PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang...

21
BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH UNTUK APLIKASI PADA TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa pemanfaatan air limbah untuk kegiatan pertanian sebagai subsitusi pupuk, meliorasi, maupun untuk penyiraman memiliki potensi dampak pencemaran sehingga perlu dikendalikan agar tidak berakibat negatif dalam perlakuannya bagi lingkungan; b. bahwa pemanfaatan air limbah pada tanah harus ditempatkan pada prioritas tertinggi agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan terjadinya pencemaran dan kerugian bagi masyarakat luas; c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 35 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Izin Pemanfaatan Air Limbah Ke Tanah Untuk Aplikasi Pada Tanah; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 1820);

Transcript of PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang...

Page 1: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

BUPATI KOTABARU

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

NOMOR 19 TAHUN 2014

TENTANG

IZIN PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH UNTUK APLIKASI PADA TANAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTABARU,

Menimbang : a. bahwa pemanfaatan air limbah untuk kegiatan

pertanian sebagai subsitusi pupuk, meliorasi,

maupun untuk penyiraman memiliki potensi dampak pencemaran sehingga perlu dikendalikan

agar tidak berakibat negatif dalam perlakuannya

bagi lingkungan;

b. bahwa pemanfaatan air limbah pada tanah harus

ditempatkan pada prioritas tertinggi agar tidak

terjadi kesalahan yang mengakibatkan terjadinya pencemaran dan kerugian bagi masyarakat luas;

c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 35 ayat (1)

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Izin

Pemanfaatan Air Limbah Ke Tanah Untuk Aplikasi

Pada Tanah;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang

Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3

Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah

Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 1820);

Page 2: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-2-

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 2013);

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang

Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5059);

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999

tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3910);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000

tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2000 Nomor 267, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia 4068);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

tentang Pengelolaan Kualitas air Dan Pengendalian

Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4161);

Page 3: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-3-

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4737);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4858);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang

Air Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4859);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang

Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5230);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);

18. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Usaha dan/atau

kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun

2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 05

Tahun 1991 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Dati II Kotabaru (Lembaran

Daerah Kabupaten Kotabaru Dati II Kotabaru Tahun

1991 Nomor 02);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 19

Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Yang

Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten

Kotabaru (Lembaran Daerah Kabupaten Kotabaru Tahun 2007 Nomor 19);

Page 4: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-4-

22. Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 22 Tahun 2014 tentang Izin Pengkajian Pemanfaatan Air

Limbah dan Pembuangan Air Limbah (Lembaran

Daerah Kabupaten Kotabaru Tahun 2014 Nomor 22,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 14);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KOTABARU

dan BUPATI KOTABARU

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG IZIN PEMANFAATAN

AIR LIMBAH KE TANAH UNTUK APLIKASI PADA TANAH.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Kotabaru.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang

memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Bupati adalah Bupati Kotabaru.

4. Dinas/Badan adalah Dinas/Badan yang lingkup

tugas dan tanggungjawabnya di bidang lingkungan

hidup.

5. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan

usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang

tidak berbadan hukum.

6. Air limbah adalah air sisa dari suatu usaha

dan/atau kegiatan.

7. Baku mutu air limbah usaha dan atau kegiatan adalah ukuran batas atau kadar maksimum unsur

pencemar dan dan/atau jumlah unsur pencemar

yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke air atau sumber

air dari usaha dan atau kegiatan.

Page 5: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-5-

8. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan

hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui

baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

9. Air adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, kecuali air laut dan air

fosil.

10. Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan dibawah permukaan, termasuk dalam

pengertian ini akuifer, mata air, sungai, rawa,

danau, situ, waduk, dan muara.

11. Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi pada tanah

adalah pemanfaatan air limbah suatu jenis usaha

dan/atau kegiatan, yang pada kondisi tertentu masih mengandung unsur-unsur yang dapat

dimanfaatkan, sebagai substitusi pupuk dan

penyiraman tanah pada lahan pembudidayaan

tanaman.

12. BOD adalah parameter pengukuran jumlah oksigen

yang dibutuhkan oleh bekteri untuk mengurai

hampir semua zat organik yang terlarut dan tersuspensi dalam air buangan.

13. Biomassa adalah tumbuhan atau bagian-bagiannya

yaitu bunga, biji, buah, daun, ranting, batang, dan akar, termasuk tanaman yang dihasilkan oleh

kegiatan pertanian, perkebunan, dan hutan

tanaman.

14. Runoff (air limpasan permukaan) adalah suatu

aliran yang mengalir di atas permukaan menuju

sungai, danau atau laut yang disebabkan curah

hujan melebihi laju infiltrasi.

15. Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah yang

selanjutnya disebut PPNS Daerah adalah Pegawai

Negeri pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah yang diberi

wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk

melakukan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN

Bagian Kesatu

Maksud

Pasal 2

Maksud dibentuknya Peraturan Daerah ini adalah

sebagai payung hukum pengelolaan dan perlindungan

lingkungan hidup di daerah pada lingkup pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah.

Page 6: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-6-

Bagian Kedua

Tujuan

Pasal 3

Peraturan Daerah ini bertujuan untuk mengendalikan potensi pencemaran air dari kegiatan pembuangan air

limbah dan pemanfaatan air limbah.

BAB III

PEMANFAATAN AIR LIMBAH

Pasal 4

(1) Setiap orang yang akan memanfaatkan air limbah ke

tanah untuk aplikasi pada tanah wajib mendapat izin tertulis dari Bupati.

(2) Air limbah yang dapat dimanfaatkan adalah air

limbah biomassa dari hasil pertanian atau

perkebunan dengan baku mutu yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-

Undangan.

Pasal 5

Pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada

tanah tidak dapat dilakukan pada lahan:

a. gambut;

b. dengan permeabilitas lebih besar 15 cm/jam;

c. dengan permeabilitas kurang dari 1,5 cm/jam;

d. dengan kedalaman air tanah kurang dari 2 meter.

BAB IV SYARAT PENGAJUAN PERMOHONAN IZIN

Pasal 6

(1) Pemohon izin adalah setiap orang yang telah melakukan pengkajian dan memenuhi kewajiban

pelaporan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Daerah tentang Izin Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah dan Pembuangan Limbah Cair.

(2) Hasil pengkajian yang telah lewat dari jangka waktu

2 (dua) tahun terhitung sejak berakhirnya jangka waktu izin pengkajian tidak dapat dijadikan dasar

permohonan izin Pemanfaatan Air Limbah Ke Tanah

Untuk Aplikasi Pada Tanah.

Page 7: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-7-

Pasal 7

Persyaratan yang wajib dilengkapi untuk pengajuan

permohonan izin pengkajian pemanfaatan air limbah

ketanah untuk aplikasi pada tanah meliputi :

a. persyaratan administrasi :

1. mengisi formulir permohonan.

2. melampirkan copy :

a) identitas kependudukan pemilik usaha

dan/atau kegiatan (KTP Yang masih berlaku);

b) bukti kepemilikan lahan atau hak penguasaan atas lahan yang akan

dipergunakan;

c) bukti pembayaran Pajak Bumi dan

Bangunan untuk tahun terakhir;

d) dokumen AMDAL/UKL/UPL yang telah

mencantumkan rencana pelaksanaan

pemanfaatan air limbah;

e) izin lingkungan atau surat kelayakan lingkungan; dan

f) persetujuan masyarakat yang berada pada radius 500 meter dari lokasi pemanfaatan.

3. untuk Badan Usaha melampirkan copy :

a) dokumen akta Pendirian Badan Usaha;

b) Surat Izin Usaha;

c) Surat Izin Lokasi Perkebunan (HGU); dan

d) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Pabrik/Industri.

b. persyaratan teknis :

1. gambar pemetaan dan keterangan lokasi,

meliputi :

a) lokasi sumber air limbah yang

dimanfaatkan;

b) lokasi pemanfaatan;

c) lokasi lahan kontrol untuk pembanding; dan

d) lokasi sumber air terdekat.

2. deskripsi pelaksanaan pemanfaatan, meliputi :

a) teknologi pemanfaatan yang digunakan dan

dilengkapi design teknisnya;

b) dosis dan frekuensi pemanfaatan;

c) volume dan kualitas air limbah yang

dimanfaatkan;

d) jenis tanaman yang dibudidayakan;

e) teknik pengamanan terjadinya air larian

(runoff);

Page 8: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-8-

f) lokasi, teknik/metode, jenis parameter yang

dipantau terhadap air limbah, air tanah, dan kualitas tanah; dan

g) pengkajian dilaksanakan pada lahan minimal 10 % sampai dengan 20% dari luas

lahan yang akan digunakan untuk

pemanfaatan air limbah serta pada jenis tanah yang mewakili seluruh jenis tanah di

lahan pemanfaatan air limbah dengan BOD

tidak boleh melebihi 5000 mg/liter dan nilai pH berkisar antara 6 sampai dengan 9.

Pasal 8

(1) Pengajuan permohonan dinyatakan diterima apabila

pemohon telah memenuhi semua ketentuan persyaratan dan diberikan bukti penerimaan oleh

Kepala Dinas/Badan.

(2) Pengajuan permohonan izin yang telah memenuhi kelengkapan persyaratan oleh Kepala Dinas/Badan

wajib segera disampaikan kepada Bupati.

Pasal 9

Proses perizinan dilaksanakan selama 90 (sembilan

puluh) hari kerja terhitung sejak diberikannya bukti

penerimaan pengajuan permohonan oleh Kepala Dinas/Badan.

BAB V

EVALUASI PENGAJUAN PERMOHONAN IZIN

Pasal 10

(1) Setiap permohonan izin pemanfaatan wajib

dilakukan evaluasi.

(2) Evaluasi dilakukan oleh Dinas/Badan dengan lingkup tugas dan tanggungjawabnya meliputi

bidang pengendalian dampak lingkungan

berdasarkan penugasan oleh Bupati.

(3) Teknis dan prosedur pelaksanaan evaluasi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

(4) Berdasarkan hasil evaluasi Dinas/Badan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyusun rekomendasi untuk disampaikan kepada Bupati.

Page 9: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-9-

BAB VI PENERBITAN ATAU PENOLAKAN PEMBERIAN IZIN

Pasal 11

Penerbitan atau penolakan pemberian izin oleh Bupati

berdasarkan hasil evaluasi dan rekomendasi dari Dinas/Badan yang bertanggungjawab melaksanakan

evaluasi.

BAB VII

JANGKA WAKTU IZIN DAN PEMBAHARUAN IZIN

Pasal 12

Izin berlaku selama 5 (lima) tahun dan wajib

diperbaharui setiap 1 (satu) tahun.

BAB VIII

KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN

Pasal 13

Setiap pemegang izin berkewajiban untuk :

a. melaksanakan pemantauan dan pengujian terhadap:

1. kualitas air limbah yang dimanfaatkan;

2. kualitas tanah di lokasi pengkajian pemanfaatan

air limbah dan lokasi kontrol;

3. kualitas air tanah pada sumur pantau.

b. memenuhi baku mutu air limbah, yakni BOD < 5000

mg/liter dan pH berkisar antara 6 sampai dengan 9;

c. melaksanakan analis lingkungan, sekurang-

kurangnya meliputi :

1. pembudidayaan ikan, hewan dan tanaman;

2. pengaruh terhadap kualitas tanah dan air tanah; dan

3. pengaruh terhadap kesehatan masyarakat.

d. melaksanakan pelaporan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali atas hasil pemantauan dan

pengujian serta analisis lingkungan kepada Bupati

melalui Dinas/Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dengan tembusan kepada Gubernur

dan Menteri Negara Lingkungan Hidup;

e. memberikan informasi yang benar dan akurat kepada pejabat berwenang mengenai pelaksanaan

pemanfaatan air limbah;

f. melaksanakan pengamanan, penanganan dan pemulihan kondisi lingkungan apabila terjadi runoff.

Page 10: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-10-

BAB IX

LARANGAN

Pasal 14

Setiap pemegang izin dilarang melakukan :

a. Runoff (air limpasan permukaan) atau mengalirkan

air dari lokasi pemanfaatan ke sungai atau sumber

air terdekat dengan lokasi pemanfaatan;

b. pengenceran air limbah yang dimanfaatkan;

c. pembuangan air limbah pada tanah diluar lokasi

yang ditetapkan;

d. pembuangan air limbah ke sungai bila air limbahnya

melebihi ketentuan yang berlaku untuk kegiatan

yang telah ditetapkan.

BAB X

PENGAWASAN

Pasal 15

Bupati atau pejabat yang ditunjuk melakukan

pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha dan atau kegiatan dalam melaksanakan ketentuan peraturan

daerah ini.

Pasal 16

(1) Bupati mengangkat Pejabat Pengawas Lingkungan

Daerah.

(2) Pejabat Pengawas Lingkungan Daerah bertugas

untuk melakukan pengawasan terhadap ketaatan

pemegang izin.

(3) Pejabat Pengawas Lingkungan Daerah berwenang :

a. melakukan pemantauan yang meliputi

pengamatan, pemotretan, perekaman audio

visual, dan pengukuran;

b. meminta keterangan kepada masyarakat yang

berkepentingan, karyawan yang bersangkutan,

konsultan, kontraktor, dan perangkat pemerintahan setempat;

c. membuat salinan dari dokumen dan atau

membuat catatan yang diperlukan, data hasil swapantau, dokumen surat keputusan

organisasi perusahaan;

d. memasuki tempat tertentu;

Page 11: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-11-

e. mengambil contoh dari air limbah dari sumbernya, air limbah yang diaplikasi, media

tanah dilokasi dan lahan kontrol;

f. memeriksa peralatan yang digunakan dalam

proses aplikasi pada tanah, utilitas, dan instalasi pengamanan terjadinya runoff;

g. memeriksa instalasi, dan atau alat transportasi;

h. serta meminta keterangan dari pihak yang bertanggungjawab atas usaha dan atau kegiatan;

(4) Kewenangan membuat catatan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (3) huruf c meliputi pembuatan denah, sketsa, gambar, peta, dan atau

deskripsi yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas

pengawasan.

Pasal 17

Pejabat pengawas dalam melaksanakan tugasnya wajib

memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal.

BAB XI PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 18

(1) Setiap orang yang menduga atau mengetahui terjadinya pencemaran akibat dari runoff dari

pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi

pada tanah, wajib melaporkan kepada Pejabat yang

berwenang.

(2) Pejabat yang berwenang yang menerima laporan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib

mencatat :

a. tanggal pelaporan;

b. waktu dan tempat;

c. peristiwa yang terjadi;

d. sumber penyebab; dan

e. perkiraan dampak.

(3) Pejabat yang berwenang yang menerima laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam jangka

waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari terhitung

sejak tanggal diterimanya laporan, wajib

meneruskannya kepada Bupati.

(4) Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib

segera melakukan verifikasi untuk mengetahui

tentang kebenaran terjadinya pelanggaran dan atau terjadinya pencemaran.

Page 12: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-12-

(5) Apabila hasil verifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) menunjukkan telah terjadinya runoff, maka Bupati wajib memerintahkan penanggung

jawab usaha dan atau kegiatan untuk

menanggulangi pencemaran dan pemulihan fungsi lingkungan.

Pasal 19

Dalam hal penanggung jawab usaha dan atau kegiatan

tidak melakukan tindakan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13 huruf f Bupati dapat melaksanakan atau menugaskan pihak ketiga untuk melaksanakannya atas

beban biaya penanggung jawab usaha dan atau kegiatan

yang bersangkutan.

Pasal 20

Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan atau

pihak ketiga yang ditunjuk untuk melakukan penanggulangan darurat terjadinya pencemaran dari

runoff dan pemulihan lingkungan, wajib menyampaikan

laporannya kepada Bupati.

Pasal 21

Tata Cara Pengaduan dan Penanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan

Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18, Pasal 19 dan Pasal 20 diatur dengan Peraturan

Bupati.

BAB XII SANKSI

Bagian Kesatu

Sanksi Administratif

Pasal 22

(1) Setiap penanggungjawab usaha dan atau kegiatan

yang melanggar ketentuan Pasal 12, Pasal 13 dan Pasal 14 Bupati berwenang menjatuhkan sanksi

administrasi.

(2) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), dapat berupa :

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan usaha dan atau kegiatan;

Page 13: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-13-

c. penghentian sementara usaha dan atau

kegiatan;

d. pembekuan izin;

e. pencabutan izin.

(3) Penjatuhan sanksi ditentukan sesuai dengan berat

dan ringannya pelanggaran yang dilakukan.

(4) Izin dapat dicabut secara langsung dalam hal diketahui dikemudian hari pemohon telah

menyampaikan data yang tidak benar sebagai

pemenuhan syarat permohonan pengajuan izin.

(5) Pencabutan izin dapat dilakukan sekaligus dengan

izin lainnya apabila terbukti pemegang izin

melakukan dumping limbah dilokasi yang ditetapkan untuk pemanfaatan air limbah ketanah untuk

aplikasi pada tanah.

Bagian Kedua

Paksaan Pemerintahan, Uang Paksa Dan Ganti Kerugian

Pasal 23

(1) Setiap pemegang izin yang tidak melaksanakan

kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal

13 atas kondisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 Bupati berwenang menerapkan paksaan

pemerintahan atau uang paksa.

(2) Setiap pemegang izin yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan yang menimbulkan kerugian

pada orang lain atau lingkungan hidup, wajib

membayar ganti kerugian dan atau melakukan tindakan tertentu.

(3) Selain pembebanan untuk melakukan tindakan

tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hakim dapat menetapkan pembayaran uang paksa

atas setiap hari keterlambatan penyelesaian

tindakan tertentu tersebut.

Page 14: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-14-

Pasal 24

Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 20 mengacu pada ketentuan dalam Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan

Perundang-Undangan lainnya.

BAB XIII

PENYIDIKAN

Pasal 25

(1) Selain oleh Pejabat Penyidik Umum, Penyidikan atas

tindak pidana pelanggaran Peraturan Daerah ini dilakukan oleh PPNS di lingkungan Pemerintah

Daerah yang pengangkatannya sesuai dengan

Ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(2) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat sekaligus merupakan Pejabat Pengawas Lingkungan

Daerah yang diangkat oleh Bupati.

(3) Dalam melakukan tugas Penyidikan, PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang :

a. menerima laporan atau pengaduan dari

seseorang adanya tindak pidana pelanggaran;

b. melakukan tindakan pertama pada kejadian dan

melakukan pemeriksaan saat itu ditempat;

c. menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa Tanda Pengenal diri tersangka;

d. melakukan penyitaan benda dan/atau surat;

e. memanggil seseorang untuk didengar dan

diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

f. mendatangkan orang ahli yang dipergunakan

dalam hubungannya dengan pemeriksaan

perkara;

g. mengadakan penghentian penyidikan setelah

mendapat Petunjuk dari Penyidik bahwa tidak

terdapat Bukti atau Peristiwa tersebut bukan merupakan tindak Pidana dan selanjutnya

melalui Penyidik memberitahukan hal tersebut

kepada Penuntut Umum, tersangka dan keluarganya.

Page 15: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

-15-

BAB XIV

SANKSI PIDANA

Pasal 26

Setiap pelanggaran hukum yang mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan hidup dipidana

sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

BAB XV

KETENTUAN KHUSUS

Pasal 27

Jenis tanah spesifik atau air limbah hasil dari jenis

tertentu yang memerlukan perhatian dan pedoman

khusus dalam bentuk pemanfaatannya dan

penambahan persyaratan akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB XVI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 28

(1) Setiap izin pemanfaatan air limbah ke tanah untuk

aplikasi pada tanah yang telah diberikan sebelum

berlakunya peraturan daerah ini dinyatakan tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya.

(2) Setiap izin yang akan berakhir masa berlakunya

wajib mengikuti ketentuan dalam Peraturan Daerah

ini.

BAB XVII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 29

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka :

a. semua ketentuan peraturan pelaksanaan didaerah yang mengatur tentang pemanfaatan air limbah ke

tanah untuk aplikasi pada tanah yang telah ada

dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan dan belum diganti berdasarkan

peraturan daerah ini;

b. Peraturan Daerah yang telah ada mengatur tentang pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi

pada tanah dinyatakan tidak berlaku.

Page 16: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

- 16 -

Pasal 30

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten

Kotabaru.

Ditetapkan di Kotabaru

pada tanggal 18 November 2014

BUPATI KOTABARU,

H. IRHAMI RIDJANI

Diundangkan di Kotabaru

pada tanggal 18 November 2014

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTABARU,

H. SURIANSYAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

TAHUN 2014 NOMOR 19

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU, PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN : 169/2014

Page 17: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

- 1 -

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

NOMOR TAHUN 2014

TENTANG

IZIN PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH

UNTUK APLIKASI PADA TANAH

I. UMUM

Air limbah yang dihasilkan dari industri pertanian atau

perkebunan dapat dimanfaatkan untuk pemupukan pada tanah perkebunan karena air limbah tersebut pada kondisi tertentu masih

mengandung unsur-unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh

tanaman.

Pemupukan dengan air limbah ini pada umumnya dilakukan dengan mengalirkan air limbah yang berasal dari kolam penanganan

limbah ke parit-parit yang ada di perkebunan. Akan tetapi di sisi lain,

pemanfaatan air limbah pada tanah juga secara potensial menimbulkan pencemaran lingkungan atau bahkan akan

menyebabkan kematian tanaman di kawasan pemanfaatan air limbah

itu sendiri. Dengan melihat kondisi tersebut di atas dan untuk mengurangi

resiko pencemaran lingkungan yang terjadi maka pemanfaatan air

limbah pada tanah dapat dilakukan setelah pemrakarsa melakukan pengkajian dan mendapat izin dari Bupati. Hal ini sesuai dengan

ketentuan Pasal 35 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun

2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran

Air.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

Ayat (1)

Cukup jelas

Page 18: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

- 2 -

Ayat (2) Dimaksudkan apabila dikemudian hari ada penggunaan jenis

air limbah yang belum jelas identifikasinya dan tidak

termasuk kategori yang telah ditetapkan oleh Pemerintah

maka diperlukan adanya persetujuan dari Menteri Lingkungan Hidup serta pedoman dalam menetapkan

persyaratan dan kelayakan pemanfaatannya.

Pasal 5

Kualifikasi lahan dimaksud tidak dapat dilakukan karena akan

mudah terjadi aliran air (runoff) yang berakibat tercemarnya air.

Pasal 6

Ayat (1) Pengkajian yang dimaksud adalah pengkajian yang

dilaksanakan berdasarkan izin pengkajian yang telah

diberikan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.

Ayat (2) Dimaksudkan ketentuan ini menggunakan dasar kadaluarsa

pengkajian agar pemprakarsa berlaku serius dalam upaya

yang akan dilakukannya, selain itu faktor geografis dan iklim dapat merubah kondisi lokasi sehingga pengkajian yang

sudah lama dilakukan dapat tidak sesuai dengan kondisi

terbaru, berbeda halnya dengan apabila sudah dilaksanakan pemantauan wajib terus dilaksanakan sehingga perubahan

geografis ataupun iklim dalam diatasi atau melakukan

penghentian kegiatan.

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 9

Cukup jelas

Pasal 10

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Page 19: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

- 3 -

Ayat (3) Dimaksudkan ketentuan teknis ini diatur dengan Peraturan

Bupati sesuai dengan kedudukannya, dimana pengaturan ini

sekurang-kurangnya memuat pengaturan tentang teknis,

meliputi : a. Pengecekan ulang dokumen yang diajukan;

b. Kewajiban pemprakarsa melakukan presentasi tertulis dan

lapangan; c. Verifikasi teknis untuk mengetahui kelayakan teknis dari

permohonan izin;

d. Evaluasi terhadap muatan teknis laporan hasil pengkajian dan ketepatan teknis analisis dan teknis evaluasi data;

e. Evaluasi terhadap kesesuaian muatan laporan hasil

pengkajian dengan persyaratan dalam persetujuan pengkajian yang meliputi media yang harus dipantau,

parameter yang harus dipantau dan metode analisis;

f. Pengecekan kelapangan untuk membuktikan kesesuaian

dengan laporan hasil, kondisi titik pemantauan; g. Pengambilan sampel serta pengujiannya pada

laboratorium untuk mencari indikasi ada tidak

pencemaran terjadi; h. Penyusunan rekomendasi kepada Bupati.

Ayat (4)

Proses evaluasi dilaksanakan secara menyeluruh dari dokumen pelaksanaan pengkajian, pelaksanaan pengkajian

dan laporan hasil pengkajian. Data hasil pemantauan yang

dilaksanakan selama pengkajian mempunyai porsi yang besar di dalam penetapan izin. Setiap jenis pemanfaatan dengan

jenis air limbah dan jenis lahan yang berbeda akan secara

spesifik memberikan hasil pengkajian yang berbeda-beda.

Data hasil pemantauan kualitas air tanah ini diperlukan untuk mengetahui besaran potensi pencemaran air tanah dari

kegiatan pemanfaatan air limbah pada tanah. Data hasil

pemantauan dan informasi lain yang diperoleh dari pelaksanaan pengkajian tersebut akan menjadi salah satu

dasar evaluasi teknis persetujuan pemberian izin.

Pasal 11

Izin dapat diterbitkan apabila rekomendasi menyatakan dapat

diberikan dengan hasil evaluasi terhadap permohonan izin menunjukan tidak terdapat adanya indikasi pencemaran dan atau

kerusakan lingkungan dalam pelaksanaan pengkajian

pemanfaatan air limbah. Sebaliknya pPenolakan izin dilakukan apabila rekomendasai menyatakan tidak dapat diberikan dengan

hasil evaluasi terhadap permohonan izin menunjukan terdapat

indikasi pencemaran dan atau kerusakan lingkangan.

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

Cukup jelas

Page 20: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

- 4 -

Pasal 14

Cukup jelas

Pasal 15 Cukup jelas

Pasal 16 Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 17 Cukup jelas

Pasal 18 Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Pasal 19

Cukup jelas

Pasal 20

Cukup jelas

Pasal 21

Cukup jelas

Pasal 22

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3) Cukup jelas

Page 21: PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM file14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82,

- 5 -

Ayat (4) Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Pasal 23

Ayat (1)

Besaran uang paksa ditetapkan dengan Putusan Pengadilan.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3) Cukup jelas

Pasal 24 Cukup jelas

Pasal 25

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 26

Cukup jelas

Pasal 27

Cukup jelas

Pasal 28 Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 29 Cukup jelas

Pasal 30 Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

NOMOR 12