PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG...

26
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 05 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 03 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penataan kelembagaan agar lebih sesuai dengan jiwa dan semangat otonomi daerah, perlu ditata kembali susunan organisasi dan tata kerja perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan; b. bahwa keberadaan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lampung Selatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lampung Selatan, perlu diadakan perubahan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan; c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut di atas serta dengan mempertimbangkan hasil Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Lampung Selatan tanggal 9 September 2002, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 03 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang- undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956, Undang-undang Darurat Nomor 5 Tahun 1956, Undang-undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II termasuk Kotapraja dalam Lingkungan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan sebagai Undang-undang (Lembaran Negara RI Tahun 1959 No.37); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Nomor 169 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3890); 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 60 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3939); 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 72 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3848); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemerintah dan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Nomor 54 Tahun 2000, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3952) www.djpp.depkumham.go.id www.djpp.depkumham.go.id

Transcript of PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 05 TAHUN 2002

TENTANG

PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 03 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMPUNG SELATAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penataan kelembagaan agar lebih sesuai dengan jiwa dan semangat otonomi daerah, perlu ditata kembali susunan organisasi dan tata kerja perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan;

b. bahwa keberadaan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lampung Selatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lampung Selatan, perlu diadakan perubahan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan;

c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut di atas serta dengan mempertimbangkan hasil Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Lampung Selatan tanggal 9 September 2002, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 03 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-

undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956, Undang-undang Darurat Nomor 5 Tahun 1956, Undang-undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II termasuk Kotapraja dalam Lingkungan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan sebagai Undang-undang (Lembaran Negara RI Tahun 1959 No.37);

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Nomor 169 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3890);

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 60 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3939);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 72 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3848);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemerintah dan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Nomor 54 Tahun 2000, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3952)

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 165 Tahun 2000)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Nomor 193 Tahun 2000, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4014)

8. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 03 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah.

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 03 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN.

Pasal I Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 03 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lampung Selatan yang disahkan oleh Bupati Lampung Selatan tanggal 02 Januari 2001 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Nomor 03 tahun 2001 tanggal 3 Januari 2001, diubah sebagai berikut:

1. Bab I Pasal 1 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lampung Selatan ; b. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kebupaten Lampung Selatan ; c. Bupati adalah Bupati Lampung Selatan ; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Lampung Selatan, selanjutnya disebut DPRD ; e. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lampung

Selatan ; f. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

2. Bab II Pasal 3 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 3

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 Peraturan Daerah ini terdiri dari : 1. Badan Pengawas Daerah ; 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ; 3. Badan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup ; 4. Badan Kepegawaian Daerah ; 5. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa ; 6. Badan Pendidikan dan Latihan Kerja ; 7. Rumah Sakit Umum Daerah Kalianda ; 8. Kantor Kesatuan Bangsa, Informasi dan Komunikasi ; 9. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja ; 10. Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian.

3. Bab II Pasal 4 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

BAB III KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI KEWENANGAN DAN

STUKTUR ORGANISASI Paragraf I

Bagian Pertama BADAN PENGAWAS DAERAH

Kedudukan

Pasal 4

Badan Pengawas Daerah merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang pengawasan yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 4. Bab III Pasal 5 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Tugas Pasal 5

Badan Pengawas Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan kerjasama dan koordinasi dibidang pelaksanaan dan pengendalian pengawasan dengan instansi pemerintah dan organisasi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran tugas bidang pengawasan, serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi Lampung. 5. Bab III Pasal 6 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Fungsi

Pasal 6

Untuk Menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 Peraturan Daerah ini, Badan Pengawas Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengawasan ; b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dibidang

pengawasan; c. Pengelolaan tugas-tugas kesekretariatan.

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

6. Bab III Pasal 7 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Kewenangan

Pasal 7

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 Peraturan Daerah ini, Badan Pengawas Daerah mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan pemeriksaan terhadap tugas Pemerintah Kabupaten yang meliputi pemerintahan, perekonomian, kesejahteraan sosial, pembangunan dan aparatur;

b. Pengujian dan penilaian atas kebenaran laporan berkala atau sewaktu-waktu dari setiap tugas Perangkat Daerah;

c. Pengusutan mengenai kebenaran laporan atau pengaduan tentang hambatan, penyimpangan dan penyalahgunaan tugas Perangkat Daerah;

d. Pembinaan tenaga fungsional pengawasan di lingkungan Badan Pengawas Daerah; e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

7. Bab III Pasal 8 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Struktur Organisasi

Pasal 8

Struktur Organisasi Badan Pengawas Daerah terdiri dari : 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat; 3. Bidang Pemerintahan; 4. Bidang Perekonomian ; 5. Bidang Kesejahteraan Rakyat; 6. Bidang Pembangunan; 7. Bidang Aparatur; 8. Kelompok Jabatan Fungsional.

8. Bab III Pasal 10 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 10

Bidang Pemerintahan terdiri dari : 1. Sub bidang Pemerintahan Daerah ; 2. Sub bidang Polisi Pamong Praja, Kesatuan Bangsa, Informasi dan Komunikasi ; 3. Sub bidang Kekayaan.

9. Bab III Pasal 11 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 11

Bidang Perekonomian terdiri dari : 1. Sub bidang Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, dan Informasi Penyuluhan Pertanian; 2. Sub bidang Peternakan, Perikanan dan Kelautan ; 3. Sub bidang Perindag, Penanaman Modal dan Koperasi ; 4. Sub bidang Keuangan Daerah.

10. Bab III Pasal 12 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Pasal 12

Bidang Kesejahteraan Rakyat terdiri dari : 1. Sub bidang Kesehatan, Kependudukan, dan Catatan Sipil ; 2. Sub bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Parsenibud ; 3. Sub bidang Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa ; 4. Sub bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

11. Bab III Pasal 13 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 13

Bidang Pembangunan terdiri dari : 1. Sub bidang Perhubungan ; 2. Sub bidang Pengembangan Wilayah dan Kebersihan ; 3. Sub bidang Lingkungan Hidup dan Pertambangan.

12. Bab III Pasal 14 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 14

Bidang Aparatur terdiri dari : 1. Sub bidang Administrasi Kepegawaian dan Pengawasan Aparatur; 2. Sub bidang Pembinaan Organisasi dan Tata Laksana; 3. Sub bidang Diklat Pengembangan Aparatur, Arsip dan Perpustakaan.

13. Bab III Pasal 15 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 15

Bagan struktur organisasi Badan Pengawas Daerah sebagaimana tercantum pada Lampiran I Peraturan Daerah ini, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 14. Bab III Pasal 20 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Struktur Organisasi

Pasal 20

Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari : 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat; 3. Bidang Perekonomian; 4. Bidang Pemerintahan, Sosial dan Budaya; 5. Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah; 6. Bidang Monitoring dan Evaluasi; 7. Bidang Penelitian dan Pengembangan; 8. Kelompok Jabatan Fungsional.

15. Bab III Pasal 21 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Pasal 21

Sekretariat terdiri dari : 1. Sub bagian Umum ; 2. Sub bagian Penyusunan Perencanaan Kegiatan ; 3. Sub bagian Keuangan ; 4. Sub bagian Dokumentasi dan Informasi.

16. Bab III Pasal 22 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 22

Bidang Perekonomian terdiri dari : 1. Sub bidang Pertanian ; 2. Sub bidang Industri dan Pariwisata ; 3. Sub bidang Pertambangan dan Energi ; 4. Sub bidang Perdagangan, Koperasi dan Dunia Usaha.

17. Bab III Pasal 23 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 23

Bidang Pemerintahan, Sosial dan Budaya terdiri dari : 1. Sub bidang Pemerintahan, Aparatur dan Hukum ; 2. Sub bidang Pendidikan, Keagamaan dan Kebudayaan ; 3. Sub bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial ; 4. Sub bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan.

18. Bab III Pasal 24 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 24

Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah terdiri dari : 1. Sub bidang Tata Ruang dan Tata Guna Tanah; 2. Sub bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan; 3. Sub bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; 4. Sub bidang Sarana dan Prasarana Pemukiman.

19. Bab III Pasal 25 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 25

Bidang Monitoring dan Evaluasi terdiri dari : 1. Sub bidang Data dan Pelaporan ; 2. Sub bidang Pemantauan dan Pengendalian ; 3. Sub bidang Analisis dan Evaluasi.

20. Bab III Pasal 26 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 26

Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri atas :

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

1. Sub bidang Litbang Perekonomian; 2. Sub bidang Litbang Pemerintahan, Sosial dan Budaya; 3. Sub bidang Sarana dan Prasarana Wilayah; 4. Sub bidang Analisis Sumber Pendapatan dan Pembiayaan.

21. Bab III Pasal 27 Perda lama diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 27

Bagan struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana tercantum pada Lampiran II Peraturan Daerah ini, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 22. Bab III Pasal 28 Perda Lama dihapus. 23. Bab III Pasal 29 Perda Lama dihapus. 24. Bab III Pasal 30 Perda Lama dihapus. 25. Bab III Pasal 31 Perda Lama dihapus. 26. Bab III Pasal 32 Perda Lama dihapus. 27. Bab III Pasal 33 Perda Lama dihapus. 28. Bab III Pasal 34 Perda Lama dihapus. 29. Bab III Pasal 35 Perda Lama dihapus. 30. Bab III Pasal 36 Perda Lama dihapus. 31. Bab III Pasal 37 Perda Lama dihapus. 32. Bab III Pasal 38 Perda Lama dihapus. 33. Bab III Pasal 39 Perda Lama dihapus. 34. Bab III Pasal 40 Perda Lama dihapus. 35. Bab III Pasal 41 Perda Lama dihapus. 36. Bab III Pasal 42 Perda Lama dihapus. 37. Bab III Pasal 43 Perda Lama dihapus. 38. Bab III Pasal 44 Perda Lama dihapus. 39. Bab III Pasal 45 Perda Lama dihapus. 40. Bab III Pasal 46 Perda Lama dihapus. 41. Bab III Pasal 47 Perda Lama dihapus. 42. Bab III Pasal 48 Perda Lama dihapus. 43. Bab III Pasal 49 Perda Lama dihapus. 44. Bab III Pasal 50 Perda Lama dihapus. 45. Bab III Pasal 51 Perda Lama berubah menjadi Pasal 28 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut :

Bagian Ketiga BADAN TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP

Kedudukan

Pasal 28

Badan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang tata ruang dan lingkungan hidup yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 46. Bab III Pasal 52 Perda Lama berubah menjadi Pasal 29 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut :

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Tugas

Pasal 29

Badan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Bupati dalam menentukan kebijakan di bidang tata ruang dan lingkungan hidup, serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi Lampung. 47. Bab III Pasal 53 Perda Lama berubah menjadi Pasal 30 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut :

Fungsi

Pasal 30

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 29 Peaturan Daerah ini, Badan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang tata ruang dan lingkungan hidup; b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dibidang tata ruang

dan lingkungan hidup; c. Pengelolaan tugas-tugas kesekretariatan.

48. Bab III Pasal 54 Perda Lama berubah menjadi Pasal 31 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut :

Kewenangan

Pasal 31

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 30 Peraturan Daerah ini, Badan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. Penetapan penyelenggaraan dan pengawasan rencana tata ruang kabupaten; b. Pemberian izin dan pemanfaatan tata ruang; c. Penyelenggaraan promosi tata ruang; d. Pengawasan teknis terhadap pelaksanaan seluruh peraturan perundang-undangan e. Kerjasama antar Kabupaten/Kota; f. Penetapan dan pemungutan pajak dan retribusi disesuaikan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku; g. Penyelenggaraan dalam penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan/lahan dalam

rangka penyusunan tata ruang; h. Perumusan kebijaksanaan operasional pencegahan dan penanggulangan pencemaran,

kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; i. Pelaksanaan koordinasi pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan

lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; j. Pengembangan program kelembagaan dan peningkatan kualitas dan kapasitas,

pengendalian dampak lingkungan; k. Pelaksanaan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran,

kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; l. Pembinaan dan pengendalian teknis analisis mengenai dampak lingkungan;

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

m. Pengawasan pelaksanaan pengendalian dampa dan kerusakan lingkungan. 49. Bab III Pasal 55 Perda Lama berubah menjadi Pasal 32 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut :

Struktur Organisasi Pasal 32

Struktur Organisasi Badan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup terdiri dari : 1. Kepala Badan ; 2. Sekretariat ; 3. Bidang Sarana dan Prasarana ; 4. Bidang Pengendalian ; 5. Bidang Pelestarian Lingkungan ; 6. Kelompok Jabatan Fungsional.

50. Bab III Pasal 56 Perda Lama berubah menjadi Pasal 33 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut :

Pasal 33

Sekretariat terdiri dari : 1. Sub bagian Umum ; 2. Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan ; 3. Sub bagian Keuangan.

51. Bab III Pasal 57 Perda Lama berubah menjadi Pasal 34 dan diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 34

Bidang Sarana dan Prasarana terdiri dari : 1. Sub bidang Tata Ruang ; 2. Sub bidang Lingkungan Hidup ; 3. Sub bidang Pengendalian.

52. Bab III Pasal 58 Perda Lama berubah menjadi Pasal 35 dan diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 35

Bidang Pengembangan terdiri dari : 1. Sub bidang Pengukuran, Pemetaan dan Dokumentasi ; 2. Sub bidang Pengembangan Perkotaan ; 3. Sub bidang Perizinan.

53. Bab III Pasal 59 Perda Lama berubah menjadi Pasal 36 dan diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 36

Bidang Pelestarian Lingkungan terdiri dari :

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

1. Sub bidang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ; 2. Sub bidang Pengawasan ; 3. Sub bidang Pemulihan ; 4. Sub bidang Uji Kualitas.

54. Bab III Pasal 60 Perda Lama berubah menjadi Pasal 37 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut :

Pasal 37

Bagan susunan organisasi Badan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum pada Lampiran III Peraturan Daerah ini, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 55. Setelah Pasal 60 Perda Lama, ditambah lagi Pasal baru sehingga berbunyi sebagai

berikut :

Bagian Keempat BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

Kedudukan Pasal 38

Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang kepegawaian yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Tugas

Pasal 39

Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas membantu Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah dibidang manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi.

Fungsi Pasal 40

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 39 Peraturan Daerah ini, Badan Kepegawaian Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijaksanaan teknis dalam bidang administrasi kepegawaian b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dibidang administrasi

kepegawaian ; c. Pengelolaan tugas-tugas kesekretariatan.

Kewenangan

Pasal 41

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 40 Peraturan Daerah ini, Badan Kepegawaian Daerah mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. Penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan Daerah dibidang kepegawaian sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan Pemerintah ;

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

b. Perencanaan dan pengemabangan kepegawaian Daerah ; c. Penyiapan kebijaksanaan teknis pengembangan kepegawaian Daerah ; d. Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, kenaikan pangkat, pemindahan dan

pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan ;

e. Pelayanan administrasi kepegawaian dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural atau fungsional sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan;

f. Penyiapan dan penetapan pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan;

g. Penyiapan penetapan gaji, tunjangan dan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan ;

h. Penyelenggaraan administrasi Pegawai Negeri Sipil Daerah ; i. Pengelelolaan Sistem Informasi dan Manajemen Kepegawaian (Simpeg) Daerah j. Penyampaian informasi kepegawaian Daerah kepada Badan Kepegawaian Daerah

Propinsi dan Badan Kepegawaian Negara.

Struktur Organisasi Pasal 42

Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari : 1. Kepala Badan ; 2. Sekretariat ; 3. Bidang Kepangkatan dan Penggajian ; 4. Bidang Pengembangan ; 5. Bidang Pengadaan dan Pemberhentian Pegawai ; 6. Bidang Dokumentasi dan Informasi Kepegawaian ; 7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 43

Sekretariat terdiri dari : 1. Sub bagian Umum ; 2. Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan ; 3. Sub bagian Keuangan.

Pasal 44

Bidang Pengangkatan dan Penggajian terdiri dari : 1. Sub bidang Fungsional Pendidikan ; 2. Sub bidang Fungsional Non Pendidikan ; 3. Sub bidang Struktural dan NSU.

Pasal 45

Bidang Pengembangan terdiri dari : 1. Sub bidang Mutasi Jabatan ; 2. Sub bidang Seleksi dan Penelitian ; 3. Sub bidang Pembinaan.

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Pasal 46

Bidang Pengadaan dan Pemberhentian Pegawai terdiri dari : 1. Sub bidang Pengadaan ; 2. Sub bidang Pemberhentian dan Pensiun ; 3. Sub bidang Kesejahteraan.

Pasal 47

Bidang Dokumentasi dan Informasi Kepegawaian terdiri dari : 1. Sub bidang Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data dan Informasi 2. Sub bidang Penataan dan Pemeliharaan Dokumentasi.

Pasal 48

Bagan susunan organisasi Badan Kepegawaian sebagaimana tercantum pada Lampiran IV Peraturan Daerah ini, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kelima

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Kedudukan Pasal 49

Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang pemberdayaan masyarakat desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Tugas Pasal 50

Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai tugas membantu Bupati dalam menentukan kebijakan dibidang pemberdayaan masyarakat desa serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi.

Fungsi Pasal 51

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 50 Peraturan Daerah ini, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijaksanaan teknis dalam bidang pemberdayaan masyarakat; b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan kabupaten dibidang pemberdayaan

masyarakat; c. Pengelolaan tugas-tugas kesekretariatan.

Kewenangan

Pasal 52

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 51 Peraturan Daerah ini, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai kewenangan sebagai berikut :

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

a. Perencanaan dan pengkoordinasian perumusan kebijaksanaan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan dengan Dinas/Badan/Kantor atau Instansi lainnya di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan;

b. Pelaksanaan dan atau pengkoordinasian penelitian untuk penyusunan pedoman, program dan bahan-bahan pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan institusi dan pemberdayaan masyarakat;

c. Pengkajian pelaksanaan kebijaksanaan dan program-program pemberdayaan masyarakat untuk perumusan dan penyusunan bahan kebijaksanaan lebih lanjut;

d. Penyusunan program pembinaan penguatan lembaga masyarakat, pemberdayaan kesejahteraan keluarga, dan pemberdayaan tokoh masyarakat serta perangkat desa;

e. Penyusunan program kerja, urusan keuangan dan urusan umum; f. Penyusunan program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa; g. Penyusunan program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa; h. Penyusunan program pembinaan dan penataan masyarakat desa; i. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah kecamatan dan desa/kelurahan; j. Penyusunan program pembangunan tahunan kecamatan dan desa/kelurahan.

Struktur Organisasi Pasal 53

Struktur organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa terdiri dari : 1. Kepala Badan ; 2. Sekretariat ; 3. Bidang Ketahanan dan Tata Masyarakat ; 4. Bidang Pemberdayaan Swadaya Gotong Royong Masyarakat ; 5. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ; 6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 54

Sekretariat terdiri dari : 1. Sub bagian Umum ; 2. Sub bagian Perencanaan ; 3. Sub bagian Keuangan.

Pasal 55

Bidang Ketahanan dan Tata Masyarakat terdiri dari : 1. Sub bidang Pengembangan Keterampilan Masyarakat; 2. Sub bidang Pendataan, Evaluasi dan Lomba Desa; a. Sub bidang Musbangdas dan UDKP; b. Sub bidang Pengembangan Desa.

Pasal 56

Bidang Pemberdayaan Swadaya Gotong Royong Masyarakat terdiri dari : 1. Sub bidang Peningkatan Swadaya Gotong Royong Masyarakat ; 2. Sub bidang Prasarana Dasar ; 3. Sub bidang Pemberdayaan Teknologi Pedesaan.

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Pasal 57

Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat terdiri dari : 1. Sub bidang Bantuan Pembangunan ; 2. Sub bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan ; 3. Sub bidang Pemberdayaan Teknologi Pedesaan.

Pasal 58

Bagan susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagaimana tercantum pada Lampiran V Peraturan Daerah ini, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keenam BADAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN KERJA

Kedudukan Pasal 59

Badan Pendidikan dan Latihan Kerja merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang pendidikan dan latihan kerja yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Tugas Pasal 60

Badan Pendidikan dan Latihan Kerja mempunyai tugas membantu Bupati dalam menentukan kebijakan dibidang pendidikan dan latihan kerja serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi Lampung.

Fungsi Pasal 61

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 60 Peraturan Daerah ini, Badan Pendidikan dan Latihan Kerja mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang pendidikan dan latihan kerja pada PNS dan masyarakat umum;

b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten di bidang pendidikan dan latihan kerja pada PNS dan masyarakat umum;

c. Pengelolaan tugas-tugas kesekretariatan.

Kewenangan Pasal 62

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada pasal 60 Peraturan Daerah ini, Badan Pendidikan dan Latihan Kerja mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. Penyusunan program, pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan latihan aparatur pemerintah (Pegawai Negeri Sipil);

b. Penyusunan program, pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan latihan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas tenaga kerja;

c. Seleksi, penetapan dan pelaksanaan pendidikan dan latihan kerja sesuai dengan mekanisme peraturan perundang-undangan yang berlaku;

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

d. Evaluasi pelaksanaan pendidikan dan latihan kerja serta pelaporan; e. Pelaksanaan promosi terhadap produk yang telah dihasilkan oleh peserta pendidikan

dan latihan kerja serta promosi terhadap tenaga kerja binaan yang telah siap pakai; f. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan Dinas/Instansi dan organiasasi non

pemerintah terkait dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan latihan kerja aparatur pemerintah (PNS) dan masyarakat umum.

Struktur Organisasi

Pasal 63

Struktur Organisasi Badan Pendidikan dan Latihan Kerja terdiri dari : 1. Kepala Badan ; 2. Sekretariat ; 3. Bidang Program ; 4. Bidang Diklat Aparatur ; 5. Bidang Diklat Ketenagakerjaan ; 6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 64

Sekretariat terdiri dari : 1. Sub bagian Umum ; 2. Sub bagian Perlengkapan ; 3. Sub bagian Keuangan.

Pasal 65

Bidang Program terdiri dari : 1. Sub bidang Penyusunan Program dan Pengembangan ; 2. Sub bidang Pengawasan, Pengendalian dan Pengolahan Data ; 3. Sub bidang Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 66

Bidang Diklat Aparatur terdiri dari : 1. Sub bidang Penjenjangan ; 2. Sub bidang Teknis Fungsional ; 3. Sub bidang Edukatif.

Pasal 67

Bidang Diklat Ketenagakerjaan terdiri dari : 1. Sub bidang Penyusunan Program dan Pengembangan ; 2. Sub bidang Pengawasan, Pengendalian dan Pengolahan Data ; 3. Sub bidang Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 68

Bagan susunan organisasi Badan Pendidikan dan Latihan Kerja sebagaimana tercantum pada Lampiran VI Peraturan Daerah ini, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Bagian Ketujuh BADAN LAYANAN RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KALIANDA

Kedudukan Pasal 69

Badan Layanan Rumah Sakit Umum Daerah Kalianda merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang pelayanan rumah sakit umum yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Tugas

Pasal 70

Badan Layanan Rumah Sakit Umum Daerah Kalianda mempunyai tugas membantu Bupati dalam menentukan kebijakan dibidang manajemen rumah sakit umum serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi.

Fungsi Pasal 71

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 70 Peraturan Daerah ini, Badan Layanan Rumah Sakit Umum Daerah Kalianda mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijaksanaan teknis dalam bidang administrasi rumah sakit umum; b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dibidang manajemen

rumah sakit umum; c. Pengelolaan tugas-tugas kesekretariatan.

Kewenangan

Pasal 72

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 71 Peraturan Daerah ini, Badan Layanan Rumah Sakit Umum Daerah Kalianda mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. Pelayanan medis; b. Pelayanan penunjang medis dan non medis; c. Pelayanan dan asuhan keperawatan; d. Pelayanan rujukan; e. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan; f. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan; g. Pelayanan administrasi umum dan keuangan; h. Pemanfaatan peluang pasar sesuai dengan kemampuan dengan tetap melaksanakan

fungsi sosial; i. Pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga dengan berpedoman kepada peraturan

perundang-undangan yang berlaku; j. Pengelolaan personil, keuangan dan perlengkapan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Struktur Organisasi Pasal 73

Struktur organisasi Badan Layanan Rumah Sakit Umum Daerah Kalianda terdiri dari : 1. Direktur ; 2. Sekretariat ; 3. Bidang Pelayanan Medis ; 4. Bidang Keperawatan ; 5. Bidang Penunjang Medis ; 6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 74

Sekretariat terdiri dari : 1. Sub bagian Umum; 2. Sub bagian Perencanaan dan Rekam Medis ; 3. Sub bagian Keuangan.

Pasal 75

Bidang Pelayanan Medis terdiri dari : 1. Sub bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pelayanan Medis ; 2. Sub bidang Pengembangan dan Pemeliharaan Fasilitas Pelayanan Medis.

Pasal 76

Bidang Keperawatan terdiri dari : 1. Sub bidang Asuhan, Pelayanan, Etika dan Mutu Keperawatan ; 2. Sub bidang Logistik Keperawatan.

Pasal 77

Bidang Penunjang Medis terdiri dari : 1. Sub bidang Pengembangan dan Pengedalian Mutu Penunjang Medis ; 2. Sub bidang Pengembangan dan Pemeliharaan Fasilitas Penunjang Medis.

Pasal 78

Bagan susunan organisasi Badan Layanan Rumah Sakit Umum Daerah Kalianda sebagaimana tercantum pada Lampiran VII Peraturan Daerah ini, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 56. Bab III Pasal 61 Perda Lama berubah menjadi Pasal 79 dan diubah sehingga berbunyi

seperti berikut :

Bagian Kedelapan KANTOR KESATUAN BANGSA, INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Kedudukan

Pasal 79

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Kantor Kesatuan Bangsa, Informasi dan Komunikasi merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat, informasi dan komunikasi yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 57. Bab III Pasal 62 Perda Lama berubah menjadi Pasal 80 dan diubah sehingga berbunyi

seperti berikut :

Tugas Pasal 80

Kantor Kesatuan Bangsa, Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas membantu Bupati dalam menentukan kebijakan dan pelaksanaan di bidang kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat, informasi dan komunikasi, serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi Lampung.

58. Bab III Pasal 63 Perda Lama berubah menjadi Pasal 81 dan diubah sehingga berbunyi

seperti berikut :

Fungsi Pasal 81

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 80 Peraturan Daerah ini, Kantor Kesatuan Bangsa, Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat, informasi dan komunikasi ;

b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah Kabupaten di bidang kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat, informasi dan komunikasi ;

c. Pengelolaan tugas-tugas kesekretariatan. 59. Bab III Pasal 64 Perda Lama berubah menjadi Pasal 82 dan diubah sehingga berbunyi

seperti berikut :

Kewenangan Pasal 82

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 81 Peraturan Daerah ini, Kantor Kesatuan Bangsa, Informasi dan Komunikasi mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. Membantu Pelaksanaan Pemilu; b. Penyelenggaraan peningkatan kesatuan bangsa dan penyelesaian masalah-masalah

kehidupan bermasyarakat; c. Penyelesaian perselisihan antar kelompok; d. Penyelenggaraan dan penegakan HAM; e. Pemberian izin usaha penerbitan media cetak dan elektronika lokal; f. Pemberian izin dan pengawasan pencetakan dan penerbitan/publikasi dokumen

daerah, pemerintah dan atau Negara; g. Pelaksanaan fasilitator dibidang sosial politik berdasarkan kebijaksanaan yang

ditetapkan oleh Bupati; h. Melaksanakan pemberian izin dibidang sosial politik sesuai dengan tugasnya; i. Menganalisis dan mengevaluasi atau menyusun laporan dibidang sosial politik; j. Pelaksanaan penelitian dibidang sosial politik;

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

k. Pemberian izin usaha pemutaran film, rumah film, pameran, dan pemasangan antena; l. Pemberian izin reklame dan iklan; m. Pemberian izin pengawasan penerangan masyarakat dan sosialisasi produk-produk

hukum; n. Penyelengaraan penyiaran; o. Pemberian dan pengawasan peredaran film dan reklame video komersial p. Pelaksanaan pembinaan umum dibidang informasi dan komunikasi berdasarkan

kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati; q. Penetapan kebijakan dibidang pelayanan informasi dan komunikasi di daerah; r. Menyebarluaskan informasi dengan memanfaatkan media siaran radio, televisi, media

cetak, pemutaran film dan video serta pemanfaatan media pertunjukan rakyat dan pameran;

s. Pengawasan pengelolaan izin dan atau tanda usaha perfilman dan rekaman video, penyiaran radio, televisi, pers dan penerbitan di daerah;

t. Pendataan dan analisa perkembangan pelayanan informasi dan komunikasi media, jasa, dan opini publik yang berkembang di daerah;

u. Penyelenggaraan penanggulangan bencana; v. Perumusan kebijakan fasilitasi penyelamatan, rehabilitasi relokasi, rekonstruksi akibat

bencana; w. Pelaksanaan penyuluhan, palatihan, kursus serta penataran dibidang perlindungan

masyarakat; x. Pengarahan dan pengendalian anggota perlindungan masyarakat guna menanggulangi

segala bentuk bencana; y. Pelaksanaan pembinaan umum dibidang ketentraman dan ketertiban berdasarkan

kebijaksanaan yang ditetapkan Bupati; z. Melakukan penyuluhan dalam mewujudkan keamanan dan ketentraman masyarakat.

60. Bab III Pasal 65 Perda Lama berubah menjadi Pasal 83 dan diubah sehingga berbunyi

seperti berikut :

Struktur Organisasi Pasal 83

Struktur organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, Informasi dan Komunikasi terdiri dari: 1. Kepala Kantor ; 2. Sub Bagian Tata Usaha ; 3. Seksi Kesatuan Bangsa dan Demokratisasi ; 4. Seksi Pengamatan Strategis dan Hubungan Antar Lembaga ; 5. Seksi Pengamanan ; 6. Seksi Pelayanan Informasi dan Komunikasi ; 7. Seksi Media Cetak dan Media Modern ; 8. Kelompok Jabatan Fungsional.

61. Bab III Pasal 66 Perda Lama berubah menjadi Pasal 84 dan diubah sehingga berbunyi

seperti berikut :

Pasal 84

Bagan susunan organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, Informasi dan Komunikasi sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII Peraturan Daerah ini, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

62. Bab III Pasal 67 Perda Lama berubah menjadi Pasal 85 dan diubah sehingga berbunyi

seperti berikut :

Bagian Kesembilan KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Kedudukan Pasal 85

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang satuan polisi pamong praja dan penegakan peraturan perundang-undangan yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 63. Bab III Pasal 68 Perda Lama berubah menjadi Pasal 86 dan diubah sehingga berbunyi

seperti berikut :

Tugas Pasal 86

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas membantu Bupati dalam menentukan kebijakan dan pelaksanaan di bidang ketetraman dan ketertiban di daerah dan di bidang penegakan peraturan perundang-undangan, serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi Lampung. 64. Bab III Pasal 69 Perda Lama berubah menjadi Pasal 87 dan diubah sehingga berbunyi

seperti berikut : Fungsi

Pasal 87 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 86 Peraturan Daerah ini, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang satuan polisi pamong praja dan penegakan peraturan perundang-undangan;

b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten di bidang satuan polisi pamong praja dan penegakan peraturan perundang-undangan;

c. Pengelolaan tugas-tugas kesekretariatan.

65. Bab III Pasal 70 Perda Lama berubah menjadi Pasal 88 dan diubah sehingga berbunyi seperti berikut :

Kewenangan Pasal 88

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 87 Peraturan Daerah ini, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. Pengawasan teknis terhadap pelaksanaan seluruh peraturan perundang-undangan di daerah ;

b. Penyelenggaraan dan penegakan ketentraman dan ketertiban umum ; c. Penyelenggaraan satuan polisi pamong praja ; d. Pembinaan, penyelenggaraan, dan penanggulangan pemadam kebakaran;

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

e. Pelaksanaan pembinaan umum di bidang ketentraman dan ketertiban berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati ;

f. Pelaksanaan penyuluhan dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat ; g. Penegakan disiplin, tata tertib, dan kesadaran aparat dalam menegakkan peraturan

perundang-undangan di Daerah ; h. Pembinaan dalam rangka pengembangan kapasitas yang meliputi pembinaan personil

ketatalaksanaan, sarana dan prasarana kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten ; i. Penyusunan pedoman dan petunjuk operasional penertiban pelaksanaan Peraturan

Daerah, Keputusan Bupati serta peraturan perundang-undangan.

66. Bab III Pasal 71 Perda Lama berubah menjadi Pasal 89 dan diubah sehingga berbunyi seperti berikut :

Struktur Organisasi

Pasal 89

Struktur Organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari : 1. Kepala Kantor ; 2. Sub bagian Tata Usaha ; 3. Seksi Pembinaan Operasional ; 4. Seksi Penegakan Peraturan Perundang-undangan ; 5. Seksi Pengembangan Kapasitas ; 6. Kelompok Jabatan Fungsional.

67. Bab III Pasal 72 Perda Lama berubah menjadi Pasal 90 dan diubah sehingga berbunyi

seperti berikut :

Pasal 90

Bagan susunan organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana tercantum pada Lampiran IX Peraturan Daerah ini, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 68. Setelah Pasal 72 Perda Lama, ditambah Pasal baru sehingga berbunyi sebagai berikut :

Bagian Kesepuluh KANTOR INFORMASI

PENYULUHAN PERTANIAN

Kedudukan Pasal 91

Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang informasi dan penyuluhan pertanian yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Tugas

Pasal 92

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian mempunyai tugas menyelenggarakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang informasi penyuluhan pertanian dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi Lampung.

Fungsi

Pasal 93

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 92 Peraturan Daerah ini, Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian mempunyai fungsi :

a. Pengkajian, perencanaan, koordinasi dan kebijaksanaan teknis dibidang penyuluhan, informasi dan komunikasi penyuluhan pertanian;

b. Penyediaan data dan rekomendasi pembangunan penyuluhan pertanian; c. Pelayanan menunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang informasi dan

komunikasi serta penyuluhan pertanian; d. Pengelolaan tugas-tugas kesekretariatan.

Kewenangan Pasal 94

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 93 Peraturan Daerah ini, Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian mempunyai kewenangan sebagai berikut : a. Pelayanan teknis dibidang penyuluhan, informasi dan komunikasi pembangunan

penyuluhan pertanian; b. Pelaksanaan pengembangan informasi dan komunikasi pembangunan penyuluhan

pertanian; c. Pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi pembangunan penyuluhan

pertanian; d. Pelaksanaan pelayanan jasa pendidikan dan konsultasi bagi petani dan masyarakat

tani; e. Penyusunan program dan programa penyuluhan pertanian di Kantor Informasi

Penyuluhan Pertanian (KIPP); f. Pelaksanaan bimbingan penyuluhan dan pelaksanaan program dan programa

penyuluhan pertanian di KIPP; g. Pembinaan teknis pengelolaan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai instalasi

KIPP; h. Pelaksanaan bimbingan penumbuhkembangan kelembagaan ekonomi dan lembaga

swadaya masyarakat serta kemitraan usaha petani dan masyarakat tani; i. Pemantauan, supervisi, dan evaluasi terhadap daya guna dan hasil guna penyuluhan

pertanian; j. Pelaksanaan bimbingan kewirausahaan/agribisnis dan penggunaan sarana usaha

petani dan masyarakat tani; k. Penyelenggaraan percontohan pertanian; l. Pelaksanaan bimbingan pengembangan dan penerapan metodologi penyuluhan

pertanian; m. Pengelolaan perpustakaan pertanian; n. Pengkajian dan penerapan inovasi (teknis, ekonomi, sosial) pertanian di BPP; o. Pemberian pelayanan teknis atas pelaksanaan penyuluhan pertanian di BPP; p. Pelaksanaan pengembangan forum informasi dan komunikasi pembangunan

penyuluhan pertanian antar instansi/unit kerja terkait; q. Pelaksanaan administrasi angka kredit jabatan fungsional.

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Strukur Organsasi Pasal 95

Struktur organisasi Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian terdiri dari : 1. Kepala Kantor ; 2. Sub bagian Tata Usaha ; 3. Seksi Pelayanan Informasi dan Komunikasi ; 4. Seksi Kelembagaan Petani Nelayan ; 5. Seksi Program dan Programa Penyuluhan Pertanian ; 6. Seksi Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi ; 7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 96

Bagan susunan organisasi Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian sebagaimana tercantum pada Lampiran X Peraturan Daerah ini, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 69. Bab III Pasal 73 Perda Lama dihapus 70. Bab III Pasal 74 Perda Lama dihapus 71. Bab III Pasal 75 Perda Lama dihapus 72. Bab III Pasal 76 Perda Lama dihapus 73. Bab III Pasal 77 Perda Lama dihapus 74. Bab III Pasal 78 Perda Lama dihapus 75. Bab III Pasal 79 Perda Lama dihapus 76. Bab III Pasal 80 Perda Lama dihapus 77. Bab III Pasal 81 Perda Lama dihapus 78. Bab III Pasal 82 Perda Lama dihapus 79. Bab III Pasal 83 Perda Lama dihapus 80. Bab III Pasal 84 Perda Lama dihapus 81. Bab III Pasal 85 Perda Lama dihapus 82. Bab III Pasal 86 Perda Lama dihapus 83. Bab III Pasal 87 Perda Lama dihapus 84. Bab III Pasal 88 Perda Lama dihapus 85. Bab III Pasal 89 Perda Lama dihapus 86. Bab III Pasal 90 Perda Lama dihapus 87. Bab III Pasal 91 Perda Lama dihapus 88. Bab III Pasal 92 Perda Lama dihapus 89. Bab III Pasal 93 Perda Lama dihapus 90. Bab III Pasal 94 Perda Lama dihapus 91. Bab III Pasal 95 Perda Lama dihapus 92. Bab III Pasal 96 Perda Lama dihapus 93. Bab III Pasal 97 Perda Lama dihapus 94. Bab III Pasal 98 Perda Lama dihapus 95. Bab III Pasal 99 Perda Lama dihapus 96. Bab III Pasal 100 Perda Lama dihapus 97. Bab III Pasal 101 Perda Lama dihapus 98. Bab III Pasal 102 Perda Lama dihapus

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

99. Bab III Pasal 103 Perda Lama berubah menjadi Pasal 97 100. Bab III Pasal 104 Perda Lama berubah menjadi Pasal 98 101. Bab III Pasal 105 Perda Lama berubah menjadi Pasal 99 102. Bab III Pasal 106 Perda Lama berubah menjadi Pasal 100 103. Bab III Pasal 107 Perda Lama berubah menjadi Pasal 101 104. Bab III Pasal 107 Perda Lama berubah menjadi Pasal 102 105. Bab III Pasal 108 Perda Lama berubah menjadi Pasal 103 106. Bab III Pasal 109 Perda Lama berubah menjadi Pasal 104 107. Bab III Pasal 110 Perda Lama berubah menjadi Pasal 105 dan diubah sehingga

berbunyi sebagai berikut :

BAB V TATA KERJA

Pasal 105

Dalam melaksanakan tugas Kepala Badan, Kepala Kantor dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi (KISS) baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan Pemerintah Kabupaten serta dengan instansi lain diluar Pemerintah Kabupaten sesuai dengan tugas masing-masing. 108. Bab V Pasal 112 Perda Lama berubah menjadi Pasal 106 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut :

Pasal 106

Kepala Badan dan Kepala Kantor wajib membuat program tahunan dan melaporkan hasil kerjanya kepada Bupati dengan tembusan disampaikan kepada DPRD.

109. Bab V Pasal 113 Perda Lama berubah menjadi Pasal 107 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut :

Pasal 107

Kepala Badan, Kepala Kantor, Kepala Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kepala Seksi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 110. Bab V Pasal 114 Perda Lama berubah menjadi Pasal 108 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut :

Pasal 108

Kepala Badan, Kepala Kantor, Kepala Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kepala Seksi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. 111. Bab V Pasal 115 Perda Lama berubah menjadi Pasal 109 dan diubah sehingga

berbunyi sebagai berikut :

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Pasal 109

Kepala Badan, Kepala Kantor, Kepala Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kepala Seksi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

112. Bab V Pasal 116 Perda Lama berubah menjadi Pasal 110 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut :

Pasal 110

Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Badan, Kepala Kantor, Kepala Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kepala Seksi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. 113. Bab V Pasal 117 Perda Lama berubah menjadi Pasal 111 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut : Pasal 111

Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, Kepala Badan dan Kepala Kantor wajib menyampaikan tembusan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. 114. Bab V Pasal 118 Perda Lama berubah menjadi Pasal 112 dan diubah sehingga berbunyi

sebagai berikut : Pasal 112

Dalam melaksanakan tugas Kepala Badan dibantu oleh Kepala Sekretariat dan Kepala Bidang, Kepala Kantor dibantu oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi, Kepala Sekretariat dibantu oleh Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang dibantu oleh Kepala Sub Bidang, serta dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. 115. Bab V Pasal 119 Perda Lama berubah menjadi Pasal 113 116. Bab V Pasal 120 Perda Lama berubah menjadi Pasal 114 117. Bab V Pasal 121 Perda Lama berubah menjadi Pasal 115 118. Bab V Pasal 122 Perda Lama berubah menjadi Pasal 116

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

Disahkan di K a l i a n d a Pada Tanggal 10 September 2002

BUPATI LAMPUNG SELATAN

ZULKIFLI ANWAR Diundangkan di Kalianda Pada Tanggal 10 September 2002 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 05 TAHUN 2002

www.djpp.depkumham.go.id

www.djpp.depkumham.go.id