PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II...

31
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBAKARAN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang berdaya guna dan berhasil guna khususnya dalam rangka penyelenggaraan operasional/pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan kegiatan pertolongan/penyelamatan akibat bencana kebakaran serta dengan keluarnya Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 061/408/Sj perihal Ijin Prinsip Pembentukan Dinas Kebakaran Kabupaten Daerah Tingkat II Badung maka dipandang perlu membentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran Kabupaten Daerah Tingkat II Badung; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran Kabupaten Daerah Tingkat II Badung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah - daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 38; Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 3037);

Transcript of PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

NOMOR 5 TAHUN 1997

TENTANG

PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

DINAS KEBAKARAN DAERAH TINGKAT II BADUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,

Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan penyelenggaraan Pemerintahan dan

pelaksanaan pembangunan yang berdaya guna dan berhasil guna

khususnya dalam rangka penyelenggaraan operasional/pencegahan

dan penanggulangan kebakaran dan kegiatan

pertolongan/penyelamatan akibat bencana kebakaran serta dengan

keluarnya Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 061/408/Sj perihal

Ijin Prinsip Pembentukan Dinas Kebakaran Kabupaten Daerah

Tingkat II Badung maka dipandang perlu membentuk Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran Kabupaten Daerah

Tingkat II Badung;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka dipandang

perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

Badung tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Kebakaran Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah - daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah - daerah Tingkat

I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok – pokok

Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1974 Nomor 38; Tambahan Lembaran Negara Republik

Indoneisa Nomor 3037);

2

3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan

Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Pekerjaan Umum kepada

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor

25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3353);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang

Penyelenggaraan Otonomi Daerah Dengan Titik Berat pada Daerah

Tingkat II (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992

Nomor 77; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3487);

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 57/PRT/1991 tentang

Pelaksanaan Penyerahan Sebagian Urusan Pekerjaan Umum

kepada Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah

Tingkat II;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 58/PRT/1991 tentang

penyelenggaraan Pembinaan Teknis dan Pengawasan Teknis

bidang Pekerjaan Umum kepada Dinas Pekerjaan Umum;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang

Pedoman Organisasi Dinas Daerah;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang

Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan;

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang

Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 1994 tentang

Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkup Pekerjaan

Umum Daerah;

11. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Tingkat I dan Dinas Daerah Tingkat II;

3

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

Badung

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II

BADUNG TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI

DAN TATA KERJA DINAS KEBAKARAN KABUPATEN

DAERAH TINGKAT II BADUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Didalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat

II Badung;

c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II

Badung;

d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;

e. Dinas Kebakaran adalah Dinas Kebakaran Kabupaten Daerah

Tingkat II Badung;

f. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kebakaran Kabupaten Daerah

Tingkat II Badung;

4

g. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga dalam

Jenjang Jabatan Fungsional dalam Berbagai kelompok sesuai

dengan bidangnya.

BAB II

PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Kebakaran Kabupaten Daerah Tingkat II Badung.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 3

(1) Dinas Kebakaran adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah

dibidang Kebakaran yang menjadi urusan Rumah Tangga

Daerahnya;

(2) Dinas Kebakaran dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Bupati

Kepala Daerah.

Pasal 4

Dinas Kebakaran mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan

Rumah Tangga Daerah dibidang Kebakaran dan melaksanakan tugas

pembantuan yang diberikan oleh Pemeirntah Pusat dan Pemerintah

Propinsi Daerah Tingkat I Bali.

5

Pasal 5

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 4 Dinas kebakaran

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. perencanaan yang merupakan segala usaha dan kegiatan

pengumpulan, pengolahan, penilaian data dan penyusunan rencana

sesuai dengan Kebijaksanaan Bupati Kepala Daerah untuk

melaksanakan tugas pokok;

b. pelaksanaan yang merupakan segala usaha dan kegiatan

melaksanakan rencana yang telah ditetapkan untuk melaksanakan

tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

c. pelaksanaan pembinaan umum berdasarkan kebijaksanaan yang

ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah dan pembinaan

operasional sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati

Kepala Daerah;

d. administrasi yang merupakan segala usaha dan kegiatan dibidang

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan dan umum;

e. koordinasi yang merupakan segala usaha untuk mengadakan

hubungan dan kerjasama atas dasar hubungan fungsional dengan

Dinas dan Instansi terkait guna kelancaran pelaksanaan tugasnya;

f. pengawasan yang merupakan segala usaha dan kegiatan untuk

melaksanakan pengamanan dan pengendalian atas pelaksanaan

tugas pokok sesuai dengan perencanaan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

6

BAB IV

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 6

Susunan Organisasi Dinas Kebakaran terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi-Seksi;

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 7

Sub Bagian Tata Usaha dimaksud pasal 6 huruf b terdiri dari :

a. Urusan Umum;

b. Urusan Kepegawaian;

c. Urusan Keuangan.

Pasal 8

(1) Seksi-seksi dimaksud pasal 6 huruf c terdiri dari :

a. Seksi Pencegahan Kebakaran;

b. Seksi Pemadam;

c. Seksi sarana dan Laboratorium.

(2) Seksi Pencegahan Kebakaran dimaksud pasal 8 ayat (1) huruf a

terdiri dari :

a. Sub Seksi Pendaftaran;

b. Sub Seksi Penyuluhan;

c. Sub Seksi Pengembangan.

7

(3) Seksi Pemadam dimaksud pasal 8 ayat (1) huruf b terdiri dari :

a. Sub Seksi Operasional;

b. Sub Seksi Komunikasi;

c. Sub Seksi Bantuan Teknik.

(4) Seksi Sarana dan Laboratorium dimaksud pasal 8 ayat (1) huruf c

terdiri dari :

a. Sub Seksi Pengadaan;

b. Sub Seksi Pemeliharaan;

c. Sub Seksi Laboratorium dan Penelitian.

Pasal 9

Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebakaran sebagaimana tercantum

dalam Lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB V

URAIAN TUGAS

Bagian Pertama

Kepala Dinas

Pasal 10

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kebijaksanaan dibidang kebakaran dalam

rangka penetapan kebijaksanaan oleh Bupati Kepala Daerah;

b. merumuskan kebijaksanaan operasional dalam bidang

Kebakaran berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku;

8

c. memberikan tugas kepada para Kepala Seksi, Kepala Sub

Bagian Tata Usaha sesuai bidangnya agar tugas-tugas berjalan

lancar;

d. memimpin para Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian Tata Usaha

dan para bawahan dalam menyelenggarakan urusan Kebakaran

yang menjadi urusan rumah tangga daerahnya agar

pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja yang

telah ditetapkan;

e. mengkoordinir para Kepala Seksi, Sub Bagian Tata Usaha dan

para bawahan dalam pelaksanaan tugasnya agar terjalin

hubungan kerja yang harmonis;

f. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para

bawahan, agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan yang

diharapkan;

g. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

h. membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya

sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada

Bupati Kepala Daerah;

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(2) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan

bertanggungjawab langsung kepada Bupati Kepala Daerah.

9

Bagian Kedua

Sub Bagian Tata Usaha

Pasal 11

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha

berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku

sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan;

b. mengkoordinasikan para Kepala Urusan dalam menyusun

program kerja Dinas agar terjalin kerja sama yang baik;

c. mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan

memeriksa hasil pelaksanaan kegiatan para Kepala Urusan

agar tugas Sub Bagian Tata Usaha dapat terlaksana sesuai

dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

d. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan para Kepala Urusan

sebagai bahan perencanaan kerja yang akan datang dan

pertimbangan pengembangan karier;

e. memimpin dan menyiapkan administrasi umum dilingkungan

Dinas Kebakaran sesuai dengan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku;

f. memberikan pelayanan teknis administrasi bagi seluruh satuan

organisasi dalam lingkungan Dinas Kebakaran;

g. menyiapkan dan menyusun pedoman kerja petunjuk tata

laksana administrasi umum;

h. menyiapkan dan menyusun rencana keuangan Dinas

Kebakaran;

10

i. menyelenggarakan pengelolaan dan bimbingan administrasi

kepegawaian, keuangan, peralatan/perlengkapan di lingkungan

Dinas Kebakaran;

j. menyelenggarakan urusan rumah tangga dan perjalanan Dinas

Kebakaran;

k. menyelenggarakan pembinaan organisasi dan tatalaksana

dalam arti membina dan memelihara seluruh kegiatan

Kelembagaan dan Ketatalaksanaan di lingkungan Dinas

Kebakaran serta usaha-usaha pengembangannya;

l. menyiapkan rencana produk hukum dan melakukan

penilaian/pemantauan atas pelaksanaan produk hukum daerah

yang timbul sebagai akibat pelaksanaan tugas Dinas

Kebakaran;

m. menyelenggarakan pengurusan protokol dan hubungan

masyarakat sesuai petunjuk dan kebijaksanaan Kepala Dinas;

n. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Tata

Usaha berdasarkan laporan para Kepala Urusan untuk

disampaikan kepada atasan;

o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oelh atasan.

(2) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada

Kepala Dinas.

11

Pasal 12

(1) Urusan Umum mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Urusan Umum berdasarkan

rencana kegiatan Dinas agar rencana kegiatan dapat

dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan

yang berlaku;

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas Urusan Umum dapat terlaksana sesuai

dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. melaksanakan dan mengatur kegiatan surat menyurat yang

masuk maupun keluar, kearsipan, ekspedisi, penggadaan

rumah tangga dan administrasi perjalanan Dinas;

e. mengelola urusan perlengkapan serta pemeliharaan barang-

barang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku;

f. menyelenggarakan hubungan masyarakat dan urusan

protokoler berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

g. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggungjawaban kepada atasan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(2) Urusan Kepegawaian mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Urusan Kepegawaian berdasarkan

rencana kegiatan Dinas agar rencana kegiatan dapat

dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan

yang berlaku;

12

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas urusan kepegawaian dapat terlaksana

sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. menyusun Daftar Urut Kepegawaian, formasi dan bezetting

pegawai sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku;

e. melaksanakan urusan dan kegiatan administrasi kepegawaian

yang meliputi pengusulan , pengangkatan kenaikan pangkat,

kenaikan gaji berkala, pemberhentian, pensiun dan lain-lain;

f. melaksanakan pembinaan tata tertib, disiplin dan mental

spiritual pegawai;

g. melaksanakan urusan kesejahteraan dan kesehatan pegawai;

h. menyimpan, menyusun dan memelihara arsip pegawai;

i. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggungjawaban kepada atasan;

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(3) Urusan Keuangan mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Urusan Keuangan berdasarkan

rencana kegiatan Dinas agar rencana kerja dapat dilaksanakan

sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku;

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil hasil

kerja bawahan agar tugas Urusan Keuangan dapat terlaksana

sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

13

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. menyiapkan bahan masukan dan data penyusunan rencana

anggaran rutin maupun pembangunan;

e. melaksanakan pengelolaan perbendaharaan dan tata usaha

keuangan;

f. mengendalikan dan mengontrol pelaksanaan keuangan dan

program dibidang lalu lintas dan angkutan jalan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. membuat laporan keuangan dan pelaksanaan kegiatan urusan

keuangan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban

kepada atasan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(4) Masing-masing Urusan dipimpin oleh seorang Kepala Urusan

yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada

Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

Bagian Ketiga

Seksi Pencegahan Kebakaran

Pasal 13

(1) Seksi Pencegahan Kebakaran mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pencegahan Kebakaran

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan;

b. mengadakan koordinasi dengan para Seksi dan pejabat terkait

untuk keharmonisan kerja;

14

c. mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan

memeriksa hasil kegiatan Kepala Sub Seksi agar tugas Seksi

Pencegahan Kebakaran dapat terlaksana sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karier;

e. menyusun pola operasional pencegahan kebakaran dan

pendataan gedung rawan kebakaran;

f. meningkatkan dan mengembangkan sistem metode peralatan

dan kemampuan personil dalam upaya pencegahan dan

penanggulan kebakaran;

g. melaksanakan penyuluhan pencegahan dan penananggulangan

kebakaran;

h. menerima dan meneliti berkas-berkas permohonan ijin yang

berhubungan dengan persyaratan pencegahan kebakaran;

i. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pencegahan

Kebakaran berdasarkan laporan bawahan dan temuan di

lapangan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban

kepada atasan;

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(2) Seksi Pencegahan Kebakaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada

Kepala Dinas.

15

Pasal 14

(1) Sub Seksi Pendataan mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Sub Seksi Pendataan berdasarkan

rencana kegiatan Seksi Pencegahan Kebakaran agar rencana

kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas-tugas berjalan sesuai dengan rencana;

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. melaksanakan pendataan untuk penyusunan pola operasional

dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran;

e. membuat mengumpulkan dan memelihara dokumentasi

kegiatan pencegahan penanggulangan kebakaran;

f. memelihara dan menyajikan data statistik dan dokumentasi

untuk dibuatkan kesimpulan kecendrungan penyebab bahaya

kebakaran;

g. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggung jawaban kepada atasan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(2) Sub Seksi Penyuluhan mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Sub Seksi Penyuluhan

berdasarkan rencana kegiatan Seksi Pencegahan Kebakaran

agar rencana kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

16

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana;

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai

bahaya kebakaran upaya pencegahan dan penanggulangan

kebakaran serta akibatnya;

e. membuat brosur selebaran dan lain-lain bahan penyuluhan

dibidang penanggulangan kebakaran;

f. menyusun program penyuluhan peningkatan kesadaran

dibidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran;

g. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggung jawaban kepada atasan;

h. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(3) Sub Seksi Pengembangan mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Sub Seksi Pengembangan

berdasarkan rencana kegiatan Seksi Pencegahan Kebakaran

agar rencana kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas-tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan

yang diharapkan;

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

17

d. melaksanakan peningkatan dan pengembangan sistem, metode

peralatan dan kemampuan personil dalam upaya pencegahan

penanggulangan kebakaran;

e. mengadakan penilaian terhadap bahan-bahan yang diduga ada

hubungannya dengan kebakaran;

f. mengadakan peninjauan ke tempat terjadinya kebakaran dan

tempat tertentu lainnya untuk mengambil bahan-bahan untuk

penilaian dari segi teknis pencegahan kebakaran;

g. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggung jawaban kepada atasan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(4) Masing-masing Sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung

kepada Kepala Seksi.

Bagian Keempat

Seksi Pemadaman

Pasal 15

(1) Seksi Pemadaman mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pemadaman sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan

untuk melaksanakan kegiatan;

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas-tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan

yang diharapkan;

18

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. melaksanakan operasional pemadaman kebakaran;

e. mengadakan hubungan informasi dan komunikasi kejadian

kebakaran;

f. melaksanakan bantuan teknis upaya pencegahan dan

penanggulangan kebakaran;

g. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggungjawaban kepada atasan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(2) Seksi Pemadaman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala

Dinas.

Pasal 16

(1) Sub Seksi Operasional mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Sub Seksi Operasional

berdasarkan rencana kegiatan Seksi Pemadaman agar rencana

kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas-tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan

yang diharapkan;

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

19

d. melaksanakan operasional pemadaman pada kegiatan

kebakaran;

e. mengadakan pengamatan pencatatan dan penilaian keadaan

lingkungan dan situasi secara terus menerus dalam

hubungannya dengan kemungkinan terjadinya kebakaran;

f. mengadakan pencegecekan atas kesiap siagaan satuan

operasional sambil terus menerus mengadakan pengamatan

pencatatan kejadian;

g. melaksanakan operasional secara cepat dan tepat;

h. merencanakan kebutuhan personil dan materiil serta

dialokasikan satuan operasional untuk penanggulangan

kebakaran;

i. meneliti laporan-laporan kejadian kebakaran dan bencana

alam;

j. mengamati dan mencatat cara-cara bertindak unit-unit

operasional dan memberikan petunjuk-petunjuk cara

penanggulangan unit-unit operasional;

k. mengadakan hubungan dengan instansi terkait untuk

penanggulangan kebakaran;

l. mengadakan pengarahan medan terutama mengenai jalan

pintas, sumber air, situasi daerah jaringan-jaringan air, gas,

listrik, denah-denah, obyek vital, peta situasi dan lain-lain;

m. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggungjawaban kepada atasan;

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

20

(2) Sub Seksi Komunikasi mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Sub Seksi Komunikasi

berdasarkan rencana kegiatan Seksi Pemadaman agar rencana

kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas-tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan

yang diharapkan;

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. melaksanakan hubungan informasi dan komunikasi yang

menyangkut kejadian kebakaran;

e. menerima dan merumuskan berita kebakaran kepada pimpinan

dan stuan-satuan operasional yang bersangkutan serta

menurunkan perintah-perintah dari Pos Komando;

f. mengatur sistem alarm kebakaran dari instansi lain-lain dari

masyarakat dengan Pos Komando atau Ruang data;

g. mengatur jaringan komunikasi Dinas Kebakaran dan

mengamati serta mencatat secara terus-menerus lalulintas

berita serta melayani Komunikasi Pos Komando;

h. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggungjawaban kepada atasan;

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan;

21

(3) Sub Seksi Bantuan Teknik mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Sub Seksi Bantuan Teknik

berdasarkan rencana kegiatan Seksi Pencegahan Kebakaran

agar rencana kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas-tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan

yang diharapkan;

c. menilai preastasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. memberikan bantuan teknik dalam upaya dan pengamanan

penanggulangan serta pemadam kebakaran;

e. membantu instansi Pemerintah maupun swasta dalam

pembentukan unit-unit tenaga bantuan penanggulangan

kebakaran;

f. melakukan kerja sama dengan Sub Seksi Pengembangan untuk

meningkatan ketrampilan tenaga-tenaga bantuan

penanggulangan kebakaran;

g. menyusun sistem pengarahan dan latihan ketrampilan tenaga

bantuan penanggulangan kebakaran;

h. mengatur pelaksanaan pengarahan tenaga bantuan saran-saran

penanggulangan kebakaran serta untuk tugas pengawasan dan

evaluasi dalam penanggulangan kebakaran;

i. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggungjawaban kepada atasan;

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

22

(4) Masing-masing Sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Kepala Seksi Pemadaman.

Bagian Kelima

Seksi Sarana dan Laboratorium

Pasal 17

(1) Seksi Sarana dan Laboratorium mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Sarana dan Laboratorium

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan;

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas-tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan

yang diharapkan;

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. merencanakan pengadaan dan perawatan/pemeliharaan sarana

dan prasarana pemadaman kebakaran;

e. mengadakan penelitian dan pengujian laboratorium terhadap

bahan dan sebab terjadinya kebakaran;

f. melaksanakan rekomendasi teknis terhadap jenis alat pemadam

kebakaran yang beredar;

g. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggung jawaban kepada atasan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

23

(2) Seksi Sarana dan Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Kepala Dinas.

Pasal 18

(1) Sub Seksi Pengadaan mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Sub Seksi Pengadaan berdasarkan

rencana kegiatan Seksi sarana dan Laboratorium agar rencana

kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan pertauran perundang-

undangan yang berlaku;

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas-tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan

yang diharapkan;

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. melaksanakan perencanaan dan pengadaan peralatan sarana

dan prasarana pemadaman kebakaran;

e. mengatur penyaluran peralatan operasional sesuai dengan

kebutuhan masing-masing unit;

f. mengendalikan penggunaan kelancaran penyediaan bahan

pemadam secara terus-menerus;

g. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggungjawaban kepada atasan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

24

(2) Sub Seksi Pemeliharaan mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Sub Seksi Pemeliharaan

berdasarkan rencana kegiatan Seksi Sarana dan Laboratorium

agar rencana kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas-tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan

yang diharapkan;

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. melakukan pemeriksaan kondisi peralatan operasional yang

diterima;

e. melakukan penyimpanan persediaan peralatan operasional

pemadam kebakaran;

f. mengadakan pemeliharaan atas persediaan barang atau bahan-

bahan pemadam kebakaran;

g. menginventarisasikan peralatan sarana dan prasarana pemadam

kebakaran beserta dislokasi dan kondisinya;

h. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggungjawaban kepada atasan;

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(3) Sub Seksi Laboratorium dan Penelitian mempunyai tugas :

a. menyusun langkah kegiatan Sub Seksi Laboratorium dan

Penelitian berdasarkan rencana kegiatan Seksi Sarana dan

Laboratorium agar rencana kerja dapat dilaksanakan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

25

b. memberi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tugas-tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan

yang diharapkan;

c. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengembangan karier;

d. melaksanakan penelitian dan pengujian laboratorium terhadap

bahan dan sebab terjadinya kebakaran;

e. memberikan rekomendasi teknis atas segala jenis alat

pemadam kebakaran yang beredar;

f. membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggungjawaban kepada atasan;

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bagian Keenam

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 19

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagain tugas Dinas Kebakaran sesuai dengan keahlian dan

kebutuhan.

Pasal 20

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam

jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas atau Kepala Unit

pelaksana teknis dinas yang bersangkutan;

(2) Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi atas kelompok dan sub

kelompok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

26

(3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan

beban kerja;

(4) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilaksanakan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

BAB VI

TATA KERJA

Pasal 21

(1) Dalam melaksanakan tugasnya antara Dinas Kebakaran dengan

instansi vertikal yang urusannya sejenis diselenggarakan atas dasar

hubungan fungsional dengan cara sebaik-baiknya;

(2) Dalam melaksanakan tugasnya antara Dinas Kebakaran dengan

Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Bali wajib diselenggarakan

atas dasar hubungan fungsional dengan cara sebaik-baiknya.

Pasal 22

(1) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya, wajib menerapkan

prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam

lingkungan dinasnya, maupun dalam hubungan dinas atau instansi

lainnya.

(2) Kepala Dinas melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan

yang ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah.

(3) Kepala Dinas berkewajiban memberi petunjuk, membimbing dan

mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang

berada dalam lingkungan Dinas Kebakaran.

(4) Kepala Dinas secara berkala menyampaikan laporan kepada

Bupati Kepala Daerah.

27

(5) Bilamana Kepala Dinas memandang perlu untuk mengadakan

perubahan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Bupati Kepala

Daerah maka hal tersebut harus diajukan kepada Bupati Kepala

Daerah untuk mendapat keputusan.

Pasal 23

(1) Setiap pimpinan satuan organisasi atau unit kerja dalam

Lingkungan Dinas Kebakaran wajib memimpin dan

mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan

bimbingan serta petunjuk-petunjuk pelaksanaan bagi petugas

bawahannya;

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi atau unit kerja dalam

Lingkungan Dinas Kebakaran wajib mengikuti dan mematuhi

petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-

masing serta menyampaikan laporan pada waktunya kepada

atasan.

BAB VII

KEPEGAWAIAN

Pasal 24

(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I Bali atas Usul Bupati Kepala Daerah.

(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Urusan, Kepala Seksi

diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Kepala Daerah atas usul

Kepala Dinas.

(3) Jabatan Fungsional di Lingkungan Dinas Kebakaran diangkat dan

diberhentikan menurut ketentuan Perundang-undangan yang

berlaku.

28

(4) Jabatan Fungsional dilingkungan Dinas Kebakaran diangkat dan

diberhentikan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

BAB VIII

PEMBIAYAAN

Pasal 25

Segala pembiayaan untuk kegiatan Dinas Kebakaran disediakan dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta subsidi atau bantuan

dari pemerintah atau dari Lembaga lain yang sah.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya

memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan

penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

Badung.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH

KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG TINGKAT II BADUNG

KETUA,

ttd. ttd.

I KETUT GARGA I G. B. ALIT PUTRA

29

Disahkan Oleh

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali

Dengan Keputusan

Tanggal 25-7-1997 Nomor 426 tahun 1997

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung.

Nomor : 49 Tanggal : 12 - 8 - 1997

Seri : D Nomor : 43

Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Badung

ttd.

Drs. Ida Bagus Yudara Pidada

Pembina Utama Muda

NIP. 010045843

30

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

NOMOR 5 TAHUN 1997

TENTANG

PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

DINAS KEBAKARAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

I. UMUM

Bahwa dalam rangka kepentingan penyelenggaraan Pemerintahan dan

pelaksanaan pembangunan yang berdaya guna dan berhasil guna khususnya dalam

rangka penyelenggaraan operasional/pencegahan dan penanggulangan kebakaran

serta kegiatan pertolongan/penyelamatan akibat bencana-bencana lainnya maka

dipandang perlu membentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran

Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;

Sehubungan dengan hal tersebut diatas dengan berpedoman pada Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Lingkup Pekerjaan Umum dan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor

061/408/SJ perihal Ijin Prinsip Pembentukan Dinas Kebakaran Kabupaten Daerah

Tingkat II Badung maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

Daerah Tingkat II Badung tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Kebakaran Kabupaten Daerah Tingkat II Badung.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 : Cukup Jelas

Pasal 2 : Cukup Jelas

Pasal 3 : Cukup Jelas

Pasal 4 : Cukup Jelas

Pasal 5 : Cukup Jelas

Pasal 6 : Cukup Jelas

Pasal 7 : Cukup Jelas

Pasal 8 : Cukup Jelas

Pasal 9 : Cukup Jelas

Pasal 10 : Cukup Jelas

31

Pasal 11 : Cukup Jelas

Pasal 12 : Cukup Jelas

Pasal 13 : Cukup Jelas

Pasal 14 : Cukup Jelas

Pasal 15 : Cukup Jelas

Pasal 16 : Cukup Jelas

Pasal 17 : Cukup Jelas

Pasal 18 : Cukup Jelas

Pasal 19 : Cukup Jelas

Pasal 20 : Cukup Jelas

Pasal 21 : Cukup Jelas

Pasal 22 : Cukup Jelas

Pasal 23 : Cukup Jelas

Pasal 24 : Cukup Jelas

Pasal 25 : Cukup Jelas

Pasal 26 : Cukup Jelas