Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah...

download Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bonodwoso Tahun 2011 - 2031

of 62

Transcript of Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah...

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    1/62

    BUPATI BONDOWOSO

    PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO

    NOMOR 12 TAHUN 2011

    TENTANG

    RENCANA TATA RUANG WILAYAH

    KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2011-2031

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    BUPATI BONDOWOSO,

    Menimbang: a. bahwa untuk mengarahkan pembangunan di Kabupaten Bondowosodengan memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya guna, berhasilguna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan dalam rangkameningkatkan kesejahteraan masyarakat secara terpadu antar sektor

    dan antar pelaku pembangunan, maka perlu disusun rencana tataruang wilayah kabupaten sebagai arahan lokasi pengembanganinvestasi pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah,masyarakat dan dunia usaha;

    b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a, serta sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 26 Tahun2007 tentang Penataan Ruang, perlu membentuk Peraturan Daerahtentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bondowoso tahun2011 2031.

    Mengingat: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

    Tahun 1945 ;2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

    Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9);

    3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan DasarPokok Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 2043);

    4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    2/62

    - 2 -

    5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang KonservasiSumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3419);

    6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 27,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3470);

    7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem BudidayaTanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);

    8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881);

    9. Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888);sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2004tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999tentang Kehutanan, menjadi Undang-Undang;

    10. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 3,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169);

    11. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan LembaranNegara Nomor 4377);

    12. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2004, tentang Perkebunan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 85,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4411);

    13. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4421);

    14. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433);

    15. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

    125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor12 Tahun 2008.

    16. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);

    17. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

    18. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722);

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    3/62

    - 3 -

    19. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang PenanggulanganBencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomer66 Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomer 4723);

    20. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

    21. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746);

    22. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4851);

    23. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineraldan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4959);

    24. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4996);

    25. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas DanAngkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5025);

    26. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomer 133,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 5052);

    27. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5059);28. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009, tentang Perlindungan Lahan

    Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 149, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5068);

    29. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011, tentang Perumahan danKawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5188);

    30. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);

    31. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaandan Pemanfaatan Tenaga Listrik (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1989 Nomor 24, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3395), sebagaimana telah diubah keduakali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 56, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4628);

    32. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1998 tentang Penertiban danPendayagunaan Tanah Terlantar (Lembaran Negara Tahun 1998

    Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3747);

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    4/62

    - 4 -

    33. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang KawasanSuaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1998 Nomor 132, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3776);

    34. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang AnalisaDampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3838);

    35. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang TingkatKetelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 20, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia 3934);

    36. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2001 tentang Irigasi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 143,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4156);

    37. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 119);

    38. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang PenatagunaanTanah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385);

    39. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang PerlindunganHutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 60 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5056);

    40. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);41. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

    Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

    42. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan danPenyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 22,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696);

    43. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi

    dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);

    44. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42. Tambahan LembaranNegara Rupublik Indonesia Nomor 4828;

    45. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana TataRuang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4833);

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    5/62

    - 5 -

    46. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang PengelolaanSumber Daya Air (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 82. Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor4858);

    47. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 83.

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4859);

    48. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata CaraPerubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 15. TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5097);

    49. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Tata CaraPenertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 16, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5098);

    50. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentangPenyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5103);

    51. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang WilayahPertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 28. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5110);

    52. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang PenggunaanKawasan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 30. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5112);

    53. Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2010 Bentuk dan Tata CaraPeran Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran NegaraRepublik Indonesia tahun 2010, Nomor 118 Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5160);

    54. Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2011 tentang Penetapan DanAlih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LembaranNegara Republik Indonesia tahun 2011, Nomor 2 TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5185);

    55. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang PengelolaanKawasan Suaka Alam Dan Kawasan Pelestarian Alam (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 56, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5217);

    56. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanahbagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umumsebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 36Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi PelaksanaanPembangunan Untuk Kepentingan Umum;

    57. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang PengelolaanKawasan Lindung;

    58. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 tentangPenyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah;

    59. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 tentang TataCara Peran Serta Masyarakat Dalam Proses Perencanaan TataRuang di Daerah;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    6/62

    - 6 -

    60. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan;

    61. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan PertanahanNasional Nomor 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi;

    62. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 tentang

    tentang Tata Cara Evaluasi Rancang Peraturan Daerah tentangRencana Tata Ruang Daerah;

    63. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentangPedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau diKawasan Perkotaan;

    64. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentangPedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah;

    65. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/KPTS/M/2009 tentangPedoman Persetujuan Substansi Dalam Penetapan RancanganPeraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ProvinsiDan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;

    66. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/KPTS/M/2009 tentangPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah;

    67. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41 Tahun 2009 tentang KriteriaTeknis Kawasan Peruntukan Pertanian;

    68. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P-20/MENHUT-11/2011 tentangPedoman Pemetaan Kawasan Hutan;

    69. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.378/KPTS/1987 tentangPetunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota;

    70. Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor1456.K/20/MEM/2000 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Karst;

    71. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2006 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur (LembaranDaerah Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 Nomor 2 Tahun 2006 SeriE);

    Dengan Persetujuan Bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO

    dan

    BUPATI BONDOWOSO

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANGWILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2011 2031

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam peraturan daerah ini yang dimaksud dengan:

    1. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    7/62

    - 7 -

    2. Bupati adalah Bupati Bondowoso.

    3. Kabupaten adalah Kabupaten Bondowoso.

    4. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsurterkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspekadministrasi dan atau aspek fungsional.

    5. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,

    termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia danmakhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

    6. Tata ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakanmaupun tidak.

    7. Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang danpengendalian pemanfaatan ruang.

    8. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang selanjutnya disingkat RTRWKabupaten adalah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bondowoso yangmengatur struktur dan pola tata ruang wilayah Kabupaten Bondowoso.

    9. Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusatkegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan

    pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitanfungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.

    10. Wisata agro atau agrowisata adalah salah satu bentuk pariwisata yang obyek wisatautamanya adalah lanskap pertanian.

    11. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten adalah arah tindakan yang harusditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang Wilayah Kabupaten Bondowoso

    12. Strategi penataan ruang wilayah kabupaten adalah penjabaran kebijakan penataanruang wilayah kabupaten ke dalam langkah-langkah operasional untuk mencapaitujuan yang telah ditetapkan

    13. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringanprasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomimasyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.

    14. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputiperuntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

    15. Pusat Kegiatan Nasional yang selanjutnya disebut PKN, adalah kawasan perkotaanyang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapaprovinsi.

    16. Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disebut PKW adalah kawasan perkotaanyang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapakabupaten/kota.

    17. Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disebut PKL adalah kawasan perkotaanyang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapakecamatan.

    18. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasanperkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapakecamatan.

    19. Pusat Pelayanan Lingkungan yang selanjutnya disebut PPL adalah kawasanperkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.

    20. Jalan Kolektor Primer adalah jalan yang menghubungkan secara berdaya gunaantara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatanwilayah, atau antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal.

    21. Jalan Lokal Primer adalah jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah

    dengan pusat kegiatan lingkungan, antar pusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatanlokal dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antar pusat kegiatan lingkungan.

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    8/62

    - 8 -

    22. Jalan Lokal Sekunder adalah jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatudengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasansekunder ketiga dan seterusnya dengan perumahan.

    23. Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung dan budidaya.

    24. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungikelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdayabuatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna pembangunan berkelanjutan.

    25. Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untukdibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdayamanusia dan sumberdaya buatan.

    26. Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindungbaik berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsisebagai lingkungan tempat tinggal/lingkungan hunian dan tempat kegiatan yangmendukung perikehidupan dan penghidupan.

    27. Kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertaniantermasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagaitempat permukiman pedesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dankegiatan ekonomi.

    28. Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukanpertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial danekonomi.

    29. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan di bawahnya adalahkawasan yang berada pada ketinggian diatas 2.000 meter dan atau kelerengandiatas 45 derajat, yang apabila tidak dilindungi dapat membahayakan kehidupanyang ada di bawahnya.

    30. Kawasan perlindungan setempat mencakup kawasan sempadan sungai dankawasan sekitar mata air.

    31. Suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun diperairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetankeanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsisebagai kawasan penyangga kehidupan.

    32. Kawasan rawan bencana adalah beberapa lokasi yang rawan terjadi bencana alamseperti tanah longsor, banjir dan gunung berapi, yang perlu dilindungi agar dapatmenghindarkan masyarakat dari ancaman bencana.

    33. Kawasan hutan adalah kawasan hutan produksi dan hutan rakyat yang dapatdikelola untuk peningkatan kesejahteraan penduduk, dalam arti keberadaan hutandapat difungsikan sebagai lahan produktif dengan tidak mengganggu tegakan danyang diambil hanya hasil dari tanaman tersebut.

    34. Kawasan pertanian meliputi lahan basah dan lahan kering.

    35. Kawasan perikanan adalah kawasan budidaya sumberdaya perikanan air tawar.

    36. Kawasan perkebunan adalah kawasan yang dikembangkan dengan fungsi tanamankomoditi skala besar yang meliputi perkebunan tanaman tahunan, atau perkebunantanaman semusim.

    37. Kawasan peternakan meliputi kawasan sentra usaha peternakan ternak besar,peternakan ternak kecil, dan peternakan unggas.

    38. Kawasan pariwisata terdiri atas wisata alam di dalam kawasan konservasi; wisataalam di luar kawasan konservasi; wisata rekreasi; wisata sejarah, budaya dan religi.

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    9/62

    - 9 -

    39. Kawasan industri merupakan kawasan yang dialokasikan khusus sebagai lokasipengolahan sumberdaya alam dengan mempertimbangkan ketersediaan bahanbaku, ketersediaan tenaga kerja, permintaan pasar, ketersediaan infrastruktur danperkembangan wilayah, industri menurut nilai investasi dan jumlah tenaga kerjanyaterbagi menjadi industri kecil, industri menengah dan industri besar.

    40. Kawasan pertambangan adalah kawasan yang secara alamiah memiliki potensi

    sumberdaya alam pertambangan.

    41. Kawasan perdagangan adalah kawasan dengan fungsi dominan perdagangan danjasa yang meliputi perdagangan skala lingkungan, skala kota kecamatan, dan skalakabupaten.

    42. Kawasan tertentu adalah kawasan yang ditetapkan secara nasional mempunyai nilaistrategis yang penataan ruangnya termasuk kawasan yang diprioritaskan.

    43. Kawasan strategis adalah bagian wilayah kabupaten yang penataan ruangnyadiprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting terhadap kepentinganekonomi, sosial, budaya, dan/atau kelestarian lingkungan.

    44. Kawasan prioritas adalah bagian wilayah kabupaten yang memiliki permasalahantertentu yang mendesak untuk dilakukan penataan ruang.

    45. Kawasan Pengendalian Ketat merupakan kawasan yang memerlukan pengawasansecara khusus dan dibatasi pemanfaatannya untuk mempertahankan daya dukung,mencegah dampak negatif dan menjamin proses pembangunan yang berkelanjutan.

    46. Kawasan pertahanan Negara adalah wilayah yang ditetapkan secara nasional yangdigunakan untuk kepentingan pertahanan.

    47. Sistem Informasi Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkat SITRWadalah perangkat keras dan perangkat lunak yang dikembangkan sebagai mediapenyajian informasi RTRW Kabupaten secara mudah dan mutakhir.

    48. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PPNS adalah pejabatPegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso yang

    diberi wewenang khusus oleh Peraturan Perundang-undangan untuk melakukanpenyidikan atas pelanggaran peraturan daerah.

    49. Masyarakat adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakathukum adat, korporasi, dan/atau pemangku kepentingan nonpemerintah lain dalampenyelenggaraan penataan ruang.

    50. Peran masyarakat adalah partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaantata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

    51. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, yang selanjutnya disingkat BKPRDadalah badan bersifat ad-hoc yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaanUndang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di KabupatenBondowoso dan mempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas Bupati dalamkoordinasi penataan ruang.

    BAB II

    RUANG LINGKUP

    Pasal 2

    (1) RTRW kabupaten mencakup tujuan, kebijakan, strategi dan arahan struktur ruangdan pola ruang wilayah Kabupaten, yang meliputi ruang daratan, ruang perairan danruang udara menurut peraturan perundang-undangan.

    (2) Wilayah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah daerah dalampengertian wilayah administrasi seluas kurang lebih 1.560,10 Km2 dengan batas-batas:a. Sebelah utara : Kabupaten Situbondo

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    10/62

    - 10 -

    b. Sebelah timur : Kabupaten Situbondo dan Banyuwangic. Sebelah selatan : Kabupaten Jemberd. Sebelah barat : Kabupaten Probolinggo dan Situbondo

    BAB III

    AZAS, TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGIPENATAAN RUANG WILAYAH KABUPATEN

    Bagian Pertama

    Azas dan Tujuan

    Pasal 3

    (1) Rencana tata ruang wilayah kabupaten disusun berdasarkan azas keterpaduan,keserasian, keselarasan dan keseimbangan, keberlanjutan, keberdayagunaan dankeberhasilgunaan, keterbukaan, kebersamaan dan kemitraan, perlindungan

    kepentingan umum, kepastian hukum dan keadilan serta akuntabilitas.(2) Visi penataan ruang wilayah kabupaten adalah terwujudnya wilayah Kabupaten

    Bondowoso sebagai kawasan agropolitan, wisata agro dan pegunungan yang maju,berdaya saing dan lestari.

    (3) Misi penataan ruang wilayah kabupaten dalam rangka mencapai visi sebagaimanadimaksud pada ayat (2), meliputi :

    a. memperkuat peran sektor pertanian dengan menerapkan konsep agropolitandalam pengembangan wilayah;

    b. mendorong peran sektor pariwisata yag berbasis potensi alam sebagaipendorong ekonomi daerah;

    c. membangun struktur ruang wilayah yang mendukung pelayanan sosial ekonomimasyarakat secara efektif dan efisien;

    d. menciptakan pola ruang wilayah yang responsif terhadap kebutuhan investasidengan tetap memperhatikan daya dukung lahan dan konservasi sumber dayaalam; dan

    e. mengembangkan kawasan kawasan strategis sebagai penggerakperekonomian wilayah.

    (4) Penataan ruang wilayah Kabupaten bertujuan untuk mewujudkan wilayahKabupaten Bondowoso sebagai kawasan agropolitan, wisata agro dan pegununganyang maju, berdaya saing dan lestari.

    Bagian Kedua

    Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten

    Pasal 4

    (1) Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 disusun kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten.

    (2) Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi :

    a. pengembangan wilayah berbasis konsep agropolitan;

    b. pengendalian kawasan pertanian pangan berkelanjutan secara ketat;

    c. pengembangan kawasan pariwisata terpadu berbasis potensi alam;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    11/62

    - 11 -

    d. penataan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan sistem perkotaan yangmenunjang sistem pemasaran hasil pertanian, pelayanan pariwisata danpelayanan dasar masyarakat;

    e. pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah yang mendukung sistemagropolitan dan sistem pariwisata;

    f. pengelolaan wilayah yang memperhatikan daya dukung lahan, daya tampungkawasan dan aspek konservasi sumber daya alam;

    g. pengembangan kawasan budidaya dengan menumbuhkan kearifan lokal danmemperhatikan aspek ekologis; dan

    h. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

    Bagian Ketiga

    Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten

    Pasal 5

    (1) Untuk melaksanakan kebijakan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 4 ayat (2), ditetapkan strategi penataan ruang wilayah kabupaten.

    (2) Strategi kebijakan pengembangan wilayah berbasis konsep agropolitan,sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a, meliputi :

    a. mengembangkan kawasan pusat pengembangan agropolitan;

    b. meningkatkan infrastruktur penunjang kawasan agropolitan;

    c. meningkatkan kelembagaan pengelolaan kawasan agropolitan; dan

    d. menetapkan Kawasan Agropolitan Kabupaten Bondowoso dan sentra kawasansebagai Sub Terminal Agribisnis.

    (3) Strategi kebijakan pengendalian kawasan pertanian pangan berkelanjutan secaraketat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b, meliputi :

    a. mengoptimalkan kawasan pertanian lahan basah;

    b. menekan pengurangan luasan lahan sawah beririgasi;

    c. menetapkan kawasan pertanian pangan berkelanjutan;

    d. mengembangkan sawah baru pada kawasan potensial; dan

    e. mengoptimalkan kawasan pertanian lahan kering.

    (4) Strategi kebijakan pengembangan kawasan pariwisata terpadu berbasis potensialam, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c, meliputi :

    a. mengembangkan kawasan obyek wisata unggulan;

    b. mengembangkan zona wisata terpadu di bagian timur dan barat wilayahKabupaten; dan

    c. mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan.

    (5) Strategi kebijakan penataan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan sistemperkotaan yang menunjang sistem pemasaran hasil pertanian, pelayanan pariwisatadan pelayanan dasar masyarakat, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)huruf d meliputi :

    a. menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi wilayah;

    b. memantapan fungsi simpul-simpul wilayah; dan

    c. memantapan keterkaitan antar simpul-simpul wilayah dan interaksi antara simpulwilayah dengan kawasan perdesaan sebagai hinterlannya.

    (6) Strategi kebijakan pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah yang

    mendukung kinerja sistem agropolitan dan sistem pariwisata, sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf e, meliputi :

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    12/62

    - 12 -

    a. meningkatkan akses jaringan jalan menuju kawasan agropolitan, kawasanpariwisata dan daerah terisolir;

    b. mengembangkan jalan lingkar perkotaan;

    c. mengoptimalkan jaringan irigasi;

    d. merevitalisasi sistem angkutan kereta api;

    e. mengembangkan sarana dan prasarana telekomunikasi; danf. mengembangkan prasarana penyedia energi alternatif untuk daerah terisolir dan

    terpencil.

    (7) Strategi kebijakan pengelolaan wilayah yang memperhatikan daya dukung lahandaya tampung kawasan dan aspek konservasi sumber daya alam sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf f, meliputi :

    a. mempertahankan luasan hutan lindung;

    b. mengembangkan luas kawasan hutan minimal 30% dari luasan daerah aliransungai;

    c. mengembangkan ruang terbuka hijau pada kawasan lindung bantaran sungai,ruang evakuasi bencana alam, dan kawasan perlindungan bawahan;

    d. melestarikan sumber air dan mengembangkan sistem cadangan air untuk musimkemarau; dan

    e. memelihara kawasan peninggalan sejarah dan situs budaya sebagai objekpenelitian dan pariwisata.

    (8) Strategi kebijakan pengembangan kawasan budidaya dengan menumbuhkankearifan lokal dan memperhatikan aspek ekologis, sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (2) huruf g, meliputi :

    a. mengendalikan pengelolaan kawasan hutan produksi dan hutan rakyat;

    b. mengembangkan perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan secaraterpadu;

    c. mengembangkan usaha pertambangan mineral, minyak bumi, gas dan panasbumi;

    d. mengembangkan dan memberdayakan industri besar, industri kecil dan industrirumah tangga;

    e. mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa; dan

    f. mengembangkan kawasan permukiman.

    (9) Strategi melaksanakan kebijakan peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanandan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf hmeliputi :

    a. mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus

    pertahanan dan keamanan;b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar

    kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan; dan

    c. turut serta menjaga dan memelihara prasarana pertahanan yang menjadikewenangan Tentara Nasional Indonesia.

    BAB IV

    RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN

    Pasal 6

    Rencana struktur ruang wilayah kabupaten terdiri atas :a. sistem pusat pelayanan; danb. sistem prasarana wilayah kabupaten.

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    13/62

    - 13 -

    Bagian Kesatu

    Sistem Pusat Pelayanan

    Pasal 7

    Sistem pusat pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 terdiri atas :

    a. sistem perkotaan; danb. sistem pedesaan.

    Pasal 8

    Sistem perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a meliputi :

    a. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) terletak di Perkotaan Bondowoso yang meliputiKecamatan Bondowoso, sebagian Kecamatan Curahdami yang meliputi DesaPenambangan, Sumbersuko, Curahpoh, Locare dan Kelurahan Curahdami,sebagian Kecamatan Tegalampel yang meliputi Desa Tegalampel, Karanganyar danKelurahan Sekarputih, dan sebagian Kecamatan Tenggarang yang meliputi DesaBataan, Koncer Darulaman, Koncer Kidul, Lojajar, Kajar, Sumbersalam, danKelurahan Tenggarang, serta sebagian Kecamatan Jambesari Darus Sholah yaituDesa Grujugan Lor;

    b. Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) meliputi :

    1. Perkotaan Maesan di Kecamatan Maesan yang meliputi Desa Maesan,Sumbersari, Pakuniran dan Penanggungan,

    2. Perkotaan Prajekan di Kecamatan Prajekan yang meliputi Desa Prajekan Kiduldan Prajekan Lor,

    3. Perkotaan Tamanan di Kecamatan Tamanan yang meliputi Desa Tamanan danKalianyar,

    4. Perkotaan Wonosari di Kecamatan Wonosari yang meliputi Desa Wonosari,Kapuran, dan Sumberkalong,

    5. Perkotaan Wringin di Kecamatan Wringin yang meliputi Desa Wringin danJatisari.

    c. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) meliputi :

    1. Perkotaan Cermee di Kecamatan Cermee yang meliputi Desa Suling Wetan danCermee,

    2. Perkotaan Pujer di Kecamatan Pujer yang meliputi Desa Maskuning Kulon,Maskuning Wetan dan Mangli,

    3. Perkotaan Sukosari di Kecamatan Sukosari yang meliputi Desa Sukosari Lor,

    d. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) meliputi :

    1. Perkotaan Binakal di Kecamatan Binakal yang meliputi Desa Baratan,

    2. Perkotaan Botolinggo di Kecamatan Botolinggo yang meliputi Desa Botolinggodan Lumutan,

    3. Perkotaan Jambesari Darus Sholah di Kecamatan Jambesari Darus Sholahyang meliputi Desa Jambesari dan Pejagan,

    4. Perkotaan Klabang di Kecamatan Klabang yang meliputi Desa Klabang, Besuk,Klampokan dan Sumbersuko,

    5. Perkotaan Pakem di Kecamatan Pakem yang meliputi Desa Pakem danPatemon,

    6. Perkotaan Sempol di Kecamatan Sempol yang meliputi Desa Sempol danKalisat,

    7. Perkotaan Sumberwringin di Kecamatan Sumberwringin yang meliputi DesaSumberwringin dan Sumbergading,

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    14/62

    - 14 -

    8. Perkotaan Grujugan di Kecamatan Grujugan yang meliputi Desa Dadapan danTaman,

    9. Perkotaan Taman Krocok di Kecamatan Taman Krocok yang meliputi DesaTaman,

    10. Perkotaan Tapen di Kecamatan Tapen yang meliputi Desa Cindogo, Tapen, danKalitapen, dan

    11. Perkotaan Tlogosari di Kecamatan Tlogosari yang meliputi Desa Pakisan danTlogosari.

    Pasal 9

    Sistem perdesaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b terdiri atas :

    a. Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) meliputi:

    1. Desa Botolinggo di Kecamatan Botolinggo,

    2. Desa Bercak di Kecamatan Cermee,

    3. Desa Suling Kulon di Kecamatan Cermee,

    4. Desa Jetis di Kecamatan Curahdami,5. Desa Grujugan Kidul di Kecamatan Grujugan,

    6. Desa Sumberpandan di Kecamatan Grujugan,

    7. Desa Sumberjeruk di Kecamatan Jambesari Darus Sholah,

    8. Desa Blimbing di Kecamatan Klabang,

    9. Desa Pakuniran di Kecamatan Maesan,

    10. Desa Sumberdumpyong di Kecamatan Pakem,

    11. Desa Sukowono di Kecamatan Pujer,

    12. Desa Sukorejo di Kecamatan Sumberwringin,

    13. Desa Kalianyar di Kecamatan Sempol,

    14. Desa Mengen di Kecamatan Tamanan,

    15. Desa Wonokusumo di Kecamatan Tapen,

    16. Desa Lojajar di Kecamatan Tenggarang,

    17. Desa Kembang di Kecamatan Tlogosari,

    18. Desa Lombok Kulon di Kecamatan Wonosari,

    19. Desa Ampelan di Kecamatan Wringin,

    20. Desa Bukor di Kecamatan Wringin;

    b. pusat desa berupa simpul pelayanan utama pada setiap desa;

    c. pusat dusun, berupa simpul pelayanan pada satuan terkecil kawasan permukiman

    perdesaan.

    Bagian Kedua

    Rencana Sistem Prasarana Wilayah Kabupaten

    Pasal 10

    (1) Rencana sistem prasarana wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal6 huruf b terdiri atas :

    a. sistem prasarana utama; dan

    b. sistem prasarana lainnya.

    (2) Sistem prasarana wilayah kabupaten dibentuk oleh sistem prasarana utama dandilengkapi dengan sistem prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    15/62

    - 15 -

    Paragraf 1

    Sistem Prasarana Utama atau Jaringan Transportasi

    Pasal 11

    (1) Rencana sistem prasarana utama diwilayah kabupaten sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 10 huruf a berupa sistem transportasi darat yang terdiri atas :a. rencana transportasi jalan raya; danb. rencana transportasi kereta api.

    (2) Jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan khusus(3) Jalan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelompokkan menurut sistem,

    fungsi, status dan kelas(4) Pengelompokan jalan berdasarkan sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan

    jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder.(5) Pengelompokan jalan berdasarkan fungsi jalan dibagi menjadi jalan arteri, jalan

    kolektor, jalan lokal dan jalan lingkungan.(6) Pengelompokan jalan berdasarkan status dapat dibagi menjadi jalan nasional, jalan

    provinsi, jalan kabupaten, jalan kota dan jalan desa.

    (7) Rencana pengembangan jaringan kereta api sebagaimana dimaksud ayat (1) hurufb, terdiri atas jaringan jalur kereta api (KA) umum, angkutan masal perkeretaapiankomuter, dry port, terminal barang dan stasiun.

    Pasal 12

    (1) Rencana transportasi jalan raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf aterdiri atas :

    a. jaringan jalan nasional;

    b. jaringan jalan provinsi;

    c. jaringan jalan kabupaten;

    d. jalan dan jembatan;

    e. rencana lokasi terminal; danf. rencana pengembangan sarana prasarana angkutan umum massal wilayah.

    (2) Rencana jalan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a yangberfungsi sebagai jalan strategis nasional rencana meliputi jalan Garduatak Silapak dan Silapak Paltuding.

    (3) Rencana jaringan jalan provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bberupa jalan kolektor primer meliputi :

    a. jalan penghubung Bondowoso Jember, meliputi:

    1. jalan Letjen. Sutarman;

    2. jalan Ahmad Yani;

    3. jalan Mastrip;4. jalan Bondowoso Maesan; dan

    5. jalan Maesan batas Kabupaten Jember.

    b. jalan penghubung Bondowoso Situbondo, meliputi:

    1. jalan Letjen Karsono;

    2. jalan PB. Sudirman;

    3. jalan K.H Wahid Hasyim;

    4. jalan K.H Hasyim Ashari; dan

    5. jalan batas kota Bondowoso batas Kabupaten Situbondo.

    c. jalan penghubung Bondowoso Besuki, meliputi:

    1. jalan Diponegoro; dan2. jalan batas kota Bondowoso Kabupaten Situbondo (Arak-arak).

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    16/62

    - 16 -

    d. jalan penghubung Maesan Sukowono

    1. jalan Maesan batas Kabupaten Jember (Kalisat).

    (4) Rencana jaringan jalan kabupatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf cmeliputi :

    a. jalan kolektor sekunder berupa jalan yang menghubungkan kawasan pusat

    perkotaan Bondowoso dengan kawasan fungsional tertentu.b. jalan lokal primer meliputi :

    1. jalan BondowosoCurahdamiBinakal;

    2. jalan BondowosoTegalampel Taman Krocok;

    3. jalan WringinPakem;

    4. jalan WonosariTaman Krocok;

    5. jalan WonosariLombok Kulon Pujer;

    6. jalan Prajekan Cermee;

    7. jalan KlabangBotolinggo;

    8. jalan SukosariSumberwringin;

    9. jalan Tenggarang

    Pujer

    Tlogosari;10. jalan PujerJambesari Pejagan;

    11. jalan Tlogosari Gunosari Sumberwringin;

    12. jalan PakisanKerang Sukosari;

    13. jalan Tamanan Maesan;

    14. jalan Maesan Sumberpakem - Sukowono; dan

    15. jalan-jalan yang menghubungkan pusat kawasan perkotaan dengankawasan-kawasan fungsional di perkotaan.

    c. Jalan lokal primer yang merupakan jalan tembus antar kabupaten meliputi :1. jalan Bondowoso - Grujugan Kidul Tamanan Sukowono Kabupaten

    Jember;

    2. jalan Cermee

    Panji Kabupaten Situbondo;3. jalan KlabangWonoboyoKendit Panarukan Kabupaten Situbondo;4. jalan BercakArjasa (Kabupaten Situbondo);5. jalan PakemSumbermalang (Besuki); dan6. jalan PujerSukodono Sumberjambe (Jember)

    (5) Rencana jalan dan jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi :

    a. peningkatan jalan kolektor primer, meliputi jalan yang menghubungkan wilayahkabupaten dengan wilayah Kabupaten Situbondo, Kabupaten Jember, danKabupaten Banyuwangi;

    b. peningkatan jalan lokal primer, meliputi jalan yang menghubungkan kawasanperkotaan dengan PPK, PPL, dan kawasan fungsional seperti kawasan

    perdagangan, industri, pariwisata, perkantoran, dan kawasan agrobisnis;c. pengembangan dan peningkatan jalan kolektor sekunder dan lokal sekunder

    yang menuju kawasan pariwisata, agrobisnis dan kawasan terisolir;

    d. peningkatan jalan poros desa dan jalan menuju daerah terisolir, dengan prioritas :

    1. jalan BotolinggoPancur;

    2. jalan KlabangWonoboyo;

    3. jalan Cermee Batu Ampar Solor Silapak;

    4. jalan PakemArdisaeng;

    5. jalan PrajekanPenang;

    6. jalan SukorejoPoloagung;

    7. jalan TlogosariBrambang; dan

    8. jalan Wringin

    Sumbercanting

    Semampir (Desa Banyuwulu).

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    17/62

    - 17 -

    e. pengembangan jalan lingkar Perkotaan Bondowoso yang melalui wilayahKecamatan Bondowoso, Kecamatan Curahdami, Kecamatan Tegalampel danKecamatan Tenggarang.

    (6) Rencana lokasi terminal sesuai dengan jenis pelayanannya sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf e meliputi :

    a. pengembangan Terminal Penumpang Bondowoso menjadi terminal penumpangTipe B yang berlokasi jalur jalan lingkar perkotaan Bondowoso, di KecamatanTenggarang;

    b. pengembangan terminal penumpang Tipe C di pusat- pusat pelayanan PKLp,PPK dan PPL, meliputi :

    1. Perkotaan Kecamatan Maesan;

    2. Perkotaan Kecamatan Prajekan;

    3. Perkotaan Kecamatan Sempol;

    4. Perkotaan Kecamatan Sukosari;

    5. Perkotaan Kecamatan Tamanan;

    6. Perkotaan Kecamatan Wonosari;

    7. Perkotaan Kecamatan Wringin;

    8. Desa Andungsari Kecamatan Pakem;

    9. Desa Binakal Kecamatan Binakal;

    10. Desa Botolinggo Kecamatan Botolinggo;

    11. Desa Gunosari Kecamatan Tlogosari;

    12. Desa Kladi Kecamatan Cermee;

    13. Desa Sempol dan Desa Paltuding Kecamatan Sempol; dan

    14. Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin;

    c. penyediaan terminal dan halte pada pusat-pusat kegiatan masyarakat atau

    kawasan strategis.(7) Rencana pengembangan sarana prasarana angkutan umum massal wilayah

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f meliputi :

    a. angkutan umum Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang melayani PerkotaanBondowoso dan kota-kota lain di luar Provinsi Jawa Timur;

    b. angkutan umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang melayani PerkotaanBondowoso ke kota-kota lain di dalam Provinsi Jawa Timur meliputi :

    1) Bondowoso Jember / Surabaya;

    2) Bondowoso Situbondo / Banyuwangi;

    3) Bondowoso Besuki Probolinggo Surabaya;

    4) Bondowoso

    Tamanan

    Sukowono Kabupaten Jember; dan5) Bondowoso Sempol Licin Kabupaten Banyuwangi.

    c. angkutan perdesaan yang melayani pergerakan penduduk antara PerkotaanBondowoso dengan ibukota kecamatan di wilayah Kabupaten meliputi :

    1) Bondowoso Prajekan Cermee;

    2) Bondowoso Klabang Botolinggo;

    3) Bondowoso Sukosari Sempol Paltuding;

    4) Bondowoso Sukosari Sumberwringin;

    5) Bondowoso Pujer Tlogosari;

    6) Maesan - TamananJambesari Pujer Tlogosari;

    7) Bondowoso

    Tegalampel

    Taman

    Wonosari;

    8) Bondowoso Curahdami Binakal; dan

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    18/62

    - 18 -

    9) Bondowoso Pal 9 Sumberdumpyong Andungsari Pakem.

    Pasal 13

    (1) Rencana transportasi kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf bberupa pengembangan layanan kereta api.

    (2) Pengembangan pelayanan transportasi kereta api sebagaimana dimaksud padaayat (1) meliputi :

    a. pengamanan dan konservasi jalur kereta api, stasiun dan prasarana pendukunglainnya dalam rangka revitalisasi sistem angkutan kereta api yang melaluiwilayah Kecamatan Tamanan, Kecamatan Grujugan, Kecamatan Bondowoso,Kecamatan Tenggarang, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Tapen, KecamatanKlabang dan Kecamatan Prajekan;

    b. mengaktifkan kembali pelayanan angkutan kereta api yang melintasi Kalisat Bondowoso Situbondo Panarukan;

    c. meningkatkan peranan pemerintah dalam pelayanan kereta api; dan

    d. mengembangkan kerjasama dengan pihak lain dalam mengoptimalkan

    pemanfaatan sistem angkutan kereta api, sebagai sarana transportasi umumdan pengembangan pariwisata.

    Pasal 14

    Untuk meningkatkan kinerja dan keterpaduan antar moda sistem transportasi sertameningkatkan pelayanan transportasi umum kepada masyarakat maka dikembangkanketerpaduan sistem antar moda.

    Paragraf 2

    Sistem Prasarana Lainnya

    Pasal 15

    Rencana sistem prasarana lainnya sebagaimana dimasud dalam Pasal 10 huruf b, terdiriatas :

    a. rencana sistem prasarana energi;

    b. rencana sistem jaringan telekomuniasi;

    c. rencana sistem pengelolaan sumber daya air;

    d. rencana sistem drainase;

    e. rencana sistem pengelolaan persampahan;

    f. rencana sistem jaringan sanitasi;

    g. rencana sistem pengelolaan limbah industri; dan

    h. rencana jalur evakuasi bencana alam.

    Pasal 16

    (1) Rencana sistem prasarana energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a,meliputi penyediaan tenaga listrik dan transmisi tenaga listrik.

    (2) Penyediaan energi listrik dilakukan dengan memperhitungkan kebutuhan listrik untukrumah tangga, dan kebutuhan non-rumah tangga dengan sumber utama dari sistemJawa - Bali.

    (3) Pengembangan pembangkit listrik baru dilakukan dengan memanfaatkan energimikrohidro, tenaga surya, panas bumi (geotermal), dan energi alternatif lainnyauntuk mendukung ketersediaan energi listrik, khususnya di daerah terpencil danterisolir.

    (4) Pengembangan transmisi tenaga listrik meliputi :

    a. Gardu Induk di Kecamatan Tenggarang;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    19/62

    - 19 -

    b. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di Kecamatan Maesan, KecamatanGrujugan, Kecamatan Tenggarang, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Tapen,Kecamatan Klabang, Kecamatan Botolinggo, dan Kecamatan Prajekan; dan

    c. Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) dengan pola jaringan distribusimengikuti pola jaringan jalan dan sebaran kawasan permukiman di seluruhkecamatan.

    (5) Pengembangan sistem jaringan listrik diarahkan untuk menyediakan energi listrikyang layak untuk berbagai kegiatan konsumsi dan produksi oleh masyarakat denganmeningkatkan kapasitas terpasang dan kapasitas terpakai.

    Pasal 17

    (1) Rencana sistem jaringan prasarana telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalamPasal 15 huruf b meliputi prasarana pendukung komunikasi dan penyampaianinformasi yang terdiri atas jaringan kabel dan non kabel atau pancaran gelombang,meliputi layanan telepon, menara bersama, pengiriman data, internet, penyiaranradio dan televisi.

    (2) Rencana jaringan telepon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

    a. peningkatan kapasitas sambungan telepon kabel pada kawasan perdagangandan jasa, industri, fasilitas umum dan sosial, terminal, permukiman dan kawasanyang baru dikembangkan; dan

    b. penyediaan sarana telekomunikasi untuk umum pada lokasi strategis, yangsering diakses publik atau kawasan pusat kegiatan masyarakat.

    (3) Pengembangan menara telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diarahkan pada upaya pemanfaatan menara telekomunikasi secara bersama dalamrangka efisiensi ruang, sesuai rencana penataan menara telekomunikasi yangditetapkan dengan Peraturan Bupati.

    (4) Penggunaan gelombang untuk komunikasi dan penyiaran diatur tata laksananyasesuai ketentuan peraturan perundangan.

    (5) Pengembangan prasarana telekomunikasi dan informatika untuk tujuanpenyelenggaraan pemerintahan diatur dengan Peraturan Bupati.

    Pasal 18

    (1) Rencana sistem pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal15 huruf c terdiri atas :a. sungai, rawa, waduk dan embung;b. jaringan irigasi;c. jaringan air baku untuk air bersih; dand. jaringan air bersih ke kelompok pengguna;

    (2) Rencana pengembangan sungai, rawa, waduk dan embung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a meliputi :

    a. pengelolaan sumber daya air dalam wilayah kabupaten sebagai bagian daripengelolaan Wilayah Sungai Pekalen Sampean, serta bagian dari DaerahAliran Sungai (DAS) Sampean, DAS Deluwang, dan DAS Banyuputih;

    b. pengelolaan daerah irigasi wilayah kabupaten yang terintegrasi dalampengelolaan sub DAS, meliputi :

    1. Sub DAS Arjasa;

    2. Sub DAS Banyumas;

    3. Sub DAS Bercak;

    4. Sub DAS Bluncong;

    5. Sub DAS Clangap;6. Sub DAS Curah Jeru;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    20/62

    - 20 -

    7. Sub DAS Curah Bugis;

    8. Sub DAS Deluwang Hulu;

    9. Sub DAS Garu;

    10. Sub DAS Gubri Hulu;

    11. Sub DAS Gubri Teknis;

    12. Sub DAS Gumbolo;13. Sub DAS Gunung Piring;

    14. Sub DAS Kejayan (Grujugan);

    15. Sub DAS Kejayan (Woosari);

    16. Sub DAS Klampokan;

    17. Sub DAS Majid;

    18. Sub DAS Pakisan;

    19. Sub DAS Pager Gunung I;

    20. Sub DAS Pager Gunung (Prajekan);

    21. Sub DAS Pager Gunung (Grujugan);

    22. Sub DAS Panggang;23. Sub DAS Pinang Pait;

    24. Sub DAS Pinang Pait (Wonosari);

    25. Sub DAS Pring Jagung;

    26. Sub DAS Purbo;

    27. Sub DAS Sumberpakem;

    28. Sub DAS Kabuaran;

    29. Sub DAS Sampean Baru;

    30. Sub DAS Sampean Hulu;

    31. Sub DAS Selokambang;

    32. Sub DAS Suger;

    33. Sub DAS Tlogo;

    34. Sub DAS Tribang; dan

    35. Sub DAS Wonosroyo.

    c. pelestarian bentuk dan fungsi sungai dan rawa dengan pengawasanpemanfaatan sempadan secara ketat; dan

    d. pembangunan waduk dan embung diarahkan pada lokasi meliputi :

    1. Kecamatan Botolinggo;

    2. Kecamatan Cermee;

    3. Kecamatan Curahdami;

    4. Kecamatan Grujugan;

    5. Kecamatan Klabang;

    6. Kecanatan Maesan;

    7. Kecamatan Prajekan;

    8. Kecamatan Pujer;

    9. Kecamatan Sumberwringin;

    10. Kecamatan Tegalampel;

    11. Kecamatan Taman Krocok;

    12. Kecamatan Tlogosari; dan

    13. Kecamatan Wringin.

    (3) Rencana pengembangan jaringan irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

    b meliputi :

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    21/62

    - 21 -

    a. pembangunan bendungan dan penampung air baku lainnya diarahkan padadaerah hulu yang belum dikembangkan jaringan irigasi;

    b. peningkatan kondisi prasarana irigasi pada kawasan potensial peningkatanproduksi pangan, termasuk pencetakan areal sawah baru; dan

    c. pembangunan waduk dan embung irigasi sebagai penyedia dan pemberian airuntuk irigasi diarahkan meliputi :

    1. Kecamatan Botolinggo;

    2. Kecamatan Cermee;

    3. Kecamatan Curahdami;

    4. Kecamatan Grujugan;

    5. Kecamatan Klabang;

    6. Kecamatan Pujer;

    7. Kecamatan Prajekan;

    8. Kecamatan Sumberwringin;

    9. Kecamatan Tegalampel;

    10. Kecamatan Taman Krocok;

    11. Kecamatan Tlogosari;

    12. Kecamatan Wringin; dan

    13. Kecamatan Maesan.

    d. optimalisasi prasarana irigasi yang telah terbangun dengan keterpaduankewenangan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat melaluipemberdayaan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA).

    (4) Pengembangan jaringan air baku untuk air minum sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c meliputi :a. pelestarian mata air;b. pemanfaatan air tanah secara terkendali; danc. pemanfaatan air sungai, rawa, waduk dan embung secara proporsional.

    (5) Rencana pengembangan jaringan air bersih ke kelompok pengguna sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf d, meliputi :

    a. pengelolaan sistem air bersih oleh masyarakat melalui pembentukan HimpunanPemakai Air Minum (HIPPAM) di perdesaan; dan

    b. meningkatkan pelayanan air bersih dengan menggunakan sistem jaringanperpipaan perkotaan pada kawasan yang belum terlayani meliputi :

    1. Perkotaan Grujugan;

    2. Perkotaan Jambesari Darus Sholah;

    3. Perkotaan Wonosari;

    4. Perkotaan Tapen;

    5. Perkotaan Cermee;6. Perkotaan Sempol;

    7. Perkotaan Binakal; dan

    8. Perkotaan Botolinggo.

    Pasal 19

    Rencana pengembangan sistem drainase sebagaimana dimaksud pada pasal 15huruf d meliputi : pengelolaan saluran drainase primer, sekunder dan tersier,meliputi :

    a. penyusunan rencana induk sistem drainase wilayah Kabupaten, dan rencanapenanganan kawasan tertentu yang rawan banjir; dan

    b. memantapkan saluran drainase primer dengan arah buangan utama ke utaramengikuti pola aliran Sungai Sampean, Sungai Deluwang dan Sungai Kalipahit.

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    22/62

    - 22 -

    c. pembuatan saluran drainase sekunder tersendiri pada kawasan industri,perdagangan, perkantoran, dan pariwisata, yang terhubung ke saluran primer,sehingga tidak menganggu saluran drainase permukiman;

    d. pembuatan saluran drainase tersier yang layak pada kawasan permukiman dansepanjang sisi jalan;

    e. mengoptimalkan daya resap air ke dalam tanah untuk mengurangi beban

    saluran drainase dengan penghijauan dan kewajiban pembuatan sumur resapanpada kawasan-kawasan tertentu; dan

    f. koordinasi pengelolaan saluran drainase khususnya pada saluran drainasepermanen di kawasan perkotaan, baik yang terbuka maupun tertutup.

    Pasal 20

    Rencana pengembangan sistem pengelolaan persampahan sebagaimana dimaksudpada pasal 15 huruf e meliputi :a. penyusunan rencana induk pengelolaan persampahan kabupaten;

    b. pengembangan teknologi komposing sampah organik dan sistem 3R (Reuse-Reduce-Recycle) lainnya yang sesuai pada kawasan permukiman;

    c. penampungan, pengangkutan, dan pengolahan sampah dilakukan untukkawasan permukiman perkotaan yang telah terlayani sistem pengangkutansampah, yaitu dengan mengumpulkan sampah di Tempat PenampunganSementara (TPS) dan dilanjutkan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA);

    d. TPS ditempatkan di pusat kegiatan masyarakat, meliputi pasar, permukiman,perkantoran, dan fasilitas sosial lainnya; dan

    e. optimalisasi sistem pengelolaan sampah di TPA dengan perluasan TPA Paguandi Desa Paguan, Kecamatan Taman Krocok dengan luas kurang lebih 5,0 Ha.

    Pasal 21

    Rencana pengembangan sistem jaringan sanitasi sebagaimana dimaksud padapasal 15 huruf f meliputi :a. pengembangan pengelolaan air limbah domistik dengan pengelolaan air limbah

    sistem off sitedan on site, meliputi :

    1. pemenuhan prasarana jamban ber-septic tank untuk setiap rumah padakawasan permukiman perkotaan;

    2. pengenalan penggunaan sistem septic tank dalam pembuatan jamban padakawasan permukiman perdesaan; dan

    3. pengembangan jamban komunal pada kawasan permukiman padatmasyarakat berpenghasilan rendah dan area fasilitas umum seperti terminaldan ruang terbuka publik;

    b. pengembangan prasarana pengolahan limbah industri, limbah medis, limbahBahan Berbahaya Beracun (B3) secara mandiri pada fasilitas tertentu maupunsecara terpadu untuk pelayanan skala kabupaten; dan

    c. pengembangan prasarana pengolahan limbah Instalasi Pengolahan Limbah Tinja(IPLT) yang dapat diintegrasikan dengan TPA Paguan.

    Pasal 22

    Rencana sistem pengelolaan limbah industri sebagaimana dimasud pada pasal 15huruf g meliputi:a. sistem pengelolaan limbah kawasan industri besar meliputi :

    1. Kecamatan Botolinggo;

    2. Kecamatan Cermee,3. Kecamatan Grujugan;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    23/62

    - 23 -

    4. Kecamatan Klabang;

    5. Kecamatan Maesan; dan

    6. Kecamatan Prajekan.

    b. sistem pengelolaan limbah kawasan sentra industri sedang dan industri rumahtangga meliputi :

    1. Kecamatan Bondowoso;2. Kecamatan Botolingo;

    3. Kecamatan Binakal;

    4. Kecamatan Cermee;

    5. Kecamatan Curahdami;

    6. Kecamatan Grujugan;

    7. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;

    8. Kecamatan Klabang;

    9. Kecamatan Maesan;

    10. Kecamatan Pakem;

    11. Kecamatan Prajekan;

    12. Kecamatan Pujer;

    13. Kecamatan Sempol;

    14. Kecamatan Tamanan;

    15. Kecamatan Taman Krocok;

    16. Kecamatan Tapen;

    17. Kecamatan Tenggarang;

    18. Kecamatan Wonosari; dan

    19. Kecamatan Wringin.

    Pasal 23

    Rencana jalur evakuasi bencana alam sebagaimana dimaksud pada pasal 15 hurufh meliputi:a. jalur evakuasi bencana longsor meliputi :

    1. Kecamatan Binakal;

    2. Kecamatan Botolinggo;

    3. Kecamatan Cermee;

    4. Kecamatan Curahdami;

    5. Kecamatan Klabang;

    6. Kecamatan Maesan;7. Kecamatan Pakem;

    8. Kecamatan Sempol;

    9. Kecamatan Sumberwringin;

    10. Kecamatan Taman Krocok;

    11. Kecamatan Tegalampel;

    12. Kecamatan Tlogosari; dan

    13. Kecamatan Wringin.

    b. jalur evakuasi bencana banjir meliputi :

    1. Kecamatan Bondowoso;

    2. Kecamatan Cermee;

    3. Kecamatan Grujugan;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    24/62

    - 24 -

    4. Kecamatan Klabang;

    5. Kecamatan Maesan;

    6. Kecamatan Prajekan;

    7. Kecamatan Tapen;

    8. Kecamatan Tenggarang; dan

    9. Kecamatan Wonosari.c. jalur evakuasi bencana letusan gunung berapi meliputi :

    1. Kecamatan Sempol;

    2. Kecamatan Sukosari;

    3. Kecamatan Sumberwringin; dan

    4. Kecamatan Tlogosari.

    BAB V

    RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATENBagian Pertama

    Umum

    Pasal 24

    Rencana pola ruang kabupaten merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalamwilayah kabupaten yang terdiri atas :a. kawasan lindung; danb. kawasan budidaya.

    Bagian Kedua

    Kawasan Lindung

    Pasal 25

    (1) Jenis-jenis kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) huruf a,terdiri atas :a. kawasan hutan lindung;b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahan;c. kawasan perlindungan setempat;d. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya;e. kawasan rawan bencana alam; danf. kawasan lindung geologi.

    (2) Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a di wilayahkabupaten seluas kurang lebih 30.674,60 ha meliputi :

    a. Kecamatan Binakal;

    b. Kecamatan Botolinggo;

    c. Kecamatan Cermee;

    d. Kecamatan Curahdami;

    e. Kecamatan Grujugan;

    f. Kecamatan Klabang;

    g. Kecamatan Maesan;

    h. Kecamatan Pakem;

    i. Kecamatan Prajekan;

    j. Kecamatan Sempol;k. Kecamatan Sumberwringin; dan

    l. Kecamatan Tlogosari.

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    25/62

    - 25 -

    (3) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan di bawahnyasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa kawasan resapan air meliputi:

    a. Kecamatan Binakal;

    b. Kecamatan Botolinggo;

    c. Kecamatan Cermee;

    d. Kecamatan Curahdami;e. Kecamatan Grujugan;

    f. Kecamatan Maesan;

    g. Kecamatan Taman Krocok;

    h. Kecamatan Tegalampel;

    i. Kecamatan Tlogosari;

    j. Kecamatan Sempol;

    k. Kecamatan Sumberwringin,

    l. Kecamatan Pakem; dan

    m. Kecamatan Wringin.

    (4) Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,seluas kurang lebih 1.697,19 ha, terdiri atas :

    a. Kawasan sempadan sungai, berupa sempadan selebar 100 meter pada sungaibesar dan 50 meter pada anak sungai untuk lokasi yang berada di luar kawasanpermukiman, untuk permukiman padat sempadan sungainya sejarak 10-15 meteratau didukung dengan pengembangan jalan inspeksi dan ruang terbuka hijau,seluas kurang lebih 1.356,50 ha meliputi:

    1. Kecamatan Binakal;

    2. Kecamatan Bondowoso;

    3. Kecamatan Botolinggo;

    4. Kecamatan Cermee;

    5. Kecamatan Curahdami;

    6. Kecamatan Grujugan;

    7. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;

    8. Kecamatan Klabang;

    9. Kecamatan Maesan;

    10. Kecamatan Pakem;

    11. Kecamatan Prajekan;

    12. Kecamatan Pujer;

    13. Kecamatan Sempol;

    14. Kecamatan Sukosari;

    15. Kecamatan Sumberwringin;

    16. Kecamatan Taman Krocok;17. Kecamatan Tamanan;

    18. Kecamatan Tapen;

    19. Kecamatan Tegalampel;

    20. Kecamatan Tenggarang;

    21. Kecamatan Tlogosari;

    22. Kecamatan Wonosari; dan

    23. Kecamatan Wringin.

    b. Kawasan sekitar waduk, bendungan, embung dan rawa, berupa kawasansepanjang perairan dengan jarak 50-100 meter dari titik pasang tertinggi, meliputi :

    1. Kecamatan Binakal;

    2. Kecamatan Bondowoso;3. Kecamatan Botolinggo;

    4. Kecamatan Cermee;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    26/62

    - 26 -

    5. Kecamatan Curahdami;

    6. Kecamatan Grujugan;

    7. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;

    8. Kecamatan Klabang;

    9. Kecamatan Maesan;

    10. Kecamatan Pakem;

    11. Kecamatan Prajekan;

    12. Kecamatan Pujer;

    13. Kecamatan Sempol;

    14. Kecamatan Sukosari;

    15. Kecamatan Sumberwringin;

    16. Kecamatan Taman Krocok;

    17. Kecamatan Tamanan;

    18. Kecamatan Tapen;

    19. Kecamatan Tegalampel;

    20. Kecamatan Tenggarang;

    21. Kecamatan Tlogosari;

    22. Kecamatan Wonosari; dan

    23. Kecamatan Wringin.

    c. Kawasan sekitar mata air, berupa kawasan dengan jarak 200 meter sekelilingmata air diluar kawasan permukiman dan 100 meter sekeliling mata air didalamkawasan permukiman, mencakup 119 mata air dan 3 sumber air panas seluaskurang lebih 340,69 ha meliputi :

    1. Kecamatan Binakal;

    2. Kecamatan Bondowoso;

    3. Kecamatan Botolinggo;

    4. Kecamatan Cermee;

    5. Kecamatan Curahdami;

    6. Kecamatan Grujugan;

    7. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;

    8. Kecamatan Klabang;

    9. Kecamatan Maesan;

    10. Kecamatan Pakem;

    11. Kecamatan Prajekan;

    12. Kecamatan Pujer;

    13. Kecamatan Sempol;

    14. Kecamatan Sukosari;

    15. Kecamatan Sumberwringin;

    16. Kecamatan Tamanan;17. Kecamatan Taman Krocok;

    18. Kecamatan Tapen;

    19. Kecamatan Tegalampel;

    20. Kecamatan Tenggarang;

    21. Kecamatan Tlogosari;

    22. Kecamatan Wonosari; dan

    23. Kecamatan Wringin.

    (5) Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf d terdiri atas :

    a. Kawasan cagar alam meliputi :

    1. Cagar Alam Ceding seluas sekitar 2,0 ha di Kecamatan Sempol;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    27/62

    - 27 -

    2. Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-ungup seluas sekitar 2.491,3 ha diKecamatan Sempol; dan

    3. Cagar Alam Pancuran Ijen I dan II seluas sekitar 4,5 ha di KecamatanBotolinggo.

    b. Taman wisata alam, berupa Taman Wisata Alam Kawah Ijen merupakan bagiandari Cagar Alam Kawah Ijen - Merapi - Ungup-ungup di Kecamatan Sempol;

    c. Suaka marga satwa, yaitu Suaka Marga Satwa Dataran Tinggi Hyang seluassekitar 1.275,0 ha di Kecamatan Pakem.

    d. Cagar budaya dan ilmu pengetahuan, meliputi :

    1. Situs megalitikum atau batu peninggalan zaman prasejarah meliputi :

    a. Kecamatan Bondowoso,

    b. Kecamatan Cermee;

    c. Kecamatan Curahdami;

    d. Kecamatan Grujugan,

    e. Kecamatan Klabang;

    f. Kecamatan Maesan;

    g. Kecamatan Pujer;h. Kecamatan Sukosari;

    i. Kecamatan Sumberwringin;

    j. Kecamatan Tlogosari;

    k. Kecamatan Wonosari; dan

    l. Kecamatan Wringin.

    2. Bangunan cagar budaya dan bersejarah meliputi :

    a) Stasiun Kereta Api Bondowoso;

    b) Pendopo Bupati Bondowoso;

    c) Kantor Perpustakaan;

    d) Kantor Polres Bondowoso;

    e) Kantor Pos Bondowoso;

    f) Makam Kironggo di Kecamatan Tegalampel; dan

    g) Pabrik Gula di Kecamatan Prajekan.

    3. Situs kawasan meliputi :

    a) Alun-alun Bondowoso di Kecamatan Bondowoso; dan

    b) Alun-alun Tamanan di Kecamatan Tamanan.

    4. Situs Gua Buto di Kecamatan Cermee.

    (6) Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, terdiriatas :

    a. Kawasan rawan bencana longsor meliputi :

    1. Kecamatan Binakal;2. Kecamatan Botolinggo;3. Kecamatan Cermee;4. Kecamatan Curahdami;5. Kecamatan Klabang;6. Kecamatan Maesan;7. Kecamatan Pakem;8. Kecamatan Sempol;9. Kecamatan Sumberwringin;10. Kecamatan Taman Krocok;11. Kecamatan Tegalampel;12. Kecamatan Tlogosari; dan13. Kecamatan Wringin.

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    28/62

    - 28 -

    b. Kawasan rawan bencana banjir meliputi :1. Kecamatan Bondowoso;2. Kecamatan Cermee;3. Kecamatan Grujugan;4. Kecamatan Klabang;5. Kecamatan Maesan;

    6. Kecamatan Prajekan;7. Kecamatan Tapen;8. Kecamatan Tenggarang; dan9. Kecamatan Wonosari.

    c. Kawasan lahan kritis meliputi :1. Kecamatan Binakal;2. Kecamatan Botolinggo;3. Kecamatan Cermee;4. Kecamatan Curahdami;5. Kecamatan Klabang;6. Kecamatan Maesan;7. Kecamatan Pakem;8. Kecamatan Prajekan;9. Kecamatan Sempol;10. Kecamatan Sumberwringin;11. Kecamatan Taman Krocok;12. Kecamatan Tegalampel;13. Kecamatan Tlogosari; dan14. Kecamatan Wringin.

    (7) Kawasan lindung geologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f meliputi :

    a. Kawasan cagar alam geologi berupa kawasan keunikan bentang alam, meliputi :

    1. Kawasan Kawah Ijen di Kecamatan Sempol; dan

    2. Kawasan Batuan Tras di Kecamatan Cermee.

    b. Kawasan rawan bencana alam letusan gunung berapi adalah kawasan di sekitarGunung Raung dan Gunung Ijen yang masih aktif, meliputi :

    1. Kecamatan Sempol;

    2. Kecamatan Sumberwringin;

    3. Kecamatan Sukosari; dan

    4. Kecamatan Tlogosari.

    Bagian Ketiga

    Kawasan Budidaya

    Pasal 26

    Kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24ayat (1) huruf b, terdiri atas :

    a. kawasan peruntukan hutan produksi;

    b. kawasan hutan rakyat;

    c. kawasan peruntukan pertanian;

    d. kawasan peruntukan perkebunan;

    e. kawasan peruntukan perikanan;

    f. kawasan peruntukan pertambangan;

    g. kawasan peruntukan industri;

    h. kawasan peruntukan pariwisata;

    i. kawasan peruntukan permukiman;j. kawasan perdagangan dan jasa; dan

    k. kawasan khusus

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    29/62

    - 29 -

    Pasal 27

    (1) Kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26huruf a seluas kurang lebih 29.160,95 ha meliputi :

    a. Kecamatan Binakal;

    b. Kecamatan Bondowoso;

    c. Kecamatan Botolinggo;d. Kecamatan Cermee;

    e. Kecamatan Curahdami;

    f. Kecamatan Grujugan;

    g. Kecamatan Klabang;

    h. Kecamatan Maesan;

    i. Kecamatan Pakem;

    j. Kecamatan Prajekan;

    k. Kecamatan Pujer;

    l. Kecamatan Taman Krocok;

    m. Kecamatan Tapen;

    n. Kecamatan Tegalampel;o. Kecamatan Tlogosari;

    p. Kecamatan Sempol;

    q. Kecamatan Sukosari;

    r. Kecamatan Sumber Wringin; dan

    s. Kecamatan Wringin.

    (2) Kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),merupakan hutan negara yang teregister wewenang Perhutani Bondowoso.

    Pasal 28

    Kawasan hutan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf b seluas kurang

    lebih 17.529,15 ha meliputi :a. Kecamatan Bondowoso;

    b. Kecamatan Binakal;

    c. Kecamatan Botolinggo;

    d. Kecamatan Cermee;

    e. Kecamatan Curahdami;

    f. Kecamatan Grujugan;

    g. Kecamatan Klabang;

    h. Kecamatan Maesan;

    i. Kecamatan Pakem;

    j. Kecamatan Prajekan;

    k. Kecamatan Taman Krocok;

    l. Kecamatan Tapen;

    m. Kecamatan Tegalampel;

    n. Kecamatan Tlogosari;

    o. Kecamatan Tamanan;

    p. Kecamatan Tenggarang;

    q. Kecamatan Jambeari Darussholah;

    r. Kecamatan Sukosari;

    s. Kecamatan Sempol;

    t. Kecamatan Sumber Wringin;

    u. Kecamatan Wonosari; dan

    v. Kecamatan Wringin.

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    30/62

    - 30 -

    Pasal 29

    (3) Kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf c,terdiri atas :

    a. kawasan agropolitan;

    b. kawasan pertanian lahan basah;

    c. kawasan pertanian lahan kering;d. kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; dan

    e. kawasan peternakan.

    (4) Kawasan Agropolitan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :

    a. Kecamatan Sempol;

    b. Kecamatan Sukosari;

    c. Kecamatan Sumberwringin; dan

    d. Kecamatan Tlogosari.

    (5) Kawasan pertanian lahan basah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bseluas kurang lebih 34.118,00 ha meliputi :

    a. Kecamatan Binakal;

    b. Kecamatan Bondowoso;c. Kecamatan Botolinggo;

    d. Kecamatan Cermee;

    e. Kecamatan Curahdami;

    f. Kecamatan Grujugan;

    g. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;

    h. Kecamatan Klabang;

    i. Kecamatan Maesan;

    j. Kecamatan Pakem;

    k. Kecamatan Pujer;

    l. Kecamatan Prajekan;

    m. Kecamatan Sukosari;n. Kecamatan Sumber Wringin;

    o. Kecamatan Taman Krocok;

    p. Kecamatan Tamanan;

    q. Kecamatan Tapen;

    r. Kecamatan Tenggarang;

    s. Kecamatan Tegalampel;

    t. Kecamatan Tlogosari;

    u. Kecamatan Wonosari; dan

    v. Kecamatan Wringin.

    (6) Kawasan pertanian lahan kering sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf cseluas kurang lebih 17.355,50 ha meliputi :

    a. Kecamatan Binakal;

    b. Kecamatan Bondowoso;

    c. Kecamatan Botolinggo;

    d. Kecamatan Cermee;

    e. Kecamatan Curahdami;

    f. Kecamatan Grujugan;

    g. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;

    h. Kecamatan Klabang;

    i. Kecamatan Maesan;

    j. Kecamatan Pakem;

    k. Kecamatan Prajekan;

    l. Kecamatan Pujer;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    31/62

    - 31 -

    m. Kecamatan Sukosari;

    n. Kecamatan Sumber Wringin;

    o. Kecamatan Taman Krocok;

    p. Kecamatan Tamanan;

    q. Kecamatan Tapen;

    r. Kecamatan Tenggarang;

    s. Kecamatan Tegalampel;

    t. Kecamatan Tlogosari;

    u. Kecamatan Wonosari; dan

    v. Kecamatan Wringin.

    (7) kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf d ditetapkan, kurang lebih 47.293,1 ha yang terdiri dari lahan basahseluas 29.937,6 ha dan lahan kering seluas 17.355,5 ha.

    (8) Kawasan peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d seluas sekitar158,00 ha meliputi :

    a. Kawasan peternakan skala besar :

    1. Kecamatan Binakal;2. Kecamatan Botolinggo;

    3. Kecamatan Cermee;

    4. Kecamatan Curahdami;

    5. Kecamatan Grujugan;

    6. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;

    7. Kecamatan Klabang;

    8. Kecamatan Maesan;

    9. Kecamatan Pakem;

    10. Kecamatan Prajekan;

    11. Kecamatan Pujer;

    12. Kecamatan Sempol;13. Kecamatan Sukosari;

    14. Kecamatan Sumber Wringin;

    15. Kecamatan Taman Krocok;

    16. Kecamatan Tamanan;

    17. Kecamatan Tapen;

    18. Kecamatan Tenggarang;

    19. Kecamatan Tegalampel;

    20. Kecamatan Tlogosari;

    21. Kecamatan Wonosari; dan

    22. Kecamatan Wringin.

    b. Kawasan peternakan skala kecil di seluruh wilayah kecamatan.

    Pasal 30

    (1) Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf dseluas kurang lebih 17.520,99 ha meliputi :

    a. Kecamatan Binakal;

    b. Kecamatan Bondowoso;

    c. Kecamatan Botolinggo;

    d. Kecamatan Cermee;

    e. Kecamatan Curahdami;

    f. Kecamatan Grujugan;

    g. Kecamatan Jambesari;h. Kecamatan Klabang;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    32/62

    - 32 -

    i. Kecamatan Maesan;

    j. Kecamatan Pakem;

    k. Kecamatan Prajekan;

    l. Kecamatan Pujer;

    m. Kecamatan Sukosari;

    n. Kecamatan Sumber Wringin;

    o. Kecamatan Sempol;

    p. Kecamatan Taman Krocok;

    q. Kecamatan Tamanan;

    r. Kecamatan Tapen;

    s. Kecamatan Tegalampel;

    t. Kecamatan Tenggarang;

    u. Kecamatan Tlogosari;

    v. Kecamatan Wonosari; dan

    w. Kecamatan Wringin.

    (2) Kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kawasan

    Pengembangan Utama Komoditi (KAPUK) meliputi :a. perkebunan Kopi dan Kakao dibudidayakan di :

    1. Kecamatan Botolinggo;

    2. Kecamatan Binakal;

    3. Kecamatan Curahdami;

    4. Kecamatan Cermee;

    5. Kecamatan Grujugan;

    6. Kecamatan Klabang;

    7. Kecamatan Pujer;

    8. Kecamatan Pakem;

    9. Kecamatan Sempol;

    10. Kecamatan Sukosari;11. Kecamatan Sumberwringin;

    12. Kecamatan Tegalampel;

    13. Kecanatan Tamanan;

    14. Kecamatan Wringin;

    15. Kecamatan Tlogosari; dan

    16. Kecamatan Maesan;

    b. perkebunan Jarak dibudidayakan di :

    1. Kecamatan Cermee;

    2. Kecamatan Prajekan;

    3. Kecamatan Klabang;

    4. Kecamatan Wringin;5. Kecamatan Pakem;

    6. Kecamatan Binakal;

    7. Kecamatan Tegalampel;

    8. Kecamatan Taman Krocok; dan

    9. Kecamatan Sempol.

    c. perkebunan Tebu dibudidayakan di :

    1. Kecamatan Binakal;

    2. Kecamatan Bondowoso;

    3. Kecamatan Cermee.

    4. Kecamatan Curahdami;

    5. Kecamatan Grujugan;6. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    33/62

    - 33 -

    7. Kecamatan Klabang;

    8. Kecamatan Maesan;

    9. Kecamatan Pakem;

    10. Kecamatan Prajekan;

    11. Kecamatan Pujer;

    12. Kecamatan Sukosari;

    13. Kecamatan Sumberwringin;

    14. Kecamatan Tlogosari;

    15. Kecamatan Tamanan;

    16. Kecamatan Taman Krocok;

    17. Kecamatan Tenggarang;

    18. Kecamatan Tegalampel;

    19. Kecamatan Tapen;

    20. Kecamatan Wonosari; dan

    21. Kecamatan Wringin.

    d. perkebunan Tembakau dibudidayakan di :

    1. Kecamatan Bondowoso;

    2. Kecamatan Binakal;

    3. Kecamatan Curahdami;

    4. Kecamatan Cermee;

    5. Kecamatan Grujugan;

    6. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;

    7. Kecamatan Klabang;

    8. Kecamatan Pakem;

    9. Kecamatan Pujer;

    10. Kecamatan Prajekan;

    11. Kecamatan Sukosari;

    12. Kecamatan Sumberwringn;13. Kecamatan Tamanan;

    14. Kecamatan Tenggarang;

    15. Kecamatan Tegalampel;

    16. Kecamatan Tapen

    17. Kecamatan Tlogosari;

    18. Keamatan Tamankrocok;

    19. Kecamatan Wringin;

    20. Kecamatan Maesan; dan

    21. Kecamatan Wonosari;

    e. perkebunan Cengkeh dibudidayakan di :

    1. Kecamatan Curahdami.2. Kecamatan Grujugan;

    3. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;

    4. Kecamatan Pakem;

    5. Kecamatan Pujer;

    6. Kecamatan Sumberwringin;

    7. Kecamatan Sukosari;

    8. Kecamatan Tlogosari; dan

    9. Kecamatan Maesan;

    f. Perkebunan Kelapa dibudidayakan di :

    1. Kecamatan Bondowoso;

    2. Kecamatan Binakal;3. Kecamatan Curahdami;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    34/62

    - 34 -

    4. Kecamatan Cermee;

    5. Kecamatan Grujugan;

    6. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;

    7. Kecamatan Klabang;

    8. Kecamatan Pakem;

    9. Kecamatan Pujer;

    10. Kecamatan Prajekan;

    11. Kecamatan Sukosari;

    12. Kecamatan Sumberwringn;

    13. Kecamatan Tamanan;

    14. Kecamatan Tenggarang;

    15. Kecamatan Tegalampel;

    16. Kecamatan Tapen

    17. Kecamatan Tlogosari;

    18. Keamatan Tamankrocok;

    19. Kecamatan Wringin;

    20. Kecamatan Maesan; dan

    21. Kecamatan Wonosari.

    Pasal 31

    Kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf e berupakawasan potensi budidaya perikanan air tawar dengan luas sekitar 48,00 ha meliputi :

    a. Kecamatan Binakal;

    b. Kecamatan Cermee;

    c. Kecamatan Curahdami;

    d. Kecamatan Grujugan,

    e. Kecamatan Jambesari Darus Sholah,

    f. Kecamatan Klabangg. Kecamatan Maesan,

    h. Kecamatan Pujer;

    i. Kecamatan Prajekan;

    j. Kecamatan Sukosari;

    k. Kecamatan Sumberwringin;

    l. Kecamatan Tamanan;

    m. Kecamatan Tapen;

    n. Kecamatan Tenggarang;

    o. Kecamatan Tlogosari; dan

    p. Kecamatan Wonosari.

    Pasal 32

    Kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf fmeliputi :

    a. kawasan peruntukan pertambangan Mineral, meliputi:1. tambang Pasir di Kecamatan Klabang dan Kecamatan Sempol;2. tambang Batu Kali di Kecamatan Binakal;3. tambang Batu Belah di Kecamatan Tlogosari, Kecamatan Binakal dan

    Kecamatan Wringin;4. tambang Batu Hias atau Poles di Kecamatan Grujugan, Kecamatan Prajekan,

    Kecamatan Maesan, Kecamatan Pakem, dan Kecamatan Wringin

    5. tambang Batu Tras di Kecamatan Wringin, Kecamatan Klabang dan KecamatanCermee;6. tambang Batu Gamping di Kecamatan Prajekan;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    35/62

    - 35 -

    7. tambang Kalsit di Kecamatan Klabang; dan8. tambang Belerang dan Gipsum di Kecamatan Sempol.

    b. kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi meliputi :

    1. Kecamatan Klabang;

    2. Kecamatan Pakem;

    3. Kecamatan Taman Krocok;

    4. Kecamatan Tapen;

    5. Kecamatan Tegalampel; dan

    6. Kecamatan Wringin.

    c. kawasan peruntukan pemanfaatan panas bumi meliputi :

    1. Pegunungan Hyang di Kecamatan Binakal;

    2. Pegunungan Hyang Kecamatan Curahdami;

    3. Pegunungan Hyang Kecamatan Grujugan;

    4. Pegunungan Hyang Kecamatan Maesan;

    5. Pegunungan Hyang Kecamatan Pakem;

    6. Blawan

    Ijen di Kecamatan Sempol; dan

    7. Ijen Raung Kecamatan Sumberwringin.

    Pasal 33

    (1) Kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf gmeliputi :

    a. kawasan industri besar;

    b. kawasan sentra industri sedang; dan

    c. industri rumah tangga.

    (2) Kawasan industri besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas

    kurang lebih 712,76 ha meliputi :a. kawasan industri terpadu industri pengolahan hasil pertanian, industri lain yang

    memiliki resiko pencemaran rendah dan pergudangan di Kecamatan Grujugan,Kecamatan Maesan dan Kecamatan Tamanan; dan

    b. kawasan industri kimia, logam, industri lainnya dan pergudangan di :

    1. Kecamatan Bondowoso

    2. Kecamatan Botolinggo;

    3. Kecamatan Cermee;

    4. Kecamatan Grujugan;

    5. Kecamatan Klabang;

    6. Kecamatan Tapen;7. Kecamatan Maesan ;dan

    8. Kecamatan Prajekan;

    (3) Kawasan sentra industri sedang dan industri rumah tangga sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b dan c meliputi :

    a. sentra industri kimia di :

    1. Kecamatan Cermee;

    2. Kecamatan Prajekan;

    3. Kecamatan Botolingo;

    4. Kecamatan Klabang;

    5. Kecamatan Tapen;6. Kecamatan Grujugan;

    7. Kecamatan Tamanan;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    36/62

    - 36 -

    8. Kecamatan Tenggarang; dan

    9. Kecamatan Sempol.

    b. sentra industri pande besi1. Kecamatan Binakal;2. Kecamatan Jambesari Darus Sholah; dan3. Kecamatan Tlogosari.

    c. sentra industri makanan di :1. Kecamatan Binakal;2. Kecamatan Bondowoso;3. Kecamatan Klabang;4. Kecamatan Maesan;5. Kecamatan Prajekan;6. Kecamatan Pujer;7. Kecamatan Sempol;8. Kecamatan Sukosari;9. Kecamatan Sumberwringin;10. Kecamatan Tamanan;

    11. Kecamatan Taman Krocok;12. Kecamatan Tenggarang;13. Kecamatan Tlogosari14. Kecamatan Wonosari; dan15. Kecamatan Wringin.

    d. sentra industri logam dasar dan kuningan di Kecamatan Tapen;

    e. sentra industri meubel di :1. Kecamatan Bondowoso;2. Kecamatan Binakal;3. Kecamatan Curahdami;4. Kecamatan Grujugan;5. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;6. Kecamatan Maesan;7. Kecamatan Pakem;8. Kecamatan Tegalampel; dan9. Kecamatan Tamanan.

    f. sentra industri handy craft dan anyaman bambu di :1. Kecamatan Bondowoso;2. Kecamatan Binakal;3. Kecamatan Cermee;4. Kecamatan Pakem;5. Kecamatan Pujer;6. Kecamatan Tlogosari;

    7. Kecamatan Tapen;8. Kecamatan Tamanan; dan9. Kecamatan Wringin.

    g. sentra industri rokok dan pengolahan tembakau di :1. Kecamatan Grujugan;2. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;3. Kecamatan Maesan;4. Kecamatan Pujer;5. Kecamatan Pakem;6. Kecamatan Tamanan; dan7. Kecamatan Wringin.

    h. sentra industri konveksi di :1. Kecamatan Bondowoso;2. Kecamatan Binakal;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    37/62

    - 37 -

    3. Kecamatan Curahdami; dan4. Kecamatan Pujer.

    i. sentra industri batu hias di :1. Kecamatan Bondowoso;2. Kecamatan Grujugan;3. Kecamatan Pakem; dan

    4. Kecamatan Wringin.j. sentra industri batik di Kecamatan Maesan dan Kecamatan Tamanan.

    Pasal 34

    (1) Kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf hterdiri atas :a. pariwisata budaya; danb. pariwisata alam.

    (2) Kawasan pariwisata budaya sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a meliputi :

    a. kawasan wisata sejarah dan budaya dengan obyek:1. Situs megalitikum di :

    a. Kecamatan Bondowoso;b. Kecamatan Grujugan;c. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;d. Kecamatan Maesan;e. Kecamatan Prajekan;f. Kecamatan Pujer;g. Kecamatan Tamanan;h. Kecamatan Tegalampel;i. Kecamatan Tlogosari;j. Kecamatan Wonosari; dank. Kecamatan Wringin.

    2. Situs Gua Buto di Kecamatan Cermee;3. Wisata ziarah makam Ki Ronggo di Kecamatan Tegalampel;4. Wisata budaya Padepokan Gema Buana di Kecamatan Prajekan;5. Wisata kerajinan kuningan Cindogo di Kecamatan Tapen;6. Desa wisata Blimbing di Kecamatan Klabang;7. Desa wisata Tamanan, Kalianyar, dan Sumberkemuning di Kecamatan

    Tamanan; dan8. Desa wisata Gunungsari di Kecamatan Maesan.

    b. Kawasan wisata rekreasi dengan obyek wisata Alun-alun Bondowoso diKecamatan Bondowoso.

    (3) Kawasan pariwisata alam sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b meliputi :

    a. kawasan wisata terpadu Kawah Ijen - Raung dengan obyek :1) wisata Kawah Ijen, Kawah Telaga Weru dan Kawah Wurung di

    Kecamatan Sempol;2) wisata air terjun Blawan dan gua stalagtit di Kecamatan Sempol;3) wisata pemandian air panas Blawan dan pemandian Damarwulan di

    Kecamatan Sempol;4) wisata agro di Kecamatan Sempol, Sumberwringin, Sukosari dan

    Tlogosari; dan5) wisata Air Terjun Puloagung di Desa Sukorejo Kecamatan Sumberwringin.

    b. kawasan wisata terpadu Lereng Argopuro dengan obyek :1) wisata pendakian Pegunungan Hyang atau Gunung Argopuro di

    Kecamatan Pakem;

    2) wisata agro Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Kecamatan Pakem;3) wisata air terjun Tancak Kembar di Kecamatan Pakem;4) wisata Pemandangan Arak-Arak di Kecamatan Wringin; dan

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    38/62

    - 38 -

    5) wisata megalitikum Situs Batu Labeng di Kecamatan Wringin.

    c. kawasan wisata rekreasi dengan obyek :1) wisata Pemandian Tasnan di Kecamatan Grujugan; dan2) wisata Bendung Sampean Baru di Kecamatan Tapen.

    d. kawasan wisata minat khusus dengan obyek :1) wisata arung jeram Bosamba di Kecamatan Taman Krocok dan Tapen;

    2) kawasan wisata pendakian Gunung Raung di Kecamatan Sumberwringin;3) wisata panjat tebing alam Pantirana di Kecamatan Grujugan; dan4) wisata petualangan di Desa Solor Kecamatan Cermee.

    Pasal 35

    (9) Kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf imeliputi :a. kawasan permukiman perdesaan;b. kawasan permukiman perkotaan; danc. ruang terbuka hijau.

    (10) Kawasan permukiman perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

    adalah seluas kurang lebih 6.303,81 ha meliputi :a. Kecamatan Binakal;b. Kecamatan Bondowoso;c. Kecamatan Botolinggo;d. Kecamatan Cermee;e. Kecamatan Curahdami;f. Kecamatan Grujugan;g. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;h. Kecamatan Klabang;i. Kecamatan Maesan;j. Kecamatan Pakem;k. Kecamatan Prajekan;l. Kecamatan Pujer;m. Kecamatan Sempol;n. Kecamatan Sukosari;o. Kecamatan Sumberwringin;p. Kecamatan Taman Krocok;q. Kecamatan Tamanan;r. Kecamatan Tapen;s. Kecamatan Tegalampel;t. Kecamatan Tenggarang;u. Kecamatan Tlogosari;v. Kecamatan Wonosari;dan

    w. Kecamatan Wringin.(11) Kawasan permukiman perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

    seluas kurang lebih 1.784,20 ha meliputi :a. Kecamatan Binakal;b. Kecamatan Bondowoso;c. Kecamatan Botolinggo;d. Kecamatan Cermee;e. Kecamatan Curahdami;f. Kecamatan Grujugan;g. Kecamatan Jambesari Darus Sholah;h. Kecamatan Klabang;i. Kecamatan Pakem;

    j. Kecamatan Prajekan;k. Kecamatan Pujer;

  • 7/22/2019 Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    39/62

    - 39 -

    l. Kecamatan Sempol;m. Kecamatan Sukosari;n. Kecamatan