Peraturan Akademik Uim-2013

27
PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 1 BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam peraturan akademik ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan tinggi adalah kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. 2. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas. 3. Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni dan diselenggarakan oleh sekolah tinggi, institut, dan universitas. 4. Pendidikan profesional adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu dan diselenggarakan oleh akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. 5. Menteri adalah menteri pendidikan nasional. 6. Universitas adalah Universitas Islam Makassar (UIM). 7. Rektor ialah pimpinan perguruan tinggi di UIM. 8. Fakultas adalah fakultas dalam lingkungan UIM. 9. Program Pascasarjana adalah PPs dalam lingkungan UIM. 10. Dekan adalah pimpinan fakultas yang memiliki kompetensi keilmuan dan kapasitas lainnya dalam lingkungan UIM yang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Rektor 11. Direktur adalah pimpinan PPs dalam lingkungan UIM yang memailiki kompetensi keilimuan dan kapasitas lainnya yang ditetapkan dengan SK Rektor . 12. Program Studi adalah program studi dalam lingkungan UIM. 13. Senat ialah senat Universitas Islam Makassar. 14. Ketua Program Studi (KPS) adalah dosen tetap yang sesuai dengan kompetensi keilmuannya dan kapasitas lainnya ditetapkan oleh rektor menjadi ketua program studi. 15. Mahasiswa adalah peserta didik di UIM yang telah melunasi sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dan biaya penyelenggaraan pendidikan (BPP) serta memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan universitas. 16. Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang baru pertama kali terdaftar untuk mengikuti suatu program studi di UIM dan bukan mahasiswa pindahan.

description

Produk LJM

Transcript of Peraturan Akademik Uim-2013

Page 1: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 1

BAB I KETENTUAN UMUM

PASAL 1

Dalam peraturan akademik ini yang dimaksud dengan:

1. Pendidikan tinggi adalah kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk

menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan

akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau

menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

2. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang

dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.

3. Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu

pengetahuan, teknologi dan/atau seni dan diselenggarakan oleh sekolah tinggi, institut, dan

universitas.

4. Pendidikan profesional adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan

penerapan keahlian tertentu dan diselenggarakan oleh akademi, politeknik, sekolah tinggi,

institut, dan universitas.

5. Menteri adalah menteri pendidikan nasional.

6. Universitas adalah Universitas Islam Makassar (UIM).

7. Rektor ialah pimpinan perguruan tinggi di UIM.

8. Fakultas adalah fakultas dalam lingkungan UIM.

9. Program Pascasarjana adalah PPs dalam lingkungan UIM.

10. Dekan adalah pimpinan fakultas yang memiliki kompetensi keilmuan dan kapasitas lainnya

dalam lingkungan UIM yang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Rektor

11. Direktur adalah pimpinan PPs dalam lingkungan UIM yang memailiki kompetensi

keilimuan dan kapasitas lainnya yang ditetapkan dengan SK Rektor .

12. Program Studi adalah program studi dalam lingkungan UIM.

13. Senat ialah senat Universitas Islam Makassar.

14. Ketua Program Studi (KPS) adalah dosen tetap yang sesuai dengan kompetensi

keilmuannya dan kapasitas lainnya ditetapkan oleh rektor menjadi ketua program studi.

15. Mahasiswa adalah peserta didik di UIM yang telah melunasi sumbangan pembinaan

pendidikan (SPP) dan biaya penyelenggaraan pendidikan (BPP) serta memenuhi persyaratan

lain yang ditetapkan universitas.

16. Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang baru pertama kali terdaftar untuk mengikuti suatu

program studi di UIM dan bukan mahasiswa pindahan.

Page 2: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 2

17. Mahasiswa pindahan adalah mahasiswa perguruan tinggi lain yang pindah ke UIM dan

mahasiswa UIM yang pindah dari program studi yang satu ke program studi yang lain.

18. Mahasiswa lanjut studi adalah mahasiswa terdaftar untuk mengikuti suatu program studi di

UIM sebagai kelanjutan program studi yang telah dilulusi dilusi sebelumnya dan atau alih

program dengan tujuan untuk memperoleh ijazah program sarjana (S1) yang sesuai

kebutuhan mahasiswa bersangkutan.

19. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi

maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.

20. Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama.

21. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan

bagian dari kurikulum pendidikan tinggi sebagai kompetensi pendukung.

22. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan

tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

23. Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan

pendidikan akademik dan/atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum

serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap

sesuai dengan sasaran kurikulum.

24. Program reguler adalah program pendidikan yang diselenggarakan oleh UIM yang diikuti

oleh peserta didik secara penuh waktu pada program studi yang telah memperoleh ijin

penyelenggaraan dari Depdiknas.

25. Sistem kredit semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan

menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban

kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

26. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 minggu kuliah, atau kegiatan

terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 minggu kegiatan penilaian (ujian

tengah semester dan ujian akhir semester).

27. Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang

diperoleh selama 1 semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam

perkuliahan atau 2 jam praktikum atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi

oleh sekitar 1 sampai 2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1 sampai 2 jam kegiatan

mandiri.

Page 3: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 3

28. Semester pendek adalah satuan waktu kegiatan akademik yang terdiri atas 8 sampai 9

minggu kegiatan kuliah, termasuk kegiatan evaluasi, yang diselenggarakan antara semester

genap dan semester ganjil.

29. Garis-garis program pengajaran (GBPP) adalah program pengajaran yang meliputi satu

matakuliah untuk diajarkan selama 1 semester.

30. Satuan acara pengajaran (SAP) adalah program pengajaran yang meliputi 1 matakuliah

untuk diajarkan selama 1 kali atau beberapa pertemuan.

31. Matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran

untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta

mempunyai rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

32. Matakuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran

ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.

33. Matakuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang

bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan

keterampilan yang dikuasai.

34. Matakuliah perilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang

bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya

menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai.

35. Matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan

pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan

bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

36. Matakuliah pilihan (MKP) adalah matakuliah yang dapat dipilih untuk melengkapi ilmu

pengetahuan dan keterampilan yang menopang kompetensi.

37. Indeks prestasi (IP) adalah angka prestasi akademik mahasiswa yang dihitung dari jumlah

perkalian nilai hasil belajar dengan bobot sks yang dibagi dengan jumlah kredit.

38. Tugas akhir adalah karya tulis akademik hasil studi dan/atau penelitian yang dilakukan

secara mandiri yang dilakukan oleh mahasiswa di bawah bimbingan tim pembimbing,

sebagai tugas akhir mahasiswa pada setiap jenjang pendidikan.

39. Transkrip akademik adalah daftar yang memuat nilai hasil belajar dan IP semua matakuliah

yang ditempuh mahasiswa selama mengikuti pendidikan.

40. Kalender akademik adalah jadwal kegiatan akademik tahunan.

Page 4: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 4

41. Sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) adalah dana yang wajib dibayar oleh mahasiswa

satu kali selama menjadi mahasiswa, sedangkan biaya penyelenggaraan pendidikan (BPP)

adalah dana yang wajib dibayar pada setiap semester.

BAB II

TUJUAN DAN ARAH PENDIDIKAN

PASAL 2 TUJUAN PENDIDIKAN

Adapun tujuan pendidikan yang ingin dicapai UIM sesuai amanat Pasal 13 Statuta UIM

2011 adalah menghasilkan sarjana dan tenaga ahli yang beriman, bertaqwa, berilmu, dan

berakhlak mulia serta terampil dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni

(IPTEKS) sesuai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiayah.

Tujuan tersebut di atas dijabarkan sebagai berikut :

1. Membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak muliah,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab berdasarkan ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah.

2. Membentuk manusia Indonesia yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup agama,

bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Membentuk manusia yang bertanggung jawab atas pengetahuan, sikap, perilaku, dan

kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya.

4. Membentuk manusia secara pribadi yang bertanggung jawab mengusahakan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta seni.

5. Membentuk manusia yang mampu memangku jabatan negara, jabatan penting lainnya, dan

pekerjaan masyarakat yang membutuhkan pendidikan, pengajaran, perencanaan, konseling,

evaluasi, dan pengetahuan lainnya.

6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dasar penyelenggaraan

pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

7. Menghasilkan tenaga ahli yang profesional pada berbagai jenjang, jenis kemampuan dalam

menunjang kelancaran pelaksanaan pembangunan nasional.

8. Mengembangkan dan menghasilkan berbagai karya inovatif produktif untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dalam menghadapi tantangan dan persaingan global.

9. Mengembangkan dan melaksanakan program pendidikan untuk kebutuhan tenaga

penunjang akademik di dalam dan di luar negeri.

Page 5: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 5

10. Mengembangkan pelayanan dan sistem informasi manajemen untuk sivitas akademika

UIM dan masyarakat luas.

11. Menggalakkan da’wah dan kajian ilmiah dalam semua cabang ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni dengan menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat.

PASAL 3

ARAH PENDIDIKAN AKADEMIK

1. Pendidikan akademik adalah program sarjana dan pascasarjana.

2. Program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:

a. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan bidang keahlian tertentu sehingga

mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian

masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya.

b. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai

dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat

dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama.

c. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang

keahliannya maupun dalam kehidupan bersama di masyarakat.

d. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni yang

merupakan keahliannya.

e. Mampu mengaktualisasikan IPTEKS dan kepemimpinan Islami dengan jiwa

kewirausahaan yang berazaskan Islam Ahlusunnah Wal Jamaah.

3. Program Pascasarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai

berikut :

a. Program Magister

1) mampu menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau

seni dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode dan kaidah

keilmuan disertai penerapannya sesuai dengan disiplin ilmunya dalam bidang

ilmu tertentu;

2) mampu memecahkan permasalahan di bidang disiplin ilmunya melalui

penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah;

3) mampu mengembangkan kinerja dalam karir tertentu yang ditunjukkan

dengan ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif;

Page 6: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 6

4) mampu menggunakan bahasa Inggris baik pasif maupun aktif;

5) memiliki kemapuan mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan keahliannya

dengan landasan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah.

b. Program Doktor

1) mampu mengembangkan konsep ilmu, teknologi dan/atau seni dalam bidang

disiplin keilmuannya;

2) mampu melaksanakan, mengelola, memimpin, dan mengembangkan program

penelitian;

3) mampu melakukan pendekatan interdisipliner dalam berkarya;

4) mampu menemukan kebaruan (novelty) dalam teori dan berkarya;

5) mampu menggunakan bahasa Inggris baik pasif maupun aktif;

6) memiliki kemapuan mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan keahliannya

dengan landasan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah.

PASAL 4

ARAH PENDIDIKAN VOKASI

1. Pendidikan vokasi adalah merupakan pendidikan tinggi yang maksimal setara dengan

program sarjana yaitu dapat berupa Diploma I, Diploma II, Diploma III dan Diploma IV.

2. Pendidikan vokasi lebih diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memiliki pekerjaan

dengan keahlian terapan tertentu.

PASAL 5

ARAH PENDIDIKAN PROFESIONAL

1. Pendidikan profesional adalah merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana

yaitu dapat berupa pendidikan profesi umum, Spesialis I dan Spesialis II.

2. Program profesi diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai dan berkemampuan dalam

melaksanakan pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus untuk memecahkan masalah

yang sudah akrab sifat-sifat maupun konteksnya secara mandiri, baik dalam bentuk

pelaksanaan maupun tanggungjawab pekerjaannya.

3. Arah pendidikan profesi yang dimaksud pada ayat 2 tersebut adalah :

a. Program Pendidikan Profesi Umum (seperti : dokter, pengacara, apoteker, konselor, guru) :

1) mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mantap, mandiri dan

Page 7: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 7

mempunyai rasa tanggung jawab dan motivasi altruistik dalam pelayanan

profesi dan kehidupan kemasyarakatan pada umumnya;

2) menguasai landasan keilmuan dan keterampilan keahlian profesional yang

relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program sarjana sebagai

landasan keterampilan keahlian khusus dalam profesi yang dibangun;

3) mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan dengan

praktik keahlian khusus profesional dengan penguasaan keterampilan keahlian

yang tinggi;

4) mampu mengembangkan perilaku pelayanan profesional berkenaan dengan

berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar keilmuan

dan substansi profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama

berkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang profesi, dan

organisasi profesi;

5) mampu mengembangkan kehidupan bermasyarakat profesi, berkenaan

dengan kaidah-kaidah kerjasama profesional dalam berkehidupan masyarakat

profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama dalam hubungan

antar individu dan hubungan kolaboratif antar anggota profesi sendiri dan

profesi lain, yaitu dalam pembentukan tim kerjasama, pelaksanaan

kerjasama dan tanggung jawab bersama profesional;

6) memiliki kemapuan mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan keahliannya

dengan landasan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah An Nahdiayah.

b. Program pendidikan Spesialis Satu dan Spesialis Dua :

1) menguasai lebih mendalam aspek-aspek keilmuan dan substansi keahlian

profesional spesifik tertentu di atas penguasaan aspek-aspek keahlian

profesional umum yang telah diperoleh pada program pendidikan Profesi

Umum;

2) menguasai dan mampu mempraktikkan keahlian profesional yang lebih tinggi

terhadap substansi keahlian spesifik di atas aspek-aspek keahlian profesional

umum yang telah diperoleh pada program pendidikan Profesi Umum;

Page 8: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 8

3) memiliki kemapuan mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan keahliannya

dengan landasan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah.

BAB III

BEBAN DAN MASA STUDI

PASAL 5 PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

1. Beban dan masa studi program Diploma I adalah minimal 40 SKS dengan lama studi 1 – 2

tahun

2. Beban dan masa studi program Diploma II adalah minimal 76 SKS dengan lama studi 2 – 3

tahun

3. Beban dan masa studi program Diploma III adalah minimal 112 SKS dengan lama studi 3 –

5 tahun

4. Beban dan masa studi program Diploma IV adalah minimal 144 SKS dengan lama studi 4 -

7 tahun

PASAL 6

PROGRAM SARJANA

Beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 sks dan sebanyak-banyaknya 160 sks

yang dijadwalkan untuk 8 semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 semester dan

selama-lamanya 14 semester setelah pendidikan menengah.

PASAL 7

PROGRAM PASCASARJANA

1. Beban dan masa studi Program Magister adalah 36 SKS dengan lama studi 2 – 4

tahun diluar beban sks matrikulasi

2. Beban dan masa studi Program Doktor adalah 42 SKS dengan lama studi 3 – 5 tahun

diluar beban sks matrikulasi

3. Beban sks matrikulasi ditetapkan oleh Program studi maksimal 12 sks sesuai

dengan kebutuhan pencapaian kompetensi lulusan, atau diberikan untuk calon

peserta didik yang belum memenuhi standar mutu input.

Page 9: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 9

PASAL 8 PROGRAM PROFESI

1. Beban dan masa studi program profesi umum adalah minimal 36 sks dengan lama

studi 1 – 3 tahun

2. Beban dan masa studi program profesi Spesialis I adalah minimal 36 sks dengan

lama studi 1 – 3 tahun

3. Beban dan masa studi program profesi Subspesialis (Spesialis II) adalah minimal 40

sks dengan lama studi 2 – 6 tahun

BAB IV

KURIKULUM

PASAL 9 KURIKULUM INTI DAN KURIKULUM INSTITUSIONAL

1. Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri atas

kurikulum inti dan kurikulum institusional.

2. Kurikulum inti terdiri atas kelompok matakuliah pengembangan kepribadian, kelompok

matakuliah yang mencirikan tujuan pendidikan dalam bentuk penciri ilmu pengetahuan dan

keterampilan keahlian berkarya, sikap berperilaku dalam berkarya, dan cara berkehidupan

bermasyarakat, sebagai persyaratan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam

penyelesaian suatu program studi.

3. Kurikulum institusional terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti

yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas

UIM.

PASAL 10

PEMBOBOTAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM

1. Kurikulum inti program vokasi, program sarjana, pascasarjana dan program profesi terdiri

atas kelompok MPK, MKK, MKB, MPB, dan MBB.

2. Kurikulum inti program vokasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya

40% dari jumlah sks kurikulum program vokasi, sedangkan kurikulum inti program sarjana

antara 40% sampai 80% dari jumlah sks kurikulum program sarjana.

3. Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas kompetensi utama, kompetensi

pendukung, dan kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut/ penunjang kompetensi

utama.

Page 10: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 10

4. Perbandingan beban ekivalen dalam bentuk sks antara kompetensi utama dengan

kompetensi pendukung serta kompetensi lain di dalam kurikulum sebagaimana dimaksud

dalam ayat (3) berkisar antara 40-80%, 20-40%, dan 0-30%.

5. Kurikulum institusional program vokasi, sarjana, pascasarjana dan profesi terdiri atas

keseluruhan atau sebagian dari:

a. Kelompok MPK terdiri atas matakuliah yang relevan dengan tujuan pengayaan

wawasan, pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK inti.

b. Kelompok MKK terdiri atas matakuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan

dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta

komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan.

c. Kelompok MKB terdiri atas matakuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat

penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya di

masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan

program studi bersangkutan.

d. Kelompok MPB terdiri atas matakuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat

penguasaan dan memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di masyarakat untuk setiap program studi.

e. Kelompok MBB terdiri atas matakuliah yang relevan dengan upaya pemahaman serta

penguasaan ketentuan yang berlaku dalam kehidupan di masyarakat, baik secara

nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan

kompetensi keahliannya.

6. Kelompok MPK pada kurikulum inti yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program

studi/kelompok program studi vokasi dan program studi sarjana terdiri atas Pendidikan

Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

7. Kelompok MPK secara institusional terdiri atas Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa

Arab, dan Aswaja serta yang lainnya sesuai visi dan misi program studi.

8. Kurikulum program vokasi, sarjana, pascasarjana dan profesi disusun oleh satuan tugas

kurikulum yang dibentuk oleh Dekan/Direktur PPs atas usul ketua program studi dengan

berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku.

9. Kurikulum perlu ditinjau kembali minimal 1 kali dalam 4 tahun untuk disesuaikan dengan

perkembagan ilmu, teknologi dan seni serta kebutuhan masyarakat.

10. Untuk efektifitas dan efisiensi, penyelenggaraan pendidikan dan kurikulum disusun secara

matriks antara program studi dengan penyelenggara (jurusan/konsentrasi).

Page 11: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 11

PASAL 11 MATAKULIAH

1. Isi dan luas bahasan suatu matakuliah harus mendukung tercapainya tujuan program

pendidikan dan diukur dengan sks.

2. Suatu matakuliah dapat diasuh oleh 1 dosen atau tim dosen yang ditetapkan oleh

Dekan/Direktur PPs atas usulan ketua Program Studi.

3. Suatu matakuliah yang ditawarkan dapat diajarkan jika diikuti oleh peserta sekurang-

kurangnya 5 orang, kecuali dalam hal-hal khusus yang ditetapkan oleh Dekan/Direktur PPs.

PASAL 12

KONTRAK PERKULIAHAN, GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN, DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN

1. Kontrak perkuliahan memuat komponen-komponen : tujuan/manfaat perkuliahan, deskripsi

perkuliahan, tujuan instruksional, organisasi materi, strategi perkuliahan, materi

perkuliahan, tugas-tugas, kriteria penilaian, jadwal perkuliahan dengan menyebutkan pokok

bahasan dan bahan bacaan yang relevan.

2. GBPP memuat komponen-komponen : judul mata kuliah, nomor kode/sks, deskripsi

singkat, tujuan instruksional umum, tujuan instruksional khusus, pokok bahasan, sub-pokok

bahasan, estimasi waktu dan daftar kepustakaan.

3. SAP memuat komponen-komponen : nama dan kode matakuliah, sks, waktu pertemuan,

urutan pertemuan, tujuan instruksional umum, tujuan instruksional khusus, pokok bahasan,

sub-pokok bahasan, kegiatan belajar mengajar, evaluasi, dan referensi.

4. Kontrak perkuliahan, GBPP dan SAP dibuat oleh dosen mata kuliah dan disampaikan

kepada mahasiswa pada minggu awal perkuliahan.

5. Monitoring pelaksanaan GBPP dan SAP dilakukan oleh ketua jurusan/bagian/ KPS dan

dilaporkan ke Universitas (Pembantu Rektor I dan Kepala BAAK) pada setiap akhir

semester.

BAB V

PENERIMAAN MAHASISWA

PASAL 13 MAHASISWA BARU

1. Penerimaan mahasiswa baru program vokasi, sarjana, pascasarjana dan profesi dilakukan

oleh Panitia yang ditunjuk dan diangkat oleh Rektor UIM.

Page 12: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 12

2. Penerimaan mahasiswa baru program vokasi, sarjana, Pascasarjana dan profesi dilaksanakan

melalui ujian seleksi masuk.

3. Persyaratan administrasi dalam penerimaan mahasiswa pada program vokasi dan sarjana,

calon mahasiswa harus memiliki surat tanda tamat belajar dan surat tanda lulus SMA atau

sekolah menengah kejuruan (SMK) atau sederajat.

4. Persyaratan administrasi dalam penerimaan mahasiswa pada program pascasarjana dan

profesi umum, calon mahasiswa harus memiliki surat tanda tamat belajar program S1 bagi

yang akan mengikuti program magister dan profesi umum, dan surat tanda tamat belajar S2

bagi yang akan mengikuti program doktor

5. Persyaratan akademik dalam penerimaan mahasiswa baru pada program vokasi, sarjana,

pascasarjana dan profesi, calon mahasiswa harus lulus ujian seleksi masuk UIM.

6. Syarat lain tentang penerimaan mahasiswa baru ditetapkan oleh panitia seleksi masuk UIM.

PASAL 14

MAHASISWA ASING

Penerimaan mahasiswa asing di UIM berpedoman pada peraturan pemerintah, yayasan serta

peraturan UIM .

PASAL 15 MAHASISWA PINDAHAN DAN STUDI LANJUT

1. Mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi negeri (PTN) atau swasta (PTS) terakreditasi

dapat diterima di program vokasi, sarjana, pascasarjana dan profesi yang sesuai dengan

program studi yang telah ditempuh oleh mahasiswa bersangkutan di perguruan tinggi asal,

apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Telah terdaftar secara syah pada PDPT dengan IPK ≥ 2,75;

b. Transkrip calon mahasiswa dimaksud harus dapat dipastikan keabsahannya oleh Bagian

Akademik sebelum yang bersangkutan melakukan registrasi pendaftaran;

c. Sisa masa studi yang akan ditempuh di UIM minimal 3 semester;

d. Pada masa mengajukan permohonan pindah ke UIM, masih tercatat sah sebagai

mahasiswa semester berjalan di perguruan tinggi asal bagi yang mengikuti program

sarjana. Untuk memastikan bahwa yang bersangkutan adalah benar sebagai mahasiswa

di perguruan tinggi;

e. Daya tampung program studi yang bersangkutan masih memungkinkan untuk dapat

menyelesaikan sisa sks-nya sesuai dengan sisa masa studi yang diperkenankan dan

Page 13: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 13

sesuai dengan persyaratan tambahan yang ditetapkan oleh masing-masing program

studi.

2. Mahasiswa UIM yang akan pindah program studi harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Tidak dikeluarkan dari UIM dan telah lulus evaluasi 3 semester pertama pada program

studi asal;

b. Mengajukan permohonan tertulis pada Rektor;

c. Daya tampung bagi program studi yang dituju oleh mahasiswa pindahan masih

memungkinkan;

b. Mendaftarkan diri pada biro administrasi akademik sesuai dengan jadwal pendaftaran

semester yang bersangkutan setelah permohonannya diterima. Mahasiswa yang pindah

dari program studi lain dalam lingkup fakultasnya/PPs mengajukan permohonan kepada

dekan/direktur yang bersangkutan dan tembusannya ke rektor. Persetujuan atau

penolakan terhadap permohonan tersebut ditentukan oleh Dekan atas pertimbangan

ketua jurusan/Program Studi 2 minggu sebelum kegiatan akademik berlangsung.

c. Seorang mahasiswa hanya diperkenankan 1 kali pindah selama belajar di UIM.

d. Penerimaan mahasiswa pindahan dilaksanakan pada setiap permulaan semester.

e. Penerimaan mahasiswa pindahan dari luar negeri ditetapkan tersendiri dengan

keputusan Rektor.

3. Mahasiswa lanjut studi adalah mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa baru di

Universitas Islam Makassar dengan tujuan untuk memperoleh gelar akademik yang

lebih tinggi dari gelar akademik yang telah diperoleh sebelumnya dan atau dalam

rangka penyesuaian gelar akademik yang dipersyaratkan oleh instansi pemberi kerja;

4. Prosedur penerimaan mahasiswa sebagaiman dimaksud pada ayat 1 tersebut diatur

sebagai berikut :

a. Memiliki ijazah dan transkrip nilai dari perguruan tinggi dan atau program studi

yang terdaftar secara syah dan atau terdaftar di PDPT Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi;

b. Nilai mata kuliah yang telah dilulusi pada perguruan tinggi asal akan diakui

setelah melalui proses konfersi yang dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh

Dekan;

c. Masa studi minimal di Universitas Islam Makassar akan ditempuh minimal 3

semester sesuai capaian sks yang disetujui oleh tim konfersi;

Page 14: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 14

d. Hak dan kewajiban mahasiswa yang dimaksud pada ayat 1 tersebut sama dengan

hak dan kewajiban yang dimiliki mahasiswa reguler yang lain;

PASAL 16

MAHASISWA TUGAS BELAJAR

Penerimaan mahasiswa tugas belajar dari instansi/lembaga mitra diatur tersendiri dengan surat

keputusan rektor.

BAB VI

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PASAL 17 PENDAFTARAN ULANG DAN PENGISIAN KARTU RENCANA STUDI (KRS)

1. Untuk mengikuti kegiatan akademik pada semester berikutnya, mahasiswa wajib mendaftar

ulang sesuai kalender akademik.

2. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang, tidak berhak mengikuti kegiatan

akademik.

3. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang 2 semester berturut-turut, status

kemahasiswaannya dibatalkan.

4. Mahasiswa yang telah mendaftar ulang diwajibkan mengisi KRS sesuai kalender akademik,

dengan sejumlah matakuliah yang diprogramkan untuk diikuti semester berikutnya.

5. Pengisian KRS bagi mahasiswa dilakukan dengan berkonsultasi/mendapat bimbingan

penasihat akademik (PA) mengenai mata kuliah dan jumlah sks yang akan diprogramkan.

6. Mahasiswa dinyatakan sah sebagai peserta mata kuliah bilamana mata kuliah tersebut

diprogramkan pada semester berjalan.

7. Pengesahan KRS dilakukan oleh Pembantu Dekan I/Asisten Direktur PPs bidang Akademik

dan BAAK.

PASAL 18 PEMBIMBING AKADEMIK

1. Penasihat akademik ialah dosen yang disamping melaksanakan fungsi tri dharma perguruan

tinggi, bertugas pula membimbing mahasiswa yang ditunjuk dengan surat keputusan

Dekan/Direktur PPs.

2. Penasihat akademik bertugas sebagai berikut:

a. Mengayomi dan membimbing sejumlah mahasiswa memasuki kehidupan akademik

untuk menjadi warga masyarakat akademik;

Page 15: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 15

b. Menuntun perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya sampai menyelesaikan

studi;

c. Membimbing mahasiswa tentang hak dan kewajibannya;

d. Menuntun mahasiswa untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, jika perlu dengan

meminta bantuan bimbingan dan konseling;

e. Menuntun pengisian KRS, dan memberikan rekomendasi calon penerima beasiswa.

3. Pelaksanaan tugas penasihat akademik dalam jurusan/program studi dikoordinasi oleh ketua

jurusan/program studi.

PASAL 19

BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Bimbingan dan konseling (BK) adalah unit kerja yang memberi bimbingan dan penyuluhan

serta berbagai keterampilan dasar kepada mahasiswa yang membutuhkan, terutama dalam

kesulitan belajar.

2. Tugas bimbingan dan konseling adalah:

a. Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta berbagai keterampilan dasar kepada

mahasiswa terutama yang mengalami kesulitan belajar;

b. Memberi konsultasi kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan emosional/psikologik

dan yang membutuhkan pembimbingan/konsultasi dalam upaya menyelesaikan

permasalahan pribadinya sehingga kembali meneruskan studi;

c. Membantu penasihat akademik yang membutuhkan bantuan dalam

membimbing/mendorong/menuntun mahasiswa guna mengatasi maslahnya.

PASAL 20 PEMBATALAN DAN PENGGANTIAN MATAKULIAH

1. Berdasarkan alasan yang dapat diterima, seorang mahasiswa dapat membatalkan atau

mengganti mata kuliah yang telah tercantum dalam KRS.

2. Pembatalan atau penggantian matakuliah harus dengan persetujuan penasihat akademik dan

ketua jurusan yang bersangkutan serta BAAK. Mata kuliah pengganti bobot kreditnya sama

atau lebih kecil dari bobot kredit mata kuliah yang diganti.

3. Pembatalan dan penggantian matakuliah dilakukan dengan mengisi formulir selambat-

lambatnya pada akhir minggu pertama semester yang sedang berjalan.

4. Dalam hal pembatalan dan penggantian mata kuliah, seorang mahasiswa wajib mengikuti

sekurang-kurangnya 12 sks pada program vokasi dan sarjana.

Page 16: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 16

PASAL 21 CUTI AKADEMIK

1. Mahasiswa dapat mengajukan permohonan cuti akademik kepada rektor melalui dekan

fakultas/direktur PPs atas pertimbangan PA yang diketahui oleh ketua jurusan/ program

studi, selambat-lambatnya 2 minggu sebelum semester berjalan.

2. Mahasiswa program diploma, sarjana dan pascasarjana yang diberikan cuti akademik

dibebaskan dari kewajiban membayar BPP akan tetapi tidak diperkenankan mengikuti

kegiatan akademik dalam bentuk apapun selama masa cuti akademik.

3. Cuti akademik tidak diperhitungkan dalam batas waktu studi.

4. Mahasiswa baru program diploma, sarjana dan pascasarjana tidak diperkenankan

mengambil cuti akademik pada semester 1 dan 2.

5. Mahasiswa program diploma, sarjana dan pascasarjana yang telah melulusi semua

matakuliah, kecuali tugas akhir tidak diperkenankan menjalani cuti akademik.

6. Mahasiswa penerima beasiswa tidak diperkenankan mengambil cuti akademik.

7. Cuti akademik bagi mahasiswa program vokasi, sarjana, pascasarjana dan profesi diberikan

paling banyak dua kali selama masa studi, dan tidak diperbolehkan dua semester berturut-

turut, serta belum pernah mengundurkan diri dari semua matakuliah.

PASAL 22 PENGUNDURAN DIRI DARI MENGIKUTI MATAKULIAH

1. Mahasiswa diperbolehkan mengundurkan diri dari 1 atau lebih matakuliah yang

diprogramkan sah pada KRS, apabila mahasiswa yang bersangkutan dapat memberikan

alasan atau bukti yang kuat untuk diterima oleh penasihat akademik dan dosen matakuliah

yang bersangkutan.

2. Permohonan mengundurkan diri dari matakuliah diajukan lewat penasihat akademik, ketua

jurusan/KPS dan dekan/BAAK paling lambat satu bulan sebelum ujian akhir semester

dilaksanakan.

3. Mahasiswa program vokasi, sarjana, pascasarjana dan profesi yang mengundurkan diri dari

semua matakuliah pada semester berjalan dengan alasan sakit lebih dari empat minggu,

maka semester tersebut tidak diperhitungkan dalam batas masa studi.

4. Mahasiswa program vokasi, sarjana, pascasarjana dan profesi yang mengundurkan diri dari

semua matakuliah hanya dapat dilakukan maksimal dua kali, dan tidak dibolehkan dua

semester berturut-turut, serta belum pernah menjalani cuti akademik.

Page 17: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 17

5. Mahasiswa program diploma, sarjana dan pascasarjana yang mengundurkan diri dari semua

matakuliah dengan alasan sakit mengajukan permohonan mengundurkan diri kepada rektor

melalui dekan dengan melampirkan surat keterangan dokter.

PASAL 23

SEMESTER PENDEK

1. Semester pendek dimaksudkan sebagai upaya universitas untuk membantu mahasiswa untuk

mempercepat penyelesaian studinya dan atau untuk memperbaiki nilai yang telah diperoleh

sebelumnya;

2. Mahasiswa program vokasi dan sarjana yang memprogramkan semester pendek harus

terdaftar pada semester genap tahun akademik yang berjalan.

3. Matakuliah yang boleh diprogramkan adalah matakuliah pengulangan karena tidak lulus dan

atau bernilai C apabila IP komulatif mahasiswa bersangkutan belum mencapai 2,75.

4. Mahasiswa telah melulusi praktikum bagi matakuliah yang mempunyai praktikum.

PASAL 24 KULIAH KERJA NYATA/PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1. Kuliah kerja nyata (KKN) adalah suatu kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa

program sarjana secara terprogram selama jangka waktu tertentu.

2. Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh

mahasiswa program vokasi secara terprogram selama jangka waktu tertentu

3. Kegiatan KKN dan PKL dapat berupa kuliah kerja lapangan, kuliah kerja usaha, dan

kegiatan lain yang bentuknya ditentukan oleh Rektor.

4. Pola KKN/PKL yang diselenggarakan di UIM adalah KKN reguler dan KKN profesi.

5. KKN/PKL reguler adalah kegiatan KKN/PKL yang dilaksanakan secara reguler oleh

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIM

6. KKN/PKL profesi adalah kegiatan KKN/PKL yang dilaksanakan fakultas/program studi

sesuai dengan bidang profesi masing-masing dengan koordinasi LP2M.

7. Mahasiswa program sarjana dapat mengikuti KKN setelah memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut:

a. Mengisi KRS untuk KKN yang ditandatangani oleh PA, ketua jurusan/BAAK dan PD I;

b. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 130 sks mata kuliah wajib;

Page 18: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 18

c. Matakuliah yang dapat diprogramkan bersama dengan KKN adalah matakuliah yang

pernah diikuti secara penuh dan sah, akan tetapi tidak lulus atau memperoleh nilai D

dan seizin dosen pengasuh matakuliah serta diketahui oleh ketua program studi/Dekan.

d. Matakuliah yang dapat diprogramkan bersama dengan pelaksanaan KKN adalah

maksimal 3 matakuliah dengan jumlah maksimal 9 sks.

8. Mahasiswa program vokasi dapat mengikuti PKL setelah memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut:

a. Mengisi KRS untuk PKL yang ditandatangani oleh PA, ketua jurusan/BAAK dan PD I;

b. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 100 % sks mata kuliah wajib;

c. Matakuliah yang dapat diprogramkan bersama dengan PKL adalah matakuliah yang

pernah diikuti secara penuh dan sah, akan tetapi tidak lulus dan seizin dosen pengasuh

matakuliah serta diketahui oleh ketua program studi/Dekan.

d. Matakuliah yang dapat diprogramkan bersama dengan pelaksanaan PKL adalah

maksimal 3 matakuliah dengan jumlah maksimal 9 sks.

PASAL 25

PEMBAYARAN BPP DAN SPP

1. Setiap mahasiswa wajib membayar BPP sesuai kalender akademik untuk semester yang

akan diikutinya sebelum mengisi KRS.

2. Pembayaran SPP diwajibkan bagi mahasiswa baru pada semester pertama.

3. Besarnya pembayaran BPP dan SPP mahasiswa ditetapkan setiap tahun oleh rektor.

4. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studi pada akhir semester berdasarkan kalender

akademik, diwajibkan membayar BPP pada semester berikutnya.

5. Besarnya BPP bagi mahasiswa asing ditetapkan tersendiri.

6. Mahasiswa yang tidak mendaftar ulang selama 1 semester dan bermaksud melanjutkan studi

pada semester berikutnya diwajibkan membayar BPP semester yang tidak diikutinya.

BAB VII MONITORING DAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

PASAL 26

BENTUK MONITORING DAN EVALUASI PROSES

1. Terhadap kegiatan dan kemajuan proses pembelajaran dilakukan monitoring dan evaluasi

secara berkala yang dapat berbentuk monitoring perkuliahan yang dilakukan oleh masing-

Page 19: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 19

masing program studi dan atau unit jaminan mutu, ujian dan pemeberian tugas oleh dosen,

wawancara, penelitian, dan lain-lain;

2. Monitoring perkuliahan yang dilakukan oleh program studi dan atau unit jaminan mutu

secara berkala dapat berupa monitoring kehadiran mahasiswa dan dosen, kesesuaian SAP

dan GBPP;

3. Hasil monitoring yang dimaksud pasal 2 tersebut akan dijadikan bahan pertimbangan

program studi dalam proses perkuliahan selanjutnya;

4. Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian

skripsi.

PASAL 27

TUJUAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER

Maksud dan tujuan penyelenggaraan ujian semester adalah untuk menilai:

1. Sejauh mana mahasiswa memahami dan menguasai bahan dari satuan matakuliah yang telah

diajarkan selama 1 semester.

2. Sejauh mana pencapaian tujuan matakuliah yang diajarkan oleh dosen pengasuh matakuliah

tertentu.

PASAL 28

PERSYARATAN MENGIKUTI UJIAN SEMESTER 1. Matakuliah yang dapat diujikan oleh dosen pada akhir semester adalah matakuliah yang

telah dilaksanakan sekurang-kurangnya 80% dari yang diprogramkan.

2. Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti ujian akhir semester suatu matakuliah adalah

mereka yang telah mengikuti sekurang-kurangnya 80% dari semua kegiatan akademik

matakuliah tersebut selama satu semester.

PASAL 29

PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Penilaian hasil belajar program vokasi, sarjana, pascasarjana dan profesi dinyatakan dengan

huruf A, B, C, dan E yang masing-masing dapat di konversi menjadi angka 4, 3, 2, dan 0.

2. Nilai A, B, C adalah nilai lulus, sedangkan nilai E adalah nilai tidak lulus.

3. Nilai lulus tidak dapat diulang pada semester-semester berikutnya dan atau pada semester

pendek kecuali dalam hal-hal berikut ini:

a. Nilai C pada program vokasi dan sarjana dengan ketentuan:

Page 20: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 20

a) Telah melulusi sekurang-kurangnya 110 sks untuk program sarjana, dengan IPK ≤

2,75;

b) Matakuliah yang disajikan pada semester pendek;

c) Hanya diulang satu kali;

b. Perolehan nilai akhir yang diperhitugkan dalam transkrip nilai, selama batas waktu studi

yang diperkenankan belum dilampaui.

4. Selain nilai A sampai dengan E digunakan pula nilai K (kosong) dan nilai T (tunda).

5. Nilai K adalah nilai yang diberikan kepada mahasiswa yang mengundurkan diri secara sah

dan tertulis atas persetujuan Dekan dan atau bagi mahasiswa yang tidak mengikuti ujian

karena mahasiswa bersangkutan tidak sesuai yang dipersyaratkan pasal 28;

6. Nilai K tidak dapat diperbaiki kecuali dengan memprogram ulang pada semester regular

berikutnya;

7. Nilai T adalah nilai yang ditunda karena belum semua tugas akademik diselesaikan oleh

mahasiswa pada waktunya.

8. Batas waktu berlakunya nilai T adalah 1 (satu) bulan terhitung sejak nilai ujian akhir

semester matakuliah diumumkan. Apabila mahasiswa tidak menyelesaikan tugasnya dalam

waktu tersebut, maka nilai T diubah secara otomatis menjadi E oleh Biro Akademik.

9. Pemberian nilai hasil belajar mahasiswa dilakukan oleh masing-masing dosen atau tim

pengasuh mata kuliah.

10. Nilai hasil belajar pada akhir semester adalah gabungan nilai dari semua bentuk ujian

selama semester berjalan.

11. Nilai hasil belajar mahasiswa dicantumkan pada kartu hasil studi (KHS)

12. Nilai komulatif hasil belajar mahasiswa dikonfersi ke dalam masing masing nilai huruf dan

atau angka diatur sebagai berikut

Huruf Tingkat Penguasaan Materi (%) Skala A > 85 – 100 4

B 75 – 85 3

C 65 – 75 2

D 55 – 65 1

E < 55 0

Page 21: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 21

PASAL 30 PENYERAHAN NILAI

1. Nilai ujian diserahkan oleh dosen kepada BAAK selambat-lambatnya 2 minggu setelah

ujian mata kuliah diadakan yang selanjutnya diserahkan kepada Pembantu Dekan Bidang

Akademik.

2. Setelah nilai ujian dimasukkan, dosen tidak diperkenankan mengubah atau memperbaiki

nilai.

3. Bagian akademik akan menerbitkan KHS mahasiswa paling lambat 1 minggu sebelum

waktu registrasi semester berikutnya.

PASAL 31 INDEKS PRESTASI

1. Keberhasilan studi mahasiswa program diploma dan sarjana dinyatakan dengan indeks

prestasi (IP) yang dihitung melalui konversi nilai angka, seperti yang tercantum pada pasal

27 ayat (1) dari peraturan akademik ini.

2. Indeks prestasi semester (IPS) dihitung dari nilai ujian dan bobot kredit setiap matakuliah

yang tercantum dalam KRS dengan rumus sebagai berikut:

K = besarnya bobot kredit mata kuliah N = nilai huruf setelah dikonversi ke dalam angka

3. Indeks prestasi kumulatif (IPK) dihitung semua nilai mata kuliah dari semua semester yang

sudah diikuti oleh mahasiswa dengan menggunakan rumus seperti yang tersebut pada ayat

(2) di atas dengan catatan bahwa tiap matakuliah hanya mempunyai 1 nilai.

4. Dalam menghitung IPS dan IPK nilai K dan nilai T tidak perhitungkan.

PASAL 32

MEMPROGRAMKAN SKS SEMESTER BERIKUTNYA

1. Jumlah sks yang boleh diprogramkan oleh mahasiswa pada setiap semester ditentukan oleh

besarnya IP pada semester sebelumnya.

2. Jumlah sks yang boleh diprogramkan oleh mahasiswa yang cuti akademik/mengundurkan

diri dari semua matakuliah karena sakit ditentukan oleh besarnya IP pada semester sebelum

cuti/mengundurkan diri.

Σ (N x K) IPS = --------------

Σ K

Page 22: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 22

3. Pedoman tentang penetapan jumlah sks yang dapat diambil oleh mahasiswa program

diploma dan sarjana adalah sebagai berikut:

IPS semester ganjil/genap sebelumnya

Jumlah sks yang boleh diprogramkan pada semester ganjil/genap berikutnya

3,00 – 4,00 21 – 24 2,00 – 2,99 18 – 20 1,00 – 1,99 15 – 17 0,00 – 0,99 12 – 14

4. Matakuliah yang boleh diprogramkan oleh mahasiswa adalah mata kuliah yang tercantum

dalam KRS dan ditawarkan pada semester yang berjalan.

PASAL 33

EVALUASI KELANJUTAN STUDI DAN PUTUS STUDI

1. Mahasiswa putus studi apabila mengundurkan diri atas prakarsa atau karena alasan

akademik.

2. Mahasiswa yang mengundurkan diri atas prakarsa sendiri harus secara tertulis mengajukan

surat pernyataan putus studi.

3. Bila mahasiswa program S1 yang dievaluasi pada akhir semester 4 tidak mencapai IPK

sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari sekurang-kurangnya 48 sks yang telah

dilulusi, maka ia dinyatakan putus studi karena alasan akademik.

4. Mahasiswa yang putus studi karena alasan akademik atau mengundurkan diri diberi

keterangan putus studi yang ditandatangani oleh rektor dan transkrip nilai oleh pembantu

dekan I.

5. Evaluasi kedua bagi mahasiswa program sarjana akan dilakukan pada akhir semester

kedelapan.

6. Jika pada evaluasi 8 semester pertama mahasiswa program sarjana belum melulusi lebih dari

96 sks dengan IPK 2,00 maka ia harus diberi peringatan tertulis oleh Dekan.

7. Dua semester sebelum masa studi berakhir, dekan menyampaikan peringatan keras kepada

mahasiswa bahwa masa studinya tinggal 2 semester.

PASAL 34

BATAS WAKTU STUDI BAGI MAHASISWA PINDAHAN

1. Jumlah maksimum masa studi bagi mahasiswa pindahan ialah selisih jumlah semester yang

diperkenankan dengan jumlah yang sudah dijalani di tempat asal.

2. Jumlah semester minimum yang wajib diikuti bagi mahasiswa pindahan di UIM adalah 3

(tiga) semester

Page 23: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 23

BAB VIII PENYELESAIAN AKHIR PROGRAM STUDI

PASAL 35

KARYA ILMIAH TUGAS AKHIR

1. Karya ilmiah tugas akhir mahasiswa dapat berupa skripsi bagi program sarjana, tesis bagi

program magister dan atau disertasi bagi program doktor

2. Karya ilmiah tugas akhir mahasiswa merupakan hasil praktek lapang atau penelitian

3. Mahasiswa sebelum melakukan praktek lapang atau penelitian dalam rangka penyusunan

karya ilmiah tugas akhir, terlebih dahulu mengajukan proposal praktek lapang atau

penelitian kepada Ketua Program Studi untuk penetapan pembimbing praktek lapang atau

penelitian mahasiswa bersangkutan

4. Dosen pembimbing tugas akhir ditunjuk dan ditetapkan oleh Dekan Fakultas/Direktur PPs

atas usul Ketua Program Studi dengan syarat sebagai berikut :

a. Dosen pembimbing tugas akhir Program Diploma dan Sarjana :

1) minimal memiliki jabatan akademik Asisten Ahli dan berkualifikasi pendidikan

terakhir minimal Magister

2) pembimbing utama adalah dosen dengan jabatan dan pangkat akademik lebih tinggi

dibanding pembimbing pembantu

3) memiliki kompetensi keilmuan yang sesuai dengan tema penulisan tugas akhir

b. Dosen pembimbing tugas akhir mahasiswa Program Magister :

1) pembimbing utama adalah dosen dengan jabatan dan pangkat akademik serendah-

rendahnya adalah lektor dan berkualifikasi pendidikan Doktor

2) pembimbing pembantu adalah dosen dengan jabatan dan pangkat akademik

serendah-rendahnya adalah Asisten Ahli dan berkualifikasi pendidikan Doktor dan

atau Magister yang berpangkat/jabatan Lektor, III/d

3) memiliki kompetensi keilmuan yang sesuai dengan tema penulisan tugas akhir

c. Dosen pembimbing tugas akhir mahasiswa Program Doktor

1) pembimbing utama adalah dosen dengan jabatan dan pangkat akademik serendah-

rendahnya adalah Profesor atau Lektor Kepala dengan kualifikasi pendidikan

terakhir adalah Doktor

2) pembimbing pembantu adalah dosen dengan jabatan dan pangkat akademik

serendah-rendahnya adalah Lektor dan berkualifikasi pendidikan Doktor

3) memiliki kompetensi keilmuan yang sesuai dengan tema penulisan tugas akhir

5. Proposal praktek lapang atau penelitian diseminarkan di depan mahasiswa yang berjumlah

sekurang-kurangnya 10 orang setelah memperoleh persetujuan pembimbing dengan maksud

untuk mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnaan metode pelaksanaan praktek

lapang atau penelitian tersebut

6. Hasil praktek lapang atau penelitian yang dimaksud menjadi bahan penulisan karya ilmiah

tugas akhir mahasiswa dengan sistematika dan tata cara penulisan diatur oleh masing-

Page 24: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 24

masing program studi berdasarkan pedoman penulisan yang telah ditetapkan oleh dekan

atau direktur

7. Karya ilmiah tugas akhir mahasiswa UIM dalam penulisannya secara umum di UIM diatur

sebagai berikut :

a. Memuat minimal salah satu Ayat suci Al Quran dan atau Hadist yang maknanya

bersesuaian dengan tema karya ilmiah tugas akhir mahasiswa bersangkutan

b. Halaman ringkasan/abstrak dengan tiga bahasa yaitu masing-masing berbahasa

Indonesia, Arab dan Inggris serta telah memperoleh pengesahan dari Pusat Bahasa

Universitas Islam Makassar

8. Karya ilmiah tugas akhir mahasiswa sebelum diajukan kepada dewan penguji tugas akhir

terlebih dahulu diseminarkan di depan mahasiswa yang berjumlah sekurang-kurangnya 10

orang setelah disetujui oleh pembimbing untuk memperoleh masukan dalam rangka

perbaikan penulisan tugas akhir tersebut

9. Karya ilmiah tugas akhir mahasiswa sebelum diajukan pada dewan penguji tugas akhir

terlebih dahulu dibuatkan dalam bentuk jurnal ilmiah dan telah terbitkan pada salah satu

jurnal ilmiah yang memeliki ISSN dan dapat ditelusuri pada media on line yaitu :

a. Jurnal ilmiah tugas akhir masiswa diploma dan sarjana diterbitkan pada jurnal ilmiah

nasional

b. Jurnal ilmiah tugas akhir masiswa magister diterbitkan pada jurnal ilmiah nasional

terakreditasi

c. Jurnal ilmiah tugas akhir masiswa doktor diterbitkan pada jurnal ilmiah internasional

PASAL 36

UJIAN AKHIR PROGRAM STUDI

1. Ujian akhir program studi adalah ujian penutup studi pada program diploma dan sarjana.

2. Ujian akhir program diploma, sarjana dan pascasarjana dilaksanakan dengan tujuan untuk

menilai kemampuan mahasiswa dalam penguasaan ilmu secara komprehensif dan atau yang

menjadi pokok tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi yang sebelumnya telah dinilai dan

dinyatakan memenuhi syarat oleh pembimbing/panitia penilai.

3. Sebelum menempuh ujian akhir program studi mahasiswa harus memenuhi syarat sebagai

berikut:

a. Bagi mahasiswa yang beragama Islam dapat menunjukkan keterangan bebas buta aksara

Al Quran dari Lembaga Kajian Studi Islam Ahlusunnah Wal Jamaah;

b. Mahasiswa bersangkutan dapat menunjukkan keterangan kemampuan berbahasa Inggris

dari Pusat Bahasa UIM atau lembaga bahasa lain yang diakui oleh UIM;

c. Menunjukkan karya ilmiah tugas akhir dalam bentuk laporan, atau skripsi, atau tesis,

atau disertasi yang telah disetujui oleh dosen pembimbing, dan disertai dengan artikel

ilmiah yang telah dipublikasikan

d. Telah melunasi uang SPP/BPP

Page 25: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 25

e. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang sedang berjalan dan memprogramkan

tugas akhir pada KRS;

f. Pada program vokasi, sarjana, pascasarjana dan profesi telah melulusi semua matakuliah

wajib dan matakuliah pilihan sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum dengan

IPK sekurang-kurangnya 2,75 untuk vokasi dan S1 serta 3,00 untuk pascasarjana dan

profesi;

4. Untuk menyelenggarakan ujian akhir program studi dibentuk panitia ujian.

5. Panitia ujian akhir program diploma dan sarjana ditetapkan oleh Dekan dan atau Direktur

bagi mahasiswa pascasarjana, atas usul ketua program studi yang terdiri atas ketua,

sekretaris, dan tiga sampai lima orang anggota penguji yang sesuai dengan bidang studinya

dan jumlah tim penguji tersebut harus ganjil.

6. Ujian akhir program studi hanya dapat diadakan apabila dihadiri sekurang-kurangnya 80%

dari jumlah tim penguji termasuk ketua dan sekretaris.

7. Ujian akhir program studi dilaksanakan secara lisan tanpa menutup kemungkinan ujian

tertulis.

PASAL 37 SYARAT KELULUSAN

1. Mahasiswa program vokasi dan sarjana dinyatakan lulus jika telah melulusi sejumlah sks

yang disyaratkan dengan IPK sekurang-kurangnya 2,75 dan hasil ujian akhir program studi

sekurang-kurangnya nilai B;

2. Mahasiswa pascasarjana dan profesi dinyatakan lulus jika telah melulusi sejumlah sks yang

disyaratkan dengan IPK minimal 3,00 dan nilai ujian akhir studi sekurang-kurangnya nilai

B.

PASAL 38 PREDIKAT KELULUSAN

Indeks Prestasi yudisium bagi lulusan Program diploma dan sarjana adalah sebagai berikut :

IPK Predikat Kelulusan 2,75 – 3,25 Memuaskan 3,26 – 3,74 Sangat Memuaskan 3,75 – 4,00 Cumlaude *

Predikat kelulusan Cumlaude* bagi mahasiswa yang menyelesaikan studinya maksimum sama

dengan masa studi minimal yang dipersyaratkan dan memperoleh nilai A ujian tugas akhir serta

memenuhi syarat penyelesaian tugas akhir lainnya. Apabila mahasiswa yang bersangkutan

menyelesaikan studinya lebih dari masa studi minimal yang dipersyaratkan dan memperoleh

nilai A ujian tugas akhir, mahasiswa bersangkutan hanya akan memperoleh yudisium Sangat

Memuaskan.

Page 26: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 26

BAB VIII IJAZAH, TRANSKRIP NILAI DAN GELAR AKADEMIK, DAN WISUDA

PASAL39

IJAZAH DAN TRANSKRIP NILAI

1. Ijazah adalah surat tanda tamat belajar pada lembaga pendidikan formal yang telah diakui

oleh pemerintah.

2. Transkrip nilai adalah daftar yang memuat nilai hasil belajar dan indeks prestasi semua

matakuliah yang ditempuh mahasiswa selama mengikuti pendidikan.

3. Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikannya, diberikan ijazah

beserta transkrip akademik.

4. Ijazah ditandatangani oleh Rektor dan Dekan/Direktur PPs.

5. Transkrip akademik ditandatangani oleh Kepala Biro Administrasi Akademik dan Pembantu

Rektor I.

6. Ijazah dan transkrip akademik asli hanya diterbitkan satu kali oleh Universitas.

PASAL 40 TATA CARA PENERBITAN IJAZAH DAN TRANSKRIP NILAI

1. Ijazah dan transkrip akademik diberikan kepada mahasiswa sebagai pengakuan terhadap

prestasi belajar atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan.

2. Penerbitan ijazah dan transkrip akademik diusulkan oleh Dekan/Direktur PPs ke Universitas

(BAAK) dengan melampirkan:

a. Fotocopy ijazah terakhir.

b. Fotocopy karpeg / SK. PNS (bagi PNS).

c. Transkrip nilai sementara yang ditandatangani oleh KPS.

d. Berita acara seminar proposal dan seminar hasil.

e. Berita acara ujian skripsi.

f. Keterangan lunas pembayaran SPP dan BPP dari BAUK.

g. Kuitansi pembayaran KKN.

h. Kuitansi pembayaran Wisuda.

i. Surat keterangan bebas pustaka.

j. Surat keterangan sumbangan buku.

k. Surat keterangan bebas laboratorium.

l. Surat keterangan penyetoran tugas akhir (Skripsi, Tesis, dan atau Disertasi)

m. Pas foto hitam putih ukuran 4 x 6 (6 lembar).

3. Setelah ijazah dan transkrip akademik selesai dibuat oleh BAAK, diusulkan ke masing-

masing yang berwewenang untuk ditandatangani.

Page 27: Peraturan Akademik Uim-2013

PERATURAN AKADEMIK UIM - 2013 Page 27

4. Biaya pembuatan ijazah dan transkrip akademik dibebankan kepada mahasiswa.

5. Besarnya biaya pembuatan ijazah dan transkrip akademik ditetapkan dengan SK Rektor.

6. Pengamanan dan pengawasan dalam proses pembuatan ijazah dan transkrip akademik

sampai pendistribusian kepada yang berhak di bawah tanggung jawab Pembantu Rektor I

dan Pembantu Dekan/Asisten Direktur Bidang Akademik.

7. Penyerahan ijazah dan transkrip akademik asli kepada yang berhak dapat dilaksanakan

setelah mengikuti wisuda dan memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan.

PASAL 41 GELAR

1. Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikannya, memperoleh derajat

dan hak untuk menyandang gelar sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh.

2. Gelar diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 42 WISUDA

Wisuda diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali setahun dalam rapat senat terbuka luar biasa

Universitas.

BAB IX KETENTUAN PENUTUP

PASAL 43 PENUTUP

1. Dengan berlakunya peraturan akademik ini, maka segala ketentuan yang diberlakukan

sebagai peraturan akademik atau yang setingkat dengan itu dinyatakan tidak berlaku lagi.

2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan akademik ini akan ditetapkan tersendiri

dengan Keputusan Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat.

3. Peraturan akademik ini mulai berlaku pada tahun akademik 2013/2014.

Ditetapkan di : Makassar Pada Tanggal : 20 Ramadhan 1434 H 29 Juli 2013

Rektor, Dr.Ir.Hj.A. Majdah M.Zain, M.Si.