% 35 90% 40 90%

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

8 Dok 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Penelitian dan Pengembangan Daerah

Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

0 0 0 0 0 0 0 0 0 80% 730 90% 740 95%

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Page 440: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-37

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

0 0 0 0 0 0 0 0 0 90% 80 90% 80 90%

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80 % 25 90% 30 90%

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki

kompetensi sesuai bidangnya

0 0 0 0 0 0 0 0 0 80% 35 85% 40 85%

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Dok 24 8 Dok 24 8 Dok

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Badan Pengelola

Keuangan,Aset dan Pendapatan Daerah

1.153

1.171

1.192

1.234

1.252

1.270

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

65% 70% 847 75% 850 80% 855 85% 860 90% 863 95% 865 95%

Badan Pengelola Keuangan,Aset dan Pendapatan

Daerah

2 Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan

sarana dan prasarana aparatur

50% 60% 217 65% 218 70% 220 75% 222 80% 223 90% 225 90%

Badan Pengelola Keuangan,Aset

dan Pendapatan Daerah

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

60% 65% 29 70% 30 75% 32 80% 35 85% 37 90% 40 90%

Badan Pengelola Keuangan,Aset dan Pendapatan

Daerah

Page 441: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-38

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi

sesuai bidangnya

50% 60% 30 65% 40 70% 50 75% 80 80% 90 85% 100 85%

Badan Pengelola Keuangan,Aset dan Pendapatan

Daerah

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

8 Dok 8 Dok 30 8 Dok 33 8 Dok 35 8 Dok 37 8 Dok 39 8 Dok 40 8 Dok

Badan Pengelola Keuangan,Aset dan Pendapatan

Daerah

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

426

437

445

454

463

472

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

55% 55% 266 60% 274 65% 280 70% 285 75% 291 80% 297 90%

Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia

2 Program peningkatan sarana dan

prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

50% 50% 30 60% 30 70% 31 80% 32 90% 33 95% 34 100%

Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

50% 50% 13 55% 13 60% 14 70% 14 80% 15 90% 15 100%

Badan Kepegawaian

dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

4 Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

50% 50% 77 55% 78 65% 79 70% 80 80% 81 95% 83 100%

Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia

Page 442: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-39

Bidang Urusan Pemerintahan Dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

50% 50% 40 60% 41 70% 41 80% 42 90% 42 95% 43 100%

Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia

5. Pelayanan Umum

Bidang Urusan Pemerintahan dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD (Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja di Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Pelayanan Umum

44.098

37.119

33.058

32.541

32.755

38.127

Sekretariat Daerah

36.758

29.778

24.802

24.827

24.852

29.877

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 14.781 40% 12.785 60% 12.790 80% 12.795 90% 12.800 100% 15.805 100% Sekretariat

Daerah

2 Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur

Cakupan pelayanan sarana

dan prasarana aparatur

20% 20% 20.393 40% 15.398 60% 10.402 80% 10.407 90% 10.412 100% 12.417 100% Sekretariat

Daerah

3 Program peningkatan

displin aparatur Cakupan Penggunaan Seragam PNS

20% 20% 625 40% 630 60% 635 80% 640 90% 645 100% 650 100% Sekretariat

Daerah

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai

20% 20% 630 40% 635 60% 640 80% 645 90% 650 100% 655 100% Sekretariat

Daerah

Page 443: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-40

Bidang Urusan Pemerintahan dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja di Akhir Periode

RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

bidangnya

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja

dan keuangan

20% 20% 329 40% 330 60% 335 80% 340 90% 345 100% 350 100% Sekretariat

Daerah

Sekretariat DPRD

2.476

2.486

3.285

2.506

2.515

2.525

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

20% 20% 1.063 40% 1.065 60% 1.067 80% 1.069 90% 1.070 100% 1.072 100% Sekretariat

DPRD

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

20% 20% 1.048 40% 1.050 60% 1.500 80% 1.054 90% 1.056 100% 1.058 100% Sekretariat

DPRD

3 Program peningkatan disiplin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

20% 20% 155 40% 157 60% 500 80% 161 90% 163 100% 165 100% Sekretariat

DPRD

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki

kompetensi sesuai bidangnya

20% 20% 110 40% 112 60% 114 80% 116 90% 118 100% 120 100% Sekretariat

DPRD

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

20% 20% 100 40% 102 60% 104 80% 106 90% 108 100% 110 100% Sekretariat

DPRD

Inspektorat

212

223

233

245

256

267

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

65% 70% 130 75% 132 80% 135 85% 137 90% 140 95% 143 95% Inspektorat

2 Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

50% 60% 38 65% 40 70% 42 75% 45 80% 47 90% 50 90% Inspektorat

3 Program Peningkatan Cakupan 60% 65% 12 70% 15 75% 17 80% 20 85% 22 90% 25 90% Inspektorat

Page 444: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-41

Bidang Urusan Pemerintahan dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD

(Tahun )

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja di Akhir Periode

RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

Disiplin Aparatur Penggunaan Seragam PNS

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai

bidangnya

50% 60% 15 65% 17 70% 19 75% 21 80% 24 85% 25 85% Inspektorat

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

8 Dok 8 Dok 17 8 Dok 19 8 Dok 20 8 Dok 22 8 Dok 23 8 Dok 24 8 Dok Inspektorat

6. URUSAN PEMERINTAHAN LAIN TERKAIT KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja diAkhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Kesatuan Bangsa dan Politik

3.036

3.183

3.181

3.207

3.399

3.508

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

774

683

693

702

712

720

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi

perkantoran

65% 70% 577 75% 580 80% 581 85% 583 90% 585 95% 587 95%

Badan Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Page 445: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-42

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program

(Outcome)

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja diAkhir Periode

RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

2 Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

50% 60% 148 65% 50 70% 55 75% 57 80% 60 90% 62 90%

Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik

3 Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Cakupan

Penggunaan Seragam PNS

60% 65% 22 70% 21 75% 23 80% 24 85% 25 90% 26 90%

Badan

Kesatuan Bangsa dan

Politik

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai

bidangnya

50% 60% 15 65% 17 70% 19 75% 21 80% 24 85% 25 85%

Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

8 Dok 8 Dok 12 8 Dok 15 8 Dok 15 8 Dok 17 8 Dok 18 8 Dok 20 8 Dok

Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik

Penanggulangan Bencana Daerah

569

580

586

592

592

603

1 Program pelayanan administrasi

perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

0% 10% 457 40% 460 60% 461 80% 462 85% 462 90% 463 100%

Badan Penanggulangan Bencana

Daerah

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan

prasarana aparatur

0% 10% 80 20% 85 30% 85 40% 90 50% 90 60% 100 70%

Badan Penanggulang

an Bencana Daerah

3 Program peningkatan displin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

0% 80% 8 90% 10 100% 15 100% 15 100% 15 100% 15 100%

Badan Penanggulangan Bencana

Daerah

Page 446: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-43

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program

(Outcome)

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja diAkhir Periode

RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai

bidangnya

0% 30% 15 40% 15 60% 15 80% 15 90% 15 100% 15 100%

Badan Penanggulangan Bencana

Daerah

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

0% 40% 10 50% 10 60% 10 70% 10 80% 10 90% 10 100%

Badan Penanggulangan Bencana

Daerah

Satuan Polisi Pamong Praja

1.69

3

1.92

0

1.90

2

1.91

3 2.095

2.185

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

80% 85% 1.332 90% 1.500 90% 1.500 90% 1.500 95% 1.600 100% 1.600 100% Satuan Polisi Pamong Praja

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana

aparatur

75% 80% 160 85% 250 90% 200 90% 200 95% 260 100% 250 100% Satuan Polisi Pamong Praja

3 Program peningkatan displin aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS

80% 85% 131 85% 100 85% 100 85% 100 85% 100 100% 200 100% Satuan Polisi Pamong Praja

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang memiliki

kompetensi sesuai bidangnya

65% 70% 60 80% 60 85% 90 90% 100 100% 120 100% 120 100% Satuan Polisi Pamong Praja

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan

keuangan

75% 80% 10 85% 10 90% 12 95% 13 95% 15 100% 15 100% Satuan Polisi Pamong Praja

Page 447: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-44

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program

(Outcome)

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja diAkhir Periode

RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta) Target

Rp

(Juta)

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Program pelayanan

administrasi perkantoran Cakupan

pelayanan

administrasi

perkantoran

1

2

Bula

n

1

2

Bula

n

- 1

2

Bula

n

- 1

2

Bula

n

- 1

2

Bula

n

- 1

2

Bula

n

3

45

1

2

Bul

an

3

75

1

2

Bulan

Dinas

Pemadam

Kebakaran

dan

Penyelamata

n

Program sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan

sarana dan prasarana aparatur

50% 175 60% 225 70%

Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan Penggunaan Seragam PNS 50% 75 75 % 105 75 %

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Program peningkatan kapasitas

sumber daya aparatur

Persentase

sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya

50 % 50 75 % 75 75 %

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Program peningkatan pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tingkat ketepatan

menyerahkan laporan kinerja dan keuangan

8 Dok 8 Dok - 8 Dok - 8 Dok - 8 Dok - 8 Dok 30 8

Dok 40 8 Dok

Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan

Page 448: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-45

8.2 Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaannya

Bidang Urusan

Pemerintahan Dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator

Kinerja Program

(Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

URUSAN WAJIB

Urusan Pendidikan 4.136 2.638 2.728 2.828 2.927 3.04

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2.313 728 732 745 759 785

1 Program PAUD

Proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini

70%

85%

685

85%

754

90%

829

96%

912

98%

1,003

100%

1,003

100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Jumlah TK/PAUD

82%

85% 85% 92% 96% 98% 100% 100%

Rasio Jumlah Guru dan

Murid Taman Kanak - kanak (TK)

82%

85% 89% 92% 96% 98% 100% 100%

2

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/ MI/Paket A

75%

79%

28,375

85%

29,794

89%

31,284

95%

32,848

98%

34,49

100%

24,143

100%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Angka Partisipasi Murni (APM)

SMP/MTs/Paket B

75%

50% 85% 89% 95% 99% 100% 100%

Page 449: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-46

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/ MI

35%

45% 65% 75% 85% 85% 90% 90%

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/ MTs

35%

45% 70% 75% 85% 80% 90% 95%

Angka Putus Sekolah (APS) SD

46%

50% 50% 45% 45% 30% 20% 20%

Angka Putus Sekolah (APS) SMP

65%

75% 60% 55% 50% 40% 30% 30%

Rasio siswa/ guru jenjang

pendidikan dasar SD/MI

30%

35% 45% 55% 75% 65% 75% 80%

Rasio siswa/ guru jenjang pendidikan dasar SMP/MTs

35%

40% 55% 65% 85% 85% 90% 90%

Nilai rata-rata ujian akhir nasional SMP

80%

80% 85% 85% 90% 90% 90% 90%

Angka Melek Huruf (AMH)

45%

45% 65% 75% 80% 85% 85% 90%

Angka Kelulusan (AK) SD/MI

75%

79% 80% 89% 95% 90% 95% 95%

Angka Kelulusan (AK) SMP/MTs

70%

75% 80% 80% 95% 90% 95% 95%

Angka Rata-rata Lama Sekolah

9th

12th 12th 12th 12th 12th 12th 12th

3

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Persentase Guru yang memenuhi kualifikasi

85%

87% 1,637 87% 1,646 90% 1,654 95% 1,662 95% 1,67 95% 1,679 95%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Page 450: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-47

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Kependidikan S1/D-IV

Persentase Guru bersertifikat

85%

87% 89% 90% 95% 95% 95% 95%

4

Program Pembangunan dan Pelestarian

Seni dan Budaya

Penyelenggaraan Festival seni dan budaya

24 kali

24 kali

258

26 kali

366

28 kali

474

30 kali

583

32 kali

692

35 kali

702

35 kali

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Sarana penyelenggaraan seni dan Budaya

43 unit

43 unit

45 unit

53 unit

55 unit

55 unit

51 unit

55 unit

Cakupan Pendokumentasian Naskah Kuno Nusantara, Situs

Budaya, dan Lembaga Adat

20%

30% 35% 40% 65% 70% 75% 75%

Urusan Kesehatan

1 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Cakupan pelayanan desa/ kelurahan UCI (Universal Child Imunisation)

65%

70%

1,465

75%

1,538

80%

1,615

85% 1,696

1,781

100% 1,87 100%

Dinas Kesehatan

Cakupan penemuan dan penanganan

penyakit DBD

35%

45% 85% 95% 100% 95% 95% 100%

Page 451: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-48

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit TBC dan BTA

40%

50% 70% 80% 85% 85% 90% 95%

Pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

45%

45% 55% 75% 80% 85% 90% 95%

2 Program

Perbaikan Gizi Masyarakat

Angka usia harapan

hidup

70 thn

70thn

86

70 thn

86

70 thn

86

70 thn

88

70 thn

88

70 thn

88

71 thn

Dinas Kesehatan

Persentase balita gizi buruk

10%

5% 4% 3% 3% 2% 1% 1%

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

10%

15% 20% 40% 60% 80% 80% 90%

3

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Cakupan komplikasi kebidanan

yang ditangani

60%

65%

655

70%

655

75%

655

80%

655

85%

655

90%

655

90%

Dinas Kesehatan

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

65%

70% 75% 80% 85% 90% 95% 95%

Cakupan

pelayanan nifas

55%

60% 65% 70% 75% 80% 85% 85%

Page 452: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-49

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Cakupan kunjungan Neonatal lengkap

(KN3)

45%

65% 70% 75% 80% 85% 70% 60%

Cakupan kunjungan bayi

53%

55% 58% 60% 63% 65% 75% 75%

Angka kelangsungan hidup bayi

40%

55% 65% 70% 85% 85% 85% 85%

Cakupan pelayanan kesehatan anak balita

50%

55% 60% 65% 70% 75% 80% 80%

4

Program

Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Kesehatan

Cakupan pelayanan puskesmas

15.00%

12%

3.998

25%

6.605

35%

6.863

45%

6.732

55%

6.584

60%

6.467

75%

Dinas Kesehatan

Cakupan pelayanan puskesmas pembantu

68%

70% 75% 80% 85% 85% 85% 90%

Rasio posyandu per satuan balita

67%

70% 75% 80% 85% 90% 90% 90%

Rasio puskesmas,

poliklinik, pustu per satuan penduduk

69%

72% 75% 80% 85% 85% 85% 85%

Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk

65%

70% 75% 80% 85% 90% 90% 95%

Rasio dokter

per satuan penduduk

0%

10% 45% 50% 60% 75% 80% 80%

Rasio tenaga medis per satuan penduduk

100%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 453: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-50

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Tersedianya RSUD sebagai RSU Tipe B

Belum

Belum Belum Belum Belum Ada Ada Ada

5

Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

Persentase rumah tinggal bersanitasi

45%

45%

-

48%

50

50%

55

55%

60

65%

60

75%

65

80%

Dinas

Kesehatan

Persentase rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

50%

50% 65% 70% 75% 75% 75% 80%

RSUD

2.313

728 732 745 759

785

Sub Urusan

Upaya Kesehatan

1

Program Asistensi/ Pendampingan Persiapan BLUD

Meningkatnya Presentase Asistensi dan Pendampingan BLUD

0%

20% 50 40% 55 50% 60.5 60% 63.83 70% 67.02 80% 70.21 95% BLUD RSUD

2 Program Akuntabiltas Rumah Sakit

Meningkatnya Akuntabilitas Pengelolaan Kinerja dan Keuangan RS

0%

0% - 20% 10 30% 10 40% 10 50% 10 80% 10 80% BLUD RSUD

Sub Urusan Sediaan farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman

Page 454: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-51

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

1

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit /Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit

Meningkatnya Presentase

Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

20%

20% 8,777 50% 3,5 60% 3,5 65% 3,5 65% 3,5 85% 3,5 85% BLUD RSUD

2

Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit

jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Meningkatnya Presentase Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

yg Terpelihara

20%

20% 545 50% 550 60% 560 65% 570 65% 580 90% 590 90% BLUD RSUD

Sub Urusan Sumber

Daya Manusia (SDM) Kesehatan

1

Program Penyelenggaraa

n Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Meningkatnya kepuasan

karyawan terhadap kondisi kerja RS

0%

0% - 20% 50 30% 50 40% 50 50% 50 75% 50 75% BLUD RSUD

2 Program Capacity Buiding BLUD

Meningkatnya rasio pendapatan pelayanan medis dibanding belanja operasional

0%

0% - 20% 50 30% 50 40% 50 50% 50 85% 50 85% BLUD RSUD

3

Program Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Meningkatnya persentase implementasi penggunaan Sistem Informasi

0%

0% - 20% 50 30% 50 40% 50 50% 50 80% 50 80% BLUD RSUD

Page 455: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-52

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

4

Program

Promosi dan Informasi Rumah Sakit

Meningkatnya jumlah cakupan kunjungan pasien RSUD

20%

0% - 40% 50 50% 50 60% 50 70% 50 80% 50 80% BLUD RSUD

Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Sub Urusan Sumber Daya Air

1

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya

Rasio Jaringan Irigasi

63.6%

2,854.9

70%

4,106.0

75%

3,440.0

75.47%

15,070

.0 76%

12,667

.0 78%

8,000.

0 80%

8,000.

0 80%

Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan

Ruang

Panjang Irigasi terbangun

34.789

M

3.946,

9 M

1.929,

5 M

2.664

M

698,6

8 M

698,6

8 M

2

Program

Pembangunan Turap/Talud/Bronjong

Persentase Panjang turap/talud/

bronjong yang terbangun

42.26% 1072.9 45.00

%

970.7 47.0%

267.0 50.0%

2,036.

9 55.0%

1,533.

4 56%

1,000.

0 60%

500.0 60%

Panjang Talud terbangun

350,17 M

39,02

M

50,75 M

37 M 742,93

M 400 M

Page 456: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-53

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

3

Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi

Sungai, danau dan Sumber Daya Air Lainnya

Tersedianya akses air bersih yang aman

melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan

kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/ hari

68% 70% 75%

34.4 75.5%

1.4 75% 77.0%

200.0 80%

200.0 80%

Sub Urusan Air Limbah

1

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah

Tersedianya sistem air limbah setempat yang

memadai.

40% 1352.2 45%

901.5 50%

1,645.

7 52%

2,374.

7 55%

2,474.

9 57%

5,350.

0 60%

2,500.

0 60%

Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan

Ruang

Sub Urusan

Drainase

1

Program Pembangunan

Saluran drainase/goron

g-gorong

Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi

genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih

40.5% 1,758.6

42.65%

2,191.

3 43.1%

3,324.

3 45%

5,089.

6 47%

7,541.

0 50%

9,050.

0 52%

9,000.

0 52%

Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan

Ruang

Page 457: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-54

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

dari 2 kali setahun

Panjang drainase terbangun

1456 M 39.052

M

2.137

M

2761,

60 M

2500

M

2504

M

1500

M

50454,6

M

Sub Urusan Air Minum

1

Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

Tersedianya air baku

untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari.

63.12%

3,623.3

65.34%

3,657.

9

67.63%

3,042.

7 70%

4,846.

0 72%

27,088

.1 74%

7,160.

0 76%

7,160.

0 76%

Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan

Ruang

Sub Urusan Jalan

1

Program

Peningkatan Jalan dan Jembatan

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

80% 88.9%

13,412.4

93.9%

13,174.2

56.4%

59,634.8

70%

107,916.3

75%

107,916.3

90%

107,916.3

90%

Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang 2

Program Pembangunan

Jalan dan Jembatan

Panjang jalan kota yang terbangun (Km)

249.83 6,884 257.44

20,564.4

259.7

6,198.

9

430.0

2

23,533

.8 480

29,499

.3 500 20 525 20 525

Panjang jembatan yang terbangun

M 37 M'

Panjang jembatan yang

terbangun

8,5 M 37 M 48 M

Page 458: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-55

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

3

Program rehabilitasi/pe

meliharaan jalan dan jembatan

Panjang jalan kota dalam kondisi baik

(Km)

199.84

20,108.7

228.8

9,230.9

243.78

2,025.

1

242.42

1,436.

08 250

1,032.

2 280

1,500.

0 300

1,500.

0 300

Panjang jalan kota yang dipelihara (Km)

9.418 14.98 0.8

4

Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

Persentase ketersediaan alat kebinamargaan

10% 30%

4,559.9

50%

3,908.3

60%

160.0 65%

160.0

70%

160.0 70%

Sub Urusan Jasa

Konstruksi

1

Program Penyusunan dan Sinkronisasi Data Bidang Pekerjaan Umum

Data bidang PU dan Taru

Ada Ada

285.0 Ada

76.5

Ada

67.1 Ada

275.4

Ada

215.0 Ada 200 Ada

Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang

2

Program Pembinaan Jasa

Konstruksi

Penyelenggaraan jasa konstruksi memenuhi

standar jasa konstruksi

50

orang

150.5 50

orang

141.2 50

orang

200.0 50

orang

200.0 200

orang

Sub Urusan Penataan Ruang

1

Program Pembinaan

Jasa Konstruksi

Tersedianya Perda RT/RW

1

59.89

1076

1862

1840

440

1,65

1050

Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang

Presentase tersusunnya dokumen Tataruang dan Kawasan

10% 0% 0% 0% 0% 0% 5%

Page 459: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-56

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

2

Program Pembinaan

Jasa Konstruksi

Presentase ruang kota termanfaatkan sesuai

dengan rencana tata ruang wilayah Kota Baubau

20%

582

5%

712

0%

396

5%

523

0%

451

5%

550

0%

500

Presentase tersusunnya regulasi pemanfaatan

50% 0% 5% 0% 5% 0% 5%

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

persentase masyarakat terhadap

pemanfaatan ruang

50% 0% 5% 0% 0% 5% 5%

3

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Cakupan bangunan Ber-IMB

0% 5 2% 97 6% 93 8% 710 2% 2,049.

88 8% 50 0% 50

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Sub Urusan Perumahan

Program Pengembangan Perumahan

Meningkatnya presentase jumlah rumah layak

huni

60%

65% 330 67% 1.120 70% 4.489 75% 3.764 80% 750 85% 850 85%

Dinas Perumahan

dan Kawasan

Permukiman

Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

Meningkatnya Presentase Komunitas Perumahan yang Mendapatkan Pelatihan

0%

0% - 20% 50 25% 130 30% 50 40% 100 50% 125 50%

Dinas Perumahan

dan Kawasan

Permukiman

Page 460: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-57

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Program Perbaikan Perumahan Akibat bencana alam/sosial

Meningkatnya Presentase Rehabilitasi Rumah

Masyarakat yang Terkena Bencana

0%

0% - 0%

- 20% 150 20% 150 20% 150 30% 150 30%

Dinas Perumahan

dan Kawasan

Permukiman

Sub Urusan Kawasan Pemukiman

Program Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Meningkatnya luasan ruang terbuka hijau melalui

pengembangan taman kota dan jalur hijau

20%

21% 1.797 23% 1.289 24% 988 25% 2.050 27% 2.500 30% 2.600 70%

Dinas Perumahan

dan

Kawasan Permukiman

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Meningkatnya Presentase Ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) Yang terpelihara

24%

24% - 27% 395 28% 836 30% 200 40% 300 50% 500 50%

Dinas

Perumahan dan

Kawasan Permukiman

Program Pengelolaan Areal Pemakaman

Presentase luasan areal pemakaman yang tertata

20%

20% 106 25% 134 30% 135 35% 180 40% 200 45% 250 45%

Dinas Perumahan

dan Kawasan

Permukiman

Sub Urusan

Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kumuh

Program Peningkatan kualitas permukiman

Prosentase terbangunnya

infrastrukur perumahan dan kawasan pemukiman

30%

40% 2.65 60% 1.579 70% 31 75% 2.00 80% 2.10 85% 2.20 85%

Dinas Perumahan

dan Kawasan

Permukiman

Page 461: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-58

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

kumuh

Meningkatnya presentase kualitas permukiman

kumuh

30% 35% 40% 45% 50% 60% 65% 70%

Program Lingkungan Sehat

Perumahan

Meningkatnya Presentase lingkungan dan rumah masyarakat yang memiliki sanitasi layak

30%

35% - 40% 150 50% 150 60% 150 75% 150 80% 150 80%

Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan

Ruang

Sub Urusan Prasarana Sarasara

dan Utilitas (PSU)

Program peningkatan sarana prasarana

Utilitas

Presentase sarana prasarana utilitas kawasan permukiman perkotaan terbangun

0%

0% -

0% -

0% -

0% - 20% 500 30% 750 30%

Dinas Perumahan

dan Kawasan

Permukiman

Program Pengelolaan Areal Pemakaman

Presentase luasan areal pemakaman yang tertata

20%

20% 106 25% 134 30% 135 35% 180 40% 200 45% 250 45%

Dinas Perumahan

dan

Kawasan Permukiman

Sub Urusan Sertifikasi dan kualifikasi, Kalsifikasi dan Registrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Page 462: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-59

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Program Penyusunan dan Sinkronisasi

Data Bidang Perumahan

Tersediannya Data bidang

perumahan

0%

0% 0% 10% 183 15% 170 20% 30 40% 200 50% 210 50%

Dinas Perumahan

dan Kawasan

Permukiman

Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

Satuan Polisi Pamong Praja

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Persentase Tingkat Gangguan Kebisingan dari Kegiatan Masyarakat

40% 10% 324 15% 438 20% 319 60% 1,294 70% 1,295 80% 1,305 80% Satuan Polisi

Pamong Praja

Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

Persentase menumbuhkan dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam

0% 0% 85 25% 134 35% 91,5 45% 262,5 55% 275 60% 290 60% Satuan Polisi

Pamong

Praja

ketertiban dan keamanan

Program

Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

Cakupan

rasio petugas perlindungan masyarakat (linmas)

0% 0% 0 30% 40 45% 59 60% 201,2 80% 212 90% 220 100% Satuan Polisi

Pamong Praja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Program Pencegahan Dini dan Penanggulang

an Korban Bencana Alam

Persentase Respon Time Penanggulangan Bencana

dan Mitigasi Bencana

35% 40% 271 50% 236 60% 0 70% 0 80% 846,25 90% 346 85% BPBD

Page 463: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-60

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Program Pencegahan dan

Kesiapsiagaan Bencana

Persentase Partisipasi Masyarakat/Relawan

Dalam Penanggulangan Bencana

80% 60% 0 50% 0 40% 340 30% 592,6 20% 917 95% 867 95% BPBD

Program Rehabilitasi dan

Rekonstruksi

presentase kerusakan fisik dan non fisik pasca bencana

0% 10% 100 20% 55 30% 5,67 40% 5,600,

8 45% 1,405 85% 1,375 85% BPBD

Program Perencanaan Pembangunan

Daerah Rawan Bencana

Jumlah dokumen perencanaan pembanguna

n daerah rawan bencana

1 Dok 1 Dok 65 3 Dok 378,3 1 Dok 7,5 1 Dok 150 3 Dok 666,88 2 Dok 355 11 Dok BPBD

Program Kedaruratan

dan Logistik

presentase penyelamatan dan evakuasi korban bencana

0% 0% 200 25% 200 50% 133 60% 158,9 70% 1,362,

5 80% 1,024 80% BPBD

Dinas Pemadam Kebakaran

Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Presentase Masyarakat yang Mendapatkan Pelatihan Kesiagaan

0% 0% 0 20% 0 30% 0 40% 0 50% 690 80% 700 95%

Dinas Pemadam Kebakaran

dan Penyelamata

n

Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Cakupan pembinaan politik bagi masyarakat

40% 42% 97,183 45% 13,16 50% 13,66 60% 69,72 70% 147,10

5 80%

147,105

80%

Badan Kesbang &

Politik Dalam Negeri

Cakupan politik terhadap LSM, Ormas

10% 10% 15% 20% 30% 35% 85% 80%

Badan Kesbang &

Politik Dalam

Page 464: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-61

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

dan OKP Negeri

Meningkatnya Persentase partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemilu/ pemilukada

60% 69% 75% 79% 80% 85% 90% 90%

Badan Kesbang &

Politik

Dalam Negeri

Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan

Meningkatnya Persentase

Gangguan kantrantibmas yang dapat dideteksi dan pencegahan dini

5% 5% 333,95 95% 503,25 90% 628,10

5

690,915

2,425,775,00

0

50%

2,425,775

40%

Badan Kesbang &

Politik Dalam Negeri

Program Pengembangan

Wawasan Kebangsaan

Meningkatnya Presentase Penduduk yang

Mendapatkan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

60% 65% 40,333 70% 13,447 75% 13,86 80% 143,24 85% 98,07 85% 147,75 85%

Badan Kesbang &

Politik Dalam Negeri

Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Persentase masyarakat yang memahami ideology negara, wawasan kebangsaan

dan nilai-nilai luhur budaya bangsa

40% 47% 115,16

6 54% 85,519 61% 141,42 68%

160,425

75% 331,76 85% 331,76 85%

Badan Kesbang &

Politik Dalam Negeri

Program Meningkatny 40% 46% 39,376 52% 29,195 58% 54,64 64% 69,12 70% 98,07 75% 98,5 75% Badan

Page 465: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-62

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat

(Pekat)

a Presentase Penduduk yang Mendapatka

n Sosialisasi PEKAT

Kesbang & Politik Dalam Negeri

Program Pendidikan

Politik Masyarakat

Meningkatnya Presentase Penduduk yang Mendapatkan Sosialisasi Pendidikan Politik Masyarakat

60% 64% 49,672 68% 325,23 72% 218,66 76% 427,24 80% 2,627,450

80%

2,627,

450,000

80%

Badan Kesbang &

Politik Dalam Negeri

Urusan Sosial

Dinas Sosial

Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo

Jumlah Panti Asuhan/ Jompo yang mendapat Bantuan

4

2 153 4 50 6 110 8 127 10 127 10 130 10 Dinas Sosial

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Jumlah

Masyarakat PMKS yang mendapatkan penyuluhan dalam pelaksanaan pembinaan kesejahteraan sosial

30

40 133 50 82 55 291 60 97 65 97 75 210 75 Dinas Sosial

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Persentase PMKS

Penerima Manfaat Pelayanan dan Rehabilitsi Kesejahteraa

17%

20% 394 25.0% 309 30% 534 35% 511 40% 490 75% 500 75% Dinas Sosial

Page 466: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-63

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

n Sosial Bagi PMKS

Jumlah

PMKS yang mendapat Bantuan Pemenuhan Kebutuhan dasar

134

135 200 300 400 500 550 505 Dinas Sosial

Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

Jumlah masyarakat Penyandang Cacat dan Trauma yang Mendapat

Pembinaan

13

30 35 40 116 45 77 50 77 60 120 60 Dinas Sosial

Program Keluarga Harapan

Jumlah KK Miskin Yang mendapat Bantuan Program Keluarga Harapan

500

700 145 700 200 1000 104 1500 150 1750 175 2000 200 2000 Dinas Sosial

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT, dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Jumlah masyarakat PMKS kreatif yang

mendapat bantuan dalam peningkatan kesejahteraan

10

20 351 20 225 20 234 20 341 20 240 20 320 20 Dinas Sosial

URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB TIDAK BERKAITAN PELAYANAN DASAR

Kepemudaan dan Olahraga

Page 467: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-64

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan

Sub Urusan Kepemudaan

Program

Peningkatan Peran Serta Kepemudaaan

Jumlah organisasi kepemudaan

25%

30%

17

40%

20

50%

25

55%

30

60%

35

60%

40

60%

Dinas Pemuda & Olah Raga

Jumlah kegiatan

kepemudaan 35%

45% 55% 70% 80% 90% 95% 85%

Jumlah kelompok kepramukaa

n

10%

15% 30% 35% 50% 60% 55% 60%

Sub Urusan Keolahragaan

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga

Rasio gedung olah raga per per 10.000 penduduk

0%

0%

-

35%

35

55%

39

85%

42

75%

47

85%

51

85%

Dinas Pemuda &

Olah Raga

Jumlah Klub Olah Raga

15%

20% 30% 45% 50% 55% 60% 60%

Jumlah organisasi

olah raga

20%

25% 25% 30% 30% 35% 35% 50%

Jumlah kegiatan olah raga

35%

45% 50% 55% 80% 65% 70% 80%

Jumlah kegiatan kepramukaan

15%

20% 25% 30% 35% 40% 45% 45%

Urusan Ketenagakerjaan

Dinas Kenagakerjaan

Program Peningkatan Kualitas dan

Jumlah Calon Tenaga Kerja

30%

30% 183 50% 205 60% 156 75% 100 70% 230 70% 270 75% Dinas

Kenagakerjaan

Page 468: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-65

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Produktifitas Tenaga Kerja

Terlatih

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar di

Tempatkan

40%

40% 128 45% 49 50% 305 50% 689 55% 100 70% 180 70% Dinas

Kenagakerjaan

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenaga kerjaan

Jumlah Perusahaan Mendapatkan Pembinaan

40%

60% 434 70% 159 75% 127 75% 258 75% 165 85% 180 85% Dinas

Kenagakerjaan

Program Pembinaan Hubungan Industrial dan

Jumlah kasus Hubungan Industrial yang Terselesaikan

15%

15% 20% 21 25% 30% 40% 45% 60% Dinas

Kenagakerjaan Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1

Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Perempuan dan Anak

Persentase Berbagai Kebijakan yang Mendorong

Peningkatan Kualitas Perempuan dan Anak Masuk Dalam Dokumen Perencanaan (RPJP, RPJMD, RKPD dan RKA);

5%

10% Tidak ada

15% 16,2 20% Tidak ada

25% Tidak ada

28% 25 30% 30 30% Dinas PP &

PA dan BAPPEDA

Page 469: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-66

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

2

Program Penguatan

Kelembagaan Pengarus-utamaan Gender dan Anak

Terfasilitasinya Pengembangan Pusat

Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

5%

10% 83,2 15% 103,6 20% 206,3 25% 211 50% 921,3 65% 976 65% Dinas PP &

PA

3

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Persentase Korban Kekerasan Terhadap Perempuan

dan Anak yang mendapatkan pelayanan

5%

10% 108 20% 113,2 30% 117,3 40% 168,9 50% 112,4 60% 123,6 60% Dinas PP &

PA

4

Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan

Persentase Peran serta Perempuan Dalam Bidang Politik untuk Mencapai Kuota 30%,

Sosial, Budaya dan Ekonomi

2%

5% 64.5 10% 116,1 25% 43,5 30% 26,4 52% 227,4 65% 250 65% Dinas PP & PA Pempuan dan KPUD

Urusan Pangan

Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Ketahanan

Pangan (pertanian/perkebunan)

Meningkatnya ketersediaan

pangan utama bagi masyarakat

20% 25% 30% 45% - 85% - 60% 500 85% 600 85% Dinas

Ketahanan Pangan

Page 470: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-67

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Meningkatnya keanekaragaman pangan

bagi masyarakat

10% '- 35% - 35% - 45% - 60% - 45% 50%

Program Diversifikasi Pangan

Meningkatnya diversifikasi konsumsi pangan bagi masyarakat

10% 25% - 35% - 45% - 70% - 70% 100 75% 150 70% Dinas

Ketahanan Pangan

Urusan Lingkungan Hidup

Sub Urusan Kajian

Lingkungan Hidup

Strategis (KLHS)

Program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan

Lingkungan Hidup

Presentase Ketersediaan Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan.

25%

30% 35 45% 67 60% 274 80% 1661 80% 200 80% 220 80% Dinas

Lingkungan Hidup

Persentase Tindak Lanjut Pengaduan

Masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup

50%

55% 50 60% 75 65% 80 75% 85 80% 90 80% 100 80% Dinas

Lingkungan Hidup

Sub. Urusan Keanekaragaman Hayati (KEHATI)

Page 471: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-68

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Program Pengembangan ekowisata dan jasa

lingkungan di kawasan – kawasan konservasi laut dan hutan

Presentase kawasan ekowisata

dan Jasa Lingkungan terkelola denang baik

25%

30% - 35% 25 45% 278 40% 305 50% 336 75% 369 75%

Dinas

Lingkungan Hidup

Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Presentase Pemulihan Polusi udara

40%

40% - 50% 45 60% 66 65% 275 80% 325 85% 400 85% Dinas

Lingkungan Hidup

Presentase Pemulihan Limbah Padat dan

cair

50%

55% 42 60% 50 64% 75 70% 90 80% 100 85% 150 85% Dinas

Lingkungan Hidup

Sub Urusan Pembinaan, pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan Hidup

Persentase Lingkungan Masyarakat

dan Perusahaan yang dipantau Kualitas Lingkungannya

80%

82%

208

85%

574

85%

1132

90%

1020

95%

1.073

90%

1.18

90% Dinas

Lingkungan Hidup

Presentase Kualitas Pencemaran yang di Akibatkan

Masyarakat dan Perusahaan

80%

82% 85% 90% 90% 85% 85% 85% Dinas

Lingkungan Hidup

Page 472: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-69

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Meningkatnya pengawasan daya dukung

lingkungan

70%

77% 30 80% 32 83% 33 87% 35 93% 36 96% 38 96% Dinas

Lingkungan Hidup

Program Perlindungan dan Konservasi

SDA

Meningkatnya Presentase Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Lainnya

30%

42% 1.902 50% 2.455 60% 3.915 70% 2.110 85% 2.300 90% 2.450 90% Dinas

Lingkungan Hidup

Sub Urusan

Persampahan

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Meningkatnya persentase tingkat penanganan generasi sampah terhadap jumlah penduduk kota /perkotaan

dan kualitas penanganan

68%

69%

2.300

75%

5.081

80%

4448

80%

6689

85%

2.974

80%

3.272

80% Dinas

Lingkungan Hidup

Meningkatnya Presentase Rasio Sampah Yang Terangkut Terhadap Produksi Sampah

0%

15% 20% 45% 60% 80% 80% 80% Dinas

Lingkungan Hidup

Meningkatnya Persentase Sarana dan Prasarana Pengelolaan

0%

10% 35% 55% 70% 90% 90% 90% Dinas

Lingkungan Hidup

Page 473: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-70

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Persampahan

Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Program Penataan Administrasi Kependudukan

Cakupan Keluarga yang Memiliki Kartu Keluarga

4371 4371

516..650

4371

607.16

4371

495.63

4371

722.5

4371

637,36

4371

700

4371

Dinas

Kependudukan dan

pencatatan sipil

Cakupan Penduduk Wajib KTP yang Memiliki KTP-EL

74166 5000 5800 5800 5800 5800 5800 5800

Dinas Kependuduk

an dan pencatatan

sipil

Program Penataan dan Mekanisme Pelayanan Akte Kelahiran dan Akte Capil

Rasio Bayi (Anak Usia dibawah 1 Tahun) Ber Akte Kelahiran

2318 2318

1145 67,722 3120 100 3200

Dinas

Kependudukan dan

pencatatan sipil

Program Pelayanan Administrasi Kependudukan

Cakupan

Anak Usia 18 Tahun Kebawah yang memiliki Akte Kelahiran

15 25 42765 748 30 780 50

Dinas Kependuduk

an dan pencatatan

sipil

Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Sub Urusan Pengendalian Penduduk

Page 474: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-71

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

1

Program pembinaan peran serta masyarakat

dalam pelayanan KB/KR yang mandiri

Persentase Pelayanan KB/KS mandiri yang dibina

5%

5% Tidak

ada 10%

Tidak

ada 20% 30,2 40% 125 45% 92,2 55% 101 55%

Dinas Pengendalian

Penduduk & KB

2

Program Pengelolaan Kependudukan dan KB

Persentase data analisa dan evaluasi KB/KS dan Kependudukan

20%

25% 132 35% 163 45% 179,3 55% 377 60% 229,8 65% 252,7 75%

Dinas Pengendalian Penduduk & KB

Sub Urusan

Keluarga Berencana

1 Program Keluarga Berencana

Persentase ketersediaan sarana dan prasarana KB bagi masyarakat miskin

%

60% 1.673 60% 1.816 70% 2.392 80% 2.204 80% 937,9 80% 987 90%

Dinas Pengendalian Penduduk & KB

Sub Urusan Keluarga Sejahtera

1

Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR

Jumlah pusat pelayanan informasi dan konseling yang dibentuk

25%

30% Tidak ada

35% Tidak ada

40% 5 45% 15,2 48% 15,2 40% 18 50%

Dinas Pengendalian Penduduk & KB

2

Program Pengembangan

Model Operasional BKB-Posyandu-PADU

Persentase kinerja PKB/IMP di desa/kelurahan

20%

25% Tidak ada

37% Tidak ada

50% Tidak ada

62% Tidak ada

70% 77 75% 84 90%

Dinas

Pengendalian Penduduk & KB

Page 475: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-72

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

3

Program penyiapan

tenaga pedamping kelompok bina keluarga

Ratio petugas lapangan keluarga

berencana/ penyuluh keluarga berencana (PLKB/PKB) di kelurahan

6%

8% Tidak ada

11% Tidak ada

15% 41,8 20% 92,6 25% 93,6 30% 102 30%

Dinas

Pengendalian Penduduk & KB

Sub urusan Lalu Lintas dan sub urusan pelayaran

Angkutan Jalan (LLAJ)

Sub Urusan Penerbangan

1

Program Rehabilitasi

dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Persentase fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, guardil) dan penerangan jalan umum kota (PJU)

jalan

60% 286.1 64% 852.5 72% 790 74% 775 76% 840 78% 924 80% 1,016 80% Dinas

Perhubungan

2

Program peningkatan pelayanan angkutan

Nilai PAD sub sector Perhubungan (juta)

334,4 255.5

398.2 226.6

493.4

432

583.8

533.2

819.3 1170.7 901.2 422

991.4

464

991.4

Dinas Perhubunga

n

3

Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas

Presentase ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan (rambu,marka,guadrail dan

penerangan jalan umum kota (PJU)

60% 1594.7 64% 1,276 72% 1,639 74% 1,077 76% 1,136 78% 2,158 78% 2,374 78% Dinas

Perhubungan

Page 476: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-73

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

4

Program peningkatan kelaikan pengoperasian

kendaraan bermotor

Jumlah Uji KIR Angkutan

Umum

548 576 1,347 582 285 590 - 625 1,48 700 535 735 2,789 735 Dinas

Perhubungan

5

Program Operasional dan Optimalisasi Penyelengga-raan Perparkiran

Persentase penyelenggaraan

perparkiran

30% - - 43% 555.4 - - 45% - 45% 500 45% Dinas

Perhubungan

6

Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Jumlah dokumen perencanaan

prasarana dan fasilitas perhubungan

2

dokumen

743

4

dokumen

240.3

7

dokumen

492.7

12

dokumen

812.9

7

dokumen

3292.6

1

dokumen

400

1

dokumen

500

19

dokumen

Dinas

Perhubungan

7

Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

Pelabuhan laut/bandara/terminal Tipe C yang representatif

6 19,782 6 15,153 7 3,661.

7 9 7,12

10 (akumulasi)

7,829 10 25,594 8 28,154 8 Dinas

Perhubungan

Urusan Komunikasi dan Informatika

1,9 2,095 2,316 2,185 4,852 6,85 7,24

Sub urusan Informasi dan

Komunikasi Publik 700 895 1,098 1,769 4,249 4,7 5,07

Page 477: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-74

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

1

Program Pengembangan Komunikasi dan Media Massa

Pelaksanaan desiminasi dan

pendistribusian informasi nasional melalui media massa (Majalah, radio dan TV)

2 kali/tah

un 500

4 kali/ta

hun

684

7 kali/tahun

899

12 kali/tahun

1,356 12 kali/tahun 3,574

12 k

ali/tahun

4 12 kali/tahun 4,345 12 kali/tahun Dinas Komunikasi dan Informatika

2

Program Kerjasama Informasi dengan Mas Media

Jumlah Media Massa yang menjadi mitra penyebaran informasi

10 Media 200 12

Media

211

14 Media

199 15 Media

414 15 Media 675

20

Media

700

20 Media 725 20 Media Dinas Komunikasi dan Informatika

Sub urusan Aplikasi Informatika

1,2 1,2 1,219 416 603 2,15 2,17

1

Program Pengembangan Komunikasi, Teknologi Informasi dan Aplikasi Telematika

Jumlah

SKPD yang mengembangkan layanan aplkasi e-government pada layanan publik

2 SKPD 1200 2

SKPD 1200

4 SKPD

1200 5

SKPD 400

7 SKPD

500 8

SKPD 2

10 SKPD

2 10 SKPD

Dinas Komunikasi

dan Informatika

2

Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang

Komunikasi dan Informatika

Jumlah SDM terlatih bidang komunikasi dan informatika

5

orang 0

20 orang

19 20

orang 16

50 orang

103 50

orang 150

50 orang

170 195

orang

Dinas Komunikasi

dan Informatika

Page 478: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-75

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Urusan Persandian

Sub Urusan Persandian untuk Pengamanan Informasi

250 200

1

Program Pengadaan dan

Pemeliharaan Jaringan Komunikasi dan Peralatan Sandi

Ketersediaan

Perangkat Sandi milik pemerintah daerah

2 kegiatan

2

kegiatan

2

kegiatan

2

kegiatan

4

kegiatan

2

kegiatan

200 2

kegiatan

200 4

kegiatan

Dinas Komunikasi

dan Informatika

2

Program Peningkatan Kapasitas SDM

Sandi

Peningkatan SDM Pengelola dan Pengguna Komunikasi

Sandi di Lingkungan Pemerintah Daerah

2 kegiatan

2

kegiatan

3

kegiatan

3

kegiatan

3

kegiatan

2

kegiatan

50 3

kegiatan

100 3

kegiatan

Dinas Komunikasi

dan

Informatika

Urusan Statistik

Sub urusan Statistik Sektoral

300 327.5 260 205 137.8 398

1

Program

Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik Daerah

Jumlah dokumen data/ statistik yang tersedia

5 dokume

n 300

8 dokume

n

327.5 6

dokumen

260 4

dokumen

205 5

dokumen

137.8 5

Dokumen

398 5

Dokumen

398 57

Dinas Komunikasi

dan Informatika

Urusan Penanaman Modal

417 595 1005 1155 1380 1650

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

417 595 1005 1155 1380 1650

Page 479: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-76

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Satu Pintu

Program

Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Jumlah Investor PMDN/PMA (pelaku)

390 520 139 651 300 822 299 1141 490 1200 320 1300 350 1300 Dinas PM dan PTSP

Sub Urusan Promosi Penanaman Modal

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Terselenggaranya Promosi peluang penanaman

modal (event)

0 event 1 188 1 185 2 230 2 295 2 400 3 450 3 event Dinas PM dan PTSP

Sub Urusan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal. serta Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

Program penyiapan potensi

sumberdaya. sarana. dan prasarana daerah

Cakupan Jumlah Perusahaaan yang ditinjau

penyelenggaraan Penanaman Modalnya (Persen)

0 2.5% 0 5% 0 7.5% 198 10% 0 12.5% 200 15% 300 15% Dinas PM dan PTSP

Sub Urusan

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Terpadu

Program peningkatan

pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu

Durasi Waktu Rata-Rata pengurusan Izin (hari)

28 hari 24

hari 50

17 hari

50 14

hari 198

12 hari

250 10

hari 300 7 hari 350 7 hari

Dinas PM dan PTSP

Page 480: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-77

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Sub Urusan Pengaduan. Kebijakan dan Pelaporan Layanan

PTSP

Program penanganan pengaduan dan penyelenggaraan pengawasan layanan perizinan terpadu

Cakupan Pengawasan Layanan Perizinan

Terpadu (%)

8% 10% 40 24% 60 32% 80 40% 120 50% 160 60% 200 60% Dinas PM dan PTSP

Urusan Pemerintahan Bidang Kebudayaan

350 368 386 405 425 447

1 Program Pengembangan Nilai Budaya

Persentase

sekolah yang berprestasi dalam Olimpiade Seni

78%

30%

350

40%

368

55%

386

65%

405

70%

425

70%

447

75%

Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan

Persentase sekolah yang melaksanakan lomba seni dan budaya

0%

0% 30% 35% 55% 50% 55% 55%

Urusan Perpustakaan dan Pengarsipan

Sub Urusan Pembinaan Perpustakaan

1

Program Pengembangan Budaya Baca dan Penyelenggaraa

n Perpustakaan

Persentase Jumlah pengunjung perpustakaa

n daerah

10%

12% 75 20% 75 20% 130 25% 220 30% 186 30% 280 40% Dinas

Perpus dan Arsip

Sub Urusan Pengelolaan Arsip

Page 481: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-78

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

1

Program Perbaikan Sistem Administrasi

Kearsipan

Presentase SKPD yang Menerapkan Pengelolaan

Arsip Baku

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

Ada 77,6 Ada 87 Ada Dinas

Perpus dan Arsip

Sub Urusan Perlindungan dan Penyelamatan Arsip

1

Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Negara

Jumlah Arsip daerah yang dilestarikan

0 Dokume

n

0 Dokumen

0 0

Dokumen

0 0

Dokumen

0 15

Dokumen

0 0

Dokumen

26 15

Dokumen

40 15

Dokumen

Dinas Perpus dan

Arsip

Dinas Perikanan

1

Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan

Meningkatnya persentase partisipasi

kelompok masyarakat dalam Pengawasan Sumber Daya Kelautan

50%

50% 165 60% 170 60% 175 75% 180 80% 186 80% 191 80% Dinas

Perikanan

2

Program pengembangan budidaya perikanan

Meningkatnya Presentase Penggunaan Bibit Unggul dalam

Budidaya Perikanan

30%

40% 716 55% 723 60% 730 75% 738 85% 745 85% 752 85% Dinas

Perikanan

3

Program pengembangan perikanan tangkap

Meningkatnya Presentase Armada Tangkap Ikan

22%

28% 1,813 35% 1,832 40% 1,85 50% 1,868 70% 1,887 75% 1,906 75% Dinas

Perikanan

4

Program pengembangan sistem penyuluh perikanan

Meningkatnya Presentase Kelompok Masyarakat Perikanan

40%

43% 122 50% 125 55% 127 65% 130 80% 132 80% 135 80% Dinas

Perikanan

Page 482: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-79

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Yang Terbina

5

Program optimalisasi

pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

Meningkatny

a Presentase POKLAHSAR yang Dibina

50%

55% 297 60% 300 65% 303 70% 306 80% 309 80% 313 80%

Dinas Perikanan

Meningkatnya Presentase Jumlah Kawasan Sentra Pengembangan Industri Perikanan

1 Sentra

1 Sentra

2

Sentra

2 Sentra

3

Sentra

3 Sentra

3

Sentra 3 Sentra

Tercapainya

terget konsumsi ikan masyarakat

8.518,8 ton

11.070,10 ton

11304

,82 Ton

11536

,65 ton

11766,72 ton

11996,58 ton

12225,71 ton

12225,7

1 ton

6

Program

pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar

Meningkatnya Presentase Jumlah Sentra Pengembangan Budidaya Laut, Air Payau dan

Tawar

1 Sentra

1 Sentra

324 1

Sentra 327

2 Sentra

331 3

Sentra -

1 Sentra

- 3

Sentra - 2 Sentra

Dinas Perikanan

7

Progam Pengelolaan Sumberdaya Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Meningkatnya Presentase Sumber Daya Laut Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Yang Terkelola

7%

7% 10% 76 15% 77 20% 77 25% 78 25% 79 25% Dinas

Perikanan

Urusan Pariwisata

Page 483: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-80

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Dinas Pariwisata

Sub Urusan Destinasi Pariwisata

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Jumlah obyek wisata yang dikembangk

an (ODTW)

15 15 540 16 189 17 514 19 1.597 20 1 21 1200 21 Dinas

Pariwisata

Program Pengembangan Kemitraan

Jumlah kerjasana pariwisata (kerjasama)

1 1 139 1 360 2 324 2 74.6 3 400 3 500 3 Dinas

Pariwisata

Sub Urusan Pemasaran Pariwisata

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Jumlah

Kegiatan Promosi pada skala regional. nasional dan internasional (kegiatan)

1 3 489 3 250 4 866 4 636 5 750 5 750 5

Dinas Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif

Sub Urusan Pengembangan Ekonomi Kreatif melalui Pemanfaatan dan

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dan

Pengembangan Sumberdaya

Program Pengembangan Ekonomi Kreatif

Jumlah Sub

Sektor Terbina

1 1 0 1 0 2 0 2 0 3 500 3 750 3 Dinas

Pariwisata

Dinas Pertanian

Page 484: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-81

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

1

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Rata-rata tingkat pendapatan perani per

KK perbulan

Rp.750.000 -

1.500.000/kk

Rp.750.000 -1.500.000/k

k

60 NA 60 NA 61 NA 62 NA 62 2.3 63 2.3 Dinas

Pertanian

2 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan

Meningkatnya persentase

produk unggulan petani

2 komoditi

(padi

sawah dan

jambu mete)

2 komod

iti (padi

sawah dan

jambu mete)

71

2 komod

iti (padi

sawah dan

jambu mete)

71

3 komod

iti (padi

sawah

dan jambu mete dan

florikultura)

72

3 komod

iti (padi

sawah

dan jambu mete dan

florikultura)

73

4 komod

iti (padi

sawah dan

jambu mete,

florikultura dan

cabe

73

4 komod

iti (padi

sawah dan

jambu mete,

florikultura dan

cabe

74

4 komoditi

(padi sawah dan

jambu mete,

florikultura, dan jagung)

Dinas Pertanian;

Nilai perdagangan antar pulau komoditas pertanian

10%

10% 25% 30% 55% 65% 65% 65%

3

Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan

Persentase petani yang menerapkan tehnologi pertanian/perkebunan

10%

15% 70 15% 70 20% 71 30% 72 100% 73 50% 73 50% Dinas

Pertanian;

4

Program peningkatan

produksi pertanian/ perkebunan

persentase penggunaan bibit unggul

0%

10% 3,12 25% 3,135 25% 3,151 40% 3,167 55% 3,182 55% 3,198 55%

Dinas Pertanian;

Tingkat produktivitas tanaman bahan pangan utama

a. Padi sawah

4.1 ton/ha

4.25 ton/ha

4.60 ton/h

a

4.65 ton/h

a

4.43 ton/ha

4.03

ton/ha

4.45 ton/ha

4.45

ton/ha

b. Padi ladang

2.10 ton/ha

2.20 ton/ha

3,60 ton/h

a

3,60 ton/h

a

3.60 ton/ha

3.60

ton/ha

2.30 ton/ha

2.30

ton/ha

Page 485: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-82

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

c. Jagung 2.1

ton/ha

2.2 ton/ha

2.30 ton/h

a

2.30 ton/h

a

2.30 ton/ha

2.30

ton/ha

3.0 ton/ha

3.0

ton/ha

d. Ubi kayu 9.5

ton/ha

9.5 ton/ha

9.09

ton/ha

9.09

ton/ha

9.09

ton/ha

8.76 ton/ha

9.60

ton/ha

9.60 ton/ha

e. Kedelai 1 ton/ha

0,56

ton/ha

Persentase meningkatnya rata-rata tingkat produktivitas tanaman sayur-sayuran

100 Kw/ha

200 Kw/ha

34.35

9 Kw/ha

48.75

5 Kw/ha

51.090 Kw/ha

40.007 Kw/ha

700

Kw/ha

700 Kw/ha

Tingkat produktifitas jambu mente

100 Kw/Ha

200 Kw/Ha

1.773 Kw/H

a

350 Kw/H

a

357,48 Kw/Ha

450

Kw/Ha

500 Kw/Ha

500

Kw/Ha

Jumlah produksi buah-buahan

13.000 ton/ha

14.000 ton/ha

21.729

ton/ha

20.428

ton/ha

15.904 ton/ha

18.724 ton/ha

20.000 ton/ha

20.000 ton/ha

5

Program pemberdayaan

penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan

Jumlah penyuluh pertanian/perkebunan yang dibina

(orang)

40%

40% 775 50% 782 50% 790 55% 798 60% 806 50% 814 50%

Dinas Pertanian;

Proporsi penyuluh yang kompeten terhadap jumlah petani

83%

83% 85% 85% 85% 90% 90% 90%

6 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

Cakupan penanganan ternak yang tertular

penyakit

40%

50% 68 50% 68 55% 69 50% 70 100% 70 75% 71 75%

Dinas Pertanian;

Tingkat pengendalian penyakit

90%

92% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 486: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-83

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

hewan menular yang endemis dan

zoonosis (flu burung, flu babi, anthrax, rabies, zcables, brucellosis, SE)

7

Program peningkatan produksi hasil peternakan

Jumlah Produksi

Peternakan

150 152 153 155 156 158

Dinas Pertanian;

- Daging sapi

(kg) 70,5

71

178,5

13

184,2

08

189,54

2

198,65

4 76 76

- Daging

Kambing (kg) 5,485

5,5

12.759

13.16

9 13,579 14,056 8,5 8,5

- Daging

Unggas (kg) 48,35

49

103,636

105,8

53

111.060

105,54

1 55 55

- Telur (kg) 2,109,20

0 2,110,000

204,5

21

205,022

211,71

6

216,465

2,161,000

2,161,00

0

8

Program peningkatan pemasaran

hasil produksi

peternakan

Ketersediaan pangan asal hewan yang

ASUH (aman,

sehat, utuh dan halal)

38%

45% 14 50% 14 55% 15 65% 16 80% 16 80 17 80% Dinas

Pertanian;

9

Program peningkatan penerapan teknologi

peternakan

Persentase petani

peternak yang

menerapkan teknologi

peternakan

50%

53% - 60% 30 65% 32 70% 33 70% 35 65% 36 80% Dinas

Pertanian;

Urusan Perindustrian

Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Page 487: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-84

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Program pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Jumlah Kelompok Industri

Kecil

Menengah yang dibina (kelompok)

5 8 217 19 321 59 1.475 83 1.039 100 350 120 500 120

Dinas Perdagangan

dan

Perindustrian

Program Pengembangan Sentra Industri

Potensial

Jumlah Sentra

Industri Potensial (kawasan)

3 4 75 5 100 8 400 9 1.311 10 400 12 700 12

Dinas Perdagangan

dan Perindustria

n

Program Promosi Produk Unggulan Daerah

Jumlah Pelaku

Usaha yang mengikuti

Promosi (pelaku)

10 15 120 25 129 30 105 40 156 50 200 50 225 75

Dinas Perdagangan

dan Perindustria

n

Program Pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna

Fasilitasi pengembangan Teknologi Tepat Guna

2 3 160 3 212 5 262 6 379 3 268 4 300 4

Dinas Perdagangan

dan Perindustria

n

Urusan Perdagangan

Dinas Perdagangan

dan Perindustrian

Sub Urusan Sarana Distribusi Perdagangan. Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang

Penting

Program Peningkatan Efisien Perdagangan Dalam Negeri

Jumlah Pasar Terbangun dan di

Revitalisasi (Kios/Lapak)

534 Lapak

dan kios 600 1.113 700 783 1200 5367.8 1400

1693.27

1500 2500 1600 2000 1600

Dinas Perdagangan

dan Perindustria

n

Sub Urusan Pengembangan Ekspor

Page 488: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-85

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Program Peningkatan dan Pengembangan

Ekspor

Nilai Perdagangan Antar pulau (juta Rupiah)

101.215.38 juta

150.000

75

175.000

100

200.000

200

250.000

185

300.000

550

350.000

300

350.000

Dinas Perdagangan

dan Perindustria

n

Sub Urusan Standardisasi dan Perlindungan Konsumen

Program perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Jumlah UTTP yang ditera dan tera ulang (unit)

94 unit 94

unit 99.25

99 unit

85.75 108 unit

100 132 unit

126 154 unit

220 200 unit

2250 200 unit

Dinas Perdagangan

dan Perindustria

n

Urusan Koperasi dan UMKM

225.4 158.6 1346.

5 911.6

1508.5

1850

Dinas Koperasi dan UMKM

225.4 158.6 1346.

5 911.6

1508.5

1850

Sub Urusan Izin Usaha Simpan Pinjam

Program Pembiayaan Koperasi dan

UMKM

Persentase Koperasi dan UMKM yang difasilitas untuk

mendapatkan skim kredit (%)

5% 6% 0 7.5% 0 8% 0 10% 105.7 14% 120 18% 150 18% Dinas

Koperasi dan UMKM

Sub Urusan Pengawasan dan pemeriksaan.

Penilaian Kesehatan KSP/USP. Pendidikan dan Latihan. Pemberdayaan dan

Perlindungan Koperasi

Page 489: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-86

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan

Koperasi

Jumlah Koperasi Aktif (unit)

152 155 161.65 158 148.6 162 376.7 165 413.7 170 525 175 600 175 Dinas

Koperasi dan UMKM

Sub Urusan Pemberdayaan Usaha Menengah. Usaha Kecil. dan Usaha Mikro (UMKM)

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan

UMKM

Jumlah UMKM (unit)

13.441 13.715 63.75 14.40

1 10

14.833

848.8 15.871 65.7 16.188 463.5 16.998 500 16.998 Dinas

Koperasi dan UMKM

Sub Urusan Pengembangan UMKM

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM

Terlaksananya peningkatan sistem pendukung usaha bagi UMKM (kegiatan)

0 0 0 0 0 2

kegiatan

121 2

kegiatan

326.5 3

kegiatan

400 5

kegiatan

600 5

kegiatan

Dinas Koperasi dan

UMKM

Program Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif

Jumlah Koperasi dan UMKM yang terpantau penyelenggaraan aktifitasnya

10% 15% 50 17.00

% 60

17.20%

60 18.50

% 75 20% 80 25% 120 25%

Dinas Koperasi dan

UMKM

UNSUR PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN

Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Page 490: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-87

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Perencanaan dan Pembangunan Daerah

1 Program Pengembangan Data/Informasi

Ketersediaan informasi berbasis digital (Ada/ Tidak ada)

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak Ada

Ada Tidak Ada

Ada Ada

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2 Program kerjasama pembangunan

Pengembangan Kerjasama Antara

Pemerintah Dan Berbagai Lembaga

23 Kerjasa

ma

4 Kerjasama

415 Tidak

Ada 0

Tidak

Ada 0

40 Kerjasama

552 Tidak

Ada 0

4 Kerjasama

608 39

Kerjasama

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

33

Program

perencanaan pembanguna n daerah

Persentase Sinergitas Kerja Antara SKPD serta Pemerintah Dan Masyarakat

50% 5% 1,236 0 0 0 0 80% 1,431 0% 0 5% 1,503 80%

PBadan

Perencanaan Pembangunan Daerah

4

Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar

Tersedianya

Dokumen Perencanaan Pengembangan Kota – Kota Menengah dan Besar

Ada Ada 434 0 0 0 525 Ada 578 0 0 Ada 636 Ada

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

5

Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Ketersediaan Dokumen Pengembangan Wilayah Strategis dan

Cepat Tumbuh Melalui pemanfaatan Potensi Daerah

7

Dokumen

0 0 0 0 0 0

11

Dokumen

61 0 0

1

Dokumen

67

11

Dokumen

Badan Perencanaan Pembanguna

n Daerah

Page 491: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-88

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

6

Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

Tersedianya Dokumen Perencanaan Prasarana

Wilayah dan Sumber Daya Alam

5 Dokume

n

2

Doku

men

289 Tidak Ada

0 Tidak Ada

319 12

Doku

men

334 Tidak Ada

0 1

Doku

men

351 12

Dokume

n

Badan Perencanaan Pembanguna

n Daerah

7

Program perencanaan sosial dan budaya

Ketersediaan Dokumen Perencanaan Sosial Budaya

Kota Baubau

2 Dokume

n

2 Dokumen

400 Tidak Ada

0 Tidak Ada

0 18

Dokumen

463 Tidak Ada

0 3

Dokumen

486 16

Dokumen

Badan Perencanaan Pembanguna

n Daerah

8

Program perencanaan pembangunan ekonomi

Tersedianya dokumen Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Tidak Ada

Ada 212 Tidak Ada

0 Tidak Ada

0 Ada 282 Tidak Ada

0 Ada 310 Ada

B Badan Perencanaan Pembanguna

n Daerah

9

Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah

Persentase Kinerja Aparatur dan Ketersediaan Dokumen Kota Baubau

50% 5% 130 Tidak Ada

0 Tidak Ada

0 80% 173 Tidalk Ada

0 5% 190 80%

Badan Perencanaan Pembanguna

n Daerah

10

Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Ketersediaan Dokumen Evaluasi Pembangunan

1 Dokume

n

1 Dokumen

0 Tidak Ada

0 Tidak Ada

0 10

Dokumen

73 Tidak Ada

0 2

Dokumen

80 10

Dokumen

Badan Perencanaan Pembanguna

n Daerah

Penelitian dan Pengembangan Daerah

1 Program Penelitian dan Pengembangan

Persentase Kesesuaian hasil kajian dengan dokumen

perencanaan yang ada

0% 0% 0 50% 220 60% 242 70% 266 80% 293 90% 322 100%

Badan Penelitian

dan Pengembang

an Daerah

Page 492: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-89

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Urusan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Program Pendidikan Kedinasan

Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2

5% 10% 1,264 15% 1,279 20% 915 25% 254 30% 2,067 40% 2,34 50%

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan

325% 430% 3383 445% 4433 555% 4463 665% 4496 875% 531 860% 568 860% Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Persentase

formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan

34% 40% 1,507 50% 1,641 60% 1,534 70% 469 80% 2,774 90% 2,78 80%

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Page 493: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-90

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Persentase record data base aparatur (SIDDAK) yang terisi lengkap

92% 94% 5 95% 10 96% 12 97% 15 98% 17 95% 20 95%

Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu

68% 75% 5 80% 10 85% 15 90% 17 95% 19 100% 20 100%

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia

Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS

Persentase SK pensiun yang

diterbitkan tepat waktu

70% 75% 77 80% 95 85% 139 0% 0 0% 0 100% 139 100%

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu

70% 75% 77 80% 87 85% 98 90% 111 95% 126 100% 143 100%

Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Urusan keuangan

Badan Pengelola Keuangan, Aset dan Pendapatan Daerah

Page 494: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-91

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Persentase SKPD yang menyampaikan laporan

pertanggungjawaban keuangan tepat waktu

80% 80% 30 85% 34 90% 38 95% 44 100% 49 100% 56 100%

Badan Pengelola Keuangan,

Aset dan Pendapatan

Daerah

Persentase SKPD yang memiliki pelaporan aset yang tertib

40% 40% 30 50% 35 60% 38 70% 45 80% 50 85% 57 85%

Badan Pengelola Keuangan, Aset dan

Pendapatan Daerah

Program Pengelolaan Pendapatan

Asli Daerah

Persentase jumlah objek wajib pajak

0% 0% 0 15% 30 30% 32 45% 35 75% 36 75% 40 75%

Badan

Pengelola Keuangan, Aset dan

Pendapatan Daerah

Rasio PAD dalam

pendapatan daerah

70,40% 70,40

% 30 70% 864 72% 881 73% 899 74% 935 75% 954 76%

Badan Pengelola Keuangan, Aset dan

Pendapatan Daerah

Urusan SETDA

BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN

Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

Persentase Pengembangan Kerjasama Antara Pemerintah

Daerah

5 kerjasama

5 kerja sama

410,3 6

Kerjasama

895,3 7

kerjasama

185,5 8

Kerjasama

62 9

Kerjasama

64 10

Kerjasama

65 10

Kerjasama

Setda Bagian Adm. Pemerintahan

Program Peningkatan Manajemen

persentase hasil pelaporan

0% 20% 40% 60% 80% 164 100% 169 100% 174 100% Setda Bagian

Adm. Pemerintaha

Page 495: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-92

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Penyelenggaraan Pemerintahan

kinerja SKPD n

Persentase Kelancaran Kegiatan Pemerintahan Umum

70% 75% 350 80% 396 85% 448 90% 508 95% 575 90% 651 90%

Persentase Penataan Sistem Pemeritahan yang Tertib

Administrasi

60% 65% 493 70% 558 75% 632 80% 715 85% 810 85% 917 85%

Presentase Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

0% 10% 35 0% 50 25% 50 35% 50 50% 75 50% 75 50%

Bagian Administrasi Umum dan Protokol

Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah

Persentase

terselenggaranya pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil kepala daerah

20% 30% 5,478 25% 4,668 30% 4,159 40% 4,098 50% 4,639 60% 5,251 50% Setda Bagian Adm. Umum dan Protokol

Bagian Administrasi

Hukum

Program Penataan peraturan perundang-undangan dan pelayanan

Persentase Sosialisasi dan Publikasi Produk Hukum

0%

20% 866,3 55% 880,8 65% 977,7 70% 121 80% 133 90% 146 80% Setda Bagian

Adm. Hukum

Page 496: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-93

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Hukum Daerah

Persentase Pelayanan bantuan Hukum/Penanganan Perkara

0%

10% - 50% 250 60% 275 70% 302 80% 332 85% 366 70%

Persentase

Ketersediaan Dokumen Perda dan Keputusan Walikota Serta LEMDA

45%

50% 113 50% 128 55% 145 60% 165 65% 186 70% 211 60%

Presentase Penyelesaian Konflik Pertanahan

0%

20% - 0% 35 30% 40 40% 40 50% 40 55% 50 60%

Persentase

Terbitnya perda

25%

40% 25 25% 27 40% 29 60% 31 80% 33 70% 35 70%

Persentase Peraturan-Peraturan Tentang Kebijakan Perizinan

25%

45% - 30% 25 30% 25 35% - - - 80% - 80%

Tersusunnya Kebijakan, Program dan Kegiatan

Perlindungan Perempuan dan Anak termasuk Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafficking);

10%

15% 80 20% 88 30% 96 40% 104 50% 112 60% 120 60%

BKBPP, DINSOS, POLRES,

Sekretariat Daerah

(BAG. ADM. HUKUM ,

LSM

PELANGI)

Page 497: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-94

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Bagian Administrasi Organisasi dan Tata Laksana

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah

Persentase Ketersediaan Data dan Dokumen Tata laksana Lingkup Pemda Kota

Baubau

55%

55% 60% 65% 70% 120 75% 136 80% 154 75%

Setda Bagian Adm.

Organisasi dan Tata Laksana

Presentase SKPD yang memiliki SOP Pencapaian Kinerja Utama SKPD

0%

25% 250 20% 255 40% 260 60% 265 80% 271 80% 276 80%

Bagian Administrasi Pembangunan

Program Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Pembangunan

Ketersediaan Dokumen Pelaporan Pelaksanaan

Pembangunan

12 Dok

12 Dok

472,4 12

Dok 680,3

12 Dok

182,9 12

Dok 648

12 Dok

667 12

Dok 687 12 Dok

Setda Bagian Adm. Pembanguna

n

Bagian Administrasi Kesejahteraan Sosial

Program Administrasi Kesejahteraan Sosial,

Keagamaan, pemuda dan olahraga

Cakupan Pelaksanaan Kegiatan-Kegiatan Sosial keagamaan, pemuda dan olahraga

20% 20% 2,599 27% 3,009 42% 6,181 52% 3,62 62% 4,098 80% 4,639 80%

Setda BAgian Adm. Kesejahteraa

n Sosial

Bagian Administrasi Ekonomi dan SDA

Page 498: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-95

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Program

Kebijakan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Persentase pengendalian dan pengawasan

kualitas lingkungan serta dampak yang ditimbulkan

79.50%

82% 85% 45 80% 85% 47 90% 48 95% 49 95%

Setda Bagian Adm.

Ekonomi dan SDA

Persentase

Jumlah pengawasan daya dukung lingkungan

70%

77% 30 80% 32 83% 33 87% 35 93% 36 85% 38 85%

Program Kebijakan Pengembangan

Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Persentase Pengembangan Sistem

Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

25%

28% 0 33% 0 35% 0 45% 0 50% 125 55% 150 60%

Setda Bagian

Adm. Ekonomi dan

SDA

Program Kebijakan Perlindungan dan Konservasi SDA

Persentase jumlah pengawasan terhadap pengelolaan dan pemanfaatan

sumber daya alam dan kawasan konservasi

77.50%

0% 0 78% 0 80% 0 85% 39 85% 0 70% 0 70%

Setda Bagian Adm.

Ekonomi dan SDA

Persentase jumlah Koordinasi penyusunan master plan pengendalian sumberdaya

alam dan lingkungan hidup

15%

25% - 85% 65 87% 66 90% 68 95% 0 70% 0 70%

Page 499: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-96

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Bagian Administrasi Keuangan

Program

peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Ketersediaan Dokumen Keuangan Daerah

12 Dok

12 Dok

6.253 12

Dok 15.533

12 Dok

5,454 12

Dok 544

12 Dok

655 12

Dok 754 12 Dok

Setda Bagian Adm.

Keuangan

Bagian Administrasi Layanan Pengadaan Barang Dan Jasa

Program pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa

Cakupan Pengadaan barang dan jasa secara elektronik

(LPSE)

30%

35% 587 40% 1,2 45% 680 50% 700 55% 720 60% 720 60%

Bagian Administrasi

Layanan Pengadaan Barang Dan

Jasa

Urusan Sekretariat DPRD

Sekretariat DPRD

Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah

Persentase Raperda yang menjadi Perda

15%

20% 13,162 20% 11,487 20% 0 30% 14,083 40% 12,49 50% 12,595 60% Sekretariat

DPRD

Urusan Inspektorat

INSPEKTORAT

Page 500: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-97

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Program peningkatan profesionalisme tenaga

pemeriksa dan aparatur pengawasan

Persentase Pegawai yang memenuhi kualifikasi Auditor

60%

23% 223 24% 243 25% 238 26% 32,3 27% 265 30% 275 30% Inspektorat

Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan

Cakupan Implementasi SPIP

70%

0 63 10% 130 15% 130 20% 117 25% 143 30% 116 30% Inspektorat

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Persentase tindak lanjut

hasil temuan pemeriksaan BPK yang sesuai rekomendasi

70%

50,63%

1,182 55% 1,191 60% 1,222 65% 1,201 70% 1,245 75% 1,253 75%

Inspektorat

Persentase pengembalian Kerugian Daerah

24,13%

24,13%

0 25% 0 26% 0 27% 0 28% 29% 30%

Cakupan Objek Pemeriksaan

61

61 0 61 0 61 0 61 0 62 62 63

Kecamatan Se-Kota Baubau

Program Bahterahmas

Optimalisasi Pelaksanaan Program Bahterahmas pada Tingkat Kelurahan

43

43 4.410 43 1.71 43 Kecamatan

Se-Kota Baubau

Program Peningkatan

Operasional Kelurahan

Persentase Pelayanan Masyarakat

Tingkat Pemerintah Kelurahan

70%

100% 910 100% Kecamatan

Se-Kota Baubau

Page 501: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAH DAERAH

K O T A B A U B A U

T A H U N 2 0 1 3 - 2 0 1 8

VIII-98

Bidang Urusan Pemerintahan Dan

Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun)

Capaian Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi

Kinerja Pada

Akhir Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta) Target

Rp (Juta)

Target Rp

(Juta)

Program Peningkatan Pelayanan Pemerintah Kelurahan

Persentase Pelayanan Masyarakat Tingkat

Pemerintah Kelurahan

80%

100% 740 100% 100 100% 300 100% Kecamatan

Se-Kota Baubau

Program Peningkatan Pelayanan Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan

Persentase Pelayanan Masyarakat Tingkat Pemerintah Kelurahan

80% 100% 860 100% 2,295 100% 1,005 100% 2 100% 201 100% Kecamatan

Se-Kota Baubau

Program Gerakan

Bersama Pembangunan Masyarakat Tangguh (GEMPAR TANGGUH)

Jumlah Kerjasama Antara Lembaga

Masyarakat Kelurahan dan Pemerintah Kelurahan di 43 Kelurahan di Kota Baubau

43 43 2.236 43 3.000 43 Kecamatan

Se-Kota Baubau

Page 502: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

IX- 1

BAB IX

PPPEEENNNEEETTTAAAPPPAAANNN IIINNNDDDIIIKKKAAATTTOOORRR KKKIIINNNEEERRRJJJAAA DDDAAAEEERRRAAAHHH

Indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi

gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi

RPJMD pada akhir periode perencanaan. Pencapaian target

merupakan hasil dari akumulasi pencapaian indikator outcome dari

pelaksanaan program pembangunan daerah tiap tahun yang

dilaksanakan oleh semua SKPD pada Pemerintah Kota Baubau

selama lima tahun dengan para pemangku kepentingan daerah.

Indikator kinerja daerah pada RPJMD Tahun 2013-2018

dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau

lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat

capaian indikator kinerja daerah berkenaan. Penetapan indikator

kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan

pemerintahan Kota Baubau Tahun 2013-2018 berikut :

Page 503: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-2

Tabel 9.1.

Penetapan Indikator Kinerja Daerah

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

FOKUS KESEJAHTERAAN DAN PEMERATAAN EKONOMI

Pertumbuhan Ekonomi 7% 7,99% 8,63% 8,97% 9,27% 9,45% 9,60% 9,60%

Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

3.021.396.740.000 3.610.569.104.300 4.314.630.079.639 5.155.982.945.168 5.324.301.459.347 6.161.399.619.476 7.362.872.545.274 7.362.872.545.274

Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000

914.861.680.000 993.173.839.808 1.078.189.520.496 1.170.482.543.450 1.270.675.849.169 1.379.445.701.858 1.497.526.253.937 1.497.526.253.937

Laju Inflasi Daerah 2,65% 2,99% 0,18% 3,34% 3,49% 2,50% 2,50% 2,50%

PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku

18.719.980 20.606.954 22.684.135 24.970.696 27.487.742 30.258.506 33.308.564 33.308.564

Indeks Gini 0,29 0,27 0,26 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

75,18 75,25 75,4 75,6 75,8 76,01 76,18 76,18

Prosentase Penduduk di atas Garis Kemiskinan

88,63% 88,90% 89,10% 89,25% 89,60% 90,01% 90,01% 90,01%

Angka Kriminal 317 250 200 150 100 80 60 60

FOKUS KESEJAHTERAAN SOSIAL

Pendidikan

Angka Melek Huruf (AMH) 99,40% 99,15 99,15 99,66 99,11 99,45 100% 100%

Pendidikan Dasar:

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/ MI/Paket A

90,26 93,12 94,67 94,81 95,77 96 96 96

Angka Putus Sekolah (APS) SD

0,39 0,6 0,49 0,34 0,4 0,5 0,2 0,2

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

83 70 72,5 75,53 78,12 80 80 80

Page 504: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-3

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Angka Putus Sekolah (APS) SMP

0,87 0.87 0,87 0,72 0,7 0,7 0,6 0,7

Pendidikan Menengah

Angka Partisipasi Murni (APM) SLTA

75,12% 73,37% 75,18% 80,16% 80,23% 81% 85,00% 85,00%

Angka Partisipasi Kasar

(APK) SLTA 102% 105,40% 101,36% 105% 107,70% 102,70% 105% 105%

Angka Putus Sekolah (APS) SLTA

1,21% 1,89% 1,89% 1,70% 1,03% 1,00% 0,89% 1,00%

Kesehatan

Angka kematian bayi (AKB/1.000 KH)

21,90% 20% 21% 19% 15,62% 10% 0% 0%

Angka Kematian Ibu

(AKI/100.000 KH) 24,12% 22% 21,86% 22% 20,15% 15% 0% 0%

Angka Kematian Neonatal menjadi 15/1.000 KH (KH)

10,1 9,87% 8,50% 7,23% 5% 4% 4% 4%

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100% 98% 98% 99% 100% 100% 100% 100%

Angka usia harapan hidup 70 69 70 71 71 72 72 72

Persentase rumah tinggal bersanitasi

80,19% 78% 81% 81,87% 82,80% 85% 85% 85%

Persentase rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

32 31% 32,16% 33,12% 33,57% 34,89% 35% 35%

Tenaga Kerja

Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

62,13% 65,68% 64,14% 66,40% 67,00% 67,50% 68,00% 68,00%

Tingkat Pengangguran Terbuka

8,46% 8,66% 6,79% 7,17% 6,97% 6,67% 6,27% 6,27%

FOKUS SENI BUDAYA OLAH RAGA

Page 505: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-4

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kebudayaan

Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya

20 kali 25 kali 26 kali 28 kali 30 kali 30 kali 32 kali 32 kali

Pemuda Olah Raga

Jumlah Organisasi Kepemudaan

10 10 11 12 13 15 17 17

Jumlah Klub Olah Raga/10.000 penduduk

6 6 6 7 7 8 8 8

Jumlah Sarana Prasaran Olah Raga/10.000 penduduk

3 3 4 4 5 5 5 5

ASPEK PELAYANAN UMUM

FOKUS PELAYANAN URUSAN WAJIB

Pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini

Proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini

60% 31,26% 42,20% 54.01% 90% 90%

Jumlah TK/PAUD 107 unit 134 unit 160 unit 162 unit 185 unit 185 unit 185 unit 185 unit

Rasio Jumlah Guru dan Murid Taman Kanak - kanak

(TK)

01:16 01:18 01:20 01:22 01:21 01:20 01:20 01:20

Pendidikan Dasar

Rasio murid / guru jenjang pendidikan dasar SD/MI

01:26 01:28 01:28 01:29 01:30 01:30 01:32 01:32

Rasio siswa / guru jenjang pendidikan dasar SMP/MTs

01:32 01:32 01:30 01:28 01:30 01:32 01:36 01:36

Angka Kelulusan (AK)

SMP/MTs 94% 93,38% 93,47% 95% 100% 100% 100% 100%

Persentasi Angka Kelulusan (AKL) SD

97% 98% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pendidikan Menengah

Page 506: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-5

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Nilai rata-rata ujian akhir nasional (UAN) SLTA

6,5 6,1 5,7 7,09 6,09 7,5 7,5 7,5

Pendidikan Luar Biasa

Nilai rata-rata ujian akhir nasional (UAN) SLTA

6,49 6,1 5,7 7,09 6,09 7 7,4 7,4

Pendidikan Luar Biasa

Tingkat Partisipasi pendidikan bagi penyandang cacat

60% 60% 70% 80% 90% 100% 85% 85%

Kesehatan

Cakupan pelayanan kesehatan anak balita

48,53% 58% 65,76% 68% 73% 80% 85% 85%

Cakupan pelayanan puskesmas

94,12% 95,50% 96% 97% 98% 99% 95% 95%

Cakupan puskesmas pembantu

80% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%

Persentase Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat

70% 78% 80% 85% 85% 85% 85% 90%

Rasio rumah sakit per 100.000 penduduk

7 7,25 7,32 7,38 7,45 7,64 8 8

Rasio Bidan per 1000 penduduk

21,48 22,15 22,76 23,14 23,56 24,16 25 25

Rasio perawat per 1000 penduduk

Belum Belum Belum Belum Ada Ada Ada Ada

Tersedianya RSUD sebagai

RSU Tipe B 81,40% 80,96% 86,79% 87% 87,12% 92% 90% 90%

Cakupan pelayanan desa/ kelurahan UCI (Universal Child Imunisation)

78% 80,65% 82% 85% 85% 85% 85% 85%

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

89,36% 91% 93,56% 95% 98% 100% 100% 100%

Page 507: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-6

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

78% 81% 84% 91% 94% 100% 90% 90%

Cakupan pelayanan nifas 90,50% 92% 94,56% 95,64% 98% 90,86% 100% 100%

Cakupan kunjungan Neonatal lengkap (KN3)

95,45% 97% 98,15% 99% 99,89% 95% 95% 95%

Cakupan kunjungan bayi 48,53% 58% 65,76% 68% 73% 80% 85% 85%

Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

Proporsi panjang jaringan Jalan dalam Kondisi Baik

80% 88.9% 93.9% 56.4% 92% 92% 91% 91%

Cakupan Jaringan Irigasi 63.6% 70% 74% 75.47% 76.00% 78% 80% 80%

Cakupan Layanan 47% 64% 66% 68% 72% 77% 80% 80%

Air Bersih Perpipaan

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air ( minimal 1,5 m)

15.0% 15.2% 9,59% 5,79% 5,69% 9.8% 10.0% 10%

Persentase Bangunan Yang Telah memiliki IMB (%)

20 23 25 27 30 40 40 40

Prosentase tersusunnya

dokumen Tataruang dan Kawasan(%)

50 60 75 85 95 95 95 95

Perumahan dan Kawasan

Pemukiman

Presentase rumah layak huni

60% 65% 60% 70% 70% 80% 85% 85%

Prosentase Terbangunnya

Infrastrukur pada kawasan permukiman kumuh

30% 40% 60% 70% 70% 85% 85% 85%

Presentase luasan Ruang Terbuka Hijau

20% 22% 24% 25% 27% 28% 30% 30%

Page 508: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-7

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Perencanaan

Tersedianya Dokumen RKPD dalam Bentuk Perwali

Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Persentase Penjabaran Program RPJMD dalam

RKPD

50% 50% 52,75% 60,44% 70% 85% 85% 85%

Tersedianya Dokumen Pengembangan WilayahStrategis dan Cepat Tumbuh Melalui pemanfaatan Potensi Daerah

Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100%

Tersedianya Dokumen Perencanaan Sosial Budaya Kota Baubau

Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Tersedianya Dokumen Perencanaan Ekonomi Kota Baubau

Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Perhubungan

Jumlah Pelabuhan

Laut/Udara/Terminal Bis 6 6 7 7 7 8 8 8

Lingkungan Hidup

Cakupan Presentase Penyelenggaran Sistem Informasi Lingkungan

8 20% 20% 40% 50% 60% 70% 100%

Presentase Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat

akibat adanya dugaan pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup

40% 50% 50% 60% 60% 70% 80% 100%

Presentase cakupan wilayah Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-

20% 30% 30% 65% 70% 80% 90% 100%

Page 509: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-8

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sumber Lainnya

Persentase Tingkat kualitas tanah

- 30% 35% 40% 45% 50% 65% 100%

Presentase Pemulihan Limbah Padat dan cair

30% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 100%

Presentase Pemulihan Polusi

udara 40% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Pencegahan dan pengelolaan limbah B3

- 20% 25% 30% 35% 40% 50% 100%

Persentase Lingkungan Masyarakat dan Perusahaan yang dipantau Kualitas Lingkungannya

75% 80% 80% 85% 90% 94% 100% 100%

Persentase cakupan

pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL , UKL-UPL

75% 80% 80% 85% 90% 94% 100% 100%

Pelaksanaan sosialisasi peraturan perundangan bidang lingkungan hidup di 8 kecamatan

- 4 5 6 7 8 8 100%

Rasio Sampah yang terangkut terhadap Produksi Sampah

45% 68% 70% 73% 75% 78% 80% 100%

Persentase Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan

- 15% 20% 25% 30% 35% 50% 100%

Presentase kawasan ekowisata dan Jasa Lingkungan terkelola denaan baik

20% 20% 25% 35% 40% 45% 50% 50%

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Cakupan Keluarga yang 4371 4371 4371 4371 4371 4371 4371 4371

Page 510: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-9

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Memiliki Kartu Keluarga

Cakupan Penduduk Wajib KTP yang Memiliki KTP-EL

64166 50000 58000 5800 5800 5800 5300 5300

Rasio Bayi (Anak Usia dibawah 1 Tahun) Ber Akte Kelahiran

2318 1000 1145 1145 1145 1145 1145 1145

Cakupan Anak Usia 18

Tahun Kebawah yang memiliki Akte Kelahiran

42765 55539 55539

Pemberdayaan perempuan

dan Perlindungan Anak

Persentase Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

55,42% 55,42% 55,42% 55,42% 56,00% 56,00% 75,00% 70,00%

Rasio KDRT terhadap jumlah Rumah Tangga

0,08 0,1 0,08 0,096 0,08 0,064 0,054 0,054

Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

38,51% 39,00% 39,50% 40% 40,50% 41% 41% 41%

Rasio Kasus KDRT yang ditangani

80,00% 80,00% 85,00% 85,00% 85,00% 90,00% 90,00% 90,00%

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Rata-rata jumlah anak per keluarga

2 2 3 2 2 2 2 2

Rasio akseptor KB 70% 70% 77,59% 80% 85% 85% 85% 85%

Cakupan peserta KB Aktif 84,93% 84,93% 81,04% 83% 86% 90% 90% 90%

Keluarga Pra Sejahtera dan

Keluarga Sejahtera I 12022 KK 12.022 KK 12192 KK 11576 KK 12618 KK 12756 KK 12194 KK 12794KK

Sosial

Jumlah Panti Asuhan/ Jompo yang mendapat Bantuan

4 2 4 6 8 10 10 10

Page 511: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-10

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Masyarakat PMKS yang mendapatkan penyuluhan dalam pelaksanaan pembinaan kesejahteraan sosial

30 40 50 55 60 65 70 70

Persentase PMKS Penerima Manfaat Pelayanan dan

Rehabilitsi Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS

17% 20% 25% 30% 35% 35% 40% 35%

Jumlah PMKS yang mendapat Bantuan Pemenuhan Kebutuhan dasar

134 135 200 300 400 500 700 700

Jumlah masyarakat Penyandang Cacat dan Trauma yang Mendapat

Pembinaan

13 15 30 35 35 40 40 40

Jumlah KK Miskin Yang mendapat Bantuan Program Keluarga Harapan

500 700 700 1000 1000 1000 1000 1000

Jumlah masyarakat PMKS kreatif yang mendapat bantuan dalam peningkatan kesejahteraan

10 20 20 20 20 20 20 20

Ketenagakerjaan

Jumlah Calon Tenaga Kerja Terlatih

30 30 30 30 30 30 30 30

Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar di Tempatkan

40 45 50 60 70 80 85 85

Jumlah Perusahaan Mendapatkan Pembinaan

40 60 60 60 60 60 60 60

Jumlah kasus Hubungan Industrial yang Terselesaikan

2 5 5 8 8 9 9

Koperasi dan UKM

Page 512: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-11

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Rasio Koperasi Berkualitas (%)

6.41 8.23 10.84 12.40 15.81 16.50 18.00 18.00

Rasio UMKM terbina (%) 13.48 13.45 13.75 14.83 14.49 15.00 16.00 16.00

Persentase Koperasi dan UMKM yang difasilitas untuk mendapatkan skim kredit (%)

5 6 7.50 8.00 10.00 14.00 18.00 18.00

Jumlah Koperasi Aktif (unit) 152 155 158 162 165 170 175 175

Jumlah UMKM (unit) 13441 13.715 14.401 14,833 15,871 16,188 16.998 16.998

Terlaksananya peningkatan sistem pendukung usaha bagi UMKM (kegiatan)

- - - 2.00 2.00 3.00 5.00 5.00

Jumlah Koperasi dan UMKM yang terpantau penyelenggaraan aktifitasnya

(%)

10 15 17 17,2 18,5 20 25 25.00

Penanaman Modal

Realisasi investasi (Milyar Rupiah)

100 200 500 600 650 700 800 800

Indeks Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu

(%)

68,25 70,15 73,55 74,87 80 85 90 90

Jumlah Investor PMDN/PMA (Investor)

390 520 651 822 1141 1200 1300 1300

Terselenggaranya Promosi peluang penanaman modal (event)

0 1 1 2 2 2 3 3

Cakupan Jumlah Perusahaaan yang ditinjau

penyelenggaraan Penanaman Modalnya (Persen)

0 2,50% 5% 7,5% 10% 12,5% 15% 15%

Durasi Waktu Rata-Rata pengurusan Izin (hari)

28 hari 24 hari 17 hari 14 hari 12 hari 10 hari 7 hari 7 hari

Cakupan Pengawasan Layanan Perizinan Terpadu

8% 10% 24% 32% 40% 50% 60% 60%

Page 513: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-12

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

(%)

Kebudayaan

Penyelenggaraan Festival seni dan budaya

24 24 26 28 30 35 36 35

Sarana penyelenggaraan seni

dan Budaya 43 43 43 43 43 43 43 43

Cakupan Pendokumentasian Naskah Kuno Nusantara, Situs Budaya, dan Lembaga Adat

20% 30% 40% 55% 65% 70% 75% 75%

Pemuda dan Olah Raga

Jumlah Organisasi

Kepemudaan 10 15 15 15 15 15 20 20

Jumlah Klub Olah Raga/10.000 penduduk

6 6 6 7 7 8 8 8

Jumlah Sarana Prasaran Olah Raga/10.000 penduduk

3 3 4 4 4,5 5 5 5

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP

40% 34% 76% 78% 80% 80% 85% 85%

Persentase Kerjasama Antara Tokoh Masyarakat, Adat, Agama dan Pemuda

10% 20% 30% 30% 40% 50% 55% 55%

Ketentraman dan

Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

19,46 19,46 20 21 23 25 25 25

Rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk

54,27 54,27 55 57 59 60 60 60

Page 514: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-13

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Rasio pos kamling/ jumlah desa

2,33 2,33 2,33 2,33 2,33 2,33 3,33 3,33

Penegakan PERDA 40% 60% 75% 85% 90% 100% 100% 100%

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, kententraman, dan Keindahan)

50% 50% 55% 60% 65% 70% 75% 75%

Cakupan pelayanan bencana kebakaran daerah

62% 65% 80% 80% 100& 100% 100% 100%

Cakupan waktu tanggap (response time rate) daerah layanan wilayah manjemen kebakaran 30 menit

Belum ada data 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

Angka Kriminalitas 220 220 220 210 200 180 118 118

Ketahanan Pangan

Score Pola Pangan Harapan (PPH)

75% 80% 85% 90% 92% 93% 95% 96,99%

Ketersedian Energi dan Protein/Kapita

75% 80% 85% 90% 92% 93% 95% 98,60%

Pemberdayaan Masyarakat

Persentase PKK Aktif 50% 60% 65% 70% 75% 80% 70% 70%

Cakupan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Untuk Promosi Produk Unggulan Daerah

10 10 10 12 18 20 25 25

Statistik

Tersusunya data/ statistik Kota Baubau

5 5 6 4 5 5 5 57

Kearsipan

Pengelolaan Arsip Secara 78,00% 80,80% 83,60% 86,40% 89,40% 92,20% 95,00% 95,00%

Page 515: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-14

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Baku

Komunikasi dan

Informatika

Jumlah SKPD yang mengembangkan layanan aplkasi e-government pada

layanan publik

2 SKPD 2 SKPD 4 SKPD 5 SKPD 7 SKPD 8 SKPD 10 SKPD 10 SKPD

Perpustakaan

Tersedianya Perpustakaan Daerah

Belum ada Belum ada ada ada ada ada Ada Ada

Jumlah pengunjung/ tahun - - Relatif Relatif Relatif Relatif Relatif Relatif

Jumlah judul/ Koleksi Buku yang tersedia di

perpustakaan daerah

- - Relatif Relatif Relatif Relatif Relatif Relatif

Persandian

Perangkat sandi sebagai pengaman informasi daerah

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada Ada

PELAYANAN URUSAN PILIHAN

Pertanian

Produtivitas bahan pangan utama lokal

- Padi 3,75 Ton/Ha 3,01 Ton/Ha 3,90 Ton/Ha 4,01 Ton/Ha 4,21 Ton/Ha 4,31 Ton/Ha 5,5 Ton/Ha 5,03 Ton/Ha

- Jagung 2,21 Ton/Ha 2,30 Ton/Ha 2,30 Ton/Ha 2,30 Ton/Ha 2,30 Ton/Ha 2,31 Ton/Ha 2,31 Ton/Ha 2,33 Ton/Ha

- Ubi kayu 9,05 Ton/Ha 9,09 Ton/Ha 9,09 Ton/Ha 9,09 Ton/Ha 9,09 Ton/Ha 9,09 Ton/Ha 9,10 Ton/Ha 9,76 Ton/Ha

- Buah-buahan 0 14.500 KW/Ha 15.000 KW/Ha 15.904 KW/Ha 15.950 KW/Ha 16.000 KW/Ha 16.000 KW/Ha 18.724 KW/Ha

- Sayur-sayuran 31,090 Kg/Ha 40.000 Kg/Ha 41.500 Kg/Ha 41.500 Kg/Ha 41.500 Kg/Ha 41.500 Kg/Ha 41.500 Kg/Ha 45.007 Kg/Ha

Produksi peternakan

Page 516: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-15

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

- Daging Sapi 177.177 Kg 188.000 Kg 189.000 Kg 189.542 Kg 189.642 Kg 189.842 Kg 190.000 Kg 198.654 Kg

- Daging Kambing 12.690 Kg 12.900 Kg 13.000 Kg 13.579 Kg 14.000 Kg 14.500 Kg 15.000 Kg 15.056 Kg

- Daging Unggas 24.350 Kg 30.000 Kg 36.400 Kg 36.632 Kg 36.832 Kg 36.932 Kg 37.000 Kg 105.641 Kg

- Telur 173.123 Kg 209.000 Kg 210.000 Kg 211.716 Kg 212.716 Kg 214.716 Kg 215.000 Kg 216.465 Kg

Pariwisata

Perkembangan Jumlah

Wisatawan (Orang) 363.457 364.269 454.741 500.194 525.000 556.000 595.000 595.000

Jumlah Ruang Publik Kreatif (Kawasan)

5 6 8 9 10 11 11 11

Jumlah obyek wisata yang dikembangkan (ODTW)

15 15 16 17 19 20 21 21

Jumlah kerjasana pariwisata (kerjasama)

1 1 1 2 2 3 3 3

Jumlah Kegiatan Promosi

pada skala regional, nasional dan internasional (kegiatan)

1 3 3 4 4 5 5 5

Jumlah Sub Sektor Terbina 1 1 1 2 2 3 3 3

Kelautan dan Perikanan

Peningkatan produksi Ikan Konsumsi

13.598,22 Ton 7.376,22 Ton 7.893,09 Ton 7.438,01 Ton 7.781,31 Ton 8.000 Ton 8.000 Ton 8.297 Ton

Perdagangan

Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB (%)

18,1 18,2 18,3 18.5 18.7 18.8 20 20

Jumlah Pasar Terbangun dan di Revitalisasi (Kios/Lapak)

534 600 700 1200 1400 1500 1600 1600

Nilai Perdagangan Antar pulau (juta Rupiah)

101.215,38

150.000

175.000

200.000

250.000

300.000

350.000

350.000

Jumlah UTTP yang ditera dan tera ulang (unit)

94 94 99 108 132 154 200 200

Perindustrian

Page 517: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-16

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Tingkat Pertumbuhan Sektor Industri (Persen)

6,98 4,92 10,43 10,53 12,5 13,5 15 15

Jumlah Kelompok Industri Kecil Menengah yang dibina (kelompok)

5 8 19 59 83 100 120 120

Jumlah Sentra Industri Potensial (kawasan)

3 4 5 8 9 10 12 12

Jumlah Pelaku Usaha yang mengikuti Promosi (pelaku)

10 15 25 30 40 50 75 75

Fasilitasi pengembangan Teknologi Tepat Guna

2 3 3 5 6 3 4 4

Tenaga Kerja

Cakupan pembinaan Sektor Perindustrian

30% 35% 40% 45% 50% 55% 55% 55%

IKM yang Mengikuti Promosi Industri/Kerajinan Daerah

7% 17% 27% 37% 47% 57% 67% 67%

ASPEK DAYA SAING DAERAH

KEMAMPUAN EKONOMI DAERAH

FOKUS KEMAMPUAN

EKONOMI DAERAH

Keuangan dan Pendapatan

Daerah

Opini BPK dan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah

WDP WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

Belum ada Survey

Hasil survey Hasil survey Hasil survey Hasil survey Hasil survey Hasil survey Hasil survey

Jumlah Bank 14 14 16 16 18 18 19 19

FASILITAS WILAYAH/ INFRASTRUKTUR DAERAH

Page 518: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-17

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Perhubungan

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011 0,011

Jumlah angkutan umum 395 395 430 450 480 500 500 500

Jumlah Kunjungan Kapal 8.067 8.1 8.13 8.15 8.2 8.23 8.25 8.25

Jumlah orang terangkut melalui dermaga Baubau per tahun

1.055.823,00 1.100.000 1.150.000 1.200.000 1250000 1.127.500 1.300.000 1.300.000

Jumlah barang terangkut melalui dermaga Baubau per tahun (ton)

673.663,48 673.67 700 740 800 850 850 850

Jumlah orang terangkut melalui bandara Baubau per

tahun

92.408 92.5 95 97 99 100 100 100

Jumlah barang terangkut melalui bandara Baubau per tahun (ton)

3.833 3.9 4 4.5 4.7 5 5 5

Tersedianya Dermaga orang dan barang Yang Representatif

1 1 1 1 1 1 1 1

Tersedianya Terminal Bandara Yang Representatif

1 1 1 1 1 1 1 1

Tersedianya Terminal Angkutan darat Yang Representatif

0 0 1 1 2 2 2 2

FOKUS IKLIM INVESTASI

Keuangan dan Pendapatan Daerah

Rata-rata lama waktu proses pelayanan perizinan

7 7 6 5 4 3 3 3

Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah

10 10 10 10 10 10 10 10

FOKUS SDM

Page 519: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

IX-18

ASPEK/ FOKUS/ BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi Kinerja Pada Awal Periode

RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pendidikan

Rata-rata lama mengikuti pendidikan (tahun)

9,92 10,2 10,5 11,2 11,5 11,7 12 12

Persentase Penduduk Usia Kerja berpendidikan menengah keatas

49,22% 50% 52% 55% 57% 60% 60% 60%

Ketenaga Kerjaan

Presentase penduduk Usia Produktif

58,94% 58,94% 58,94% 58,94% 58,94% 58,94% 58,94% 58,94%

Presentase Pekerja Terhadap Angkatan Kerja

94,39% 94,39% 94,39% 94,39% 94,39% 94,39% 93,39% 93,39%

Persentase Angkatan Kerja terhadap Penduduk 15 tahun keatas.

65,30% 65,30% 65,30% 65,30% 65,30% 65,30% 65,30% 65,30%

Page 520: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

X - 1

BAB X

PPPEEEDDDOOOMMMAAANNN TTTRRRAAANNNSSSIIISSSIII DDDAAANNN KKKAAAIIIDDDAAAHHH PPPEEELLLAAAKKKSSSAAANNNAAAAAANNN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Baubau Tahun 2014 – 2018 merupakan dokumen perencanaan

pembangunan daerah yang memuat visi, misi, dan program Walikota

Baubau serta merupakan kesinambungan dari RPJMD Kota Baubau

Tahun 2008–2013. Dokumen ini merupakan pedoman bagi

pemerintah dan masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan

dalam pembangunan Kota Baubau periode 2014-2018

10.1 Pedoman Transisi

Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan daerah Kota Baubau, penyusunan

RKPD tahun 2019 berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan

RPJPD Kota Baubau dan mengacu pada RPJMD Provinsi Sulawesi

Tenggara untuk keselarasan program dan kegiatan pembangunan

daerah Kota Baubau dengan pembangunan daerah Provinsi Sulawesi

Tenggara.

Penyusunan RKPD tahun 2019 dilakukan dengan

mempertimbangkan kesinambungan pembangunan yang diperlukan

untuk menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum

seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD dan

masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun

pertama masa pemerintahan baru. Selanjutnya RKPD tahun 2019

menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Baubau Tahun 2019.

Page 521: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

X-2

10.2 Kaidah Pelaksanaan

RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Pelaksanaan

RPJMD Kota Baubau Tahun 2013-2018 memperhatikan

beberapa kaidah sebagai berikut :

1. RPJMD Kota Baubau Tahun 2013-2018 dijabarkan kedalam

RKPD setiap Tahun, yang disusun berdasarkan Renstra

Perangkat Daerah.

2. Setiap Peragkat Daerah dlingkungan Pemerintah Kota

Baubau berkewajiban menyusun Renstra Perangkat Daerah

yang mengacu pada RPJMD Kota Baubau Tahun 2013-2018,

yang memuat program prioritas sesuai Tugas pokok dan

fungsinya guna mendukung pencapaian visi misi dan arah

kebijakan yang di amanatkan Walikota dan Wakil Walikota

terpilih dalam dokumen RPJMD Kota Baubau Tahun 2013-

2018. Selanjutnya Renstra Perangkat daerah dijadikan

pedoman penyusun rencana kerja perangkat daerah (Renja

PD).

3. Lembaga Eksekutif dan Legislatif Kota Baubau dengan

didukung oleh Instansi Vertikal yang ada di wilayah Kota

Baubau, serta masyarakat termasuk dunia usaha,

berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam

RPJMD Kota Baubau Tahun 2013–2018 dengan sebaik-

baiknya.

4. Walikota Baubau dalam menjalankan tugas

penyelenggaraan pemerintahan daerah berkewajiban untuk

mengarahkan pelaksanaan RPJMD Kota Baubau Tahun

2013-2018 dengan menggerakkan secara optimal semua

potensi dan kekuatan daerah;

5. Sekretaris Daerah Kota Baubau berkewajiban

mengkoordinasikan pelaksanaan RPJMD Kota Baubau

Tahun 2013-2018;

Page 522: PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU TENTANG RENCANA …bappeda.baubaukota.go.id/dmjax/a1webcontent/dl/downfile/49/RPJMD... · Pembentukan Kota Bau-Bau ( Lembaran Negara Republik Indonesia

PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH

K O T A B A U B A U

TAHUN 2013-2018

X-3

6. RPJMD merupakan pedoman dalam penyusunan Renstra

Perangkat Daerah. Oleh karena itu seluruh Perangkat

Daerah di dalam lingkungan Pemerintah Kota Baubau

berkewajiban untuk menyusun Renstra yang memuat

tujuan, strategi, kebijakan, program, kegiatan pokok, dan

unggulan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya

dan menjadi pedoman dalam menyusun Renja Perangkat

Daerah setiap tahun, dengan berpedoman pada RPJMD

untuk menjamin konsistensi dan kontinuitas program,

kegiatan beserta pendanaan dan ditetapkan dengan

Peraturan Kepala Daerah ;

7. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan

RPJMD Kota Baubau Tahun 2014-2018, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Baubau berkewajiban

untuk memandu proses perencanaan pembangunan,

pemantauan, fasilitasi dan mediasi dalam penyusunan

Renstra Perangkat Daerah Kota Baubau;

8. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Kota Baubau Tahun 2014-

2018 untuk setiap tahunnya dilakukan melalui penyusunan

RKPD Kota Baubau;

9. Dalam rangka terwujudnya dokumen perencanan yang

berkualitas Bappeda berkewajiban melakukan pengendalian

dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan RPJMD Kota

Baubau Tahun 2013-2018; dan

10. Walikota Baubau wajib menyebarluaskan Peraturan Daerah

tentang RPJMD kepada masyarakat.