PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN...
Transcript of PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
NOMOR : 4 TAHUN 2011
TENTANG
RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KONAWE SELATAN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat guna menrnjang penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang sekaligus peningkatan pendapatan
asli daerah perin mengatar pemakaian kekayaan daerah;
b. bahwa untuk memberikan pelayanan pemakaian kekayaan daerah di lingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten Konawe Selatan, perin adanya pedoman pengaturan, penertiban terhadap
pengenaan objek retribusi pemakaian kekayaan daerah;
c. bahwa nntnk memenuhi maksud hnrnf a dan b tersehat , perin diatur dan ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Kabnpaten Konawe Selatan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahnn 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Di
Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahan 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahnn 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahnn 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3209);
3. Undang-Undang Nomor 9 Tahnn 1985 Tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahnn 1985 Nomor 46, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara
Nomor 3299);
4„ Undang-Undang Nomor 28 Tahnn 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan
bebas dari Eompsi,kolnsi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahnn
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
5. Undang-Undang Nomor 4 Tahnn 2003 tentang Pembentukan Kabnpaten Konawe Selatan di
Provinsi Sulawesi Tenggara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahnn 2003 Nomor 24,
Tambahan Lembaran Negara Rebnblik Indonesia Nomor 4267);
-1-
6. Undang-undang Nomor l Tahnn 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahui 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4256);
7. Undang-undang Nomor 10 Tahnn 2004 tentang Pembentnkan Peraturan Penuidang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahnn 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahnn 2004 tentang pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahnn 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang -
undang Nomor 12 Tahnn 2008 tentang Pembahan kedua atas Undang - undang Nomor 32
Tahnn 2008 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahnn
2008 Nomor49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahnn 2004 tentang Perimbangan Kenangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahan 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Undang-Undang Nomor 28 Tahnn 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahnn 2003 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 54 tahnn 2002 tentang Usaha Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahnn 2002 Nomor 100)
12. Perataran Pemerintah Nomor 79 Tahan 2005 tentang Pedoman dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahnn 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahnn 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahnn 2007 Nomor 82, Tambahan Lembarab Negara
Nomor 4737);
14. Perataran Pemerintah Nomor 41 Tahnn 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahnn 2007 Nomor 39, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahnn 2010 tentang Tata Cara
Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahnn 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5161);
16. Peraturan Daerah Kabnpaten Konawe Selatan Nomor 10 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Tang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan
(Lembaran Daerah Kabupaten Konawe Selatan Tahnn 2007 Nomor 10);
-2-
17. Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor O! Tahun 2009 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah Kabnpaten Konawe Selatan (Lembaran Daerah Kabnpaten
Konawe Selatan Tahun 2009 Nomor 01);
18. Peraturan Daerah Kabnpaten Kon&vrc Selatan Nomor 5 tahun 2010 M an g Pembahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabnpaten Konawe Selatan
(Lembaran Daerah Kabnpaten Konawe Selatan Tahnn 2010 Nomor S).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKTAT DAEBAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
dan
BUPATI KONAWE SELATAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PEHATURAN DAERAH KABUPATEN EONAWE SELATAN TENTANG
RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan:
L Daerah adalah Kabnpaten Konawe Selatan;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan;
3. Bnpati adalah Bnpati Konawe Selatan;
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Konawe Selatan;
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe Selatan;
6. Pejabat adalah Pejabat yang diberi tugas dihidang retribusi sesuai dengan peraturan perundang-nndangan;
7. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Konawe Selatan;
8. Dinas Pekerjaan Umum adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabnpaten Konawe Selatan;
9. Dinas Kelantan dan Perikanan adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Konawe Selatan;
10. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah yang selanjutnya diangkat DPPKAD adalah Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah Kabupaten Konawe Selatan;
11. Pengusaha Perikanan dalah Orang/Badan Usaha yang melakukan usaha di bidang Perikanan.
12. Alat Ulur Timbangan adalah Alat Ukur Timbangan yang telah ditera dan ditera ulang dan memenuhi syarat-
syarat bagi alat Timbangan dengan segala perlengkapan yang berlaku.
13. Betribnsi atas pemerikasaan mutn hasil Perikanan serta Benih/Bibit komoditi Perikanan adalah uang yang
dibayarkan oleh Pengusaha, Pedagang/Pengumpnl atas pemeriksa mutn hasil perikanan.
-3-
14. Hasil Berikanan adalah hasil-hasil perikanan yang berupa ikan lant segar/beku, ikan air payau dan ikan air
tawar segar/beka. Hasil perikanan non ikan, ikan kering/olahan, ikan hias dan bagian angkatan lainnya dari
hasil komoditi perikanan
15. Tanda bukti Pelunasan Pemungutan adalah tanda bukti pelunasan pemnngutan Retribusi yang di buktikan oleh
petugas yang ditnnjnk antuk ita pada saat pembayaran retribusi.
16. Badan adalah snatn bentnk Badan Usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Persenan Komanditer,
Perseroan lainnya, Badan usaha Milik Negara atan Daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekntnan,
perkumpulan, firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan, Organisasi yang sejenis, Lembaga Dana Pensiun, Bentuk Usaha
tetap serta Bentnk Badan Usaha lainnya;
17. Pemakaian Kekayaan Daerah adalah pemakaian kekayaan daerah yang dimiliki dan diknasi oleh Daerah;
18. Retribasi Jasa Usaha adalah retribusi jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan mengatar
prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta;
19. Retribasi Daerah yang selanjutnya disebnt retribasi adalah pnnggutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pembelian izin tertentu yang khusus disediakan dan atan diberikan oleh Pemerintah Daerah antuk kepentingan
orang pribadi atan badan;
20. Wajib letribusi adalah orang pribadi atan badan yang menurut Perataran Pertmdang-tmdangan retribusi
diwajiHkan untuk melakukan pembayaran retribusi;
21. Hasa retribusi adalah suatn jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktn bagi wajib retribusi
untuk nemanfaatkan pelayanan pemakaian kekayaan daerah;
22. Sarat Setoran Retribusi Daerah, yang dapat disingkat SSRD adalah sarat yang oleh wajih retribusi
digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang tentang ke kas daerah atau
ke tempat pembayaran lain yang di tetapkan oleh Bupati;
23. Surat Ietetapan Retribusi Daerah, yang selasnjutnya di singkat SKRD adalah surat keputusan yang
menentikan besarnya jnmlah retribusi terutang;
24. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya di singkat SKRDLB , adalah surat
keputnsan retribasi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jamlah kredit
retribusi lebih besar daripada retribusi yang teratang atau tidak seharusnya terutang;-
25. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang dapat disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan
retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa bnnga dan/atau denda;
26. Sarat Ietetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat SKRDKBT adalah sarat
keputusan yang Tngnpftkfri* jnmlah kekurangan pembayaran retribusi karena jnmlah kredit retribusi lebih kecQ
daripadte retribusi yang teratang atan tidak seharnsnya teratang;
27. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat keputusan yang
nipnmitiilran jumlah kelebihan pembayaran Retribusi karena jnmlah kredit retribasi lebih besar daripada retribasi
yang tentang atan tidak seharusnya teratang;
28. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKRD atan dokumen lain yang
dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukan oleh wajib retribasi
-4-
BAB IV
CASA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 6
Tingkat Penggunaan jasa diukur berdasarkan has, jenis dan jangka waktn pemakaian kekayaan daerah.
BAB V
TATA CABA DAN STABAT UNTUK MENDAPATKAN HAK SEWA
Pasal 7
(1) Tiap orang pribadi atan badan yang ingin menggunakan dan atan memanfaatkan kekayaan daerah diberikan
hak sewa;
(2) Hak Sewa dimaksud pada ayat (1) pasal ini berlaku untuk jangka waktn 1 (satu) tahnn dan dapat diperpanjang
nntuk masa 1 (satn) tahnn keenali nntnk izin-izin tertenta yang sifatnya insidentil;
(3) Kepala Daerah atan pejabat yang ditunjuk apabila memandang perin dapat atan tidak diperpanjang hak sewa
tersehat dengan memperhatikan fnngsi kekayaan daerah.
Pasal 8
Untuk mendapat hak dimaksud dalam pasal 7 peraturan daerah ini adalah dengan mengajukan permohonan kepada
kepala daoah atan pejabat yang ditonjok dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Foto Gopy Kartu Tanda Penduduk yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
2. Pto Capy Homor Pokok Wajib Pajak (NPVF) bagi pribadi atan golongan;
3. Pemyaftaan pemanfaatan tanah;
4. Bersedia mentaati ketentuan peraturan pernndang-undangan yang berlakn;
Pasal 9
(1) Tiap arang atau Badan hnkrnn yang telah memperoleh hak sewa wajib menjaga kelestarian kekayaan daerah
tersebit;
(2) Dilarang mengalihkan hak yang telah diperoleh kepada pihak lain dalam bentuk apapun tanpa seizin kepala
DaeraBc
BAB VII
STBUKTUB DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 10
Setiap pemberian hak sewa sebagaiman dimaksud dalam pasal 7 perataran daerah im dikenakan retribusi yang
ditetapkan st&agai berikut:
1. Retribusi tempat:
a. Perdagangan dan Jasa sebasar S % dari ffilai Jual Obyek Pajak / tahun;
b. Kios Darurat (non permanent) Rp. 300,- / M 2 / hari;
c. Kaki lima Rp. 200,- / H 2 / hari;
-6-
2. Sewa Bangnnan / gedung 5 % dari nilai bangunan / tahnn;
3. Pemakaian Buangan untuk Pesta Rp. 500.000,-/ sekali pakai;
4. Pemakaian Kendaraan HDik Pemerintah Daerah:
a. Bofidoser Rp. 400.000,- / Jam
b. Mstor Ceader Rp- 400.0000,- / Jam
c. Excavator Pc 200 Rp- 400.000,- / Jam
d. Pic Up Rp. 250.000 / Hari
e. Dnmp Tmck Rp. 450.000 / Hari
£ Lauder on Wheel Rp. 350.000 / fam
g. Vffcro for Roller Rp. 200.000 / Jam
h. Air Compressor 1,25 CFK Rp. 25.000 / Jam
5. Penggonaan Pelataran:
a. Kas Darurat (Non Pemanen) Bp. 500,- / B 2 / hari;
b. Kios Kaki lima Bp. 250,- / ffl 2 / hari;
c. Memyimpan barang mobiler dan barang campnran Bp. 500,- / M 2 / hari;
d. Memjemur kopi, coklat, jambu mete, kopra, hasil laut dan jemuran lainnya Rp. 100,- / H 2 / hari;
e. Menyimpan jenis kayu dan bahan bangunan Rp. 500,- / H 2 / hari;
t Menyimpan/menimpuk tiang listrik/telepon/pipa air/gas dan kabel listrik Rp. 500,- / M 2 / hari;
g. Pemasangan reklame:
1. 1 s.d 5 M 2 Rp. 100,- / hari;
2. 6 s.d 10 M 2 Rp. 200,-/ hari;
3. 11 M 2 Bp. 100,-/hari;
LPeqnal Obat Keliling Rp. 100,- / M1 / hari;
6. Penggniaan jalan dan Trotoar
a. Penggunaan jalan oleh tiap kendaraan bermotor jenis mobil barang yang melalai jalan dalam wilayah
Kahnpaten Konawe Selatan:
Ho. Jnmlah Berat yang diperbolehkan (GW) (Kg) Biaya
1. 1.000 s.d 1.800 Rp. 1.000,-
2. 1.801 s.d 2.300 Rp. 2.500,-
3. 2.301 s i 6.500 Rp. 3.000,-
4. 6.501 s.d 10.000 Rp. 5.000,«
5. 10.000 keatas Rp. 10.000,-
b. Pemasangan pipa PDfiM, Gas Rp. 100,- / M2 / tahnn;
c. Kabel Telepon Rp. 50,- / M2 / tahnn;
- Z -
i Penyimpanan material tmtok kegiatan yang berimbangan dengan pembangnnan peningkatan dan pemeliharaan
jalan Rp. 500,- / I * / hari;
e. Untuk Perlombaan Keseniaan atan pesta dan sejenisnya Rp. 50.000,- / W / hari;
t Untnk keperhan pesta dan sejenisnya Rp. 40.000,-;
g. Penyimpanan kendaraan khnsns dalam jalan tertentu:
1. Roda 4 (Empat) Rp. 5.000,- / hari;
2. Lebih dari Roda 4 (Empat) Rp. 75.000,- / hari;
3. Kendaraan berat Rp. 10.000,* / hari;
h. Penggonaan Jalan Kelnar masuk:
1. Industri, Pabrik, pernsahaan lain yang sejenis % 7.500,- / W /tahnn;
2. Hotel, Penginapan dan losmen Rp. 5.000,- /HP /tahnn;
3. Restoran, Toko, Kantor Rp. 3.000,- / W /tahnn.
I. Jenis hasil perikanan yang menjadi Obyek Retribusi dikenakan biaya sebesar 1 % dari hasO penjnalan
sebagaimana dimaksud dalam Perataran Daerah ini adalah:
a. Ikan lant segar/Beka
9. Bawal
10l Kwe
11. Tenggiri
12. Bambangan
13. Kurapu
14. Hin
15 .Pari
16 ikan Lant lainnya
1. Teri
2.3. Ikan Terbang
4. Ekor Kuning
5. Kembnng
6. Belanak
7. Manyung
8. Cakalang
b. Ikan air payau/tawar segar/beku
1. Bandeng
2. Mujair
3. Tawes
4. Ikan Has
5. ETila
c. Hasil Perikanan Ron Ikan
1. Rajnngan
2. Kepiting
3. Udang Patih
4. Udang lainnya.
5. Cnmi-cnmi
6.
6. Gabns
7. lele
8. Sepat/Tambakan
9. Gurame
10. Patin
7. Gurita 9. Teripang
8. Udang Barong
9. Teripang
10. Lda/Japing-japing
11. Ubur-ubur
12. Rumput laut 7. Gurita
13. Biji Katiara
14. Kulit Kerang Mutiara
15. Kerang
16. Udang Windn
-8-
d. Dean Kering/Olahan
L Teri 7. Lele
2. Kerapu 8. Gurita
3. Cumi-cumi 9. Pari
4. Kembang/Layang Kering/asap 10. Terasi
5. Tembang Kering/flsap 11. Abon Ikan
6. Gabos Kering/Asap 12. Sirip Hiu
e. Ikan Hias Lant, Air Tawar dan Air Payan
1 Benih bibit dan Ikan hidup lainnya
1. Benur 7. Lele
2. Kener 8. Induk Ikan Mas
3. Korapa 9. Induk Udang
4. Baronang 10. Benih Mutiara
5. Ikan Mas 11. Udang Lobster
6. ikan Fila
g. Hasil Ikutan lainnya Komoditi Perikanan.
BAB vm
WILAYAH PUNGUTAN
Pasal 11
Retribusi yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat pelayanan kekayaan daerah yang diberikan.
BAB IX
HASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 12
Masa Retribusi adalah jangka waktn tertentu yang lamanya ditetapkan oleh Bupati sebagai dasar untnk menetapkan
besarnya retribusi yang berutang.
Pasal 13
Saat retribusi terutang adalah pada saat ditetapkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.
BAB Z
INSENTIF PEMUNGUTAN
Pasal 14
(1) Kepada instansi pemungut diberikan Insentif pemungutan/ upah punpt sebesar S % (lima persen) dari rencana
penerimaan.
(2) Tata Cara pemberian dan pemanfaatan insentif akan diatur dengan Keputusan Bupati
-9-
BAB XI
TATA CARA PEMUNGGUTAN, PEMBAYARAN DAN PENAGIHAN RETRIBUSI
Pasal 15
Pemnnggntan retribusi dimaksud dalam peraturan daerah ini dilakukan oleh pejabat yang ditonjok
Pasal 16
(1) Retribasi dipunggut dengan menggunakan SKRD, SKSD jabatan dan SKSD tambahan;
(2) Dalam hal Pembayaran retribusi dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, maka hasil penerimaan retribusi daerah
harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1 X 24 Jam atan dalam waktn yang ditentukan oleh Bupati
Pasal 17
(1) Pembayaran retribusi harus dilakukan secara tunai/lunas;
(2) Bupati atau pejabat yang ditunjnk dapat memberikan izin kepada wajib retribusi untuk mengangsur retribusi
terutang dalam kurun waktu tertentu dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan;
(3) Bnpati atan pejabat yang ditunjuk dapat mengizinkan kepada wajib retribnsi untuk menunda pembayaran
retribuii sampai batas waktu yang ditentukan dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan;
Pasal 18
(1) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pasal 17 peraturan daerah ini diberikan tanda bukti pembayaran;
(2) Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan;
(3) Bentuk, isi, kualitas bufcu dan tanda bukti pembayaran retribusi akan ditetapkan kemudian oleh Bupati;
Pasal 19
(1) Pengeluaran surat teguran/peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan
retribusi dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pembayaran;
(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran/peringatan atau suiat lain yang sejenis wajib
retribusi harus melunasi retribusinya yang teratang;
(3) Surat teguran/peringatan atau surat lain yang sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini dikeluarkan
oleh pejabat yang ditunjuk.
Pasal 20
Bentuk-bentuk formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan retribusi daerah sebagaiman dimaksud pasal
18 ayat (1) perataran daerah ini ditetapkan kemudian dengan Keputusan Bupati
- 10-
■*ss
B AB X II
T A T A GARA PEUEBATARAN
Pasal 21
(1) Pembayaran retribusi yang teratang harus dilunasi sekaligus;
(2) Retribusi yang teratang dilunasi selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannya SKSD atan
dokrane* lain yang dipersamakan dengan SKRDBT dan STRD;
(3) Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran retribusi diatur dengan dengaan perataran Bupati
bab xm
T A T A CARA P E N A G IH A N
Pasal 22
(1) Pengelwran surat tegnran/peringatan/surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan
retribusi dikeluarkan setelah 7 (tujuh) hari dan sejak jauh jatuh tempo;
(2) Dalam jangka waktn 7 (tujuh) hari setelah surat teguran/peringatan/surat lain yang sejenis, wajib retribusi
harns melunasi retribusinya yang teratang;
(3) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh pejabat yang ditunjuk.
B A B X IV
SANKSI A D M IN IST R A SI
Pasal 23
(1) Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atan kurang membayar, dikenakan sanksi
administerasi berapa bunga sebesar 2 % (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang
dibayar dan ditagih dengan menggunakan SKRD;
(2) Dalam bal wajib retribusi tidak membayar tepat waktn pada waktn 3 bulan berturut-turut dicabut surat izin
pemakaian tempat jnalan oleh Bupati
BA B X V
PEN GU R AN G AN , K E R IN G A N A N D A N P E M B E B A SA N RETRIBU SI
Pasal 24
(1) Bnpati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi;
(2) Pembetian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat diberikan
dengan memperhatikan kemampuan wajib retribusi;
(3) Tata cara pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapakan dengan peraturan bupati
-11-
BAB XVI
KADALUABSA PENAGIHAN
Pasal 25
(1) Hak tutuk melakukan penagihan retribusi kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung
sejak saat tentangnya retribusi kecuali apabila wajib retribusi melakukan tiitdak pidana dibidabg retribusi;
(2) Kadaluarsa penagihan retribasi sebagaimana dimaksud ayat (1) tertang guh apabila:
a. Ditertibkannya surat teguran atau;
b. Adanya pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi baik langsung maupun tidak langsung.
BABXVn
KETENTUAN PIDANA
Pasal 26
(1) Barang siapa yang melanggar ketentuan pasal 5 dan 11 diancam penjara paling lama 6 (enam) bulan atau denda
paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah);
(2) Tindak gpidana yang dimaksud ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XVIII
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 27
1. Selain pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia, penyidik pegawai Hegeri Sipil tertentu di
lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusns sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak
pidana dihidang retribusi daerah sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum acara yang berlaku;
2. Wewenang penyidik sebagaimana pada ayat (1 ):
a. Menerima, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai atau laporan berkenaan dengan tindak pidana
retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;
b. Meaeliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan
yamg Hilafenkan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah;
c. Mpnipriroa keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan tindak pidana di bidang
retribasi daerah;
d. ffanpritaa buiu-buku, catatan-catatan atau doknmen lain berkenaan dengan tindak pidan dibidang retribusi
daerah;
e. Melakukan penggeledahan untuk menepatkan barang bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen
laia, serta melkokan penyitaan;
£ Manfnta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak piidana dibidang retribusi
daerah;
-12-
g. Meiynrnh berhenti atan melarang seseorang meninggalkan ruangan atan tempat pada saat pemeriksaan
sedang berlangsung dan pemeriksaan identitas orang;
h. Benwtret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah;
L Mewnggil orang nntnk didengar keterangannya dan diperiksa sebagaiman tersangka atan saksi'
j. letgheatikan penyidikan;
k. Helakokan tindakan lain yang perin nntnk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah
meanrnt hnkum yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahkan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil
penyidikan kepada penuntut umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-nndang nomor 8 tahun
1951 tentang undang-Undang Hukum acara pidana.
B A B X IX K E T E N T U A N PEN U TU P
Pasal 26«
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 33 Tahun 2005
tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dinyatakan tidak berlaku lagi
Pasal 27
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan ditetapkan kemudian dengan Peraturan Bupati
sepanjang mengenai aturan pelaksanaannya.
Pasal 28
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiaj orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini menempatkannya dalam
lembaran Dtaerah Kabupaten Konawe Selatan.
Ditetapkan di Andoolo nada tantmal 9 Peraari 2011
Diundangkan di Andoolo nada tanunal 9 Peruari 2011SEK R ETA R IS D A E R A H K A B U P A TE N K O N A W E SELATAN ,
H . SH R D JU N 1H O K K E
L E M B A M I DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2011 NOMOR :